Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

18
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah Pemberontakan DI/TII di Aceh Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Transcript of Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Page 1: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa BaratPemberontakan DI/TII di Jawa TengahPemberontakan DI/TII di AcehPemberontakan DI/TII di Kalimantan SelatanPemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Page 2: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Latar Belakang

DI/ TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia) adalah gerakan yang menginginkan berdirinya

Negara Islam Indonesia

Page 3: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

DARUL ISLAM/TENTARA ISLAM INDONESIA

Pemberonatakan DI/TII di Jawa Barat

Latar Belakang

Kartosuwiryo bercita-cita ingin mendirikan Negara Islam Indonesia, dan mendirikan pesantren di Mlangbong Garut.

Tokoh-tokoh yang Terlibat

Kartosuwiryo adalah pemimpin dari pemberontakan ini.

Kartosuwiryo

Page 4: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat

Proses Pemberontakan

Kartosuwirjo bercita-cita ingin mendirikan NegaraIslam Indonesia, mendirikan pesantren di Mlangbong Garut; setelah perjanjian Reville RI agar mengosongkan Jawa Barat pindah ke Jawa Tengah dianggap RI menghianati perjuangan rakyat Jawa Barat.

Kartosuwirjo menolak hijrah dan mendirikanNegara Islam Indonesia 7 Agustus 1949.

Page 5: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat

Proses PenyelesaianUntuk menumpas DI/ TII pemerintah melakukan operasi Baratayudha 27 Agustus 1949.

Page 6: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Latar Belakang

Amir Fatah adalah komandan laskar Hizbullah di Tulangan, Sidoarjo dan Mojokerto memproklamasikan diri bergabung dengan DI/TII 23 Agustus 1949 di Tegal, diangkat sebagai Komandan pertempuran Jawa Tengah dengan pangkat Majen TII. Mulai saat itu, pemberontakan pun terjadi.

Page 7: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Tokoh-tokoh yang Terlibat

Amir Fatah sebagai pemimpin dari pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah.

Mahfu’dz Abdurachman

Page 8: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Proses Pemberontakan

Di Kebumen Pemberontakan DI/TII dilakukan oleh Angkatan Umat Islam dipimpin Kyai Somalangu. Kedua gerakan bergabung dengan DI/TII Jawa Barat (Kartosuwirjo), Gerakan DI/TII di Jawa Tengah semakin kuat didukung oleh batalyon 624 yang membelot.

Page 9: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah

Proses Penyelesaian

Untuk mengatasi gerakan ini pemerintah membentuk pasukan khusus Yaitu Banteng Raiders; pasukan ini melakukan operasi Gerakan Banteng Negara dipimpin Letnan Kolonel Sarbini, kemudian diganti Letnan Kolonel M. Bahrun, kemudian Letnan Kolonel A. Yani.

Pemberontakan dapat ditumpas tahun 1954. Untuk mengatasi Batalyon 624 dilakukan operasi Merdeka Timur oleh Letnan Kolonel Soeharto.

Page 10: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Aceh

Latar BelakangPemberontakan ini dilatarbelakangi oleh rasa khawatir akan hilangnya

kedudukan dan perasaan kecewa karena diturunkannya Aceh dari

Daerah Istimewa menjadi keresidenan dibawah propinsi Sumatera

Utara yang ditetapkan Pemerintah pada tahun 1950. Pertentangan

antargolongan, serta rehabilitasi dan modernisasi daerah yang tidak

lancar menjadi penyebab meletusnya pemberontakan DI/TII di Aceh.

Page 11: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Aceh

Tokoh-tokoh yang TerlibatTengku Daud Beureueh sebagai pimpinan dalam pemberontakan DI/TII di daerah Aceh.

Kolonel M. Jasin dan Pangdam I Bukit Barisan sebagai orang yang memprakasai musyawarah kerukunan rakyat Aceh, yang saat itu dapat mengakhiri pemberontakan DI/TII di Aceh.

Tengku Daud Beureueh Tengku Daud Beureueh

Page 12: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Aceh

Proses Pemberontakan

Pemberontakan ini dipimpin oleh Tengku Daud Beureueh yang dulunya adalah Gurbernur Militer pada masa perang Pemerintahan. Pada tanggal 20 September 1953 Daud Beureueh memproklamasikan daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) dibawah pimpinan Kartosuwiryo.

Operasi Penyelesaian

Penyelesaian dari pemberontakan ini adalah melalui musyawarah dan operasi militer.

Pada tanggal 17-28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah Kerukunan Aceh.

