DASAR-DASAR EKG

27
DASAR-DASAR EKG Oleh: H. Asep Solihat

description

DASAR-DASAR EKG. Oleh : H. Asep Solihat. Definisi. Fungsi EKG. Mengetahui gangguan hantaran ( aritmia ) Mengetahui daerah iskemik dan infark miokard Mengetahui pembesaran / hipertrofi atrium dan ventrikel Mengetahui efek obat-obatan , terutama digitalis dan anti aritmia - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of DASAR-DASAR EKG

Page 1: DASAR-DASAR EKG

DASAR-DASAR EKG

Oleh: H. Asep Solihat

Page 2: DASAR-DASAR EKG

Elektrokardiografi Ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung beserta kelainan-kelainannya.

Elektrokardiogram Mesin/ alat untuk merekam aktivitas listrik jantung

Elektrocardiograf Serangkaian grafik yang dihasilkan pada perekaman aktifitas listrik jantung

Definisi

Page 3: DASAR-DASAR EKG

Fungsi EKG

1. Mengetahui gangguan hantaran (aritmia)2. Mengetahui daerah iskemik dan infark miokard3. Mengetahui pembesaran/ hipertrofi atrium dan

ventrikel4. Mengetahui efek obat-obatan, terutama

digitalis dan anti aritmia5. Mengetahui gangguan keseimbangan

elektrolit, khusus kalium6. Mengetahui penilaian fungsi pacu jantung

sebagai sarana untuk menilai keberhasilan tindakan pengobatan yang telah dibersihkan, dan sebagai sarana evaluasi dari tindakan latihan yang telah dilakukan.

1. Diagnostik

2. Evaluasi

Page 4: DASAR-DASAR EKG

Mesin EKG dibagi menjadi 3 jenis, menurut banyaknya saluran (channel) pencatat yaitu; singgel, trifle, atau multifle chanel. Dimana semua itu dilengkapi dengan tombol seleksi baseline stabilizer, catering device, standardization control device (untuk mengukur kecepatan dan voltase). Mesin lebih modern disebut page writer, dilengkapi dengan system computer yang memungkinkan semua sandapan (lead) dapat secara sekaligus merekam komplek EKG dari satu denyut yang sama.

Mesin EKG

Page 5: DASAR-DASAR EKG

Alat Yang Harus Disiapkan Mesin EKG yang dapat merekam 12 lead 10 lead EKG (4 lead kaki, 6 lead dada ) Elektroda EKG Pisau cukur Alkohol Water based gel

Prosedur Pemasangan EKG (1)

Page 6: DASAR-DASAR EKG

Memperkenalkan diri, konfirmasi identitas pasien, jelaskan prosedur, dan mendapatkan izin secara verbal

Posisikan pasien pada posisi yang nyaman (duduk atau tidur) dengan bagian atas badan, kaki dan lengan terlihat

Membersihkan lokasi yang akan dipasang elektroda dengan mencukur rambut dan membersihkan kulit dengan alkohol untuk mencegah hambatan hantaran gelombang elektrik

Memberikan gel pada lokasi penempelan elektroda  Masing-masing elektroda dipasang dengan menemperlkan atau

penjepitkan bantalan atau ujung elektroda pada kulit pasien. Setelah terpasang, nyalakan mesin EKG, mengoperasikan sesuai

prosedur tetap sesuai dengan jenis mesin EKG. Cek kalibrasi dan kecepatan kertas (1 mV harus menciptakan

defleksi vertikal sekitar 10 mm dan  kecepatan kertas 25 mm/detik atau setara dengan 5 kotak besar/ detik)

Memastikan nama pasien, catat tanggal dan waktu pencatatan. Setelah hasil didapatkan, lepaskan elektroda yang telah

dipasang.

Prosedur Pemasangan EKG (2)

Page 7: DASAR-DASAR EKG

Lokasi Pemasangan  

Limb leads

Tangan kanan : RA : MerahTangan kiri : LA : KuningKaki kanan : RL : HijauKaki kiri : LL : Hitam

    Ches Lead

V1 : ICS 4 sternal line kananV2 : ICS 4 sternal line kiriV3 : pertengahan  V2 dan V4V4 : ICS 5 mid-clavicular line kiri

V5 : anterior axillary line kiri, segaris dgn V4V6 : mid-axillary line kiri, segaris dgn V4    

Page 8: DASAR-DASAR EKG

Kertas EKGGaris horizontal Menunjukan waktu

1 mm = 0,04 detik5 mm = 0,20 detik

Garis vertical Menggambarkan voltase1 mm = 0,1 mv10 mm = 1 mv

Page 9: DASAR-DASAR EKG

Cara menilai EKG yang baik sebagai berikut : Menentukan irama jantung (rhyhm) Tentukan frekuensi (heart rate) Tentukan sumbu jantung (axis) Tentukan ada tidaknya tanda hipertrofi Tentukan ada tidaknya tanda iskemia/ infark Tentukan ada tidanya tanda akibat

gangguan lain seperti efek obat-obatan atau gangguan keseimbangan elektrolit.

