dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian...

17
26 Geologi Daerah Penelitian dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan kipas bawah laut model Walker (1978) (Gambar 3.8). Gambar 3.7 Struktur sedimen pada sekuen Bouma (1962). Gambar 3.8 Model progradasi kipas bawah laut (Walker, 1978). Untuk penjelasan lebih lanjutnya, maka akan dijelaskan deskripsi setiap Satuan Batuan pada daerah penelitian.

Transcript of dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian...

Page 1: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

26

Geologi Daerah Penelitian

dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan kipas bawah laut model

Walker (1978) (Gambar 3.8).

Gambar 3.7 Struktur sedimen pada sekuen Bouma (1962).

Gambar 3.8 Model progradasi kipas bawah laut (Walker, 1978).

Untuk penjelasan lebih lanjutnya, maka akan dijelaskan deskripsi setiap

Satuan Batuan pada daerah penelitian.

Page 2: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

27

Geologi Daerah Penelitian

3.2.1 Satuan Breksi-Batupasir

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Breksi-Batupasir berada di utara daerah penelitian ditandai dengan

warna coklat tua pada peta geologi terlampir, memanjang berarah barat-timur

dengan luas sekitar +10% luas daerah penelitian. Singkapan ditemukan di anak

Sungai Cidadap bagian utara.

Satuan ini memiliki ketebalan +850 m berdasarkan rekonstruksi

penampang. Ketebalan ini bukan merupakan ketebalan sebenarnya karena tidak

ditemukan kontak stratigrafi dengan satuan yang lebih tua.

Ciri Litologi

Satuan ini terdiri dari perselingan breksi dan batupasir dengan sisipan

batulempung dan batupasir tufaan. Breksi, abu-abu gelap, fragmen polimik

berupa fragmen batuan beku andesit, basalt, batupasir, dan batugamping ukuran

kerikil-bongkah, butir menyudut-menyudut tanggung, kemas terbuka, terpilah

buruk, porositas buruk, kompak, matriks berukuran pasir kasar, karbonatan.

Batupasir, abu-abu keputihan, ukuran butir sedang-kasar, butir membundar,

kemas terbuka, terpilah sedang, porositas sedang-baik, kompak, butir dan

matriks karbonatan, struktur sedimen perlapisan bersusun, laminasi sejajar,

terdapat fosil foraminifera. Batulempung, abu-abu gelap, karbonatan, terdapat

fosil foraminifera, getas, masif. Batupasir tufaan, abu-abu keputihan,

karbonatan, ukuran butir sedang-halus, butir menyudut-menyudut tanggung,

kemas tertutup, terpilah baik, porositas baik, getas, struktur sedimen laminasi

sejajar. Secara keseluruhan, satuan ini memiliki litologi yang bersifat

karbonatan.

Satuan ini menghalus dan menipis ke atas dengan berkurangnya tebal dan

ukuran butir breksi ke arah atas yang digantikan dengan kehadiran batupasir dan

batulempung. Berdasarkan analisis petrografi terlampir, matriks breksi dan juga

batupasir pada satuan ini termasuk ke dalam lithic wacke (Gilbert, 1982).

Page 3: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

28

Geologi Daerah Penelitian

Foto 3.9 a. Singkapan kontak Satuan Breksi-Batupasir dengan Satuan Batupasir -

Batulempung, breksi berukuran butir kerikil.

b. Singkapan breksi dengan ukuran butir kerakal.

c. Singkapan batupasir tufaan dengan struktur sedimen laminasi sejajar.

Umur

Hasil analisis mikropaleontologi (foraminifera planktonik) pada

batulempung di lokasi D 4.7 (Lampiran B) menunjukkan bahwa satuan ini

diendapkan pada umur N16 (Blow, 1969) yang setara dengan umur Kala

Miosen Akhir.

Lingkungan Pengendapan

Hasil analisis mikropaleontologi (foraminifera bentonik) pada

batulempung di lokasi D 4.7 (Lampiran B) menunjukkan bahwa satuan ini

diendapkan pada lingkungan pengendapan Batial Atas (Tipsword, 1966 dalam

Pringgoprawiro, dkk, 1994).

