SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

43
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected] SAP MATA KULIAH DASAR-DASAR KOMUNIKASI No. Dokumen FM-03-AKD-06 No. Revisi 01 Hal 1 dari 34 Tanggal Terbit 1 September 2014 SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE-1 dan 2 Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni Jurusani : Seni Rupa Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi Kode Matakuliah : SRD 110 SKS : 2 SKS STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup dan pengertian komunikasi INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan ruang lingkup komunikasi 2. Menjelaskan pengertian atau konsep komunikasi TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup komunikasi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian/konsep komunikasi

description

SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Transcript of SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Page 1: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(UNNES)Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001

Website: www.unnes.ac.id - E-mail: [email protected]

SAP MATA KULIAHDASAR-DASAR KOMUNIKASI

No. Dokumen

FM-03-AKD-06

No. Revisi

01

Hal

1 dari 34

Tanggal Terbit

1 September 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-1 dan 2

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusani : Seni Rupa

Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual.

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup dan pengertian komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskan ruang lingkup komunikasi

2. Menjelaskan pengertian atau konsep komunikasi

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup komunikasi

2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian/konsep komunikasi

MATERI POKOK

1. Ruang Lingkup Komunikasi

Dengan mengutip penjelasan Mulyana (2002) dapat dikemukakan bahwa pada mulanya komunikasi yang

tetap hanya terdapat pada masyarakat kecil, kelompok orang yang hidup berdekatan yang merupakan satu unit

politik. Namun demikian, sekarang, akibat kecepatan media informasi dan kompleksnya berbagai macam

Page 2: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

hubungan, maka komunikasi telah menjadi masalah semua orang. Istilah komunikasi saat ini sudah sedemikian

populer dan dipergunakan oleh kebanyakan orang. Ia dipergunakan dalam semua kesempatan baik dalam

pembahasan maupun membicarakan berbagai masalah. Kiranya sudah menjadi kodrat manusia senantiasa

membutuhkan hubungan dengan sesamanya, baik secara sepihak maupun timbal balik. Komunikasi adalah inti

semua hubungan sosial. Apabila orang yang telah mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang

mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan mereka,

mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengaketaan apabila muncul. Manusia sebagai makhluk individu

maupun makhluk sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang. Salah satu sarananya melalui

komunikasi. Karena itu, komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Pepatah asing

mengatakan: “Nature gave us two ears and only one mouth, so that we could listen twice as musch as we speak”.

Dengan kata lain pepatah ini mengajak kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Berbicara itu mudah, tetapi

berkomunikasi dengan baik belum tentu semudah berbicara. Berbicara saja belum dapat menjamin bahwa apa yang

dibicarakan itu sampai kepada yang akan diharapkan memperolehnya. Komunikasi memberikan sesuatu kepada

orang lain dengan kontak tertentu atau dengan mempergunakan sesuatu alat. Banyak komunikasi terjadi dan

berlangsung tapi kadang-kadang tujuan dan sasaran komunikasi tidak tercapai. Komunikasi yang baik bisa

diwujudkan jika terjadi kesesuaian antara pemberi pesan dan penerima pesan. Terlaksananya komunikasi yang baik,

banyak rintangan yang ditemui dan dihadapi baik rintangan yang bersifat fisik, individual, bahasa atau bahkan

sampai pada perbedaan makna yang dimaksud oleh orang yang diajak berkomunikasi.

Lebih lanjut dalam tulisan Mulyana (2002) dijelaskan bahwa apabila kita memasuki dunia komunikasi, maka

komunikasi merupakan kegiatan manusia yang bersifat begitu otomatis. Dengan berkomunikasi orang dapat

menceritakan pengalamannya kepada orang lain, dan orang lain bisa mendapatkan pengalaman tersebut sambil lalu

atau bahkan mengambil pelajaran darinya.Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, opini, ide,

konsepsi, pengetahuan, perasaan, sikap, perbuatan dan sebagainya kepada sesamanya secara timbal balik. Melalui

komunikasi orang dapat merencanakan masa depannya , membentuk kelompok dan lain-lain. Orang bisa berperan

sebagai penyampai maupun penerima komunikasi, sehingga dengan demikian, terbinalah perkembangan

kepribadiannya baik sebagai diri pribadi maupun kemasakan sosial, serta tercapainy a pula kehidupan bersama dan

bermasyarakat. Dari apa yang dikatakan terbukti bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia, seringkali

dengan tanpa pikir. Komunikasi merupakan kegiatan yang pokok dalam kehidupan bermasyarakat atau sebagaimana

dikatakan oleh seorang tokoh komunikasi, bahwa “Communication is human existence and social process”. Melalui

komunikasi orang dapat mempengaruhi dan mengubah sikap serta tingkah laku orang lain. Membentuk suatu

kesepakatan yang kemudian disebut sebagai pendapat umum. Dari komunikasi memungkinkan suatu ide (baru atau

lama) tersebar dan dihayati orang, dituntut ataupun ditolak orang, berhasil atau gagalnya proyek dan program

pembangunan. Inilah sebabnya mengapa pada akhir-akhir ini di Indonesia komunikasi menjadi makin penting dan

diperhatikan orang . Hal ini karena komunikasi merupakan alat pembangunan, alat integrasi, alat kekuasaan, dan

untuk itu komunikasi penting untuk diketahui, dipahami serta dihayati oleh semua orang, khususnya untuk

penyelengggara pembangunan sebab mereka lebih banyak berhadapan dan berhubungan dengan pelaksanaan

pembangunan dan masyarakat luas. Dengan berkembangnya komunikasi maka dengan sendirinya lingkup

komunikasi menagalami perubahan yang mendasar. Banyak para ahli komunikasi yang menguraikan lingkup

komunikasi, namun pada dasarnya perkembangan tidak menyimpang dari konsep di atas tadi. Salah satu persoalan

di dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang

ilmunya. Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan

ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu

Page 3: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

elektronika dan sebagainya. Begitu banyaknya sarjana tertarik mempelajari komunikasi telah melahirkan berbagai

macam definisi yang bisa membingungkan jika tidak memahami hakikat komunikasi antarmanusia.

