DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN...

19
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 2, No. 1, Mei 2010, 147 - 164 147 DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DI KOTA BANDUNG Oleh : Usmani Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK Penelitian ini berjudul Dasar-dasar Penetapan Target Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung. Penerimaan Pajak merupakan salah satu sumber Penghasilan Daerah , Pajak Hotel dan Restoran merupakan salah satu penghasilan dari sektor Pajak yang sangat potensial di Kota Bandung , oleh karena itu seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung telah menetapkan besaran penerimaan Daerah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran , dalam penetapan penerimaan Pajak Hotel dan Restoran periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2008 Realisasi penerimaan selalu diatas target yang ditetapkan sehingga penulis menganggap perlu untuk melakukan penelitian terhadap penetapan target yang Realistis. Penelitian ini bertujuan Menganalisis besarnya tingkat perkembangan jumlah hotel dan restoran di Kota Bandung periode 2005 sampai dengan 2008, menganalisis besarnya tingkat perkembangan jumlah penerimaan pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung periode 2005 sampai dengan 2008, dan menganalisis akurasi penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung periode tahun 2009 terhadap potensi Penerimaan pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung . Penulis menggunakan Metode Deskriptif Komparatif dengan menggunakan Tren. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam penetapan target antara metode tren dengan penetapan target yang dilakukan oleh Dinas pendapatan Daerah Kota Bandung. Penetapan target tersebut, terdapat kekeliruan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan perhitungan target menggunakan metode tren, sebab besarnya potensi yang ada terhadap optimalisasi penerimaan Pajak Hotel dan Restoran ternyata masih di atas target yang ditetapkan, dengan kata lain bahwa target penerimaan pajak hotel dan restoran ”under estimate”, atau terdapat indikasi bahwa target tersebut dibuat agar mudah dicapai jika dilihat dari penetapan target tahunannya. PENDAHULUAN Dalam rangka memenuhi Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 yang diterjemahkan dalam Undang-undang 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang- undang 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang telah disempurnakan dengan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, menyebutkan

Transcript of DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN...

Page 1: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi

Vol. 2, No. 1, Mei 2010, 147 - 164

147

DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN

DI KOTA BANDUNG

Oleh :

Usmani Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Dasar-dasar Penetapan Target Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung. Penerimaan Pajak merupakan salah satu sumber Penghasilan Daerah , Pajak Hotel dan Restoran merupakan salah satu penghasilan dari sektor Pajak yang sangat potensial di Kota Bandung , oleh karena itu seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung telah menetapkan besaran penerimaan Daerah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran , dalam penetapan penerimaan Pajak Hotel dan Restoran periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2008 Realisasi penerimaan selalu diatas target yang ditetapkan sehingga penulis menganggap perlu untuk melakukan penelitian terhadap penetapan target yang Realistis. Penelitian ini bertujuan Menganalisis besarnya tingkat perkembangan jumlah hotel dan restoran di Kota Bandung periode 2005 sampai dengan 2008, menganalisis besarnya tingkat perkembangan jumlah penerimaan pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung periode 2005 sampai dengan 2008, dan menganalisis akurasi penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung periode tahun 2009 terhadap potensi Penerimaan pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung . Penulis menggunakan Metode Deskriptif Komparatif dengan menggunakan Tren. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam penetapan target antara metode tren dengan penetapan target yang dilakukan oleh Dinas pendapatan Daerah Kota Bandung. Penetapan target tersebut, terdapat kekeliruan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan perhitungan target menggunakan metode tren, sebab besarnya potensi yang ada terhadap optimalisasi penerimaan Pajak Hotel dan Restoran ternyata masih di atas target yang ditetapkan, dengan kata lain bahwa target penerimaan pajak hotel dan restoran ”under estimate”, atau terdapat indikasi bahwa target tersebut dibuat agar mudah dicapai jika dilihat dari penetapan target tahunannya.

PENDAHULUAN

Dalam rangka memenuhi Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 yang diterjemahkan

dalam Undang-undang 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-

undang 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Daerah, yang telah disempurnakan dengan Undang Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, menyebutkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

148

bahwa sumber-sumber penerimaan daerah dalam rangka penyelenggaraan otonomi

daerah adalah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Pinjaman

Daerah dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. PAD merupakan penerimaan

yang berasal dari daerah sendiri yang terdiri dari :

1. Hasil Pajak Daerah;

2. Hasil Retribusi Daerah;

3. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan;

4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Dalam rangka memperbaiki perekonomian suatu daerah salah satu usaha

diantaranya dengan cara meningkatkan perkembangan ekonomi suatu wilayah itu

dengan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena

pengeluaran pemerintah merupakan salah satu komponen yang mendorong

perkembangan maka setiap kenaikan pengeluaran pemerintah akan meningkatkan

PDRB, sedang pengeluaran pemerintah dapat dilakukan bila pemerintah memiliki

cukup dana, dalam hal ini pemerintah daerah dapat meningkatkan PAD nya dan

salah satu komponen dalam PAD adalah penerimaan Pajak yang menjadi

kewenangan pemerintah Daerah.

