Dampak Sosial Perkembangan Teknologi Robot Di Indonesia

18
DAMPAK SOSIAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ROBOT DI INDONESIA Ariyanto Hartono, ST. Department of Computer Science, Gadjah Mada University, Indonesia E-mail : [email protected] Abstrak Robot merupakan benda yang tidak asing lagi di era yang telah maju ini. Namun, sebagian besar dari kita masih membayangkan robot “humanoid”, padahal itu hanyalah salah satu jenis robot. Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu untuk membantu manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang atau kotor. Namun, belakangan ini robot juga mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu dan pemotong rumput. Seiring banyaknya pemanfaatan robot juga muncul dampak sosial pada masyarakat. Kata kunci : Robot, manusia, dampak sosial. 1. Latar Belakang Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu untuk membantu manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah di definisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berasal dari bahasa Cheko (robota) yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Sesuai dengan

description

iptek

Transcript of Dampak Sosial Perkembangan Teknologi Robot Di Indonesia

DAMPAK SOSIAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ROBOT DI INDONESIAAriyanto Hartono, ST.Department of Computer Science, Gadjah Mada University, IndonesiaE-mail : [email protected]

AbstrakRobot merupakan benda yang tidak asing lagi di era yang telah maju ini. Namun, sebagian besar dari kita masih membayangkan robot humanoid, padahal itu hanyalah salah satu jenis robot. Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu untuk membantu manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang atau kotor. Namun, belakangan ini robot juga mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu dan pemotong rumput. Seiring banyaknya pemanfaatan robot juga muncul dampak sosial pada masyarakat. Kata kunci : Robot, manusia, dampak sosial.

6

1. Latar Belakang Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu untuk membantu manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan program yang telah di definisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berasal dari bahasa Cheko (robota) yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Sesuai dengan definisi itu, Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan SAR, dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.Selain definisi di atas, robot juga memiliki beberapa definisi lainnya, seperti : Webster, An automatic device that performs function ordinarily ascribed to human beings Oxford, A machine capable of carrying out a complex series of actions automatically, especially one programmed by a computer Robot Institute of America, A reprogammable multifunctional manipulator designed to move materials, parts, tools or other specialized devices through variable programmed motions for the performance of a variety of tasks. International Standard Organization (ISO 8373), An automatically controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator programmable in three or more axes, which may be either fixed in place or mobile for use in industrial automation applicationsDari sekian banyak definisi robot juga terdapat beberapa jenis robot, yaitu : Robot Mobil, konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lain. Robot mobil ini sangat disukai bagi orang yang mulai mempelajari robot. Hal ini karena membuat robot mobil tidak memerlukan kerja fisik yang berat. Untuk dapat membuat sebuah robot mobile minimal diperlukan pengetahuan tentang mikrokontroler dan sensor-sensor elektro.

Gambar 1. Robot Mobil

Robot Manipulator (tangan), robot ini hanyak memiliki satu tangan seperti tangan manusia yang fungsinya untuk memegang atau memindahkan barang, contoh robot ini adalah robot las di Industri mobil, robot merakit elektronik dll.

Gambar 2. Robot Manipulator

Robot Humanoid, yaitu robot yang miliki kekmpuan menyerupai manusia, baik fungsi maupun cara bertindak, contoh robot ini adalah Ashimo yang dikembangkan oleh Honda.

Gambar 3. Robot Humanoid

Robot Berkaki, memiliki kaki seperti hewan atau manusia, yang mampu melangkah, seperti robot serangga, robot kepiting dll.

Gambar 4. Robot Berkaki Flying Robot (Robot Terbang), yaitu robot yang mampu terbang, robot ini menyerupai pesawat model yang deprogram khusus untuk memonitor keadaan di tanah dari atas, dan juga untuk meneruskan komunikasi.

Gambar 5. Robot Terbang

Under Water Robot (Robot dalam air), robot ini digunakan di bawah laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk mengambil sesuatu di bawah laut.

