DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang...

27
DISERTASI DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DESA WISATA TERHADAP SOSIAL BUDAYA,LINGKUNGAN, DAN EKONOMI: KAJIAN KOMPARATIF ANTARA DESA WISATA BEDULU, BALI DAN PENTINGSARI, YOGYAKARTA I KETUT PUTRA SUARTHANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang...

Page 1: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

DISERTASI

DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN DESA WISATA TERHADAP

SOSIAL BUDAYA,LINGKUNGAN, DAN EKONOMI:

KAJIAN KOMPARATIF ANTARA DESA WISATA

BEDULU, BALI DAN PENTINGSARI, YOGYAKARTA

I KETUT PUTRA SUARTHANA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

ii

DISERTASI

DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN DESA WISATA TERHADAP

SOSIAL BUDAYA, LINGKUNGAN, DAN EKONOMI :

KAJIAN KOMPARATIF ANTARADESA WISATA

BEDULU, BALI DAN PENTINGSARI, YOGYAKARTA

I KETUT PUTRA SUARTHANA

NIM 1190771005

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI DOKTOR PARIWISATA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

iii

DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN DESA WISATA TERHADAP

SOSIAL BUDAYA, LINGKUNGAN, DAN EKONOMI :

KAJIAN KOMPARATIF ANTARADESA WISATA BEDULU,

BALI DAN PENTINGSARI, YOGYAKARTA

Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

pada Program Doktor, Program Studi Doktor Pariwisata,

Program Pascasarjana, Universitas Udayana

I KETUT PUTRA SUARTHANA

NIM 1190771005

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM DOKTORPARIWISATA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

iv

Lembar Persetujuan Promotor / Kopromotor

DISERTASI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL30 SEPTEMBER 2015

Promotor,

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.

NIP 196112051986031004

Kopromotor,

Dr. I Nyoman Madiun, MSc.

NIP: 195302111982031001

Mengetahui

Direktur Ketua Program S3 Pariwisata

Program Pasca Sarjana Program Pasca Sarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) Prof.Dr. I K G Bendesa, M.A.D.E.

NIP 195902151985102001 NIP 194 90811 1973031001

Page 5: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

v

Penelitian Disertasi Ini Telah Diuji dan Dinilai

Oleh Panitia Penguji pada

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Pada Tanggal 30 SEPTEMBER 2015

Panitia Penguji Usulan Disertasi adalah:

Ketua : Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.

Anggota :

1. Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE.,MS.

2. Prof. Dr. I. Ketut Sudibia, SU.

3. Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.

4. Dr. Ir. A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha, MSc.

5. Dr. Putu Gede Sukaatmaja, SE.,MP.

6. Dr. I Nyoman Madiun, MSc.

7. Prof. Dr. I. K. G. Bendesa, M. A. D. E

Page 6: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

vi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : I Ketut Putra Suarthana

NIM : 1190771005

Program Studi : Doktor Pariwisata

Judul Disertasi : Dampak Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Desa Wisata

terhadap, Sosial Budaya,Lingkungan, dan Ekonomi :

Kajian Komperatifantara Desa Wisata Bedulu,Bali dan

Pentingsari,Yogyakarta).

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi ini bebas dari plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

Badung, 30 September 2015

Yang membuat pernyataan,

I Ketut Putra Suarthana

Page 7: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yesus /Tuhan Yang Maha

Esa, atas rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat merampungkan disertasi

yang berjudul “Dampak Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Desa Wisata

Pentingsari terhadap Sosial Budaya, Lingkungan danEkonomi : Kajian Komparatif

AntaraDesa Wisata Bedulu, Bali dan Pentingsari, Yogyakarta.

Pada kesempatan ini ijinkan kami mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak atas bantuannya baik di dalam memberikan ijin penggunaan fasilitas, bangunan,

dan pemikiran yang telah diberikan selama penelitian ini dilakukan sehingga dapat

diselesaikan.

Kepada Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M Litt. sebagai promotor utama

dalam disertasi ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

yang dengan sabar telah memberi bimbingan, arahan, semangat, saran, dan masukan

dalam menyelesaikan disertasi ini. Terima kasih pula kepada Dr. I Nyoman Madiun,

MSc. Di sela-sela kesibukannya, beliau menyempatkan diri untuk memberi bantuan

saran dan bimbingannya, bersedia menjadi ko-promotor di dalam penyelesaian

disertasi ini.

Pada kesempatan ini, ijinkan pula penulis menyampaikan terima kasih kepada

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp PD KEMD sebagai Rektor Universitas Udayana, atas

ijin dan bantuan fasilitas untuk menempuh pendidikan di Universitas Udayana.

Terima kasih pula penulis sampaikan kepada Direktur Program Pascasarjana,Prof.

Dr.dr. A A Raka Sudewi, Sp S(K) dan Prof. Dr. Made Budiarsa, MA selaku Asisten

Direktur I dan Prof. Made Sudiana Mahendra, Phd. sebagai Asisten Direktur II, atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis menyelesaikan kuliah S3 di Universitas

Udayana.

Ungkapan terima kasih yang setulus-tulusnya disampaikan kepada Prof. Dr. I

Komang Gede Bendesa, M.A.D.E, Ketua Program Studi S3 Pariwisata yang telah

menuntun proses pembelajaran pada program studi S3 Pariwisata dan kepada Dr. Ir.

A. A. P. Agung Suryawan Wiranantha, MSc. selakuSekretaris Program Studi S3

Pariwisata dan Ketua Puslitbudpar Universitas Udayana yang telah membantu dan

mengarahkan dalam menyelesaikan disertasi ini.

Ucapan terimakasih ini juga disampaikan kepada para penguji atas saran dan

arahan dalam penyempurnaan disertasi ini, yaitu Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE, MS,

Prof. Dr. I Ketut Sudibia SU, Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA, Dr Putu Gde

Sukaatmadja, SE, MP.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada I Gusti Agung

Astawa dan Ketut John sebagai ketua dan sekretaris Desa Wisata Bedulu, Gianyar-

Bali dan kepada Bapak Sumardi selaku ketua dan Bapak Doto Yogantoro sebagai

wakil ketua sekaligus merangkap pemasaran Desa Wisata Pentingsari Umbulharjo,

Sleman, Yogyakarta atas kesediaan sebagai informan dan tempat penulis melakukan

penelitian Desa Bedulu dan masyarakat Desa Pentingsari sehingga disertasi ini dapat

Page 8: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

viii

diselesaikan dengan tepat waktu. Juga kepada tokoh masyarakat dan wakil pemerintah

Daerah Istimewa Yogyakarta, yang ikut berpartispasi dalam memberikan informasi

dan datadalam menyempurnakan penyusunandisertasi ini. Terimakasih yang setinggi-

tingginya kapada Ir. A A Ayu Laksmi Dewi, TP. MM selaku Kepala Dinas Pariwisata

Kabupaten Sleman atas waktu dan informasi yang telah diberikan untuk penyajian

disertasi ini. Terimakasih juga kepada Prof. Moelyadi, Charlie, Suardhika, dan Putu

Agustini yang selalu memberikan masukan dalam penyelesaian disertasi ini.

Terimakasih pula disampaikan kepada saudara Rusna dan Eka, staf sekretariat S3

Pariwisata yang selalu siap memberikan pelayananadministrasi akademik sehingga

proses pembelajaran S3 Pariwisata berjalan dengan lancar.

Kepada istri tercinta Ni Made Rai Srigunanti, ananda Jimmy, Christine,

Henry, menantu Rani, Putu dan Dewi, serta cucu-cucu Jonathan, Manase, Efrahim,

Caca, dan Joshua penulis menyampaikan terimakasih atas kesetiaan dan kesabaran

memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan disertasi ini.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis

menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya atas segala bantuan, dukungan

moral, semangat, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan disertasi ini.

Denpasar, 30September 2015

I Ketut Putra Suarthana

Page 9: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

ix

ABSTRAK

DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DESA

WISATA TERHADAP SOSIAL BUDAYA, LINGKUNGAN, DAN EKONOMI :

KAJIAN KOMPARATIF ANTARA DESA WISATA BEDULU, GIANYARDAN

PENTINGSARI, YOGYAKARTA

Salah satu kecendrungan dalam pengembangan pariwisata dewasa ini adalah

pariwisata alam, tidak lagi hanya sebagai sektor ekonomi tetapi suatu fenomena baru

sosial budaya dan lingkungan yang menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal.

Hal ini perlu diartikan bahwa fokus kebijakan pariwisata adalah masyarakat bukan

wisatawan. Pariwisata bukan hanya penghasil devisa,melainkan juga sebagai

penggerak ekonomi pedesaan dan ekonomi masyarakat, selama ini masyarakat

perdesaan kurang diberdayakan, justru peranan mereka terpinggirkan dari kegiatan

berbasis masyarakat khususnya sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wisata Bedulu, Gianyar, Bali dan Desa

Wisata Pentingsari, Sleman, Yogyakarta dengan tujuan untuk mengkaji prtisipasi

masyarakat dan dampaknya terhadap sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi, lebih

lanjut dikaji secara komperatif, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan di desa

wisata ini.

Penelitian merupakan pendekatan kualitatif dengan mengadopsi paradigma

interperatif. Paradigma ini mengharuskan peneliti mengerti cara berfikir dari aktor

yang diteliti. Teknik penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan

wawancara mendalam padafocus group discussion bersama informan, kunci pada

kedua desa wisata temuan penelitian adalah bahwa kedua desa wisata

memberdayakan partisipasi masyarakat lokal dengan baik, sehingga masyarakat lokal

memperoleh makna ekonomi, secara komparatif kedua desa wisata memiliki bentuk

pengelolaan yang hampir sama dan berdampak positif bagi masyarakat lokal. Hasil

penelitian diharapkan dapat memberi manfaat secara praktis dan serta mengevaluasi

dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal.

Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset lebih lanjut

agar partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan desa wisata yang memberi

makna sosial budaya, lingkungan, dan makna ekonomi, lebih sempurna.

Kata kunci : Desa wisata, partisipasi, sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi

Page 10: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

x

ABSTRACT

THE IMPACT OF COMMUNITY PARTICIPATION ON THE VILLAGE

TOURISM MANAGEMENT TOWARDS, SOCIAL CULTURE,

ENVIRONMENT, AND ECONOMY: COMPARATIVE STUDY BETWEEN

TOURISM VILLAGE OF BEDULU, AND PENTINGSARI, YOGYAKARTA

Tourism is the main concern of Indonesian government to gain national devisa

after oil. Therefore, they have been striving as many efforts as to catch any world

tourism growth to invite as many people to visit Indonesia. Consequently the

government must provide sources and ressources especially for the tourists who have

special interests. In order to cope up with the government efforts to increase tourist

visits to Indonesia special thought must be given to plan the village tourism

destination. Why do we need to think about village tourism? Because the village

special interest tourism and natural beauty are mostly located in the village

surroundings and therefore, village tourism needs to be developed in order to decrease

poverty. So far village people got less attention to be involved in economy, social

culture, and the village environment was even ignored.

This research was conducted in tourisn village of Bedulu, Gianyar and tourism

village of Pentingsari, Yogyakarta. It aimed to analyse the people’s participation and

its impact to economy, social culture and environment in the management of tourism

villages of Bedulu, Gianyar and Pentingsari, Yogyakarta. Further, it also

comparatively analysed the people’s participation and its impact towards economy,

social culture and environment in the management of the tourism villages of Bedulu,

Gianyar and Pentingsari, Yogyakarta.

The research technique used was qualitative descriptive by conducting deep

interviews and focus group discussions with the key informants on the two tourism

villages. The findings showed that both tourism villages employed the local people’s

participation properly, so the local people gained economic, social cultural and

environmental benefits. Comparatively, both tourism villages had almost the same

forms and had positive impact towards the people.

The result of the research was expected to give practical benefits and was able to

identify as well as evaluating economical, social cultural and environmental impact to

the local people. This research strengthened participation theory of Pretty (1995),

Arustein’s (1971) and Tosun (2006)

To support the management of tourism villages, further research is required so

the people’s participation in the tourism village activities can give economic, social

cultural and environmental benefits to the local people.

Key words: tourism village, participation, impact, economy, social culture,

environment

Page 11: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xi

RINGKASAN

Pemerintah Indonesia mengharapkan agar pariwisata menjadi salah satu

penghasil devisa negara dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Indonesia.

Apabila pada tahun 2014 kunjungan ke Indonesia hanya mencapai 9,7 Juta orang

wisatawan, maka pada tahun 2019 diharapkan jumlah kunjungan mencapai

20.000.000 orang wisatawan termasuk dari negara–negara ASEAN.Akan tetapi, tetap

harus diprioritaskan tidak saja dari segi jumlah, tetapi juga harus diutamakan

wisatawan yang berkualitas (quality tourism). Sehubungan dengan harapan ini,

pemerintah juga hendaknya menyiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia

yang mampu memberikan pelayanan yang memuaskan termasuk destinasi wisata

yang baru.

Bali sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia dan

bahkan di seluruh dunia. Selanjutnya, kota Gianyar, bagian dari Pulau Bali, yang

terkenal sebagai kota seni dan budaya yang memiliki keindahan alam yang tidak kalah

dari kota-kota lainnya di Indonesia. Demikian pula, Daerah Istimewa Yogyakarta

dipandang sebagai destinasi wisata terkenal kedua setelah Bali, yang juga terkenal

dengan kota budaya, yang banyak dikunjungi oleh wisatawan Nusantara dan

wistawan mancanegara.

Pertumbuhan pariwisata Indonesia setiap tahun meningkat dengan daya tarik

yang berbeda-beda. Khusus bagi wisatawan yang menggemari wisata alam dan wisata

pedesaan,dibutuhkan suatu inovasi untuk menciptakan destinasi wisata pedesaan.

Dahulu, wisatawan yang memiliki minat khusus dikenal dengan rural

tourism,terdapat di daerah pedesaan di Eropa dan kini merambah ke berbagai belahan

dunia. Jenis wisata tersebut sesungguhnya adalah desa wisata.

Terjadi pergeseran dari beach tourism menjadi ecotourism daerah pedesaan

yang memiliki keindahan alam dan seni budaya yanglayak dikunjungi. Indonesia

terdiri atas daerah kepulauan yang memiliki banyak suku bangsa dan adat istiadat

yang berbeda-beda. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan desa

wisata sebagai suatu daya tarik bagi wisatawan yang memiliki minat khusus pecinta

alam, kebudayaan, dan adat istiadat yang ada di daerah pedesaan. Disamping itu,

Page 12: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xii

harus juga dipikirkan pemeratan hasil dari pariwisata agar dinikmati oleh masyarakat

di pedesaan.

Indonesia masih memiliki masyarakat yang penghasilannya sangat rendah dan

tergolong miskin dan masyarakat tersebut banyak di daerah pedesaan sehingga

pariwisata pedesaan perlu dikembangkan dengan tujuan mengurangi penduduk yang

tergolong miskin di pedesaan. Selama ini masyarakat desa kurang diberdayakan untuk

dapat mengangkat perekonomian mereka dan lingkungan desa diabaikan.

Pada awal tahun 1990 dalam Rancangan Induk Pembangunan (RIP) Bali,

ditekankan konsep pariwisata terintergrasi dengan desa oleh UNDP. Sejak saat itu,

mulai diperkenalkan program desa wisata, sehingga pemerintah pada tahun 2012

mengembangkan sebanyak 978 Desa Wisata melalui Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sampai dengan tahun 2013.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomoi Kreatif

sudah menggelontorkan dana sebesar Rp. 123.25 miliar untuk mengembangkan desa

wisata di seluruh Indonesia. Kehadiran desa wisata di Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dan mengurangi

kemiskinan di daerah pedesaan (Putra dan Pitana, 2010) karena kegiatan

perekonomian tidak saja bergerak di daerah perkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan.

Pergerakan dan pertumbuhan ekonomi akan menciptakan lapangan pekerjaan, yang

dapat mengurangi pergerakan tenaga kerja ke kota sekaligus dapat mengurangi

kemiskinan di daerah perdesaan. Salah satu kecendrungan dalam pengembangan

pariwisata adalah pariwisata alam, bukan lagi hanya sebagai sektor ekonomi tetapi

suatu penomena baru sosial budaya yang menghasilkan pendapatan masyarakat lokal.

Pariwisata bukan hanya penghasil devisa tetapi sebagai penggerak ekonomi perdesaan

yaitu ekonomi masyarakat lokal. Desa wisata menurut Hesbullah Ashari (2015)

adalah sebuah desa yang hidup mandiri dengan potensi yang dimiliki dapat dijual

sebagai atraksi daya tarik wisata tanpa melibatkan investor.

Pengelolaan Desa Wisata yang selama ini kurang profesional dan tidak banyak

melibatkan masyarakat lokal,karena itu perlu diadakan perubahan. Pengertiandesa

wisata sebenarnya adalah dari masyarakat, oleh masyarakat,dan untuk masyarakat.

Keterlibatan masyarakat sudah dimulai dari ide, perencanaan, sampai kepada

Page 13: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xiii

pelaksanannya. Hasil yang diperoleh sebagai akibat dari keterlibatan masyarakat akan

dapat mengangkat, sosial budaya,lingkungan, dan ekonomi masyarakat.

Partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan desa wisata.

Meningkatnya partisipasi masyarakat adalah apabila masyarakat merasakan

manfaatnya terutama dalam manfaat ekonomi dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pengakuan atas desa wisata sejak terjadinya gelombang perubahan pada tahun

1970,yang di danai oleh Bank Dunia dan Bank PembangunanInternasional dengan

menghentikan bantuannya ke pariwisata pantai dan dialihkan bantuannya ke

pariwisata pedesaan salah satunya adalah desa wisata (Honey 2003).

Sejak terjadinya gelombang perubahan ini, mulai muncul pengakuan atas

pariwisata di daerah perdesaan yang populer disebut dengan rural tourism. Salah satu

bentuknya adalah desa wisata (Lane 2009:354-356). Salah satu contoh desa wisata

pertama yang dibina oleh pemerintah Indonesia adalah Desa Wisata Penglipuran,

Bali,setelah itu baru berkembang ke daerah-daerah lainnya di Indonesia (Putra dan

Putana 2010).

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdahulu, Mari Elka

Pangestu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun

2013 sebanyak 9.5 Juta orang wisatawan dan target jumlah desa wisata di Indonesia

pada tahun 2014 sebanyak 1561 desa. Dana pemerintah untuk membantu desa wisata

masing-masing sebanyak 100-180 Juta Rupiah melalui program PNPM Mandiri

sehingga bantuan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dari tahun 2009-2013

adalah sebesar 123.25 Miliar Rupiah untuk 980 desa wisata di 33 provinsi di seluruh

Indonesia (Kuntadi, 2013).

Berdasarkan pengamatan pra-riset, belum banyak peneliti melakukan

penelitian yang menyangkut dampak dan manfaat keuntungan yang didapatkan dalam

pengelolaan desa wisata, khususnya bagi masyarakat lokal. Dengan demikian,perlu

diadakan penelitian secara menyeluruh tentang desa wisata, baik manfaat keuntungan

di bidang sosial budaya, lingkungan dan ekonomi.

Dalam penelitian ini, dipilih Desa Wisata Bedulu, Gianyar, Bali, dan Desa

Wisata Pentingsari, Yogyakarta. Sebagai alasan empiris adalah adanya kesamaan dan

pembedaan yang menarik untuk menjadi bahan perbandingan, dan kedua desa wisata

Page 14: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xiv

ini sudah berjalan dan berkembang dengan baikserta memiliki fasilitas yang sudah

memenuhi persayaratan sebagai desa wisata.

Dua desa wisata ini juga memiliki perbedaan latar belakang masyarakatnya,

baik latar belakang adat istiadat maupun kepercayaan yang dianut oleh

masyarakatnya.Akan tetapi terdapat kemiripan dalam hal atraksi yang ditawarkan.

Alasan teoritik dalam memilih kedua desa wisata ini adalah adanya konsep Tourism

Life Cycle, dimana setiap produk wisata termasuk desa wisata pasti akan mengalami

sebuah siklus kehidupan mulai dari perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan

kejenuhan. Setelah itu, terdapat pilihan antara penurunan (decline) atau perkenalan

produk baru, ataupun inovasi produk. Apabila inovasi produk berhasil, maka akan di

ulangi kembali siklus secara keseluruhan (Butler 2008). Didalam mengembangkan

destinasi pariwisata, akan ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh masyarakat,

tetapi juga akan terdapat dampak negatifnya bagi masyarakat lokal (Salazar, 2012).

Oleh karena itu, sangat penting apabila keterlibatan masyarakat terus

ditingkatkan sejak perencanaan sampai pelaksanaan program untuk meminimaliskan

dampak negatif yang akan dirasakan oleh masyarakat lokal. Studi komparatif Bruegel

(2013) yang mengambil topik pariwisata berbasis masyarakat membudayakan

partisipasi masyarakat dan persepsi mereka terhadap dampak lingkungan sosial

budaya dan ekonomi dari kegiatan pariwisata berbasis masyarakat di Thailand.

Semakin tinggi partisipasi masyarakat dan persepsi mereka terhadap dampak negatif,

semakin negatif pula persepsi mereka terhadap dampak yang ditimbulkannya

(Bruegel, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan penelitian ini dijabarkan menjadi

tiga sebagai berikut ini.

1) Bagaimanakah tingkat partisipasi masyarakat dan dampaknya terhadap sosial

budaya, lingkungan, dan ekonomi dalam pengelolaan Desa Wisata Bedulu,

Gianyar, Bali.

2) Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dan dampaknya terhadap sosial

budaya,lingkungan, dan ekonomi dalam pengelolaan Desa Wisata Pentingsari,

Umbulharjo, Sleman, Yogyakarta.

3) Bagaimanakah perbandingan partisipasi masyarakat dan dampaknya terhadap

sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi dalam pengelolaan Desa Wisata

Page 15: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xv

Bedulu, Gianyar, Bali dengan Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Sleman,

Yogyakarta.

Selanjutnya, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara umum adalah

sebagai berikut ini.

1) Menjelaskan tingkat partisipasi masyarakat dan dampaknya terhadap sosial

budaya, lingkungan, dan ekonomi dalam pengelolaan Desa Wisata Bedulu,

Gianyar, Bali.

2) Menjelaskan tingkat partisipasi masyarakat dan dampaknya terhadap sosial

budaya, lingkungan, dan ekonomi dalam pengelolaan Desa Wisata

Pentingsari, Sleman, Yogyakarta.

3) Mengetahui secara komparatif pengelolaan desa wisata dan dampaknya

terhadap sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi masyarakat antara Desa

Wisata Bedulu, Gianyar, Bali, dan Desa Wisata Pentingsari, Sleman

Yogyakarta.

Manfaat yang bisa diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat berupa

manfaat teoritis maupun praktis.

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi klarifikasi dalam

memperkaya dan melengkapi literatur ilmu pariwisata.

Secara praktis, partisipasi masyarakat berdampak positif terhadap sosial

budaya,lingkungan,dan ekonomi masyaraka lokaldalam usahamengurangi

kemiskinan, serta menjadi referensi dalam aplikasi pengembangan desa wisata

masa depan.

Ada beberapa penelitian sebelumnya tentang desa wisata, tetapi lebih banyak

yang dilakukan itu masih bersifat deskriptif dalam menceritakan potensi-potensi yang

dapat dikembangan sebagai desa wisata seperti yang dilakukan oleh Assiyah (2008)

dan Wardani (2008). Penelitian sebelumnya yang relevan dalam penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Maisaroh (2011) yang berjudul 'Pemberdayaan

Masyarakat melalui Rumah Pintar dan yang kedua dari Endang Dwi (2010) dengan

judul 'Modal Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal (Studi Kasus tentang

Strategi Pengembangan dan Pemberdayaan Desa Wisata Kentingan, Tirtodadi,

Sleman, Yogyakarta.

Page 16: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xvi

Terdapat pembahasan ihwaldesa wisata dalam bentuk penelitian Sukmana

(2006 dan 2008),yang lebih mengarah kepada pengelolaan lingkungan dan perawatan

kota Batu di Jawa Timur. Lebih lanjut artikel Salazar (2011) The Power Imagination

yang mengandung analisis terhadap Desa Wisata Tembi, Bantul. Meskipun dijadikan

sebagai salah satu model, tidak sebagai desa wisata yang sesungguhnya karena

dikelola oleh investor dari Australia (Jaines 2003).

Desa wisata menjadi tumpuan harapan tidak saja untuk mengurangi

kemiskinan atau meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga model pengembangan ideal

pariwisata Indonesia (Putra 2010:81). Disertasi Madiun (2008) yang meneliti bentuk-

bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan pada awal fase perencanaan dan

pengembangan kawasan Nusa Dua adalah partisipasi paksaan (Manipulative

Participation).

Nepal (2007:363) menemukan keberhasilan implementasi desa wisata Siburidi

Nepal. Terkait dengan konsep studi komperatif antara desa-desa wisata di

Thailand,Bruegel (2013) menjelaskan hubungan antara tipe partisipasi masyarakat

lokal dalam pengembangan pariwisata dan persepsi masyarakat atas hasil projek

pariwisata yang dilaksanakan.

Beberapa konsep yang relevan dengan penelitian ini meliputi konsep desa

wisata, konsep pariwisata pro-rakyat, pariwisata berbasis masyarakat, serta dampak

yang ditimbulkannya, yaitu dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi

(Nuryanti 1993). Desa wisata didefinisikan sebagai suatu bentuk intergrasi antara

atraksi akomodasi dan fantasi pendukung yang disajikan dalam suatu struktur

kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

Diperjelas lagi oleh Inskeep (1991):

"Village Tourism: Where small groups of tourists stay in or near traditional

often remorse villages and learn about village life and the local environment."

Wisata pedesaan adalah sekelompok kecil wisatawan yang tinggal dalam atau dekat

dengan suasana tradisional sering di desa-desa yang terpencil dan sambil belajar

tentang kehidupan di pedesaan dan lingkungan setempat.

Akhir-akhir ini, diceritakannya pariwisata pro-rakyat karena di negeri maju

hanya dimiliki oleh pemilik modal sehingga pariwata pro-rakyat ini sebagai strategi

alternatif dalam pengembangan pariwisata yang memberikan manfaat bersih bagi

Page 17: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xvii

masyarakat miskin yang dikembangkan dalam Community Based Tourism (CBT)

memberi peluang pada masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif mulai dari ide,

perencanaan, dan pelaksanaannya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan

perluasan lapangan kerja (Islam & Carlsen: 2001).

Sebagai tantangan dalam pengembangan desa wisata adalah konsep

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan tanpa batas yang cenderung bersifat sepihak

yang mengesampingkan pemerataan, mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan,

dan pengelolaan finansial berdasarkan kekuasaan (Ardika 2001).

Implementasi keseimbangan berdasarkan Undang Undang Kepariwisataan

2009 menjabarkan konsep keseimbangan hidup antara sumber daya alam, potensi

geografis, dan manusia dengan Tuhan sebagai pencipta dan konsep keseimbangannya

ini mendukung upaya pariwisata yang pro terhadap konservasi lingkungan dengan

menerapkan pariwisata berbasis alam, budaya, dan kearifan lokal (Honey 2001).

Menurut Tossun (1994:494), partisipasi memungkinkan kerja atau masyarakat, orang-

orang, atau penduduk melakukan berbagai kegiatan pada tingkatan yang berbeda-beda

baik lokal, regional, maupun nasional.

Pretty (1995) menggambarkan partisipasi masyarakat pada tujuh tingkatan,

dimulai dari partisipasi manipulatif, partisipasi pasif, sampai pada modulasi mandiri.

Setiap tingkatan memungkinkan untuk membedakan tingkah keterlibatan ekstensial

lokal sehingga merefleksikan hubungan kekuasaan mereka. Demikian juga menurut

Arnstein (1971), partisipasi penduduk adalah redistribusi kekuatan yang

memungkinkan penduduk dapat berpartisipasi secara berkesinambungan. Ini berarti

bahwa mereka mendorong adanya perubahan yang memungkinkan mereka ikut

menemukan keuntungan dalam masyarakat kaya.

Pendekatan penelitian ini adalah dengan mengkaji pengelolaan desa wisata

yang melibatkan partisipasi masyarakat dan dampaknya terhadap sosial budaya,

lingkungan, dan ekonomi oleh masyarakat Bedulu, Gianyar, Bali dan Desa Wisata

Pentingsari, Sleman, Yogyakarta. Selanjutnya,dirangkum dan dianalisis model

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kedua desa ini.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan mengadopsi

paradigma interperatif. Paradigma ini mengharuskan peneliti mengerti cara berpikir

dari aktor yang diteliti (Denzin dan Lincoln, 2011, Veal, 2006, Jennings, 2010).Aktor

Page 18: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xviii

yang dimaksud adalah masyarakat lokal di daerah desa wisata. Pendekatan kualitatif

yaitu in-depth interview. Tahapan penelitian ini diatur dengan mengadakan

pengamatan ke tempat penelitian dan memilih sumber data yang diperoleh dari

pemuka masyarakat, pengelola,dan pemerintah daerah serta wawancara dengan

wisatawan yang berkunjung ke sana.

Tahap pertama adalah melakukan observasi terhadap kedua desa wisata ini,

kemudian mengadakan wawancara dengan pengelola Desa Wisata Bedulu dan

Pentingsari dengan teknik analisis kualitatif melalui depth interview.Tahap kedua

adalah melakukan wawancara dengan masyarakat lokal atau partisipan masyarakat

lokal di kedua desa wisata tersebut yang cukup baik dalam mendukung pengelolaan

desa wisata. Tahap ketiga adalah wawancara dengan pemerintah daerah dalam

dukungannya membinadesa wisata di desanya masing-masing. Berdasarkan hasil

wawancara, pemerintah daerah juga memberikan pembinaan melalui pelatihan-

pelatihan kepada pengurus Desa Wisata lokal agar masyarakat lebih memiliki

keterampilan dan pengetahuan di bidang pariwisata. Tahap keempat adalah

wawancara dengan para wisatawan bagaimana komentar mereka baik mengenai

pelayanan dan kepuasan tamu selama mereka tinggal. Ternyata mereka berkomentar

bahwa pelayanan mereka menyenangkan dan pelayanannya tidak pernah dilakukan di

negaranya sendiri. Tahap terakhir dilakukan Focus Group Discussion (FGD) guna

mengkonfirmasi dan berdiskusi atas hasil wawancara dan menggali opini mereka

secara keseluruhan tentang implementasi desa wisata, partisipasi mereka, dan dampak

sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.

Di dalam penelitian ini, penentuan informan didasarkan atas beberapa

pertimbangan agar informasi yang diperoleh dapat dijadikan sumber yang kredibel

diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Pengelola desa wisata terutama ketua desa wisata karena yang bersangkutan

memiliki pengalaman di dalam pengelolaan desa wisata.

2. Orang yang bersangkutan adalah sehat jasmani dan rohani sehingga dapat

memberikan informasi yang akurat dan mempertimbangkan segi usia yang

sudah dewasa.

3. Orang yang bersangkutan berpihak netral sehingga data yang dimasukkan

objektif.

Page 19: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xix

4. Orang yang bersangkutan adalah penduduk asli yang memiliki homestay

sehingga masyarakat bersangkutan memiliki pengalaman mengelola

pengunjung desa wisata Pentingsari.

Instrumen penelitian diperlukan dalam pengumpulan data di antaranya

pedoman wawancara dan formulir FGD. Untuk mendapatkan informasi secara teratur

dan baik, dibutuhkan pula tape recorder, kamera, dan buku catatan. Data yang telah

dikumpulkan, baik melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi, FGD dan berbagai

data sekunder lainnya yang erat hubungannya dengan pokok permasalahan yang

diteliti,dianalisis untuk mengkaji dampak dan partisipasi masyarakat di desa wisata.

Dengan demikian, diharapkan dapat diperolehsuatu simpulan tentang masalah yang

dipelajari berdasarkan berbagai data yang diperoleh dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Partisipasi masyarakat Desa

Wisata Bedulu memang benar-benar atas inisiatif dan dorongan masyarakat itu

sendiri, bukan karena paksaan atau tekanan dari orang lain yang di kenal dengan

induced participation. Masyarakat dengan kesadaran sendiri ikut melakukan berbagai

aktivitas yang terkait dengan kemajuan desa wisata, untuk menguatkan sosial budaya

yang tersimpan di masyarakat lokal, melestarikan lingkungan,serta meningkatkan

ekonomi masyarakat. 2) Bahwa partisipasi masyarakat Desa Wisata Pentingsari,

dengan melakukan berbagai aktifitas untuk menguatkan sosial budaya, melestarikan

lingkungan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Pentingsari.

Makna partisipasi masyarakat sangat dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat

itu sendiri. Ada beberapa temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1)

Tingkat partisipasi masyarakat Desa Bedulu cukup signifikan,karena 65% masyarakat

Bedulu mendukung pengelolaan dan pengembangan desa wisata,demikian pula

tingkat partisipasi masyarakat Desa Pentingsari sangat signifikan, karena 85%

masyarakat masyarakat Desa Pentingsari mendukung pengelolaan dan pengembangan

desa wisata. 2) Pengelolaan Desa Wisata Bedulu berdampak positif dalam

melestarikan sosial budaya, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan

perekonomian masyarakat. Demikian juga pengelolaan Desa Wisata Pentingsari

berdampak positif dalam melestarikan sosial budaya masyarakat, melestarikan

lingkungan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Page 20: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xx

3) Hasil perkembangan kedua desa wisata ini, memiliki kemiripan dalam

pengelolaan dan pengembangan desa wisata, baik dari segi geografis, destinasi, dan

kebudayaannya. 4) Ada perbedaan kepercayaan masyarakat dan pasar wisatawan yang

berkunjung yaitu Desa Wisata Bedulu lebih dominan dikunjungi oleh wisatawan

Manca Negara, dan Desa Wisata Pentingsari oleh wisatawan Nusantara. Desa Wisata

Bedulu mengutamakan destinasi arkeologi, sedangkan Pentingsari lebih

mengandalkan alamnya.

Temuan penelitian ini adalah

Pertama, desa wisata ini berbasiskan masyarakat (Community Based Tourism),

sebab pariwisata bukan lagi hanya sebagai sektor ekonomi, namun suatu fenomena

sosial budaya yang menghasilkan pendapatan bagi masyarakat, dan sebagai penggerak

ekonomi lokal, dan ekonomi masyarakat.

Kedua, dampak ekonomi desa wisata terhadap masyarakat lokal sangat baik,

karena masyarakat merasa senang terhadap peluang ekonomi yang mereka peroleh.

Ketiga, tidak banyak ditemukan dampak negatif yang timbul sebagai akibat

dari pengelolaan desa wisata ini, namun tidaklah mudah merubah sikap mental

masyarakat, yaitu dari sikap mental petani menjadi mental pariwisata, yang

memerlukan waktu pembelajaran dan penyesuaian yang lebih lama.

Page 21: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxi

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM …..………………………………………………….. ii

PRASYARAT GELAR ………………………………………………….. iii

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………….. iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI …………………………………….. v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT…………………………… vi

UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………. vii

ABSTRAK ………………………………………………………………. ix

ABSTRACT …...……………………………………………………....... X

RINGKASAN …………………………………………………………... Xi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. Xxi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. Xxv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. Xxvi

DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN ISTILAH ……………………….. Xxiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. Xxv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ….....…………………………...………….. 1

1.2 Alasan Empiris Pemilihan Obyek Penelitian ………………….

1.3 Rumusan Masalah …..…………………………………………

14

18

1.4 Tujuan Penelitian ….………………….……..……………….. 20

1.5Manfaat Penelitian…………….………………………………. 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka ……………………………...……………….. 22

2.2 Konsep-Konsep Penelitian ………………...…………………. 29

2.2.1 Desa wisata ………………………….……………….. 30

2.2.2 Pariwisata pro rakyat ……………………..…………. 34

Page 22: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxii

2.2.3 Pariwisata berbasis masyarakat ………...……………. 36

2.2.4 Dampak lingkungan …………………….……………. 42

2.2.5 Dampak ekonomi ……………………………………. 44

2.2.6 Dampak sosial budaya……………….……...………. 45

2.3 Kerangka Teori …………………………..…………………… 47

2.3.1 Teori partisipasi………………….………………….. 47

2.3.2 Teori pariwisata berkelanjutan……………………….. 52

2.3.3 Konsepstakeholder…...………………………….... 57

2.3.4 Kerangka model penelitian ….………………………. 61

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian…………………………………………. 65

3.2 Lokasi Penelitian…...………………………………………... 69

3.3 Jenis dan Sumber Data ...……………………………………...

3.4 Instrumen Penelitian …………………………………………

3.5 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ………….

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data ……………………………

3.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Penelitian ………………

70

72

72

76

77

BAB IV GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA BEDULU

DAN PENTINGSARI

4.1 Profil Dua Desa Wisata ; Bedulu dan Pentingsari ……………

4.2 Gambaran Umum Masyarakat Desa Bedulu………………….

4.3 Gambaran Umum Masyarakat Desa Wisata Pentingsari ……..

79

82

98

BABV TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DAN

DAMPAKNYA DALAM PENGELOLAAN DESA WISATA BEDULU

5.1 Tingkat partisipasi dalam Pengelolaan Desa Wisata Bedulu …

5.2 Dampak terhadap kehidupan sosial budaya …………………...

5.3 Dampak terhadaplingkungan ……………………………………..

116

128

132

Page 23: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxiii

5.4 Dampakterhadap ekonomi …………………….……………...

5.5 Model dampak partisipasi masyarakat Desa Wisata Bedulu ….

BAB VI DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DESA WISATA

PENTINGSARI

6.1Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Desa Wisata

Pentingsari …………………………………………….

6.2 Dampak Partisipasi Terhadap Sosial Budaya Masyarakat

Pentingsari …………………………………………………….

6.3 Dampak Partisipasi Masyarakat terhadap Lingkungan ……….

6.4 Dampak Partisipasi terhadap Ekonomi Masyarakat Pentingsari

6.5 Model Dampak partisipasi masyarakat di Desa Wisata

Pentingsari ……………………………………………………..

116

128

132

140

148

151

161

164

171

BAB VII PERBANDINGAN PENGELOLAAN DESA WISATA

BEDULU DAN PENTINGSARI

7.1 PersamaanPotensi Alam dan Budaya Kedua Desa Wisata …..

7.2 Potensi Desa Wisata Bedulu dan Pentingsari ………………...

7.3Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Desa Wisata

…………………………………………………………

7.4Faktor Manjemen Pengelolaan Desa Wisata …………………

7.5 Kontribusi dan Prospek Desa Wisata Bedulu dan Pentingsari

7.6 Kontribusi Masyarakat dalam Pembangunan …………………

7.7 Kebaharuan Hasil Penelitian (Novelty) ……………………….

7.8 Implikasi Penelitian …………………………………………...

7.9 Keterbatasan Penelitian ……………………………………….

181

182

184

189

201

206

213

215

216

BAB VIIISIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan ……………………………………………………...

8.2 Saran – saran ………………………………………………......

218

221

Page 24: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxiv

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 208

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 216

Page 25: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1

Dana PNPM Mandiri Pariwisata Pengembangan Desa

Wisata

6

Tabel 2.1 Typology of Community Participation 49

Tabel 2.2 Normative Typologies of Community Participation 53

Tabel 3.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 6.1

Metode Pengumpulan Data Kualitatif dan Instrumen

Penelitian

Profil Dua Desa Wisata ; Bedulu dan Pentingsari

Jumlah Penduduk Desa Bedulu berdasarkan umur

Mata pencaharian masyarakat Desa Bedulu

Jumlah penduduk Desa Pentingsari berdasarka umur

Mata pencaharian masyarakat Desa Pentingsari

Kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Pentingsari,

Yogyakarta

74

81

86

87

103

103

176

Tabel 7.1 Analisis sebelum dan sesudah implementasi Desa Wisata

Bedulu

203

Tabel 7.2 Analisis sebelum dan sesudah implementasi Desa Wisata

Pentingsari

204

Page 26: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxvi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 The Three Level of Sustainability (TLS) 53

Gambar 2.2

Gambar 2.3

The Model for Integrating Community into Marketing

and Planning to Develop Sustainable Tourism

Kerangka Model Penelitian

56

62

Gambar 3.1 Langkah-langkah Teknik Analisis Penelitian Kualitatif 77

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Arca Arkeologi dan Relief Yeh Pulu

Peta Desa Wisata Bedulu

Aktvitas Wisatawan di Desa Wisata Bedulu

83

88

92

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gajah Watu Persembahan di Desa Wisata Pentingsari

Peta Desa Wisata Pentingsari

100

102

Gambar 4.6 Struktur organisasi Desa Wisata Pentingsari 109

Gambar 5.1 Partisipasi Masyarakat sebagai Instrukturdalam Desa

Wisata

118

Gambar 5.2

Gambar 5.3

Penginapan Desa Bedulu yang Ramah Lingkungan

Model Partisipasi dalam Implementasi Desa Wisata

Bedulu

133

149

Gambar 6.1 Aktivitas Desa Wisata Pentingsari 154

Gambar 6.2

Gambar 6.3

Aktivitas Desa Wisata Ramah Lingkungan

Model partisipasi dalam implementasi Desa Wisata

Pentingsari

165

179

Gambar 7.1 Analisis sebelum dan sesudah Implentasi Desa Wisata

Bedulu

203

Gambar 7.2 Analisis sebelum dan sesudah Implentasi Desa Wisata

Pentingsari

104

Page 27: DAMPAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM … · dampak sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat lokal. Dalam mendukung pengelolaan desa wisata perlu dilakukan riset

xxvii