Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
-
Upload
arrul-insani -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
1/9
1
Makalah Seminar Kerja Praktek
Migrasi GB Over Frame Relay Menjadi GB Over IPHafidz Muslim (21060111140128)
1, Achmad Hidayatno, ST, MT (196912211995121001)
2
Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 746055
muslim.hafidz92@gmail
Abstrak Perkembangan layanan telekomunikasi selulersaat ini
tidak hanya pada layanan suara saja namun juga pada layananpaket data.Perkembangan itu dipicu oleh perkembangan akankebutuhan dan gaya hidup yang ada saat ini.Para operator selulerberlomba-lomba untuk mengembangkan jaringannya agar dapat
memenuhi segala kebutuhan tersebut namun tetap dengan harga
yang terjangkau.Pengembangan jaringan yang dapat dilakukan oleh operator
seluler salah satunya adalah migrasi teknologi berbasis IP (Internet
Protocol). Teknologi berbasis IP mampu membuat operatorlayanan telekomunikasi seluler dapat menyediakan layanan suara
maupun data dalam satu jaringan lebih efisien karena saat initeknologi berbasis IP merupakan teknologi yang paling banyak
digunakan untuk jaringan backbone.Gb interface merupakan salah satu antarmuka yang
menghubungkan antara BSS (Base Station System) denganjaringan Core Netwokr. Lebih spesifik, Gb interface
menghubungkan BSC dengan SGSN yang merupakan perangkatyang digunakan dalam layanan paket data dan menggunakan framerelay sebagai protokol komunikasinya. Gb interface over IP(GboIP) menjadi salah satu solusi pengembangan jaringan untuk
meningkatkan kualitas serta kapasitas jaringan. Penerapan Gb overIP membuat sistem transport antara BSC dan SGSN menjadi sangat
fleksibel.
Kata Kunci : Pengembangan Jaringan, Internet Protocol, GbInterface.
I.
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini penggunaan layanan telekomunikasi seluler
berkembang dengan sangat cepat menyesuaikan dengan
kebutuhan dan gaya hidup yang ada. Para operator layanan
telekomunikasi seluler pun berlomba-lomba untuk
meningkatkan pelayanan kepada para pelanggannya.
Peningkatan pelayanan tersebut diantaranya memperluas
jaringan hingga ke pelosok daerah untuk memberikan
aksesibilitas yang tinggi.
Arah perkembangan kebutuhan telekomunikasi saat ini
bukan hanya sebatas aksesibilitas saja, peningkatan kualitas
serta keberagaman layanan menjadi kebutuhan yang mutlakdipenuhi. Perkembangan multi service pada layanan
telekomunikasi seluler membuat tidak hanya kebutuhan akan
layanan suara yang mendominasi tetapi juga kebutuhan akan
layanan data yang supercepat dan dengan mobilitas tinggi.
Semakin cepatnya perkembangan itu mengharuskan operatorseluler mengembangkan jaringannya agar dapat
meningkatkan kualitas layanannya. Selain itu faktor
persaingan antar operator seluler juga memaksa para operator
untuk dapat memberikan kualitas layanan terbaik dengan
harga yang terjangkau.
Untuk dapat memenuhi segala kebutuhan itu, salah satupengembangan jaringan yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perkembangan jaringan berbasiskan teknologi IP(Internet Protocol). Teknologi berbasis IP mampu membuat
operator seluler menyediakan layanan suara maupun data
dalam satu jaringan dengan aplikasi beragam sehingga
membuatnya lebih efisien. Selain itu, teknologi berbasis IP
saat ini menjadi salah satu teknologi yang paling banyak
digunakan dalam infrastruktur jaringan bersama sehingga
mampu memudahkan dan menurunkan biaya komunikasi,
khususnya layanan data.
Komunikasi antara BSS (Base Station System) dengan
jaringan Core Network memiliki banyak interface salah
satunya adalah Gb interface yang menghubungkan BSC
dengan SGSN yang menggunakan frame relay sebagai
protokolnya. Gb interface over IP (GboIP) menjadi salah
satu solusi pengembangan jaringan untuk meningkatkan
kualitas serta kapasitas jaringan tersebut. Penerapan Gb over
IPmembuat sistem transport antara BSC dan SGSN menjadisangat fleksibel.
