Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

21
RANGKUMAN DASAR – DASAR KOMUNIKASI Diambil dari Buku Ilmu Komunikasi Karya Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A

description

farmasi

Transcript of Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

Page 1: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

RANGKUMANDASAR – DASAR KOMUNIKASI

Diambil dari Buku Ilmu KomunikasiKarya Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A

Page 2: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

BAB IKOMUNIKASI SEBAGAI ILMU

A. PENGELOMPOKAN DAN PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI

1. Komponen Komunikasi Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu : (1) komponen komunikan; (2) komponen komunikator; (3) komponen pesan; (4) komponen umpan balik.(1) Komponen komunikan Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai berikut: - pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan- pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan- pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya- mampu menempatkan baik secara mental atau fisik(2) Komponen komunikatorKomunikasi dapat berjalan efektif bila : adanya kepercayaaan dalam diri komunikator (self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesan yang diterima komunikan dianggap benar serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator (source attractiviness). (3) Komponen pesanPesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dll. Pesan dapat disampaikan lisan maupun non verbal.(4) Umpan balikMerupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.

Komponen Komunikasi a. Lingkungan komunikasi Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi: 1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.1. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,2. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.

Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis. b. Sumber-Penerima Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan

Page 3: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya. Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima. c. Enkoding-DekodingDalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding. Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).

d. Kompetensi Komunikasi Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri. 

e. Pesan Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi. f. Saluran Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil). g. Umpan Balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik

Page 4: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik. h. Gangguan Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci. Macam Definsi ContohFisik Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamataPsikollogis Interferensi kognitif atau mental Prasangka dan bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempitSemantik Pembicaraan dan pendengar memberi arti yang berlainan Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar

Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan. i. Efek KomunikasiKomunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik. j. Etik dan Kebebasan Memilih Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.Seringkali kita dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasi.Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektif.Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat. Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. Oleh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya. Sebagai contoh, seorang pejabat rekruting perusahaan mungkin saja membesar-besarkan manfaat bekerja di Perusahaan X dan dengan demikian mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil (jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya). Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa persyaratan. Kita mengasumsikan bahwa orang-orang ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebas. Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih orang lain. Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6 tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri (memilih menu mereka sendiri,

Page 5: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

memilih waktu untuk tidur, memilih jenis obat), sehingga harus ada orang lain yang melakukannya untuk mereka. Begitu juga, seseorang yang menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi mereka. Di samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi kebebasan memilih ini. Sebagai contoh, anggota tentara seringkali harus melepaskan kebebasan memilih dan makan nasi bungkus, bukan roti keju, mengenakan seragam militer, bukan jins, lari pagi, bukan tidur. Dengan menjadi tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian hak mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Akhirnya, kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiri. Kita tidak bisa membiarkan seorang pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk menikmati kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah mereka. 3. Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit.1984). a. Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal."Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain.Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini. b. Untuk berhubunganSalah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja. c. Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan

Page 6: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

tertentu, dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku. d. Untuk bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan. Unsur – unsur dalam komunikasi 

a. Sumber ( Source ) : Pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan untuk berkomunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll. b. Pesan (Massage) : Apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan/ atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. c. Saluran/Media (Channel) : alat/ wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. d. Penerima (Receiver) : Orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan. Penerima pesan ini menerjemahkan/ menafsirkan seperangkat symbol verbal dan/ atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. e. Efek (Effect) : Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. 

f. Proses Encoding: Adalah proses pemilihan symbol/alat angkut pesan. Dilakukan oleh Pengirim pesan.Komunikasi Tatap MukaKomunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

2. Bentuk Komunikasia. Komunikator Persona (Personal Communication)

1) komunikasi intrapersona (intrapersonal communication)2) komunikasi antarpersona (interpersonal communication)

b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication) :

a) ceramah (lecture)b) diskusi panel (panel discussion)c) simposium (symposium)d) forume) seminarf) curahsaran (brainstorming)g) dan lain-lain

Page 7: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

2) Komunikasi kelompok besar (large group communication / public speaking)

c. Komunikasi Massa (Mass Communication)1) pers2) radio3) televisi4) film5) dan lain-lain

d. Komunikasi Medio (Medio Communication)1) surat2) telepon3) pamflet4) poster5) spanduk6) dan lain-lain

3. Sifat Komunikasia. Tatap muka (face-to-face)b. Bermedia (mediated)c. Verbal (verbal)

1) lisan (oral)2) tulisan / cetak (written / printed)

d. Nonverbal (non-verbal)1) Kial / isyarat badaniah (gestural)2) Bergambar (pictorial)

4. Metode Komunikasia. Jurnalistik (journalism)

1) jurnalistik cetak (printed journalism)2) jurnalistik elektronik (electronic journalism)

jurnalistik radio (radio journalism)jurnalistik televisi (television journalism)

b. Hubungan masyarakat (public relations)c. Periklanan (advertising)d. Pameran (exhibition / exposition )e. Publisitas (publicity)f. Propagandag. Perang urat saraf (psychological warfare)h. Penerangan

5. Teknik Komunikasia. Komunikasi informatif (informative communication)b. Komunikasi persuasif (persuasive communication)c. Komunikasi instruktif / koersif (instructive / coersive

communication)d. Hubungan manusiawi (human relations)

6. Tujuan Komunikasi tujuan dari komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut :Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor)Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status

Page 8: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. (1992 : 9)Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut. 4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat. 

Fungsi KomunikasFungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut :The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda).

The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain.Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut:

1. Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication .2. Mendidik masyarakat (Publik Education). Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.3. Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat

Page 9: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal. 4. Menghibur masyarakat(Publik Entertainment). Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

7. Model Komunikasia. Komunikasi satu tahap (one step flow communication)b. Komunikasi dua tahap (two step flow communication)c. Komunikasi multitahap (multistep flow communication)

8. Bidang Komunikasia. Komunikasi sosial (social communication)b. Komunikasi manajemen / organisasional (management /

organizational communication)c. Komunikasi perusahaan (business communication)d. Komunikasi politik (political communication)e. Komunikasi internasional (international communication)f. Komunikasi antarbudaya (intercultural communication)g. Komunikasi pembangunan (development communication)h. Komunikasi lingkungan (environmental communication)i. Komunikasi tradisional (traditional communication)

B. PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI

1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication

berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah : Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

2. Proses KomunikasiProses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

a. Proses Komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.

b. Proses Komunikasi secara SekunderProses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

c. Unsur –unsur dalam Proses KomunikasiPenegasan tentang unsur – unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut :- Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada

seseorang atau sejumlah orang

Page 10: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

- Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang

- Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator

- Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator ke pada komunikan

- Decoding : Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya

- Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator- Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan

setelah diterima pesan- Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator- Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses

komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya

3. Komunikasi Massa

a. Ciri – Ciri Komunikasi MassaKomunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi

melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication). 1) Komunikasi massa berlangsung satu arah2) Komunikator pada komunikasi massa melembaga3) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum4) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan5) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

b. Fungsi Komunikasi MassaFungsi komunikasi massa menurut Harold D. Lasswell :(a) Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the

environtment), penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian – bagian unsur di dalamnya

(b) Kolerasi unsur – unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan (correlation of components of society in making a response to the environment)

(c) Penyebaran warisan sosial (transmission of the social inheritance). Di sini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun di sekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada keturunan berikutnya

Fungsi – fungsi komunikasi dan komunikasi massa yang begitu banyak itu dapat disederhanakan menjadi empat fungsi saja, yakni :- menyampaikan informasi (to inform)- mendidik (to educate)- menghibur (to entertain)- mempengaruhi (to influence)

BAB IISTRATEGI KOMUNIKASI

Page 11: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

A. FUNGSI STRATEGI KOMUNIKASI

1. Tujuan Sentral dalam Strategi KomunikasiStrategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu :a. to secure understanding,b. to establish acceptance,c. to motivate action

2. Korelasi Antarkomponen dalam Strategi KomunikasiKomponen – komponen komunikasi dan faktor – faktor pendukung dan penghambat pada setiap komponen komunikasi :a. Mengenali sasaran komunikasib. Pemilihan media komunikasic. Pengkajian tujuan pesan komunikasid. Peranan komunikator dalam komunikasi

