DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf ·...

21
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A BAB II “KAMPUNG IDIOT” DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum “Kampung Idiot” di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, serta akan dijelaskan mengenai keterbelakangan mental (retardasi mental) dalam tinjauan medis, sosiologis dan hukum. II.1. Sejarah “Kampung Idiot” Meskipun Kota Ponorogo terkenal kesenian Reog Ponorogo, hingga ke kancah internasional, tidak banyak masyarakat luar kota Ponorogo yang mengetahui bahwa sesungguhnya Kota Ponorogo tingkat kesejahteraannya rendah dibandingkan kota-kota lainnya. Hal ini terbukti bahwa ada tiga desa di Kabupaten Ponorogo, yaitu Desa Karang Patihan dan Desa Pandak yang ada di Kecamatan Balong, serta Desa Sidoharjo banyak masyarakatnya yang mengalami keterbelakangan mental (Retardasi mental). Jumlah paling banyak masyarakat yang mengalami keterbelakangan mental (Retardasi mental) berada di Desa Sidoharjo daripada jumlah penderita keterbelakangan mental (Retardasi mental) di kedua desa lainnya seperti Desa Karang Patihan dan Desa Pandak Kecamatan Balong. Kita mengetahui bahwa tidak semua masyarakat yang ada Di Desa Sidoharjo menderita keterbelakang mental (Retardasi mental), ada juga penderita cacat fisik seperti: lumpuh, tuna netra, tuna rungu dan sebagainya. Namun, Desa Sidoharjo dikenal dengan sebutan sebagai “Kampung Idiot”. Banyak rumor di

Transcript of DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf ·...

Page 1: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

BAB II

“KAMPUNG IDIOT”

DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA SIDOHARJO

KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum “Kampung Idiot”

di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, serta akan dijelaskan

mengenai keterbelakangan mental (retardasi mental) dalam tinjauan medis,

sosiologis dan hukum.

II.1. Sejarah “Kampung Idiot”

Meskipun Kota Ponorogo terkenal kesenian Reog Ponorogo, hingga ke

kancah internasional, tidak banyak masyarakat luar kota Ponorogo yang

mengetahui bahwa sesungguhnya Kota Ponorogo tingkat kesejahteraannya rendah

dibandingkan kota-kota lainnya. Hal ini terbukti bahwa ada tiga desa di

Kabupaten Ponorogo, yaitu Desa Karang Patihan dan Desa Pandak yang ada di

Kecamatan Balong, serta Desa Sidoharjo banyak masyarakatnya yang mengalami

keterbelakangan mental (Retardasi mental). Jumlah paling banyak masyarakat

yang mengalami keterbelakangan mental (Retardasi mental) berada di Desa

Sidoharjo daripada jumlah penderita keterbelakangan mental (Retardasi mental)

di kedua desa lainnya seperti Desa Karang Patihan dan Desa Pandak Kecamatan

Balong.

Kita mengetahui bahwa tidak semua masyarakat yang ada Di Desa

Sidoharjo menderita keterbelakang mental (Retardasi mental), ada juga penderita

cacat fisik seperti: lumpuh, tuna netra, tuna rungu dan sebagainya. Namun, Desa

Sidoharjo dikenal dengan sebutan sebagai “Kampung Idiot”. Banyak rumor di

Page 2: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

masyarakat Desa Sidoharjo bahwa penyebab banyak masyarakatnya yang

mengalami keterbelakangan mental, mulai dari isu perkawinan sedarah atau

kedekatan darah, kutukan, serta isu hama tikus besar-besaran yang menyerang

desa tersebut pada tahun 1962-1963 yang menyebabkan hanya tanaman umbi-

umbian yang dapat tumbuh yang akhirnya dikonsumsi masyarakatnya termasuk

ibu-ibu hamil dan ibu menyusui pada saat itu. Seperti yang Bapak Parnu (mantan

kepala Desa Sidoharjo) ungkapkan dibawah ini:

“Mulane ketahun piro ya..62, 63 mbak mngkin. Biyen kan yo

larang pangan mriki, seng jelas yo kekurangan gizi, itu dampak e

nyang wong-wong hamil, wong-wong hamil dampak e kan yo akhir

e ndue anakkan yo ndue keturunan ora mampu mikir secara

normal kui maeng. Tapi sak iki kok tak rasa wes ra pati eneng kok

mbak”

(INU, 2015)

Artinya:

“Awalnya dari tahun berapa ya..62, 63 mbak mungkin. Dulu kan

ya mahal kebutuhan makan sini, yang jelas ya kekurangan gizi, itu

dampaknya kepada orang-orang hamil, orang-orang hamil

dampaknya kan ya akhirnya punya anak ya punya keturunan tidak

mampu berpikir secara normal itu tadi. Tapi sekarang kok saya

rasakan sudah tidak terlalu ada kok mbak.”

