Danu dean asmoro analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

20

Click here to load reader

description

Danu Dean Asmoro - Analisis Relasi Interpersonal Mahasiswa FISIP UAJY

Transcript of Danu dean asmoro analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

Page 1: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

1 | D a n u D e a n A s m o r o

ANALISIS PRAKTEK KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Studi Komunikasi Non Verbal Mahasiswa FISIP UAJY dan Karakteristik Model

Interpersonal Tatap Muka dengan Bermedia

Oleh Danu DeanAsmoro

Manusia tidak akan pernah hidup tanpa adanya komunikasi. Komunikasi dianggap

sebagai bentuk paling ideal antara manusia dengan manusia yang lain untuk mewujudkan

egonya dan kemampuannya dalam berinteraksi secara individu dan sosial. Komunikasi

terbagi dalam level yang beragam. Komunikasi yang berada pada level antar individu

disebut dengan komunikasi interpersonal. Banyak tujuan dari komunikasi model

interpersonal, tetapi pada hakikatnya setiap bentuk komunikasi mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Salah satu kelebihan komunikasi interpersonal adalah memanusiakan orang,

asumsinya karena kita secara langsung bertemu dan mengadakan interaksi dengan orang

lain (komunikasi semacam ini, mampu memberikan adanya rasa support, mengakui,

menghargai, dan menghormati orang lain). Komunikasi interpersonal terbukti mampu

mengubah khalayak atau individu dengan pendekatan – pendekatan yang dilakukan dengan

cara sangat personal. Kekurangan komunikasi model interpersonal salah satunya adalah

tidak dapat diaplikasikan ketika kita berelasi dengan orang yang jumlahnya banyak, atau

ketika kita berelasi dengan pihak – pihak yang terkait dengan media dan institusi yang lebih

mengarah pada sistem yang kuat. Dalam paper ini, akan dibahas secara khusus bagaimana

komunikasi interpersonal di jalin dalam relasi sosial manusia. Dalam pengamatan ini,

penulis menggunakan sampel untum observasi yaitu mahasiswi/ mahasiswa FISIP

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Definisi komunikasi interpersonal ( Wood. 2007 : p.20 ) interpersonal

communication often involves only two or three people, this isn’t a useful definition.

Secara jelas dinyatakan bahwa garis besar komunikasi interpersonal adalah

komunikasi antara dua atau tiga orang, tetapi ini menjadi bermakna sangat banyak dan

dapat didefinisikan dengan cara yang lain pula. Esensinya bahwa komunikasi interpersonal

itu merupakan komunikasi yang beranjak dari model intra personal, ia berkembang menjadi

komunikasi antara personal yang satu dengan personal yang lain (terlepas dari definisi

teoritikus, yang semakin beragam dalam mendefiniikan komunikasi interpersonal).

Page 2: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

2 | D a n u D e a n A s m o r o

Komunikasi yang dilakukan oleh manusia, termasuk komunikasi interpersonal

terdapat dua jenis penyampaian. Dua jenis penyampaian dikenal dengan komunikasi verbal

ketika disampaikan oleh sumber dalam bentuk kata – kata Sedangkan, komunikasi yang

tidak disampaikan dengan bentuk kata – kata disebut sebagai komunikasi non verbal.

Terdapat banyak tipe komunikasi non verbal, diantaranya adalah ( Wood. 2000. p:140-154

) dibagi atas kinesics, haptics, physical appearance, artifacts, environmental factors,

proxemics and personal space, chronemics, paralanguage, and silence.

Berikutnya akan dibahas bagaimana komunikasi non verbal dilakukan dari teoritik

menjadi empiris, melalui adanya pengamatan. Pengamatan yang dilakukan adalah terhadap

mahasiswi/ mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pada umumnya setiap

mahasiswi/ mahasiswa selalu melakukan upaya untuk menjalin relasi dan melakukan

hubungan dengan sosial mereka. Hal ini merupakan bentuk perwujudan eksistensi

mahasiswi/ mahasiswa itu sendiri, terhadap upaya untuk membentuk image yang baik di

mata sosial. Selain image, ini lebih sekedar keinginan tetapi sudah menjadi kebutuhan

untuk melakukan komunikasi interpersonal.

a. Kinesics

Kinesics refers to body position and body motions, including those of the face.

(Wood.2000. p:140)

Kinesics dalam relasi interpersonal mahasiswi/ mahasiswa FISIP Universitas Atma

Jaya Yogyakarta terlihat pada saat :

1. Saat berkumpul dengan teman yang lain, antara mahasiswi/ mahasiswa

akan melakukan pola – pola interaksi interpersonal seperti menggunakan

posisi tubuh untuk menguatkan sesuatu. Emosi tubuh juga terlihat dengan

adaya interaksi melalui raut muka atau wajah dan gerakan tubuh.

2. Saat presentasi di depan kelas, mahasiswi/ mahasiswa biasanya selalu

mendukung komunikasi verbal dengan adanya gerakan tubuh. Misal ada

gerakan tangan, gerakan memutar atau jalan saat presentasi, gerakan tangan

dan lain sebagainya. Kita bisa mengatakan bahwa ini komunikasi bukan

interpersonal, tetapi dari definisi yang ada kita kembali pada konteks

bahwa kadangkala seseorang mengomunikasikan pesan interpersonal

Page 3: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

3 | D a n u D e a n A s m o r o

diantara banyak orang. Jadi asumsinya, seseorang yang didepan kelas, akan

mengomunikasikan dirinya dengan dosennya atau dengan mahasiswi/

mahasiswanya yang berakibat pesan itu akan dimaknai.

