DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

153
BAB III DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN. UMUM DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 Pada bab ini akan diuraikan secara deskriptif perkem- bangan program pendidikan umura dalam kurikulum SMA dari ta hun I945 sampai dengan tahun I984, yang meliputi kurikulum SMA 1945-1951, Kurikulum SMA-Federal (VHO), 1949, kurikulum SMA 1952, 1958, 196i+, 1968, 1975, dan 1984. Deskripsi pada tiap kurikulum tersebut meliputi deskripsi la tar belakang yang berupa konteks politik dan konteks kebijakan pendidik an ketika kurikulum itu lahir, deskripsi tentang struktur kurikulum, struktur program pendidikan umum, tujuan program pendidikan umum, dan materi program pendidikan umum. Dalam bab ini data akan disajikan apa adanya secara naratif tanpa adanya suatu analisis dan interpretasi. Analisis dan inter- pretasi baru akan dilakukan pada bab IV. !• Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pela.iaran (Kuriku lum) SMA masa 1945-1951 1,1 Latar Belakang dan Konteks Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, karena raerupakan saat bangsa Indonesia meraproklamasikan kemerdekaannya, setelah selama berabad-*bad berada di bawah penjajahan bangsa lain. Proklamasi kemerdekaan nerupakan tonggak pemisah antara 50

Transcript of DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

Page 1: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

BAB III

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN. UMUM

DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984

Pada bab ini akan diuraikan secara deskriptif perkem-

bangan program pendidikan umura dalam kurikulum SMA dari ta

hun I945 sampai dengan tahun I984, yang meliputi kurikulum

SMA 1945-1951, Kurikulum SMA-Federal (VHO), 1949, kurikulum

SMA 1952, 1958, 196i+, 1968, 1975, dan 1984. Deskripsi pada

tiap kurikulum tersebut meliputi deskripsi la tar belakang

yang berupa konteks politik dan konteks kebijakan pendidik

an ketika kurikulum itu lahir, deskripsi tentang struktur

kurikulum, struktur program pendidikan umum, tujuan program

pendidikan umum, dan materi program pendidikan umum. Dalam

bab ini data akan disajikan apa adanya secara naratif tanpa

adanya suatu analisis dan interpretasi. Analisis dan inter-

pretasi baru akan dilakukan pada bab IV.

!• Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pela.iaran (Kuriku

lum) SMA masa 1945-1951

1,1 Latar Belakang dan Konteks

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak penting

dalam kehidupan bangsa Indonesia, karena raerupakan saat

bangsa Indonesia meraproklamasikan kemerdekaannya, setelah

selama berabad-*bad berada di bawah penjajahan bangsa lain.

Proklamasi kemerdekaan nerupakan tonggak pemisah antara

50

Page 2: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

51

kehidupan bangsa Indonesia yang sebelumnya diatur dan di-

kendalikan oleh penguasa kolonial (penjajah) dengan kehi

dupan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat, yakni

suatu kehidupan yang diatur dan ditentukan .atas kehendak

bangsa Indonesia sendiri.

Meraasuki alam Indonesia merdeka, bangsa Indonesia

segera menata segala aspek kehidupannya (ideologi, poli-

tik, ekonomi, sosial, budaya) yang sesuai dengan seraangat

Indonesia merdeka, dan menanggalkan hal-hal yang berbau

semangat penjajah. Penataan kehidupan baru ini tentu me-

nyangkut juga bidang pendidikan.

Setelah memproklamasikan kemerdekaannya , ternyata

bangsa Indonesia yang baru merdeka itu harus menghadapi

hambatan dan tantangan baru, baik yang berasal dari bangsa

Indonesia sendiri maupun dari bangsa lain, sehingga menun-

tut bangsa Indonesia untuk merapertahankan kemerdekaan dan

kedaulatannya. Hambatan pertama da tang dari pihak tentara

pendudukan Jepang yang tidak mau begitu saja menyerah dan

dilucuti senjatanya, karena mereka ingin tetap memperta-

hankan status quo.

Tantangan berikutnya da tang dari pihak Sekutu (ing-

gris) yang datang pada bulan September 1945. Sebenarnya

mereka da tang untuk melucuti tentara Jepang, namun mereka

menghadapi .kenyataan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.

Page 3: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

52

Sekutu kemudian ternyata melakukan tindakan-tindakan yang

menimbulkan permusuhan dengan bangsa Indonesia, sehingga

menimbulkan bentrokan-bentrokan.

Tantangan yang lebih keras da tang dari pihak Belanda

yang datang kembali ke Indonesia dan berusaha untuk mengu-

asai kembali. Dua kali Belanda melakukan agresi militer

terhadap bangsa Indonesia dan Pemerintah RI semasa revolu-

si fisik, yang menimbulkan perlawanan bangsa Indonesia un

tuk mempertahankan kemerdekaannya. Inilah masa perang ke

merdekaan yang berlansung dari tahun 1945 sampai dengan

1949.

Dalam masa revolusi fisik atau perang kemerdekaan,

tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ternyata bukan

hanya berasal dari bangsa asing, melainkan juga dari seba-

gian bangsa Indonesia sendiri. Partai ^omunis Indonesia

(PKI) pada tahun 1948 melakukan pengkhianatan dengan mela

kukan pemberontakan di Hadiun terhadap Pemerintah RI yang

sah. Kemudian muncul pula pemberontakan Republik Maluku

Selatan (RMS) dan DI/TII.

Semua situasi krisis yang terjadi selama revolusi fi

sik 1945-1949 tentu membawa dampak yang kurang baik bagi

kelancaran roda kehidupan bangsa dan negara Indonesia se-

hari-hari. Dunia pendidikan, khususnya pendidikan formal,

sangat merasakan pengaruhnya akibat krisis selama revolusi

fisik tersebut.

Page 4: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

53

Gambaran tentang keadaan dunia persekolahan pada masa

revolusi fisik (perang kemerdekaan) digambarkan oloh Su-

gianto (1971 : 35) sebagai berikut:

Ketika musuh mulai menduduki kota-kota besar kita(Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar), maka ketenangan untuk bel-ajar bagi anak-anak kita di kota-kota besar tadi,

sudah tidak dapat dijamin lagi.

Beberapa sekolah sudah tidak mungkin dapat berja-lan lagi. Sekolah-sekolah tersebut terpaksa harusdiungsikan ke terapat-tempat yang lebih tenang, ya-itu daerah-daerah yang masih dikuasai oleh Repub-lik kita.

.... Sekolah-sekolah tersebut dengan sendirinyatidak dapat berjalan dengan teratur, karena banyakdi antara pemuda pelajar yang meninggalkan bangkusekolah untuk menggabungkan diri ke dalam badan-badan perjuangan.

Sementara itu Soegarda ^oerbakawat ja (1970 : 40)mem-berikan gambaran sebagai berikut:

^etika dalam bulan Juli I947 Belanda menyerbu kedaerah Republik, maka keadaan sekolah-sekolah be-rantakan. Para pelajar yang berumur 14 tahun ke-atas banyak meninggalkan bangku sekolah dan ikutserta dalam perjuangan ... Dari Menteri PP & K antara lain diinstruksikan, bahwa dalam keadaanapapun juga pendidikan dan pengajaran tetap harusdiusahakan berlangsungnya ... Dari Yogya diusahakanpemeliharaan pelajar-pelajar yang ada di terapat-tempat pertahanan dengan mengirimkan guru-guru ,buku-buku dan bacaan-bacaan lainnya, agar merekatidak raengalami kemunduran dan terjaga moralnya.

Adanya agresi railiter pertama dari Belanda tersebut

dihadapi dengan gigih oleh bangsa Indonesia, sehingga ter-

jadi pertempuran-perterapuran. Kemudian terjadi gencatan

senjata dan perundingan-perundingan antara Pemerintah RI

dengan Belanda. Namun kemudian Belanda melakukan agresi

Page 5: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

54

militer kedua pada bulan Desember 1948. Dengan timbulnya

agresi kedua ini usaha dilapangan pendidikan dan pengajar

an kacau kembali, dapat dikatakan hancur, karena seluruh

Indonesia, kecuali Aceh, diduduki oleh Belanda ( Soegarda

Poerbakawat ja, 1970 : 51). Sebenarnya sebelum agresi kedua

ini pun dunia pendidikan dan pengajaran juga mengalami ke-

kacauan untuk kedua kalinya dengan adanya peristiwa Madi-

un, yaitu pemberontakan Komunis (Sugianto, 1971: 45).

Maea 1945 - 1951 memang rnerupakan masa yang penuh

pergolakan baik fisik maupun politik. Namun di tengah masa

krisis ini pun kegiatan pendidikan dan pengajaran tidak

terhenti sama sekali, sekalipun banyak meneraui hambatan.

Beberapa kebijakan tentang pendidikan, yang juga menyangkut

pendidikan menengah, telah dibuat selama masa tersebut.

Bangsa Indonesia ketika memasuki masa kemerdekaannya

tidaklah dengan rencana yang kosong dalam bidang pendidik

an, sebab bersamaan dengan penyusunan undang-undang dasar

(UUD) bekerja pula dalam BPUPKI suatu sub Panitia Pendi

dikan dan Pengajaran, dengan Ki Hajar Dewantara sebagai

ketua. Sub Panitia tersebut menyusun 10 pasal Rencana Pen

didikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, yang di antaranya

adalah sebagai berikut:

• • • *

2) Pemerintah memelihara "Pendidikan KecerdasanAkal Budi" untuk segenap rakyat dengan cukupdan sebaik-baiknya;

Page 6: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

55

3) Sebagaimana garis-garis adab perikemanusiaanseperti yang terkandung dalam pengajaran agamamaka pendidikan dan pengajaran nasional harus-lah bersendikan agama dan kebudayaan bangsaserta menuju ke arah keselamatan dan kebahagia-an masyarakat;

• ♦ • *

6) Tentang susunan pelajaran harus ditetapkan antara pengetahuan umum, pendidikan budi pekerti,pendidikan semangat bekerja, kekeluargaan, cin-ta tanah air serta keprajuritan. Syarat itu di-wajibkan untuk semua sekolah baik negeri maupunswasta;

8) Tentang pelajaran Bahasa Indonesia:a) Bahasa Indonesia harus diajarkan dengan cu-

kup di seluruh Indonesia dari sekolah dasarsampai perguruan tinggi sebagai bahasa pe-ngantar.

(Suradi HP, 1986 : 18 )

Peraikiran yang telah dihasilkan oleh tokoh - tokoh

pendidikan dan kebudayaan itu kemudian dipakai sebagai da

sar bagi kebijakan pendidikan dan kebudayaan aeeudah Indo

nesia merdeka.

Menteri PP dan K yang pertama, Ki Ha jar Dewantara ,

pada tanggal 29 September 1945 mengeluarkan sebuah instruk-

si umum kepada semua kepala sekolah dan guru-guru untuk:

1) Mengibarkan "Sang Merah Putih" tiap-tiap haridi halaman sekolah;

2) Melagukan lagu kebangsaan Indonesia Raya;3) Menghentikan pengibaran bendera Jepang dan meng-

hapu8kan nyanyian "Kimigajo" (lagu kebangsaanJepang);

4) Menghapuskan pelajaran bahasa Jepang serta se-gala upacara dari Pemerintah Balatentara Jepang;

5) Memberikan seraangat kebangsaan kepada semua mu-

rid* (Rochman Natawidjaja, 1981 : 80)

Page 7: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

56

Masalah pendidikan dan pengajaran rupanya mendapat

perhatian dari BP KNIP (Badan Pekerja Komite Indonesia Pu-

sat) yang dalam rapatnya pada tanggal 27 Desember 1945 me

ngeluarkan keputusan sebagai berikut:

Mengingat bahwa:1. Amat perlu adanya pedoman pendidikan dan peng

ajaran yang sesuai dengan dasar susunan negara•"epublik Indonesia;

2. Pendidikan dan Pengajaran ialah suatu alat yangsebenar-benarnya dalam bangunan negara.

Berpendapat:bahwa hal itu hanya dapat dicapai jika jiwa pendidikan yang sarapai sekarang berlaku diperbaharuidengan cara revolusioner dan tidak dengan caratambahan-tambahan saja dengan tidak melupakanyang telah ada.

Mengusulkan:Kepada Kementrian Pengajaran, supaya dengan sele-kas mungkin mengusahakan agar pembaharuan pendidikan dan pengajaran dijalankan sesuai dengan rencanapokok-pokok usaha pendidikan dan pengajaran baruyang kami lampirkan ini.

Pokok-pokok usaha pengajaran dan pendidikan dari BP

KNIP ada 10 butir (pasal)', namun hanya akan dikutip seba-

gian saja, yang berkaitan dengan kepentingan penelitian,yaitu sebagai berikut:

1) Untuk menyusun masyarakat baru perlu adanyaperubahan pedoman pendidikan dan pengajaran.Paham perse orangan yang hingga kini berlaku ha-ruslah diganti dengan paham kesusilaan dan rasakemanusiaan yang tinggi. Pendidikan dan pengajaran harus membimbing murid-raurid menjadiwarga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab.

... *

3) %thodik yang berlaku di sekolah-sekolah hen-daklah berdasarkan sistem sekolah kerja agaraktivitas rakyat kita kepada pekerjaan bxsaberkembang seluas-luasnya.

Page 8: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

57

5) a. Pengajaran agama hendaklah mendapat tempatyang teratur seksama, hingga cukup mendapatperhatian yang semestinya dengan tidak me-ngurangi kemerdekaan golongan-golongan yangberkehendak mengikuti kepercayaan yang di-peluknya ....

• • • •

9) Pengajaran kesehatan dan olah raga hendaklahteratur sebaik-baiknya hingga terdapat kemudianhasil kecerdasan rakyat yang harmonis.

(Soegarda Poerbakawat ja , 1971:38)

Berdasarkan keputusan BP KNIP tersebut di atas , Men-

teri PP dan K, Mr. Suwandi, melakukan usaha untuk mengubah

sistern pendidikan dan pengajaran sehingga akan lebih sesu

ai dengan keinginan dan cita-cita masyarakat Indonesia.

Dengan Keputusan Menteri Suwandi tanggal 1 Maret I946 No.

104/Bhg.O telah dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran di

bawah pimpinan Ki Ha jar Dewantara.

Adapun perintah.Menteri PP dan K dalam surat kepu

tusan tersebut di atas memuat hal-hal sebagai berikut:

a. merencanakan susunan baru dari tiap-tiap macamsekolah (schooltype);

b. menetapkan bahan-bahan pengajaran dengan menim-bang keperluan yang praktis dan jangan terlaluberat (overladen);

c. raenyiapkan rencana-rencana pelajaran untuk tiap-tiap sekolah dan tiap-tiap kelas (fakultasjuga) disertai dengan daftar-daftar dan kete-rangan-keterangan yang lengkap).

(Soegarda, 1971 : 37 ; Anwar Jasin, 1983 : 123)

Page 9: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

58

Dalam rapat Panitia Penyelidik Pengajaran itu, yang

menjadi pembicaraan penting antara lain soal agama, budi

pekerti, kebudayaan, angkatan perang, pendidikan orang de-

wasa, kewajiban belajar, dan bahasa (Marwati Djoned, 1984:

185 ; Soegarda P., 1971 : 37). beberapa hasil Panitia Pe

nyelidik Pengajaran itu antara lain sebagai berikut ( ha

nya dikutip yang berkaitan dengan kepentingan penelitian

ini):

Tentang Agama dan kebudayaan:1. Hendaklah agama diberikan pada semua sekolah

dalam jam pelajaran;....

4. agama pada jam yang bersamaan;5. guru agama - harus mempunyai pengetahuan

umura

Tentang Bahasa:....

4. Bahasa Indonesia yang telah diangkat sebagaibahasa persatuan harus dikenal seluruh bangsabaik pasif maupun aktif dan harus merata di seluruh Indonesia;* • # •

6. Jika dari pihak ilmu jiwa tidak ada halanganlagi, pelajaran bahasa Indonesia diberi selekas-lekasnya.

Tentang konsentrasi rencana pelajaran:1. pendidikan fikiran dikurangi;2. isi pelajaran dihubungkan dengan kehidupan se-

hari-hari;3. perhatian untuk kesenian;4. pendidikan watak;5. pendidikan jasmani;6. kewarganegaraan dan masyarakat;7. menentukan daftar pelajaran atas dasar-dasar di

atas.

Hasil-hasir Panitia Penyelidik Pengajaran ini kemudian dijadikan dasar (inulai tahun 1947) untukmengadakan perubahan-perubahan dan pembaharuan dilapangan pendidikan dan pengajaran.

(Soegarda Poerbakawatja, 1971 : 41 - 45)

Page 10: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

59

Pada masa tahun 1945 sampai dengan tahun 1951 sering

sekali terjadi pergantian Menteri Pendidikan, Pengajaran

dan Kebudayaan. Oleh karenanya pergantian yang sangat ce-

pat dan keadaan yang masih tidak teratur, tidak banyak

yang dapat dijalankan oleh para menteri itu. Akibat dari

keadaan yang tidak menentu dan tidak teratur selama masa

revolusi fisik dan masa RIS, maka kebijakan-kebijakan pen

didikan yang menyangkut Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas

(SMA) juga raengalami harabatan-hambatan.

1.2 Struktur Program Rencana Pelajaran SMA Masa 1945 -

1951

Pada masa awal kemerdekaan, Sekolah Menengah Umum

Tingkat Atas (SMA) masih bernaraa Sekolah Menengah Tinggi

(SMT) (Suradi HP, 1986 : 29). Naraa SMT ini merupakan ke-

lanjutan dari nama sekolah menengah umum tingkat atas pada

masa pendudukan Jepang. Baru pada tahun 1947, menurut Su

radi HP, nama Sekolah Menengah Tinggi (SMT) diganti menja-

di Sekolah wenengah Atas (SMA). Sedangkan menurut Sugianto

(1971 : 41) pergantian nama itu terjadi pada awal tahun

1948.

Sesuai dengan keadaan masa revolusi fisik yang tidak

menentu, maka pada masa antara 1945 - 1951 usaha-usaha pe-

nyelenggaraan SMA (termasuk tentang rencana pelajaran atau

kurikulumnya) untuk sementara merupakan kelanjutan dari

usaha-usaha di masa pemerintahan Belanda ' dan Jepang

Page 11: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

60

(Soegarda P., 1970 : 50 ; Suradi HP, 1986 : 29), tentunya

dengan diadakan penyesuaian-penyesuaian dengan suasana

Indonesia merdeka.

Pada tahun 1947, sebagai follow up dari musyawarah.

pendidikan yang diadakan pada bulan April tahun itu di Su

rakarta, untuk pertama kali diadakan pertemuan antara uru-

san SMT dengan para direktur SMT. Maksud pertemuan itu ia-

lah untuk mempertebal tekad menyelesaikan perjuangan mela-

wan agresi Belanda, dan s elan jutnya untuk menyusun rencana

pelajaran SMT, yang sarapai saat itu belum sempat dibahas

secara lnendalarn. Maka disusunlah sebuah rencana pelajaran

yang sesuai dengan situasi pada waktu itu, meskipun belum

terinci benar (Soegianto, 1971 : 38)

Pada tahun 1947 itu Pemerintah hanya mengeluarkan

ketentuan tentang SMA (SMT) sebagai berikut:

(1) isi pelajaran SMA harus memenuhi kebutuhannasional;

(2) harus menggunakan pengantar bahasa Indonesia;(3) mutu pelajaran agar setimgkat dengan AMS ta

hun 1942.

(Suradi HP, 1986 : 29)

Pada masa awal kemerdekaan, SMT atau SMA terbagi da

lam dua bagian atau jurusan, yaitu SMA bagian A (sastra),

dan SMA bagian B (eksakta). Sedangkan SMA bagian C (yuri-

dis ekonomi) baru lahir pada tahun 1948.

Page 12: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

61

Tentang rencana pelajaran atau kurikulum SMT (SMA)

pada saat itu digarabarkan oleh Sugianto (1971 : 40) seba

gai berikut:

SMT tetap terdiri atas SMT bag. A dan bag. B. Rencana pelajaran SMT bag. B.masih tidak jauh berbedadengan rencana pelajaran AMS-Afd. B dahulu; bahasaasing yang diberikan adalah bahasa Inggris dan bahasa German, sedangkan bahasa Perancis menjadi fa-kultatif. Murid-murid kelas III pun masih dapatmemilih antara pelajaran menggambar dan .tata buku.SMT bag. A lebih mendekati AMS-Afd. A-I; di sam-ping pelajaran Jawa KUno, pada setiap SMT bag. Asekarang diberikan bahasa daerah, sedangkan bahasabahasa asing yang diberikan adalah bahasa - bahasaInggris, German dan Perancis *).

Adapun struktur program mata pelajaran-mata pelajar

an pada Rencana Pelajaran (Kurikulum) SMA masa I945 - 1951

itu adalah seperti di bawah ini (Tabel I):

) AMS (Algemene Middelbare School) merupakan nama Sekolah^nengah Umum Tingkat Atas (SMA) pada masa pemerintah-an Hxndia Belanda. AMS pada masa itu memiliki tiga ba-§^n Ja|deling), yaitu Afdeling B (Ilmu Pasti dan Alara)Afd. A-I (sastra Timur) dan Afd. A-II (Sastra Barat).

Page 13: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

Tabel I

Struktur program Rencana Pelajaran SMA 1945 -

1951 (Bagian B)

62

No. Mata Pelajaran•

Kelas

I II III

1. Ilmu Pasti 7 5 5

2. Ilmu Pesawat — 2 2

3. Ilmu Alam 4 4 5

4. Ilmu Kimia 3 3 5

5. Ilmu Hayat 2 2 1

6. Ilmu Falak — 1 1

7. Bahasa Indonesia 3 3 3

8. Bahasa Inggris 3 3 3

9. Tata Negara - 1 1

10. Ekonomi 1 1 1

11. Tata Buku — 2 1

12. Ilmu Bumi 1 1 .1

13.- Bahasa German 4 2 2

14. Bahasa Perancis (2) (2) (2)15. Menggambar Tangan 1 1 _

16. Menggambar Mistar — 2 2

17. Pendidikan Oasmani 3 3 3

L ----__--«____««._.

Page 14: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

63

Seperti telah disebutkan di rauka, bahwa ^encana Pel

ajaran SMA pada masa 1945 - 1951 tidak jauh berbeda dengan

rencana pelajaran (kurikulum) AMS pada masa Hindia Belan

da. Sedikit perbedaan itu misalnya pada rencana pelajaran

AMS terdapat mata pelajaran Bahasa ^elanda, yang merupakan

mata pelajaran penting, sedangkan mata pelajaran Bahasa In

donesia tidak diberikan. Sebaliknya, dalam rencana pelajar

an (kurikulum) SMA masa 1945 - 1951» Bahasa Belanda tidak

diberikan, sedangkan mata pelajaran Bahasa Indonesia men-

jadi mata pelajaran penting.

Jika kita perhatikan uraian di atas, maka terlihat

bahwa SMA pada masa itu telah terbagi ke dalam tiga bagian

(jurusan), yaitu bagian A (sastra), B (ilmu pasti dan alam)

dan C (yuridis-ekonomi). Pembagian tersebut sudah dimulai

sejak seorang siswa memasuki SMA. Jadi sejak kelas I SMA

para siswa sudah terbagi-bagi sesuai dengan bagian atau

jurusannya masing-masing. Bankan sebenarnya pada masa itu

pen jurusan (pembagian jurusan) sudah dimulai sejak kelas

III SMP.

Selanjutnya jika diperhatikan struktur program Ren

cana Pelajaran (Kurikulum) SMA tersebut di atas, maka tam-

pak tidak adanya pengelompokan dalam kelompok - kelompok

mata pelajaran tertentu. Semuanya terkelompok sebagai ke-

satuan dari jurusan atau bagian itu. Dalam struktur prog

ram kurikulum tersebut tidak ditemukan adanya sekelompok

Page 15: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

64

ataupun mata pelajaran-raata pelajaran tertentu yang seca

ra sengaja disebut sebagai program pendidikan umum atau

general education. Hanya keraungkinan benih-benih yang me-

ngarah pada munculnya program pendidikan umum itu ada,

misalnya dengan adanya mata pelajaran Bahasa Indonesia

dan Pendidikan Jasmani. Sementara itu mata pelajaran Pen

didikan Agama belum tercantum, sekalipun dalam Surat Ke

putusan BP KNIP mesti ada dan dilam rapat-rapat Panitia

Penyelidik Pengajaran pun dibicarakan.

Jadi sejauh ini dalam Rencana Pelajaran (Kurikulum)

SMA yang berlaku pada masa 1945 -1951, tidak ditemukan

program kurikulum yang dapat disebut sebagai program pen

didikan umum (.general education). Dengan kata lain, pen

didikan umum dalam bentuk suatu program tidak ditemukan

dalam Kurikulum SMA masa 1945-1951.

Uraian yang cukap panjang lebar dalam sub bab ini,

khususnya yang menyangkut konteks sosial-politik dan ke

bijakan pendidikan, adalah untuk menunjukkan adanya kait-

an yang erat antara ketiadaannya program pendidikan umum

dalam kurikulum SMA dengan kondisi (konteks) sosial-poli

tik yang pada saat itu memang sedang penuh kekacauan dan

ketidakteraturan. Namun beberapa kebijakan pendidikan

yang lahir pada masa itu telah mengandung benih-benih pe-

mikiran awal bagi lahirnya program pendidikan umura pada

masa berikutnya, yakni dengan adanya ketentuan tentang

Page 16: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

65

Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani.

Karena struktur program pendidikan uraumnya sendiri

tidak ditemukan dalam Kurikulum SMA masa 1945-1951, maka

pada bagian ini tidak akan ada pula pembahasan tentang tu

juan dan materi dari program pendidikan umum itu.

2. Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pela.iaran (Kuriku

lum) VHO (SMA-Federal) 1949

2.1 Latar Belakang dan Konteks

Pada tanggal 27 Desember 1949 terjadi perubahan yang

sangat mendasar di Indonesia dengan berubahnya status nega

ra RI (Republik Indonesia) menjadi negara RIS (Republik In

donesia Serikat). Negara RI masih tetap ada, namun bersta-

tus sebagai salah satu negara bagian RIS. Berdirinya negara

RIS ini tidak lepas dari usaha Belanda yang menginginkan

bangsa dan negara Indonesia terpecah belah persatuannya.

Pada masa RIS, di negara-negara bagian selain negara

bagian RI, terdapat sekolah menengah umum tingkat atas

yang bernama VHO (Voorbereidend Hooger Onderwijs = Peng

ajaran bagi Persiapan ke Perguruan Tinggi). VHO tersebut

semula didirikan oleh Pemerintah pendudukan Belanda sete-

lah mereka melakukan agresi militer terhadap Pemerintah RI.

Oleh karena VHO tersebut merupakan sekolah yang didirikan

Belanda, maka bahasa pengantar yang digunakan di VHO adalah

Bahasa Belanda. Sekolah tersebut memang diperuntukkan bagi

Page 17: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

66

anak-anak Belanda, namun tidak sedikit anak-anak Indonesia

yang bersekolah di VHO. Karena VHO ini pernah ada setelah

Indonesia merdeka dan dimasuki juga oleh anak-anak Indone

sia, maka struktur kurikulum VHO pun perlu dikaji apakah

memuat program pendidikan umum atau tidak.

2»2 Struktur Program Kurikulum VHO

VHO sebagai sebuah sekolah menengah umum tingkat

atas mempunyai empat jurusan atau bagian, dengan lama bel-

ajar 2-3 tahun. Keempat bagian tersebut adalah: bagian

Ai (Sastra Timur), Bag. A2 (Sastra Barat), bag. B (Ilmu

Pasti dan Alam), dan bag. C (Sosial-Ekonomi). Sejak masuk

VHO (kelas satu), para siswa sudah terbagi-bagi (terjurus-

kan ke dalam bagian-bagian tersebut. Jadi mereka sudah

terkotak-kotak sesuai dengan bagian-bagiannya.

VHO menggunakan program kurikulum yang berbeda de

ngan kurikulum.SMA biasa di negara RI. Struktur program

kurikulum VHO adalah sebagai berikut (hanya untuk bagian

(Afdeling) A^ dan bagian B);

Page 18: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

67

TABKL II STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM VHO

No. VHO ai'd. Ai VHO afd. B

1 Bahasa Belanda 4 4

• /

Bahasa Belanda 3 32 Bahasa Melayu Bahasa Melayu

(Indonesia) 4 4 (Indonesia 2 2

3 Bahasa Inggris 3 3 Bahasa Inggris 3 34 Bahasa Timur (San- Ilmu Pasti 7 6

sekerta & JawaKuno 5 • 5

5 S e jrh.Ke budayaa n 2 2 Ilmu Alam 5 46 Etnologi 3 3 Ilmu Kimia 4 67 Biologi 2 2 Ilmu Tumbuh-tumbuh-8 Pend. Musik 2 2 an dan hewan 2 2

9 Menggambar & Sej-K-esenian 3 3

Menggambar Mistar 2 2

10 Pend. Jasmani 4 4 Pend. Jasmani 4 4

32 32 32 32

——

Jika kita perhatikan struktur program kurikulum VHO

tersebut di atas, maka tidak terlihat adanya program yang

dxwajibkan untuk semua siswa (semua bagian) dan diarahkan

bagi pembinaan kepribadian siswa. Sesuai dengan namanya,

VHO merupakan sekolah persiapan untuk perguruan tinggi dan

tidak terlihat mempunyai arah untuk membina siswa menjadi

warga negara yang baik. Oleh karena itu program kurikulum

VHO terlihat telah terspesialisasi sejak awal, seperti hal-

nya di perguruan tinggi. VHO memang mempersiapkan siswa

untuk ca pat menjadi spesialis bidang keilmuan sesuai dengan

rainat dan bakatnya masing-masing.

Di dalam De Algemene Cpordinatie van het Onderwijs-

Dept. 0 & E, 19^7, yang dikutip oleh Sugianto (1971 : 52.),

dikatakan bahwa:

Page 19: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

68

sesudah SM. 1+ th. tak ada serba be ban (over be lasting) lagi. Sesudah anak berumur 16 tahun, makamakin jelaslah ke arah mana bakat dan minat muriditu harus disalurkan, yang kemudian merupakanlandasan kuat untuk pendidikan selanjutnya di uni-versitas.

Dari kutipan di atas terlihat bahwa VHO pada mulanya

merupakan landasan bagi pendidikan selanjutnya di univer-

sitas nanti, sehingga sejak memasuki VHO para siswa telah

dxsiapkan untuk menjadi spesialis-spesialis sesuai dengan

bakat dan minatnya. Kurikulum (^encana Pelajaran) VHO ku

rang memperhatikan pembinaan kepribadian siswa. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa dalam kurikulum VHO tidak

ditemukan suatu program yang dapat dikategorikan sebagai

program pendidikan umum (general education), karena tidak

memenuhi kriteria pendidikan umum yang ditetapkan dalam pe-

nelitian ini (lihat bab II). Oleh karena program pendidik

an umumnya tidak ditemukan, maka pada sub bab ini pun ti

dak akan ada pembahasan tentang tujuan, struktur program,

dan materi pendidikan umum pada kurikulum tersebut.

Sebagai catatan tambahan, pada pertengahan , tahun

1950, ketika Indonesia telah menjadi negara kesatuan lagi,

diadakan penyesuaian VHO dengan sistem pendidikan di nega

ra kesatuan RI. VHO kemudian dijadikan sebagai SMA-Istime-

wa. Di kelas yang tertinggi pada SMA-Istimewa itu untuk

satu tahun masih diperkenankan peraakaian bahasa belanda

sebagai bahasa pengantar. Dalam perkembangan selanjutnya,

di Indonesia hanya dikenal satu macam SMA saja.

Page 20: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

69

3- Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pelajaran (Kuri

kulum) SMA 1952

3.1 Latar Belakang dan Konteks

Jika pada masa tahun 1945 - 1951, rencana pelajaran

SMA (yang sebelumnya bernama SMT) merupakan kelanjutan da

ri masa Hindia Belanda dan Jepang (yang telah sesuaikan

dengan jiwa Indonesia merdeka), maka mulai tahun 1952 ber

laku rencana pelajaran SMA yang baru yang lebih terinci

dan lahir sebagai buah fikir bangsa Indonesia sendiri. La

hirnya Rencana Pelajaran SMA 1952 (selanjutnya disebut Ku

rikulum SMA 1952) tidak terlepas dari kebijakan - kebijakan

politik yang berlaku pada saat itu, dan tentunya yang pa

ling utama adalah adanya kebijakan dalam dunia pendidikan

sendiri.

Lahirnya Kurikulum SMA 1952 itu adalah pada saat ne

gara kita baru dua tahun kembali menjadi Negara Kesatuan

Republik Indonesia, setelah sebelumnya berstatus sebagai

Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejak negara kita

menjadi negara RIS dan kemudian kembali menjadi negara ke

satuan RI, asas demokrasi yang diterapkan adalah demokra-

si liberal, yang raemberi kebebasan kepada rakyat dalam

segala hal. Jadi lahirnya Kurikulum SMA 1952 tersebut ada

lah pada saat negara kita menganut demokrasi liberal.

Jika pada masa revolusi fisik penyelenggaraan pendi

dikan di Indonesia didasarkan atau berpedoman kepada

Page 21: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

70

falsafah Pancasila dan UUD 191+5 dan hasil-hasil Panitia

Penyelidik Pengajaran, maka menjelang lahirnya Kurikulum

SMA 1952 telah lahir Undang-undang no. 4 tahun 1950 yang

menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan

mulai tahun 1950 itu. UU No. 4 tahun 1950 adalah Undang-

undang tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di

Sekolah, yang merupakan undang-undang pendidikan yang per-

tama di negara RI. Selain itu, Undang-undang Dasar Semen-

tara 1950 juga merupakan landasan utama bagi dunia pendi

dikan pada masa itu.

Undang-undang N0. 4 tahun 1950 dibuat ketika negara

RI merupakan negara bagian dari RIS. Undang-undang terse

but baru dinyatakan berlaku untuk seluruh Indonesia (pada

saat negara Kesatuan RI) dengan Undang-undang no. 12 tahun

1954, pada bulan Maret 1954.

