Dasar Dari 4D

9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa modul matematika yang berorientasi pada pemecahan masalah pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan, sedangkan instrumen yang dikembangan adalah angket validator. B. Pengembangan Modul Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul untuk pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan. Model pengembangan modul yang digunakan mengacu pada model 4-D yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari empat tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (desain), Develop (pengembangan), dan Desseminate (penyebaran). Namun demikian pengembangan modul dalam penelitian ini tidak bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas kegiatan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Tahap-tahap pengembangan perangkat pembelajaran tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap pendefinisian bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pendefinisian adalah sebagai berikut: a. Analisis Awal Akhir 25

description

Dasar Dari 4D

Transcript of Dasar Dari 4D

Page 1: Dasar Dari 4D

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk

pengembangan berupa modul matematika yang berorientasi pada pemecahan masalah pokok

bahasan bilangan bulat dan pecahan, sedangkan instrumen yang dikembangan adalah angket

validator.

B. Pengembangan Modul Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul untuk

pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan. Model pengembangan modul yang digunakan

mengacu pada model 4-D yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari empat tahap, yaitu

Define (pendefinisian), Design (desain), Develop (pengembangan), dan Desseminate

(penyebaran). Namun demikian pengembangan modul dalam penelitian ini tidak bertujuan

untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas kegiatan pembelajaran dengan perangkat

pembelajaran yang dikembangkan.

Tahap-tahap pengembangan perangkat pembelajaran tersebut akan diuraikan sebagai

berikut:

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap pendefinisian bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pendefinisian adalah sebagai

berikut:

a. Analisis Awal Akhir 25

Page 2: Dasar Dari 4D

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui masalah dasar yang dihadapi dalam

proses pembelajaran yaitu menyelesaikan masalah. Dalam menyelesaikan masalah

yang dihadapi tidak akan dikembangkan materi-materi pembelajaran baru, akan tetapi

dengan materi yang telah ada berdasarkan kurikulum SMP dikembangkan dengan

menggunakan modul yang sesuai. Untuk mendapatkan analisis awal-akhir, dilakukan

dengan jalan wawancara dengan guru bidang studi dalam hal ini guru matematika.

Adapun kisi-kisi wawancara untuk menganalisis awal-akhir adalah sebagai berikut:

1) Penguasaan materi oleh guru (kesesuaian materi dengan kurikulum).

2) Pemilihan pendekatan pembelajaran.

3) Pemanfaatan media atau sumber belajar.

Hasil wawancara ini bukan digunakan sebagai patokan dalam mengembangkan

modul tetapi digunakan sebagai gambaran untuk melakukan tahap selanjutnya.

b. Analisis Konsep

Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara

sistematis bagian-bagian utama yang relevan yang akan dipelajari siswa berdasarkan

analisis awal-akhir. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi tujun

pembelajaran bilangan bulat dan pecahan, langkah kedua adalah merinci sub materi

bilangan bulat dan pecahan sebagai rincian yang terdapat dalam modul, dan ketiga

membuat susunan/urutan sub materi yang nantinya menjadi isi materi dalam modul

pembelajaran.

c. Analisis Tugas

Page 3: Dasar Dari 4D

Rangkaian tugas ini merupakan dasar untuk merumuskan indikator pembelajaran

yang berorientasi pada pemecahan masalah dalam pokok bahasan bilangan bulat dan

pecahan.

d. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Spesifikasi tujuan pembelajaran adalah tujuan-tujuan pembelajaran khusus. Perincian

tujuan-tujuan pembelajaran khusus tersebut merupakan acuan dalam merancang atau

menyusun modul materi bilangan bulat dan pecahan yang berorientasi pada

pemecahan masalah.