1.2Tujuan
1. Mengkaitkan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh
dibangku perkuliahan dengan pengetahuan dan teknologi
yang diperoleh di perusahaan
2. Membantu memberikan pembekalan dan keterampilan
kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapatdi lapangan
3. Memahami teknologi telekomunikasi seluler 2G dan 3G
secara mendalam, khususnya pada Core Network
4. Memahami proses migrasi dari Gb over Frame Relay
menjadi Gb over IPpada sisi Core Network
1.3Batasan Masalah
1. Dalam laporan ini hanya dijelaskan secara singkat
tentang teknologi 2G dan 3G pada jaringan
telekomunikasi seluler
2. Gb interfaceyang dibahas pada laporan ini hanya yang
menghubungkan BSC MASUBUD dengan SGSN
DENPASAR
3. Dalam laporan ini hanya dijelaskan secara singkat
tentang prosedur migrasi dari Gb Over Frame Relay
menjadi Gb Over IP
4. Dalam laporan ini tidak membahas Key Performance
Indicator untuk membandingkan performa Gb OverFrame Relay dan Gb Over IP
1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
2/9
2
II.DASAR TEORI
2.1Konsep Dasar GSM
Global System for Mobile communication (GSM) adalah
sebuah standar dunia untuk sistem telekomunikasi seluler.
GSM merupakan generasi kedua (2G) dalam sistem
telekomunikasi seluler yang beroperasi pada frekuensi 900 1800 MHz. GSM bekerja menggunakan teknologi TDMA
(Time Division Multiple Access) dan FDMA (Frequency
Division Multiple Access).
Gambar 1Arsitektur GSM
Pada generasi kedua ini dikenal horizontal network plane,yaitu jalur untuk signaling dan transport plane (voice)
dipisah. Konsep ini memungkinkan ada beberapa perangkat
yang hanya terhubung untuk signaling maupun hanya untuk
transport plane.
GSM berkembang menjadi generasi 2,5G atau yang biasa
dikenal sebagai GPRS. Perkembangan GSM menjadi GPRS
terletak pada penambahanpacket serviceyang berbasiskan IP
sehingga terdapat perangkat tambahan berupa SGSN (Serving
GPRS Support Node)padaNetwork Sub System. Selanjutnya
GPRS berkembang menjadi EDGE (Enhanced Data rates for
Global Evolution)dengan perkembangan terjadi pada sisi airinterface. Pada EDGE digunakan teknik modulasi 8-PSK
yang menambah kecepatan menjadi 3 kali dari rate
sebelumnya.
Generasi ketiga (3G) dari jaringan telekomunikasi seluler
adalah UMTS (Universal Mobile Telecommunication
System). Teknologi air interface yang digunakan UMTSberupa WCDMA (Wide Code Division Multiple Access).
Teknologi WCDMA berbasis pada teknologi Code Division
Multiple Access (CDMA) yang menggunakan kode acak
untuk memisahkan tiap user dalam satu frame/packet data.
UMTS menggunakan akses WCDMA dengan sistem DS-
WCDMA (Direct Sequence WCDMA). Pada UMTSdigunakan sepasang frekuensi pembawa 5 Mhz pada Uplink
danDownlink. Di Indonesia, teknologi UMTS ini digunakan
pada band frekuensi 2100 Mhz. Arsitektur jaringan pada 3G
banyak mengalami perkembangan, salah satu organisasi yang
melakukan standardisasi dalam perkembangan teknologi
jaringan seluler adalah 3GPP (3rd Generation Partnership
Project). 3GPP merupakan kolaborasi antara beberapa
asosiasi telekomunikasi. Ada banyak standar yang
dikeluarkan oleh 3GPP yang biasanya disebut Releases.
Release 99 adalah salah satu standar awal untuk UMTS.
Rel99 berkembang menjadi Rel4 dimana terdapatpengembangan dengan menggunakan all-IP Core Network.
Lebih lanjut lagi terdapat Rel5 yang memperkenalkanteknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access).
Pada Rel6 diperkenalkan HSUPA (High Speed Uplink Packet
Access) dan pada Rel7 diperkenalkan teknologi yang
menggabungkan HSDPA dan HSUPA yang dikenal dengan
HSPA+ (High Speed Packet Access Evolution).
Gambar 2 Arsitektur UMTS Rel4
2.1.1MS & UE
Pada arsitektur UMTS Rel4 terdapat perangkat MS dan
UE. Mobile Station (MS) adalah sebuah perangkat yang
digunakan oleh pelanggan untuk melakukan panggilan
maupun sms. Secara umum sebuah mobile stationterdiri dari:
1.
Mobile Equipment(ME)2. Subscriber Identity Module(SIM)
Secara umum MS dan UE (User Equipment) merupakanperangkat sejenis hanya saja UE digunakan pada jaringan 3G,
sedangkan MS adalah perangkat pada jaringan 2G.
MS atau UE memiliki interface untuk berkomunikasi
dengan BTS (2G) atau Node B (3G) yang biasa disebut air
interface atau um interface. Pada 2G, um interface
menggunakan teknologi TDMA, FDMA maupun CDMAsedangkan pada 3G digunakan teknologi WCDMA.
