dasar kelistrikan
-
Upload
ado-dtcom -
Category
Engineering
-
view
381 -
download
18
Transcript of dasar kelistrikan
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 123
BAB 6 DASAR-DASAR KELISTRIKAN
Bab ini memberikan dasar-dasar kelistrikan sebagai pengetahuan awal untuk mempelajari bab-bab berikutnya. Kemampuan yanng ingin dicapai pada bab ini yaitu pemahaman teori dasar listrik, efek-efek yuang ditimbulkan oleh listrik, besaran-besaran listrik, alat ukur listrik, pengukuran besaran listrik, rangkaian listrik, istilah-istilah dalam pengukuran listrik, dan kemagnetan. Mempelajari listrik dan elektronika akan selalu berkaitan dengan energi yang yang diakibatkan oleh aliran arus (dalam teori lain juga disebut aliran elektron) pada berbagai penghantar dan komponen-komponen yang membentuk suatu rangkaian. Istilah listrik merupakan nama yang diberikan terhadap bidang kajian yang berkaitan dengan sistem rangkaian di mana elektron mengalir terutama melalui konduktor atau penghantar dengan berbagai macam kawat atau kabel. Istilah elektronika digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan sistem-sistem rangkaian di mana tabung-tabung elektron atau komponen semi konduktor seperti dioda dan transistor mengatur aliran elektron. Energi yang merupakan kemampuan untuk melakukan kerja, terbagi dalam dua bentuk yaitu energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial didefinisikan sebagai energi yang tersimpan atau energi yang tidak aktif, misalnya energi yang ada pada terminal-terminal baterai. Energi ini (dalam bentuk tegangan) dapat melakukan kerja yang menyebabkan arus dapat mengalir jika suatu rangkaian dihubungkan ke terminal-terminal baterai tersebut. Aliran arus ini dapat menghasilkan kerja sehingga, misalnya, lampu menyala atau bel listrik berbunyi. Energi gerak (aliran arus) disebut dengan energi kinetik. Rangkaian listrik merupakan suatu sistem yang terdiri dari penghantar dan komponen-komponen yang digunakan untuk keperluan mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lain yang berbeda. Rangkaian listrik secara umum terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu sumber energi (misalnya baterai), penghantar atau kabel untuk mengalirnya arus, komponen pengontrol (misalnya saklar), dan beban. Beban merupakan alat tempat terjadinya perubahan (konversi) energi. Berikut ini dijelaskan mengenai dasar-dasar kelistrikan. Berikut ini dijelaskan secara rinci tentang dasar-dasar kelistrikan. 6.1. Teori Dasar Listrik
Gambar 6.1. Struktur atom
124
menemenjapropedisebdan memdan n
samaberadorbitndengamemdengamengpada dalam
Semua bempati ruangadi satu. Aterties yang but dengan ndikelelingi opunyai muaneutron tidak
G
Suatu atoa dengan prda dalam ornya untuk ban mencegpertahankanan satu bu
gitarinya. Beempat orbit
mnya terdiri d
benda padag pada dasatom merupasama dari bnukleus yangoleh partiketan listrik. P
k bermuatan
Gambar 6.2.
om berada droton. Protorbitnya. Gaybergerak kegah atau n inti atom. uah proton entuk atom tet yang berbedari 29 proto
Gamba
at, cair ataarnya tersusuakan bagianbenda yangg terbentuk
el lain yangProton bermn atau netral
Struktur ato
alam keadaon yang berya sentrifuga dalam. NemenetralkaHidrogen mdi dalam
embaga lebeda yang beon dan 29 ne
ar 6.3. Ion p
Sistem Ke
Direktorat
au gas yaun dari mole terkecil da dibentuk odari gabung
g disebut euatan positi.
om hidrogen
aan setimbanrmuatan posal mencegaeutron memn gaya tomempunyai nukleus daih komplekserputar meneutron.
positif dan io
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
ang mempuekul atau atoari suatu benlehnya. Inti gan antara pelektron. Seif, elektron b
n dan temba
ng apabila bsitif memperh elektron y
mpertahankaolak menolatom yang
an satu bus karena terdngitari sebua
n negatif
ektronika pada K
kolah Menengah
unyai massom yang tergnda yang mdari sebuah
proton dan ntiap partikebermuatan n
aga
banyaknya ertahankan eyang beradan keadaan ak proton paling sed
ah elektrondiri dari 29 eah nukleus y
Kendaraan
Kejuruan
sa dan gabung memiliki h atom neutron l atom negatif,
elektron elektron a pada proton untuk
erhana n yang elektron yang di
Sistem
Direkto
negation pdengaakibaterjad
jumlapada terhaterikajauh mudadapattekanberpilainny
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
Sebuah atif sedangkaositif akan mannya agar
at adanya gadinya aliran e
Kemampuah elektron p
orbit yang dap proton
at (bound eledari inti ato
ah berpindaht berpindah
nan, cahayandah akibatya. Aliran ele
Gambar
Elektronika pada
Sekolah Meneng
atom yang an atom yangmenarik elemenjadi se
aya tarik daelektron.
G
uan mengapada orbit bberdekatansehingga p
ectrons). Elem mempunyh-pindah daakibat adan
a, gesekant pengaruh ektron bebas
6.5. Atom b
a Kendaraan
gah Kejuruan
mempunyaig kekurangaktron-elektroimbang. Per
ari ion-ion po
Gambar 6.4.
lirkan arus bagian luar d dengan int
posisinya teektron yangyai gaya tar
an ini disebunya gaya ata, panas, dgaya terse
s ini mengha
bahan kondu
i kelebihan an elektron don yang adarpindahan eositif suatu
Aliran elekt listrik dari
dari atom teti atom mem
etap atau te terletak parik yang lemut elektron bau paksaan
dan pengaruebut berpindasilkan suatu
uktor, semik
elektron didisebut denga pada atomelektron-elekatom yang
tron
suatu atomersebut. Elempunyai gayerikat dan inda orbit yan
mah terhadabebas (free
dari luar muh magnetdah dari sau arus listrik
konduktor, da
sebut denggan ion posi
m yang berdktron dari atolain menyeb
m tergantunktron yang ya tarik yanni disebut eng paling luap proton seelektron). E
misalnya aksiik. Elektron
atu atom kek.
an isolator
125
gan ion tif. Ion-
dekatan om lain babkan
ng dari berada
ng kuat elektron ar atau
ehingga Elektron i kimia,
n yang e atom
126
memdapatyang mengbaha samppenglogamyang sifat isolatsilikosampsebagelektrplasti PadapengsamabermbermbermbahaListriksearaAliranmengmeng
arus negat
Jumlah epengaruhi st dibagi medapat meng
ghantarkan dn yang tidak
Bahan yapai tiga elekthantar listri
m lain pada mempunyasebagai pe
tor yang bain. Bahan ya
pai delapan gai penghanron sangat sk, karet, kay
Listrik tera listrik statihantar listrik
a lain, beberuatan listrikuatan posituatan negatn tersebut dk dinamis (lisah (DC = dirn listrik terjagalir melalugalir, maka li
Jika elektsearah (DCtif dan seba
elektron bebsifat-sifat lisnjadi tiga mghantarkan dan tidak dak dapat mengang termasutron pada ork yang baikumumnya.