Mekanisme pengendapan pada satuan Breksi-Batupasir ini memerlukan

arus yang sangat cepat alirannya karena pada satuan ini dominan materialnya

berukuran kasar berukuran kerikil - bongkah pada litologi breksi

a b

c

Page 4: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

29

Geologi Daerah Penelitian

(Koesoemadinata, 1985). Berdasarkan kehadiran struktur sedimen laminasi

sejajar dan perlapisan bersusun (Foto 3.9 A,B,C) yang ada pada interval Tab

sekuen Bouma (1962), dan jenis batupasir yang bersifat wacke atau kotor

menandakan mekanisme pengendapan arus gravitasi. Ciri lainnya adalah

sekuennya yang membentuk siklus menghalus ke atas (Foto 3.9 A dan B) dan

breksi yang dapat digolongkan ke dalam fasies debris dan slump endapan

turbidit (Walker, 1978) merupakan ciri dari mekanisme arus turbidit pada

lingkungan kipas bawah laut bagian kipas atas (Gambar 3.8). Selain itu, satuan

ini kemungkinan diendapkan dekat dengan sumber material gunungapi karena

ditemukan material gunungapi berupa batupasir tufaan.

Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri litologi, pola penyebaran, lingkungan pengendapan, dan

umur satuan, maka satuan ini dapat disetarakan dengan Formasi Cantayan Unit

Breksi (Martodjojo, 1984).

Hubungan Stratigrafi

Hubungan satuan ini dengan satuan yang lebih tua tidak diketahui, karena

tidak tersingkap pada daerah penelitian.

3.2.2 Satuan Batupasir-Batulempung

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Batupasir-Batulempung terdapat di tengah daerah penelitian,

melampar sepanjang barat-timur. Satuan ini menempati sekitar +25% luas

daerah penelitian dan ditandai dengan warna kuning pada peta geologi

terlampir. Singkapan ditemukan di sepanjang Sungai Cidadap dengan jurus

lapisan berarah barat-timur.

Page 5: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

30

Geologi Daerah Penelitian

Satuan ini memiliki ketebalan +600 m berdasarkan rekonstruksi

penampang. Ketebalan ini bukan merupakan ketebalan sebenarnya karena

pengaruh keterdapatan sesar naik pada satuan ini.

Ciri Litologi

Satuan ini terdiri dari dominasi batupasir gampingan dengan sisipan

konglomerat dan batulempung. Batupasir gampingan memiliki ciri berwarna

abu-abu keputihan, ukuran butir sedang-kasar, butir membundar, kemas

tertutup, porositas sedang-baik, kompak, butir dan matriks karbonatan, struktur

sedimen perlapisan bersusun, laminasi sejajar, konvolut, ripped up mud clasts,

load cast dan flute cast. Struktur ripped up mud clast menunjukkan erosivitas

pengendapan sedimen akibat arus turbidit. Konglomerat memiliki ciri berwarna

abu-abu kecoklatan, ukuran butir kerikil-kerakal berupa fragmen batuan beku

andesit, basalt, batugamping, bentuk butir membundar-membundar tanggung,

kemas terbuka, terpilah buruk, kompak, matriks batupasir kasar, karbonatan,

struktur sedimen perlapisan bersusun. Batulempung memiliki ciri berwarna abu-

abu gelap, karbonatan, terdapat fosil foraminifera, getas, masif. Ketebalan

batupasir berkisar antara 10-100 cm dengan sisipan konglomerat dan

batulempung setebal berkisar antara 10-50 cm.

Pengamatan terhadap sayatan tipis (Lampiran A) menunjukkan bahwa

batupasir pada satuan ini termasuk ke dalam lithic wacke (Gilbert, 1982) dan

memiliki komponen butir menyudut tanggung- membulat tanggung. Dari contoh

batupasir pada satuan ini, komponen butir didominasi oleh fragmen litik (40%),

K-Feldspar (5%), kuarsa (5%), cangkang foraminifera (5%), dan opak (5%)

dengan matriks (35%) berupa lumpur karbonat dan mineral lempung dan semen

(3%) berupa kalsit.

Page 6: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

31

Geologi Daerah Penelitian

Foto 3.10 a. Singkapan konglomerat dan batupasir dengan struktur channel fill yang

memperlihatkan penyebaran lateral yang terbatas.

b. Singkapan batupasir dengan struktur sedimen ripped up mud clasts yang

mengindikasikan pola pengendapan mekanisme turbidit dengan tingkat

erosivitas yang relatif tinggi

c. Singkapan batupasir dengan struktur sedimen perlapisan bersusun,

laminasi sejajar dan konvolut

d. Singkapan batupasir dengan strukutur sedimen load cast dan flute cast.

Umur

Hasil analisis mikropaleontologi (foraminifera planktonik) pada

batulempung di lokasi D 2.1 (Lampiran B) menunjukkan bahwa satuan ini

diendapkan pada umur N17 (Blow, 1969) yang setara dengan umur Kala

Miosen Akhir.

Lingkungan Pengendapan

Hasil analisis mikropaleontologi (foraminifera bentonik) pada

batulempung di lokasi D 2.1 (Lampiran B) menunjukkan bahwa satuan ini

c

a b

d

Page 7: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

32

Geologi Daerah Penelitian

diendapkan pada lingkungan pengendapan Neritik Luar-Batial Atas (Tipsword,

1966 dalam Pringgoprawiro, dkk, 1994).

Mekanisme pengendapan pada satuan Batupasir-Batulempung ini

memerlukan arus yang sangat cepat alirannya karena pada satuan ini dominan

materialnya berukuran kasar pada litologi konglomerat (Koesoemadinata, 1985).

Dari kenampakan sekuen vertikal dan asosiasi struktur sedimen dan komposisi

batupasir yang bersifat wacke, satuan ini diendapkan pada mekanisme

pengendapan arus gravitasi. Pada satuan ini, bagian bawah dicirikan dengan

hadirnya fasies konglomerat dan bagian atas dicirikan dengan hadirnya fasies

classic turbidite (Walker, 1978). Fasies konglomerat memiliki kenampakan

konglomerat yang terpilah buruk dan memiliki penyebaran lateral yang terbatas

yang dicirikan struktur channel fill (Foto 3.10 a). Fasies classic turbidite

dicirikan oleh perselingan batupasir dan batulempung yang menghalus ke atas

dan menunjukkan adanya sekuen Bouma (1962) Tabc (Foto 3.10 b,c) serta

struktur flute cast dan load cast yang ditemukan pada batupasir (Foto 3.10 d).

Perubahan fasies turbidit yang ada pada satuan ini mencerminkan perubahan

lingkungan kipas bawah laut (Gambar 3.6) bagian kipas atas (fasies

konglomerat) menjadi bagian kipas tengah (fasies classic turbidite).

Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri litologi, pola penyebaran, lingkungan pengendapan, dan

umur satuan, maka satuan ini dapat disetarakan dengan Formasi Cantayan Unit

Batupasir (Martodjojo, 1984).

Hubungan Stratigrafi

Pada satuan ini, hubungan dengan satuan yang lebih tua (Satuan Breksi-

Batupasir) adalah hubungan selaras. Hubungan ini disimpulkan dari pengamatan

singkapan di anak Sungai Cidadap (D 4.5) yang menunjukkan kontak tegas.

Kontak antara satuan ini ditandai oleh kemunculan terakhir litologi breksi

Satuan Breksi-Batupasir.

Page 8: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

33

Geologi Daerah Penelitian

3.2.3 Satuan Batulempung

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Batulempung terdapat di tengah sampai selatan daerah penelitian

melampar sepanjang barat-timur. Satuan ini menempati sekitar +33% luas

daerah penelitian dan ditandai warna hijau muda pada peta geologi terlampir.

Singkapan ditemukan di anak Sungai Cidadap, Sungai Cigedogan, dan Sungai

Cipari dengan jurus lapisan berarah barat-timur.

Satuan ini memiliki ketebalan +1200 m berdasarkan rekonstruksi

penampang. Ketebalan ini bukan merupakan ketebalan sebenarnya karena tidak

ditemukan kontak stratigrafi dengan satuan yang lebih muda, selain itu juga sulit

untuk menentukan tebal satuan ini dikarenakan pengaruh sesar – sesar yang ada

di satuan ini.

Ciri Litologi

Satuan ini terdiri dari dominasi batulempung dengan sisipan batupasir.

Batulempung memiliki ciri berwarna abu-abu gelap, karbonatan, terdapat fosil

foraminifera, getas, masif. Batupasir memiliki ciri berwarna abu-abu, ukuran

butir pasir halus-sedang, butir membundar, kemas tertutup, terpilah baik,

porositas sedang, getas, matriks karbonatan, struktur sedimen laminasi sejajar

(Foto 3.11). Ketebalan batupasir pada satuan ini berkisar antara 10-30 cm.

Pengamatan terhadap sayatan tipis (Lampiran A) menunjukkan bahwa

batupasir pada satuan ini termasuk ke dalam feldspathic wacke (Gilbert, 1982)

dan memiliki komponen butir menyudut tanggung- membulat tanggung. Dari

contoh batupasir pada satuan ini, komponen butir didominasi oleh K-Feldspar

(15%), kuarsa (15%), dan opak (10%) dengan matriks (45%) berupa gelas dan

mineral lempung dan semen (10%) berupa oksida besi.