Beberapa hal penting yang terdapat dalam UU No. 4 /

1950, yang berkaitan dengan kepentingan penelitian ini,

akan dikutip di bawah ini, antara lain tentang tujuan

pendidikan (pasal 3) yang dinyatakan sebagai berikut:

Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentukmanusia susila yang cakap dan warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab tentang kese-jahteraan masyarakat dan tanah air.

Tentang maksud dari pendidikan menengah (antara lain

SMA), undang-undang tersebut menyatakannya dalam pasal 7

ayat 3, yaitu:

Page 22: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

71

Pendidikan dan pengajaran menengah (umum dan vak)bermaksud melanjutkan dan meluaskan pendidikan danpengajaran yang diberikan di sekolah rendah untukmengembangkan kesanggupan cita-cita hidup sertamembimbing kesanggupan raurid sebagai anggota ma-syarakat, mendidik tenaga-tenaga ahli dalam pel-bagai lapangan khusus sesuai dengan bakat masing -masing dan kebutuhan masyarakat dan/atau memper-siapkannya bagi pendidikan dan pengajaran tinggi.

UU No. 4/1950 antara lain juga mencantumkan tentang

perlunya mata pelajaran tertentu (pendidikan jasmani dan

pendidikan agama) diberikan di setiap sekolah. Tentang pen

didikan jasmani, yang diatur dalam pasal 9, dinyatakan se

bagai berikut:

Pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasanantara turabuhnya badan dan perkembangan jiwa danmerupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir-batin,diberikan pada segala jenis sekolah.

Dengan dinyatakannya bahwa pendidikan jasmani perlu

diberikan pada segala jenis sekolah, maka tentunya di SMA

pun perlu ada mata pelajaran pendidikan jasmani.

Di dalam penjelasan pasal 9 tentang pendidikan jasmani di-nyatakan bahwa:

Untuk melaksanakan maksud daripada bab II pasal 3tentang tujuan pendidikan dan pengajaran, maka pen-dxdikan dan pengajaran harus meliputi kesatuan ro-hani-jasmani.

Pertumbuhan jiwa daniaga harus mendapat tuntunanyang menuju kearah keselarasan agar tidak timbulpenyebelahan ke arah intellectualisme atau ke arahperkuatan badan saja.

Perkataan keselarasan menjadi pedoman pula untukmenjaga agar pendidikan jasmani tidak mengasingkandiri daripada pendidikan keseluruhan(totaalopvoed-ing).

Page 23: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

7Z

Pendidikan jasmani merupakan usaha pula untuk mem-buat bangsa Indonesia sehat dan kuat lahir-batin.Oleh karena itu pendidikan jasmani berkewajibanjuga memajukan dan memelihara kesehatan badan, ter-utaraa dalam arti preventif tetapi juga secara cor-rectief.

Selanjutnya UU No. 4/1950 juga mengatur tentang peng

ajaran/pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri, yang

diatur pada pasal 20, yang berbunyi sebagai berikut:

1. Dalam sekolah-sekolah: negeri diadakan pelajaran agama: orang tua murid menetapkan apakahanaknya akan mengikuti pelajaran tersebut.

2. Cara penyelenggaraan pelajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan yang di-tapkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran danKebudayaan bersama-sarna dengan Menteri Agama.

Di dalam penjelasan pasal 20 tersebut di atas dinya

takan sebagai berikut:

a. Apakah satu jenis sekolah meraberi pelajaranagama adalah tergantung pada umur dan kecerdas-an murid-muridnya.

b. Murid-murid yang sudah dewasa boleh menetapkanikut dan tidaknya pelajaran agama.

c. Sifat pengajaran agama dan juralah jam pelajaranditetapkan dalam undang-undang tentang jenissekolahnya.

d. Pelajaran agama tidak mempengaruhi kenaikan kelas anak.

Dalam pasal 20, berikut penjelasannya tersebut di

atas, terlihat bahwa pelajaran agama perlu diberikan di

sekolah-sekolah negeri, namun sifatnya bukan wajib, mela-

inkan bersifat pilihan, karena seorang siswa (atau berda-

sarkan ketetapan orang tua) dapat mengikutinya ataupun

tidak.

Page 24: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

73

Tercantumnya pelajaran agama dalam UU No. 4 tahun

1950 tersebut, kemudian diperkuat pula dalam UUDS 1950,

pada pasal 41 ayat (3) yang berbunyi sebagi berikut:

Penguasa memenuhi kebutuhan akan pengajaran umumyang diberikan atas dasar memperdalam perasaanperikemanusiaan, memperdalam keinsyafan kebangsaan, memperkuat perikemanusiaan yang sama terhadapkeyakinan agama setiap orang dengan meraberikankesempatan dalam jam pelajaran untuk mengajarkanagama sesuai dengan keinginan orang tua murid-mu-rid.

Dua buah ketentuan yuridis-formal tersebut di atas,

yang berkaitan dengan pelajaran atau pendidikan agama di

sekolah tentu didasari oleh fikiran bahwa pendidikan

agama mempunyai peranan penting dalam mendidik manusia

Indonesia seutuhnya. Pelajaran agama atau pendidikan aga

ma di sekolah menurut UUDS 1950 tersebut dimaksudkan un

tuk memperkuat keyakinan beragaraa setiap orang. Sedangkan

di dalam UU no. 4/1950 baik dalam pasalnya maupun penje-

lasannya, tidak ditemukan dasar pemikiran atau alasan ten

tang perlunya pelajaran agama tersebut.

Untuk mengatur pelaksanaan pasal 20 UU No. 4/ 1950

itu kemudian dikeluarkan ^eraturan ^ersama Menteri PP & K

dan Menteri Agama N0. 1^32/Kab (Pendidikan) tanggal 20K.I/ 651 (Agama)

Januari 1951, yang diubah dengan Peraturan Bersama No.

17678 / Kab tanggal 16 Juli 1951. Beberapa pasal yangK / 1 /9180*perlu diketahui dari Peraturan Bersama itu antara lain:

Page 25: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

74

Pasal l:Di tiap-tiap sekolah rendah dan sekolah lanjutan(umum dan vak) diberi pendidikan agama.Pasal 3:Di sekolah-sekolah lanjutan tingkatan pertama dantingkatan atas baik sekolah-sekolah umum maupunsekolah-sekolah vak diberi pendidikan agama 2 (dua)jam pelajaran dalam tiap-tiap minggu.Pasal 5:^uru-guru agama diangkat, diperhentikan dan seba-gainya oleh Menteri Agama atas usul instansi agamayang berkepentingan.

Pasal 9:Pencana Pelajaran Agama ditetapkan oleh ^ementrianAgama sesudah disetujui oleh Kementrian Pendidikan,Pengajaran dan Kebudayaan, atas usul instansi yangberkepentingan.

Adanya ketentuan dalam UU No. 4 tahun 1950 yang meng

atur tentang pengajaran atau pendidikan agama dan pendi

dikan jasmani, tentu menjadi pertimbangan bagi para peme-

gang kebijakan pendidikan untuk memasukkannya ke dalam ku

rikulum atau dalam rencana pelajaran tiap-tiap sekolah.

untuk SMA akan kita lihat bahwa kedua mata pelajaran ter

sebut akan masuk dalam Kencana Pelajaran atau Kurikulum

SMA 1952.

3.2 Struktur Program Rencana Pelajaran SMA 1952

Rencana pelajaran SMA yang telah berjalan dari ta

hun 1945 sampai dengan tahun 1951 oleh beberapa pejabat

dan ahli pendidikan dianggap memiliki kekurangan. Misal-

nya, Menteri PP & K Mr. W0ngsonegoro, dalam konferensi pa

ra direktur SMA negeri seluruh Indonesia pada bulan Janua

ri 1952, menyinggung tentang rencana pelajaran SMA. Ia me-

nyatakan bahwa pelajaran yang diberikan di SMA sampai saat ini

Page 26: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

75

masih terlampau bersifat teoritis dan kurang praktis, dan

kurang mementingkan moralnya. Sementara itu Soegarda Poer

bakawat ja, Kepala ^awatan Pengajaran, juga rnenyatakan bah

wa perlu mencari kekurangan-kekurangannya dan agar diada

kan perubahan-perubahan rencana pelajaran SMA (Sugianto,

1971 : 56).

Berdasarkan SK Menteri PP & K tanggal 13 Mei dan 26

Mei 1952, dibentuk sebuah panitia yang diberi tugas untuk

membuat rancangan rencana pelajaran (kurikulum) SMA yang

baru. Di antara hasil ker ja panitia tersebut adalah tersu-

sunnya tujuan SMA pembagian SMA dan rencana pelajaran.

Tujuan SMA dirumuskan sebagai berikut:

SMA bertujuan mendidik murid menjadi manusia yangberbudi baik dan mempunyai kepandaian serta keca-kapan yang cukup untuk dapat mengikuti pendidikandan pengajaran di Perguruan Tinggi dan dapat pulamenjadi anggota masyarakat yang berguna.

Pembagian atau penjurusan di SMA ternyata tidak meng-

alami perubahan. SMA tetap dibagi dalam tiga bagian atau

jurusan, yaitu bagian A (sastra), B (ilmu pasti-alam) dan

0 (yuridis-ekonomi). Ketiga bagian tersebut terpisah se

jak awal (sejak kelas satu) dan tidak ada integrasi dari

ketiga bagian tersebut selama siswa menerapuh pendidikannya

di SMA. Jadi SMA menurut rencana pelajaran tersebut sudah

terspesialisasi dari awal.

Adapun struktur program Rencana Pelajaran (Kurikulum)

SMA 1952 untuk setiap bagian adalah sebagai berikut:

Page 27: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

76

TABEL

III

STRUKTUR

1 3R0GRAM

KURIKULUM

SMA

1952

^^-Bagian

BAGIAN

ABAGIAN

BBAGIAN

Ci

<elomgoK\^

(Sastra)

(Pasti-Alam)

(Yuridis-Ekonomi)

POKOK

1.

Bahasa

&sastra

44

51.

Aljabar

22

31.

Tata

Negara

&2

22

Indonesia

2.

Ilmu

Ukur

Sudut2

22

Kewarg.

Neg.

2.

Bahasa

Daerah

22

-3.

I.

Ukur

Ruang

22

22.

Tata

Hukum

12

13.

3awa

Kuno

22

-4.

I.

Uk.

Melukis111

3.

Ekonomi

33

34.

Bahasa

Inggris

44

65.

Ilmu

Alam

45

54.

I.

Bumi

Sos

&5.

Bhs.

Perancis

3)3)3]

6.

Mekanika

12

3Ekonomi

33

36.

Bhs.

German

3)3)3]

7.

Ilmu

Kimia

45

55.

I.

Bangsa-

7.

Sejarah

33

38.

Ilmu

Hayat

&bangsa

11

18.

Ilmu

Bumi

22

2Kesehatan

22

26.

Sejarah

22

2

PENTING

9.

Sej.

Kebud.

22

29.

Bhs.

Indonesia

22

27.

Penget,&Hitung

10.

Sej.

Kesenian

11

110.

Bhs.

Inggris

33

4Dagang

22

211.

I.

Bangsa-bangsal

11

8.

Tata

Buku

23

312.

Ekonomi

22

29.

Sej.Ekonomi

_2

213.

Tata

Negara

&10.

Bhs.

Inggris

44

4

••

Kewarg.

Negara

22

311.

Bhs.

Indonesia

34

3

PELENGKAP

14.

Aljabar

11

mt

11.

Bhs.

German

2)2)1)12.

Bhs.

German

2]>2)2)

15.

I.

Kesehatan

11

-12.

Bhs.^erancis

2)2)1)13.

Bhs.

Perancis

2]2)2)

16.

Menggambar

22

213.

I.

Bumi

Alam

&14.

Ilmu

Kimia

&17.

Pend.

Oasmani

33

2Falak

21-

Peng.

Bahan

21

218.

Pend.

Agama

22

214.

Sejarah

21-

15.

Aljabar

22

-15.

Tt.Neg

&Kewar

21-

16.

I.

Kesehatan

11

-16.

Ekonomi

11-

17.

Menggambar

22

217.

Tata

Buku

2)2)-

18.

Pend.

Oasmani

22

218.

Menggambar

2)2)2)19.

Pend.

Agama

22

219.

Pend.Dasmani

33

2

20.

Pend.

Agaraa

22

2

Page 28: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

77

Dari struktur program Kurikulum SMA 1952 tersebut di

atas, terlihat ada pembagian program ke dalam tiga kelom

pok, yaitu kelompok: Pokok, Penting, dan Pelengkap. urutan

kelompok tersebut menunjukkan prioritas kedudukannya atau-

pun tingkat kepentingannya. Hal yang cukup menarik dari

pembagian kelompok mata pelajaran (program) tersebut ada

lah pada komposisi mata pelajarannya untuk setiap bagian.

Walaupun nama kelompoknya sama, misalnya kelompok Pokok,

namun komposisi mata pelajaran pada ketiga bagian SMA itu

tidaklah sama. Misalnya, komposisi mata pelajaran (program)

kelompok Pokok pada SMA bagian A (sastra) tidak sama de

ngan kelompok Pokok SMA bagian B (Ilmu pasti-alam), dan

juga berbeda dengan SMA bagian C (yuridis-ekonomi). Hal

ini berlaku juga untuk kelompok Penting dan Pelengkap.

Tampaknya kelompok Pokok merupakan ciri utama dari

bagian-bagian atau jurusan-jurusan di SMA tersebut. Mata

pelajaran-mata pelajaran pada kelompok Pokok tersebut me

rupakan penunjang utama yang mencirikan masing-masing ba

gian. Misalnya kelompok Pokok pada bagian A (sastra) ter-

diri dari mata pelajaran-mata pelajaran utama ilmu bahasa

dan sastra. Sedangkan kelompok Pokok pada bagian B (pasti

alam) terdiri dari mata pelajaran-mata pelajaran utama il

mu pasti dan ilmu alara.

Jika digunakan kriteria program pendidikan umum yang

terdapat pada bab II, maka dalam Kurikulum SMA 1952 secara

Page 29: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

78

jelas tidak ada yang disebut program pendidikan umum

(general education) ataupun yang dapat dikategorikan se

bagai program pendidikan umum. Kelompok Pokok misalnya,je

las tidak bisa disebut atau dikategorikan sebagai program

pendidikan umum, karena tidak diberikan secara sama (jenis

mat-* pelajarannya) kepada setiap siswa di setiap bagian,

dan justru kelompok Pokok ini mencerminkan suatu spesiali-

sasi (penjurusan) tertentu. Kelompok Penting dan Pelengkap

juga sama tidak tepat dikategorikan sebagai program pendi

dikan umum, karena komposisi mata pelajarannya untuk seti

ap bagian tidaklah sama, bahkan kedudukannya tidak diang-

gap utama.

Dalam Kurikulum SMA 1952 memang ada beberapa mata

pelajaran yang arahnya untuk pembinaan keharmonisan kepri-

badian para siswa, namun belura sepenuhnya raemenuhi krite-

ria sebagai pendidikan umum. Misalnya Pendidikan Agama,

sekalipun memang diarahkan untuk membina kepribadian siswa,

namun menurut ketentuan UU no. 4/1950, mata pelajaran Pen

didikan Agama (Pelajaran Agama) bukanlah mata pelajaran

yang wajib diikuti oleh semua siswa, karena siswa boleh

mengikutinya ataupun tidak. Jadi mata pelajaran Pendidikan

Agama pada Kurikulum SMA 1952 tidak mempunyai kedudukan

yang penting dan boleh diikuti atau tidak, sehingga tidak

tepat dikategorikan sebagai pendidikan umum.

Page 30: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

79

Dari uraian di atas terlihat bahwa dalam Kurikulum

SMA 1952 tidak terdapat program mata pelajaran yang dibe

rikan secara sama dan wajib diikuti oleh semua siswa serta

diarahkan untuk pembinaan kepribadian siswa yang terpadu.

Dengan demikian capat dikatakan, bahwa dalam Kurikulum SMA

1952 tidak ditemukan program pendidikan umura, karena tidak

ada yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada bab

II yang lalu.

Oleh karena struktur program pendidikan umuranya sen

diri tidak ada, maka pada sub bab ini tidak akan ada pem-

bahasan tentang tujuan, struktur program, dan materi pen

didikan umum pada kurikulum tersebut.

4. Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pelajaran (Kuri

kulum) SMA 1958

4.1 Latar Belakanfi dan Konteks

Rencana Pelajaran (kurikulum) SMA 1952 setelah ber-

jalan dua tahun makin dirasakan kurang memenuhi keperluan

lagi. Antara lain ada yang berpendapat bahwa kurikulum ter

sebut masih terlampau verbalistis dan kurang praktis jmasih

terlampau serba beban; kedudukan SMA tidak sesuai lagi,

dan kritikan yang lainnya lagi (Sugianto, 1971 : 65). ^emu-

dian lahirlah perbaikan/perubahan kurikulum (rencana pel

ajaran). SMA pada tahun 1958, sehingga dikenal sebagai Ren

cana Pelajaran SMA 1958.

Page 31: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

80

Rencana Pelajaran SMA 1958 (selanjutnya disebut Ku

rikulum SMA 1958) lahir dipenghujung masa Demokrasi Libe

ral yang telah diterapkan di Indonesia sejak akhir 1945

sampai dengan tahun 1959. UUDS 1950 secara tegas menekan-

kan asas demokrasi liberal ini. Demokrasi liberal yang

berlaku pada saat itu bukan hanya diterapkan dalam kehi

dupan politik, melainkan juga pada bidang ekonomi, sosial,

dan budaya, termasuk juga bidang pendidikan.

Pada masa berlakunya demokrasi liberal, kehidupan

politik negara menunjukkan ketidakstabilan. Kabinet atau

pemerintah selalu jatuh bangun dan tak pernah berumur la

ma. Dalam masa sembilan tahun saja (1950 - 1959) telah ter

jadi pergantian kabinet sebanyak delapan kali. Kabinet yang

berganti-ganti menyebabkan program kerja kabinet pun ber-

ganti-ganti. Keadaan seperti itu membawa akibat kurang

baik pula pada bidang pendidikan.

Pengaruh keadaan politik terhadap kebijakan pendidik

an pada masa demokrasi liberal digambarkan oleh Suradi HP

sebagai berikut:

selama periode berlakunya UUDS 1950 terdapat satukecenderungan yang umum, yakni bahwa penataan ke-bijaksanaan (policy) bidang pendidikan di tanahair selama masa demokrasi liberal berjalan tersen-dat-sendat. Hal ini rupanya sejalan dengan jatuhbangunnya kabinet-kabinet yang menjalankan rodapemerintahan negara selama kurun waktu tersebut.Esensi dari keadaan yang demikian itu memang menimbulkan implikasi politik yang mendasar, dimanasetiap konsep pendidikan nasional - khususnya pe-mikiran pendidikan - seolah-olah telah kehilanganlandasan pijakan yang kokoh (Suradi HP, 1986:103).

Page 32: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

81

Dalam buku Dua Puluh Tahun Kemerdekaan RI, bidang

pendidikan (1965 : 52-56) dikemukakan bahwa faham liberal-

isme dalam bidang pendidikan dan kebudayaan menimbulkan

beberapa hal yang kurang menguntungkan, yaitu:

a) Pendidikan dan kebudayaan menjadi ajang per-tengkaran paham. Karena banyaknya partai poli-tik di Indonesia, maka moroku saling monanamkanPengaruhnya pada tujuan pendidikan;

b) Timbulnya intelektualisme dan verbalisme.Pada masa liberal pendidikan selalu berorienta-si ke negara-negara Barat (terutama Eropa Barat). Akibatnya pelajaran hanya bersifat verbalistis. Intelektualisme dan feodalisme makinmeluas;

c) Timbulnya individualisme.Pada umumnya para pemuda ingin mencapai ijazahnegeri yang setinggi-tingginya agar nanti dapatmenjadi pegawai negeri. Ini mengakibatkan mereka mementingkan diri sendiri dan hanya memen-tingkan pelajaran bahan ujian. Kegiatan masya-rakat diabaikan;

d) Timbulnya orang-orang yang mencari untung lewatpendidikan. Misalnya dengan adanya kebebasanpihak swasta untuk menyelenggarakan pendidikan,namun mereka hanya ingin mengeruk keuntunganpribadi semata-mata;

e) Timbulnya rongrongan terhadap kebudayaan nasi-onal.Dengan adanya sistem liberal ini, masyarakatbebas mengusahakan kebudayaan. Akibatnya kebudayaan Indonesia terancam dan raasuklah kebudayaan asing, yang tidak sesuai dengan kebudayaankita dengan mudah.

Beberapa hal di atas merupakan akibat negatif dari

pengaruh faham liberalisme terhadap dunia pendidikan di

Indonesia. Menurut Soerjanto Poespowid jojo terdapat empat

hal yang mendorong timbulnya filsafat liberalisme, yaitu

rasionalisme, inaterialisme, empirisme, dan individualisme

Page 33: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

83

Fungsi SMA tersebut di atas menunjukkan arah yang

dualistis, yaitu pertama untuk merapersiapkan siswa (anak

didik) menjadi anggota masyarakat, dan kedua untuk mera

persiapkan mereka melanjutkan ke perguruan tinggi. Fungsi

SMA ini tidak jauh berbeda dengan tujuan SMA yang diru-

muskan pada tahun 1952, namun yang berbeda adalah priori-

tas penekanan dari fungsi/tujuan tersebut.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut di atas, maka

rencana pelajarannya perlu disederhanakan, akan tetapi

perlu juga diusahakan agar para siswa membiasakan diri

untuk bekerja secara efesien dan secara ilmiah, sehingga

di samping memperoleh pengetahuan, mereka meraperoleh ke-

cakapan praktis untuk mempergunakanannya (Sugianto, 1971:

66).

Berdasarkan hasil konferensi di atas, sejak tahun

1957 diadakan peninjauan-peninjauan terhadap kurikulum

(rencana pelajaran) SMA secara lebih mendalam lagi. Tuju

an setiap jurusan SMA mulai dipertegas lagi. Untuk itu

diadakan pergeseran-pergeseran dari beberapa mata pel

ajaran dari golongan (kelompok) yang satu ke golongan yang

lain, sehingga mulai tahun 1958 akhirnya berlaku kuriku

lum SMA yang baru.

Berdasarkan Kurikulum SMA 1958, SMA tetap dibagi

ke dalam tiga bagian (jurusan), yaitu bagian A (sastra),

bagian B (pasti-alam), dan bagian C (sosial - ekonomi ).

Page 34: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

84

Dalam struktur program kurikulum pada tiap-tiap bagian itu

terdiri dari empat kelompok, yaitu kelompok Pokok, Penting,

Pelengkap, dan kelompok mata pelajaran yang tidak dimasuk-

kan dalam ujian penghabisan.

Untuk lebih jelasnya, struktur program kurikulum SMA

1958 untuk setiap bagian (jurusan) dapat dilihat pada ta-

bel IV (halaman 85). Jika diperhatikan, struktur program

Kurikulum SMA 1958 memiliki kemiripan dengan struktur prog

ram Kurikulum SMA 1952. Perbedaan yang kecil hanya pada

jumlah mata pelajaran yang lebih sedikit pada Kurikulum

SMA 1958. Selain itu pada Kurikulum SMA 1958 ada tambahan

kelompok mata pelajaran, yakni keliompok mata pelajaran

yang tidak dimasukkan dalam ujian penghabisan.

Seperti halnya pada Kurikulum SMA 1952, maka pada

Kurikulum SMA 1958 pun tidak ditemukan program yang secara

jelas- dan tegas disebut sebagai program pendidikan umum

ataupun yang dapat dianggap (dikategorikan) sebagai prog

ram pendidikan umura. Kelompok Pokok misalnya, jelas ber

beda-beda komposisi mata pelajarannya untuk setiap bagian,

karena memang merupakan ciri atau pendukung utama setiap

bagian (jurusan) itu. Kelompok Penting dan Kelompok Pe

lengkap pun ternyata berbeda-beda komposisi mata pelajaran

nya untuk setiap bagian.

Kelompok mata pelajaran yang mempunyai komposisi

mata pelajaran yang sama pada setiap bagian (jurusan)

Page 35: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

55

TABELIV

STRUKTUR

PROGRAMKURIKULUM

SMA1958

^^\Bagian

BAGIAN

A•

BAGIAN

B.

BAGIAN

C

Kelompoi€\^

(Sastra)

(pasti-alam)

(sosial-ekonomi)

POKOK

1.

Kemahiran

&1.

Aljabar

&I.Ukur

1.

Tata

Neg

&Ke

Tata

Bhs.

Ind.

33

4Analitika

22

3warg.

Negara

22

2-2.

Sastra

Ind.

22

22.

I.

Ukur

Sudut

21

22c

Tata

Hukum

22

33.

Bhs.

Inggris

44

63.

I.

Ukur

Ruang

22

23.Ekonomi

33

44.

Bhs.

Perancis

4.

I.

Ukur

Melukis

11

14.

Ilmu

Bumi

&(atau

Derman)

33

45.

Ilmu

Alam

44

5Antrop.

Budaya

44

45.

Sejarah

33

i6.

Mekanika

—2

35.

Sejarah

22

2b.

Sej.

Kebud

&7.

Ilmu

Kimj.a

44

66.

Aljabar

22

3Kesenian

33

38.

Ilmu

Hayat

&7.

Tata

Buku

22

2/.

Ilmu

Bumi

22

2Kesehatan

22

28.

Pengetahuan

&8.

Antrop.Budaya

11

1Hitung

Oagang

22

2

PENTING

9.

Baha

Kawi

22

39.

Bhs

&Kesusastra

9.

Bhs.

&^esusas-

1U.

Tata

Hukum,

Ta

an

Indonesia

33

3traan

Indonesia3

34

ta

Neg.

&Ke

10.

Bhs.

Inggris

32

310.

Bhs.

Inggris

33

4warg.

Negara

22

211.

Bhs.

Oerman

22

211.

Sejarah

Per-

11.

Ekonomi

22

2ekonomian

22

2

PELENGKAP

12.

Bahasa

Daerah

22

^

12.

Sejarah

22

12.

Bhs.German/

Bhs.Perancis

213.

Aljabar

22

-13.

I.

Bumi

Alam

&2-!

14.

Ilmu

Kesehatan

11

-Faiak

22

v13.

Kimia

&Penget.

Bahan

2

I

lb.

Menggambar

22

-14.

Ekonomi,

Tt.Neg.

2-

&Kewarg.Negara

33

—14.

Ilmu

Kesehatan

22

-15.

Menggambar

mistar

15.

Menggambar

22

-atau

Tata

Buku

TIDAK

DIMA-

16.

Pendidikan

16.

Pendidikan

Oas-

16.

Pendidikan

SUKKAN

DLM

Oasmani

33

3mani

33

3jasmani

317.

Pend.

Agama

23

3U3IAN

PENG

HABISAN

17.

Pend.

Agama

22

217.

Pend.

Agama

22

22

2

Page 36: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

86

adalah kelompok "yang tidak dimasukkan dalam ujian pengha

bisan", yang terdiri dari dua mata pelajaran, yaitu Pendi

dikan Jasmani dan Pendidikan Agama. Dua mata pelajaran

yang tentunya diarahkan untuk membina aspek afektif, membi

na keharmonisan lahir-batin atau membina kepribadian ter-

padu ini ternyata tidak mendapat kedudukan yang utama, me-

lainkan hanya sekedar mata pelaharan tambahan. Selain itu,

mata pelajaran Pendidikan Agama, sesuai dengan UU No. 4 th

1950 j.O. UU No. 12 th. 1954 yang masih berlaku pada saat

itu, menempatkan Pendidikan Agama bukan sebagai mata pel

ajaran wajib yang harus diikuti oleh semua siswa, melain-

kan hanya sebagai mata pelajaran pilihan. Oleh karena itu

kelompok mata pelajaran ini pun tidak dapatlah dikategori

kan sebagai program pendidikan umum (general education).

Dengan menggunakan. kriteria pendidikan umum sebagai-

raana disebutkan dalam bab II, maka sarapai dengan Kurikulum

SMA 1958 ternyata tidak ditemukan program mata pelajaran

yang dapat dikategorikan atau digolongkan sebagai program

pendidikan umum (general education). Memang ada mata pel

ajaran-mata pelajaran yang bersifat membina kepribadian,

namun belum difungsikan sebagai program pendidikan umum.

Oleh karena struktur program pendidikan umumnya ti

dak ditemukan, maka pada sub bagian ini tidak akan ada

uraian tentang tujuan dan materi program pendidikan umum.

Page 37: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

87

5. Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pelajaran dan

Pendidikan (Kurikulum) SMA 1964

Kurikulum SMA 1958 ternyata tidak berjalan lama. Ta

hun 1964 telah lahir sebuah kurikulum SMA yang baru yang

dikenal dengan nama Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA

Gaya Baru, yang menggantikan Kurikulum SMA 1958. Sebenar

nya sejak tahun 1962 telah lahir SMA Gaya Baru itu, namun

secara formal rencana pelajarannya atau kurikulumnya baru

lahir pada tahun I964.

Banyak hal yang baru dalam Rencana Pelajaran dan Pen

didikan SMA Gaya Baru 1964 dibandingkan dengan rencana pel

ajaran (kurikulum) SMA sebelumnya. Namun untuk meraahami

Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA 1964, yang lahir pada

masa Demokrasi Terpirapin (Orde Lama), tidak dapat diabai-

kan untuk memaharai situasi politik dan situasi pendidikan

yang berkembang pada saat itu, yang mempunyai kaitan erat

dengan latar belakang, jiwa dan isi dari Rencana Pelajaran

dan Pendidikan SMA Gaya Baru 1964 (dalam uraian selanjut

nya disebut Kurikulum SMA I964).

5.1 -Latar Belakang dan Konteks

Tanggal 5 Juli 1959 mempunyai arti yang sangat pen

ting dan bersejarah bagi bangsa dan negara Republik Indo

nesia. Pada tanggal tersebut Presiden Soekarno mengeluar

kan sebuah dekrit (Dekrit Presiden) yang berisikan pernya-

taan sebagai berikut: Pembubaran Konstituante, Pernyataan

Page 38: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

88

berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950

serta pembentukan MPRS dan DPAS.

Dekrit Presiden membawa perubahan fundamental dalam

berbagai bidang kehidupan di negara kita, antara lain ke-

inginan untuk mengembalikan stabilitas politik yang selama

tahun lima puluhan mengalami banyak goncangan sebagai aki-

bat tak langsung dari perkembangan demokrasi liberal dan

pergolakan-pergolakan di daerah, yang membawa konsekuensi

tidak dapat berjalannya roda pembangunan yang telah dica-

nangkan oleh pemerintah (Suradi HP, 1986: 103).

Dekrit Presiden kemudian disusul dengan pidato Pre

siden yang diucapkan pada upacara Peringatan Hari Prokla-

masi tanggal 17 Agustus 1959, yang berjudul "Penerauan Kem

bali Revolusi Kita". Pidato tersebut terkenal juga dengan

nama "Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol RI)"

yang merupakan pen jelasan dan pertanggungjawaban atas Dek

rit Presiden serta garis kebijaksanaan Presiden pada umum-

nya dalam mencanangkan sistem Demokrasi Terpimpin. Pidato

tersebut kemudian oleh MPRS ditetapkan sebagai Garis-garis

Besar B^luan Negara (GBHN) dengan Ketetapan MPRS No.I/MPRS/

I960 (Marwati Djoened P., 1984 : 313 - 314).

Dengan lahirnya Dekrit Presiden menyebabkan ber-

akhirnya penerapan sistem Demokrasi Liberal dan dimulainya

babak baru dengan penerapan sistem Demokrasi Terpimpin,

yang harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan.

Page 39: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

89

Demokrasi Terpimpin semula dianggap konsep yang baik, na

mun akhirnya dijadikan sebagai alat pemupukan kekuasaan

otoriter pada Presiden Soekarno, sehingga terjadi penyim-

pangan-penyimpangan konstitusional terhadap UUD 1945. Se-

mentara itu pada masa Demokrasi Terpimpin pengaruh aliran

kiri (PKI) sangat besar terhadap kebijakan politik peme

rintah, sehingga banyak keputusan-keputusan politik (ter-

masuk kebijakan Presiden) yang rnenguntungkan aliran kiri

dan bernafaskan faham mereka.

Pada masa Demokrasi Terpimpin itu, semua tindakan dan

khususnya a jaran-a jaran Presiden Soekarno dijadikan seba

gai landasan dan pedoman bagi masyarakat dan negara RI,

bukan hanya sebagai pedoman di bidang politik, melainkan

dalam segala aspek kehidupan, termasuk juga di bidang pen

didikan. Ajaran-a jaran Presiden Soekarno, khususnya MANI-

POL-USDEK_NASAKOM*\ dengan cara indoktrinasi diharuskanuntuk diterima dan diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia.

Para pelajar dan mahasiswa pun diharuskan mempelajari dan

mengamalkan MANIPOL.-USDEK tersebut. Pihak-pihak yang rae-

nentang atau tidak mau menerima a jaran-a jaran Presiden Soe

karno bisa jadi akan dicap sebagai anti revolusi, kaum re-

aksioner, nekolim (neokolonialis dan imperialis), dan se-

butan-sebutan lain yang sifatnya menyudutkan dan merugikan.

*) MANIPOL = Manifesto Politik Republik Indonesia.USDEK - Setiap hurup singkatan USdek merupakan salah

satu dari lima bentuk kebijaksanaan:

Page 40: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

90

Dalam bidang pendidikan ternyata kebijakan-kebijakan

pendidikan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, yang dijadi

kan pedoman penyelenggaraan pendidikan terasa sekall ba

nyak mendapat pengaruh dari suasana kehidupan politik pada

saat itu.