i empat elekenghantar liik juga padaang termasu
elektron pantar listrik ysulit untuk myu, dll. rbagi menjads, tidak terjk misalnya sapa elektron
k. Salah sattif, dan bahtif. Muatan-mdan tidak bstrik yang darect current) adi pada si suatu peistrik ini dise
ron bebas mC), dan jika ealiknya seca
bas pada otrik dari sua
macam (perharus listrik a
apat menghaghantarkan uk konduktorbit terluar dk, misalnya Bahan yan
ktron pada ostrik yang a kondisi la
uk dalam isoada orbit teyang tidak
mengalir. Bah
di dua macaadi aliran e
sebatang kan dibebaskau bahan terhan yang lamuatan ini abergerak kecapat mengaldan listrik a
aat elektronnghantar a
ebut dengan
Gambar 6.6
mengalir dalaelektron beb
ara berulang
Sistem Ke
Direktorat
orbit paling atu bahan. hatikan gamatau kondukantarkan ataarus listrik aor adalah bari atomnya tembaga, g termasuk orbit terluar baik pada innya, misa
olator adalahrluar dari abaik. Elektrhan yang ter
am, yaitu liselektron. Apaca dan kainn sehingga rsebut menjainnya men
akan tetap bcuali kedua lir) terdiri daarus bolak-bn-elektron leatau konduk
listrik dinam
. Listrik stat
am satu arahbas mengalig-ulang mak
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
luar dari Sifat listrik
mbar 6.5) yaktor, 2) sifat au semikondatau isolator.bahan yanga dan memp
besi, alumisemikondudari atomnykondisi tert
alnya karbonh bahan yantomnya danon tertahanrmasuk isola
strik statis dabila dua b
n sutera salikedua bahaadi kekuran
njadi kelebiherada pada bahan ters
ri dua macaalik (AC = aepas dari aktor. Karenamis.
tis
h, maka listrir berubah a
ka listrik ini
ektronika pada K
kolah Menengah
suatu atomdari suatu
aitu 1) sifat bahan yang
duktor, dan .
g mempunyaunyai sifat snium, dan ktor adalah
ya dan mementu dan s
n, germaniumg mempuny
n mempunyn sangat kuator misalnya
dan listrik dbuah bahan ng digeseka
an tersebut mngan elektrohan elektropermukaan
sebut disentm, yaitu listr
alternating cuatom-atomnya listrik ini
rik itu disebuarah dari podisebut listr
Kendaraan
Kejuruan
m akan bahan bahan
g dapat 3) sifat
ai satu sebagai logam-bahan
mpunyai sebagai m, dan yai lima ai sifat at dan a kaca,
inamis. bukan
an satu menjadi on atau n atau kedua tuhkan. rik arus urrent). ya dan
dapat
ut listrik ositif ke rik arus
Sistem
Direkto
bolakoleh adalayang pada
yaitu digundari pberpoyang mengyang (daerpembkonve
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
k-balik (AC).baterai (ac
ah arus seadihasilkan okendaraan,
Ga
Teori alirateori konve
nakan pada positif ke neotensial ting
umumnya galir dari neg
berpotensirah +) untbahasan raensional.
Elektronika pada
Sekolah Meneng
. Contoh unccu) pada krah (DC), seoleh alterna dan arus lis
ambar 6.7.
an arus listrensional dansistem-siste
egatif atau dggi (+) ke
digunakan gatif ke posital negatif uk menyeimangkaian k
Ga
a Kendaraan
gah Kejuruan
ntuk listrik akendaraan, edangkan c
ator pada sisstrik PLN yan
Listrik arus s
rik yang dign teori elekem otomotif dari daerah daerah yanpada bidan
tif atau keleb(-) mengalirmbangkan kelistrikan
ambar 6.8.
arus searah dan batu b
contoh arus stem pengisng ada di ru
searah dan
gunakan dalktron. Teori
menyatakanyang kelebig berpotensng elektronbihan elektror ke daeramuatan. Udalam buk
Teori aliran
adalah listrbaterai. Arubolak-balik
sian baterai mah-rumah.
arus bolak-b
am rangkaiakonvensionn bahwan aihan proton sial rendah ika menyat
on menyebah yang kek
Untuk tidak ku ini me
arus
rik yang dihs yang dihadalah arus(charging s
.
balik
an listrik adal yang um
arus listrik matau daera(-). Teori eakan bahwbkan suatu kurangan e
membinguenggunakan
127
asilkan asilkan s listrik
system)
da dua, mumnya mengalir
h yang elektron a arus daerah
elektron ungkan, teori
128
6.2. listrikdidenmanuefek-eterandihubtombolistrik elektryang
ditimbberiku1. E
up
2. Ela
3. E
Efek-efek
Listrik me. Energi listr
ngar, tidak dusia. Meskipefek yang g setelah
bungkan denol bel ditekayang terbak
roda busi, sdapat ditimb
G
Beberapabulkan olehut.
Energi listrik ntuk memasada kendara
Energi listrik ampu pada kEnergi listrik
k yang Dit
erupakan surik merupakdapat disentpun begitu, aditimbulkannsaklar diakngan sumbean, adanya kar akibat aduara yang kbulkannya.
Gambar 6.9.
a contoh ah listrik dala
menjadi pasak air, setriaan, windowmenjadi cahkendaraan, dmenjadi kim
imbulkan o
uatu bentuk an bentuk etuh, dan tidaadanya enenya. Misaln
ktifkan, setrier listrik, beasap dan badanya hubunkeras sepert
Efek-efek y
alat-alat listam kehidup
anas : komika listrik, so
w defoger, dahaya : lampudan-lain-lain
mia : pada ba
Sistem Ke
Direktorat
oleh Listrik
energi dan energi yang ak dapat dicrgi listrik daya lampu yika listrik yl listrik yangau bahan tengan singkati bunyi peti
yang diakiba
rik yang m
pan sehari-h
por listrik, polder, penanan lain-lain.u pijar, lampun aterai saat pe
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
k
sering disetidak dapat
cium denganpat dilihat ayang tadinyyang menjag menghasilerbakar yangt, loncatan br, sengatan
tkan oleh lis
menunjukkanhari dapat
pemanas (hnak nasi listr
u tabung (lam
engisian (rec
ektronika pada K
kolah Menengah
but dengan dilihat, tidak
n indra pencatau dirasakaya padam madi panas slkan suara sg keluar darbunga api didan efek-ef
strik
n efek-efekdiuraikan s
heater) padarik, pemantik
mpu neon),
charging)
Kendaraan
Kejuruan
energi k dapat ciuman an dari
menjadi setelah setelah ri kabel antara fek lain
k yang sebagai
a ceret k rokok
lampu-
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 129
4. Energi listrik menjadi magnetik (elektromagnet) : solenoid pada motor starter, koil pada sistem pengapian mobil, kumparan rotor pada alternator, dan lain-lain.
