DASTOR INFAUNA

7
INFAUNA DI LAPANGAN BERDEBU UPI LAPORAN disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Umum yang diampu oleh Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc., Dr. Wahyu Surakusumah, S.Si., MT., Drs.Amprasto, M.Si. dan Hj. Tina Safaria Nilawati, M.Si. oleh: Kelompok 4 Biologi C 2012 Filda Husnawati (1202376) Fulky Firdaus (1204592) Irma Oktaviani (1205405) Mega Susilawati H. (1201987) Resa Regianti (1200826)

description

DASTOR INFAUNA

Transcript of DASTOR INFAUNA

INFAUNA DI LAPANGAN BERDEBU UPILAPORANdisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Umum yang diampu olehDrs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc., Dr. Wahyu Surakusumah, S.Si., MT., Drs.Amprasto, M.Si. dan Hj. Tina Safaria Nilawati, M.Si.

oleh:Kelompok 4Biologi C 2012

Filda Husnawati (1202376)Fulky Firdaus(1204592)Irma Oktaviani(1205405)Mega Susilawati H.(1201987)Resa Regianti (1200826)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2015BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangInfauna merupakan hewan yang hidup di dalam tanah. Organisme yang hidup di alam ini tidak hanya hidup di darat, air, maupun di udara akan tetapi terdapat juga organisme yang hidup di dalam tanah. Kehidupan fauna tanah sangat tergantung pada habitatnya, karena keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat ditentukan oleh faktor lingkungan, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Dengan perkataan lain keberadaan dan kepadatan suatu populasi suatu jenis hewan tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik (Suin, 2006).Fauna-fauna di dalam tanah ada yang bermanfaat bagi tanah dan ada yang tidak bermanfaat bagi tanah bahkan ada fauna tanah yang merugikan suatu tanah. Fauna yang bermanfaat bagi tanah salah satu contohnya adalah cacing tanah, cacing tanah ini bermanfaat karena dapat menyuburkan tanah. Cacing tanah dan bakteri tertentu dapat mengubah karbon monoksida (CO) menjadi karbon dioksida (CO2) atau mengikat nitrogen (N) dari udara (Hardjowigeno, 1987). Dalam proses kesuburana tanah ini terutama tanah lapisan bagian atas (top soil), dimana organisme tanah akan melakukan perubahan-perubahan seperti saat akar tanaman mati akan dibusukkan oleh jamur, bakteri atau cacing atau golongan organisme lainnya.Pengamatan infauna ini menggunakan metode pembuatan plot pada setiap lingkungan yang akan diamati. Metode ini mempermudah dalam pengamatan infauna. Pengamatan ini dilakukan agar dapat mengetahui apa itu infauna dan mengetahui infauna apa saja yang hidup pada setiap plot.

B. Rumusan MasalahBagaimana infauna di lapangan berdebu UPI?

C. TujuanMengetahui infauna di lapangan berdebu UPI.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Gabungan dari kedua lingkungan ini menghasilkan suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi beberapa jenis makhluk hidup, salah satunya adalah makrofauna tanah. Bagi ekosistem darat, tanah merupakan titik pemasukan sebagian besar bahan ke dalam tumbuhan melalui akar-akarnya. Tumbuhan menyerap air, nitrat, fosfat, sulfat, kalium, seng dan mineral esensi lainnya melalui akar-akar tumbuhan. Dengan semua itu, tumbuhan mengubah karbon dioksida (masuk melalui stomata daun) menjadi protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat dan vitamin yang dari semuanya itu tumbuhan dan semua heterotrof bergantung pada suhu dan air dimana tanah merupakan penentu utama dalam produktivitas bumi (Hardjowigeno, 2007).Makrofauna tanah merupakan kelompok hewan- hewan besar penghuni tanah yang merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang berperan penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dalam dekomposisi bahan organik, makrofauna tanah lebih banyak berperan dalam proses fragmentasi serta memberikan fasilitas lingkungan yang baik bagi proses dekomposisi lebih lanjut yang dilakukan oleh kelompok mikrofauna tanah serta berbagai jenis bakteri dan fungi. Peran makrofauna lainnya adalah dalam perombakan materi tumbuhan dan hewan mati, pengangkutan materi organik dari permukaan ke tanah, perbaikan struktur tanah dan proses pembentukan tanah. Makrofauna tanah mempunyai peran yang sangat beragam di dalam habitatnya. Pada ekosistem binaan, keberadaan dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan bagi sistem budidaya. Pada satu sisi makrofauna tanah berperan menjaga kesuburan tanah melalui perombakan bahan organik, distribusi hara, peningkatan aeresi tanah dan sebagainnya. Tetapi pada sisi lain juga dapat berperan sebagai hama berbagai jenis tanaman budidaya. Dinamika populasi berbagai jenis makrofauna tanah tergantung pada faktor lingkungan yang mendukungnya, baik berupa sumber makanan, kompetitor, predator maupun keadaan lingkungan fisika-kimia (Irwan, 1992).Suhu tanah merupakan salah satu faktor fisika tanah yang sangat menentukan kehadiran dan kepadatan organisme tanah, dengan demikian suhu tanah akan menentukan tingkat dekomposisi material organik tanah. Fluktuasi suhu tanah lebih rendah dari suhu udara, dan suhu tanah sangat tergantung dari suhu udara. Suhu tanah lapisan atas mengalami fluktuasi dalam satu hari satu malam dan tergantung musim. Fluktuasi itu juga tergantung pada keadaan cuaca, topografi daerah dan keadaan tanah (Suin, 2006).Temperatur sangat mempengaruhi aktivitas mikrobial tanah. Aktivitas ini sangat terbatas pada temperatur di bawah 10C, laju optimum aktifitas biota tanah yang menguntungkan terjadi pada suhu 18-30C. Nitrifikasi berlangsung optimum pada temperatur sekitar 30C. Pada suhu diatas 30C lebih banyak unsur K-tertukar dibebaskan pada temperatur rendah (Hanafiah, 2007).Pengukuran pH tanah juga sangat di perlukan dalam melakukan penelitian mengenai makro fauna tanah. Keadaan iklim daerah dan berbagai tanaman yang tumbuh pada tanahnya serta berlimpahnya mikroorganisme yang mendiami suatu daerah sangat mempengaruhi keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme. Faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme adalah reaksi yang berlangsung di dalam tanah, kadar kelembaban tanah serta kondisi-kondisi serasi (Leksono, 2007).

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Hardjowigeno Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Bogor: Akademika Pressindo.Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.Irwan, Z.D. 1992. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi: Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.Leksono, A.Setyo. 2007. Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Malang: Bayumedia.SSuin, N.M. 2006. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.