DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi …
Transcript of DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi …
1
DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN
(Studi Living Qur’an Pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Robiatul Adawiyah
(16210780)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
2
DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN
(Studi Living Qur’an Pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Robiatul Adawiyah
(16210780)
Pembimbing:
Iffati Zamimah, M.Ag
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2020
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an
(Studi living Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)”
yang disusun oleh Robiatul Adawiyah Nomor Induk Mahasiswa: 16210780
telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 27 Agustus 2020
Pembimbing,
Iffati Zamimah, M.Ag
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an (Studi living
Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta)” oleh Robiatul
Adawiyah dengan NIM 16210780 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 28
Agustus 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 28 Agustus 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A.
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A Mamluatun Nafisah, M.Ag
Penguji I, Penguji II,
Ahmad Hawasyi, M.Ag Mamluatun Nafisah, M.Ag
Pembimbing
Iffati Zamimah, M.Ag
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Robiatul Adawiyah
Nim : 16210780
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 17 September 1996
menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Dampak Gadget Bagi Penghafal
Al-Qur’an (Studi living Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta)” adalah benar-benar hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang
telah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Robiatul Adawiyah
iv
MOTTO
إن أحسنتم أحسنتم لنفسكم وإن أسأتم فلها
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”
“Yakinlah sesuatu yang diawali dengan kalimat Bismillah maka akan
berakhir dengan kalimat Alhamdulillah”
v
PERSEMBAHAN
Untuk Mamah dan Bapak serta kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu
memberikan semangat dan doa yang tak pernah putus.
Untuk guru-guru dan teman-temanku yang senantiasa ikhlas memberi
dukungan dan mendoakan setiap langkah yang ku tapaki.
Semoga semua kebaikan dan doa mendapatkan balasan dari Allah swt serta
selalu mendapatkan ampunan dari-Nya. Âmîn
vi
يمه ٱ لرحمنٱ لله ٱ بسم لرحه
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Ilahi Robbi yang telah
melimpahkan taufiq, hidayah serta inayahNya kepada penulis, hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga tetap
terlimpahkepada junjungan Nabi Muhammad saw. Berserta para sahabat yang
senantiasa ikut memperjuangkan dakwah demi tegaknya syari’at Islam.
Dengan tersusunnya skripsi yang penulis beri judul “Dampak Gadget
Bagi Penghafal Al-Qur’an (Studi Living Qur’an Pada Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta)” yang diajukan untuk memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut
Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini, yaitu:
1. Ibu Prof, Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A., selaku Rektor
Institut Ilmu Al-Qur´an Jakarta, Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah,
S.H., M.Hum,. selaku wakil Rektor Institut Ilmu Al-Qur´an
Jakarta, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., M.Si., AK.,
CPA., selaku wakil Rektor II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati,
M.Ag., selaku wakil Rektor III.
2. Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta
3. Bapak KH. Muhammad Haris Hakam S.H., M.A. selaku Ketua
Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir (IAT), Kak Malu’atun Nafisah,
M.Ag selaku sekretaris Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Ibu Siti
Addawiyah, S.Pd dan Ibu Dra. Rukoyah Tamami selaku staf
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
vii
4. Ibu Iffaty Zamimah, M.Ag, sebagai dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan
bimbingan, arahan, serta petunjuknya kepada penulis dan
senantiasa sabar dalam membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini, juga kepada selaku penguji I Ahmad Hawasyi, M.Ag,
dan Mamluatun Nafisah, M.Ag, selaku penguji II.
5. Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA, Ibu Muthmainnah, MA,
Ibu Istiqomah, MA, Ibu Ma’unatul Mahmudah, S.H, Ibu Atiqoh,
S.Ag, S.Th.I, Kak Hj. Rifdah Farnidah, S.Ag, dan segenap
instruktur tahfiz yang selalu sabar membenarkan ayat demi ayat
ketika lidah mulai susah payah melantunkan ayat Al-Qur`an.
Semoga keberkahan selalu mengiringi langkah dalam proses
perjuangan menjadi khadim kalamullah.
6. Bapak dan Ibu Dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang
telah mengabdikan ilmu untuk seluruh mahasiswanya serta
menjadi saksi akan keberhasilan mahasiswa dalam mencapai
gelarnya.
7. Seluruh guru Pondok Pesantren Al-Qur’an Syihabuddin bin
Ma’mun dari kecil hingga sekarang yang selalu mendoakan anak
didiknya. Akuilah kami sebagai santri kelak di akhirat nanti.
8. Bapak Rohmat dan Ibu Fatiyah tersayang yang telah bersusah
payah mengandung, membesarkan, mendidik dan mendoakan
penulis tanpa lelah dan pamrih.
9. Kakak-kakaku: Ahmad Fauzi, Ahmad Syarif, Tuzri Ruyaynah, Siti
Khopipah, yang telah mendukung dan mengajari bagi adiknya
yang sedang menulis skripsi. Adik-adiku: Ahmad Rifai dan Siti
Khoerunnisa yang telah mendoakan kakanya dalam penyusunan
skripsi ini.
viii
10. Bapak Abdul Rasyid, MA dan Ibu Ruwaedah, MA. Selaku bapak
dan ibu Direktris Pesantren Takhassus IIQ Jakarta. Terimakasih
atas waktu 4 tahun ini. Yang selalu memberikan kenyamanan
dhȃhiran wa bȃthinan. Dan menjadi ibu dan bapak kami selama di
Jakarta.
11. Mu’allif kitab dan buku, yang menyumbangkan karyanya sebagai
bahan referensi, perbandingan dan penyempurnaan karya skripsi
ini.
12. Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ)
Jakarta, Iman Jama‟ Lebak Bulus, dan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah menyumbangkan sarana prasarana dalam
melengkapi penulisan skripsi ini.
13. Pesantren Takhassus IIQ Jakarta dan Kampus IIQ Jakarta, yang
menjadi saksi bisu perjuangan dan pengorbanan 4 tahun menjadi
seorang mahasantri dan mahasiswa.
14. Sahabat seperjuangan Ushuluddin A dan B yang telah membantu
mengisi memori 4 tahun bersama, mendiskusikan pemasalahan
yang ringan bahkan berat sekalipun. Oleh karenanya sulit ku
menemukan wanita-wanita hafizah nan shalihah seperti kalian.
15. Kepada para mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta yang telah
bersedia menjadi narasumber bagi penulis.
16. Teman seperjuangan bimbingan skripsi bersama Ibu Iffaty
Zamimah, MA. yang saling bertukar fikiran, menghadapi
permasalahan dengan kebersamaan. Semangat dan bantuan kalian-
lah yang mengantarkanku tetap semangat dalam menyelesaikan
tugas akhir skripsi ini.
ix
17. Adik-adik dan teman-teman yang telah meluangkan waktunya
menjadi narasumber bagi penulis sehingga bisa terselesaikan
dengan baik, semoga segala urusan kalian dipermudah oleh Allah
SWT.
18. Kepada Nurhikmatul Maulia sahabat yang selalu setia berbagi
pengetahuan, motivasi, dan menjadi pendengar yang siap kapan
saja dibutuhkan, semoga dipermudah dalam segala semua
urusannya, disehatkan jasmaninya, dan selalu menjadi wanita yang
berhati lembut.
19. Kepada Siti Marwani S.Ag yang tidak lelah menjadi support dan
pendengar di masa-masa sulit bagi penulis, semoga dipermudah
dalam penyusunan skripsi dan dipermudah dalam segala
urusannya.