Gambar 6. Robot dalam airSejalan dengan jenis-jenis robot yang dikembangkan seperti diatas, mayoritas dikembangkan dengan alasan untuk membantu atau mempermudah manusia untuk melakukan pekerjaan (contohnya robot rumah tangga) yang berulang-ulang, berbahaya (contohnya robot medan perang) atau yang membutuhkan presisi yang tinggi (contohnya robot industri). Dalam bidang industri, robot membantu perusahaan dalam mengurangi pengeluaran kebutuhan ketenagakerjaan, baik gaji hingga tunjangan, dengan mengganti manusia dengan robot untuk memberikan proses produksi yang cepat dan presisi, karena robot tidak mudah lelah atau bosan.

2. Perkembangan Teknologi RobotAwal munculnya robot dapat diketahui dari bangsa Yunani kuno yang membuat patung yang dapat dipindah pindahkan. Sekitar 270 BC, Ctesibus, seorang insinyur Yunani membuat organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan. Zaman Nabi Muhammad SAW pun, telah membuat mesin perang yang menggunakan roda dan dapat melontarkan bom.Tahun 1920Ide robot bukanlah hal yang baru. Cukup lama manusia memimpikan adanya mekanik pintar yang dapat menggantikan tugas manusia. Penemuan mainan dan peralatan otomatis yang kemudian menginspirasi robot dalam bentuk gambar, cerita dan film, menjadi awal dimulainya perkembangannya. Istilah robot pertama kali dipakai tahun 1920 oleh penulis Czech Karel Capek (dibaca Chopek) dengan karyanya R.U.R atau Rossums Universal Robot dimana seorang laki-laki membuat robot dan robot membunuh penciptanya. Banyak kemudian film menggambarkan robot sebagai alat yang tidak bersahabat atau sebagai mesin perusak yang berlawanan dengan arti robot (robota) dalam bahasa Czech yang berarti pekerja paksa.Tahun 1997Beberapa film terkenal seperti starwar tahun1977 dengan menampillan robot C3PO dan R2D2 justru menampilkan robot sebagai pembantu manusia sekaligus juga musuh manusia. Robot dalam film ini terlihat menyerupai manusia atau istilahnya Android.Tahun 1941Tahun 1941, barulah istilah robotics digunakan dalam teknologi robot oleh penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov. Dia juga memprediksi akan munculnya robot-robot industri canggih dimasa datang. Jika kita lihat hari ini, maka apa yang dibayangkan olehnya terbukti dimana begitu pesatnya perkembangan robot-robot industri saat ini. Istilah revolusi robot, robot age atau era robot sudah menjadi hal biasa untuk menjelaskan perkembangan itu. Robotics diterima sebagai istilah atau kata untuk mendeskripsikan semua kemajuan teknologi yang berhubungan dengan robot.

