DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf ·...

212
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANGSRI PADA MATERI PENYAJIAN DATA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Dyadara Eva Hermawati 141414078 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf ·...

Page 1: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER

ORDER THINKING SKILL (HOTS) DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANGSRI PADA MATERI PENYAJIAN

DATA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Dyadara Eva Hermawati

141414078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

i

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER

ORDER THINKING SKILL (HOTS) DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANGSRI PADA MATERI PENYAJIAN

DATA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Dyadara Eva Hermawati

141414078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

iv

MOTTO

JaNGAN PERNAH TERSANDUNG HAL-HAL YANG SUDAH BERADA

DIBELAKANGMU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

v

PERSEMBAHAN Dengan penuh syukur, kupersembahkan karya ini kepada:

Tuhan Yang Maha Esa

Ibuku tercinta, Ibu Warsini yang selalu memberikan doa, perhatian dan

kasih sayang yang luar biasa bagiku.

Teman-teman pendidikan matematika kelas C.

Hendrik Agus Santoso

Almamaterku : Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat, dan lindungan-nya, serta kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan penyususnan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penyusunan

skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, kerja sama, dukungan/motivasi, serta

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan limpah terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma,M.Sc.,Ph.D., selaku Rektor Univesitas

Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendoidikan Univesitas Sanata Dharma.

3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Univesitas Sanata Dharma.

4. Ibu Margaretha Madha Melissa, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, dan

motivasi yang sangat bermamfaat bagi penulis.

5. Bapak Abdul Kohar Muzakir, S.Pd., M.Pd., selaku kepala sekolah SMP

N 2 Bangsri .

6. Ibu Sukati, S.Pd., selaku Guru Mata pelajaran Matematika Kelas VII

SMP N 2 Bangsri Jepara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

x

ABTRAK

Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran

Blended Learning dalam Pembelajaran Matematika terhadap Higher Order

Thinking Skill (HOTS) dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri

2 Bangsri pada Materi Penyajian Data Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi,

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta, 2018.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi

model prmbelajaran Blended Learning dalam pembelajaran matematika terhadap

Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan keaktifan belajar siswa kelas VII B

SMP Negeri 2 Bangsri pada materi penyajian data.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2 bangsri tahun ajaran 2017/2018.

Obyek penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran Blended Learning

terhadap Higher Order Thinking(HOTS) dan keaktifan belajar siswa kelas VII B

SMP Negeri 2 Bangsri pada materi penyajian data. Data yang diperoleh berupa

data tes HOTS, data pengamatan keaktifan belajar siswa, dan data wawancara.

Metode pengumpulan data berupa tes tertulis, pengamatan keaktifan belajar siswa,

dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), soal tes HOTS, lembar pengamatan keaktifan

belajar siswa, dan pedoman wawancara.

Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut (1) tidak cukup data untuk

menyatakan bahwa model pembelajaran Blended Learning dapat menumbuhkan

Higher Order Thinking Skill(HOTS) siswa. (2) Model pembelajaran Blended

Learning dapat mengembangkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dikarenakan

siswa belum memiliki kesiapan dalam mengikuti tes. Persentase skor pengamatan

keaktifan belajar siswa kelas VII B pada setiap pertemuan selalu mengalami

peningkatan dari 68,18% menjadi 83,36% dan pada pertemuan ketiga naik

menjadi 95,45%. Hasil wawancara menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa

kelas VII B sudah terjadi peningkatan.

Kata-kata kunci: Model Pembelajaran Blended Learning, Higher Order

Thinking Skill (HOTS), Kekatifan Belajar Siswa, Penyajian Data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xi

ABSTRACT

Dyadara Eva Hermawati (141414078). The implementation Of Blended

Learning Model in Mathematics Learning towards Higher Order Thinking

Skill (HOTS) and Student’s Learning Activiness of Seven Grade B Junior

High School 2 Bangsri on Data Presentation Material Of Year Academic

2017/2018, Thesis, Mathematic Education Study Program, Department of

Matematics Education and Science, Faculty of Teacher Training and

Educational Science, Sanata Dharma University, yogyakarta. 2018.

The purpose of this research is to know the result of the implementation of

Blended Learning model in mathematics learning on Higher Order Thinking Skill

(HOTS) and student learning activity of class VII SMP Negeri 2 Bangsri on

presentation material of data

This research is quantitative descriptive. The subject of this research is

the students of class VII B SMP N 2 bangsri academic year 2017/2018. The object

of this research is the implementation of learning model of Blended Learning

toward Higher Order Thinking (HOTS) and student learning activity of class VII

B SMP Negeri 2 Bangsri on presentation material of data. The data obtained are

HOTS test data, observation data of students' learning activity, and interview data.

Methods of collecting data in the form of written tests, observation of student

learning activities, and interviews. The instruments used in this study are Learning

Implementation Plan (RPP), HOTS test questions, student activity observation

sheets, and interview guidelines.

The results of his research are as follows (1) Not enough data to declare

Blended Learning model can grow Higher Order Thinking Skill(HOTS). (2)

Blended Learning model can develop student learning activeness.This is because

students do not have readiness to take the test. The percentage of observation

scores of students learning activity class VII B at each meeting always increased

from 68.18% to 83.36% and in the third meeting rose to 95.45%. The result of the

interview stated that the students' learning activity of class VII B has been

increasing.

Keywords: Blended Learning, Higher Order Thinking Skill (HOTS), student‟s

learning activeness, presentarion data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

ABSTRACT ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Rumusan Masalah .................................................................... 6

D. Batasan Masalah ..................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

G. Batasan Istilah .......................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model pemebelajaran Blended Learning.................................. 10

1. Model Pembelajaran ........................................................... 10

a. Pengertian Model Pembelajaran ................................... 10

b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran ...................................... 11

c. Macam-Macam Model Pembelajaran........................... 11

2. Model Pembelajaran Blended Learning ............................. 13

a. Pengertian Blended Learning ....................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xiii

b. Karakteristik model pembelajaran Blended learning ... 14

c. Tujuan dikembangkannya model pembelajaran

blended learning ........................................................... 15

d. Tahapan-tahapan dalam merancang dan

menyelenggarakan blended learning ............................ 16

e. Kelebihan dan kekurangan Blended Learning ............. 20

B. Higher Order Thinking Skill (HOTS)/Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi .......................................................................... 22

1. Tahap berpikir siswa SMP ................................................. 22

2. Higher Order Thinking Skill (HOTS) ............................... 23

a. Pengertian Higher Order Thinking Skil ....................... 23

b. Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam

Taksonomi Bloom ........................................................ 23

c. Indikator untuk mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi ................................................................ 24

C. Keaktifan Belajar Siswa ........................................................... 25

1. Pengertian Keaktifan Siswa ............................................... 25

2. Faktor-faktor yang Menpengaruhi Keaktifan Siswa .......... 29

D. Paparan Teori Matematika ....................................................... 29

1. Statistik dan Statistika ........................................................ 29

2. Data Statistik ...................................................................... 31

3. Populasi dan Sampel .......................................................... 32

a. Populasi ........................................................................ 34

b. Sampel ......................................................................... 35

4. Pengumpulan Data ............................................................. 35

5. Penyajian Data ................................................................... 35

E. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 48

F. Kerangka Berfikir ..................................................................... 52

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 53

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 53

C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 53

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xiv

E. Instrumen .................................................................................. 55

F. Keabsahan Data ........................................................................ 59

G. Metode Analisis Data ..................................................................... 67

H. Prosedur Penelitian .......................................................................... . 72

BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS

DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiapan, Pelaksanaan Penelitian dan Pasca

Penelitian .................................................................................. 74

1. Persiapan Penelitian ............................................................ 74

2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 75

B. Hasil dan Analisis Penelitian .................................................... 81

1. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Blended

Learning .............................................................................. 81

2. Data Nilai Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) ......... 84

3. Data Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Oleh

Observer .............................................................................. 86

4. Data Hasil Wawancara Terhadap Keaktifan Siswa ............ 89

C. Pembahasan ............................................................................. 91

1. Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning

terhadap Higher Order Thinking Skill (HOTS) ................. 91

2. Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning terhadap

Keaktifan Belajar ................................................................. 93

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 96

B. Saran ........................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98

LAMPIRAN ..................................................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Pelajar di Wilayah X Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Tingkat Pendidikan ........................................................................ 38

Tabel 2. Data Ukuran Sepatu Siswa Kelas VII D SMP N 2 Bangsri .......... 40

Tabel 3. Siswa Baru Tahun 2004-2007 ....................................................... 41

Tabel 4. Siswa Baru SMP Maju Terus tahun 2003-2007 ............................ 43

Tabel 5. Jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya Husada ........................... 46

Tabel 6. Presentase dan nilai sudut dari jumlah pasien RS. Griya Husada 47

Tabel 7. Kisi-kisi Soal Tes HOTS ............................................................... 57

Tabel 8. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ................... 59

Tabel 9. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Keaktifan Belajar Siswa .............. 60

Tabel 10. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................... 61

Tabel 11. Hasil Validasi Instrumen Wawancara ........................................... 62

Tabel 12. Hasil Validasi Instrumen Tes HOTS ............................................. 63

Tabel 13. Perbaikan Kunci Jawaban Soal Post-test Nomor 1 ....................... 63

Tabel 14. Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa .......... 65

Tabel 15. Hasil Validasi Instrumen Bahan Ajar ............................................ 66

Tabel 16. Hasil Validasi Media Pembelajaran............................................... 66

Tabel 17. Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran ............................... 69

Tabel 18. Skor Tes HOTS.............................................................................. 69

Tabel 19. Kriteria Nilai Tes Siswa................................................................. 70

Tabel 20. Pedoman Kriteria untuk Keaktifan Siswa...................................... 71

Tabel 21. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 74

Tabel 22. Hasil Analisis Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran ............ 81

Tabel 23. Data nilai tes HOTS ...................................................................... 83

Tabel 24. Hasil Tes HOTS ............................................................................. 85

Tabel 25. Data Hasil Analisis Pengamatan Keaktifan Belajar .................... 86

Tabel 26. Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa .................................. 88

Tabel 27. Hasil dan Analisis Data Wawancara dengan Siswa ...................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Batang Siswa Baru............................................... 42

Gambar 2 Diagram Garis Siswa Baru.................................................... 45

Gambar 3 Diagram Lingkaran Persentase........................................... 48

Gambar 4 Diagram Lingkaran Sudur.................................................... 49

Gambar 5 Diagram Batang Keterlaksanaan........................................... 83

Gambar 6 Diagram Lingkaran Analisis Setiap Indikator........................ 91

Gambar 7 Diagram Batang Keaktifan Belajar Siswa.............................. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

LAMPIRAN A. 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................... 101

LAMPIRAN A. 2 : Daftar Presensi Siswa ................................................ 127

LAMPIRAN A. 3 : Kisi-Kisi Soal Tes HOTS ........................................... 129

LAMPIRAN A. 4 : Soal Tes HOTS ........................................................... 130

LAMPIRAN A.5 : Kunci Jawaban Soal Tes HOTS ................................. 133

LAMPIRAN A. 6 : Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar oleh Observer 136

LAMPIRAN A. 7 : Lembar keterlaksanaan Model pembelajaran Blended

Learning ......................................................................... 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xviii

LAMPIRAN B

LAMPIRAN B. 1 Keterlaksanaan Model Pembelajaran Blended Learning

LAMPIRAN B. 1a : Pertemuan Pertama ...................................................... 140

LAMPIRAN B. 1b : Pertemuan Kedua ........................................................ 142

LAMPIRAN B. 1c : Pertemuan Ketiga ........................................................ 144

LAMPIRAN B. 2 Hasil Tes Siswa

LAMPIRAN B. 2a : Tes Higher OrderThinking Skill (HOTS) ................... 146

LAMPIRAN B. 3 Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa oleh Obsever

LAMPIRAN B. 3a : Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Pertama ............... 148

LAMPIRAN B. 3.b : Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Kedua ................. 151

LAMPIRAN B. 3.c : Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Ketiga ................ 153

LAMPIRAN B. 4 Transkip Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

LAMPIRAN B. 4a : Transkip Wawancara Keaktifan Belajar Siswa .......... 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xix

LAMPIRAN C

LAMPIRAN C. 1 : Lembar Analisis Uji Validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran .................................................................. 157

LAMPIRAN C. 2 : Lembar Analisis Uji Validasi Soal Tes HOTS ............ 163

LAMPIRAN C. 3 : Lembar Analisis Uji Validasi Lembar Pengamatan oleh

Observer.......................................................................... 169

LAMPIRAN C. 4 : Lembar Analisis Uji Validasi Pedoman Wawancara .. 171

LAMPIRAN C. 5 : Lembar Analisis Uji Validasi Media Pembelajaran .... 175

LAMPIRAN C. 6 : Lembar Analisis Uji Validasi Bahan Ajar .................. 179

LAMPIRAN C. 7 : Lembar Analisis Data Pengamatan Keaktifan Belajar

Siswa oleh Observer ..................................................... 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

xx

LAMPIRAN D

LAMPIRAN D. 1 : Surat Ijin Penelitian ..................................................... 184

LAMPIRAN D. 2 : Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ................... 185

LAMPIRAN D. 3 : Dokumentasi Kegiatan ................................................ 186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan

tentang pentingnya penguasaan matematika oleh siswa, sehingga dalam

pendidikan formal mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada anak

didik mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat mahasiswa.

Kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran

matematika adalah kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis

dan kreatif.

Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and

Science Study) yang menunjukan bahwa siswa Indonesia berada pada

ranking amat rendah (ranking 45 dari 50 negara) dalam kemampuan (1)

memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan

masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4)

melakukan investigasi (Kemendikbud, 2012). TIMSS membagi ranah

kognitif menjadi 3 tingkatan yaitu pengetahuan, penerapan dan penalaran.

Fakta menunjukkan sebagian besar dari siswa Indonesia dapat sampai pada

level pengetahuan dan penerapan, namun pada saat level yang lebih tinggi,

siswa Indonesia mengalami kesulitaan, salah satu penyebabnya adalah

kebanyakan pembelajaran yang dilakukan di Indonesia kurang mampu

mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi.

Pada kurikulum 2013 yang berkembang di Indonesia saat ini

pemerintah menuntut adanya proses pembelajaran yang menekankan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

2

Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa

proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, logis, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Namun pada kenyataannya di Indonesia masih terdapat beberapa

sekolah yang belum melaksanakan proses pembelajaran yang

menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order

Thinking Skill(HOTS) siswa. Salah satu sekolah yang belum merata dalam

menerapkan proses pembelajaran yang menekankan pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi adalah SMP Negeri 2 Bangsri di Kabupaten Jepara

Jawa Tengah. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu guru mata

pelajaran matematika kelas IX SMP Negeri 2 Bangsri.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh guru matematika kelas VII

SMP Negeri 2 Bangsri yang menyatakan bahwa siswa di SMP Negeri 2

Bangsri masih banyak mengalami kesulitan saat diminta untuk berpikir

tingkat tinggi. Ini dapat dilihat pada saat mengerjakan soal. Ketika siswa

diberikan contoh mereka bisa mengerjakan, contoh disini misalnya guru

memberikan soal “ Ada sebuah ruangan yang memiliki suhu 15°C,

beberapa menit kemudian, suhu diruangan tersebut naik menjadi 45°C,

maka kenaikan suhu yang terjadi diruangan tersebut adalah....” , tetapi jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

3

siswa tersebut di beri latihan soal yang sedikit diubah dari contoh misalnya

soal “Ada sebuah ruangan yang memiliki suhu 30°C, beberapa menit

kemudian, suhu diruangan tersebut turun menjadi 25°C, maka penurunan

suhu yang terjadi diruangan tersebut adalah....”, mereka masih mengalami

kesulitan untuk memahami soal. Hal ini juga diimbangi dengan nilai siswa,

guru menyampaikan bahwa hasil ulangan dan hasil ujian tengah semester 1

rata-rata hanya 2 sampai 3 orang yang nilainya berada di atas KKM,

KKM mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Bangsri adalah 68.

Selain mengalami kesulitan terhadap proses berpikir tingkat tinggi

(HOTS), sikap keaktifan belajar siswapun masih sangat kurang, ini bisa

dilihat dengan sedikitnya siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

dari guru pada saat pembelajaran berlangsung, rata-rata dalam satu kelas

hanya satu sampai dua orang yang berani untuk bertanya pada gurunya,

seperti apa yang disampaikan oleh guru, penyebab kurang aktifnya siswa

dalam proses pembelajaran disebabkan oleh masih banyak siswa yang

merasa takut atau segan kepada teman-temannya jika ia ingin bertanya.

Namun hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas VII SMP Negeri 2

Bangsri menyatakan penyebab meraka kurang aktif dalam proses

pembelajaran barasal dari guru yaitu sikap guru dalam mengajar seperti

tidak terbuka kepada siswa dan terlalu kaku dalam mengajar, selain sikap

guru penyebab lain adalah model pembelajaran yang monoton sehingga

siswa merasa bosan saat mengikuti pembelajaran matematika, model

pembelajaran yang biasanya dipakai guru adalah model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

4

konvensional yaitu guru menjelaskan materi, memberikan contoh,

memberikan latihan soal kepada siswa dan menunjuk siswa untuk maju

mengerjakan latihan soal tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan

siswa tersebut juga dapat diketahui penyebab kemampuan siswa dalam

berpikir tingkat tinggi masih rendah dikarena dalam proses pembelajaran

yang dilaksanakan guru belum membiasakan siswa untuk berpikir tingkat

tinggi, sehingga siswa hanya terbiasa dengan permasalahan yang

sederhana.

Berdasarkan hal tersebut guru seharusnya menggunakan pembelajaran

yang dapat mengatarkan siswa menuju keterampilan berpikir tingkat tinggi

serta pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar siswa menjadi

aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang

dapat digunakan guru adalah model pembelajaran Blended Learning.

Menurut Semler (Husamah, 2014:11) Blended Learning adalah model

pembelajaran yang mengkombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran

online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktek dunia nyata. Sistem

pembelajaran online, latihan dikelas, dan pengalaman on-the-job akan

memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka. Tujuan Blended

Learning pada dasarnya dilaksanakan untuk mendapatkan pembelajaran

yang “paling baik” dengan menggabungkan berbagai keunggulan masing-

masing komponen, dimana metode tatap muka memungkinkan untuk

melakukan pembelajaran secara interaktif sedangkan metode online

memberikan materi secara online tanpa batasan ruang dan waktu sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

5

dapat dicapai pembelajaran yang maksimal (Husamah, 2014:20-21). Selain

itu model pembelajaran Blended Learning baik digunakan oleh pengajar

karena model pembelajaran Blended Learning dapat membantu proses

komunikasi non-stop antara pengajar dan peserta didik sehingga menjadi

lebih mudah dan membantu proses percepatan pengajaran, oleh karena itu

apabila pengajar menerapkan model pembelajaran Blended Learning

dalam pembelajarannya maka kemungkinan besar model pembelajaran

Blended Learning dapat membantu peserta didik untuk belajar secara

maksimal serta bisa mendapatkan lebih banyak informasi yang dapat

menunjang proses pembelajaran (Husamah, 2014:25).

Selain model pembelajaran ini dapat digunakan untuk mengantar

siswa belajar untuk berpikir tingkat tinggi tetapi menurut Shibley (

2011:80-85) model pemebelajaran Blended Learning ini juga sangat

cocok untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Hal itu dikarenakan model pembelajaran Blended Learning

memanfaatkan teknologi dalam pembelajarannya, dimana saat ini

teknologi di dunia berkembang sangat pesat.

Berdasarkan uraian diatas peneliti berkeinginan untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Blended

Learning dalam Pembelajaran Matematika terhadap Higher Order

Thinking Skill (HOTS) dan Keaktifan Belajar Siswa kelas VII B SMP

Negeri 2 Bangsri pada Materi Penyajian Data”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat

diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, guru masih menggunakan

model pembelajaran yang monoton sehingga siswa merasa bosan saat

mengikuti pembelajaran matematika.

2. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa di SMP

Negeri 2 Bangsri.

3. Rendahnya keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran.

4. Pembelajaran yang tidak membiasakan siswa untuk berpikir tingkat

tinggi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka penulis

kemukaan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah implementasi model pembelajaran Blended Learning

dalam pembelajaran matematika dapat menumbuhkan Higher

Order Thinking Skill (HOTS) siswa pada materi penyajian data?

2. Apakah implementasi model pembelajaran Blended Learning

dalam pembelajaran matematika dapat mengembangkan keaktifan

belajar siswa pada materi penyajian data?

D. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

penelitian dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

7

1. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Bangsri tahun ajaran

2017/2018.

2. Penelitian ini membahas mengenai implementasi model

pembelajaran Blended Learning dalam pembelajaran matematika

terhadap Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan keaktifan

belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Bangsri pada materi

penyajian data.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan hasil implementasi model pembelajaran

Blended Learning dalam pembelajaran matematika terhadap

Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada materi penyajian data.

2. Untuk mendeskripsikan hasil implementasi model pembelajaran

Blended Learning dalam pembelajaran matematika terhadap

keaktifan belajar siswa pada materi penyajian data.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk:

1. Guru

a. Membantu guru matematika dalam usaha mencari bentuk

pembelajaran yang efektif untuk mengoptimalkan Higher

Order Thinking Skill (HOTS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

8

b. Menjadi referensi ilmiah bagi guru dan untuk memotivasi guru

dalam melakukan penelitian pada pokok bahasan yang lain.

2. Siswa

a. Mengoptimalkan Higher Order Thinking Skill (HOTS).

b. Siswa lebih mampu menguasai materi matematika dengan

lebih baik.

c. Meningkatkan keaktifan dalam belajar matematika.

3. Peneliti

Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran

Blended Learning terhadap Higher Order Thinking Skill (HOTS)

dalam pembelajaran matematika pada materi penyajian data.

G. Batasan Istilah

Istilah-istilah dalam rumusan diatas didefinisikan sebagai berikut:

1. Blended Learning

Blended Learning adalah pembelajaran yang

mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara

konvensional) dengan pembelajaran online, dimana antara peserta

didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung, masing-

masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan ajar,

belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah

disediakan) serta belajar mandiri secara online dengan komputer.

2. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Higher Order Thinking Skill didefinisikan sebagai proses

berfikir yang komplek dalam menyelesaikan suatu permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

9

serta kritis dalam mengevaluasi baik dalam tugas yang telah ada

maupun yang berbeda dengan contoh.

3. Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan dimana siswa

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran dengan tujuan

untuk mengembangkan berbagai potensi siswa melalui kegiatan

berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep

baru atau menghasilkan suatu karya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Model pemebelajaran Blended Learning

1. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Brady dalam Ekawarna (2013: 86) menyebutkan bahwa

definisi model pembelajaran adalah suatu blueprint (kerangka dasar)

yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membuat atau menyusun

persiapan pembealajaran lalu mengimplementasikannya. Menurut Joice,

dkk dalam Trianto (2010: 52) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau pola yang dapat digunakan untuk mendesain pola-pola

mengajar dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan

material/perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film-

film, program-program media komputer, dan kurikulum. Setiap model

mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu

siswa untuk mencapai berbagai tujuan.

Sedangkan menurut Joy dan Well dalam Rusman (2011: 133)

menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rancangan yang

dapat digunakan untuk menyusun rancangan pembelajaran dalam jangka

waktu yang panjang. Menurut Triantoro (2010: 54) memilih model

pembelajaran harus didasarkan pada dua alasan penting yakni :

1) Model pembelajaran harus memiliki arti yang lebih luas dari pada

strategi, metode, dan prosedur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

11

2) Model pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi

dalam proses pembelajaran.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu kerangka dasar atau pola atau rancangan yang dapat

digunakan untuk menyusun persiapan pembelajaran dan

mengimplementasikannya.

2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Menurut Rusman (2011: 136), ciri-ciri model pembelajaran yaitu

sebagai berikut:

a. Suatu model pembelajaran yang akan digunakan harus

memperhatikan tujuan dari model pembelajaran tersebut.

b. Model pembelajaran harus dapat dijadikan acuan untuk melakukan

perbaikan proses pembelajaran.

c. Model pembelajaran memiliki beberapa bagian yaitu langkah-

langkah pelaksanaan model pembelajaran, prinsip-prinsip reaksi,

sistem sosial, dan terdapat suatu sistem pendukung.

d. Membuat persiapan mengajar dengan acuan model pembelajaran

yang telah ditentukan.

3. Macam-Macam Model Pembelajaran

Ada berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para

ahli diantaranya sebagai berikut :

a. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran

dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam bentuk kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat

sampai enam orang dengan struktur kelompok bersifat heterogen

(Rusman,2012: 202). Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

12

komponen penting yaitu a) cooperative task atau tugas kerja sama dan b)

cooperative incentive structure atau struktur insentif kerja sama.

b. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran

dengan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk

melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan

untuk menghadapi segala sesuatu dan kompleksitas yang ada (Tan, 2000)

c. Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang

dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Nurhadi,

2002)

d. Model pembelajaran terpadu

Model pembelajaran terpadu merupakan suatu pembelajaran yang

memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok, aktif

mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara

holistik, bermakna, dan otentik Joni (Trianto 2010: 56).

e. Model Pembelajaran Blended Learning

Blended Learning merupakan model pembelajaran yang

menggabungkan antara sistem e-learning dengan model pembelajaran

konvensional atau tatap muka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

13

Menurut Graham (2004: 3) mengemukakan:

“...The idea that BL is the combination of instruction from two

historically separate models of teching and learning: traditional face to

face learning systems and distributed learning systems. It also

emphasizes the central role of computer-based technologies in

Blended Learning”.

Blended Learning merupakan penggabungkan dua model

pembelajaran yang terpisah yaitu pembelajaran tradisional dengan

pembelajaran yang berbasis komputer, yang menekankan teknologi

komputer di Blended Learning.

2. Model Pembelajaran Blended Learning

a. Pengertian Blended Learning

Blended Learning merupakan istilah yang berasal dari bahasa

Inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blended

artinya campuran atau kombinasi yang baik. Blended learning ini pada

dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan

secara tatap muka dan secara virtual.

Semler (Husamah, 2014:11) menegaskan bahwa: “ Blended

learning mengombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran

online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktek dunia

nyata. Sistem pembelajaran online, latihan di kelas, dan

pengalaman on-the-job akan memberikan pengalaman

berharga bagi diri mereka. Blended learning menggunakan

pendekatan yang memberdayakan berbagai sumber

informasi yang lain.

Menurut Wendhie, Prayitno dan Widyaiswara (2013) diartikan

sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam

pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai

macam media dan teknologi, dimana antara peserta didik dan pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

14

saling berinteraksi secara langsung, masing-masing dapat bertukar

informasi mengenai bahan-bahan pegajaran), belajar mandiri (belajar

dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri

secara online.

Menurut Graham (2004: 3) mengemukakan:

“...The idea that BL is the combination of instruction from two

historically separate models of teching and learning: traditional

face to face learning systems and distributed learning systems. It

also emphasizes the central role of computer-based technologies in

Blended Learning”.

Dijelaskan oleh Graham bahwa Blended Learning merupakan

penggabungkan dua model pembelajaran yang terpisah yaitu pembelajaran

tradisional dengan pembelajaran yang berbasis komputer. Yang

menekankan teknologi komputer di Blended Learning.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan Blended learning adalah

pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran

secara konvensional) dengan pembelajaran online , dimana antara peserta

didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung, masing-masing

dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan ajar, belajar mandiri

(belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar

mandiri secara online dengan komputer.

b. Karakteristik model pembelajaran Blended learning

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, khususnya

perkembangan teknologi internet mendorong berkembangnya konsep

pembelajaran jarak jauh. Ciri dari teknologi internet yaitu selalu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

15

diakses kapan saja dan di mana saja, memiliki banyak pengguna

(multiuser) dan menawarkan segala kemudahannya. Hal itu membuat

internet menjadi suatu media yang sangat tepat bagi pendidikan jarak

jauh. Itulah mengapa sistem pembelajaran yang disebut blended learning

saat ini masih sangat baik diterapkan di Indonesia, (Husamah, 2014: 1).

Berdasarkan hal tersebut, menurut Jhon Watson (Husamah ,2014:

16) karakteristik blended learning adalah sebagai berikut;

1) Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,

model pengajaran, gaya pembelajaran serta berbagai media berbasis

teknologi yang beragam.

2) Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung atau bertatap muka

(face-to-face), belajar mandiri, dan belajar via online.

3) Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara

penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.

4) Pengajar dan orang tua peserta belajar memiliki peran yang sama

penting, pengajar sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai

pendukung.

c. Tujuan dikembangkannya model pembelajaran blended learning

Menurut Garnham (Husamah, 2014:21), tujuan dikembangkannya

blended learning adalah menggabungkan ciri-ciri terbaik pembelajaran di

kelas (tatap muka) dan ciri-ciri terbaik pembelajaran online untuk

meningkatkan pembelajaran secara aktif oleh peserta didik dan

mengurangi jumlah waktu tatap muka dikelas. Dengan teknologi berbasis

komputer, pengajar menggunakan model pembelajaran campuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

16

(hybrid) untuk merancang ulang mata pelajarannya sehingga ada

kegiatan onlinenya berupa studi kasus, tutorial, latihan mandiri, simulasi,

atau kolaborasi kelompok online.

Dengan demikian, tujuan dari penggunaan blended learning dapat

dirumuskan sebagi berikut;

1) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik didalam proses

belajar sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.

2) Menyediakan peluang yang praktis-realitas bagi pengajar dan peserta

didikuntuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus

berkembang.

3) Peningkatkan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan

menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan pembelajaran

online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para

peserta didik dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online

memberikan para peserta didik dengan konten multimedia yang kaya

akan pengetahuan kapanpun dan dimanapun sela perserta didik

memiliki akses internet.

d. Tahapan-tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan blended

learning

Secara khusus, Soekartawi (Husamah, 2014:27) menyarankan

enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan blended learning

agar hasilnya optimal. Keenam tahap tersebut adalah sebagai berikut;

1) Menetapkan macam dan materi bahan ajar, kemudian mengubah atau

menyiapkan bahan ajar tersebut menjadi bahan ajar yang memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

17

syarat untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena media

pembelajarannya adalah blended learning, bahan ajar sebaiknya

dibedakan atau dirancang untuk tiga macam bahan ajar, yaitu:

a) Bahan ajar yang dapat dipelajari sendiri oleh peserta didik.

b) Bahan ajar yang dapat dipelajari dengan cara berinteraksi melalui

tatap muka.

c) Bahan ajar yang dpat dipelajari dengan car berinteraksi melalui

pembelajaran online atau berbasis web.

2) Menetapkan rancangan blended learning yang digunakan.

Kegiatan dalam tahap ini merupakan tahap yang paling sulit.

Di sini, diperlukan ahli e-learning untuk membantunya. Dalam

tahapan ini, intinya adalah bagaiman membuat rancangan

pembelajaran yang berisikan komponen PJJ dan tatap muka. Karena

itu, dalam membuat rancangan pembelajaran ini, perlu diperhatikan

hal-hal yang berkaitan dengan:

a) Bagaimana bahan ajar tersebut disajikan

b) Bahan ajar mana yang bersifat wajib dipelajari dan mana yang

bersifat anjuran guna memperkaya pengetahuan peserta didik.

c) Bagaimana peserta didik bisa mengakses dua komponen

pembelajaran tersebut.

d) Faktor pendukung apa yang diperlukan. Misalnya, perangkat lunak

(software) apa yang digunakan, apakah kerja kelompok diperlukan,

apakah pusat sumber belajar diperlukan didaerah-daerah tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

18

3) Tetapkan format pembelajaran online – apakah bahan ajar tersedia

dalam format HTML (sehingga mudah di cut and paste) atau dalam

format PDF (tidak dapat di cut and paste). Yang perlu juga

diberitahukan kepada peserta didik dan pengajar adalah apa hosting

yang dipakai, apakah pembelajaran online itu menggunakan jaringan

internet dan apa jaringan itu, apakah Yahoo, Google, MSN atau

lainnya.

4) Lakukan uji coba terhadap rancangan yang dibuat. Maksudnya,

apakah rancangan pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan dengan

mudah atau sebalikny. Cara yang lazim dipakai untuk menguji coba

rancangan ini adalah dengan „pilot test‟. Dengan cara ini,

penyelenggara blended learning bisa meminta masukan atau sarran

dari pengguna atau peserta pilot test.

5) Menyelenggarakan blended learning dengan baik sambil menugaskan

instruktur khusus (pengajar) yang tugas utamanya menjawab

pertanyaan peserta didik. Pertanyaan yang mungkin muncul yakni,

bagaimana melakukan pendaftaran sebagai peserta didik, bagaimana

peserta didik atau instruktur yang lain melakukan akses terhadap

bahan ajar, dan lain-lain. Instruktur ini juga bisa berfungsi sebagai

petugas promosi karena yang bertanya mungkin bukan dari kalangan

sendiri tetapi dari pihak lain.

6) Menyiapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan blended

learning. Banyak cara tentang bagaimana membuat evaluasi ini, antara

lain sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

19

a) Mudah dikendalikan (easy to navigate). Seberapa mudah peserta

didik bisa mengakses semua informasi yang disediakan dalam

paket pembelajaran yang disiapkan di komputer. Kriterianya,

semakin mudah aksesnya, maka semakin baik hasilnya

b) Pemakaian konten/isi (content/subtance). Bagaimana kualitas isi

pembelajaran yang dipakai, bagaimana petunjuk untuk mempelajari

isi bahan ajar, bagaimana bahan ajar itu disiapkan, apakah bahan

ajar yang ada sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan sebagainya.

Kriterianya, semakin dekat isi bahan ajar itu dengan tujuan

pembelajaran, maka semakin baik hasilnya.

c) Rancangan/format/penampilan (layout/format/appearance).

Apakah paket pembelajaran (bahan ajar, petunjuk belajar, atau

informasi lainnya) disajikan secara profesional. Kriterianya,

semakin baik penyajian bahan ajarnya, maka semakin baik pula

hasilnya.

d) Ketertarikan (interest). Sebesar apakah paket pembelajaran (bahan

ajar, petunjuk belajar, atau informasi lainnya) yang disajikan

mampu menimbulkan daya tarik peserta didik untuk belajar.

Kriterianya adalah, semakin besar daya tarik terhadap paket

pembelajaran yang disajikan bagi peserta didik untuk terus belajar,

maka semakin baik pula hasilnya.

e) Aplikabilitas (applicability). Seberapa jauh paket pembelajaran

yang disajikan bisa dipraktikkan secara mudah. Kriterianya,

semakin mudah semakin dipraktikan, semakin baik pula hasilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

20

f) Murah/bermanfaat (cost-effectiveness/value). Seberapa murah

biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti paket pembelajaran

tersebut.

e. Kelebihan dan kekurangan Blended Learning

1) Kelebihan blended learning

Kusairi (Husamah, 2014:35) mengungkapkan bahwa banyak

kelebihan dari blended learning jika dibandingkan dengan tatap muka

(konvensional) maupun dengan e-learning, baik online, offline, ataupun

m-learning. Berbagai penelitian juga menunjukan bahwa blended

learning adalah lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap

muka maupun e-learning.

Adapun kelebihan dari blended learning ini adalah sebagai berikut:

a) Peserta didik leluasa untuk mempelajari pelajaran secara mandiri

dengan memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online.

b) Peserta didik dpat melakukan diskusi dengan pengajar atau peserta

didik lain diluar jam tatap muka.

c) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan peserta didik diluar

jam tatap muka dapat dikelola dan dikontrol dengan baik oleh

pengajar.

d) Pengajar dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas

internet.

e) Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi mengerjakan

tes yang dilakukan sebelum pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

21

f) Pegajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan

memanfaatkan hasil tes dengan efektif.

g) Peserta didik saling berbagi file dengan peserta didik lain.

Sedangkan menurut (Rusman, 2012:351) kelebihan dari model

pembelajaran Blended Learning adalah sebagai berikut:

a) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

b) Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

c) Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.

d) Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan

2) Kekurangan blended learning

Noer (Husamah, 2014:36) mengemukakan beberapa kekurangan

blended learning sebagai berikut:

a) Media yang dibutuh sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.

b) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti komputer dan akses internet. Padahal, blended learning memerlukan akses internet yang memadai, dan bila jaringan kurang memadai, itu tentu akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.

c) Kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran (pengajar, peserta didik dan orang tua) terhadap penggunaan teknologi.

Sedangkan menurut Wendhie, Prayitno dan Widyaiswara (2013)

kekurangan dari model pembelajaran Blended Learning adalah sebagai

berikut:

a) Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

22

b) Tidak meratanya falisitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.

c) Kurangnya pengetahuan masnyarakat terhadap penggunaan teknologi.

d) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet.

Dalam penelitian ini Blended Learning adalah model pembelajaran yang

mengkombinasikan metode tatap muka dan metode pembelajaran online.

Pembelajaran tatap muka yang dimaksud adalah berupa pembelajaran di kelas

dengan menggunakan beberapa pendekatan seperti pendekatan Saintifik.

Sedangkan online learning yang dimaksud adalah berupa pembelajaran online

dengan memanfaatkan google classroom sebagai sarana pembelajaran, dimana

antara peserta didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung, disini

masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan ajar, belajar mandiri

secara online dan tugas.

B. Higher Order Thinking Skill (HOTS)/Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi

1. Tahap berpikir siswa SMP

Menurut Piaget (Hudojo, 1990: 35-37) Perkembangan kecerdasan

anak dapat dibagi menjadi empat periode, yakni: (a) periode sensori motorik

pada usia 0-2 tahun; (2) periode pra-operasional pada usia 2-7 tahun; (3)

periode konkrit pada usia 7-11 atau 12 tahun; (4) periode operasi formal

pada usia 11 atau 12 tahun ke atas. Berdasarkan hal tersebut peserta didik

pada tingkat SMP berada pada periode konkrit dan sudah mulai memasuki

periode operasi formal. Terdapat perbedaan antara periode konkrit dan

periode operasi formal. Dalam periode konkrit peserta didik belum mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

23

menyelesaikan masalah klasifikasi tanpa adanya data yang konkrit

sedangkan periode operasi formal peserta didik sudah mampu

menyelesaikan suatu masalah tanpa menggunakan data yang konkrit.

Menurut Abu Ahmadi (2009: 175) tahapan atau periode berpikir

konkrit ini kegiatan berpikirnya masih memerlukan situasi –situasi yang

nyata atau konkrit. Konsekuensinya dalam pembelajaran hendaaknya

disajikan dengan peragaan langsung. Sedangkan pada tahap operasi formal

peserta didik berhadapan dengan situasi atau masalah yang tidak berwujud.

Walaupun pada tahap ini peserta didik tidak di hadapkan pada siatuasi atau

masalah yang tidak berwujud, tetapi dengan pertolongan bagan-bagan,

corat-coret ini dapat memperlihatkan hubungan persoalan satu dengan yang

lain, dan terlihat pula masalah yang dihadapi secara keseluruhan, selain itu

pada tahap ini kecerdasan berpikir sendirilah yang memiliki peranan

pernting dalam memecahkan masalah, maka pada tahap ini dikatakan tahap

berpikir tingkat tinggi.

2. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

a. Pengertian Higher Order Thinking Skill

Menurut Mc Loughlin and Luca (2018) menyatakan bahwa

kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah suatu kapasitas diatas

informasi yang diberikan, sikap yang kritis untuk mengevaluasi,

mempunyai kesadaran metakognitif dan memiliki kemampuan

pemecahan masalah. Menurut Stein (Weindy, 2008) berpikir tingkat

tinggi menggunakan pemikiran yang kompleks, non algorithmic untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

24

menyelesaikan suatu tugas, ada yang tidak dapat diprediksi,

menggunakan pendekatan yang berbeda dengan tugas yang telah ada dan

berbeda dengan contoh.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses berfikir

yang komplek dalam menyelesaikan suatu permasalahan serta kritis

dalam mengevaluasi baik dalam tugas yang telah ada maupun yang

berbeda dengan contoh.

b. Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Taksonomi Bloom

Arnelis (2014) mengatakan bahwa taksonomi bloom diaggap

merupakan dasar bagi berpikir tingkat tinggi. Pemikiran ini didasarkan

pada beberapa jenis pembelajaran yang memerlukan proses kognisi yang

lebih daripada yang lain, tetapi memiliki manfaat-manfaat lebih umum.

Sebagai contoh, kemampuan yang melibatkan analisis, evaluasi dan

mengkreasi dianggap berpikir tingkat tinggi.

Andreson dan Krathwohl (Agung,2010) merevisi taksonomi ini

dengan mengklasifikasikan enam proses kognitif yang dapat dipelajari

yaitu:

1) Mengingat (C1) : Menghafal dan mengingat kembali informasi.

2) Memahami (C2): Menjelaskan ide atau konsep.

3) Mengaplikasikan (C3) : Menerapkan informasi dalam situasi baru.

4) Menganalisis (C4) : Menganalisis data menjadi komponen-komponen

untuk memahami dengan organisasi struktur dan hubungan antar

komponen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

25

5) Mengevaluasi (C5) : Membuat penilaian berdasarkan kriteria tertentu.

6) Menciptakan (C6) : Menyatukan elemen untuk membentuk ide atau

struktur baru.

Dalam A revision of Bloom’s Taxonomy: an overview-Theory in to

Pratice (Arnelis, 2014) menyatakan bahwa indikator untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: menganalisis ( C4 ),

mengevaluasi ( C5 ), dan mengkreasi ( C6 ).

c. Indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

Menurut Krathworl (dalam Lawy, 2009) dalam A revision of

bloom’s Taxonomy: an overview theory into Practice menyatakan bahwa

indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:

a. Menganalisis

1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan infomasi kedalam bagian yang lebih kecil untuk

mengenali pola atau hubungannya.

2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat

dari sebuah skenario yang rumit.

