Dasar Teori perhitungan cadangan

download Dasar Teori perhitungan cadangan

of 18

Transcript of Dasar Teori perhitungan cadangan

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    1/18

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    35

    BAB III

    DASAR TEORI

    Endapan bahan galian merupakan salah satu jenis sumber daya mineral.

    Endapan bahan galian pada umumnya tersebar tidak merata didalam kulit bumi,

    baik jenis, jumlah maupun kadarnya. Sumber daya mineral (endapan bahan

    galian) memiliki sifat khusus dibandingkan dengan sumber daya yang lain, yaitu

    yang disebut wasting asset atau non renewable resource yang artinya bila

    endapan bahan galian tersebut ditambang disuatu tempat, maka bahan galian

    tersebut tidak akan diperbaharui kembali. Atau dengan kata lain industri

    pertambangan merupakan industri dasar tanpa daur, oleh karena itu didalam

    pengusahaan industri pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang serba

    terbatas baik lokasi, jenis, jumlah maupun mutu materialnya.

    Keterbatasan ini ditambah lagi dengan usaha meningkatkan keselamatan

    kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Jadi didalam mengelola sumber

    daya mineral diperlukan penerapan sistem penambangan yang sesuai dan tepat,

    baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis agar perolehannya dapat optimal.

    Maksud dan tujuan industri pertambangan adalah untuk memanfaatkan sumber

    daya mineral yang terdapat didalam kulit bumi demi kesejahteraan umat manusia.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    2/18

    36

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    3.1Genesa Batu Gamping

    Batu gamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik,

    secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu gamping di alam terjadi

    secara organik. Jenis ini berasal dari pengendapan cangkang atau rumah kerang

    dan siput, foraminifera atau ganggang atau berasal dari kerangka binatang

    koral/kerang. Untuk batu gamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya

    bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batu gamping yang terjadi secara

    organik. Yang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu

    gamping tersebut yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan

    tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis

    batu gamping yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu

    dalam air laut ataupun air tawar. Selain hal diatas, mata air mineral dapat pula

    mengendapkan batu gamping. Jenis batu gamping ini terjadi karena peredaran air

    panas alam yang melarutkan lapisan batu gamping dibawah permukaan, yang

    kemudian diendapkan kembali dipermukaan bumi.

    Dibeberapa daerah endapan batu gamping seringkali ditemukan di gua

    dan sungai bawah tanah. Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi tanah. Air hujan

    yang mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organik

    dipermukaan, setelah meresap ke dalam tanah dapat melarutkan batu gamping

    yang dilaluinya. Reaksi kimia dari proses tersebut adalah sebagai berikut: CaCO3

    + 2 CO2 + H2O Ca (HCO3)2 + CO 2Ca (HCO3)2 larut dalam air, sehingga

    lambat laun terjadi rongga di dalam tubuh batu gamping tersebut.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    3/18

    37

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Secara geologi, batu gamping erat sekali hubungannya dengan dolomit.

    Karena pengaruh pelindian atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam

    batu gamping, maka batu gamping tersebut dapat berubah menjadi dolomitan atau

    jadi dolomit. Kadar dolomit atau MgO dalam batu gamping yang berbeda akan

    memberikan klasifikasi yang berlainan pula pada jenis batu gamping tersebut.

    Secara kimia batu gamping terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3).

    Dialam tidak jarang pula dijumpai batu gamping magnesium. Kadar magnesium

    yang tinggi mengubah batu gamping dolomitan dengan komposisi kimia

    CaCO3MgCO3.

    Adapun sifat dari batu gamping adalah sebagai berikut :

    Warna : Putih, putih kecoklatan, dan putih keabuan

    Kilap : Kaca, dan tanah

    Goresan : Putih sampai putih keabuan

    Bidang belahan : Tidak teratur

    Pecahan : Uneven

    Kekerasan : 2,7 3,4 skala mohs

    Berat Jenis : 2,387 Ton/m3

    Tenacity : Keras, Kompak, sebagian berongga

    Berdasarkan tempat terjadinya batu gamping digolongkan menjadi 2

    jenis yaitu batu gamping non-klastikdan batu gamping klastik.

