Darah

19
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin, 29 Oktober 2012 yang bertempat di Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan Bogor Darah berasal dari kata “haima”, yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap virus dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu lisis darah, menentukan larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik, menghitung jumlah eritrosit dan leukosit, menghitung kadar hemoglobin, menghitung kadar hematokrit, menghitung jumlah jenis leukosit. Pada pengamatan mengenai bentuk sel diperoleh hasil bahwa terdapt struktur sel yang berbeda yaitu sel darah merah dan sel darah putih. Pada pengamatan waktu lisis darah pada mamalia didapatkan hasil dengan penambahan Nacl konsentrasi besar lebih lama dibandingkan dengan konsentrasi yang kecil. Kadar hemoglobin yang didapat sebesar 10 gram % dari hemoglobin laki- laki dan 8 gram % dari hemoglobin perempuan dan semakin kecil NaCl maka semakin cepat pula waktu lisis darah serta memiliki differensiasi leukosit sebanyak 18 butir Kata kunci : Bentuk sel, Waktu lisis darah, Eritrosit, Leukosit, Hipotonik, Isotonik, Hipertonik, Hemoglobin, Hematokrit. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Percobaan Untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu lisis dar- ah, menentukan larutan isot-onik, hipotonik, dan hiperto- ik, menghitung jumlah eritro- sit dan leukosit, menghitung kadar hemoglobin, menghitu- ng kadar hematokrit, menghi tung jumlah jenis leukosit. 1.2. Hipotesis a. Ada pengaruh lama penyim-panan darah terhadap pening- katan kadar Hb, kadar Hemoglobin pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan , semakin

Transcript of Darah

Page 1: Darah

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin, 29 Oktober 2012 yang bertempat di Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan Bogor

Darah berasal dari kata “haima”, yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap virus dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu lisis darah, menentukan larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik, menghitung jumlah eritrosit dan leukosit, menghitung kadar hemoglobin, menghitung kadar hematokrit, menghitung jumlah jenis leukosit. Pada pengamatan mengenai bentuk sel diperoleh hasil bahwa terdapt struktur sel yang berbeda yaitu sel darah merah dan sel darah putih. Pada pengamatan waktu lisis darah pada mamalia didapatkan hasil dengan penambahan Nacl konsentrasi besar lebih lama dibandingkan dengan konsentrasi yang kecil. Kadar hemoglobin yang didapat sebesar 10 gram % dari hemoglobin laki-laki dan 8 gram % dari hemoglobin perempuan dan semakin kecil NaCl maka semakin cepat pula waktu lisis darah serta memiliki differensiasi leukosit sebanyak 18 butir

Kata kunci : Bentuk sel, Waktu lisis darah, Eritrosit, Leukosit, Hipotonik, Isotonik, Hipertonik, Hemoglobin, Hematokrit.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan PercobaanUntuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu lisis dar- ah, menentukan larutan isot-onik, hipotonik, dan hiperto- ik, menghitung jumlah eritro- sit dan leukosit, menghitung kadar hemoglobin, menghitu- ng kadar hematokrit, menghi tung jumlah jenis leukosit.

1.2. Hipotesisa. Ada pengaruh lama penyim-

panan darah terhadap pening-katan kadar Hb, kadar Hemoglobin pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan , semakin bertambahnya umur maka kadar hemoglobin akan semakin rendah.

b. Jumlah eritrosit dan leukosit pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

c. Waktu lisis darah cepat terjadi dalam suasana basa.

d. Ada pengaruh lama penyim-panan darah terhadap penu-runan jumlah sel trombosit

1. Pengumpulan Data

Alat dan Bahan: Darah kelinci,praktikan, Na- Cl fisiologis, objek glas, ta- bung reaksi, mikroskop, he- mositometer,hemometer, ta- bung hematokrit, larutan ha- yem, larutan truk, giemsa, HCl 0,1 N, Na sitrat.

Metode kerja: Mengenal bentuk sel Bersihkan objek glas dan penu- tupnya menggunakan kapas al- kohol dan dengan kertas saring.

Page 2: Darah

Teteskan larutan fisiologis seba- nyak 1-2 tetes.

Bersihkan ujung jari manis dari orang percobaan dengan mengg- unakan alkohol kemudian tusuk- lah dengan lanset.

Teteskan darah sebanyak 1 tetes pada larutan fisiologis pada obj- ek glas

Campurkan keduanya dengan pengaduk glas kemudian tutup dengan cover glas, amati dibaw- ah mikroskop. Perhatikan bentuk dan ukuran sel darah merah dan sel darah putih, granula dan inti pada sel darah putih.

Menetapkan waktu lisis darah Aturlah 8 buah tabung reaksi di

rak dan tandai sesuai dengan dengan larutan yang dimasukkan didalamnya. Masukkan kedalam tabung 2 ml larutan NaCl 5%. 2%, 0,9%, 0,6%, 0,4%, 0,2% aquadest dan larutan sabun.

Tambahkan 2 tetes darah (darah mamalia yang sudah diberi Na sitrat) pada masing-masing tab- ung reaksi dan campurlah perla- han-lahan dengan cara menggo- yangkan tabung. Jalankan stop- wacth pada saat meneteskan darah kedalam tabung.

Catat waktu lisis darah untuk mengetahui akhir lisis, hentikan stopwacth pada saat larutan dal- am tabung reaksi sudah bening.

Menetapkan larutan isotonis, hi-potonik, dan hipertonik

Tetekan 1-2 tetes larutan Nacl 5%, 0,9%, dan 0,4% secara terp-isah pada objek glas yang bersih.

Tambahkan sel darah dengan ca- ra sedikit darah dengan tusuk gi-gi

Amati dibawah mikroskop, ban-dingkan ukuran selnya

Tentukan mana larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik

Menghitung jumlah eritrosit dan leukosit

Usaplah bagian yang akan di-ambil darahnya dengan kapas al-kohol

Setelah darah keluar tempelkan ujung pipet eritrosit (dengan ta-nda merah didalamnya) isaplah darah sampai angka 0,5 kemudi-an encerkan dengan larutan ha-yem sampai batas seratus satu, ikatan pipa karet pada pipetnya dan kocok perlahan lahan de-ngan membentuk goyangan ang-ka delapan.

Sebelum darah diisikan pada bilik hitung, persiapkan terlebih dahulu bilik hitung dibawah mi-kroskop. Untuk menghitung ju-mlah eritrosit digunakan kotak-kotak kecil ditengah. Eritrosit di hitung dalam 80 kotak.

Jumlah eritrosit/cc = hasil yang diperoleh dikalikan dengan 106

Untuk menghitung jumlah leu-kosit, tempelkan ujung pipet leu-kosit (yang bertanda butiran pu-tih pada pipetnya) isaplah darah sampai angka 0,5, kemudian en-cerkan dengan larutan turk sa-mpai angka 11. Ikatkan pipa pla-stik pada pipetnya agar darah tidak keluar dan kocok perlahan-lahan dengan putaran memben-tuk angka delapan sampai hom-ogen.

Kotak yang digunakan untuk menghitung leukosit adalah ko-tak besar yang ada pada kiri/kan-an atas ujung kiri/kanan bawah. Hitunglah leukosit sebnyak 4 x 16 kotak = 64 kotak.

Jumlah leukosit/ cc = jumlah leukosit dalam 64 kotak x 50

Page 3: Darah

Menghitung kadar hemoglobin darah.

Hemometer merupakan alat untuk mengukur kadar hempolobin darah dengan metode sahli. Alat ini lengkapi dengan larutan standard Hb, pengaduk gelas dan tabung reaksi kecil, pipet penghisap de-ngan batasan angka 1

Isilah tabung sahli dengan 0,1N sampai batas angka 2

Isaplah darah yang sudah keluar dengan pipet sahli sampai batas angka 1 kemudian masukkan ke-dalam tabung sahli meniup/ me-nghisap darhnya agar darah yang ada dalam pipet bersih dan darh dapat masuk semuanya kedalam tabung sahli.

Tunggu beberapa menit sampai terbentuk asam hematin yaitu te-rjadinya perubahan warna dari merah darah menjadi coklat

Kemudian tambahkan aquadest sedikit-demi sedikit sampai wa-rnanya sesuai dengan warna standard. Bacalah angka pada permukaan atas dari tabung sah-li, angka tersebut adalah kadar hemoglobin darah.

Differensiasi leukosit Darah yang sudah keluar ditetes-

kan diatas objek glas, tempelkan objek glas yang lain diatas tete-san darah tadi sehingga membe-ntuk garis.

Dengan kemiringan 450 dorong objek glas yang ke dua sehingga terbentuk lapisan yang terbentuk lapisan darah yng tipis diatas objek glas. Preparat darah ter-bentuk disebut preparat apus/ lapisan tipis/smear

Kemudian fiksasi dengan metha-nol dengan cara meneteskan be-berapa tetes methanol diatas pre-parat apus selama lima menit,

buang sisanya selanjutnya war-nailah dengan larutan Giemsa (rendam selama 15-30 menit)

Kemudian cuci dengan air men-galir agar sisa pewarnaan yang tidak terserap dapat hilang. Keri-ngkan anginkan dan amati diba-wah mikroskop sebanyak 100 butir leukosit dan amati terbentuk leukosit yang mana.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Darah merupakan komponen ese-nsial mahluk hidup yang berfung-si sebagai pembawa oksigen dari Paru-Paru kejaringan dan Karbon dioksida dari jaringan ke Paru-Paru untuk dikeluarkan, memba-wa zat nutrien dari saluran cerna ke jaringan kemudian menghan-tarkan sisa metabolisme melalui organ sekresi seperti Ginjal, me-nghantarkan hormon dan materi-materi pembekuan darah. Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma dar-ah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, le-ukosit dan trombosit. Volume dar-ah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau ki-ra-kira lima liter. Sekitar 55% ad-alah plasma darah, sedang 45% si-sanya terdiri dari sel darah. (Evel-yn C. Pearce, 2006 ).

Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengaturan suhu, pe-meliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah ma-mpu mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam jaringan, sedang keberada-annya dalam darah, hanya melint-as saja. Darah berwarna merah,

Page 4: Darah

antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna mer-ah pada darah disebabkan oleh he-moglobin, protein pernapasan (re-spiratory protein) yang mengan-dung besi dalam bentuk heme, ya-ng merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manu-sia memiliki sistem peredaran dar-ah tertutup yang berarti darah me-ngalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbondiok-sida dan menyerap oksigen mela-lui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke5 seluruh tubuh oleh saluran pembuluh da-rah aorta. Darah mengedarkan ok-sigen keseluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemu-dian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava super-ior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan si-sa metabolisme, obatobatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )

Struktur Darah terdiri atas :

1. Plasma ialah cairan darah ( 55 % ) sebagian besar terdiri dari air ( 95%), 7% protein, 1% nutrien . Didalam plasma terdapat sel-sel darah dan lempingan darah, Albu-min dan Gamma globulin yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid, dan gam-ma globulin juga mengandung an-tibodi (imunoglobulin ) seperti Ig M,IgG,IgA,IgD,IgE untuk memp-

ertahankan tubuh terhadap mikro-organisme. Didalam plasma juga terdapat zat/faktor-faktor pembe-ku darah, komplemen, haptoglo-bin, transferin, feritin, seruloplas-min, kinina, enzym, polipeptida, glukosa, asam amino, lipida, ber-bagai mineral, dan metabolit, hor-mon dan vitamin.

2. Sel-sel darah : kurang lebih 45 % terdiri dari Eritrosit ( 44% ), sedang sisanya 1% terdiri dari Leukosit atau sel darah putih dan Trombosit. Sel Leukosit terdiri dari Basofil, Eosinofil, Neutrofil, Limfosit, dan Monosit. Jenis-jenis sel Leukosit.

a) NeutrofilSel Neutrofil adalah bagian dari leukosit yang bertindak sebagai garis depan dalam sistem kekebal-an tubuh, neutrofil akan memfa-gositosis bakteri dan mengencer-kannya dengan enzim asam amino D oksidase dalam granula azuro-filik. Mielo peroksidase yang terd-apat dalam neutrofil berikatan de-ngan peroksida dan halida bekerja pada molekultirosin dinding sel bakteri dan menghancurkannya. Neutrofil dibentuk dalam sums-um tulang dan dikeluarkan dalam sirkulasi, jumlahnya dari leukosit adalah 60 -70 % . Sel neutrofil bergaris tengah sekitar 12 um, mempunyai satu inti dan terdiri dari 2-5 lobus. Sitoplasma yang banyak diisi oleh granula-granula spesifik (0;3-0,8µm) mendekati batas resolusi optik, dengan pewa-rnaan giemsa tampak berwarna keunguan.Granul pada neutrofil ada dua :- Azurofilik yang mengandung enzym lisozom dan peroksidase.- Granul spesifik lebih kecil mengandung fosfatase alkali dan zat-zat bakterisidal (protein Kati-

Page 5: Darah

onik) yang dinamakan fagositin. Neutrofil jarang mengandung reti-kulum endoplasma granuler, sedi-kit mitokondria, apparatus golgi rudimenter dan sedikit granula gl-ikogen.

b) EosinofilEosinofil adalah bagian dari sel leukosit yang dapat bergerak amu-boid untuk memfagositosis bakteri atau benda asing yang masuk da-lam tubuh meskipun pergerakan-nya tidak secepat neutrofil. Jum-lah eosinofil sedikit hanya 1-4 % leukosit darah, mempunyai garis tengah 9um (sedikit lebih kecil dari neutrofil). Mempunyai inti biasanya berlobus dua, mempun-yai granula ovoid yang dengan eosin asidofilik sehingga kelihatan berwarna merah, granula adalah lisosom yang mengandung fosfa-tase asam, katepsin, ribonuklase, tapi tidak mengandung lisosim.

c) BasofilBasofil jumlahnya 0-1% dari leu-kosit darah, ukuran garis tengah 12µm, inti satu, besar bentuk pili-han ireguler, umumnya bentuk hu-ruf S, sitoplasma basofil terisi gra-nul yang lebih besar, dan sering-kali granul menutupi inti, granul bentuknya ireguler berwarna biru.

d) LimfositLimfosit merupakan sel yang sferis, garis tengah 6-8µm, jumlah dalam leukosit sekitar 20-30% . Sel yang normal berinti relatif besar, bulat sedikit cekungan pada satu sisi, kromatin inti padat, si-toplasma sedikit sekali, sedikit ba-sofilik, mengandung granula-gra-nula azurofilik. Sel limfosit di-bentuk didalam kelenjar limfe dan sumsum tulang. Tidak memiliki gerakan amuboid dan tidak dapat memfagositosis bakteri tetapi sel limfosit berperan dalam memben-

tuk antibodi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi. Jumlah limfosit yang meningkat dalam tubuh disebut limfositosis. Jumlah sel limfosit akan menurun seiring bertambahnya usia, pada saat lahir jumlahnya sekitar 5% tetapi pada usia lanjut kemampu-an tubuh akan berkurang dalam memproduksi limfosit sehingga kekebalan tubuh akan berkurang juga.

e) MonositMerupakan sel leukosit yang bes-ar 3-8% dari jumlah leukosit nor-mal, diameter 9-10 um tapi pada sediaan darah kering diameter mencapai 20 um, atau lebih. Inti biasanya eksentris, adanya lekkan yang dalam berbentuk tapal kuda. Kromatin kurang padat, susunan lebih fibriler, Granula azurofil, merupakan lisosom primer, lebih banyak tapi lebih kecil. Monosit ditemui dalam darah, jaringan penyambung, dan rongga-rongga tubuh. Monosit tergolong fagosi-tik mononuclear (system retiku-loendotel). Karakteristik darah :

1. Warna: Darah arteri berwarna me-rah muda karena banyak oksigen yang berikatan dengan hemoglo-bin dalam sel darah merah. Darah Vena berwarna merah tua / gelap karena kurang oksigen dibanding-kan dengan darah Arteri.

2. Viskositas: Viskositas darah atau kekentalan darah ¾ lebih tinggi dari pada viskositas air yaitu se-kitar 1.048 sampai 1.066.