Page 9: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

34

Geologi Daerah Penelitian

Foto 3.11 a. Singkapan batupasir dengan struktur sedimen laminasi sejajar.

b. Singkapan Batulempung pada Satuan Batulempung.

Umur

Hasil analisis mikropaleontologi (foraminifera planktonik) pada

batulempung di lokasi D 1.4 dan D 6.1 (Lampiran B) menunjukkan bahwa

satuan ini diendapkan pada umur N18 (Blow, 1969) yang setara dengan umur

Kala Miosen Akhir.

Lingkungan Pengendapan

Hasil analisis mikropaleontologi (foraminifera bentonik) pada

batulempung di lokasi D 1.4 dan D 6.1 (Lampiran B) menunjukkan bahwa

satuan ini diendapkan pada lingkungan pengendapan Neritik Tengah-Neritik

Luar (Tipsword, 1966 op.cit. Pringgoprawiro, dkk, 1994).

Mekanisme pengendapan pada satuan Batulempung-Batupasir A ini

memerlukan arus yang sangat tenang alirannya (arus suspensi) karena pada

satuan ini dominan materialnya berukuran halus atau lempung

(Koesoemadinata, 1985). Pada satuan ini ciri-ciri turbidit masih terlihat dengan

adanya batupasir yang bersifat wacke dan sekuen Bouma (1962) Tbc (Foto 3.11

A&B). Dari suksesi vertikal satuan ini terlihat semakin ke atas ketebalan

batulempung meningkat dan kehadiran struktur sedimen semakin sedikit. Ciri-

ciri tersebut menandakan energi yang semakin berkurang dari pengendapan

kipas bawah laut di daerah penelitian atau dapat diartikan sebagai lingkungan

a b

Page 10: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

35

Geologi Daerah Penelitian

kipas bawah laut yang semakin menjauhi sumber sedimennya atau kipas bawah

laut bagian kipas bawah (Gambar 3.6).

Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri litologi, pola penyebaran, lingkungan pengendapan, dan

umur satuan, maka satuan ini dapat disetarakan dengan Formasi Cantayan Unit

Batulempung (Martodjojo, 1984).

Hubungan Stratigrafi

Pada satuan ini, hubungan dengan satuan yang lebih tua (Satuan

Batupasir-Batulempung) adalah hubungan selaras. Hubungan ini disimpulkan

dari pengamatan Satuan Batupasir-Batulempung berangsur-angsur berubah

menjadi Satuan Batulempung dengan meningkatnya dominasi batulempung.

3.2.4 Satuan Intrusi Basalt

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Intrusi Basalt terletak di sebelah selatan dan utara peta geologi

terlampir ditandai warna merah tua dengan luas daerah cakupan mencapai +7%

luas daerah penelitian. Satuan ini berupa gunung yang terisolir bernama Gunung

Gedogan dan Gunung Kuta.

Foto 3.12 Singkapan batuan beku basalt di Gunung Gedogan.

Page 11: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

36

Geologi Daerah Penelitian

Ciri Litologi

Satuan ini berupa batuan beku basalt yang ditemukan di Gunung Gedogan

dengan kondisi segar- agak lapuk (Foto 3.12) dan juga di Gunung Kuta ()

Gambar (3.13). Batuan beku basalt ini memiliki ciri litologi berwarna hitam

keabuan, ukuran kristal halus (afanitik), masif. Sayatan tipis (Lampiran A)

menunjukkan bahwa batuan bersifat hipokristalin, porfiritik dengan komposisi

mineral plagioklas, hornblende, biotit, opak, olivin, piroksen, dan gelas.

Berdasarkan komposisi plagioklas (oligoklas) dan kehadiran mineral olivin dari

Deret Bowen, maka batuan beku ini digolongkan ke dalam batuan beku basalt.

Foto 3.13 Singkapan batuan beku basalt di Gunung Kuta.

Umur

Satuan ini diinterpretasikan berumur lebih muda daripada satuan yang

ditembusnya (Satuan Batulempung) dan lebih tua daripada pembentukan

struktur regional di daerah ini, yaitu pada Kala Plio-Pleistosen. Penulis

berkesimpulan bahwa satuan ini berumur Miosen Akhir setelah pengendapan

satuan Batulempung karena batuan beku ini menembus satuan tersebut.