Sebagai pedoman umum bidang pendidikan dan kebudaya

an, MPRS menggariskan dengan Ketetapan MPRS No. II/MPKS/

I960 tentang Garis-garis Dasar Pola Pembangunan Nasional

Semesta ^erencana Tahapan Pertama (1961 - I969) Bab II pa

sal 2, yang di dalamnya terdapat ketentuan umum di bidang

mental, keagamaan, kerohanian, dan penelitian, yang pada

dasarnya berisi sebagai berikut:

1) Penekanan Manifesto Politik (Manipol) dalampembinaan mental, keagamaan, kerohanian, dankebudayaan, serta menetapkan: Pendidikan Agama,Pancasila dan Manipol sebagai mata pelajarandi sekolah-sekolah rendah dan menengah sampaidengan tingkat perguruan tinggi;

2) Menyelenggarakan kebijaksanaan - kebijaksanaandan sistem pendidikan nasional yang tertuju kearah pembentukan tenaga-tenaga ahli dalam la-pangan pembangunan;

3) Mengusahakan agar segala bentuk kesenian menjadi milik seluruh rakyat dan menyiarkan sifat-sifat nasional;

- USDEK = Setiap hurup singkatan Usdek merupakan salahsatu dari lima bentuk kebijaksanaan:1) Kembali ke UUD ±9k5;2) Sosialisme Indonesia;3) Demokrasi Terpimpin;4) Ekonomi Terpimpin; dan5) Kepribadian Indonesia atau Kebudayaan Ter

pimpin.

- NASAKOM = Nasionalis - Agama - Komunis.

Page 41: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

91

4) Kebijaksanaan penelitian disesuaikan dengan ha-luan politik luar negeri yang bebas aktif sertamengikutsertakan masyarakat tanpa meninggalkansyarat-syarat ilmiah.

Khusus tentang pendidikan agama, di dalam pasal 2

ketetapan MPRS tersebut di atas, ketetapannya berbunyi

sebagai berikut: "menetapkan pendidikan agama di sekolah -

sekolah mulai sekolah dasar sampai dengan universitas ne

geri, dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak

ikut serta, apabila wali murid/murid dewasa menyatakan ke-

beratannya..." Penetapan ini menunjukkan bahwa pendidikan

agama di sekolah-sekolah bukan merupakan mata pelajaran

yang wajib atau harus diikuti oleh seluruh murid, karena

murid-murid berhak untuk tidak ikut serta.

Selanjutnya, calam K-etetapan MPRS No. II/MPfiS/ I960

dinyatakan pula tentang fungsi pendidikan, yaitu sebagai

berikut:

1. Pendidikan sebagai pembina manusia Indonesiabaru yang berakhlak tinggi;

2. Pendidikan sebagai produsen tenaga kerja dalamsemua bidang dan tingkatan;

3. Pendidikan sebagai lembaga pengembangan kebudayaan nasional;

4. Pendidikan s ebagai lembaga pengembangan ilmupengetahuan, teknik dan fisik/mental; dan

5. Pendidikan sebagai lembaga penggerak seluruhkekuatan rakyat.

Menurut Ketetapan MPRS tersebut di atas, fungsi pen

didikan yang pertama dan utama adalah membina manusia In

donesia baru yang berakhlak tinggi. M^musia Indonesia

Page 42: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

92

baru yang dimaksud pada masa itu adalah manusia sosialis

Indonesia . Hal ini bisa dilihat pula pada tujuan pendidik-

nasional, yang secara formal baru ditetapkan dalam Pene-

tapan Presiden No. 19 tahun 1965 > namun sebenarnya sudah

dicanangkan sejak dilaksanakannya Manipol Usdek. Tujuan

pendidikan nasional pada saat itu adalah sebagai berikut:

Tujuan pendidikan nasional kita, baik yang dise-lenggarakan oleh pihak Pemerintah maupun oleh pihak swasta, dari Pendidikan Prasekolah sampai dengan Pendidikan Tinggi, supaya melahirkan warga-warga negara sosialis Indonesia yang susila, yangbertanggung jawab atas terselenggaranya MasyarakatSosialis Indonesia yang adil dan makmur baik spi-rituil maupun materiil dan yang ber jiwa Pancasila.... seperti dijelaskan dalam Manipol/Usdek.

Secara singkat, tujuan pendidikan pada masa Demokra

si terpimpin adalah untuk membina manusia (warga negara )

dan masyarakat Sosialis Indonesia yang berjiwa Pancasila -

Manipol/Usdek. Untuk mencapai, tujuan itu, maka semua pe-

laksanaan pendidikan nasional harus berlandaskan dan di ji

wa i oleh Pancasila-Manipol/Usdek. Di dalam Pen. Pres. do.

19/1965 tentang Pokok-pokok sistem Pendidikan Nasional

Pancasila (pasal 3) juga ditegaskan bahwa isi moral pendi

dikan nasional baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah

maupun swasta adalah Pancasila-Manipol/Usdek.

Sebelum lahirnya Pen.Pres. No. 19/1965, tujuan pen

didikan nasional pada masa Demokrasi Terpimpin dicantumkan

di dalam Ketetapan MPRS No. Il/MPRS/ i960, yaitu sebagai

berikut:

Page 43: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

93

Warga negara Indonesia yang berjiwa ^ancasila, ber-jiwa revolusi Agustus 1945 dan patriot komplit.

Usaha pembentukan manusia dan masyarakat Indonesia

Baru itu sejalan dengan program pemerintah pada saat itu

yang giat menggalakkan usaha nation and character building.

Dalam hal ini pendidikan nasional merupakan unsur mutlak

dalam nation and character building itu. Di dalam pen.

pres. N0. 19 tahun 1965 ditekankan bahwa agama juga meru

pakan unsur mutlak dalam rangka nation .and character

building sesuai dengan Ketetapan MPRS No. II/MPRS/196O.

Kebijakan pendidikan lainnya yang berlaku pada masa

awal Demokrasi Terpimpin adalah konsepsi Sapta Usaha Tama

dan Pancawardhana. Sapta Usaha Tama (Tujuh Usaha Baik)

merupakan instruksi dari Menteri PP & K Prof. Prijono,

yang dikeluarkan tanggal 17 Agustus 1959* Konsepsi terse

but menurut menteri adalah dalam rangka usaha membuktikan

kepada masyarakat bahwa lapangan pendidikan dapat membawa

jiwa baru, serta dapat pula menyelaraskan dlri dengan

program kabinet kerja. Ada pun yang dimaksud dengan kon

sepsi Sapta Usaha Tama itu meliputi usaha-usaha sbb.:

l) penertiban aparatur dan usaha-usaha ^epartemenPP & K, 2) meningkatkan seni dan olahraga, 3) meng-haruskan "usaha halaman", 4) mengharuskan pena-bungan, 5) mewajibkan usaha-usaha koperasi, 6)meng-adakan kelas masyarakat, dan 7) membentuk regu kerja di kalangan SLA dan Universitas (Marwati Djoe-ned P., 1984 : 286).

Page 44: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

94

Sedangkan yang dlmaksud Pancawardhana adalah instruk-

si ^enteri PP & K pada bulan Oktober I960 yang merupakan

sebuah konsepsi pendidikan yang baru. Instruksi Menteri

PP & K itu antara lain :

1) nenegaskan Pancasila dengan Manipol dan per-lengkapannya sebagai azas pendidikan nasional;

2) Menetapkan "Pancawardhana" sebagai sistim pendidikan yang berisikan lima prinsip sebagaiberikut:

1) perkembangan cinta bangsa dan tanah air;2) perkembangan kecerdasan;3) perkembangan emosional, artistik atau rasa

keharuan dan keindahan lahir-batin;4) perkembangan keprigelan atau kerajinan ta-

ngan; dan5) perkembangan jasmani.

(Soegarda P, 1970 : 92-93 ; Supardo, I960:438).

Dalam instruksi Pancawardhana itu ada disebutkan bah

wa untuk mencapai perkembangan aspek pertama (cinta bangsa

dan tanah air) harus diajarkan kewarganegaraan atau civics,

ialah inti buku yang disusun oleh Mr. Supardo dan kawan-

kawan (judul bukunya adalah: Manusia dan Masyarakat Baru

Indonesia (Civics) ).

Masalah Pancawardhana ini banyak diperbincangkan di

kalangan masyarakat. Sementara orang beranggapan bahwa de

ngan melancarkan sistem Pancawardhana anak didik dibawa ke

arah pendidikan komunisrae. Pendapat ini dihubungkan pula

dengan sikap politik Menteri PP & K dan Sekretaris Jen-

deral PP & K yang cukup dikenal dikalangan masyarakat se

bagai sirapatisan PKI (Marwati Djoened, 1984 : 378).

Page 45: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

95

Demikianlah situasi kehidupan politik dan situasi

pendidikan di Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin yang

berlangsung dari tahun 1959 sampai dengan awal tahun 1966,

yang berada di bawah gelora Manipol-Usdek. Dalam suasana

yang demikian itu lahirlah Rencana Pelajaran dan Pendidik

an SMA Gaya Baru 1964 (Kurikulum SMA I964).

5»2 Struktur Program Rencana Pelajaran dan Pendidikan

SMA 1964

Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA Gaya Baru 1964

(selanjutnya disebut Kurjkulum SMA I964) merupakan suatu

usaha perbaikan dan pembaharuan Kurikulum SMA 1958, yang

dianggap banyak memiliki kekurangan. Secara formal kuriku

lum SMA I964 itu dikeluarkan oleh Departemen PD dan K pada

tahun 1964, namun sebenarnya penerapan prinsip-prinsip SMA

Gaya Baru telah dimulai pada tahun 1962, dengan dimulai

pada kelas satu saja. Lahirnya Kurikulum SMA 1964 merupa

kan hasil dari rangkaian usaha pembaharuan yang sudah di

mulai sejak tahun I960.

Pada tanggal 6 sampai 13 Nopember 1961 telah diada

kan pertemuan antar SMA Teladan di Surakarta. Salah satu

hasilnya adalah rumusan tujuan SMA (rumusan tujuan SMA ini

kemudian disahkan oleh Departemen PD dan K pada bulan Ap

ril 1962). Rumusan tujuan institusional SMA tersebut ada

lah sebagai berikut:

Page 46: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

96

1. Mengembangkan cita-cita hidup serta membimbingkemampuan dan kesanggupan sebagai anggota masyarakat.

2. Mendidik tenaga-tenaga ahli dalam pelbagai la-pangan sesuai dengan bakat dan minat masing-masing serta keperluan masyarakat, sehingga ta-matannya mempunyai dasar-dasar ilmu dan kecakap-an seperlunya untuk mengembangkan dirinya, ter-utama pada lembaga-lembaga pendidikan yang lebih tinggi dari pada SMA, tetapi juga pada lembaga-lembaga masyarakat lainnya yang memerlukanSMA sebagai dasarnya.

Tujuan SMA tersebut menunjukkan dua arah tujuan (dua

listis), yaitu pertama untuk menyiapkan siswa menjadi ang

gota masyarakat, dan yang kedua membekali siswa dengan

dasar-dasar ilmu dan kecakapan untuk melanjutkan ke pendi

dikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu pada masa itu

disadari bahwa rencana pelajaran (kurikulum) tidak mung-

kin lagi tetap akademis (seperti sebelumnya), tetapi harus

raemuat kemungkinan-kemungkinan praktis.

Basil rapat bulan Nopember 1961 juga menghasilkan se

buah "blue print SMA", sebuah konsep pendidikan SMA yang

diberi corak nasional. Disebut pula SMA yang berkepribadi-

an nasional (Sugianto, 1971 : 96). Konsep SMA baru ini di-

kenal sebagai SMA Gaya BarU) yang kemudian secara berta-

hap mulai diterapkan pada tahun a jaran 1962 dengan dimulai

di kelas satu. Dalam konsep SMA baru itu mata pelajaran

SMA dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu Kelompok Dasar,

Kelompok Khusus, Kelompok Penyerta, dan Kelompok Prakarya/

Krida.

Page 47: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

97

Selanjutnya ditetapkan bahwa kelas satu adalah tung-

gal. Jadi berarti bahwa untuk kelas satu hanya berlaku sa

tu rencana pelajaran yang sama. Differensiasi pada SMA ba

ru dimulai di kelas dua, dengan diadakan pengelompokan ke-

dalam kelompok-kelompok khusus, yaitu: Budaya, Sosial, Il

mu Pasti, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Berkaitan dengan diferensiasi dan integrasi pada SMA

gaya Baru, Soegarda Poerbakawat ja ( 1970:67) menyatakan:

SMA Gaya Baru dimulai dengan pengintegrasian dariketiga bagian (A,B, C _ pen) untuk meraberikan pendidikan menengah yang "well-rounded", lengkap danbulat dan menghindarkan spesialisasi yang terlaluawal. Dif ferensiasi yang pada tingkat ini diadakanadalah untuk memupuk dan menampung minat, hasrat,dan bakat perseorangan. Integrasi dan differensia-si adalah untuk mencapai tujuan yang bercabang duayaitu: menyiapkan para siswa untuk masyarakat danuntuk perguruan tinggi. Dengan integrasi pada tahun pertama diharap terhapuskanlah dif ferensiasiyang terlalu awal diadakan di SMP.

Pembaharuan SMA lewat SMA Gaya Baru yang dimulai ta

hun 1962, kurikulumnya baru dikeluarkan secara formal pada

tahun 1964, saat seluruh aiswa SMA sudah mengikuti rencana

SMA Gaya Baru. Di dalam Kurikulum SMA 1964 itu disebutkan

bahwa pendirian yang dianut dalam peninjauan dan penyusun

an Kurikulum SMA 1964 itu berisikan uneur-unsur berikut:

Pertama: Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA GayaBaru itu harus merupakan pelaksanaan dasar pendidikan (PANCASILA) dan Sistem Pendidikan (PACAWARDRANA) yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Dep. PD dan K;

Page 48: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

98

Kedua: Aran pemikiran yang telah digoreskan olehPembantu Menteri Bidang Pendidikan harus diikuti secermat-cermatnya;

ivetiga: Kontinuita pendidikan dan Pengajaran dari^mp ke SMA harus lebih nyata terdapat dalam Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMAGaya Baru itu;

Keempat:"Pembebanan yang berlebih-lebihan" harusdihindarkan dengan menghilangkan peng-ulangan-pengulangan sesuatu materi yangsama dalam berbagai mata pelajaran;

Kelima: Pendidikan dan Pengajaran di SMA Gaya Baruharus merupakan satu kesatuan yang bulatdan harmonis.

Di dalam Kurikulum SMA 1964 tersebut juga ditegaskanbahwa tujuan pokok dari pendidikan dan pengajaran di SMAGaya Baru itu adalah:

- Merapersiapkan para pelajar secara ilmiah untukperguruan-perguruan yang lebih tinggi;

- Di samping itu ketrampilan-ketrampilan yang sesuai dengan rainat dan bakat masing-masing sertasangat berguna bagi masyarakat dan bagi dirinyasendiri, harus dimiliki oleh setiap pelajar dengan jalan latihan-latihan praktis menurut rencana yang tertentu; dan

- Daiam tuiuan-tujuan yang tersebut di atas terja-lin secara mutlak dan organis, persiapan mentalsetiap pelajar, sehingga ia menjadi warga negarapatriot parxpurna yang berguna bagi nusa danbangsa, yakxn akan tugas pengabdiannya kepadatanah axr.

Kurikulum SMA 1964 menunjukkan adanya beberapa pembaharuan dibandingkan dengan Kurikulum SMA 1958 dan sebe

lumnya. Pembaharuan itu antara lain tampak pada pembagianjurusan (bagian) dan pada struktur program mata pelajarannya, dan lain-lainnya. Pembagian (penjurusan) pada kuri

kulum sebelum 1964 terdiri dari tiga bagian : bagian A

Page 49: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

99

(satra), B (pasti-alara), dan C (yuridis-ekonomi/ sosial -

ekonomi); sedangkan pada Kurikulum SMA 1964 terdiri dari

bagian (jurusan): Budaya, Sosial, Ilmu Pasti, dan Ilmu Pe-

ngetahuan Alam.

Dalam struktur program kurikulum (pengelompokan ma

ta pelajaran) juga terdapat perbedaan. Jika pada Kurikulum

SMA 1952 dan 1958 terdapat pengelompokan mata pelajaran

ke dalam kelompok Pokok, Penting, dan Pelengkap, maka da

lam Kurikulum SMA 1964 struktur program kurikulum terbagi

ke dalam empat kelompok, yaitu kelompok: Dasar, Khusus,

Penyerta dan Prakarya/Vida. Pengelompokan mata pelajar

an ini bukan s ekedar berganti nama atau istilah baru, na

mun hakekat dan maksud serta isi pengelompokannya pun ber

beda dengan yang ada pada kurikulum-kurikulum SMA sebelum

nya.

Setiap kelompok dalam struktur program Kurikulum

SMA 1964 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kelompok Dasar:

yaitu pengetahuan yang sama untuk semua siswaSMA dan terdiri atas mata pelajaran yang diper-lukan oleh setiap warga negara Indonesia, yaituyang meliputi: Kewargaan Negara, Agama, BahasaIndonesia, Sejarah Indonesia. Ilmu Bumi Indonesia, dan Pendidikan Jasmani « Pend. Aesehatan.

2. Kelompok Khusus:

yaitu pengetahuan yang terbagi dalam mata pelajaran yang sesuai dengan bakat anak didik masing-masing, dan terutama untuk menyiapkan ke-perguruan tinggi;

Page 50: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

100

3. Kelompok Penyerta:

terdiri atas beborapa mata pelajaran yang sedi-kit atau banyak dianggap perlu mend a rapingi matapelajaran Kelompok Khusus; dan

4. Kelompok Krjda dan Prakarya:

Krida adalah kegiatan-kegiatan lapangan kebudayaan, kesenian, olahraga dan permainan yangharus diselenggarakan di setiap sekolah berdasarkan instruksi Menteri PD dan K tahun 1961(Pancawardhana).

Tujuan Prakarya adalah untuk mengajarkan ke-trampilan dan dasar yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Kelompok Prakarya dan Krida merupakan hal baru da

lam kurikulum SMA. Yang menjadi dasar diraasukkannya Krida

dan Prakarya ke dalam kurikulum adalah instruksi Menteri

PP dan K, Prof. Prijono, tentang konsepsi Sapta usaha Tama

dan konsepsi Pancawardhana (lihat halm. 93-94) •

Adapun struktur program Kurikulum SMA 1964 secara

lengkap untuk semua jurusan dapat dilihat pada tabel ber

ikut ini (Tabel V) :

Page 51: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

\Kelas

&Ke-\3uru-

Kelas

I

Kelas

II

dan

III

Budaya

Sosial

IIlmu

Pasti

I.Peng

Alam

lompok\san

(Bud)

(Sos)

j(Pas)

(Pai)

DASAR

1.

Kewarg.Negara

1.

Kewarg.Nego

1.

Kewarg.Negara

11.

Kewarg.Negara

1.

Kewarg.Neg.

2.

Bhs.a

Sastra

2.

Bhs

&Sastra

2.

Bhs.

&Sastra

j2.

Bhs

&Sastra

2.

Bhs

&Sast.

Indonesia

Indonesia

Indonesia

iIndonesia

Indonesia

3.Sej.

Indonesia

3.

Sej.Indonesia

3.Sej.Indonesia

13.

Sej.Indonesia

3.

Sej.

Ind.

4.

I.

Biimi

Ind.

4.

I.

Bumi

Ind.

4.

I.

Bumi

Ind.

4.

I.

Bumi

Ind.

4.

I.Bumi

Ind."

5.

a)

Pend.Agama

5.a)

Pend.Agama

5.a)

Pend

Agama

i5.a)

Pend.Agama

5„a)

Pen.Agama

b)Pend.

Budi

b)

Pend.

Budi

b)

Pend

Budi

b)

Pend.Budi

b)

Pend.Budi

Pekerti

Pekerti

Pekerti

Pekerti

Pekerti

6.

a)

Pend.Das.

6.a)

Pen.jasmani

6.a)

Pen.DasT.ani

6.a)

Pen.Dasmani

6.a)

Pen.Das.

b)

Pend.

Kes.

b)

Pen.Kesehsf

b)

P.

Kesehatan

b)

P.Kesehatan

b)

P.Neseh.

KHUSUS

7.

Ilmu

Pasti:

7.

Bhs

&Sastra

7.

Bhs

sSastra

7.

a)

Aljabar

7.

Ilmu

Kimia

a.

Aljabar

Ind.

II

Indonesia

II

b)

I.

ukur

8.

Ilmu

Hayat

b.

I.

Ukur

£.

a.

Sej.

Duni8

8.

s)

Sej,Dunia

Analitika

&Kesehatan

Anslitiks

b.Sej.Kebud

b)

Sej.Pereko-

6.

IeUk.

Sudut

-9-,

Ilmu

Alam

c.

I.Uk.Sudut

9.

Ilmu

Bumi

nomian

9.

I.Uk.

Ruang

10.a)

Aljabar

d.

I.Uk.Ruang

10.

Antrop.Bud.

9.

Ilmu

Bumi

10.

Mekanika

b)

I.Ukur

S.

Ilmu

Alam

11.

Bhs.

Kawi

10.

Bhs.Inggris

11.

Ilmu

Alam

1 ! iAnalitik

!S.

Ilmu

Kin.ia

!lC.

Ilmu

Kayat

&1

Kesehatan

12.

Bhs.Inggris

11.

Ilmu

Pasti

•12.Ilmu

Kimia

1ii

.I.Uk.Sudut

13.

Ekonomi

s3?,

Tata

Buku

13.Ilmu

Hayat

I12.I,Uk.Ruang

Koperasi

13.

Ekonomi

&&

Kesehatan

I13.Mekanika

111.

Sejarah

Umum

Koperasi

!

'12.

Bhs.

Inggris

13.

a.

Bhs,

Arab

!

1b.

Bhs.Oepang

ii

!c.

Bhs.T.Hoa

1 I i

'

d.

Bhs.Oerman

e.

Bhs.Pres.

Ii

PENYERTA

14.

Menggambar

14.

Menggambar

'14.

Menggambar

'14.

Menggambar

15.

a.

Bhs.Arab

15.a.

Bhs.Arab

;15.

Bhs.Inggris

15.

Bhs.Inggris

ib.

Bhs.Jepan

b.

Bhs.Oepang|i5.EKonomi

&16.

Ekonomi

&i

c.

Bns.T.Hoa

c.

Bhs.T.Hoa

!Koperasi

Koperasi

id.

Bhs.Oerm

d.

Bhs.Oerman

17.

a..I.

Bumi

17.

a,

I.

Bumi

! ie.Bhs.Pres.

e.

Bhs.Pres.

\Alam

Alam

;i 1

16.

Bhs.

Dserah

16.

Bhs.

Daerah

I.

Bumi

b.

I.

Bumi

i.

a.

Bh.3avv3

a.

Bh.

Daws

Fslek

Fsiak

tb.

BheSunda

b.

Bn.

Sunae

;•

17.

Pengetahuan

17.

Pengetahuan

!Alam

Aiam

KRIDA

DAN

1.

Prakarya

;1.

Prakarya

1.

Prakarya

1.Prakarya

1 -J.•Prakarya

PRAKARYA

1 1

2.

Krida

2.

Krida

2.

Krida

2.

Krida

2.

Krida

Page 52: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

102

5.3 Struktur Program Pendidikan Umum

Jika kita perhatikan struktur program mata pel

ajaran pada Pelajaran dan Pendidikan SMA 1964 (Kurikulum

SMA 1964) pada tabel V di atas, maka tidak terlihat ada

nya program atau kelompok mata pelajaran yang secara eks-

plisit disebut sebagai "program pendidikan umum" atau

general education. Namun bila dikaji maksud dan isi seti

ap kelompok mata pelajaran tersebut, maka Kelompok Dasar,

yang terdiri dari enara mata pelajaran itu, dapat dikate

gorikan sebagai program pendidikan umum. Dengan kata la

in, program pendidikan umum (general education) pada Ku

rikulum SMA 1964 adalah yang disebut Kelompok Dasar.

Kelompok Dasar dikategorikan sebagai pendidikan

umum, karena mata pelajaran-mata pelajaran yang terdapat

dalam kelompok ini merupakan mata pelajaran-mata pelajar

an yang diberikan untuk semua siswa pada semua jurusan di

SMA dari kelas satu sampai dengan kelas tiga. Di dalam

uraian di muka yang menjelaskan pengertian tentang kelom

pok Dasar disebutkan bahwa Kelompok Dasar adalah pengeta

huan yang sama untuk semua pelajar SMA dan terdiri atas

pengetahuan yang sama untuk semua warga negara Indonesia.

Selain itu, dilihat dari fungsinya mata pelajaran-

mata pelajaran dalam Kelompok Dasar itu tidak dimaksudkan

untuk membina keraampuan intelektual-akademis dan ketram-

pila khusus tertentu yang menjadi ciri spesialisasi atau

Page 53: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

103

jurusan ma sing-masing, melainkan lebih difokuskan untuk

membina para siswa atau pelajar untuk menjadi warga negara

yang baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Kelom

pok Dasar pada Kurikulum SMA 1964 tersebut adalah sebagai

program pendidikan umum.

Program pendidikan umum (dengan nama Kelompok Dasar)

dalam ^urikulum SMA 1964 terdiri atas enain mata pelajaran,

yaitu:

1) Kewargaan Negara;

2) Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;

3) Sejarah Indonesia;

4) Ilmu Bumi Indonesia;

5) Pendidikan Agama/ Pendidikan Budi Pekerti, dan

6) Pendidikan Jasmani & Pendidikan Kesehatan.

Untuk memperkuat pendapat bahwa mata pelajaran -mata

pelajaran tersebut di atas adalah pendidikan umum (general

education), dapat juga dilihat pada pernyataan tentang ke-

dudukan dari mata pelajaran tersebut, seperti yang diurai-

kan dalam rencana (silabus) mata pelajarannya. Misalnya

dalam rencana pelajaran Kewargaan Negara disebutkan bahwa: .

Kewargaan Negara sesungguhnya bukanlah sesuatu mata pelajaran yang hanya untuk dipelajari saja,akan tetapi lebih merupakan suatu way of life.Olehkarena itu tugas pokok daripada mata pelajaran inimendidik dan membentuk watak anak.

Selanjutnya, dalam rencana pelajaran Bahasa Indonesia

disebutkan:

Page 54: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

104

Di samping berfungsi seperti bahasa lain, BahasaIndonesia mempunyai fungsi istimewa, yaitu fungsimembina, memelihara serta mempertebal rasa danjiwa kesatuan Indonesia ... Bahasa Indonesia telah raembuktikan peranannya yang maha penting sebagai penempa serta pemandu rasa dan jiwa kesatuan Indonesia.

Dari dua contoh tentang kedudukan mata pelajaran ter

sebut, terlihat bahwa mata pelajaran-mata pelajaran Ke

lompok Dasar itu tidak dimaksudkan untuk membina siswa men

jadi seorang ahli berdasarkan spesialisasi tertentu, mela-

inkan lebih ditekankan pada pembinaan watak, sikap mental,

atau secara umum pembinaan aspek afektif yang berguna bagi

pembinaan seorang warga negara. Oleh karena itulah maka

kelompok mata pelajaran tersebut di atas digolongkan seba

gai program pendidikan umum.

5.4 Tujuan Program Pendidikan Umum

Di dalam Kurikulum SMA 1964 secara khusus, tidak di

temukan tujuan kelompok Dasar yang bisa disebut atau dika

tegorikan sebagai tujuan program pendidikan umum. Namun

tujuan program pendidikan umum dapat ditelusuri pada tuju

an setiap mata pelajaran yang termasuk kelompok atau prog

ram pendidikan umum seperti tersebut di atas.

Mata pelajaran Kewargaan Negara mempunyai tujuan un

tuk:

Membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasiladan bertanggung jawab akan terwujudnya masyarakatsosialis Indonesia yang adil dan makraur, materiildan spirituil.

Page 55: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

105

Selanjutnya disebutkan pula bahwa untuk mencapai tu

juan itu unsur-unsur manusia sosialis Indonesia harus di-

penuhi, yaitu yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a) kepribadian dan kebudayaan Indonesia;b) seraangat patriot paripurna;c) asas Pancasila;d) semangat gotong-royong;e) jiwa pelopor (swadaya dan daya cipta);f) susila can budi luhur;g) kesadaran kesahajaan dan mengutamakan kejujuranh) kesadaran mejidahulukan kewajiban daripada hak;i) kesadaran mendahulukan kepentingan umum daripa

da kepentingan pribadi;j) kerelaan berkorban dan hid up hemat;k) asas Demokrasi Terpimpin;1) asas Ekonomi Terpimpin;m) disiplin;n) kepandaian untuk menghargai waktu;o) cara berfikir rasional dan ekonomis;p) kesadaran bekerja untuk membangun dengan kerja

keras.

Tujuan mata pelajaran ^ewargaan Negara tersebut di

atas (yang secara singkat adalah membentuk manusia susila

yang berjiwa Pancasila) dan unsur-unsur manusia sosialis

Indonesia asbagai ciri-cirinya , menunjukkan bahwa tujuan

tersebut ditekankan pada pembinaan aspek afektif (sikap,

mental) ,bukan hanya memberikan pengetahuan belaka tentang

masalah kewargaan negara.

Dalam rencana pelajaran Bahasa Indonesia terlihat

beberapa hal yang menunjukkan tujuan/fungsi mata pelajaran

Bahasa •Lndonesia, yaitu:

- Bahasa Indonesia mempunyai fungsi yang istimewa,yaitu fungsi membina, memelihara, serta memper-tebal rasa dan jiwa kesatuan Indonesia ;

Page 56: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

106

- Untuk mencapai tujuan pokok pendidikan SMA di-perlukan pengajaran bahasa nasional yang cukupraendalam dengan memahami benar-benar pokok-pokokaturan Bahasa Indonesia, dan mengerti sungguh-sungguh arti tiap-tiap perkataan bahasa kitaserta perasaan yang terkandung di dalamnya;

- untuk membina kepribadian nasional, melalui ke-insafan dan keyakinan bahwa bahasa nasional kita.... sudah hampir setaraf dengan bahasa asingyang sudah lama digunakan sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Hal ini dengan sandirinya memberi ke-percayaan serta kebanggaan kepada diri sendiriyang berarti timbulnya kepribadian yang wajar.

Jika kita telaah' tujuan mata pelajaran Bahasa Indo

nesia tersebut di atas, pada intinya adalah untuk membina,

memelihara dan mempertebal rasa dan jiwa kesatuan Indone

sia, dan untuk membina kepribadian nasional, sebagai tu-

juan-tujuan afektif; dan untuk memberikan pemahaman dan pe-

ngertian tentang aturan-aturan Bahasa Indonesia, sebagai

tujuan aspek kognitif. Jadi terlihat sekali bahwa tujuan

tersebut di atas lebih ditekankan pada aspek afektif atau

pembinaan kepribadian; suatu ciri dari tujuan pendidikan

umum (general education).

Selanjutnya mata pelajaran Sejarah Indonesia mempu

nyai tujuan sebagai berikut:

1. iViendidik anak-anak agar menjadi warga negarayang susila serta berjiwa Pancasila;

2. ^emberikan pengetahuan Sejarah Indonesia yangcukup kepada anak agar dapat dipergunakan dalamhidup kewargaan negaranya dan untuk melanjutkanpelajarannya ke perguruan-perguruan yang lebihtinggi.

Page 57: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

107

Sedangkan tujuan mata pelajaran Ilmu Bumi Indonesia

adalah:

1. 1Vlengemukakan fakta-fakta Ilmu Bumi yang berhu-bungan dengan alam dan bangsa Indonesia;

2. Memperbesar rasa cinta dan tanggung jawab terhadap bangsa dan tanah air;

3. Membangkitkan kesadaran akan adanya hubunganberjaring antara bangsa-bangsa di dunia ter-utama bangsa-bangsa Asia-Afrika.

Jika kita perhatikan tujuan mata pelajaran Sejarah

Indonesia pada nomor (l), dan tujuan Ilmu Bumi Indonesia

pada nomor (2) dan (3), ketiganya merupakan tujuan yang

menekankan aspek afektif. Sedangkan tujuan Sejarah Indo

nesia pada nomor (2) dan tujuan Ilmu Bumi Indonesia pada

nomor (l) menunjukkan tujuan pada aspek kognitif.

Selanjutnya mata pelajaran BUdi Pekerti mempunyai

tujuan untuk:

Membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasiladan bertanggung jawab akan terwujudnya masyarakatsosialis Indonesia yang adil dan makmur, materiildan spirituiil.

iV]ata pelajaran Pendidikan Jasmani mempunyai tujuan

untuk:

Mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindak, dan karya yang diberibentuk, isi dan arah menuju kebulatan kepribadiansesuai dengan cita-cita kemanusiaan Indonesia.

Sedangkan tujuan mata pelajaran Pendidikan ^esehatan

adalah:untuk mencapai kesehatan anak didik yang optimaldengan cara:

Page 58: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

108

a. menyelenggarakan usaha-usaha ke arah perbaikandan pemeliharaan kesehatan, sehingga tercapaihasil tenaga yang seefesien-efesiennya;

b. memperkembangkan pengetahuan, kebiasaan dan sikap yang berhubungan dengan hidup sehat; dan

c. memperkembangkan pengertian tentang kesehatanperorangan dan kesehatan sosial/masyarakat.

Ada pun mata pelajaran Pendid ikan Agama dalam Niri-

kulum SMA 1964 tidak tercantum tujuannya, yang tercantum

hanya materi mata pelajarannya saja. Dengan demikian sulit

untuk mengidentifikasi apa tujuan Pendidikan Agama terse

but.

Dari beberapa tujuan mata pelajaran-mata pelajaran

tersebut di atas terlihat sebagian besar menekankan pada

aspek efektif, sehingga memperkuat kesirapulan bahwa tuju-

an-tujuan tersebut dapat dikategorikan sebagai tujuan pen

didikan umum. Dengan memahami tujuan-tujuannya, maka mata

pelajaran-mata pelajaran kelompok Dasar di atas memang la-

yak untuk disebut atau dikategorikan sebagai program pen

didikan umum (general education).

5.5 Materi Program Pendidikan Umum

Materi program pendidikan umum dalam Kurikulum SMA

1964 adalah materi-materi dari tiap-tiap mata pelajaran

pendidikan umum seperti telah disebutkan di atas. Oleh ka

rena itu dalam uraian di bawah ini akan diuraikan materi

dari mata pelajaran Kewargaan ^egara, Bahasa Indonesia ,

Sejarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, Pendidikan Agama,

dan Pendidikan Jasmani & KQsehatan.

