Data Penlit

10
8 1 vote Budi Sutomo S.Pd Menggapai Hidup Lebih Sehat dengan Mengenal Pengawet Alami Sebagian besar pengawet makanan sintetis membahayakan tubuh, tetapi tidak dengan pengawet makanan alami. 2 Likes8 Share Rate Artikel ini

description

Data Penlit

Transcript of Data Penlit

Page 1: Data Penlit

 

8

 

 

 

 

1 vote

Budi Sutomo S.Pd

Menggapai Hidup Lebih Sehat dengan Mengenal Pengawet AlamiSebagian besar pengawet makanan sintetis membahayakan tubuh, tetapi tidak dengan pengawet makanan alami.

2 Likes8 Share

Rate Artikel ini

Page 2: Data Penlit

Selama ini, pengawet dipakai produsen makanan agar produk mereka tahan lama dan tak mudah busuk. Pengawetan makanan juga bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Sebab, pengawet makanan mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehinggamemperpanjang daya simpan.

Namun, tidak semua pengawet aman digunakan. Bahkan, sebagian besar malah membahayakan tubuh. Pengawet bisa menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek seperti infeksi saluran pernapasan dan diare. Juga gangguan kesehatan jangka panjang macam kerusakan jantung dan ginjal.

Tahukah Ibu, ada cara aman dan sehat dalam mengawetkan makanan? Caranya adalah dengan mengawetkan makanan secara alami dengan pengawet dari bahan pangan seperti garam dan gula. Hal ini membuat pola hidup sehat keluarga tidak terganggu.

Baca juga : Kiat mengatur makanan di kulkas

Mengenal Jenis Pengawet Makanan

Pengawet makanan sebenarnya digolongkan menjadi dua jenis. Pertama, pengawet alami yang diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula, garam, dan asam. Kedua, pengawet sintetis yang merupakan hasil sintesis secara kimia.

Pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, pekat, dan lebih sedikit. Kelemahan pengawet sintetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis ditengarai bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Berbeda dengan sintetis, pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.

Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa, dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu per satu jenis pengawet alami:

1. Garam DapurGaram dapur adalah senyawa kimia Natrium chlorida (NaCl). Garam dapur merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin. Selain meningkatkan cita rasa, garam juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat garam dapur adalah higroskopis atau menyerap air. Karena itu, garam menyebabkan sel-sel mikroorganisme mati karena dehidrasi. Garam dapur juga menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri di dalam bahan pangan. Penggunaan garam sebagai pengawet disebut penggaraman. Contohnya ada pada proses pembuatan ikan asin dan telur asin. Cara penggunaannya

Page 3: Data Penlit

sederhana. Ibu tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan.

2. Gula PasirGula pasir adalah butiran menyerupai kristal hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit. Ibu tentu tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang tersusun atas 99.9 persen sakarosa murni. Selain dalam bentuk butiran, gula pasir juga dijual dalam bentuk tepung atau disebut gula halus. Fungsi gula pasir biasanya untuk memberikan rasa manis. Selain memberikan rasa, gula pasir bisa menjadi bahan pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.Penggunaan gula sebagai pengawet disebut penggulaan. Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dan dodol.

3. Cuka ApelCuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka di pasaran, seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren, dan cuka limau. Beragam cuka ini diperoleh dari bahan fermentasi yang berbeda. Adalagi satu jenis cuka yang sering digunakan untuk memasak yang disebut cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka sintetis/kimiawi dengan rasa asam yang kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat 98 persen.Selain memberikan rasa asam pada masakan, cuka bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi, jeli dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan. Selain meningkatkan daya simpan, cuka dapat mempertahankan warna atau mencegah pencokelatan pada buah dan sayuran. Dengan penambahan cuka, warna sayuran dan buah akan tahan lama.

Baca juga : Bolehkah memberi perasa pada makanan bayi?4. Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum) merupakan bumbu dapur yang populer. Aroma dan rasanya yang khas, dapat memberikan citarasa lezat dan harum pada masakan. Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih ternyata sangat efektif sebagai pengawet. Sebab, bawang putih dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Menurut Richard S. Rivlin di Journal of Nutrition, kandungan allicin dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba E.coli, Shigella sonnei, Staphylococcus sureus dan Aerobacter aerogenes. Manfaat lainya adalah mengurangi jumlah bakteri aerob dan kaliform sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih lebih awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari. 