Tahun 1956Georde Devil dan Joseph Engelberger membentuk perusahaan robot pertama kali tahu 1956. Devil memprediksi robot akan menjadi bagian penting di industri sebagai operator pabrik dan membantu pekerja dalam menjalankan mesin-mesin pabrik. Beberapa tahun kemudian atau tepatnya 1961, General Motor pertama kali menggunakan robot untuk pabrik otomotifnya. Robot industri kemudian berkembang dan mulai banyak digunakan tahun 1980 oleh perusahaan selain otomotif dimana perkembangan elektronik dan computer membuat robot modern lahir.SekarangBentuk robot seperti manusia tidak lagi diperhatikan meski perkembangan robot android atau humanoid tetap berlangsung dan mengalami penyempurnaan. Kini robot adalah pekerja industri atau berupa tangan dan lengan yang dikontrol oleh computer dan dapat dirubah fungsinya dengan mengedit program robot. Bentuk robot industri ini lebih dikenal sekarang dibanding robot menyerupai manusia.Perkembangan robot di IndonesiaMulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat itu.Pertanyaannya sekarang apakah robot akan menggantikan manusia? Kemampuan robot untuk melakukan semua pekerjaan manusia masih jauh baik dari sisi ketrampilan dan kecerdasan maupun kebebasannya. Robot sekarang adalah model industri bukan Android dan kita tidak bisa menyamakan kecerdasan ke robot karena ia bekerja berdasarkan perintah yang dimasukan oleh manusia sebagai program. Robot bisa melakukan semua gerakan manusia seperti mengambil, menyentuh, menarik dll tapi robot tidak bisa berfikir. Ilmuwan dan Insinyur mencoba mengembangan kecerdasan buatan buat robot (AI= Artificial Intelegent) tapi untuk membuat robot berfikir seperti layaknya manusia masih sangat jauh.Kemampuan robot untuk melakukan gerakan manusia sangat membantu dunia industri seperti industri mobil, proses pengelasan, perakitan, pemindahan dan banyak lagi. Gerakan berulang yang presisi adalah salah satu keunggulan robot daripada manusia sehingga didapat hasil produksi yang konstan dan standard.Robot industri harus diprogram untuk melakukan semua step gerakan atau kerja sebelum ia digunakan. Tahap awal ini bisa disebut merangkai atau membangun pola berfikirnya robot. Benda kerja harus ditempatnya ditempat yang pasti dan tidak berubah-ubah selama proses (meski sekarang kemajuan object recognition sudah maju namun dalam prakteknya benda kerja masih harus diposisikan ditempat yang tetap). Jika benda kerja meleset dari posisinya maka proses akan salah dan robot tidak bisa mengkoreksinya. Robot tidak bisa melihat dan mendengar. Dia tidak bisa merasakan objek dan meprediksi adanya kesalahan dan robot tidak memiliki kemampuan mengadopsi situasi baru yang terjadi disekitarnya.Robot memberikan keuntungan tersendiri bagi pekerja industri dan suatu negara dimana ia bisa memperbaiki kualitas hidup manusia karena bebas dari pekerjaan yang menjenuhkan, kotor dan penuh resiko atau dalam istilahnya 3D= Dull, Dirty and Dangerous. Benar bahwa robot akan menimbulkan pengangguran tapi jangan lupa robot juga menciptakan lapangan pekerjaa; Insinyur robot, Teknisi, Sales, Programmer dan Pengawas/supervisor. Robot memberikan keuntungan bagi industri karena adanya peningkatan output dan perbaikan kualitas. Industri robot tidak mengenal lelah dan keluhan, ia bisa bekerja tanpa lelah siang malam dengan performance yang sama. Akibatnya, biaya produk per unit akan turun, menaikan keuntungan dan memberi dampak positif terhadap pasar serta ekonomi dunia secara keseluruhan.3. Dampak Penggunaan RobotSetiap saat waktu bertambah, seiring dengan waktu, perkembangan teknologi pun terus berkembang dengan pesatnya. Tentunya disertai dengan dampaknya. Kita sudah banyak merasakan bagaimana dampak negatif perkembangan teknologi di bidang ekonomi. Contoh, zaman sekarang udah banyak pabrik-pabrik yang memakai mesin dalam memproduksi barang-barangnya, tentunya ini menggantikan peran manusia dalam memproduksi. Tapi walaupun begitu, itu semua terjadi karena perbuatan kita yang selalu tidak puas, sehingga tidak mungkin bagi produsen untuk tidak mengembangkan usahanya. Dari contoh itu seharusnya orang-orang yang mempunyai kemampuan yang kurang hendaknya harus berpikir lebih maju. Jangan hanya mengandalkan pekerjaan yang mengutamakan otot, atau kemampuan lain yang tidak membutuhkan keahlian tinggi. Seperti memasukkan air dalam botol, menempel stiker pada suatu produk, bahkan seorang kasir pun akan digantikan oleh mesin di masa depan.Untuk lebih jelas dalam membayangkan keburukan teknologi adakalanya kita simak salah satu film doraemon, di film ini dikisahkan suatu negeri yang dikuasai oleh robot, dimana robot-robot itu pada asalnya diciptakan manusia untuk memudahkan hidupnya, mulai dari pekerjaan yang memerlukan keahlian tingkat rendah sampai kepada keahlian yang memerlukan keahlian tingkat tinggi. Bahkan yang paling spektakuler adalah penciptaan robot penemu. Apakah akibatnya? manusia menjadi malas, menjadi konsumtif segala pekerjaan dilakukan oleh mesin, bahkan saat manusia berjalanpun memakai mesin hasil penemuan si robot penemu tadi. Akibatnya si robot penemu itu malah berkhianat,dan akhirnya menguasai manusia, sehingga manusia dijebloskan ke penjara.Dampak terhadap ketenagakerjaanBeberapa analis, seperti Martin Ford, penulis The Lights di Tunnel: Otomasi, Teknologi Mempercepat dan Ekonomi Masa Depan, berpendapat bahwa robot dan bentuk lain dari otomatisasi pada akhirnya akan menghasilkan signifikan pengangguran ekonomi kecuali direkayasa untuk menyerap mereka tanpa menggusur manusia, sebagai mesin mulai mencocokkan dan melebihi kemampuan pekerja untuk melakukan sebagian besar pekerjaan. Saat ini dampak negatif hanya pada pekerjaan kasar dan berulang, dan sebenarnya ada dampak positif pada jumlah pekerjaan untuk teknisi yang terampil, insinyur, dan spesialis . Namun, pekerjaan ini sangat terampil tidak cukup jumlahnya untuk mengimbangi penurunan lebih besar dalam pekerjaan antara populasi umum, menyebabkan pengangguran struktural di mana keseluruhan (bersih) meningkat pengangguran.Seiring perkembangan robotika dan kecerdasan buatan, beberapa khawatir bahwa pekerjaan terampil bahkan banyak mungkin terancam. Menurut teori ekonomi konvensional, ini hanya akan menyebabkan peningkatan produktivitas industri yang terlibat; sehingga permintaan lebih tinggi untuk barang lain. Semakin canggih dan berbahaya pekerjaan di sebuah industri, pemanfaatan alat bantu robot makin tidak dapat dihindarkan. Misalnya saja robot pengelas di industri mobil, robot untuk mencari dan memusnahkan ranjau, robot di perusahaan pertambangan bawah tanah atau pengeboran minyak, serta robot yang bekerja menangani bahan kimia beracun dan berbahaya.Dampak terhadap manusiaSelain dampak terhadap ketenagakerjaan, secara tidak langsung penggunaan robot juga menghasilkan beberapa dampak negatif bagi manusia, seperti : Pergeseran atau penggantian manusia (displacement, subtitution), misalnya fungsi otot-otot besar manusia yang di dalam pekerjaannya diganti oleh teknologi, sehingga manusia mengalami atrofi atau dapat pula otaknya digantikan sehingga terjadi atrofi mental. Bahkan mungkin seluruh fungsi manusia diganti oleh robot, sehingga tergeser dari pekerjaannya. Kebebasan terkekang, dalam banyak hal kita harus menyesuaikan diri dengan alat-alat dan sistem. Waktu mengatur pekerjaan kita meskipun bertentangan dengan kronobiologi atau irama biologi kita. Hasil pekerjaan yang utuh tidak bisa dinikmati, karena pekerjaan yang sudah terfragmentasi dan monoton. Informasi yang dapat diolah semakin banyak, tetapi saluran untuk mengungkapkan informasi tersebut semakin sedikit. Kepribadian terhimpit, karena pengaruh informasi yang sifatnya global maka manusia cenderung menjadi manusia yang terpengaruh oleh isue-isue global, sementara kultur, nilai-nilai lokal menjadi semakin terkikis. Objektifitas manusia (dehumanisasi), manusia dianggap sebagai hal yang obyektif, diurai-urai hanya hal-hal yang dapat diukur atau dihitung saja, sedangkan yang lain dianggap periferal dan tidak menjadi pertimbangan dalam usaha-usaha pengembanan, pendidikan dan peningkatannya. Mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan disertai angka-angka. Hal ini yang sudah biasa atau mudah diperhitungkan masih memerlukan bantuan penelitian eksperimen. Penyeimbangan kembali yang tidak adaptif, dalam rangka mengembalikan keseimbangan yang terganggu oleh teknologi. Orang kadang lari dari kenyataan hidup dengan menggunakan obat-obatan seperti narkotika, psikotropika dan mencari kekuatan dengan mengumpulkan barang-barang status (positional goods) untuk mengkompensasi adaptasi yang gagal. Krisis teknologi, berbagai krisis yang melanda dunia abad ini terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses adaptasi dan integrasi tidak sempat dilakukan. Akibatnya terhadap individu ialah technostress, penyakit urban, penyakit peradaban.

Dampak terhadap lingkunganSeperti halnya dampak terhadap manusia, maka dampak negatif terhadap lingkungan bertambah penting karena makin luas, cepat dan irreversibel. Beberapa dampak teknologi terhadap lingkungan adalah : Terkurasnya sumberdaya, karena teknologi cenderung berkembang kearah penciptaan kebutuhan baru, hiperkonsumsi, maka manusia makin meninkat terutama untuk kebutuhan kultural. Gangguan iklim, tumbuhnya kawasan industri, sehingga dapat menimbulkan perubahan cuaca dan iklim Pencemaran lingkungan, masalah ini juga banyak dibicarakan oleh pemerhati lingkungan. Estabilisasi dan dekompensasi lingkungan, mengganggu keseimbangan ekosistem atau lebih tepat kesatuan alam menjadi rusak. Beban lebih informasi, ligkungan informasi juga akan menimbulkan problem karena pertumbuhannya yang sangat cepat, melampui daya serap dan daya olah manusia.Perkembangan teknologi robot dengan setiap fungsinya masing-masing sangat baik karena dapat membantu pekerjaan manusia dan meningkatkan produktifitas. Namun dari setiap perkembangan yang ada selalu seperti uang yang bermuka dua, juga terdapat sisi negatif didalamnya. Hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri maupun dihindari, hanya dapat diperlambat saja.Dengan kecerdasan buatan yang kini telah ditanamkan pada robot, ia dapat berlaku sesuai dengan yang diperintahkan bahkan tengah dikembangkan, self-learning pada robot, yang menghasilkan pertambahan produktifitas juga diperlukan kreatifitas dari manusia untuk terus mengembangkan dan bersaing dalam hal keahlian, sehingga masalah ketenagakerjaan dapat diminimalisir. Bukan sebaliknya, menjadi malas dan konsumtif yang akhirnya menyebabkan masalah sosial, yaitu ketergantungan terhadap teknologi dan sulit beradaptasi yang pada akhirnya merusak lingkungan.