Pemerintah daerah haruslah dapat berupaya untuk mengefektifkan sumber-sumber

penerimaan daerah sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan daerah masing-

masing dan menghindari defisit yang terjadi secara terus-menerus tiap tahunnya.

Salah satu sumber penerimaan daerah yang sangat potensial adalah pajak daerah

yang dipungut dan menjadi kewenangan pemerintah daerah Kabupaten/Kota yaitu

Pajak Hotel dan Restoran yang merupakan pajak yang dipungut oleh subyek pajak

dan menjadi beban konsumen akhir merupakan pajak tidak langsung1. Pajak Hotel

dan Restoran merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

kabupaten/Kota yang diatur oleh peraturan daerah.

Bandung merupakan salah satu daerah Kota yang otonom dan merupakan pusat

pemerintahan Propinsi Jawa Barat dan merupakan salah satu tujuan wisata di

Indonesia. Beberapa tahun terakhir perkembangannya tampak cukup pesat sebagai

daerah tujuan wisata yang secara kasat mata setiap akhir pekan dan hari–hari libur

tampak cukup ramai mendapat kunjungan wisatawan terutama lokal maupun manca

negara, sehingga tampak perkembangan pembangunan hotel dengan bermunculan

hotel-hotel baru sebagai salah satu bentuk fasilitas bagi wisatawan .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

149

PAD Kota Bandung dari sektor pariwisata hingga Oktober 2008 mencapai Rp

60,2miliar atau naik 16,7% dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun 2007

sebesar Rp 51,58 miliar. Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan sudah

terlampauinya PAD sektor pariwisata tahun lalu menunjukkan Kota Bandung

sebagai Kota jasa cukup menggembirakan. PAD sebesar itu bersumber dari pajak

berbagai sektor pariwisata seperti hotel, restoran/rumah makan, biro perjalanan

wisata, tempat hiburan, dan objek wisata di Kota Bandung yang mencapai 1.100

potensi. Sebagai bentuk penghargaan dan evaluasi terhadap setiap sektor

pendukung pariwisata, Pemkot Bandung memberikan penghargaan Anugerah

Pesona Pariwisata (APP). Jika dilihat dari laporan Dinas Pendapatan Kota Bandung

target dan realisasi tahunan dari tahun 2005 hingga tahun 2008 ternyata realisasi

pendapatan pajak selalu melampaui target yang ditetapkan.

Dalam penelitian untuk mengungkap perkembangan jumlah Hotel dan Restoran

dikota Bandungperiode tahun 2005 sampai dengan 2008,mengenalisis

perkembangan serta tingkat akurasi penetapan target penerimaan pajak Hotel dan

Restoran tahun 2009 terhadap potensi penerimaan pajak .

METODE PENELITIAN DAN ANALISIS

Jenis Masalah Penelitian.

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian

dilakukan mulai dari mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data

sehingga menghasilkan gambaran yang jelas tentang pokok permasalahan dengan

interpretasi hasil pengujian hipotesis. Dengan demikian penelitian ini menguji tingkat

hubungan sebab akibat (Uji Beda) yang dapat menunjukan adanya suatu

perbedaan yang signifikan.

Obyek Penelitian.

Obyek penelitian ini meliputi perkembangan kawasan wisata, jumlah hotel dan

restoran/rumah makan yang mempunyai SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) di

Kota Bandung dari bulan Januari 2005 sampai dengan Desember 2008.

Metode Analisis

Berkaitan dengan pengelolaan Pajak Hotel dan Restoran dan untuk mengetahui

besarnya potensi serta strategi yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan

PAD melalui Pajak Hotel dan Restoran, alat analisis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

150

a. Analisis Potensi Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran

Melakukan perhitungan tingkat perkembangan wajib pajak hotel dan restoran

dengan pendapatan Pajak Hotel dan Restoran.

b.Prediksi Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran.

Melakukan peramalan Pajak Hotel dan Restoran untuk tahun-tahun anggaran yang

akan datang, dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Metode tren

Persamaan tren nya adalah:

YR = bo + b1 X + e pada waktu X = 0……...( 1 )

YR = nilai trend variable yang diramalkan pada periode waktu x

bo = nilai trend pada waktu x (konstanta)

b1 = kenaikan atau penurunan rata-rata YR untuk setiap perubahan x.

X = waktu ( tahun )

e = error

Pengujian Hipotesis

Rancangan Analisis Hipotesis adalah sebagai berikut:

P1 : tingkat penerimaan pajak hotel dan restoran dari tahun 2005

hingga 2008 terjadi perkembangan yang signifikan.

Ho : 1 = 2, (tidak ada perbedaan tingkat penerimaan pajak hotel dan restoran

dari tahun 2005 hingga 2008)

H1 : 1 2, (terdapat perbedaan tingkat penerimaan pajak hotel dan restoran dari

tahun 2005 hingga 2008)

P2 : Proyeksi penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan

Restoran di Kota Bandung berdasarkan metode trend dengan penetapan

target yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah terjadi perbedaan yang

signifikan.