6.3. Besaran-besaran Listrik dan Hukum Ohm Besaran-besaran listrik yang ditulis dalam buku ini dibatasi pada besaran-besaran listrik yang banyak digunakan pada rangkaian kelistrikan pada kendaraan. Besaran-besaran tersebut adalah tegangan, arus listrik, resistansi (tahanan), daya listrik, dan kapasitansi. 6.3.1. Tegangan Tegangan merupakan tekanan listrik yaitu suatu gaya potensial atau perbedaan muatan listrik pada dua tempat yang berbeda. Tegangan (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol E) diukur dengan satuan volt (V). Adanya perbedaan potensial atau tegangan dapat menyebabkan arus listrik mengalir melalui suatu penghantar yang menghubungkan antara satu titik yang berpotensial tinggi (+) ke titik lain yang berpotensial rendah (-). Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang tegangan dan satuannya.
Tabel 6.1. Tegangan dan Satuannya
Tegangan Satuan Satuan dalam Skala Kecil Satuan dalam Skala Besar Simbol V µV mV kV MV Sebutan Volt Micro-volt Mili-volt Kilo-volt Mega-volt Pengali 1 0,000001 0,001 1.000 1.000.000
6.3.2. Arus Tegangan atau beda potensial akan menyebabkan arus listrik mengalir. Arus merupakan laju aliran muatan positif menuju daerah yang bermuatan negatif melalui suatu penghantar. Arus (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol I) dinyatakan dalam satuan Amper dan diukur dengan alat yang disebut amper meter. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang arus dan satuannya.
Tabel 6.2. Arus dan Satuannya
Arus Satuan Satuan dalam Skala Kecil Satuan dalam Skala Besar Simbol A µA mA kA MA Sebutan Amper Micro-amper Mili-amper Kilo-amper Mega-amper Pengali 1 0,000001 0,001 1.000 1.000.000
6.3.3. Resistansi Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) merupakan tahanan dari suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus listrik. Setiap logam yang digunakan sebagai penghantar mempunyai karakteristik hambatan yang berbeda. Besar tahanan suatu konduktor tergantung pada tahanan jenis
130
bahadan ptahantahan
ResSimbSebuPeng
besarlebih yang yang kondu
6.3.4 energJoulemelaksuatuatau dalamukura
n, panjang bpanjang konnan jenisnynan dan satu
sistansi bol utan gali
Luas penr dibanding panjang mependek metinggi me
uktor denga
Gambar
4. Daya Lis
Sebelum gi. Energi me). Daya mkukan kerja
u rangkaian P = E x I,
m satuan voan energi ya
bahan, luas duktor yanga berbeda.
uannya.
Tabel
Satuan Ω
Ohm 1
nampang kokonduktor dempunyai taskipun luas mpunyai nn temperatu
r 6.10. Perb
strik dan Ke
membahasmerupakan merupakan
per satuan listrik samadimana P a
olt, dan I aang digunak
penampangg sama, nilai Berikut a
6.3. Resista
Satuan dalaµΩ
Micro-ohm0,000001
onduktor yandengan penaahanan yang
penampangilai tahanan
ur yang rend
bedaan nilai
erja Listrik
s tentang dkemampuanlaju penggwaktu dan d
a dengan hadalah daya
adalah arus kan dalam
Sistem Ke
Direktorat
bahan, dani tahanannyadalah tabe
ansi dan Sat
am Skala KecmΩ
Mili-ohm0,001
ng kecil meampang yang lebih besagnya sama. n yang lebah.
resistansi pa
daya terlebihn untuk meunaan enediukur dalamasil perkalia
a dalam satdalam satusuatu perio
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
n temperatura bisa berbel yang me
tuannya
cil SatuankΩ
m Kilo-o1.00
empunyai tag lebih besar dibanding Konduktor d
bih besar d
ada beberap
h dahulu delakukan keergi atau km satuan waan antara tetuan watt, Euan amper.ode waktu d
ektronika pada K
kolah Menengah
r. Luas penaeda jika bahnjelaskan t
n dalam SkalaΩ Mohm Meg00 1.00
ahanan yangar. Konduktodengan kon
dengan temdibanding d
pa kondisi
isinggung trja (dalam
kemampuan att (W). Dayegangan daE adalah teg
Kerja merudan ditulis d
Kendaraan
Kejuruan
ampang an dan tentang
a Besar MΩ ga-ohm 00.000
g lebih or yang nduktor peratur dengan
tentang satuan
untuk a pada
an arus gangan upakan dengan
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 131
satuan watt-detik atau watt-jam. Kerja listrik didapat dari hasil perkalian daya (satuan watt) dengan waktu (satuan detik atau jam) atau W = P x t. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang daya dan satuannya.
Tabel 6.4. Daya dan Satuannya
Daya Satuan Satuan dalam Skala Kecil
Satuan dalam Skala Besar
Simbol W mW kW MW Sebutan Watt Mili-watt Kilo-watt Mega-watt Pengali 1 0,001 1.000 1.000.000
6.3.5. Kapasitansi Kapasitansi atau kapasitas adalah kemampuan untuk menyimpan elektron-elektron atau energi listrik. Komponen yang dapat menyimpan elektron atau energi listrik disebut dengan kapasitor atau kondensator/kondensor. Besar kecilnya kapasitas kondensator tergantung dari besar kecilnya luas plat pada kondensator, jenis bahan dielektrikum, dan jarak antara kedua plat kondensator tersebut. Secara rinci penjelasan tentang kondensator dibahas pada Bab 7. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang kapasitansi dan satuannya.
Tabel 6.5. Kapasitansi dan Satuannya
Kapasitansi Satuan Satuan dalam Skala Kecil Simbol F µF nF pF Sebutan Farad Mikro farad Nano farad Piko farad Pengali 1 1 x 10-6 1 x 10-9 1 x 10-12
6.3.6. Hukum Ohm Dalam suatu rangkaian, satu-satunya yang melawan aliran arus adalah resistansi atau tahanan. Hubungan antara tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian (E), besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian (I), dan tahanan (R) disebut Hukum Ohm. Karena arus terjadi akibat adanya tegangan yang diberikan pada rangkaian, maka arus berbanding lurus dengan tegangan. Apabila tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian konstan, besarnya arus akan menurun jika besarnya tahanan dinaikan. Oleh karena itu besarnya arus berbanding terbalik dengan besarnya tahanan. Hubungan antara ketiga besaran tegangan, arus, dan tahanan dalam suatu rangkaian listrik secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut.
= ................................... 6.1 atau
= ................................. 6.2
atau = .................................. 6.3
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 132
di mana E = tegangan (volt), I = arus (amper), dan R = tahanan (ohm). Daya pada suatu rangkaian listrik sama dengan hasil perkalian antara tegangan dan arus atau
= .................................. 6.4
dimana P adalah daya dalam satuan watt, E adalah tegangan dalam satuan volt, dan I adalah arus dalam satuan amper. Contoh penggunaan hukum Ohm. 1. Tentukan tegangan yang harus diberikan pada suatu lampu jika arus yang
diperlukan adalah 1,5 amper dan tahanan lampu tersebut adalah 6 ohm. Berapa daya listrik pada rangkaian tersebut. Jawab : diketahui I = 1,5 A dan R = 6 ohm. Dengan hukum Ohm, = = 1,5 6 = 9 volt = = 9 15 = 13,5 W
2. Tentukan daya dan arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian jika tegangan yang diberikan sebesar 12 volt dan tahanan rangkaian tersebut 20 ohm. Jawab : diketahui E = 12 V dan R = 20 ohm. Dengan hukum Ohm,
= = = 0,6 A.
