DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

download DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

of 84

Transcript of DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    1/84

    PRAKTIKUM ILMU GIZI

    Diberikan dalam Asistensi praktikum Ilmu Gizi

    DDT

    Program Studi Pendidikan Dokter UNIBA

    2 9

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    2/84

    PRAKTIKUM ILMU GIZI

    SISTEM DASAR DIAGNOSTIK & TERAPI

    ILMU GIZI DASARAntropometrik

    (bayi, anak & dewasa)

    ILMU GIZI KLINIKTerapi Dietetik

    (MPB, ML, MS, MC/MLP)

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    3/84

    ILMU GIZI DASAR

    PENILAIAN STATUS GIZI CARAANTROPOMETRIK

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    4/84

    Antropometrik indikator status gizi dapat

    dilakukan dengan mengukur beberapa parameter.

    Parameter ukuran tunggal dari tubuh manusia

    antara lain umur, berat badan, tinggi badan,

    lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada,

    lingkar panggul dan tebal lemak di bawah kulit.

    Pendahuluan

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    5/84

    PENILAIAN STATUS GIZI CARA

    ANTROPOMETRIK

    DEWASA:

    1) BB untuk TB

    2) Lingkar Lengan Atas

    BAYI & ANAK:

    1) BB untuk TB

    2) Lingkar Lengan Atas (LLA)

    3) LLA untuk TB umur 1- 10 tahun

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    6/84

    PRAKTIKUM 1(

    PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRI

    BERAT BADAN (BB) UNTUK TINGGI BADAN (TB)

    ORANG DEWASA

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    7/84

    Pendahuluan

    Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang

    dewasa (18 tahun ke atas) merupakan masalah

    penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-

    penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhiproduktivitas kerja.

    Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index(BMI) merupakan alat atau cara sederhana untuk

    memantau status gizi orang dewasa.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    8/84

    Alat yang digunakan untuk orang dewasa:

    BB : - Spring balance scale

    - Platform balance scale

    TB : - Microtoice

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    9/84

    Rumus penentuan status gizi:

    BBI : (TB100)10 % (TB100)

    IMT : BB / TB

    Satuan ukur:BBI : TB dalam cm

    IMT : BB dalam Kg dan TB dalam meter (m)

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    10/84

    Klasifikasi Interpretasi Status Gizi IMT

    Status IMT (Kg/m) Resiko ko-morbiditas

    BB Kurang < 18,5 Rendah

    Normal 18,522,9 Normal

    BB Lebih >23

    Beresiko 23 - 24,9 Meningkat

    Obesitas I 2529,9 Moderat

    Obesitas II >30 Berat

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    11/84

    PRAKTIKUM 2PENILAIAN STATUS GIZI CARA

    ANTROPOMETRILINGKARAN LENGAN ATAS (LLA) UNTUK

    ORANG DEWASA

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    12/84

    Pendahuluan:

    Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memang merupakansalah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah

    dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh

    dengan harga yang lebih murah.

    Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian

    terutama jika digunakan sebagai pilihan tunggal untuk indeks

    status gizi misalnya kesalahan pengukuran pada LLA relatif

    lebih besar dibandingkan TB.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    13/84

    Alat yang digunakan :Insertion tape suatu pita pengukur yang

    terbuat dari fiberglass atau jenis kertas

    tertentu berlapis plastik

    Tempat pengukuran LLA :

    Pengukuran dilakukan di bagian tengah antaraacromion dan olecranon.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    14/84

    Syarat-syarat pengukuran LLA :

    - lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif

    - lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak

    tertutup kain/pakaian

    - lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidaktegang atau kencang

    - alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak

    kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya

    sudah tidak rata

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    15/84

    Cara pengukuran LLA :

    1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon

    2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon

    3. Tentukan titik tengah lengan

    4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampaicukup terukur lingkar lengan

    5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar

    6. Cara pembacaan skala yang benar

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    16/84

    Nilai standar LLA :

    Laki-laki : 29,5 cm

    Perempuan : 28,5 cm

    Rumus Penentuan Status Gizi:

    Penilaian status gizi :

    Baik : > 85%

    Kurang : 75,1%-85%

    Buruk : 75%

    LLA yang diukur

    LLA standar

    X 100%% SG =

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    17/84

    Lengan = LLA

    3,14

    Otot = lenganTLK

    otot = otot x 3,14

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    18/84

    Insertion Tape

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    19/84

    PRAKTIKUM 4

    PENILAIAN STATUS GIZI CARA

    ANTROPOMETRI

    LINGKARAN LENGAN ATAS (LLA) MENURUT

    UMUR UNTUK BAYI & ANAK

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    20/84

    LLA untuk Bayi & Anak:

    Alat yang digunakan :

    Insertion tapesuatu pita pengukur yang terbuat dari

    fiberglass atau jenis kertas tertentu berlapis plastik

    Tempat pengukuran LLA :

    Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara acromion dan

    olecranon.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    21/84

    Syarat-syarat pengukuran LLA :

    - lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif

    - lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak

    tertutup kain/pakaian

    - lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak

    tegang atau kencang

    - alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak

    kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya

    sudah tidak rata

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    22/84

    Cara pengukuran LLA :1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon

    2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon

    3. Tentukan titik tengah lengan

    4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampaicukup terukur lingkar lengan

    5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar

    6. Cara pembacaan skala yang benar

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    23/84

    Status gizi berdasarkan warna pada pita shakir :

    - merah : 7,5 - 12,5 cm : status gizi buruk

    - kuning : 12,613,5 cm : status gizi kurang

    - hijau : 13,517,5 cm : status gizi baik

    - putih : > 17,5 cm : status gizi overweight

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    24/84

    Rumus penentuan status gizi berdasarkan daftar 6 (LLA untukumur) :

    %SG = LLA diukur/LLA standar x 100%

    LLA standar = LLA baku (80%) pada daftar 1

    Interpretasi :

    - Status gizi baik : > 85%

    - Status gizi kurang : 70,185%

    - Status gizi buruk : 70%

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    25/84

    Insertion Tape/Pita Shakir

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    26/84

    PRAKTIKUM 4(Kode Praktikum: GD/APM/B/III)

    PENILAIAN STATUS GIZI CARAANTROPOMETRI

    LINGKARAN LENGAN ATAS (LLA) UNTUK

    TINGGI BADAN (TB) ANAK UMUR 1-10 TAHUN

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    27/84

    LLA untuk TB Anak 1- 10 tahun

    Alat yang digunakan :

    TB : microtoice

    LLA : pita shakir

    Quac stick Rumus penentuan status gizi berdasarkan daftar (LLA untuk

    TB) :

    % SG = LLA diukur/LLA standar x 100%

    LLA standar = LLA baku (85%) pada daftar 2

    Interpretasi :

    - Status gizi baik : > 85%

    - Status gizi kurang : 70,185%

    - Status gizi buruk : 70%

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    28/84

    Untuk menyeleksi secara cepat status gizi anak dengan cara

    LLA untuk TB dikenal dengan menggunakan Quac stick.

    Cara memakai Quac stick :

    - Hubungkan TB (cm) pada sisi kiri dengan LLA (cm)

    pada sisi kanan

    - Bila garis penghubung :

    mendatar = gizi baik

    menurun = gizi kurang

    menanjak = gizi lebih

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    29/84

    Quac Stick

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    30/84

    Praktikum 5

    PENENTUAN KEBUTUHAN ENERGI DENGAN

    MENGGUNAKANRUMUS HARRIS BENEDICT

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    31/84

    TAMBAHANPENILAIAN STATUS GIZI CARA

    ANTROPOMETRI BERAT BADAN (BB) DANTINGGI BADAN (TB) UNTUK BAYI DAN ANAK

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    32/84

    Alat yang digunakan :

    Berat badan

    Anak : -Platform balance scale

    -Spring balance scale Bayi : Dacin

    Tinggi badan

    Anak : Microtoice

    Bayi : Infantometer

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    33/84

    FORMULA

    US-NCHS (National centre for health

    statistic)

    Skor baku rujukanNilai individual subyek (NIS)Nilai median baku rujukan

    Nilai simpang baku rujukan (NSBR)

    Z-score = BB sekarangmedian

    +1SDmedian

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    34/84

    Interpretasi :

    Baik : > -2 SD

    Kurang : (-2)(-3) SD

    Buruk : < -3 SD

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    35/84

    Contoh :

    Anak 36 bulan, BB = 15,2 Kg, TB = 96 cmZ-score ?