Ho : 1 = 2, (tidak terdapat perbedaan penetapan target penerimaan Pajak Hotel

dan Restoran di Kota Bandung berdasarkan metode trend dengan penetapan target

yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah)

H1 : 1 2, (terdapat perbedaan penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan

Restoran di Kota Bandung berdasarkan metode trend dengan penetapan target

yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

151

Metode trend dengan persamaan trendnya adalah:

YR = bo + b1 X + e.............................................................................( 2 )

YR = nilai trend variable yang diramalkan pada periode waktu x

bo = nilai trend pada waktu x = 0 (konstanta)… pada waktu X=0

b1 = kenaikan atau penurunan rata-rata YR untuk setiap perubahan x.

X = waktu ( tahun )

e = error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tingkat perkembangan jumlah hotel dan restoran di Kota Bandung Periode

2005 sampai dengan 2008

Perkembangan hotel di Kota Bandung dari tahun 2005 hingga 2008 terjadi lonjakan

perkembangan yang cukup besar. Perkembangan ini seiring dengan konsep Kota

Bandung yang menjadi Kota Pariwisata Nasional. Data perkembangan dan

perkembangan hotel di Kota Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1 Data Perkembangan Hotel di Kota Bandung

NO

URAIAN

SAT

HOTEL BINTANG / NON BINTANG

2005 2006 2007 2008

1 Jumlah Hotel Bintang / Hotel Non Bintang

Buah 228 233 234 245

2 Rata-rata lama menginap tamu mancanegara

Hari 3 3 3 3

3 Rata-rata lama menginap tamu nusantara

Hari 1 1 1 1

4 Persentase tingkat penghunian kamar

% 40,35 43,54 45,82 39,63

5 Persentase pertumbuhan hotel

% 2,24 2,19 0,43 4,70

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah hotel di Kota

Bandung semakin meningkat, peningkatan ini merupakan respon atas pencanangan

Bandung menjadi Kota Pariwisata Nasional sejak tahun . Perkembangan tertinggi

terjadi pada tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu mencapai 4,70% ( 11 hotel baru).

Menurut data Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung, pada pertengahan tahun

2009 ini saja sudah ada 17 pengajuan hotel baru yang sudah mendapat perizinan

pembangunannya. Hal lain yang menyebabkan bidang perhotelan dalam kurun

waktu lima tahun terakhir berkembang pesat adalah perkembangan perekonomian

Kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang kini tengah dialami

Kota Bandung bukan hanya karena saat ini menjadi salah satu Kota tertinggi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

152

dikunjungi wisatawan sebagai Kota wisata tetapi juga sebagai Kota bisnis dan

konvensi. Imbas dari kondisi tersebut, julukan "business and leisure" di Bandung

menjadi sangat terkenal, sehingga sektor ini mengalami peningkatan cukup

signifikan dibandingkan sektor lainnya. Seperti terlihat pada tabel occupancy hotel di

bawah ini:

Tabel 2 Jumlah Occupancy (Hunian Hotel)

NO

KLASIFIKASI

JUMLAH OCCUPANCY TAHUN

2005 2006 2007 2008

Wisman

Wisnus Wisman

Wisnus Wisman

Wisnus Wisman

Wisnus

1 Bintang 1 1.095 21.289 1.357 42.589 2.955 34.114 1.863 25.046

2 Bintang 2 1.885 237.003 9.310 379.587 15.615 269.098 14.143 114.281

3 Bintang 3 10.992 191.027 13.673 310.611 34.770 339.810 15.547 138.050

4 Bintang 4 7.292 93.761 24.920 362.780 46.780 402.748 4.276 33.850

5 Bintang 5 4.920 45.788 24.820 216.528 33.813 278.847 8.051 68.370

6 Melati 1 155 96.492 240 118.689 47 270.821 1.146 27.923

7 Melati2 390 129.929 213 144.122 689 290.687 755 54.533

8 Melati 3 610 250.743 3.108 333.190 2.599 533.980 2.950 147.884

Jumlah 27.339 1.066.032

77.641 1.908.096

137.268

2.420.105

48.731 658.668

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Perkembangan perkembangan wisatawan ke Kota Bandung juga mampu

mendongkrak sektor usaha restoran (rumah makan), sehingga image yang

terbentuk saat ini bertambah menjadi “wisata kuliner”. Data dari Dinas Pendapatan

Daerah Kota Bandung menyebutkan bahwa perkembangan jumlah restoran di Kota

Bandung meningkat dengan pesat seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3 Perkembangan Restoran Kota Bandung