3. Pada saat dikelas, kinesics juga dapat terlihat saat mahasisiwa mulai bosan

atau mengantuk pada mata kuliah tertentu. Gerakan ini misalnya disertai

dengan gerakan yang menandakan rasa malas. Gerakan lain adalah disertai

bisik – bisik kepada teman terdekatnya dimana membahas mata kuliah

yang menyebalkan atau mengasyikkan.

Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics) suatu istilah yang

diciptakan seorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell. (

Mulyana,2008. p: 353 ).

Mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY menggunakan beberapa komunikasi

nonverbal model kinesics, seperti diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Isyarat tangan ; saat ingin bertanya kepada dosen maka mengangkat jari

tangan, saat bertemu dengan teman yang satu sama lain saling bersalaman,

dan isyarat tangan juga terlihat pada saat presentasi. Menyatakan bagus dan

buruk juga dilakukan dengan adanya isyarat tangan antara mahasiswi/

mahasiswa. Isyarat tangan juga dipakai saat memanggil salah seorang

temannya untuk mendekat.

2. Gerakan kepala ; model kinesics seperti ini yang dapat terlihat adalah pada

saat antara mahasiswi/ mahasiswa menyatakan kesetujuannya dengan

menganggukkan kepada dan menyatakan tidak setuju dengan

menggelengkan kepalanya. Misalnya setuju untuk makan di kantin, dan

tidak setuju untuk bermain pada saat ujian telah tiba.

3. Postur tubuh dan posisi kaki ; hal ini terlihat pada saat gugup presentasi

atau pada saat santai sewaktu menikmati fasilitas hot spot internet. Kita

dapat melihat secara langsung bagaimana postur tubuh dan kaki terlihat saat

mereka duduk, atau berdiri, atau bahkan mungkin jalan. Hal – hal seperti ini

membuat suatu pengartian pada postur tubuh dan posisi kaki yang

Page 4: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

4 | D a n u D e a n A s m o r o

ditunjukkan pada saat tertentu. Postur tubuh dan posisi kaki ini juga dapat

mengomunikasikan kepada kita, bagaimana seseorang itu beraktivitas.

Kinesics dalam referensi lain juga terbagi atas beberapa bagian yaitu body

orientation, posture, gesture, face and eyes,.

Body orientation mengarah pada bagaimana posisi tubuh dan gerakannya itu

difungsikan untuk dikomunikasikan. Posture mengarah pada bagaimana pesan

dibentuk atas tubuh ketika senyum atau sedih, kita menilai dan melihat dari

posturnya. Gesture adalah misalnya emblem atau illustrators. Face and eyes adalah

bentuk komunikasi nonvernal dengan adanya mimic muka dan gerakan mata yang

digunakan untuk berkomunikasi.

b. Haptics

Haptics dari beberapa sumber referensi disimpulkan sebagai suatu sentuhan.

Sentuhan dapat mengartikan dan melambangkan hubungan antar personal, yang

beriakibat pada adanya rasa saling memahami.

Touching also communicatioes power and status. People with high status

touch others and invade other’s space more than people with less status do. (

Henley,1997 ).

Haptics atau sentuhan juga dapat dilambangkan sebagai kekuasaan. Secara

teortitik dalam ( Mulyana, 2008: p.380 ) dinyatakan bahwa haptics terdiri atas

beberapa macam yaitu yang bersifat fungsional – pofessional, sosial – sopan,

persahabatan – kehangatan, cinta – keintiman, dan rangsanga seksual. Dalam

konteks relasi interpersonal mahasiswi/ mahasiswa FISIP Uinversitas Atma Jaya

Yogyakarta terdapat pada berbagai bentuk :

1. Sentuhan perkenalan ; biasanya haptics ini dikategorikan saat

mahasiswi/ mahasiswa belum terlalu kenal satu sama lain. Hal yang

paling dapat terlihat dengan adanya salam tangan, atau sentuhan

yang menandakan ingin berkenalan lebih lanjut.

2. Sentuhan persahabatan ; sentuhan persahabatan diklasifikasikan

dalam relasi interpersonal mahasiswi/ mahasiswa FISIP Universitas

Atma Jaya Yogyakarta pada taraf saling kenal. Bisanya

Page 5: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

5 | D a n u D e a n A s m o r o

dipertukarkan saat pertemuan antar personal yang bersahabat, dan

muncul pada pertemuan – pertemuan antar sahabat.

3. Sentuhan kekuasaan ; sentuhan kekuasaan biasanya terjadi pada

komunikasi mahasiswi/ mahasiswa yang mempunyai kekuasaan.

Kekuasaan disini mungkin dapat disengaja, atau tidak disengaja.

Misalnya saat dilakukan inisiasi kampus.

4. Sentuhan keintiman ; sentuhan keintiman terjadi dalam komunikasi

interpersonal non verbal mahasiswi/ mahasiswa FISIP Universitas

Atma Jaya Yogyakarta yang mempunyai relasi tertentu. Relasi

tertentu disini dalam artian memiliki pengakuan atas hubungan

keduanya, misalnya pacaran. Sentuhan dalam taraf keintiman, jauh

lebih intens dan kuat daripada sentuhan yang lainnya.

c. Physical appearance

Ini biasanya menekankan pada konteks Budaya. Di Barat misalnya, ada keharusan

interaksi face – to – face. Interaksi bagaimana makna diciptakan oleh fisik dan

penampilannya. Hal ini dalam interaksi antar mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY

dapat terlihat pada berbagai macam hal, sepeti :

1. Sterotype ketika melihat cirri – cirri fisik satu mahasiswi/

mahasiswa. Kadangkala kita memikirkan mainset mengenai cirri

orang tertentu dari daerah tertentu, sehingga memunculkan statement

seperti “ Dia anak Jawa “ atau “ Dia mahasiswa dari Timur.’