B. KAITAN STRATEGI KOMUNIKASI DENGAN SISTEM KOMUNIKASI

1. Sistem Komunikasi secara Makro VertikalSecara makro vertikal sistem komunikasi itu dipengaruhi oleh berbagai sistem :a. Pengaruh sistem pemerintahanb. Pengaruh televisi dan videoc. Pengaruh direct broadcasting sattelited. Pengaruh new international information order

2. Sistem komunikasi secara Mikro HorizontalKomunikasi secara mikro horiznotal adalah komunikasi sosial antarinsan dalam tingkat status sosial yang hampir sama dan terjadi dalam unit – unit yang relatif kecil, yang dibagi menjadi :a. Komunikasi di daerah perkotaanb. Komunikasi di daerah pedesaan

BAB IIIKOMUNIKASI DAN RETORIKA

A. RETORIKA SEBAGAI CIKAL BAKAL ILMU KOMUNIKASITokoh retorika pada zaman Yunani adalah Aristoteles yang sampai

kini pendapatnya banyak dikutip. Selanjutnya dia berkata bahwa keindahan bahasa hanya dipergunakan untuk empat hal yaitu yang bersifat :1). membenarkan (corrective)2). memerintah (instructive)3). mendorong (sugestive)4). mempertahankan (defensive)

Dalam membedakan bagian – bagian struktur pidato, Aristoteles hanya membaginya menjadi tiga bagian, yatu :a. pendahuluan,b. badan,c. kesimpulan.

Bagi Aristoteles, retorika adalah the art of persuasion. Lalu ia mengajarkan bahwa dalam retorika, suatu uraian harus :

Page 12: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

1). singkat,2). jelas, 3). meyakinkan.

B. PUBLISISTIK DARI MASA KE MASAPublisistik merupakan perkembangan dari ilmu pesuratkabaran

(Zeitungswissenschaft). Walter Hagemann dalam bukunya, Grundzuge der Publizistik, mendefinisikan publisistik secara singkat saja, yakni “Publizistik ist die Lehre von der öffentlichen Aussage aktueller Bewusztseinsinhalte”. Jadi, menurut Hagemann, publisistik adalah ajaran tentang pernyataan umum mengenai isi kesadaran yang aktual.

BAB IVKOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASIDitinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi dalam arti

kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan.

Secara teoritis, pada waktu seorang pelajar melakukan intracommunication terjadi proses yang terdiri atas tiga tahap :1) persepsi (perception),2) ideasi (ideation),3) transmisi (transmission).

Page 13: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

BAB VKOMUNIKASI DAN ORGANISASI

A. HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN PERILAKU ORGANISASIONAL

1. Ihwal OrganisasiIstilah “organisasi : dalam bahasa Indonesia atau organization

dalam bahasa Inggris bersumber pada perkataan latin Organization yang berasal dari kata kerja bahasa latin pula, organizare, yang berarti to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian – bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi).

2. Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasional

a. Peranan Antarpesona (Interpersonal Roles)1) Peranan tokoh (figurehead role)2) Peranan pemimpin (leader role)3) Peranan penghubung (liasion role)

b. Peranan Informasional (Informational Role)1) Peranan monitor (monitor role)2) Peranan penyebar (disseminator role)3) Peranan jurubicara (spokesman role)

c. Peranan Memutuskan (Decisional Role)Ada empat peranan yang dicakup oleh peranan-peranan

memutuskan :1) Peranan wiraswasta (enterpreneur role)2) Peranan pengendali gangguan (disturbance handler role)3) Peranan penentu sumber (resource allocater role)4. Peranan perunding (negotiator role)

B. DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI

1. Komunikasi Internal

a. Dimensi Komunikasi InternalDimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.

b. Jenis Komunikasi InternalKomunikasi internal meliputi berbagai cara yang dapat diklarifikasi menjadi dua jenis, yakni :- Komunikasi persona (personal communication)- Komunikasi kelompok (group communication)

1) Komunikasi persona (personal communication)Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara :a. Komunikasi tatap muka (face to face communication)b. Komunikasi bermedia (mediated communication)

2) Komunikasi kelompok (group communication)Komunikasi kelompok ialah komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka.

Page 14: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

2. Komunikasi EksternalKomunikasi eksternal terdiri atas dua jalur secara timbal balik,

yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasi.