= = 12 0,6 = 7,2 W
3. Tentukan tahanan suatu rangkaian yang dapat mengalirkan arus sebesar 3 A jika tegangan yang diberikan pada rangkaian tersebut 15 V. Jawab : diketahui E = 15 V dan I = 3 A. Dengan hukum Ohm,
= = = 5 Ω.
= = 15 3 = 45 W
6.4. Rangkaian Listrik (Seri, Paralel, Gabungan) Energi listrik yang terdapat pada sumber tegangan seperti baterai tidak dapat mengalir tanpa ada pengantar yang menghubungkan antara terminal positif dan terminal negatifnya. Penghantar yang dipakai untuk mengalirkan arus berupa rangkaian listrik yang merupakan suatu jalur yang lengkap sebagai tempat arus mengalir saat tegangan diberikan pada rangkaian tersebut. Rangkaian yang lengkap biasanya terdiri dari sumber arus, penghantar atau kabel-kabel penghubung, beban atau komponen yang dapat bekerja bila diberi arus listrik
Sistem
Direkto
(lampalat pmasskelist
Pengtegan
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
pu, motor listpengaman (sa. Gambarrikan.
Ga
ukuran padangan, pengu
Gambar
Elektronika pada
Sekolah Meneng
trik, kumpara(sekering, pr berikut m
ambar 6.11.
a rangkaiankuran arus,
r 6.12. Prins
a Kendaraan
gah Kejuruan
an, dll), alat pemutus ranmenunjukkan
Komponen
kelistrikan ydan penguk
sip penguku
atau kompongkaian / cir komponen
n dasar rang
yang umum
kuran tahana
uran teganga
onen pengonrcuit breaken-komponen
kaian kelistr
dilakukan aan atau resis
an, arus, dan
ntrol (saklar,er, fusiblelink dasar ran
rikan
adalah pengstansi.
n tahanan
133
relay), k), dan ngkaian
ukuran
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 134
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran (lihat gambar 6.12 dan baca kembali cara menggunakan multitester pada bab 4) adalah 1) pengukuran tegangan dilakukan dengan menghubungkan alat ukur (volt meter) secara paralel terhadap rangkaian, 2) pengukuran arus dilakukan dengan memasang alat ukur (amper meter) secara seri pada rangkaian, dan 3) pengukuran tahanan dilakukan dengan menghubungkan alat ukur (amper meter) ke komponen yang akan diukur tahanannya. Saat pengukuran tahanan, komponen harus dalam keadaan terlepas (tidak dalam rangkaian tertutup yang masih terhubung dengan komponen lain atau masih terdapat tegangan yang bekerja pada komponen tersebut).
Rangkaian listrik terdiri dari tiga macam, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian gabungan seri dan paralel. Secara rinci masing-masing rangkaian dijelaskan sebagai berikut. 6.4.1. Rangkaian Seri
Contoh rangkaian seri yang sederhana (dengan satu beban) ditunjukkan
pada gambar 6.13. Pada gambar tersebut tampak bahwa komponen alat pengaman, alat pengontrol, dan beban terpasang secara seri. Gambar 6.13 memperlihatkan rangkaian seri dengan dua beban (dua buah lampu yang dipasang secara seri).
Gambar 6.13. Rangkaian seri Dua buah lampu pada rangkaian di atas merupakan beban atau tahanan listrik. Pada rangkaian seri, total tahanan sama dengan jumlah seluruh nilai tahanan pada pada rangkaian tersebut. Secara matematis, nilai tahanan total pada rangkaian seri adalah
= … . ................ 6.5
Contoh : Jika pada rangkaian gambar 6.13 harga tahanan R1 adalah 4 Ω dan R2 adalah 2 Ω, maka tahanan total pada rangkaian seri tersebut (tahanan pada sekering dan saklar diabaikan) adalah
= = 4 2 = 6 Ω
Sistem
Direkto
mengterselampusemubahwperbeohm)
rangkbater
Jadi, tahanbebapersaI2 = I Dengdan Jumlajumladenga
Ga
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
Apabila sgalir dari pobut (lihat gau menyala).
ua komponewa intensitasedaan teganrangkaian t
Berdasarkkaian sepertrai adalah 12
arus yang nan kedua bn akan be
amaan 6.1. Ksehingga te
gan demikian
ah teganganah teganganan besarnya
ambar 6.14.
Elektronika pada
Sekolah Meneng
saklar padaositif bateraambar 6.14) Karena ter
en dalam ras arus (dalamngan (dalamtersebut atau
kan persamti pada gam2 volt, maka
mengalir pbeban terseberbeda. TegKarena arugangan pad
n,
n E1 + E2 =n yang bekea tegangan b
Aliran arus
a Kendaraan
gah Kejuruan
gambar 6ai ke semua) kemudian pasang secangkaian adm amper) p
m volt) pada u dapat ditul
=
maan 6.2, mmbar 6.14, d
=
=
=
pada rangkabut berbedagangan pads yang men
da beban 1 d
= 2 = 2
= 8 + 4 =erja pada sebaterai.
pada rangk
.13 diaktifkaa komponeke massa /ara seri, bedalah sama
pada suatu rrangkaian d
lis dengan p
.
maka besarndapat dihitun
=
=
= 2 A
aian tersebua, maka tegada tiap be
ngalir pada sdan beban 2
= =
4 = 8 volt2 = 4 volt
= 12 volt =etiap tahana
aian seri da
an (dihubunn yang ada/ negatif batsarnya arus
a. Hukum rangkaian lisdibagi dengapersamaan b
...................
nya arus yang. Dengan
ut sebesar angan yang
eban dapat semua beba
dapat dinya
................
EBat (tegaan (beban a
n tegangan
ngkan), arusa pada ranterai (maka
s yang mengOhm menystrik sama dan tahanan berikut.
.................
ang mengali asumsi teg
2 A. Karen bekerja pa
dihitung dan sama, maatakan
.................