    PB/U = Z-score = 9696,5 = -0,139

    100,196,5

    BB/U = ?

    BB/TB = ?

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    36/84

    ILMU GIZI KLINIK

    TERAPI DIETETIK

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    37/84

    PRAKTIKUM 1

    (Kode Praktikum: GK/TDE/A/I)

    MAKANAN PADAT BIASA

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    38/84

    PRAKTIKUM 1 :

    MAKANAN PADAT (BIASA)

    Makanan padat (biasa) adalah bentuk makanan yang

    diberikan pada orang normal.

    Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari

    yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk,tekstur dan aroma yang normal.

    Makanan biasa terdiri dari golongan makanan pokok,

    golongan lauk-pauk, golongan sayuran dan golongan

    buah.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    39/84

    Syarat-syarat diet makanan biasa

    1. Energi sesuai kebutuhan normal orang

    dewasa dalam keadaan istirahat.

    2. Protein 10-15% dari kebutuhan energi total

    3. Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi

    5. Cukup mineral, vitamin dam kaya serat

    6. Makanan tidak merangsang saluran cerna7. Makanan sehari-hari beraneka ragam dan

    bervariasi

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    40/84

    Indikasi pemberian makanan biasa

    Makanan biasa diberikan kepada pasien yang

    tidak memerlukan diet khusus berhubungandengan penyakitnya.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    41/84

    Makanan yang dianjurkan

    Walau tidak ada pantangan secara khusus,

    makanan sebaiknya dalam bentuk yang

    mudah dicerna dan tidak merangsang pada

    saluran cerna

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    42/84

    Makanan yang tidak dianjurkan

    Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet

    makanan biasa adalah makanan yang

    merangsang seperti makanan yang berlemaktinggi, terlalu manis, terlalu berbumbu dan

    minuman yang mengandung alkohol.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    43/84

    Bahan makanan tersebut dapat ditukardengan bahan makanan lain sesuai denganmakanan yang ada di daerah dan kebiasaanmakanan setempat.

    Bahan makanan pada tiap golongan dalamjumlah yang dinyatakan pada daftar URT

    bernilai gizi hampir sama, oleh karena itu satusama lain dapat saling menukar.

    Contohnya : Nasi 100 g = gls

    Kentang 200 g = 2 biji sedangKeduanya mengandung 175 kkal, 4 gr protein,40 gr HA

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    44/84

    PRAKTIKUM 2

    (Kode Praktikum: GK/TDE/A/II)

    MAKANAN LUNAK

    (SOFT DIET)

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    45/84

    PRAKTIKUM 2 :

    MAKANAN LUNAK (SOFT DIET)

    Makanan lunak adalah makanan yang

    memiliki tekstur yang mudah dikunyah,

    ditelan dan dicerna dibandingkan makananbiasa.

    Makanan lunak merupakan perpindahan dari

    makanan saring ke makanan biasa.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    46/84

    Syarat-syarat diet makanan lunak

    1. Energi, protein dan zat gizi lain cukup

    2. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau

    lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan

    kemampuan makan pasien.3. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali

    makan lengkap dan 2 kali selingan.

    4. Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak

    mengandung bumbu yang tajam.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    47/84

    Indikasi pemberian makanan lunak

    Pasien sesudah operasi tertentu

    Pasien dengan penyakit infeksi dengan

    kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi

    Pasien dengan kesulitan mengunyah dan

    menelan

    Sebagai perpindahan dari makanan saring ke

    makanan biasa.

