Daskom materi penerima komunikasi

13
Penerima (receiver) Komunikasi “Mahasiswa” Oleh : Nama : Tirta Yoga NIM : 135040101111294 Kelas : L PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 1 Kode :

description

hjhj

Transcript of Daskom materi penerima komunikasi

Kode : L.4-7

Penerima (receiver) Komunikasi Mahasiswa

Oleh :

Nama : Tirta Yoga NIM : 135040101111294Kelas : L

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015

DAFTAR ISIDAFTAR ISI......................................................................................................... 2Definisi SMCR.. 3Pengertian penerimaan komunikasi Mahasiswa.... 5Penafsiran kode ..........7Teori Penerimaan ..................... 7Definisi Dan Pengertian Komunikasi Efektif ....... 8Karakteristik Receiver.8Contoh Kasus... 9DAFTAR PUSTAKA

DEFINISI SCMRIstilah komunikasi sudah lazim kita dengarkan, namun didefinisikan secara luas sebagai berbagai pengalaman. Jika dilacak dari akar katanya, maka kata komunikasi atau communicatio dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (to make cammon). (Gorden, 1978 : 28) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata latin lainnya yang sama makna. Definisi lain yang sama makna dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan dan kebersamaan. Kata ini merujuk kepada sekelompok yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu sebagai proses pembagian makna dan sikap.S-M-C-R Theory S-M-C-R merupakan singkatan dari Source, Messege, Channel dan Receiver (Wenburg dan Wilmot, 1973 : 49-50). Teori ini dikembangkan oleh David K Berlo pada tahun 1960 yang merupakan perluasan dari teori Laswell. Dikemukakan Berlo,Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan, pesan (messege) baik seseorang ataupun kelompok seperti bahasa atau isyarat, gagasan kedalam suatau kode simbolik, seperti bahasa dan penerima saluran adalah medium yang membawa pesan, dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.Sedangkan komunikan adalah pelaku yang menerima informasi pada suatu komunikasi.2. Says What? (pesan).Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbolverbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi.Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.3. In Which Channel? (saluran/media).Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dan lain-lain).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).

Orang atau kelompok atau organisasi atau suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebuttujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan,dan lain-lain (Effendy: 2000, 6).

Proses komunikasi berlangsung dalam keadaan dinamik, berkelanjutan, berubah-ubah, on going tanpa starting point atau stopping point. Untuk menganalisis proses komunikasi, maka di lakukan pemenggalan dinamika proses. Salah satu penyederhanaan proses komunikasi dalam teori komunikasi diawali dari komunikator (source) yang menyampaikan pesan (messege) melalui saluran (channel) kepada komunikan (Wiryanto, 2000 :19) Istilah media pada rumusan S-M-C-R mengandung dua pengertian yakni media primer dan media skunder. Media sebagai saluran primer adalah lambing, misalnya bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu lambing-lambang yang digunakan khusus dalam komunikasi tatap muka. Media skunder adalah media yang berwujud, baik media masa misalnya surat kabar, televise atau radio maupun media masa misalnya surat, telepon, atau poster (Affendy, 2000 : 256). Salah satu kelebihan pada model S-M-C-R adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis (Mulyana, 2001 : 150). Model theory ini melukiskan beberapa factor pribadi yang mempengaruhi proses komunikasi, ketrampilan komunikasi, pengetahuan, system social dan lingkungan budaya, sumber dan penerima. Sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh factor-faktor ketrampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, system social dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan dan kode. Salurannya berhubungan dengan panca indra : melihat, mendengar, menyentuh, mencium dan merasa. Analisis Fungsi Teori S-M-C-R. Fungsi Menerangkan Meskipun teori ini menganggap komunikasi sebagai suatu proses, namun sebagai model Aristoteles, teori ini menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis, dinamis dan terus berubah. Umpan yang diterima komunikator dari komunikan tidak dimasukkan dalam teori ini dan komunikasi nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

Analisis:Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang receiver (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh source (komunikator).

Pengertian Penerima Komunikasi Mahasiswa

Penerima merupakan respon yang diberikan oleh sumber atau pemberi pesan dalam sebuah peristiwa komunikasi.Dengan adanya umpan balik, para partisipan yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dapat mengetahui bahwa gagasan atau perasaan mereka diterima sesuai dengan yang diharapkan.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berelasi dengan sesamanya. Relasi dalam artian apapun dilakukan untuk menyampaikan ataupun menerima informasi serta memiliki tujuan dalam perilakunya. Salah satu hubungan atau relasi yang dilakukan oleh manusia adalah dengan melakukan komunikasi. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia.

Komunikasi bisa terjadi di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun serta dalam segala situasi, salah satu contohnya adalah komunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Komunikasi tersebut dapat terjadi pada proses belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Membahas mengenai masalah proses belajar mengajar di perguruan tinggi, hubungan antara dosen dengan mahasiswa dalam berkomunikasi sangat perlu. Apabila hubungan antar dosen dengan mahasiswa tidak harmonis, makadapat menciptakan komunikasi yang tidak baik (Ernawati dan Tjalla, 2012).