3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.

b. Mengevaluasi

1) Memberikan penilaan terhadap solusi, gagasan, dan metodologi

dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada

untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

26

3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan.

c. Mencipta

1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap

sesuatu.

2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.

3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi

struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Dalam penelitian ini indikator HOTS yang diteliti adalah menganalisis

(C4), mengevaluasi (C5) serta mencipta (C6).

C. Keaktifan Belajar Siswa

1. Pengertian Keaktifan Siswa

Menurut Yamin (2007: 77), keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dapat merangsang atau mengembangkan bakat yang dimiliki

siswa, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan yang

ada dalam kehidupan sehari-hari. Di samping ini pengajar dapat merekayasa

sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran tersebut. Sedangkan menurut Hamzah B. Uno &

Nurdin Mohamad (2012: 77) menjelaskan bahwa dalam proses

pembelajaran siswa diharapkan aktif terlibat dalam proses pembelajaran

untuk berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep

baru atau menghasilkan suatu karya.

Sa‟dun Akbar dan Hadi Sriwiyana,( 2010: 237) menjelaskan bahwa

pembelajaran aktif merupakan merupakan pembelajaran yang terpusat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

27

siswa, siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk

mengembangkan berbagai potensi siswa.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar

siswa adalah suatu keadaan dimana siswa dilibatkan secara aktif dalam

proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai potensi

siswa melalui kegiatan berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba,

menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.

Menurut Sudjana (2005: 105) menyatakan bahwa kegiatan belajar

atau aktivitas belajar sebagai proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan

pembelajaran, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar,

stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola

respons peserta didik. Sedangkan menurut Paul D. Dierich (Hamalik, 2001:

172) jenis-jenis keaktifan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

a. kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati ekperimen, demontrasi, pameran, mengamati

orang lain bekerja.

b. kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,

memberikan saran, mengemukakan pendapat,

berwawancara dan diskusi.

c. kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,

mendengarkan suatu pemainan instrumen musik,

mendengarkan siaran radio.

d. kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan,

memeriksa karangan, membuat sketsa, rangkuman,

mengerjakan angket, mengerjakan tugas.

e. kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik,

diagram, dan peta.

f. kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, membuat model,

menyelenggarakan permainan, menari, berkebun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

28

g. kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan

hubungan-hubungan, membuat keputusan.

h. kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang,

dan sebagainya.

Oleh karena itu agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar maka diperlukan berbagai kegiatan diantaranya kegiatan visual,

kegiatan lisan, kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan

menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental dan kegiatan emosional.

Kegiatan tersebut memiliki klafikasi yang menunjukan jenis-jenis keaktifan

yang dapat dilakukan siswa.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan

pola berfikir dan dapat membatu siswa memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut Diretktorat pembinaan (2010: 57-58)

keaktifan siswa dalam belajar secara sederhana dapat dilihat dari usaha-

usaha siswa yaitu:

a. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.

1) siswa memperhatikan penjelasan guru.

2) Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain.

3) Siswa spontan bekerja apabila diberi tugas.

4) Siswa tidak terpengaruh situasi di luar kelas.

b. Interaksi siswa dengan guru.

1) Siswa bertanya kepada guru.

2) Siswa menjawab pertanyaan guru.

3) Siswa memamfaatkan guru sebagai nara sumber.

4) Siswa memamfatkan guru sebagai fasilitator.

c. Interaksi antar siswa.

1) Siswa bertanya kepada teman dalam satu kelompok.

2) Siswa menjawab pertanyaan teman dalam satu

kelompok.

3) Siswa bertanya kepada teman dalam kelompok lain.

4) Siswa menjawab pertanyaan teman dalam kelompok lain.

d. Kerja sama kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

29

1) Siswa membantu teman dalam kelompok yang

menjumpai masalah.

2) Siswa meminta bantuan kepada teman, jika mengalami

masalah.

3) Siswa memcocokan jawaban/konsepsinya dalam satu

kelompok.

4) Adanya pembegian tugas dalam kelompok.

e. Aktivitas siswa dalam kelompok

1) Siswa mengemukakan pendapatnya.

2) Siswa menanggapi pertanyaan/pendapat teman sejawat.

3) Siswa mengerjakan tugas kelompok

4) Siswa menjelaskan pendapat/pekerjaannya.

f. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan.

1) Siswa mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan

2) Siswa merespon pertanyaan/simpulan teman.

3) Siswa menyempurnakan simpulan yang dikemukan oleh

temannya.

4) Siswa menghargai pendapat temannya.

Dalam penelitian ini keaktifan belajar siswa dilihat berdasarkan usaha-

usaha yang dilakukan siswa yaitu antusias siswa dalam mengikuti

pembelajaran, interaksi siswa dengan guru, aktivitas siswa dalam kelompok,

partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan. Hal ini dikarena

untuk usaha interaksi antar siswa dan kerja sama kelompok bisa dilihat

pada aktivitas siswa dalam kelompok, karena dalam aktivitas siswa dalam

kelompok juga terdapat interaksi antar siswa dan pastilah terjadi kerja sama

kelompok. Menurut Aunurrahman (2009:119) Daya keaktifan yang dimiliki

anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah yang positif saat

lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk perkembangan keaktifan

tersebut, berdasarkan teori tersebut tidak memungkinkan dalam satu kelas

semua siswa aktif dalam proses pembelajaran, oleh karena itu peneliti

membuat suatu batas minimal kelas dikatakan aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

30

2. Faktor-faktor yang Menpengaruhi Keaktifan Siswa

Gagne dan Brigs (Euis Karwati, 2014: 154) menyebutkan fakor-

faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan siswa untuk menumbuhkan

aktivitas dan partisipasi siswa adalah sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi pada siswa agar terlibat secara aktif

dalam pembelajaran.

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran pada siswa.

c. Memberikan stimulus berupa masalah, topik dan konsep

yang akan dipelajarai.

d. Memberikan petunjuk kepada siswa dalam proses

pembelajaran.

e. Memunculkan partisipasi siswa agar aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

f. Menberi umpan balik kepada siswa.

g. Mengamati dan mengukur hasil belajar dan keaktifan siswa

h. Membimbing siswa dengan memberi penguat-penguat agar

siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran akan

mengembangkan dan mengontimalkan kemampuan yang dimiliki peserta

didik serta melatih peserta didik berfikir kritis dalam memecahkan masalah

yang ada disekitar.

D. Paparan Teori Matematika

1. Statistik dan Statistika

Hasil penelitian, riset ataupun pengamatan baik yang dilakukan

khusus ataupun berbentuk laporan, dinyatakan dan dicatat dalam bentuk

bilangan atau angka-angka. Kumpulan angka-angka itu sering disusun,

diatur atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel. Sering pula daftar atau

tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut diagram

atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

31

sedang dipelajari. Bertahun-tahun orang telah menanamkan ini semua

statistik. Berdasarkan hal tersebut menurut (Sudjana: 1996) statistik adalah

kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel

atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.

Contoh penelitian tentang gaji 10 pegawai dan menghitung rata-rata gajinya,

misalnya rata-rata gaji pegawai Rp. 57.500,00, maka rata-rata Rp. 57.500,00

ini dinamakan rata-rata.

Ditinjau dari sudut pandang asumsi-asumsi dasar yang berkaitan

dengan jenis data dan distribusi data yang diperoleh dari sampel maupun

populasi penelitian, maka statistik dapat dibedakan kedalam dua jenis yaitu:

a Statistik deskriptif dan statistik inferensial. b. Statistik parametrik dan

statistik non parametrik. Statistik deskripsi adalah statistik yang berfungsi

untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang diteliti berdasarkan data

yang terkumpul sedangkan statistik inferensial adalah statistik yang tidak

hanya terbatas pada penyajian data tetapi lebih jauh yaitu untuk menemukan

atau menarik kesimpulan. Statistik parametrik adalah alat bantu analisis data

yang pengoperasionalannya didasarkan pada asumsi-asumsi bahwa sampel-

sampel diambil secara acak, data-data yang bersifat homogen, sedangkan

statistik non-parametrik adalah alat bantu yang pengoperasionalannya tidak

didasarkan pada asumsi-asumsi diatas (Mundir, 2012: 5)

Dari hasil penelitian, riset ataupun pengamatan baik yang dilakukan

khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu

uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang diteliti. Sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

32

kesimpulan itu dibuat, keterangan atau data yang telah terkumpul itu

terlebih dahulu dipelajari, dianalisis atau diolah dan berdasarkan pengelohan

inilah baru kesimpulan dibuat.

Berdasarkan uraian diatas Menurut Sudjana (1996:23) Statistika

adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,

pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan

kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

2. Data Statistik

Keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal bisa berbentuk kategori,

misalnya: rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya, atau

bisa berbentuk bilangan. Kesemua ini dinamakan data atau data statistik.

Menurut Subana (2000: 20-23) data dapat digolongkan menjadi beberapa

jenis data yaitu sebagai berikut:

a. Menurut sifatnya

1) Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya

karyawan perpustakaan SMP Negeri 2 Bangsri merasa resah dan

penjualan buku matematika SMP kelas VII merosot.

2) Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka.

Misalnya omset penjualan naik 20 % dan jumlah peserta didik baru

turun 5 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

33

b. Menurut sumbernya

1) Data intern

Data intern adalah data yang menggambarkam keadaan dalam suatu

organisasi. Contoh data hasil penjualan buku, data pegawai dan data

keadaan barang digudang.

2) Data ekstern

Data ekstern adalah data yang menggambarkam keadaan diluar suatu

organisasi. Contoh data yang menggambarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan misalnya daya beli masyarakat terhadap

buku pelajaran matematika untuk SMP.

c. Menurut cara memperolehnya

1) Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diolah sendiri oleh

suatu perusahaan dengan mendatangi langsung narasumber untuk

memperoleh insformasi tertentu.

Contoh : data penjualan pasta gigi perbulan yang dikumpulkan

perusahaan unilever

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasu atau

perusahaan dalam bentuk sudah jadi dari pihak lain. Artinya data

tersebut tidak secara langsung diambil pada narasumber.

Contoh: data nilai ulangan matematika materi himpunan kelas VII

SMP Negeri 2 Bangsri yang diperoleh dari guru matematika SMP

Negeri 2 Bangsri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

34

d. Menurut cara penyusunannya

1) Data nominal

Data nominal adalah data statistik yang memuat angka yang tidak

mempunyai arti apa-apa. Angka yang terdapat pada data ini hanya

merupakan tanda atau simbol dari obyek yang akan dianalisis. Contoh

data yang berkaitan denga jenis kelamin: laki-laki disimbolkan dengan

1 dan perempuan disimbolkan dengan 2. Dalam hal ini angka 2 tidak

lebih besar dari 1, karena angka-angka tersebut hanyalah simbol atau

kode.

2) Data ordinal

Data ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya berjenjang,

tetapi perbedaan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya

tidak konstan atau tidak mrmpunyai interval yang tetap. Contoh hasil

tes matematika dalam suatu kelompok belajar adalah sebagai berikut:

Andi ranking ke-1, Budi rangking ke-2 dan Caca rangking ke-3.

Angka satu mempunyai niali yang lebih tinggi dari pada angka dua

maupun tiga, tetapi data ini tidak bisa menunujukan perbedaan

kemampuan antar ketiga siswa tersebut.

3) Data interval

Data interval adalah data yang jarak antara satu dan lainnya sama dan

telah ditetapkan sebelumnya. Nilai variasi pada skala interval juga

dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Lebih Besar,

kecil, ..dsb), tetapi nilai mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

35

matematis (angka nolnya tidak absolut). Contoh suatu tes intelegensi

menghasilkan nilai yang berkisar 0 sampai 200. Nilai 0 bukan

menunjukkan seseorang mempunyai kecerdasan yang minimal. Nilai 0

hanya menunjukkan tempat paling rendah dari prestasi pada tes

tersebut dan nilai 200 menunjukkan tingkat tertinggi.

4) Data ratio

Data ratio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi yaitu

batas intervalnya jelas, nilai variansi mempunyai batas yang tegas dan

mutlak (mempunyai nilai nol absolut). Contoh kecerdasan waktu, luas

dan volume.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Mundir (2012: 14) menyatakan populasi adalah seluruh obyek

(orang,wilayah,benda) yang akan diberlakukan generalisasi kesimpulan

hasil penelitian. Generalisasi adalah pembelakuan hasil kesimpulan

penelitian terhadap seluruh obyek berdasarkan data yang diperoleh.

Sedangkan menurut Nawawi dalam Subana(2000: 24) menyatakan

populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagi

sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah seluruh obyek (orang, wilayah, benda, gejala, peristiwa)

yang akan diteliti. Contoh: Seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2

Bangsri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

36

b. Sampel

Sampel adalah wakil yang diambil dari populasi yang akan diteliti

(Mundir, 2012:14). Contoh: seluruh siswa kelas VII D SMP Negeri 2

Bangsri.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu tes,

wawancara, angket/kuisoner dan observasi langsung.

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-

tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana

b. Angket/kuisoner

Angket/kuisoner adalah cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan

dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal

mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.

c. Observasi langsung adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang

sedang dilakukan.

5. Penyajian Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul maka langkah selanjutnya

adalah menyajikan data tersebut, berikut disajikan macam-macam bentuk

penyajian data sebagai berikut:

a. Penyajian data dalam bentuk tabel

Tabel merupakan perpaduan antara baris dan kolom yang

menghasilkan sel-sel tabel dengan jumlah tertentu. Sebuah tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

37

dipastikan memiliki judul tabel, judul kolom, judul baris, data dan,

sumber data. Berikut skema garis besar sebuah tabel dengan bagian-

bagiannya.

3

2

2 2 2

3 4 4 4

3 4 4 4

Keterangan:

1. Judul tabel

2. Judul kolom

3. Judul baris

4. Sel (isi data)

5. Sumber data

Pada dasarnya terdapat dua jenis tabel yang lazim digunakan dalam

dekripsi data, yaitu Tabel Kontingensi dan Tabel Distribusi Frekuensi.

Adapun langkah-langkah menyusunnya yaitu:

1) Tabel Kontingensi (Tabel Faktorial)

Tabel kontingensi lazim pula disebut tabel faktorial yaitu tabel yang

mendeskripsikan dua variabel atau lebih dalam satu perpaduan baris

dan kolom. Berikut contoh Tabel Kontingensi (Tabel Faktorial) 2 x 4

= (baris = 2 sel, kolom = 4 sel)

1

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

38

Tabel 1

Jumlah Pelajar di Wilayah X

Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

Jenis

Kelamin

Tingkat Pendidikan Jumlah TK SD/MI SLTP SLTA

Laki-laki 150 225 200 75 650

Perempuan 200 250 225 100 775

Jumlah 350 475 425 175 1425

Sumber data: Dokumentasi Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan X

2) Tabel Distribusi Frekuensi

Disitribusi frekuensi adalah penyebaran tingkat keseringan

kemunculan suatu data atau variabel, baik data nominal maupun

kontinum dalam sebuah tabel. Data ini lazimnya telah disusun secara

berurutan berdasarkan kelas interval agar mudah dibaca dan

dipahami. Inilah yang disebut Tabel Distribusi Frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi memiliki sejumlah komponen

penunjang yaitu kelas interval, titik tengah, tepi kelas, frekuensi

kumulatif kurang dari, dan frekuensi kumulatif lebih dari.

a) Kelas interval (KI)

Kelas interval yaitu kolom yang memuat sejumlah kelas

interval yang dibutuhkan dengan jarak rentang tertentu. Setiap

kelas interval dipastika terdiri dari 2 batas kelas, yaitu batas kelas

bawah dan batas kelas atas.

Batas Kelas Bawah (BKB) yaitu nilai pembatas kelas interval

bagian bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

39

Batas Kelas Atas (BKA) yaitu nilai pembatas kelas interval

bagian atas.

b) Frekuensi (f)

Frekuensi yaitu jumlah atau banyak data yang muncul atau

masuk pada setiap kelas interval. Jumlah keseluruhan frekuensi

pada kelas interval disebut jumlah atau total data, lalu diberi

simbol N.

Frekuensi data adakalanya tampak dalam bentuk angka rill

dengan tanpa menghitung perbandingannya dengan total data yang

ada. Inilah yang disebut Frekuensi Absolut. Namun adakalanya

frekuensi tampak dalam bentuk presentase (%) sebagai hasil

perbandingan dengan total data yang ada, inilah yang disebut

Frekuensi Relatif.

c) Titik Tengah (M)

Titik tengah yaitu titik tengah kelas interval yang diperoleh dari

penjumlahan nilai batas kelas atas dengan nilai batas kelas bawah

dibagi dua.

Rumus:

d) Tepi kelas (TK)

Tepi kelas yaitu nilai tengah antara batas kelas atas suatu kelas

interval dan batas kelas bawah suatu kelas interval diatasnya.

e) Frekuensi kumulatif kurang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

40

Frekuensi kumulatif kurang dari yaitu jumlah frekuensi kumulatif

yang dihitung dari tepi kelas ke bawah.

f) Frekuensi kumulatif lebih dari

Frekuensi kumulatif lebih dari yaitu jumlah frekuensi kumultif

yang dihitung dari tepi kelas ke atas.

Contoh

Tabel 2 Frekuensi Data Ukuran Sepatu Siswa Kelas VII D

SMP Negeri 2 Bangsri

Berat badan Tally Frekuensi

35

36

37

38

39

||||

|||| ||||

||||

|||| ||

||||

5

9

4

7

5

Jumlah 30

b. Penyajian data dalam bentuk diagram dan/grafik

1) Diagram batang

Diagram batang biasanya berbentuk batang-batang vertikal

(tegak) atau horisontal (mendatar), dengan alasnya menyatakan

kategori dan tingginya menyatakan kuantitas dari kategori berikut.

Diagram batang cocok digunakan jika variabel data berupa kategori.

Langkah-langkah penyajian data dalam bentuk diagram batang yaitu

sebagai berikut:

a) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

41

b) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

c) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

d) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

e) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

f) Gambar data tersebut menggunakan batang berdasarkan nama

sumbu.

Contoh:

Diberikan data siswa baru tahun 2004 – 2007 suatu sekolah sebagai

berikut.

Tabel 3

Siswa Baru Tahun 2004-2007

Tahun Siswa Siswi Jumlah

2004

2005

2006

2007

60

60

65

60

75

70

70

80

135

130

135

140

Gambarlah diagram batang untuk data tersebut.

Penyelesaian :

a) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

b) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

c) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

0

Sumbu Y

Sumbu X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

42

d) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

e) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

f) Gambar data tersebut berdasarkan nama sumbu

Gambar diagram batang untuk data diatas adalah sebagai berikut.

Gambar 1

Diagram Batang Mengenai data siswa baru tahun 2004-2007

2) Diagram garis

Diagram garis biasa digunakan untuk menggambarkan suatu data

yang berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. Diagram garis terdiri

atas sumbu datar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus. Sumbu

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006 2007

Data siswa baru tahun 2004-2007

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006 2007

Data siswa baru tahun 2004-2007

Siswi

Siswa

Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

43

datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tegak melukiskan/

menunjukkan nilai data.

Langkah-langkah penyajian data dalam bentuk diagram garis

a) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

b) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

c) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

d) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

e) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

f) Carilah titik dari setiap data.

g) Hubungkan setiap titik pada data tersebut .

Contoh:

Diberikan tabel penerimaan siswa baru SMP Maju Terus.

Tabel 4 siswa baru SMP Maju Terus tahun 2003-2007.

Tahun Jumlah Siswa

2003

2004

2005

2006

2007

1500

1550

1600

1700

1750

Buatlah diagram garis dari data tersebut!

a) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

b) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

c) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

0

Sumbu 𝑥

Sumbu 𝑦

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

44

d) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

e) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

f) Carilah titik pada setiap data.

g) Hubungkan setiap titik pada data tersebut .

Diagram garis dari data tersebut adalah:

1350

1400

1450

1500

1550

1600

1650

1700

1750

1800

2003 2004 2005 2006 2007

Siswa baru SMP Maju Terus

Tahun

1350

1400

1450

1500

1550

1600

1650

1700

1750

1800

2003 2004 2005 2006 2007

Siswa baru SMP Maju Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

45

Gambar 2 Diagram garis jumlah siswa baru SMP Maju Terus

3) Diagram lingkaran

Diagram lingkaran merupakan salah satu bentuk penyajian

yang berbentuk lingkaran, yang telah dibagi dalam sektor-sektor

atau juring-juring. Tiap sektor melukiskan kategori data. Sebelum

membuat diagram ini, terlebih dahulu kita mencari proporsi dari

jumlah data keseluruhan, kemudian luas atau sudut pusat atau

juring menyatakan proporsi untuk kategori tersebut.

