Data Untuk Anggaran

22
ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS UNTUK PERUSAHAAN DAGANG 1. Anggaran Perusahaan Dagang Perusahaan besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang ditetapkan. Hasil perbandingan ini melahirkan varian. Varian harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran, dan pelaksanaan (pengendalian). Hubungan perencanaan dan pengendalian seperti tersaji di bawah ini. 1

Transcript of Data Untuk Anggaran

Page 1: Data Untuk Anggaran

ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN

AKTIVITAS UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

1. Anggaran Perusahaan Dagang

Perusahaan besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena

penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan

kegiatan. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-

tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu

organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja

dan membandingkan dengan rencana yang ditetapkan. Hasil perbandingan ini

melahirkan varian. Varian harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian

digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran, dan pelaksanaan

(pengendalian). Hubungan perencanaan dan pengendalian seperti tersaji di bawah

ini.

1

Page 2: Data Untuk Anggaran

Hubungan Perencanaan dan Pengendalian

Perencanaan (Strategis) Pengendalian

Tujuan Jangka Panjang

Tujuan Jangka Pendek

Rencana Kerja Jangka Pendek

Anggaran Induk (Master Budjet)

Pelaksanaan Kerja Transaksi Bisnis

Klasifikasi

Laporan Hasil Kerja

(Laporan Keuangan)

- Neraca

- Laba Rugi

- Arus Kas

Evaluasi Kerja:

Hasil Kerja versus Anggaran Varian

(Analisis Varian)

Umpan Balik Tindakan Koreksi

Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang

disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan

rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara

kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan

uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Anggaran

merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan

dan tidak dapat menggantikan manajemen. Dalam penyusunan anggaran

dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan

2) Data masa lalu

2

Page 3: Data Untuk Anggaran

3) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi

4) Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing

5) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah

6) Penelitian untuk pengembangan perusahan.

Luther Gullick mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu

fungsi manajemen. Menurut Gullick fungsi manajemen terdiri atas perencanaan

(Planning), Pengorganisasian (organizing), penempatan staf (staffing),

pelaksanaan (directing), pengoordinasian (coordinating), pelaporan (reporting),

dan penganggaran (budgeting).

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual

tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. Penyusunan anggaran

perusahaan dagang lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran

perusahaan manufaktur karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah

bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, produk jadi, dan produk

dalam proses. Produk jadi dan bahan baku terdapat dalam perusahaan manufaktur

sedangkan barang dagangan terdapat dalam perusahaan dagang.

Manajemen harus mengadakan estimasi persediaan awal dan akhir barang

dagangan agar dapat dibuat anggaran pembelian barang dagangan. Perusahaan

dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu divisi operasi,

divisi pemasaran dan divisi administrasi. Divisi operasi bertugas mengadakan

pembelian dan penjualan barang dagangan serta menentukan harga poko barang

daganag yang dijual. Divisi pemasaran mencari pelanggan atau mencari order,

sedangkan divisi administrasi menyajikan laporan kinerja perusahaan.

Seperti halnya perusahaan manufaktur, anggaran tetap dan anggaran

variabel juga terdapat pada perusahaan dagang, tetapi pada perusahaan dagang

tidak menggunakan metode penghargapokokan penuh untuk menyusun anggaran

tetap seperti yang terdapat pada perusahaan manufaktur, karena pada perusahaan

dagang tidak terdapat penghargapokokan produk per unit. Harga pokok barang

terjual atau harga pokok penjualan pada perusahaan dagang merupakan

3

Page 4: Data Untuk Anggaran

merupakan biaya variabel, sedangkan pada perusahaan manufaktur yang

menggunakan metode penghargapokokan penuh terdapat unsur biaya variabel dan

unsur biaya tetap, yaitu biaya overhead pabrik tetap (misalnya biaya depresiasi

pabrik).

Gambaran anggaran induk perusahaan dagang seperti tertera dibawah ini:

2. Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Dalam menyusun anggaran perusahaan dagang yang pertama dilakukan

adalah menyusun anggaran tetap, dan yang diuraikan dalam penyusunan anggaran

perusahaan dagang adalah berupa anggaran induk. Anggaran tetap (fixed budget)

adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

Contoh : penjualan direncanakan sebanyak 1000 unit, dengan demikian anggaran

lainnya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1000 unit tersebut. Anggaran tetap

disebut juga dengan anggaran statis.

Anggaran induk terdiri atas anggaran operasional dan anggaran keuangan.

