Dasar Teori Tambahan

8
DASAR TEORI TAMBAHAN Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam bahan yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya,sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi pencampuran. Pencampuran fasa cair merupakan hal yang cukup penting dalam berbagai proses kimia. Pencampuran fasa cair dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama, pencampuran antara cairan yang saling tercampur (miscible), dan kedua adalah pencampuran antara cairan yang tidak tercampur atau tercampur sebagian (immiscible). Pengadukan dan pencampuran merupakan operasi yang penting dalam industri kimia. Pencampuran (mixing) merupakan proses yang dilakukan untuk mengurangi ketidakseragaman suatu sistem seperti konsentrasi, viskositas, temperatur dan lain-lain. Pencampuran dilakukan dengan mendistribusikan secara acak dua fasa atau lebih yang

description

lll

Transcript of Dasar Teori Tambahan

Page 1: Dasar Teori Tambahan

DASAR TEORI TAMBAHAN

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam bahan

yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya

pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi

ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan.

Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu

yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang

lainnya,sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi

pencampuran. Pencampuran fasa cair merupakan hal yang cukup penting dalam

berbagai proses kimia. Pencampuran fasa cair dapat dibagi dalam dua kelompok.

Pertama, pencampuran antara cairan yang saling tercampur (miscible), dan

kedua adalah pencampuran antara cairan yang tidak tercampur atau tercampur

sebagian (immiscible). Pengadukan dan pencampuran merupakan operasi yang

penting dalam industri kimia. Pencampuran (mixing) merupakan proses yang

dilakukan untuk mengurangi ketidakseragaman suatu sistem seperti konsentrasi,

viskositas, temperatur dan lain-lain. Pencampuran dilakukan dengan

mendistribusikan secara acak dua fasa atau lebih yang

Mula-mula heterogen sehingga menjadi campuran homogen. Peralatan proses

pencampuran merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya menentukan

derajat homogenitas yang dapat dicapai, tapi juga mempengaruhi perpindahan

panas yang terjadi. Penggunaan peralatan yang tidak tepat dapat menyebabkan

konsumsi energi berlebihan dan merusak produk yang dihasilkan. Salah satu

peralatan yang menunjang keberhasilan pencampuran ialah pengaduk.

Pencampuran yang baik akan diperoleh bila diperhatikan bentuk dan dimensi

pengaduk yang digunakan, karena akan mempengaruhi keefektifan proses

pencampuran, serta daya yang diperlukan. Menurut aliran yang dihasilkan,

pengaduk dapat dibagi menjadi tiga golongan:

Page 2: Dasar Teori Tambahan

Pengaduk aliran aksial yang akan menimbulkan aliran yang sejajar dengan

sumbu putaran.

Pengaduk aliran radial yang akan menimbulkan aliran yang berarah tangensial

dan radial terhadap bidang rotasi pengaduk. Komponen aliran tangensial

menyebabkan timbulnya vortex dan terjadinya pusaran, dan dapat dihilangkan

dengan pemasangan baffle atau cruciform baffle.

Pengaduk aliran campuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis pengaduk

di atas.

Alat pengaduk merupakan bagian dari sistem pengaduk, yang selain mencakup

bagian penggerak (biasanya elektro-motor sebagai penggerak tunggal) juga

berbagai rangkaian pengalih (roda gigi, kopling, bantalan) serta seringkali

penyekat sumbu pengaduk. Alat pengaduk yang sebagian telah distandarisasi

untuk tangki pengaduk dipasang pada tutup tangki dengan perantaraan

pemegang. Pada bejana pengaduk terbuka yang kecil seringkali digunakan alat

pengaduk yang dapat diatur posisinya (dapat diangkat dan diturunkan, sebagian

juga dapat dibalikkan) atau yang dapat dijepitkan pada dinding bejana).

Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair, cair / padat, cair / cair,

cair / gas, cair / padat / gas) di dalam bejana pengaduk. Biasanya yang

berlangsung adalah gerakan turbulen (misalnya untuk melaksanakan reaksi

kimia, proses pertukaran panas, proses pelarutan). Alat pengaduk terdiri atas

sumbu pengaduk dan strip pengaduk yang dirangkai menjadi satu kesatuan atau

dapat dipisah-pisah menjadi 2 - 3 bagian (pengaduk yang dapat dipisah-pisahkan

juga dapat dibongkar pasang di dalam satu unit tangki pengaduk).