Hubungan Stratigrafi

Satuan Intrusi Basalt diperkirakan memiliki hubungan yang tidak selaras

dengan Satuan Batulempung dan Satuan di bawahnya yang lebih tua. Penamaan

Page 12: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

37

Geologi Daerah Penelitian

intrusi didasarkan berdasarkan tekstur dari sayatan tipis berupa tekstur

hialofilitik (Lampiran A). Satuan ini kemungkinan memotong satuan yang lebih

tua (Satuan Batulempung) secara diskordan berupa intrusi dyke.

3.2.5 Satuan Lava Andesit

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Lava Andesit terletak di sebelah tenggara peta geologi terlampir

ditandai warna merah muda dengan luas daerah cakupan mencapai +10% luas

daerah penelitian. Satuan ini berupa gunung yang terisolir bernama Gunung

Seureuh. Satuan ini menimpa Satuan Batulempung dan diinterpretasikan pusat

erupsinya berada pada puncak Gunung Seureuh.

Ciri Litologi

Satuan ini berupa batuan beku andesit yang ditemukan di Anak Sungai

Cidadap (Foto 3.14 A) dengan kondisi segar-lapuk. Batuan beku andesit di

daerah ini memiliki ciri litologi berwarna abu – abu gelap, ukuran kristal halus

(afanitik) dengan struktur batuan kekar berlembar. Sayatan tipis (Lampiran A)

menunjukkan bahwa batuan bersifat intergranular, hipokristalin dengan

komposisi mineral plagioklas, piroksen, opak, gelas dan kalsit sebagai mineral

terubahkan. Berdasarkan komposisi plagioklas (andesin), maka batuan beku ini

digolongkan ke dalam batuan beku andesit.

Foto 3.14 a. Singkapan lava andesit dan batulempung Satuan Batulempung dengan

kedudukan bidang kontak N1150E/45

0 berupa efek bakar.

b. Singkapan lava andesit di Sungai Cisero dengan struktur kekar berlembar.

a b

Page 13: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

38

Geologi Daerah Penelitian

Umur

Satuan ini diinterpretasikan berumur lebih muda daripada satuan yang

ditimpanya (Satuan Batulempung), dan juga lebih muda daripada pembentukan

struktur regional di daerah ini yaitu pada Kala Plio-Pleistosen. Penulis

berkesimpulan bahwa satuan ini berumur Miosen Akhir karena batuan beku ini

menembus Satuan Batulempung.

Hubungan Stratigrafi

Satuan Lava Andesit Gunung Seureuh diperkirakan memiliki hubungan

yang tidak selaras dengan Satuan Batulempung. Satuan ini diinterpretasikan

sebagai aliran lava karena tekstur aliran yang terlihat di sayatan tipis dan juga

posisi kedudukan batuan beku andesit yang berada di atas lapisan batuan

sedimen batulempung pada Satuan Batulempung dengan kedudukan yang

sejajar arah umum jurus lapisan.

3.2.6 Satuan Breksi Vulkanik

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Breksi Vulkanik terdapat di baratdaya daerah penelitian. Satuan ini

menempati +10% luas daerah penelitian dan ditandai warna coklat muda pada

peta geologi terlampir. Singkapan ditemukan di Sungai Cipari dan di

punggungan dekat Desa Tipar dalam keadaan segar- agak lapuk. Ketebalan

satuan tidak diketahui karena kehadirannya yang menutupi satuan batuan yang

terdapat di bawahnya.

Ciri Litologi

Satuan ini merupakan endapan vulkanik yang terdiri dari breksi vulkanik.

Breksi vulkanik memiliki ciri berwarna abu terang, ukuran butir 1-20 cm,

menyudut hingga menyudut tanggung. Matriks berupa tuf, abu-abu gelap

sampai terang dengan warna pelapukan coklat kemerahan, ukuran butir pasir

sedang-halus, menyudut-menyudut tanggung, pemilahan sedang-buruk.

Page 14: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

39

Geologi Daerah Penelitian

Foto 3.15 Singkapan breksi vulkanik di Sungai Cipari.

Pengamatan terhadap sayatan tipis (Lampiran A) pada fragmen batuan

beku menunjukkan jenis batuan beku andesit. Andesit pada satuan ini memiliki

75% fenokris yang terdiri dari plagioklas (30%), kuarsa (15%), hornblende

(20%), opak (5%), dan serisit (5%).