(INU, 2015)

Menurut Dinas Kesehatan umbi-umbian seperti singkong mengandung

gaitan dan cooksey sebagai zat goitrogenik yang memicu rusaknya metabolisme

yodium sehingga dapat menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Sedangkan hasil penelitian yang telah diperoleh Fuad Fitriawan (2013),

menunjukkan bahwasumber air Ndawe yang ada Di Desa Sidoharjo tepatnya di

Dusun Sidowayah yang dikonsumsi warganya mengandung kadar besi dan logam

berat yang sangat tinggi serta kandungan yodiumnya yang sangat rendah, hingga

mencapai 0% sehingga masyarakatnya sangat kekurangan zat yodium dari

Page 3: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

kandungan sumber air tersebut. Seperti yang Bapak Ahmad Yani (Sekretaris Desa

Sidoharjo) ungkapkan dibawah ini:

“..niku ke kandunganne yodium pertama ne nol, sing kedua enek

sing mengatakan ada unsur-unsur mineral sing tidak baik, tapi

sing niku tidak tertulis sing pernyataan ada unsur-unsur mineral

yang tidak baik niku, sing resmi yo niku kandungan yodiumnya

nol, maksud e nggeh sumur-sumur yang ada disini..”.

(MAD, 2015)

Artinya:

“..Itu kandungan yodium pertamanya nol, yang kedua ada yang

mengatakan ada unsur-unsur mineral yang tidak baik, tapi yang

itu tidak tertulis yang pernyataan ada unsur-unsur mineral yang

tidak baik itu, yang resmi ya itu kandungan yodiumnya nol,

maksudnya ya sumur-sumur yang ada disini..”.

(MAD, 2015)

Belum diketahui pasti yang mana yang benar dari isu-isu tersebut untuk

menjelaskan penyebab dalam kasus tersebut. Karena banyak penjelasan tersebut

yang dipatahkan, seperti isu dari sumber air yang dikonsumsi masyarakatnya,

yang ternyata tidak seluruh penduduknya yang mengkonsumsi air tersebut

mengalami retardasi mental, padahal semua mengkonsumsi sumber air dari

tempat sama. Sama halnya dengan mengkonsumsi singkong atau umbi-umbian,

banyak masyarakat yang mengkonsumsi singkong atau ubi-umbian, namun

mereka baik-baik saja. Dari semua isu-isu tersebut yang perlu diketahui bahwa,

sampai sekarang label Desa Sidoharjo sebagai “Kampung Idiot” tetap ada hingga

sekarang. Berikut tabel kategori jumlah penduduk Desa Sidoharjo menurut

penderita Cacat Fisik dan Mental tahun 2013 (dalam, Jambon dalam Angka

2014).

Page 4: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

Tabel II.1

Kategori Jumlah Penduduk Menurut Penderita Cacat Fisik dan Mental

NO. URAIAN JUMLAH

1. Tuna Netra 11 orang

2. Tuna Rungu 32 orang

3. Tuna Wicara 13 orang

4. Tuna Rungu Wicara 7 orang

5. Tuna Daksa 14 orang

6. Tuna Grahita 8 orang

7. Cacat Mental 111 orang

8. Cacat Ganda 43 orang

Jumlah 239 orang Sumber: Jambon dalam Angka 2014

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Sidoharjo

tidak hanya menderita cacat mental, namun juga cacat fisik. Namun, sebagian

besar menderita cacat mental, yaitu sebesar 111 orang dari 239 orang yang

menderita cacat fisik dan mental.

Akhirnya dengan dukungan data dan kenyataan empiris di lapangan,

banyak media cetak maupun elektronik yang mencoba mengekspost kondisi yang

dialami oleh Desa Sidoharjo tersebut. Sehingga muncullah sebutan “Kampung

Idiot” yang sebenarnya para wartawan yang memberikan sebutan tersebut pertama

kalinya. Sebutan tersebut juga telah mendapatkan persetujuan dari aparat desa dan

masyarakat Desa Sidoharjo itu sendiri. Dengan sebutan “Kampung Idiot” tersebut

pada akhirnya banyak masyarakat luar yang mengetahui keadaan Desa Sidoharjo,

sehingga banyak bantuan-bantuan yang datang baik itu dari pemerintah daerah

sendiri maupun dari LSM dan para donatur-donatur yang peduli dengan kondisi

yang dialami oleh masyarakat Desa Sidoharjo tersebut.