NO URAIAN SATUAN RESTORAN

2005 2006 2007 2008

1 Jumlah Restoran/Bar/Rumah Makan Buah 385 403 421 430

2 Persentase Pertumbuhan % 1,42 4,60 4,40 2,11

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Dilihat dari data di atas, menunjukkan bahwa jumlah restoran termasuk bar dan

rumah makan mengalami perkembangan dari tahun ke tahunnya. Khususnya untuk

hari libur kerja, biasanya Kota Bandung dibanjiri oleh wisatawan nusantara terutama

dari Jakarta. Perkembangan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2006 dan

2007 sama seperti perkembangan hunian hotel, jadi secara sistematis industri

pariwisata Kota Bandung saling mendukung satu sama lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

153

Tingkat perkembangan jumlah penerimaan pajak Hotel dan Restoran di Kota

Bandung Periode 2005 sampai dengan 2008

Seiring dengan perkembangan sektor pariwisata Kota Bandung khususnya Hotel

dan Restoran, maka pendapatan pajak dari sektor ini juga turut berkembang. Pajak

Hotel dan Restoran yang ditetapkan berdasarkan PERDA No.2 dan No.3 Tahun

2003 oleh Pemerintah Kota Bandung dilihat dari jumlah yang diperolehnya terus

meningkat walaupun sektor usaha hotel dan restoran itu sendiri fluktuatif.

Data pendapatan Pajak Hotel dan Restoran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4 Target dan realisasi Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran

Tahun Penerimaan Perkembangan Penerimaan

Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hotel Pajak Restoran

2005 39.204.993.647 33.964.906.694 3.541.774.923 3.223.160.264

2006 44.521.528.069 35.957.305.884 5.316.534.422 1.992.399.190

2007 58.706.270.005 48.481.745.327 14.184.741.936 12.524.439.443

2008 65.186.749.663 56.916.009.253 6.480.479.658 8.434.263.926

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Jika dibandingkan dengan data perkembangan hotel dan restoran Kota Bandung,

pada tahun 2007 merupakan tahun yang paling tinggi angka perkembangannya

sedangkan pada tahun 2008 perkembangannya menurun kembali. Tetapi lain

halnya dengan pendapatan pajak dari sektor tersebut. Data di atas menunjukkan

bahwa pendapatan pajak terus meningkat terutama pajak restoran.

Perkembangan nilai nominal pajak yang diterima oleh Dinas Pendapatan Daerah

Kota Bandung mengindikasikan bahwa sektor pariwisata Kota Bandung terus

berkembang, hal ini dibuktikan dengan persentase realisasi pendapatan terus-

menerus mengalami peningkatan.

Sumber: data diolah

-

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

70.000.000.000

2005 2006 2007 2008

Pajak Hotel Pajak Restoran

Pertumbuhan Penerimaan Pajak Hotel Pertumbuhan Penerimaan Pajak Restoran

Gambar 1 Grafik Perkembangan Pajak Hotel dan Restoran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

154

Perkembangan pendapatan pajak hotel dan restoran yang semakin besar

menunjukkan bahwa potensi sektor pariwisata ini menjadi andalan pemerintah

daerah Kota Bandung sehingga menjadikan Bandung sebagai Kota Wisata.

Perkembangan tertinggi mencapai Rp. 14 milyar untuk Pajak hotel dan Rp. 12

Milyar untuk pajak restoran, perkembangan tertinggi ini keduanya terdapat pada

tahun 2007. Hal ini terjadi karena lonjakan wisatawan lokal dan mancanegara terjadi

secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Proyeksi Penetapan Target Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota

Bandung Periode Tahun 2009

Penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Kota Bandung didasarkan

pada perkembangan pencapaian target penerimaan dari tahun sebelumnya yang

diatur oleh PERDA No. 2 dan No. 3 tahun 2003 mengenai penetapan Pajak Hotel

dan Restoran.

Potensi yang ada direkap berdasarkan data Potensi Hotel dan Restoran yang

direkap oleh Dinas Pendapatan Daerah dengan mengacu pada Data Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Perubahan data yang terjadi mulai dari

pengajuan objek baru, ganti nama, naik dan turun Klas (strata) hingga penutupan

hotel dn restoran menjadi bahan acuan potensi penetapan target di tahun

berikutnya. Proyeksi dikatakan tepat apabila hasil proyeksi berdasarkan pada

standar ilmiah yang ada tidak jauh berbeda dengan pencapaiannya, jika data yang

digunakan valid maka diharapkan hasil proyeksi juga valid.

Dalam suatu analisis proyeksi diibaratkan dengan pendekatan GIGO;

1. Garbage In garbage Out (sampah masuk – sampah keluar)

2. Gold In Gold Out (emas masuk-emas keluar)

Jika data yang masuk data sampah maka hasilnya pun tidak jauh berbeda dengan

sampah, begitu juga jika data yang masuk diibaratkan emas maka yang keluarnya

pun tidak akan jauh dari emas.