2. Pengertian Komunikasi

Sebagimana dikemukakan oleh Fiske (1990), bahwa komunikasi adalah satu aktivitas yang diakui setiap

orang, namun hanya sedikit yang bisa mendefinisikannya secara memuaskan. Komunikasi adalah berbicara satu

sama lain. Ia bisa berupa telivisi, ia bisa juga penyebaran informasi, ia pun bisa gaya rambut kita, ataupun kritik

sastra : daftar ini tak habis-habisnya. Inilah salah satu masalah yang dihadapi para akademisi : bisakah kita

menerapkan secara tepat istilah “subjek studi” terhadap sesuatu yang sungguh berbeda dan banyak segi seperti

komunikasi insani (human communication) ? Adakah harapan menghubungkan studi tentang, katakanlah, ekspresi

wajah dengan kritik sastra?. Apakah itu tetap merupakan suatu upaya latihan yang berharga?. Kesangsian yang

terletak di balik pertanyaan-pertanyaan seperti ini mungkin memunculkan pandangan bahwa komunikasi bukanlah

suatu subjek, dalam pengertian akademik yang normal mengenai kata itu, melainkan merupakan suatu area studi

multidisipliner. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa apa yang telah para psikolog dan sosiolog ceritakan kepada

kita tentang perilaku komunikatif manusia sangatlah sedikit dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan kritikus

satra.

Lebih lanjut Fiske (1990) mengemukakan bahwa hal tersebut menimbulkan asumsi-asumsi sebagai berikut :

(1) Komunikasi adalah studi yang dapat dipertanggungjawabkan, namun kita memerlukan sejumlah pendekatan

disipliner untuk mengkajinya secara komprehensif, (2) Semua komunikasi melibatkan tanda (signs) dan kode

(codes). Tanda adalah artefak atau tindakan yang merujuk pada sesuatu yang lain di luar tanda itu sendiri, yakni

tanda menandakan konstruk. Kode adalah sistem tanda-tanda diorganisasikan dan yang menentukan bagaimana

tanda-tanda itu mungkin berhubungan satu sama lain, (3) Tanda-tanda itu ditransmisikan atau dibuat tersedia pada

yang lain dan bahwa pentransmisian atau penrimaan tanda/kode/komunikasi adalah praktek hubungan sosial, (4)

komunikasi adalah sentral bagi kehidupan budaya kita, karena tanpa komunikasi kebudayaan dan jenis apa pun

akan mati. Konsekuensinya, studi komunikasi melibatkan studi kebudayaan yang dengannya ia terintegrasi. Asumsi-

asumsi ini didasari definisi umum tentang komunikasi sebagai interaksi sosial melalui pesan.

Dengan asumsi ini, Fiske (1990) menjelaskan bahwa studi komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua

kategori atau mahzab utama, yaitu mahzab pertama komunikasi sebagai proses yakni melihat komunikasi sebagai

transmisi pesan dan mahzab kedua sebagai semiotika (ilmu tentang tanda dan makna) yakni melihat komunikasi

sebagai produksi dan pertukaran makna. Mahzab pertama cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama

psikologi dan sosiologi dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi, sementara itu, mahzab

kedua cenderung mempergunakan linguistik dan subjek seni dan cenderung memusatkan dirinya pada karya

komunikasi.

Istilah komunikasi, sebagaimana dijelaskan dalam buku Widjaja (1997) dan Mulyana yang berjudul Ilmu

Komunikasi (2002), dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan communication, berasal dari kata communicatio atau

dari kata communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk

mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator. Di bawah ini

dinukilkan beberapa batasan mengenai pengertian/konsep dan definisi komunikasi dalam buku tersebut, yang

antara lain adalah sebagai berikut:

1. James AF Stoner menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses yang dilakukan seseorang untuk

berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.

Page 4: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

2. John R Schemerhorn cs, menyatakan bahwa komunikasi itu dapat diartikan sebagai proses antar pribadi

dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.

3. Everett M Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika mendefinisikan komunikasi sebagai suatu

proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama

lain, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

Dengan mengutip apa yang pernah ditulis oleh Arifin (1998), ada beberapa pengertian atau definisi

komunikasi lain dari beberapa ahli sebagi berikut :

1. Menurut Stevens, communication is the discriminitory response of organism to stimulus (definisi ini

menekankan komunikasi sebagai suatu aktivitas suatu pihak)

2. Menurut Hoveland, communication is the process by which an individual (the communicator) transmits

stimuli (usually verbal symbols) to modify, the behavior or other individual (definisi ini menekankan

aktivitas komunikasi dari pihak lain : mempengaruhi).

3. Menurut Cherry, communication is essentially the relationship set up by the transmission of stimuli and

evocation of response (definis ini menekankan pentingnya hubungan sebagai sesuatu yang utama atau

sentral)

4. Menurut Gode, communication is a process that makes common to or several what the monopoly of one

or some (definisi ini menekankan hasil sebagai yang utama : sharing atau pemilikan)

5. Menurut Toda, communication is an information transformation process which originates at a mind an

ends at a mind (definisi ini menekankan komunikasi sebagai transmisi informasi).

6. Menurut Cullen, communication is to designate interaction by means of signs and symbols ( definisi

menekankan is pentingnya penggunaan simbol dalam komunikasi)

Dalam garis besarnya komunikasi dapat disimpulkan sebagai penyampaian informasi dan pengertian dari

seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu

jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima informasi dapat memahami. Hal ini tidak berarti bahwa kedua

belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut. Yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama

memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah baru apat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik.

Meskipun substansinya tidak jauh berbeda, namun Arifin (1998) mengungkapkan kesimpulannya bahwa

komunikasi adalah pernyataan antarmanusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi dideskripsikannya sebagai ilmu

kemasyarakatan yang mempelajari secara sistematis segala segi pernyataan antarmanusia. Rumusan ini bermakna

bahwa pernyataan antarmanusia sebagai objek pokok studi ini memiliki banyak segi atau aspek yang juga harus

dipejari seperti segi media, segi manusia, segi pengaruh, segi teknik dan metode, segi fungsi, segi sistem, segi

makna, dan lain sebagainya.

METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Page 5: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan, (3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang ruang lingkup dan pengertian/konsep/definisi komunikasi.

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikall dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber : - Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Cangara, H. Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pres.

- Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Arifin, H. Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta : RG.Persada1998.

PENILAIAN

1. Jelaskan bahwa dalam kehidupan manusia komunikasi dapat terjadi di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Berikan contoh-contoh konkret dalam penjelasan Saudara.

2. Buatlah rangkuman singkat yang berisi tentang ruang lingkup komunikasi dan pengertian atau definisi komunikasi dari para ahli dan dari Saudara sendiri..

Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 6: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-3 dan 4

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusan : Seni Rupa

Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual.

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami fungsi-fungsi komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskan fungsi komunikasi dalam kehidupan manusia

2. Mengklasifikasi fungsi-fungsi dalam komunikasi dan memberikan contoh konkret setiap klasifikasi fungsi komunikasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi komunikasi dalam kehidupan manusia.

2.Mahasiswa dapat mengklasifikasi fungsi-fungsi dalam komunikasi dan memberikan contoh konkret setiap klasifikasi fungsi komunikasi.

MATERI POKOK

Menurut Widjaja (1997) apabila komunikasi dipandang dalam arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebgai

pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta,

dan ide maka fungsinya dalam sistem sosial adalah sebagai berikut :

1) Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, dan

pesan opini, seta komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas

terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2) Sosialisasi (pemasyarakatan) ; penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang

bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi

sosialnya dan agar dapat aktif di dalam masyarakat.

Page 7: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

3). Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya, keinginannya, mendorong

1) kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

2) Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk

memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat megenai maslah publik,

menyediakan bukti-bukti relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih

melibatkan diri dalam maslah yang menyangkut kepentingan bersama di tingkat nasinal dan lokal.

3) Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual,

pembentuk watak dan pendidikan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua

bidang kehidupan.

4) Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan

warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang,

membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.

5) Hiburan : penyeberluasan sinyal, simbol, suara dan image dari kesenian olah raga, permainan dan

lain-lain untuk rekreasi kelompok atau individu.

6) Integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk memperoleh

berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan

menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.

Berkenaan dengan fungsi komunikasi, dalam buku Ilmu Komunikasi yang ditulis oleh Mulyana (2002)

diperoleh beberapa penjelasan sebagai berikut. Pengamatan yang dilakukan oleh para pakar komunikasi

mengemukakan fungsi yang berbeda-beda. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi teruta

ma dapat untuk menyatakan dan mengemukakan identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di

sekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti apa yang kita

inginkan. Namun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.

Gordon I Zimmerman merumuskan bahwa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar,

Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri,

memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan

dan memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komun ikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran

informasi yang kita perlukan untuk mnyelesaikan tugas, dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran informasi

mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi itu

mempunyai dua fungsi,yaitu fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial untuk menunjukkan

ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan

digunakan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Semakin penting keputusan yang akan dibuat, semakin

hati-hati tahapan yang dilalui untuk membuat keputusan. William E Gorden mengategorikan fungsi komunikasi

menjadi empat. Fungsi tersebut antara lain;komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan

komunikasi instrumental, tidak saling meniadakan (mutually exclussive). Fungsi suatu peristiwa komunikasi

tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat

suatu fungsi yang dominan.

Page 8: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Umpan balik orang lain

Konsep diri Perilaku kita

Berkenaan dengan fungsi komunikasi tersebut, secara lebih spesifik dan kategorik, Mulyana (2002) membagi

menjadi empat klasifikasi fungsi dalam komunikasi, yaitu : fungsi sosial,, ekspresif, fungsi ritual, dan fungsi

instrumental. Berikut di bawah ini dijelaskan secara singkat empat klasifikasi fungsi komunikasi tersebut.

1. Fungsi Pertama:Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk

membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar

dari tekanan dan ketegangan, lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan dengan orang

lain.

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi

yang diberikan orang lain kepada kita. Manusia yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak

mungkin mempunyai kesadaran bahwa dia adalah manusia. Kita sadar bahwa kita manusia karena orang-orang di

sekeliling kita menunjukkan kepada kita lewat perilaku verbal dan non verbal mereka bahwa kita manusia. Konsep

diri kita yang paling dini umunya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang lain di sekitar kita termasuk kerabat. Mereka

itulah yang disebut sebagai significant others.

Meskipun kita berupaya berperilaku sebagaimana yang diharapkan orang lain, kita tidak pernah secara total

memenuhi pengharapan orang lain tersebut. Akan tetapi ketika kita berupaya berinteraksi dengan mereka,

pengharapan mereka dan kesan mereka dan citra mereka sangat mempengaruhi konsep diri kita, perilaku kita, dan

apa yang kita inginkan. Orang lain itu mencetak diri kita dan setidaknya kita pun mengasumsikan apa yang orang lain

asumsikan untuk kita. Berdasarkan asumsi-asumsi itu, kita mulai memainkan peran-peran tertentu yang diharapkan

orang lain.

Orang berkomunikasi untuk menyatakan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi

pernyataan eksistensi diri. Bila kita berdiam diri maka oarang lain akan menganggap kita tidak ada.

Page 9: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi

dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan, minum, dan memenuhi kebutuhan

psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.

2. Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif

Komunikasi Ekspresif tidak otomatis bertujuan untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan

sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita. Perasaan-perasaan

tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan non verbal.

3. Fungsi Ketiga : Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif. Komunikasi ritual biasanya dilakukan

secara kolektif. Suatu komunitas biasanya melakukan upacara-upacara tertentu. Dalam acara upacara tersebut,

mereka mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Mereka yang

berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali kommitmen mereka kepada tradisi

keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi atau agama mereka. Hingga kapanpun ritual tampaknya akan tetap menjadi

kebutuhan manusia, meskipun bentuknya berubah-ubah, demi pemenuhan jati diri sebagai individu, sebagai

anggota komunitas sosial dan sebagai salah satu unsur dari alam semesta.

4. Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental

Tujuan komunikasi instrumental antara lain; menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan

keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Bila diringkas maka

kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang berfungsi meberitahukan

atau menerangkan (to inform) meandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan

pendengarnyna mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui.

Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain) pun secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan

persoalan hidup mereka.

METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah

2.Tanya jawab

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal \

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan,

(3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Page 10: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang fungsi komunikasi dalam kehidupan manusia pada umumnya

dan klasifikasi fungsi-fungsi dalam komunikasi.

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikall dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber : - Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Cangara, H. Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pres.

- Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Widjaja, H.A.W. 1997. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara

PENILAIAN

1. Jelaskan mengapa manusia memerlukan komunikasi dalam melangsungkan kehidupannya!

2. Buatlah rangkuman singkat yang berisi tentang empat klasifikasi fungsi dalam komunikasi dan berikanlah

contoh konkret setiap klasifikasi fungsi dalam komunikasi yang Saudara rangkum tersebut..

Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 11: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-5 dan 6

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusan : Seni Rupa

Matakuliah : Teori Komunikasi I

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual.

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami unsur-unsur dalam sistem komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam sistem komunikasi .

2. Menjelaskan peran dan fungsi unsur-unsur dalam sistem .

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur dalam sistem komunikasi.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan peran dan fungsi unsur-unsur dalam sistem komunikasi .