2.1.2BSS (Base Station System)
BSS merupakan bagian dari sistem jaringan 2G yang
berfungsi untuk hubungan radio. BSS bertanggung jawabuntuk pembangunan dan pemeliharaan hubungan ke MS.BSS mengalokasikan kanal radio untuk suara dan pesan data,
membangun hubungan radio, dan melayani sebagai relay
station antara MS dan MSC. Secara umum, Base Station
System terdiri dari dua atau tiga bagian tergantung dari
bagaimana fungsi tersebut digunakan yaitu TRC (Transcoder
Controller), BTS (Base Transceiver Station)dan BSC (Base
Station Controller).
A.TRC (Transcoder Controller)
TRC menjalankan fungsi pengadaptasian kecepatan dari
informasi. Fungsi tersebut dapat juga diletakkan di beberapa
titik hubungan perangkat yang terpisah atau bersama-sama
dengan BSC di titik hubungan BSC/TRC. Kecepatan bit perkanal dikonversi dari 64 kbps menjadi 16 kbps.
B.BTS (Base Transceiver Station)
BTS adalah perangkat yang berhubungan langsung
dengan MS. BTS berhubungan dengan MS melalui air
interface atau disebut juga um inteface. BTS berfungsi
sebagai pengirim dan penerima (transceiver) sinyalkomunikasi dari atau ke MS yang menyediakan radio
interface antara MS dan jaringan GSM. Fungsi dasar BTS
adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu
melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan beberapa hal
berikut:
Memberikan kanal ke MS pada saat MS akan melakukan
komunikasi Menerima dan mengirimkan sinyal dari MS dan ke MS,
juga mengirimkan dan menerima sinyal dengan frekuensi
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
3/9
3
yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu
antena yang sama.
Mengontrol daya yang di transmisikan ke MS
Ikut mengontrol proses handover
C.BSC (Base Station Controller)
BSC adalah perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS
yang secara hiraki berada di bawahnya. BSC memiliki
interfaceyang menghubungkan dengan BTS yang disebut A-
bis interface. Sedangkan interface yang menghubungkan
antara BSC dan MSC disebutA-Interface.
Gambar 3 Flexi BSC Block Diagram
ET (Exchange Terminal)
ET digunakan untuk menghubungkan BSC dengan BTSmaupun dengan MSC melalui transcoder.
Clock and Synchronization
Digunakan sebagai clockuntuk memberikan timingyang
sesuai kepada seluruh perangkat pada BSC.
GSW
Group Switch berfungsi sebagai penghubung antar
perangkat dalam BSC maupun menuju trunk network.
MCMU
Marker and Cellular Management Unit berfungsi
sebagai radio management resources dan sebagai
kontrol untuk GSW.
OMU
Operation and Maintenance Unit memiliki interface
antara BSC dengan O&M sistem lokal untuk
memonitoring kinerja dari BSC.
BCSUBSC Signaling Unit berfungsi sebagai pengatur trafik
dari BSC. Pada BCSU terdapat PCU (Packet Control
Unit) yang berfungsi untuk mengatur komunikasi
dengan SGSN (GPRS Node) untuk layananpacket data.
BSC mengontrol bagian terpenting dari jaringan radio.Tugas terpentingnya adalah memastikan fungsi terbaik darisumber daya radio. Fungsi utama dari BSC adalah sebagai
berikut:
a. Radio Network Management
1. Administrasi dari Data Jaringan Radio, yang mempunyai
fungsi sebagai berikut:
Deskripsi data cell
Sistem informasi data
Data lokasi
2. Trafik dan pengukuran
3. Pengukuran kanal yang bebas
b. TRCHandling
c.
Transmission Network Managementd. InternalBSC Operation and Maintenance
e. Handling of MS Connections
2.1.3RNS (Radio Network System)
RNS atau Radio Network System berfungsi sama halnya
BSS pada jaringan 2G. RNS berfungsi sebagai radio
resources management yang menghubungkan UE dengan
core network. Pada RNS atau yang biasa juga disebut RAN
(Radio Access Network) terdapat beberapa perangkat utama
antara lain, RNC dan Node B.
A.RNC (Radio Network Controller)
RNC (Radio Network Controller) memiliki fungsi yang
hampir sama dengan BSC pada jaringan 2G. RNC berfungsimengontrol Node B yang terhubung pada RNC tersebut.
RNC mampu mengontrol lebih dari satu Node B. RNC
berhubungan langsung dengan core network, interface yang
digunakan antara RNC dan MGW adalah Iu-CS. Sedangkan
dengan SGSN digunakan Iu-PS. Selain terhubung dengancore network, RNC juga dapat terhubung dengan RNC
lainnya dengan interface Iur.
Gambar 4 Arsitektur pada RNS
B.Node B
Node B hampir mirip dengan Base Transceiver Station
dalam jaringan GSM. Node B merupakan perangkatpemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio
kepada UE. Fungsi utama node B adalah melakukan proses
pada layer 1 antara lain pengkodean kanal, interleaving,
spreading, de-spreading, modulasi, demodulasi dan lain-lain.