Page 5: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

II.2. Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental) dalam Tinjauan Medis,

Sosiologis dan Hukum

II.2.1. Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental) dalam Tinjauan

Medis

Keterbelakangan mental atau retardasi mental merupakan kelainan mental

seumur hidup, diperkirakan lebih dari 120 juta orang diseluruh dunia menderita

kelainan ini (Sari Pediatri, 2000). Keterbelakangan Mental (Retardasi mental)

atau yang dalam bahasa kesehatan disebut juga dengan retardasi mental adalah

suatu ciri yang ditandai dengan penurunan tingkat intelegensia atau penurunan

fungsi intelektual dalam masa perkembangan yang disesuaikan dengan kelompok

umur. Dalam masa perkembangan ini akan menyebabkan terganggu suatu proses

adaptasi atau kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tidak

sedikit pula orang yang menyebutnya gila, namun sebenarnya kedua hal tersebut

berbeda karena keterbelakangan mental atau retardasi mental bisa terjadi tanpa

disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan mental juga bukan suatu penyakit

seperti beberapa penyakit lainnya, namun adanya gangguan pada saraf sensorik

otak yang menyebabkan keterbatasan orang untuk menyesuaikan diri pada

lingkungannnya dan terganggunya tingkat intelegensia.

Seseorang dapat dikatakan retardasi mental biasanya memiliki ciri-ciri

seperti: Tingkat intelegensinya menurun atau dibawah normal, terganggunya

proses menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan terganggunya masa

perkembangan yang sesuai dengan kelompok umur.

American Association on Mental Deficiency (AAMD) membuat definisi

retardasi mental atau keterbelakangan mental yang kemudian direvisi oleh Rick

Page 6: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

Heber, 1961 (dalam, Sunarwati 2000) sebagai suatu penurunan fungsi intelektual

secara menyeluruh yang terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan

dengan gangguan adaptasi sosial. Ada 3 hal penting yang merupakan kata kunci

dalam definisi ini yaitu penurunan fungsi intelektual, adaptasi sosial, dan masa

perkembangan. Menurut definisi Rick Heber (dalam, Sunarwati 2000), penurunan

fungsi intelektual secara umum diukur berdasarkan tes intelegensia standar paling

sedikit satu deviasi standar (1 SD) dibawah rata-rata. Menurut devinisi ini,

pekerkembangan mentalnya dimulai sejak lahir sampai usia 16 tahun. Namun,

banyak yang menolak devinisi tersebut, karena dengan devinisi tersebut akan

terlihat bahwa batasan tes intelegensia di bawah satu deviasi standar (1 SD) maka

hampir 16% populasi di dunia masuk kedalam golongan sebagai retardasi mental.

Akhirnya pada tahun 1973 melalui Manual on Terminologi and Classfication in

Mental Retardation oleh Grossman hal tersebut direvisi. Menurut Grossman

retardasi mental merupakan penurunan intelektual dengan pengukuran uji

intelegensia yang berada pada dua standar dibawah rata-rata. Sehingga melalui

pengukuran dan kriteria ini kurang dari 3% populasi yang dapat digolongkan

sebagai retardasi mental. Dengan periode perkembangannya adalah mulai dari

lahir sampai usia 18 tahun, dengan ganguan adaptasi sosial yang pastinya

disebabkan oleh penurunan fungsi intelektual.

Kemudian, berdasarkan The ICD-10 Classification of Mental and

Behavioural Disorders, WHO, Geneva tahun 1994 retardasi mental dibagi

menjadi 4 golongan yaitu :

Page 7: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50-69

Anak yang tergolong dalam retardasi ringan masih dapat dididik, dalam

artian mereka masih mampu menerima beberapa pelatihan atau pelajaran

akademik, seperti: menulis, membaca, berhitung dan lain sebagainya. Mereka juga

masih bisa diajak berkomunikasi dan bergaul dengan teman sebayanya. Secara

fisikpun masih telihat seperti anak normal pada umumnya. Anak yang tergolong

dalam kelompok ini masih bisa menyelesaikan pendidikannya, hanya mungkin

sebelum kelas V setingkat Sekolah Dasar (SD).

Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 35-49

Anak yang tergolong dalam kelompok retardasi mental sedang, sudah

mulai memiliki penampilan fisik yang berbeda dengan kebanyakan anak normal

lainnya, misalnya ukuran kepala yang lebih besar, tulang rahang yang sedikit

menonjol dan lain sebagainya. Kemampuan akademik mereka juga sudah mulai

terganggu dari kebanyakan anak normal lainnya, seperti: Kemampan berhitung,

menulis, dan membaca. Kemudian mereka sulit untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan orang lain dan juga sulit mengenal orang lain, namun biasanya untuk

mengenal orang tuanya masih bisa. Mengenai pendidikan, anak dalam kategori ini

sudah mulai kesulitan, kemungkinan hanya dapat menyelesaikan pendidikan kelas

I dan II Sekolah Dasar (SD).

Severe retardation (retardasi mental berat), IQ 20-34

Anak dalam kategori retardasi mental berat, kadang bisa disebut dengan

idiot, karena kebanyakan IQ mereka dibawah 30. Dalam kategori ini mereka

sudah tidak bisa menerima pelajaran akademik dan sulit mengenali orang-orang

didekat mereka. Dan sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan

Page 8: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

kegiatan sehari-harinya seperti: Makan, mandi dan lain sebagainya. Ditambah lagi

mereka sudah tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, sehingga membutuhkan

banyak pengawasan dari orang disekitarnya.

Profound retardation (retardasi mental sangat berat), IQ <20

Retardasi mental sangat berat, kelompok orang yang masuk dalam

kategori ini sangat membutuhkan pengawasan ekstra dari orang terdekatnya.

Mereka sudah tidak dapat melakukan hal-hal yang sewajarnya dilakukan, tingkah

laku dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain sudah tidak wajar. Banyak

kasus juga mereka dalam kelompok retardasi berat ini banyak yang dipasung.

Karena dapat melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri maupun

oang lain disekitarnya.

Menurut Sari Pediatri (2000) Banyak faktor penyebab terjadinya

keterbelakangan mental atau retardasi mental yaitu sebagai berikut:

1. Penyebab Prenatal

Penyebab prenatal atau penyebab yang terjadi sebelum bayi lahir,

yang masih dalam kandungan, penyebabnya seperti: Ibu hamil yang

sering mengkonsumsi NAPZA, kelainan kromosom sebagai penyebab

dari sindrom down yang ditandai bayi yang mempunyai fisik seperti

mongol dan menunjukkan seperti orang idiot, risiko timbulnya sindrom

down ini berkaitan dengan umur ibu saat melahirkan, ibu yang berumur

20-25 tahun saat melahirkan mempunyai risiko 1:2000, sedangkan ibu

yang berusia 45 tahun mempunyai resiko 1:30 untuk timbulnya sindrom

down tersebut. Kelainan metabolik,disebabkan dimana tubuh tidak bisa

mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin karena defisiensi

Page 9: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

enzim hidroksilase atau kelainan ini dapat timbul karena asupan yodium

ibu hamil kurang dari 20 ug, sehingga dapat mengganggu daya kerja

otak.Dapat juga disebabkan oleh infeksi intrauterin adalah ifeksi akut

pada cairan ketuban, janin dan selaput korioamnion yang disebabkan oleh

bakteri, dan lain sebagainya.

2. Penyebab Perinatal

Penyebab perinatal atau bisa dikarenakan gangguan pada waktu

proses melahirkan, penyebabnya bisa seperti: Kelahiran bayi yang tidak

sesuai dengan usia normal, yang kurang dari sembilan bulan

(prematuritas), perdarahan intravenrikular pada saat melahirkan,

penyebab lain seperti: Asfiksia, disebabkan karena bayi tidak dapat

bernafas secara spontan dan teratur, hal ini disebabkan karena ganguan

kesehatan ibu hamil selain itu juga akibat kelainan tali pusar bayi.

Kernikrerus atau dapat juga dikatakan sebagai suatu bentuk kerusakan

otak bayi yang disebabkan oleh penyakit kuning pada bayi yang baru

lahir, hal ini dapat menyebabkan fungsi pendengaran bayi dan kesulitan

belajar bayi. Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika

kadar gula dalam darah berada dibawah kadar normal yang akhirnya

dapat menyebabkan otak tidak dapat berfungsi dengan baik, zat gula ini

didapat dari makanan yang kita cerna dan serap. Selanjutnya meningitis

adalah infeksi yang terjadi pada selaput pelindung otak, sehingga

mengakibatkan sistem saraf dan otak rusak. Bisa juga karena akibat

hidrosefalus atau penumpukan cairan didalam otak yang mengakibatkan

tekanan pada otak, dan lain sebagainya.

Page 10: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

3. Penyebab Postnatal

Penyebab posnatal atau penyebab pada waktu setelah melahirkan,

seperti: Infeksi pada selaput otak (meningitis, ensefalitis), trauma, demam

tinggi yang disertai kejang yang lama, lingkungan sekitarnya yang

banyak mengandung introksikasi (timah hitam, merkuri) dan lain

sebagainya yang mempengaruhi perkembangan intelektual manusia.

Karakteristik atau cici-ciri orang yang mengalami keterbelakangan

mental (retardasi mental) menurut (Ekawati, Mariana. 2010) dapat dilihat

dari segi:

1. Fisik (Penampilan)

Kebanyakan sama seperti orang normal lainnya

Ada beberapa anggota badan yang tidak seimbang

Pertumbuhan pada gigi yang sedikit berbeda dengan orang

normal lainnya, misalnya pertumbuhan gigi yang tidak

sempurna

Sering mengeluarkan air liur

Kemampuan motorik (terdiri dari unsur saraf, otot dan otak)

perkembangannya cenderung lambat dibandingkan dengan

orang normal lainnya

Cenderung pendiam dan tidak banyak tingkah

2. Intelektual

Cenderung lambat untuk mempelajari atau menerima pelajaran

akademik

Page 11: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

Kesulitan dalam menerima hal-hal baru misalnnya, menerima

orang baru dalam lingkungannya

Kemampuan bicara atau bahasa lambat terutama pada penderita

retardasi dalam kategiri berat

Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50-70,

merupakan anak keterbelakangan mental yang kemampuan

belajarnya paling tinggi, setara dengan anak normal usia 12

tahun

Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 30-50,

kemampuan belajarnya tergolong tinggi, yang setara dengan

anak normal usia 7,8 tahun

Retardasi berat yang tingkat IQ 30 kebawah, kemampuan

belajarnya sangat rendah, yang setara dengan anak normal usia

3-4 tahun

3. Sosial

Mereka lebih sering bergaul dengan orang yang lebih muda,

seperti anak-anak

Lebih senang menyendiri atau suka mengisolasi dengan

lingkungan sosialnya

Sangat mudah dipengaruhi orang lain

Cenderung apatis, kurang aktif dengan lingkungan sosialnya,

kemampuan konsentrasinya dan kemampuan mengontrol

dirinya sendiri sangat kurang

Page 12: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

Tingkah laku dan interaksinya yang kadang kurang wajar tidak

lazim dilakukan atau diucapkan oleh kebanyakan orang normal

lainnya

Keadaan yang dialami oleh masyarakat di Desa Sidoharjo ini salah satu

faktor penyebab terjadinya keterbelakangan mental atau retardasi mental, belum

dapat diketahui secara pasti. Namun, seperti yang dijelaskan tadi bahwa mayoritas

bayi masyarakat yang mengalami keterbelakangan di Desa Sidoharjo ini terjadi

sejak mereka dilahirkan. Penyebab prenatal atau penyebab yang terjadi sebelum

bayi lahir, yang masih dalam kandungan, bisa dikarenakan saat ibu hamil kurang

mendapatkan banyak asupan gizi. Namun, salah satu informan mengaku anaknya

mengalami keterbelakangan mental mulai usia 7 bulan setelah mengalami kejang-

kejang dan demam tinggi. Hal tersebut bisa dikatakan penyebab posnatal atau

penyebab pada waktu setelah melahirkan. Bukan hanya itu saja penyebab

postnatal juga diakibatkan karena lingkungan sekitarnya yang banyak

mengandung kadar besi yang sangat tinggi. Seperti hasil penelitian yang

dilakukan oleh Fuad Fitriawan (2013), bahwa kandungan air yang ada di Desa

Sidoharjo banyak mengandung zat besi sedangkan kadar yodiumnya 0%.

Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan masyarakat Desa Sidoharjo kekurangan

zat yodium yang diperlukan oleh tubuh.

II.2.2. Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental) dalam Tinjauan

Sosiologis

Sosiologi dan masyarakat adalah suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya. Seperti dikatakan Peter L. Berger, 1985

(dalam, Suyanto, 2011), produk sosiologi adalah para pemikir yang senantiasa

Page 13: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

peka dan kritis terhadap realitas sosial. Realitas sosial ini tidak lepas dengan apa

yang dinamakan sebagai “masalah sosial”, yang dipahami oleh para sosiolog

sebagai suatu kehidupan sosial yang erat hubungannya dengan interaksi dan

tindakan sosial masyarakat. Interaksi sosial dan tindakan sosial dalam kajian

sosiologi adalah suatu proses yang sangat penting untuk membentuk suatu

kenyataan dan kehidupan sosial.

Salah satu masalah sosial yang sampai saat ini tetap ada dalam kehidupan

masyarakat adalah masalah keterbelakangan mental (retardasi mental). Retardasi

mental merupakan suatu kelainan mental seumur hidup, diperkirakan lebih dari

120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan ini (ilmi, Wahyuni, Mato,

2012). Dalam masyarakat anak-anak atau orang yang mengalami retardasi mental

ini dipandang sebelah mata, tidak sedikit orang tua yang menyembunyikan anak

mereka yang mengalami cacat mental karena meresa sebagai aib yang tidak harus

diketahui oleh masyarakat. Namun, juga ada sebagaian orang tua yang mampu

secara ekonomi yang mencari segala cara untuk mengobati anaknya.