MATERI POKOK

Unsur-unsur dalam Sistem Komunikasi

Secara sederhana sistem adalah suatu mekanisme yang terdiri atas sejumlah unsur yang satu dengan

lainnya saling berkaitan, berhubungan, beroperasi, dan berfungsi dalam satu kesatuan untuk menjalankan tugas

tertentu guna mencapai satu tujuan. Sistem komunikasi adalah sauatu mekanisme yang melibatkan sejumlah unsur

yang satu dengan lainnya saling berkaitan, berhubungan, beroperasi, dan berfungsi dalam satu kesatuan untuk

menjalankan tugas penyampaian pesan guna mencapai suatu tujuan.

Komunikasi hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan

tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima

Page 12: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

pesan media penerima efek

Umpan balik

sumber

dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi. Terdapat beberapa macam

pandangan tentang banyaknya usur, elemen, atau faktor yang mendukung terjadinya komunikasi (lihat Widjaja 1997;

Mulyana 2002, 2004; Fiske 1990) . Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi cukup didukung oleh tiga

unsur komunikasi, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang

telah disebutkan. Dari beberapa pendapat atau penjelasan para ahli komunikasi, dapat dikemukakan beberapa unsur

penting dalam komunikasi sebagai berikut.

Gambar Bagan Unsur-unsur dalam Sistem Komunikasi

1. Sumber

Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok,

misalnya partai, organisasii atau lembaga. Sumber seiring disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa

Inggrisnya disebut source, sender atau encoder.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.

Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda. Dalam bahasa Inggrisnya pesan disebut dengan

message, content atau information.

3. Media

Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada

penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa

bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar pribadi pancaindera dianggap sebagai media

komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang

digolongkan sebagai media komunikasi antar pribadi.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yanng menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu

orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima bisa disebut dengan berbagai

istilahseperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam

proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada

penerima jika tidak ada sumber.

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima

sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku

seseorang.

Page 13: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

6. Umpan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang

berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan

media, meski pesan belum sampai pada penerima.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini

dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis

dan dimensi waktu.

Setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh

unsur ini saling bergantung satu sama lain. Artinya tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada

jalannya komunikasi.

METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah

2.Tanya jawab

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan, (3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang pengertian sistem, sistem komunikasi, indentifikasi unsur-unsur komunikasi, dan peran serta fungsi unsur-unusur dalam sistem komunikasi.

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikal dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber : - Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Widjaja, H.A.W. 1997. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara

- Karya komunikasi visual

PENILAIAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem dan sistem komunikasi! 2. Identifikasikan unsur-unsur pokok apa saja yang terdapat dalam sistem komunikasi.3. Buatlah bagan yang menggambarkan suatu sistem komunikasi berikut dengan penjelasan peran dan fungsi

dari setiap unsur yang tergambar dalam bagan tersebut. Lengkapi penjelasan Saudar dengan satu contoh konkret dalam kasus komunikasi visual tertentu.

Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 14: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-7 – 8 - 9

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusan : Seni Rupa

Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi .

2. Menganalisis prinsip-prinsip komunikasi dalam kasus karya komunikasi visual.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi.

2. Mahasiswa dapat menganalisis prinsip-prinsip komunikasi dalam kasus karya komunikasi visual.

MATERI POKOK

Prinsip-prinsip Komunikasi

Secara sederhana prinsip dapat diartikan sebagai kaidah atau asas mendasar yang dijadikan sebagai

pedoman tuntunan atau acuan dalam melakukan suatu tindakan atau kegiatan. Ia berfunsi normatif, dalam arti

berwujud ketentuan atau atura-aturan yang seharusnya diikuti dan dilaksanakan. Prinsip-prinsip komunikasi pada

dasarnya adalah penjabaran yang lebih mendalam mengenai definisi dan hakikat komunikasi. Mulyana (2002)

menjabarkan prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut.

1.Komunikasi adalah Suatu Proses Simbolik

Susanne K. Langer menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan mausia adalah menggunakan lambang.

Manusia disebut sebagai animal simbolycum, keunggulan manusia dibandingkan makhluk lainnya adalah

kecenderungan mereka untuk menggunakan simbol. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk

menunjuk sesuatu yang lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan

verbal), perilaku non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.

Page 15: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Lambang memiliki sifat sembarang atau sewenang-wenang karena apa saja, kapan saja dan dimana saja

sebuah lambang dapat diciptakan dan disepakati. Meski demikian, alam tidak memberikan penjelasan mengapa

manusia menggunakan lambang-lambang tertentu untuk merujuk kepada hal-hal tertentu. Kita tidak tahu mengapa

bunyi mengeong itu identik dengan kucing dan bukannya gajah atau kambing. Semua terjadi semata-mata karena

adanya kesepakatan saja. Lambang tidak akan memiliki makna jika kita tidak memberinya makna. Makna

sebenarnya ada di dalam kepala kita, bukan pada tanda. Lambang juga bervariasi dari suatu budaya ke budaya yang

lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain, dan dari suatu konteks waktu ke konteks waktu yang lain.

2.Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Setiap perilaku memiliki potensi untuk ditafsirkan, karena kita tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

communicate). Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.

3.Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Hubungan

Dimensi isi secara verbal, sedangkan dimensi hubungan secara non verbal. Dimensi isi menunjukkan muatan

(isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana hubungan para

peserta komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

4.Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tngkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali

hingga komunikasi yang bernar-benar disadari dan direncanakan. Meski demikian, kesengajaan bukanlah syarat

terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku

kita potensial untuk ditafsirkan orang lain. Kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak

menafsirkan perilaku kita.

5.Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu

Makna pesan bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik komunikasi

tertentu hanya layak diperbincangkan di tempat dan waktu tertentu. Kehadiran orang lain

6.Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain,

komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Artinya orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan

bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu didasari dan sering berlangsung

cepat. Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya.

7.Komunikasi itu Berisfat Sistemik

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Komunikasi juga menyangkut suatu sistem

dari unsur-unsurnya. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu adalah sebagai

berikut :

- Sistem internal

Yang identik dengan sistem ini adalah kerangka rujukan (frame of reference), bidang pengalaman (field of

experience), struktur kognitif (kognitif structure), pola pikir (think patterns), keadaan internal atau sikap. Jumlah

sisterm internal ini adalah sebanyak individu yang ada

- Sistem eksternal

Page 16: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara,

isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan.

8.Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Eektiflah Komunikasi

Kesamaan bahasa khususnya akan membuat orang-orang yang berkomunikasi lebih mudah mencapai

pengertian bersama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berbicara atau memahami bahasa yang sama.