................ .
ngan bateraatau lampu)
pada tiap be
135
s akan ngkaian
kedua galir ke yatakan dengan (dalam
6.2
r pada gangan
na nilai da tiap dengan aka I1 =
6.6 6.7
ai). Jadi ) sama
eban
136
karaktahan3) jubesarsamarusak
LatihaPerhapada lampusama 6.4.2
rangkterseyang untukmaupberbe
listrikberiku
Untuk
Berdasarkkteristik rangnan pada ranumlah teganrnya tegang
a dengan tahk atau putus,
an : atikan gamb
lampu 2 au 2? Cek ja
a dengan teg
2. Rangkaia Tahanan
kaian paralebut tampak menuju lam
k lampu 2. Dpun ke lampeda tergantu
Dua buah. Pada rangut.
k dua tahana
kan hukumgkaian seri ngkaian besngan pada gan pada suhanan total r, maka rang
bar 6.14, jikaadalah 8 Ω, awabannya agangan sum
an Paralel
pada rangel yang sede
dua beban mpu bercabaDengan dempu 2 (R2). Bung dari nilai
Gam
h lampu padkaian parale
an,
m Ohm daadalah 1) a
sarnya samasemua ta
umber (baterangkaian, dkaian tidak a
a nilai tahanaberapa teg
apakah jumlbernya.
gkaian paraerhana ditun
(lampu) terang, satu ca
mikian arus liBesarnya aru
tahanan lam
mbar 6.15. R
da rangkaianel, tahanan t
=
=
Sistem Ke
Direktorat
n contoh arus yang ma, 2) tegangahanan dalarai), 4) juml
dan 5) jika saakan bekerja
an pada lamgangan yanlah teganga
alel terpasanjukkan padrpasang secabang untukistrik dapat us yang mempu-pampu
Rangkaian p
n di atas metotal dapat d
+ +
+
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
perhitunganmengalir ke san pada tiapam rangkaialah tahananalah satu koa.
mpu 1 adalahg bekerja p
an pada ked
ang secara a gambar 6
cara paralel.k lampu 1 damengalir ba
engalir padatersebut.
paralel
erupakan bedinyatakan d
..... +
ektronika pada K
kolah Menengah
n di atas, semua kom
p tahanan bean sama d
n dari tiap taomponen / ta
h 4 Ω dan tapada lampu ua beban te
berjajar. C6.15. Pada g. Kabel darian cabang
aik ke lamputiap tahana
eban atau tadengan pers
...............
..............
Kendaraan
Kejuruan
maka mponen/ erbeda, dengan ahanan ahanan
ahanan 1 dan
ersebut
Contoh gambar saklar lainnya
u 1 (R1) an bisa
ahanan samaan
. 6.8
. 6.9
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 137
=
............... 6.10
Contoh : Jika pada rangkaian gambar 6.15 harga tahanan lampu 1 (R1) adalah 4 Ω dan lampu 2 (R2) adalah 6 Ω, maka tahanan total pada rangkaian paralel tersebut (tahanan pada sekering dan saklar diabaikan) adalah
=
=
=
= 2,4 Ω
Apabila saklar pada gambar 6.15 diaktifkan (dihubungkan), arus akan mengalir dari positif baterai ke semua komponen yang ada pada rangkaian tersebut (lihat gambar 6.16) kemudian ke massa / negatif baterai (maka kedua lampu menyala). Karena terpasang secara paralel, arus mengalir ke lampu 1 dan ke lampu 2. Berdasarkan persamaan 6.2, maka besarnya arus yang mengalir pada rangkaian seperti pada gambar 6.16 dapat dihitung. Dengan asumsi tegangan baterai adalah 12 volt, maka
= =
,
= 5 A Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 5 A. Jika dilakukan pengukuran tegangan pada lampu 1 dan lampu 2 (lihat gambar 6.16), pengukuran pada kedua lampu tersebut menghasilkan harga tegangan yang sama. Jadi E1 = E2 = tegangan baterai. Karena nilai tahanan kedua beban tersebut berbeda, maka arus yang mengalir pada tiap beban berbeda (I1 ≠ I2). Arus pada tiap beban dihitung dengan persamaan 6.2.
=
Karena E1 = E2 = E (tegangan baterai), maka
138
Arus
Arus
Deng
arus
Arus
Jumlarangkpenju
karaktidak besar
ke Lampu 1
ke Lampu 2
gan demikian
ke lampu 1 a
ke lampu 2
ah arus ke kaian). Jadi umlahan aru
G
Berdasarkkteristik rang
sama, arusrnya tidak s
2
n,
adalah
adalah
semua lampbesarnya
s yang meng
Gambar 6.16
kan hukumgkaian parales yang men
sama, 2) jika
pu adalah Iarus yang galir pada ta
6. Aliran aru
m Ohm dael adalah 1)ngalir ke tiaa nilai tahan
Sistem Ke
Direktorat
=
=
=
=
= 3 A
=
=
= 2 A
1 + I2 = mengalir pa
ahanan 1 da
us pada rang
n contoh ) jika nilai taap tahanannan pada ti
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
3 + 2 =ada rangka
an tahanan 2
gkaian para
perhitunganhanan padaatau beba
ap percaba
ektronika pada K
kolah Menengah
= 5 A = I ian sama d
2.
lel
n di atas, a tiap percabn pada ranngan sama
Kendaraan
Kejuruan
I (arus dengan
maka bangan ngkaian , maka
Sistem
Direkto
arus samabesarkecil, masihbeker
LatihaPerhapada Cek jdengaBandmeng(hargperba 6.4.3 rangkparaleparalemenjapada conto
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
yang menga, 4) jumlahrnya arus ya
dan 6) jikah dapat menrja.
an : atikan gamblampu 2 adjawabannyaan besarnyingkan besa
galir pada raa R1 dan
andingan ter
3. Rangkaia
Rangkaiakaian seri, ael arus meel arus menadi beberapkendaraan
oh rangkaian
Elektronika pada
Sekolah Meneng
alir ke tiap h arus padang mengala salah satungalir ke kom
bar 6.16, jikaalah 2 Ω, be
a apakah peya arus yarnya arus yangkaian seR2-nya samrsebut.
an Gabung
n gabunganrus hanya mmpunyai bengalir pada
pa jalur padbanyak me
n seri-parale
Gamb
a Kendaraan
gah Kejuruan
tahanan akaa semua talir pada rangu komponenmponen yan
a nilai tahanaerapa arus yenjumlahanyang mengyang mengaeperti pada ma pada ke
an
n sering dimempunyai seberapa jalu
bagian sera percabannggunakan l.
ar 6.17. Ra
an sama, 3)ahanan dalgkaian, 5) t
n / tahanan ng tidak rusa
an pada lamyang menga
arus pada alir pada alir pada rancontoh per
edua contoh
sebut juga satu jalur unur untuk meri dari rangkgan rangkarangkaian s
ngkaian ser
) tegangan am rangkaiahanan totarusak atau
ak atau rang
mpu 1 adalahlir pada lamkedua bebrangkaian
ngkaian ini rhitungan pah ini). Buat
rangkaian ntuk mengalengalir. Padkaian, kemuian paralel. seri-paralel.
ri-paralel
pada tiap taian sama d
al rangkaianputus, mak
gkaian masih
h 4 Ω dan tapu 1 dan lam
ban tersebutparalel te
dengan aruada rangkaia
kesimpulan
seri-paralel.lir. Pada randa rangkaiaudian arus Sistem kelBerikut sala
139
ahanan dengan makin
ka arus h dapat
ahanan mpu 2? t sama
ersebut. s yang an seri n hasil
. Pada ngkaian an seri-
terbagi istrikan ah satu
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 140
Dua buah lampu pada rangkaian di atas merupakan beban atau tahanan listrik yang terpasang secara paralel. Tahanan total (tahanan pengganti) dari kedua lampu paralel tersebut adalah RPar. Antara tahanan pengganti RPar dan tahanan geser R1 terangkai secara seri. Tahanan total rangkaian seri-paralel dari rangkaian tersebut adalah
= + ........................ 6.11
Dari persamaan 6.10 : (paralel) =
Persamaan 6.11 menjadi = +
....................... 6.12
Keterangan : R1 dan R2 pada persamaan 6.10 menjadi R2 dan R3 pada persamaan 6.12 karena notasi tersebut disesuaikan dengan notasi yang ada pada rangkaian paralel di gambar 6.17. Contoh : Jika pada rangkaian gambar 6.17 harga tahanan geser (R1) adalah 2 Ω, R2 adalah 4 Ω, dan R3 adalah 6 Ω, maka tahanan total pada rangkaian tersebut adalah
= +
= 2 +
= 2 +
= 2 + 2,4 → 2,4 = = 4,4 Ω
Apabila saklar pada gambar 6.17 diaktifkan (dihubungkan), arus akan mengalir dari positif baterai ke semua komponen yang ada pada rangkaian tersebut (lihat gambar 6.18) kemudian ke massa / negatif baterai (maka kedua lampu menyala). Berdasarkan persamaan 6.2, maka besarnya arus yang mengalir pada rangkaian seperti pada gambar 6.18, dapat dihitung. Dengan asumsi tegangan baterai adalah 12 volt, maka
=
=
,
= 2,7273 A
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 141
Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 2,7273 A. Karena R1 terhubung seri pada rangkaian tersebut, maka besarnya arus yang mengalir ke R1 sama dengan arus yang mengalir pada rangkaian yaitu 2,7273 A. Jika dilakukan pengukuran tegangan pada tahanan geser (R1) maka didapat E1 dan pengukuran pada lampu 1 (R2) dan lampu 2 (R3) (lihat gambar 6.18), didapat E2 dan E3. Karena lampu 1 dan lampu 2 paralel, maka E2 = E3. Dari persamaan 6.1, tegangan pada R1 adalah = = 2,7273 2 = 5,45 V Tegangan pada rangkaian paralel E2 atau E3 adalah , = , = 2,7273 2,4 , = 6,55 V Jumlah tegangan E1 + E2,3 = 5,45 V + 6,55 V = 12 V (= tegangan baterai). Karena nilai tahanan kedua lampu tersebut berbeda, maka arus yang mengalir pada tiap lampu juga berbeda (I2 ≠ I3). Arus pada tiap lampu dihitung dengan persamaan 6.2. = Karena E2 = E3, maka
Arus ke Lampu 1 = ,
Arus ke Lampu 2 = ,
Dengan demikian, arus ke lampu 1 adalah
= ,
= 1,64 A Arus ke lampu 2 adalah
= ,
= 1,09 A Jumlah arus ke tiap lampu I2 + I3 = 1,64 A + 1,09 A = 2,73 A ≈ arus yang mengalir ke rangkaian.
142
seri smeruyang teganbagia LatihaPerhadan tlampu 6.4.4
Ga
Karakterissama dengapakan jumlabekerja pa
ngan yang aan seri rusak
an : atikan gambtahanan padu 2? Berapa
4. Rangkaia
ambar 6.18.
stik rangkaian jumlah aruah tahanan ada bagian da pada bag
k atau putus,
bar 6.18, jikada R3 adalaha tegangan R
an Seri dan
Gambar 6.1
Aliran arus
an paralel aus cabang ppengganti pparalel sa
gian seri, 4) , maka rang
a nilai tahanh 6 Ω, berapR2 dan R3 ?
n Paralel pa
19. Baterai
Sistem Ke
Direktorat
pada rangk
dalah 1) arupada bagianparalel dengma denganjika salah s
kaian tidak d
nan pada Rpa arus yan
ada Baterai
dihubungka
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
kaian seri-pa
us yang men paralel, 2) t
gan tahanann tegangan satu kompondapat bekerj
1 adalah 4 Ωng mengalir
n secara se
ektronika pada K
kolah Menengah
aralel
ngalir pada tahanan ran
n seri, 3) tegsumber dik
nen / tahanaja.
Ω , R2 adalapada lampu
ri
Kendaraan
Kejuruan
bagian ngkaian gangan kurangi n pada
ah 2 Ω u 1 dan
Sistem
Direkto
dihubdihubparaletermikeduatermimemseri trangkdihubadala
positibagiadihubdihubteganNamuparalevolt tedapatmeninmeng 6.5.
adalavoltagtegankelistyang tegan
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
Selain bebungkan secbungkan secel pada batenal positif a. Terminanal positif bpunyai tegatersebut mekaian menjabungkan secah jumlah da
G
Jika batef baterai pe
an ini dihubbungkan denbungkan denngan bateraun, kemampel menjadi detapi arus yt dinyatakanngkat, sedagalir jadi men
Istilah-isti Beberapa
ah 1) tegangge), dan 3) ngan yang terikan. Teganada pada
ngan diakib
Elektronika pada
Sekolah Meneng
eban dan cara seri atacara seri daerai. Jika babaterai pertl negatif bbaterai keduangan 12 voenjadi 12 +adi 24 voltcara seri, mari semua teg
Gambar 6.20
erai dihubunertama dihubungkan dengan terminangan massai yang dihupuan mengadua kali lipatyang mengan bahwa batengkan baterningkat.
lah dalam
a istilah dalaan sumber (penurunan
erdapat padngan yang tebeban untukbatkan oleh
a Kendaraan
gah Kejuruan
komponen au paralel, san paralel. aterai dihubtama dihubaterai perta
ua dihubungolt, maka teg+ 12 = 24 t. Dengan
maka teganggangan bate
0. Baterai di
ngkan secarubungkan deengan rangkal negatif ba. Jika tiap babungkan sealirkan arus. Jadi teganglir pada ranerai yang dirai yang dihu
Pengukur
am penguku(source voltategangan (
a baterai seersedia adak mengoperh adanya
pada rangksumber tegaBerikut diga
bungkan secungkan denama dihubugkan dengangangan batevolt. Jadi tdemikian,
gan menjaderai yang dih
ihubungkan
ra paralel (gengan termikaian. Termaterai keduaaterai memp
ecara parale pada bategan yang begkaian dapahubungkan ubungkan s
ran Listrik
ran rangkaiaage), 2) tega(voltage droebagai sumblah tegangarasikan beb
tahanan
kaian kelistangan atau ambarkan hcara seri (gangan terminungkan denn rangkaianerai yang ditegangan yajika dua bi naik dan
hubungkan s
secara para
gambar 6.2inal positif b
minal negatia dan dan bapunyai teganel tersebut arai yang dih
ekerja pada at lebih bessecara seri ecara parale
an listrik yaangan yang
op). Tegangaber arus padn dalam suaan listrik terlistrik. Ada
trikan yang baterai juga
hubungan seambar 6.19)nal negatif ngan massan. Jika tiap hubungkan ang bekerjabaterai atautotal tegang
secara seri.
alel
0), maka tebaterai keduf baterai pagian ini kemngan 12 voltakan tetap 1hubungkan rangkaian tear. Secara rtegangannyel arus yang
ng sering dtersedia (avan sumber da suatu ranatu rangkaiarsebut. Pen
anya tahan
143
dapat a dapat eri dan , maka baterai a, dan baterai secara
a pada u lebih gannya
erminal ua dan ertama mudian t, maka 12 volt. secara
etap 12 ringkas
ya akan g dapat
ijumpai vailable adalah
ngkaian an yang urunan an ini
144
menyterse
mengsesuadiset misalvoltmvoltmtersedyang berikudites ukur t 6.6.
Hubuuntuklistrikmagndapatpengamagnapab
yebabkan tbut dalam ra
Gambar
Pengukurgukur terminai. Untuk mepada skalanya dengan
meter dihubumeter dihubu
dia pada kunpenting. P
ut. Tempatkdan kabel hterpasang d
Kemagne Elektroma
ungan antarak mengasilka. Pada saat
net di sekitart dilihat nahantar ters
net yang dihaila dua bua
terjadinya pangkaian sis
r 6.21. Peng
ran tegangannal-terminal engukur tegaa DCV 50. Pn mengukur ngkan dengungkan dennci kontak. P
Pengetesan kan kabel mehitam ke bagan kemudia
etan
agnet beraa listrik dan an magnet dt arus listrik r penghantanamun dapsebut. Jarumasilkan olehh kumparan
penurunan stem kelistrik
gukuran tega
n sumber (bbaterai menangan baterPengukuran
tegangan ygan terminal ngan massaPenurunan tpenurunan
erah multitesgaian negatifn baca hasil
rti magnet magnet san
dan magnetmengalir me
ar tersebut. Kpat diketah
m pada komp aliran arus n yang diali
Sistem Ke
Direktorat
tegangan. kan dapat di
angan pada
baterai) dilaknggunakan rai (12 V), se
tegangan yyang ada papada kunci
a. Maka, ategangan metegangan d
ster ke bagif atau massl penunjukka
yang dihangat dekat kt dapat dimaelalui suatu Keberadaanui dengan
pas akan bertersebut. Feri arus listri
elistrikan dan Ele
t Pembinaan Sek
Ilustrasi telihat pada ga
rangkaian k
kukan dengavoltmeter delektor padayang tersediada kunci kokontak, sem
akan terukuerupakan sadapat dilakuan positif daa. Aktifkan ran alat ukur.
asilkan olekarena listrikanfaatkan unpenghantar medan ma
mendekatrgerak akiba
enomena lainik didekatka
ektronika pada K
kolah Menengah
egangan-tegambar berik
kelistrikan
an secara landengan skalaa multi testeia dapat dilaontak. Kaki mentara kakur teganganalah satu penukan dengaari komponerangkaian sa
eh adanya k dapat diguntuk menghr, terbentuk gnet tersebutkan kompat pengaruh n juga akan an satu sam
Kendaraan
Kejuruan
gangan ut.
ngsung a yang r dapat akukan merah
ki hitam n yang ngujian
an cara en yang aat alat
listrik. unakan asilkan medan ut tidak as ke medan terlihat
ma lain.
Sistem
Direkto
Kedukutub
mengsecarmagnyang kumpdibuakemusaat bebeterse
Kelistrikan dan E
orat Pembinaan S
a kumparanb-kutub man
Gambar 6 Arus listri
gitari penghara seri. Padnet dapat ter
kuat. Kuat paran dan mat dengan mudian ujung-
arus mengrapa penjepbut akan me
Elektronika pada
Sekolah Meneng
n tersebut aka yang berd
6.22. Medan
k yang menantar berbenda penghanrkonsentrasi
medan mamemperbesamelilitkan ka-ujung kumpgalir ke kupit kertas yanenempel pad
Ga
a Kendaraan
gah Kejuruan
kan saling taekatan.
n magnet di
galir melewantuk garis-gantar yang bi di pusat linagnet dapatr arus. Contawat berisoparan itu dihmparan terng terbuat dda paku ters
ambar 6.23.
arik menarik
sekitar peng
ati penghanaris gaya maberbentuk m
ngkaran dan t ditingkatkatoh medan molasi pada shubungkan drsebut, terjadari besi didebut.
Elektromag
atau tolak m
ghantar yang
tar yang luruagnet melingmelingkar (gmenghasilk
an dengan mmagnet yangsebuah pakdengan sebadi medan ekatkan, ma
gnet
menolak terg
g dialiri arus
us, medan mgkar yang tegulungan), kan medan mmenambah g sederhanaku (gambar buah baterai
magnet daaka penjepit
145
gantung
s listrik
magnet ersusun medan
magnet jumlah
a dapat 6.23),
i. Pada an bila t kertas
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 146
Elektromagnet banyak digunakan pada sistem kelistrikan pada kendaraan. Beberapa penggunaan elektromagnet dalam bidang otomotif di antaranya adalah motor starter untuk menggerakan mesin (engine) pada saat pertama kali dihidupkan, generator atau alternator untuk menghasilkan arus listrik yang dimanfaatkan untuk mengisi baterai, relai sebagai saklar elektromagnet yang dimanfaatkan untuk mengaktifkan rangkaian kelistrikan yang membutuhkan arus yang besar, solenoid (untuk menggerakan punyer pada motor starter, injektor pada sistem electronic fuel injection, kopling magnet pada AC, koil untuk menghasilkan tegangan tinggi pada sistem pengapian, dan lain-lain). 6.7. Ringkasan
Semua benda padat, cair atau gas yang mempunyai massa dan
menempati ruang pada dasarnya tersusun dari molekul atau atom yang tergabung menjadi satu. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda yang memiliki propertis atau sifat yang sama dari benda yang dibentuk olehnya. Inti dari sebuah atom disebut dengan nukleus yang terbentuk dari gabungan antara proton dan neutron dan dikelilingi oleh partike lain yang disebut elektron. Setiap patikel atom mempunyai muatan listrik. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, dan neutron tidak bermuatan atau netral.
Bahan yang termasuk konduktor adalah bahan yang mempunyai satu sampai tiga elektron pada orbit terluar dari atomnya dan mempunyai sifat sebagai penghantar listrik yang baik, misalnya tembaga, besi, aluminium, dan logam-logam lain pada umumnya. Bahan yang termasuk semikonduktor adalah bahan yang mempunyai empat elektron pada orbit terluar dari atomnya dan mempunyai sifat sebagai penghantar listrik yang baik pada kondisi tertentu dan sebagai isolator yang baik juga pada kondisi lainnya, misalnya karbon, germanium, dan silikon. Bahan yang termasuk dalam isolator adalah bahan yang mempunyai lima sampai delapan elektron pada orbit terluar dari atomnya dan mempunyai sifat sebagai penghantar listrik yang tidak baik.
Teori aliran arus listrik yang digunakan dalam rangkaian listrik ada dua, yaitu teori konvensional dan teori elektron. Teori konvensional yang umumnya digunakan pada sistem-sistem otomotif menyatakan bahwan arus listrik mengalir dari positif ke negatif atau dari daerah yang kelebihan proton atau daerah yang berpotensial tinggi (+) ke daerah yang berpotensial rendah (-). Teori elektron yang umumnya digunakan pada bidang elektronika menyatakan bahwa arus mengalir dari negatif ke positif atau kelebihan elektron menyebabkan suatu daerah yang berpotensial negatif (-) mengalir ke daerah yang kekurangan elektron (daerah +) untuk menyeimbangkan muatan.