    Batu gamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain

    dari Coelenterata, Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batu gamping ini

    sering juga disebut batu gamping koral karena penyusun utamanya adalah

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    4/18

    38

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    koral yang merupakan anggota dari coelenterata. Batu gamping ini

    merupakan pertumbuhan atau perkembangan koloni koral, oleh sebab itu

    dilapangan tidak menunjukan perlapisan yang baik dan belum banyak

    mengalami pengotoran mineral lain.

    Batu gamping klastik, merupakan hasil rombakan jenis batu gamping non-

    klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir

    sedimentasi. Oleh karenanya selama proses tersebut terikut mineral lain yang

    merupakan pengotor dan memberi warnah pada batu gamping yang

    bersangkutan.

    3.2Cadangan

    Cadangan adalah sumber-sumber mineral atau lapisan yang mengandung

    bahan berharga yang dapat ditambang secara ekonomis sesuai tingkat teknologi,

    pada saat itu. Dapat juga berarti terbatas pada cadangan yang asli atau yang telah

    diselidiki dan dipandang secara teknologi, ekonomis, hukum serta lingkungan

    layak ditambang.

    Mengacu pada klasisikasi hasil koordinasi Teknis Neraca Sumber Daya

    Alam Nasional (1991), cadangan (reserve) dibedakan menjadi:

    Cadangan Hipotetik (Hypotetical Reserve).

    Adalah cadangan suatu bahan galian yang bersifat deduktif/dugaan

    dari kemungkinan faktor-faktor geologi yang mengontrolnya atau dugaan dari

    hasil penyelidikan awal/tinjau. Tingkat keyakinan cadangan sebesar (10-15)%

    dari total cadangan yang diduga.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    5/18

    39

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Cadangan Tereka (Probable Reserve).

    Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya

    didasarkan atas tinjauan lapangan dengan tingkat keyakinan cadangan (20-

    30)% dari total cadangan yang ada.

    Cadangan terindikasi (Indicated Reserve).

    Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya

    didasarkan atas penelitian lapangan dan hasil analisa laboratorium dengan

    tingkat keyakinan cadangan (50-60)% dari total cadangan yang terindikasi.

    Disamping istilah tersebut diatas didalam perhitungan cadangan dikenal pula:

    Cadangan Ditempat (In Place/Geological Reserve/Reserve Base).

    Adalah jumlah bahan galian yang sebenarnya terdapat dibawah tanah

    yang telah dihitung melalui persyaratan ekonomi pertambangan dalam

    kondisi tertentu. Dalam kegiatan penambangan komersial cadangan ditempat

    selanjutnya dievaluasi untuk memperhitungkan berapa sebenarnya jumlah

    bahan galian yang dapat dimanfaatkan melalui operasi penambangan. Dalam

    hal ini dikenal istilah cadangan ditambang.

    Cadangan dapat Ditambang(Recoverable Reserve).

    Adalah jumlah cadangan bahan galian yang diharapkan akan dapat

    ditambang dengan menggunakan teknologi pada saat perhitungan dengan

    memperhitungkan beberapa faktor teknis penambangan. Cadangan ditambang

    dalam metode tambang buka (open cut mining) pada umumnya

    diperhitungkan lebih dari 90% dari cadangan ditempat, tetapi dalam

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    6/18

    40

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    lingkungan tambang dalam (under ground mining) khususnya yang cukup

    dalam pada umumnya diperhitungkan faktor perolehan kurang dari 60%.

    Cadangan Dapat Dijual (Saleable Reserve).

    Apabila bahan galian dari hasil tambang dapat dijual tanpa

    mengalami benefesiasi/peningkatan mutu seperti pencucian, pemilahan dan

    sebagainya seluruh perolehan tambang tersebut seluruhnya akan dapat dijual.