2. Tahap Perencanaan (Design)

Tahap ini bertujuan untuk merancang modul dan instrument penelitian. Tahap ini

dimulai setelah ditentukan tujuan pembelajaran khusus. Adapun kegitan dalam tahap ini

adalah:

a. Pemilihan Media

Pemilihan media ini berkenaan dengan penentuan media yang tepat untuk menyajikan

materi pembelajaran bilangan bulat dan pecahan. Hal ini disesuaikan dengan analisis

materi.

b. Pemilihan Format

Pemilihan format dalam pengembangan modul ini disesuaikan dengan faktor-faktor

yang telah dijabarkan pada tujuan pembelajaran. Format yang dipilih adalah untuk

mendesain tampilan, isi, dan pemilihan strategi pembelajaran.

c. Rancangan Awal

Page 4: Dasar Dari 4D

Rancangan awal modul meliputi perancangan dan penyusunan isi modul.

1) Perancangan isi Modul

Isi meliputi tujuan pembelajaran, uraian materi, contoh soal, tes formatif,

rangkuman materi, soal pendalaman dan kunci jawaban. Dasar perencanaan ini

adalah analisis tugas dan analisis materi yang dijabarkan dalam spesifikasi tujuan

pembelajaran bilangan bulat dan pecahan. Pada perancangan ini memiliki desain

awal sebagai berikut:

a) Karakteristik (Pemecahan Masalah)

Modul ini dikembangkan dengan karakteristik pemecahan masalah. Masalah

yang disajikan tidak hanya masalah rutin saja tetapi juga masalah tidak rutin yang

disusun secara sistematik dalam berbagai bentuk, serta memilih pendekatan dan

metode pemecahan masalah secara tepat. Hal ini bertujuan agar siswa dapat

memahami dan mengembangkan strategi pemecahan masalah, serta dapat

menyelesaikan masalah yang tidak rutin.

b) Materi

Dalam modul ini materi yang disajikan sesuai dengan kurikulum yang digunakan

saat ini yaitu KTSP. Materi disusun secara sistematis, terkait dengan materi

pelajaran lain, dan dirumuskan dengan singkat, jelas dan tepat agar dapat

dipelajari siswa dengan mudah dan lebih mandiri.

c) Konstruksi (kondisi siswa)

Page 5: Dasar Dari 4D

Penyajian materi dan permasalahan yang dikembangkan pada modul ini

disesuaikan dengan kondisi psikologis, perkembangan kognitif, aspek berfikir,

serta kemampuan siswa SMP.

d) Format

Pemilihan format dalam pengembangan modul ini disesuaikan dengan faktor-

faktor yang telah dijabarkan pada tujuan pembelajaran. Format modul meliputi

bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, pada modul

pembelajaran terdapat halaman muka, kata pengantar, petunjuk penggunaan

modul, tujuan pembelajaran, dan daftar isi yang disusun dengan baik dan jelas.

Sistematika penulisan baik, menggunakan tanda baca, dan aturan penulisan

dengan benar agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.

2) Penyusunan isi modul

Setelah merancang isi modul langkah selanjutnya adalah menyusun menjadi sebuah

media pembelajaran. Desain awal modul yang telah dirancang selanjutnya disebut

sebagai draft I.

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tujuan tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

yang berupa modul. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah validasi

modul pembelajaran. Menurut Rosyid (2010) validasi adalah proses permintaan

persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian modul dengan kebutuhan. Untuk

mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut, maka validasi perlu dilakukan dengan

melibatkan praktisi yang ahli sesuai dengan bidang-bidang terkait dalam modul.

Page 6: Dasar Dari 4D

Validasi modul dilakukan oleh para pakar yaitu dosen matematika, guru matematika

dan guru bahasa Indonesia SMP yang telah berpengalaman dalam mengajar. Validasi ini

dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dalam merevisi modul, antara lain meliputi:

a. Validasi pemecahan masalah meliputi indikator pemecahan masalah yang

diimplementasikan dalam modul pembelajaran.

b. Validasi materi meliputi kesesuaian materi dengan kurikulum KTSP, keruntunan

materi, kesesuaian konsep-konsep dengan materi, permasalahan dalam materi

mencerminkan masalah nyata.

c. Validasi konstruksi meliputi kondisi psikologis siswa, aspek berfikir siswa, dan

perkembangan kognitif siswa.

d. Validasi format meliputi huruf, ilustrasi, spasi, pengetikan kalimat, font, penggunaan

bahasan, simbol matematika.