9.Komunikasi Bersifat Non Sekuensial

Sebenarnya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya (komunikasi tatap muka) bersifat dua arah.

Sebetulnya komunikasi itu berjalan dua-arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai pendengar atau

penerima pesan sebenarnya juga menjadi “pembicara” atau pemberi pesan pada saat ayng sama yaitu lewat perilaku

nonverbal mereka.

10.Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Tansaksional

Komunikasi tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, tetapi merupakan proses yang

berkesinambungan.

Heraclius enam abad sebelum masehi bahwa “seseorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai

yang sama dua kali”. Pada saat yang kedua manusia itu berbeda, dan begitu juga sesungguhnya. Jadi dalam

kehidupan manusia, tidak pernah saat yang sama datang dua kali.

11.Komunikasi Bersifat Irreversible

Irreversible artinya tidak dapat diambil. Dalam komunikasi sekali anda mengirimkan suatu pesan, anda tidak

dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama

sekali. Sifat irrevesible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah. Pirnsip ini

seyogyanya menyadarkan kita bahwa kita harus hati-hati untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain,

sebab, yaitu tadi efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya

12.Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan berbagai Masalah

Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi itu

sendiri bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan konflik atau persoalan itu, karena persoalan atau

konflik tersebut mungkin berkaitan dengan asalah struktural. Agar komunikasi efektif, kendala struktural ini harus juga

diatasi.

METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah

2.Tanya jawab dan diskusi

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan, (3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Page 17: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang : (1) pengertian dan fungsi prinsip, (2) prinsip-prinsip dalam komunikasi, (3) analisis prinsip-prinsip dalam kasus karya komunikasi visual.

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikal dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber : - Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Widjaja, H.A.W. 1997. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara

- Karya komunikasi visual

PENILAIAN

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip dan apa wujud serta fungsinya.! 5. Jelaskan prinsip-prinsip dalam berkomunikasi serta prinsip-prinsip pokok apa yang relevan dan harus

Saudara perhatikan dalam membuat komunikasi visual!.6. Buatlah suatu analisis atas karya komunikasi visual tertentu berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat

Saudara identifikasi dari karya tersebut.

Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 18: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-10-11-12

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusan : Seni Rupa

Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami model-model komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskan pengertian, fungsi, dan manfaat model.

2. Menjelaskan model-model komunikasi.

2. Menganalisis kasus karya komunikasi visual berdasarkan model-model komunikasi .

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, fungsi, dan manfaat model.

2. Mahsiswa dapat menjelaskan model-model komunikasi.

2. Mahasiswa dapat menganalisis kasus karya komunikasi visual berdasarkan model-model komunikasi.

MATERI POKOK

Model-model Komunikasi

Model, sebagaimana dijelaskan oleh Mulyana (1990), adalah representasi suatu fenomena, baik nyata

ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Model jelas bukan fenomena itu

sendiri. Model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi.

Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak

perlu dalam “dunia nyata”. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Model adalah

teori yang lebih disederhanakan. Suatu model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya

mengimplikasikan suatu teori mengenai fenomena yang diteorikan. Lebih lanjut Mulyana (2002) menjelaskan

fungsi/manfaat dan tipe model dalam uraian di bawah ini sebagai berikut

1. Fungsi dan Manfaat Model

Page 19: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Model memberi teoritisi suatu struktur untuk menguji temuan mereka dalam “dunia nyata”. Meskipun demikian,

model seperti juga definisi atau teori pada umumnya tidak pernah sempurna dan final. Sehubungan dengan model

komunikasi. Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai 3 fungsi

yaitu : (1) melukiskan proses komunikasi, (2) menunjukkan hubungan visual dan (3) membantu dalam menemukan

dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Deutsch (dalam Severin dan Tankard 2005) menyebutkan bahwa model itu

mempunyai empat fungsi :

(1) Seberapa umum model tersebut?seberapa banyak bahan yang diorganisasikannyan dan seberapa efektif?

(2) Seberapa heuristik model tersebut?apakah ia membantu menemukan hubungan-hubungan baru, fakta atau

model?

(3) Seberapa penting prediksi yang dibuat dari model tersebut bagi bidang penelitian?seberapa strategis prediksi itu

pada tahap perkembangan bidang tersebut?

(4) Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut?

Model menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah. Keuntungan lain pembuatan model adalah

terbukanya problem abstraksi. Suatu tingkat abstraksi dibutuhkan untuk mengambil keputusan.

2.Tipologi Model

Model mental merepresentasikan proses mental internal, yang tampakna tidak begitu relevan buat kita. Model

simbolik yang terdiri dari model matematik misalnya E=mc2 dan model verbal, lalu model fisik yang terdiri dari model

ikonik dan model analog. Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata, meskipun

bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna, terutama untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan

hasil suatu penelitian. Model verbal ini sering dibantu dengan grafik, diagram atau gambar. Model fisik secara garis

besar terbagi dua yaitu model ikonik yang penampilan umumnya rupa, bentuk, tanda-tanda) menyerupai objek yang

dimodelkan, seperti model pesawat terbang, boneka, mannewuin,maket sbuah gedung atau sebuah kompleks

perumahan dsb. Model analog yang mempunyai fungsi serupa dengn objek yng dimodelkan, meskipun bentuk

fisiknya tidak serupa, seperti komputer yang fungsi menyerupai fungsi otak manusia. Model ikonik selain menyerupai

objek aslinya, juga menunjukkan sebagian fungsi penting objek yang dimodelkan tersebut.

Dengan rujukan utama buku Mulyana (2002), dan rujukan lain dari buku Arifin (1998), Fiske (1990), Severin

dan Takard (2005) dapat dikemukakan model-model komunikasi sebagai berikut.

1.Model S-R

Model S-R atau stimulus respon adalah model komunikasi dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi yang

beraliran behavioristik. Model ini menunjukkan komunikasi sebagai suatu aksi reaksi yang sangat sederhanal. Model

ini mengasumsikan bahwa verbal, isyarat non verbal, gambar, dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain

untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Proses ini dapat bersifat imbal balik dan mempunyai banyak efek.

Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya.

Page 20: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

2.Model Aristoteles

Merupakan filosofi yunani aristoteles adalah tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi yang intinya adalah

persuasi. Ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama. Fokus komunikasi yang ditelaah

aristoteles adalah komunikasi retoris yang kini dikenal dengan komunikasi publik atau pidato. Menurutnya, persuasi

dapat dicapai oleh siapa anda, argumen anda, dan dengan memainkan emosi khalayak. Dengan kata lain faktor

yang menentukan peran dalam menentukan efek persuasif suatu pidato meliputi isi, susunan, dan cara

penyampaiannya.