4. Kesimpulan Perkembangan robot baik dalam hal fungsional maupun kecerdasan semakin meningkat dengan pesatnya sehingga dapat diterapkan pada industri, pekerjaan berbahaya (medan perang), hingga rumah tangga. Perkembangan robot bagi industri menghasilkan efektifitas yang tinggi dengan mempercepat produksi dengan kualitas semakin baik dan jumlah karyawan manusia berkurang yang beriringan berkurangnya pengeluaran. Perkembangan robot juga menghasilkan dampak negatif, dibidang ketenagakerjaan menghasilkan banyak pengangguran akibat pekerjaannya digantikan robot yang akhirnya memicu kemalasan manusia dan semakin rendahnya keahlian manusia yang kurang terasah lalu merusak bidang sosial dengan terbatasnya pekerjaan, dehumanisasi manusia, mentalitas teknologi, konsumtif, tidak adaptif dan krisis teknologi serta dalam bidang lingkungan menghasilkan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Aplikasi Robot Dalam Bidang Industri, http://willayem.blogspot.com/2011/01/aplikasi-robot-dalam-bidang-industri.html (terakhir diakses 2 Juni 2015)[2] Dilema Ketenagakerjaan : Manusia atau Robot, http://harimgh.wordpress.com/2011/10/12/dilema-ketenagakerjaan-manusia-atau-robot/ (terakhir diakses 2 Juni 2015)[3] Pentingnya Peranan Mesin Robot Bagi Manusia Baik Dalam Dunia Industri maupun Kehidupan Sehari-hari, http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2012/04/12/ pentingnya-peranan-mesin-robot-bagi-manusia-baik-dalam-dunia-industri-maupun-kehidupan-sehari-hari/ (terakhir diakses 2 Juni 2015)[4] Robot, http://id.wikipedia.org/wiki/Robot (terakhir diakses 2 Juni 2015)[5] Robot dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Sosial, http://noshagustinugraha.wordpress.com/2011/11/18/robot-dan-pengaruhnya-dalam-kehidupan-sosial/ (terakhir diakses 2 Juni 2015)