Dimana musyawarah ini diselenggarakan atas inisiatif dari Kolonel M. Jasin, dan

Pangdam I Bukit Barisan.

Dengan kembalinya Daud Beureueh ke masyarakat, keamanan di daerah Aceh

kembali pulih..

Page 13: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan

Latar BelakangPemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan di pimpin oleh Ibnu Hajar alias Haderi bin Umar. Ia adalah bekas Letnan Dua TNI yang kemudian memberontak dan menyatakan gerakannya merupakan bagian dari DI/TII Kartosuwiryo. Pasukan Ibnu Hajar dinamakan Kesatuan Rakyat yang Tertindas (KRYT).

Tokoh- tokoh yang TerlibatIbnu Hajar sebagai pemimpin dari Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan.

Qahar Mudzakkar sebagai orang yang membantu Ibnu Hajar dalam pemberontakan DI/TII yang terjadi di Kalimantan Selatan. Qahar juga memimpin pemberontakan di wilayah Sulawesi Selatan.

Kartosuwiryo terlibat dalam pemberontakan ini, karena ia membantu Ibnu Hajar. Kartosuwiryo juga terlibat dalam pembentukan Negara Islam Indonesia.

.

Kartosuwiryo

Page 14: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan

Proses PemberontakanPada bulan Oktober 1950, Ibnu Hajar dan tentaranya melakukan tindakan pengacauan dan meyerang pos-pos TNI di Kalimantan Selatan. Untuk memperkuat pasukannya Ibnu Hajar bekerja sama dengan Qahar Mudzakkar dan Kartosuwiryo.

Operasi Penyelesaian Akhirnya, untuk menumpas pemberontakan ini Pemerintah melakukan pendekatan dan meminta Ibnu Hajar untuk menyerah, Ibnu Hajar sempat menyerah. Namun, stelah itu ia melarikan diri dan kembali memberontak. Maka dari itu Pemerintah bertindak tegas menggempur gerakan Ibnu Hajar melalui operasi militer.

Pada akhir tahun 1959, pasukan Ibnu Hajar berhasil dihancurkan dan Ibnu Hajar dapat ditangkap. Pada bulan Maret 1965 Pengadilan Militer menjatuhkan hukuman mati kepada Ibnu Hajar.

Ibnu Hajar

Page 15: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

DARUL ISLAM / TENTARA ISLAM INDO NESIA

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan

Latar BelakangPemberontakan ini dimulai dengan perbedaan pendapat yang terjadi di MBAD (Markas Besar Angkatan Darat) antara Kol. Bambang Soepeno dan Kol. AH. Nasution yang berpendapat bahwa tentara harus cakap secara tekhnis. Seiring dengan berjalanannya waktu Panglima Soedirman meninggal dunia, dalam hal ini pertentangan di MBAD tetap berjalan, dan dimenangi oleh kelompok Nasution. Akibatnya, sekitar 1.500 gerilyawan tidak diterima menjadi tentara oleh MBAD, sebab mereka tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi.

Kol. AH Nasution Jenderal Soedirman

Page 16: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan

Tokoh-tokoh yang TerlibatQahar Mudzakkar sebagai pemimpin pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.

Kolonel AE Kawilarang yaitu Kastaf Terittirial IV Indonesia Timur.

Kopda Sadeli (anggota Pasukan Batalyon 330) yang dapat menembak mati Qahar Mudzakkar.

Qahar Mudzakkar Kol. AE Kawilarang

Page 17: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan

Proses PemberontakanAbdul Qahar Mudzakkar kemudian membela hak-hak kaum gerilyawan, ia mengusulkan kepada Kol. AE Kawilarang agar para gerilyawan dimasukkan dalam suatu resimen/ Namun, usulan tersebut ditolak oleh Kol. AE Kawilarang. Setelah itu Qahar Mudzakkar mulai menghimpun para gerilyawan dan memimpin mereka dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).

Pada periode 1953-1959, Qahar dan pasukannya bergabung dengan Darul Islam pimpinan Kartosuwiryo. Kemudian pada periode 1962-1965 TNI perlahan-lahan dapat menekan gerakan ini, disebabkan karena adanya perpecahan di dalam pasukan tersebut.

Page 18: Darul Islam - Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan

Operasi PenyelesaianUntuk mengakhiri pemberontakan ini, pemerintah melakukan serangkaian operasi militer. Pada tanggal 3 Februari 1965 Qahar Mudzakkar berhasil tertembak mati ditangan Kopda Sadeli, yaitu anggota Pasukan Batalyon 330 Kujang I Siliwangi.