DASAR TEORI MIOMETRITIS

5
DASAR TEORI MIOMETRITIS A. Pengertian Miometritis Miometritis atau Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidask berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. B. Klasifikasi 1. Metritis akuta Metritis akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri , akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofelitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses. 2. Metritis Kronik Metritis kronik adalah diagnose yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari

Transcript of DASAR TEORI MIOMETRITIS

Page 1: DASAR TEORI MIOMETRITIS

DASAR TEORI

MIOMETRITIS

A. Pengertian Miometritis

Miometritis atau Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus

setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini

tidask berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan

terapinya seperti endometritis.

B. Klasifikasi

1. Metritis akuta

Metritis akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini

tidak berdiri sendiri , akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan

pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan

metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukan reaksi radang berupa

pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau

lewat trombofelitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.

2. Metritis Kronik

Metritis kronik adalah diagnose yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia

dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran

uterus pada seseorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat

akibat kehamilan. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :

Abses pelvic

Peritonitis

Syok septic

Dispareunia

Trombosis vena yang dalam

Emboli pulmonal

Infeksi pelvic yang menahun

Page 2: DASAR TEORI MIOMETRITIS

Penyumbatan tuba dan infertilitas

C. Faktor Presdiposisi

infeksi abortus dan partus

Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim

Infeksi post curettage

D. Gejala-Gejala

Gejala Metritis dan pengobatannya sama dengan gejala dan penanganan endometritis yaitu :

Demam

Keluar lochea berbau/purulent, keputihan yang berbau

Sakit punggung

Nyeri abdomen

E. Komplikasi

Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti :

Parametritis (infeksi sekitar rahim)

Salpingitis (infeksi saluran otot)

Ooforitis (infeksi indung telur)

Pembentukan pernananhan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

o HB

o Hitung Leukosit

Pemeriksaan penunjang lain untuk menegakkan diagnosa secara patolog anatomis dengan

pemeriksaan Microscopis.

Dinding uterus terlihat exudat serosa dan purulent akut pada beberapa lapisannya, exudat

serosa biasanya terjadi pada kasus-kasus akut. Pada infeksi kronis banyak terdapat netrofil

dan lymphosit. Lapias epitel mengalami ruptur dan kelenjar-kelenjar berisi mucus. Ini

Page 3: DASAR TEORI MIOMETRITIS

sangat menarik dimana radang menjadi fibrinosa. Permukaan peritoneal uterus, seperti

permukaan peritoneal lain cendereung bisa berkembang menjadi radang fibrinosa, tetapi

hampir semua proses ini terjadi jika infeksi dimulai dari sisi peritoneal. Periode akhir dari

metritis fatal lebih sering diikuti dengan dispersi septikemik ke seluruh tubuh dari pada

perluasan infeksi langsung melalui serosa yang berhubungan dengan peritoneum. Oleh

karena itu jarang terjadi perforasi mekanis sebagai hasil kecelakaan proses bedah.

G. Penatalaksanaan

Terapi miometritis

1. Antibiotika spectrum luas

ampisilin 2 g IV/6 jam

Gentamisin 5 mg/kgbb IV dosis tunggal/hari

Metronidasol 500 mg IV/8 jam

2. Profilaksi antitetanus

3. Evakuasi sisa hasil konsepsi

Manajemen

antibiotika kombinasi

Transfusi jika diperlukan

H. Pencegahan

Lakukan pencegahan infeksi pada persalinan dan kuretase

Menjaga personal hygene

I. Penanganan Oleh Bidan

Berikan KIE tentang :

o Gizi

o Personal Hygine

o Istirahat

Berikan tablet ambah darah

Kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn dan patologis anatomis

Page 4: DASAR TEORI MIOMETRITIS

DAFTAR PUSTAKA

- Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

- Saifudin, abdul bari .2006. “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal”. Jakarta : YBP-SP.