DASAR TEORI

download DASAR TEORI

of 11

Transcript of DASAR TEORI

DASAR TEORI

Untuk pasien malnutrisi pemberian kalori dimulai dari < 10 kcal/kgBB/hari untuk mencegah refeeding syndrome. Untuk pemberian protein dini pada pasien sehat dimulai dengan 0,15 g N/kg/hari ( 1 g N = 6,25 g Protein). Pemberian protein yang terlalu tinggi tidak begitu berguna pada pasien malnutrisi.(Stroud 2003) Seluruhnya ada 10 (sepuluh) langkah berdasar (www.gizi.net) dalam menangani kasus gizi buruk, terapi harus dikombinasikan antara terapi gizi, medis maupun perawatan lain, yaitu : 1. Pengobatan atau pencegahan hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah) Hipoglikemia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak dengan KEP berat. Pada hipoglikemia, anak terlihat lemah, suhu tubuh rendah. Jika anak sadar dan dapat menerima makanan, usahakan memberikan makanan saringan 2-3 jam sehari. Jika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum) berikan air gula dengan sendok. Jika anak mengalami gangguan kesadaran, berikan infus cairan glukosa. 2. Pengobatan dan pencegahan hipotermia (suhu tubuh rendah) Hipotermia ditandai dengan suhu tubuh yang rendah di bawah 36oC. Pada keadaan ini, harus dihangatkan. Cara yang dapat dilakukan adalah ibu atau orang dewasa lain mendekap anak di dadanya lalu ditutupi selimut (Metode Kangguru). Perlu dijaga agar anak tetap dapat bernafas. Cara lain adalah dengan membungkus anak dengan selimut tebal dan meletakkan lampu di dekatnya. Lampur tersebut tidak boleh terlalu dekat, apalagi sampai menyentuh anak. Selama masa penghangatan ini dilakukan pengukuran suhu anak pada dubur (bukan ketiak) setiap setengah jam sekali. Jika suhu anak sudah normal dan stabil, tetap dibungkus dengan selimut atau pakaian rangkap agar anak tidak jatuh kembali pada keadaan hipotermia.

3. Pengobatan dan pencegahan kekurangan cairan Tanda klinis yang sering dijumpai pada anak penderita KEP berat dengan dehidrasi adalah ada riwayat diare sebelumnya, anak sangat kehausan, mata cekung, nadi lemah, tangan dan kaki teraba dingin, anak tidak buang air kecil dalam waktu cukup lama. Tindakan yang dapat dilakukan adalah : a. Jika anak masih menyusui, teruskan ASI dan berikan setiap setengah jam sekali tanpa berhenti. Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan rehidrasi oral dengan memberi minum anak 50 ml (3 sendok makan) setiap 30 menit dengan sendok.. b. Jika tidak ada rehidrasi oral untuk anak dengan KEP berat, dapat mengguna-kan oralit yang diencerkan 2 kali. Jika anak tidak dapat minum, lakukan rehidrasi intravena (infus) cairan Ringer Laktat/Glukosa 5% dan NaCl dengan perbandingan 1:1. 4. Lakukan pemulihan gangguan keseimbangan elektrolit Pada semua KEP berat terjadi gangguan keseimbangan elektrolit, diantaranya: a. Kelebihan natrium (Na) tubuh, walaupun kadar Na plasma rendah. b. Defisiensi kalium (K) dan magnesium (Mg). Ketidakseimbangan elektrolit ini memicu terjadinya edema dan untuk pemulihan keseimbangan elektrolit diperlukan waktu paling sedikit 2 minggu, jangan berikan diuretic, tetapi berikanlah : a. Makanan tanpa diberi garam/rendah garam b. Untuk rehidrasi, berikan cairan oralit 1 liter yang diencerkan 2 kali (dengan penambahan satu liter air) ditambah 4 gr KCl dan 50 gr gula atau bila balita KEP bisa makan berikan bahan makanan yang banyak mengandung mineral (Zn, Cu, Mn, Mg, K) dalam bentuk makanan lumat/ lunak. Contoh bahan makanan sumber mineral : Sumber Zink : daging sapi, hati, makanan laut, kacang tanah, telur Sumber Cuprum : daging, hati ayam.

Sumber Mangan : beras, kacang tanah, kedelai Sumbe Magnesium : kacang-kacangan, bayam Sumber Kalium : jus tomat, pisang, kacang-kacangan, apel, alpukat,

bayam, daging tanpa lemak. 5. Lakukan Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Pada KEP berat, tanda yang umumnya menunjukkan adanya infeksi seperti demam seringkali tidak tampak. Oleh karena itu pada semua KEP berat secara rutin antibiotic spectrum luas dengan dosis sebagai berikut :Umur Atau Berat badan Kotrimoksasol (Trimetoprim + Sulfametoksasol) Beri 2 kali sehari selama 5 hari Tablet dewasa Tablet anak 80 mg trimeto 20 mg trimeto Amoksisilin beri 3 kali sehari untuk 5 hari Sirup/5 ml 40 mg trimeto Sirup 125 mg

Prim + 400 mg prim + 100 mg prim + 200 mg per 5 ml Sulfametok sulfametok sulfametok Sazol sazol sazol 2 sampai 4 Bulan (4- 50 g/kg bb/minggu Kurang bila kenaikan BB < 50 g/kg bb/minggu, perlu reevaluasi menyeluruh.

TAHAPAN PEMBERIAN DIET Fase Stabilisasi Fase Transisi Fase Rehabilitasi Formula WHO 75 atau pengganti Formula WHO 75 Formula WHO 100 atau pengganti Formula WHO 135 (atau pengganti) Makanan keluarga

3. Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi mikro Semua pasien KEP berat mengalami kurang vitamin dan mineral. Walaupun anemia biasa terjadi, jangan tergesa-gesa memberikan preparat besi (Fe). Tunggu sampai anak mau makan dan berat badannya mulai naik (biasanya pada minggu ke-2). Pemberian besi pada masa stabilisasi dapat memperburuk keadaan infeksinya. Berikan setiap hari : a) b) Tambahan multivitamin lain Bila berat badan mulai naik, berikan zat besi dalam bentuk

tablet besi folat atau sirup besi dengan dosis sebagai berikut : Dosis Pemberian Tablet Besi Folat dan Sirup Besi Umur dan berat badan 6 12 bulan (7- 7 kg *) 200 ml = 1 gelas

Sari buah Makanan lunak/ makanan biasa Buah

3 x 1 porsi

-

-

-

-

FORMULA WHOBahan Formula WHO Susu skim bubuk Gula pasir Minyak sayur Larutan elektrolit Tambahan air Nilai Gizi Energi Protein Laktosa Potasium Sodium Magnesium Seng Copper % energi protein % energi lemak OsmolalityFase Bahan Makanan Susu skim bubuk (g) Susu full cream (g) Susu sapi segar (ml) Gula pasir (g) Tepung beras (g) Tempe (g) Minyak sayur (g) Margarine (g) Larutan elektrolit (ml) Tambahan air (L) *) M : Modisco

Per 100 ml G G G Ml Ml Kalori G G Mmol Mmol Mmol Mg Mg Mosm/lStabilisasi F75 II F75 III 35 300 70 70 35 35 17 17 20 20 1 1

F 75 25 100 30 20 1000 750 9 13 36 6 4,3 20 2,5 5 36 413

F 100 85 50 60 20 1000 1000 29 42 59 19 7,3 23 2,5 12 53 419Transisi F100 M1 - 100 100 50 50 30 50 20 1 1

F 135 90 65 75 27 1000 1350 33 48 63 22 8 30 3,4 10 57 508Rehabilitasi F135 MIII 25 120 75 75 50 150 60 50 27 1 1

MODIFIKASI FORMULA WHOF75 I 25 70 35 27 20 1 M 100 50 25 1 MII 100 50 50 1

Keterangan : 1. Fase stabilisasi diberikan formula WHO 75 atau modifikasi. Larutan formula WHO 75 ini mempunyai osmolaritas tinggi sehingga kemungkinan tidak dapat diterima oleh semua anak, terutama yang mengalami diare. Dengan demikian pada kasus diare lebih baik digunakan modifikasi formula WHO 75 yang menggunakan tepung.

2. Fase transisi diberikan formula WHO 75 sampai formula WHO 100 atau modifikasi. 3. Fase rehabilitasi diberikan secara bertahap dimulai dari pemberian formula WHO 135 sampai makanan biasa.