2. Komunikasi nonverbal lain adalah misalnya ketika melihat satu

mahasiswa/ mahasiswi dengan postur tubuh yang kurus, maka seolah

menyatakan kepada kita bahwa ia kurang makan. Sebaliknya

menjadikan kita berfikir seorang mahasiswa doyan makan ketika kita

melihat postur tubuhnya yang besar.

d. Artifacts

Artifact are personal objects we us to announce our identities and heritage and to

personalize our environments. ( Wood.2007: p.144)

Page 6: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

6 | D a n u D e a n A s m o r o

Artifacts merupakan obyek personal yang dapat menyampaikan identitas

yang dapat digunakan untuk mempersonalisasikan diri. Hal ini merujuk pada

komunikasi yang dihasilkan oleh seorang mahasiswi/ mahasiswa ketika ia

mengenakan sesuatu yang ia kenakan. Artefak ini dapat terlihat pada kendaraan

yang ia pakai, aksesoris teknologi yang digunakan mahasiswi/ mahasiswa di FISIP

UAJY. Kadangkala artefak juga menandakan suatu kebudayaan yang dikenakan

oleh seseorang, misalnya ketika salah seorang mahasiswi mengenakan baju batik

dan digeneralisasikan bahwa ia orang Indonesia yang sangat mencintai batik. Hal

serupa juga dapat dilihat ketika seorang mahasiswa mengenakan aksesoris blink –

blink, laki – laki yang pakai anting, busananya rapi, memiliki tato, dan lain

sebagainya diangap mewakili mahasiswa kelas menengah ke atas yang suka sekali

dengan hedonism.

e. Environmental Factors

Environmental factor ( Wood, 2007: p.146) are elements of settings the affect how

we feel and act. For instance, we respond to architecture, colors, room design,

temperature, sounds, smells, and lighting.

Environmental factors dalam komunikasi nonverbal antara mahasiswi/ mahasiswa

yang terjalin adalah ketika melihat apa saja warna pada yang dikenakan mahasiswa.

Misal ada mahasiswa yang sangat suka dengan baju warna hitam dan selalu

memakai itu, maka mungkin temannya menilai jika ia suka warna hitm atau bahkan

mungkin menganggap kehidupan masa lalunya kelam dan sulit untuk ditebak.

Karena beberapa kebanyakan mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY merupakan etnis

Tionghoa ada kalanya seperti faktor feng shui, juga dilakukan seseorang untuk

bertindak.

f. Proxemics and Personal Space

Proxemics refers to space and how we use it. ( Hall, 1968 ).

Proksemik dan jarak personal selalu mengaitkan pada bentuk – bentuk komunikasi

nonverbal yang diciptakan berdasarkan penggunaan dan pengaplikasian jarak yang

selalu berkaitan dengan norma masyarakat dan konteks budaya tertentu. Dalam

konteks Amerika Serikat misalnya interaksi sosial dibentuk dan dirasakan nyaman

Page 7: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

7 | D a n u D e a n A s m o r o

pada jarak 4-12 kaki, sedangkan untuk jarak romantic bisa berdasarkan 18 inchi

atau kurang.

Richard West dan Lynn H. Turner pada Introducing Communication theory (2007)

membagi zona proksemik pada berbagai macam pembagian, yaitu :

Jarak intim, jaraknya dari 0 – 18 inci.

Jarak personal, jaraknya 18 inci – 4 kaki.

Jarak sosial, jaraknya 4 – 12 kaki.

Jarak publik, lebih dari 12 kaki.

Bagaimanapun dari sumber yang telah ada, jarak mampu mengartikan suatu

hubungan, misalnya saja komunikasi model ini juga dilakukan oleh sebagian

mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY seperti :

1. Ketika ada mahasiswi/ mahasiswa baik heteroseks, biseks, homoseks yang

berada pada jarak yang sangat dekat, maka orang mahasiswi/ mahasiswa lain

akan langsung menduga bahwa mereka mempunyai hubungan khusus.

Hubungan khusus ini bisa telah menjadi pasangan suami isteri, pacaran,

hubungan tanpa status, atau bahkan mungkin teman tapi mesra.

2. Ketika ada mahasiswi/ mahasiswa berada pada area – area wilayah diskusi

atau peretemuan kelompok, maka dapat dikatakan pembicaraan yang

dilakukan adalah pembicaraan yang mengarah kepada kelompok atau

persahabatan.

3. Lingkungan komunikasi antar mahasiswa di dalam kelas FISIP UAJY

merupakan contoh bagaimana relasi dibentuk secara sosial yang tidak terlalu

dekat.

4. Jarak publik misalnya terjadi ketika inisiasi berlangsung, dapat dikatakan

upacara atau kegiatan yang dilakukan menunjukkan satu sama lain belum

dan tidak terlalu atau bahkan tidak saling mengenal.

g. Chronemics

Chronomics refers to how we perceive and use time to define identities and interactions.

(Wood.2007 : p.149).

Page 8: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

8 | D a n u D e a n A s m o r o

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa kronemik merupakan bagaimana komunikasi

nonverbal yang dilakukan ketika menggunakan waktu, ini juga berkaitan dengan

peranan budaya dalam konteks tertentu.

Mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY dapat dikategorisasikan sebagai berikut :

1. Mahasiswa menghargai waktu. Ada kalanya kita mampu menilai bagaimana

mahasiswi/ mahasiswa yang memanfaatkan dan mengaplikasikan waktunya

secara tepat dan efektif. Di FISIP UAJY dapat dilihat pada saat pengumpulan

tugas kuliah dan saat memasuki kelas dimana mahasiswi/ mahasiswa yang

bersangkutan selalu datang lebih awal dari dosen atau tepat dilangsungkannya

kuliah. Konteks interpersonal yang paling tepat adalah ketika kita menunggu

teman kita dan telah janjian, jika ia menghargai waktu maka ia akan datang tepat

waktu atau sebelum waktu janjian.