Node B juga melakukan beberapa operasi RRM (Radio
Resouce Management),seperti handoverdan power control.Node B sebagai power control memungkinkan untuk
penyesuaian daya menggunakan perintah downlink (DL)
transmission power control (TCP) melalui inner-loop power
controlberdasarkan pada informasi uplink (UL) TCP. Nilai-
nilai yang sudah dikenal dari inner-loop power control
berasal dari RNC melalui outer-loop power control.
2.1.4Core Network
Core Networkatau biasa juga disebut Network Switching
Subsytem berfungsi untuk melakukan switching. Pada
arsitektur Rel4, untuk 2G dan 3G dapat menggunakan
perangkat core network yang sama yang mendukung kedua
teknologi tersebut. Pada core network dibagi menjadi duadomain, yaitu circuit switching domaindanpacket switching
domain. Fungsi utama dari CS adalah untuk layanan suara.
Melalui CS jaringan dihubungkan dengan gateway untuk
PLMN lain maupun untuk jaringan PSTN. Secara umum ada
beberapa perangkat utama pada circuit swithing domain
seperti MSC, HLR, VLR, AuC dan MGW. Pada packet
switching domain terdapat beberapa perangkat utama antaralain adalah SGSN dan GGSN. Kedua perangkat ini berfungsi
untuk menghubungkan jaringan 2G maupun 3G dengan
jaringan paket data atau internet.
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
4/9
4
A.MSS/MSC (Mobile Switching Center)
MSC adalah perangkat utama dalam sebuah jaringan
GSM. Semua hubungan (voice call/transfer data) yangdilakukan oleh mobile subscriberselalu menggunakan MSC
sebagai pusat pembangunan hubungannya. Pada umumnya,
MSC memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
Switching dan Call Routing
Charging
Berkomunikasi dengan perangkat lainnya (HRL,VLR,
IN, VAS, dan MSC lainnya) Mengontrol BSC
B.HLR (Home Location Register)
HLR adalah perangkat yang berfungsi sebagai sebuah
database untuk penyimpan semua data dan informasimengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen dalam
arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak
sebagai pusat informasi pelanggan yang setiap waktu akan
diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya
komunikasi.
C.VLR (Visitor Location Register)VLR adalah perangkat yang berfungsi sebagai sebuah
database yang menyimpan data dan informasi pelanggan,
dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yangdilayani oleh MSC lain (roaming). Informasi pelanggan yang
ada di VLR ini pada dasarnya adalah salinan dari informasi
pelanggan yang ada di HLRnya. Adanya informasi mengenai
pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk
melakukan hubungan baik incoming (panggilan masuk)
maupun outgoing(panggilan keluar).
D.Authentication Center (AuC)
AuC menyediakan parameter-parameter authentikasi
pelanggan (seperti Ki, algorithma A3 atau A8) untuk
mengakses jaringan GSM dan enkripsi yang memeriksa
identitas pemakai dan memastikan kesiapan dari setiap call.
AuC mempunyai tiga buah parameter autentikasi (seperti
SRES, RAND, Kc) yang kemudian disimpan pada VLR.E.Equipment Identity Registration
EIR memuat data Mobile Equipment yang
diidentifikasikan dengan IMEI (International Mobile
equipment Identity).
F.VAS (Value Added Service )
VAS merupakan bagian yang menyediakan layanan
tambahan seperti VMS, SMS, RBT danBilling System.
G.SGSN (Serving GPRS Support Node)
Serving GPRS Support Node(SGSN) bertanggung jawab
terhadap pengiriman paket data dari dan ke mobile station
(MS) dalam area servis yang sama. SGSN juga bertugas
merutekan paket dan mengirimnya, mobility management,
logical link management, autentikasi dan charging function(CF). Location register dari SGSN menyediakan informasi
lokasi seperti keberadaan cell, keberadaan VLR dan data
pelanggan, seperti IMSI, dari semua pelanggan yang
teregistrasi dengan SGSN ini.
H.GGSN (Gateway GPRS Support Node)Gateway GPRS Support Node(GGSN) adalah perangkat
utama dalam jaringan GPRS. GGSN bertanggung jawab
untuk internetworking antara jaringan GPRS dan external
packet switching network, seperti Internet. Ketika GGSN
menerima data yang dialamatkan ke pelanggan, GGSN
mengecek apakah pelanggan aktif atau tidak. Jika pelangganaktif, GGSN meneruskan data ke SGSN yang menglayani
pelanggan tersebut, jika tidak aktif data akan dihapus.
