makalah pelatihan perawatan mesin fakultas teknik universitas ...
Dasar Teori Teknik Perawatan
Transcript of Dasar Teori Teknik Perawatan
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PERAWATAN
GENSET DAN BOILERDisusun untuk memenuhi tugas Praktikum Pilot Plant
Dosen Pembimbing : Yunus Tonapa S.
Disusun oleh
Sidi Purnama 101411027
Siti Nurjanah 101411028
Tyas Hastya CMW 101411029
Kelas : 3A
Kelompok : X (Sepuluh)
Tanggal Praktikum : 10 September 2012
Tanggal Penyerahan : 17 September 2012
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2012
I. TUJUAN
1. Melakukan perawatan komponen pada boiler
2. Melakukan perawatan komponen pada genset
II. DASAR TEORI
2.1 Genset
Genset. Merupakan singkatan dari Generator Set. Sebuah alat yang merupakan kombinasi
dari Mesin dan Generator pembangkit listrik yang biasa disebut GENO. Genset bisa
menggunakan bermacam macam mesin sesuai kebutuhan. Baik mesin bensin, mesin diesel,
mesin gas, maupun mesin turbin. Pada hakikatnya, sebuah mesin digunakan untuk memutar
sebuah generator pembangkit yang terbuat dari sekumpulan kawat tembaga. Hasil putaran
tersebut menghasilkan medan magnet yang apabila diputar terus menerus dalam suatu kecepatan
yang konstan dan berkelanjutan akan menghasilkan arus listrik.
Dalam bahasa teknis, sebuah genset adalah sebuah mesin modern yang mengkonversi
energi mekanikal menjadi energi elektrikal dengan memanfaatan induksi medan magnet elektrik.
Mesin genset seperti disebutkan diatas menggunakan berbagai macam mesin.
Diantaranya:
1. Mesin Bensin. Umumnya Genset yang menggunakan mesin bensin memiliki kapasitas daya
yang rendah. Dan biasanya dibatasi menghsilkan daya maksimal hingga 10Kw / 10,000Watt.
Biasanya menggunakan mesin 1silinder segaris dengan 1busi dan memilik bentuk yang
portable sehingga bisa dibawa kemana mana.
2. Mesin Diesel. Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum dijumpai dimana
mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan sebagai mesin genset memiliki rentang daya
yang luas. Mulai dari kapasitas output 5Kw / 5,000 Watt hingga 2MW / 2,000,000 Watt !
Mesin diesel yang digunakan sebagai mesin pembangkit semacam ini memilik beragam
spesifikasi teknis dan pengembangan. Jumlah silindernya mulai dari 2 silinder hingga
16silinder! Baik memiliki konfigurasi segaris, boxer maupun V-Type.
3. Mesin Gas. Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas sebagai sumber daya
konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil pemikiran manusia modern yang menyadari
bahwa ketersediaan bahan bakar minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin menipis.
Sehingga untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar, yaitu GAS! Gas yang
digunakan merupakan hasil olahan dari gas bumi. Baik yang diolah menjadi LPG / Liquid
Petroleum Gas, maupun CNG / Compressed Natural Gas. Genset dengan mesin gas sudah
banyak diaplikasikan baik sebagai genset rumah tangga yang menggunakan bahan bakar
LPG sehingga mudah didapat. Maupun genset untuk industri yang menggunakan CNG.
Untuk bisa mendapatkan fasilitas CNG, pengguna harus membangun sebuah infrastruktur
pipa gas yang mendistribusikan gas tersebut sebagai sumber bahan bakarnya. Investasinya
tidak murah. Namun untuk pemakaian jangka panjang diatas 10 tahun, alternatif ini perlu
dipertimbangkan.
4. Mesin Turbin. Genset yang menggunakan mesin turbin sudah bisa dikategorikan sebagai
power generator. Umumnya memiliki kapasitas diatas 2MW / 2,000,000Watt. Sebuah
Genset bermesin turbin sanggup menerangi sebuah kota kecil. Untuk menghidupi sebuah
metropolitan diperlukan gabungan beberapa turbin. Sebuah turbin dibangun dengan
perhitungan yang cermat serta disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sekitarnya. Untuk itu
kita sering mendengar tentang turbin air, turbin angin, turbin uap dan lain lain. Turbin angin,
tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin. Sekarang kita paham kenapa di
belanda banyak ditemukan kincir angin. Kincir angin yang banyak itu masing masing
digunakan untuk memutar mesin. Hasil putarannya disalurkan ke sebuah turbin yang
memutar geno untuk menghasilkan listrik. Turbin air memanfaatkan arus air yang deras
untuk memutar sebuah turbin yang menghasilkan putaran untuk geno. Ujung ujungnya geno
tersebut kembali menghasilkan listrik. Begitu juga dengan turbin turbin lainnya.