Cara Menilai EKG

Page 10: DASAR-DASAR EKG

Anatomi & Sistem Konduksi Jantung

Otomatisasi Kemampuan untuk menimbulkan impuls secara sepontan

Irama Kemampuan untuk membentuk impuls yang teratur

Konduksi Kemampuan untuk menyalurkan impuls

Rangsangan Kemampuan bereaksi terhadap rangsang

Page 11: DASAR-DASAR EKG

Sandapan EKGSandapan Lead

Prekordial V1, V2, V3, V4, V5, V6Bipolar I, II, IIIUnipolar aVR, aVL, aVF

Prokordial

Bipolar Unipolar

Page 12: DASAR-DASAR EKG

Letak Jantung Dilihat Dari SadapanDaerah Jantung

Sandapan

Inferior II, III, dan Avf

Anterior V3, V4

Septal V1, V2

Lateral I, aVL, V5, dan V6

Posterior V1-V4 resiprokal

Ventrikel kanan

V3R-V6R

Page 13: DASAR-DASAR EKG

RITME Reguler Melihat Dari

Atrium Untuk melihat kereguleran  atrium fokus pada gelombang P, lihat apakah jarak dari gelombang P awal ke gelombang P berikunya sama

Ventrikel Untuk melihat kereguleran ventrikel fokus pada gelombang R, lihat apakah jarak dari gelombang R awal kegelombang R berikutnya sama

Page 15: DASAR-DASAR EKG

Kurva EKG

Page 16: DASAR-DASAR EKG

AXIS Jantung

Axis Makna-30° s/d +110° (usia <40 thn)  

Axis normal-30° s/d +90° (usia >40 thn)

-30° s/d -90° Left axis deviation (LAD)

+110° s/d +180° Right axis deviation (RAD)

+180° s/d +270°  

Extrem axis-90° s/d -180°

Page 17: DASAR-DASAR EKG

Gambaran EKGNORMAL SINUS RHYTHMKriteria Irama Sinus Rhythm•Irama teratur•Frekuensi jantung (HR) antara 60-100 kali/ menit•Gelombang P normal (setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan gelombang T•Interval PR normal (0,12 – 0,20 detik)•Gelombang QRS normal (0,06 – 0,12 detik)•Semua gelombang sama

Irama Teratur

Frekuensi (HR) >100-150 kali/ menit

Gelomang P Normal, setiap gelombang P diikuti gelombang QRS dan T

PR Interval Normal

Gelombang QRS Normal

Semua gelombang sama  

Sinus Tahikardi

Page 18: DASAR-DASAR EKG

Sinus BradikardiaIrama TeraturFrekuensi (HR) < 60 kali/ menitGelomang P Normal, setiap gelombang

P diikuti gelombang QRS dan T

PR Interval NormalGelombang QRS NormalSemua gelombang sama

 

Sinus Aritmia

Irama Tidak teraturFrekuensi (HR) Biasanya antara 60-100

kali/ menitGelomang P Normal, setiap gelombang

PR Interval NormalGelombang QRS NormalSemua gelombang sama

 

Sinus ArestTerdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS dan TIrama Tidak teratur, kecali pada yang

hilangFrekuensi (HR) Biasanya 60kali/ menit

Gelomang P Normal, setiap gelombang

PR Interval NormalGelombang QRS NormalHilangnya gelombang P, QRS dan T tidak menyebabkan jarak antara R-R

Atrial EkstrasistolIrama Tidak teratur karena ada irama

yang timbul lebih awal

Frekuensi (HR) Terrgantung irama dasarnya

Gelomang P Bentuknya berbeda dari irama dasarnya

PR Interval Normal atau memendek

Page 19: DASAR-DASAR EKG

Superventrikel TakhikardiIrama TeraturFrekuensi (HR)

150-250 kali/ menit

Gelomang P Sukar dilihat, kadang terlihat tapi kecil

PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek

Gel. QRS Normal

Artial FluterIrama Biasanya teratur, bisa juga

tidak teraturFrekuensi (HR) Bervariasi bisa normal, cepat

atau lambatGelomang P Tidak normal seperti gigi

gergaji, teratur dan dapat dihitung misalnya P:QRS= 2:1, 3:1 atau 4:1

PR Interval Tidak dapat dihitungGelombang QRS NormalSemua gelombang sama

 

