Dasar Hukum CSR

3
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS Dasar Hukum CSA: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Ayat (3): Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Pasal 74: Ayat (1): Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Ayat (2): Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan . yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Ayat (3): Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (4): Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Penjelasan : Pasal 74. Ayat (1) Ketentuan ini bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai Tidak untuk dipublikasikan (terbatas kalangan sendiri) kajian

Transcript of Dasar Hukum CSR

Page 1: Dasar Hukum CSR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Dasar Hukum CSA:

BAB I KETENTUAN UMUMPasal 1Ayat (3): Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan

untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya

BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGANPasal 74:Ayat (1): Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Ayat (2): Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan . yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Ayat (3): Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat (4): Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Penjelasan : Pasal 74. Ayat (1) Ketentuan ini bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang

serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.Yang dimaksud dengan "Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam" adalah Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber dayaYang dimaksud dengan "Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam" adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumberdaya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan surnber daya alam.

Tidak untuk dipublikasikan (terbatas kalangan sendiri)kajian

Page 2: Dasar Hukum CSR

Ayat (3): Yang dimaksud dengan "dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan" adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang terkait

Permasalahan:Pasal 1 (3) komitmen Perseroan untuk berperan mengandung makna pelaksanaan

CSR bersifat sukarela sebagai kesadaran masing2 perusahaan atas tuntutan masyarakat.

Pasal 74 (1) wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan mengandung makna suatu kewajiban.

Pasal 74 (1) Tidak memiliki kaitan langsung dengan sanksi Pasal 74 (3), sebab sanksi tidak diatur dalam undang undang PT, tetapi digantungkan pada peraturan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

Pasal 74 (1) yang terkena tanggung jawab social dan lingkungan adalah Perseroan yang kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alamPenjelasan Pasal 74 menyebutkan: 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya

alam" adalah: perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam

2. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam" adalah perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumberdaya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan surnber daya alam.

“ Dengan demikian jelas tidak ada satupun PT yang tidak berkaitan atau tidak memanfaatkan sumber daya alam “

Pokok kajian: Apakah pelaksanaan CSA berpijak pada komitmen atau kewajiban, hal ini berdampak pada sistem pengelolaan. 24 Okt 2009

Referensi :Bustanul Siregar, Bisnis Indonesia Status wajib CSR kian dibatasiMas Achmad Daniri, Standarisasi TJSPUU PT No. 40

Tidak untuk dipublikasikan (terbatas kalangan sendiri)kajian