Langkah-langkah penyajian data bentuk diagram lingkaran dalam

persentase.

a) Menghitung total frekuensi dari data tersebut.

b) Menetukan besar presentase dari tiap data dengan

menggunakan rumus

c) Menggambar sebuah lingkaran dengan ukuran sembarang

1400

1450

1500

1550

1600

1650

1700

1750

2003 2004 2005 2006

Jumlah Siswa Baru SMP Maju Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

46

d) Membagi lingkaran dalam 10 juring lingkaran dibantu oleh

busur dengan tiap juring memiliki sudut

e) Membagi lingkaran menjadi juring-juring berdasarkan

presentase dari setiap data.

Langkah-langkah penyajian data bentuk diagram lingkaran dalam

sudut.

a) Menghitung total frekuensi dari data tersebut.

b) menentukan sudut dari tiap data dengan menggunakan rumus

c) Menggambar sebuah lingkaran dengan ukuran sembarang

d) Membagi lingkaran menjadi juring-juring berdasarkan sudut

dari setiap data.

Contoh

Diberikan data jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya Husada

sebagai berikut.

Tabel 5 Jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya Husada.

Sakit Jumlah Pasien

Demam berdarah

TBC

Tifus

150

70

80

Jumlah 300

Data tersebut merupakan data pasien yang sakit di RS, Griya

Husada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

47

Buatlah diagram lingkarannya.

Penyelesaian:

a) Menetukan besar presentase dari tiap data dengan menggunakan

rumus

atau menentukan sudut

dari tiap data dengan menggunakan rumus

Terlebih dahulu kita cari presentase dari luasan yang diperlukan

kategori.

Tabel 6 Presentase dan nilai sudut dari jumlah pasien RS.

Griya Husada.

Sakit Jumlah

Pasien Presentase

Sudut Pusat

Lingkaran

DB 150

TBC 70

Tifus 150

b) Menggambar sebuah lingkaran dengan ukuran sembarang.

c) Membagi lingkaran menjadi 10 juring lingkaran dengan bantuan

busur dan tiap juring lingkran memiliki sudut 36° ( presentase)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

48

sedangkan untuk penyajian data bentuk diagram lingkaran

dalam sudut hanya membagi lingkaran menjadi juring-juring

berdasarkan sudut dari tersebut.

d) Membagi lingkaran juring-juring lingkaran berdasarkan

Persentase

Gambar 3 Diagram Lingkaran Mengenai Jumlah Pasien RS. Griya

Husada

Pasien RS. Griya Husada

50%

26,67%

23,33%

Pasien RS. Griya Husada

DB

TBC

Tifus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

49

Sudut

Gambar 4 Diagram Lingkaran Mengenai Jumlah Pasien RS. Griya

Husada

E. Penelitian Yang Relevan

1. Menurut sulihin B. Sjukur “ Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi

Belajar dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK”. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa: 1). Terdapat perbedaan motivasi belajar

antar siswa yang diajar pembelajaran blended learning dibandingkan siswa

yang diajar pembelajaran konvensional dengan nilai sig. 0,012 dengan rata-

rata 4,74 dan terdapat perbedaan hasil belajar dengan sig. 0,000 dengan rata-

rata 13,39. 2). Ada peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapam

pembelajaran blended learning dengan nilai sig. 0,000 rata-rata peningkatan

13,55 dan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai sig. 0,000 rata-

rata peningkatan 38,23. Kesimpulannya adalah dengan penerapan model

180°

90°

90° DB

TBC

Tifus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

50

pembelajaran blended learning terdapat perbedaan motivasi belajar dan

hasil belajar siswa.

Penelitian ini relevan pada model pembelajaran yang diterapkan,

hanya saja variabel terikatnya berbeda. Penelitian ini menggunakan variabel

terikat yaitu Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan keaktifan belajar

siswa sedangkan peneliti Sulihin B. Sjukur menggunakan variabel terikat

motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa.

2. Menurut Imron Maulana “Berfikir Tingkat Tinggi Menyelesaikan Soal

Cerita Matematika Pada Siswa SMP” bedasarkan hasil penyatakan

kemampuan berfikir tingkat tinggi menunjukan hasil penelitian sebagai

berikut: 1. Mampu membedakan permasalahan keadaan unsur-unsurnya

belum terpenuhi disebabkan kebiasaan diberikan soal aplikasi singkat, 2.

Mampu mengorganisasi unsur-unsur sehingga tercapai koherensi masih

belum terpenuhi atas dasar, kemampuan mengubah kedalam model

matematika masih belum maksimal, 3. Mampu mengetribusikan

permasalahan belum terpenuhi disebabkan tidak dibiasakannya

mengkomunikasikan ide dan gagasan. Penelitian ini relavan pada masalah

yang diteliti yaitu tentang berpikir tingkat tinggi atau Higher Order

Thinking Skill (HOTS).

F. Kerangka Berfikir

Berangkat dari latar belakang yang menyatakan bahwa Higher Order

Thinking Skills (HOTS) siswa dan keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 2

Bangsri masih berada pada level rendah, faktor yang mempengaruhi salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

51

satunya adalah model pembelajaran yang monoton, tidak membiasakan siswa

untuk berpikir tingkat tinggi dan membosankan bagi siswa. Misalnya guru

hanya menjelaskan materi, memberikan contoh dan memberikan latihan tanpa

memvariasi model pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu sebaiknya

pembelajaran matematika dibuat menarik dan tidak membosankan agar siswa

berminat untuk fokus pada pelajaran tersebut. Ada berbagai model

pembelajaran yang ditawarkan bagi guru mata pelajaran salah satunya adalah

model pembelajaran Blended Learning. Model pembelajaran Blended Learning

adalah model pembelajaran yang menggunakan kemajuan teknologi dalam

pembelajaran yaitu dengan menggabungkan metode tatap muka yaitu

mengulang materi dan latihan soal dengan metode online menggunakan google

classroom, dengan penggunaan model pembelajaran Blended Learning

diharapkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa dan keaktifan belajar

siswa di SMP Negeri 2 Bangsri lebih meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

52

Rendahnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi

(HOTS) siswa dalam

menyelesaikan suatu masalah

dan rendahnya aktivitas

belajar siswa dalam

mengikuti proses belajar

mengajar mata pelajaran

matematika

Pembelajaran yang dilakukan guru

dengan menggunakan model

pembelajaran yang monoton seperti

menjelaskan materi, memberikan

contoh dan memberikan latihan soal

dengan tidak memvariasi pembelajaran

menyebabkan siswa merasa bosan dan

tidak tertarik mengikuti pembelajaran

matematika serta pembelajaran tersebut

tidak membiasakan siswa untuk

berpikir tingkat tinggi

Model Pembelajaran Blended Learning

Online

Guru mengupload materi, tugas

dan LKS pada google

classroom. Sehingga siswa

dapat belajar dimana saja dan

kapan saja.

Tatap muka

Guru mengulangi materi

yang telah diupload pada

google classroom dan

memperbanyak latihan soal

tipe HOTS

Aktif dan HOTS meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta

dan karakteristik obyek atau subyek yang diteliti secara tepat (Sukardi, 2008:

157). Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

intrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:8). Deskriptif

kuantitaif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan

untuk mengetahui implementasi model pembelajaran Blended Learning

terhadap Higher Order Thinking Skill dan keaktifan belajar siswa kelas VII B

SMP Negeri 2 Bangsri pada materi penyajian data.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : SMP Negeri 2 Bangsri

2. Waktu Penelitian : Semester genap tahun ajaran 2017/2018

C. Subyek dan Obyek penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2

Bangsri, dengan jumlah siswa 32 anak, yang terdiri 20 siswa laki-laki dan

12 siswa perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

54

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran

Blended Learning dalam pembelajaran matematika terhadap Higher Order

Thinking Skill (HOTS) dan keaktifan belajar siswa kelas VII B SMP

Negeri 2 Bangsri pada materi penyajian data.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang

digunakan pada penelitian ini yaitu dengan nilai tes tertulis. Sedangkan

metode pengumpulan data keaktifan belajar siswa yaitu dengan pengamatan

keaktifan belajar siswa serta wawancara.

1. Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran Blended Learning

Dalam penelitian ini, observer mengamati keterlaksanaan proses

pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran Blended Learning.

Dilakukan pada setiap pertemuan dan menilainya dengan mengisi lembar

pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas VII B SMP

Negeri 2 Bangsri.

2. Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Data mengenai Higher Order Thinking Skills (HOTS) diperoleh

dengan memberikan soal tes yang bertipe HOTS. Soal tes yang digunakan

berbentuk uraian. Metode ini digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengukur Higher Order Thinking Skills (HOTS) siswa kelas VII B

SMP Negeri 2 Bangsri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

55

3. Pengamatan(Observasi) Keaktifan Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, observer mengamati keaktifan belajar secara

menyeluruh. Dilakukan pada setiap pertemuan dan menilainya dengan

mengisi lembar pengamatan selama proses pembelajaran matematika

berlangsung baik di kelas VII B SMP Negeri 2 Bangsri.

4. Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

Wawancara digunakan untuk mengambil data keaktifan belajar

matematika siswa baik di kelas VII B SMP Negeri 2 Bangsri. Wawancara

ini merupakan serangkaian pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik

mengenai tanggapan tentang proses pembelajaran terhadap keaktifan belajar

siswa.

E. Instrumen

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar lebih muda, cermat, lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah dalam mengolah data. Secara fungsional kegunaan instrumen

adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti melakukan

pengumpulan di lapangan.

Pada penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKS. Penyusunan RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

56

mengacu pada langkah-langkah pembelajaran model Blended Learning dan

Saintifik.

2. Instrumen Penelitian

a. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Instrumen keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Blended Learning berupa lembar keterlaksanaan yang diisi

observer selama proses pembelajaran berlangsung di kelas VII B SMP

Negeri 2 Bangsri .

b. Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill Siswa (HOTS)

Untuk mengetahui kemampuan Higher Order Thinking Skill

(HOTS) siswa pada penerapan model pembelajaran Blended Learning,

maka peneliti mengadakan tes, soal yang digunakan dalam tes berupa

soal uraian. Penyusunan instrumen Higher Order Thinking Skill (HOTS)

siswa mengacu pada indikator pembelajaran dan kisi-kisi yang telah

ditentukan peneliti.

Kisi-kisi soal tes

Tabel 7 Kisi-kisi Soal Test

NO Indikator HOTS Indikator Soal No. Soal

1. Menganalisis

informasi yang masuk

dan menstrukturkan

informasi kedalam

bagian yang lebih

kecil untuk mengenali

pola atau hubungan

Siswa mampu

membaca data pada

diagram batang dan

megetahui pola atau

hubungan dari setiap

data tersebut

2

2. Mengevaluasi

(Menerima atau

Siswa mampu

membaca data pada

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

57

menolak suatu

pernyataan

berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan)

tabel dan menganalisis

informasi dari setiap

pernyataan untuk

menerima atau

menolak pernyataan

tersebut.

3. Menciptakan

(Merancang suatu

cara untuk

menyelesaikan

masalah)

Siswa mampu

menganalisis informasi

serta kreatif dalam

menyelesaikan

masalah tersebut.

3

c. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Lembar observasi adalah instrumen penelitian yang lebih banyak

menggunakan salah satu dari panca inderanya yaitu penglihatan untuk

mengambil data yang berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan

hasil kerja responden dalam situasi alami pada saat penelitian

berlangsung (Sukardi, 2003:78-79).

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

menggunakan lembar observasi dengan melakukan pengamatan dan

pencacatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan

menggunakan model pembelajaran Blended Learning, serta perilaku dan

aktivitas yang ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung

tanpa mengganggu proses pembelajaran.

Dalam lembar observasi keaktifan belajar siswa digunakan tabel

aktivitas siswa yang mengacu pada karakteristik siswa yang aktif dalam

belajar. Tabel aktivitas siswa diisi oleh observer pada saat melakukan

pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung. Instrumen ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

58

meliputi daftar check list berupa baris-baris item aspek keaktifan belajar

siswa yang terdiri dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran,

interaksi siswa dengan guru, kerjasama kelompok, partisipasi siswa

dalam menyimpulkan hasil pembahasan. Berikut adalah kisi-kisi lembar

observasi keaktifan belajar siswa.

Tabel 8

Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

NO Aspek yang diamati

1. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran

a. Sebagian besar siswa mempehatikan pelajaran dengan

seksama selama proses belajar mengajar berlangsung

b. Sebagian besar siswa tidak terpengaruh oleh situasi diluar

kelas.

c. Sebagian besar siswa tampak bersemangat dalam

mengerjakan tugas yang diberikan guru.

d. Sebagian besar siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain

saat pembelajaran.

2. Interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung

a. Sebagian besar siswa bertanya kepada guru terkait

dengan materi pelajaran yang belum paham.

b. Sebagian besar siswa berusaha menjawab pertanyaan

guru.

c. Sebagian besar siswa mengemukakan pendapat kepada

guru.

3. Aktivitas siswa dalam kelompok

a. Sebagian besar siswa dari anggota setiap kelompok

mengemukakan pendapatnya

b. Sebagian besar siswa dari anggota setiap kelompok

menanggapi pertanyaan/pendapat teman satu kelompok.

4. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran

a. Sebagian besar dari jumlah siswa mengemukakan

pendapat tentang simpulan proses pembelajaran..

b. Sebagian besar dari jumlah siswa mengacungkan tangan

untuk ikut menyimpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

59

d. Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

kepada dua siswa kelas VII B. Pedoman tersebut diperlukan oleh peneliti

sebagai panduan peneliti dalam melakukan wawancara.

Tabel 9

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

No. Aspek Pertanyaan Pertanyaan

1. Antusias siswa dalam

mengikuti

pembelajaran

1. Apakah kamu memperhatikan saat

guru menjelaskan?

2. Apakah kamu merasa senang

mengikuti pembelajaran matematika?

2. Interaksi siswa

dengan guru

3. Apakah kamu bertanya kepada guru

saat kamu belum memahami suatu

materi?

4. Apakah kamu berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan dari guru?

3.. Aktivitas siswa

dalam kelompok

5. Apakah kamu berani mengemukakan

pendapat kamu saat bekerja dalam

kelompok?

6. Saat bekerja dalam kelompok, apakah

kamu lebih suka bekerja secara

individu atau kelompok?

4. Partisipasi siswa

dalam menyimpulkan

hasil pembahasan

7. Bagaimana respon kamu jika

pendapat dari teman kamu tidak

sesuai dengan pendapat kamu?

F. Keabsahan Data

Dalam suatu penelitian instrumen penelitian menentukan kualitas suatu

data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data tersebut sangat menentukan

kualitas penelitian.

Terdapat dua unsur penting pada instrumen yaitu validitas dan

reliabilitas. Validitas merunjuk pada kemampuan suatu instrumen untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reabilitas mengacu kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

60

konstitensi instrumen dalam pengukuran. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan hanya melakukan validitas isi.

Validitas Isi

Validitas isi dilakukan dengan memvalidasi instrumen penelitian

kepada dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma serta

guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Bangsri dan SMP

Negeri, dalam penelitian ini instrumen yang dilakukan validitas isi

adalah instrumen wawancara, instrumen observasi keaktifan belajar

siswa, instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen

bahan ajar, instrumen tes awal, instrumen tes Higher Order Thinking

Skill (HOTS), media pembelajaran Google Clasroom. Instrumen-

instrumen ini divalidasi oleh pakar lewat langkah-langkah logis dengan

memperhatikan tujuan pengukuran dan kisi-kisi instrumen. Adapun hasil

validasi sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 10

Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Komponen Penilaian Validator 1 Validator 2

1 5 5

2 5 5

3 5 5

4 5 5

5 5 5

6 5 5

7 5 5

8 5 5

9 5 5

10 5 5

11 5 5

12 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

61

Jumlah 60 60

Berdasarkan lembar validasi yang telah diisi oleh dosen pendidikan

matematika Universitas Sanata Dharma dan guru mata pelajaran

matematika SMP Negeri 2 Bangsri menyatakan bahwa skor yang

diperoleh adalah 60 dari skor maksimum 60 dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) layak untuk digunakan.

2) Instrumen Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

Tabel 11

Hasil Validasi Pedoman Wawancara

Komponen

Penilaian

Validator 1 Validator 2

1 5 4

2 5 4

3 5 4

4 5 5

5 5 5

Jumlah 25 22

Berdasarkan lembar validasi yang telah diisi oleh dosen

pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma memberikan skor 25

dari skor maksimum 25, serta guru mata pelajaran matematika SMP

Negeri 2 Bangsri memberikan skor 22 dari skor maksimum 25 dan

menyatakan bahwa instrumen wawancara keaktifan belajar siswa

meperoleh skor layak untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

62

3) Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Tabel 12

Hasil Validasi Instrumen Tes

Komponen

Penilaian

Validator 1 Validator 2

1 5 5

2 5 5

3 5 5

4 5 5

Jumlah 20 20

Berdasarkan lembar validasi yang telah diisi oleh dosen pendidikan

matematika Universitas Sanata Dharma dan guru mata pelajaran

matematika SMP Negeri 2 Bangsri memberikan skor masing-masing 20

dari skor maksimum 20 dan menyatakan bahwa instrumen tes Higher

Order Thinking Skill (HOTS) layak digunakan. Tetapi pada lembar

validasi oleh dosen pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma

yang terdapat sedikit catatan yaitu pada soal tes Higher Order Thinking

Skill (HOTS) nomor 1, kunci jawaban harus diperbaiki. Adapun bagian

yang direvisi sebagai berikut:

Tabel 13 Perbaikan Kunci Jawaban Soal Tes Higher Order

Thinking Skill (HOTS) Nomor 1

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Kunci jawaban untuk soal nomor 1

a. Pernyataan A bernilai benar,

karena skor yang dimiliki

sebelum pertandingan sisa

adalah skor tertinggi yaitu 74

dan kedua adalah tim B yaitu

72 maka jika tim A menang

pertandingan sisa sebanyak 3

kali pertandingan maka

perolehan skor tim A menjadi

Kunci Jawaban untuk soal nomor 1

a. Pernyataan A bernilai salah ,

karena skor yang dimiliki tim

A sebelum pertandingan sisa

adalah 74 dan tim B yaitu 72

maka jika tim A

memenangkan pertandingan

sisa sebanyak 3 pertandingan

maka perolehan skor tim A

menjadi 83, sedangkan tim B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

63

83 dan tim A tidak akan

berada dibawah tim B karena

tim B kalah terhadap tim A.

b. Pernyataan bernilai benar,

karena jika tim B

memenangkan pertandingan

sisa sebanyak 4 kali

pertandingan maka skor yang

diperoleh tim B menjadi 84

dan skor tim B tidak akan

berada dibawah skor tim

karena pada pertandingan

siswa tim A kalah terhadap

tim B.

c. Pernyataan C bernilai salah,

karena jika tim C

memenangkan pertandingan

sisa sebanyak 3 kali maka skor

yang diperoleh tim C menjadi

83 dan skor tim D tidak akan

berada dibawah skor tim B

karena tim B kalah terhadap

tim C jadi skor tim B menjadi

72.

d. Pernyataan D bernilai salah,

kerena jika tim D seri dalam

semua pertandingan sisa maka

seluruh tim dalam

pertandingan mendapat skor 1

jadi skor yang dimiliki tim E

menjadi 64 dan tim C 71, oleh

karena itu skor tim E tidak

mungkin berada diatas tim C.

e. Pernyataan E bernilai benar,

karena jika tim F

memenangkan seluruh

pertandingan sisa maka skor

tim F akan menjadi 75

sedangkan skor tim A tetap

yaitu 74 karena kalah dalam

seluruh pertandingan jadi skor

tim F akan berada diatas skor

tim A.

kalah 1 kali terhadap tim A

maka tim B kemungkinan

menang sebanyak 4 kali

sehingga skor tim B menjadi

84. Jadi tim B akan menjadi

juara

b. Pernyataan B bernilai salah,

karena karena skor yang

dimiliki tim B sebelum

pertandingan siswa adalah 72

dan tim A yaitu 74 maka jika

tim B memenangkan

pertandingan sisa sebanyak 4

pertandingan maka skor yang

diperoleh tim B menjadi 84,

sedangkan tim A kalah 1 kali

terhadap tim B maka tim A

kemungkinan menang

sebanyak 4 kali sehingga skor

tim A menjadi 86. Jadi tim B

tidak akan menjadi juara

c. Pernyataan C bernilai salah,

karena skor yang diperoleh

tim C sebelum pertandingan

sisa adalah 70 maka jika tim

C memenangkan pertandingan

sisa sebanyak 5 pertandingan

maka skor yang diperoleh tim

C menjadi 85, sedangkan tim

B kalah sebanyak 1 kali

terhadap tim C sehingga tim

B kemungkinan menang

sebanyak 4 kali maka skor

menjadi 84. Jadi skor tim B

tidak mungkin berada di atas

skor tim C.

d. Pernyataan D bernilai salah,

karena skor yang diperoleh

tim B, tim C dan tim E

sebelum pertandingan adalah

72, 70 dan 63 maka jika tim B

seri dalam pertandingan sisa

maka skor tim B menjadi 77,

sedangkan tim E seri terhadap

tim B dan kemungkinan

menang 4 kali terhadap tim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

64

lain sehingga skor tim E

menjadi 76 dan tim C seri

terhadap tim B dan

kemungkinan tim B menang 4

kali terhadap tim lainnya

sehingga skor tim C menjadi

83. Jadi skor tim E tidak

meungkin berada diatas skor

tim C

e. Pernyataan E bernilai benar,

karena skor tim F sebelum

pertandingan adalah 60 dan

tim A adalah 74 maka jika tim

F memenangkan seluruh

pertandingan sisa maka skor

tim F akan menjadi 75

sedangkan skor tim A tetap

yaitu 74 karena kalah dalam

seluruh pertandingan, jadi

skor tim F mungkin berada

diatas skor tim A..