Pola asuh yang dipilih orang tua dalam membimbing dan mendidik anak

retardasi mental yang berbeda dengan anak yang normal mengharuskan orang tua

melakukan penyesuaian diri dalam mendidiknya sehingga akan membantu

perkembangan anak retardasi mental (Widyarini, 2006 dalam Ilmi, Wahyuni,

Mato, 2012). Perkembangan sosial anak pastinya sangat dipengaruhi oleh

lingkungan sekitarnya, baik itu keluarga, masyarakat, sekolah, teman sepermainan

dan media massa. Terlebih lagi lingkungan sosial keluarga, karena keluarga

adalah tempat sosialisasi pertama yang dialami oleh anak dan sekaligus orang tua

adalah pihak terdekat dengan kehidupan anak, yang sangat membantu anak yang

Page 14: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

mengalami retardasi mental ini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitarnya.

Penerimaan orang-orang yang mengalami retardasi mental dalam

masyarakatpun kurang diterima secara baik oleh masyarakat. Banyak masyarakat

yang menyebut mereka idiot, gila, tidak waras dan lain sebagainya, tidak sedikit

juga kasus orang-orang yan mengalami kelainan mental ini diasingkan dari

masyarakat dan di pasung. Padahal tidak semua orang yang mengalami retardasi

mental tersebut masuk dalam kategori idiot. Hanya kelompok evere retardation

(retardasi mental berat) yang mempunyai IQ <20-34 yang masuk dalam kategori

idiot, karena mereka sudah tidak bisa menerima pelajaran akademik seperti

berhitung dan menulis, tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dan cara mereka

berinteraksi dan bertingkah laku mereka yang sudah tidak wajar lagi.

Namun, mereka yang masuk dalam mild retardation (retardasi mental

ringan) dengan IQ 50-69 masih bisa menerima pelajaran seperti berhitung,

membaca dan menulis. Mereka juga masih bisa berkomunikasi dan bisa mengenal

keluarga dekat mereka. Anak-anak yang masuk dalam kelompok ini seharusnya

mereka tidak boleh diasingkan dari masyarakat, namun justru sebaliknya mereka

harus tetap mendapatkan sosialisasi, baik itu dari keluarga, masyarakat, teman

sepermainan, sekolah dan lain sebagainya. Sehingga mereka dapat menyesuaikan

diri dengan lingkungannya.

Menurut Wignjosoebroto, Suyanto 2013 (dalam Narwoko, Suyanto,2013),

telah diketahui bahwa, lewat sosialisasi warga masyarakat akan saling mengetahui

peranan masing-masing dalam masyarakat, dan karenanya kemudian dapat

bertingkah pekerti sesuai dengan peranan sosial masing-masing itu, tepat

Page 15: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

sebagaimana diharapkan oleh norma-norma sosial yang ada; dan selanjutnya

mereka-mereka akan dapat saling menyerasikan serta menyesuaikan tingkah

pekerti masing-masing sewaktu melakukan interaksi sosial.

Sehingga, diharapkan bahwa orang tua lebih maksimal menjaga dan

mengawasi anak yang mengalami retardasi mental dalam proses sosialisasinya,

bukan justru sebaliknya, membiarkan anak tersebut hidup terisolasi dengan

lingkungannya, karena anak atau manusia mempunyai hak untuk berinteraksi

dengan lingkungan sekitarnya bahkan berhak untuk mendapatkan pendidikan

layaknya seperti orang-orang normal lainnya.

II.2.3. Keterbelakangan Mental (Retardasi mental) dalam Tinjauan

Hukum

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomer 4 Tahun 1997 tentang

Penyandang Cacat. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan

penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau

mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan untuk

melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari:

a. Penyandang cacat fisik;

b. Penyandang cacat mental;

c. Penyandang cacat fisik dan mental.

Merujuk dari Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

1997 Tentang Penyandang cacat mempunyai Hak Dan Kewajiban yang diatur

dalam Pasal 5 yaitu, Setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan

yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Kemudian Pasal 6,

setiap penyandang cacat berhak memperoleh:

Page 16: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

1) Pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;

2) Pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan

derajat kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya;

3) Perlakuan yang sama untuk berperan dalam pembangunan dan

menikmati hasil-hasilnya;

4) Aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya;

5) Rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan

sosial; dan

6) Hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan,

dan kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak

dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Kemudian pada Pasal 7 ayat (1) bahwa, setiap penyandang cacat

mempunyai kewajiban yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Ayat (2), kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1)

pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan dan

kemuannya.

Kemudian pada BAB IV Pasal 9 bahwa, setiap penyandang cacat

mempunyai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan

penghidupan. Serta pada Pasal 10 ayat (1) Kesamaan kesempatan bagi

penyandang cacat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan melalui

penyediaan. Ayat (2) Penyediaan aksebilitas dimaksudkan untuk menciptakan

keadaan dan lingkungan yang lebih menunjang penyandang cacat dapat

sepenuhnya hidup bermasyarakat. Ayat (3) Penyediaan aksebilitas sebagaimana

Page 17: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau

masyarakat dan dilakukan secara menyeluruih, terpadu dan berkesinambungan.