Page 59: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

109

(a) Materi K-ewargaan Negara

Materi pelajaran Kewargaan ^egara ternyata mempunyai

kaitan yang sangat erat dengan tujuan dari mata pelajaran

tersebut, yang tujuannya adalah membentuk manusia susila

yang berjiwa Pancasila dan bertanggung jawab atas terwujud-

nya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur, ma-

teril dan spiritual, ^ebutuhan untuk membentuk manusia su

sila yang berjiwa Pancasila, yang pada saat itu ditafsirkan

sebagai manusia sosialis Indonesia, antara lain dipenuhi

oleh materi mata pelajaran yang menyangkut tentang Sosial-

isme Indonesia, disaraping materi-materi yang biasa menjadi

ciri isi mata pelajaran K-ewargaan ^egara, seperti hak dan

kewajiban warga negara, dasar negara, UUD, lembaga- lembaga

ne gara da n se ba gai nya .

Jika diperinci, materi mata pelajaran Kewargaan Nega

ra untuk kelas satu sampai dengan kelas tiga pada Kurikulum

SMA 1964 meliputi materi pokok sebagai berikut:

a) Pancasila, meliputi: lahirnya Pancasila, bentukPancasila; Pancasila sebagai alat peraersatu;Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai kepribadian bangsa.

b) Susunan negara RIra leiputi: sejarah penyusunanUUD %5; perubahan-perubahan dalam UUD negara kita; RI sebagai negara kesatuan, lagu kebangsaan,lambang negara; lembaga-lembaga negara.

c) Manipol RI, meliputi: Dekrit Presiden; garis besar Manipol; Jarek (Jalan Revolusi Kita); rnem-bangun dunia kembali, dan Resopim sebagai pen-jelasan Manipol.

d) Sosialisme Indonesia, meliputi: pengertian umum

Page 60: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

110

sosialisrae; Sosialisme Indonesia adalah sosial-isme menurut kepribadian Indonesia; latar belakang sejarah cita-cita sosialisme Indonesia :sosialisme Indonesia adalah amanat p'enderitaanrakyat; ketegasan sosialisme Indonesia; Jalanmenuju cita-cita sosialisme Indonesia.

e) Cita-cita perdamaian dunia RI.

f) Warga negara RI dan Pemerintahnya, meliputi:warga negara RI; yang diusahakan oleh Pemerintahuntuk warga negaranya; kewajiban dan tanggung jawab warga negara; hak-hak warga negara; partaipolitik dan pemilihan umum; front nasional.

g) kewajiban dan tanggung jawab warga negara sebagai anggota masyarakat, meliputi'•warga negara yang baik dalam kehidupan masyarakat: warga negara yang baik dalam kehidupan ke-luarga jperlindungan terhadap hidup dan hak mi-lik; pengaruh masyarakat terhadap kepribadianwarga negaranya; memajukan pengetahuan dan kebudayaan.

h) Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalamkehidupan ekonominya, meliputi:kemajuan manusia dalam kehidupan ekonomi; manusia dan sumber-sumber alam; manusia memfaedah -kan waktu dan ruang; kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

i) Sejarah perjoangan pergerakan kemerdekaan Indonesia (mulai 20 Mei 1908 s.d. 17 Agustus 1945).

Materi nomor (c) dan (d) adalah materi yang paling

jelas mencerminkan pengaruh suasana politik pada masa itu,

selain tersirat juga di dalam materi lainnya. Memang mata

pelajaran K-ewargaan Negara, yang diwajibkan pada semua sis

wa adalah mata pelajaran yang mendapat pesan yang paling

utama untuk membina manusia -manusia yang memiliki sifat-

sifat yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan politik masa

itu, yakni terbentuknya manusia baru Indonesia, Manusia

Sosialis Indonesia.

Page 61: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

Ill

Di dalam rencana raata pelajaran Kewargaan Negara ju

ga disebutkan bahwa di samping unsur Manusia Sosialis In

donesia (seperti yang telah disebutkan di muka), maka po

kok-pokok moral nasional dan moral internasional harus di-

jalinkan dalam mata pelajaran Kewargaan Negara, sehingga

menjadi moral Manusia Sosialis Indonesia. Adapun pokok-po

kok moral nasional dan moral internasional yang harus di-

jalinkan dalam mata pelajaran Kewargaan Negara itu adalah

sebagai berikut:

a) Pokok-pokok Moral Nasional:

1. Cinta bangsa dan tanah air, menyempurnakan kemerdekaan dalamaagala bidang: nasional, politik, sosial,ekonomis, kulturil;

2. Setia kepada sosialisme Indonesia dan berusaha kerasuntuk melaksanakannya;

3. Bekerja sungguh-sungguh dengan secara tertib untukkemakmuran dan keadilan, materiil spirituil, bagisemua warga negara tidak peduli keturunannya, keper-cayaannya, kesukuannya, golongannya, jenis kelamin-nya;

4. urang yang tidak bekerja tidak mendapat pangan-peru-mahan;

5. Mereka yang sama sekali tidak dapat bekerja, cacatberat, baik jasmani maupun rohani, menjadi tanggung-an negara/masyarakat;

6. Tiap-tiap warga negara berwajib untuk menjaga danmemajukan kekayaan nasional;

7. Kesungguhan dan kejujuran dalam melaksanakan tugasnegara atau tugas kemasyarakatan;

8. Gotong-royong dalam segala karya yang penting, satuuntuk semua, semua untuk satu;

9. ^ubungan yang baik antar orang-orang perseorangansaling menghormat dan tolong-menolong; manusia adalah kawan bagi manusia (homo homini socius);

10. Sopan santun, jujur, dan berhati bersih dalam perga-ulan sehari-hari, baik di dalara masyarakat maupun dilingkungan ruraah tangga;

Page 62: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

112

11. saling menghormat dalam kehidupan keluarga danpurhatian yang khas bagi pemeliharaan dandan pendidikan anak-anak;

12. Menjaga kebersihan dan keindahan rumah tangga,halaman, dusun, kota dan alam;

13. Melawan segala macam kelaliman, korupsi, peng-hisapan, penindasan, dan parasitisme 'beser->ta sebab-sebabnya yang terpenting di dalam negeri, ialah: individualisme, liberalisme, feo-dalisme, dan kapitalisme ;

14. Orang sosialis Indonesia hanya merasa bahagiaapabila semua orang yang di sekitarnya, di dalam masyarakatnya/negaranya merasa bahagia pula. Orang sosialis Indonesia tidak merasa bahagia kalau orang-orang di sekitarnya dan negaranya menderita.

b) Pokok-pokok moral internasional:

1. Mengusahakan persahabatan dengan saling meng-hormati dan saling membantu antar bangsa Indonesia dan semua bangsa di dunia, tidak membencibangsa atau jenis bangsa (rase) yang manapun;

2. Mengusahakan solidaritas antara semua rakyatpekerja di seluruh dunia yang sama-sama menen-tang penghisapan manusia oleh manusia (exploitation de l'horame par 1' homme);

3. Melawan segala macam kolonialisine dan imperial-isme (exploitation d'une nation par une autrenation) di seluruh muka bumi, sehingga terwujuddunia baru yang bersih dari segala macam penghisapan, penindasan, dan penjajahan;

4. Mengusahakan perdamaian yang sejati dimana semua bangsa di seluruh dunia dapat bekerja dengan a man dan dengan saling membantu untuk ke-bahagiaan mereka masing-masing atas dasar keba-hagiaan universil.

Di dalam rencana pelajarannya juga disebutkan bahwa

yang menjadi buku pegangan utama dalam mengajarkan Kewar

gaan Negara adalah buku "Manusia dan Masyarakat Baru Indo

nesia (Civics)" yang dikarang oleh Mr. Supardo, dkk. dan

diterbitkan oleh Departemen PD dan K. Selain itu juga di -

muat daftar buku kepustakaan guru yang sebagian besar

Page 63: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

113

berupa pidato-pidato dan tulisan Presiden Soekarno dan

naskah resmi Dasar ^egara dan UUD 194.5.

Buku "Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia (Civics)"

yang menjadi pegangan utama dalam mengajarkan Kewargaan

^egara, jika dikaji isinya sebagian berisi a jaran - a jaran

(pidato) Presiden Soekarno, misalnya tentang Demokrasi

Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Manifesto Politik (Manipol),

Laksana Malaekat (jalannya Revolusi Kita/ Jarek), dan la-

in-lainnya. Selain itu juga berisi materi yang biasa ada

dalam civics, seperti: sejarah pergerakan/perjuangan rak-

yat Indonesia; Pancasila dan UUD 19^5; kewajinn dan hak

warga negara.

Jika dikaji ulang, maka tampaklah bahwa mulai dari

materi pelajaran, unsur-unsur manusia sosialis, pokok- po

kok moral nasional dan internasional- yang harus ter jalin

dalam materi, dan juga buku pegangan utama dari mata pel

ajaran Kewargaan Negara dalam Kurikulum SMA 1964, jelas

menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari suasana kehi

dupan politik yang ada pada masa itu (masa demokrasi ter

pimpin) .

(b) Materi ^ejarah Indonesia

Mata pelajaran Sejarah Indonesia dalam Kurikulum

SMA 1964 dianggap dapat memberikan sumbangan yang besar

sekali dalam menunjang terlaksananya jalan yang akan di-

tempuh dan tujuan revolusi Indonesia. Oleh karena itu

Page 64: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

114

mata pelajaran sejarah Indonesia diharuskan untuk bersifat:

a) Proklamasi-sentris;

b) Ber-Eskatologi masyarakat Sosialis Indonesia.

Proklamasi-sentris berarti bahwa*.

1. Semua perjuangan bangsa Indonesia sejak abad ke17 ... hanya mempunyai tujuan satu, yaitu Indonesia merdeka; cita-cita ini akhirnya tercapaiPada tanggal 17 Agustus 1945.

2. Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 berarti: lahirnya Negara Kesatuan RI, pecahnya RevolusiIndonesia dan saat pembangunan Masyarakat Sosialis Indonesia. Ini berarti bahwa sejarah sesudah tanggal 17-8-1945 bertujuan merealisasicita-cita proklamasi itu.

Ber-eskatologi masyarakat Sosialis Indonesia berarti bahwa:

1. Gerak arah sejarah bangsa Indonesia ini sejakjaman dahulu menuju kepada pembentukan masyarakat yang adil dan makmur atau masyarakat Sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila,

2. Dalam memberikan tinjauan dan seleksi fakta-fak-ta sejarah haruslah selalu berpedoman kepadadiperteguhnya dan terwujudnya cita-cita masyarakat Sosialis Indonesia itu.

Periode atau pembabakan ^ejarah Indonesia yang digu

nakan, yang tentunya menyangkut jenis-jenis dan ruang

lingkup materinya, ditentukan sebagai berikut:

a) Jaman Prasejarahb) Jaman sejarah:

1) MaSa Kejayaan Nasional (+ th. 400 - 1600 M),khususnya jaman Sriwijaya dan Majapahit;

2) Masa penindasan kolonial dan penghisapan fe-odal (± th 1600 - 1908 M):- akibat penghisapan dan penindasan;- perlawanan rakyat terhadap penghisapan dan

penindasan kolonial/penjajah.

Page 65: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

115

3) Masa menuju ke Sosialisme Indonesia (th. 1908 -sekarang / 1964):(a) jaman perintis 1908 - 1927(b) jaman penegas 1927 - 1938(c) jaman pencoba 1939 - 1942(d) jaman pendobrak 1942 - 1945(e) jaman pelaksanan 1945

- 1945 - 1950 periode physical revolution- 1950 - 1955 periode survival- 1955 periode social dan economic

al revolution.

Ternyata dari uraian materinya sebagian besar materi

Sejarah Indonesia adalah tentang kerajaan-kerajaan Indone

sia pada masa kejayaan nasional, dan sekitar perlawanan-

perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah pada masa

penindasan kolonial dan penghisapan feodal. Sedangkan ma

teri pada masa menuju ke Sosialisme Indonesia (1908 -I964)

sangat sedikit dan hanya tentang peristiwa sekitar Dekrit

Presiden 5 Juli 1959 dan peristiwa-peristiwa sesudahnya.

(c) Materi Ilmu Bumi Indonesia

Materi mata pelajaran Ilmu BUmi Indonesia terbagi

dalam tiga bidang, yaitu Ilmu Bumi Aiam Indonesia, Ilmu

Bumi Sosial Indonesia, dan Ilmu Bumi Ekonomi Indonesia.

Ada pun materi selengkapnya adalah sebagai berikut:

(1) Ilmu Bumi Alam Indonesia, meliputi: letak(geografis, astronomis, kultur historis, sosial ekonomis dan politis); luas dan bentukgeografis; relief (daratan dan dasar laut);tenaga endogen dan eksogen; iklim; vegetasi;fauna; dan batu-batuan.

(2) Ilmu Bumi Sosial Indonesia, mencakup: Pendu-duk (jumlah, penyebaran, kepadatan, angka ke-lahiran dan kematian, susunan penduduk); raig-rasi Indonesia; Pendidikan dan kesehatan penduduk; sumber tenaga; lalu-lintas.

Page 66: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

116

(3) Hmu Bumi Ekonomi Indonesia, mencakup: perta-nian, kehutanan, perikanan, peternakan, per-tambangan, dan industri.

Jika materi-materi pelajaran Ilmu Bumi Indonesia itu

dihubungkan dengan tujuan mata pelajarannya, maka meteri

tersebut secara langsung berkaitan dengan tujuan pertama

yaitu mengemukakan fakta-fakta ilmu bumi yang berhubungan

dengan alam danbangsa Indonesia. Jadi sifatnya kognitif.

Tujuan kedua, yaitu memperbesar rasa cinta dan tanggung ja

wab terhadap bangsa dan tanah air merupakan tujuan tidak

langsung atau tujuan penyerta dari materi yang diberikan.

Sedangkan tujuan ketiga, yaitu membangkitkan kesadaran akan

adanya hubungan berjaring antara bangsa-bangsa di dunia

terutama bangsa-bangsa Asia-Afrika, ternyata tidak ada ma

teri pendukungnya.

(d) Materi Bahasa Indonesia

Materi pelajaran Bahasa Indonesia ternyata tidak

ada yang secara khusus ditujukan untuk mencapai tujuan

merabina, meraelihara dan raempertebal rasa kesatuan bangsa

Indonesia dan kesadaran serta kebanggaan terhadap bahasa

Indonesia. Namun pencapaian tujuan-tujuan itu merupakan

tujuan tidak langsung atau efek penyerta dari materi pel

ajaran Bahasa Indonesia.

Materi pelajaran Bahasa Indonesia mencakup materi

pokok sebagai berikut:

Page 67: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

117

a. ^ercakap-cakap, berpidato, bertukarpikiran;b. Membaca (membaca dalam hati, membaca teknis,dan

membaca estetis);c. Pengetahuan bahasa;d. mengarang;

e. Tata bahasa, meliputi:- rumpun bahasa Austronesia;- Fonetik, tekanan suara, lagu kalimat, akar ka-

ta, kata dasar, kata jadian;- awalan, akhiran, persengauan;- subyek, predikat, obyek, keterangan;- kalimat tanya, kalimat perintah, bentuk aktif

dan pasif;- jenis kata, pembentukan kata benda, kata ma-

jemuk, kata ulang, kata kerja, kata keadaan,kata ganti, kata bilangan, dll.

- berraacam-macam kalimat menurut bentuk dan isi;kalimat tunggal dan kalimat majerauk;

- berbagai arti kata, perasaan kata, kiasan kata, analogi dan kontaminasi.

f. Kesusastraan, antara lain meliputi:

- prosa dan puisi, epis, liris, plastis, roman-tik, realisme, neo-realisme;

- dongeng, hikayat, riwayat, legenda, mythe,fa-bel, roman, novel, essay, drama;

- sajak asonansi, aliterasi, irama, metrum,dis-tichon, dll.;

- riwayat kesusastraan Indonesia sebelum dansesudah Islam datang;

- Abdullah bin Abdulkahar Munsyi, : zaman BalaiPustaka, Pujangga Baru, zaman Jepang, Angkat-an '45, Angkatan Baru: tokoh-tokoh sastra danhasil karyanya.

Di antara keenam materi pokok Bahasa Indonesia itu

ternyata yang mendapat porsi jam terbanyak adalah materi

tata bahasa dan kesusastraan.

(e) Materi Pendidikan Agama

Dibandingkan dengan rencana mata pelajaran lainnya,

rencana mata pelajaran Pendidikan Agama termasuk kurang

lengkap, karena hanya terdapat uraian bahan tanpa ada tu

juan kurikuler atau petunjuk lainnya. Namun demikian,

Page 68: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

118

uraian tentang bahan atau materi pelajarannya cukup jelas.

Materi pendidikan agama berbeda-beda untu setiap

macam agama. Sebagai salah satu contoh, peneliti akan meng-

arabil raateri dari Pendidikan Agama Islam. Materi Pendidik

an Agama Islam untuk setiap kelas terdiri dari einpat mate

ri pokok, yaitu Keimanan/Tauhid, Fiqih, ^ejarah Islam, dan

Akhlak. Adapun perincian materi dari keempat raateri pokok

tersebut adalah sebagai berikut:

- Keimanan/Tauhid, mencakup a.l.:Ilmu Tauhid dan Ilmu Kalam; dalil-dalil; bukti-bukti dan dasar-dasar Ilmu Tauhid; sekitar rukuniman dan rukun Islam beserta uraiannya; iman kepada Allah menurut filsafat Barat dan ahli sunn-ah wal jamaah. ; tentang raurtad dan kafir; golongan ahli sunnah; mu1 jizat, keraraat, sihir dan is-tidraj; tawakkal.

- Fiqih, mencakup a.l.:sumber-sumber hukum Islam (usulfiqh) dan muamalah(hukum perekonomian, hukum perkawinan, dan warisIslam); tumbuh-tumbuhan dan binatang yang halaldan haram.

- Sejarah Islam mencakup a.l:Sejarah kelahiran dan perjuangan Nabi Muhammad ;sejarah turunnya AI Qur'an; sekitar masa DaulahBani Umayyah dan Abbasiyah; Syiah; Mu'tazilah ;dan penyebaran Islam ke luar Arab (termasuk keIndonesia).

- Materi Akhlak mencakup a.l.:Pentingnya akhlak dalam membentuk pribadi dan masyarakat yang bahagia; mengerjakan tuntutan agama dan menjauhi larangannya; hubungan akhlak daniman; menurut ilmu akhlak moderen membentuk manusia sosial adalah mendidik mereka berakhlaktinggi; menghargai diri; hak dan kewajiban manusia sebagai anggota masyarakat; berkorban untukbangsa dan nusa dianjurkan oleh Islam, naluridan gharizah (sifat/bakat) dalam jiwa anak; si_fat-sifat yang baik (jujur, berani. adil, hormatmenghormati, hemat-cermat dan teliti); penyakitakhlak; keyakinan dan ketabahan hati.

Page 69: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

119

Sekalipun tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama

tidak dicantumkan, namun dari uraian materi pokok tersebut

di atas terlihat .bahwa pendidikan agama buka sekedar mem

berikan pengetahuan ilmu keagamaan belaka, melainkan lebih

jauh lagi untuk menanamkan dan mempertinggi keimanan, ke-

taqwaan, dan akhlak yang tinggi. Jika diklasifikasikan,

materi-materi tersebut terdiri dari materi pengetahuan dan

ilmu agamanya sendiri dan materi-materi yang menyangkut

aspek nilai dan moral dari ajaran Agama Islam tersebut.

(f) Materi Budi Pekerti

Materi mata pelajaran Budi Pekerti (raata pelajaran

ini tergabung dalam mata pelajaran Pendidikan Agama) tidak

mempunyai materi khusus tersendiri, melainkan dinyatakan

telah terjalindalam materi Pendidikan Kewargaan Negara,khu

sus unya yang menyangkut pokok-pokok moral nasional dan mo

ral internasional.

(g) Materi Pendidikan Jasmani

Bidang Pendidikan Jasmani meliputi:

1) Pendidikan kewaspadaan nasional;2) Latihan kerja; dan3) Datihan olahraga;

Pendidikan Kewaspadaan Nasional yang ditujukan ke

pada pembangunan nasional, fitness, kesegaran serta keta-

hanan nasional yang harus dilandasi oleh kesegaran jasmani

dan kesegaran mental nasional, meliputi:

Page 70: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

120

1) berkelana dan berkemah, demi cinta tanah air;2) berlayar dan berdayung, cemi rasa cinta perairan

tanah air;3) terbang layang dan aeromodelling, demi rasa

cinta angkasa di tanah air;4) pencak silat, demi self-confidence dan penguasa-

an skill pembelaan diri;5) pendidikan persiapan pertahanan rakyat.

Aktifitas-aktifitas di atas menunjukkan bahwa bukan

hanya untuk mencapai ketrampilan-ketrampilan tertentu, me

lainkan juga untuk tujuan cinta kepada tanah air, yang

merupakan tujuan yang bersifat afektif.

Sedangkan materi latihan olahraga untuk kelas satu

sampai dengan kelas tiga meliputi empat materi pokok, ya

itu:

- bersenam:

- bermain (dengan macam-macam olahraga permainan);- atletik (lari, lorapat, lempar): dan- pembelaan diri (pencak, renang).

(h) Materi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan yang terpadu dengan Pendidikan

Jasmani meliputi tiga bagian, yaitu:

a) pelayanan-pelayanan dalam hal kesehatan;b) pengajaran kesehatan; danc) hidup sehat dalam lingkungan sekolah.Khusus mengenai pengajaran kesehatan meliputi materi:

Arti kesehatan; kesehatan perorangan; gizi; kesehatan mental; keselaraatan dan PPPK; pendidikan kehidupan dalam keluarga; pencegahan penyakit; rae-ngunjungi obyek kesehatan.

Sedangkan bidang hidup sehat dalam lingkungan sekolah meliputi penciptaan suatu lingkungan fisikdan juga hubungan sosial yang baik dan sehat di'sekolah.

Page 71: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

121

Deraikianlah deskripsi latar belakang dan konteks,

tujuan, struktur program, dan materi dari program pendi

dikan umum Kurikulum SMA 1964. Analisis dan interpretasi

terhadap program pendidikan umum tersebut akan dilakukan

pada bab IV.

6. Program Pendidikan Umum dalam Rencana Pendidikan dan

Pelajaran SMA 1968

Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA I964 (Kurikulum

SMA I964) ternyata tidak berjalan lama, karena pada tahun

1968, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah mengelu

arkan dan memberlakukan kurikulum SMA yang baru, yang pa

da saat itu diberi nama Rencana Pendidikan dan Pelajaran

SMA 1968 (untuk selanjutnya disebut Kurikulum SMA 1968 ).

Lahirnya Kurikulum SMA 1968 tidak bisa dilepaskan dari su

asana kehidupan sosial-politik di Indonesia yang terjadi

pada saat itu. Oleh karena itu untuk raeraahami Kurikulum

SMA 1968 perlu difahami pula latar belakang dan konteks

dari kurikulum tersebut.

6.1 Latar Belakang dan Konteks

Pada tahun 1965 keluar Keputusan Presiden No. 145/

1965 tentang Nama dan Rumusan Induk Sistim Pendidikan Na

sional, dan lahir pula Penetapan Presiden RI No. 19 tahun

1965 tentang Pokok-pokok Sistim Pendidikan Nasional Panca

sila. Keputusan dan Penetapan Presiden tersebut dikeluar

kan satu tahun setelah lahirnya Kurikulum SMA 1964.

Page 72: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

122

Beberapa hal penting yang terdapat pada Pen.Pres No.

19/1965 tentang Pokok-pokok Sistim Pendidikan Nasional

Pancasila, baik dalam dasar pertimbangan maupun isinya an

tara lain sebagai berikut:

- Pendidikan Nasional merupakan unsur mutlak dalamNation dan Character Building, dan Sistim Pendidikan Nasional harus sesuai dengan tuntutan Revolusi Indonesia;

- Dasar dan asas pendidikan nasional adalah Pancasila -Manipol/Usdek;

- Tujuan pendidikan nasional adalah supaya mela-hirkan warganegara-warganegara sosialis Indonesia yang susila, yang bertanggung jawab atasterselenggaranya Masyarakat Sosialis Indonesia,adil dan makmur baik spirituil maupun. materiildan yang berjiwa Pancasila ... seperti dijelas-kan dalam Manipol/Usdek;

- Isi moral Pendidikan Nasional baik yang diseleng-garakan oleh Pemerintah maupun swasta adalahPancasila - Manipol/Usdek;

- Politik Pendidikan Nasional a'dalah Manifesto Politik Republik Indonesia beserta pedoman-pedomanpe la ksa naa nnya.

Jika diperhatikan, ketentuan-ketentuan dalam PenPres

tersebut di atas terlihat diwarnai oleh filsafat sosialis

me dan garis politik yang dianut oleh Pemerintah (Orde La

ma). Jadi ide dasar dari ketentuan-ketentuan di atas ialah

bagaimana mengupayakan mentransformas i nilai-nilai sosial

isme (termasuk jiwa Manipol-Usdek) yang dipegang oleh Pe

merintah ke dalara dunia pendidikan.

PenPres No. 19/1965 dan KepPres No. 145/1965 ternya

ta secara formal belum dilaksanakan, karena munculnya pe

ristiwa G 30 S/PKI. Namun demikian, asbe narnya ketentuan-

Page 73: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

123

ketentuan seperti tersebut di atas telah menjiwai pelaksa-

naan pendidikan di Indonesia, termasuk menjiwai Kurikulum

SMA 1964.

Peristiwa G 30 S/PKI yang terjadi pada awal bulan .

Oktober 1965 telah membawa kekacauan pada segala sendi ke

hidupan bangsa dan negara Indonesia, baik di bidang poli

tik, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Bidang pendidik

an pun termasuk mengalami kekacauan, dan memang keadaan

dunia pendidikan pada waktu itu sudah sangat parah, akibat

pertentangan-pertentangan dalam bidang politik sebelumnya.

Pada bulan Maret 1966 lahirlah Orde Baru yang mem

punyai perjuangan yang berbeda sekali dengan Orde Lama.

Pemerintah Orde Baru bertekad untuk mengadakan koreksi to

tal di segala bidang terhadap segala tindakan Orde Lama,

khususnya terhadap produk-produk hukum yang dikeluarkannya

yang dianggap menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 (mi

salnya adanya keputusan hukum tentang pengangkatan Presi

den seumur hidup). Pemerintah Orde Baru telah bertekad

untuk melaksanakan Pancasila ,dan UUD 19^,5 secara murni

dan konsekuen dan menerapkannya di segala bidang kehidupan.

Untuk mengadakan koreksi total dan penataan kehidup

an baru bangsa Indonesia di segala bidang, maka di awal ma

sa Orde Baru, MPRS mengeluarkan produk-produk hukuranya.

^eteta pan MPRS yang menyangkut bidang pendidikan adalah

^etetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 tentang Agama, Pendidik-

Page 74: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

124

an dan Kebudayaan, yang isinya antara lain sebagai ber

ikut:

- Bahwa agama, pendidikan dan kebudayaan merupakanunsur mutlak dalam rangka nation and characterbuilding.

- Pasal 1:Merobah dictum Ketetapan MPRS No. Il/MPRS/ i960Bab II pasal 2 ayat (3)> dengan menghapuskan kata " .... dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak ikut serta, apabila wali murid/ muriddewasa menyatakan keberatannya..." sehingga ka-limatnya berbunyi sebagai berikut " menetapkanpendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan universitas-universitas negeri."

- Pasal 2 (Dasar Pendidikan):Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.

- Pasal 3 (Tujuan Pendidikan):Membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkanketentuan-ketentuan s eperti yang dikehendaki olehPembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

- Pasal 4 (Isi Pendidikan):Untuk mencapai dasar dan tujuan tersebut di atasmaka Isi Pendidikan adalah sebagai berikut:

(1) Mempertinggi mental-moral-budi pekerti danmemperkuat keyakinan beragama;

(2) Mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan; dan(3) Membina/memperkembangkan physik yang kuat

dan sehat.

Selanjutnya MPRS pun mengeluarkan Resolusi No. Ill/

Res/MPRS/1966, yang antara lain menyatakan bahwa penerapan

sistem Pendidikan Pancasila adalah dengan cara-cara:

1. Mengintensifkan pendidikan agama sebagai unsurmutlak untuk national and character building disemua sekolah dan lembaga pendidikan, denganmemberikan kesempatan yang soimbang.

2. Melarang usaha penumbuhan dan pengembangan dok-trin-doktrln yang bertentangan dengan Pancasilaantara lain Marxisme-l'eninlsme (Komunisme).

Page 75: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

125

Kedua keputusan MPRS tersebut di atas memperlihatkan

adanya kebijakan-kebijakan tentang pendidikan. Namun sebe

narnya ada perubahan yang lebih mendasar yang menyebabkan

perubahan-perubahan di berbagai bidang, termasuk di bidang

pendidikan. Perubahan yang mendasar itu adalah perubahan

pada dasar filsafat negara yang dianut dan dilaksanakan.

Jika pada masa Orde Lama filsafat negara Pancasila telah

ditafsirkan dengan Manipol-Usdek dan telah cenderung ke

arah sosialisme dan komunisme, maka ketika Orde Baru lahir

dasar filsafat negara Pancasila segera dibersihkan dari

unsur-unsur sosialisme-komunisme. Pancasila kemudian dite-

gakkan lagi dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

Dengan adanya perubahan mendasar tersebut, maka dunia pen

didikan pun perlu disesuaikan dan ditata kembali sejalan

dengan S3 manga t Orde Baru.

Kedua keputusan MPRS di atas mencerminkan penataan

kembali terhadap pendidikan di Indonesia dan merupakan su

atu koreksi terhadap ketentuan-ketentuan tentang pendidik

an yang dikeluarkan oleh Pemerintah Orde Lama. Misalnya,

apabila dalam Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/I966 tujuan

pendidikan nasional adalah pembentukan manusia Pancasila

se jati, maka hal ini disebabkan karena Pancasila sangat

diperlukan untuk mengubah mental masyarakat yang sudah ba

nyak mendapat indoktrinasi Manipol-Usdek. Pemurnian Pan

casila dianggap sebagai jaminan untuk tegaknya Orde Baru.

Page 76: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

126

Dengan Ketetapam MPRS No. XXV.II/MPRS/i966, mata pel

ajaran Pendidikan Agama mendapat kedudukan yang lebih ku-

at. Jika dalam Ketetapan MPRS No. II/MPRS/196O, Bab II pa

sal 2 ayat (3) dinyatakan bahwa Pendidikan Agama menjadi

pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sam

pai dengan universitas negeri, dengan pengertian bahwa mu

rid-murid berhak tidak ikut serta apabila wali murid/ mu

rid dewasa menyatakan keberatannya. Maka dengan Ketetapan

MPRS No. XXVII/MPRS/ 1966, kata "dengan pengertian bahwa

murid-murid berhak tidak ikut serta apabila wali murid/mu

rid dewasa menyatakan keberatannya , dihapus. Dengan demiki

an ketetapan tersebut berbunyi sebagai berikut: "Pendidik

an Agama menjadi pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari

sekolah dasar sampai dengan universitas negeri." Jadi ber

dasarkan Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/I966, mata pelajar

an Pendidikan Agama menjadi mata pelajaran wajib dari ting

kat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi negeri.

Dengan adanya ketentuan-ketentuan di atas, maka ku-

rikulum-kurikulum persekolahan produk Orde Lama, di antara-

• nya Kurikulum SMA 1964, harus ditinjau dan diperbaiki lagi

untuk disesuaikan cengan tekad perjuangan Orde Baru, yaitu

melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan kon-

sekuen. Oleh karena itulah lahir Kurikulum SMA 1968, yang

merupakan perbaikan dari Kurikulum SMA 1964*

Page 77: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

127

6»2 Struktur Program Rencana Pendidikan dan Pelajaran

SMA 1968

Kurikulum SMA 1968 (Rencana Pendidikan dan Pelajar

an SMA 1968) lahir selain karena perubahan ideologis-poli-

tis, juga karena Kurikulum SMA Gaya Baru I964 dianggap me

miliki kekurangan-kekurangan. Dalam kata pengantar Kuriku

lum SMA 1968 disebutkan bahwa Kurikulum SMA 1968 bukanlah

kurikulum baru, melainkan kurikulum SMA Gaya Baru yang di-

serapurnakan.

Dasar pendidikan, tujuan pendidikan dan isi pendidik

an SMA menurut Kurikulum SMA 1968 tidak lain merupakan pen-

cerminan dari dasar, tujuan, dan isi pendidikan menurut Ke

tetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966. Dalam Kurikulum SMA 1968

disebutkan sebagai berikut:

a) Dasar pendidikan: Falsafah Negara Pancasila.b) Tujuan Pendidikan SMA:

1) Membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti dikehendakioleh Pembukaan dan isi UUD 1945j

2) Mempersiapkan anak didik untuk memasuki perguruan tinggi, dengan jalan mematangkan mental intelegensinya yang dilengkapi dengan dasar-dasar umum kecakapan, kejujuran, danpembinaan perkembangan fisik yang kuat dansehat;

3) Memberikan dasar-dasar keahlian umum kepadaanak didik, sesuai dengan bakat dan minatmasing-masing dalam pelbagai lapangan, sehingga tamatannya dapat mengembangkan diri-nya pada lembaga-lembaga pendidikan lainnyadan lembaga-lembaga masyarakat yang memerlu-kan SMA sebagai dasarnya.

Page 78: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

128

c) Adapun isi pendidikan atau struktur program kurikulum SMA 1968 terdiri dari tiga kelompok,yaitu Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar, dan KelompokPembinaan Kecakapan Khusus.

Beberapa perbedaan yang terdapat pada Kurikulum SMA

1968 dibandingkan Kurikulum SMA I964 antara lain terdapat

pada struktur jurusan. Jika dalam Kurikulum SMA 1964 ter

dapat empat jurusan (Budaya, Sosial, Ilmu Pasti, dan Ilmu

Pengetahuan Alam), maka dalam Kurikulum SMA 1968 diseder-

hanakan menjadi dua jurusan (kelompok), yaitu jurusan Ilmu

Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Pas-Pal) dan jurusan Sas

tra -Sosial-Budaya. Dengan penyederhanaan jurusan atau ke

lompok dari empat menjadi dua, dianggap mempunyai banyak

keuntungan, yaitu: a) menghemat biaya, b) menghemat ruang,

c) menghemat energi, d) menghemat waktu, dan e) mengatasi

frustrasi murid.