Atrial Fibrilasi (AF)Irama Tidak teraturFrekuensi (HR) Bervariasi bisa normal, cepat atau

lambatRafid respon HR ≥ 100 kali/menitNormo respon HR 60 – 100 kali/ menit

Slow respon HR ≤ 60 kali/ menitGelomang P Tidak dapat diidentifikasi, sering

terlihat keriting

PR Interval Tidak dapat dihitungGelombang QRS Normal

Junctional RhytmIrama Teratur

Frekuensi (HR) 40-60 kali/ menitGelomang P Terbalik di depan atau di

belakang gelombang QRS

PR Interval <0,12 detik atau tidak terhitung

Gelombang QRS Normal

Page 20: DASAR-DASAR EKG

Junctional EkstrasistolIrama Tidak teratur, karena ada

gelombang yang muncul lebih awal

Frekuensi (HR) Tergantung irama dasarnnya

Gelomang P Tidak ada atau tidak normal, sesuai dengan letak impuls

PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek

Gelombang QRS Normal

Junctional TakhikardiIrama TeraturFrekuensi (HR) >100 kali/ menitGelomang P Tidak ada atau terbalik didepan

atau dibelakang gel. QRS

PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek

Gelombang QRS Normal

Irama IdioventrikulerIrama Teratur

Frekuensi (HR) 20 – 40 kali/ menit

Gelomang P Tidak terlihat

PR Interval Tidak ada

Gelombang QRS Lebar (>0,12 detik)

Ektrasistol VentrikulerIrama Tidak teratur, karena ada

gelombang yang timbul lebih awal

Frekuensi (HR) Tergantung irama dasarnya

Gelomang P Tidak adaPR Interval Tidak adaGelombang QRS > 0,12 detik

Page 21: DASAR-DASAR EKG

Ventrikel TakhikardiaIrama Teratur

Frekuensi (HR) > 100 kali/ menit

Gelomang P Tidak terlihat

PR Interval Tidak ada

Gelombang QRS Lebar (> 0,12)

Ventrikel FibrilariIrama Tidak teraturFrekuensi (HR)

Tidak dapat dihitung

Gelomang P Tidak adaPR Interval Tidak adaGelombang QRS

Tidak dapat dihitung, bergelombang dan tidak teratur

Sinoatrial BlokTerdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS, T menyebabkan kelipatan jarak antara R – RIrama Teratur, kecuali pada yang hilang

Frekuensi (HR) Biasanya kurang dari 60 kali/ menit

Gelomang P Normal, selalu diikuti gelombang QRS

PR Interval Normal Gelombang QRS Normal

Blok Atrioventrikuler Derajat IIrama Teratur

Frekuensi (HR)

Biasanya antara 60 – 100 kali/ menit

Gelomang P Normal, selalu diikuti gel. QRS

PR Interval Memanjang > 0,20 detikGelombang QRS

Normal

Page 22: DASAR-DASAR EKG

(AV Blok) Derajat II Mobitz 1Irama Tidak TeraturFrekuensi (HR) 60 – 100 kali/ menit atau kurang dari 60

kali/ menitGelomang P Normal, tetapi ada satu gelombang P

yang tidak diikuti gelombang QRS

PR Interval Makin lama makin panjang sampai ada gelombang P yang diikuti gelombang QRS, kemudian siklus makin panjang diulang

Gelombang QRS Normal

AV Blok Derajat II Mobitz 2Irama Umumnya tidak teratur, kadang

bisa teraturFrekuensi (HR) Biasanya lambat, <60 kali/ menit

Gelomang P Normal, ada satu atau lebih gelombang P yang tidak diikuti gelombang QRS

PR Interval Normal atau memanjang secara konstan kemudian ada blok

Gelombang QRS Normal

Blok Atrioventrikuler Derajat III (Total AV Blok)Irama Teratur Frekuensi (HR) Kurang dari 60 kali/ menit

Gelomang P Normal, tetapi gelombang P dan gelombang QRS berdiri sendiri – sendiri gelombang kadang diikuti gelombang QRS kadang tidak

PR Interval Berubah – ubahGelombang QRS

Normal atau lebih dari 0,12 detik

Right Bundle Branch Blok (RBBB)

Irama Teratur Frekuensi (HR)

Umunya normal antara 60 – 100 menit

Gelomang P

Normal, setiap gelombang selalu diikuti gelomang QRS dan T

PR Interval

Normal

Gelombang QRS

Lebar lebih dari 0,12 detik

Page 23: DASAR-DASAR EKG

Left Bundle Branch Blok (RBBB)Irama TeraturFrekuensi (HR) Umumnya normal,60 – 100 kali/ menit

Gelomang P Normal, setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T

PR Interval Normal Gelombang QRS Lebar lebih dari 0,12 detik

Page 24: DASAR-DASAR EKG

Hipertrofi Jantung

Page 25: DASAR-DASAR EKG

Penyakit Koroner JantungFase akut Umumnya gelombang Q

patologis disertai ST elevasi/ hanya berupa elevasi segmen ST

Fase sub-akut/ recent

Gelombang Q patologis disertai gelombang T terbalik

Fase old Gambaran EKG berupa gelombang Q patologis, segmen ST dan gelombang T normal kembali

ST Segment Depression

Miocard Infark

Page 26: DASAR-DASAR EKG

?

Page 27: DASAR-DASAR EKG

Thank You