4) Instrumen Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Tabel 14

Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Komponen

Penilaian

Validator 1 Validator 2

1 5 5

2 5 5

3 5 5

4 5 5

5 5 5

6 5 5

Jumlah 30 30

Berdasarkan lembar validasi yang telah diisi oleh dosen pendidikan

matematika Universitas Sanata Dharma dan guru mata pelajaran

matematika SMP Negeri 2 Bangsri masing-masing memberikan skor 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

65

dari skor maksimum 30 dan menyatakan bahwa instrumen observasi

keaktifan belajar siswa layak digunakan.

5) Instrumen Bahan Ajar

Tabel 15

Hasil Validasi Instrumen Bahan Ajar

Komponen

Penilaian

Validator 1 Validator 2

1 5 5

2 5 4

3 5 5

4 5 5

5 4 4

6 5 5

7 5 5

Jumlah 34 33

Berdasarkan lembar validasi yang telah diisi oleh guru mata

pelajaran matematika SMP Negeri 2 Bangsri dan guru mata pelajaran

matematika SMP Negeri 2 Tulung. Masing-masing memberikan skor 34

dan 33 dari skor maksimum 35 dan menyatakan bahwa instrumen bahan

ajar layak digunakan.

6) Media Pembelajaran (Google Classroom)

Tabel 16

Hasil Validasi Media Pembelajaran

Komponen

Penilaian Validator 1 Validator 2

1 4 5

2 4 5

3 4 5

4 4 4

5 3 4

6 4 5

7 4 5

8 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

66

9 4 5

10 4 5

Jumlah 39 48

Berdasarkan lembar validasi yang telah diisi oleh dosen

pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma dan guru mata

pelajaran matematika SMP Negeri 2 Bangsri. Masing-masing

memberikan skor 39 dan 48 dari skor maksimum 50. Untuk lembar

validasi oleh dosen pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma

menyatakan bahwa media pembelajaran (Google Classroom) layak

digunakan dengan revisi, adapun revisi yang diberikan adalah tampilan

video perlu diperbaiki pada bagian tulisan awal, tampilan awal Google

Classroom perlu diperbaiki dengan menambahkan tulisan selamat datang

di pembelajaran matematika, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) perlu

diperbaiki dengan menambahkan tujuan pembelajaran.

H. Metode Analisis Data

Setelah peneliti memperoleh data dari lapangan, maka peneliti akan

menganalisis data tersebut dengan berbagai teknik. Adapun teknik analisis data

yang akan digunakan oleh peneliti adalah:

1. Analisis Data Pengamatan Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Blended Learning

a. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran

Blended Learning pada Setiap Pertemuan.

Dalam proses analisis keterlaksanaan proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Blended Learning, maka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

67

dibberikan skor 1 untuk pernyataan yang diberikan tanda cek ( pada

kolom “ya” dan skor 0 pada kolom “tidak”. Selain itu, dihitung jumlah

skor keterlaksanaan model pembelajaran sehingga dapat dihitung

persentasenya. Cara memperoleh persentase keterlaksanaan model

pembelajaran Blended Learning pada setiap pertemuaan adalah jumlah

skor keterlaksanaan model pembelajaran Blended Learning dari kedua

observer, dibagi skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator

dikali 2 ( karena terdiri dari 2 observer), kemudian dikalikan dengan

100% atau dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:

Persentase keterlaksanaan model pembelajaran Blended Learning

Jumlah skor keterlaksanaan model pembelajaran Blended

Learning dari kedua observer

Skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator.

(

b. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran

Blended Learning secara keseluruhan.

c. Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Blended Learning secara keseluruhan dapat diperoleh dari rerata

persentase keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model

Blended Learning dari kedua pertemuan atau dapat ditulis sebagai

berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

68

Setelah memperoleh hasil persentase keterlaksanaan proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Blended Learning, baik pada setiap

pertemuan maupun secara keseluruhan, maka akandibandingkan dengan

kriteria keterlaksanaan model pembelajaran seperti tabel berikut:

Tabel 17 Kriteria Ketrelaksanaan Model Pembelajaran (Arikunto, 2009:245)

Interval Kriteria

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

K = Keterlaksanaan keseluruhan

2. Analisis data tes Higher Order Thinking Skill (HOTS).

Data tes Higher Order Thinking Skill (HOTS) digunakan untuk

mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Bentuk soal berupa

soal uraian dengan jumlah soal tiga. Adapun rincian skor maksimal tes

Higher Order Thinking Skill(HOTS) adalah sebagai berikut:

Tabel 18

Skor tes Higher Order Thinking Skill(HOTS)

No Soal Indikator Skor Maks

2 Megetahui pola atau hubungan dari setiap data 10

1 Menganalisis informasi dari setiap pernyataan 60

3 Kreatif dalam menyelesaikan masalah 30

Setelah hasil tes siswa diberi skor sesuai dengan skor diatas, maka skor

tersebut diubah dalam bentuk nilai dengan rumus sebagai berikut:

Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

69

Data-data yang diperoleh dianalisis dengan mencari nilai rata-rata, nilai

tertinggi, nilai terendah, jumlah siswa yang tuntas, dan jumlah siswa yang

tidak tuntas. Dari hasil analisis kemudian dikonversikan kedalam kategori

menurut Arikunto (2013:281)

Tabel 19 Kriteria Nilai Tes Siswa

Nilai Keterangan

Baik Sekali

Baik

Cukup

Kurang

Gagal

(Modifikasi Arikunto 2013:381)

Selain dikategorikan seperti Tabel 19. Dalam penelitian ini anlisis data

tes juga dikategorikan tuntas ( jika nilai ) dan tidak tuntas (jika nilai<

68). Kemampuan berpikir tingkat tinggi dikatakan sudah mulai tumbuh

apabila nilai pada setiap indikator kemampuan berpikir tingkat berada pada

kategori baik sekali sampai cukup, hal ini sesuai hasil penelitian dari

Nurhayati dan Lia Angraeni (2017) yang menyatakan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi dikatakan tumbuh atau berkembang apabila nilai

setiap indikator dari kemampuan berpikir tingkat tinggi minimal sudah

masuk dalam kategori cukup.

3. Analisis Data Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa

Setelah data tentang aktivitas belajar siswa terkumpul maka akan

dilakukan analisis data. Adapun langkah-langkah analisis data pengamatan

keaktifan belajar siswa sebagai berikut:

a. Menghitung persentase skor pengamatan setiap pertemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

70

b. Menghitung rata-rata persentase skor pengamatan secara keseluruhan

dari persentase skor pengamatan setiap pertemuan.

c. Menarik kesimpulan

Mengkonversikan hasil persentase pengamatan di kelas VII B dengan

kriteria untuk keaktifan belajar suswa.

Pedoman kriteria keaktifan siswa pada pembelajaran menurut Arikunto

(2007: 18) sebagai berikut:

Tabel 20 Pedoman Kriteria untuk Keaktifan Siswa

Capaian Kriteria

75% - 100% Tinggi

51% - 74% Sedang

25% - 50% Rendah

0% - 24% Sangat Rendah

5. Analisis Data Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

Data hasil wawancara akan dianalisis secara deskriptif yaitu dengan

menyimpulkan jawaban siswa selama proses wawancara. Hal tersebut

dilakukan dengan cara membuat transkrip wawancara dari hasil yang

diperoleh melalui rekaman wawancara tiap subjek penelitian. Selanjutnya

diambil poin-poin yang penting dari transkrip wawanacara tiap subjek

penelitian tersebut untuk mengkonfirmasi tanggapan siswa dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

71

pembelajaran sehingga dapat diketahui lebih lanjut terkait proses

pembelajaran terhadap keaktifan belajar siswa.

I. Prosedur Penelitian

Rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian

berlangsung adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mempersiapkan hal-hal

yang diperlukan agar penelitian dapat berlangsung dengan lancar. Hal-hal

yang dipersiapkan di antaranya adalah :

a. Menentukan materi yang diajarkan

b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

c. Menyiapkan instrumen penelitian

d. Menguji instrumen penelitian

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Blended Learning.

b. Peneliti melakukan observasi kelas pada saat pembelajaran

c. Peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui hasil

implementasi model pembelajaran Blended Learning terhadap keaktifan

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

72

d. Peneliti memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui hasil

implementasi model pembelajaran Blended Learning terhadap Higher

Order Thinking Skill (HOTS).

3. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data ini, peneliti mengolah data yang telah

diperoleh selama melaksanakan penelitian untuk mendapatkan suatu

kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

73

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian mengenai

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning

pada materi penyajian data di kelas VII SMP Negeri 2 Bangsri. Pada

persiapan penelitian, peneliti melakukan validasi isi instrumen, agar

instrumen yang akan digunakan valid, sehingga hasil data yang diharapkan

juga valid. Instrumen-instrumen yang divalidasi antara lain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes Higher Order Thinking Skill

(HOTS) , lembar observasi keaktifan belajar siswa, pedoman wawancara

keaktifan belajar siswa, bahan ajar, media pembelajaran. Instrumen-

instrumen tersebut divalidasi oleh dosen Pendidikan Matematika Universitas

Sanata Dharma yaitu Eko Budi Santoso, Sj, S.Pd, Ph.D dan Niluh Sulistyani

M.Pd. , selain itu instrumen-instrumen tersebut juga divalidasi oleh guru

mata pelajaran matematika SMP Negeri 2 Bangsri dan SMP Negeri 2

Tulung yaitu Sukati. S.Pd dan Purnomo S.Pd. Adapun hasil validasi dapat

dilihat pada BAB III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

74

2. Pelaksanaan Penelitian

Tabel 21 Jadwal Pemelitian

Hari, Tanggal Kegiatan

Sabtu, 28 April 2018

09.00-10.20 WIB

Memberikan penjelasan mengenai model pembelajaran

Blended Learning serta memberikan penjelasan

mengenai Google Classroom

Senin, 30 April 2018

10.20-11.40 WIB

Pelaksanaan pembelajaran materi data dan penyajian

data dalam bentuk table

Rabu, 2 Mei 2018

07.00-07.40 WIB

Pelaksanaan pembelajaran materi penyajian data dalam

bentukdiagram batang dan diagram garis

Sabtu, 5 Mei 2018

09.00-10.20 WIB

Pelaksanaan pembelajaran materi penyajian data dalam

bentukdiagram lingkaran dan latihan persiapan tes.

Senin, 7 Mei 2018

10.20-11.40 WIB

Pelaksanaan tes tertulis

Adapun rincian kegiatan sebagai berikut:

Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

Blended Learning, peneliti menyiapkan kelengkapan mengajar seperti

RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa),

dan daftar hadir siswa. Pembelajaran ini dilaksanakan di kelas VII B.

Kelengkapan mengajar ini dibuat untuk satu bab materi yaitu materi

penyajian data dengan jumlah pertemuan sebanyak tiga pertemuan (5 40

menit). Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti memiliki peran

sebagai pengajar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan diamati

oleh 2 observer yaitu Hendri Agus Santoso dan Richa Maya yang

merupakan mahasiswa PGSD Universitas Ahmad Dahlan. Observer

mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Blended Learning serta

mengamati aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

75

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Blended

Learning. Perincian kegiatan adalah sebagai berikut:

a. Sebelum Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran Blended Learning, peneliti memberikan penjelasan

mengenai model pembelajaran Blended Learning kepada siswa yaitu

menjelaskan syarat untuk bergabung dengan Google Classroom yaitu

harus memiliki akun gmail terlebih dahulu, sehingga siswa harus

sudah memiliki akun gmail sebelum berrgabung dengan Google

Classroom selain itu peneliti juga menjelaskan cara menggunakan

Google classroom tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28

April 2018 pada pukul 09.00-10.20 WIB.

b. Pertemuan Pertama (2 40 menit)

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada

tanggal 30 April 2018 pada pukul 10.20-11.50. Pertemuan ini dibagi

menjadi tiga bagian yakni bagian penduhuluan, bagian inti dan bagian

penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan peneliti memberikan salam,

meminta ketua kelas untuk memimpin doa, mengecek kehadiran

peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan

apersepsi tentang materi pengertian data dan contoh data dalam

kehidupan sehari-hari yang telah diupload pada google classroom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

76

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti peneliti membagi kelas dalam tiga

kelompok yang terdiri dari 10-12 orang. Kemudian peneliti

menjelaskan proses diskusi yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran ini. Peneliti meminta peserta didik mengumpulkan

data ukuran sepatu dari anggota kelompoknya dengan cara yang

berbeda-beda setiap kelompok (kelompok pertama mengumpulkan

data dengan menggunakan cara tanya jawab, kelompok kedua

mengumpulkan data dengan menggunakan cara mengisi data pada

kertas, dan kelompok ketiga mengumpulkan data dengan

menggunakan cara melihat secara langsung ukuran sepatu

temannya). Peneliti memberikan waktu 10 menit untuk

mengerjakannya. Setelah data selesai dikumpulkan peneliti

meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan

pekerjaannya di depan kelas dan peneliti serta peserta didik lain

memperhatikan dan memberi tanggapan pada pekerjaan yang

sedang dipresentasikan. Selanjutnya peneliti meminta peserta didik

untuk menyajikan data yang telah peserta didik dapatkan dalam

bentuk tabel dengan mengikuti langkah-langkah yang telah

disediakan peneliti yang terdapat pada LKS . Peneliti memberikan

waktu 15 menit untuk mengerjakan, setelah peserta didik selesai

peneliti meminta dua peserta didik mempresentasikan pekerjaan di

depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

77

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan ini peneliti membantu peserta didik untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini.

Peneliti menyampaikan tugas untuk materi penyajian data dalam

bentuk tabel serta menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya yaitu tentang penyajian data dalam bentuk

diagram batang dan diagaram garis yang telah diupload pada

google classroom.

c. Pertemuan kedua (1 40 menit)

Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal

2 Mei 2018 pada pukul 07.00-07.40. Adapun pelaksanaan pertemuan

kedua sebagai berikut:

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan ini peneliti mengucapkan salam, meminta

ketua kelas untuk memimpin doa, mengecek kehadiran peserta

didik, memberikan penjelasan mengenai peserta didik yang belum

mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya, menyampaikan

tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi tentang contoh diagram

batang dalam kehidupan sehari-hari yang sudah diupload dalam

google classroom.

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan ini peneliti meminta peserta didik untuk

mengerjakan Lembar kerja Siswa ( LKS ) 2 yaitu menyajikan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

78

dalam bentuk diagram batang dan diagram garis dengan mengikuti

langkah-langkah menyajikan data dalam bentuk diagram batang

dan diagram garis yang terdapat pada LKS 2. Untuk kegiatan

diskusi ini peneliti memberikan waktu 20 menit untuk

mengerjakan. Setelah waktu habis peneliti meminta dua peserta

didik untuk mempresentasikan pekerjaannya di depan kelas dan

peneliti dan peserta didik lain memperhatikan dan memberi

tanggapan mengenai pekerjaan yang sedang dipresentasikan.

Kemudian 5 menit sebelum waktu habis peneliti meminta peserta

didik untuk mengerjakan soal latihan yang telah disediakan oleh

peneliti. Untuk soal latihan ini tidak dapat didiskusikan karena

waktu sudah habis.

c) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, peneliti membantu peserta didik

untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan

ini, peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya yaitu tentang penyajian data dalam bentuk

diagram lingkaran serta meminta siswa untuk mengerjakan soal-

soal latihan mengenai tabel, diagaram batang, diagram garis, dan

diagram lingkaran yang sudah diupload dalam google classroom.

d. Pertemuan Ketiga (2x40 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

79

Pembelajaran pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal

5 Mei 2018 pada pukul 09.00-10.20. Adapun pelaksanaan

pembelajaran sebagai berikut:

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan ini peneliti mengucapkan salam, meminta

ketua kelas untuk memimpin doa, mengecek kehadiran peserta

didik, menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi

tentang cara mengubah nilai menjadi persentase dan sudut yang

sudah diupload dalam google classroom.

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan ini peneliti meminta peserta didik untuk

mengamati video pembelajaran yang disajikan peneliti yaitu

menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran. Selanjutnya

peneliti meminta peserta didik mengerjakan tugas pada Lembar

Kerja Siswa (LKS) 3. Untuk kegiatan ini peneliti memberikan

waktu 25 menit kepada peserta didik untuk mengerjakannya,

setelah waktu habis peneliti meminta dua peserta didik untuk

mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas, lalu peneliti dan

peserta didik lain memperhatikan dan memberi tanggapan

mengenai pekerjaan yang sedang dipresentasikan. Selanjutnya

peneliti meminta peserta didik untuk mengerjakan latihan soal

yang berguna sebagai latihan untuk tes pada pertemuan berikutnya.

Setelah waktu habis peneliti dan peserta didik berdiskusi mengenai

latihan soal tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

80

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, peneliti membantu peserta didik

untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan

ini, Peneliti menyampaikan mengenai tes yang akan dilaksanakan

pada pertemuan selanjutnya serta tugas yang telah diupload pada

google classroom.

e. Pertemuan Keempat (2 menit)

Setelah pembelajaran dengan model pembelajaran Blended

Learning selesai maka pada pertemuan berikutnya yaitu pada tanggal

7 Mei 2018 pada pukul 11.20 – 12.50 peneliti mengadakan tes tertulis.

B. Hasil dan Analisis Penelitian

Setelah melakukan penelitian maka peneliti memperoleh beberapa data

yaitu data pengamatan keaktifan belajar siswa oleh observer, data nilai pre-test

peserta didik, data nilai post-test peserta didik, data hasil wawancara tentang

keaktifan belajar siswa, dan data keterlaksanaan model pembelajaran Blended

Learning. Berikut akan ditampilkan data yang telah diperoleh:

1. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Blended Learning

Untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Blended Learning

yang digunakan pada kelas eksperimen, maka peneliti meminta bantuan

kepada dua observer untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran

selam proses pembelajaran berlangsung. Perhatikan Tabel 23, dalam Tabel

dibawah ini akan diperhatikan hasil pengamatan setiap observer pada setiap

pertemuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

81

Tabel 22

Hasil Analisis Pengamatan Keterlaksanaan Model

Pembelajaran

Aspek Keterlaksanaan I II III

Pendahuluan

1. Apersepsi

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan

rencana kegiatan

2

2

2

2

2

2

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi

1. Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan

2

2

2

2

2

2

Pendekatan/strategi Pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan munculnya kebiasaan

positif

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

waktu yang telah dialokasikan

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

Media Pembelajaran

1. Menunjukkan keterampilan dalam

penggunaan media

2. Menggunakan media berupa secara efektif

dan efisien

2

2

2

2

2

2

Pembelajaran Yang Memicu Dan Memelihara

Keterlibatan Siswa

1. Menimbulkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

2. Merespon positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-

siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

82

Keterangan

I = Pertemuan 1

II = Pertemuan 2

III = Pertemuan 3

Berdasarkan tabel x, pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua,

dari 18 pernyataan kegiatan yang diamati , terdapat 17 kegiatan yang

terlaksana dan 1 kegiatan yang tidak terlaksana. Sehingga, persentase

keterlaksanaan pembelajaran untuk pertemuan pertamadan pertemuan

kedua adalah 94,4%. Adapun kegiatan yang tidak terlaksana dalam

pertemuan ini adalah melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa. Kegiatan tersebut tidak terlaksana dikarenakan waktu

pembelajaran yang telah habis sehingga peneliti hanya melakukan

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang

kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar

2

2

2

2

2

2

Penutup

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan

siswa

0

2

0

2

0

2

Jumlah 34 34 36

Skor Maksimum 36 36 36

Presentase 94,4% 94,4 % 100%

Kategori Setiap Pertemuan Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Presentase secara keseluruhan 94,44 %

Kategori secara keseluruhan Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

83

kegiatan menyimpulkan dalam kegiatan penutup. Sedangkan pada

pertemuan ketiga, semua kegiatan terlaksana. Sehingga persentase pada

pertemuan ketiga adalah 100%. Pertemuan keempat digunakan untuk

melaksanakan tes Higher Order Thinking Skill (HOTS). Adapun

diagram batang dari data mengenai keterlaksanaan pembelajaran adalah

sebagai berikut:

Gambar 5. Diagram Batang Tentang Keterlaksanaan

Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan dari

pertemuan kedua ke pertemuan ketiga secara keseluruhan

keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Blended

Learning dikelas VII B SMP Negeri 2 Bangsri termasuk dalam kategori

sangat baik dengan rata-rata persentase sebesar 94,44%.