Untuk melihat hasil penetapan target dan pencapaian (realisasinya), di bawah ini

disajikan grafik Target dan Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

155

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatn Daerah Kota Bandung

Perkembangan paling signifikan dicapai pada tahun 2007 dan tahun 2008. Jika

dibandingkan dengan perkembangan hunian hotel dan perkembangan restoran

pada tahun tersebut ternyata terjadi penurunan tetapi hal ini tidak memberikan

dampak terhadap penerimaan pajak. Penerimaan pajak justru semakin naik,

sehingga menimbulkan asumsi bahwa potensi sesungguhnya dalam

mengoptimalkan pajak belum sepenuhnya digali.

Berdasarkan data di atas penerimaan pajak yang selalu lebih besar dari target yang

ditetapkan di satu sisi sangat baik karena target tercapai dengan maksimal

sehingga over target. Hanya saja di satu sisi yang lainnya terdapat pertanyaan

mengenai penetapan target pajak yang harus dicapai, sehingga ada asumsi bahwa

perkembangan penetapan target selalu under value, atau penetapan target selalu di

bawah potensi sebenarnya, sehingga target dapat dengan mudah dicapai.

Masalah pendapatan bukan hanya mencapai target melainkan mengoptimalkan

segala potensi dengan mempertimbangkan perkembangannya. Jika potensi yang

bisa digali masih memungkinkan untuk terus dioptimalkan maka fungsi forecasting

dari aparatur setempat yang harus jeli mencermatinya. Sehingga budaya kejar

target tidak menjadi landasan seutuhnya dalam menjalankan tugasnya, melainkan

berdasarkan pada pengoptimalan pendapatan berdasarkan potensi yang ada.

Berdasarkan analisis di atas maka penetapan proyeksi untuk tahun 2009 digunakan

pendekatan metode analisis trend. Analisis tren dipilih dengan pertimbangan bahwa

potensi dilihat dari perkembangan jumlah hotel dan jumlah pendapatan yang tidak

-

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

70.000.000.000

2005 2006 2007 2008

Target Pajak Hotel Target Pajak Restoran

Penerimaan Pajak Hotel Penerimaan Pajak Restoran

Gambar 2 Grafik Target dan Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

156

selalu berbanding lurus, sehingga pendekatan potensi penerimaan pajak tahun

2009 dilakukan dengan metode kuadrat terkecil. Runtutan data digunakan dari

tahun 2002 sebagai bahan pertimbangan perhitungan yang lebih akurat dalam

memproyeksikan potensi penerimaan pajak dari sektor perhotelan.

Hasil analisisnya adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Analisis Trend Penerimaan Pajak Hotel

Tahun Pajak hotel u uY u2 Yi Target Dispenda

X Y

2002 27.517.722.832 -3 -82.553.168.496 9 25.439.334.423 20.000.000.000

2003 32.593.322.162 -2 -65.186.644.324 4 31.549.737.477 30.000.000.000

2004 38.663.218.724 -1 -38.663.218.724 1 37.660.140.532 35.000.000.000

2005 39.204.993.647 0 0 0 43.770.543.586 38.000.000.000

2006 44.521.528.069 1 44.521.528.069 1 49.880.946.640 43.015.080.000

2007 58.706.270.005 2 117.412.540.010 4 55.991.349.695 51.850.000.000

2008 65.186.749.663 3 195.560.248.989 9 62.101.752.749 58.261.000.000

Total 306.393.805.102 0 171.091.285.524 28 - -

- 5 Prediksi tahun 2009 74.322.558.858 70.000.000.000

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatn Daerah Kota Bandung

Sedangkan untuk proyeksi penerimaan Pajak restoran tahun 2009 adalah sebagai

berikut:

Tabel 6 Analisis Trend Penerimaan Pajak Restoran

Tahun Pajak restoran u uY u2 Yi Target Dispenda

X Y

2002 29.521.299.097 -3 -88.563.897.290 9 24.770.921.381 21.000.000.000

2003 30.434.328.966 -2 -60.868.657.931 4 29.181.440.047 30.000.000.000

2004 30.741.746.430 -1 -30.741.746.430 1 33.591.958.713 35.000.000.000

2005 33.964.906.694 0 0 0 38.002.477.379 32.000.000.000

2006 35.957.305.884 1 35.957.305.884 1 42.412.996.045 35.530.400.000

2007 48.481.745.327 2 96.963.490.654 4 46.823.514.710 42.323.000.000

2008 56.916.009.253 3 170.748.027.759 9 51.234.033.376 49.163.000.000

Total 266.017.341.650 0 123.494.522.645 28 - -

- 5 Prediksi tahun 2009 60.055.070.708 58.000.000.000

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Dari kedua analisis proyeksi di atas jelas terdapat penetapan target antara target

yang dikeluarkan oleh Dispenda Kota Bandung dengan penetapan target melalui

pendekatan tren. Adapun sebagai perbandingan lebih lanjut maka dilakukan

penghitungan tren untuk potensi pendapatan melalui pendekatan tarif penerimaan:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

