Dasar Teori

4
Dasar Teori Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan pH menunjukkan bahwa banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H + ) didalam tanah maka semakin masam tanah tersebut sedangkan jika didalam tanah ditemukan ion OH - yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H + maka tanah tersebut tergolong alkalis (OH - lebih banyak daripada H + ). Pentingnya pH adalah untuk menentukan mudah tidaknya unsur- unsur hara di serap tanaman. Terdapatnya beberapa hubungan komponen dalam tanah yang mempengaruhi konsentrasi H + dalam tanah, dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan tanah yang lain. Kemasaman dikenal ada dua yaitu kemasaman aktif dan kemasaman potensial. kemasaman aktif disebabkan oleh H + dalam larutan , sedangkan kemasaman potensial disebabkan oleh ion H + dan Al yang terjerap pada permukaan kompleks jerapan. Penilaian mengenai produktivitas atau kesuburan tanah dapat dilihat pada tiga aspek, yaitu sifat fisik tanah, sifat kimia dan biologis tanah. Ketiga aspek ini dapat diketahui sama penting peranannya dalam menentukan kesuburan tanah. Apabila dari salah

description

Anorganik

Transcript of Dasar Teori

Page 1: Dasar Teori

Dasar Teori

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan

pH menunjukkan bahwa banyaknya konsentrasi ion  hidrogen (H+) didalam tanah maka semakin

masam tanah tersebut sedangkan jika didalam tanah ditemukan ion OH-  yang jumlahnya

berbanding terbalik dengan banyaknya H+ maka tanah tersebut tergolong alkalis (OH-  lebih

banyak daripada H+).

Pentingnya pH adalah untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara  di serap

tanaman. Terdapatnya beberapa hubungan komponen dalam tanah yang mempengaruhi

konsentrasi H+ dalam tanah, dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan tanah yang lain.

Kemasaman dikenal ada dua yaitu kemasaman aktif dan kemasaman potensial. kemasaman

aktif disebabkan oleh H+ dalam larutan , sedangkan kemasaman potensial disebabkan oleh ion H+

dan Al yang terjerap pada permukaan kompleks jerapan.

Penilaian mengenai produktivitas atau kesuburan tanah dapat dilihat pada tiga aspek, yaitu

sifat fisik tanah, sifat kimia dan biologis tanah.  Ketiga aspek ini dapat diketahui sama penting

peranannya dalam menentukan kesuburan tanah.  Apabila dari salah satu dari ketiga aspek ini

rendah, sementara yang lainnya tinggi maka produktivitas tanah yang maksimum belum dapat

tercapai. 

Reaksi tanah dapat dikategorikan menjadi tiga kelas yaitu: masam, netral, dan basa. Tanah

pertanian yang masam jauh lebih luas masalahnya dari pada tanah yang memiliki sifat

alkalinitas. Tanah masam terjadi akibat tingkat pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang

tinggi serta akibat bahan induk yang masam pada tanah podsolik yang banyak terdapat di

Indonesia, mempunyai aspek kesuburan karacunan ion-ion terutama keracunan H+.

Page 2: Dasar Teori

Berdasarkan  uraian   di atas,  maka   praktikum   mengenai   reaksi   tanah   sangat penting

untuk dilaksanakan, mengingat tingkat kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh Reaksi Tanah

(pH).

Air merupakan sumber daya alam yang cukup banyak di dunia ini, ditandai dengan

adanya lautan, sungai, danau dan lain-lain sebagainya. Tanah memegang peranan penting dalam

melakukan prespitasi air yang masuk ke dalam tanah, selanjutnya sekitar 70% dari air yang

diterima di evaporasi dan dikembalikan ke atmosfer berupa air, dan tanah memegang peranan

penting dalam refersi dan penyimpanan. Sisanya itulah yang digunakan untuk kebutuhan

tranpirasi, evaporasi dan pertumbuhan tanaman.

Kandungan air dalam tanah dapat ditemukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah

nisbi, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kandungan

air dan karena itu dapat ditafsirkan bermacam-macam. Walaupun penentuan kandungan air tanah

didasarkan pada pengukuran gravimetrik, tetapi jumlah air lebih mudah dinyatakan dalam

hitungan volumetrik seperti nisbah air.

Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk

memenuhi transpirasi dalam proses asimilasi. Reaksi kimia dalam tanah hanya berlangsung bila

terdapat air. Pelepasan unsur-unsur hara dari mineral primer terutama juga karena pengaruh air,

yang kemudian mengangkutnya ke tempat lain (pencucian unsur hara). Sebaliknya kemampuan

air menghanyutkan unsur hara dapat pula dimanfaatkan untuk mencuci garam-garam yang berda

dalam tanah.

Fungsi lain dalam tanah adalah melapukkan mineral yaitu menyiapkan hara larut bagi

pertumbuhan tanaman dan sebagai media gerak unsur-unsur hara ke akar. Jadi air merupakan

Page 3: Dasar Teori

pelarut dan bersama-sama hara yang lain terlarut membentuk larutan tanah, tetapi bila air teralalu

banyak maka hara tanah akan tercuci dan membatasi pergerakan udara dalam tanah.

Konsistensi tanah dan kesesuaian tanah untuk diolah sangat dipengaruhi oleh kandungan

air tanah. Demikian pula daya dukung tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanah.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu melaksanakan pengamatan penetapan Kadar Air tanah

untuk mengetahui proses dan berapa jumlah air yang dikandung oleh tanah.