    Tetapi apabila hasil tambang tersebut terlalu kotor dan perlu dibenefiasiuntuk

    memenuhi permintaan pasar, maka jumlah bahan galian yang akan dapat

    dijual dikurangi oleh faktor benefisiasi. Faktor ini sebagian ditentukan oleh

    kualitas bahan galian yang akan dijual sesuai dengan permintaan pembeli.

    Bilamana data pencucian dan spesifikasi sudah dapat ditentukan maka akan

    dapat diperkirakan besarnya cadangan dapat dijual (Saleable Reserve) yang

    menyatakan nilai ekonomis sebenarnya dari endapan bahan galian tersebut.

    3.3 Pertimbangan Dasar Rencana Penambangan

    3.3.1 Pertimbangan Ekonomis

    Cutt Off Grade(Kadar Batas)

    Ada 2 (dua) pengertian tentang kadar batas ini, yaitu

    1. Kadar endapan bahan galian terendah yang masih

    memberikan keuntungan apabila ditambang.

    2. Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian yang

    masih memberikan keuntungan apabila ditambang.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    7/18

    41

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Cutt of Gradeinilah yang akan menentukan batas-batas atau

    besarnya cadangan. Serta menentukan perlu tidaknya

    dilakukan mixxing/blending.

    Swell Factor(Faktor Pengembangan)

    Material di alam (insitu) ditemukan dalam keadaan padat

    dan terkonsolidasi dengan baik, tetapi bila digali atau diberai akan

    terjadi pengembangan volume.

    Perbandingan antara volume alami (insitu) dengan

    volume berai (loose volume) dikenal dengan istilah faktor

    pengembangan/faktor pemuaian/faktor pemekaran (swell factor)

    Bentuk rumus Swell Factor dan Persen Swell adalah:

    =

    100%

    =

    100%

    3.3.2 Pertimbangan teknis

    Ultimate Pit Limit(Penentuan Batas Akhir Tambang)

    Untuk menentukan batas akhir tambang harus

    mempertimbangkan bentuk, ukuran, posisi cadangan bahan

    galian, BESR yang sesuai dan kemantapan lereng, batas akhir

    tambang ini harus tergambar pada peta.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    8/18

    42

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Pit Slope

    Lereng (kemiringan) bukaan tambang yang dinyatakan

    dengan besarnya sudut dinding bukaan tambang yang diukur dari

    garis tegak dengan garis khayal yang merupakan garis yang

    menghubungkan titik-titik teras tambang.

    Push Back (Pentahapan Kemajuan Penambangan)

    Membuat bentuk-bentuk penambangan (mineable

    geometries) agar bisa menambang habis cadangan mulai dari titik

    awal penambangan hingga ke batas akhir tambang. Pada

    perencanaan urutan tahap-tahap kemajuan penambangan ini batas

    batas akhir tambang dibagi menjadi unit-unit perencanaan yang

    lebih kecil agar lebih mudah dikelola hal ini akan

    menyederhanakan masalah perencanaan tambang tiga dimensi

    yang biasanya sangat kompleks.

    Pembuatan Peta Kemajuan Tambang

    Peta rencana kemajuan penambangan dibuat untuk setiap

    tahun yang menunjukan dari bagian-bagian mana endapan bahan

    galian dan lapisan penutup ditambang pada tahun yang

    bersangkutan. Dan dalam proses pembuatan peta ini dapat

    dilakukan dengan menggunakan software-software tambang yang

    berkaitan. Misalnya dengan menggunakan ArchView GIS 3.3

    dalam menggambar bentuk topografi daerah yang akan dilakukan

    penambangan.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    9/18

    43

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    3.4Penaksiran Cadangan, Perhitungan Cadangan serta Umur Tambang

    3.4.1

    Penaksiran Cadangan

    Dalam merencanakan kegiatan eksplorasi tak lepas dari pola dan

    kerapatan titik informasi yang akan dilakukan atau lebih dikenal dengan

    desain eksplorasi. Pelaksanaan dilapangan pada kenyataanya sulit

    melaksanakan eksplorasi sesuai dengan desain yang telah direncanakan.