157

Tabel 7 Analisis Trend Potensi Penerimaan Pajak Hotel

Tahun Potensi Pajak hotel u uY u2 Yi

X Y

2002 20.367.950.000 -3 -61.103.850.000 9 33.990.399.643

2003 44.841.665.000 -2 -89.683.330.000 4 41.822.197.143

2004 53.788.030.000 -1 -53.788.030.000 1 49.653.994.643

2005 39.097.610.000 0 0 0 57.485.792.143

2006 94.736.765.000 1 94.736.765.000 1 65.317.589.643

2007 119.576.800.000 2 239.153.600.000 4 73.149.387.143

2008 29.991.725.000 3 89.975.175.000 9 80.981.184.643

Total 402.400.545.000 0 219.290.330.000 28

5 Prediksi tahun 2009 96.644.779.643

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Tabel 8 Analisis Trend Potensi Penerimaan Pajak Restoran

Tahun Pajak restoran u uY u2 Yi

X Y

2002 31.008.000.000 -3 -93.024.000.000 9 31.881.035.714

2003 34.128.000.000 -2 -68.256.000.000 4 37.044.928.571

2004 44.526.000.000 -1 -44.526.000.000 1 42.208.821.429

2005 50.050.000.000 0 0 0 47.372.714.286

2006 53.599.000.000 1 53.599.000.000 1 52.536.607.143

2007 58.098.000.000 2 116.196.000.000 4 57.700.500.000

2008 60.200.000.000 3 180.600.000.000 9 62.864.392.857

Total 331.609.000.000 0 144.589.000.000 28

5 Prediksi tahun 2009 73.192.178.571

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Jika melihat dari potensi penerimaan Pajak Hotel dan Restoran berdasarkan

sebaran wisatawan baik domestik maupun mancanegara dengan mengukur tarif

rata-rata sewa kamar dan lama menyewa dan tingkat kunjungan serta jumlah uang

yang dikelurakan maka potensi penerimaan Pajak Hotel dna Restoran semakin

tinggi, hal ini dikarenakan perhitungan dilakukan secara optimal dengan

memasukkan seluruh unsur potensi penghitungan pajak. Maka dapat dilihat

perbandingan perhitungan nilai potensi seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 9 Perbandingan Potensi Penerimaan Pajak Hotel

Tahun Target Dispenda Trend History Trend Potensi Tarif

2002 20.000.000.000 25.439.334.423 33.990.399.643

2003 30.000.000.000 31.549.737.477 41.822.197.143

2004 35.000.000.000 37.660.140.532 49.653.994.643

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

158

Tahun Target Dispenda Trend History Trend Potensi Tarif

2005 38.000.000.000 43.770.543.586 57.485.792.143

2006 43.015.080.000 49.880.946.640 65.317.589.643

2007 51.850.000.000 55.991.349.695 73.149.387.143

2008 58.261.000.000 62.101.752.749 80.981.184.643

Target 2009 70.000.000.000 74.322.558.858 96.644.779.643

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Tabel 10 Perbandingan Potensi Penerimaan Pajak Restoran

Perbandingan Perhitungan Pajak Restoran

Tahun Target Dispenda Trend History Trend Potensi Tarif

2002 21.000.000.000 24.770.921.381 31.881.035.714

2003 30.000.000.000 29.181.440.047 37.044.928.571

2004 35.000.000.000 33.591.958.713 42.208.821.429

2005 32.000.000.000 38.002.477.379 47.372.714.286

2006 35.530.400.000 42.412.996.045 52.536.607.143

2007 42.323.000.000 46.823.514.710 57.700.500.000

2008 49.163.000.000 51.234.033.376 62.864.392.857

Target 2009 58.000.000.000 60.055.070.708 73.192.178.571

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

Pengujian Hipotesis Tingkat Penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran Di Kota

Bandung Periode 2005 Sampai Dengan 2008

Dalam melakukan pengujian hipotesis pertama mengenai tingkat penerimaan pajak

hotel dan restoran di Kota Bandung periode 2005 hingga 2008, data yang

digunakan adalah data jumlah penerimaan pajak hotel dan restoran dikota Bandung

tiap bulannya, dengan memperbandingkan melalui uji ANOVA maka di peroleh hasil

seperti di bawah ini:

Tabel Hasil Uji Beda (ANOVA) Perkembangan Jumlah Hotel dan Restoran

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

pajak_hotel Between Groups 36538997238419680000,000

3 12179665746139890000,000

8,242 ,000

Within Groups 65022415883250000000,000

44 1477782179164774000,000

Total 101561413121669700000,000

47

pajak_restoran Between Groups 29348479278065440000,000

3 9782826426021810000,000

16,920

,000

Within Groups 25439857121158150000,000

44 578178570935412000,000

Total 5478833639922350

47

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

159

0000,000

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendapatn Daerah Kota Bandung

nilai signifikan untuk Dilihat dari nilai signifikansinya, menunjukkan bahwa jumlah

penerimaan pajak hotel dan restoran di Kota bandung tiap bulannya mengalami

perkembangan yang signifikan hal ini ditunjukkan dengan hasil uji ANOVA di atas

yang menujukkan bahwa penerimaan Pajak Hotel dan Restoran sebesar 0,000 (di

bawah 0,05).