2.2Konsep IP (Internet Protocol)
Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan
(network layerdalam model layer OSI) atau protokol lapisan
internetwork (internetwork layer dalam model DARPA)
yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan
pengalamatan dan perutean paket data antar hostdi jaringan
berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP
versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791. Protokol IP
merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan
protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa dataaktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik
lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless
yang berarti tidak perlu membuat dan memelihara sebuah
sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin
penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokolpada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam
model layer OSI atau lapisan antar hostdalam model layer),
yakni protokol Transmission Control Protocol(TCP).
Paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk
datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan
muatan IP (payload), sebagai berikut:
Header IP
Header IP menyediakan informasi untuk memetakanjaringan, identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan
datagramIP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.
Muatan IP
Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8
byte hingga 65515 byte.
Gambar 5 Format Datagram IP
Ketika sebuah host sumber atau router harus
mentransmisikan sebuah datagram IP dalam sebuah saluran
jaringan dengan nilai Maximum transmission unit (MTU)
yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan ukuran datagramIP, datagram IP yang akan ditransmisikan tersebut harus
dipecah ke dalam beberapa fragmen. Proses ini disebut
sebagai fragmentasi. Ketika fragmentasi terjadi, muatan IP
akan dipecah menjadi beberapa segmen, dan setiap segmen
akan dikirimkan dengan header-nya masing-masing.
2.3
Gb InterfaceGb interface merupakan antarmuka yang
menghubungkan perangkat BSC pada BSS dan SGSN padacore network. Gb interface merupakan salah satu interface
yang berhubungan dengan transmisi paket data pada jaringan
GPRS. Pada sisi BSC terdapat modul PCU (Packet Control
Unit) yang berhubungan dengan PAPU (Packet Processing
Unit)pada sisi SGSN melalui Gb interfaceini.
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
5/9
5
Gambar 6 Gb Interface Over Frame Relay
Pada Gb interface ini terdapat bebrapa protokol yang
digunakan. Secara umum dapat dilihat seperti gambar berikut:
Gambar 7Protocol Stack Gb Interface
BSSGP
Base Station System GPRS Protocol adalah protocol
layer ke-3 yang berhubungan dengan pengiriman paket
data serta kontrol akan informasiya. Beberapa prosedur
yang ada pada protokol ini adalah downlink flow control,
pagingdan virtual circuit management.
NS (NSC)Network Service Control bertanggung jawab dalam
manajemen koneksi virtual antara BSC dan SGSN. NSC
ini bersifat tak tergantung terhadap SNS yang berarti
NSC dapat berkerja baik dengan Frame Relay Protocol
maupun UDP/IP.
NS (SNS)
Subnetwork service merupakan bagian dari NS yang
berfungsi sebagai protokol dalam pentransmisian. Pada
awalnya SNS berupa Frame Relay Protocolyang mana
nantinya dapat berkembang menjadi User Datagram
Over Internet Protocol.
L1-Bis
Merupakan protokol fisik Gb interface. Protokol fisik ini
dapat berupa Point to point physical line atau melalui
jaringanframe relay.
Pada Gb interface ini antara control dan data plane
menjadi satu bagian dan resource management berbeda
dengan A interface (antarmuka yang menghubungkan BSC
dan MSC). Dimana tidak ada alokasi khusus untuk setiap
user, resources atau kanal diberikan kepada user hanya
ketika user tersebut akan menggunakannya. Setelah user
tersebut tidak menggunakannya, resources tersebut dapat
digunakan oleh userlain.Gb interface memungkinkan penggabungan beberapa
user sehingga menempati sumber daya fisik yang sama.
Untuk mengirimkan datanya, pada Gb interface dikenal
Network Service Virtual Connection (NS-VC) sebagai jalur
komunikasinya yang mana dapat menggunakan Frame Relay
maupun IP.
Gambar 8 Gb interface With Frame Relay and IP
BSSGP (Base Station System GPRS Protocol) memiliki
koneksi yang bersifat unik untuk setiap BTS yang disebut
dengan BVC (BSSGP Virtual Connection). Setiap PCU
(Packet Control Unit) merepresentasikan sebuah Network
Service Entity (NSE) yang bertanggung jawab melakukanpenggabungan beberapa BVC menjadi NS-VC dan
pembagian beban kerja diantara kanal yang dilewatinya.
Gb over IP merupakan alternatif dalam konfigurasi Gb
interface dimana menggunakan subnetwork berbasis IP.
Perbedaan Gb Over FRdan Gb over IPpada protocol stack
terletak pada layer 1 dan layer Subnetwork Service-nya.
Gambar 9Protocol Stack Gb Over IP
L1
Layer 1 atau physical layer pada Gb over IP biasanya
menggunakan ethernet ataufiber optic.
UDP/IP
User Datagram Protocol bertanggung jawab dalam
pengiriman data pada Gb interface ini. SedangkanInternet Protocol berfungsi untuk routing, fragmentasi
dan penyusunan paket.