5. KluwakSelain sebagai bumbu dan pemberi warna, kluwak (Pangium edule Reinw.) bisa digunakan sebagai pengawet. Kluwak biasanya digunakan sebagai pengawet ikan segar. Dengan kluwak, ikan segar bisa bertahan hingga enam hari. Cara

Page 4: Data Penlit

penggunaanya cukup mudah. Buah kluwak dicincang halus, dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan. Pengawetan ikan segar dengan kluwak lazim dilakukan nelayan di daerah Banten. Mereka mengawetkan ikan dengan kluwak untuk pengiriman ikan jarak jauh. Pengawetan dengan kluwak seringkali dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan. 

6. Daun gambirDaun yang satu ini ternyata juga berfungsi efektif sebagai pengawet alami makanan. Sebab, daun gambir Uncariae Romulus et Uncus memiliki kandungan zat katekin. Katekin mampu menjaga makanan dari pengaruh mikroorganisme perusak dan penyebab basi.Daun gambir bisa digunakan pada telur asin. Caranya, telur yang akan dibuat telur asin direndam di air sisa penirisan setelah pembuatan gambir. 

7. PengeringanSelain menggunakan bahan pangan alami, pengawetan makanan bisa dilakukan dengan metode pengeringan. Pengeringan adalah cara pengawetan bahan makanan paling praktis, aman, murah dan sehat. Hampir semua bahan pangan baik sayuran, buah, kacang-kacangan hingga daging dapat diawetkan dengan metode pengeringan. Tujuannya adalah mengurangi sebagian air dalam bahan pangan hingga 10-15 persen sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat hidup. Metodenya bisa dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari maupun panas oven. Bahan pangan yang dikeringkan seperti ubi, sayuran dan buah diiris tipis-tipis kemudian dijemur atau dioven dalam suhu rendah (di bawah 40 derajat Celsius) hingga kering. Selanjutnya bahan pangan tinggal disimpan di tempat yang sejuk, kering dan tertutup rapat. Bahan pangan yang dikeringkan biasanya bertahan hingga 1 bulan.

Metode pengawetan makanan baik yang alami atau yang buatan akan mempengaruhi kualitas gizi yang terkandung, terutama vitamin dan mineral - zat gizi yang mudah rusak jika diawetkan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, mengkonsumsi bahan pangan segar adalah cara terbaik untuk mendapatkan asupan nutrisi optimal

Home   » Kesehatan   ,  Kul iner   ,  TIPS DAN TRIK   ,  TIPS KESEHATAN   » Dua Puluh Bahan Pengawet Makanan Alami

Page 5: Data Penlit

Dua Puluh Bahan Pengawet Makanan Alami Hariyanto Wijoyo | 18 komentar

Di jaman sekarang ini t idaklah mudah mencari dan membeli makanan minuman olahan, baik dalam kemasan maupun bukan yang tidak menggunakan bahan pengawet kimia. Apalagi bila makanan minuman itu terbuat dari bahan-bahan yang tidak bisa bertahan lama, sebab alasan penggunaan pengawet adalah untuk menghindari  oksidasi  makanan, mencegah adanyakontaminasi mikroba , menekan pertumbuhan mikroorganisme , dan memperpanjang daya tahan makanan serta menjaga nutrisi  makanan.

Belum lagi kalau produsen makanan minuman-nya tidak mau merugi, maka bisa dipastikan makanan olahan yang dijualnya menggunakan bahan pengawet makanan, yang umumnya terbuat dari bahan kimia. Akan tetapi bukan hanya makanan minuman olahan yang dijual secara umum yang menggunakannya, bahkan terkadang makanan olahan rumah tangga-pun ikut-ikutan menggunakan bahan pengawet yang mengandung zat kimia.

Padahal bahan pengawet kimia itu efeknya bagi kesehatan tubuh sangatlah t idak menyehatkan, selain i tu harganya pun sangatlah mahal. Meskipun sudah diizinkan oleh departemen kesehatan dan BPOM mengenai penggunaannya dengan kadar tertentu, namun bila dikonsumsi secara terus menerus setiap hari, maka bisa dipastikan akan menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit akibat bahan pengawet kimia semakin menumpuk dalam tubuh karena tak bisa terurai. Kalau sudah demikian, apakah itu berarti konsumsi makanan yang

Page 6: Data Penlit

mengandung makanan bahan pengawet kimia harus dihentikan, lalu alternatif penggantinya ada nggak???