Alat pengaduk dapat dibuat dari berbagai bahan yang sesuai dengan bejana

pengaduknya, misalnya dari baja, baja tahan karat, baja berlapis email, baja

berlapis karet. Suatu alat pengaduk diusahakan menghasilkan pengadukan yang

sebaik mungkin dengan pemakaian daya yang sekecil mungkin. Ini berarti

seluruh isi bejana pengaduk sedapat mungkin digerakkan secara merata,

biasanya secara turbulen.

Page 3: Dasar Teori Tambahan

Pengendalian system

Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus

melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri

atau sistem harus mempunyai daya beli diri atau sistem harus mempunyai sistem

pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan

balik (feedback control system), dan pengendalian umpan maju (feed forward

control system ) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).  

MASUKAN --------> PENGOLAHAN ---------> KELUARAN

                      Bentuk dasar suatu sistem

A. Sistem Pengendalian Umpan Balik

Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari

sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi

perbedaan - perbedaan atau penyimpangan - penyimpanga akan dikoreksi untuk

memperbaiki masukan sistem selanjudnya. Study teoritis tentang sistem

pengendalian umpan balik disebut dengan  cybernetisc.  Istilah ini berasal dari

bahasa Yunani yaitu kybernettes  yang berarati "orang yang mengatur "

penerapan suatu pengendalian daam suatu sistem.

Page 4: Dasar Teori Tambahan

Sistem pengendalian umpan balik mempunyai 4 komponen dasar, yaitu :

 Suatu karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari keluarannya.

 Suatu sensor (censor) yang mengukur karakteristik atau kondisi tersebut.

Suatu unit pengendalian  (control unit ) yang membandingkan hasil ukuran

censor dengan suatu  standar.

Suatu unit pengatur  (activating unit) yang menghasilkan tindakan penyesuaian

untuk masukkan proses selanjudnya.

Sistem pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative

feedback,  karena hasil balik yang negative akan dikendalikan supaya menjadi

baik untuk masukan proses selanjudnya. Contoh yang paling umum dari sistem

pengendalian umpan balik adalah sistem themostat di dalam alat pendingin. (air

conditioner). Kondisi temperatur yang dihasilkan oleh alat pendingin akan

diukur oleh suatu sensor dan dibandingkan dengan standar temperatur yang tidak

menyebabkan ruangan menjadi lembab. Bila temperatu terlalu dingin, maka

tungku pemanas sebagai pengatur unit pegnatur dalam thermostat akan

dihidupkan. Bila temperatue terlalu panas, maka tungku akan dimatikan dan alat

pendingin akan bekerja kembali. Seandainya alat pendingin tidak mempunyai

pengendali ini, maka ruangan akan menjadi lemabab dan tujuan dari alat

pendingin tersebut tidak akan tercapai. Sistem akuntansi pertanggungjawaban

merupaka penerapan dari sistesm pengendalian umpan balik dalam sistem

akuntansi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat berupa pusat beaya dan

pusat investai. Pada pusat beaya yang dikendalikan bila melebihi anggaran akan

dianalisis peneybabnya dan akan diperbaiki untuk masukan selanjudnya.

sehingga diharafkan beaya yang terjadi dapat diminimumkan.

Page 5: Dasar Teori Tambahan

B. Sistem Pengendalian Umpan Maju

Sistem pengendalian umpan maju (feedforward control system) disebut juga

dengan istilahpositive feedback. Positive feedback mencoba mendorong proses

dari sistem supaya manghasilkan hasil balik yang posiif. Sistem pengendalian

umpan maju ini merupakan perkembangan dari sitem pengendalian umpan balik.

Di dalam sistem pengendalian umpan balik, pengendalian dilakukan setelah

keluaran dihasilkan. Pengendalian sepertin ini diangap mempunyai kelemahan

bilamana penyimpanan dari luar dengan standar sangat besar. Padahal keluaran

ini merupakan hasil yang sudah terlanjur terjadi dan dapat mengakibatkan hal

sangat fatal. Ide supaya keluaran dapat dihasilkan dengan hasil balik yang baik

atau positif merupakan konsep dari sistem pengendalian umpan maju. sehingga

untuk hal - hal yang dianggap dapat terjadi penyimpangan yang besar dan tidak

boleh terjadi, dilakukan pengendalian umpan maju. Supaya keluaran dapat

dihasilkan umpan balik yang positip, maka pengendalian tidak boleh diukur dari

keluarannya, tetapi diukur dan dikendalikan dari prosesnya. Selama proses

didalam sistem, selalu dilakukan pengamatan dan dan cepat - cepat diatasi bila

bila mulai terjadi penyimpangan sebelum terlanjur fatal pada keluarannya.