Page 15: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

BAB VIKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

A. HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI

Istilah “hubungan masyarakat” yang disingkat “humas” sebagai terjemahan dari istilah public relations. Public relations merupakan metode komunikasi dan objek studi ilmu komunikasi itu menjadi hubungan masyarakat.

B. HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN

1. Hubungan ke DalamHubungan ke dalam pada umumnya adalah hubungan dengan para karyawan.

2. Hubungan ke LuarHubungan ke luar pada umumnya adalah hubungan yang tetap, yakni :- hubungan dengan masyarakat sekitar (community relations),- hubungan dengan jawatan pemerintah (government relations),- hubungan dengan pers (press relations).

C. Hubungan Masyarakat dan Hubungan ManusiawiHubungan manusiawi dalam arti luas ialah interaksi antara

seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Dan hubungan manusia dalam arti sempit adalah juga interaksi antara seseorang dengan orang lain.

“Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan – hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.” Demikian kata R. F. Maier dalam bukunya, Priciple of Human Relations.

Dalam kegiatan hubungan manusiawi terdapat dua jenis konseling, bergantung pada pendekatan (approach) yang dilakukan. Kedua jenis konseling tersebut ialah directive conseling, yakni konseling yang langsung terarah, dan non-directive conseling, yaitu konseling yang tidak langsung terarah.

BAB VIIKOMUNIKASI DAN JURNALISTIK

A. PERS SEBAGAI SARANA KEGIATAN JURNALISTIK

1. Pengertian dan Ciri-Ciri PersIstilah “pers” berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa

Inggris berarti press. Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian luas dan pers dalam pengertian sempit. Pers dalam pengertian luas meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik, radio siaran, dan televisi siaran, sedangkan pers dalam pengertian sempit hanya terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah, dan buletin kantor berita.

Page 16: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

Fred S. Siebert, Theodore Peterson, dan Wilbur Schramm dalam bukunya yang terkenal berjudul Four Theories of the Press menyatakan bahwa pers di dunia sekarang dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu :a. authoritarian press,b. libertarian press,c. social responsibility press, dand. Soviet Communist press

2. Fungsi Persa. Fungsi menyiarkan informasi (to inform)

Menyiarkan informasi merupakan fungsi pers yang pertama dan utama.

b. Fungsi mendidik (to educate)Sebagai sarana pendidikan massa (mass education), surat kabar dan majalah memuat tulisan – tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya.

c. Fungsi menghibur (to entertain)Hal – hal yang bersifat hiburan sering dimuat oleh surat kabar dan majalah untuk mengimbangi berita – berita berat (hard news) dan artikel yang berbobot.

d. Fungsi mempengaruhi (to influence)Fungsinya yang keempat inilah, yakni fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

B. JURNALISTIK SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASIIstilah jurnalisitik berasal dari bahasa Belanda journalistiek.

1. Ciri Surat KabarCiri surat kabar adalah sebagai berikut :a. Publisitas

Pengertian publisitas ialah bahwa surat kabar diperuntukkan umum; karenanya berita, tajuk rencana, artikel, dan lain – lain harus menyangkut kepentingan umum.

b. UniversalitasUniversalitas sebagai ciri lain dari surat kabar menunjukkan bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian – kejadian di seluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia.

2. Sifat Surat Kabara. Terekam

Ini berarti bahwa berita – berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alinea, kalimat, dan kata – kata yang terdiri atas huruf – huruf, yang dicetak pada kertas.

b. Menimbulkan perangkat mental secara aktifKarena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak menggunakan bahasa dengan huruf tercetak “mati” di atas kertas, maka untuk dapat mengerti maknanya pembaca harus menggunakan perangkat mentalnya secara aktif.

c. Pesan Menyangkut Kebutuhan Komunikand. Efek Sesuai Dengan Tujuan

Tujuan komunikasi melalui media surat kabar dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1) Apakah tujuannya agar pembaca tahu ?

Page 17: Dasar-komunikasi Ilmu Etika 2

2) Apakah tujuannya agar pembaca berubah sikap dan perilakunya ?

3) Apakah tujuannya agar pembaca meningkat intelektualitasnya ?

e. Yang Harus Dilakukan Oleh Wartawan Sebagai Komunikator