Modul yang telah direvisi dan divalidasi oleh validator disebut draft II. Apabila

draft telah layak maka langsung dianalisis. Akan tetapi, apabila draft belum layak maka

dilakukan validasi dan revisi kembali untuk mendapatkan draft yang layak.

Secara substantial pengembangan modul diadopsi dari pengembangan perangkat

model Thiagarajan, akan tetapi ada beberapa tahapan dalam model Thiagarajan tidak

digunakan sehingga peneliti memodifikasi model pengembangan Thiagarajan. Modifikasi

tersebut dapat dilihat pada diagram berikut:

Analisis Awal-Akhir Analisis Konsep

Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Analisis Tugas

Rancangan Awal

Pemilihan FormatPemilihan Media

Draft I

DEFINE

DESIGN

Page 7: Dasar Dari 4D

Gambar 3.1. Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D

Keterangan :

: Jenis kegiatan : Keputusan

: Garis pelaksanaan : Hasil kegiatan

: Garis siklus (jika perlu)

C. Validator

Validator dalam penelitian ini adalah guru SMP yang mempunyai kriteria sebagai

berikut:

1. Guru Matematika dan Bahasa Indonesia yang sudah berpengalaman mengajar minimal 5

tahun

2. Pendidikan minimal S1

Page 8: Dasar Dari 4D

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan

metode angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu angket validator.

1. Tujuan : untuk mengetahui kalayakan modul

2. Alat yang digunakan : angket validator yang berisi validasi terhadap modul pembelajaran

3. Metode yang digunakan : untuk memperoleh kelayakan modul pembelajaran sesuai

dengan kriteria penilaian validator, masing-masing validator diberi tugas untuk mengisi

angket dan memberi masukan yang sesuai dengan modul pembelajaran

4. Kisi-kisi angket validator meliputi:

a. Validasi pemecahan masalah meliputi indikator pemecahan masalah.

b. Validasi materi meliputi kesesuaian materi dengan kurikulum KTSP, keruntunan

materi, kesesuaian konsep-konsep dengan materi, permasalahan dalam materi

mencerminkan masalah nyata.

c. Validasi konstruksi meliputi kondisi psikologis siswa, aspek berfikir siswa,

kemampuan siswa, dan perkembangan kognitif siswa.

d. Validasi format meliputi huruf, ilustrasi, spasi, pengetikan kalimat, font, penggunaan

bahasa, simbol matematika.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah angket validator. Nilai akhir suatu butir

yang diperoleh merupakan nilai rata-rata perindikator dari total nilai jawaban validator.

Penentuan teknik analisis nilai rata-rata perindikator berdasarkan pendapat dari Arikunto

Page 9: Dasar Dari 4D

(2002) yang mengatakan bahwa: “untuk mengetahui peringkat nilai akhir untuk butir yang

bersangkutan, jumlah nilai tersebut harus dibagi dengan banyaknya responden yang

menjawab angket tersebut”. Berdasarkan pendapat tersebut, rumus untuk menghitung nilai

rata-rata perindikator adalah sebagai berikut:

Dimana:

: Nilai rata-rata perindikator

∑ : Jumlah total nilai jawaban dari responden

: Banyaknya responden

Kriteria validasi analisis rata-rata dengan menggunakan rentang yang dapat diketahui

melalui rumus berikut:

Rentangskor tertinggi skor terendah

banyaknya skor

Pada penelitian ini, skala penelitian yang digunakan adalah 1 sampai 5, dimana 1

sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Adapun kriteria validasi analisis rata-rata

yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Validasi Analisis Rata-Rata

Rata-rata Kriteria Validasi 4,20 5,00 Sangat layak 3,40 4,20 Layak 2,60 3,40 Cukup layak 1,80 2,60 Kurang layak 1,00 1,80 Tidak layak