3. PH: pH darah bersifat alkaline de-ngan pHδ 7.35 sampai 7.45.

4. Volume: pada orang dewasa volu-me darah sekitar 70 sampai 75 ml/ kg BB atau sekitar 4 sampai 5 liter darah.Jenis-Jenis Sel Darah:

Page 6: Darah

1. Sel darah putih / LeukositLeukosit dalam darah atau sel da-rah putih berperan sebagai sistim imunitas tubuh. Jumlah dalam ke-adaan normal adalah 5000-10000 sel/mm3. Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu granulosit dan agra-nulosit.

a. Granulosit yaitu sel darah putih yang didalamnya terdapat granula.

b. Agranulosit : merupakan bagian dari sel darah putih yang mempu-nyai 1 sel lobus dan sitoplasma-nya tidak mempunyai granula.

2. Sel TrombositTrombosit dalam darah berfungsi sebagai faktor pembeku darah he-mostasis (menghentikan perdarah-an).Jumlahnya dalam darah dalam keadaan normal sekitar 150.000 sampai dengan 300.000 /ml darah dan mempunyai masa hidup se-kitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8 hari.

3. Sel EritrositSel darah merah merupakan cakr-am bikonkaf dengan diameter sekitar 7.5 mikron, tebal bagian tepi 2 mikron dan bagian tengah-nya 1 mikron atau kurang, ter-susun atas membran yang sangat tipis sehingga sangat mudah di-ffusi oksigen, karbon dioksida dan sitoplasma, tetapi tidak mempu-nyai inti sel. Eritrosit dapat men-capai umur 120 hari. Setiap hari-nya ada 1/120 x 5x5.1012 Eri-trosit yang mati.Sel darah merah yang matang mengandung 200-300 juta hemoglobin, terdiri Hem merupakan gabungan dari proto-porfirin dengan besi dan globin adalah bagian dari protein yang tersusun oleh 2 rantai alfa dan 2 rantai beta dan enzim-enzim se-perti Glucose 6-phosphate dehydr-ogenase(G6PD). Hemoglobin me-ngandung kira-kira 95% besi dan

berfungsi membawa oksigen de-ngan cara mengikat oksigen (men-jadi oksihemoglobin) dan diedar-kan keseluruh tubuh untuk kebu-tuhan metabolisme.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil Percobaan

1. Mengenal bentuk sel

Eritrosit Leukosit

2. Menetapkan waktu lisis darah

Larutan Waktu KeteranganNaCl 5% 00:57:51 HipertonikNaCl 2% 00:50:55 HipertonikNaCl 0,9% 00:49:06 IsotonikNaCl 0,6% 00:37:42 HipotonikNaCl 0,4% 00:29:44NaCl 0.2% 00:25:94Aquades 00:05:48 HipertonikAir sabun 00:04:10

3. Menetapkan larutan isotonik, hipotonik dan hipertonikHipertonik Hipotonik Isotonik

- Menghitung jumlah eritrosit dan leukosit

- Jumlah eritrosit: 293 x 106 = 293.000.000 sel/mm3

- Jumlah leukosit:64 x 50 = 3200 sel/mm3

4. Menghitung kadar hemoglobin darah

- Hemoglobin laki-laki: 10 gram %- Hemoglobin perempuan: 8 gram

%

Page 7: Darah

5. Differensiasi leukosit

6. Tabel perhitungan leukosit

III.2. Pembahasan

Perbedaan Struktur sel darah me-rah pada mamalia dan pada manu-sia adalah sel darah merah pada mamalia berbentuk lonjong, pipih ukurannya besar dan mempunyai inti di tengah sedangkan pada sel darah merah Manusia bentuknya bukat, bikonkaf dan tidak ada inti.            Apabila larutan NaCl 0.6 % di teteskan pada darah mamalia maka darah mamalia dalam ke-adaan Isotonis, konsentrasi darah mamalia sama dengan Konsentra-si Larutan NaCl, sedangkan pada darah Manusia di tetesi dengan NaCl 0,8 %  maka darah akan me-

ngalami keadaan Isotonis, yang mana konsentrasi darah mamalia sama dengan Konsentrasi Larutan NaCl. Alasan kenapa NaCl di-gunakan adalah untuk mengetahui peristiwa isotonis pada darah ma-malia dan darah manusia dengan jumlah % berbeda, berguna untuk melihat perbandingan berapa % pengaruh Larutan NaCl pada da-rah untuk mengalami Isotonis.Pada hasil eksperimen ini larutan NaCl yang termasuk larutan Hipo-tonis pada darah mamalia adalah Larutan NaCl 0,2 %, 0,4%  dan larutan yang termasuk kedalam larutam Isotonis adalah Larutan NaCl 0,6%  sedangkan yang ter-masuk larutan Hipertonis adalah Larutan NaCl 0,8 % dan 2 %. Se-dangkan pada darah manusia yang termasuk dalam larutan Hipotonis adalah larutan NaCl 0,2%, 0,4 %, dan 0,6 %, yang termasuk larutan Isotonis adalah larutan NaCl 0,8% dan sedangkan larutan NaCl yang termasuk larutan Hipertonis ada-lah Larutan NaCl 2 %. Larutan NaCl 0,9% adalah larutan fisiologis yang ada diseluruh tubuh, karena alasan ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari natrium klorida. Konsentrasi 0,9% adalah konsentrasi yang normal.            Pada larutan isotonis sel darah kelinci dan darah manusia tidak terjadi pengembangan atau lisis sel darah. Pada Larutan Hipo-tonis sel darah mengembung dan lisis disebabkan oleh penyerapan air. Sedangkan pada larutan Hi-pertonis pada darah mamalia ber-bentuk bulat dan pada darah Ma-nusia terjadi pengerutan sel darah.

Larutan hipotonik: osmo-laritasnya lebih rendah dibanding-kan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum)

Jumlah leukosit

Perhitungan ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0jumlah

Eosinofil

1 1 1 1 4

Neutrofil

1 1 2

Basofil 1 1 1 1 1 5Monosit

1 1 2

Limfosit

1 1 1 1 1 5

Jumlah

2 2 3 3 3 2 3 0 0 0 18

Page 8: Darah

sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaring-an sekitarnya (prinsip cairan ber-pindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhir-nya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi. Kompli-kasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovas-kular dan peningkatan tekanan in-trakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya ada-lah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5 %.

Larutan Isotonik: osmola-ritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekura-ngan cairan tubuh, sehingga teka-nan darah terus menurun). Con-tohnya adalah cairan RingerLaktat (RL), dan normal saline /larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).

Larutan hipertonik: osmo-laritasnya lebih tinggi dibanding-kan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan da-rah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema bengkak. Penggunaannya kontradiktif de-ngan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hiperto-nik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

Waktu Lisis Darah

Berdasarkan penelitian, waktu lisis darah akan terjadi cepat jika dipengaruhi oleh suasana basa (sabun) dan akan terjadi lambat jika konsentrasi NaCl semakin tinggi.

Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)

Eritrosit atau sel darah me-rah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut/pembawa ok-sigen dari paru-paru untuk diedar-kan ke seluruh tubuh dan mem-bawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta -6,1 juta sel/μl darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang ti-nggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jan-tung kongestif, perokok, preekla-msi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada ane-mia, leukemia, hipertiroid, penya-kit sistemik seperti kanker dan lu-pus dll.

Leukosit (White Blood Cell / WBC)

Leukosit merupakan kom-ponen darah yang berperanan da-lam memerangi infeksi yang dise-babkan oleh virus, bakteri, atau pun proses metabolik toksin, dll.Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/μl darah.Penurunan kadar leukosit bisa di-temukan pada kasus penyakit aki-bat infeksi virus, penyakit sum-sum tulang, dll, sedangkan peni-ngkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll.

Page 9: Darah

Pada penelitian didapatkan eritrosit sebanyak 293 x 106/sel mm3 yang menunjukan tingginya jumlah eritrosit dari jumlah normalnya. Tinggi nya jumlah eritrosit bisa dikarenakan faktor usia, jenis kelamin, lingkungan tempat tinggal dan gaya hidup . Sedangkan pada jumlah leukosit didapatkan sebanyak 3200 / sel mm3 yang menandakan turunnya jumlah leukosit dari jumlah normalnya. Keadaan ini disebut dengan leukopeni.

Hemoglobin

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tu-buh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemo-globin membuat darah berwarna merah.

Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseo-rang kita harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini ber-beda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :

Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl Anak anak : 11-13 gram/dl Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl Perempuan dewasa : 12-16

gram/dl Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl Perempuan tua : 11.7-13.8

gram/dlKadar hemoglobin dalam

darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak peny-ebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan,

kurang gizi, gangguan sumsum tu-lang, pengobatan kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker, lupus, dll).

