DAKWAH DAN PEMBERDAYAAN UMAT ISLAM DI INDONESIA

Oleh :Moh. Sholekhuddin 138324006M. Aditya Nugraha P. 138324014Angghraz Febri S. 138324040

DAKWAH DAN PEMBERDAYAAN UMATISLAM DI INONESIA

Oleh :Moh. Sholekhuddin 138324006M. Aditya Nugraha P. 138324014Angghraz Febri S. 138324040

Dakwah sejatinya dapat memberikan kontribusi yang luar biasa bagi pemberdayaan umat Islam dalam berbagai bidang. Namun, realitasnya ajaran Islam tentang dakwah oleh sebagian orang hanya dipahami sebagian saja, dalam arti dakwah hanya dipahami secara keagamaan saja misalnya dalam bentuk nasihat, pengajian, dan acara-acara keagamaan.

melalui dakwah umat Islam di Indonesia harus menjadi umat yang moderat, saling bahu-membahu, dan memiliki tujuan bersama untuk maju dalam berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi, moderat dapat diartikan sejahtera. Dalam bidang budaya, moderat dapat diartikan tidak ekstrim, harus bisa beradaptasi dengan budaya dengan tetap melakukan filter yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam bidang politik, moderat dapat diartikan terbuka, terbuka untuk berinteraksi dan berdialog dengan pihak manapun dengan tanpa memaksakan ideologi politik. Dalam bidang pendidikan, moderat dapat diartikan berpendidikan tinggi, umat Islam Indonesia harus maju dan tidak terbelakang dalam pendidikan. Dalam bidang keagamaan, moderat dapat diartikan menerima perbedaan, umat Islam Indonesia harus bersikap bijaksana dalam menghadapi realitas kemajemukan dengan menunjukkan sikap menghormati dan mengasih sayangi dan tidak saling membenci.

PENGERTIAN DAKWAHMenurut A. Hasmy dalam bukunya Dustur Dakwah Menurut al Qur’an mendefinisikan dakwah yaitu mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariat Islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.

Menurut Syekh Ali Mahfud, dakwah Islam adalah memotivasi manusia agar melakukan kebaikan menurut petunjuk, menyuruh mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka berbuat kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagian dunia dan akhirat.

Menurut Amin Rais, dakwah adalah gerakan simultan dalam berbagai bidang kehidupan untuk mengubah status quo agar nilai-nilai Islam memperoleh kesempatan untuk tumbuh subur demi kebahagiaan seluruh umat manusia.

Lanjutan………Menurut Toha Yahya Umar, dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan tentang dakwah sebagai berikut.1. Dakwah itu adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan terencana.2. Usaha dakwah itu adalah untuk memperbaiki situasi yang lebih baik dengan

mengajak manusia untuk selalu ke jalan Allah SWT.3. Proses penyelengaraan itu adalah untuk mencapai tujuan yang bahagia dan

sejahtera, baik di dunia maupun akhirat.

FAKTA EMPIRIK TENTANG KONDISI UMAT ISLAM INDONESIA DALAM BERBAGAI BIDANG

Pertama, secara ekonomi. Berdasarkan berita resmi statistik Badan Pusat Statistik tanggal 2 Januari 2013, jumlah penduduk miskin di Indonesia September 2012 mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Membicarakan tentang kemiskinan di Indonesia sama dengan membicarakan kemiskinan umat Islam karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Oleh karena itu perhatian dan tindakan konkrit diperlukan untuk mencari solusi perlu segera dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan dan kesenjangan yang mencolok.

Kedua, secara budaya. Umat Islam di Indonesia banyak yang disetir oleh budaya asing sehingga tanpa disadari mereka telah berkiblat pada budaya mereka seperti dalam hal gaya hidup, pergaulan, pakaian, makanan, dan lain-lain. Sebagian generasi muda Islam Indonesia dewasa ini sudah mengarah pada kecenderungan untuk berkiblat pada budaya tersebut, misalnya dalam merayakan kelulusan sekolah, mereka berfoya-foya pesta di jalanan, di tempat-tempat dunia gemerlap (dugem), pesta minuman keras, dan melakukan seks bebas (free sex).

Lanjutan………..Ketiga, secara politik. Umat Islam di Indonesia masih banyak yang menjadi obyek politik, mudah terbawa arus bagaikan bui di lautan, dibawa ke sana ke sini, tergantung pada elit yang mengajak, tidak bergantung pada pendirian yang benar. Kasus politik uang (money politic) juga sering mewarnai elit politik muslim, politik kekuasaan menjadi orientasi mereka dalam berpolitik bukan politik kebangsaan (politik yang memenuhi amanat rakyat) yang diperjuangkan.

Keempat, secara pendidikan. Umat Islam di Indonesia masih banyak yang belum mengenyam pendidikan yang memadai, khususnya pendidikan formal. Hal ini menyebabkan umat Islam menjadi terbelakang dan dipandang sebelah mata oleh pihak lain. Keadaan yang demikian membuat kita sering menjadi pihak yang mudah dibodohi.

Kelima, secara keagamaan. Umat Islam di Indonesia masih banyak yang belum memiliki komitmen keagamaan yang baik, misalnya banyak yang terlibat dalam kasus korupsi, tingkat kepeduliannya masih rendah, senang dan bahkan bangga melakukan perbuatan dosa, dan di sisi lain dalam hal pelaksanaan kewajiban agama, masih banyak yang belum shalat, puasa, dan menunaikan zakat.

DAKWAH DAN BENTUK KONKRIT PEMBERDAYAAN UMAT ISLAM INDONESIA

1. Konsep DakwahSecara sederhana, dakwah berarti menyeru dan mengajak serta memberdayakan diri sendiri dan orang lain untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi kehidupan dan hal itu tidak hanya dalam hal keagamaan tetapi berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan manusia agar selalu berada di jalan yang benar.

Namun menurut tokoh agama, dakwah merupakan suatu aktivitas seorang muslim untuk menyebarkan ajaran islam ke muka bumi yang penyampaiannya diwajibkan kepada setiap muslim yang mukallaf sesuai dengan kadar kemampuannya. Dakwah merupakan satu bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Dalam ajaran agama Islam, merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya yang berisi seruan kepada keinsyafan atau mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi atau masyarakat.

Dakwah bisa dilakukan dengan :1) Lisan, yaitu dengan cara memberi nasihat, mengingatkan diri sendiri

dan orang lain apabila melakukan kesalahan agar selalu berada di jalan yang benar.

2) Perbuatan, yaitu dengan cara berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain sesuai dengan profesi masing-masing.

3) Pendayagunaan materi atau harta benda, yaitu dengan cara mendayagunakan sebagian harta yang dimiliki untuk membantu atau memberdayakan orang-orang yang tidak mampu agar berdaya secara ekonomi. Misalnya zakat, infaq dan sedekah.

Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah, minimal untuk dirinya sendiri

Menurut Reza M. Syarief, dakwah mempunyai dua implikasi, yang pertama adalah amar makruf, dan yang kedua adalah nahi munkar. Amar makruf adalah moral support, yakni setiap orang atau pemimpin harus bisa memberikan peluang yang sebesar-besarnya untuk tumbuhnya kebaikan. Sedangkan nahi munkar itu adalah moral control, yakni melakukan proteksi terhadap keburukan supaya tidak muncul ke atas permukaan.

Sukses atau tidaknya suatu dakwah bukanlah diukur lewat gelak tawa atau tepuk riuh pendengarnya, bukan pula dengan ratap tangis mereka. Sukses tersebut diukur lewat bekas yang ditinggalkan dalam benak pendengarnya atau kesan yang terdapat dalam jiwa yang kemudian tercermin dalam semua tingkah laku objek dakwah.

Tujuan dakwah adalah nengubah tingkah laku manusia, dari tingkah laku yang negatif menjadi tingkah laku positif. Karena tingkah laku manusia bersumber dari jiwanya, maka dakwah yang efektif adalah dakwah yang bisa diterima jiwa, yakni dakwah yang sesuai dengan hati atau jiwa .

Dakwah secara khas dibedakan dari bentuk komunikasi lainnya, khususnya pada cara dan tujuan yang akan dicapai, yaitu secara persuasif dan mengharapakan terjadinya perubahan atau pembentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam. Dapat pula dibedakan dari segi komunikatornya, secara umum muslim dan secara khusus ulama. Dari segi pesan, dakwah bersumber dari al-Qur'an dan hadist. Dari segi tujuannya melaksanakan ajaran Islam bagi kaum muslim. Sehingga esensi dari dakwah islam itu sendiri adalah tindakan membangun kualitas kehidupan manusia secara utuh.

Bentuk Konkrit Pemberdayaan Umat Islam dalam Berbagai Bidang

a) Dalam Bidang EkonomiUntuk memutus rantai kemiskinan yang ada, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan dan kesehatan. Tetapi tidak cukup hanya dengan pendidikan dasar saja. Selain itu, bisa juga melalui program-program konkret yang dirintis pemerintah seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), program pemberian dana atau peminjaman modal untuk dikembangkan pada usaha yang produktif, program pelatihan keterampilan usaha, ataupun program pendampingan.

b) Dalam Bidang PendidikanUmat Islam yang belum mengenyam pendidikan secara memadai, khususnya pada pendidikan formal, perlu mendapat penyuluhan akan arti pentingnya pendidikan melalui program partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.

Lingkaran kemiskinan memiliki hubungan erat dengan realitas pendidikan masyarakat khususnya pada pendidikan formal, orang yang ekonominya pas-pasan sulit meneruskan pendidikan anaknya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi karena untuk memenuhi kebutuhan hidup saja selain keperluan sekolah yang sudah tinggi. Oleh karena itu, perlu dirintis pendidikan murah bahkan gratis dengan tetap memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.

c) Dalam Bidang BudayaFenomena sebagian besar generasi muda Islam sudah mulai bergeser ke Barat, misalnya budaya dalam pergaulan, berpakaian, gaya hidup, dan sebagainya. Sikap dan perilaku yang sering mereka tunjukkan adalah kebebasan tanpa kontrol norma-norma agama. Realita yang demikian perlu segera mendapat sentuhan untuk diluruskan melalui program kegiatan yang lebih menarik bagi anak muda, misalnya kompetisi olahraga, unjuk keterampilan, kegiatan keagamaan, dan sebagainya.

d) Dalam Bidang PolitikPosisi umat Islam di Indonesia dalam bidang politik masih belum menunjukkan posisi tawar yang tinggi, mereka masih banyak yang menjadi sasaran politik uang (money politic), dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu pemberdayaan politik umat Islam, misalnya dilakukan pencerahan politik melalui penyuluhan, bahwa politik itu sesungguhnya mulia apabila dilakukan dengan benar, dilakukan dengan prinsip kejujuran sesuai hati nurani, dilakukan dengan keadilan, tidak melihat uang yang diberikan, akan tetapi melihat figur yang baik, jujur, cerdas, dan amanah.

e) Dalam Bidang KeagamaanPerlu adanya penyadaran bagi umat Islam bahwa ketika seseorang itu sudah menjadi muslim maka ada konsekuensi untuk mematuhi apa saja yang digariskan oleh Islam, baik dalam bentuk perintah maupun larangan.Penyadaran itu dapat dimulai dari para orang tua kepada anak-anaknya yang dimulai sejak dini, dari para guru kepada muridnya, dari tokoh agama atau tokoh masyarakat kepada umatnya, dari pemimpin kepada rakyatnya. Oleh karena itu, disinilah diperlukan keteladanan terlebih dahulu dari generasi yang lebih tua agar proyeksi menjadikan generasi muda menjadi pemeluk agama yang konsisten dapat terwujud dengan mudah.

PIHAK YANG BERPERAN DALAM PEMBERDAYAAN UMAT ISLAM DI INDONESIA

Jumlah penduduk Indonesia yang terbanyak adalah penduduk yang beragama Islam yang tersebar di seluruh penjuru. Oleh karena itu maka timbul aliansi-aliansi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memang serius mengambil peran dalam pemberdayaan umat Islam di Indonesia ini. Banyak sekali peran-peran yang harus diisi dalam pemberdayaan umat Islam di Indonesia ini, seperti misalnya bidang kependidikan, pengembangan masyarakat, kajian keagamaan dan lain sebagainya.

Sebenarnya setiap individu sebagai umat Islam haruslah ikut andil dan berperan dalam pemberdayaan umat Islam di Indonesia ini.

Allah berfirman: QS. At-Tahrim, 66 : 6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. 66. At-Tahrim: 6).

Maksudnya kita sebagai umat Islam itu wajib dalam mendakwahkan Islam kepada seluruh umat dan tetap menjaga kebenaran-kebenarannya. Dan saling menjaga dan mengingatkan antar sesama umat Islam dalam menjalankan aturan-aturan agama. Dalam hal ini Indonesia yang memiliki banyak sekali pemeluk agama Islam maka banyak pula yang berperan didalamnya, mulai dari setiap individu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), hingga Pemerintah.

SekianDan

Terima Kasih