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
6/9
6
III.PEMBAHASAN
3.1Rancang Jaringan GB Over IP BSC MASUBUD
SGSN DENPASAR PT. Telkomsel
3.1.1Kondisi Existing
BSC MASUBUD SGSN DENPASAR menggunakan
Frame Relaysebagai protokol pada Gb interfacenya. Sistemtransportnya berbasiskan E1 (TDM). BSC MASUBUD ini
tehubung dengan MGW Pool yang berada di site Denpasar
serta server NetAct sebagai bagian dari Operation &Maintenance systemyang berada di Jakarta.
3.1.2Perancangan Jaringan
Perancangan jaringan untuk Gb interface dapatmenggunakan dua konfigurasi, yaitu Gb interface dengan
protokol gabungan antara Frame relay dan IP serta Gb
interfacedenganNative IP/Frame relay.
Gambar 10 Gb interface With Frame Relay and IP
Model jaringan seperti pada Gambar 4.1 memungkinkanjaringan untuk memiliki dua protokol sekaligus. Namun
penggunaan frame relay dan IP tidak dapat diwaktu yang
sama untuk NSE yang sama.Model jaringan seperti xxxx menggunakan konfigurasi
native IP. Gb over IP dapat dikonfigurasi menjadi duakonfigurasi, yaitu Dynamic Configuration dan Static
Configuration.
Gambar 11 Gb Over IP
Pada Dynamic Configuration, hanya dibutuhkan satu
alamat IP dan satu port UDP yang biasa disebut
preconfigured SGSN IP endpoint. IP endpoint ini
digunakan untuk membangun konfigurasi NS-VL, secara
otomatis IP ini akan mengirimkan parameter konfigurasiketika proses inisiasi.
Pada Static Configuration, parameter konfigurasi NS-VL
dikonfigurasikan secara manual di BSC dan SGSN.
Gambar 12 Koneksi Fisik Gb Over IPBSC MASUBUDSGSNDENPASAR
Gambar 12 menunjukan koneksi fisik untuk Gb over IP
pada BSC MASUBUD SGSN DENPASAR. Terdapat 2
buah router pada site masubud (router ran-masubud.1 dan
ran-masubud.2) yang menggunakan Virtual Router
Redundancy Protocol (VRRP). Dengan VRRP router ran-
masubud.1 menjadiPriority (Active)router sedangkan router
ran-masubud.2 sebagai Standby sehingga bila ada masalah
pada router ran-maubud.1, router ran-masubud.2 menjadicadangannya.
Pada core network terdapat ps-router.1 dan ps-router.2
yang terhubung dengan SGSN. Kedua router ini juga bekerja
sebagaiActiveStandby.
Tabel 1 Data VLAN
VLAN
Link 1
OAM_ext1 35xx
CP1_ext1 30xx
Link 2
OAM_ext2 35xx
CP1_ext2 30xx
Link 3
GboIP_ext1 31xx
Link 4
GboIP_ext2 31xx
Link 5
ETPA-1 30xx
Link 6
ETPA-2 30xx
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
7/9
7
Gambar 13 Topologi Koneksi Logis GboIP BSC MASUBUD SGSN
DENPASAR
Gambar 13 merupakan topologi koneksi logis GboIP
BSC MASUBUD SGSN DENPASAR. Dalam
perancangannya dibagi menjadi tiga bagian, pada sisi BSC,
transportdan core network.
Tabel 2 IP Desain GboIP BSC MASUBUD SGSN DENPASAR
IP Desain GboIP BSC MASUBUDSGSN DENPASAR
IP Address Host Comment VLAN
10.190.190.193 /27 PCU4BCSU1
10.190.190.194 /27 PCU6BCSU1
10.190.190.195 /27 PCU8BCSU1
10.190.190.196 /27 PCU10BCSU1
10.190.190.197 /27 PCU12BCSU1
10.190.190.198 /27 PCU4BCSU2
10.190.190.199 /27 PCU6BCSU2
10.190.190.200 /27 PCU8BCSU2
10.190.190.201 /27 PCU10BCSU2
10.190.190.202 /27 PCU12BCSU2
10.190.190.203 /27 PCU4BCSU3
10.190.190.204 /27 PCU6
BCSU310.190.190.205 /27 PCU8BCSU3
10.190.190.206 /27 PCU10BCSU3
10.190.190.207 /27 PCU12BCSU3
10.190.190.208 /27 PCU4BCSU4
10.190.190.209 /27 PCU6BCSU4
10.190.190.210 /27 PCU8BCSU4
10.190.190.211 /27 PCU10BCSU4
10.190.190.212 /27 PCU12BCSU4
10.190.190.213 /27 PCU4BCSU5
10.190.190.214 /27 PCU6BCSU5
10.190.190.215 /27 PCU8BCSU5
10.190.190.216 /27 PCU10BCSU5
10.190.190.217 /27 PCU12BCSU5
10.190.190.218 /27 PCU4BCSU6
10.190.190.219 /27 PCU6
BCSU6
10.190.190.220 /27 SWU 2 To PCU
10.190.190.221 /27 SWU 3 To PCU
10.190.190.221 /27
DefaultGateway :
GboIP VRRP
Address
10.200.200.73 /30SWU 2 To ran-
masubud.131xx
10.200.200.77 /30SWU 3 To ran-
masubud.231xx
10.200.200.74 /30 ran-masubud.1 To SWU 2 31xx
10.200.200.78 /30 ran-masubud.2 To SWU 3 31xx
10.217.192.0 /27 DENPASAR GboIP
10.217.192.1-16 /27 GBU
Berikut adalah data NSEI pada Gb interface BSC
MASUBUDSGSN DENPASAR.
Tabel 3 Data NSEI
Nama NSEI
UBD2_1 1
UBD2_2 2
UBD2_3 3
UBD2_4 4
UBD2_5 5
UBD2_6 6UBD2_7 7
UBD2_8 8
UBD2_9 9
UBD2_10 10
UBD2_11 11
UBD2_12 12
3.2Proses Migrasi GB Over Frame Relay Menjadi GB
Over IP
Secara umum prosedur migrasi dibagi menjadi tiga, yaitu
persiapan, ekseskusi dan pengecekan. Persiapan pada proses
migrasi GboIP ini diantaranya melakukan konfigurasi IP
address pada sisi BSC maupun pada sisi SGSN. Pada
konfigurasi GboIP dapat menggunakan dua mode, dinamis
dan statis. Adapun konfigurasi yang digunakan untuk Gb
interface BSC MASUBUD SGSN DENPASAR adalah
dinamis.
A.Persiapan
Pada sisi BSC
1. Cek lisensi untuk Gb over IP
Command : ZW7I:LIC,FULL:LIC=:;
2. Cek kondisi fitur Gb over IP(W7I)ZW7I:FEA,FULL:FEA=7;
3. Mengaktifkan Gb over IP jika belum aktif
(W7M)ZW7M:FEA=7:ON;
4. Cek status Gb over IP(W7I)
ZW7I:FEA,FULL:FEA=7;
5. MembuatNetwork Interface(QRN)ZQRN:,:,::,,:::;ZQRN:BCSU,2:PCUS,1:IFETH0:10.190.190.193,L;
6. Membuatstatic route(s) (QKC) (optional)ZQKC:,:,:,::;ZQKC:BCSU,2:PCUS,1::131.230.42.2;
7. Cek konfigurasi IP (optional)ZQRI:,:,::
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
8/9
8
Pada sisi SGSN
1. Memasang lisensi
o Copy file lisensi menggunakanFTP toolo
Memasang lisensi fitur Gb over IP dan
mengaktifkannyaZW7L::ON;
o Cek keberhasilah proses pemasangan
ZW7I:LIC,LIM;
o Cek jika lisensi sudah berhasil aktif
ZW7I:FEA,FULL:FEA=XXX;
2. Mengaktifkan Fitur Gb over IPo
Membuat alamat IP untuk GBU UnitZQRN:, :, : :;ZQRN:GBU,0::EL0: 10.217.192.1;
o Cek konfigurasi IP GBU unit
ZQRI:;ZQRI:GBU;
o Membuat koneksi GBU-PAPU
ZKAK:PAPU=,GBU=;ZKAK:PAPU=0,GBU=0;
o
Pengecekan konfigurasi awal UDP portZEJH:BSS;
o Merubah konfigurasi awal UDP port
ZEJF:BSS: ICP=;ZEJF:BSS:ICP=55560;
3. MembuatLarge Routing Area(Group PAPU)
Dengan LRA, beberapa PAPU dapat digabung
menjadi sebuah group PAPU.o
Membuat group beberapa PAPUZFWG:PGI=,PGN=:PAPU=: PGM=, NPCC=;ZFWG:PGI=1,PGN=GROUP1:PAPU=2&3:PGM=2;
o Mengecek koneksi dari group PAPUZFWI:PGI=;ZFWI:PGI=1;
B.Eksekusi
Pada proses eksekusi biasanya dilakukan pada waktuketika tidak banyak pelanggan yang menggunakan layanan
yang akan di eksekusi, biasanya pada waktu tengah malam.
Eksekusi migrasi Gb interface ini dilakukan dengan
koordinasi langsung antara engineer dari vendor (NSN)
maupun dari operator (PT. Telkomsel).
Pada Sisi BSCMembuat koneksi NS-VL dengan konfigurasi IP
dinamikZFXK:NSVLI=,NAME=,NSEI=,PSEI=:LPNBR=,PRE=Y:RIP=,RPNBR=;ZFXK:NSVLI=2,NAME=MAIN_CH_02,NSEI=1,PSEI=20:BCSU=0,PCU=1,LPNBR=50000,PRE=Y:RIP=192.168.0.2,RPNBR=50000;
Pada Sisi SGSN1. Merubahstatedari NSVCI over FR
ZFWS:NSVCI=17425:L;Menghapus NSEI over FRZFWD:NSEI=7425,:;
2.
Membuat NSE pada group PAPUZFWC:DYN:NSEI=:PGI=, LPN=:PAPUS=;ZFWC:DYN:NSEI=1001:PGI=2,LPN=50001:PAPUS=1;
C.
PengecekanUntuk proses pengecekan dilakukan dengan cara
melakukanPDP Contextsmelalui MS yang berada pada site
tersebut. PDP Contexts merupakan proses untuk
menghubungkan MS dengan jaringan GPRS. Jika salah satu
sitesudah berhasil melakukanPDP Context, dapat dikatakan
migrasi sudah berjalan dengan baik.
IV.PENUTUP
4.1Kesimpulan
1. Dengan semakin bertambahnya ragam pelayanan dan
kebutuhan akan jaringan seluler yang memiliki
kecepatan tinggi migrasi menuju IP-based transport
menjadi salah satu pengembangan yang dapat dilakukan
operator telekomunikasi seluler
2. Migrasi jaringan berbasis IP dapat dengan lebih mudah
dan cepat diimplementasikan tanpa banyak merubah
desian jaringan secara keseluruhan.
3. Gb interface merupakan antarmuka yang
menghubungkan BSC dengan SGSN pada Core Network
4. Migrasi Gb OverFrame Relay menjadi Gb Over IPmerupakan salah satu pengembangan untuk
meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan pada
jaringan seluler
5. Dalam proses migrasi Gb Over Frame Relay menjadi Gb
Over IP ini terdapat beberapa prosedur yang harus
dilaksanakan antara lain Persiapan, Eksekusi danPengecekan
6. Pada proses migrasi sebuah jaringan perlu
dipertimbangkan waktu pelaksanaan untuk menghindari
terlalu banyak gangguan yang dialami pelanggan
4.2Saran
1. Dengan mempertimbangkan perkembangan akan
permintaan layanan data yang cukup tinggi sebaik nya
transport jaringan dimigrasi menjadi berbasis IP
2. Sebaiknya tidak hanya Gb Interface saja yang dimigrasiberbasis IP, untuk interface signaling dan data plane
yang lain juga perlu dimigrasi berbasis IP
3.
Dalam proses migrasi, sebaiknya lebih banyak engineer
yang bertugas untuk mempercepat proses migrasi
4. Sebaiknya sesegera mungkin untuk melakukan analisaKPI setelah migrasi untuk melihat performa
-
7/24/2019 Dasar Fungsi Istilah 2G.pdf
9/9
9
DAFTAR PUSTAKA
[1] PT.Telkomsel. Annual Report 2012. 2013
[2] -,. General Packet Radio Service. Dari:
http://en.wikipedia.org/wiki/General_Packet_Radio_Ser
vice
[3] -,. GPRS core network Dari:
http://en.wikipedia.org/wiki/GPRS_core_network
[4] -,. Gb Interface Dari:
http://etutorials.org/Mobile+devices/gprs+mobile+intern
et/Chapter+3+Overview+of+GPRS/Gb+Interface/[5] -,. Universal Mobile Telecommunications System. Dari :
http://en.wikipedia.org/wiki/Universal_Mobile_Telecom
munications_System
[6] -,. Signalling System No. 7. Dari :
http://en.wikipedia.org/wiki/Signalling_System_No._7[7] -,. Protokol Internet. Dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Internet
[8] NSN,. Flexi NS - SGSN ATCA, Rel.SG8.0 ATCA,
Operating Documentation, v. 1 Feature SG01048: Gb
over IP
[9] NSN,. Flexi NS - SGSN ATCA, Rel.SG8.0 ATCA,Operating Documentation, v. 1 Feature : SGSN Gb
Interface Handling[10]NSN,. GSM Railway, Rel. RGR20, Operating
Documentation, Issue 01 BSS10103: Gb over IP
BIOGRAFI PENULIS
Hafidz Muslim (21060111140128)
lahir pada tanggal 13 Mei 1992.
Memiliki hobi mendengarkan musik
dan menonton film. Telah menempuhstudi mulai dari TK Kartika XII
Bekasi, SDN Jatiwaringin XIX
Bekasi. Tahun 2007 menyelesaikanstudinya di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 157 Jakarta. Pada
tahun yang sama penulis melanjutkanstudinya ke SMA N 8 Jakarta dan
lulus pada tahun 2010. Saat ini menjadi mahasiswa di
Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Konsentrasi
Telekomunikasi.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Achmad Hidayatno, ST. MT
NIP. 196912211995121001