2. Mahasiswa yang santai dalam menjalani waktu. Model mahasiswi/ mahasiswa

ini dapat dilihat ketika dead time kuliah yang diberlangsungkan sampai 15

menit, mahasiswa yang masuk pada menit ke 0 sampai menit ke 15 adalah

mahasiswa yang termasuk santai dalam menjalani waktu. Hal ini juga tercermin

pada saat pengumpulan tugas yang datang dan mengumpulkannya mepet waktu

dead line.

3. Mahasiswa sangat santai sekali. Hal ini dapat tercermin pada bagaimana ketika

mahasiswi/ mahasiswa yang selalu datang terlambat atau lebih dari 15 menit

ketika kuliah, atau absen kuliah hanya karena telat bangun. Model – model

seperti ini dapat ditemukan juga pada mahasiswa yang sering menitip absen.

h. Paralanguage

Paralanguage is communication that is vocal but does not use words. (Wood.2007

:p.150).

Paralanguage adalah bentuk komunikasi nonverbal yang lebih mengarah kepada

pendukung suara atau vocal. Dalam konteks komunikasi interpersonal mahasiswi/

mahasiswa FISIP UAJY adalah digunakannya beberapa paralanguage, seperti :

1. Kecepatan dalam berbicara ; terlihat saat ada pertemuan atau presentasi di

depan kelas.

Page 9: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

9 | D a n u D e a n A s m o r o

2. Artikulasi nada yang tinggi atau rendah, digunakan setiap mahasiswi/

mahasiswa untuk menekankan beberapa penekanan yang ingin diperjelas

ketika disampaikan.

3. Volume suara ; setiap mahasiswi/ mahasiswa mempunyai volume suara

yang berbeda. Tergantung pada seberapa jauh komunikator dan komunikan

berada, serta kemampuan pita suara.

4. Karakter suara ; seperi cirri – cirri suara yang dimiliki oleh mahasiswi/

mahasiswa. Paralanguage yang ada adalah gumaman, gerutan, gelak tawa,

dan sebagainya.

i. Silence

A final type of nonverbal behavior is silence, which can communicate powerful

messages. (Wood.2007: p.151 ).

Dalam konteks komunikasi, diam juga merupakan komunikasi. Ia bisa memberikan

suatu makna dan pesan tertentu kepada orang lain. Konteks mahasiswi/ mahasiswa

FISIP UAJY dalam melakukan komunikasi interpersonal dengan adanya silence ini

adalah sebagai berikut :

1. Diam karena mengalah ; mahasiswa melakukan hal ini biasanya sebagai

tanda damai bukan tanda kekalahan. Hal ini dapat ditemukan ketika terjadi

diskusi keras di dalam kelas, bisa juga saat pembicaraan antar sahabat

dimana tidak ada pihak yang mau mengalah.

2. Diam karena menunggu ; mahasiswa melakukan komunikasi silence yang

berbentuk penantian. Biasanya ini menunggu lawan bicara untuk selesai

berbicara dahulu, atau berharap lawan bicaranya memulai pembicaraan.

3. Diam karena tanda ketidakpahaman ; konteks silence semacam ini terjadi di

dalam kelas. Misalnya untuk menjaga gengsi ketika ditanyai kejelasan

pengajaran dosen oleh teman lainnya.

4. Diam karena malu ; tidak selamanya ketika komunikasi interpersonal antar

mahasiswa, dimana salah satu pihak diam itu merupakan bentuk kepasifan.

Kadangkala seorang mahasiswa merasa punya kemampuan, tetapi enggan

untuk menyampaikan kepada mahasiswa lain.

Page 10: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

10 | D a n u D e a n A s m o r o

ANALISIS KONTEKS PENGGUNAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DENGAN BENTUK NON VERBAL

Komunikasi interpersonal sering digunakan setiap manusia dalam hidupnya. Penting

untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian komunikasi interpersonal dilakukan, sehingga

kita mengetahui secara menyeluruh tentang apa yang dicoba untuk dikomunikasikan.

Bentuk – bentuk kata dilakukan dengan komunikasi verbal, sedangkan yang bukan atau

selain kata – kata adalah komunikasi nonverbal.

Konteks komunikasi yang dilakukan antar mahasisiwi/ mahasiswa FISIP Universitas

Atma Jaya Yogyakarta, membutuhka suatu analisis yang lebih mendalam untuk mengetahui

bagaimana tana – tanda nonverbal dikomunikasikan dalam interaksi pertemanan antar

mahasiswi/ mahasiswa. Berikut adalah bagaimana anda – tanda nonverbal terjadi dalam

komunikasi interpersonal mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY.

1. Presentasi di Depan Kelas

Komunikasi interpersonal yang sering dilakukan adalah dengan teman duduk yang

terdekat atau pertanyaan dua arah yang ditujukan dari mahasiswa kepada mahasiswa

yang lain ( presentasi individu ).

Dari pengamatan, symbol komunikasi nonverbal yang dilakukan dalam tataran ini

yang palig sering adalah kinesics. Kinesics banyak digunakan pada saat presentasi

di depan kelas dan paralanguage. Ketika presentasi di depan kelas, dosen akan

mengetahu bagaimana perasaan mahasiswi/ mahasiswa yang bersangkutan ketika

meju di depan kelas.