2. Data Nilai Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Berikut akan dipaparkan data hasil tes Higher Order Thinking Skill

(HOTS) kelas VII B.

91,00%

92,00%

93,00%

94,00%

95,00%

96,00%

97,00%

98,00%

99,00%

100,00%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Data Keterlaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

84

Tabel 23

Data nilai tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Siswa I2 I1 I3 Skor

Perolehan Nilai Kategori

1 36 10 6 52 52 Kurang

2 48 10 0 58 58 Cukup

3 36 10 4 50 50 Kurang

4 24 10 12 46 46 Kurang

5 48 10 0 58 58 Cukup

6 32 10 14 56 56 Cukup

7 36 10 0 46 46 Kurang

8 36 5 0 41 41 Kurang

9 40 10 14 64 64 Cukup

10 36 10 2 48 48 Kurang

11 48 10 10 68 68 Baik

12 12 10 0 22 22 Gagal

13 48 10 0 58 58 Cukup

14 0 10 0 10 10 Gagal

15 24 10 10 44 44 Kurang

16 24 10 2 36 36 Gagal

17 24 10 0 34 34 Gagal

18 24 10 2 36 36 Gagal

19 52 10 10 72 72 Baik

20 36 10 12 58 58 Cukup

21 52 10 4 62 62 Cukup

22 36 2 0 38 38 Gagal

23 44 10 0 54 54 Kurang

24 36 10 0 46 46 Kurang

25 36 10 4 50 50 Kurang

26 24 10 0 34 34 Gagal

27 36 10 12 58 58 Cukup

Skor Perolehan 928 257 118

Jumlah 1299 1299

Rata-rata 48,11 Kurang

Nilai Tertinggi 72

Nilai Terendah 10

Jumlah siswa yang tuntas KKM (68) 2

Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM

(68) 25

Standar Deviasi 13,90

Keterangan:

I = Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

85

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa siswa yang tidak tuntas ada

25 siswa dan siswa yang tuntas terdapat 2 siswa dari 27 siswa yang

mengikuti tes Higher Order Thinking Skill (HOTS). Dengan nilai

terendah adalah 10 dan nilai tertinggi adalah 72. Selain itu ada 2 siswa

yang termasuk kedalam kategori baik, 8 siswa dalam kategori cukup,

10 siswa dalam kategori kurang dan 7 siswa dalam kategori gagal. Jika

dilihat tiap indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi /HOTS dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 24 Hasil Tes Higher Order Thinking Skill(HOTS)

Indikator HOTS Skor

Perolehan

Skor

Mak Nilai Kategori

Menganalisis 257 270 95 Baik Sekali

Mengevaluasi 928 1620 57 Cukup

Mencipta/Mengkreasi 118 810 14 Gagal

Rata-rata 55 Kurang

Berdasarkan tabel diatas , rata-rata per indikator HOTS adalah 55

dengan kategori kurang. Dari ketiga indikator HOTS yang termasuk

kategori baik sekali adalah indikator menganalisis, kemudian yang

masuk dalam kategori cukup adalah indikator mengevaluasi dan yang

masuk kedalam kategori gagal adalah mencipta/mengkreasi. Pencapaian

indikor dengan nilai tertinggi adalah indikator menganalisis sebesar 95

dan nilai yang terendah adalah indikator mencipta/mengkreasi sebesar

14.

3. Data Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Oleh Observer

Pengamatan keaktifan belajar siswa oleh observer dilakukan dengan

tujuan untuk memberikan penilaian keaktifan belajar siswa. Pengamatan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

86

dilakukan oleh dua observer selama proses pembelajaran berlangsung . Pada

tabel berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan keaktifan belajar siswa

oleh observer selama 3 pertemuan pembelajaran

Aspek yang Diamati I II III

Antusias siswa dalam mengikuti

pembelajaran

1. siswa mempehatikan pelajaran

2. siswa tidak terpengaruh oleh

situasi diluar kelas

3. siswa tampak bersemangat

dalam mengerjakan tugas

4. siswa tidak mengerjakan

pekerjaan lain saat

pembelajaran.

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

Interaksi siswa dengan guru pada

saat proses pembelajaran

berlangsung

1. siswa bertanya kepada guru

terkait dengan materi pelajaran

yang belum paham.

2. siswa bertanya kepada guru

terkait dengan materi pelajaran

yang belum paham.

3. siswa mengemukakan pendapat

kepada guru

2

0

0

2

2

2

2

2

2

Aktivitas siswa dalam kelompok

1. siswa dari anggota setiap

kelompok mengemukakan

pendapatnya

2. siswa dari anggota setiap

kelompok menanggapi

pertanyaan/pendapat teman satu

kelompok.

2

0

2

0

2

1

Tabel 25 Hasil Analisis Pengamatan Keaktifan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

87

Keterangan :

I = Pertemuan 1

II = Pertemuan 2

III = Pertemuan 3

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama keaktifan

belajar siswa memperoleh persentase sebesar 68,18% dan masuk dalam kategori

sedang. Pada pertemuan kedua keaktifan belajar siswa memperoleh persentase

sebesar 83,36% dan masuk dalam kategori tinggi, dan padapertemuan ketiga

kedua keaktifan belajar siswa memperoleh persentase sebesar 95,45% dan masuk

dalam kategori tinggi. Jika dilihat tiap indikator keaktifan belajar siswa dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 26

Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa

Indikator Keaktifan

Belajar

Skor

Perolehan

Skor

Maks

Persentase Kategori

Antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran

24 24 100% Tinggi

Interaksi siswa dengan

guru pada saat proses

pembelajaran

berlangsung.

14 18 77,7% Tinggi

Partisipasi siswa dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran

1. siswa mengemukakan pendapat

tentang simpulan proses

pembelajaran.

2. siswa mengacungkan tangan

untuk ikut menyimpulkan

2

1

2

1

2

2

Skor Perolehan 15 19 21

Skor Maksimum 22 22 22

Presentase Setiap Pertemuan 68,18% 83,36% 95,45%

Kategori Sedang Tinggi Tinggi

Rata-rata Presentase Secara

Keseluruhan 83,33%

Kategori Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

88

Aktivitas siswa dalam

kelompok

7 12 58,3% Sedang

Partisipasi siswa dalam

menyimpulkan hasil

pembelajaran

10 12 83,3% Tinggi

Rata-rata 80% Tinggi

Berdasarkan data pada tabel diatas rata-rata persentase per indikator keaktifan

belajar siswa adalah 80% dengan kategori tinggi. Pencapaian indikator dengan

persentase terbesaradalah antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebesar

100% dan persentase terendah adalah aktivitas siswa dalam kelompok sebesar

58,3%

4. Data Hasil Wawancara Terhadap Keaktifan Siswa

Pada pelaksanaan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 2 orang siswa

kelas VII B, berikut disajikan analisis hasil wawancara.

Adapun analisis Data Wawancara Kelas Eksperimen

Tabel 27

Hasil Analisis Data Wawancara dengan Siswa Kelas

No. Aspek yang

ditanyakan Analisis

1. Antusias siswa

dalam mengikuti

pembelajaran

Pada pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti siswa 1

dan siswa 2 merasa senang dalam mengikuti

pembelajaran tersebut sehingga terlihat bahwa siswa 1

dan siswa 2 bersemangat ketika memasuki jam pelajaran

matematika.

Siswa 1 dan siswa 2 sangat antusias memperhatikan

penjelasan dari peneliti, hal ini sesuai dengan apa yang

dilihat peneliti bahwa kedua siswa tersebut tidak

terganggu dengan teman yang tidak fokus terhadap

pembelajaran dan tidak terganggu dengan situasi luar.

2. Interaksi siswa

dengan guru

Dari pernyataan siswa 1 dan siswa 2 menunjukkan

bahwa siswa 1 dan siswa 2 tersebut masih kurang aktif

dalam hal bertanya kepada guru dengan alasan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

89

No. Aspek yang

ditanyakan Analisis

kedua siswa tersebut malu dan takut untuk bertanya.

Menurut peneliti siswa 1 sangat merasa malu dan takut

saat ingin bertanya kepada guru, meski guru sudah

mendekati siswa 1 tetapi siswa 1 masih malu-malu dan

takut untuk bicara apa yang menjadi kesulitan yang

dialami siswa 1. Hal yang berbeda ditunjukkan oleh

siswa 2 meski siswa 2 jarang sekali bertanya tetapi saat

didekati oleh guru dan saat siswa 2 ingin bertanya, siswa

tersebut berani berbicara apa yang menjadi kesulitan

yang dialami siswa 2.

Dan hal itu selaras dengan hal menjawab pertanyaan dari

guru. Siswa 1 dan siswa 2 tersebut sering kali takut dan

malu saat ingin menjawab pertanyaan dari guru sehingga

membuat suasana pembelajaran menjadi kurang aktif.

Kedua siswa tersebut harus dipancing terlebih dahulu

atau ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan dari

guru.

3. Aktivitas siswa

dalam kelompok

Meski saat mengemukakan pendapat dalam kelompok

terkadang siswa 1 dan siswa 2 berani dan terkadang

tidak berani, tetapi menurut peneliti siswa tersebut sudah

tergolong aktif mengemukkan pendapatnya dalam

kelompok. Ini terlihat saat bekerja secara kelompok,

siswa 1 dan siswa 2 terlihat berdiskusi dengan teman

kelompoknya sehingga terjadi interaksi siswa dengan

siswa.

Selain itu siswa 1 dan siswa 2 tersebut dapat menfaatkan

kerja kelompok dengan berdiskusi dengan teman satu

kelompok. Siswa 1 dan siswa 2 juga dapat membedakan

mana tugas yang harus dikerjakan secara kelompok atau

tugas yang harus dikerjakan secara individu. Sehingga

saat bekerja dalam kelompok tidak ada yang hanya

menggantungan diri dengan teman yang lain, semua

anggota kelompok bekerja dengan baik.

4. Partisipasi siswa

dalam

menyimpulkan

hasil

pembahasan

Sesuai pernyataan siswa 1 dan siswa 2 yang menujukkan

bahwa siswa 1 dan siswa 2 tersebut mendiskusikan

kembali pendapatnya dengan pendapat temannya

sehingga menurut peneliti aktivitas siswa dalam

menyimpulkan termasuk dalam kategori tinggi. Karena

menurut peneliti jika kedua siswa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

90

No. Aspek yang

ditanyakan Analisis

mendiskusikan kembali pendapatnya dengan pendapat

temannya maka dapat membuat suasana kelas lebih

hidup dan siswa lain yang tidak menjawab dapat ikut

berfikir mengenai jawaban dari siswa yang telah

menjawab.

C. Pembahasan

1. Higher Order Thinking(HOTS)

Berdasarkan hasil analisis tes Higher Order Thingking Skill(HOTS) ,

kemampuan berpikir tungkat tinggi siswa kelas VII B SMP Negeri 2

Bangsri sudah mulai tumbuh tetapi tidak optimal. Hal ini terlihat pada

nilai tes Higher Order Thinking(HOTS) 7,4% siswa dalam kategori baik,

29,69% siswa dalam kategori cukup, 37,03% siswa dalam kategori kurang

dan 25,95% siswa dalam kategori gagal. Untuk kemupuan berpikir tingkat

tinggi pada setiap indikator nilai tertinggi adalah indikator menganalisis

sebesar 95 masuk dalam kategori baik sekali dan nilai terendah adalah

indikator mencipta/mengkreasi sebesar 14 masuk kategori gagal.

Adapun hasil analisis nilai tes HOTS pada setiap indikator disajikan dalam

diagram lingkaran berikut ini:

Gambar 5. Diagram Lingkaran Tentang Analisis Data Setiap Indikator

95 57 14

Data Hasil Analisis Setiap Indikator

Menganalisis

Mengevaluasi

Mencipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

91

Berdasarkan Tabel 24 dan penyajian data diatas dapat dilihat

bahwa dalam penelitian ini tidak cukup data untuk menyatakan

bahwa model pembelajaran Blended Learning dapat menumbuhkan

Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa, ini dikarenakan siswa

belum memiliki kesiapan dalam mengikuti tes. Hal ini disebabkan

karena penggunaan model pembelajaran Blended Learning tidak

berjalan secara efektif. Siswa tidak memanfaatkan secara baik media

online google classroom yang digunakan peneliti, contohnya seperti

pengumpulan tugas, dalam pengumpulan tugas yang diupload pada

google classroom banyak siswa yang terlambat bahkan tidak

mengumpulkan tugas. Rata-rata hanya 20%-30% siswa yang tepat

waktu dalam mengumpulkan tugas, 30% terlambat mengumpulkan

dan 40% tidak mengumpulkan. Selain kurang efektifnya model

pembelajaran Blended Learning penyebab lain adalah pada saat

pembelajaran tatap muka, dalam pembelajaran tatap muka siswa

kurang mendapat latihan secara individu dan lebih banyak

melakukan latihan secara kelompok, oleh karena itu kesiapan siswa

dalam menghadapi tes menjadi berkurang.

Hal ini sesuai dengan teori Dimyati dan Mudjiono (2009:189)

ketidaksiapan menghadapi tes merupakan salah satu yang berpengaruh

terhadap hasil belajar, ketidaksiapan ini mencakup kemampuan

menetapkan diri pada keadaan apapun yang akan terjadi untuk

melakukan serangkaian tindakan, kesiapan diri baik jasmani dan rohani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

92

Jadi apabila kesiapan siswa dalam menghadapi tes kurang maka hasil

belajar yang diperoleh menjadi kurang optimal.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari tes Higher Order

Thinking Skill(HOTS) dapat disimpulkan tidak cukup bukti untuk

menyatakan bahwa model pembelajaran Blended Learning dapat

menumbuhkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa.

2. Keaktifan Belajar Siswa

Berdasarkan anlisis data hasil pengamatan keaktifan belajar siswa dapat

dilihat bahwa pada setiap pertemuan terdapat peningkatan, pada pertemuan

kedua terdapat peningkatan sebeasar 15,18% dibandingkan dengan

pertemuan kedua dan pada pertemuan ketiga terdapatan peningkatan

sebesar 12,09% dibandingkan pertemuan ketiga. Adapun peningkatan

tersebut dapat dilihat dalam diagaram batang berikut ini:

Gambar 6. Diagaram Batang Tentang Keaktifan Belajar Siswa

Keterangan :

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

P1 P2 P3

Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

93

P1 = Pertemuan 1

P2 = Pertemuan 2

P3 = Pertemuan 3

Peningkatan keaktifan belajar siswa pada setiap pertemuan

dikarena dengan penggunaan model pembelajaran Blended Learning yaitu

dengan memanfaatkan google clasroom. Siswa tersebut dapat mempelajari

terlebih dahulu materi atau Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan

dipelajari pada saat jam pembelajaran matematika, sehingga pada saat jam

pembelajaran matematika berlangsung siswa yang belum paham akan

materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat bertanya kepada guru atau

siswa lain yang sudah memahami materi tersebut. Selain itu dengan

mempelajari materi atau LKS terlebih dahulu siswa menjadi lebih siap

dalam menjawab maupun menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari

siswa lain. Sehingga suasana kelas menjadi lebih aktif. Hal ini sesuai

dengan teori mengenai manfaat dari model pembelajaran Blended

Learning yang dikemukan oleh Faizal (2011) yaitu terdapat penambahan

waktu pembelajaran dengan memanfaatkan media online, sehingga

pembelajaran tidak terbatas oleh waktu dan tempat.

Hasil wawancara dengan dua siswa di kelas VII B yang menyatakan

bahwa saat mengikuti pembelajaran matematika kedua siswa tersebut

selalu memperhatikan guru, berani dalam mengemukkan pendapat serta

dapat membedakan antara bekerja kelompok atau individu. Implementasi

model pembelajaran Blended Learning ini dapat dilihat dengan keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

94

siswa dan antusias siswa dalam memanfaatkan aplikasi google classroom

yang disediakan peneliti dengan mendownload materi, Lembar Kerja

Siswa dan video pembelajaran.

Berdasrkan data yang diperoleh dari pengamatan keaktifan belajar

siswa, wawancara keaktifan belajar siswa dan teori mengenai manfaat

model pembelajaran Blended Learning dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Blended

Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

95

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak lepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan

penelitian adalah Waktu pelaksanaan proses pembelajaran dengan

menggunakan model hanya terbatas 3 pertemuan, sehingga kegiatan

pembelajaran seperti terburu-buru, menyebabkan kurang maksimalnya proses

keterlaksanaan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

peneliti maka penelitian ini dapat disimpulkan:

1. Tidak cukup data untuk menyatakan bahwa model pembelajaran Blended

Learning dapat menumbuhkan Higher Order Thinking Skill(HOTS) siswa,

hal ini dikarenakan siswa belum memiliki kesiapan dalam mengikuti tes.

2. Model pembelajaran Blended Learning dapat mengembangkan keaktifan

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan dengan peningkatan keaktifan

belajar siswa pada setiap pertemuan yaitu 15,18% untuk pertemuan kedua

dan 12,09% untuk pertemuan ketiga. Secara keseluruhan rata-rata

persentase keaktifan belajar siswa adalah 83,33% dalam kategori tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberi saran:

1. Bagi guru

Menggunakan model pembelajaran Blended Learning dalam proses

pembelajaran matematika, harus memperhatikan alokasi waktu

pembelajaran agar pembelajaran terlaksana dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

97

2. Bagi peneliti selanjutnya

Mengalokasikan waktu dengan baik agar pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Blended Learning dapat berjalan

dengan baik, serta mempersiapkan media pembelajaran dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

98

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu. 2009. Psikologi Umum Edisi Revisi 2009. Jakarta: Rineka Cipta.

Akbar, Sa‟dun dan Sriwiyana, Hadi. (2010). Pengembangan Kurikulum

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta:Cipta Medika.

Amir, Tan. 2000. Karakteristik Proses Pembelajaran Berbasis Masalah. Jakarta:

PT. Prestasi Pustakarya.

Anderson, L.W & Krathwohl, D.R. (Eds). 2010. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom.(Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta; Pustaka Pelajar. (Buku

asli diterbitkan tahun 2001).

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta.

B. Sjukur, Sulihin. Pengaruh Blended Learning terhadap Motivasi Belajar dan

Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Kalimat.

Dimyati, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jendral Manaejemen

Pendidikan Dasar dan Menengah. 2010. Pelaksanaan Penilaian dalam

Implementasi KTSP di SMA Kementrian Pendidikan Nasional. Jakarta:

Direktorat Pembinaan SMA.

Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: REFERENSI (GP Press

Group).

Euis Karwati & Donni Juni Prinsah. 2014. Manajemen Kelas (Classroom

Management). Bandung: ALFABETA

Faizal, A. 2011. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa melalui Implementasi

Blended Learning pada Pembelajaran Biologi Kelas XI SMAIT Nur

Hidayah Kartasura. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

99

Graham, Charles R. 2004. Blended Learning Systems: Definition, Current Trends,

and Future Direction. Diambil dari http://www.publicationshere.com/

grahamintro , diakses tanggal 18 April 2018

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah B, Uno & Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAKEM.

Jakarta: Bumi Aksara.

Husamah. 2014. Pembelajaran BAURAN (BLENDED LEARNING). Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Hudojo, H. 1990. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta:Depdikbud

Kemendikbud. 2012. Survei Internasional TIMSS. [online], hal :1 . Tersedia

http://litbang.kemendikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss [10 januari

2018]

Kusdartiana, Lyli, Pentatito, Gunowibowo, dan Arnelis Djalil. 2014. Efektivitas

Model Pembelajaran Koopereatif Tipe NHT Pada Pembelajaran

Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, No. 1,2014.

Lawy. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan Di kelas IX akselerasi

SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal Matematika, Volume 3. No.2.

Desember 2009.

Maulana, Imron. 2016. Berpikir Tingkat Tinggi Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Pada Siswa SMP. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhamaddiyah Surakarta.

Mc Loughlin, C and Luca, J. 2000. (http://otl-curtin.edu.au/tlf/tlf2000/

mcloghlin.html, diakses tanggal 19 April 2018)

Mundir. 2012. Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nana, Sudjana. 2005. Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja:

Rosdakarya

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kotekstual (Contextual Teaching and Learning).

Malang: Universitas Negeri Malang.

Nurhayati dan Angraeni, Lia. 2017. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

(Higher Order Thinking Skill) dalam Menyelesaikan Soal Konsep Optika

Melalui Problem Based Learning. Jurnal Penelitian dan Pendidikan Fisika,

Volume 3, No. 2, 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

100

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Shibley, I; Amaral, K.A.; Shank, J.D.; dan Shibley, L.R. 2011. Designing a

Blended Course: Using ADDIE to Guide Instructional Design. Journal og

Collage Science Teaching.40(6): 80-85.

Suardana, K. 2012. Pendampingan Penyusunan Asesmen Fisika Berbasis OSN

Bagi Guru SMP Negeri Di Kota Tabanan. Laporan Pengabdian Masyarakat.

Universitas Pendidikan Ganesha.

Subana, dkk. 2000. Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Triantoro. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progesif: Konsep

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Kencana.