Sedangkan kadar hemo-globin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Be-berapa penyakit seperti radang paru paru, tumor, preeklampsi, he-mokonsentrasi, dll.

 Jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berba-gai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masi-ngnya memiliki fungsi yang khu-sus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit mem-berikan informasi yang lebih spe-sifik mengenai infeksi dan proses penyakit.  Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absol-ut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya di-nyatakan dalam sel/μl.Nilai normal :

o Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel / mm3)

o Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)

o Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)

o Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3)

o Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3)

o Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3

BAB III KESIMPULAN

Darah adalah suatu jaring-an tubuh yang terdapat di dalam

Page 10: Darah

pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaan-nya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Da-rah yang banyak mengandung ka-rbondiogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolis-me di dalam tubuh. Vikositas/ ke-kentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45. Sel-sel darah yaitu sel darah merah, sel darah putih dan sel darah pembeku (tro-mbosit). Semakin besar konsentrasi NaCl dalam darah akan memperlambat waktu lisis darah. Sedangkan waktu lisis darah akan terjadi cepat jika dalam suasana basa.

SARAN

Dalam melakukan prakti-kum kali ini sebaiknya praktikan harus lebih teliti dalam melakukan pengamatan ini, karena apa-bila kurang teliti maka hasil-nya pun akan berbeda dengan yang sebagaimana mestinya dan juga akan terjadi penurunan jumlah sel jika darah dibiarkan terlalu lama. Dan alat-alat yang digunakan sebaiknya steril agar darah yang digunakan tidak mudah terkontaminasi. Dalam melakukan praktikum ini juga perlu di kondusifkan lagi agar didapatkan data yang benar.

DAFTAR PUSTAKAEckert, R., and D. Randall. 1978. Animal Physiologi : Mechanism

and Adaptation, W.H. Freeman and company.

Jasin, Maskoeri. 1989. Biologi Umum, untuk perguruan tinggi. Surabaya : Bina Pustaka Tama

Tobin, Muhammad. 1994. Fisiolo-gi Hewan: Mekanisme Fungsi Tubuh. Yogyakarta : Angkasa

Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsi-prinsip Fisiologi Hewan : BiologiFMIPA-ITB

Anonim. 2009. Hemolisis dan Fragilitas Eritrosit  Oktober 2011Indah. 2008. Sistem yang Sempur-na : Pembekuan Darah  (30 Okto ber 2011).Wibowo, Fredi. 2009. Proses Pe-nggumpalan Darah (30 Oktober 2011)Chernecky CC & Berger BJ. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5th edition. Saunders-Elsevier, 2008.Campbell Neil, et al. 2004. Biolo-gi. Edisi Kelima. Jilid III. Jakarta: PenerbitErlangga.

Guyton, A.C(2006).Textbook of Medical Physiology,W.B Saunde-rs Company,Philadelphia

Lesson C, et al. 1990. Memper-siapkan Jaringan dalam Buku Ajar Histologi. EdisiV. Jakarta. EGC. Hal 7-8.

Naib Z M. 1970.Exfoliative Cytophatology. 2nd Edition. Boston. Little Brown and Compa-ny.

Parker,steve.2004. Human Body .Great Bardfield Essex: Miles Kelly PublishingLtd.

Page 11: Darah

Sherwood, lauralee. 2001. Fisio-logi Manusia,2nd,Ed. West Virgi-nia

Sloanne, Ethel. 2007. Anatomi Fisiologi untuk Pemula. Ja-karta : EGC

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“DARAH”

Disusun oleh

Kelompok 6

Ketua : Lucky Setia Rahman 066111093

Anggota :

1. Egi Yulianty 066111091

2. Irma Nur Rahmawati 066111092

3. Nandika Putri Trisani 066111094

4. Raditya Rizky Apriyansyah 066111101

Dosen Pembimbing :

Dra. Moerfiah, M.Si

Ir. E. Mulyati Effendi, M.Si

Rouland Ibnu Darda, M.Si

Asisten Dosen :

Affandi Kurniawan

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

Page 12: Darah

BOGOR

2012