Merujuk pada Undang-Undang tersebut diatas bahwa, semua warga negara

Indonesia berhak mendapatkan pendidikan tidak terkecuali masyarakat atau anak

yang mengalami retardasi mental sekalipun, pemerintah wajib memberikan

fasilitas bagi penyandang cacat seperti yang dikutip dalam Undang-Undang

Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang cacat pada

pasal 6, bahwa setiap penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan pada

semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan; Namun, hal tersebut sangat

jauh berbeda dengan apa yang terlihat di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon

Kabupaten Ponorogo. Di Desa Sidoharjo ini belum ada perubahan yang berarti

pada masyarakatnya, dari dulu hingga sekarang masih banyak masyarakatnya

yang belum terlepas dari masalah kesejahteraan sosial dan belum mendapatkan

perhatian yang maksimal dari pemerintah, baik pemerintah Kota Ponorogo sendiri

maupun pemerintah pusat. Bagaimana hak dan kewajiban yang semestinya

diperoleh oleh masyarakat penyandang cacat dan kesamaan kesempatan seperti

yang dipaparkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 4 Tahun

1997 tersebut, jauh dari harapan masyarakat di Desa Sidoharjo atau yang

masyarakat kenal sebagai “Kampung Idiot” tersebut.

Melihat hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan

penghidupan yang diperoleh para penyandang keterbelakangan mental di Desa

Sidoharjo, seperti apa yang tertuang dalam Pasal 6, setiap penyandang cacat jauh

dari apa yang seharusnya mereka dapatkan yang sesuai Undang-Undang mengenai

penyandang cacat khususnya dalam pasal tersebut. Banyak kasus yang mana

Page 18: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

mereka tidak mendapatkan hak yang sama seperti orang normal lainnya, seperti

mendapatkannya pendidikan di semua jalur pendidikan. Terbukti di Desa

Sidoharjo ini belum ada SLB (Sekolah Luar Biasa) maupun sekolah inklusi baik

itu SD, SMP atau SMA. Padahal sekolah inklusi penting bagi anak-anak yang

ingin mendapatkan pendidikan, yang memang seharusnya mereka dapatkan

seperti anak normal lainnya.

Selain itu juga,untuk rehabilitasi bagi para penyandang belum ada

perhatian yang maksimal dari pemerintah daerah itu sendiri. Pemerintah daerah

sebagai regulator pemegang kekuasaan diharapkan dapat memberikan perhatian

yang maksimal untuk menangani kasus ini, seperti mendapatkan rehabilitasi dan

pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial. Karena bagaimanapun juga, mereka-

mereka yang penyandang keterbelakangan berhak untuk mendapatkan kehidupan

yang layak seperti halnya masyarakat normal lainnya.

Kasus lainnya, disaat PEMILU seperti Pemilihan Kepala Desa Sidoharjo

banyak masyarakat yang mengalami keterbelakangan mental tidak dimasukkan

kedalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). Berdasarkan Perda Kab Ponorogo No.6

Tahun 2006, hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan per undang-undangan

yang berlaku, karena semua WNI yang sudah berusia tujuh belas tahun atau sudah

menikah maka ia sudah memiliki hak pilih dalam Pemilu. Kemudian sudah

banyak peraturan bahwa penyandang cacat maupun penyandang disabilitas tetap

memperoleh hak politiknya. Hal ini berdarkan hasil penelitian yang berjudul

“Implementasi Pemilihan Kepala Desa Di Kampung Idiot Desa Sidoharjo

Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo” yang dilakukan oleh Rooza Meilia

Anggraini. Mereka berhak menyalurkan hak pilihnya sebagaimana warga yang

Page 19: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

normal lainnya, dengan melalui prosedur yang ditetapkan oleh PAWASLU,

seperti melaui pendampingan dan lain sebagainya.

Setelah melakukan penelitian “Stigmatisasi pada Masyarakat Kampung

Idiot” ini, peneliti menemukan bahwa tidak semua warga masyarakat penyandang

keterbelakangan mental di Desa Sidoharjo masuk dalam DPT (Daftar Pemilih

Tetap). Selain itu juga tidak adanya pendampingan atau sosialisasi khusus kepada

para penyandang maupun pihak keluarga penyandang mengenai aspirasi dalam

pemilihan umum. Padahal merujuk dari Undang-Undang Negara Republik

Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang cacat, penyandang cacat

mempunyai Hak Dan Kewajiban yang diatur dalam Pasal 5 yaitu, setiap

penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek

kehidupan dan penghidupan, terutama hak untuk mendapatkan hak politik mereka.