Bahan bakar untuk mesin juga terdiri dari macam2 type yaitu Solar, bensin, gas dll.
Pengoperasian genset ini pun juga terdiri dari berbagai cara ada yang menggunakan tuas
( manual starting ) ,Electric start ( semi auto ) dan Full Auto
2.1.1 Petunjuk Keamanan Pengoperasian GENSET
Genset ini dirancang dengan pertimbangan yang tinggi terhadap segi keamanan.
Bagaimanapun juga keamanan dan efisiensi dalam pengoperasian akan dapat diperoleh jika
memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini.
1. Mengoperasikan dengan benar
Jalankan mesin sesuai petunjuk yang diberikan dalam buku petunjuk pengoperasian genset.
Jangan menjalankan mesin jika tidak mengetahui dengan baik perihal pengoperasian genset.
Pastikan bahwa operator genset mengetahui cara-cara pengoperasian yang benar. Berilah
penjelasan yang detail sesuai dengan buku petunjuk.
2. Jauhkan genset dari tempat yang basah
Menjalankan genset di tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau genangan air dapat
beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Dianjurkan untuk memasang grounding pada
genset dan beban serta memberikan atap pelindung.
3. Peletakan genset
Genset harus diletakkan di tempat yang permukaannya rata atau di atas pondasi yang kuat
dan tidak labil. Pondasi yang tidak kuat bisa menyebabkan kerusakan genset.
4. Jagalah kebersihan genset
Genset harus dijaga dengan baik dan anggaplah sebagai partner dalam bisnis anda. Rawatlah
genset anda agar selalu tampak bersih. Jangan biarkan kebocoran-kebocoran yang terjadi
berlangsung lama, dan bersihkan debu atau kotoran yang menempel di radiator. Jangan
meletakkan barang-barang yang tidak penting di sekitar genset.
5. Lakukan perawatan genset secara teratur
Rawatlah genset dengan baik dan ikuti petunjuk pada buku manual genset. Pakailah bahan
bakar dan oli pelumas sesuai dengan yang disarankan pabrik pembuat mesin. Gantilah
sparepart dengan memakai sparepart yang original agar genset anda dapat beroperasi dalam
jangka waktu lama dan lancar.
6. Perhatikan sirkulasi udara
Jika genset dioperasikan di dalam ruangan, maka harus dibuat ventilasi udara yang baik.
Asap knalpot yang sangat beracun harus terbuang ke luar ruangan dengan baik. Jauhkan gas
buang mesin dari manusia dan hewan piaraan. Udara panas dari radiator juga harus
dikeluarkan langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin
tidak panas.
7. Matikan mesin segera jika ada kejadian yang tidak normal
Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau menunjukkan ketidaknormalan
seperti getaran yang tinggi, suara yang kasar atau tersendatsendat maka segera matikan
genset dan perbaiki masalahnya secepat mungkin.
8. Merawat kabel-kabel instrumen dengan teratur
Kerusakan kabel-kabel instrumen dapat berakibat fatal dan dapat membahayakan manusia.
Segera perbaiki atau ganti jika ditemukan ada kabel yang terkelupas, sambungan kabel yang
kendor atau jika tercium bau kabel terbakar.
9. Hindari beban lebih (overload)
Generator diberikan sebuah circuit breaker (MCCB) untuk pengaman beban lebih yang
mana akan bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Jika hal ini terjadi maka harus
dilakukan pengurangan beban sebelum menghidupkan genset kembali.
10. Jangan sentuh terminal output
Jangan sentuh terminal output ketika genset beroperasi karena dapat menimbulkan sengatan
listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) kalau akan melakukan pemasangan kabel power.
11. Pasanglah kabel dengan baik dan benar
Kabel power harus terpasang dengan benar untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan
petunjuk / kode pada stiker di terminal output. Kencangkan setiap kabel yang dipasang dan
jangan sampai kendor karena bisa berbahaya.
12. Hindarkan air terhadap bagian listrik
Jagalah jangan sampai air membasahi terminal output, kabel kontrol/ instrumen dan
generator. Karena hal ini dapat menyebabkan hubung singkat.
13. Hindarkan pipa knalpot dari air hujan
Pasanglah sambungan pipa elbow atau raincap untuk mencegah air hujan masuk ke dalam
pipa knalpot. Buanglah air yang masuk ke knalpot secara rutin melalui drain plug di bagian
bawah knalpot (genset silent type).
14. Berhati-hatilah terhadap kebakaran
Bahan bakar dan minyak pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah jangan
sampai minyak berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian dalam genset
(lapisan peredam) karena mudah terbakar jika terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari
lingkungan kerja yang banyak menggunakan api.
2.2 Boiler
Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah bejana tertutup
yang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari sari atmosfer dengan jalan
memanaskan air boiler yang berada di dalamnya dengan gas-gas panas dari hasil pembakaran
bahan bakar. Sebuah boiler atau ketel uap harus di lengkapi paralatan dapat membantu
kinerjanya sehingga operasional boiler berjalan dengan aman. Boiler atau ketel uap harus
mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu pula, dan tekanannya
lebih besar dari satu atmosfer.
2. Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit.
3. Kalau memakai alat pemanas lanjut uap, maka suhu uap pada pemakaian uap yang terakhir
tidak berubah terlalu banyak.
4. Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.
5. Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh berubah banyak.
2.2.1 Jenis Boiler dan Perlengkapannya
Boiler atau ketel uap dapat di bedakan menurut zat-zat yang mengalir kedalam pipa-pipa,
yaitu:
1. Ketel Pipa Api
Adalah sebuah ketel di mana gas-gas pembakaran mengalir di dalam pipa-pipa sedang di
luarnya mengalir air ketel.
2. Ketel Pipa Air
Adalah sebuah ketel di mana air boiler mengalir di dalam pipa-pipa sedangkan di luarnya
terdapat gas-gas pembakaran.
Telah kita ketahui bahwa boiler harus di lengkapi dengan appedansi dan beberapa
peralatan agar boiler dapat berjalan lancar dan untuk menjamin keamanan boiler. Menurut
hukum uap maka yang termasuk dalam appendansi adalah:
1. Yang berhubungan dengan ruang uap.
a. Katub keamanan
Katub ini mempunyai fungsi untuk mencegah agar tekanan di dalam boiler tidak
melebihi dari tekanan kerja yang ditentukan menurut peraturan.
b. Katub utama dan bantu
adalah katub yang dipakai untuk mengatur pemberian uap untuk pemanasan muatan,
sedangkan katub bantu dipergunakan untuk mengatur aliran ke pesawat-pesawat bantu.
Katub harus dipasang sedekat mungkin dengan boiler dan katub harus dapat di buka dan
ditutup dengan baik dan lancar.
c. Manometer
Alat ini untuk menunjukkan dan mengetahui tekanan uap sambungan yang berada
dalam sebuah ketel dengan jelas dan tepat, dengan adanya manometer ini pengoperasian
boiler akan lebih aman.
2. Yang berhubungan dengan ruang air.
a. Katub pengisian boiler
Fungsi katub ini adalah untuk mengatur jumlah air pengisian yang masuk ke dalam
boiler dan mencegah air boiler tidak kembali ke saluran pengisian.
b. Kran Spui atau Blow down.
Adalah untuk mengeluarkan sebagian atau seluruhnya air boiler untuk membuang
kotoran yang mengendap di bagian bawah boiler.
c. Gelas Penduga
Adalah sebagai pengontrol air yang ada di dalam boiler.
Disamping itu ada alat tambahan, tapi tidak termasuk appendansi yaitu :
a. Kran Brain
b. Kran Garam
c. Garis Api
d. Plat stempel
Pada boiler modern, disamping alat-alat tersebut masih dilengkapi dengan alat-alat lain untuk
mempertinggi daya guna boiler, yaitu :
1. Pemanas uap lanjut atau OVO
2. Pemanas udara atau LUVO
3. Pemanas awal air pengisi ketel atau ECO
2.2.2 Jenis Boiler Pada Pembangkit
Pada pembangkit listrik, ada tiga jenis boiler dengan bahan batu bara yang umumnya dipakai,
yaitu :
1. Boiler jenis Stocker yang pembakarannya ditempatkan diatas rantai seperti rantai tank yang
berjalan, serta bentuk-bentuk modifikasinya. Boiler jenis ini mempunyai efisiensi antara
80% – 85%.
2. Boiler jenis pulverize, sering disebut PC (Pulverize Combustion) Boiler. Batu bara
ditepungkan terlebih dahulu kemudian disemprotkan ke ruang bakar sehingga mengapung
dan terbakar ditengah-tengah ruang bakar. Boiler jenis ini mempunyai efisiensi sekitar 90%.
3. Boiler jenis Circulating Fludize Bed (CFB), boiler ini ukuran diameter batubaranya sekitar
30 mm dan dilengkapi dengan cyclon diantara ruang bakar dan outlet asapnya. Fungsi
Cyclon untuk memisahkan (separator) gas untuk dibuang melalui cerobong asap dan partikel
yang tidak terbakar untuk dikembalikan ke ruang bakar. Boiler jenis ini efisiensinya sekitar
92%.