2. Menunggu Kelas atau Dosen

Komunikasi interpersonal nonverbal yang terjadi pada saat menunggu kelas atau

dosen adalah proksemik. Proksemik ini atau komunikasi dengan jarak yang

digunakan untuk mengaplikasikan hubungan interpersonal dapat terlihat bahwa

seorang mahasiswi/ mahasiswa berpacaran, bersahabatan, musuhan, dan lain

sebagainya dari jarak ia duduk berdua dengan teman disampingnya. Biasanya yang

pacaran saat menunggu kelas atau dosen, duduknya akan saling berdekatan satu

sama yang lainnya.

3. Persiapan Pulang

Page 11: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

11 | D a n u D e a n A s m o r o

Ketika persiapan pulang pastinya mahasiswi/ mahasiswa akan selalu melihat

jamnya berkali – kali kalau tidak bertanya kepada temannya sekarang sudah

menunujukkan jam berapa. Pada saat persiapan pulang, yang paling banyak

digunakan adalah komunikasi nonverbal dengan chronemics yaitu pengaplikasian

waktu, karena kadangkala mahasiswi/ mahasiswa akan menilai apakah tepat waktu

atau tidak tepat waktu ( baik kurang atau justru lebih ).

4. Sessi Tanya Jawab di Kelas

Pada saat sessi tanya jawab didalam kelas, maka komunikasi nonverbal yang

banyak dilakukan pada civitas FISIP UAJY adalah silence yaitu diam. Diam ini

paling banyak dilakukan oleh mahasiswi/ mahasiswa dikarenakan tidak memahami

atau sdah paham, dan diam itu memberikan makna kepada dosen mengetahui atau

tidak mengetahui emosi mahasiswi/ mahasiswanya.

5. Tugas Kelompok

Pada saat mengerjakan tugas kelompok yang paling banyak dilakukan adalah model

shronemics yaitu karena ada yang tepat waktu dan ada pula yang terlambat.

6. Aktivitas Hot Spot

Pada saat aktivitas hot spot maka yang banyak digunakan adalah komunikasi

nonverbal dengan model proksemik, yaitu jarak hubungan seseorang dengan yang

lainnya. Ketika dua orang di ruang hot spot saling berdekatan dan menunjukkan

keintiman, maka dapat diprediksi mereka berpacaran dan ketika berjauhan mungkin

sedang bermusuhan atau tidak kenal satu sama lain.

7. Sessi Kegiatan Belajar Mengajar

Pada saat kegiatan belajar mengajar yang paling sering dilakukan oleh mahasiswi/

mahasiswa adalah kinesiks, biasanya dengan bercakap – cakap dengan teman atau

berbisik – bisik agar tidak bosan.

8. Walking

Ketika seorang mahasiswi/ mahasiswa berjalan di selasar atau halaman, maka

komunikasi nonverbal yang digunakan dapat dipastikan artefak, environmental

factor, dan physical appearance. Hal ini dikarenakan ingin menyampaikan pesan

dari gaya penampilan yang ia gunakan untuk berkomunikasi.

Page 12: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

12 | D a n u D e a n A s m o r o

9. Membaca Pengumuman

Pada saat membaca pengumuman yang paling sering digunakan adalah model

komunikasi nonverbal dengan haptics, hal ini dikarenakan kadangkala

menggunakan gerak tubuh untuk memahami suatu pengumuman. Kronemik juga

digunakan ketika membaca pengumuman, misal melihat jam lalu naik ke lantai atas

ketika perkuliahan telah dimulai.

10. Bertemu atau Berbicara dengan Dosen

Ketika bertemu dan berbicara dengan dosen maka komunikasi nonverbal yang

dilakukan adalah silence, hal ini dikarenakan kadang mahasiswi/ mahasiswa malu

dan masih berfikir ketika hendak berbicara dengan dosennya.

Dari analisis yang dilakukan maka komunikasi nonverbal yang paling banyak

dilakukan oleh mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY adalah kronemik, proksemik, dan

haptics. Ketiga – tiganya ini sangat banyak digunakan. Alasan mengapa kronemik yang

paling banyak digunakan adalah dalam komunikasi interpersonal apapun termasuk

nonverbal yang dilakukan oleh mahasiswi/ mahasiswa FISIP UAJY selalu dibatasi atau

dimanfaatkan oleh waktu, misal bertemu dengan pacarnya saat tidak kuliah. Contoh

brikutnya adalah keterlambatan yang sering dijumpai saat janjian bertemu atau bahkan

melihat papan pengumuman yang dibatasi oleh jam masuk perkulaiahan. Sedangkan

proksemik banyak didapati ketika mahasiswi/ mahasiswa berkumpul, kita dapat memahami

komunikasi nonverbal mereka tentang hubungan mereka dari jarak yang mereka gunakan

dalam berkomunikasi. Selanjutnya, haptics banyak digunakan karena hal ini mengarah pada

dukungan atas komunikasi lisan, dengan adanya gerakan tubuh.

Model Komunikasi Nonverbal Baru

Di lingkungan FISIP UAJY pada komunikasi interpersonal antar mahasiswi/ mahasiswanya

ditemukan model – model baru yaitu Clothing. Clothing dalam refernsi terbagi untuk

menunjukkan beberapa status, diantaranya :

1. Economic level.

2. Educations level.

3. Trustworhiness.

4. Social positions.

Page 13: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

13 | D a n u D e a n A s m o r o

5. Level of sophistication.

6. Economic background.

7. Social background.

8. Educational background.

9. Level of success.

10. Moral character. ( Adler&Towne. 1990. P: 231 )

Hal ini sangat terlihat pada mahasiswi/ mahasiswa yang mengenakan pakaian

berbeda satu sama lainnya, jelaslah ini merupakan pertanda komunikasi interpersonal

dalam bentuk nonverbal. Contohnya adalah sebagai berikut :

1. Economic level ; pakaian dengan model merk tertentu yang harganya di mall

mencapai 1 juta rupiah, menunjukkan orang tersebut berada pada level ekonomi

menengah keatas.