Dalam penerimaan pada mahasiswa dapat diartikan dalam arti sempit dimana mahasiswa dapat memahami,mengetahui sumber informasi yang diterima dalam proses komunikasi sehingga dapat memberikan hasil dari proses komunikasi yaitu informasi.Tujuan komunikasi tidak akan tercapai apabila suatu komunikasi tidak berjalan secara efektif.Efektivitas komunikasi interpersonal tercapai, bila komunikan menginterpretasikan pesan yang diterima mempunyai makna yang sama dengan maksud pesan yang disampaikan oleh komunikatornya (Supratiknya, 1995 dalam Gunawati, dkk, 2006).

Pengirim dan penerima pesan dalam komunikasi tatap muka memiliki kesempatan yang sangat besar untuk memberikan umpan balik secaralangsung.Dalam komunikasi tatap muka ini, para partisipan dapat memilikikesempatanuntuk melihat apakah pesan yang disampaikan dipahami dan diikuti atau tidak.

Sebuah hubungan komunikasi diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mencapai prestasi belajarnya.Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (dalam Ernawati dan Tjalla, 2012) bahwa hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh berbagai komponen belajar mengajar,diantaranya adalah hubungan antar dosen dan mahasiswa. Prestasi belajar biasanya merupakan sebuah prestasi akademik yang diperoleh oleh individu yang sedang atau sudah melewati proses kegiatan belajar secara formal pada jenjang tertentu.

Sedangkan prestasi akademik menurutSobur (dalamChairiyati, 2012) adalahmerupakan perubahandalam kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selamabeberapa waktu dan tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan tetapi adanya situasibelajar. Adanya keterbukaan dalam komunikasi memudahkan komunikan memahamimaksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator dan dapat mempengaruhikomunikan untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan harapan komunikator(Gunawati, 2006).

Penerima (Recaiver)adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.

Penafsiran kode (Decoding)

Penafsiran kodeadalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.

Teori Penerima

Teori Penerimaan adalah versi teori tanggapan pembaca atau penerima sastra yang menekankan penerimaan pembaca dari teks sastra. Hal ini lebih umum disebut penonton penerimaan dalam analisis model komunikasi. Dalam studi sastra, teori penerimaan berasal dari karya Hans-Robert Jauss pada akhir tahun 1960. Itu paling berpengaruh selama 1970-an dan awal 1980-an di Jerman dan Amerika Serikat (Fortier 132), di antara beberapa pekerjaan penting di Eropa Barat. Suatu bentuk teori resepsi juga telah diterapkan untuk mempelajari historiografi, melihat sejarah Penerimaan (bawah).

Definisi Dan Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Tujuan Komunikasi Efektif

Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :

1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.

2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.

3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.Karakteristik ReceiverReceiver (penerima pesan) adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh sumber (komunikator). Reciver juga bisa disebut dengan istilah khalayak, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa,audience, decoderatau komunikan. Penerima pesan adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Oleh karena itu, unsur penerima pesan tidak boleh diabaikan, karena berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh penerima pesan.Tidak ada penerima (receiver) komunikasi yang sama persis dengan penerima komunikasi lainnya. Penerima pesan dalam komunikasi bisa berupa individu, kelompok, dan masyarakat. Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya sebelum proses komunikasi berlangsung agar proses komunikasi bisa berlangsungdengan baik dan pesan komunikasi bisa tersampaikan.Penerima pesan mempunyai karakteristik fisik dan psikologis yang membuat receiver itu unik. Karakteristik fisik dan psikologis penerima pesan akan mempengaruhi penerimaan, interpretasi dan evaluasi pesan-pesan. Karakteristik penerima pesan tersebut adalah karakteristik demografis, psikologis, dan karakteristik perilaku receiver.

Contoh Kasus :Proses komunikasi Antara dosen dan Mahasiswa,Sehingga menghasilkan penerimaan informasi dalam komunikasi Komunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan materi pembelajaran kepada mahasiswa atau komunikan. Setelah itu dosen juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu dosen harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan materi dalam pembelajaran dari mahasiswa. komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.Mahasiswa dapat menyerap penerimaan informasi yang diberikan dosen atau komunikator sehingga dapat menghasilkan proses komunikasi yang baik.Kesimpulan: Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

DAFTAR PUSTAKAD.Lasswell,Harold.,& Kaplan, Abraham. 1970. Power and society.new haven : yale university press.Ernawati & Tjalla. (2012). Hubungan Komunikasi Interpersonal AntaraMahasiswa Dan Dosen Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas PsikologiUniversitas Gunadarma, retrieved September 18, 2012Gunawati, R., Hartati,S., Listiara, A. (2006). Hubungan Antara EfektivitasKomunikasi Mahasiswa-Dosen Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres DalamMenyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas kedokteranUniversitas Diponegoro: Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, Vol. 3 (2): 93-115Hybels, S., L, Richard., II, WeaverIlmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: RosdakaryaOffsetNurjaman, K & Umam. (2012)

1