Pengujian Hipotesis pertama yaitu;

P1 : tingkat penerimaan pajak hotel dan restoran dari tahun 2005 hingga

2008 terjadi perkembangan yang signifikan.

Ho : 1 = 2, (tidak ada perbedaan tingkat penerimaan pajak hotel dan restoran

dari tahun 2005 hingga 2008)

H1 : 1 2, (terdapat perbedaan tingkat penerimaan pajak hotel dan restoran dari

tahun 2005 hingga 2008)

Dengan melihat hasil uji di atas yang menunjukkan bahwa nilai signifikan untuk

pengujian sebesar 0,000 (dibawah 0,05) maka hipotesis nol (H0) tidak diterima

sehingga yang diterima adalah hipotesis alternative (H1).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

tingkat penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Bandung dari tahun 2005

hingga 2008.

Pengujian Hipotesis Perbedaan Penetapan Target Penerimaan Pajak Hotel

Dan Restoran Di Kota Bandung Berdasarkan Metode Trend Dengan Penetapan

Target Yang Dilakukan Oleh Dinas Pendapatan Daerah.

Pengujian hipotesis kedua mengenai perbedaan penetapan target penerimaan

pajak hotel dan restoran di kota bandung berdasarkan metode trend dengan

penetapan target yang dilakukan oleh dinas pendapatan daerah dilakukan dengan

analisis uji beda ANOVA, data yang digunakan target penerimaan pajak hotel dan

restoran dikota Bandung tiap tahunnya, dengan memperbandingkan melalui uji

ANOVA maka di peroleh hasil seperti di bawah ini:

Tabel Hasil Uji Beda (ANOVA) Penetapan Target Penerimaan Pajak Hotel dan

Restoran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

160

Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Trend Between Groups 2760326733956080000000,000

7 394332390565154300000,000

12,195 ,001

Within Groups 258682163337329300000,000

8 32335270417166160000,000

Total 3019008897293410000000,000

15

Target_Dispenda Between Groups 2684808607930799000000,000

7 383544086847257100000,000

14,947 ,001

Within Groups 205278883851200000000,000

8 25659860481400000000,000

Total 2890087491781999000000,000

15

Sumber: Data diolah

Dilihat dari nilai signifikansinya, menunjukkan bahwa penetapan target

menggunakan metode tren yang dibandingkan dengan penetapan target Dispenda

ternyata terdapat perbedaan yang signifikan, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji

ANOVA di atas yang menujukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 (di bawah

0,05).

Pengujian Hipotesis kedua yaitu;

P2 : Proyeksi penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan

Restoran di Kota Bandung berdasarkan metode trend dengan penetapan

target yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah terjadi perbedaan yang

signifikan.

Ho : 1 = 2, (tidak terdapat perbedaan penetapan target penerimaan Pajak Hotel

dan Restoran di Kota Bandung berdasarkan metode trend dengan penetapan target

yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah)

H1 : 1 2, (terdapat perbedaan penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan

Restoran di Kota Bandung berdasarkan metode trend dengan penetapan target

yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

161

Dengan melihat hasil uji di atas yang menunjukkan bahwa nilai signifikan untuk

pengujian sebesar 0,001 (dibawah 0,05) maka hipotesis nol (H0) tidak diterima

sehingga yang diterima adalah hipotesis alternative (H1).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

dalam penetapan target dengan menggunakan metode trend dan penetapan target

yang dilakukan oleh Dispenda Kota Bandung.

Penetapan Target Penerimaan Pajak hotel dan Restoran Tahun 2009

Setelah melalui serangkaian pengolahan data mengenai penetapan target maka

dapat diperhitungkan bahwa penetapan target tahun 2009 harus berdasarkan pada

proyeksi data yang akurat dan valid, sehingga asumsi penetapan target yang salah

karena dibuat agar mudah dicapai, harus ditolak. Hasil penetapan target bisa dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel. Penetapan Target Pola 1 Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran

No Penerimaan Target By Trend History

Target By Dispenda

Selisih Perhitungan

1 Pajak Hotel 74.322.558.858 70.000.000.000 4.322.558.858

2 Pajak Restoran 60.055.070.708 58.000.000.000 2.055.070.708

Total Target Pajak 134.377.629.566 128.000.000.000 6.377.629.566

Sumber: Data diolah

Tabel Penetapan Target Pola 2 Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran

No Penerimaan Target By Trend Tarif

Target By Dispenda

Selisih Perhitungan

1 Pajak Hotel 96.644.779.643 70.000.000.000 26.644.779.643

2 Pajak Restoran 73.192.178.571 58.000.000.000 15.192.178.571

Total Target Pajak 169.836.958.214 128.000.000.000 41.836.958.214

Sumber: Data diolah

Jika dibandingkan dengan total penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran tahun 2008

yang mencapai Rp. 122.102.758.916, maka dengan promosi yang dilakukan oleh

Pemerintah Kota Bandung dalam menjual pariwisata Bandung dan pertumbuhan

hotel serta restoran di tahun 2009, pencapaian target sebesar minimal Rp.