Dalam struktur program Kurikulum SMA 1968 terdapat

tiga program atau kelompok mata pelajaran, yaitu Kelompok

Pembinaan Jiwa Pancasila, Kelompok Pembinaan Pengetahuan

Dasar, dan Keiompok Pembinaan Kecakapan Khusus (lihat Ta

bel VI).

Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila adalah kelompok

raata pelajaran yang menitikberatkan pada pembinaan mental-

budi-pekerti Pancasila dan memperkuat keyakinan beragama.

Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar adalah kelompok mata

pelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan dasar-dasar

Page 79: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

129

ilmu pengetahuan beserta segi kegiatan mata pelajaran ma-

sing-masing. Sedangkan Kelompok Pembinaan Kecakapan Khu

sus adalah untuk membina ketrampilan-ketrampilan tertentu

sebagai bekal hidupnya kelak, antara lain berupa mata pel

ajaran Pendidikan Kese jahteraan Keluarga dan prakarya pi

lihan.

Jika struktur program Kurikulum SMA 1968 (lihat ta

bel VI hal. 130) dibandingkan dengan Kurikulum SMA 1964,

maka persamaannya terlihat pada adanya kelas satu bersama

(kelas satu tunggal) dan penjurusannya mulai kelas dua.

Perbedaannya terlihat pada pembagian jurusan (kelompok )

dan pembagian kelompok mata pelajaran.

Dalam Kurikulum SMA 1964 struktur program mata pel

ajaran (struktur program kurikulum) terbagi dalam empat

kelompok atau program, yaitu Kelompok Dasar, Khusus, Pe

nyerta, dan Krida & Prakarya. Sedangkan pada Kurikulum

SMA 1968 kelompok mata pelajaran terdiri dari tiga kelom

pok, yaitu Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, Pembinaan

Pengetahuan Dasar, dan Pembinaan Kecakapan Khusus. Per-

' bedaan tersebut bukan hanya pada nama kelompok, tetapi

juga pada komposisi mata pelajaran yang masuk ke dalam

tiap-tiap kelompok.

Adapun struktur program Kurikulum SMA 1968 secara

lengkap adalah seperti tertera dalam tabel VI berikut ini.

Page 80: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

TA

BE

LV

IS

TR

UK

TU

RP

RO

GR

AM

KU

RIK

UL

UM

SMA

19

68

\3yrusan

1^Kelas

""•"

1 <elas

ISASTRA-SOSIAL-BUDAYA

ILMU

PASTI/ILMU

*

Kelora^^

pok

^\

Kelas

II

Ill

PENGET.

ALAM

II

III

PEMBINAAN

1.

Pend.

Agama

31.

Pend.

Agama

33

1.

Pend.

Agama

33

OIWA

PAN

2.

Pend.

Kewar

2.

Pend.

Kewargaan

2.

Pend.

Kewargaan

CASILA

gaan

Negara

2Negara

22

Negara

22

3.

Bhs.Indonesia

33.

Bhs.

Indonesia

33

3.

Bahasa

Indonesia

33

4.

Pen.Olahraga

34.

Pend.

Olahraga

33

4.

Pend,

olahraga

33

PEMBINAAN

1.

Sejarah

31.

Bhs.&

Kes.Indon.

44

1.

Aljabar

dan

Analit

34

PENGETAHU

2.

Geografi

22.

Sejarah

33

2.

Ilmu

Ukur

Sudut

11

AN

DASAR

3.

Ilmu

Pasti

53.

Geog,

&Antrop.Bd.3

33.

Ilmu

Ukur

Ruang

22

4.

Fisika

44.

Ekon.

&Koperasi

33

4.

Fisika

44

5.

Kimia

35.

Menggambar

22

5.

Mekanika

22

6.

Biologi

26.

Bhas.Inggris

44

6.

Kimia

45

7.

Ekonomi

dan

27.

I.

Penget.Alam

22

7.

Menggambar

22

Koperasi

Sast-Bud

|Sast-Sos

8.

Biologi

33

8.

9.

Menggambar

Bhs.

Inggris

2 38.

Bhs.Kawi

I.Pasti

29.

Sej.Keb.j

Peng.Dag

1&

Kes

10.1.Pasti

!Tt.Buku

2

3 2 2

9.

Bhs.

Inggris

33

PEMBINAAN

1.

Pend.

Kesejah

•1.

Pend.

Kesejaht.

1.

Pend.

Kesejaht.

KECAKAPAN

Keluarga

2Keluarga

2-

Keluarga

2-

KHUSUS

2.

Prakarya

Pili

han:

2.

Prakarya

pi

lihan:

2.

Prakarya

pi

lihan:

a.

Kesenian

1a.

Kesenian

1-

a.

Kesenian

1—

b.

Bhs./Ke-'

b.

Bahasa/

Ketram-

b.

Bahasa/Ketram-

tramp./dll

2pilan/

dll.

23

pilan/

dll.

23

Du

mla

hja

mse

min

gg

u4

24

24

24

24

2

Page 81: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

131

6.3 Struktur Program Pendidikan Umum

Struktur program Kurikulum SMA 1968 terbagi dalam

tiga kelompok, yaitu Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, '

Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar, dan Kelompok Pembi

naan Kecakapan Khusus. Dari ketiga kelompok tersebut ter

nyata tidak ada yang secara eksplisit bernama atau berla-

bel program pendidikan umura (general education).

Dengan menggunakan kriteria program pendidikan umum

pada bab II yang lalu, apakah mungkin kelompok "Pembinaan

Pengetahuan Dasar" dapat disebut sebagai program pendidik

an umum. Ternyata tidak mungkin, karena kelompok Pembina

an Pengetahuan Dasar ini lebih menekankan pada pembinaan

pengetahuan akademis siswa, tidak dikhususkan untuk membi

na siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang

baik. Lagi pula mata pelajaran dalam kelompok Pembinaan

Pengetahuan Dasar berbeda-beda untuk tiap-tiap jurusan,ka

rena memang kelompok mata pelajaran tersebutlah yang men-

cirikan perbedaan dari tiap-tiap jurusan. Sementara itu

kelompok "Pembinaan Kecakapan Khusus" pun tidak tepat un

tuk disebut sebagai program pendidikan umum, karena lebih

ditekankan pada penguasaan ketrampilan-ketrampilan khusus

tertentu.

Kelompok mata pelajaran dalam Kurikulum SMA 1968

yang dapat dikategorikan sebagai program pendidikan umum

ternyata adalah Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila. Hal ini

Page 82: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

132

karena dalam Kurikulum SMA 1968 sendiri disebutkan bahwa

Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila adalah kelompok mata

pelajaran yang menitikberatkan pada pembinaan mental-budi-

pekerti Pancasila dan memperkuat keyakinan beragama. Jadi

Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila ini lebih menekankan pa

da pembinaan aspek afektif siswa atau pembinaan kepribadi

an siswa. Selain itu juga karena Kelompok Pembinaan Jiwa

Pancasila ini merupakan mata pelajaran wajib yang diberi

kan kepada semua siswa di setiap jurusan dan di setiap ke

las. ^leh karena itu tepatlah kiranya jika dikatakan bahwa

Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila merupakan atau berkedu-

dukan sebagai program pendidikan umum (general education).

Dengan kata lain, program pendidikan umum dalam Kurikulum

SMA 1968 adalah Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila.

Program Pendidikan Umum (kelompok Pembinaan Jiwa Pan

casila) pada Kurikulum SMA 1968 terdiri dari empat mata

pelajaran, .yaitu:

1) Pendidikan Agama;

2) Pendidikan Kewargaan Negara;

3) Bahasa Indonesia; dan

4) Pendidikan Olahraga.

Jadi dalam Kurikulum SMA.1968, program pendidikan

umumnya terdiri dari empat mata pelajaran, berbeda dengan

program pendidikan umum pada Kurikulum SMA 1964 yang ter

diri dari enam mata pelajaran pokok. Keempat mata pelajaran

Page 83: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

133

tersebut di atas diberikan kepada setiap siswa mulai dari

kelas satu sampai dengan kelas tiga dan diberikan pada se

mua jurusan (Sastra-Sosial-Budaya dan Ilmu Pasti & Ilmu

Pengetahuan Alam).

6*4 Tujuan Program Pendidikan Umum

Di dalam Kurikulum SMA 1968 tidak ada rumusan yang

secara khusus atau secara eksplisit menyebutkan tentang

tujuan program pendidikan umum. Namun di dalam uraian ten

tang isi pendidikan SMA disebutkan bahwa kelompok mata

pelajaran yang menitikberatkan pada pembinaan mental-budi-

pekerti Pancasila dan memperkuat keyakinan beragaraa adalah

kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila. Dari pengertian terse

but secara implisit dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

kelompok Pembinaan J.iwa Pancasila, yang merupakan program

pendidikan umum, adalah untuk membina mental budi pekerti

Pancasila dan memperkuat keyakinan beragama para siswa.

Dengan kata lain, program pendidikan umum (kelompok Pembi

naan Jiwa Pancasila) bertujuan membina para siswa agar me

miliki mental budi pekerti Pancasila dan memiliki keyakin

an beragama yang kuat.

Tujuan seperti tersebut di atas lebih bersifat tuju

an afektif, karena menyangkut aspek mental, budi pekerti

dan keyakinan (belief). Jadi tujuannya memang untuk pembi

naan kepribadian siswa, khususnya aspek afektifnya.

Page 84: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

134

Tujuan program pendidikan umum dapat pula ditelusuri

dari tujuan (kurikuler) tiap mata pelajaran yang termasuk

program pendidikan umum pada Kurikulum SMA 1968. Misalnya

mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara mempunyai tuju

an untuk:

i) Meresapkan pengertian, mental-moral-budi pekerti yang terkandung dalam Pancasila seperti yangdikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945;

2) Meresapkan pengertian dan jiwa isi Undang-undangDasar 1945 beserta pelaksanaannya yang dijiwaifalsafah Pancasila;

3) Meresapkan rasa tanggung jawab sebagai warga ne-- gara yang mengetahui haknya, kewajibannya dan

tempat pengabdiannya selaku "Pandu (Ibu Pertiwi)Indonesia".

Tujuan Pendidikan Kewargaan Negara tersebut di atas

menunjukkan keterpaduan ketiga ranah (domain), yaitu ranah

kognitif (meresapkan pengertian), ranah afektif (meresap

kan mental, moral, budi pekerti) dan psikomotor (pengamal-

annya). Jika disimpulkan, tujuan Pendidikan Kewargaan Ne

gara tersebut adalah untuk membina para siswa agar memili

ki pengertian, memiliki mental, moral, dan budi pekerti

Pancasila dan UUD 19^5 serta melaksanakannya, dan agar

•menjadi warga negara yang memiliki rasa tanggung jawab ser

ta mengetahui hak dan kewajibannya.

Sementara itu mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam

Kurikulum SMA 1968 tidak tercantum tujuan kurikulernya se

hingga sulit untuk mengidentifikasi tujuannya itu. Se

dangkan mata pelajaran Pendidikan Agama mempunyai tujuan

Page 85: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

135

yang sesuai dengan isi pendidikan SMA dan menurut TAP MPRS

No. XXVII/MPRS/I966, yaitu untuk memperkuat keyakinan ber

agama .

Sementara itu mata pelajaran Pendidikan Olahraga ber-

tujuan raengambil bagian dalam pembangunan dan modernisasi

bangsa dan negara dengan 33gala aspeknya, memelihara persa-

tuan dan kesatuan bangsa, persahabatan antar bangsa, serta

untuk mencapai cita-cita membentuk manusia Pancasilais se-

jati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti dikehendaki

oleh Pembukaan dan isi UUD 1945» yaitu: l) mempertinggi

mental, moral, budipekerti dan memperkuat keyakinan ber

agama, 2) mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan, dan 3)

membina/memperkembangkan fisik yang kuat dan sehat.

Deraikianlah beberapa tujuan dari mata pelajaran prog

ram pendidikan umum yang mempunyai kaitan erat dengan tu

juan dari pendidikan umum sendiri, dan mempunyai hubungan

pula dengan tujuan pendidikan nasional.

6.5 Materi Program Pendidikan Umum

Materi program pendidikan umum dapat dilihat dari

materi tiap-tiap raata pelajaran yang termasuk program pen

didikan umum, yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama, Pen

didikan Kewargaan Negara, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan

Olahraga.

Page 86: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

136

(a) Materi Pendidikan Agama

Materi Pendidikan Agama dalam Kurikulum SMA 1968

berbeda-beda untuk setiap agama. Untuk keperluan peneliti-

an ini, peneliti mengambil salah satu contoh dari raateri

Pendidikan Agama Islam. Materi Pendidikan Agama Islam da

lam Kurikulum SMA 1968 meliputi materi pokok tentang Ke

imanan/Tauhid, Fiqih/Syariah/ Akhlak, dan Sejarah Islam.

Perincian dari kelima materi pokok itu antara lain:

- Keimanan/Tauhid: rukun iman; sifat-sifat Allanyang wajib, mustahil, dan jaiz; takdir dan.ikh-tiar; rukun Islam; dll.

- Fiqh/Syariahj meliputi a.l.:sumber-sumber hukum Islam (AI Quran, Hadits,Ij-ma, Qiyas); Muamalah-(pembagian keuntungan -ke-rugian, riba, sewa-menyewa, serikat dagang,pin-jara-meminjam,' gadai, bank); perkawinan (nikah ,wali dalam nikah, talak, lian, iddah); hal w'a-ris (pusaka/warisan, susunan ashobah-dan hijab)

- AI Quran: membaca dan mehami ayat-ayat AI Quranyang berhubungan dengan keimanan, syariah, danakhlak;

- Akhlak, meliputi:akhlak terhadap orang tua, guru tetangga, danteman; sifat-sifat akhlak yang mulai; sifat-sifat akhlak yang tercela (penyakit akhlak), dll.

- Se jarah/Tarikh Islam:sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW; sejarahpenyebaran agama Islam ke berbagai wilayah, dll.

(b) Materi Pendidikan Kewargaan Negara

Materi mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara

berintikan sebagai berikut:

a) Pancasila dan UUD 1945-b) Ketetapan-ketetapan MPRS 1966 dan selanjutnya;c) Pengetahuan umum tentang PBB.

Page 87: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

137

Jika diperinci, materi tersebut di atas meliputi ma

teri sebagai berikut (dari kelas satu s.d. kelas tiga):

a. Pancasila dan UUD 192+5:- Pembukaan UUD 1945 (Pengertian Negara'Kesatu

an; tujuan mewujudkan keadilan sosial; fahamkedaulatan rakyat; Negara RI berdasarkan atasKetuhanan Yang Maha Esa);

- Batang Tubuh UUD 1945: bentuk dan kedaulatan,MPR, kekuasaan Pemerintahan ^egara, DPA, ke-mentrian negara, kekuasaan kehakiman, Pemerintah Daerah, DPR, hal ' keuangan, warga negara, agama, pertahanan negara, pendidikan,kesejahteraan sosial, bendera dan bahasa, perubahan UUD;

b. Hasii-hasii Sidang Umura IV dan Sidang IstiraewaMPRS:

Ketetapam MPRS tahun 1966 dan 1967; kedudukandan fungsi semua lembaga negara tingkat pusatdan daerah menurut UUD 45; pemilu, penegasanpolitik luar negeri RI; supersemar; kabinetAmpera; otonomi daerah; pembubaran PKI danpelarangannya; pembinaan kesatuan bangsa;

c. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB):sejarahnya; struktur organisasi; tugas dan we -wenang bagian-bagian; Piagam Bangsa-bangsa.

Jika dikaji, materi-materi Pendidikan ivewargaan Ne

gara tersebut lebih banyak bersifat pengetahuan (kognitif)

tentang kewarganegaraan Indonesia, daripada aspek nilai-mo-

ral Pancasilanya yang terlihat sangat sedikit. Sebagian

besar materi Pendidikan Kewargaan Negara di atas adalah

tentang UUD 1945. Jika dibandingkan dengan materi Kewarga

an Negara pada ^urikulum SMA. 1964, maka tampak sekali per-

•bedaannya. PKN pada KUrikulum SMA'1968 banyak raengurangi

isi politik dan ideologi pada PKN Kurikulum 1964, serta

penambahan titik berat pada prinsip-prinsip Pancasila dan

UUD 1945 yang perlu dilaksanakan sacara murni dan konsekuen.

Page 88: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

138

(c) Materi Bahasa Indonesia

Materi mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi ti

ga hal pokok, yaitu sbb.:

a) Kemahiran bahasa;b) Tata bahasa; danc) Kesusastraan.

Perincian dari ketiga materi pokok tersebut adalah

sebagai berikut:

- Kemahiran bahasa di antaranya meliputi:membaca (dalam hati, teknis, dan estetis); ber-cakap-cakap, pidato, diskusi, deklamasi, menga-rang; pengetahuan bahasa;

- Tata bahasa meliputi:sejarah dan rumpun bahasa Austronesia; fonetikdan ejaan; jenis kalimat; tekanan dan lagu kalimat; kalimat tunggal; pengambilan kata-kataasing; jenis kata; morfologi; kalimat majemuk;kata penghubung; peristiwa bahasa (analog!» kon-taminasi, dll.);

- Kesusatraan meliputi:pengertian dan pembagian kesusastraan; gayabahasa; puisi; aliran-aliran kesusastraan; pembagian prosa; pengaruh Hindu dan Islam- kesusastraan masa Abdullah; timbulnya Komisi Bacaan ;Balai Pustaka; Roman dan ^engarang BP; Pengarangdi luar BP; tokoh dan hasil karya angkatan Pu-jangga Baru; Masa Jepang; masuknya bentuk sone-ta; hasil karya dari penulis Angkatan 45; cerpendan puisi bebas sesudah Angkatan 45.

(d) Materi Pendidikan Olahraga

Materi Pendidikan Olahraga tidak jauh berbeda de

ngan materi Pendidikan Jasmani pada Kurikulum SMA I964.

Materinya meliputi teori dan praktek dari materi pokok:

senam, atletik (lari, lempar, dan lompat), permainan -per

mainan,dan renang, serta olahraga rekreatif.

Page 89: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

139

Demikianlah deskripsi latar belakang, konteks, tuju

an, struktur program, dan materi program pendidikan umum

dalam Kurikulum SMA 1968. Analisis dan interpretasi terha

dap program pendidikan umum tersebut akan dilakukan pada

bab IV.

?• Program Pendidikan Umura dalam Kurikulum SMA. 1975

7.1 Latar Belakang dan Konteks

Kurikulum SMA 1968 mulai diberlakukan pada tahun

1969. Sejak saat itu pula telah banyak terjadi perkembang

an dan perubahan-perubahan di masyarakat kita, juga pada

kebijakan-kebijakan politik (khususnya yang menyangkut

pendidikan), dan pada dunia pendidikan sendiri. Perubahan-

perubahan yang terjadi sejak tahun 1969 itu tentu saja

belum dapat diperhitungkan pada saat penyusunan Kurikulum

SMA 1968.

Pemerintah Orde Baru sejak awalnya telah mencanang-

kan bahwa Orde Baru- merupakan orde pembangunan. Oleh kare

na itulah Pemerintah Orde Baru segera melakukan perencana-

an pembangunan yang mulai direalisasikan pada tahun 1969

dengan melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPE-

LITA) yang pertama. Repelita pertama kemudian disusul

oleh Repelita kedua yang mulai dilaksanakan pada tahun

1974.

Pada tahun 1973, Majlis Perrausyawaratan Rakyat (MPR)

mengeluarkan ketetapan tentang Garis-garis Besar Haluan

Page 90: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

140

Negara (GBHN) yang menjadi landasan bagi pelaksanaan Repe

lita kedua. Dalam GBHN tersebut terdapat beberapa hal pen

ting yang menyangkut kebijakan pendidikan, antara lain se

bagai berikut:

Pembangunan di bidang pendidikan didasarkan atasFalsafah Negara Pancasila dan diarahkan untukmembentuk manusia-manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan untuk membentuk Manusia Indonesiayang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengembangkankreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkansikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertaibudi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya danraencintai sesama manusia dengan ketentuan yangtermaktub dalam Undang-undang Dasar 1945.

Kutipan dari GBHN tersebut di atas menjelaskan ten

tang dasar dan tujuan pendidikan nasional. Dasar pendi

dikan nasional adalah falsafah Negara Pancasila, sama se

perti yang dinyatakan dalam ketentuan-ketentuan yuridis-

formal sebelumnya. Sedangkan tujuan pendidikan nasional

dirumuskan secara berbeda dengan rumusan tujuan pendidikan

nasional yang pernah ada sebelumnya. Rumusan tujuan pendi

dikan nasional dalam GBHN 1973 tersebut di atas disesuai

kan dengan masa pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh

pemerintah, sehingga tujuannya diarahkan untuk membentuk

manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

Selanjutnya GBHN 1973 menyebutkan pula:

Untuk mencapai cita-cita tersebut, maka kurikulumdi semua tingkat pendidikan, mulai dari Taman • Ka-nak-kanak sampai Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta harus berisikan Pendidikan Moral Pancasila dan unsur-unsur yang cukup untuk meneruskanjiwa dan nilai-nilai 1945 kepada Generasi Muda.

Page 91: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

141

Ketentuan tersebut di atas menyiratkan bahwa perlu

ada mata pelajaran yang disebut Pendidikan Moral Pancasila.

Mata pelajaran tersebut dalam Kurikulum SMA 1968 belum ada,

sehingga tentunya perlu dimasukkan dalam kurikulum yang

baru.

Selanjutnya GBHN 1973 juga memberikan ketentuan ten

tang mata pelajaran Pendidikan Agama, yang dinyatakan se

bagai berikut:

Diusahakan bertambahnya sarana-sarana yang diper-lukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dankehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esatermasuk pendidikan agama yang dimasukkan ke dalamkurikulum di sekolah-sekolah mulai dari sekolahdasar sampai dengan universitas-universitas negeri.

(GBHN Bab IV hurup b butir 3)

Ketentuan tentang Pendidikan Agama tersebut di atas

menyiratkan bahwa Pendidikan Agama merupalran mata pelajar

an yang harus dimasukkan ke dalam kurikulum-kurikulum di

sekolah-sekolah dan berkedudukan sebagai mata pelajaran

yang wajib diikuti oleh semua siswa (mahasiswa) mulai dari

sekolah dasar sarapai dengan perguruan tinggi. Jadi pendi

dikan Agama di sekolah tidak berkedudukan lagi sebagai raa

ta pelajaran pilihan yang bisa diikuti atau tidak.

Di samping adanya kebijakan-kebijakan yang baru dari

lembaga tertinggi negara yang menyangkut pendidikan, dunia

pendidikan sendiri, khususnya dunia persekolahan, sejak

Repelita I telah mengalami perubahan-perubahan yang meru

pakan hasil dari usaha pembaharuan pendidikan. Usaha

Page 92: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

142

pembaharuan pendidikan itu antara lain melalui pencetakan

buku-buku pelajaran dan pembaharuan sekolah melalui Proyek

Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) #i Juga adanya pembaha

ruan di dalam sistem bela jar-me nga jar yang dirasakan dan

dinilai lebih efektif dan efisien. Hal-hal seperti ini men-

dor ong bagi lahirnya sebuah kurikulum baru.

Sementara itu di masyarakat timbul keluhan - keluhan

tentang mutu lulusan pendidikan yang dianggap masih memi

liki kekurangan, sehingga mend or ong para petugas pendidik

an untuk meninjau sistem yang sedang berlaku yang didasar-

kan pada Kurikulum 1968.

Selain itu, .di persekolahan pada tahun 1973 > pada

saat Kurikulum 19b8 telah berlangsung lebih-kurang lima

tahun, berlangsung situasi berlakunya berbagai kurikulum.

Di SMA misalnya, kita mengenal kurikulum gaya Sekolah Pem

bangunan, Kurikulum gaya. SMPP, kurikulum gaya Konperensi

Sukabumi, Kurikulum 1968, dan kurikulum menurut buku paket

(soedijarto, 1980 : 8).

Dengan adanya kebijakan baru dan pembaharuan- pemba

haruan di bidang pendidikan, serta adanya kenyataan di ma

syarakat dan di sekolah-sekolah seperti yang disebutkan di

atas, telah mendorong bagi lahirnya Kurikulum 1975• Di da

lam ketentuan-ketentuan pokok Kurikulum SMA 1975 disebut

kan bahwa tema penyusunan Kurikulum 1975 adalah untuk me-

nyelaraskan kurikulum SMP/SMA dengan kebijaksanaan baru di

Page 93: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

143

bidang pendidikan nasional, dan inovasi di bidang sistem

belajar-mengajar dalara rangka meningkatkan mutu pendidikan

nasional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang sedang

membangun.

7.2 Struktur Program Kurikulum SMA 1975

Sistem Kurikulum 1975 yang meliputi dimensi tujuan,

struktur, materi, penyajian dan sistem evaluasi yang ber

beda dari kurikulum sebelumnya dimaksudkan sebagai sistem

yang dapat raenunjang tercapainya sasaran pembaharuan dan

pembangunan pendidikan, yaitu: (l) pemerataan kesempatan

mengikuti pendidikan, (2) meningkatkan mutu pendidikan,

(3) meningkatkan relevansi pendidikan, dan (4)meningkatkan

effesiensi dan effektifitas pendidikan (Soedijarto, 1980:

8-9).

Kurikulum 1975 memiliki karakteristik khusus yang

membedakannya dari kurikulum-kurikulum sebelumnya, antara

lain digunakannya pendekatan yang berorientasi pada tuju

an. Hal ini berarti bahwa segala beban pelajaran dankegi-

atan belajar-mengajar dipilih, direncanakan, dan diorgani-

sasikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dica-

pai. Selain itu dalam organisasi pelajarannya, Kurikulum

1975 menganut pendekatan bidang studi, sehingga lahirlah

bidang studi IPA, IPS, PMP, dan Iain-lain. Dalam sistem

belajar-mengajar juga menggunakan pendekatan PPSI (Prose-

dur Pengembangan Sistem Instruksional).

Page 94: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

144

Sebelum memahami struktur program Kurikulum SMA 1975

dengan mudah, perlu difahami terlebih dulu tujuan institu-

sional dari SMA itu. Di dalam Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan tentang Pembakuan Kurikulum SMA 1975 dise

butkan bahwa tujuan umura Pendidikan SMA adalah agar lulus-

an:

- Menjadi warga negara yang baik sebagai manusiayang utuh, sehat, kuat lahir dan batin;

- Menguasai hasil-hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan di Sekolah Menengah Umum tingkat Pertama;

- Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya kelembaga pendidikan yang lebih tinggi dengan me-ne mpuh:1. program umum yang sama bagi semua siswa;2. program pilihan bagi mereka yang mempersiap-

kan dirinya untuk studi di lembaga pendidikanyang lebih tinggi;

- Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat denganmengambil ketrampilan untuk bekerja yang dapatdipilih oleh siswa sesuai dengan minatnya dankebutuhan masyarakat.

Tujuan institusional SMA menurut Kurikulum 1975 ter

sebut di atas, jika diperhatikan jauh lebih jelas dan le

bih lengkap jika dibandingkan dengan tujuan SMA pada kuri-

kulura-kurikulum sebelumnya. Dengan memahami tujuan insti

tusional SMA tersebut, tidak akan terlalu sulit untuk me

mahami struktur programnya.

Pada Kurikulum 1975> SMA dibagi ke dalara tiga jurus

an, yaitu: jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pe

ngetahuan Sosial (IPS), dan jurusan Bahasa. Pembagian ju

rusan ini berbeda dengan pembagian jurusan menurut

Page 95: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

145

Kurikulum SMA 1968 yang mengenal dua jurusan (Sastra-Sosi-

al-Budaya dan Pas-Pal) ataupun dengan Kurikulum SMA 1964

yang raengenal empat jurusan (Budaya, Sosial, IPA, dan Ilrau

Pasti).

Struktur program Kurikulum SMA 1975 terdiri dari

tiga program, yaitu: (l) Program Pendidikan Umum, (2)Prog-

rara Pendidikan Akademis, dan (3) Program Pendidikan Ke-

trampilan.

Program Pendidikan Umura ialah pendidikan yang ber

sifat umum, yang wajib diikuti oleh semua siswa dan men

cakup Program Pendidikan Moral Pancasila yang berfungsi ba

gi pembinaan warga negara yang baik.

Pendidikan Akademis ialah pendidikan yang diberikan

sebagai persiapan untuk melanjutkan studi. Sedangkan prog

ram Pendidikan Ketrampilan ialah pendidikan yang, diberikan

kepada siswa agar memiliki sesuatu kemampuan untuk bekerja

yang dapat digunakan bila tidak melanjutkan studinya.

Dalam struktur program kurikulum SMA 1975, jumlah

mata pelajaran yang diberikan setiap minggu dan jumlah jam

pelajaran efektif di sekolah setiap minggu, lebih sedikit

daripada jumlah mata pelajaran dan jam pelajaran pada Ku

rikulum SMA 1968. Selain itu, pada Kurikulum SMA 1975 ti

dak terdapat lagi pelajaran yang diberikan satu (1) jam

pelajaran per minggu.

Adapun struktur program Kurikulum SMA 1975 selengkap-

kapnya dapat dilihat pada tabel berikut (tabel VII).

Page 96: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

> A- Tlz m m 0> T) C Tl TJ

-12 m z m 3 m -1

70 D> M2 D"0 H

2 Z c z 0

H > O 2 0 CO

CO A" H H T

> 0 D CO

M 7v 1 H

A"

M

A"|

3

J 2 1 1""

M M CD CD 2 TJ O TJ TJ CO CD0)H>H CO CO CO tO CD A- I-1 CD «-t H-

0 a H^ 3" 3-«* 3 3 CD CO 2 3 c a.

CO c CO c . . CD . CO 3" a. CX CO

H- 3 3 A" CD "I TJ. r* 3

gCO XI Tl HHtt CD 3" CO > CQ

r-»CS CD 3 3 rt CO CO CO CO jxj3 3 CQ a. H- CD rt CD CO j?j

CC CQ CQ . 7C 3 C0\ 3 tr*.

•CO r* 3 CO

<O H

«-t T 2 • HCO H- CO

1 N| Nl 4k cn <J> ro ro ro ro CO CD COH- 3 CO

1

TJ TJ *— 2 2

ilihanilihan

3-T) H-0) H- 33 H" O

*_* f- n1

CO

"<0

• *

sCO

t_l.

cr•*

COm

2m

CO

A"m

r>CO

ac70

cCO

COHC

H

CD CD 2 H-CD 7* -n M H > C70

t)Xl £D 3- "J >C<Q CD O H- H> H- "0 ' CD CD 2 m70

Z

CD "» CO «0 W- 33 CO 3 CQ o 3 CO > 0) CO COT)

OO

3 CO H- . XT HH- 3"CO H- 4 H- H- 3" 3" r+

c3 <

t_i. O

3 CDCQ CO

A) CT 11 .

CO 7TCO

. . CD3

M H CO

CO 7T Q) CD rH CO 2 a t co a" rn H M 3 3 rt 33

3 CO CO 3" Tl CO CD CD CO CD O 7C CD Tl CO Q. K- ^CO CO H- 0) > 3 3 O 3-«-».X> O \ CO (fl O JT 2

H- 3 • crco CQ CO . 3 DC CD 3 COA-

o CO . 4 • 1 V. a -» CD

3Q>

t-1 7\ m M 2 CD > O -1 CO CO CD CD

1* COCO H-

CO H

A-Crc2

O T? TJ CQ CD 3" 3 CD CO CD (0 CO >xi O 0) CO 3 • rtO 3-CJ. H • 3" X

. 3 3 CQ O ICQ CO 3 . >\ CT 1

1 . \3*

1 CQ in

1 >0)

04 4k ro 1 ro ro ro *» 45*. cn ro ro ro ro ro H 2>

04 4k ro » ro 04 04 04 04 Ch ro ro ro ro 04M Nl

Ul

04 4k ro 1 04 04 04 04 04 tn ro ro ro ro <£* M

TJ>

N| • ro t -C* 4k 4k 04 04 Ul 1 ro 1 ro UlHM

vl-l to 1 *. 4k 4k 04 04 Ul 1 ro i ro crt M

04 4k

04 4k

ro

ro

1 4k

1 04

ro

4>

4k 4k 04 04

04 04 04

ro

ro

ro

ro

10 ro

ro ro

ro M

TJ)04

M• M CO

04 4k

Nl 1

ro 1 04

04 1

4k 4k

C7>

04 04 04

04 4* 04

ro

1

ro

ro

ro ro

1 ro

4k\

/

U1M

H

Nl I IO 04 1 4k cr> 04 4^ ro 1 ro 1 ro a> M

CD

04 4k ro ro 04 1 ro ui en ro ro ro ro ro ro1 j

04 4k ro ro ro 1 ro en cr» ro ro ro ro ro 04M

>X

04 4k

N| 1

ro

ro

ro ro

1 1

1

Ul

ro

•**

enenro

NJ N| 1

ro

*

ro

ro

ro ro

1 ro

4kCO>Ul M

H

N| 1 ro 1 1 U1 4k N| Nl 1 1 1 ro 1 ro a H

CTn

Page 97: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

147

7.3 Struktur Program Pendidikan Umum

Jika dibandingkan dengan Kurikulum SMA I968 dan I964

maupun sebelumnya, dal«m Kurikulum SMA 1975 relatif mudah

untuk menentukan program mana yang dapat disebut sebagai

program pendidikan umura. Hal ini karena dalam Kurikulum SMA

1975 secara eksplisit ada program mata pelajaran yang ber-

label "Program Pendidikan Umura" yang merupakan salah satu

dari tiga program dalam Kurikulum SMA 1975. Sebagaimana te

lah dijelaskan di atas, struktur program Kurikulum SMA 1975

terdiri atas tiga program, yaitu Program Pendidikan umum,

Program Pendidikan Akademis, dan Program Pendidikan Ketram-

pilan.

Menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang

Pembakuan Kurikulum SMA 1975 dinyatakan bahwa:

Pendidikan umum, ialah pendidikan yang, bersifatumum, yang wajib diikuti oleh semua siswa dan mencakup program Pendidikan Moral Pancasila yang ber-fungsi bagi pembinaan warga negara yang baik.

Dalam pengertian di atas, tercantum kalimat " ... dan

mencakup program Pendidikan Moral Pancasila ...". Hal ter

sebut tidaklah berarti bahwa program pendidikan umura dalam

Kurikulum SMA 1975 hanya terdiri dari PMP (Pendidikan Moral

Pancasila). PMP hanyalah salah satu dari bidang studi prog

ram pendidikan umum.

Dilihat dari nama programnya, pengertiannya, dan dari

fungsinya sebagaimana dikemukakan di atas, maka tampaklah

Page 98: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

148

bahwa Program Pendidikan Umum dalam Kurikulum SMA 1975 ada

lah program pendidikan umum sebagai arti General Education.

Program Pendidikan Umum dalam Kurikulum SMA 1975 ter

diri dari empat mata pelajaran yang wajib diberikan kepada

semua siswa di setiap kelas dan setiap jurusan. Keempat ma

ta pelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pendidikan Agama;

b) Pendidikan Moral Pancasila (PMP);

c) Pendidikan Olahraga dan Kesehatan; dan

d) Pendidikan Kesenian.

Jadi mata pelajaran yang termasuk Program Pendidikan

Umum pada Kurikulum SMA 1975 terdiri dari empat mata pel

ajaran. Hal ini sama dengan jumlah mata pelajaran program

pendidikan umum yang ada dalam Kurikulum SMA 1968, namun

dengan komposisi mata pelajaran yang berbeda.

Untuk memahami lebih jauh gambaran program pendidikan

umura dalam Kurikulum SMA 1975, maka perlu difahami tujuan

dan materi programnya.

7.4 tujuan Program Pendidikan Umum

Dalam Kurikulum SMA 1975 tidak ada rumusan tuju-an

program pendidikan umum yang eksplisit, namun yang dapat

diidentikkan adalah rumusan tentang fungsi program pendi

dikan umum. Di dalam S1L Menteri ^endidikan dan Kebudayaan,

sebagaimana telah disebutkan d! atas, dinyatakan bahwa:

Page 99: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

149

Pendidikan umum , ialah pendidikan yang bersifatumura, yang wajib diikuti oleh semua siswa dan mencakup Program Pendidikan Pancasila yang berfungsibagi pembinaan warga negara yang baik (garis bawahdari pen).

Kalimat terakhir yang digarisbawahi menunjukkan bah

wa pendidikan umum menurut Kurikulum SMA 1975 berfungsi ba

gi pembinaan warga negara yang baik. Namun rumusan fungsi

pendidikan umum tersebut di atas tidak memerinci secara

lebih jauh tentang bagaimana kualifikasi warga negara yang

baik itu. Sekalipun demikian, rumusan "pembinaan warga ne

gara yang baik" sudah mencerminkan suatu tujuan dari prog

ram pendidikan umura (general education) yang benar secara

teoritis (lihat bab II).

Untuk memperjelas tujuan program pendidikan umum ter

sebut, dapat dilihat pula tujuan-tujuan dari setiap mata

pelajaran atau bidang studi yang termasuk dalam program

pendidikan umum.

(a) Tujuan Pendidikan Agama

Pendidikan Agama adalah bidang studi (mata pel

ajaran) yang sejak Kurikulum SMA 1964 dan I968 telah menja

di bagian dari program pendidikan umum, bahkan sejak awal

tahun 1950-an pun telah masuk dalam kurikulum SMA. Dalam

Kurikulum SMA 1975, Pendidikan Agama termasuk salah satu

bidang studi program pendidikan umum. Pendidikan Agama pun

merupakan stlah satu dari dua mata pelajaran yang secara

yuridis-formal ditetapkan oleh GBHN 1973 untuk masuk ke

dalam kurikulum setiap sekolah.

Page 100: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

150

Dalam Kurikulum SMA 1975, Pendidikan Agama (dalam

hal ini sebagai sarapel adalah Pendidikan Agama Islam) ber

fungsi sebagai mata pelajaran yang memberikan pengetahuan

tentang pokok-pokok a jaran agama (Islam) sebagai lanjutan

Pendidikan Agama (Islam) di SMP dan mendorong siswa untuk

mengamalkan pokok-pokok ajaran tersebut serta membina me

reka sebagai penganut agama (Islam) yang baik.

Adapun tujuan kurikuler Pendidikan Agama (Islam) Ku

rikulum SMA 1975 secara terinci adalah sebagai berikut:

1. Siswa memahami rukun iman lebih luas dan men-dalam dengan menunjukkan dalil aqli dan naqliserta dapat merasakan hikmah kepercayaannya itudalara hidupnya hingga lebih menunjukkan tanda-tanda keimanan dalam perilaku hidup;

2. Siswa dapat membaca AI Quran dengan lancar danfasih serta dapat memahami ayat-ayat terpilih;

.3. Siswa memahami rukun Islam lebih luas dan men-dalam dengan menunjukkan dalil naqli serta dapat mengetahui dan merasakn hikmah/manfaat men-jalankan rukun Islam itu dalam hidupnya;

4. Siswa dapat mengerjakan shalat wajib, fardu ki-fayah, dan semua macam shalat sunnat dengan memenuhi rukun dan syaratnya;

5. Siswa memahami makna ihsan lebih mendalam danmenunjukkan usaha mengembangkan sifat ihsan dalam dirinya serta dapat menunjukkan dalil naqlidalam hal tersebut;

6. Siswa mengetahui, raengenal, dan menunjukkan tan-da-tanda mematuhi kewajiban dan menjauhi la-rangan dalara hubungan sesama manusia serta mengetahui hikmahnya;

7. Siswa mengetahui, mengenal dan menunjukkan tan-da-tanda mengerjakan pekerjaan yang terpujidan suka meninggalkan perbuatan tercela sertamemelihara harga diri serta kewajaran sikapdan perilakunya sehingga memperoleh kepuasandiri dari perbuatan tersebut dan mengetahui hikmahnya ;

Page 101: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

151

8. Siswa mengetahui dan mengenal ketentuan hak daamilik serta jasa dengan mengetahui hikraahnya;

9. Siswa membiasakan diri hidup bersih dan sehatjasmaniah dan rohaniah;

10. Siswa menunjukkan sifat-sifat kepribadian yangbaik seperti hidup sederhana, tenggang rasa,mampu mengendalikan diri, ikhlas dan bertang: -gung jawab dan dapat membentengi diri dari pengaruh yang tidak baik, serta ikhlas dalam setiap tindakannya;

11. Siswa dapat menunjukkan sikap cinta alam, turutserta dalam memelihara, mengolah, dan memanfaa.t-kan alam sekitar;

12. Siswa dapat menunjukkan sikap syukur atas nik-mat Allah SWT.;

13. Siswa mengenal hukum-hukum agama tentang makan-nan dan minuman;

14. Siswa mengetahui dan memahami sejarah pertum-buhan dan perkembangan agama Islam.

Dilihat dari tujuan dan fungsinya tersebut di atas,

Pendidikan Agama (Islam) ternyata bukan hanya memberikan

aspek pengetahuan saja (kognitif), melainkan juga pada

pengamalan (psikomotor) dan pembinaan kepribadian yang ba

ik sebagai penganut agama (afektif). 'Jadi memang terlihat

ada keterpaduan domain (ranah) pada fungsi dan tujuan Pen

didikan Agama (Islam). Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa bidang studi Pendidikan Agama memang berfungsi se

bagai pendidikan agama (religious education) dan bukan

pendidikan / pengajaran tentang agama (education about

religion).

Page 102: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

152

(b) Tujuan Pendidikan Moral Pancasila (PMP)

Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang merupakan bi

dang studi baru dalam kurikulura SMA (meskipun sebenarnya

merupakan penyempurnaan dari Pendidikan Kewargaan Negara)

seperti halnya Pendidikan Agama, ditetapkan oleh GBHN 1973

untuk masuk dalara kurikulura setiap persekolahan. Di 'dalam

Kurikulum SMA 1975 itu, bidang studi PMP termasuk dalah

satu bidang studi program pendidikan umum.

Pendidikan Moral Pancasila bertujuan membentuk siswa

menjadi manusia Indonesia, manusia Pancasila, yakni manusia

warga negara Indonesia yang dapat hidup sesuai dengan pan-

dangan hidup Pancasila dan hidup bernegara seperti yang

diatur oleh UUD 1945. Secara 'terinci, tujuan kurikuler

PMP dalam Kurikulum SMA 1975 adalah sebagai berikut:

1. Siswa memahami Tuhan Yang Maha Esa adalah sebabpertama (qausa prima), sebagai asal dari segalakehidupan!yang mengajarkan persamaan, keadilan,kasih sayang dan kehidupan yang pertama;

2. Siswa memahami prinsip-prinsip dasar yang ter-kandung dalam pasal 29 UUD 1945;

3. Siswa menghargai antara sesama manusia dan me-• miliki sikap saling menghormati dalam pergaulan

antar bangsa;

4. Siswa memahami prinsip-prinsip dasar hak azasimanusia;

5. Siswa mengetahui dan memahami serta dapat me-laksanakan kewajiban dan hak yang harus dilaku-kan dalam kehidupan bermasyarakat;

6. Siswa mengetahui dan memahami pentingnya artikesatuan dan persatuan nasional;

7. Siswa mengerti sistim pertahanan dan kearaanannasional;

Page 103: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

153

8. Siswa mengerti ketentuan-ketentuan dan peratur-an-peraturan yang telah ditetapkan untuk mema-jukan masyarakat dan keamanan nasional dan ikutserta dalara usaha pertahanan dan keamanan,;

9. Siswa memahami dan menyadari prinsip-prinsip demokrasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakatdan bernegara, supaya mampu untuk melaksanakandalam kehidupan sehari-hari;

10. Siswa mengetahui dan mengerti sistim pemerintah-an demokrasi Pancasila;

11. Siswa memahami dasar dan tujuan kehidupan sosi-al-ekonomi Indonesia dan berusaha berpartisipa-si untuk keadilan dan kemakmuran bagi seluruhrakyat;

12. Siswa berusaha melaksanakan prinsip keadilansosial;

13. Siswa mengetahui bahwa UUD %5 adalah merupakanlandasan pokok pembangunan, dan mampu berparti-sipasi dalam pembangunan.

Dengan melihat tujuan-tujuan tersebut di atas, ter

lihat bahwa bidang studi PMP dimaksudkan untuk membina sis

wa dengan nilai-moral Pancasila dan UUD 1945, sehingga me

reka dapat menjadi warga negara yang baik yang Pancasilais.

Tujuan-tujuan PMP tersebut di atas menunjukkan adanya keterpaduan dari domain kognitif, afektif, dan psikoraotor.

Namun jika tujuan kurikuler tersebut , dan juga tujuan in-

struksional dalara GBPP PMP dikaji, ternyata masih terasa

tujuan kognitifnya lebih dominan daripada tujuan afektif.

Hal ini merupakan suatu kekurangan, karena semestinya tu

juan dalam GBPP tersebut menonjolkan domain afektif, seba

gai ciri khas bidang studi (mata pelajaran) pendidikan ni-

lai (moral).

Page 104: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

154

(c) Tujuan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Pada Kurikulum SMA 1964 dan I968, Pendidikan Olahra

ga dan Kesehatan termasuk kelompok atau program pendidikan

umum. Pada Kurikulum SMA 1975, Pendidikan Olahraga dan Ke

sehatan juga termasuk program pendidikan umum.

Adapun tujuan kurikuler bidang studi pendidikan

Olahraga dan Kesehatan dalam Kurikulum SMA 1975 adalah:

1. Siswa memiliki pengetahuan, pengertian, sertakesadaran untuk dapat melakukan penilaian sendiri tentang prinsip cara-cara hidup sehat bagipertumbuhan jasmani;

2. Siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan gunameningkatkan unsur-unsur pokok kesegaran jasmani seperti kekuatan, kelincahan, koordinasi,daya tahan, kelentukan, kecepatan, dan staminadalam menghadapi tuntutan kehidupan sehari-hari;

3. Siswa memiliki ketrampilan dan kegemaran melakukan cabang-c aba ng olahraga tertentu sepertiatletik, senam, bela diri, serta macam - macampermainan untuk dapat menciptakan keseimbanganyang serasi antara jasmani, rohani dan sosial.

4. Siswa memiliki kemampuan dan kegemaran untukmelakukan, menciptakan kehidupan yang sehat bagi diri sendiri dan lingkungannya;

5. Si6Wa memiliki tabiat dan sikap untuk mengertidan menghargai hak-hak azasi orang lain, men-cintai sesaraa dan dapat raelayani kepentinganbaik untuk diri sendiri maupun lingkungan.

(d) Tujuan Pendidikan Kesenian

Pendidikan Kesenian merupakan bidang studi baru

yang berkedudukan sebagai pendidikan umum. Pada kurikulum

SMA sebelumnya (1964 dan I968), Pendidikan Kesenian tidak

berkedudukan sebagai pendidikan umum.

Page 105: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

154

(c) Tujuan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Pada Kurikulum SMA 1964 dan I968, Pendidikan Olahra

ga dan Kesehatan termasuk kelompok atau program pendidikan

umura. Pada Kurikulura SMA 1975, Pendidikan Olahraga dan Ke

sehatan juga termasuk program pendidikan umum.

Adapun tujuan kurikuler bidang studi pendidikan

Olahraga dan Kesehatan dalara Kurikulura SMA 1975 adalah:

1. Siswa memiliki pengetahuan, pengertian, sertakesadaran untuk dapat melakukan penilaian sendiri tentang prinsip cara-cara hidup sehat bagipertumbuhan jasmani;

2. Siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan gunameningkatkan unsur-unsur pokok kesegaran jasmani seperti kekuatan, kelincahan, koordinasi,daya tahan, kelentukan, kecepatan, dan staminadalam menghadapi tuntutan kehidupan sehari-hari;

3. Siswa memiliki ketrampilan dan kegemaran melakukan cabang-cabang olahraga tertentu sepertiatletik, senam, bela diri, serta macam - macampermainan untuk dapat menciptakan keseimbanganyang serasi antara jasmani, rohani dan sosial.

4. Siswa memiliki kemampuan dan kegemaran untukmelakukan, menciptakan kehidupan yang sehat bagi diri sendiri dan lingkungannya;

5. Siswa memiliki tabiat dan sikap untuk mengertidan menghargai hak-hak azasi orang lain, men-cintai sesaraa dan dapat melayani kepentinganbaik untuk diri sendiri maupun lingkungan.

(d) Tujuan Pendidikan Kesenian

Pendidikan Kesenian merupakan bidang studi baru

yang berkedudukan sebagai pendidikan umum. Pada kurikulum

SMA sebelumnya (1964 dan I968), Pendidikan Kesenian tidak

berkedudukan sebagai pendidikan umum.

Page 106: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

155

Adapun tujuan kurikuler Pendidikan Kesenian adalah:

1. Siswa memiliki pengetahuan dan pengertian yangcukup memadai tentang kesenian, untuk dapatmemperkembangkan pengetahuan dan pengertiannyadi kemudian hari;

2. Siswa dapat menikmati, mengagumi, dan mempunyaiapresiasi serta orientasi tentang karya seniIndonesia dan luar negeri;

3. Siswa memiliki ketrampilan yang cukup memadaidalam bidang kesenian, sehingga dapat menjadibekal dalam kehidupannya di kemudian hari.

Dengan melihat tujuan-tujuan kurikuler dari keempat

bidang studi yang termasuk program pendidikan umum tersebut

di atas, maka terlihat tujuannya mengintegrasikan ketiga

ranah (domain), kognitif, afektif, dan psikomotor, seka-

lipun masih ada bidang studi yang terlihat menekankan pada

aspek kognitif. Tujuan-tujuan dari tiap bidang studi ter

sebut memberikan kontribusi yang besar bagi tercapainya ke

terpaduan tujuan program pendidikan umura, yakni membina

warga negara yang baik.

Jika kita mencoba menggambarkan hubungan peranan bi

dang studi program pendidikan umura dalam pencapaian tujuan

pendidikan nasional, maka gambarannya sebagai berikut:

Page 107: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

156

Filsafat negara sebagaisumber nilai

Bidang studiPend. Umurasebagai titiktolak prosesbe la jar

Sifat-sifatmanusia sbg,tujuan pend,nasional

Pancasila &UUD ^5 sbg.Frame ofreference

Sehat jasmanidan rohani

Memiliki Pengetahuan danKetrampilan

Kreatif danbertanggungjawab

PENLIuIki-tNAGAMA.

PENDIDIKANMOKAL PANCASILA

w<MANUSIA

±»EMiiAN(iUiN.AN ¥ANCiPANCASILA

DAN UUD

1945 , OLAHUAGA &KESEHATAN

KESENIAN

Berpengetahuan (fun^i^e BEKPaNCA-tinggi dancerdas

Demokratis &penuh tenggangrasa

Budipekertiyang luhur

Mencintaibangsa dan se-sama manusia

PANCASI.

LA LAN

SILA

^v

(Diadaptasi dari kerangka program dan metodikPMP dalam rangka Kurikulum 1975)

Gb. 2 Hubungan Bidang Studi Program Pendiaikan Umumdengan tujuan pendidikan nasional.

Jika kita perhatikan gambar di atas, kita dapat me-

lihat bahwa keempat bidang studi program pendidikan umum

mempunyai konstribusi dalam pencapaian tujuan pendidikan

nasional, khususnya butir-butir tujuan yang bersifat afek

tif, yang mencerminkan sifat-sifat kepribadian yang baik

dari seorang warga negara yang Pancasilais.

Page 108: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

157

7.5 Materi Prograra Pendidikan Umura

Materi pendidikan umura dalam Kurikulum SMA 1975 da

pat dilihat dari materi atau bahan pelajaran bidang studi

yang termasuk program pendidikan umura seperti tersebut di

atas. Tiga bidang studi, yakni PMP, Pendidikan Agama , dan

juga Pendidikan Kesenian, lebih ditekankan pada pembinaan

sikap, nilai, moral dan keyakinan siswa. Jadi sebenarnya

raesti lebih bersifat afektif. Sedangkan bidang studi lain

nya, yaitu Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, sekalipun

tidak seperti PMP atau Pendidikan Agama yang ditekankan

membina aspek afektif, namun sebagai pendidikan umum ten

tunya mesti memiliki aspek afektif pada tujuan dan materi-

nya.

(a,) Materi Pendidikan Agama

Materi Pendidikan Agama dalam Kurikulum SMA 1975

berbeda-beda sesuai dengan macam agamanya. Sebagai contoh,

dalam penelitian ini peneliti hanya mengarabil uraian mate

ri dari salah satu agama, yaitu Pendidikan Agama Islam.

Puang lingkup materi Pendidikan Agama (Islam) meli

puti tiga pokok materi, yaitu tentang hubungan vertikal

antara insan cengan khaliknya, hubungan manusia dengan ma

nusia, dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Adapun

rincian materinya adalah sebagai berikut:

Page 109: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

158

(1) Hubungan vertikal antara insan dengan khaliknya:- aspek iman: sifat AHah SWT yang wajib, musta-

hil, dan jaiz; sejarah Rasul; perbedaan takdirdan ikhtiar; hikmah dan manfaat iman;

- aspek Islam, a.l.: rukun Islam, pengamalanajaran Islam sebagai. raanifestasi iman; macam-macam shalat dan cara mengerjakannya;raakna ba-caan dan hikmah shalat, dll.;

- aspek ihsan: makna ihsan; kekhusyuan raenjalan-kan ibadah;

- AI Quran: latihan kefasihan membaca Al^uran;pemahaman ayat-ayat terpilih;

- Sejarah Islam: peta jazirah Arab dan negara -negara Islam; sejarah perkembangan Islam di Indonesia;

(2) Hubungan hidup manusia dengan manusia:- Akhlak bergaul dengan sesama manusia:

horraat, patuh, dan kewajiban meraelihara ibu,bapak; sikap terhadap ibu-bapak; menjaga diridan keluarga dari perbuatan terlarang; akhlakterhadap guru, terhadap tetangga dan tamu; ba-haya merafitnah dan raengumpat; pergaulan denganorang seagama; horraat terhadap yang lebih tuadan sayang kepada yang lebih muda; menjaga nama baik keluarga; pergaulan antara pria danwanita; pergaulan dengan yang berlainan agama;kQBind&ran barncasara | ketontxaan raakan-minum me«nurut agama;

- Hak dan kewajiban di bidang pemilikan dan jasa:jual beli; timbangan dan takaran dalara jualbeli; pembayaran hutang; larangan penirabunanbarang;menepati janji; ketentuan bagi hasil;pokok-pokok adrainistrasi dalam Islam; Bank dantabungan; macam-raacara kerjasaraa; manfaat mu-syawarah; wakaf; warisan; membela negara dankebenaran;

- Hal nikah: rukun dan syarat nikah; wanita-wani-ta yang harus dinikahi; hak dan kewajiban su-ami-istri; talak dan iddah;

- Hidup bersih dan sehat jasmani dan rohani;

- Sifat-sifat kepribadian yang baik:kejujuran, berkata benar, menepati janji, to-long-raenolong, kebenaran, kerajinan, rasa tanggung jawab, inisiatif, daya kreatif, ketrampilan

Page 110: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

159

keberanian can mampu berdiri sendiri; bahaya sifat-sifat yang tidak baik;

(3) Hubungan manusia dengan alam sekitar:Pengamatan terhadap gejala-gejala alam/peristi-wa alara; pengetahuan tentang rahasia dan keja-dian alam; pengetahuan tentang sifat-sifat, cara hidup dan kejadian hewan.

Dari ketiga pokok materi tersebut di atas, maka po

kok materi hubungan vertikal antara insan dengan khaliknya

mendapat prioritas pertama, karena pokok ajaran agama ini-

lah yang pertama-tama. perlu ditanarakan kepada siswa. Se

dangkan pokok materi hubungan pergaulan hidup raanusia de

ngan sesamanya sebagai pokok-pokok ajaran Islam yang pen

ting ditempatkan pada prioritas kedua. Seraentara itu mate

ri yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam mem

punyai arti untuk mendorong siswa mengenal alam dan mendo

rong siswa beriman kepada Allah SWT.

(b) Materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP)

Bidang studi PMP merupakan pembaharuan dari mata

pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara yang diberi penekan-

an pada pembinaan aspek sikap, nilai dan moral. Di dalam

Kurikulum SMA 1975, materi PMP meliputi hal-hal berikut:

- Ketuhanan Yang Ma ha ESa:taqwa menurut ajaran agama masing-masing; tole-ransi antar uraat beragama; saling membantu dalam kegiatan keagamaan; hari-hari besar agama;saling menghormati cara melaksanakan ibadah agama ;

Page 111: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

160

Hak azasi manusia dan warga negara:sejarah hak azasi manusia; hak azasi manusia dalamUUD 192+5; Pembukaan UUD 19^5 sebagai pernyataankemerdekaan; hak azasi manusia dalam kehidupan se-hari-hari; pelaksanaan hak azasi manusia dalamrangka UUD 2+5; kewajiban can hak warga negara dalamUUD ;+5;

Persatuan can kesatuan bangsa: menggalang persatuandan kesatuan bangsa; wawasan nusantara; semangatproklamasi dan jiwa 45; peringatan hari-hari besarbesar nasional;

Organisasi-organisasi internasional: PBB, ASEAN ,ECOSOC, Colombo Plan, IGGI, OPEC, dan Pasukan Ga-ruda Indonesia;

Bela Negara: ABRI; perlawanan rakyat; dasar-dasarmobilisasi; wajib latih, wajib bela umum; pendidikan . kewiraan; liANS IP/WaXJRA ; Prarauka;

Demokrasi Pancasila: sistem demokrasi Pancasila;sistem mengarabil keputusan dalara DPR dan MPR; meng-hormati aturan permainan; arti pemerintahan demokrasi; perbandingan pemerintahan demokrasi dan t.o-taliter; pemerintahan cemokrasi menurut UUD i+5; pe-milu di Indonesia;

Teori kedaulatan can ajaran pembagian kekuasaan:kedaulatan Tuhan, Raja, rakyat, dan hukum; pembagian can pemisahan kekuasaan; ajaran Dwipraja, Tri-praja, Caturpraja, dan Pancapraja;

Pemerintahan Daerah: Pemerintahan daerah; hubunganantara Pemerintah Pusat dongan Perada; hak dan kewajiban Pemda;

Bidang hukum: Rule of Law; arti bentuk dan tujuanhukum; sumber hukum; jaminan hukum dalam kehidupan;proses penggunaan kekuasaan oleh alat negara;

Lembaga-lembaga negara: hubungan antar lembaga-lem-baga negara menurut UUD 43; lembaga tertinggi negara

•^erpajakan: Indonesia sebagai kesatuan ekonomi;pajakssbagai alat untuk meratakan pendapatan masyarakat; arti dan jenis pajak; peranan pajak bagi pe-ningkatan kesejahteraan rakyat dan negara;

Kerjasaraa ekonorai dan koperasi: gotong-royong; membantu korban bencana alam, dsb. ; bentuk dan susunanperekonomian menurut pasal 33 UUD i+5; koperasi sebagai landasan ekonorai dan sosial; koperasi sekolah;BUUD/KUD;

Pembangunan: GBHN dan ^embangunan; Repelita; 'l-ran-migrasi dan pembangunan.

Page 112: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

161

Dilihat dari segi materinya, materi bidang studi PMP

ini merupakan integrasi dari beberapa disiplin ilmu, se

perti sosiologi, ilmu politik, tata negara, ilmu hukum,

ekonomi, geografi, agama, can aspek moral Pancasila. Dalam

kata pengantar ^enteri P dan K pada Kurikulum SMA 1975 di

sebutkan bahwa Pendidikan Moral Pancasila dalara kurikulum

1975 tidak hanya dibebankan kepada raata pelajaran PMP da

lam pencapaiannya, melainkan juga kepada bidang pelajaran

Ilrau Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi, Ekonomi), dan

Pendidikan Agama. Jadi misi PMP dititipkan pula pada bi

dang studi lainnya. Bahkan di dalara SK %nteri P dan K ten

tang . Perabakuan Kurikulum SMA 1975 ditegaskan, bahwa selu

ruh prograra pendidikan, terutarna program pendidikan umum

dan bidang studi IPS, harus berisikan Pendidikan Moral Pan

casila dan unsur-unsur yang cukup untuk meneruskan jiwa

dan nilai-nilai 1945 kepada .Generasi Muda.

Jika kita perhatikan materi PMP tersebut di atas,materi yang menyangkut aspek moral Pancasila secara khusus

tidak terlalu banyak, sehingga materi PMP tersebut secara

keseluruhan masih terlihat bersifat materi kognitif, Hal

ini karena materi yang menyangkut aspek moral Pancasila be

lum raendapatkan acuan yang resmi dan terinci dari ^emerin-

tah. Baru setelah keluar ^etetapan MPR No. II/MPR/ 1978

tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4),

aspek nilai dan moral Pancasila diuraikan secara terinci,

jelas dan tegas, sehingga kemudian dijadikan sebagai suraber

Page 113: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

162

rujukan utama materi PMP.

(c) Materi Pendidikan Olahraga dan KeSehatan

Materi bidang studi Pendidikan Olahraga dan Ke

sehatan meliputi materi sebagai berikut:

- Materi Pendidikan Kesehatan:- Peningkatan Kesehatan: kesehatan pribadi ;

raakanan, air rainum, dan vitamin; keseimbang-an antara kegiatan dan istirahat; peranandan pemeliharaan serta pencemaran lingkungan;

- Pencegahan penyakit: penyakit menular danpenyakit lain;eraeliharaan kesehatan: vaksinasi/imunisasi;

pertolongan pertama pada penyakit (P3P);pengobatan ringan; pengobatan tradisionalyang menguntungkan;

- ^eningkatan usaha Kesehatan Sekolah (UKS);- Aspek-aspek kehidupan biologi.

- Materi Pendidikan Olahraga:- Sikap-sikap dasar tubuh: berbaring, duduk,

berdiri;- Bentuk-bentuk gerakan badan manusia: lari,

lempar, lompat, menarik, mendorong, dsb.;- ^orma-norma kesegaran jasmani;- Teori dan praktek: atletik, senam, gaya re-

nang, macam-macam permainan, beladiri;

- Kegiatan rekreatif yang dilaksanakan di luarsekolah:cabang^cabang olahraga, menjelajah,

• berkemah, mountainering, karyawisata, dll.;- Organisasi dan administrasi olahraga: orga

nisasi, sistem, dan peraturan pertandingan;

- Organisasi dan administrasi cabang - cabangolahraga dan kegiatan-kegiatan di luar sekolah.

(d) Materi Pendidikan Kesenian

Pendidikan Kesenian terdiri dari empat bidang kese

nian, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni dra

ma. Namun suatu sekolah tidak dituntut untuk menyelenggarakan

Page 114: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

163

keempat bidang seni tersebut sekaligus.

Adapun raateri bidang studi Pendidikan Kesenian dari

tiap-tiap bidang seni adalah sebagai berikut:

- Seni Rupa:jenis-jenis karya seni rupa; media dalara senirupa; jenis-jenis ragarn hias ; perkembangan senirupa; paraeran karya; menggambar (menggambar bentuk, ornamen, huruf, ilustrasi, perspektif, de-korasi); melukis bebas; komposisi.

- Seni Musik:teori musik tradisional dan nontradisional; jenis dan fungsi alat musik (vokal dan instrumental); perkembangan dan tokoh-tokoh musik tradisional, nontradisional, dan dunia; unsur- unsur

keindahan dalara seni musik; pembentukan suara;praktek bermain alat musik; memainkan karya musik; iraprovisasi tematis; komposisi; conducting;aranseraen.

- oeni lari.dasar gerak tari dan ekspresi badan; bentuk-ben-tuk tari (tunggal. duet, massal, drama tari );jenis-jenis tari (klasik, tradisional, kreasibaru); pertumbuhan tari di dalam can di luar Indonesia; unsur-unsur keindahan; praktek raenari.

- Seni Drama:pengertian teater; unsur teater; pertumbuhan te-ater; karya sastra drama; jenis teater; bentukdrama; rasa keindahan; pendekatan; laku dan gerak dalam peraentasan.

Demikianlah beberapa raateri dari keempat bidang stu

di yang termasuk program pendidikan umum (general education)

dalam Kurikulum SMA 1975, yang secara bersama-saraa dimak

sudkan untuk mencapai tujuan bagi terciptanya warga negara

Indonesia yang baik.

Analisis dan interpretasi lebih lanjut tentang la

tar belakang, konteks, struktur prograra, tujuan dan materi

program pendidikan umura ini akan dibahas pada bab IV.

Page 115: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

164

8. Prograra Pendidikan Umum dalam Kurikulum SMA 1984

8.1 Latar Belakang dan Konteks

Setelah Kurikulum SMA 1975 dibakukan dan telah di

laksanakan selama beberapa tahun, ada beberapa keputusan

politik yang berkaitan dengan bidang pendidikan yang belum

dapat ditampung oleh Kurikulura SMA 1975. Sementara itu ma

syarakat pun berkembang dan mengalami perubahan-perubahan

sejalan dengan perubahan jaman yang sedang memasuki masa

pembangunan dan masa yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Perubahan masyarakat ini pun

tentu membawa perubahan pula pada harapan dan aspirasi ma

syarakat terhadap pendidikan, khususnya terhadap SMA.

Beberapa keputusan politik yang penting setelah. la

hirnya Kurikulum SMA 1975, yang antara lain menyangkut ju

ga bidang pendidikan, adalah lahirnya Ketetapam MPR RI No*.

II/MPR/1978 tentang P4 (redoraan Penghayatan dan Pengamal-

an Pancasila), dan Ketetapan MPR N0. IV/MPR/1978 tentang

GBHN, serta Ketetapam MPR N0.il/MPR/1983 juga tentang GBHN.

Hubungan Ketetapan MPR RI N0.il/MPR/i978 tentang P4

dengan pendidikan persekolahan adalah berhubungan secara

khusus dengan bidang studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP).

Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang P4 merupakan suraber

rujukan utama materi PMP, khususnya yang menyangkut nilai

moralnya yang secara terinci diuraikan di dalam naskah P4.

Page 116: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

165

Oleh karena itu, PMP yang semula materinya berorientasi ke

pada Kurikulum SMA 1975, dengan adanya Ketetapan MPR ten

tang Pif, harus menyesuaikan diri dan berorientasi dengan

ketetapam MPR tersebut.

Di dalam Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN

terdapat ketetapan tentang PMP, seperti halnya dalara GBHN

1973, yang berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan Pancasila termasuk Pendidikan MoralPancasila dan unsur-unsur yang dapat meneruskandan mengembangkan jiwa dan nilai-nilai 1945 kepadagenerasi muda dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampaiUniversitas baik negeri maupun swasta.

Di dalam GBHN 1983 (TAP MPR No. II/MPR/1983) juga

terdapat ketetapan tentang PMP (Pendidikan Moral Pancasila)

seperti rumusan di atas, hanya dengan penekanan agar PMP

tersebut makin ditingkatkan.

Selain yang menyangkut bidang studi PMP, dalam GBHN

1978 dan GBHN 1983 juga ada butir ketetapan tentang bidang

studi (mata pelajaran) lainnya, yaitu Pendidikan Agama, Ba

hasa Indonesia, Pendidikan Olahraga, dan Pendidikan Seja

rah Perjuangan Bangsa. Penetapan GBHN. tersebut berbunyi se

bagai berikut (diambil dari rumusan GBHN 1983):

- Diusahakan supaya terus bertarabah sarana -saranayang diperlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan^ang Maha Esa, termasuk pendidikan agama yangdimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolahmulai dari sekolah dasar sampai dengan universi-tas-universitas negeri (Bab IV D tentang Agamadan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa).

Page 117: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

166

- Pendidikan jasmani dan olahraga perlu makin di-tingkatkan dan dimasyarakatkan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiapanggota masyarakat...

- Pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia perlumakin ditingkatkan dan diperluas sehingga mencakup semua lembaga pendidikan dan menjangkau masyarakat luas .(Bab IV, bidang pendidikan, butir o dan p).

Selanjutnya di dalam GBHN 1983 (juga GBHN. 1978)telah

ditetapkan pula rumusan dasar dan tujuan pendidikan nasi

onal, yaitu sebagai berikut:

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertu-juan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap TuhanYang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian danmempertebal seraangat kebangsaan dan cinta tanahair, agar dapat menurabuhkan manusia-raanusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunanbangsa (Pada rumusan GBHN 1978 tidak ada butir tujuan "cinta tanah air").

Di dalam tujuan pendidikan nasional menurut GBHN di

atas, terdapat unsur baru yang belum ditampung .di dalam

Kurikulum 1975, yaitu butir "mempertebal seraangat kebang

saan dan cinta tanah air". nal inilah antara lain yang

mendorong perlunya pembaharuan kurikulura pendidikan dasar

dan menengah (termasuk SMA).

Butir tujuan "mempertebal semangat kebangsaan dan

cinta tanah air" tersebut, secara khusus akan ditopang oleh

mata pelajaran baru, yaitu Pendidikan Sejarah Perjuangan

Bangsa (PSPB). Mata pelajaran ini pun telah ditetapkan da

lam GBHN 1983 agar wajib diberikan di sekolah - sekolah.

Page 118: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

167

Rumusan penetapan GBHN tersebut adalah sebagai berikut:

Dalara rangka meneruskan dan mengembangkan jiwa,seraangat dan nilai-nilai 1945 kepada generasi mudamaka di sekolah-sekolah baik negeri maupun s asta,wajib diberikan pendidikan sejarah perjuanganbangsa.

Dari uraian tersebut di atas, tampak bahwa dalam GBHN

1983 terdapat lima mata pelajaran yang harus dimasukkan da

lara kurikulum sekolah, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan

Moral Pancasila (PMP), Pendidikan Jasmani dan Olahraga,

Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa

(PSPB). Keempat mata pelajaran pertama telah tercantum di

dalam Kurikulum 1975, sedangkan raata pelajaran yang ter-

akhir (PSPB) belura masuk dalara kurikulum 1975, sehingga me

rupakan unsur baru dalara Kurikulum 1984.

Sejalan dengan kegiatan bangsa dan negara Indonesia

yang sedang melaksanakan pembangunan, dalam GBHN. 1983 pun

ditentukan bahwa sistem pendidikan perlu disesuaikan de

ngan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlu-

kan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan serta dapat se-

kaligus meningkatkan kreatifitas, mutu, dan efesiensi ker-

ja.

Di dalara Surat Keputusan Mendikbud N0. O2O9/U/I984

tentang Perbaikan Kurikulura SMA, disebutkan bahwa penyesu-

aian dengan ketentuan GBHN tersebut di atas dilakukan an

tara lain melalui perbaikan kurikulum sebagai salah satu

di antara berbagai upaya perbaikan penyelenggaraaan

Page 119: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

168

pendidikan di sekolah. Menurut Mendikbud, perbaikan kuri

kulum diadakan sebagai akibat perkembangan sistem pendi

dikan nasional dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan

nasional.

Selain itu, Kurikulum SMA 1975 yang telah berjalan

sekitar lima tahun, sebelum diadakan evaluasi (penilaian )

secara resmi sejak tahun 1981, sebenarnya telah ada bebe

rapa kritikan terhadap kurikulum tersebut (conny R. Semia-

wan, 1984 : l). Setelah diadakan penilaian secara resmi

terhadap Kurikulum SMA 1975 diperoleh beberapa masalah

dasar dalam bidang kurikulum, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya beberapa unsur baru dalara GBHN 1983 yangperlu ditampung dalam kurikulum pendidikan dasar. dan menengah (telah diuraikan di atas- pen);

2. Masih terdapatnya kesenjangan antara programkurikulura dengan kebutuhan-kebutuhan lapangankerja dan pendidikan tinggi;

3. Belura sesuainya kurikulum berbagai bidang/ matapelajaran dengan taraf kemampuan belajar siswa;

4. Adanya keleraahan-keleraahan isi kurikulum dalamberbagai bidang/mata pelajaran di berbagai jenis/jenjang pendidikan, antara lain terlalu sa-ratnya isi kurikulura yang harus diajarkan;

5. Adanya kesenjangan antara jumlah lulusan SMAyang tidak memenuhi persyaratan untuk dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi danjumlah keseluruhan lulusan SMA;

6. Adanya kesenjangan antara program kurikulum danpelaksanaannya di lapangan.

^eberapa hal tersebut di atas itulah yang merupakan

faktor-faktor pendorong diadakannya usaha perbaikan kuriku

lum SMA, sehingga akhirnya lahir Kurikulum SMA 1984.

Page 120: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

169

^•2 Struktur Program Kurikulura SMA 1984

Sebelum menjelaskan struktur prograra Kurikulura SMA

1984, perlu kiranya difaharai hal-hal yang menjadi dasar

dan tujuan institusional SMA. Menurut Kurikulum SMA 1984,

Pendidikan SMA berdasarkan Pancasila dan UUD I945. Sedang

kan tujuan SMA adalah sebagai berikut:

1. mendidik para siswa untuk menjadi manusia pembangunan sebagai warga negara Indonesia yang ber-pedoraan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar1945;

2. memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagisiswa yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, terutama di universitas dan in-stitut, dan juga memberi bekal keraarapuan yangdiperlukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di eokolah tinggi, akademi, politeknik,program diploma atau program lainnya yang se-tingkat; dan

3. memberi bekal kemampuan bagi siswa yang akanterjun ke dunia kerja setelah menyelesaikanpendidikannya.

Tujuan SMA tersebut di atas memperlihatkan dua arah

utama, yakni memberi bekal kepada siswa yang akan melan

jutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan memberi bekal

kepada siswa yang akan terjun ke dunia kerja. Namun kedua

kelompok siswa tersebut dalam kedudukannya sebagai warga

negara Indonesia diharapkan menjadi manusia pembangunan

yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945.

Dalam struktur program Kurikulura SMA 1984, hanya di

ke nal dua prograra kurikulum, yakni Program Inti dan Prog

ram Khusus (Pilihan). Hal ini berbeda dengan kurikulum-

Page 121: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

170

kurikulum sebelumnya yang program kurikulumnya terdiri da

ri tiga atau empat program.

Yang diraaksud Program Inti adalah program yang wajib

diikuti oleh semua siswa, terutama dimaksudkan untuk meme

nuhi tujuan SMA yang pertama, yakni mendidik para siswa

menjadi manusia pembangunan sebagai warga negara Indonesia

yang berpedoman pada Pancasila, dan sskaligus merupakan

perwujudan upaya menempatkan siswa dalam suasana kebersa-

maan (peletakan dasar-dasar persatuan dan kesatuan siswa).

Program Inti juga mengacu pada kepentingan pencapai

an tujuan pendidikan nasional, perubahan masyarakat dalam

rangka perkembangan ilmu dan teknologi, serta penguasaan

pengetahuan minimal bagi semua siswa. Program Inti untuk

SMA mencakup kurang lebih 60% dari program keseluruhan SMA.

Sedangkan yang dimaksud Program Khusus (Program Pi

lihan) adalah program yang terutama dimaksudkan . untuk me

menuhi tujuan SMA yang kedua dan ketiga, yaitu menyiapkan

siswa yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

dan yang akan terjun ke dunia kerja. Program Khusus diada

kan dengan bertitik tolak pada perbedaan bakat dan minat

perorangan serta kebutuhan lingkungan. Program Khusus un

tuk SMA mencakup kurang lebih 40> dari keseluruhan program

di SMA.

Program Khusus dalam Kurikulum SMA 1984 terdiri dari

dua jenis, yaitu Program A dan Program B. Program A

Page 122: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

171

(Prograra Khusus A) adalah program yang terutama dimaksud

kan untuk memenuhi tujuan SMA yang kedua, yakni memberikan

bekal kemampuan yang diperlukan untuk melanjutkan pendi

dikan di perguruan tinggi, khususnya Universitas/institut.

Sedangkan Program Khusus B merupakan sarana untuk

raenarapung minat dan bakat siswa untuk mendalami berbagai

bidang kehidupan yang ada di masyarakat. Program ini lebih

diarahkan untuk mempersiapkan siswa-siswa yang akan lang

sung bekerja sesudah tamat SMA maupun yang akan memasuki

akademi, politeknik, prograra diploma, dan sebagainya sebe

lum bekerja. Program B disajikan dalara bentuk program -

program yang disesuaikan dengan bidang-bidang kehidupan

yang ada di masyarakat, misalnya Teknologi Industri, Por

ta nian, Jasa, Kese jahteraan Keluarga, dan sebagainya.'

Adapun program-program yang tercakup dalam Program

A (Program Khusus A) terdiri dari:

1) Program Hmu-ilmu Fisik;

2) Program Ilmu-ilmu Biologi;

3) Program Ilmu-ilmu Sosial; dan

4) Program Pengetahuan Budaya.

Jika dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum SMA se

belumnya, maka Kurikulum SMA I984 memang memiliki kekhasan

sendiri di dalam Program B-nya. Sedangkan Program Khusus A

hampir sama dengan pembagian kelompok atau jurusan dalam

kurikulura-kurikulum sebelumnya. Misalnya, dalam Kurikulum

Page 123: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

172

SMA 1975 dikenal jurusan IPA, IPS, dan Bahasa; dalara Kuri

kulura SMA 1968 dikenal kelompok Paspal dan Sastra -Sosial=

Budaya; dalam Kurikulum SMA I964 dikenal kelompok Budaya ,

Sosial, Ilmu Pasti, dan IPA. Pengelompokan Prograra Khusus

A ke dalam program-program Ilmu Fisik, Ilrau Biologi, Ilmu

ilrau Sosial, dan Pengetahuan Budaya, ternyata disesuaikan

dengan persyaratan kelompok-kelompok prograra studi di per

guruan tinggi yang memang dikelompokan seperti itu.

Adapun struktur program kurikulura SMA I984 untuk ti

ap-tiap prograra (Program Inti dan khusus Program - program

Khusus A) dapat dilihat pada tabel Will (lihat hal. 173).

8*3 Struktur Program Pendidikan Umura

Jika kita perhatikan struktur program Kurikulum

SMA 1984 secara keseluruhan seperti yang tercantum pada

tabel VIII (hal. 173), maka kita tidak akan menemukan je

nis program atau kelompok raata pelajaran yang secara eks-

plisit bernaraa atau berlabel program pendidikan umum. Di

dalam ^urikulura SMA 1975 kita dapat menemukan nama Program

Pendidikan Umura (General Education) itu, namun dalam Kuri

kulum SMA 1984tidak ada istilah tersebut. Permasalahannya,

adakah jenis program yang bisa dikategorikan atau digolong

kan sebagai ^rograra Pendidikan Umum (General Education).

Jika Program Khusus (Pilihan) disebut sebagai prog

ram pendidikan umum (general education) jelas tidak tepat,

Page 124: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

173

TABEL

VIII

STRUKTUR

PROGRAM

KURIKULUM

SMA

1984

3ENIS

PROGRAM

MATA

PELAJARAN

PROGRAM

KHUSUS

A

ILMU

FISIK

ILMU

BIOLOGI

ILMU

SOSIAL

i

PENG.BUDAYA

•1

PROGRAM

INTI

1.

Pendidikan

Agama

2.

PMP

3.

PSPB

4.

Bhs

&Sastra

Indonesia

5.

Sej.

Nasional

dan

Sej.Dunia

6.

Ekonomi

7.

Geografi

8.

Pen.OR

dan

Kes

9.

Pendidikan

seni

10.

Pend.

Ketrampilan

11.

Matematika

12.

Biologi

13.

Fisika

14.

Kimia

15.

Bahasa

Inggris

22

22

22

22

22

22

2-

2-

2-

44

33

22

33

22

22

73

--

--

--

22

77

??

22

--

77

22

--

24

22

--

44

--

--

37;

--

--

??----

22

--

--

22

22

22

22

22

22

2-

2.

-2

-

44

33

22

33

22

22

77

--

--

--

22

33

22

22

--

77

22

--

24

22

--

44

--

--

33

__

__

22

--

--

22

--

--

22

22

22

^2

22

22

2-

2-

2-

44

33

22

33

22

22

.33----

--

22

33

22

22

--

33

22

--

24

22

--

44

--

--

33

--

--

?2

--

--

22

--

--

22

22

22

22

22

22

2-

2-

2-

44

33

22

33

22

22

33

--

--

--

22

33

22

22

--

33

22

--

24

22

--

44

--

--

33

--

--

22

--

--

22

--

--

33

--

--

134

174

174

134

PROGRAM

PILIHAN

16.

17.

18.

19.

20.

21

.

Matematika

Biologi

Fisika

Kimia

Bh.Inggris

Matematika

Biologi

Fisika

Kimia

Bh.Inggris

Ekonomi

Sos

SAntrop

Tata

Negara

Matematika

Bh.Inggris

Bh.Asing

lain

Sej.Budaya

Sastra

Sos

&AntFop

Bh.Inggris

Bh.

Daerah/

^Bh.

Asing

Matematika

33

88

88

88

Page 125: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

17k

karena Program Khusus adalah program yang memberikan pe

ngetahuan dan kemampuan berdasarkan spesialisasi keilmuan

tertentu atau bidang keahlian tertentu yang dipilih oleh

para siswa sesuai dengan bakat dan rainatnya masing-masing.

Dalara Program Khusus para siswa SMA. terbagi ke dalara ke-

lompok-kelompok sesuai Program Khusus pilihannya. Jadi,

Program Khusus dapat disebut sebagai program spesialisasi,

sehingga tidaklah tepat untuk dikategorikan sebagai prog

ram pendiaikan umum (general education).

Sementara itu Program Inti terdiri dari lima belas

mata pelajaran, yang dalam kurikulum SMA 196i+, 1968, dan

1975 pernah termasuk dalara tiga kelompok prograra, yaitu

program pendidikan umum (kelompok dasar/kelompok pembinaan

Uiwa Pancasila), program akademis (program khusus dan pe

nyerta/ pembinaan pengetahuan dasar), dan program ketram

pilan (krida dan prakarya/ pembinaan kecakapan khusus). Da

lam Kurikulura SMA. 19&f ternyata raata pelajaran-mata pel

ajaran yang semula terbagi dalam tiga kelompok program itu

dimasukkan ke dalam Program Inti dan sebagian kecil masuk

Program Khusus.

Adapun kelima belas raata pelajaran yang termasuk.

Program Inti itu adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Agama;2. Pendidikan Moral Pancasila (PMP) J3. Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB);if. Bahasa dan Sastra Indonesia;

Page 126: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

175

5. Ekoiaomi;6. Geografi;7. Pendidikan Jasmani dan Olahraga /Kesehatan;8. Pendidikan Seni;9. Pendidikan Ketrampilan;

10. Matematika;11. Biologi;12. Fisika; x13. Kimia;lif. Sejarah* dan15. Bahasa Inggris.

Dari kelima belas raata pelajaran Prograra Inti terse

but di atas, lima raata pelajarannya merupakan pesan khusus

dari GBHN 1983 agar dimasukkan dalam kurikulum, yaitu mata

pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa

dan Sastra Indonesia, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa,

dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga,. Jadi, mata pelajaran-

mata pelajaran yang terdapat dalara penetapan GBHN. 1983, di

dalam Kurikulum SMA I98/+ dimasukkan ke dalam Prograra Inti,

yang wajib diikuti oleh semua siswa.

Jika dikaji lebih Ian jut, kelima belas mata pelajar

an Program Inti itu sebagian terdiri dari mata pelajaran

yang bersifat afektif (menekankan aspek afektif), sebagian

bersifat kognitif, dan sebagian lagi bersifat psikomotorik

(menekankan aspek ketrampilan). Dengan demikian Program

Inti mengandung keterpaduan dari ketiga ranah atau domain.

Dengan kata lain Program Inti didukung oleh mata pelajaran

yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Program Inti

inilah yang dapat dikategorikan sebagai program pendidikan

Page 127: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

176

umum (general education). Kesimpulan ini didasarkan pada

kriteria . pendidikan umura yang terdapat pada bab II, dan

terutama pula pada pengertian (definisi) dari liberty and

Alberty (1965 • 203) yang raengatakan bahwa "General Educat

ion is that part of the program which is required of all

students at given level on the ground that it is essential

to the development of the common values, attitudes, under

standings, and skills needed by all for common democratic

citizenship." Dengan melihat definisi pendidikan umum di

atas, ternyata pendidikan umum tidak hanya mengembangkan

aspek afektif, melainkan juga pengetahuan dan ketrampilan

yang umura bagi setiap warga negara, sekalipun aspek afek

tif lah yang terpenting.

Program Inti Kurikulura SMA 198*+ ternyata mempunyai

karakteristik-karakteristik yang mencerminkan karakteris-

tik program pendidikan umura, yaitu sebagai berikut:

- Program Inti adalah perangkat mata pelajaran yangwajib diikuti oleh semua siswa;

- Program Inti bertujuan mendidik siswa menjadi manusia pembangunan sebagai warga negara Indonesiayang berpedoman pada Pancasila dan UUD 19if5.

'lujuan ini mencerminkan pengembangan aebagai warganegara yang baik, bukan untuk menjadi manusia-ma-nusia yang memeliki spesialisasi tertentu;

- Program Inti mengacu pada kepentingan pencapaiantujuan pendidikan nasional;

- Program Inti mengacu pada perubahan masyarakat dalam rangka perkembangan sains dan teknologi.

Hal ini sesuai dengan ailah satu karakteristik pendidikan umum, yaitu menghadapkan siswa dengan ma-salah-masalah pribadi dan masyarakat;

Page 128: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

177

- Prograra Inti mengacu pada penguasaan pengetahuanminimal bagi semua siswa;

- Program Inti mewujudkan upaya peletakan dasar-dasar persatuan dan kesatuan antar siswa.

Jadi dengan asbagian karakteristik Program Inti yang

disebutkan di atas, dan'setelah dibandingkan dengan ka

rakteristik prograra pendidikan umum pada bab II, dapatlah

dikatakan bahwa Program Inti dalam Kurikulum SMA 1984 me

rupakan program pendidikan umum atau general education.

Atau dengan kata lain, prograra pendidikan umum dalam Kuri

kulum SMA 198^ adalah Program Inti yang terdiri dari lima

belas mata pelajaran pendukungnya.

8.4. Tujuan Program Pendidikan Umura

Di dalara Kurikulum SMA 1984 tujuan program pendi

dikan umum (dengan nama Program Inti) terutama adalah un

tuk mendidik siswa mendidik siswa menjadi raanusia pembang

unan sebagai warga negara Indonesia yang berpedoman pada

Pancasila. Program pendidikan umum juga mengacu kepada:

- kepentingan pencapaian tujuan pendidikan nasion

al;

- perubahan masyarakat dalam rangka perkembangan

ilmu dan teknologi; dan

- penguasaan pengetahuan minimal bagi semua siswa.

Dalam uraian di atas, sebutan manusia pembangunan

yang menjadi tujuan program pendidikan umum tidak dirinci

ciri-ciri atau karakteristiknya. Namun dalam kalimat

Page 129: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

178

berikutnya disebutkan bahwa program pendidikan umum (Prog

ram Inti) mengacu kepada kepentingan pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Dalara rumusan tujuan pendidikan na

sional dapat ditemukan karakteristik-karakteristik dari

manusia pembangunan, yang harus ditumbuhkan oleh pendidik

an nasional, yaitu:

- bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;- cerdas dan terarapil;- berbudi pekerti tinggi;- berkepribadian kuat;- tebal semangat kebangsaannya;- cinta terhadap tanah air.

Tujuan program pendidikan umum tersebut di atas me

nunjukkan adanya keterpaduan dari ketiga ranah (domain) de

ngan penekanan pada ranah afektif. Jadi, sekalipun dalam

Kurikulum SMA 1984 itu tujuan program pendidikan umum ti

dak dirinci dengan jelas, namun sudah menggarabarkan bahwa

program pendidikan umura diarahkan untuk merabina kepribadi

an siswa secara utuh, yakni membina warga negara yang ber-

kualifikasi sebagai raanusia pembangunan.

Jntuk mengetahui lebih lanjut tujuan program pendi

dikan umum pada Kurikulura SMA 1984, dapat dilihat juga tu

juan kurikuler dari setiap mata pelajaran yang termasuk

program pendidikan umum, yaitu sebagai berikut:

(a) Tujuan Pendidikan Agama (hanya Pendidikan Agama islam

yang diambil sebagai contoh):

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam diarahkan kepada

hal-hal sebagai berikut:

Page 130: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

179

l)Meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT._;2) Meningkatkan penghayatan dan pengaraalan agama da

lam rangka mempertinggi akhlak, memperkuat mentaldan moral manusia Indonesia;

3) Menghindari kecenderu.igan pendangkalan dan penger-dilan pemaharaan dan kehidupan spiritual keagamaan;

4) Menjunjung tinggi martabat manusia;5) ^embina persatuan dan kesatuan bangsa;6) Meningkatkan peranan agama sebagai pemberi raotiva-

si dan juga semangat pembangunan serta sebagaipenggerak dan pengarah potensi umat beragama untuk pembangunan nasional;

7) Menanggulangi dampak negatif dari proses modernisasi yang berbentuk praktek-praktek kultural yangtidak sesuai dengan kepribadian bangsa;

8) Mengimbangi dan mengadakan adaptasi proses modernisasi dalam bentuk pengembangan pikiran- pikiranilmiah dalam cara menghayati dan mengamalkan agama,

(b) Tujuan Pendidikan Moral Pancasila (PMP):

Pendidikan Moral Pancasila bertujuan meneruskan danmengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai yangterkandung dalam Pedoman Penghayatan dan PengamalanPancasila (P4), UUD 1945, dan GBHN kepada generasimuda, dengan menekankan pengembangan ranah sikap dannilai yang mendorong semangat, merangsang ilham, danmenyeimbangkan kepribadian peserta didik.

(c) Tujuan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB):

Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa bertujuan mempertebal semangat kebangsaan can cinta tanah air, meningkatkan Pendidikan Pancasila, serta raeneruskandan mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai - nilai1945 kepada generasi muda, dengan memberikan penekanan pada ranah sikap can nilai yang mendorong seraangat, merangsang ilham, dan menyeimbangkan kepribadian.

(d) Tujuan raata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia:

Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyaifungsi dan tujuan:

Page 131: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

180

1. kemampuan berkomunikasi dengan bahasa (ketrampilan pragraatik berbahasa), dan yang bagian-uagiannyaselalu dikaitkan dengan faktor-faktor penentu dalara berkomunikasi;

2. menghargai bahasa Indonesia sebagai perekat masyarakat, alat komunikasi secara nasional dan lam-bang terpenting bangsa Indonesia.

(e) Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi:

1. Siswa mampu raenguasai konsep dasar dan raasalahpokok ekonorai;

2. Siswa memahami, menghayati dan berperan serta dalara pembangunan ekonomi Indonesia;

3. Siswa mampu memahami, menghayati, dan berperanserta dalara perkoperasian di Indonesia.

(f) Tujuan mata pelajaran Geografi:

Tujuan: untuk mengembangkan cara berfikir kritis dankreatif siswa-siswa dalara raelihat hubunganraanusia dan lingkungan hidupnya.

Fungsi: membentuk sikap rasional dan bertanggung jawab terhadap wasalah-masalah yang timbulakibat interaksi antara manusia dengan lingkungan alam.

(g) Tujuan mata pelajaran Olahraga dan Kesehatan:

Siswa raemiliki pengetahuan, kesadaran, kemampuan dankegemaran melakukan kegiatan olahraga dan kegiatankesehatan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yangserasi dan optimal guna meningkatkan kehidupan yangsehat yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari baik bagi dirinya sendiri, masyarakat, maupun lingkungan.

(h) Tujuan mata pelajaran Pendidikan Seni:

Siswa memiliki kemampuan berapresiasi terhadap alamlingkungan dan karya seni serta dapat. memanfaatkanpengalamannya untuk berkomunikasi secara kreatif melalui kegiatan berkarya seni dalam usaha mengembangkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.

(i) Tujuan mata pelajaran Pendidikan Ketrampilan:

Page 132: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

181

(i) Tujuan mata pelajaran Pendidikan Ketrampilan:

Siswa menghargai dan mampu melaksanakan pekerjaanyang menyangkut kebutuhan hidup di lingkungan keru-mahtanggaan se jalan cengan perkembangan ilrau dan tek-nologi.

(j) Tujuan dan fungsi mata pelajaran Matematika:

Fungsi Matematika dapat dipandang sebagai:1) alat; yang dapat digunakan dalam berbagai bidang

ilmu dan kehidupan;

2) pola pikir; yang dapat membantu meraperjelas per-masalahan melalui abstraksi/idealisme/generalisa-si mengarah pada obyektifitas dan efektifitasyang tinggi;

3) ilmu pengetahuan, yang dapat dikembangkan.

Sedangkan tujuan mata pelajaran Matematika secaraumum dirumuskan sebagai berikut:

1) Mempersiapkan anak didik agar sanggup menghadapiperubahan-perubahan keadaan di dalara kehidupandan di dalam dunia yang senantiasa berubah ini;memiliki latihan bertindak atas dasar pemikiransecara logik dan rasional, kritis, dan cerraat,obyektif, kreatif, efektif; dan

2) Merapersiapkan anak didik agar dapat menggunakanmatematika secara tepat di dalam kehidupan seha-ri-hari dan di dalara mempelajari berbagai ilmupengetahuan.

(k) Tujuan mata pelajaran Biologi:

Pengajaran Biologi di SMA bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep biologi dan keterkaitannya sertamampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikapilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihada-pinya, sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Penciptanya.

Karena itu pengajaran Biologi juga mengembangkan sikap, nilai dan ketrampilan antara lain:

1) rasa cinta akan lingkungan;2) kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alara

lingkungan dan suraber daya alam;

3) ketrampilan untuk raemperoleh, mengembangkan din,dan raenerapkan konsep-konsep biologi;

Page 133: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

182

4) ketrampilan untuk mengadaptasikan diri dalara lingkungan fisik dan lingkungan sosial;

5) menanarakan sikap ilmiah kepada siswa dan me la tinsiswa untuk memecahkan masalah-raasalah yang diha-dapinya secara ilmiah.

(l) Tujuan mata pelajaran Fisika:

Pemberian mata pelajaran Fisika di SMA bertujuan agarsiswa raenguasai konsep-konsep Fisika dan saling ke-terkaitannya serta mampu menggunakan matode ilmiahyang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadarikebesaran dan kekuasaan Penciptanya.

Sedangkan fungsi mata pelajaran Fisika di SMA yaitu:1) memberi bekal pengetahuan dasar, untuk dapat me

lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggimaupun untuk diterapkan dalara kehidupan sehari-hari;

2) mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk mem-peroleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep IPA;

3) melatih siswa menggunakan metode ilmiah dalam meraecahkan masalah yang dihadapinya;

4) raenyadarkan siswa tentang keteraturan alam dankeindahannya sehingga siswa terdorong untuk men-cintai dan mengagungkan Penciptanya;

5) meraupuk daya kreasi dan daya inovasi siswa;6) menunjang pelajaran IPA dan ilmu pengetahuan la

innya (Kimia, Biologi) serta membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam teknologi;

7) membentuk sikap ilmiah.

(m) Tujuan mata pelajaran Kimia:

Pendidikan Ilmu Kimia bertujuan agar siswa dapat me-nguasai konsep-konsep ilmu kimia dan saling keterka-itannya serta mampu menggunakan metode ilmiah danbersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yangdihadapinya.

Sedangkan fungsi pendidikan Ilmu Kimia di SMA adalah:1) memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang Ilmu

Kimia sebagai landasan untuk mengembangkan pe-ngetahuannya di pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat;

Page 134: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

183

2) memberikan pemaharaan tentang raasalah-masalah dalamkaitannya dengan sifat-sifat zat dan proses kimia(misalnya sumber energi dan masalah pencemaran);

3) menanamkan sikap ilmiah kepada siswa dalam raela-tih siswa untuk memecahkan masalah-masalah yangdihadapinya secara ilmiah;

4) mengembangkan sikap dan nilai;5) mengembangkan ketrampilan-ketrampilan murid yang

berhubungan dengan ketrarapilan proses.

(n) Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris:

Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dan memahami ketermaknaan korauni-kasi tersebut-.

Berdasarkan tujuan .dan fungsi raata pelajaran - mata

pelajaran yang termasuk kelompok Program Pendidikan Umum

tersebut di atas, terlihat bahwa ada mata pelajaran - raata

pelajaran yang secara dorninan raenekankan tujuannya pada

aspek afektif, sementara yang lainnya raenekankan aspek kog

nitif ataupun psikomotorik. Mata pelajaran Pendidikan Aga

ma, PMP, PSPB, raemiliki tujuan yang lebih menekankan pada

aspek (ranah) afektif, yakni pada pembinaan sikap, nilai,

moral siswa agar mereka menjadi warga negara yang baik.

Sedangkan raata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Pendidikan Ketrarapilan dan Pendidikan Olahraga lebih ber-

sipat ketrampilan (psikomotor). Sementara itu, mata pel

ajaran yang tidak ditujukan secara khusus untuk merabina

aspek afektif adalah Sejarah, Ekonorai, Ge0grafi} Biologi ,

Kimia, ^isika , dan Matematika.

Page 135: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

184

Mata pelajaran-mata pelajaran yang sebenarnya tidak

ditujukan secara khusus untuk membina aspek afektif (mi

salnya mata pelajaran Biologi, Fisika, Geografi) ternyata

memiliki juga tujuan-tujuan yang bersifat afektif. iial ini

adalah sesuai dengan kedudukan mata pelajaran tersebut se

bagai mata pelajaran program pendidikan umum ( general

education), yang memang seyogyanya menekankan pada keter

paduan ranah (domain) dengan penekanan utama pada ranah

afektif, untuk membina kepribadian siswa yang terpadu atau

seutuhnya.

Analisis lebih lanjut terhadap tujuan program pendi

dikan umum Kurikulum SMA 1984 ini akan dilakukan pada bab

IV.

8.5 Materi Prograra Pendidikan Umura

Sebagaimana telah diuraikan di atas, yang dapat di

kategorikan sebagai program pendidikan umum dalam Kurikulum

SMA 1984 adalah Program Inti, yang terdiri dari lima belas

mata pela aran. Oleh karena itu, materi program pendidikan

umum dalam Kurikulum SMA 1984 meliputi materi dari kelima

belas mata pelajaran tersebut. Di bawah ini akan diuraikan

materi program pendidikan umura dari setiap mata pelajaran

nya .

(a) Materi Pendidikan Agama

PendidikanAgama merupakan mata pelajaran yang sela-

lu menjadi bagian program pendidikan umum dalam setiap

Page 136: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

185

kurikulum SMA sejak tahun 1964. Pada Kurikulum SMA 1984

ruang lingkup bahan pengajaran (materi) Pendidikan Agama

(dalam hal ini Pendidikan Agama Islam yang dijadikan con

toh) secara garis besar mewujudkan keserasian, keselarasan

dan keseimbangan antara:

1) hubungan manusia dengan Allah SWT.;

2) hubungan manusia dengan dirinya sendiri;

3) hubungan manusia dengan sesama manusia;

4) hubungan manusia dengan makhluk lainnya.

Sedangkan liputan bahan (materi) pengajaran meliputi:

1) Keimanan, 2) Ibadah, 3) AI 4uran, 4) Syariah, 5) Akhlak

6) Muaraalah dan Tarikh. Jika dirinci, pengajaran Pendidik

an Agama Islam dengan pengelompokan seperti di atas adalah

sebagai berikut:

- Keiraanan:- Dinul Islam: agama wahyu; agama tauhid;hubung

an manusia dengan Allah; hubungan manusia dengan manusia; hub. manusia dengan makhluk lain;

- Iman kepada Allah: sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil; asraaul husna;

- Iman kepada Hari Akhir: kiaraat sugro dan kubro;- Iman kepada Qadha dan Qadar: qadaha dan ^adhar;

ikhtiar; tawakkal.

- Ibadah dan Syariah:- shalat tiang agama: dalil naqli; hikmah shalat;- bimbingan shalat: kaifiat; bacaan; keserasian

gerak dan bacaan; shalat" berjamaah; imam danmakraum; masbuk; adzan; shalat dalam keadaansakit; salat dalara perjalanan; khauf; persiap-an shalat Jumat; adab dalara raesjid; adab keti-ka hutbah; araalan sesudah shalat; seluk-belukkhutbah;

- penyembelihan hewan; udhiyah (qurban) dan aki-kah;

Page 137: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

186

- warisan: sebelum harta warisan dibagikan; yangberhak menerima warisan;

- bimbingan penyelenggaraan jenazah: memandikan,mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan;

- AI Quran:

- Bacaan dan hafalan ayat-ayat AI Quran dan ha-dits tentang: motivasi belajar, keiraanan,ibadah, akhlak, syariah, sejarah;

- salinan dan pemahaman ayat AI Quran dan haditsyang berhubungan dengan: keimanan, ibadah, akhlak, syariah, sejarah.

- Akhlak:- syukur nikmat; yang berhubungan dengan jasmani;

yang berhubungan dengan rohani; yang berhubungan dengan budaya; yang berhubungan dengan lingkungan;

- akhlakul karimah: sederhana, araanah, pengenda-lian diri, tabah, optimis, ber tanggung jawab,husnudzon.

- Muamalah:- Pola pendidikan Islam: pengembangan individu ;

pembinaan masyarakat; kolombagaan. agama Islam:beberapa lembaga agama Islam; peranan kelemba-gaan agama Islam.

- Sejarah (Tarikh):- Nebi Muhammad sebagai pengembang risalah: la

tar belakang kepribadian Nabi SAW ; kepemimpin-an Nabi SAW;

- Dakwah Rasulullah: materi dakwah; cara dakwah;- Pengaruh ajaran Islam: terhadap masyarakat Ja-

hiliyyah; terhadap Dunia Barat dan terhadap Dunia Timur.