2. Educations level ; pakaian mahasiswa yang memakai baju kemeja atau kantor,

menandakan ia tengah menempuh semester akhir perkuliahan.

3. Trustworhiness ; misalnya mahasiswi program studi Public Relations yang

mengenakan pakaian seperti humas suatu perusahaan dan berdandan wangi agar

seolah sedang melayani stakeholdernya dan membantuk citra.

4. Social positions ; misalnya dengan menggunakan jas almater itu diartikan

mempunyai posisi tertentu di kampus seperi BEM dan lain – lain.

5. Level of sophistication ; misalnya ketika seorang mahasiswi ganti – ganti pakaian

untuk ke kampus. Hal ini menandakan orang tersebut suka berbelanja dengan

intensitas yang sering.

6. Economic background ; misalnya ketika seorang mahasiswa menggunakan baju

partai politik. Bisa jadi dia dibayar oleh partai sebagai latar ekonomi pendukungnya

7. Social background ; misalnya ketika seseorang menggunakannaju adat atau batik,

hal ini mampu mencirikan latar sosialnya dari daerah tertentu.

8. Educational background ; misalnya ketika seseroang mengenakan baju religi yang

menandakan latar edukasinya dari sekolah seminari.

9. Level of success ; misalnya ingin menunjukkan kesuksesan dengan jalan

menggunakan jass.

Page 14: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

14 | D a n u D e a n A s m o r o

10. Moral character ; misalnya mengenakan pakaian yang alim.

Analisis Komunikasi Interpersonal Tatap Muka dan Ber – Media

Perbedaan komunikasi interpersonal tatap muka dengan ber – media atau medio adalah

dapat dijelaskan sebagai berikut. Komunikasi interpersonal tatap muka cirri – cirri atau

karakteristinya :

1. Menggunakan saluran yaitu ruang pertemuan secara langsung, jadi antar personal

saling bertemu dan mampu melihat wajah parternya.

2. Komunikator dan komunikan berada berdekatan.

3. Komunikasi interpersonal tatap muka menggunakan sebuah zona ruangan untuk

mengadakan interaksi komunikasi.

4. Komunikasi interpersonal tatap muka dilakukan secara langsung.

5. Sifatnya sengaja atau tidak disengaja ( direncanakan atau tidak direncanakan ).

Karakteristik komunikasi interpersonal tatap muka dapat dijelaskan bahwa komunikasi

ini dilakukan oleh beberapa orang atau lebih dengan menggunakan model face to face.

Model ini disebut sebagai model konvensional, yaitu masing – masing pihak mengadakan

pertemuan untuk saling mengomunikasikan hal – hal yang menjadi tujuan komunikasi.

Kelebihan dengan model tatap muka, masing – masing pihak dapat saling melihat wajah

partnernya. Hal ini sangat penting karena digunakan sebagai bentuk visualisasi secara

langsung, sehingga kita mampu menginterpretasikan apa saja yang dirasakan oleh orang

yang kita ajak berkomunikasi. Jarak yang digunakan ketika menggunakan model tatap

muka juga menggunakan jarak berdekatan, dimana satu dengan yang lainnya berada pada

cakupan jarak yang tidak jauh atau sesuai dengan harapannya, misalnya penggunaan

proksemik. Selain itu yang pasti dilakukan ketika menggunakan komunikasi interpersonal

model tatap muka adalah dengan mengadakan ruang untuk mengadakan interaksi, ruang ini

adalah kesepakatan mengenai beberapa hal yang ingin dikomunikasikan. Komunikasi

interpersonal dengan model tatap muka juga dilakukan secara langsung. Komunikasi model

ini juga sifatnya bisa disengaja ataupun tidak disengaja, sehingga kadangkala tidak perlu

direncanakan ketika akan melakukan komunikasi.

Komunikasi ber – media ciri – ciri atau karakteristiknya adalah :

Page 15: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

15 | D a n u D e a n A s m o r o

1. Menggunakan salura yang berupa media massa sebagai perantara, sehingga antar

personal tidak harus bertemu ketika melakukan pertemuan.

2. Komunikan dan komunikator berada terpisah.

3. Intensitas dan frekuensi berkomunikasi interpersonal dengan menggunakan media

tergantung pada bagaimana kualitas media perantara yang dipakai.

4. Sifatnya direncanakan.

Komunikasi bermedia dengan interpersonal mempunyai cirri menggunakan media

massa sebagai perantara, hal ini menyebabkan komunikasi dengan model ini tidak perlu

mengadakan pertemuan langsung ketika hendak melakukan komunikasi. Komunikasi

interpersonal bermedia atau medio dapat dilakukan dengan berbagai macam media,

diantaranya adalah : telephone, dengan fasilitas internet ( social network, email, chatting,

messenger, dan aplikasi pendukung komunikasi interpersonal lainnya ), pager, radio

komunikasi, fasilitas teknologi lain ( video call dengan akses 3 G misalnya, video

conference, dan lain sebagainya ). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan

menambah keberagaman komunikasi interpersonal dengan menggunakan media. Hal ini

membuat ketika komunikasi interpersonal bermedia dilakukan, maka komunikan dan

komunikatornya berada pada jarak yang terpisah. Intensitas dan frekuensi berkomunikasi

interpersonal dengan media juga tergantung pada bagaimana kualitas media perantara yang

dipakai sehingga kadangkala menyebabkan tidak imabangnya komunikasi yang dilakukan

karena adanya effect dan noise yang mudah sekali didapatkan. Komunikasi interpersonal

dengan model bermedio, juga sifatnya direncanakan. Perencanaan hal ini membuat kita

harus mempersiapkan apa saja yang dikomunikasikan, meskipun ada yang tidak disengaja

tetapi komunikasi interpersonal bermedia menggunakan inisiatif untuk memulainya ( hal ini

mengarah pada direncanakan, apalagi kita harus mempersiapkan media perantara yang akan

dipakai ).