Paramita Ariandari, Weindy. 2018. Mengintegrasikan Higher Order Thinking

Skill dalam Pembelajaran Creative Problem Solving. Yogyakarta: Seminar

Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY.

Wendhie dan Widyaiswara. 2013. Implementasi Blended Learning dalam

Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.Jurnal Penelitian dan

Evaluasi Pendidikan.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

101

LAMPIRAN A. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP NEGERI 2 BANGSRI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : VII B/2

Materi Pokok : Penyajian Data

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (5 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

102

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Kompetensi Dasar

KD 3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajian (tabel,

diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran)

KD 4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram

garis, diagram batang dan diagram lingkaran.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan pertama

3.12.1 Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari.

3.12.2 Menjelaskan cara-cara mengumpulkan data.

4.12.1 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel.

Pertemuan kedua

4.12.2 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang.

4.12.3 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram garis..

4.12.4 Menafsirkan penyajian data dalam bentuk diagram batang

4.12.5 Menafsirkan penyajian data dalam bentuk diagram garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

103

Pertemuan ketiga

4.12.6 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.

4.12.7 Menafsirkan penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran.

4.12.8 Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penyajian data (

tabel, diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran ).

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan:

1. Siswa dapat mengenal macam-macam data dalam kehidupan sehari-

hari dengan tepat.

2. Siswa dapat menjelaskan cara mengumpulkan data dengan baik.

3. Siswa dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel.

4. Siswa dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram

batang dengan tepat.

5. Siswa dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram

garis dengan tepat.

6. Siswa dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram

lingkaran dengan tepat.

7. Siswa dapat menafsirkan diagram batang, diagram garis dan diagram

lingkaran dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

104

8. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan bentuk

penyajian data ( tabel, diagram batang, diagram garis dan diagram

lingkaran.

D. Materi Pembelajaran

1. Data

Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran

tentang suatu keadaan atau masalah, baik berupa angka-angka maupun

yang berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan

sebagainya. Data dapat digolongkan menjadi dua jenis data yaitu sebagai

berikut:

a. Menurut sifatnya

1) Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka.

Misalnya penjualan merosot, mutu barang baik, karyawan

resah.

2) Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan

atau angka. Misalnya produksi 100 unit/hari dan omset

penjualan naik 20%.

b. Menurut cara memperolehnya

1) Data primer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

105

Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diolah

sendiri oleh suatu perusahaan dengan mendatangi langsung

narasumber untuk memperoleh informasi tertentu.

Contoh : Data jumlah pemakaian pasta gigi perbulan yang di

kumpulkan perusahaan Unilever

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu

organisai atau perusahaan dalam bentuk sudah jadi dari pihak

lain. Artinya data tersebut tidak secara langsung diambil pada

narasumber.

Contoh : Data daya beli masyarakat yang diperoleh dari Biro

Pusat Statistika (BPS)

2. Penyajian Data

Data ini dapat disajikan dalam, tabel frekuensi, tabel presentase

diagram batang, diagram garis (Poligon), diagram lingkaran, adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Tabel frekuensi

Penyajian data tunggal dalam bentuk tabel disebut distribusi

frekuensi data tunggal. Untuk mempermudah dalam membuat tabel

frekuensi digunakan tally atau turus.

Langkah-langkah penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi.

1) Menghitung frekuensi dari masing-masing data.

2) Buat tabel dengan tiga kolom, kolom pertama nama

data, kolom kedua turus/tally dan yang ketiga

frekuensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

106

3) Isikan data tersebut berdasarkan nama kolomnya.

Contoh:

Diberikan data berat badan siswa kelas VII D SMP Negeri 2

Bangsri sebagai berikut.

39 35 38 36 36 35 39 37 39 38

36 36 36 37 38 36 35 36 36 36

37 35 39 38 38 39 38 35 37 38

Buat Tabel frekuensinya.

1) Menghitung frekuensi dari masing-masing data.

35 = 5, 36 = 9, 37 = 4, 38 = 7, 39 = 5

2) Buat tabel dengan tiga kolom, kolom pertama nama data,

kolom kedua frekuensi dan yang ketiga turus/tally.

Berat Badan Tally/Turus Frekuensi

3) Isikan data tersebut berdasarkan nama kolomnya.

Tabel frekuensi data ukuran sepatu siswa kelas VII D SMP Negeri

2 Bangsri

Berat badan Tally Frekuensi

35

36

37

38

39

||||

|||| ||||

||||

|||| ||

||||

5

9

4

7

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

107

Jumlah 30

b. Tebel presentase

Penyajian data tunggal dalam bentuk tabel disebut distribusi

presentase data tunggal. Untuk mempermudah dalam membuat

tabel presentase digunakan data presentase.

Langkah-langkah penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi.

1) Menghitung frekuensi dari masing-masing data.

2) Menghitung total frekuensi dari data tersebut.

3) Mencari presentase dari masing-masing data dengan

menggunakan rumus

.

4) Buat tabel dengan tiga kolom, kolom pertama nama

data, kolom kedua frekuensi dan yang ketiga

presentase.

5) Isikan data tersebut berdasarkan nama kolomnya.

Contoh:

Diberikan data berat badan siswa kelas VII D SMP Negeri

2 Bangsri sebagai berikut.

39 35 38 36 36 35 39 37 39 38

36 36 36 37 38 36 35 36 36 36

37 35 39 38 38 39 38 35 37 38

Buat tabel presentase.

1) Menghitung frekuensi dari masing-masing data.

35 = 5, 36 = 9, 37 = 4, 38 = 7, 39 = 5

2) Menghitung total frekuensi dari data tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

108

Total frekuensi

3) Mencari presentase dari masing-masing data dengan

menggunakan rumus

.

4) Buat tabel dengan tiga kolom, kolom pertama nama

data, kolom kedua frekuensi dan yang ketiga

presentase..

Berat Badan Frekuensi Presentase

5) Isikan data tersebut berdasarkan nama kolomnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

109

Tabel presentase data ukuran sepatu siswa kelas VII D

SMP Negeri 2 Bangsri

Berat badan Frekuensi Presentase

(

35

36

37

38

39

5

9

4

7

5

17%

30%

13%

23%

17%

Jumlah 30 100%

c. Diagram batang

Diagram batang biasanya berbentuk batang-batang vertikal

(tegak) atau horisontal (mendatar), dengan alasnya menyatakan

kategori dan tingginya menyatakan kuantitas dari kategori

berikut.Diagram batang cocok digunakan jika variabel data berupa

kategori.

Langkah-langkah penyajian data dalam bentuk diagram batang

yaitu sebagai berikut:

1) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

2) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

3) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

4) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

5) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

6) Gambar data tersebut menggunakan batang berdasarkan

nama sumbu.

Contoh:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

110

Diberikan data siswa baru tahun 2004 – 2007 suatu sekolah

sebagai berikut.

Tabel siswa baru tahun 2004-2007.

Tahun Siswa Siswi Jumlah

2004

2005

2006

2007

60

60

65

60

75

70

70

80

135

130

135

140

Gambarlah diagram batang untuk data tersebut.

Penyelesaian :

1) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

2) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

3) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

4) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

5) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

0

Sumbu Y

Sumbu X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

111

6) Gambar data tersebut berdasarkan nama sumbu

Gambar diagram batang untuk data diatas adalah sebagai

berikut.

Gambar diagram batang mengenai data siswa baru tahun

2004-2007

d. Diagram garis

Diagram garis biasa digunakan untuk menggambarkan suatu

data yang berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.Diagram garis

terdiri atas sumbu datar dan sumbu tegak yang saling tegak

lurus.Sumbu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tegak

melukiskan/ menunjukkan nilai data.

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006 2007

Data siswa baru tahun 2004-2007

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006 2007

Data siswa baru tahun 2004-2007

Siswi

Siswa

Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

112

Langkah-langkah penyajian data dalam bentuk diagram garis

1) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

2) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

3) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

4) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

5) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

6) Carilah titik dari setiap data.

7) Hubungkan setiap titik pada data tersebut .

Contoh:

Diberikan tabel penerimaan siswa baru SMP Maju Terus.

Tabel siswa baru SMP Maju Terus tahun 2003-2007.

Tahun Jumlah Siswa

2003

2004

2005

2006

2007

1500

1550

1600

1700

1750

Buatlah diagram garis dari data tersebut!

1) Membuat sumbu horisontal (sumbu X)

2) Membuat sumbu vertikal (sumbu Y)

3) Menetapkan titik 0 ( titik potong X dan Y )

0

Sumbu Y

Sumbu X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

113

4) Menetapkan nilai pada sumbu horisontal

5) Menetapkan nilai pada sumbu vertikal

6) Carilah titik potong pada setiap data.

7) Hubungkan setiap titik potong pada data tersebut .

Diagram garis dari data tersebut adalah:

1350

1400

1450

1500

1550

1600

1650

1700

1750

1800

2003 2004 2005 2006 2007

Siswa baru SMP Maju Terus

Tahun

1350

1400

1450

1500

1550

1600

1650

1700

1750

1800

2003 2004 2005 2006 2007

Siswa baru SMP Maju Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

114

Gambar Diagram garis jumlah siswa baru SMP Maju Terus

e. Diagram lingkaran

Diagram lingkaran merupakan salah satu bentuk penyajian

yang berbentuk lingkaran, yang telah dibagi dalam sektor-sektor

atau juring-juring.Tiap sektor melukiskan kategori data. Sebelum

membuat diagram ini, terlebih dahulu kita mencari proporsi dari

jumlah data keseluruhan, kemudian luas atau sudut pusat atau

juring menyatakan proporsi untuk kategori tersebut.

Langkah-langkah penyajian data bentuk diagram lingkaran

dalam persentase.

1) Menghitung frekuensi setiap data

2) Menghitung total frekuensi data tersebut

3) Menetukan besar presentase dari tiap data dengan

menggunakan rumus

4) Menggambar sebuah lingkaran dengan ukuran

sembarang

1300

1400

1500

1600

1700

1800

2003 2004 2005 2006 2007

Siswa baru SMP Maju Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

115

5) Membagi lingkaran dalam 10 juring lingkaran dibantu

oleh busur dengan tiap juring memiliki sudut

6) Membagi lingkaran menjadi juring-juring berdasarkan

presentase dari setiap data.

Langkah-langkah penyajian data bentuk diagram lingkaran

dalam sudut.

1) Menghitung frekuensi dari setiap data

2) Menghitung total frekuensi dari data tersebut.

3) Menentukan sudut dari tiap data dengan menggunakan

rumus

4) Menggambar sebuah lingkaran dengan ukuran

sembarang

5) Membagi lingkaran menjadi juring-juring berdasarkan

sudut dari setiap data.

Contoh

Diberikan data jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya

Husada sebagai berikut.

Tabel jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya Husada.

Sakit Jumlah Pasien

Demam berdarah

TBC

Tifus

150

70

80

Jumlah 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

116

Data tersebut merupakan data pasien yang sakit di RS,

Griya Husada.

Buatlah diagram lingkarannya.

Penyelesaian:

1) Menetukan besar presentase dari tiap data dengan

menggunakan rumus

atau

menentukan sudut dari tiap data dengan menggunakan

rumus

Terlebih dahulu kita cari presentase dari luasan yang

diperlukan kategori.

Tabel Presentase dan nilai sudut dari jumlah pasien RS.

Griya Husada.

Sakit Jumlah

Pasien

Presentase Sudut Pusat

Lingkaran

DB

150

TBC

70

Tifus 150

2) Menggambar sebuah lingkaran dengan ukuran

sembarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

117

3) Membagi lingkaran menjadi 10 juring lingkaran dengan

bantuan busur dan tiap juring lingkran memiliki sudut

36° ( presentase) sedangkan untuk penyajian data bentuk

diagram lingkaran dalam sudut hanya membagi

lingkaran menjadi juring-juring berdasarkan sudut dari

tersebut.

Presentase

Sudut

Pasien RS. Griya Husada

180°

90°

90°

DB

TBC

Tifus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

118

4) Membagi lingkaran juring-juring lingkaran berdasarkan

Presentase

Jadi diagram lingkaran tersebut menjadi

50%

26,67%

23,33%

Pasien RS. Griya Husada

DB

TBC

Tifus

50%

26,67%

23,33%

Pasien RS. Griya Husada

DB

TBC

Tifus

180°

90°

90°

DB

TBC

Tifus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

119

E. Model, Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Blended Learning

Pendekatan : Saintifik

F. Media, Alat, dan

1. Media : Video pembelajaran dan Google Classroom

2. Alat/bahan

a. Alat : Papan tulis, LCD, Laptop.

b. Bahan : Lembar Kerja Siswa

G. Sumber Pembelajaran

Kemendikbud. 2014. Matematika: Buku Guru. Jakarta: Pusat Kurikulum

dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Kemendikbud. 2014. Matematika: Buku Siswa. Jakarta: Pusat Kurikulum

dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Budi Utomo, Ichwan & Masduki. 2008. Matematika IX Untuk SMP dan

MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama : 3.12.1, 3.12.2, 4.12.1

Kegiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

120

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Kegiatan Awal ( 20 Menit )

Menyiapkan Siswa:

Orientasi

1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru dan siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Guru mengecek kehadiransiswa,

Pretestdalam waktu 20 menit

Apersepsi

1. Guru melakukan apersepsi dengan

bertanya pengertian data dan

contoh data dalam kehidupan

sehari-hari. ( Materi ini sudah

diupload pada google classrom )

Orientasi

1. Siswa menjawab salam dari

guru

2. Siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Siswa menjawab pertanyaan

dari guru.

Pretestdalam waktu 20 menit

Apersepsi

1. Siswa menjawab pertanyaan

dari guru tentang pengertian

data dan contoh data dalam

kehidupan sehari-hari. (

Materi ini sudah diupload

pada google classrom )

Kegiatan Inti ( 55 Menit )

Mengamati:

1. Guru membagi siswa dalam 3

kelompok dengan angota 9 – 10

orang,

2. Guru meminta setiap siswa untuk

mengumpulkan data mengenai

ukuran sepatu seluruh anggota

kelompok dengan cara yang telah

ditentukan guru, kelompok 1

dengan cara tanya jawab,

kelompok 2 dengan cara mengisi

data ukuran sepatu pada kertas,

dan kelompok 3 dengan cara

mengamati langsung ukuran

sepatunya.

3. Guru meminta siswa menuliskan

data yang diperoleh pada tempat

yang telah disediakan

4. Guru meminta setiap siswa

mengamati langkah-langkah

penyajian data dalam bentuk tabel

pada LKS 1 untuk menjawab

pertanyaan pada LKS 1.

Menanya:

1. Guru meminta siswa bertanya

jika ada yang belum dipaham,

misalnya : Bagaimana cara

Mengamati:

1. Siswa berkumpul dengan

kelompoknya.

2. Siswa mengumpulkan data

mengenai ukuran sepatu

seluruh anggota kelompok

dengan cara yang telah

ditentukan guru.

3. Siswa menuliskan data yang

diperoleh pada tempat yang

telah disediakan.

4. Siswa mengamati langkah-

langkah penyajian data dalam

bentuk tabel pada LKS 1

untuk menjawab pertanyaan

pada LKS 1.

Menanya: 1. Siswa bertanya kepada guru

jika ada yang belum dipahami.

Misalnya : Bagaimana cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

121

menyajikan data dalam bentuk

tabel?

Mencoba / Mengumpulkan Data

1. Guru meminta setiap siswa

menyajikan data ukuran sepatu

dengan mengikuti langkah-

langkah penyajian data dalam

bentuk tabel yang terdapat pada

LKS 1.

Mengasosiasi/Menganalisis Data

1. Guru meminta siswa mengolah

informasi mengenai langkah-

langkah penyajian data dalam

bentuk tabel guna menjawab

pertanyaan yang terdapat pada

LKS 1

Mengkomunikasikan

1. Guru meminta beberapa siswa

untuk menuliskan dan

mempresentasikan hasil

pekerjaannya. (siswa tersebut

ditentukan oleh guru)

menyajikan data dalam bentuk

tabel?

Mencoba/Mengumpulkan Data

1. Siswa menyajikan data ukuran

sepatu dengan mengikuti

langkah-langkah penyajian

data dalam bentuk tabel yang

terdapat pada LKS 1.

Mengasosiasi/Menganalisis Data

1. Siswa mengolah informasi

mengenai langkah-langkah

penyajian data dalam bentuk

tabel guna menjawab

pertanyaan yang terdapat pada

LKS 1

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyiapkan diri untuk

menuliskan serta

mempresentasikan hasil

pekerjaannya

Kegiatan Penutup ( 5 Menit )

Merangkum

1. Guru mengajak siswa

menyimpulkan materi yang sudah

dipelajar yaitu cara

mengumpulkan data, dan cara

menyajikan data dalam bentuk

tabel.

Tindak Lanjut

1. Memberikan arahan untuk materi

pada pertemuan selanjutnya yaitu

mengenai diagram batang dan

diagram garis yang sudah

diupload pada google classroom.

2. Guru memberi tugas yang sudah

diupload pada google classroom

serta meminta siswa mengupload

tugas tersebut pada google

classroom.

3. Berdoa dan mengucapkan salam

Merangkum

1. Siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari yaitu cara

mengumpulkan data dan cara

menyajikan data dalam bentuk

tabel.

Tindak Lanjut

1. Siswa mendengarkan arah dari

guru mengenai materi

selanjutnya yaitu diagram

batang dan diagram garis.

2. Siswa mendengar penjelasan

dari guru mengenai tugas.

3. Berdoa dan menjawab salam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

122

Pertemuan kedua : 4.12.2, 4.12.3, 4.12.4. 4.12.5

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Kegiatan Awal ( 5 Menit )

Menyiapkan Siswa:

Orientasi

1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru dan siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Guru mengecek kehadiransiswa,

Apersepsi

1. Guru melakukan apersepsi dengan

bertanya contoh diagram batang

pada kehidupan sehari-hari.

Orientasi

1. Siswa menjawab salam dari

guru

2. Siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Siswa menjawab pertanyaan

dari guru.

Apersepsi

1. Siswa menjawab pertanyaan

dari guru tentang contoh

diagram batang pada

kehidupan sehari-hari..

Kegiatan Inti ( 30Menit )

Mengamati:

1. Guru meminta siswa mengamati

langkah-langkah penyajian data

dalam bentuk diagram batang dan

diagram garis pada LKS 2 untuk

menjawab pertanyaan pada LKS

2 tentang menyajikan data dalam

bentuk diagram batang dan

diagram garis.

Menanya:

1. Guru meminta siswa bertanya jika

ada yang belum dipaham,

misalnya : Bagaimana cara

menyajikan data dalam bentuk

diagram batang?

Mencoba / Mengumpulkan Data

1. Guru meminta siswa menyajikan

data pada LKS 2 dengan

mengikuti langkah-langkah

penyajian data dalam bentuk

diagram batang dan diagram garis

yang terdapat pada LKS 2.

Mengasosiasi/Menganalisis Data

1. Guru meminta siswa mengolah

informasi mengenai langkah-

langkah penyajian data dalam

Mengamati:

1. Siswa mengamati langkah-

langkah penyajian data dalam

bentuk diagram batang dan

diagram garis pada LKS 2

untuk menjawab pertanyaan

pada LKS 2 tentang

menyajikan data dalam bentuk

diagram batang dan diagram

garis.

Menanya: 1. Siswa bertanya kepada guru

jika ada yang belum dipahami.

Misalnya : Bagaimana cara

menyajikan data dalam bentuk

diagram batang?

Mencoba/Mengumpulkan Data

1. Siswa menyajikan data pada

LKS 2 dengan mengikuti

langkah-langkah penyajian

data dalam bentuk diagram

batang dan diagram garis yang

terdapat pada LKS 2.

Mengasosiasi/Menganalisis Data

1. Siswa mengolah informasi

mengenai langkah-langkah

penyajian data dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

123

bentuk diagram batang dan

diagram garis pada guna

menjawab pertanyaan pada LKS 2

mengenai penyajian data dalam

bentuk diagram batang dan

diagram garis.

Mengkomunikasikan

1. Guru meminta beberapa siswa

untuk menuliskan dan

mempresentasikan hasil

pekerjaannya tentang penyajian

data dalam bentuk diagram batang

dan diagram garis.

Latihan Soal

1. Guru meminta siswa mengerjakan

latihan pada LKS 2 tentang

diagram batang dan diagram

garis.

diagram batang dan diagram

garis pada LKS 2 guna

menjawab pertanyaan pada

LKS 2 mengenai penyajian

data dalam bentuk diagram

batang dan diagram garis.

Mengkomunikasikan

Siswa menyiapkan diri untuk

menuliskan serta

mempresentasikan hasil

pekerjaannya tentang

penyajian data dalam bentuk

diagram batang dan diagram

garis.

Latihan Soal

1. Guru meminta siswa

mengerjakan latihan pada

LKS 2 tentang diagram batang

dan diagram garis.