Anggaran induk yang mengonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk

4

Anggaran Penjualan (Unit & Rupiah)

Anggaran Pembelian (Unit & Rupiah)

Anggaran Harga Pokok Penjualan (Unit & Rupiah)

Anggaran Biaya Umum & Admin (Unit & Rupiah)

Anggaran Kas Anggaran Laba Rugi Anggaran Neraca

Page 5: Data Untuk Anggaran

jangka pendek biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah

lagi menjadi menjadi anggaran triwulan dan anggaran triwulan dipecah lagi

menjadi anggaran bulanan.

Anggaran operasional (operating budget) adalah anggaran untuk

menyusun anggaran neraca. Contoh : anggaran penjualan dan anggaran pembelian

(termasuk perkiraan persediaan barang dagangan akhir), anggaran beban

penjualan dan administrasi, serta anggaran laba rugi.

Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk menyusun

anggaran neraca. Contoh : anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan,

anggaran utang, dan anggaran neraca.

3. Penyusunan Anggaran Operasional

a. Anggaran Penjualan (sales budget)

Kegiatan penjualan memegang peranan penting dalam meningkatkan

penjualan. Tidak ada satu pun perusahaan yang mampu bertahan apabila

perusahaan tersebut tidak mampu menjual barang atau jasa yang dihasilkannya.

Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil

proses menjual. Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli

dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses

menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan

ke tangan konsumen (pembeli). Penjualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil

proses menjual.

Anggaran perusahaan disusun oleh fungsi penjualan (dalam hal ini fungsi

manajer penjualan atau yang lebih luas lagi fungsi manajer pemasaran). Anggaran

penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk

yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu.

Anggaran perusahaan merupakan anggaran dasar penyusunan anggaran

lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran

lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering disebut anggaran kunci.

5

Page 6: Data Untuk Anggaran

Sebelum menyusun anggaran jualan, biasanya dibuat ramalan penjualan

(sales forecast), selain ramalan penjualan, perlu juga dipertimbangkan faktor yang

dapat berpengaruh terhadap penjualan.

Contoh dari anggaran penjualan disajikan dalam tabel berikut:

Kas masuk bulan Januari, Februari, Maret seperti tampak dalam tabel diatas

dihitung dari kriteria pembayaran dari penjualan kredit yaitu 50% dari penjualan

bulan yang bersangkutan, 40% dari penjualan bulan lalu, dan 9% dari penjualan 2

bulan lalu.

b. Anggaran Pembelian

Anggaran pembelian disusun beserta dengan anggaran harga pokok

penjualan dan disajikan dalam contoh berikut :

TOKO ABCAnggaran Pembelian

Tiap Bulan untuk Triwulan Pertama Tahun 2010(Dalam Rp)

Keterangan Januari Februari Maret April Meia. Penjualan xxxx xxxx xxxx xxxx xxxxb. Harga Pokok Penjualan (65%) xxx xxx xxx c. Persediaan barang dagangan akhir xxx xxx xxx d. Barang siap dijual xxx xxx xxx (b+c) e. Persediaan barang dagangan awal xxx xxx xxx f. Pembelian xxx xxx xxx (d-e) g. Pembayaran pembelian (dari pembelian bulan lalu) xxx xxx xxx

6

Page 7: Data Untuk Anggaran

Persediaan barang dagangan awal merupakan persediaan barang dagangan

akhir bulan lalu. Begitu juga dengan pembayaran pembelian, yaitu pembelian

bulan lalu dibayar bulan yang akan datang. Pembelian bulan bersangkutan

merupakan utang dagang pada bulan bersangkutan. Harga pokok penjualan sesuai

contoh adalah sebesar 65% dari penjualan.

c. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi

Anggaran penjualan dan administrasi merupakan unsur dari beban usaha.

Beban penjualan adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk

utama. Sedangkan beban administrasi adalah beban yang umumnya terjadi pada

bagian personalia, bagian keuangan, dan bagian umum, seperti : beban gaji

pimpinan dan staff, beban depresiasi kantor, beban pemeliharaan kantor, dan

beban umum lainnya. Beban administrasi dan umum biasanya bersifat tetap.

Contoh anggaran beban Penjualan dan Administrasi disajikan sebagai berikut:

Beban penghapusan piutang sesuai dengan contoh diasumsikan sebesar

1% dari penjualan.

d. Anggaran Laba Rugi

Setelah menyusun anggaran beban usaha, kemudian disusun anggaran

operasional yang terakhir yaitu anggaran laba rugi. Anggaran laba rugi merupakan

tujuan dari penyusunan anggaran operasional. Oleh karena itu, dalam penyusunan

7

Page 8: Data Untuk Anggaran

anggaran laba rugi diperlukan beberapa unsur dari anggaran operasional seperti :

anggaran penjualan, anggaran pembelian, dan anggaran beban penjualan dan

administrasi. Disamping itu, untuk menyusun anggaran laba rugi diperlukan juga

perhitungan bunga pinjaman di bank.

Anggaran laba rugi disusun dari beberapa perhitungan dan anggaran yang

baru disebutkan tadi dan disajikan seperti contoh berikut ini:

4. Penyusunan Anggaran Keuangan

a. Anggaran Kas

Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci

tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu - kewaktu selama periode

yang datang, baik yang berupa perubahan penerimaan kas, maupun perubahan

yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan

perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas. Dengan menyusun

anggaran kas, akan dapat diketahui kapan perushaan dalam keadaan defisit kas

atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit

kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber

dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih

cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternative sumber dana, dan makin

banyaknya alternative sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan

8

Page 9: Data Untuk Anggaran

sumber dana yang biayanya paing rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh

sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas, maka jauh sebelumnya sudah dapat

direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.

Penyusunan anggaran kas mencakup dua sektor, yaitu :

1. Sektor Penerimaan Kas

Yang pada umumnya berasal dari:

a. Penjualan tunai barang dagangan

b. Penagihan utang

c. Penjualan aktiva tetap

d. Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya

penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden, dan

sebagainya.

2. Sektor Pengeluaran Kas

Yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya umum dan

administrasi, biaya bunga, pembayaran pajak, pembelian aktiva tetap,

untuk pembelian barang dagangan dan lain sebagainya.

Contoh dari penyajian anggaran kas (metode langsung) adalah :

9

Page 10: Data Untuk Anggaran

Contoh anggaran kas metode tidak langsung adalah sebagai berikut :

Depresiasi menambah laba bersih, utang naik menambah laba bersih dan

sebaliknya. Piutang dan persediaan turun menambah laba bersih, sedangkan

piutang dan persediaan naik mengurangi laba bersih. Kas akhir bulan

bersangkutan adalah menjadi kas awal bulan berikutnya.

b. Anggaran Neraca

Menyusun anggaran neraca merupakan tujuan dari anggaran keuangan.

Anggaran neraca yang disusun berasal dari anggaran kas dan anggaran

operasional terdahulu.

10

Page 11: Data Untuk Anggaran

Contoh dari anggaran neraca adalah sebagai berikut :

5. Penyusunan Anggaran Variabel

Anggaran variabel mengklasifikasikan biaya menjadi dua jenis, yaitu biaya

variabel, dan biaya tetap. Adapun biaya diartikan dalam arti luas, yaitu meliputi

harga pokok dan beban.

Sebagai ilustrasi untuk menjelaskan tentang anggaran variabel perusahaan

dagang, berikut ini diberikan contoh sebuah perusahaan dagang yang

memperdagangkan satu jenis barang dagangan berupa lamang. Selama bulan

April 2009 perusahaan menganggarkan (memperkirakan) lamang terjual 25.000

kg, tetapi pada kenyataannya (actual) perusahaan dapat menjual sebanyak 27.000

kg. kapasitas toko dan gudang misalkan 30.000 kg. Untuk lebih lengkapnya

berikut ini tersedia data anggaran (estimasi) dengan data sesungguhnya (actual)

pada bulan April 2009.

11

Page 12: Data Untuk Anggaran

a. Data anggaran (estimasi) jualan 25.000 kg :

Harga jual per kg Rp. 5

Biaya variabel per kg :

Harga pokok jualan per kg Rp. 2.00

Angkutan penjualan per kg Rp. 0.30

Komisi penjualan per kg Rp. 0.50

Pernik penjualan per kg Rp. 0.20

Jumlah biaya variabel per kg Rp. 3

Biaya tetap per bulan :

Depresiasi alat penjualan Rp. 3.750

Gaji penjualan Rp. 8.800

Gaji administrasi Rp. 6.200

Depresiasi alat kantor Rp. 500

Administrasi lainnya Rp. 750 .

Jumlah biaya tetap per bulan Rp. 20.000

b. Data realisasi (sesungguhnya) jualan 27.000 kg :

Harga jual per kg Rp. 6

Biaya variabel per kg :

Harga pokok jualan per kg Rp. 1.52

Angkutan penjualan per kg Rp. 0.18

12

Page 13: Data Untuk Anggaran

Komisi penjualan per kg Rp. 0.20

Pernik penjualan per kg Rp. 0.10

Jumlah biaya variabel per kg Rp. 2

Biaya tetap per bulan :

Depresiasi alat penjualan Rp. 3.710

Gaji penjualan Rp. 12.500

Gaji administrasi Rp. 11.250

Depresiasi alat kantor Rp. 485

Administrasi lainnya Rp. 900 .

