Darah pada hewan
-
Upload
rizkigumilar -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
description
Transcript of Darah pada hewan
Darah 2 (Waktu pembekuan, waktu pendarahan, hematokrit, dan heomoglobin)
Hasil Pengamatan
Klp Nama sampel Umur Jenis kelamin
Aktivitas Hb Hematokrit Waktu pendarahan
(detik)
Waktu pembekuan
(detik)HA Tq
1 Fahmi 23 L Begadang 4.5 Gr%
90 %
205.9 gram %
32 360
23 Haitsam
Muthi19 L Begadang,
tidak sarapan
14 Gr%
80 %
- 29 300
4 Arif Hidayatullah
20 L Begadang 5.8 Gr%
80 %
49 gram % 52 420
5 Haris Ramdani
18 L Begadang 4.2 Gr%
70 %
43.9 gram %
13 540
6 Sepri Diana 19 P Begadang, jalan kaki
8 Gr%
70 %
35.71 gram %
10.7 > 480
7 M. Ikhsan 19 L Begadang 4.3 Gr%
80 %
38.5 gram %
36 420
8 Rizal Purwana
19 L Begadang, tidak
sarapan
4.4 Gr%
80 %
- 31.95 767
9 Dhini Siscayanti
18 P Begadang, sarapan
8.2 Gr%
70 %
38 gram % 58.61 360
10 Juniarti M. 19 P Olahraga 8.8 Gr%
80 %
44 gram % 63 480
Pembahasan
1. Penentuan Kadar Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit (sel darah merah) yang sangat kompleks.
Hemoglobin adalah persenyawaan antara protein, globin, dan zat arna (heme). Keistimewaan
hemoglobin adalah dapat mengikat oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Penetapan kadar
hemoglobin digunakan untuk mendiagnosis anemia dan Mean Corpuscular Hemoglobin.
Penetapan kadar Hb bisa menggunakan metode hematin asam dengan hemometer sahli dan
metode Tallquist.
a. Metode hematin asam dengan hemometer sahli
Pada metode ini kadar hemoglobin dalam darah adalah 4,4 Gr % yang artinya bahwa
dalam sampel darah terdapat 44 gram Hb dalam 100 ml darah. Jika dibandingkan
dengan data kelompok lain maka dapat diketahui bahwa kadar hemoglobin dalam
darah perempuan sekitar 8,3 Gr % sedangkan pada laki-laki lebih sedikit hanya
sekitar 6,2 Gr %. Dilihat dari umur maka semakin tua umur seseorang kadar
hemoglobin dalam darahnya semakin rendah. Pada umur 20 tahun kadar hemoglobin
dalam darah sekitar 5,2 Gr%, sedangkan pada umur 18 tahun sekitar 6,2 tahun.
Perbandingan melalui aktivitas menunjukkan bahwa orang yang berolahraga kadar
hemoglobin dalam darahnya adalah 8,8 Gr %. Sedangkan orang yang begadang dan
belum sarapan kadar hemoglobin dalam darahnya lebih rendah yaitu sekitar 6,7 Gr %.
b. Metode Tallquist
Prinsip kerja metode Tallquist adalah menentukan kadar Hb dengan membandingkan
intensitas warna merah pada sampel darah. Intensitas warna tersebut dapat disamakan dengan
konsentrasi Hb yang terdapat dalam darah. Caranya dengan menggunakan buku yang berisi
warna-warna darah yang telah diketahuin kadar Hb konsentrasi hb nya.
Pada praktikum ini diketahui kadar atau konsentrasi Hb nya adalah 80 %. Hal ini
menunjukkan bahwa orang yang darahnya digunakan sebagai sampel menderita anemia
karena aktivitas yang dilakukannya sebelum dilakukan pengambilan darah adalah begadang
dan tidak sarapan. Jika dibandingkan dengan data yang lain maka dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi Hb pada laki-laki lebih tinggi yaitu 84,9 %, pada perempuan hanya 39,2%.
Dilihat dari umur maka yang konsentrasi Hb nya paling tinggi adalah orang yang berusia 20
tahunan yaitu sekitar 127,5 %. Pada orang yang berusia 18 tahun konsentrasi Hb nya 40,95 %.
Lain halnya jika dilihat dari jenis aktivitasnya, seseorang yang begadang dan tidak sarapan
konsentrasi Hb nya 68,5 %. Sdangkan orang yang berolahraga konsentrasi Hb nya hanya
sekitar 44 %.
2. Menentukan Nilai Hematokrit
Nilai hematokrit merupakan persentase sel-sel darah dalam darah. Penentuan nilai
hematokrit di dalam darah bisa dilakukan dengan menggunakan metode mikromematokrit.
Metode mikromemtokrit dilakukan dengan mencampurkan darah dengan antikoagulan lalu
dipusing dengan alat centrifuge sehingga membentuk lapisan-lapisan. Lapisan yang terdiri
atas butir-butir darah merah diukur dan dinyatakan sebagai % volume dari keseluruhan darah.
Nilai hematokrit pada sampel kelompok kami tidak dapat diketahui karena terjadi
kesalahan pada saat penampungan sampel darah. Hal ini disebabkan pemasangan sumbat
tabung mikrohematokrit yang tidak sesuai sehingga ketika diletakkan di sentrofage 3000 rpm
selama 15 menit darah keluar dari kapiler hematokrit. Dari hasil pengamatan kelompok lain
diperoleh data nilai hematokrit pada perempuan sebesar 39,2 gram %, sedangkan nilai
hematokrit pada laki-laki adalah 84,9 gram %. Berdasarkan hasil praktikum maka dapat
disimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada laki-laki lebih besar dari kadar hemoglobin pada
perempuan. Jika dilihat dari faktor umur maka rata-rata nilai hematokrit yang paling besar
adalah umur 23 tahun yaitu 205,9 gram %. Jika kita membandingkan nilai hematokrit dari
jenis aktivitas yang dilakukan seseorang maka bisa disimpulkan bahwa orang yang begadang
mempunyai nilai hematokrit sekitar 68,5 gram %. Sedangkan orang yang berolahraga nilai
hematokritnya lebih rendah hanya sekitar 68,5 % saja.
3. Menentukan Waktu Pendarahan
Waktu pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh
darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian
pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya agregat yang menutupi celah pembuluh darah
yang rusak. Waktu pendarahan biasanya dapat juga diartikan sebagai waktu mulai keluarnya
tetesan darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring atau tissue.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yaitu besar kecilnya
luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas, kadar hemaglobin dalam
plasma dan kadar globulin dalam darah. Pendarahan yang hebat dapat diakibatkan oleh salah
satu defisiensi dari faktor pembekuan. Tiga jenis kecenderungan pendarahan tertentu adalah
defisiensi vitamin K, hemofilia, dan tromboplasitoplatopenia.
Pada hasil pengamatan kelompok kami waktu yang diperlukan sejak keluarnya darah
sampai darah berhenti keluar adalah 31,95 detik. Pada sampel kelompok lain yang berumur
19 tahun, rata-rata waktu pendarahannya sekitar 34,13 detik. Pada sampel yang berumur 18
tahun, rata-rata waktu pendarahannya sekitar 35,8 detik. Sedangkan pada sampel yang berusia
20 tahun ke atas, waktu pendarahannya sekitar 30.5 detik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa umur mempengaruhi waktu pendarahan. Seseorang yang berusia lebih
muda waktu pendarahannya lebih lama dibandingkan dengan yang umurnya lebih tua. Jika
dibandingkan berdasarkan jenis kelamin, rata-rata waktu pendarahan pada perempuan
sekitar 44,1 detik. Sedangkan pada laki-laki waktu pendarahannya sekitar 32,3 detik. Namun
jika dilihat dari aktivitas yang dilakukan sebelum praktikum ini dilakukan maka dapat
dibandingkan seseorang yang begadang dengan orang yang berolahraga mempunyai waktu
pendarahan yang berbeda. Orang yang begadang waktu pendarahannya lebih sebentar rata-
rata sekitar 32,9 detik. Sedangkan orang yang berolahraga waktu pendarahannya lebih lama
yaitu 63 detik.
4. Menentukan Waktu Pembekuan Darah
Waktu pembekuan darah atau disebut juga waktu koagulasi adalah waktu yang
diperlukan dari saat darah mulai keluar sampai terbentuknya benang fibrin pada proses
pembekuan darah. Sedangkan proses koagulasi (penggumpalan darah) terjadi lewat
mekanisme kompleks yang diakhiri dengan pembentukan fibrin (protein dalam plasma darah
yang diubah oleh trombin/enzim pembeku darah dalam proses pembekuan darah). Mekanisme
ini terjadi jika ada cedera di dalam maupun di permukaan tubuh.
Kondisi darah mudah menggumpal bisa terjadi karena faktor keturunan maupun
didapat misalnya akibat infeksi maupun tingginya antibodi antikardiolipid (ACA) akibat
gangguan autonium. Waktu koagulasi normal pada manusia yaitu 15 detik sampai 2 menit
dan berakhir dalam waktu 5 menit.
Berdasarkan hasil pengamatan, waktu yang diperlukan sejak darah keluar sampai
terbentuk benang fibrin pada sampel kelompok kami sekitar 767 detik atau sekitar 7 menit.
Jika dibandingkan dengan waktu pembekuan darah pada kelompok lain maka waktu
pembekuan darah kelompok kami adalah yang terlama. Berdasarkan perbedaan umur dapat
diketahui bahwa semakin tua usia seseorang maka waktu pembekuan darahnya akan semakin
cepat. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata yang diperoleh yaitu pada sampel yang berumur 20
tahun ke atas waktu pembekuan darahnya sekitar 390 detik. Sedangkan waktu pembekuan
darah pada orang yang berusia 18 tahun sekitar 450 detik. Jika dilihat dari jenis kelamin maka
waktu pembekuan darah pada perempuan lebih cepat daripada pada laki-laki. Rata-rata waktu
pembekuan darah pada perempuan adalah 440 detik, sedangkan pada laki-laki sekitar 467,8
detik. Aktivitas yang dilakukan seseorang ternyata juga berpengaruh terhadap lamanya waktu
pembekuan darah. Seseorang yang kurang istirahat akibat begadang waktu pembekuan
darahnya lebih cepat yaitu sekitar 455,9 detik, sedangkan orang yang berolahraga waktu
pembekuan darahnya lebih lama yaitu 480 detik.
Kesimpulan
Penentuan Kadar Hemoglobin (Hb) bisa menggunakan metode hematin asam dengan
hemometer sahli dan metode Tallquist.
Pada metode hematin asam dengan hemometer sahli kadar hemoglobin dalam darah
adalah 4,4 Gr % yang artinya bahwa dalam sampel darah terdapat 44 gram Hb dalam
100 ml darah. Jika dibandingkan kadar hemoglobin dalam darah perempuan sekitar
lebih tinggi daripada laki-laki. Dilihat dari umur maka semakin tua umur seseorang
kadar hemoglobin dalam darahnya semakin rendah. Perbandingan melalui aktivitas
menunjukkan bahwa orang yang berolahraga kadar hemoglobin dalam darahnya lebih
tinggi dari orang yang begadang dan belum sarapan
Metode Tallquist untuk menentukan kadar Hb dengan membandingkan intensitas
warna merah pada sampel darah. Intensitas warna tersebut dapat disamakan dengan
konsentrasi Hb yang terdapat dalam darah. Pada praktikum ini diketahui kadar atau
konsentrasi Hb nya adalah 80 %. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang darahnya
digunakan sebagai sampel menderita anemia. Konsentrasi Hb pada laki-laki lebih
tinggi dari perempuan. Dilihat dari umur maka yang konsentrasi Hb nya paling tinggi
adalah orang yang berusia 20 tahunan. Orang yang begadang konsentrasi Hb nya
lebih tinggi dari yang berolahraga.
Penentuan nilai hematokrit dalam darah menggunakan metode mikromematokrit
yaitu mencampurkan darah dengan antikoagulan lalu dipusing dengan alat centrifuge
sehingga membentuk lapisan-lapisan. Nilai hematokrit pada perempuan lebih rendah
dari laki-laki. Nilai hematokrit yang paling besar adalah umur 23 tahun. Orang yang
begadang mempunyai nilai hematokrit lebih tinggi dari orang yang berolahraga.
Waktu pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh
darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Orang
yang berusia lebih muda waktu pendarahannya lebih lama dibandingkan dengan yang
umurnya lebih tua. Waktu pendarahan pada perempuan lebih lama daripada laki-laki.
Orang yang begadang waktu pendarahannya lebih sebentar dibandingkan yang
berolahraga.
Waktu pembekuan darah atau disebut juga waktu koagulasi adalah waktu yang
diperlukan dari saat darah mulai keluar sampai terbentuknya benang fibrin pada
proses pembekuan darah. Waktu koagulasi normal pada manusia yaitu 15 detik
sampai 2 menit dan berakhir dalam waktu 5 menit. Semakin tua usia seseorang maka
waktu pembekuan darahnya akan semakin cepat. Waktu pembekuan darah pada
perempuan lebih cepat daripada pada laki-laki. Seseorang yang begadang waktu
pembekuan darahnya lebih cepat dari yang berolahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Eritrosit.
Http://cattiecuttie2 90.blogspot.com diakses pada 20 Oktober 2013.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta.
Koasih. 1990. Biologi Edisi Ke Lima. Alumni, Bandung.
Sonjaya, H. 2013. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas
Hasanuddin, Makassar.