Sahabat-sahibit blogger se-dunia tak perlu kuatir, sebab ternyata alam memberikan solusi agar kalian bisa menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan menggunakan beberapa sumber yang diperoleh dari alam sebagai alternatif pengganti penggunaan pengawet bahan kimia. Selain aman dan menyehatkan, bahan pengawet alamiah ini tergolong murah harganya serta sangat mudah diperoleh di mana-mana, bahkan bisa ditemukan di pojok dapur rumah kalian.

Kali ini saya akan menyajikan khusus untuk sahabat-sahibit blogger se-dunia  Dua Puluh Bahan Pengawet Makanan Alami   , selanjutnya kal ian bisa melihat bahan alami tersebut di bawah ini…cekidot :-)

1. Garam

Inilah pengawet makanan tertua di dunia, produk yang menggunakan garam sebagai pengawet umumnya memil iki kondisi yang baik dan tahan selama beberapa tahun. Garam mampu menyerap air, tempat tumbuhnya  mikroorganisme  dan mencegah mereka tumbuh merusak makanan. Selain i tu garam juga mampu membunuh bakteri yang menyebabkan makanan menjadi basi, serta menjaga makanan tetap kering sehingga mencegah tumbuhnya ragi dan jamur.

2. Larutan Cuka

Larutan Cuka dibuat dari  fermentasi  gula dan air serta mengandung kadar asam asetat yang tinggi. Penggunaannya selain untuk mengawetkan makanan, juga untuk membunuh mikrobayang membuat makanan cepat busuk. Umumnya digunakan untuk mengawetkan makanan kaleng dan acar, selain itu dipakai untuk mencuci ikan, ayam dan daging sebelum disimpan dalam lemari es, dan masa simpan di dalam lemari es menjadi lebih lama.

3. Gula

Gula mampu mengawetkan makanan dengan menyerap kelebihan air dan mencegah pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme yang berkontribusi terhadap dekomposisi. Dikenal sebagai bahan pengawet sejak ribuan tahun lalu, gula juga bisa menjadikan bunga dalam vas terl ihat segar lebih lama. Gula pula yang membuat selai dan jel i tak basi setelah kemasannya dibuka. Bahkan bangsa Mesir kuno diketahui selalu mengawetkan makanan dalam toples madu.

4. Jeruk Lemon

Vitamin C dozis t inggi terkandung dalam buah jeruk lemon, yang diketahui mampu membunuhmikroorganisme  perusak gizi makanan.  Oksidasi  makanan dapat dicegah dengan zat

Page 7: Data Penlit

antioksidan  yang ada dalam jeruk lemon. Sangat dianjurkan sebelum disimpan dalam lemari es, sebaiknya ikan, daging atau sayuran terlebih dahulu dilumuri perasan Jeruk Lemon.

5. Minyak

Minyak diketahui memiliki kemampuan untuk memperlambat proses oksidasi dan membunuh mikroorganisme lebih cepat. Makanan yang digoreng atau diolah dengan minyak akan menjadi lebih tahan lama.

6. Chitosan

Bahan pengawet makanan ini terbuat dari produk turunan dari  polimer chitin  atau zat tandukyang terdapat pada kul it hewan laut berkul it keras, misalnya udang galah dan kepiting atau ranjungan. Idenya muncul dari kenyataan bahwa kulit kepiting dan udang tetap bertahan lama, meskipun sudah mati selama beberapa tahun lamanya. Umumnya digunakan untuk mengawetkan bakso dan tahu serta ikan asin.

7. Cengkeh

Bangsa Cina dan India sejak dahulu telah menggunakan cengkeh untuk mencegah tumbuhnya jamur serta bakteri pada makanan. Karena cengkeh juga banyak tumbuh di Indonesia, selain digunakan untuk rempah,-rempah, tak ada salahnya bisa digunakan juga sebagai pengawet alami makanan sebagaimana penggunaannya oleh bangsa Cina danIndia.

8.Kunyit

Kunyit bisa digunakan untuk menekan laju pertumbuhan  mikroba , umumnya digunakan pada produksi makanan seperti tahu. Caranya adalah dengan mengolesinya pada permukaan kul it tahu. Selain itu kunyit juga digunakan untuk pembuatan nasi kuning.