II.3. Profil Desa Sidoharjo

Desa Sidoharjo adalah sebuah desa yang ada di wilayah Jawa Timur,

tepatnya di Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Dari pusat kota Ponorogo

menempuh jarak sekitar 5 Km ke arah Selatan. Menurut data dari BPS (Badan

Pusat Statistik) Kabupaten Ponorogo tahun 2014, desa Sidoharjo terbagi menjadi

31 RT dan 3 RW, yang terbagi menjadi 3 Dusun yaitu Dusun Sidowayah, Dusun

Klitik dan Dusun Karangsengon. Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun

2010 Desa Sidoharjo mempunyai jumlah penduduk sekitar 5.235 jiwa, yang

terdiri dari 1.618 kepala keluarga, yang semuanya merupakan warga negara

Indonesia pribumi, tanpa ada warga negara asing.

Desa Sidoharjo mayoritas masih sangat bergantung dengan alam, terutama

pada sentor pertanian dan perkebunan. Namun begitu banyak kendala yang

Page 20: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

dihadapi oleh masyarakat, karena wilayahnya sebagaian besar berbatu kapur dan

proses pengairan yang sulit sehingga, pertanian tidak begitu menjadi produksi

pangan yang dapat diandalkan oleh masyarakat Desa Sidoharjo tersebut. Hal ini

dapat dilihat didalam profil Desa Sidoharjo 2013, selain dari kondisi geografi di

Desa Sidoharjo didominasi oleh lahan pertanian seluas 658,30 ha/m2, pemukiman

119,70 ha/m2 sedangkan luas lahan non pertanian 441 ha/m2 juga dapat dilihat

dari mata pencaharian penduduk di desa tersebut mayoritas adalah petani dan

buruh tani serta dapat dilihat dari luas lahan pertanian yang sangat luas. Namun,

masih ada beberapa masyarakat Desa Sidoharjo yang bekerja sebagai pedagang,

sopir, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Swasta, TNI-POLRI, buruh industri

dan buruh bangunan.

Sedangkan latar belakang pendidikan masyarakat Desa Sidoharjo masih

tergolong sangat rendah, karena mayoritas masyarakatnya didominasi oleh

tamatan Sekolah Dasar (SD), bahkan ada juga yang tidak tamat Sekolah Dasar

(SD) maupun yang bahkan tidak pernah sekolah. Dan tidak sedikit juga yang

tamat SLTP dan SMA apalagi yang tamat sampai ke Perguruan Tinggi. Hal

tersebut tidak terlepas dari fasilitas pendidikan yang ada di desa tersebut yang

merupakan komponen sangat penting dalam kehidupan masyarakat, agar dapat

menunjang proses pendidikan masyarakat Desa Sidoharjo. Pemerintah Kabupaten

Ponorogo menyediakan beberapa fasilitas pendidikan di Desa Sidoharjo, berikut

fasilitas pendidikan yang ada di desa tersebut: TK (Taman Kanak-Kanak) Swasta

sebanyak dua gedung/unit, SD (Sekolah Dasar) Negeri tiga gedung/unit, SMP

(Sekolah Menengah Pertama) Negeri satu gedung/unit.

Page 21: DALAM KONTEKS HISTORIS MASYARAKAT DI DESA …repository.unair.ac.id/31845/3/RizaDian_Bab2.pdf · penderita Cacat Fisik dan Mental ... disebabkan oleh gangguan jiwa. Keterbelangan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STIGMA MASYARAKAT PONOROGO... RIZA DIAN A

Jumlah penduduk berdasarkan data yang didapat dari BPS (Badan Pusat

Statistik) Kabupaten Ponorogo, penderita cacat fisik dan mental berjumlah 239

orang, yang terdiri dari 11 orang tuna netra, 32 orang tuna rungu, 13 orang tuna

wicara, 7 orang tuna rungu dan wicara, 14 orang tuna daksa, 8 orang tuna grahita,

dan 111 orang cacat mental, sisanya 43 orang cacat ganda. Dari data tersebut

dapat dilihat bahwa, sebagian besar masyarakat Desa Sidoharjo sebagian besar

menderita cacat mental, yaitu sebesar 111 orang dari 239 orang yang menderita

cacat fisik dan mental.

Sejauh ini fasilitas kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

Ponorogo yang ada di desa tersebut yaitu: puskesmas pembantu sebanyak satu

unit, Polindes satu unit dan Posyandu tujuh unit/tempat. Dari fasilitas tersebut

banyak peralatan maupun obat-obatan yang belum tercukupi dengan baik.

Terlebih lagi untuk tenaga medisnya, belum ada tenaga medis yang khusus

menangani para penyandang berkebutuhan khusus tersebut. Yang ada hanyalah

bidan dan perawat. Sehingga untuk penyandang yang perlu penanganan khusus

harus dibawa ke rumah sakit yang ada di Kota Ponorogo.