Kepada semua pihak yang telah di sebutkan di atas, semoga
Allah Swt. Memberikan pahala yang berlipat ganda serta memberikan
kebagahiaan dan keberkahan dalam kehidupannya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan mohon maaf atas
segala kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan skripsi. Harapan
penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Robiatul Adawiyah
NIM: 16210780
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ...................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMRIRAN ........................................................................................... xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................... xv
ABSTRAK ............................................................................................................... xix
BAB I ......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................................... 8
1. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8
2. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8
3. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
E. Kajian Pustaka ................................................................................... 10
F. Kerangka teori .................................................................................... 14
G. Metode Penelitian .............................................................................. 17
1. Jenis Penelitian ......................................................................................... 17
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 19
3. Sumber Data ............................................................................................. 19
4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 20
H. Teknik dan Sistematika Penulisan ..................................................... 24
BAB II ...................................................................................................................... 25
Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta ..................................... 25
A. Definisi Penghafal Al-Qur’an ............................................................ 25
1. Definisi Al-Qur’an ................................................................................... 26
2. Hukum Menghafal Al-Qur’an .................................................................. 27
xi
3. Keutamaan menghafal Al-Qur’an ............................................................ 29
4. Manfaat menghafal Al-Qur’an ................................................................. 41
5. Syarat menghafal Al-Qur’an .................................................................... 42
6. Problematika menghafal Al-Qur’an ......................................................... 46
B. Gadget ................................................................................................ 49
1. Sejarah Singkat Gadget ............................................................................ 51
2. Jenis dan karakteristik Gadget ................................................................. 55
3. Fungsi Gadget .......................................................................................... 56
4. Macam-macam Media Sosial ................................................................... 57
5. Macam-macam Aplikasi Al-Qur’an di Android ...................................... 60
6. Definisi Dampak ...................................................................................... 64
a. Dampak Positif ......................................................................................... 65
b. Dampak Negatif ....................................................................................... 65
BAB III .................................................................................................................... 69
PROFIL INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA ........................................... 69
A. Sejarah berdirinya Institut Ilmu Al-Qur’an ........................................ 69
1. Visi, Misi dan Tujuan Institut Ilmu Al-Qur’an ........................................ 73
2. Fakultas dan Program Studi ..................................................................... 74
3. Kurikulum Pendidikan Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta .......................... 76
4. Sarana dan Fasilitas Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta ............................... 80
5. Pandangan Tokoh Tentang (IIQ) Jakarta ................................................. 81
B. Aktivitas Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an .................................... 84
1. Tahfizhul Qur’an ...................................................................................... 85
2. Program Pembibitan dan Pengkaderan .................................................... 85
3. Menulis Karya Ilmiah Al-Qur’an ............................................................. 86
4. Khat dan Tilawah Al-Qur’an ................................................................... 86
BAB IV .................................................................................................................. 100
ANALISIS DAMPAK GADGET BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN DI
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA ............................................... 100
A. Analisis Terhadap Dampak Gadget Pada Hafalan di IIQ Jakarta .... 100
1. Kondisi Responden ................................................................................ 102
xii
B. Analisis Hasil Observasi Pada Mahasiswi IIQ Jakarta Terhadap
Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an ............................................ 105
C. Makna Fungsional Dampak Gadget berdasarkan Teori Fenomenologi
127
BAB V ................................................................................................................... 133
PENUTUP ............................................................................................................. 133
A. Kesimpulan ...................................................................................... 133
B. SARAN ............................................................................................ 134
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 135
Lampiran ................................................................................................................ 140
RIWAYAT HIDUP PENULIS .............................................................................. 151
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Teknik Pengambilan Data ................................................... 101
Gambar 4.2 Empat Kategori Semester.................................................... 102
Gambar 4.3 Jumlah keseluruhan Fakultas di IIQ .................................... 104
Gambar 4.4 Pilihan Program Tahfizh ..................................................... 106
Gambar 4.5 Hambatan Internal ............................................................... 108
Gambar 4.6 Hambatan Eksternal ............................................................ 109
Gambar 4.7 Durasi Menggunakan Gadget.............................................. 110
Gambar 4.8 Durasi membaca Al-Qur’an ................................................ 110
Gambar 4.9 Penurunan Program Tahfizh ............................................... 111
Gambar 4.10 Sebab dan Akibat .............................................................. 114
Gambar 4.11 Aplikasi yang menghambat ............................................... 115
Gambar 4.12 Aplikasi yang membantu .................................................. 117
Gambar 4.12 Dampak Positif dari Gadget .............................................. 119
Gambar 4.14 Dampak Negatif ................................................................ 120
Gambar 4.16 Motivasi penggunaan Gadget............................................ 124
xiv
DAFTAR LAMRIRAN
1. Soal Kuisioner ............................................................................. 140
2. Data Responden .......................................................................... 143
3. Dokumentasi .............................................................................. 146
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari
abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
‘ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ر
w : و z : ز
h : ه s : س
’ : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
xvi
2. KonsonanVokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah : a آ : â ي ... : ai
Kasrah : i ي : î ي ... : au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif-lam (لا) qamariyah
Kata sandang yang diikuti alif-lam ( ال) qamariyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة
b. Kata sandang yang diikuti alif-lam (ال) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti alif-lam (ال) syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya. Contoh:
لالرج : ar-rajul السيدة : as-Sayyidah
ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس
xvii
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang (ـ),
sedangkan untuk alih aksara ini dilambang dengan huruf, yaitu dengan
cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku
secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata
ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
syamsiyah. Contoh:
Âmannâ billâhi : أمناباالل
Âmana as-Sufahâ`u : أمنالسفهاء
Inna al-ladzîna : إنالذي ن
wa ar-rukka’i : والركع
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
ف ئدة ال : al-Af`idah
لمية امعة ال س al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : ال
xviii
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi huruf
“t”. Contoh:
Âmilatun Nâshibah‘ : عاملةناصبة
يةال ك ب رى al-Âyat al-Kubrâ : ال
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Pedoman
Umum Ejaan Indonesia (PUEBI), seperti penulisan awal kalimat, huruf
awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku pada PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak
miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun
untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang
ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:
‘Alî Hasan al-‘Âridh, al-‘Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya.
Khususnya untuk penulisan kata Alqur’an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-
Fâtihah dan seterusnya.
xix
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul: Dampak Gadget Bagi Penghafal Al-Qur’an
(Studi Living Qur’an pada Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta). Di era berkembangnya teknologi, kita ketahui bahwa salah satu yang menjadi
penghambat saat menghafal adalah semakin bertambahnya penggunaan
gadget. Maka dari itu, penulis terdorong untuk membahasnya lebih dalam lagi
karena menganggap bahwa gadget dapat menimbulkan kecenderungan untuk
menggunakan aplikasi yang ada di dalamnya, sehingga akan menyita banyak
waktu serta konsentrasi sang penghafal Al-Qur’an dan bahkan mengurangi
jumlah waktu dalam menghafalnya.
Adapun perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana
Dampak Gadget bagi penghafal Al-Qur’an studi living Qur’an pada
mahasiswi IIQ Jakarta.
Jenis Penelitian yang digunakan penulis adalah berupa field research,
penelitian lapangan dengan pendekatan survei. Metode yang digunakan
penulis adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara terstruktur Sampel ini
menggunakan sampling tidak jenuh karena tidak semua seluruh Mahasiswi
populasi dijadikan sebagai sampel.
Skripsi ini menyimpulkan bahwa Dampak gagdet bagi mahasiswi
penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta mempunyai Dampak positif maupun
negatif bagi penghafal Al-Qur’an di IIQ. Dampak positif bagi mahasiswi IIQ
jakarta mengatakan dapat mengakses informasi secara luas, dapat menambah
wawasan, dapat membantu tugas kuliah, dapat memudahkan komunikasi,
dapat memudahkan para penjual online. Adapun dampak negatif bagi
mahasiswi IIQ Jakarta ialah membuat lupa waktu, dapat melalaikan kegiatan
lain, membuat turun program Tahfizh.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci di bumi ini yang terjaga,
baik secara lafaz dan isinya. Rasyid Ridha (w. 1935 M) pernah berkata bahwa
satu-satunya kitab suci yang dimiliki secara mutawatir dengan cara dihafal dan
ditulis adalah Al-Qur’an. sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an yang
berbunyi:
روإناله لافظ ون ﴾٩﴿إنان ن ن زل ناالذك “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]:9)
Hal ini merupakan janji Allah Swt, yang akan selalu menjaganya
sampai hari kiamat. Salah satu penjagaan Allah Swt, terhadap Al-Qur’an
adalah dengan memuliakan para penghafalnya.1
Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu perbuatan yang sangat mulia.
Dari sejak diturunkannya Al-Qur’an sampai saat ini, semakin banyak orang
yang menghafal Al-Qur’an mereka memberikan perhatian khusus terhadap
Al-Qur’an. meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya demi menjaga Al-
Qur’an.2
Seorang penghafal Al-Qur’an disebut dengan haafidz (bagi laki-laki)
sedangkan haafidzah (bagi perempuan), Tahfizh adalah bentuk masdar dari
hafadza3 yang berarti penghafalan dan bermakna proses menghafal.
1 Abu Nizham, Buku Pintar Al-Qur’an, (Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 6-7 2 Ahsin Sakhho Muhamad, Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Tradisional, Divisi Tahfiz
IIQ. 2008-2009 3 Penghafalan (Proses Menghafal)
2
Menghafal dalam Bahasa Arab biasa diungkapkan dengan kata kerja
Hafazha, yang berati menjaga, memelihara, dan melindungi. Mashdar dari
kata kerja hafazha adalah hifzh yang diartikan dengan penjagaan,
perlindungan, pemeliharaan, dan hafalan. Ketika dikaitkan dengan
pemeliharaan maka ia berarti menghafal.
Menghafal dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan
seseorang untuk meresapkan suatu pelajaran tertentu ke dalam pikiran agar
selalu ingat untuk kemudian terus-menerus dijaga, dipelihara, dan dilindungi
agar tidak terlupakan.
Tradisi menghafal kitab suci Al-Qur’an salah satu ciri khas yang
dimiliki umat Islam dan tidak dimiliki umat lain. Salah satu keistimewaan Al-
Qur’an adalah mudah dihafalkan, baik orang Arab sendiri maupun non Arab
yang sama dalam Al-Qur’an.4
Dalam proses perekaman wahyu, Al-Qur’an dijaga dengan dua
metode; metode menghafal dan metode menulis. Masing-masing metode
memiliki cara tersendiri dalam menjaga kemurnian dan kelanggengan wahyu.
Jam’ul Al-Qur’an dengan metode menghafal berarti menjaga Al-Qur’an dari
kepunahan dengan cara mengingat dan menghafal Al-Qur’an dalam hati dan
pikiran. Perekaman wahyu dengan metode menulis berarti menjaga Al-Qur’an
dengan cara mengubah keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an menjadi tulisan.
Kedua metode menghafal dan menulis ini masih tetap berlangsung
hingga saat ini. Al-Qur’an masih tetap dicetak bahkan semakin banyak dengan
teknologi yang semakin maju. Al-Qur’an juga masih tetap dihafal oleh banyak
kalangan muslim di seluruh dunia. Pada masa awal turunnya wahyu, Al-
Qur’an banyak dihafal dengan tujuan untuk memelihara Al-Qur’an dari
kepunahan dan memang karena pada masa itu adalah fase oral (lisan) dalam
4 Muhaimin Zen, Metode pengajaran Tahfizh Al-Qur’an di pondok Pesantren
Tsanawiyah, Aliyah, dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: percetakanonline.com, 2015), h. 1
3
kajian Ulum Al-Qur’an. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara dengan cara dihafal,
masih sedikit para sahabat yang menulis wahyu, karena pada masa itu dalam
kajian Ulum Al-Qur’an masyarakat Arab belum banyak yang menguasai baca
tulis.
Al-Qur’an memiliki keistimewaan mulia dibandingan dengan kitab-
kitab yang diturunkan sebelumnya. Di antara keistimewaannya adalah5:
Pertama, memberikan pedoman dan petunjuk hidup secara
keseluruhan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur’an
ada banyak ayat yang menjelaskan bagaimana hidup bermasyarakat,
bagaimana berhubungan dengan komunitas masyarakat, dan toleransi
beragama. Seperti Firman Allah dalam (QS. Yunus [10]: 40-41)
سدين﴿٤٠﴾ ي ؤ من بهوربكأع لم بال م ف ومنه ممني ؤ من بهومن ه ممنلابريئ ونماأع مل وأنا بريءما أنت م عمل ك م عمليولك م كذب وكف ق لل وإن
ت ع مل ون﴿٤١﴾
Artinya: “Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada
Al-Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman
kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat
kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang
aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
(QS. Yunus [10]: 40-41)
Kedua, dapat memDampaki manusia yang membaca atau yang
mendengar, sehingga orang yang beriman menjadi bertambah imannya dan
yang belum beriman pun banyak yang masuk Islam karenanya.
5 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 10
4
Ketiga, seruan atau petunjuk yang terdapat dalam kitab-kitab samawi
terbatas pada saat kitab itu diturunkan, sedangkan petunjuk dan seruan Al-
Qur’an tidak terbatas pada saat diturunkan, namun mencakup semua
kebutuhan manusia sampai pada hari kiamat kelak.
Seperti Firman Allah dalam (QS. Al-A’raf [7]:52)
ناه مبكتاب جئ ﴾٥٢﴿ونفصل ناه علىعل مه دىورح ةلقو مي ؤ من ولقد Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al
Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar
pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS. Al-A’raf [7]:52)
Keempat, menyamakan manusia tanpa perbedaan kelas, golongan, dan
lain sebagainya. Hal yang menentukan perbedaan di mata Allah hanyalah
ketakwaan.6
Seperti Firman Allah dalam (QS. Al-Baqarah [2]:197)
رالزادالت ق وىوات ق ونياأ و لالل باب﴿١٩٧﴾ فإنخي ...وت زود وا ... “Berbekallah, dan sesungghnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah
[2]:197)
Al-Qur’an memiliki banyak fadhilah yang tidak terhingga, sehingga
Al-Qur’an bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Salah satu
keutamaan menghafal Al-Qur’an ialah menjadi keluarga Allah.
Proses menghafal Al-Qur’an tidak mudah dan memerlukan perjuangan
untuk mencapainya, perlu usaha maksimal dengan disertai usaha-usaha
pendukung, seperti puasa, berdoa, dan lainnya. Ibarat orang berjalan, pasti
6 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 11
5
akan menemui “jalan terjal” dan jalan itu harus dilewati dengan penuh
semangat agar dapat dilalui dengan lancar.7
Di era berkembangnya teknologi, kita ketahui bahwa salah satu yang
menjadi penghambat saat menghafal adalah semakin bertambahnya
penggunaan gadget. Gaya hidup manusia semakin mengalami perubahan
termasuk dalam bersosialisasi. Pada zaman ini Dunia komunikasi terus
berkembang dan memanjakan manusia dalam berhubungan antarindividu.
Manusia saling berinteraksi satu sama lain lewat alat dan kecanggihan
teknologi buatan manusia. Alat-alat komunikasi ditemukan dari yang paling
sederhana hingga yang tercanggih. Dari alat komunikasi ini, manusia dapat
berkomunikasi dengan manusia lain di tempat yang sangat jauh.8
Kemajuan teknologi yang semakin canggih pada masa sekarang ini
membuat gadget dengan berbagai jenis dan fitur yang menarik seperti
Instagram, facebook, Line, WhatsApp, belum lagi Game Online, Market
Place, dan lain sebaginya. Penggunaan gadget hampir menjadi kebutuhan
primer dan hampir di seluruh lapisan masyarakat telah menggunakan gadget
mulai dari orang dewasa bahkan hingga anak-anak.
Dikutip dari websindo.com total penduduk Indonesia mencapai 268,2
juta jiwa. Sementara diketahui pengguna Mobile (ponsel pintar dan tablet)
mencapai 355,5 juta. Artinya peredaran ponsel pintar dan tablet lebih banyak
dari jumlah penduduk di seluruh Indonesia.9
Data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkiminfo)
yang mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta
orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk
7 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 54 8 Syerif Nurhakim, Dunia Komunikasi dan Gadget: Evolusi Alat Komunikasi,
Menjelajah Jarak dengan Gadget, (Jakarta: Bestari, 2015). Cet ke-1, h. 2 9 https://websindo.com/indonesia-digital-2019-mobile/, diakses pada tanggal 06 Mei
2020
6
mengakses media sosial. Di sisi lain, Direktur Pelayanan Informasi
Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKIP), Selamatta
Sembiriing mengatakan, “situs jejaring sosial yang paling banyak diakses
adalah Facebook dan Twitter. Indosesia menempati peringkat 4 pengguna
Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India”. Menurut pakar salah satu
teknoogi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dimitri Mahayana:
“sekitar 5-10% gadget mania atau pecandu gadget terbiasa menyentuh
gadgetnya sebanyak 100-200 kali dalam sehari, dengan demikian orang yang
kecanduan gadget akan menyentuh perangkatnya itu 4,8 menit sekali.10
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta merupakan Pendidikan tinggi
yang menggabungkan sistem Pendidikan pesantren dan sistem Pendidikan
tingkat tinggi dengan tujuan untuk menghasilkan ulama/sarjana wanita yang
hafal Al-Qur’an, intelek, berwawasan luas dan ahli di bidang Ulumul Qur’an.
IIQ Jakarta adalah salah satu Lembaga Pendidikan Islam yang
mempunyai perhatian besar terhadap masalah Tahfizhul Qur’an. Hal ini
merupakan salah satu upaya untuk menjaga kemutawatiran (keaslian) ayat-
ayat Al-Qur’an.
IIQ Jakarta adalah lembaga besar dengan pedoman Al-Qur’annya,
menghafal Al-Qur’an sudah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswinya.
Bahkan sebelum daftar di IIQ para mahasiswi diwajibkan untuk memilih
program tahfizh mulai dari 30 juz, 20 juz 10 juz dan 5 juz. Di dalam satu
semester mahasiswi wajib menyelesaikan target Tahfizh sesuai dengan
program yang dipilih. Bagi mahasiswi yang tidak memenuhi persyaratan
terhadap aturan yang telah ditetapkan, maka ia tidak bisa mengikuti pelajaran
(mengulang mata kuliah) karena tahfizh bagi mahasiswi IIQ akan menjadi
10http://digilib.unila.ac.id/27131/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHA
SAN.pdf, diakses pada tanggal 07 Maret 2020.
7
syarat untuk mengikuti UAS (Ujian Akhir Semester) tidak hanya UAS tahfizh
bagi mahasiswi IIQ juga menjadi syarat lulus wisuda.
Untuk mendapatkan kualitas hafalan Al-Qur’an banyak cara yang
dapat dilakukan pada zaman sekarang ini. Salah satunya dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi menggunakan aplikasi yang ada pada
gadget, seperti Al-Qur’an Android, Muslim Pro dan masih banyak aplikasi
serupa agar dapat mengingat ayat yang telah dihafal serta mempelajari
makhrajnya. Gadget memiliki berbagai fitur dan desain yang menarik serta
dapat diakses di mana saja dan kapan saja ketika dibutuhkan, tidak hanya itu
dengan adanya gadget sangat membantu bagi para penghafal Al-Qur’an dalam
menjalankan tugas sebagai mahasiswi, mencari referensi dari jurnal-jurnal,
mempermudah proses pembelajaran yang diharuskan membuka gadget,
mempererat atau merenggangkan tali silaturahim dengan sanak keluarga,
teman dan lain sebagainya. Sedangkan kekurangan gadget dalam menghafal
Al-Qur’an diantaranya ialah membuat para penghafal khususnya mahasiswi
IIQ banyak waktu yang tersita, malas membuat hafalan baru, kesulitan dalam
menghafal, dan terbengkalainya hafalan mereka dikarenakan terlalu lama
menggunakan gadget.
Maka dari itu, dari hal yang di atas penulis terdorong untuk
membahasnya lebih dalam lagi karena menganggap bahwa gadget dapat
menimbulkan kecenderungan untuk menggunakan aplikasi yang ada di
dalamnya, sehingga akan menyita banyak waktu serta konsentrasi sang
penghafal Al-Qur’an dan bahkan mengurangi jumlah waktu dalam
menghafalnya. Atas dasar ini penulis tertarik membahas skripsi dengan judul
“Dampak Gadget bagi Penghafal Al-Qur’an di (IIQ) Jakarta”
8
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah Dari judul yang akan dipaparkan oleh penulis dapat ditemukan
beberapa masalah yang patut untuk dibahas. Di antara masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Di era milenial ini masyarakat dimudahkan untuk mengakses apapun
dalam genggamannya (gadget).
2. Munculnya gadget berdampak terhadap silaturrahmi kepada sesama
sanak keluarga, saudara, teman, dan lain sebagainya.
3. Banyaknya aplikasi Al-Qur’an Android (digital) membantu dalam
proses menghafal bagi mahasiswi IIQ Jakarta.
4. Seringnya mahasiswi IIQ bermain gadget menjadikan mereka
mengabaikan menghafal Al-Qur’an.
5. Seringnya mahasiswi IIQ Jakarta menggunakan gadget membuat
kurangnya konsentrasi dalam menghafal Al-Qur’an.
2. Pembatasan Masalah Dari permasalahan-permasalahan yang tercantum dalam identifikasi
masalah, objek penelitian ini akan sangat meluas bahasannya apabila tidak
dibatasi. Maka penulis membatasi objek penelitian dengan Dampak gadget
baik itu positif maupun negatif terhadap hafalan mahasiswi IIQ Jakarta.
3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pokok
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Dampak Gadget terhadap mahasiswi
penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta?
9
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui Dampak Gadget terhadap penghafal Al-Qur’an di
Institut Ilmu Al-Qur’an.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah dan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis
a. Memberikan kontribusi yang berdaya guna secara teoritis,
metodologis, dan empiris bagi kepentingan akademis (IIQ) Jakarta
dalam bidang pendidikan ditingkat perguruan tinggi
b. Mendorong para dosen berkembang secara profesional yang dapat
memahami tugasnya sebagai pengajar dalam menerapkan berbagai
strategi, metode, dan teori dalam pembelajaran serta dapat
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul secara
profesional.
2. Secara praktis
a. Bagi mahasiswi, dapat menggunakan gadget sebaik mungkin untuk
meningkatkan motivasi dalam hasil belajar
b. Bagi peneliti, dapat dijadikan temuan awal untuk melakukan
penelitian lanjut tentang Dampak Gadget bagi penghafal Al-Qur’an
di Institut pendidikan lainnya.
c. Bagi peneliti lain, penelitian ini berguna sebagai salah satu masukan
dan bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam
penelitiannya yang berkenaan dengan Dampak Gadget.
10
E. Kajian Pustaka
Pembahasan mengenai gadget bukan lagi merupakan sesuatu yang
baru dan inovatif, namun untuk membahas konsen terhadap Dampak Gadget
masih belum banyak penelitian yang dilakukan, terutama mahasiswi IIQ
sebagai objeknya. Berikut beberapa literatur dan data pustaka yang ditemukan
penulis yang berhubungan dengan judul skripsi Dampak Gadget bagi
Penghafal Al-Qur’an. Diantaranya ialah:
1. Skripsi dengan judul ”Dampak Pemakaian Gadget terhadap perilaku
sosial siswa di SMA Darussalam Ciputat” oleh Dalillah dari
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2018.
Secara garis besar penelitian ini memiliki gagasan dan ide yang sama
dengan judul yang dipilih penulis hanya saja terdapat perbedaan objek
kajian yang diteliti, kemudian pokok pembahasannya adalah perilaku
sosial antara satu sama lain. Sedangkan dalam penelitian ini,
konsentrasi pada mahasiswi penghafal Al-Qur’an dalam kecanduan
memakai gadget.
Dari penelitian tersebut ditemukan data yang cukup signifikan, bahwa
di SMA Darussalam Ciputat, 85% hasil sampling yang digunakan
tergolong baik dalam mencari jawaban bahwa siswi SMA Darussalam
Ciputat pengguna aktif gadget, bahkan banyak perilaku yang
menyimpang seperti merokok,tawuran, dan lain sebagainya. Data ini
didapat hasil dari observasi, interview, dokumentasi dan berdasarkan
pada standart yang penulis tetapkan.11 Kaitannya dengan skripsi ini
ialah, memberikan kontribusi berupa informasi tambahan kepada
penulis mengenai konsentrasi dalam mengatasi kecanduan dalam
menggunakan gadget.
11 Dalilah, “Dampak Gadget terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMA Darussalam
Ciputat”, Skripsi (Universitas Islam Negreri Jakarta, 2019), Tidak diterbitkan (t.d)
11
2. Skripsi dengan judul “Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini” oleh M.
Hafiz al-Ayouby dari Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Lampung pada tahun 2017. Secara garis besar, penelitian
yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan
dalam keseharian objek yang diteliti, dalam hal ini berati para anak
usia dini. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bagaimana
gambaran dan pemaparan hasil dari M. Hafiz al-Ayouby.12 Penelitian
ini mempunyai kesamaan teknik pengumpulan data dengan penelitian
yang penulis lakukan, yaitu data yang dihasilkan didapat melalui
proses pencarian lapangan dan penelitian ini dilakukan dengan
observasi dan wawancara mendalam. Objek yang dikaji pun berbeda,
bahwa skripsi ini fokus pada anak usia dini sedangkan penulis pada
bagi mahasiswi IIQ Jakarta. penelitian ini dapat memberikan informasi
bagi penulis terkait penggunaan gadget dalam pandangan umum.
3. Skripsi dengan judul “Dampak Gadget Terhadap Perilaku Sosial
Santri Al-Luqmaniyah Yogyakarta” oleh Muhammad Ihsan Hakikin
dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2017. Secara garis
besar, penelitian yang dilakukan adalah terdapatnya para santri yang
diperbolehkan membawa gadget ke dalam Pondok Pesantren Al-
Luqmaniyah Yogyakarta, akan tetapi banyak santri yang
menyalahgunakan seperti tidak patuhnya pada saat izin keamanan
pondok, akses film secara bebas, dan lain sebagainya.
Penelitian ini mempunyai kesamaan bahwa fokus kajian yang dibahas
adalah penggunaan gadget, kemudian yang membedakan dengan
penelitian yang dilakukan penulis adalah objek yang dikaji. Objek
12 M. Hafiz Al-Ayouby, “ Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini”, Skripsi
(Universitas Lampung, 2017), h. 7
12
kajian peneliti tersebut adalah siswa yang merupakan santri yang
berada dilingkungan tersebut. Sedangkan objek yang peneliti lakukan
ialah merupakan mahasiswi yang aktif dalam Tahfizh dan
akademiknya.13 Penelitian ini menggunakan metode analisis secara
deskriptif kualitatif yang berkontribusi sebagai komparasi metode
penelitian.
4. Skripsi dengan judul “Dampak Smartphone Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas 8 MTs.Wali Songo Sugihwaras Bojonegoro” oleh
Mukhamat Fathur Amin Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Penidikan Islam
Prodi Pendidikan Agama Islam tahun 2018. Menurutnya peserta didik
yang sering bolos sekolah dan duduk bersama teman-temannya di
warung kopi yang menyediakan layanan internet dan asik memainkan
game online pada smartphone mereka. Hal-hal tersebut akan membuat
peserta didik akan kewajibannya sebagai pelajar dan akan membuat
peserta didik kecaduan bermain smartphone dan ketinggalan pelajaran
yang disampaikan oleh guru saat pelajaran berlangsung di sekolahan
yang akan memDampaki hasil belajar mereka. Sudah sangat jelas
bahwa perbedaan dalam penelitian ini adalah objek yang dituju, bagi
Mukhamat ialah para peserta didik (siswa Mts Wali Songo),
sedangkang penulis meneliti di kampus IIQ.14 Penelitian ini juga
berkaitan dengan Dampak Gadget bagi siswi Mts Wali Songo dan
mahasiswi IIQ Jakarta.
13 Muhammad Ihsan Hakikin, “Dampak Gadget Terhadap Perilaku Sosial Santri Al-
Luqmaniyah Yogyakarta”, Skripsi (Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), h. 12 14 Mukhamat Fatkhur Amin, “Dampak Smarthphone Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas 8 Mts Walisongo Sugihwaras Bojonegoro”, Skripsi (UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2018), h. 4
13
5. Skripsi dengan judul “Problematika Menghafal Al-Qur’an (Studi
Komparasi di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Hasan Patihan
Wetan dan Pondok Pesantren Nurul Qur’an Pakunden Ponorogo)”
oleh Irfan Fanani Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Ponorogo tahun 2016. Menurutnya, setiap orang problematika dalam
menghafalnya pasti berbeda-beda, oleh karena itu beliau meneliti
problematika internal maupun eksternal bagi setiap santri di pondok
pesantren Tahfizhul Qur’an dan pondok pesantren Nurul Qur’an.
Persamaannya ialah sama-sama meneliti apa saja yang menjadi
problem bagi penghafal Al-Qur’an. Perbedaannya sudah sangat jelas
bahwa peneliti melakukan observasi di pondok pesantren sedangkan
penulis meneliti di asrama Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Tidak
hanya itu penulis tidak secara detail membahas problematika bagi
penghafal, penulis hanya meneliti dampak Dampak dari gadget bagi
penghafal Al-Qur’an di Institut Ilmu Al-Qur’an. karna berkaitan
dengan problematika, maka bagi penulis dapat memberikan informasi
terkait problematika menghafal Al-Qur’an.15
6. Buku dalam karya Rofiul Wahyudi yang berjudul “Metode Cepat
Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah”, dalam buku ini terdapat
pembahasan faktor penghambat dan bagaimana menintrelisasikan
penjelasan beliau banyak memberikan penjelasan tentang rahasia cepat
bisa menghafal Al-Qur’an saat masih kuliah. Perbedaan dengan
penulis, penulis tidak menjelaskan rahasia cepat menghafal Al-Qur’an
itu apa saja. Tetapi penulis akan mencari data untuk mengatasi
pembatasan menggunakan gadget saat kuliah.16 Karangan ini
15 Irfan Fanani, “Problematika menghafal Al-Qur’an”, Skripsi, (Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo, 2016) h. 10. Tidak diterbitkan (t.d) 16 Ridhoul Wahid, dkk, Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah, (Klaten:
Semesta Hikmah, 2019), Cet. Ke-2, h. 101
14
memberikan informasi tambahan bagi penulis mengenai seputar
problematikla dalam menghafal Al-Qur’an.
F. Kerangka teori
Dalam tradisi penelitian teori ilmu sosial dan komunikasi terdapat
beberapa pendekatan yang bisa dijadikan untuk memahami dan menganalisis
gejala sosial yang terdapat ditengah-tengah masyarakat. Salah satu yang
termasuk dalam pendekatan teori ilmu komunikasi adalah pendekatan
fenomenologi. Tradisi fenomenologi memfokuskan perhatiannya terhadap
pengalaman sadar seorang individu. Teori komunikasi yang masuk dalam
tradisi fenomenologi berpandangan bahwa manusia secara aktif
menginterpretasikan pengalaman mereka, sehingga mereka, dapat memahami
lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan
lingkungan.17 Sehingga dapat dikatakan bahwa tradisi fenomenologi ini lebih
memperhatikan pada penekanan persepsi dan interpretasi dari pengalaman
individu-individu manusia. Proses kerangka teori ini menggunakan metode
reduksi fenomenologi dari Edmun Husserl. Reduksi fenomenologi yaitu upaya
penjernihan/pemurnian fenomena.18
Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, Phainoai, yang berarti
‘menampak’ dan phainomenon merujuk pada ‘yang menampak’. Istilah
fenomenologi diperkenalkan oleh Johann Heirinckh. Meskipun demikian
pelopor aliran fenomenologi adalah Edmund Husserl.19
Jika dikaji lagi Fenomenologi itu berasal dari phenomenon yang
berarti realitas yang tampak. Dan logos yang berarti ilmu. Jadi fenomenologi
17 Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, 38. 18 I. B. Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Pradigma (Fakta sosial, Definisi
Sosial,dan Perilaku Sosial), Kencana, Jakarta, 2012, h. 142. 19 http://digilib.uinsby.ac.id/5934/5/Bab%202.pdf, diakses pada tanggal 06 Maret
2020
15
adalah ilmu yang berorientasi untuk mendapatkan penjelasan dari realitas
yang tampak. Fenomenologi berusaha mencari pemahaman bagaimana
manusia mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka
intersubyektivitas (pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan
kita dengan orang lain).
Menurut Husserl, fenomenologi adalah pengalaman subjektif atau
pengalaman fenomenologikal atau suatu studi tentang kesadaran dari
perspektif pokok dari seseorang. Fenomenologi memiliki riwayat cukup
panjang dalam penelitian sosial, termasuk psikologi, sosiologi, dan pekerjaan
sosial. Fenomenologi adalah pandangan berpikir yang menekankan pada
fokus interprestasi dunia. Dalam hal ini, para peneliti fenomenologi ingin
memahami bagaimana dunia muncul kepada orang lain.20
Sebagai seorang ahli fenomenologi, Husserl mencoba menunjukkan
bahwa melalui metode fenomenologi mengenai pengarungan pengalaman
biasa menuju pengalaman murni, kita bisa mengetahui kepastian absolut
dengan susunan penting aksi-aksi sadar kita, seperti berpikir dan mengingat,
dan pada sisi lain, susunan penting obyek-obyek merupakan tujuan aksi-aksi
tersebut. Dengan demikian filsafat akan menjadi sebuah ilmu setepat-tepatnya
dan pada akhirnya kepastian akan diraih.
Lebih jauh lagi Husserl berpendapat bahwa ada kebenaran untuk
semua orang dan manusia dapat mencapainya. Dan untuk menemukan
kebenaran ini, seseorang harus kembali kepada realitas sendiri. Dalam bentuk
slogan, Husserl menyatakan kembali kepada benda-benda itu sendiri,
merupakan inti dari pendekatan yang dipakai untuk mendeskripsikan realitas
menurut apa adanya. Setiap obyek memiliki hakekat, dan hakekat itu berbicara
20 Oleh Ululalbab, dalam jurnal, “Teori Fenomenologi Alfred Schutz”
16
kepada kita jika kita membuka diri kepada gejala-gejala yang kita terima.
Kalau kita mengambil jarak dari obyek itu, melepaskan obyek itu dari Dampak
pandangan-pandangan lain, dan gejala-gejala itu kita cermati, maka obyek itu
berbicara sendiri mengenai hakekatnya, dan kita memahaminya berkat intuisi
dalam diri kita.
Namun demikian, yang perlu dipahami adalah bahwa benda, realitas,
ataupun obyek tidaklah secara langsung memperlihatkan hakekatnya sendiri.
Apa yang kita temui pada benda-benda itu dalam pemikiran biasa bukanlah
hakekat. Hakekat benda itu ada dibalik yang kelihatan, Karena pemikiran
pertama (first look) tidak membuka tabir yang menutupi hakekat, maka
diperlukan pemikiran kedua (second look). Alat yang digunakan untuk
menemukan pada pemikiran kedua ini adalah intuisi dalam menemukan
hakekat, yang disebut dengan wesenchau, yakni melihat (secara intuitif)
hakekat gejala-gejala.
Dalam melihat hakekat dengan intuisi ini, Husserl memperkenalkan
pendekatan reduksi, yakni penundaan segala pengetahuan yang ada tentang
obyek sebelum pengamatan itu dilakukan.21 Reduksi ini juga dapat diartikan
sebagai penyaringan atau pengecilan. Reduksi ini merupakan salah satu
prinsip dasar sikap fenomenologis, dimana untuk mengetahui sesuatu, seorang
fenomenolog bersikap netral dengan tidak menggunakan teori-teori atau
pengertian-pengertian yang telah ada sehingga obyek diberi kesempatan untuk
berbicara tentang dirinya sendiri.
Menurut hemat penulis, fenomenologi berasumsi bahwa orang-orang
secara aktif menginterpretasi pengalaman-pengalamannya dan mencoba
memahami dunia dengan pengalaman pribadinya. Fenomena yang tampak
adalah refleksi dari realitas yang tidak dapat berdiri sendiri, karena ia memiliki
makna yang memerlukan penafsiran yang lebih lanjut.
21 K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX: Inggris-Jerman (Jakarta: Gramedia, 1981), 90
17
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah berupa field research,
penelitian lapangan dengan pendekatan survei. Secara sederhana metode ini
dapat didefinisikan yaitu secara langsung mengadakan pengamatan di tengah
kehidupan masyarakat guna memperoleh informasi. Metode yang digunakan
penulis adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh
teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian
dilapangan. Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan bersifat induktif
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikontruksikan
menjadi hipotesis atau teori. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak peneliti menyusun proposal, melaksanakan pengumpulan data
di lapangan, sampai peneliti mendapatkan seluruh data.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan living Qur’an
dimana mengkaji terkait dengan Al-Qur’an yang hidup di masyarakat. Dalam
hal ini, Mahasiswi IIQ berperan sebagai topik utama dimana kajian living
Qur’an digunakan untuk mengkaji, mengungkap, serta memahami Dampak
Gadget bagi penghafal Al-Qur’an yang terdapat di IIQ Jakarta. Penelitian ini
berusaha untuk mengungkap dan memahami suatu pengalaman individu atau
subjek yang diteliti terhadap suatu fenomena melalui penelitian yang
mendalam.22 Hal ini dikarenakan pendekatan jenis ini lebih sesuai dengan
pokok permasalahan dalam penelitian serta mengungkap fenomena yang
terjadi di lapangan.
Living Qur’an adalah berbagai bentuk dan model praktik resepsi dan
respon masyarakat dalam memperlakukan dan berinteraksi dengan Al-Qur’an,
22 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, hlm.
66-67.
18
sehingga dapat dikatakan Al-Qur’an hidup di tengah kehidupan masyarakat.
Dalam konteks riset living Qur’an, model-model resepsi dengan segala
kompleksitasnya menjadi menarik untuk dilakukan, untuk melihat bagaimana
proses budaya, perilaku, atau perangai yang diinspirasi atau dimotivasi oleh
kehadiran Al-Qur’an itu terjadi.23 Sehingga penelitian kualitatif mencoba
mengerti makna suatu kejadian dalam situasi atau fenomena tersebut.24
Para pakar studi Qur’an hampir senada dalam mendefinisikan istilah
Living Qur’an. M Mansur memahami Living Qur’an sebagai kajian atau
penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran
Al-Qur’an atau keberadaan Al-Qur’an di sebuah komunitas muslim tertentu.
M. Mansur berpendapat bahwa the living Qur’an sebenarnya bermula dari
fenomena Qur’an in Everyday Life, yang tidak lain adalah “makna dan fungsi
Al-Qur’an yang riil difahami dan dialami masyarakat Muslim” artinya praktek
memfungsikan Al-Qur’an dalam kehidupan praktis, di luar kondisi
tekstualnya.25
Muhammad memaknai Living Qur’an sebatas Al-Qur’an yang hidup.26
Abdul Mustaqim membatasi Living Qur’an sebagai kajian yang lebih
menekankan pada aspek respon masyarakat terhadap kehadiran Al-Qur’an.27
23 Abdul Mustaqim, Metode penelitian Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea
Press Yogyakarta, 2017), cet. Ke-3, h. 104 24 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017), cet. Ke-4, h. 328 25 M. Mansur, “Living Qur’an dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’an” dalam
Metodologi Penelitian Living Qur‟an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta, 2007, h. 8. 26 Muhammad, “Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan al- Qur’an”
dalam Metodologi Penelitian Living Qur’an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta, 2007, h. 12. 27 Abdul Mustaqim, “Metode Penelitian Living Qur’an; Model Penelitian
Kualitatif” dalam Metodologi Penelitian Living Qur’an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta,
2007, h. 68.
19
Sahiron Syamsuddin berpendapat bahwa Living Qur’an adalah teks Al-
Qur’an yang hidup di masyarakat.28
Selaras dengan pengertian tersebut, penelitian yang akan dilakukan
nanti mencakup bagaimana Dampak Gadget dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian sebagai objek dari fenomena mahasiswi IIQ akan menjadi term
utama yang akan diteliti untuk mengetahui penggunaan gadget terhadap
hafalan Al-Qur’an untuk tetap terjaga. Hal tersebut yang menjadi hasil dalam
penelitian Dampak Gadget terhadap hafalan Al-Qur’an bagi Mahasiswi IIQ
Jakarta.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
dimulai sejak 05 Maret – 20 Juli 2020 melalui observasi dan wawancara
sebanyak 37 responden, dan 33 responden melalui via online.
3. Sumber Data
Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi, maka penulis
menggunakan sumber data yang relevan dengan skripsi ini. Adapun sumber
primer dari penelitian ini adalah berupa informan yaitu mahasiswi IIQ Jakarta
yang aktif dalam menggunakan gadget. Sumber primer tersebut bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswi IIQ mengenai Dampak
Gadget yang memDampaki hafalan mahasiswi IIQ Jakarta. Selain sumber
primer, ada pula sumber sekunder seperti dalam majalah, jurnal, internet yang
berkaitan dengan fokus pada penelitian penulis. Data-data yang telah
didapatkan selanjutnya akan ditelaah secara mendalam yang kemudian akan
dikelompokkan sesuai dengan bab dan sub bab dari urutan skripsi ini.
28 Sahiron Syamsuddin, “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan
Hadis” dalam Metodologi Penelitian Living Qur‟an & Hadis, TH-Press, Yogyakarta, 2007,
h. xiv.
20
4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberapa bentuk teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini yang akan dijadikan penulis sebagai pusat informasi pendukung data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data tersebut adalah:
a. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.29 Jadi, populasi
berhubungan data, bukan faktor manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi
akan sama dengan banyaknya manusia.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.30
Jumlah populasi dari keseluruhan mahasiswi Strata Satu adalah
1081 mahasiswi dari tahun 2016-2020.31 Namun karena
keterbatasan dan adanya pandemi Covid-19 maka kriteria yang
ditetapkan oleh penulis adalah mahasiswi aktif Institut Ilmu Al-
Qur’an Jakarta yaitu 70-100 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.32 untuk populasi yang kurang dari
29 Margon. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 158 30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 80 31 Wawancara Nurul Witri, S. Kom (Biro Akademik), 20 Februari 2020 32 Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 81
21
100, lebih baik mengambil sampel dari keseluruhan populasi.33
Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% dan bisa juga lebih. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota untuk dipilih menjadi sampel. Sampel ini menggunakan
sampling tidak jenuh karena tidak semua seluruh Mahasiswi
populasi dijadikan sebagai sampel.34
b. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam meneliti Dampak Gadget bagi
penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta adalah dengan observasi sebagai
partisipan. Yaitu metode observasi yang mana peneliti merupakan
bagian dari kelompok yang ditelitinya. Sehingga dalam hal ini penulis
terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
c. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi
verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh
informasi. Hubungan antara pewawancara dengan responden bersifat
sementara, yaitu berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan
kemudian diakhiri.35
33 Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 120 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 84 35 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta, 2003, h.
113.
22
Para pakar metodologi kualitatif menyatakan bahwa cara
utama untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang-
orang adalah dengan wawancara mendalam dan intensif.36
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.37 Dalam
penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan teknik
wawancara terstruktur. Pada wawancara terstruktur ini penulis
menyiapkan beberapa pertanyaan untuk memadu jalannya proses
tanya jawab wawancara. Adapun narasumber dalam wawancara ini
adalah mahasiswi IIQ Jakarta sebagai pengguna aktif gadget.
d. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian merupakan alat bukti tentang
sesuatu baik berupa catatan, foto, rekaman, atau video yang dilakukan
oleh penulis. Dalam hal ini penulis akan mengambil data dengan cara
menggunakan foto dan rekaman sebagai bukti dari hasil wawancara
penulis terhadap Dampak Gadget bagi penghafal Al-Qur’an di IIQ
Jakarta.
e. Metode Analaisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Yaitu suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa
36 M. Djunaidi Ghony, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media,
Yogyakarta, 2012, h. 175 37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 231
23
manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan dengan fenomena lain.
Langkah penyajian data yang dilakukan adalah mengumpulkan
semua data yang ada, baik sumbernya primer maupun sekunder.
Kemudian dari macam-macam data yang didapat penulis memilah
(menyintesis) data yang ada untuk dikategorisasi berdasarkan jenis
penelitian datanya. Selanjutnya data yang telah di klasifikasi tersebut
digabung dan disesuaikan sebagaimana pola yang sudah disusun pada
penelitian. Maka satu persatu masalah dan solusi akan tergambar, dan
penelitian akan membuahkan hasil yang signifikan.
Maka dalam penelitian ini, upaya pengumpulan data diawali
dengan dikumpulkannya seluruh data tentang teori tahfizh dan dan
teori gadget. Kemudian melakukan wawancara dan pengambilan
dokumentasi dengan mahasiswi IIQ sebagai narasumber terdata, yang
merupakan sumber primer untuk melengkapi data penelitian yang ada.
Setelah terkumpul, data diseleksi menjadi olahan yang sedemikian
rupa. Sehingga hasil penelitian yang didapat bisa terbaca denga baik
dan individu yang membacanya paham terhadap penelitian yang akan
peneliti lakukan.
24
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada pembuatan skripsi yang
berjudul: Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta (Edisi Revisi) yang diterbitkan oelh IIQ Press, Tahun 2017.
Untuk mempermudah penulisan, maka pembahasan skripsi ini dibagai
dalam beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab Pertama: Pendahuluan. Bab ini merupakan pembahasan tentang
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian serta
Sistematika Penulisan.
Bab Kedua: Bab ini merupakan pembahasan tentang Teori Gadget dan
Teori Tahfizh Al-Qur’an. Bahwa Gadget mempunyai dampak bagi penghafal
Al-Qur’an, baik itu dampak positive, maupun negative.
Bab Ketiga: Bab ini merupakan pembahasan tentang Profil Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, di mulai dari berdirinya IIQ, Visi dan Misi,
Struktur Organisasi, Sarana Prasarana, Metode Pembelajaran di IIQ.
Bab Keempat: Bab ini merupakan temuan lapangan yang dilakukan
setelah melakukan survei dan analisa terhadap data yang ditemukan.
Bab Kelima: Penutup. Yaitu berisi kesimpulan penelitian, saran-saran
dan ucapan penutup.
133
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara, penulis menemukan data bahwa gadget
mempunyai Dampak positif maupun negatif bagi penghafal Al-Qur’an
di IIQ. Dampak-dampak dari penggunaan gadget terbagi menjadi dua
bagian, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif bagi
mahasiswi IIQ jakarta mengatakan dapat mengakses informasi secara
luas, dapat menambah wawasan, dapat membantu tugas kuliah, dapat
memudahkan komunikasi, dapat memudahkan para penjual online.
Adapun dampak negatif bagi mahasiswi IIQ Jakarta ialah membuat
lupa waktu, dapat melalaikan kegiatan lain, membuat turun program
Tahfizh.
Aplikasi-aplikasi yang dapat memperlancar terhadap hafalan
bagi mahasiswi IIQ Jakarta ialah Al-Qur’an Indonesia dan Qur’an For
Android, Murattal Al-Qur’an dan Muslim Pro. Adapun aplikasi yang
menghambat terhadap hafalan bagi mahasiswi IIQ ialah WhatsApp,
Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan Line. Hal ini dikarenakan
aplikasi yang membuat para penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta lupa
waktu dan lupa akan kewajiban mahasiswi IIQ Jakarta.
Sedangkan Solusi bagi penghafal Al-Qur’an di IIQ Jakarta
dalam penggunaan gadget ialah harus bisa membagi waktu, antara
menghafal, dan bermain gadget. sadar akan kewajiban sebagai
mahasiswi IIQ Jakarta yang mewajibkan menghafal Al-Qur’an
134
persemesternya. solusi yang tepat saat menghafal ialah dengan
mematikan handphone dan tidak mengisi data internet.
Begitu juga halnya dengan motivasi bagi para penghafal Al-
Qur’an di IIQ Jakarta. motivasi atau latar belakang sebagai penghafal
Al-Qur’an adanya dorongan dari orang tua, guru-guru, dan teman-
teman. faktor lingkungan dapat meningkatkan motivasi bagi penghafal
Al-Qur’an. motivasi terbentuk dengan membuat target dalam segala
hal. mentadabburi alam terbentuk motivasi dalam diri penghafal untuk
menjaga kalamNya. motivasi bagi penghafal Al-Qur’an ialah ingin
memberikan mahkota kepada kedua orang tua. motivasi bagi
mahasiswi dalam menghafal ialah dengan pergi wisata kuliner.
menjawab bahwa motivasi bagi penghafal ialah dengan
menulis/membaca.
B. SARAN
Sebagai mahasiswi IIQ Jakarta sudah sepatutnya untuk
mengetahui akan kewajiban dalam menghafal Al-Qur’an dan bisa
mengamalkannya. Mengamalkan ilmu tidak semata untuk memenuhi
kebutuhan duniawi, akan tetapi harus kembali lagi kepada niat yang
ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak sekali kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tulisan.
Dari program Tahfizh di atas penulis mempertajam pertanyaan
wawancara mengenai durasi menggunakan gadget.
135
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, d. (2006). Kiat Sukses Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Dzilal
Press.
Abdulwally, C. (2019). Rahasia di Balik Hafalan Para Ulama. Yogyakarta:
Laksana.
Agency, D. I. (2014). Bila Si Kecil Bermain Gadget . Jakarta: Bisakimia.
Ahmad Sukarja, d. (1985). IIQ dan Peran Sertanya Dalam PEmbangunan
Nasional. Jakarta: PT Kabiran Makmur Offset.
Akademik, B. (2020, Februari 20). Jumlah Keseluruhan Mahasiswi . (J. K.
2016-2020, Pewawancara)
al-Adnani, A. A. (2019). Negeri-Negeri Penghafal Al-Qur’an . Jakarta: Al-
Qafi Publishing.
Alawiyah, W. W. (2007). Cara Cepat menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta:
Diva Press.
Al-Ayouby, M. H. (2017). Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini. Skripsi
(Universitas Lampung).
Al-Bukhari, S. (t.thn.). man Intadhara Hatta Tudfanu. Beirut: Daar al-Fikr.
Al-Bukhari, S. (t.thn.). Man Intadzara hatta Tudfanu. Dar Thauq an-Najah.
Al-Bukhari, S. (t.thn.). Sholat 'ala Syahid. Beirut: Dar Thauq an-Najah.
Al-Hafidz, a. W. (2000). Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta:
Bumi Aksara.
al-Qawini, M. I. (t.thn.). Sunan Ibn Majah. Beirut: Daar al-Fikr.
Amin, M. F. (2018). Dampak Smartphone Terhadap prestasi Belajar Siswa
Kelas 8 Mts Walisongo Sugihwaras Bojonegoro. Skripsi Uin Sunan
Ampel Surabaya.
Arikunto, S. (2006). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
136
AS, M. (2000). Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Litera AntarNusa.
as-Sijistani, A. D.-A. (t.thn.). Tafri' Sholat Safar. Beirut: Daar al-Kutub al-
Arabi.
At-Tirmidzi, S. (t.thn.). Fi Man Qara'a Harfan . Beirut: Daar Ihya at-Taraatsi
al-Arabi.
Bachrul Ilmi, d. (2007). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Bertens, K. (1981). Filsafat Barat XX. Jakarta: Gramedia.
Bukhari, I. (2010). Bab Kemuliaan Belajar. Dalam S. Bukhari, Shahih Bukhari
(hal. 232). Semarang: Maktabah Usaha keluarga.
Dalilah. (2019). Dampak Gadget Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di
Darussalam Ciputat. Skripsi (Universitas Islam Negeri Jakarta).
Dawud, S. A. (t.thn.). Fi Tanzil an-Nas Manaziluhum. Beirut: Dar al-Kutub
al-Arabi.
Dawud, S. S. (t.thn.). Aunul Ma'bud. Beirut: Dar al-Kutub al-'ilmiyah.
Fanani, I. (2016). Problematika Menghafal Al-Qur’an. Skripsi .
Gade, F. (2014). Implementasi Metode Takrar Dalam Pembelajaran
Menghafal Al-Qur’an. Jurnal Ilmiah Didaktika , 414.
Ghazali, M. (2016). Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram. Malaysia:
Publishing House.
Ghony, M. D. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Hakikin, M. I. (2017). Dampak Gadget Terhadap Perilaku Sosial Santri Al-
Luqmaniyah Yogyakarta. Skripsi (UIN Sunan Kalijaga).
Herdiansyah, H. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Kencana.
Indonesia, D. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Jakarta.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
137
Jaka Irawan, d. (2013). Dampak Kegunaan Gadget terhadap Kemampuan
Bersosialisasi Pada Remaja. 32.
Majah, S. I. (t.thn.). Fadhl man ta'allam Al-Qur’an wa 'allamahu. Beirut: Daar
al-Fikr.
Majah, S. I. (t.thn.). Fadhl man ta'allam Al-Qur’an wa 'allamahu. Beirut : Dar
al-Fikr.
Mansur, M. (2007). Living Qur'an dalam Lintasan Sejarah Studi Qur'an .
Yogyakarta: TH Press.
Margon. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Morissan. (t.thn.). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.
Muhammad. (2007). Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan
Al-Qur’an dalam Metodologi Penelitian Living Qur'an dan Hadis.
Yogyakarta: Th Press.
Muhammad, A. S. (2008). Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Tradisional. Jakarta:
Divisi Tahfizh 2008-2009.
Muhlisin. (2016). Regulasi Diri Santri Penghafal Al-Qur’an yang Bekerja.
Mustaqim, A. (2007). Metode Penelitian Living Qur'an model Kualitatif.
Yogyakarta: TH Press.
Mustaqim, A. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Penelitian Gabungan. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Nasution, S. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi
Aksara.
Nawawi, I. (2017, Februari 15). At-Tibyan Fii Adaabi Hamalatil Qur'an, terj.
hal. 20.
Nizham, A. (2008). Buku Pintar Al-Qur’an. Jakarta: Qultum Media .
Nurhakim, S. (2015). Dunia Komunikasi dan Gadget Evolusi Alat Komunikasi
dengan Gadget. Jakarta Timur: Bestari.
138
Nurhakim, S. (2015). Dunia Komunikasi dan Gadget: Evolusi Alat
Komunikasi, Menjelajah Jarak dengan Gadget. Jakarta: Bestari.
O. Hasbiyansyah, Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam
Ilmu Sosial dan Komunikasi, Jurnal Ilmiah Mediator, Volume 9, Nomer 1, Juni 2008. h. 169.
Diakses pada tanggal 02 Agustus 2020
R, A. (2008). Panduan Koneksi Internet 3G&HDSPA di Handphone &
Komputer . Jakarta: Mediakita.
Rasma. (2019). Dampak Penggnaan Gadget Terhadap prestasi Hafalan Al-
Qur’an pada Kelas IX SMP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah
Makasar.
Ridhoul Wahid, d. (2019). Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah.
Klaten: Semesta Hikmah.
Shahih Muslim, M. A.-M.-A.-T. (t.thn.). Qira'at Al-Qur’an wa Surat al-
Baqarah. Beirut: Daar al-Jil.
Sugianto, I. A. (2004). Kiat Praktis Menghafal Al-Qur’an. bandung: Mujahid
Press.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suriansyah. (2018). Dampak Intensitas Menghafal Al-Qur’an Santri Yang
Mengikuti Program Tahfizh Terhadap Kecerdasan Emosional.
Syamsuddin, S. (2007). Ranah-Ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan
Hadis. Yogyakarta: TH Press.
Syarif, N. (2015). Dampak Perilaku Pengguna Smartphone terhadap
Komunikasi Interpersonal Siswa IT Airlangga Samarinda. Ilmu
Komunikasi Univ Mulawarman, 219.
Ululalbab. (2018). Teori Fenomenologi Alfred Schutz. Teori Fenomenologi
Alfred Schutz, 27.
139
Wika. (2019). Problematika Dalam Menghafal Al-Qur’an Bagi Anak-Anak
dirumah Tahfizh .
Wirawan, I. B. (2012). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Pradigma (Fakta
Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial). Jakarta: Kencana.
Yanggo, H. T. (2018). Borang Akreditasi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta,
Evaluasi DIri. Tangerang Selatan.
Zen, A. M. (2012). Metode Lauhun Panduan Menghafal Al-Qur’an di Pondok
Pesantren dan Pendidikan Formal.
Zen, M. (2015). Metode Pengajaran Tahfizh Al-Qur’an di Pondok Pesantren
Tsanawiyah, Aliyah dan Perguruan Tinggi . Jakarta:
percetakanonline.com.
http://digilib.uinsby.ac.id/27216/3/M.%20Fatkhur%20Amin_D71214074.p
df,, diakses pada tanggal 02 April 2020 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8562/5/BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 02
April 2020 https://seputarilmu.com/2019/10/gadget.html, diakses pada tanggal 30 Maret 2020 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8562/5/BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 04
Maret 2020 https://id.wikipedia.org/wiki/LINE, diakses pada tanggal 08 Mei 2020
https://www.idntimes.com/tech/trend/viktor-yudha/aplikasi-Al-Qur’an-terbaik-di-
android/5, diakses pada 14 Jul 2020
https://lajnah.kemenag.go.id/artikel/328-qur-an-kemenag-mushaf-standar-
indonesia-versi-digital, diakses pada tanggal 16 Agustus 2020 https://jakarta.tribunnews.com/2020/03/05/wali-kota-tangsel-airin-dampingi-
wapres-maruf-amin-resmikan-gedung-baru-institut-ilmu-alquran, diakses pada 22 Agustus
2020
https://mediahukumindonesia.wordpress.com/2016/08/27/menag-resmikan-
program-doktoral-institut-ilmu-Al-Qur’an-iiq-jakarta/, diakses pada tanggal 20 Agustus 2020
https://iiq.ac.id/berita/details/846/Sebanyak-Pengurus-Baru-Organisasi-Mahasiswa-
IIQ-Jakarta-Dilantik-Pada-Periode-, diakses pada tanggal 10 Mei 2020
https://indonesiakomplit.wordpress.com/2011/01/28/fenomenologi-edmund-
husserl/. Diakses pada tanggal 02 Agustus 2020
151
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Robiatul Adawiyah, lahir di Tangerang pada
tanggal 17 September 1996. Penulis
merupakan Anak kelima dari tujuh bersaudara
dari pasangan Bapak Rohmat dan Ibu Fatiyah.
Penulis memulai pendidikan di TK Al-Ikhlas
Kec. Larangan, Kota Tangerang pada usia 5
tahun.
kemudian di usia 6 tahun penulis melanjutkan Sekolah Dasar di
Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhlas dan menyelesaikan pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 2008. Pada tahun itu juga penulis
melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Qur’an
Syihabuddin bin Ma’mun dan Sekolah Menengah Pertama di MTs.
Masyariqul Anwar tamat pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan
sekolah Menengah Atas di sekolah yang sama yaitu di MA.
Masyariqul Anwar dengan jurusan IPS pada tahun 2011 dan selesai
pada tahun 2014. Pada tahun 2014 - 2015 penulis menyelesaikan
belajar Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Qur’an Syihabuddin bin
Ma’mun. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan
Perguruan Tinggi, tepatnya di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta,
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah pada Program Studi Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir (IAT).
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk belajar dan selalu berusaha,
Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini pada 28
Agustus 2020