(b) Materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP)

Materi utama mata pelajaran PMP pada Kurikulum SMA

1984 adalah P4, UUD 1945 dan GBHN. Materi ini di dalara ke

las raerupakan suatu kebulatan yang dijabarkan dari tujuan

kurikuler dan tujuan instruksional. Berbeda dengan kuriku

lura SMA 1975, Pada ^urikulum SMA 1984 tujuan kurikuler PMP

adalah keliraa sila, sedangkan tujuan instruksional umumnya

adalah ketiga puluh enam butir P4. Jadi raateri PMP 1984

Page 138: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

187

ini lebih disesuaikan dengan pelaksanaan P4.

Materi PMP Kurikulura 1984 secara terinci adalah se

bagai berikut:

(1) sila Ketuhanan Yang Maha Esa:percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai denganagama dan kepercayaannya masing-masing; kerjasama antar pemeluk agama yang berbeda-beda; hari-hari besar agama; kebebasan beragaraa dalara negara Pancasila.

(2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab:sejarah hak azasi manusia dalara UUD 1945 (pengertian dan perkembangan hak asasi manusia ; hakasasi manusia dalam UUD 1945);saling raencintai sesama raanusia; sikap horraat-menghormati sesama manusia; asas dan makna keadilan; norma kemanusiaan menurut ajaran Pancasila; pasal 34 UUD 1945 (tatuam asi; panti asuh-an); kebenaran dan keadilan; organisasi kerjaea-ma antar bangsa (PBB).

(3) Sila Persatuan Indonesia:perjuangan raenegakkan kemerdekaan (perlawananterhadap imperialisme; pergerakan kemerdekaan ) ;nasionalisme Indonesia; perjuangan raempertahankankemerdekaan (proklamasi, Orde Baru dan kesaktianPancasila); Meningkatkan ketahanan bangsa dan negara (Hansip, Kamra, Wanra); Sumpah Pemuda 28 Ok-tober 1928 dan artinya bagi persatuan bangsa;wawasan husantara dan konvensi hukum laut; banggasebagai bangsa dan bertanah air Indonesia; menghayati rasa persatuan dan kesatuan bangsa sebagaiprasarat ketahanan nasional; merabina persahabatanantar bangsa.

(4) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalara perrausyawaratan/perwakilan:

makna proklamasi bagi bangsa Indonesia dan hubung-annya dengan Pembukaan UUD 1945; demokrasi Pancasila; Pancasila Dasar ^egara RI (sebagai sumberdari segala sumber hukum dan penuntun sikap dantingkah laku); sistem pemerintahan RI (tujuh kun-ci pokok sistem pemerintahan RI • pembagian kekuasaan negara; ajaran Dwi Praja, Tri Praja, GaturPraja, Panca Praja); kedudukan lembaga - lembagatinggi negara dan hubungan tata kerjanya; peng-amalan demokrasi Pancasila dalara kehidupan ber-masyarakat dan bernegara; ^egara Indonesia adalah

Page 139: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

188

negara kesatuan yang berbentuk republik (artinegara kesatuan, negara serikat dan serikat negara; perbedaan republik dengan monarkhi); badan peradilan (UU No. 14/1970; KUHP); pemahamanasas musyawarah untuk mufakat; hasil musyawarahdilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab;musyawarah demi keadilan dan kebenaran; negaraIndonesia adalah negara hukum.

(5) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:

makna pasal 33 UUD 1945 dan pera nan swasta dalam perekonoraian Indonesia; pelaksanaan demokrasi ekonomi; meningkatkan usaha dan rasa tanggung jawab dalam pembangunan; kesadaran rneng-hormati hak orang lain; sikap suka bekerja samadan tolong-menolong; potensi ekonomi bangsa;industri ruraah tangga; sikap hidup seder nana;lingkungan hidup dan sumber alam; disiplin nasional; wira usaha dan wira swasta; koperasisebagai landasan ekonomi masyarakat Indonesia;teknologi dan pembangunan; fungsi pajak.

Materi-materi PMP tersebut di atas di samping ber

orientasi pada P4, UUD 1945 dan GBHN, juga terlihat didu

kung oleh konsep-konsep dari berbagai disiplin ilrau, ter

utama ilmu negara, tata negara, ilmu politik, ekonorai dan

sejarah.

(c) Materi Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)

Dalam Kurikulum SMA I984 terdapat dua raata pelajar

an sejarah, yaitu: 1) Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa,

yang lebih menekankan pada aspek afektif, dan 2) Sejarah

Nasional dan Sejarah Dunia, yang lebih menekankan pengua

saan kognitif. Adapun materi raata pelajaran PSPB adalah

peristiwa-peristiwa sejarah nasional yang penting dari

mulai proklamasi kemerdekaan sarapai dengan sekarang.

Page 140: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

189

Secara terinci, materi PSPB 1984 meliputi materi se

bagai berikut:

- Proklamasi Kemerdekaan; penetapan UUD dan pemi-lihan Presiden dan Wakil Presiden; pembentukanKNIP; Partai Nasional dan BKR; pembentukan kabinet RI pertama;

- Misi Sekuru yang pertama; pengumuraan PanglimaTentara ^erajaan Jepang di Jawa; pendaratan xen-tara Sekutu; Pengangkutan tawanan perang Sekutu;pembentukan TKR; pengangkatan Panglima Besar TKR JTNI; pertempuran Surabaya; lahirnya kepolisian ;

- Makluraat Wakil Presiden No. x; Maklumat Pemerintah tentang pembentukan partai-partai politik;pembentukan Kabinet Syahrir; Presiden can WakilPresiden pindah ke Yogyakarta;

- Prundingan-perundingan Indonesia-Belanda; Perun-dingan Linggarjati;

- BNI 1946; Oeang RI (OR!); Balai Perguruan TinggiKebangsaan Gajah Ma da ; PON pertama;

- Konferensi Malino; Konferensi Denpasar;- Aksi Militer Delanda pertama, KTN , Perundingan

Renville; Hijrah TNI; pemberontakan PKI di Madi-un; Aksi Militer ^elanda kedua; Long March Divi-si Siliwangi; Serangan Umura ke Yogya;

- Konferensi Asia di New Delhi; Resolusi DK PBB;- Persetujuan Roem-Royen; Presiden dan Wapres kem

bali ke Yogya;- Usaha raendirikan Nil Kartosuwiryo;- Konferensi Inter-Indonesia; KMB; Piagam penanda-

tanganan ^onstitusi RIS; pengakuan kedaulatan ;kembali ke Negara Kesatuan RI;

- Peleburan bekas KNIL ke APRIS; peristiwa-peristiwa: APRA di Bandung, Andi Azis di Makasar, RMS;Peristiwa Jengkol (PKI); PKI menuntut kaum buruhdan tani dipersenjatai; isu Dewan Jenderal; Dik-lat Kader Nasakom; masalah sakitnya Presiden Sukarno dan persiapan kudeta PKl; perabubaran PartaiMurba; G30S/PKI; tindakan penumpasan G30S/PKI ;pengarabilan jenazah para korban G30s/PKI dan pe-makamannya;

- Pembentukan kabinet-kabinet: Natsir; Soekiman ;Wilopo; Ali-Wongso; Durhanuddin iiarahap; Ali II;Juanda (kabinet karya); Dewan Banteng; ^usyawa -rah Nasional; Pemberontakan PRRI-Perraesta; Perai-lihan Umum:

Page 141: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

190

- Indonesia menjadi anggota PBB; Konferensi AA diBandung; KTT Non Blok; pembatalan perjanjian KMR;pembentukan Propinsi Irian Barat; penentuan pendapat rakyat di Irian Barat; landas kontinen Indonesia; Dwi Kora ; normalisasi hubungan denganMalaysia ;

- Konsepsi Presiden Soekarno; Dekrit Presiden;Pembentukan Front Nasional dan DPR-GR; Sidang Umumpertama MPRS ;

- pemulihan keamanan dan ketertiban; perabekuan PKIdan ormas-ormasnya; pembentukan KAMI; Tritura ;Nota ^olitik KAMI ke DPR-GR; Supersemar; perabubaran PKI; pengaraanan raenteri-menteri KabinetDwikora; pembekuan hubungan dengan PRO; pernya-taan ABR1;

- Sidang Umum IV MPRS; penyerahan kekuasaan pemerintah dari Presiden Sukarno kepada PengembanSupersemar; Sidang Istiraewa MPRS; pelantikan <Jen-deral Suharto sebagai pejabat Presiden RI;SidangUmum V MPRS; Pelantikan Jendral Suharto sebagaiPresiden RI; Kabinet Pembangunan; Pemilu 1971;PPP dan PDI; Sidang Umum MPR; Pelantikan Presiden dan Wapres; Kabinet Pembangunan II;

- Deklarasi Bangkok (pembentukan ASEAN); Sidangmenteri-menterli luar negeri ASEAN; Seminar Angkatan Darat III;

- PON VII; Jambore Nasional Prarauka; KNPI; AmanatPresiden Suharto pada Dies ke-25 UGM dan Ul;pertemuan Presiden dengan Dewan Mahasiswa; Peristiwa Lima Belas Januari; Dewan Stabilitas Politikdan Keamanan; pola hidup sederhana; masalah de-kolonisasi Timor-Timur; Musyawarah Nasional Ula-ma se-Indonesia; Pembangunan Nasional ^erencana(Pelita I - IV).

Jika kita perhatikan raateri-raateri PSPB tersebut di

atas, maka terlihat materinya sangat banyak, dan materinya

difokuskan pada peristiwa-peristiwa sejarah perjuangan

bangsa Indonesia yang terjadi sejak Proklamasi Kemerdekaan

sampai dengan sekarang.

Page 142: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

191

(d) Materi Bahasa dan Sa5tra Indonesia

Bahasa Indonesia telah menjadi mata pelajaran prog

ram pendidikan uraura dalam tiga kurikulura SMA, yaitu pada

Kurikulum SMA 1964, 1968 dan 1984.. nanya pada Kurikulum

SMA 1975 saja Bahasa Indonesia tidak berkedudukan sebagai

program pendidikan umura, melainkan sebagai mata pelajaran

akademis. Dalam Kurikulum SMA 1984 mata pelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia diberikan dalam setiap semester.

Materi pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia meli

puti dua bidang pokok, yaitu:

a. unsur-unsur bahasa, mencakup:- lafal/ejaan;- struktur;- kosa kata;

. b. kegiatan ber bahasa, mencakup:- membaca;- raenulis/mengarang;- berbicara;- pragraatik.

•^erdasarkan pengelompokan di atas, materi Bahasa dan'

Sastra Indonesia sebagai program pendidikan umum Kurikulum

SMA 1984 adalah sebagai berikut:

a) Membaca: membaca peraahaman (wacana narasi, . wa-cana eksposisi, wacan deskripsi, wacana persua-si, wacana arguraentasi); membaca indah (pantun,syair, sajak bebas, drama); membaca pemahamandokumen; membaca pemahaman puisi;

b) Kosa Kata:kata umum ( dibidang kesehatan, kebersihan, ko

perasi, IPS, IPA, KB, pendidikan); ungkapanungkapan; pilihan kata (misal: kata-kata yangberhomonitn, majas pertautan: me oniraia, sinekdo,alusia, euf iuisme , dsb);

Page 143: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

192

c) Struktur:kata (struktur fonera suku kata); kata berimbuh-an; kata ulang; jenis-jenis kata (kata kerja,kata benda, kata sifat, kata ganti, dsb); kalimat (kalimat raajrauk, perintah, tak lengkap, ta-nya, langsung, tak langsung, sedehana, luas spasif, aktif); kelompok kata

d) Menulis:menulis Ianjut (kata-kata korapleks, kata gabung,karangan non fiksi, deskripsi); menulis prosa,menulis Ianjut:prosa arguraentasi, prosa narasi,prosa persuasi, prosa deskripsi, prosa eksposi-si, karangan fiksi, surat pribadi, surat undang-an, surat berharga, surat lamaran peker jaan;me-nulis huruf besar untuk: gelar kehormatan, namatahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah, nama geografi, nama lembaga pemerintah;menulis ejaan;

e) Pragmatik (Ketrarapilan berbahasa);sikap intelektual (raengungkapan kesanggupan danketidaksanggupan; mengungkapkan sesuatu itu masuk akal atau tidak; raenggunakan bahsa lisan dantulisan untuk berdiskusi; berpidato mengungkapkan pendapat; mengetahui kemampuan dan ketidak-mampuan; berpidato dengan intonasi dan aksentu-asi untuk menarik perhatian; raenyatakan ketidak-puasan; menyatakan rasa penyesalan; raenawarkanbantuan: raenyarankan sesuatu pekerjaan); sikapemosi (mengungkapkan rasa puas can tidak puas ;mengungkapkan sesuatu yang menarik atau tidakraenarik; menyatakan persetujuan); penyelesaianpendapat dalara berpidato; informasi faktual;menggunakan bahasa untuk memberikan informasidan peristiwa; sosialisasi (raengucapkan selamattas keberhasilan teman).

f) Apresiasi bahasa dan astra Indonesia:fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagaibahasa negara; sejarah sastra (periodisasi sastra Indonesia? Puisi Baru (makna prosa Angk '43;raengartikan ©lah satu puisi Angk. 43, Angk. 66,Angk. Pujangga Baru); Prosa Baru (raengartikanunsur ekstrinsik sebuah roraan/novel, raenaksirunsur intrinsik alur dan latar ,roraan/novel BP;raenaksir unsur intrinsik teraa dan perwatakansebuah roraan/novel; membuat resensi sederhanaangk.BP; menaksir unsur intrinsik roman/novelmodern; resensi sederhana roman/novel modern);drama (raendramakan fragmen sebuah drama angk.45;mefliiiedakan bentuk dan isi drama angk. 45 dengandrama karya Putu Wijaya; membandingkan karya

Page 144: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

193

Sanusi Pane dengan karya Usmar Ismail);pokok dantokoh; aliran sastra; sejarah sastra; kritik sastra (membuat kritik sederhana sebuah puisi ang.Pujangga Baru, angk. 45); puisi baru ( menafsirkanpuisi yang bercorak bahasa); prosa baru (memahamicerpen jaman Jepang; menafsir roraan/novel . yangberisi revolusi 194.5; menaksir tendens ceritapen-dek th 50-an; menaksir unsur intrinsik roman/ novel angk 66; menafsir unsur ekstrinsik roman/ novel pergolakan; membedakan puisi dan prosa ang.PBdengan angk. 45, dan angk. 45 dengan angk. 66;me-narik kesimpulab unsur sosiologi sastra sebuahroraan/noven angk. 45); bahasa Indonesia (meraahamisilsilah bahasa Indonesia dalam rumpun bahasa Aus-tronesia; perkembangan bhs. Indonesia 1928 - pendudukan Jepang, dan sampai dengan sakarang).

Dari uraian di atas terlihat bahwa raateri Bahsa In

donesia sangat banyak, karena meraang diberikan setiap se

mester. Materi Bahssa Indonesia yang terbanyak diberikan

adalah tentang tata bahasa (struktur), ketrarapilan pragma-

tik berbahasa dan apresiasi sastra.

(e) Materi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Mata pelajaran Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

selalu ada dalara setiap program pendidikan umura. Dalam Prog

ram pendidikan umum Kurikulum SMA 1984 raateri Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan meliputi materi berikut.

1) Materi Pendidikan Olahraga:- atletik, meliputi: nomor. lari (jarak pendek, me

nengah, jauh, lari bersambung, lari gawang); nomor lompat (lompat jauh, lompat tinggi, lompatjangkit); nomor lempar (tolak peluru, lemparlembing, lempar cakram);

- Senam, meliputi: senam dasar, senam ketangkasan,senam irama ;

- permainan, meliputi: bola voli, sepakbola, bolabasket, bola tangan;

- pencak silat: pengertian, tujuan, prinsip, fungsi, penguasaan sikap, gerak lanjutan, gerak sera ng dan gerak bela.

Page 145: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

194

2) Materi Pendidikan Kesehatan:peningkatan kesehatan (kesehatan pribadi; makanandan minuman sehat); kesehatan lingkungan; kesehatan mental; pencegahan penyakit (penyakit oienu-lar dan tidak menular; imunisasi; pendidikan ke-selamatan); pemeliharaan kesehatan (P3^; ^5^',pengobatan tradisional).

(f) Materi Pendidikan Seni

Pendidikan Seni pada Kurikulum SMA 1984 diberikan

selama empat semester di kelas satu dan dua. Pendidikan se

ni terdiri dari empat cabang seni, yaitu seni rupa, seni

musik, seni drama, dan seni tari. Dalara SK Mendikbud No.

0486/U/1984 disebutkan bahwa untuk Pendidikan Seni, setiap

sekolah diwajibkan memberikan seni rupa yang mencakup pel

ajaran menggambar mistar serta satu cabang seni yang lain

atau lebih.

Adapun materi pelajaran dari setiap canag seni ter

sebut adalah sebagai berikut:

1) Seni rupa: wawasan seni (epngertian aani dan ca-bangnya); prinsipseni; menggambar t, be nt uk, mis-tar, ekspresi, illustrasi, ekspresi, reklame );mencetak (cetak dalam, cetak tinggi, cetak da-tar); membentuk (merabutsir); proses pencipta-an; fungsi seni; sejarah seni rupa (Indonesia,negara tetangga, Timur Tengah dan Barat) ;kolek-si; paraeran; widyawisata.

2) Seni musik:irama; pulsa (ketukan); birama; pola irama; no-tasi raelodi; nada; tangga nada; bentuk ulang ;produksi nada; dinamik; tempo; teknik vokal;teknik dasar instruraen; melodi; gerak melodi ;warna nada; merabirama dan birama; interval; ka-dens; trinada dan ekor; lambang ekor; frase ;hubungan frase; mengarang lagu; perkembangan musik; modu.lasi; tekstur; bentuk komposisi; bentuk penyajian musik.

Page 146: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

195

3) Seni teater:pengetahuan seni teater; naskah (deskripsi,artidan funsi, unsur); apresiasi seni; pemain danfungsinya; sutra dara (fungsi, syarat, kepemim-pinan, langkah, penyutradaraan); pentas (fungsidan bentuknya); kerabat kerja dan penonton; bentuk drama (drama koraedi, drama tragedi, tragikkomedi, melodrama); fungsi teater; jenis teater(tradisi, transisi, dan teater baru).

4) Seni Tari:tari (pengertian tari dan unsur-unsurnya; fungsi tari dan bentuk penyajian; jenis-jenis tari);tari bentuk (gerak dasar tari; tari tradisionaldaerah seterapat;tari kreasi baru setempat); ko-leksi tari (membuat kliping); kreativitas tari;nilai-nilai keindahan tari; sejarah tari; widyawisata; pagelaran.

(g) Materi Geografi

Geografi sebagai mata pelajaran rpogram pendidikan

umura hanya ada pada dua kurikulura SMA, yaitu pada Kurikulum

SMA 1964 (dengan naraa Ilrau Bumi Indonesia) dan pada Kuri

kulum SMA 1984. Dalam Kurikulum SMA 1981f, Geografi sebagai

pendidikan umum diberikan selama empat semester di kelas

dua dan tiga.

Ruang lingkup bahan (materi) pengajaran Geografi me

liputi:

1) Geografi Regional Indonesia2) Geografi Umum, yang terdiri dari:

a) Geografi fisik;b) Geografi manusia.

Adapun raateri pelajaran Geografi yang terinci adalah

sebagai berikut:

a) Geografi regional Indonesia:letak geografif Indonesia; ciri-ciri khas wila-yah daratan, perairan laut, dan wilayah udaraIndonesia; potensi sumber daya alam Indonesia.

Page 147: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

196

b) Geografi manusia:kualitas dan kuantitas suraber daya manusia Indonesia; wujud interaksi suraber daya raanusiadengan sumber daya alam Indonesia; kerja saraaantar wilayah.

c) Geografi fisik:jagat raya; tata surya; kedudukancan gerakan bumi; penjelajahan angkasa luar; litosfer dan ge-jala-gejalanya; hidrosfer dan gejala-gejalanya;atmosfer dan ge jala-ge jalanya (cuaca, iklim) ;biosfer; kelestarian lingkungan hidup (interaksi penduduk dengan lingkungan alam.

(h) Materi mata pelajaran Ekonorai

Mata pelajaran Ekonomi sebagai program pendidikan

uraura secara garis besar mengandung materi sbb.:

- Inti masalah ekonomi (kelangkaan suraber terhadapkebutuhan raanusia; macam-macam kebutuhan);

- prinsip ekonomi dan motif ekonorai (penentuan al-ternatif pilihan; motif ekonomi);

- inti ilmu ekonomi (tujuan, sasaran, dan metodeekonorai; hukum dan politik ekonomir ekonorai teori dan terapan; pendekatan ekonomi5;

- kegiatan ekonorai (produksi, distribusi, dan kon-surasi; produksi dan faktor produksi);

- hubungan antara produksi, distribusi, dan konsurn-si serta permasalahannya (penggolongan badan usaha menurut pemiliknya; jenis-jenis bidang usaha;perluasan produksi dan peningkatan mutu; produksi dan pendapatan; orientasi produksi dan kebutuhan masyarakat; rumah tangga konsurasi; permin-taan efektif; sistem distribusi; pengertian pa-sar; peraasaran);

- pembangunan ekonorai Indonesia (tujuan nasionaldan pembangunan ekonorai; peranan Pemerintah dalampembangunan ekonomi; raotivasi perab. ekonomi; hambatan pemb. ekonorai; pejak dan pembangunan);

- Pelaksanaan pembangunan ekonorai Indonesia (Peli-ta; ruang lingkup Pelita);

- Koperasi Indonesia (sejarah perkembangan kopresiIndonesia; perkembangan perundangan koperasi di•Indonesia; Koperasi Indonesia menurut UU No. 12/1967; KUD; Koperasi sekolah).

Page 148: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

197

(i) Materi Matematika

Materi mata pelajaran matematika sebagai pendidikan

uraura secara garis besar meliputi hal-hal berikut:

- Geometri: Dimensi tiga (bangun-bangun ruang);- Trigonoraetri: Fungsi Trigonometri (rumus-rumus

trigonometri dari sudut-sudt yang berelasi;peng-ukuran sudut dengan ukuran derajat dan radian jkoordinasi kutub); Rumus-rumus segitiga (aturanaturan sinus; rumus-rumus yang menghubungkansin a, Cos a dan Tg a; aturan kosinus; luas se-gi tiga):

- Aljabar: Hubungan pemetaan dan grafik (fungsidan grafiknya; penerapan fungsi kuadrat); kalimat matematika/persamaan (persamaan; pertidak-samaan kuadrat);

- Geometri: bangun datar dan lingkaran (unsur-unsur lingkaran, busur tembereng, juring, dsb. ;sudut pusat dan sudut keliling; garis singgungdan garis singgung persekutuan dua lingkaran ;lukisan garis singgung lingkaran);

- Aljabar: Pangkat tak sebenarnya (fungsi dan persamaan eksponen/logaritma: pangkat tak sebenarnya, bilangan irasional);

- Logika: pernyataan nilai benar/salah; operasipernyataan;

- Matriks: pengertian matriks dan notasi matriks;ordo matriks; kesamaan dan matriks; operasi matriks; pemakaian matriks untuk persamaan linear);

- Pengenalan Komputer: teori;- Geometri: Kurva (irisan kerucut).

(j) Materi Biologi

Mata pelajaran Biologi sebagai pendidikan umum mem

punyai materi sebagai berikut:

- Konsep tentang hidup dan metode ilmiah;- Organisasi sebagai sistem (protoplasma sebagai

substansi makhluk hidup; sel sebagai penyusuntubuh makhluk hidup; berbagai macam jaringan,organ dan sistem organ);

- Reproduksi (reproduksi sel; reproduksi padaturabuhan; reproduksi hewan; reproduksi manusia);

Page 149: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

198

- Peranan raanusia dalam pengelolaan lingkungan hidup;

- Klasifikasi makhluk hidup (tujuan dan cara kla-sifikasi makhluk hidup; klasifikasi tumbuhan;klasifikasi hewan);

- Evolusi makhluk hidup (berbagai perubahan sifatakibat proses evolusi; evolusi menurut Lamarckdan Charles Darwin; sejarah perkembangan raanusia);

- Pengelolaan lingkungan (kearifan raanusia dalarapengelolaan lingkungan; kesehatan lingkungan);

- Ke pendudukan (dinamika kependudukan; dampak la-ju pertumbuhan penduduk terhadap masalah sosial,ekonomi dan lingkungan; NKKBS);

- Gizi dan Teknologi makanan (komposisi makanansehat; teknologi pengawetan makanan)*

(k) Materi Fisika

Mata pelajaran Fisika sebagai pendidikan umura mem

punyai liputan raateri sebagai berikut:

- Besaran dan satuan (besaran pokok; besaran turu-nan; dimensi: angka penting);

- Gerak lurus (jarak dan perpindahan; kecepatandan laju; percepatan; gerak lurus beraturan; gerak jatuh bebas);

- Hukum wewton tentang gerak (Hukum I N6wton;HukumII Newton; hukum III Newton);

- Energi dan Usaha (energi; usaha; usaha dan ener-gi kinetik; usaha dan energi potensial; hukumkekekalan energi mekanis);

- Fluida tak bergerak (fluida; zat cair);- Suhu dan Kalor (pengertian suhu; pengertian kalor);- Pengaruh kalor dan perubahan suhu pada sifat zat

(pemuaian zat; perubahan wujudnya);- Rangkaian listrik (rangkaian tertutup; kuat arus

dan beda potensial; hukum Ohm; hukum I Kirchoff);- Energi dan daya listrik (energi listrik; daya

listrik);- Medan Magnet (medan magnet yang ditimbulkan lis

trik; gaya yang dialarai kawat berarus dalam medanmagnet);

- Gelombang dan beberapa sifatnya ( gelombang danjenisnya; cepat rarabat, frekuensi dan panjang gelombang; pemantulan dan pembiasan gelombang; in-terferensi dan difraksi gelombang)

- Bunyi sebagai gelombang (interfernsi bunyi;tinggi nada; kuat bunyi);

- Cahaya sebagai gelombang (difraksi dan interferen-si cahaya).

Page 150: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

199

(1) Materi Kimia

Mata pelajaran Kimia sebagai pendidikan umura mem

punyai raateri yang secara garis besar sebagai berikut:

- Materi dan perubahannya (perubahan materi; cam-puran, senyawa dan unsur; partikel-partikel materi; tanda atom, rumus kimia, dan persamaanreaksi);

- Konsep Mol (hukum perbandingan volura, hukum avo-gadro dan hukum perbandingan berganda; raassaatom relatif massa molekul relatif; mol);

- Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia (struktur atom; sistem periodik unsur-unsur;ikatan kimia);

- Larutan (larutan elektrolit dan nonelektrolit ;larutan asam dan basa; reaksi dalara larutanelektrolit);

- Hidrokarbon dan minyak bumi (komposisi hidrokar-bon; kekhasan atom karbon; alkana, alkena, al-kuna; minyak bumi);

- Ilmu Mmia dalara kehidupan sehari-hari (udara ;air; pupuk; logara; zat-zat makanan; raateri yangdisesuaikan dengan Daerah).

(m) Materi Pendidikan Ketrampilan

Dalam Kurikulum SMA 1984, pendidikan Ketrarapilan

berkedudukan sebagai pendidikan umura. Materinta meliputi em

pat bidang ketrampilan, yaitu: ketrarapilan jasa, ketrampil

an PKK, ketrampilan pertanian, dan ketrarapilan pertukangan/

ketrarapilan kelistrikan. Secara terinci, materi Pendidikan

Ketrarapilan meliputi hal-hal berikut:

- Ketrarapilan jasa :pengenalan mesin tik; penggunaan raesin tik; pera-watan dan penanggulangan kerusakan kecil pada mesin tik; pengetikan sistem 10 jari (petunjuk dasar; pengetikan menurut Deretan Tuts; pengetikanmenggunakan Tuts pengubah); Pacarn-macara cara pe-kerjaan pengetikan (menghapus huruf/kata yang salah dan cara membetulkannya; raengetik surat; me-ngetik blanko isian; mengetik daftar yang sederhana; mengetik sheet dan stensil; mengetik karyatulis).

Page 151: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

200

- Ketrarapilan PKK:pengenalan unsur-unsur menu sehat. seimbang; pe-ningkatan kesehatan melalui makanan bergizi; pe-milihan bahan raakanan menurut syarat dan gizikesehatan; pemilikan teknik mengolah bahan makanan dan alat raasak yang digunakan untuk mengolahmakanan jamuan; pengolahan bahan raakanan sehari-hari; pemilihan alat-alat hidang, cara raenata me-ja, dan etika makan sehari-hari dan dalara jamuan;

pengenalan fungsi pakaian can jenis tekstil; peng-gunaan alat dan mesin jahit; perawatan raesin ja-hit dan perlengkapannya; pembuatan pakaian denganmenggunakan pola baku;

- Ketrampilan Pertanian:fungsi dan peraanfaatn pekarangan; penggunaan alatperlengkapan serta bahan bertanara; pengolahan tanah; pembibitan; penanaman; pemeliharaan tanaman;peraungutan hasil; teknik dasar penempatan tanamandi halaman; penanaman pada pot atau wadah; keperluan dasar hidroponik; penanaman dengan sistemhidroponik;

- Ketrampilan Pertukangan/Kelis trikanpenggunaan alat-alat pertukangan (alat-alat pertukangan listrik dan motor listrik; alat-alatpertukangan kayu dan logam); pengenalan dan sumber listrik (pengenalan arus searah) ; pengenalandan pemakaian arus bolak-balik; pengenalan danperaakaian instalasi listrik; pengenalan dan perawatan dan perbaikan peralatan listrik (cetrikalistrik, kompor listrik, alat-alat yang raenggunakan motor listrik).

(n) Materi Bahasa Inggris

Mata pelajaran Bahasa Inggris berkedudukan sebagai

pendidikan umura pada semester pertama dan kedua di kelas

satu. Pada sera ster ketiga sampai keenara juga diberikan di

setiap program (jurusan), namun berkedudukan sebagai prog

rara khusus .

Mata pelajaran Bahasa Inggris pada ivurikulura SMA 1984

diarahkan untuk raerabina kemampuan siswa menggunakan bahasa

Inggris untuk berkomunikasi secara bermakna. ^ateri (bahan)

Page 152: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

201

pelajarannya meliputi pengetahuan dan ketrampilan bahasa

Inggris yang mencakup: l) struktur, 2) bacaan, 3) kosa ka

ta, 4) percakapan, dan 5) karangan. Adapun rincian materi

bahasa Inggris sebagai pendidikan umum adalah sbb.:

1) Struktur:pola kalimat dengan "to be" dan "to have"; simplepresent tense; Present Progressive Tense; PresentPerfect Tense; Present Perfect Progressive Tense;Simple Past Tense; Past Progressive Tense; Nouns& Pronouns; Modification Noun + Noun; Modals;Adjective/Degrees of Comparison; Adverbs ofManners; Preposition; Request sentences; Futuretense dengan will/shall; Future continuous tense;pola kalimat lanjutan dengan "to be"; introductory'it1; klausa bobas dengan and - but - or; klausaterikat; kata ganti refleksif; kalimat langsungtak langsung; kesesuaian (concord/agreement) ;po-sisi kata dalara kalimat; posisi kata benda dalamkalimat; Past Perfect Tense; Kalimat pasif; struktur kalimat raajerauk; pola kalimat S+V+O+toVj.

2) Bacaan:Bacaan tentang: olahraga, tentang perlunya banyakmembaca, tentang badan kita, perdagangan, sistemraetrik, keluarga berencana., dunia penerbangan,produksi dalam negeri, lalu lintas, Bhinneka Tung-gal Ika, industri kecil, astronot, Hang Tuah, bidang geografi, komputer, Pendidikan nasional, lam-bang negara, kepulauan Indonesia, kamtibmas; dst.

3) Kosa kata:kosa kata yang berhubungan dengan: olahraga, per-pustakaan dan kegiatan membaca, anggota badanperdagangan, sistem metrik, KB, penerbangan, produksi dalam negeri, lalu-lintas , Bhinneka TunggalIka, industri kecil, astronot, sejarah Hang Tuah;geografi, komputer, pendidikan di Indonesia, lam-bang negara, kepulauan Indonesia, kamtibmas, tokoh fisika, par iwisa ta , makanan Indonesia, air,Kebun Raya Bogor, kesehatan raanusia, aujad, polu-si, ruang angkasa, candi, tahun ajaran sekolah.

4^) Percakapan:memberi salara, raengucapkan terima kasih, raenyatakan persetujuan, menyatakan penyesalan,menyetujuisuatu tawaran, raenolak suatu tawaran, memperkenalkan seseorang, memberi ucapan s elamat, menyatakan

Page 153: DALAM KURIKULUM SMA SEJAK 1945 SAMPAI DENGAN. 1984 ...

202

rasa senang, raenawarkan bantuan, meminta seseorangmelakukan sesuatu, mengingatkan seseorang untuktidak melakukan sesuatu, menanyakan alamat seseorang, meminjara sesuatu, menanyakan jalan, menanyakan keraarapuan/ketidakraarapuan ssseoratig , memintaketerangan, meminta ijin, raenyatakan selamat da-tang, raenyatakan pujian, raenyatakan rasa senang,menyatakan rasa menyesal, raenyatakan keinginan ,memperkenalkan orang baru, menyatakan suka/tidaksuka, menanyakan sesuatu, raenyatakan rasa senang,menanyakan apakah seseorang ingat/lupa sesuatu,ungkapan tentang harga sesuatu, menyatakan turutberduka cita.

5) Karangan:raenyalin paragraf, menyalin paragraf dengan perubahan, membuat kalimat, menyalin teks denganperubahan, membuat surat sederhana, menyalin surat dengan perubahan, menyalin karangan denganraenyempurnakan kata, membuat karangan dengan perubahan.

Demikianlah uraian ^deskripsi) latar belakang, kon

teks, struktur program, tujuan, dan materi program pendidik

an umum dalam kurikulum-kurikulum SMA sejak tahun 1945 sam

pai dengan 1984- Analisis dan interprerasi tentang perkem

bangan prograra pendidikan umum tersebut akan dilakukan pada

bab IV berikut ini.