Jumlah biaya tetap per bulan Rp. 20.000

Dari data tersebut dapat disusun anggaran variabel, laporan realisasi

anggaran, dan analisis selisih. Anggaran variabel yang disusun pada tingkat

jualan 5.000 kg, 10.000kg, 15.000kg, 20.000 kg, 30.000 kg, tampak sebagai

berikut :

13

Page 14: Data Untuk Anggaran

6. Analisis Selisih

Analisis selisih pada perusahaan dagang terdiri atas analisis selisih harga

pokok penjualan dan analisis selisih volume jualan. Analisis selisih harga pokok

penjualan mencakup analisis selisih harga dan analisis selisih volume.

Selisih harga pokok penjualan adalah selisih anggaran harga pokok

penjualan dengan realisasi harga pokok penjualan. Anggaran harga pokok

penjualan adalah anggaran kuantitas barang yang dijual dikali dengan harga

pokok per unit. Realisasi harga pokok penjualan adalah realisasi kuantitas barang

yang dijual dikali dengan harga pokok per unit. Bila anggaran harga pokok

penjualan lebih kecil daripada realisasi harga pokok penjualan maka terjadi selisih

rugi.

Selisih harga pokok jualan terdiri dari selisih harga dan selisih volume

Selisih harga = (KR x HA) - (KR x HR)

Selisih Volume = (KA x HA) - (KR x HA)

Dimana :

KR= Kuantitas realisasi barang yang dijual

HR = Harga pokok per unit realisasi

KA = Kuantitas anggaran barang yang dijual

HA = Harga pokok per unit anggaran

Selisih harga anggaran = KR x HA

Selisih harga realisasi = KR x HR

14

Page 15: Data Untuk Anggaran

Bila selisih harga anggaran lebih besar dari selisih harga realisasi, maka terjadi

selisih harga laba, jika selisih harga anggaran lebih kecil dari selisih harga

realisasi, maka terjadi selisih harga rugi.

Selisih Volume Anggaran = KA x HA

Selisih Volume Realisasi = KR x HA

Bila selisih volume anggaran lebih besar dari selisih volume realisasi maka

terjadi selisih volume rugi, sebaliknya selisih volume anggaran lebih kecil dari

selisih volume realisasi maka terjadi selisih volume laba.

Para penyusun anggaran atau tim anggaran menyusun anggaran

berdasarkan teori, praktek dan prediksi perubahan situasi ekonomi, social, dan

politik. Penyusunan anggaran berdasarkan teori ialah pembuatan anggaran

berdasarkan pengetahuan ekonomi perusahaan, dimana titik sentral perusahaan

adalah mencari laba. Oleh sebab itu, laba harus ditentukan dahulu, kemudian

disusun strategi dan program kerja untuk mencapai sasaran laba.

Penyusunan berdasarkan praktek ialah pembuatan anggaran berdasar

pengalaman praktek atau berdasarkan data historis. Data historis tersebut diolah

secara alamiah kemudian dijadikan bahan untuk menyusun anggaran. Cara ini

lazim digunakan, karena lebih mudah dan dapat digunakan jika kondisi ekonomi,

social dan politik stabil.

Penyusunan anggaran berdasarkan prediksi perubahan situasi ekonomi,

social, dan politik ialah pembuatan anggaran berdasarkan ramalan para ahli

ekonomi, social dan ahli politik. Jika masa depan ekonomi, social dan politik

stabil, tim anggaran dapat menggunakan data histories, tetapi jika masa depan

ekonomi, social dan politik tidak stabil atau ada perubahan yang cepat, maka data

histotis tetap dijadikan dasar pembuatan anggaran dengan diadakan penyesuaian

15

Page 16: Data Untuk Anggaran

hasil ramalan perubahan kondisi ekonomi, social dan politik. Model ini adalah

penggabungan data histories yang diolah secara kuantitatif dengan data kualitatif

tentang ramalan perubahan kondisi ekonomi, social dan politik.

Para penyusun anggaran harus menyadari bahwa kondisi perusahaan

ditentukan oleh kondisi bisnis, ekonomi, sosial dan politik. Jika terjadi perubahan

politik, maka akan terjadi perubahan aktivitas ekonomi, selanjutnya menentukan

aktivitas bisnis dan perusahaan. Bagi perusahaan yang berskala internasional,

perubahan kondisi politik global menjadi acuan pokok dalam penyusunan

anggaran.

Dunia bisnis adalah dunia perubahan dan rasional yang berorientasi laba,

oleh karena itu dalam menyusun anggaran, laba merupakan tujuan pokok suatu

organisasi bisnis. Dalam menentukan sasaran laba manajemen harus

mempertimbangkan volume penjualan, keadaan pulang pokok, kapasitas produksi,

laba atas modal yang digunakan. Sasaran laba tersebut berupa laba jangka panjang

dan jangka pendek.

16