    Makanan yang boleh diberikan

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    48/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Sumber HA : beras ditim, dibubur, kentangdirebus, makaroni, soun, mi, misoa direbus,roti, biskuit, tepung sagu, tapioka, maizena,hunkwe dibubur atau dibuat puding, gula,

    madu Sumber protein hewani : daging, ikan, ayam,

    tidak berlemak direbus, dikukus, ditim, telur

    direbus, diceplok air, diorak-arik, bakso ikan,sapi atau ayam direbus, susu, milkshake,yoghurt, keju.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    49/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Sumber protein nabati : tempe dan tahu direbus,dikukus, ditumis, dipanggang, kacang hijaudirebus, susu kedelai.

    Sayuran : sayuran tidak banyak serat dan dimasak

    seperti daun bayam, daun kangkung, kacangpanjang muda, buncis muda, labu siam, labukuning, tomat, wortel.

    Buah-buahan : buah segar dihaluskan atau dipure

    tanpa kulit seperti pisang matang, pepaya, jerukmanis dan jus buah.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    50/84

    Makanan yang tidak boleh diberikan

    Sumber HA : nasi digoreng,beras ketan, ubi,singkong, tales, cantel

    Sumber protein hewani : daging dan ayam

    berlemak dan berurat banyak, daging ayam,ikan dan telur digoreng, ikan banyak duri

    seperti bandeng, mujair, mas dan selar

    Sumber protein nabati : tempe, tahu dankacang-kacangan digoreng, kacang merah

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    51/84

    Makanan yang tidak boleh diberikan

    Sayuran : sayuran banyak serat seperti daun

    singkong, daun katuk, daun melinjo, nangka muda,

    pare, sayuran yang menimbulkan gas seperti kol,

    sawi, lobak, sayuran mentah Buah-buahan : buah banyak serat dan menimbulkan

    gas seperti nenas, nangka masak, dan durian, buah

    lain dalam keadaan utuh kecuali pisang, buah kering.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    52/84

    PRAKTIKUM 3

    (Kode Praktikum: GK/TDE/A/III)

    MAKANAN SARING

    (SEMI LIQUID DIET)

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    53/84

    PRAKTIKUM 3 :

    MAKANAN SARING (SEMI LIQUID DIET)

    Makanan saring adalah makanan semipadat

    yang mempunyai tekstur lebih halus daripada

    makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan

    dan dicerna.

    Makanan saring merupakan perpindahan dari

    makanan cair kental ke makanan lunak.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    54/84

    Syarat-syarat diet makanan saring

    1. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkatselama 1-3 hari, karena kurang memenuhi

    kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin.

    2. Rendah serat, mudah dicerna, tidak membentukgas dalam saluran cerna, tidak merangsang saluran

    cerna, diberikan dalam bentuk disaring atau

    diblender.

    3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kalisehari.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    55/84

    Indikasi pemberian makanan saring

    Pasien sesudah mengalami operasi tertentu

    Pasien pada infeksi akut termasuk infeksisaluran cerna (misal : typhus abdominalis atau

    gastroenteritis)

    Pasien dengan kesulitan mengunyah danmenelan

    Sebagai perpindahan dari makanan cair kentalke makanan lunak

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    56/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Sumber HA : beras dibubur saring ataudihaluskan (diblender), roti dipanggang ataudibubur, krakers, biskuit, tepung-tepunganseperti tepung beras, maizena, sagu, hunkwe ,

    havermout dibubur atau dibuat puding, gulapasir, gula merah, gula aren, sirop.

    Sumber protein hewani : daging, ayam dan

    ikan tanpa duri digiling, dihaluskan, telurayam rebus masak atau dicampur dalammakanan atau minuman, susu sapi, yoghurt.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    57/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Sumber protein nabati : tempe dan tahu digiling,

    kacang hijau disaring atau dihaluskan, susu kedelai.

    Sayuran : sayuran rendah serat dan disaring atau

    dihaluskan seperti bayam, labu siam, labu kuning,tomat, wortel.

    Buah-buahan : buah yang tidak banyak serat disaring

    atau dibuat jus atau dihaluskan seperti pepaya,

    semangka, melon, pisang,

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    58/84

    Makanan yang tidak boleh diberikan Sumber HA : beras ketan, jagung, cantel, ubi,

    talas, singkong.

    Sumber protein hewani : daging dan ayam

    berlemak, daging ayam, ikan dan telur

    digoreng, daging diawet seperti dendeng,diasap, ikan diawet seperti dendeng dan

    diasap, ikan banyak duri seperti bandeng,

    mujair, mas dan selar.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    59/84

    Makanan yang tidak boleh diberikan

    Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan hasil

    olah seperti tempedan tahu digoreng.

    Sayuran : sayuran banyak serat seperti daun

    singkong, daun katuk, daun melinjo, nangka muda,pare, sayuran yang menimbulkan gas seperti kol,

    sawi, lobak.

    Buah-buahan : buah banyak serat dan menimbulkan

    gas seperti nenas, nangka , durian dan kedondong

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    60/84

    Contoh Menu Makanan Saring:

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    61/84

    PRAKTIKUM 4

    (Kode Praktikum: GK/TDE/A/IV)

    MAKANAN CAIR

    (FULL LIQUID DIET)

    PRAKTIKUM 4

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    62/84

    PRAKTIKUM 4 :

    MAKANAN CAIR ( FULL LIQUID DIET)

    Makanan cair adalah makanan yangmempunyai konsistensi cair hingga kental.

    Makanan dapat diberikan secara oral atau

    parenteral Menurut konsistensi makanan, makanan cair

    terdiri atas 3 jenis yaitu:

    makanan cair jernih,

    makanan cair penuh dan

    makanan cair kental.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    63/84

    Syarat-syarat diet makanan cair jernih

    1. Makanan yang diberikan dalam bentuk cair jernihyang tembus pandang

    2. Bahan makanan hanya terdiri dari sumber

    karbohidrat

    3. Tidak merangsang saluran cerna dan mudah

    diserap

    4. Sangat rendah sisa (residu)

    5. Diberikan hanya selama 1-2 hari6. Diberikan dalam porsi kecil tapi interval sering

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    64/84

    Indikasi pemberian makanan cair jernih

    Pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu

    Pasien yang intakenya tidak adekuat (mis:

    mual dan muntah)

    Pasien pasca perdarahan saluran cerna

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    65/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Teh, sari buah, sirop, air gula, kaldu jernih

    serta cairan mudah cerna seperti cairan yang

    mengandung maltodekstrin.

    Makanan dapat ditambah dengan suplemenenergi tinggi dan rendah sisa.

    Syarat-syarat diet makanan cair penuh

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    66/84

    Syarat-syarat diet makanan cair penuh

    1. Tidak merangsang saluran cerna2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat

    memenuhi kebutuhan energi dan protein

    3. Kandungan energi minimal 1 kkal/ml.Konsentrasi cairan dapat diberikan secara

    bertahap dari ,1/4 sampai penuh

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    67/84

    Syarat-syarat diet makanan cair penuh

    4. Berdasarkan masalah pasien, dapatdiberikan formula rendah atau bebaslaktosa, dan sebagainya

    5. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin danmineral dapat diberikan tambahanferosulfat, vitamin B kompleks dan vitamin C

    6. Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml

    Indikasi pemberian makanan cair

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    68/84

    Indikasi pemberian makanan cair

    penuh

    Pasien yang mempunyai masalah untuk

    mengunyah, menelan atau mencernakan

    makanan padat misalnya pada operasi mulutatau tenggorokan, dan atau pada pasien

    dengan kesadaran menurun.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    69/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Makanan dapat diberikan melalui oral,pipatau enteral (Naso Gastric Tube) secara bolusatau drip (tetes)

    Makanan cair dengan susu penuh/skim =>susu penuh, maizena, telur ayam, margarin,inyak, gula, sari buah

    Makanan diblender => nasi tim, telur ayam,

    daging giling, ikan, tahu, tempe ,wortel, labukuning, sari buah

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    70/84

    Syarat-syarat diet makanan cair kental

    1. Mudah ditelan dan tidak merangsang

    saluran cerna

    2. Cukup energi dan protein3. Diberikan bertahap menuju ke makanan

    lunak

    4. Porsi diberikan kecil dan sering (tiap 2-3 jam)

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    71/84

    Indikasi pemberian makanan cair kental

    Pasien yang tidak mampu mengunyah,

    menelan serta untuk mencegah aspirasi

    (cairan masuk ke dalam saluran napas) seperti

    pada penyakit yang disertai peradangan, ulkus

    peptikum, atau gangguan struktural atau

    motorik pada rongga mulut.