    Hal ini bisa terjadi karena batasan kondisi alam dilapangan seperti

    bentuk lahan (Gunung, Lembah, Lereng, dll), jenis tanah (gambut,

    tanah lapuk, batuan keras, dll). Disamping itu juga terdapat batasan lain

    seperti administrasi (batas konsensi, batas wilayah, dll), lingkungan,

    sosial budaya (keberadaan situs purbakala, daerah larangan, dll), politik

    dll.

    Dengan kondisi seperti tersebut diatas maka sangat mungkin

    beberapa titik informasi yang telah direncanakan tidak bisa diambil

    sampelnya sehingga mendapat daerah yang tidak diketahui kisaran

    besaran parameternya. Parameter yang dimaksud dalam hal ini adalah

    kadar, ketebalan, densitas dan lain-lain. Dengan demikian perlu adanya

    penaksiran parameter di suatu titik yang tidak diketahui. Penaksiran

    tersebut didasarkan pada titik-titik disekitarnya dengan memperhatikan

    kondisi geologi sebagai batasan yang dapat dipertimbangkan.

    Disamping itu penaksiran parameter juga diperlukan jika akan

    melakukan perhitungan cadangan dengan sistem blok. Daerah yang

    akan dihitung terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok teratur dimana

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    10/18

    44

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    parameter seluruh luasan dalam blok tersebut diwakili oleh parameter di

    titik tertentu dalam blok tersebut (misalnya titik tengah). Untuk tujuan

    ini maka harus dilakukan penaksiran titik-titik tengah setiap blok

    dengan menggunakan titik informasi di sekitarnya. Dengan demikian

    akan diperoleh sebaran titik informasi yang sesuai dimensi blok.

    Beberapa metode penaksiran yang biasa digunakan antara lain

    metode nearest point, inverse distance, segitiga dankrigging.

    3.4.2Perhitungan cadangan

    3.4.2.1Prosedur Perhitungan Cadangan

    Dimulai dari data eksplorasi yang telah terkumpul sampai

    akhirnya dapat diketahui besarnya cadangan. Besarnya cadangan

    dinyatakan:

    Volume dan berat material

    Volume dan berat mineral berharganya

    Secara umum prosedurnya meliputi:

    Analisa data eksplorasi

    o Penilaian informasi geologi

    o

    Penilaian data eksplorasi

    o Metode pengambilan contoh

    o Penggambaran endapan mineral (letak, ukuran,

    bentuk, penyebaran kadar).

    Ploting data eksplorasi ke peta penyebaran endapan

    mineral

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    11/18

    45

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Pemilihan metode perhitungan cadangan

    Penentuan dan perhitungan parameter cadangan

    o Kedalaman

    Lapisan tanah penutup

    Endapan batu gamping

    o Jarak sayatan

    Lapisan tanah penutup

    Endapan batu gamping

    o Luas

    Daerah pengaruh tiap titik/poligon

    Daerah penyebaran endapan

    o Kadar

    Batu gamping

    o Volume

    o Tonage faktor

    o Berat

    Berat raw material

    Berat batu gamping

    3.4.2.2Metode Perhitungan Cadangan

    Beberapa metode perhitungan

    Metode Penampang

    Metode Blok

    Metode Poligon

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    12/18

    46

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Metode USGS (Unites States Geological Survey)

    Namun dalam usaha penyelesaian masalah penelitian ini penulis

    menggunakan metode penampang.

    Metode ini lebih cocok digunakan untuk tipe endapan yang

    mempunyai kontak tajam seperti bentuk tabular (perlapisan atau

    vein). Pola eksplorasi (bor) umunya teratur yang terletak

    sepanjang garis penampang. Metode ini dapat diaplikasikan baik

    secara horisontal (isoline) untuk endapan yang penyebarannya

    vertikal seperti tubuh intrusi, batu gamping terumbuh dan lain-

    lain. Disamping itu juga dapat diaplikasikan secara vertikal

    (penampang) untuk endapan yang penyebarannya cendrung

    horisontal seperti tubuh sill, endapan berlapis dan lain-lain.

    Keuntungan dari metode ini adalah proses perhitungannya

    tidak rumit dan sekaligus dapat dipergunakan untuk menyajikan

    hasil interpretasi model dalam sebuah penampang atau irisan

    horisontal.

    Metode Penampang ada beberapa diantara penampang

    tegak dan penampang mendatar (metode kontur).

    Perumusan untuk metode penampang tegak adalah sebagai

    berikut:

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    13/18

    47

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    G

    a

    m

    Gambar: 3.1 Penampang Tegak

    Rumus luas rata-rata (mean area)untuk penampang tegak

    dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang

    uniform.

    V=L(S +S )

    2

    dimana:

    S ,S = Luas Penampang Endapan

    L = Jarak Antar Penampang

    V = Volume Cadangan

    Rumus Prismoida

    V = (S + S + 4M)

    dimana:

    Penampang Tegak

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    14/18

    48

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    S ,S = Luas Penampang Ujung

    M = Luas Penampang Tengah

    L = Jarak Antara S dan S

    V = Volume Cadangan

    Sedangkan untuk menghitung tonase digunakan rumus

    =

    :

    = ( )

    = ( )

    = ( )

    Penampang mandatar dalam hal ini metode kontur harus

    selalu mengikuti pedoman perubahan bertahap kontur (Rule of

    gradual change). Metode perhitungan ini cocok diterapkan

    untuk menghitung cadangan raw material dan cadangan mineral

    berharga pada endapan mineral berbentuk quarry (mineral

    industri).

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    15/18

    49

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Gambar: 3.2 Penampang Mendatar

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    16/18

    50

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Gambar: 3.3 Model Sayatan Kontur

    Idealnya setiap kontur diukur luasnya. Misalnya pada perubahan

    kemiringan topografi yang mencolok.

    Volume dihitung dengan prosedur:

    o Lihat bentuk kontur secara keseluruhan

    o Ukur luas kontur yang mencolok kemiringannnya

    o Hitung volume antar dua luas pengukuran kontur

    o Pakai rumus volume yang sesuai dengan bentuknya

    o

    Hitung berat raw materialatau mineral berharga.

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    17/18

    51

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    Perhitungan volume ada dua macam

    Jika: , = Luas kontur satu dalam dua bagian

    = Luas kontur dua

    h = Beda tinggi antar dua kontur

    Maka = "

    Jika: , = Luas kontur dua dalam dua bagian

    Maka = ( " ) ( " )

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

    menentukan Jumlah Cadangan Ditempat (Geological Reserve)

    batu gamping pada PT. Pentawira Agraha Sakti

    a. Luasan perizinan penambangan

    b. Sistem penambangan yang digunakan

    c. Kondisi struktur endapan

    d. Ketebalan endapan

    e.

    Peruntukan bahan galian yang akan ditambang

    f. Batas Akhir Penambangan

  • 7/21/2019 Dasar Teori perhitungan cadangan

    18/18

    52

    SKRIPSI, BAB III DASAR TEORI

    3.4.3Umur Tambang

    Umur tambang dapat ditentukan berdasarkan jumlah cadangan

    ditempat (Geological Reserves) dan target produksi per tahunnya.

    :

    = ( )

    (

    )

    3.4.4 Jumlah Produktivitas Batuan Yang Dihasilkan ( Volume )

    Produktivitas batuan yang dihasilkan dihitung dari target

    produksi pada geometri peledakan yang diterapkan. Jumlah

    produkstivitas batuan yang direncanakan dalam satuan BCM,

    diperoleh dengan mengalikan burden, spacing,Kedalaman lubang dan

    jumlah lubangnya. Untuk lubang miring, kedalaman lubang harus

    dikalikan dengan kemiringannya (kedalaman sebenarnya).

    Jumlah batuan = Burden x Spacing x Depht hole x Jumlah

    lubang bor