DAMPAK PELATIHAN DARING “AUFGABENORIENTIERTER...
Transcript of DAMPAK PELATIHAN DARING “AUFGABENORIENTIERTER...
DAMPAK PELATIHAN DARING “AUFGABENORIENTIERTER UNTERRICHT”
TERHDAP KEMAMPUAN GURU BAHASA JERMAN DALAM MENGEMBANGKAN RPP
EMY WIDIARTI, DEWI KARTIKA A.MALANG, 28 NOVEMBER 2020
SEMINAR NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2020
LATAR BELAKANG
• Data neraca pendidikan daerah tahun 2019 menunjukkan bahwa uji kompetensi guru (UKG) yang menguji kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru-guru indonesia menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan.
• Nilai rata-rata UKG 2019 tertinggi yang dicapai oleh guru jenjang SD adalah sebesar 54,8,nilai rata-rata UKG 2019 tertinggi yang dicapai oleh guru jenjang SMA adalah sebesar 62. Rata-rata nilai UKG hanya 57 dari nilai maksimal 100------Data ini mengindikasikan bahwa kompetensi pedagogik dan profesional yang ditetapkan dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru masih belum terpenuhi.
(Sumber: Renstra Kemdikbud 2020—2024)
LATAR BELAKANG
• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya menuntut adanya pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang diharapkan dapat menciptakan guru profesional, mampu menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik sesuai dengan bidangnya dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
• Professional Judgement --- hasil pengamatan program PKB (GP, PKB, PKP) --- guru masihmenemui kendala dalam mengembangkan RPP (13 komponen atau 3 komponen)
• Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) menegaskan bahwa kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan.
LANDASAN TEORI
• Dudeney & Hockly (2007:8) menjelaskan “The internet offers excellent opportunities for collaboration and communication between learners who are geographically dispersed”.
• Salah satu nilai plus internet adalah memungkinkan pemelajar berkolaborasi dan berkomunikasi dengan guru dan sesama pemelajar tanpa adanya batas jarak tempat tinggal dan waktu.
LANDASAN TEORIMisut & Pokorny (2015:306) menyatakan:
“E-learning as a term refers to a variety of different forms of technology-supported learning, usually characterized as the application of knowledge, information and educational technology to link people to each other/or with educational resources, for the purposes of education (formal or informal)”.
• E-learning merupakan sebuah pemelajaran yang berbasis teknologi dan internet. Pemelajaran secaradaring adalah PBM yang mengkombinasikan antara pengetahuan dan TIK yang menghubungkan banyak orang dengan berbagai sumber belajar untuk mencapai tujuan pendidikan, baik formal maupun informal.
• Akses internet saat ini semakin mudah dijangkau, baik sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, maupun rumah.
• PBM secara daring memungkinkan terjadi kolaborasi dan komunikasi antara pemelajar dan guru dan antarpemelajar yang bersifat asynchronous dan synchronous.
• Dalam pemelajaran secara daring sangat dimungkinkan terjadinya interaksi guru dengan pemelajar dan antarpemelajar yang tidak dibatasi ruang, waktu dan jarak. interaksi tersebut dikemas dengan aktifitas transfer knowledge dari berbagai sumber belajar, dari guru ke pemelajar atau dari pemelajar ke pemelajar. Interaksi dan aktifitas transfer knowledge tersebut dikemas dalam sebuah bentuk desain pemelajaran virtual yang membutuhkan TIK dan perangkatnya. Desain pemelajaran virtual dikembangkan dengan memperhitungkan agar tujuan pemelajaran tercapai.
• Desain pemelajaran daring menggunakan LMS (Learning Management System).
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019
Pengetahuan2 prasyarat• Analisis SKL-KI-KD• Pendekatan, Metode, Teknik• Model Pembelajaran• Media Pembelajaran• TIK• Evaluasi Pembelajaran• …• …
Aufgabenorientierter UnterrichtE-Workshop (3 hari)
TUJUAN PEMBELAJARAN
•Membedakan Aufgaben dan Übungen
•Menganalisis tujuan pembelajaran (Lernziel atau Teillernziel)
•Menganalisis prinsip-prinsip metodik-didaktik sebagai dasarpengetahuan menganalisis Aufgaben dan Übungen
RezeptiveSprachkompetenzen
Hören
Lesen
ProduktiveSprachkompetenzen
Sprechen
Schreiben
Sprachkompetenzen
Grammatische Komp.Lexikalische Komp.
Lautdiskriminierungskomp.
Grammatische Komp.Lexikalische Komp.
Schriftdiskriminierungskomp.
Grammatische Komp.Lexikalische Komp.Phonetische Komp.
Grammatische Komp.Lexikalische Komp.
Ortographische Komp.
Teilkompetenzen Teilkompetenzen
Hauptkompetenzen
(Sumber: Willy A. Renandya, Keynote address “Integrating intercultural competence and reading instruction, Universitas Negeri Jember, 26 Oct 2020)
THE COMPONENTS OF COMMUNICATIVE LANGUAGE ABILITY
(Hedge; 2000;56)
DIDAKTISCH-METHODISCHE PRINZIPIEN
15
Interaktionsorientierung
Lernerorientierung
Personalisierung
Aufgabenorientierung
Handlungsorientierung
Kompetenzorientierung
Erfolgsorientierung
Kontextualisierung(Quelle : DLL 4)
16
ŰBUNGSTYPEN
17
inhaltbezogene Übungen
geschlossene Übungen
offene Übungen
reproduktiv-produktive Übungen
reproduktive Übungen
rezeptive Übungen produktive Übungen
halboffene Übungen(Quelle : DLL 4)
formfokussierte Übungen
Übung und AufgabenIm Unterricht
Übung1
Übung2
Übung3
Aufgabe
Die Übungen bereiten auf die Bewältigung einer Aufgabe vor
19
Angemessene Übungen:Wortschatz, Aussprache, Strukturen, einzelne Fertigkeiten gezielt trainieren
Angelika im Chatforum eine Antwort schreiben
COMMUNICATIVE TASK
• The Communicative Task [Is] A Piece Of Classroom Work Which Involves Learners In Comprehending, Manipulating, Producing Or Interacting In The Target Language While Their Attention Is Principally Focused On Meaning Rather Than Form. The Task Should Also Have A Sense Of Completeness, Being Able To Stand Alone As A Communicative Act In Its Own Right.
(SUMBER: NUNAN, D. 1989. DESIGNING TASKS FOR THE COMMUNICATIVE CLASSROOM. UK: CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS)
(Sumber : Netzwerk A1)
Lernziel:Die Schüler können schriftlich auf eine Frage in einemChatforum antworten
WELCHE KENNTNISSE UND FERTIGKEITEN BRAUCHEN SCHÜLER, UM “ANGELIKA IM
CHATFORUM EINE ANTWORT” ZU SCHREIBEN?
23
Lernzielbereich Teillernziel
Wortschatz (Lexik) S. können passende Wörter zum Thema (Stadt-Land) identifizieren.
Strukturen (Grammatik) S. können passende Sätze (mündlich) bilden
Rechtschreibung (Ortographie) S. können die deutschen Nomen groß schreiben
(interkulturelle) Landeskunde S. ist sensibilisiert für die interkulturellen Unterschiede des Lebens auf dem Land und in der Stadt zwischen ihrer und der deutschprachigen Kultur.
PERTANYAAN
Apakah Diklat Daring “Aufgabenorientierter Unterricht” membantu guru Bahasa Jerman SMA/SMK/MA dalammengembangkan RPP?
Guru menyusun RPP (Unterrichssquenz) denganmemperhatikan konsep Aufgabenorientierter Unterricht dansilabus bahasa Jerman K13
Guru dalam menentukan Lernziel.
4,3%
Guru dalam menentukan Teillernziel.
Guru dalam menentukan latihan yang sesuai.
Guru dalam menentukan kegiatan/langkah-langkah pembelajaran.
Guru dalam menentukan penilaian.
KENDALA DAN SARAN DALAM PELAKSANAAN DIKLAT DARING
• Alokasi waktu yang terbatas --- terkait dengansistem anggaran --- berdampak pada tingkatintensitas pendalaman materi
• Belum ada program khusus pendampinganpasca diklat
• Diklat daring menuntut lebih banyakkemandirian belajar peserta
• Keterbatasan peserta dalam penguasaan fitur-fitur dalam LMS
• Materi yang terkait penilaian perlu disajikandalam program tersendiri
• Materi tentang pendekatan, metode, teknik , model-model pembelajaran
• Perlu adanya program pendampingan pascadiklat --- dapat dilakukan di MGMP/IGBJI
• Pengembangan diklat kombinasi dengantetap mengedepankankeselamatan/kesehatan
• Anema, Marion G. Mccoy, Jan. 2010. Competency-based Nursing Education: Guide To Achieving Outstanding Learners Outcomes. NY: Springer Publishing Company.
• Dubois, Daavid D. Rothwell William J. 2004. Competency – Based Human Resource Management. CA: Davis Black Publishing.
• Funk, Herman. et al. 2014. Übungen, Aufgaben, und Interaktion. Klett-Langendscheidt.• Hedge, Tricia. 2000. Teaching And Learning In The Language Classroom. NY: Oxford University.• Nunan, D. 1989. Designing Tasks For The Communicative Classroom. UK: Cambridge University Press.• Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.• Permendikbud Nomoer 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.• Per Men PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya menuntut
adanya pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).• Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)• Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH