.Dalam Angkot - Pustaka Ilmiah Universitas...

2
@~~ Pikiran Rakyat (} ::~~~~D O(NON UNPAO ) :,- .._._==---::-:::=----....., i ) I ::::.- ~/ ---- ---- ----- ------- ----- - ------- -------- -- --.- - -- -- - - -- -------- - - -------- --- - ----- - - - -- ----~ L o Senin _Cl Selasa Rabu Kamls C, Jumat i} Sabtu C:' MlI1ggu 8 ( 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 \. ~_~ 18__~~ 20_ 21 22 23 24 25 26 __ ~7 ~8 ~ ?_~ 3: .,~~~~~ ~ Pe~ ;2~1'!! . ~?S _'J.~:.£ ;;;~_C!~~ Q~~~ Q_f!.~s Waspadai Perampokan .Dalam Angkot S AYA baru saja mengalami musibah perampokan di Ban- dung, tepatnya Jumat (24/2), pukul ix.ao WIB. Saya menaiki angkot jurusan Cicadas-Cibiru, arah ke Cica- das, dari Soekarno-Hatta, Saat saya menaiki angkot tersebut tidak ada hal yang mencurigakan. Se- lain ada enam penumpang yang duduk di belakang dan seorang supir. Enam penumpang itu terdiri dari 2 karyawati, 1 ibu-ibu, i lelaki berkacamata dan mengenakan.jaket kulit, dan 2 anak SMA (laki-laki dan perempuan). Tak lama kemudian naik seorang ba- pak berjaket kulit, duduk di samping sopir dan seorang lelaki duduk di bangku belakang paling ujung, segaris dengan sopir. Berselang beberapa menit, salah seorang dari karyawati itu turun, dan lelaki berkacamata itu ke- mudian pindah ke bangku yang dekat dengan pintu angkot (yang sebelum- nya ditempati karyawati yang turun). la duduk sambil menutupi pintu , angkotdengan badannya dan kemudi-: an mengeluarkan pistol, berteriak mengarahkan agar sopir terus berjalan, danjangan sampai terjebak kemacet- an. Sang perampok meminta barang berharga penumpang, kami semua kaget luar biasa dan hanya mampu berdiam diri. la kemudian mengambil Blackberry milik karyawati tadi. Dua anak SMA tersebutjuga ditodong. Na- mun mereka mengaku tidak memiliki apa-apa, Pistol kemudian mengarah ke saya, ia meminta dompet dan telefon seluler. Saya bilang tidak membawa bararig berharga apapun. Saat perampok mengancam saya dengan pistol dan terus memaksa, tiba- tiba angkot yang kami tumpangi mele- wati polisi lalu lintas yangmengatur kemacetan. Posisi kami sudah mele- wati Carrefour Sarnsat. Perampok tersebut panik. Angkot kami pun di- mintanya untuk berbelok ke luar jalur Cicadas-Cibiru, kami memasuki wila- yah yang tidak saya kenali. Perampok terus mengancam kami untuk tidak berbuat macam-macam. Namun sepertinya dia lupa untuk meminta barang berharga lagi, karena panik melihat polisi. la juga terus berkomunikasi melalui telefon seluler dengan rekarmya yang akan menjemput. Posisi angkot dan I( lip j n g Hum a 5 U n pad :20 1 :2

Transcript of .Dalam Angkot - Pustaka Ilmiah Universitas...

@~~ Pikiran Rakyat (}::~~~~DO(NON UNPAO ):,- .._._==---::-:::=----.....,i ) I::::.- ~/---- ---- ----- ------- ----- - ------- -------- -- --.- - -- -- - - -- -------- - - -------- --- - ----- - - - -- ----~L o Senin _Cl Selasa • Rabu Kamls C, Jumat i} Sabtu C:' MlI1ggu 8

( 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

\. ~_~ 18__ ~~ 20_ 21 22 23 24 25 26 __~7 ~8 ~ ?_~ 3:

.,~~~~~ ~ Pe~ ;2~1'!! . ~?S _'J.~:.£ ;;;~_C!~~Q~~~ Q_f!.~s

Waspadai Perampokan.Dalam Angkot

SAYA baru saja mengalamimusibah perampokan di Ban-dung, tepatnya Jumat (24/2),

pukul ix.ao WIB. Saya menaiki angkotjurusan Cicadas-Cibiru, arah ke Cica-das, dari Soekarno-Hatta,Saat saya menaiki angkot tersebut

tidak ada hal yang mencurigakan. Se-lain ada enam penumpang yang dudukdi belakang dan seorang supir. Enampenumpang itu terdiri dari 2 karyawati,1ibu-ibu, i lelaki berkacamata danmengenakan.jaket kulit, dan 2 anakSMA (laki-laki dan perempuan).Tak lama kemudian naik seorang ba-

pak berjaket kulit, duduk di sampingsopir dan seorang lelaki duduk dibangku belakang paling ujung, segarisdengan sopir. Berselang beberapamenit, salah seorang dari karyawati ituturun, dan lelaki berkacamata itu ke-mudian pindah ke bangku yang dekatdengan pintu angkot (yang sebelum-nya ditempati karyawati yang turun).la duduk sambil menutupi pintu

, angkotdengan badannya dan kemudi-:an mengeluarkan pistol, berteriakmengarahkan agar sopir terus berjalan,danjangan sampai terjebak kemacet-an. Sang perampok meminta barangberharga penumpang, kami semuakaget luar biasa dan hanya mampuberdiam diri. la kemudian mengambilBlackberry milik karyawati tadi. Duaanak SMA tersebutjuga ditodong. Na-mun mereka mengaku tidak memilikiapa-apa, Pistol kemudian mengarah kesaya, ia meminta dompet dan telefonseluler. Saya bilang tidak membawabararig berharga apapun.Saat perampok mengancam saya

dengan pistol dan terus memaksa, tiba-tiba angkot yang kami tumpangi mele-wati polisi lalu lintas yangmengaturkemacetan. Posisi kami sudah mele-wati Carrefour Sarnsat. Perampoktersebut panik. Angkot kami pun di-mintanya untuk berbelok ke luar jalurCicadas-Cibiru, kami memasuki wila-yah yang tidak saya kenali. Perampokterus mengancam kami untuk tidakberbuat macam-macam. Namunsepertinya dia lupa untuk memintabarang berharga lagi, karena panikmelihat polisi.la juga terus berkomunikasi melalui

telefon seluler dengan rekarmya yangakan menjemput. Posisi angkot dan

I( lip j n g Hum a 5 U n pad :20 1 :2

motor penjemput itu sempat terpisahjauh. Sang perampok pun terihatmarah dengan rekannya dan memintauntuk cepat menyusul. Beberapa menitkemudian, rekan perampok datang.Angkot kami menepi dan perampok ituturun sambil tetap mengancam agarjangan melapor. Kejadian menegang-kan tersebut berlangsung sekitar 20menit.

Motor yang menjemput pelaku ituberjenis kendaraan matic, berwarnamerah dengan nomor polisi D8825 YA Saya dan karyawatiyang diambil Blackber-rynya turun dan pin-dahke

angkotlain, tetapi kamiberpisah. Saya tidakmau mengambil risikomenggunakan angkot yang sama,walaupun sang sopir mengatakan iaakan kembali ke jalur awal. Sementarapenumpang lain tetap c1iangkot yangsama dan ikut berbalik arah lagi. Sayatidak sempat mencatat nomor polisiangkot karena panik begitu berhasilmeloloskan diri. .

Setelah perampok pergi, saya sem-pat mengeluarkan telefon seluler untukmeminta bantuan tetapi dicegah olehpenumpang lelaki berjaket kulit yang ,duduk di depan. la mengatakan tidak

,perlu untuk melapor karena toh kOI1-

disi kita sudah aman. Saya berspeku-lasi,jangan-jangan mereka komplotan,dan memutuskan untuk segera lari.

Setelah itu saya dijemput teman danbermaksud melaporkan kejadian. Ka-milalu ke Polsek Cibeunying Kidul danmenyampaikan laporan tersebut. Na-mun petugas mengatakan untuk mela-porkan ke kepolisian yang dekat de-ngan tempat kejadian perkara karenadaerah tersebut bukanlah daerah ope-rasi Polsek Cibeunying Kidul. Namun

sayangnya ketika karni berta-nya ke polsek mana kami

hams melapor, merekatidak memberikan

jawaban pasti.

Alasan-nya tidak tahu

persis mengenaipembagian wilayah ope-

rasi, mereka tidak begitu yakin.Saya cukup terkejut dan kecewa, ba- ,gaimana mungkin mereka tidak tahupembagian wilayah.

Di Polsek Cibeunying Kidul sayasempat c1imintaiKTPuntuk dicatatidentitasnya. Kami kemudian disaran-kan untuk datang ke Polrestabes Ban-dung, dengan alasan Polrestabes Ban-dung memiliki cakupan wilayah yanglebih luas untuk menanganikasus ini,Setelah sampai di Polrestabes Ban-dung, karni bertemu dengan seorangpolisi dan menceritakan kejadian. Na-mun ternyata kami hams berpindah

kantor lagi, karena menurut polisi ter-sebut kantor ini hanya mengurusi ba-gian pengawalan, pariwisata, dan lain-nya,

Dengan niat untuk membuat lapor-an kejahatan yang baru saya alami danmencegah terjadi hal serupa, kami per-gi ke Polwiltabes Bandung. Kami ber-temu dengan tigapolisi pria dan satupolisi wanita. Saya menceritakan keja-dian yang dialami. Namun katanya sa-ya tidak bisa membuat laporan.karenastatus saya hanyalahsebagai saksi.

Saya bingung, kondisi saya saat ituikut ditodong, hanya saja selamat kare-na pelaku panik melihat polisi lalu lin-tas. Apakah saya tidak bisa disebut se-bagai korban? Saya mencoba berpikirpositif, mungkin saja memang itu pro-sedurnya, karena saya awam untukmasalah seperti ini.

Saya pun mengatakan ingat nomorpolisi motornya dan jenis kendaraanyang digunakan. Akan tetapi, menurutpetugas, nomor polisi kendaraan itupalsu dan sulit dilacak. Nomor polisiuntuk motor itu antara 2000-6999,sedangkan motor perampok itu angkadepannya 88, nomor untuk mobil bun-tung. Baiklah, percuma ternyata.

Saya kembali rneminta agar kasus inidicatat dan meminta tindakan polisi.Entah itu melakukan patroli ataupengamanan yang lebih ketat, agarmasyarakat mendapat jaminankeamanan, karena pelaku masih berke-liaran, dan bisa saja kembalimelakukan aksinya.

Kepada warga Bandung, khususnyapara perempuan yang menggunakankendaraan umum, hendaknya senan-tiasa waspada dan berhati-hati. Semo-ga mengalarni kejadian yang sama.

Sayajuga berharap agar pihak ke-polisian yang katanya ingin melawanpremanisme, menjadi pengayom danpelayan masyarakat, bisa lebih bijakmenanggapi laporan masyarakat, baikyang menjadi korban secara materimaupun secara psikis. Terima kasih.

Nafielah MahrnudahMahasiswa Jurnalistik

Universitas PadjadjaranJIn. Raya Bandung Sumedang

KM 21, JatinangorSumedang