Umur

Dari kesamaan penyebaran satuan ini dengan penyebaran batuan vulkanik

pada Peta Geologi Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 1972) maka satuan ini

kemungkinan merupakan bagian dari Breksi dan Lava Gunungapi Tua (Qot)

yang berumur Pleistosen dan diendapkan secara tidak selaras di atas satuan-

satuan sebelumnya. Selain itu, satuan ini juga tidak terpengaruh oleh

pembentukan struktur yang diinterpretasikan berumur Plio-Pleistosen sehingga

kemungkinan satuan ini berumur lebih muda daripada pembentukan struktur.

Lingkungan Pengendapan

Satuan ini diinterpretasikan terendapkan di lingkungan darat karena pada

umur yang lebih muda dari Plio-Pleistosen daerah ini sudah merupakan darat

secara regional (Martodjojo, 1984).

Page 15: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

40

Geologi Daerah Penelitian

3.2.7 Satuan Aluvial

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan aluvial terdapat di hilir Sungai Cidadap. Satuan ini menempati

+2% luas daerah penelitian dan ditandai warna abu-abu pada peta geologi

terlampir. Ketebalan satuan tidak diketahui karena kehadirannya yang menutupi

satuan batuan yang terdapat di bawahnya.

Ciri Litologi

Satuan ini tersusun atas material lepas berupa breksi, batugamping,

batupasir, batulempung, basalt, andesit. Berukuran lempung-bongkah,

menyudut sampai membundar. Material-material tersebut merupakan hasil erosi

dari satuan-satuan batuan yang lebih tua.

Foto 3.15 Endapan material lepas hasil erosi batuan yang lebih tua di Sungai Cidadap.

Umur

Satuan ini berumur Resen karena pembentukannya masih berlangsung

hingga sekarang dan diendapkan secara tidak selaras di atas satuan batuan yang

lebih tua.

Page 16: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

41

Geologi Daerah Penelitian

Lingkungan Pengendapan

Satuan ini diinterpretasikan terendapkan di lingkungan darat karena pada

umur yang lebih muda dari Plio-Pleistosen daerah ini sudah merupakan darat

secara regional (Martodjojo, 1984).

3.3 Struktur Geologi

Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari sesar

naik berarah relatif barat-timur dan sesar-sesar mendatar berarah relatif

baratlaut-tenggara. Bukti-bukti lapangan yang mendukung kehadiran struktur

geologi tersebut berupa kekar gerus, kekar tarik, breksiasi, cermin sesar, dan

kedudukan batuan.

Foto 3.16 a. Lapisan tegak berupa air terjun di anak Sungai Cidadap.

b. Contoh kekar gerus dan kekar tarik pada daerah penelitian

Sesar naik yang dijumpai di daerah penelitian adalah Sesar Naik Mengiri

Cidadap, sesar naik tersebut memiliki arah umum relatif barat-timur degan arah

kemiringan bidang sesar ke selatan. Jenis pergerakan sesar didapatkan melalui

analisis stereonet dengan data shear fracture pada lokasi D 3.12 dan D 4.2.

a

b

Page 17: dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan · PDF file27 Geologi Daerah Penelitian 3.2. 1. Satuan Breksi-Batupasir. Penyebaran dan Ketebalan . Satuan Breksi-Batupasir berada

42

Geologi Daerah Penelitian

Sesar-sesar mendatar di daerah penelitian adalah Sesar Mendatar

Menganan Kebonjagung yang diinterpretasikan berdasarkan intensifitas rekahan

yang ada pada lokasi D 5.7 dan D 5.9.

Sesar Mendatar Menganan Cidadap yang diinterpretasikan berdasarkan

intensifitas rekahan pada lokasi D 5.2 dan D 8.1.

Sesar Mendatar Menganan Gedogan yang diinterpretasikan berdasarkan

intensifitas rekahan pada lokasi D 2.7 dan D 2.13. Sesar-sesar mendatar

tersebut berarah relatif baratlaut-tenggara. Sesar-sesar ini memotong perlipatan

dan sesar naik dengan arah menganan.

Struktur lipatan di daerah penelitian berupa sayap lipatan yang memiliki

sumbu searah dengan jurus sesar anjak yaitu relatif barat-timur. Berdasarkan

arah sumbu lipatan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa arah tegasan

utama yang bekerja di daerah penelitian memiliki arah relatif utara-selatan.

Arah-arah umum struktur geologi tersebut juga diinterpretasikan dari pola-

pola umum kelurusan dari citra SRTM. Pola kelurusan dan pembelokan tajam dari

lembahan atau punggungan ditafsirkan sebagai akibat dari pergerakan sesar-sesar

yang terbentuk.