Kelebihan komunikasi interpersonal tatap muka :

1. Langsung berhadapan antar personal.

2. Mengetahui reaksi emosional dari orang yang kita ajak berkomunikasi.

3. Menghargai keberadaan seseorang dan menambah kedekatan.

4. Mengetahui komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan oleh orang lain.

Page 16: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

16 | D a n u D e a n A s m o r o

5. Mengurangi sedikitnya effect dan noise antar personal.

6. Harganya murah.

Komunikasi interpersonal dengan model tatap muka mempunyai berbagai kelebihan

yang tidak dimiliki oleh komunikasi interpersonal bermedia atau medio, yang pertama

adalah komunikasi interpersonal tatap muka langsung berhadapan dengan orang lain, hal ini

jelas memudahkan kita untuk mengetahui reaksi emosional orang yang kita ajak

berkomunikasi. Hal ini mengarah pada misalnya bagaimana mimik muka orang yang

sedang kita ajak berkomunikasi dan bagaimana cara dia berkomunikasi dengan kita yang

menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaan pesan terhadap komunikasi yang dilakukan.

Kelebihan lain adalah dengan bertatap muka, maka kita lebih akan menghargai orang yang

kita ajak berbicara atau berkomunikasi. Kelebihan lain adalah kita mampu mengetahui

bahasa verbal dan bahasa non verbal orang yang kita ajak berbicara. Misalnya mengarah

pada bagaimana penggunaan intonasi berbicara atau kata – kata yang dipakai dalam proses

berkomunikasi. Komunikasi interpersonal dengan model tatap muka juga dipastikan

mampu mengurangi efek dan noise yang terjadi ketika proses komunikasi dilakukan.

Komunikasi interpersonal dengan model tatap muka juga mempunyai kelebihan lainnya

yaitu harganya murah. Dapat terbayangkan bahwa komunikasi interpersonal tidak

memerlukan biaya untuk kita melakukannya. Kita dapat berbicara dengan rekan sebangku

di saat kuliah atau sekedar melakukan pendekatan informal kepada dosen pembimbing kita.

Komunikasi interpersonal dengan model tatap muka sangat murah untuk kita lakukan, jika

dilihat dari segi harganya.

Kekurangan komunikasi interpersonal tatap muka :

1. Terbatas pada waktu dan situasi tertentu.

2. Tidak dapat dilakukan pada saat jarak jauh dan tidak mungkin bertemu.

3. Lebih besar untuk mendatangkan konflik.

4. Tidak praktis.

Berikutnya, ketika kita membahas komunikasi interpersonal dengan model tatap muka

dapat dipastikan juga hal ini mempunyai beberapa kekurangan atau titik lemah.

Kekurangan komunikasi interpersonal dengan model tatap muka adalah komunikasi ini

terbatas pada waktu dan situasi tertentu, misalnya adalah kia hanya bisa mengandalkan

Page 17: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

17 | D a n u D e a n A s m o r o

orang yang kita ajak komunikasi ketika terjadi berbagai kesulitan. Situasi bencana alam

merupakan coontoh dimana ketika kita ingin bertemu dengan orang lain, tetapi kita

terhambat karena akses yang tidak ada untuk bertemu. Hal yang terkait dengan itu juga

dalam kejadian long distance relationship, komunikasi interpersonal tatap muka secara

langsung juga tidak dapat dilakukan. Selanjutnya kita juga lebih berpotensi untuk

mendatangkan konflik secara langsung, misalnya kesalahan memahami apa yang

disampaikan partner komunikasinya sehingga terjadi kemarahan atau ketersinggungan.

Kekurangan yang terdapat pada komunikasi interpersonal dengan model tatap muka

berikutnya adalah, komunikasi dengan model ini tidak praktis. Komunikasi interpersonal

tatap muka bisa dikatakan berbelit – belit, dimana kadang kita mempunyai banyak

keterbatasan yang menjadikan komunikasi tidak dapat dilakukan ( misalnya keadaan yang

mendesak ). Hal serupa juga terjadi ketika komunikasi yang dilakukan pada orang – orang

yang memiliki mobilitas atau kesibukan tinggu dalam dunia kerja, komunikasi

interpersonal dengan model tatap muka sukar untuk memberikan solusi agar komunikasi

dapat dijalankan dengan praktis ( karena tidak ada media perantara ).

Kelebihan komunikasi interpersonal ber - media adalah :

1. Menggunakan dan memanfaatkan teknologi, sehingga menggunakan dan

memanfaatkan modernisasi.

2. Tidak perlu bertemu.

3. Efektif dan efisien.

4. Dapat dilakukan dalam situasi dan kondisi apapun.

Komunikasi interpersonal dengan media merupakan komunikasi yang diunggulkan dalam

hal pemakaian teknologi dalam berkomunikasi secara interpersonal. Penggunaan teknologi

ini pastinya dapat dimanfaatkan oleh semua orang dan sifatnya mampu mempermudah.

Misalnya ketika kita harus menanyakan kabar saudara kita di perantauan maka kita bisa

menggunakan telephone untuk melakukan hal itu. Selanjutnya kita dalam berkomunikasi

medio juga tidak perlu bertemu dengan orang yang hendak kita ajak berbicara, misalnya

kita dapat melakukan dengan chatting dan sebagainya. Komunikasi dengan model ini juga

efektif dan efisien, karena kita tidak perlu bertemu tadi. Komunikasi interpersonal dengan

menggunakan media juga dapat dilakukan dalam situasi dan kondisi apapun, misalnya

Page 18: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

18 | D a n u D e a n A s m o r o

ketika terjadi hujan salju atau abu maka kita dapat melakukan komunikasi interpersonal

dengan menggunakan media tertentu.

Kekurangan komunikasi interpersonal ber – media adalah :

1. Tidak mengetahui sesungguhnya bagaimana emosional atau perasaan orang yang

diajak berkomunikasi.

2. Tidak dapat memahami secara benar komunikasi verbal dan nonverbal yang

dilakukan oleh orang lain.

3. Menambah effect dan noise antarpersonal.

4. Harganya mahal.

5. Perlu latihan dan keterampilan atau skill.

Komunikasi interpersonal bermedia memang banyak kelebihan, tetapi ini juga tidak

luput dari berbagai kekurangan. Kekurangan atau kelemahan pertama yang terjadi saat

menggunakan media dalam berkomunikasi interpersonal adalah kita tidak mengetahui

bagaimana sesungguhnya emosional atau perasaan orang yang kita ajak berkomunikasi.

Kita juga tidak dapat memahami secara benar bagaimana komunikasi verbal dan

komunikasi non verbal yang dilakukan oleh orang lain. Hal ini dapat dicontohkan, misalnya

penampilan di video call dapat menipu karena adanya effect. Effect dan noise antarpersonal

juga mudah terjadi ketika menggunakan media. Media sebagai perantara ini sangat rentan

dengan gangguan, misalnya kita tidak dapat menelephone saudara kita disaat terjadi

gangguan jaringan telephone. Kita paham bahwa melakukan komunikasi interpersonal

dengan model menggunakan media, memerlukan biaya produksi untuk melakukannya.

Biaya produksi ini termasuk pada alat atau sarana prasarana yang kita gunakan. Kita

melakukan chatting dengan teman, imbasnya kita harus membayar tagihan bulanan internet.

Sama halnya ketika kita hendak telephone teman kita yang ada jauh di luar jangkauan kita

untuk berkomunikasi, kita juga akan dikenakan tarif. Dapat dipastikan bahwa dalam

berkomunikasi interpersonal medio atau menggunakan media, kita selalu berimbas pada

mahalnya biaya yang harus kita bayar demi terlaksananya keberlangsungan komunikasi

yang dilakukan. Biaya pula yang kadang membatasi kita berkomunikasi dengan media,

seperti putusnya jaringan internet karena pulsa internet telah habis atau jatuh masa batas

akhir isi pulsa. Kekurangan lain yang terjadi pada saat kita melakukan komunikasi

Page 19: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

19 | D a n u D e a n A s m o r o

interpersonal bermedia adalah source harus mempunyai keterampilan khusus dalam

menggunakan alat – alat yang akan digunakan, ini berkaitan dengan konteks budaya dan

kadang orang tidak memiliki skill untuk menjanakan aplikasi dalam media. Hal ini

menjadikan kesulitan utama dalam komunikasi bermedia, dimana komunikan dan

komunikator harus mempunyai skill atau keterampilan ( setidaknya berlatih ) untuk

menggunakan alat – alat yang akan digunakan dalam berkomunikasi.

Analisis saya pada komunikasi interpersonal ber – media atau media dalam konteks

komunikasi virtual atau yang memanfaatkan dunia maya atau internet dengan interaktif dan

tanpa bertemu bagi saya tidak setuju. Karena saya merasa bahwa komunikasi medio dengan

virtual akan menambah orang untuk menjadi egois dan malu bertemu dengan orang lain.

Kasus kebanyakan yang sering terjadi, di chatting misalnya tampak dekat tetapi saat

bertemu keduanya hanya diam saja. Hal yang harus ditaklukkan manusia saat

berkomunikasi adalah rasa takut yang dirsakannya sendiri, rasa takut ini harus dihadapi

ketika bertemu secara tatap muka dengan orang lain. Contoh kongkretnya dalah di saat ada

sepasang kekasih yang saling suka, jika pendekatan yang dilakukan tidak bertemu maka

pendekatan yang dilakukan akan sama saja.Tekonologi memang mempermudah kita untuk

berkomunikasi, tetapi teknologi tidak mampu menggantikan esensi utama dan awal

komunikasi antar personal atau manusia. Dalam komunikasi interpersonal medio, tidak ada

realitas sosial karena yang ada hanyalah realitas maya yang direpresentasikan oleh media

internet. Sebaliknya, komunikasi interpersonal tatap muka sangat mengandalkan realitas

sosial, kita mampu mengatasi dan membuat konflik secara nyata dan tanpa adanya

keraguan bahwa itu mimpi.

Page 20: Danu dean asmoro   analisis relasi interpersonal mahasiswa fisip uajy

20 | D a n u D e a n A s m o r o

REFERENSI

Adler, Ronald B and Towne, Neil. 1990. Looking Out Looking In Interpersonal

Communcation. USA : Holf, Rinehart, and Winston.Inc.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Richard, West and Turner, Lynn.H. 2007. Introducing Commuication Theory : Analysis

and Application 3rd

Editions. NY US : McGraw Hill International.

Trenholm, Sarah. 1995. Thingking Through Communcation An Introductrion to the Study

of Human Communcation. Boston : Allyn and Bacon.

Wood, Julia T. 2007. Interpersonal Everyday Encounters Communication. Belmont CA

USA : Thomoson Wardsworth.