Kegiatan Penutup ( 5 Menit )

Merangkum

1. Guru mengajak siswa

menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari yaitu langkah-

langkah penyajian data dalam

bentuk diagram batang dan

diagram garis

Tindak Lanjut

1. Memberikan arahan untuk

materi pada pertemuan

selanjutnya yaitu mengenai

diagram lingkran serta

meyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan penyajian

data dalam bentuk tabel,

diagram batang, diagram garis

serta diagram lingkaran yang

sudah diupload pada google

classroom.

2. Berdoa dan mengucapkan salam

Merangkum

1. Siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari yaitu

langkah-langkah penyajian data

dalam bentuk diagram batang

dan diagram garis

Tindak Lanjut

1. Siswa mendengarkan arah dari

guru mengenai materi

selanjutnya yaitu mengenai

diagram lingkran serta

meyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan penyajian

data dalam bentuk tabel,

diagram batang, diagram garis

serta diagram lingkaran yang

sudah diupload pada google

classroom..

2. Berdoa dan menjawab salam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

124

Pertemuan ketiga: 4.12.4, 4.12.5, 4.12.6, 4.12.7

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Kegiatan Awal ( 5 Menit )

Menyiapkan Siswa:

Orientasi

1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru dan siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Guru mengecek kehadiransiswa,

Apersepsi

1. Guru melakukan apersepsi

dengan bertanya tentang cara

mengubah suatu nilai menjadi

nilai derajat atau nilai

persentase.

Orientasi

1. Siswa menjawab salam dari

guru

2. Siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru.

Apersepsi

1. Siswa menjawab pertanyaan

dari guru tentang cara

mengubah suatu nilai menjadi

nilai derajat atau nilai

persentase.

Kegiatan Inti ( 70 Menit )

Mengamati:

1. Guru meminta siswa mengamati

video tentang langkah-langkah

menyajikan data dalam bentuk

diagram lingkaran yang sudah

diupload pada google

classroom.

Menanya:

1. Guru meminta siswa bertanya

jika ada yang belum dipaham,

misalnya : Bagaimana cara

menyajikan data dalam bentuk

diagram lingkaran?

Mencoba / Mengumpulkan Data

1. Guru meminta siswa untuk

menuliskan atau mengumpulkan

informasi mengenai langkah-

langkah menyajikan data dalam

bentuk diagram lingkaran

berdasarkan video yang

ditayangkan.

2. Guru meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan yang

terdapat pada LKS 3 yaitu

menyajikan suatu data dalam

bentuk diagram lingkaran,

Mengamati :

1. Siswa mengamati video tentang

langkah-langkah menyajikan

data dalam bentuk diagram

lingkaran yang sudah diupload

pada google classroom.

Menanya:

1. siswa bertanya jika ada yang

belum dipaham, misalnya :

Bagaimana cara menyajikan

data dalam bentuk diagram

lingkaran?

Mencoba/Mengumpulkan Data

1. Siswa menuliskan atau

mengumpulkan informasi

mengenai langkah-langkah

menyajikan data dalam bentuk

diagram lingkaran berdasarkan

video yang ditayangkan

2. Siswa menjawab pertanyaan

yang terdapat pada LKS 3

menyajikan suatu data dalam

bentuk diagram lingkaran,

3. Siswa mengerjakan soal pada

LKS 3 terkait penyajian data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

125

3. Guru meminta siswa

mengerjakan soal pada LKS 3

terkait penyajian data dalam

bentuk diagram tabel, diagram

batang, diagram garis serta

diagram lingkaran.

4. Guru meminta siswa berdiskusi

dengan teman disebelahnya

untuk mengerjakan soal pada

LKS 3 terkait penyajian data

dalam bentuk diagram tabel,

diagram batang, diagram garis

serta diagram lingkaran

Mengasosiasi/Menganalisis Data

1. Guru meminta siswa mengolah

informasi tentang langkah-

langkah menyajikan data dalam

bentuk diagram lingkaran tadi,

guna menjawab pertanyaan yang

terdapat pada LKS 3 yaitu

menyajikan suatu data dalam

bentuk diagram lingkaran .

2. Guru meminta siswa mengingat

kembali informasi yang sudah

siswa dapatkan mengenai

langkah-langkah penyajian data

dalam bentuk tabel, diagram

batang, diagram garis dan

diagram lingkaran.

.

Mengkomunikasikan

1. Guru memilih beberapa siswa

untuk menuliskan dan

mempresentasikan hasil

pekerjaannya. ( cara memilih

siswa tersebut adalah dengan

menggunakan bola kertas yang

di estafet dibarengi dengan

bernyanyi bersama)

dalam bentuk diagram tabel,

diagram batang, diagram garis

serta diagram lingkaran.

4. siswa berdiskusi dengan teman

disebelahnya untuk mengerjakan

soal pada LKS 3 terkait

penyajian data dalam bentuk

diagram tabel, diagram batang,

diagram garis serta diagram

lingkaran

.

Mengasosiasi/Menganalisis Data

1. Siswa mengolah informasi

tentang langkah-langkah

menyajikan data dalam bentuk

diagram lingkaran tadi, guna

menjawab pertanyaan yang

terdapat pada LKS 3 yaitu

menyajikan suatu data dalam

bentuk diagram lingkaran .

2. siswa mengingat kembali

informasi yang sudah siswa

dapatkan mengenai langkah-

langkah penyajian data dalam

bentuk tabel, diagram batang,

diagram garis dan diagram

lingkaran

Mengkomunikasikan

1. Siswa menyiapkan diri untuk

menuliskan serta

mempresentasikan hasil

pekerjaannya.

Kegiatan Akhir ( 5 Menit )

Merangkum

1. Guru mengajak siswa

menyimpulkan materi yang

sudah dipelajar yaitu cara

mengolah dan menyajikan data

dalam bentuk diagram lingkaran

Merangkum

1. Siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari yaitu cara

mengolah dan menyajikan data

dalam bentuk diagram lingkaran

Tindak Lanjut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

126

Tindak Lanjut

1. Memberikan arahan tentang

penjelasan tes yang akan

dilakukan pada pertemuan

berikutnya.

2. Guru memberi tugas yang sudah

diupload pada google classroom

serta meminta siswa

mengupload tugas tersebut pada

google classroom.

3. Guru meminta siswa berefleksi

terkait pembelajaran yang telah

dilalui.

4. Berdoa dan mengucapkan salam

1. Siswa mendengarkan arah dari

guru mengenai penjelasan tes

yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya.

2. Siswa mendengar penjelasan

dari guru mengenai tugas.

3. Siswa berefleksi mengenai

pembelaran yang telah dilalui.

4. Berdoa dan menjawab salam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

127

LAMPIRAN A. 2 : Daftar Presensi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

128

LAMPIRAN A. 3 : Kisi-Kisi Soal Tes HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

129

Kisi-kisi Soal Tes HOTS

NO Indikator HOTS Indikator Soal No. Soal

1. Menganalisis

informasi yang masuk

dan menstrukturkan

informasi kedalam

bagian yang lebih

kecil untuk mengenali

pola atau hubungan

Siswa mampu

membaca data pada

diagram batang dan

megetahui pola atau

hubungan dari setiap

data tersebut

2

2. Mengevaluasi

(Menerima atau

menolak suatu

pernyataan

berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan)

Siswa mampu

membaca data pada

tabel dan menganalisis

informasi dari setiap

pernyataan untuk

menerima atau

menolak pernyataan

tersebut.

1

3. Menciptakan

(Merancang suatu

cara untuk

menyelesaikan

masalah)

Siswa mampu

menganalisis informasi

serta kreatif dalam

menyelesaikan

masalah tersebut.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

130

LAMPIRAN A. 4 : Soal Tes HOTS

TES HIGHER ORDER THINKING SKILL(HOTS)

Nama :

No. Absen :

Petunjuk !

1. Baca dan pahami soal dengan teliti

2. Tidak boleh menggunakan alat bantu hitung.

3. Kerjakan soal yang menurut Anda mudah terlebih dahulu

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim

juara adalah berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan

perolehan poin sebagai berikut:

Tim yang menang memperoleh poin 3

Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1

Tim yang kalah memperoleh poin 0

Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim

dengan sisa 5 kali pertandingan.

Peringkat TIM Poin

1 A 74

2 B 72

3 C 70

4 D 64

5 E 63

6 F 60

Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

131

Tentukan benar atau salah dari setiap pernyataan dibawah ini! dan berikan

alasanya.

A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada

pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim B.

B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali

pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim A.

C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B

masih mungkin berada di atas tim C.

D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E

mungkin berada di atas tim C.

E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan

dan tim A selalu kalah pada semua sisa pertandingan.

(Skor 60)

2. Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat

aktivitas pelanggannya dalam melakukan panggilan telepon. Suatu hari

Rana mendapatkan tugas dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk

mencatat banyaknya panggilan telepon yang ia lakukan dalam 10 hari

berturut-turut . Hasil catatan Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:

Berdasarkan data diatas. Tentukan banyaknya panggilan telepon yang

dilakukan Rana pada hari ke- 8 dan hari ke-10! (Skor 10)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5

Panggilan Telepon

Panggilan Telepon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

132

3. Sebuah data menunjukkan banyak siswa yang menyukai 4 mata pelajaran

pada tahun pelajaran 2016/2017 . Banyak siswa seluruhnya adalah 300

orang, banyak siswa yang suka Bahasa adalah

dari banyaknya siswa

secara keseluruhan , persentase siswa yang suka Matematika adalah 75%

dari banyaknya siswa yang suka Bahasa, persentase siswa yang suka IPA

adalah 50% dari banyaknya siswa yang suka Bahasa dan sisanya suka

Kesenian. (Skor 30)

a. Hitunglah berapa banyak siswa yang suka mata pelajaran Kesenian!

b. Gambarlah data diatas dalam bentuk diagram lingkaran!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

133

LAMPIRAN A. 5 : Kunci Jawaban Soal Tes HOTS

KUNCI JAWABAN

KUNCI JAWABAN SKOR

1.

a. Pernyataan A bernilai salah , karena skor yang dimiliki tim A sebelum pertandingan

sisa adalah 74 dan tim B yaitu 72 maka jika tim A memenangkan pertandingan sisa

sebanyak 3 pertandingan maka perolehan skor tim A menjadi 83, sedangkan tim B

kalah 1 kali terhadap tim A maka tim B kemungkinan menang sebanyak 4 kali

sehingga skor tim B menjadi 84. Jadi tim B akan menjadi juara

b. Pernyataan B bernilai salah, karena skor yang dimiliki tim B sebelum pertandingan

siswa adalah 72 dan tim A yaitu 74 maka jika tim B memenangkan pertandingan sisa

sebanyak 4 pertandingan maka skor yang diperoleh tim B menjadi 84, sedangkan tim

A kalah 1 kali terhadap tim B maka tim A kemungkinan menang sebanyak 4 kali

sehingga skor tim A menjadi 86. Jadi tim B tidak akan menjadi juara

c. Pernyataan C bernilai salah, karena skor yang diperoleh tim C sebelum pertandingan

sisa adalah 70 maka jika tim C memenangkan pertandingan sisa sebanyak 5

pertandingan maka skor yang diperoleh tim C menjadi 85, sedangkan tim B kalah

sebanyak 1 kali terhadap tim C sehingga tim B kemungkinan menang sebanyak 4 kali

maka skor menjadi 84. Jadi skor tim B tidak mungkin berada di atas skor tim C.

d. Pernyataan D bernilai salah, karena skor yang diperoleh tim B, tim C dan tim E

sebelum pertandingan adalah 72, 70 dan 63 maka jika tim B seri dalam pertandingan

sisa maka skor tim B menjadi 77, sedangkan tim E seri terhadap tim B dan

kemungkinan menang 4 kali terhadap tim lain sehingga skor tim E menjadi 76 dan

12

12

12

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

134

tim C seri terhadap tim B dan kemungkinan tim B menang 4 kali terhadap tim

lainnya sehingga skor tim C menjadi 83. Jadi skor tim E tidak meungkin berada

diatas skor tim C

e. Pernyataan E bernilai benar, karena skor tim F sebelum pertandingan adalah 60 dan

tim A adalah 74 maka jika tim F memenangkan seluruh pertandingan sisa maka skor

tim F akan menjadi 75 sedangkan skor tim A tetap yaitu 74 karena kalah dalam

seluruh pertandingan, jadi skor tim F mungkin berada diatas skor tim A.

12

2. Data diatas membentuk pola bilangan sebagai berikut

Maka banyak panggilan telepon pada hari ke-8 dan hari ke-10 adalah

2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Banyak panggilan telepon pada hari ke- 8 adalah 36

b. Banyak panggilan telpon pada hari ke-10 adalah 55.

5

5

3. a. Diketahui

Banyak seluruh siswa = 300

Banyak siswa yang suka bahasa =

Banyak siswa yang suka matematika = 75 % dari banyak siswa yang suka bahasa

Banyak siswa yang suka IPA = 50 % dari banyak siswa yang suka bahasa

Banyak siswa yang suka kesenian adalah sisanya.

Ditanya

Banyak siswa yang suka kesenian?

Jawab:

Banyak siswa yang suka bahasa =

Banyak siswa yang suka matematika =

Banyak siswa yang suka IPA=

Banyak siswa yang suka kesenian= (

=

2

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

135

b. Tabel kesukaan siswa terhadap 4 mata pelajaran

Mata Pelajaran Derajat

Bahasa

Matematika

IPA

Kesenian (

Diagram lingkaran

10

10

Jumlah 100

Bahasa 120°

Matematika 90°

IPA 60°

Kesenian 90°

Kesukaan siswa

Bahasa

Matematika

IPA

Kesenian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

136

LAMPIRAN A. 6 : Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar oleh Observer

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Hari/Tanggal :

Materi Pokok :

Kelas/Semester :

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda checklist untuk setiap deskriptor yang

nampak.

NO Aspek yang diamati Ya Tidak

1. Antusias siswa dalam mengikuti

pembelajaran

e. Minimal separuh dari jumlah

siswa mempehatikan pelajaran

dengan seksama selama proses

belajar mengajar berlangsung

f. Minimal Separuh dari jumlah

siswa tidak terpengaruh oleh

situasi diluar kelas.

g. Minimal Separuh dari jumlah

siswa tampak bersemangat

dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

h. Minimal 90 % dari jumlah

siswa tidak mengerjakan

pekerjaan lain saat

pembelajaran.

2. Interaksi siswa dengan guru pada

saat proses pembelajaran

berlangsung

d. Minimal 10 % dari jumlah

siswa bertanya kepada guru

terkait dengan materi pelajaran

yang belum paham.

e. Minimal 10 % dari jumlah

siswa berusaha menjawab

pertanyaan guru.

f. Minimal 10 % dari jumlah

siswa mengemukakan

pendapat kepada guru.

3. Aktivitas siswa dalam kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

137

c. Minimal Separuh siswa dari

anggota setiap

kelompokmengemukakan

pendapatnya

d. Minimal Separuh siswa dari

anggota setiap kelompok

menanggapi

pertanyaan/pendapat teman

satu kelompok.

4. Partisipasi siswa dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran

c. Minimal 10 % dari jumlah

siswa mengemukakan

pendapat tentang simpulan

proses pembelajaran..

d. Minimal 10 % dari jumlah

siswa mengacungkan tangan

untuk ikut menyimpulkan.

Jepara, 2018

Observer

(......................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

138

LAMPIRAN A. 7 : Lembar keterlaksanaan Model pembelajaran Blended

Learning

LEMBAR PENILAIAN KETERLAKSANAAN

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELAS VIISMP NEGERI 2BANGSRI

Nama Peneliti :

NIM :

Materi :

A. Petunjuk

1. Amati interaksi proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti

di dalam kelas!

2. Berilah tanda centang ( ) pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan

keadaan yang diamati!

B. Penilaian

No. Aspek yang diamati Keterlaksaan

Ya Tidak

I MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan rencana kegiatan

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/Strategi pembelajaran

1. 1

.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

munculnya kebiasaan positif

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

139

yang telah dialokasikan

C. Pemanfaatan media pembelajaran/Sumber belajar

1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

media

2. Menggunakan media berupa secara efektif dan

efisien

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menimbulkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

2. Merespon positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan

siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang

kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar

III PENUTUP

A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

Jepara, 2018

Observer

(......................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

140

LAMPIRAN B. 1 Keterlaksanaan Model Pembelajaran Blended Learning

LAMPIRAN B. 1a : Pertemuan Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

142

LAMPIRAN B. 1b : Pertemuan Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

144

LAMPIRAN B. 1c : Pertemuan Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

146

LAMPIRAN B. 2 Hasil Tes Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

148

LAMPIRAN B. 3 Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa oleh Obsever

LAMPIRAN B. 3a : Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

151

LAMPIRAN B. 3.b : Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

153

LAMPIRAN B. 3.c : Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

155

LAMPIRAN B. 4 Transkip Wawancara Keaktifan Belajar Siswa

Siswa 1:

P : “Selamat siang sa”

S1: “Iya mbak”

P: “Dimulai ya sa”

S1: “ Ya mbak”

P: “Yang pertama, saat mbak sedang menjelaskan apakah kamu

memperhatikan?

S1: “ Iya memperhatikan mbak”

P: “Bener?”

S1: “Iya bener”

P: “Apakah salsa senang mengikuti pelajaran matematika?”

S1: “Senang mbak”

P: “Alasannya apa sa, Apakah emang salsa senang sama matematika

atau apa?”

S1: “Alasannya karena mbaknya kalau ngajar gampang dipahami”

P: “Apakah jika ada pertanyaan dari guru, kamu suka menjawab?

Misalkan guru bertanya ini salsa mengacungkan tangan untuk

menjawab.

S1: “Kadang-kadang”

P: “Apakah kamu berani mengemukakan pendapatmu saat bekerja

dalam bentuk kelompok? Misalnya saat mengerjakan tugas

kelompok kamu mempunyai jawaban ini lalu kamu memberikan

jawabanmu keteman kelompokmu”

S1: “Biasanya mbak, karena saya orangnya pemalu jadi kadang-kadang

saya berani, kadang-kadang juga tidak berani, tergantung anggota

kelompok saya”

P: “Apakah kamu bertanya apabila kamu belum paham?”

S1: “Kadang-kadang mbak”

P: “Kadang-kadang ya, alasannya apa kok kadang-kadang? Apa takut

atau bagaiman?”

S1: “Alasannya adalah malu”

P: “ Ya sudah gak apa-apa, salsa itu suka belajar individu atau

kelompok?”

S1: “ Kelompok”

P: “Alasannya apa kok suka belajar secara kelompok?”

S1: “Karena bisa berdiskusi dengan teman”

P: “Bagaimana tanggapanmu apabila terdapat pendapat teman yang

berbeda dengan pendapatmu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

156

S1: “Hargai, dicocoke(di diskusikan) dan menerima pendapat teman

serta tidak memaksa teman untuk sependapat dengan saya”

Keterangan

P : Peneliti

S1 : Siswa 1

Siswa 2

P: “Ama to?”

S2: “Iya mbak”

P: “Coba jawab pertanyaan mbak ya, apakah kamu memperhatikan

saat guru menjelaskan?”

S2: “Kadang-kadang”

P: “Kenapa kadang?”

S2: “Karena membosankan”

P: “ Kalau yang ngajar mbak Ama memperhatikan gak?”

S2: “Memperhatikan mbak”

P: “Apakah kamu senang mengikuti pelajaran matematika?”

S2: “Senang”

P: “Apakah kamu bertanya saat kamu belum memahami materi?”

S2: “Kadang-kadang”

P: “Alasannya kok kadang-kadang?

S2: “Kadang takut dan malu mbak”

P: “Apakah kamu sering mengemukakan pendapatmu?

S2: “Jarang mbak”

P: “Apakah setiap kali pertemuan kamu mengemukkan pendapatmu?

S2: “Kadang-kadang mbak”

P: “Kalau bekerja dalam kelompok kamu sering mengemukakan

pendapat gak?”

S2: “Iya”

P: “Kamu lebih suka bekerja dalam kelompok atau indiivu?”

S2: “Kelompok, karena bisa berdiskusi dengan teman”

P: “Bagaimana tanggapanmu jika pendapatan temanmu tidak sesuai

dengan pendapatmu?”

S2: “Manut-manut saja (terima-terima saja)”

Keterangan

P : Peneliti

S2 : Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

157

LAMPIRAN C. 1 : Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

163

LAMPIRAN C. 2 : Lembar Validasi Soal Pre-test dan Soal Post-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

167

LAMPIRAN C. 3 : Lembar Validasi Lembar Pengamatan oleh Observer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

171

LAMPIRAN C. 4 : Lembar Validasi Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

175

LAMPIRAN C. 5 :Lembar Validasi Media Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

179

LAMPIRAN C. 6 :Lembar Validasi Bahan Ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

183

LAMPIRAN C. 7 : Lembar Analisis Data Pengamatan Keaktifan Belajar

Siswa oleh Observer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

184

LAMPIRAN D

LAMPIRAN D. 1 : Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

185

LAMPIRAN D. 2 : Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

186

LAMPIRAN D. 3 : Dokumentasi Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HIGHER …repository.usd.ac.id/31223/2/141414078_full.pdf · x ABTRAK Dyadara Eva Hermawati (141414078) Implementasi Model Pembelajaran Blended

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI