Dalam Percobaan Mutagenesis Yang Dilakukan

download Dalam Percobaan Mutagenesis Yang Dilakukan

of 2

description

lll

Transcript of Dalam Percobaan Mutagenesis Yang Dilakukan

Dalam percobaan mutagenesis yang dilakukan, dipilih sinar UV sebagai mutagen dan E.Coli sebagai mutan. Alasan pengguanaan sinar UV, adalah karena penanaganannya paling mudah dan sederhana. Rentang dosis yang digunakan dalam mutagenesis UV ini adalah selama 30, 90, dan 180 detik pada seri pengenceran 10-6 dan 10-7. Mutasi akibat radiasi UV, disebabkan karena adanya pembentukan basa pirimidin dimer. Basa purimidin dan purin dalam asam nukleat dapat mengabsorbsi dengan kuat sinar UV. Dua basa timin atau sitosin yang berdekatan akan membentuk ikatan kovalen pada strand yang sama dan meghasilkan formasi dimer pirimidin. Struktur ini dapat menyebabkan kesalahan penerjemahan sequence DNA polimerase dan mengakibatkan mutasi (Madigan , et al, 2012).Dalam proses mutagenesis UV, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama efek fotoreaktivasi akibat fotoreaksi. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan mutasi. Oleh karena itu untuk mengurangi efekt tersebut sebelum ditaburkan sampel dapat dibungkus menggunakan alumunium foil (Sargentini & Smith, 1981). Kedua adalah lamanya penyinaran dan jarak antara sinar UV dengan sampel. Dosis optimum yang dapat digunakan dalam radiasi sinar UV adalah berkisar antara 90 detik sampai 180 detik. Pada waktu radiasi tersebut, jumlah koloni yang dihasilkan akan mengalami kerusakan dan sel yang dapat hidup akan tumbuh dan termutasi. Semakin lama berada dipaparkan sinar UV, DNA mikroorganisme akan mudah termutasi karena mengalami kerusakan. Bila mikroorganisme disinari oleh sinar ultraviolet, maka DNA dari mikroorganisme tersebut akan menyerap energi sinar ultraviolet. Energi itu menyebabkan terputusnya ikatan hidrogen pada basa nitrogen, sehingga terjadi modifikasi-modifikasi kimia. Hubungan ini dapat menyebabkan salah baca dari kode genetik dalam proses sintesa protein, yang akan menghasilkan mutasi yang selanjutnya akan merusak atau memperlemah fungsi-fungsi vital organismedan kemudian akan membunuhnya [11] Passamonti, NY., Jacobsen, NK., Arumi I. 2008. Total phenolic contents in selected fruit and vegetable juices exhibit a positive correlation with interferon-g, interleukin-5, and interleukin-2 secretions using primary mouse splenocytes. J Food Composition and Analysis21 : 4553

.dJumlah sel yang tumbuh dalam penyinaran 90 -180 detik berkisar antara 10-100 koloni per ml. Dosis penyinaran harus tepat, jika terlalu tinggi maka sel akan mengalami kematian (jumlah sel < 10), dan jika terlalu rendah maka sel akan mudah memperbaiki diri dari kerusakan (jumlah sel > 100). Hasil percobaan menunjukan pada paparan selama 90 detik adalah TBUD dan pada penyinaran 180 detik, jumlah sel yang tumbuh terlalu sedikit sehingga tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam deteksi mutan. Jumlah koloni dalam paparan 90 detik ini menunjukan ketidaksesuaian bila dibandingkan dengan jumlah kontrol. Semakin lama waktu penyinaran maka jumlah koloni yang terbentuk akan semakin kecil. Hal ini disebabkan radiasi UV mempengaruhi keberadaan mikroba dalam air. Sinar UV akan membentuk radikal bebas (-OH) yang bersifat reaktif sehingga akan mengambil elektron dari molekul lain seperti DNA atau protein. Dampaknya adalah kerusakan jaringan dan kematian pada sel untuk jangka waktu lama (Bassiri,2013). Ketidaksesuaian data yang diperoleh dapat disebabkan pada kesalahan dalam melakukan pengenceran sel. Sel tidak tercampur secara homogen atau pengenceran sel tidak sempurna sehingga jumlah kultur yang ditumbuhkan terlalu banyak.