9. Ekstrak Daun Rosemary

Ekstrak Daun Rosemary (Rosmarinus off icinal is ) yang lebih dikenal sebagai tanaman hias sudah ratusan tahun digunakan sebagai pemberi aroma harum dan enak untuk makanan serta mengandung anti oksidan. Ternyata ekstraknya bisa juga digunakan sebagai pengawet makanan. Ekstrak yang diperoleh dari penyulingan daun-nya mampu mencegah oksidasi  dandekomposisi  makanan.

10. Kayu Manis

Kayu manis, selain mengandung asam benzoate , juga memiliki aroma rempah khas juga mengandung antioksidan  yang t inggi. Selain kayu manis bisa juga digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur, namun jamur-jamurnya harus spesifik karena tidak semua jamur bisa diatasi oleh kayu manis.

Page 8: Data Penlit

11. Karagenan

Karagenan terbuat dari rumput laut, umumnya digunakan sebagai bahan pengawet alami pada produk makanan berupa mie basah, bakso dan nugget. Makanan yang mengandung karagenan akan menjadi lebih kenyal, serat tinggi dan kandungan  antioksidan  yang tinggi.

12. Air Endapan Abu Merang

Air Endapan Abu Merang umumnya digunakan untuk mengawetkan mie. Cara membuatnya cukup mudah, yaitu dengan membakar merang padi kemudian ambil abunya lalu larutkan dengan air, kemudian diendapkan sampai terpisah air dan abunya.

13. Ekstrak Wortel

Ekstrak wortel (Daucus carota ) umumnya digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk bakso. Wortel mengandung antioksidan yaitu  β-karoten , yang gunanya untuk mencegah atau mengharnbat   fermentasi , pengasamanan dan peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme . Selain itu bisa juga mencegah dan menghambat rasa tengik yang diakibatkan udara dan mikroorganisme  serta menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

14. Asap Cair

Asap Cair (Liquid Smoke ) berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan dan bersifat fungsional seperti anti jamur, antibakteri serta anti oksidan. Pemanfaatan Asap Cair digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging sehingga bisa bertahan hingga duapuluh l ima hari.

15. Air Kelapa

Air kelapa yang diberi mikroba akan menjadi pengawet alami bernama  Asam sitrat (citric acid) . Asam sitrat sekarang banyak di jual bebas ditoko kimia, namun bisa juga membuatnya sendiri bahan dan harganya bisa menjadi lebih murah.

16. Bawang Putih

Bawang putih diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan  allicin-nya juga sangat efektif mematikan gram positi f dan gram negatif. Selain itu bawang putih bersifatantimikroba E.col i ,  aerobacter aeroganes ,  sigella sonnei , dan staphylococcus sureus . Bawang putih juga bermanfaat untuk mengurangi jumlah  bakteri aerob, kali form dan mikrooganisme   lainya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan menjadi lebih tahan lama.

17. Daun Gambir

Page 9: Data Penlit

Daun gambir bisa membuat makanan terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh mikrooganisme dan degradasi reaksi oksidasi penyebab makanan menjadi basi.

18. Kalowak

Kalowak atau keluak  atau dikenal juga sebagai  Buah Picung  umumnya digunakan sebagai bahan pengawet untuk ikan yang masih segar. Bi la di campur dengan garam sanggup mengawetkan ikan segar selama enam hari tanpa mengurangi kandungan gizinya.

19. Kombinasi Daun Pandan dan Daun Teh

Daun pandan mengandung fenol  dan saponin  yang berfungsi sebagai  antibakteri , sedangkan Daun Teh mengandung  f lavonoid  dan  tanin  sebagai anti-mikroorganisme . Kolobrasi keduanya menghasilkan bahan pengawet yang biasa digunakan untuk membuat ikan asin, dan bisa menjadikan rasa ikan asin menjadi lebih lezat.

20. Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera L. ) mengandung enzim oksidase  yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet antioksidan dalam penyimpanan makanan agar bisa tahan lama.

Itulah Dua Puluh Bahan Pengawet Makanan Alami  yang bisa saya saj ikan untuk kalian. Dengan menggunakan-nya, sahabat-sahibit blogger se-dunia bisa menjadikan makanan minuman menjadi lebih awet dan tahan lama,. Selain i tu penggunaannya juga lebih aman terhadap tubuh dan t idak mengganggu kesehatan, semoga bermanfaat.

Original Link from :http: //hariyantowijoyo.blogspot.co.id/2015/03/dua-puluh-bahan-pengawet-makanan-alami.html#ixzz407V6XsxC  Terimakasih, karena anda t idak menghapus sumber dan l ink asl i art ikel ini.