Energi listrik merupakan bentuk energi yang tidak dapat dilihat, tidak dapat didengar, dan tidak dapat dicium dengan indra penciuman manusia. Meskipun begitu, adanya energi listrik dapat dilihat atau dirasakan dari efek-efek yang ditimbulkannya. Misalnya lampu yang tadinya padam menjadi terang setelah saklar diaktifkan, setrika listrik yang menjadi panas setelah dihubungkan dengan sumber listrik, bel listrik yang menghasilkan suara setelah tombol bel ditekan, adanya asap dan bau bahan terbakar yang keluar dari kabel listrik yang terbakar akibat adanya hubungan singkat, loncatan bunga api di antara elektroda busi, suara yang keras seperti bunyi petir, sengatan dan efek-efek lain yang dapat ditimbulkannya.
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 147
Tegangan merupakan tekanan listrik yaitu suatu gaya potensial atau perbedaan muatan listrik pada dua tempat yang berbeda. Tegangan (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol E) diukur dengan satuan volt (V). Adanya perbedaan potensial atau tegangan dapat menyebabkan arus listrik mengalir melalui suatu penghantar yang menghubungkan antara satu titik yang berpotensial tinggi (+) ke titik lain yang berpotensial rendah (-). Arus merupakan laju aliran muatan positif menuju daerah yang bermuatan negatif melalui suatu penghantar. Arus (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol I) dinyatakan dalam satuan Amper dan diukur dengan alat yang disebut ampermeter. Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) merupakan tahanan dari suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus listrik. Hubungan antara ketiga variabel tersebut dinyatakan dalam Hukum Ohm (I = E / R). Setiap logam yang digunakan sebagai penghantar mempunyai karakteristik hambatan yang berbeda. Besar tahanan suatu konduktor tergantung pada tahanan jenis bahan, panjang bahan, luas penampang bahan, dan temperatur. Luas penampang dan panjang konduktor yang sama nilai tahanannya bisa berbeda jika bahan dan tahanan jenisnya berbeda.
Daya merupakan laju penggunaan energi atau kemampuan untuk melakukan kerja per satuan waktu dan diukur dalam satuan watt (W). Daya pada suatu rangkaian listrik sama dengan hasil perkalian antara tegangan dan arus atau P = E x I, dimana P adalah daya dalam satuan watt, E adalah tegangan dalam satuan volt, dan I adalah arus dalam satuan amper. Kerja merupakan ukuran energi yang digunakan dalam suatu periode waktu dan ditulis dengan satuan watt-detik atau watt-jam. Kerja listrik didapat dari hasil perkalian daya (satuan watt) dengan waktu (satuan detik atau jam) atau W = P x t.
Kapasitansi atau kapasitas adalah kemampuan untuk menyimpan elektron-elektron atau energi listrik. Komponen yang dapat menyimpan elektron atau energi listrik disebut dengan kapasitor atau kondensator/kondensor. Besar kecilnya kapasitas kondensator tergantung dari besar kecilnya luas plat pada kondensator, jenis bahan dielektrikum, dan jarak antara kedua plat kondensator tersebut.
Pengukuran besaran-besaran listrik dilakukan dengan menggunakan alat ukur multitester. Pengukuran pada rangkaian kelistrikan yang umum dilakukan adalah pengukuran tegangan, pengukuran arus, dan pengukuran tahanan atau resistansi. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran listrik adalah 1) pengukuran tegangan dilakukan dengan menghubungkan alat ukur (voltmeter) secara paralel terhadap rangkaian, 2) pengukuran arus dilakukan dengan memasang alat ukur (ampermeter) secara seri pada rangkaian, dan 3) pengukuran tahanan dilakukan dengan menghubungkan alat ukur (ampermeter) ke komponen yang akan diukur tahanannya.
Rangkaian listrik terdiri dari tiga macam, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian gabungan seri dan paralel. Karakteristik rangkaian seri adalah 1) arus yang mengalir ke semua komponen/tahanan pada rangkaian besarnya sama, 2) tegangan pada tiap tahanan berbeda, 3) jumlah tegangan pada semua tahanan dalam rangkaian sama dengan besarnya tegangan pada sumber (baterai), 4) jumlah tahanan dari tiap tahanan sama dengan tahanan total rangkaian, dan 5) jika salah satu komponen / tahanan rusak atau putus, maka rangkaian tidak akan bekerja.
Karakteristik rangkaian paralel adalah 1) jika nilai tahanan pada tiap percabangan tidak sama, arus yang mengalir ke tiap tahanan atau beban pada
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 148
rangkaian besarnya tidak sama, 2) jika nilai tahanan pada tiap percabangan sama, maka arus yang mengalir ke tiap tahanan akan sama, 3) tegangan pada tiap tahanan sama, 4) jumlah arus pada semua tahanan dalam rangkaian sama dengan besarnya arus yang mengalir pada rangkaian, 5) tahanan total rangkaian makin kecil, dan 6) jika salah satu komponen / tahanan rusak atau putus, maka arus masih dapat mengalir ke komponen yang tidak rusak atau rangkaian masih dapat bekerja.
Karakteristik rangkaian paralel adalah 1) arus yang mengalir pada bagian seri sama dengan jumlah arus cabang pada bagian paralel, 2) tahanan rangkaian merupakan jumlah tahanan pengganti paralel dengan tahanan seri, 3) tegangan yang bekerja pada bagian paralel sama dengan tegangan sumber dikurangi tegangan yang ada pada bagian seri, 4) jika salah satu komponen / tahanan pada bagian seri rusak atau putus, maka rangkaian tidak dapat bekerja. 6.8. Soal-soal Latihan Jawablah soal-soal berikut secara singkat dan jelas. 1. Jelaskan tentang teori dasar listrik: struktur atom, arus searah, arus bolak
balik, dan teori aliran arus. 2. Jelaskan efek-efek yang ditimbulkan oleh listrik. 3. Sebut dan jelaskan besaran-besaran listrik yang sering digunakan dalam
sistem kelistrikan pada kendaraan. 4. Sebutkan alat-alat ukur listrik yang umum digunakan dan jelaskan cara
penggunaannya 5. Sebut dan jelaskan istilah-istilah yang sering digunakan dalam pengukuran
listrik. 6. Buatlah rangkaian seri, paralel dan rangkaian gabungan seri paralel dan
jelaskan karakteristik rangkaian tersebut. 7. Sebutkan komponen-komponen kelistrikan pada bidang kelistrikan kendaraan
yang bekerja berdasarkan kemagnetan yang diakibatkan oleh aliran arus listrik dan jelaskan cara kerjanya.
8. Kunjungi bengkel sekolah, kemudian lakukan pengukuran tegangan pada sebuah baterai, dua baterai yang dihubungkan secara seri, tiga baterai yang dihubungkan seri, dua baterai yang dihubungkan paralel, dan tiga baterai yang dihubungkan paralel. Buat kesimpulan untuk pengukuran yang telah dilakukan.
9. Ambilah tiga buah lampu, misalnya lampu untuk sistem tanda belok, buat rangkaian seri dari ketiga lampu itu. Hubungkan dengan baterai rangkaian lampu tersebut. Buatlah kesimpulannya.
10. Ambilah tiga buah lampu seperti soal nomor 9 dan buat rangkaian paralel dari ketiga lampu itu. Hubungkan dengan baterai rangkaian lampu tersebut. Buatlah kesimpulannya.