    Makanan yang boleh diberikan

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    72/84

    Makanan yang boleh diberikan

    Sumber HA : kentang, gelatin, tapioka dibuatpuding

    Sumber protein : susu, es krim, yoghurt, telur

    ayam, tahu giling Sumber lemak : margarin, mentega

    Sayuran : sayuran dibuat jus dan dikentalkan

    dengan gelatin Buah-buahan : buah dibuat jus, jeli dan pure

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    73/84

    Contoh Menu Makanan Cair & MLP:

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    74/84

    PRAKTIKUM 5

    (Kode Praktikum: GK/TDE/A/V)

    APLIKASI KOMPREHENSIF

    DIETETIK PADA ORANG SAKIT

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    75/84

    Sistem SOAP

    A. Subjective data

    B. Objective data

    C. Assessment

    D. Plan

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    76/84

    A. Subjective Data

    Riwayat penyakit

    Food recall 24 jam

    Frekuensi konsumsi makanan

    Ketidakmampuan untuk makan sendiri

    Pengetahuan tentang zat gizi

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    77/84

    B. Objective Data

    Evaluasi hubungan kebiasaan makan dan carahidup

    Evaluasi asupan makanan 3 hari berturut-turut(recall diet)

    Evaluasi kebiasaan makan dan asupan makansebelumnya, antropometrik, laboratorium danpemeriksaan klinis.

    Interpretasi hasil laboratorium

    Evaluasi kemampuan penderita untuk dapatmenerima dan mengerti intruksi diit yangdiberikan.

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    78/84

    C. Assessment

    Evaluasi and interpretasi subjectivedan objective data

    Menentukan masalah gizi utama

    l

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    79/84

    D. P l a n

    Tindakan diambil berdasarkan data Subjektif,Objektif, Assessment

    Rekomendasi untuk melakukan komunikasi dan

    evaluasi antara anggota team Implementasi, monitoring dan perbaikan rencana

    asuhan nutrisi termasuk tujuan objektif untuk

    memecahkan masalah gizi penderita, termasuk

    follow-upnya

    Energi : orang sehat dan sakit

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    80/84

    Energi : orang sehat dan sakit

    Dapat dihitung menggunakan rumus Harris-Benedictsbb:

    Laki-laki : BEE=66 + 13.7W + 5H6.8A

    Perempuan : BEE=655 + 9.6W + 1.7H4.7A

    Untuk mendapatkan hasil yg akurat perludiperhitungkan aktivitas dan injury factor

    utamanya pada penderita yang sakit

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    81/84

    Aktivitas faktor:1.2 pt bedrest

    1.3 ambulatory pt1.5-1.75 normal pt2.0 extremely active

    Injury factor 1.2 minor operasi

    1.35 skeletal trauma1.44 elective operasi1.6-1.9 major sepsis1.88 trauma + steroid

    2.1-2.5 luka bakar berat Total daily expenditure [TDE] penderita dpt dihitungdg mengalikan BEE dg aktifitas faktor [AF] dan injuryfaktor [IF]

    K d Kh

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    82/84

    Keadaan Khusus

    Untuk mempertahankan BB :

    BEE x 1,2-1,5

    Untuk peningkatan BB pada

    pasien yang stabil :

    BEE x 2

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    83/84

    CARA CEPAT :

    - Laki-laki : 1 kkal x kg BB x 24 jam

    Perempuan : 0,95 x kg BB x 24 jam

    - Laki-laki : 30 kkal x kg BB

    Perempuan : 25 kkal x kg BB

  • 7/21/2019 DARI+TIWI+ASIST-INTRUK+DDT+UNIBA++2009

    84/84