3.Model Laswell

Lasswell mengemukakan 3 fungsi komunikasi yaitu :

Pertama, pengawasan lingkungan yang mengingatkan anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam

lingkungan. Kedua, korelasi berbagai bagian terpisah dari masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga, transmisi

warisan sosial dan satu generasi ke generasi lainnya. Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat 2

arah dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima. Model ini sering

diterapkan dalam komunikasi massa.

4.Model Shanon & Weaver

Model ini sering disebut model matematis atau teori informasi yang merupakan model yang paling kuat

pengaruhnya atas teori komunikasi lainnya. Model ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat

kecermatannya model ini melukiskan suatu sumber yang menyandi pesan dan menyampaikannya mellaui suatu

saluran kepada seorang penerima sehingga terjadi penciptaan ulang pesan tersebut. Dengan kata lain model ini

mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan suatu kesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan.

Page 21: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Model Shanon & Weaver

6.Model Schramm

Schramm menjabarkan 3 model komunikasi. Model yang pertama mirip dengan model Shanon dan Weafer.

Dalam model yang kedua ini Scramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman

sumber dan sasaran merupakan inti komunikasi. Sedangkan di model yang ketiga ia menganggap komunikasi

sebagai inteaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik, mentransmisikan dan menerima

sinyal. Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi blaik suatu pesan berdasarkan pengalaman yang

dimiliki. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar, maka komunikasi mudah dilakukan.

Model Schramm

7.Model Necomb

Model ini mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif dimana orang-orang

mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah suatu model tindakan komunikasi antara 2 orang yang

disengaja (intensional).

Page 22: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Model Newcomb

8.Model Westley & MacLean

Model ini dirumuskan tahun 1957 sebagai suatu rumusan model yang mencakup komunikasi antar pribai dan

komunikasi massa dan memasukkan umpan blaik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Menurut kedua

pakar ini, perbedaan dalam umpan balik merupakan faktor terjadinya komunikasi antar pribadi dengan komunikasi

massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antar pribadi. Sementara dalam komunikasi

massa bersifat minimal dan atau tertunda.

Model Westley & MacLean

Page 23: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

9.Model Gerbner

Model gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan suatu pesan

kepada suatu transmitter yang pada gilirannya mengiriimkan sinyal kepada penerima; dalam transmisi itu sinyal

menghadapi gangguan dan muncul sebagai pesan yang diterima bagi sasaran. Model ini merupakan perluasan dari

model Lasswell.

Model Gerbner

10.Model Berlo

Model ini dikenal dengan model SMCR kepanjangan dari source/sumber, message/pesan, channel/saluran,

receiver/penerima. Bagi Berlo, sumber adalah pihakk yang menciptakan pesan baik yang berupa perorangan

ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam suatu kode simbolik yang berupa, contohnya

bahasa atau isyarat; dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi. Berlo juga menggambarkan

kebutuhan penyandi dan penyandi balik. Encoder atau penyandi bertanggung jawab mengekspresikan maksud

sumber dalam bentuk suatu pesan. Penyandi balik atau decoder bertugas untuk menerjemahkan maksud sumber.

Salah satu kelebihan model ini adalah tidak adanya batasan komunikasi publik atau komunikasi massa,

komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis.

Page 24: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Model Berlo

11.Model DeFleur

Model ini merupakan perluasan dari model yang dikemukakan oleh para ahli yang lain. Menurutnya

komunikasi bukan merupakan suatu proses pemindahan makna.

Model DeFleur

Page 25: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

12.Model Tubbs

Model ini menggambarkan komunikasi paling mendsar yaitu komunikasi 2 orang atau diadik. Model ini

menyampaikan bahwa konsep komunikasi merupakan sebuah transaksi yang mengasumsikan kedua peserta

komunikasi sebagai pengirim dan sekaligus penerima pesan. Proses komunikasi yang seperti ini bersifat timbal balik

atau saling mempengaruhi. Proses komunikasi juga berlangsung spontan dan serentak.

Model Tubbs

13.Model Gudykunst & Kym

Model ini sebenarnya merupakan model komunikasi antar budaya. Model ini pada dasarnya sesuai untuk

tatap muka khususnya antara 2 orang. Meskipun model itu disebut model komunikasi antar budaya namun model itu

dapat merepresentasikan komunikasi antara siapa saja, karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai

budaya, sosio budaya dan psiko budaya yang persis sama.

pen

Model Gudykunst & Kym

14.Model Interaksional

Model ini merujuk pada salah satu model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial. Menurut

model interaksional, orang-orang sebagai peserta komunikasi bersifat aktif, reflektif, dan kreatif menafsirkan perilaku

yang rumit dan sulit diramalkan. Paham ini menolak gagasan bahwa individu adalah organisme pasif yang

perilakunya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan atau sesuatu yang ada pada dirinya.

Page 26: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Model Interaksional

METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah

2.Tanya jawab dan diskusi

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan, (3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang : (1) pengertian, fungsi, dan manfaat model, (2) model-model komunikasi, (3) analisis kasus karya komunikasi visual berdasarkan model komunikasi.

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikal dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber : - Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Saverin, Werner J & Takard Jr. James W. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Terj. S.Hariyanto. Jakarta : Prenata Media.

- Widjaja, H.A.W. 1997. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara.

- Karya komunikasi visual

PENILAIAN

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model, fungsi, dan manfaatnya 8. Jelaskan model-model komunikasi yang relevan dengan bidang kegiatan komunikasi visual..9. Buatlah suatu analisis atas karya komunikasi visual tertentu berdasarkan model komunikasi yang menurut

Saudara relevan. Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 27: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-13-14

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusan : Seni Rupa

Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengklasifikasi jenis-jenis komunikasi

2. Menganalisis kasus karya komunikasi visual berdasarkanklasifikasi jenisnya .

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat mengklasifikasi jenis-jenis komunikasi.

2. Mahasiswa dapat menganalisis kasus karya komunikasi visual berdasarkanklasifikasi jenisnya.

MATERI POKOK

JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Dalam bukunya, Arifin (1998) menjelaskan bahwa sesungguhnya komunikasi bukan hanya multi makna dan

multi definisi, tetapi cara pembagiannya juga bermacam-macam. Untuk memahami klasifikasi komunikasi maka kita

dapat melacak awal pertumbuhannya sebagai ilmu. Sejak dipelajari, komunikasi terbagi menjadi 2 yaitu :

1. komunikasi media massa

dipelajari dibawah nama ilmu komunikasi massa

2. komunikasi tatap muka

dipelajari dibawah nama komunikasi bicara atau speech comunication.

Jika komunikasi dititikberatkan pada sifat pesan, maka komunikasi dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu:

1. Komunikasi massa

Isinya bersifat umum, dan dapat menggunakan media massa.

2. Komunikasi personal

Isinya bersifat pribadi, dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti surat, telepon dan telegram.

Page 28: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Sesungguhnya komunikasi bukan hanya multi makna dan multi definisi, sebagaimana yang sudah disebutkan

sebelumnya. Cara membagi komunikasi pun bermacam-macam. Untuk memahami klasifikasi komunikasi, dapat

dilacak melalui awal pertumbuhannya sebagai ilmu. Sejak mulai dipelajari di tingkat universitas, komunikasi sudah

terbagi dua, terutama di Amerika Serikat. Pertama komunikasi media massa, dan kedua komunikasi langsung (tatap

muka).

Komunikasi media massa dipelajari dibawah nama ilmu komunikasi massa, sedang komunikasi langsung

(tatap muka) dipelajari di bawah nama komunikasi bicara (speech communication) pada departemen yang berbeda.

Dengan demikian pembagian secara klasik dari komunikasi manusia khususnya di Amerika Serikat, dilihat dari segi

media massa, yaitu komunikasi media dan komunikasi non media (langsung).

Di Eropa khususnya di Jerman Publizistik, pengklasifikasian komunikasi tidak didasarkan pada penggunaan

media, melainkan pada pernyataan umum (offentiche aussage). Dengan demikian semua bentuk komunikasi yang

bersifat umum, seperti retorika, dan pembicaraan antara beberapa orang di tempat umum, termasuk publizistik.

Dengan demikian publiztik mencakup komunikasi media massa dan retorika. Itulah sebabnya beberapa pakar ilmu

komunikasi membedakan antara komunikasi massa dengan komunikasi media massa. Artinya komunikasi media

massa adalah komunikasi dengan menggunakan pers atau radio, film dan televisi yang ditujukan kepada khalayak.

Sedangkan komunikasi massa ialah komunikasi yang isinya bersift umum atau terbuka (bukan masalah rahasia atau

masalah pribadi), sehingga mencakup baik komunikasi dengan menggunakan media massa maupun komunikasi

dengan langsung (retorika dan pembicaraan di tempat umum). Dengan kata lain komunikasi massa menekankan

pada isi atau pesan, sedang komunikasi media massa menitikberatkan pada penggunaan media.

Bagi pihak yang menekankan pada penggunaan media, maka komunikasi dibagi atas dua bagian yaitu

komunikasi media (beralat) dan komunikasi tatap muka (non media). Selanjutnya komunikasi media dibedakan lagi

atas dua jenis, yaitu komunikasi dengan menggunakan media massa (pers, radio, fil dan televisi) dan komunikasi

dengan menggunakan media individual (surat telegram, telepon dan sebagainya).

Jika komunikasi dititikberatkan pada sifat pesan, maka komunikasi dapat dibagi pula ke dalam dua jenis yaitu

komunikasi massa (isinya bersifat umum) dan komunikasi personal (isinya bersifat pribadi). Komunikasi massa dapat

menggunakan media massa, sedang komunikasi personal boleh dilakukan dengan menggunakan alat seperti surat,

telepon dan genggam.

Selain dari pembagian di atas, terdapat juga cara membagi komunikasi berdasarkan pengirim dan penerima

atau peserta komunikasi. Dengan demikian komunikasi yang berlangsung antara dua orang dinamakan komunikasi

personal.

METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah

2.Tanya jawab dan diskusi

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Page 29: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan, (3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang : (1) klasifikasi jenis-jenis komunikasi (2)analisis kasus karya komunikasi visual berdasarkan klasifikasi jenisnyai.

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikal dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber : - Arifin, H.Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

- Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Saverin, Werner J & Takard Jr. James W. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Terj. S.Hariyanto. Jakarta : Prenata Media.

- Widjaja, H.A.W. 1997. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara.

- Karya komunikasi visual

PENILAIAN

10. Jelaskan apa perbedaan komunikasi media massa dan komunikasi massa11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi tatap muka dan komunikasi personal12. Buatlan suatu analisis karya komunikasi visual, kemudian simpulkan hasilnya termasuk dalam jenis

komunikasi apa ?

Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 30: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERTEMUAN KE-15-16

Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Jurusan : Seni Rupa

Matakuliah : Dasar-dasar Komunikasi

Kode Matakuliah : SRD 110

SKS : 2 SKS

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa dapat mengkaji secara teoretis ihwal komunikasi yang mencakupi ruang lingkup, pengertian, fungsi, unsur-unsur, prinsip, model-model, jenis-jenis, dan persepsi dalam komunikasi sebagai sarana pemahaman terhadap proses komunikasi visual

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa dapat memahami persepsi sebagai inti dari komunikasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menjelaskan pengertian dan jenis persepsi .

2. Menjelaskan unsur-unsur budaya yang mempengaruhi persepsi dalam berkomunikasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan mengklasifikasi jenis-jenis persepsi.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan unsu-unsur budaya yang mempengaruhi persepsi dalam berkomunikasi

terutama dalam berkomunikasi secara visual.

MATERI POKOK

PERSEPSI : INTI KOMUNIKASI

1. Persepsi dan Aspek-aspeknya

Severin dan Tankard (2005) mengemukakan bahwa orang bisa memahami kata-kata, suara, dan gambar

yang mereka tangkap sebagai pesan melalui suatu proses yang disebut dengan persepsi. Komunikator (massa)

mengharapkan audiensnya untuk memperhatikan pesan-pesan mereka, mempelajari isi pesan-pesan tersebut, dan

membuat perubahan yang benar dalam perilaku yang diinginkan. Teori persepsi menyatakan bahwa proses

penginterpretasian pesan sangat kompleks dan tujuan-tujuan komunikator ini barangkali sulit dicapai. Dengan

mengutip pendapat Lahlry, persepsi didefinisikan sebagai proses yang kita gunakan unuk menginterpretasikan data

sensoris. Data sensoris sampai kepada kita melalui indra kita. Hasil penelitian telah mengidentifikasi dua jenis

pengaruh dalam persepsi, yaitu pengaruh struktural dan pengaruh fungsional. Pengaruh struktural pada persepsi

Page 31: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

berasal dari aspek-aspek fisik rangsangan yang terpapar pada kita, misalnya titik-titik yang disusun berdekatan

secara berjajar akan terlihat seperti sebentuk garis. Pengaruh-pengaruh fungsional merupakan faktor-faktor

psikologis yang mempengaruhi persepsi, dan karena itu membawa pula subjektivitas ke dalam proses.

Dalam bukunya, Mulyana (2002) menjelaskan masalah persepsi dalam komunikasi ini lebih detil dan jelas.

Menurutnya, persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan

rangsangan dari lingkungan dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi adalah inti komunikasi,

sedangkan penafsiran adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik dalam proses komunikasi.

Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna. Persepsi adalah prose menafsirkan informasi

indrawi. Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif objek eksternal,

persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana. Persepsilah yang menentukan kita

memilih suaut pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu,

semakin mudah dan semakin sering mereke berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung

membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Mulyana (2002) bahwa persepsi meliputi pengindraan, atensi dan interpretasi.

Persepsi terdiri dari 3 aktivitas yaitu seleksi, organisasi dan interpretasi. Seleksi sebenarnya mencakup sensasi dan

atensi. Organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat didefinisikan sebagai “meletakkan suatu rangsangan

bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna”. Atensi memperhatikan kejadian

atau rangsangan tersebut. Tahap terpenting dalam persepsi adalah interpretasi atas informasi yang kita perolah

melalui salah satu atau lebih indra kita. Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu :

1). Persepsi terhadap objek, melalui lambang-lambang fisik

2). Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial, menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif,

harapan, dan sebaginaya). Orang mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka. Dengan kata lain

persepsi terhadap manusia bersifat interaktif. Beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial yang menjadi

pembenaran atas perbedaan persepsi sosial ini didasarkan pengertian bahwa persepsi itu berdasarkan

pengalaman, persepsi itu bersifat selektif, persepsi itu bersifat dugaan, persepsi itu bersifat evaluatif.

Selain itu, persepsi terbentuk karena faktor budaya, artinya suatu budaya tertentu akan mempengaruhi

dan/atau membentuk persepsi seseorang terhadap suatu fenomena atau rangsangan yan dihadapinya. Dengan

mengutip pendapat Larry A. Samovar dan Richard E. Potter, Mulyana (2002) mengemukakan bahwa ada enam

unsur budaya yang mempengaruhi persepsi orang ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain. Enam unsur

budaya itu adalah : (1) kepercayaan (beliefs), nilai (values), dan sikap (attitudes) , (2) pandangan dunia, (3)

organisasi sosial, (4) tabiat manusia, (5) orientasi kegiatan, dan (6) persepsi tentang diri dan orang lain.

2. Kekeliruan dan Kegagalan Persepsi

Dalam bukunya, Mulyana (2002) lebih lanjut menjelaskan bahwa persepsi kita sering tidak cermat. Salah

satu penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita mempersepsi sesuatu atau seseorang sesuai dengan

pengharapan kita. Beberapa bentuk kekeliruan dan kegagalan persepsi tersebut adalah sebagai berikut :

Page 32: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

1.Kesalahan atribusi

Atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain. Dalam usaha

mengetahui orang lain, kita menggunakan beberapa sumber informasi. Kesalahan atribusi bisa terjadi ketika kita

salah menaksir makna pesan atau maksud perilaku si pembicara.

2.Efek Halo

Kesalahan persepsi yang disebut efek halo merujuk pada fakta bahwa begitu kita membentuk suatu kesan

menyeluruh mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian

kita akan sifat-sifatnya yang spesifik. Efek halo ini memang lazim dan berpengaruh kuat sekali pada diri kita dalam

menilai orang-orang yang bersangkutan. Bila kita sangat terkesan oleh seseorang karena kepemimpinannya atau

keahliannya dalam suatu bidang, kita cenderung memperluas kesan awal kita.

3.Stereotip

Stereotip adalah sikap menggenaralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk

asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Dengan kata lain,

penstereoptipan adalah proses menempatkan orang-orang dan objek-objek ke dalam kategori yang mapan, atau

sesuai berdasarkan karakteristik individual mereka.

4.Prasangka

Suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda adalah prasangka, suatu konsep yang sangat

dengan stereotip. Prasangka merupakan konsekuensi dari stereotip, dan sebagaimana stereotip prasangka ini

alamiah dan tidak terhindarkan. Penggunaan prasangka memungkinkan kita merespons lingkungan secara umum,

sehingga terlalu menyederhanakan masalah.

5.Gegar Budaya

Gegar budaya ditimbulkan oleh kecemasan karena hilangnya tanda-tanda yang sudah kenal dan simbol-

simbol hubungan sosial. Gegar budaya merupakan suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri (personality

mal adjustment) yang merupakan suatu reaksi terhadap upaya sementara yang gagal menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan orang-orang baru.

Gegar budaya juga dapat diartikan sebagai suatu trauma umum yang dialami seseorang dalam suatu budaya yang

baru dan berbeda karena harus belajar dan mengatasi begitu banyak nilai budaya dan pengharapan yang baru,

sementara nilai budaya dan pengharapan budaya lama tidak lagi sesuai.

METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah

Page 33: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014

2.Tanya jawab dan diskusi

3. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Membuka perkuliahan dengan menyampaikan : (1) pokok bahasan yang akan diberikan, (2). Tujuan perkuliahan, (3) apersepsi yang berisi pengantar/ilustrasi menuju materi pokok bahasan.

Kegiatan Inti

Membahas materi yang meliputi penjelasan tentang : (1) pengertian persepsi (2) jensi atau klasifikasi jpersepsi, (3) unsur-unsur budaya yang mempengaruhi persepsi dalam berkomunikasi

Kegiatan Akhir

Merangkum dan menyimpulkan hasil pembahasan materi serta menyampaikan pertanyaan klasikal dan memberikan tugas individual terkait dengan materi yang telah disampaikan.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Alat : Laptop dan LCD Proyector

Sumber :

- Fiske, John.1990. Cultural and Communication. Yogyakarta : Jala Sutra.

- Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.

- Saverin, Werner J & Takard Jr. James W. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Terj. S.Hariyanto. Jakarta : Prenata Media.

- Widjaja, H.A.W. 1997. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara.

- Karya komunikasi visual

PENILAIAN

13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan persepsi !14. Bandingkan hasil persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik dengan persepsi terhadap

manusia15. Berdasarkan unsur-unsur budaya yang mempengaruhi, cari dan analisislah suatu bentuk komunikasi visual

yang menimbulkan kekeliruan persepsi dalam masyarakat.

Dosen Pengampu,

Drs. Triyanto, M.A.

--------------------------------

NIP. 195703011983031003

Page 34: SAP-Hand-out DasKom DKV 2014