134.377.629.566 dan optimalnya sebesar Rp. 169.836.958.214 dapat diraih.

Dari pengolahan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penetapan target

yang dilakukan oleh DISPENDA Kota Bandung terdapat kekeliruan yang cukup

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

162

signifikan jika dibandingkan dengan perhitungan target menggunakan metode trend,

sebab besarnya potensi yang ada terhadap optimalisasi penerimaan Pajak Hotel

dan Restoran ternyata masih di atas target yang ditetapkan, dengan kata lain bahwa

target penerimaan pajak hotel dan restoran ”under estimate”, atau terdapat indikasi

bahwa target tersebut dibuat agar mudah dicapai jika dilihat dari penetapan target

tahunannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat Perkembangan jumlah hotel dan restoran di Kota Bandung Periode

2005 sampai dengan 2008 semakin meningkat, peningkatan ini merupakan

respon atas pencanangan Bandung menjadi Kota Pariwisata Nasional .

Perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu

mencapai 4,70% ( 11 hotel baru).

2. Tingkat perkembangan jumlah penerimaan pajak Hotel dan Restoran di Kota

Bandung periode 2005 sampai dengan 2008 mengalami perkembangan.

Perkembangan tertinggi mencapai Rp. 14 milyar untuk Pajak hotel dan Rp.

12 Milyar untuk pajak restoran, perkembangan tertinggi ini terdapat pada

tahun 2007.

3. Akurasi penetapan target penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Kota

Bandung periode tahun 2009 ternyata terdapat perbedaan yang signifikan

dalam penetapan target antara metode trend dengan penetapan target yang

dilakukan oleh Dispenda Kota Bandung. Penetapan target yang dilakukan

oleh DISPENDA Kota Bandung terdapat kekeliruan yang cukup signifikan

jika dibandingkan dengan perhitungan target menggunakan metode trend,

baik trend berdasarkan data history pendapatan maupun potensi tarif sebab

besarnya potensi yang ada terhadap optimalisasi penerimaan Pajak Hotel

dan Restoran ternyata masih di atas target yang ditetapkan, dengan kata

lain bahwa target penerimaan pajak hotel dan restoran…. ”under estimate”,

atau terdapat indikasi bahwa target tersebut dibuat agar mudah dicapai jika

dilihat dari penetapan target tahunannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

163

Saran

Sehubungan dengan ditemukannya indikasi target yang memang “under estimate”,

maka sebaiknya Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung melakukan perhitungan

ulang terhadap potensi penerimaan Pajak Hotel dan Restoran dengan

mengikusertakan sistem penilaian yang berdasarkan pada pola perhitungan

penetapan target yang lebih jelas, salah satunya dengan menggunakan metode

Trend, dengan memperhatikan proyeksi Tingkat Hunian (Occupancy) yang

diperhitungkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, 1997. Peramalan Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan ketiga. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Davey,K.J. 1988. Pembiayaan Pemerintah Daerah. UI-Press, Jakarta

Eni. 2008. Potensi Dan Prospek Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Wonosobo Tahun 2008. Thesis - Program Pasca Sarjana Unsoed. Guritno Mangkoesoebroto. 2008. Ekonomi Publik, Edisi ketiga, Cetakan Kedelapan. BPFE- Yogyakarta. Keputusan menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor :KM.3/HK.001/MKP.02. Tahun 2002.” Tentang Penggolongan Kelas Hotel “. Mardiasmo. 2000. Perhitungan potensi pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Magelang. Laporan Akhir - pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gajah

Mada,Yogyakarta ( Laporan Penelitian ).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Ekspansi

Ekonomi

164

Mardiasmo. 2000. Perpajakan. Andi Offset - Yogyakarta

Suparmoko. 2002. Ekonomi Publik. Andi Publisher – Yogyakarta. Suparmoko. 2003. Keuangan Negara Dalam Teori Dan Praktek. BPFE -

Yogyakarta Munawir, HS.,2000. Perpajakan, Edisi Kelima, Cetakan Keempat. Liberty - Yogyakarta. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2003 . Pajak Hotel. Pemda Kota Bandung Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2003 . Pajak Restoran. Pemda Kota Bandung Poerwadarminta, WJS. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka -

Jakarta Undang-undang No. 34 Tahun 2000. Pajak Daerah. Pemerintah Republik Indonesia Undang-undang No. 33 Tahun 2004. Perimbangan Keuangan Pemerintahan Pusat dan Daerah. Pemerintah Republik Indonesia Wahyu. 2005. Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12. Salemba

Empat - Jakarta

PDRB, 148 sumber-sumber penerimaan daerah,

148

target penerimaan, 147, 149, 150, 151, 154, 159, 160, 161, 162

tren, 147, 150, 156, 157, 160

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: DASAR-DASAR PENETAPAN TARGET PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/61/jbptppolban-gdl-usmani-3027-1... · Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan ... tentang

Usmani

165