Daily Report - research.valbury.co.idresearch.valbury.co.id/resources/files/vas/News190521.pdf1...

11
1 Research Department - email : [email protected] NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART \ Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSG dalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasi dari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5907.121 +80.253 13391.057 7140.620 LQ-45 917.196 +17.025 2174.748 4050.739 MARKET REVIEW MARKET VIEW Bursa saham regional memulai perdagangan pada awal pekan dengan pelemahan setelah sejumlah perusahaan teknologi dan pabrikan microchip memutuskan hubungan kerjasama dengan Huawei menyusul ultimatum dari Presiden Donald Trump pada pekan lalu yang menyatakan bahwa Huawei dan ZTE dianggap dapat digunakan pemerintah China untuk memata-matai AS dan mengancam keamanan nasional Amerika Serikat sehingga harus dimasukan kedalam daftar hitam. Selain itu, Huawei juga tidak akan mendapatkan akses untuk aplikasi dan layanan yang merupakan hak cipta Google sehingga sistem pengoperasian smartphone Huawei tidak dapat diperbaharui. Situasi politik yang semakin memanas paska kenaikan tariff terhadap impor China sebesar 25% terhadap US$250 miliar dan deadlock negosiasi dagang menghantarkan koreksi pada bursa saham Asia Timur. Indeks Komposit Shenzhen yang memiliki mayoritas emiten berbasi teknologi kembali terkoreksi 84.08 poin, atau 0.93% ke 8,916.11 akibat efek berantai dari supply chain Huawei. Indeks Komposit Shanghai dan Hangseng juga turun masing-masing sebesar 0.41% dan 0.57% ke 2,870.6 dan 27,787.61. Sentimen perdagangan pada awal pekan diberatkan dengan kembali tingginya Indeks Volatilitas (VIX) hingga disekitar 7%, menandakan kepanikan pasar dengan USDJPY yang turun dibawah 110 per dolar AS. Indeks Nikkei 225 berhasil menguat tipis 51.64 poin, atau 0.24% ke 21,301.73 setelah tingkat pertumbuhan PDB Jepang menguat diatas konsensus, 2.1% secara YoY dan 0.5% secara QoQ, lebih tinggi dibandingkan konsensus di -0.2% dan -0.1%. Kendati demikian, tingkat produksi industri masih mencatatkan -0.6% secara MoM. Situasi politik yang memanas dengan Iran memberikan support bagi harga minyak WTI yang bertahan diatas US$63 per barel. IHSG berhasil rebound setelah mengalami koreksi mingguan yang terdalam sejak 13 bulan terakhir. Indeks berhasil naik 80.253 poin, atau 1.385 ke 5907.121 dengan rebound pada seluruh sektor terkecuali pertanian. Sektor aneka industri dan industri dasar memimpin penguatan sebesar 2.63% dan 2.47%. Investor asing kembali net sell Rp642.81 miliar dengan nilai tukar rupiah yang melemah ke Rp14478 per dolar AS. Selain dikarenakan faktor eksternal yang menghangat, koreksi IHSG diperparah dengan gejolak politik menyusul keputusan hasil KPPU yang berusaha untuk didelegitimasi oleh sejumlah oknum. Pencapaian perekonomian nasional pada triwulan I 2019 tumbuh 5,07%, ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang cukup sehat sejalan dengan terjaganya inflasi pada tingkat yang rendah. Momentum pertumbuhan masih dapat dipertahankan di atas 5%, meskipun Indonesia tetap harus meningkatkan kewaspadaan terhadap perlambatan faktor eksternal yang tercermin dari perlemahan pertumbuhan ekspor nasional. Pemerintah akan menjaga momentum untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi sesuai target. Diantaranya dengan meningkatkan ekspor dan menjaga daya beli masyarakat. Selain itu pemerintah harus menjaga pemulihan invetasi dan eskpor dengan tetap menjaga pertumbuhan konsumsi melalui perbaikan daya beli, stabilitas harga dan perkuatan kepercayaan konsumen. Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3%-5,6% dalam RAPBN 2020. Padahal, sejumlah faktor masih menjadi kendala bagi pemerintah untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi RAPBN 2020. Sejumlah faktor mulai dari aspek tantangan global hingga kendala keterbatasan output potensialnya. Demikian dengan infrastruktur pendukung belum terdistribusi secara merata. Kelemahan dari sisi infrastruktur tersebut membuat industri manufaktur masih terkonsentrasi di kawasan Pulau Jawa. Di samping itu, pemerintah juga menghadapi persoalan demografi dan dinamika global yang terus berlanjut. Pemerintah Cina mengancam akan membalas sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan teknologi, Huawei, karena menganggapnya sebagai upaya untuk membatasi perdagangan internasional. Cina menentang negara-negara yang menjatuhkan sanksi sepihak terhadap perusahaan Cina, dan mengancam akan mengambil tindakan. Konfrontasi atas Huawei terjadi di tengah perang dagang yang lebih luas antara AS dan Cina, dengan kedua belah pihak memberlakukan tarif agresif pada sektor impor. House of Representative dari Partai Republik, Justin Amash, menyerukan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump. Amash merekomendasikan Kongres untuk mengejar dakwaan terhadap Trump atas tuduhan menghalang-halangi upaya hukum terkait penyelidikan Kementerian Kehakiman atas dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016 yang dipimpin Robert Mueller. Terbatasnya katalis positif bagi pasar, sisi lain pasar dihadapi bauran sentimen negatif terutama ekternal dari ketidakpastian global yang diakibatkan perang dagang serta dari dalam negeri aksi demo besar-besaran yang dilakukan masyarakat atas proses pemilu, diperkirakan mendorong IHSG bergerak mixed dan rawan take profit. Daily Report 21 May 2019 PTPP telah capai 21% dari target kontrak baru 2019 WTON telah capai 19.84% dari target kontrak baru 2019 WTON targetkan pendapatan 2019 Rp7,96 triliun WSBP tingkatkan kontrak dari eksternal ANTM jajaki proyek hilirisasi hingga USD13,2 miliar ENRG optimis pendapatan meningkat dengan beroperasi SGP II TBIG bukukan pendapatan Rp1,13 triliun APLN siap lunasi obligasi jatuh tempo pada Juni 2019 DILD garap proyek Rp14,2 triliun di jalur MRT BKDP akan melakukan private placement AGRO berencana rights issue MAYA berencana rights issue dan terbitkan subdebt SDRA kembangkan QR MIKA targetkan pertumbuhan EBITDA 11-13% PRIM jajaki suntikan dana dari investor Eropa BEEF perluas bisnis pengolahan makanan MNCN targetkan pertumbuhan pendapatan iklan kreatif 50% BTEK akan terbitkan 9,99% saham baru MPMX jamin pinjman anak usaha ASSA tidak bagikan dividen Support Level 5806/5705/5644 Resistance Level 5969/6031/6132 Major Trend Up Minor Trend Down

Transcript of Daily Report - research.valbury.co.idresearch.valbury.co.id/resources/files/vas/News190521.pdf1...

1

Research Department - email : [email protected]

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

\

Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir,memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebutterkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSGdalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasidari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif.

JAKARTA INDICES STATISTICSCLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5907.121 +80.253 13391.057 7140.620LQ-45 917.196 +17.025 2174.748 4050.739

MARKET REVIEW MARKET VIEWBursa saham regional memulai perdagangan pada awal pekan

dengan pelemahan setelah sejumlah perusahaan teknologi danpabrikan microchip memutuskan hubungan kerjasama dengan Huaweimenyusul ultimatum dari Presiden Donald Trump pada pekan lalu yangmenyatakan bahwa Huawei dan ZTE dianggap dapat digunakanpemerintah China untuk memata-matai AS dan mengancam keamanannasional Amerika Serikat sehingga harus dimasukan kedalam daftarhitam. Selain itu, Huawei juga tidak akan mendapatkan akses untukaplikasi dan layanan yang merupakan hak cipta Google sehinggasistem pengoperasian smartphone Huawei tidak dapat diperbaharui.Situasi politik yang semakin memanas paska kenaikan tariff terhadapimpor China sebesar 25% terhadap US$250 miliar dan deadlocknegosiasi dagang menghantarkan koreksi pada bursa saham AsiaTimur. Indeks Komposit Shenzhen yang memiliki mayoritas emitenberbasi teknologi kembali terkoreksi 84.08 poin, atau 0.93% ke 8,916.11akibat efek berantai dari supply chain Huawei. Indeks KompositShanghai dan Hangseng juga turun masing-masing sebesar 0.41% dan0.57% ke 2,870.6 dan 27,787.61. Sentimen perdagangan pada awalpekan diberatkan dengan kembali tingginya Indeks Volatilitas (VIX)hingga disekitar 7%, menandakan kepanikan pasar dengan USDJPYyang turun dibawah 110 per dolar AS. Indeks Nikkei 225 berhasilmenguat tipis 51.64 poin, atau 0.24% ke 21,301.73 setelah tingkatpertumbuhan PDB Jepang menguat diatas konsensus, 2.1% secara YoYdan 0.5% secara QoQ, lebih tinggi dibandingkan konsensus di -0.2%dan -0.1%. Kendati demikian, tingkat produksi industri masihmencatatkan -0.6% secara MoM. Situasi politik yang memanas denganIran memberikan support bagi harga minyak WTI yang bertahan diatasUS$63 per barel.

IHSG berhasil rebound setelah mengalami koreksi mingguan yangterdalam sejak 13 bulan terakhir. Indeks berhasil naik 80.253 poin, atau1.385 ke 5907.121 dengan rebound pada seluruh sektor terkecualipertanian. Sektor aneka industri dan industri dasar memimpinpenguatan sebesar 2.63% dan 2.47%. Investor asing kembali net sellRp642.81 miliar dengan nilai tukar rupiah yang melemah ke Rp14478per dolar AS. Selain dikarenakan faktor eksternal yang menghangat,koreksi IHSG diperparah dengan gejolak politik menyusul keputusanhasil KPPU yang berusaha untuk didelegitimasi oleh sejumlah oknum.

Pencapaian perekonomian nasional pada triwulan I 2019 tumbuh5,07%, ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yangcukup sehat sejalan dengan terjaganya inflasi pada tingkat yangrendah. Momentum pertumbuhan masih dapat dipertahankan di atas5%, meskipun Indonesia tetap harus meningkatkan kewaspadaanterhadap perlambatan faktor eksternal yang tercermin dari perlemahanpertumbuhan ekspor nasional. Pemerintah akan menjaga momentumuntuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi sesuai target. Diantaranyadengan meningkatkan ekspor dan menjaga daya beli masyarakat.Selain itu pemerintah harus menjaga pemulihan invetasi dan eskpordengan tetap menjaga pertumbuhan konsumsi melalui perbaikan dayabeli, stabilitas harga dan perkuatan kepercayaan konsumen.

Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh denganketidakpastian, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran5,3%-5,6% dalam RAPBN 2020. Padahal, sejumlah faktor masihmenjadi kendala bagi pemerintah untuk merealisasikan targetpertumbuhan ekonomi RAPBN 2020. Sejumlah faktor mulai dari aspektantangan global hingga kendala keterbatasan output potensialnya.Demikian dengan infrastruktur pendukung belum terdistribusi secaramerata. Kelemahan dari sisi infrastruktur tersebut membuat industrimanufaktur masih terkonsentrasi di kawasan Pulau Jawa. Di sampingitu, pemerintah juga menghadapi persoalan demografi dan dinamikaglobal yang terus berlanjut.

Pemerintah Cina mengancam akan membalas sanksi AmerikaSerikat (AS) terhadap perusahaan teknologi, Huawei, karenamenganggapnya sebagai upaya untuk membatasi perdaganganinternasional. Cina menentang negara-negara yang menjatuhkansanksi sepihak terhadap perusahaan Cina, dan mengancam akanmengambil tindakan. Konfrontasi atas Huawei terjadi di tengah perangdagang yang lebih luas antara AS dan Cina, dengan kedua belahpihak memberlakukan tarif agresif pada sektor impor.

House of Representative dari Partai Republik, Justin Amash,menyerukan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump. Amashmerekomendasikan Kongres untuk mengejar dakwaan terhadap Trumpatas tuduhan menghalang-halangi upaya hukum terkait penyelidikanKementerian Kehakiman atas dugaan campur tangan Rusia dalamPilpres AS 2016 yang dipimpin Robert Mueller.

Terbatasnya katalis positif bagi pasar, sisi lain pasar dihadapibauran sentimen negatif terutama ekternal dari ketidakpastian globalyang diakibatkan perang dagang serta dari dalam negeri aksi demobesar-besaran yang dilakukan masyarakat atas proses pemilu,diperkirakan mendorong IHSG bergerak mixed dan rawan take profit.

Daily Report21 May 2019

PTPP telah capai 21% dari target kontrak baru 2019WTON telah capai 19.84% dari target kontrak baru 2019WTON targetkan pendapatan 2019 Rp7,96 triliunWSBP tingkatkan kontrak dari eksternalANTM jajaki proyek hilirisasi hingga USD13,2 miliarENRG optimis pendapatan meningkat dengan beroperasi SGP IITBIG bukukan pendapatan Rp1,13 triliunAPLN siap lunasi obligasi jatuh tempo pada Juni 2019DILD garap proyek Rp14,2 triliun di jalur MRTBKDP akan melakukan private placementAGRO berencana rights issueMAYA berencana rights issue dan terbitkan subdebtSDRA kembangkan QRMIKA targetkan pertumbuhan EBITDA 11-13%PRIM jajaki suntikan dana dari investor EropaBEEF perluas bisnis pengolahan makananMNCN targetkan pertumbuhan pendapatan iklan kreatif 50%BTEK akan terbitkan 9,99% saham baruMPMX jamin pinjman anak usahaASSA tidak bagikan dividen

Support Level 5806/5705/5644Resistance Level 5969/6031/6132Major Trend UpMinor Trend Down

Daily News21 May 2019

2

Per April 2019 Pembangunan Perumahan (PTPP) mencatatkankontrak baru Rp10,75 triliun atau 21% dari target 2019 sebesarRp50.3 triliun, diantaranya RDMP RU V Balikpapan Tahap II Rp3,38triliun, jalan tol Indrapura Kisaran (lanjutan) Rp3 triliun, pesantrenMualimin Yogyakarta Rp470 miliar, Kereta Api Makassar Pare-PareRp450 miliar, Sapras SPBU Rest Area Rp334 miliar, dan SPAMGresik Rp300 miliar. Komposisi kontrak baru terdiri dari indukRp9,41 triliun dan anak usaha Rp1,34 triliun. Per April 2019,perolehan kontrak pemerintah berkontribusi 8,93%, BUMN 67,59%,dan swasta 23,46%. Dari sisi tipe atau jenis pekerjaankomposisinya yakni jalan dan jembatan 32,23%, minyak dan gas31,48%, gedung 24,42%, industri 6,51%, railway 4,19%, dan powerplant 1,17%. Adapun, dua entitas anak usaha PP Presisi (PPRE)dan PP Properti (PPRO) diharapkan mampu berkontribusi masing-masing 11% dan 9% terhadap total nilai pekerjaan baru.

Per April 2019 Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan kontrakbaru Rp1,8 triliun atau sekitar 19,84% dari target total 2019 yangsebesar senilai Rp9,07 triliun. Dua proyek terbesar yangdidapatkan WTON di antaranya Bogor Outer Ring Road senilaiRp157 miliar dan Bandar Udara Kulon Progo Rp136 miliar.Selebihnya dengan nilai di bawah Rp80 miliar tersebar di sejumlahproyek. Dari total perolehan kontrak baru tersebut proyek dariWijaya Karya (WIKA) berkontribusi 17,42%, BUMN 30,52% dansisanya berasal dari sektor swasta 52,06%. Secara keseluruhan,komposisi perolehan kontrak baru pada 2019 diproyeksikanmanajemen masih didominasi sektor infrastruktur sebesar 66%.Posisi selanjutnya ditempati oleh sektor energi dengan kisaran 23%hingga 25%. Untuk tahun ini WTON menargetkan pendapatanRp7,96 triliun atau tumbuh 15,4% dari realisasi Rp6,9 triliun pada2018. Sementara itu, laba bersih diproyeksikan mencapai Rp560miliar atau naik 21,7% dari realisasi Rp460 miliar pada 2018.

Wijaya Karya Beton (WTON) menargetkan pendapatan dan lababersih sebesar Rp7,96 triliun dan Rp560 miliar pada 2019 ataumeningkat masing-masing sebesar 15,4% YoY dan 21,7% YoY.Sedangkan kontrak baru ditargetkan meningkat 17,9% YoY menjadiRp9,07 triliun pada tahun ini.

Waskita Beton Precast (WSBP) berupaya meningkatkan perolehannilai kontrak baru dengan menargetkan beberapa proyek besardari eksternal. Proyek tersebut diantaranya proyek besar di daerahJawa Barat dan Jawa Timur, tol Probolinggo Banyuwangi, BogorCiawi Sukabumi Paket 2, tambahan di proyek KLBM, dan pekerjaantol lainnya.

Aneka Tambang (ANTM) menjajaki kerja sama dengan dua mitrastrategis asal China, yakni Shandong Xinhai Technology Co Ltddan Huayou Cobalt Co Ltd untuk menggarap pabrik nikel besertaproduk hilirisasi tambang. Total nilai investasinya berkisar USD6-13,2 miliar. ANTM akan membentuk perusahaan patungan denganShandong dan memiliki saham mayoritas dengan nilai investasisekitar USD1,2 miliar. Nilai investasi tersebut termasuk nilai pabrikferonikel beserta infrastrukturnya seperti pembangkit listrik. Pabriktersebut diproyeksikan akan memproduksi 400 ribu ton feronikeldengan kandungan nikel sebanyak 10-12%, dan stainless steelsebanyak 600 ribu ton. Sementara itu, untuk kerja sama denganHuayou Cobalt, ANTM turut menggandeng Inalum untukmembangun pabrik nikel kelas satu. Dari pabrik nikel ini nantinyaakan diproses kembali menjadi produk hilirisasi, yakni katodai danbaterai. Inalum dan ANTM diperkirakan akan memiliki sahammayoritas minimal 51%.

Energi Mega Persada (ENRG) optimistis kinerja pendapatan 2019akan meningkat seiring beroperasinya fasilitas produksi Segas Gas

Plant II (SGP II) di kabupaten Pelalawan, Riau. SGP II memilikikapasitas produksi 60 juta kubik per hari dan akan menyalurkannyakepada Unit II Dumai milik Pertamina.

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) membukukan pendapatandan EBITDA masing-masing sebesar Rp1,13 triliun dan Rp965miliar pada kuartal I-2019. Portofolio perseroan bertambahsebanyak 510 penyewaan, yang terdiri atas 127 sitestelekomunikasi dan 383 kolokasi sehingga rasio kolokasi sedikitnaik menjadi 1,71 kali dari 1,69 kali pada akhir tahun lalu.

Agung Podomoro Land (APLN) siap melunasi obligasi sebesarRp750 miliar yang jatuh tempo pada 6 Juni 2019 denganmenggunakan dana dari pinjaman bank atau refinancing. Per Maret2019, jumlah liabilitas APLN mencapai Rp17,23 triliun, berkurangdari akhir 2018 sebesar Rp17,37 triliun. Liabilitas jangka pendeksebesar Rp7,74 triliun, bekurang dari sebelumnya Rp7,84 triliun,mencakup utang obligasi senilai Rp1,29 triliun untuk jangkapendek, dan utang obligasi Rp4,21 triliun di dalam pos liabilitasjangka panjang. Adapun, Obligasi Berkelanjutan I AgungPodomoro Land Tahap II Tahun 2014 dengan jumlah pokok Rp750miliar memiliki bunga tetap 12,25% per tahun dengan jangka waktu5 tahun setelah penerbitan. Pada tahun ini, perusahaan jugamemiliki Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap IIITahun 2014 yang jatuh tempo pada 19 Desember 2019. Nilaiobligasi mencapai Rp451 miliar dengan bunga 12,5% per tahun.

Intiland Development (DILD) menggarap tujuh proyek properti dikoridor MRT Jakarta dengan nilai sedikitnya Rp14,2 triliun. Tigaproyek di antaranya memiliki jadwal serah terima berkisar 2020-2022.

Bukit Darmo Property (BKDP) akan melakukan private placementsebanyak 10% saham. Dana hasil aksi korporasi tersebut akandimanfaatkan untuk membiayai pembangunan hotel. Privateplacement berpotensi menaikkan kas dan setara kas menjadiRp79,79 miliar, dibandingkan akhir tahun 2018 sebesar Rp4,79miliar.

Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) akan menerbitkansaham baru maksimal 3 miliar saham dengan skema hak memesanefek terlebih dahulu (HMETD). Harga dasar yang dipatok sebesarRp100 per saham. Pelaksanaan rights issue tersebu diharapkandapat meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sekitar14,06% dari modal sebelumnya. Pemegang saham yang tidakmengambil haknya akan terdilusi maksimum sebesar 12,32%.

Bank Mayapada International (MAYA) kembali menambah modalmelalui penerbitan saham baru (rights issue) senilai Rp2 triliun.Selain itu, perseroan berencana menerbitkan obligasi subordinasi(subdebt) sebesar Rp1 triliun sebelum kuartal III/2019.

Bank Woori Saudara Indonesia 1906 (SDRA) tengahmengembangkan sistem pembayaran berbasis kode QR (quickresponse). Metode pembayaran tersebut kini sudah dapatdigunakan secara terbatas dalam arti hanya beberapa merchantyang dapat menerima alat pembayaran berbasis QR milikperseroan. Merchant tersebut termasuk dalam perjanjian kerjasama (PKS) dengan PT Rintis Sejahtera, selaku pengelola jaringanprima.

Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) menargetkan pertumbuhan labasebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBTIDA) sekitar11-13% pada 2019. Perseroan akan melakukan efisiensi bagirumah sakit yang menerima BPJS Kesehatan dan melakukan

Daily News21 May 2019

3

standarisasi obat. Strategi efisiensi pengadaan obat dilakukandengan e-catalogue BPJS kesehatan.

Royal Prima (PRIM) sedang menjajaki suntikan dana segar dariinvestor yang berasal dari Eropa. Dana tesebut akan digunakanperseroan untuk melakukan akuisisi rumah sakit baru pada tahunini.

Estika Tata Tiara (BEEF) melakukan perluasan unit bisnispengolahan makanan. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkankapasitas produksi hingga 300% atas produk-produk olahanmakanan dan cold storage dalam kurun waktu setahun.

Media Nusantara Citra (MNCN) menargetkan pendapatan dari iklankreatif akan tumbuh 50% di tahun ini menjadi Rp300 miliar.Perseroan akan agresif memperluas format periklanan ke iklankreatif seperti built-in, iklan virtual, dan squeeze frame. Perseroanjuga akan mengembangkan aktivitas digitalnya, yang meliputiseluler digital, portal online, konten digital (untuk media sosial) danlisensi perpustakaan konten untuk OTT (over the top) dan platformstreaming lainnya. Disamping itu, demi mengembangkan digital,perseroan akan merilis RCTI+ di kuartal III-2019, yang merupakanplatform digital yang terdiri dari streaming langsung untuk televisiFTA.

Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) berencana menerbitkansebanyak 9,99% saham dari total modal ditempatkan dan disetor.Saham baru akan diserap Golden Harvest Cocoa Ltd dan investorstrategis. RUPSLB untuk private placement tersebut akandiselenggarakan pada 27 Juni 2019. Dana yang diperoleh akandigunakan untuk melunasi surat utang kepada Octagon WealthPanel Pte Ltd sebesar Rp52,82 miliar dan sisanya untukpengembangan kegiatan usaha pengolahan biji kakao. Targetpelaksanaan paling lambat sebelum akhir 2019 dengan hargasekurang-kurangnya Rp110 per saham.

Mitrapinasthika Mustika (MPMX) telah menandatangani perjanjianpenjaminan perusahaan pada 16 Mei 2019. Perjanjian tersebutsehubungan dengan fasilitas term loan yang diterima ketiga anakusaha perseroan, yakni Mitra Pinasthika Mustika Rent, GrahamitraLestarijaya, dan Surya Anugerah Kencana dari Bank Permata(BNLI). Nilai pinjaman tersebut mencapai Rp250 miliar.

RUPST Adi Sarana Armada (ASSA) memutuskan untuk tidakmembagikan dividen dari laba tahun 2018. Seluruh laba sebesarRp 143,51 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan untukkeperluan bisnis perusahaan terutama pengembangan bisnispenyewaan kendaraan dan bisnis baru.

Adi Sarana Armada (ASSA) menargetkan pendapatan 2019mencapai Rp2 triliun. Untuk itu perseroan mengalokasikan belanjamodal (capex) senilai Rp1,6 triliun dengan rincian untuk membeli6.500 kendaraan senilai Rp1,3 triliun dan Rp10 miliar untukberinvestasi pada segmen bisnis digital. Hingga kuartal I-2019,ASSA sudah membeli mobil baru sebanyak 1.089 unit dari totaltarget pembelian 6.500 unit tersebut. Selain itu guna meningkatkankinerja logistik, ASSA berinvestasi pada bisnis parcel deliverymelalui PT Tri Adi Bersama yang menggandeng perusahaanlogistik China dan pemain e-commerce Indonesia. Perseroan jugatengah mengembangkan layanan aplikasi sewa online lepas kunci,share car dan layanan jual beli mobil bekas secara online.

Silo Maritime Persada (SHIP) melalui anak usahanya, Suasa BenuaSukses, telah menandatangani perjanjian pemberian fasilitas kreditinvestasi dengan Bank Mandiri (BMRI) pada 16 Mei 2019. Kredit

investasi ini terbagi atas kredit investasi 1 yang akan digunakanuntuk pembiayaan kembali aset eksisting 1 unit kapal CST SHIP111 sebesar US$30 juta dan kredit investasi 2 yang akandigunakan untuk pembiayaan kembali aset eksisting 1 unit kapalFSO Petrostar seebsasr US$774.000.

Impack Pratama Industri (IMPC) telah menguasai 100% sahamImpackone Sdn Bhd Malaysia senilai RM1juta, perseroan telahmenyelesaikan transaksi tersebut di awal Mei 2019 lalu dengantujuan untuk restrukturisasi kepemilikan perseroan dan entitasanak. Transaksi ini juga dipisahkan dari benturan kepentingan dantransaksi afiliasi, sebab Impack Internasional Pte Ltd yang basisnyadi Singapura, merupakan entitas anak perseroan dan nilai transaksikurang dari 20% dari ekuitas perseroan.

RUPST Ekadharma International (EKAD) memutuskan untukmembagikan dividen sebesar Rp 30 per lembar saham. Totaldividen yang dibagikan tersebut senilai Rp 20,8 miliar atau 29%dari laba bersih tahun 2018 yang sebesar Rp 72,35 miliar.

Multi Prima Sejahtera (LPIN) akan melakukan stock split denganrasio 1:4 nominal Rp 100 menjadi Rp 25. Setelah stock split, jumlahsaham akan menjadi 425 juta saham Dari saat ini sebesar 106,25juta saham. Tujuan dari stock split ini untuk meningkatkan likuiditassaham dan juga menambah jumlah pemegang saham.Rencananya pelaksanaan stock split tersebut akan dilakukan pada24 May 2019.

Hawthorn-Capital Investment Pte Ltd akan melakukan penawarantender sebanyak-banyaknya 4.151.687.394 saham yang mewakili48,06% seluruh modal ditempatkan dan disetor Dwi Guna Laksana(DWGL). Harga penawaran sebesar Rp99,05 per saham sehinggatotal nilai penawaran tender wajib sebanyak-banyaknyaRp411.225.635.386 atau lebih besar dari pengumuman perseroantanggal 30 April sebesar Rp394 miliar. Adapun Dian CiptamasAgung (DCA) selaku salah satu pemegang saham utamaperseroan telah menyatakan tidak akan menjual kepemilikannyaporsi kepemilikannya sebesar 787.086.180 atau 9,11%.

Prima Cakrawala Abadi (PCAR) mengalami penurunan rugisebesar 27,6% YoY menjadi Rp724,36 juta pada 1Q19. Penjualanperseroan mengalami penurunan sebesar 43,4% YoY menjadiRp24,39 miliar pada 1Q19.

4

Market Data21 May 2019

COMMODITIES DUAL LISTINGDescription Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)Crude Oil (US$)/Barrel 63.30 0.20 TLKM (US) 24.87 3,594.96 -53.48Natural Gas (US$)/mmBtu 2.67 -0.01 ANTM (GR) 0.02 532.92 177.64Gold (US$)/Ounce 1,277.52 -0.29Nickel (US$)/MT 11,975.00 -38.00Tin (US$)/MT 19,450.00 -50.00Coal (NEWC) (US$)/MT* 83.85 21.45Coal (RB) (US$)/MT* 68.05 4.69CPO (ROTH) (US$)/MT 518.75 1.25CPO (MYR)/MT 1,979.00 23.50Rubber (MYR/Kg) 905.00 -4.00Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1,050.00 0.00*weekly

GLOBAL INDICES VALUATIONChange PER (X) PBV (X) Market Cap

Country Indices Price%Day %YTD 2019E 2020F 2018E 2019F (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 25,679.90 -0.33 10.08 15.95 14.30 3.70 3.44 7,146.58USA NASDAQ COMPOSITE 7,702.38 -1.46 16.08 22.70 19.38 4.29 3.86 12,086.26ENGLAND FTSE 100 INDEX 7,310.88 -0.51 8.66 12.76 11.84 1.49 1.43 1,756.00CHINA SHANGHAI SE A SH 3,006.49 -0.40 15.13 11.09 10.00 1.28 1.17 4,531.70CHINA SHENZHEN SE A SH 1,591.44 -0.75 20.05 15.76 13.60 2.25 2.00 2,926.74HONG KONG HANG SENG INDEX 27,787.61 -0.57 7.51 10.93 10.13 1.20 1.11 2,306.84INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5,907.12 1.38 -4.64 14.28 12.78 2.12 1.94 466.57JAPAN NIKKEI 225 21,301.73 0.24 6.43 15.14 14.17 1.51 1.41 3,209.67MALAYSIA KLCI 1,605.36 0.39 -5.04 15.99 14.96 1.56 1.50 245.82SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3,205.46 -0.77 4.45 12.60 11.79 1.07 1.03 405.75

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGEDescription Rate (IDR) Change Description Rate (USD) ChangeUSD/IDR 14,455.00 5.00 1000 IDR/ USD 0.06918 -0.00002EUR/IDR 16,149.13 24.17 EUR / USD 1.11720 0.00060JPY/IDR 131.30 -0.10 JPY / USD 0.00908 0.00000SGD/IDR 10,511.96 3.82 SGD / USD 0.72722 0.00079AUD/IDR 10,012.98 9.14 AUD / USD 0.69270 0.00190GBP/IDR 18,402.66 -20.85 GBP / USD 1.27310 0.00050CNY/IDR 2,091.20 -1.50 CNY / USD 0.14467 0.00012MYR/IDR 3,461.03 0.37 MYR / USD 0.23943 -0.00069KRW/IDR 12.10 0.01 100 KRW / USD 0.08374 0.00009

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATEDescription Country Rate (%) Description Country Rate (%)FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 6.00 LIBOR (GBP) England 0.73ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.06BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.11PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.72

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSITDescription April-19 March-19 Description Rate (%)Inflation YTD % 0.80 0.35 1M 6.13Inflation YOY % 2.83 2.48 3M 6.26Inflation MOM % 0.44 0.11 6M 6.23Foreign Reserve (USD) 124.30 Bn 124.54 Bn 12M 6.03GDP (IDR Bn) 3,782,363.40 3,798,675.25

5

Market Data21 May 2019

BUSINESS & ECONOMIC CALENDARDate Agenda Expectation21 May US Existing Home Sales Naik menjadi 5.34 juta dari 5.21 juta21 May US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 2.5% dari -4.9%23 May FOMC Meeting Minutes --23 May US Initial Jobless Claims Naik menjadi 215 ribu dari 212 ribu23 May US Continuing Claims Naik menjadi 1669 ribu dari 1660 ribu23 May US New Home Sales Turun menjadi 668 ribu dari 692 ribu23 May US New Home Sales MoM Turun menjadi -3.5% dari 4.5%24 May US Durable Goods Orders Turun menjadi -1.8% dari 2.6%28 May US House Price Purchase Index --30 May US Wholesale Inventories MoM --30 May US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.9% dari 3.2%30 May US GDP Price Index --30 May US Personal Consumption --30 May US Initial Jobless Claims --30 May US Continuing ClaimsKet: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERSStock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index ptBBCA IJ 26900 3.86 21.89 BBRI IJ 3750 -1.06 -4.38TLKM IJ 3600 2.56 8.00 HMSP IJ 3260 -1.21 -4.17ASII IJ 6900 2.99 7.26 INPP IJ 710 -15.48 -1.30BMRI IJ 7225 2.12 6.22 GGRM IJ 79000 -0.91 -1.25BBNI IJ 8425 4.01 5.38 UNTR IJ 24500 -1.31 -1.09UNVR IJ 42300 1.68 4.79 MIKA IJ 2030 -2.87 -0.78CPIN IJ 4580 7.01 4.41 WSKT IJ 1665 -2.92 -0.61SMGR IJ 11250 6.64 3.72 BTPN IJ 3550 -1.93 -0.51KLBF IJ 1330 5.56 2.94 BRPT IJ 3650 -0.82 -0.50SMMA IJ 9700 5.43 2.86 SSMS IJ 970 -5.37 -0.47

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price(IDR)

IssuedShares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Bali Bintang Sejahtera Trade & ServiceSports

155-175 2,000,00 17-21 May 2019 27 May 2019 Buana Capital SekuritasKresna Sekuritas

Arkha Jayanti Persada Manufacture &Industry

190-300 500.00 04-06 Mar 2019 May 2019 UOB Kay Hian Sekuritas

6

21 May 2019Corporate Info21 May 2019

DIVIDENDStock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording PaymentBBNI 201.29 Cash Dividend 21 May 2019 22 May 2019 23 May 2019 14 Jun 2019GPRA 1.00 Cash Dividend 21 May 2019 22 May 2019 23 May 2019 14 Jun 2019TPIA 20.68 Cash Dividend 21 May 2019 22 May 2019 23 May 2019 14 Jun 2019BRAM 300.00 Cash Dividend 22 May 2019 23 May 2019 24 May 2019 14 Jun 2019MARK 7.00 Cash Dividend 22 May 2019 23 May 2019 24 May 2019 14 Jun 2019ACES 28.25 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 14 Jun 2019BBRI 131.14 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 13 Jun 2019DILD 2.00 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 14 Jun 2019IPOL 3.00 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 14 Jun 2019SOCI 2.00 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 12 Jun 2019SRSN 1.00 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 14 Jun 2019TBMS $0.0026 Cash Dividend 23 May 2019 24 May 2019 27 May 2019 14 Jun 2019AMRT 2.64 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 18 Jun 2019BBLD 14.00 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 18 Jun 2019BMRI 241.22 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 19 Jun 2019HRUM 38.96 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 19 Jun 2019LTLS 40.00 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 14 Jun 2019MAPI 10.00 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 19 Jun 2019SCMA 31.00 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 14 Jun 2019SMBR 1.91 Cash Dividend 24 May 2019 27 May 2019 28 May 2019 19 Jun 2019PUDP 1.00 Cash Dividend 27 May 2019 28 May 2019 29 May 2019 14 Jun 2019

CORPORATE ACTIONSStock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading PeriodDWGL Tender Offer -- 95.00 -- -- 24 May – 24 Jun 2019LPIN Stock Split 1:4 -- 23 May 2019 24 May 2019 24 May 2019MAMI Rights Issue 5:7 100.00 07 May 2019 08 May 2019 13 May – 24 May 2019MYRX Rights Issue 1:1 100.00 20 Jun 2019 21 Jun 2019 26 Jun – 09 Jul 2019

GENERAL MEETINGEmiten AGM/EGM Date AgendaAMAG RUPST 21 May 2019BPII RUPST 21 May 2019DIVA RUPST/LB 21 May 2019IIKP RUPST 21 May 2019INTP RUPST 21 May 2019KIOS RUPST/LB 21 May 2019MOLI RUPST 21 May 2019NFCX RUPST 21 May 2019PNSE RUPST 21 May 2019PYFA RUPST/LB 21 May 2019TBIG RUPST 21 May 2019TPMA RUPST/LB 21 May 2019UNVR RUPST 21 May 2019WIIM RUPST 21 May 2019ABDA RUPST 22 May 2019AKPI RUPST 22 May 2019ASRI RUPST 22 May 2019BBKP RUPST 22 May 2019BIRD RUPST 22 May 2019CASA RUPST/LB 22 May 2019

21 May 2019

Technical Analysis21 May 2019

TLKM TRADING BUY

S1 3510 R1 3650 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 3370 R2 3790

ClosingPrice 3600

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 3510-Rp 3650

Entry Rp 3600, take Profit Rp 3650

Indikator Posisi SinyalStochastics 13.78 PositifMACD 10.07 NegatifTrue Strength Index (TSI) -63.97 PositifBollinger Band (Mid) 3782 NegatifMA5 3626 Negatif

3,400

3,600

3,800

4,000

4,200

October November December 2019 February March Apri l May

TLKM Broadening Wedge

3,707.5 3,707.5 3,686.25 3,626 3,600 3,600 3,600

3,720 3,782

3,920

3,970.15

4,258 4,258

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0TLKM - Stochastic%D(6,3,3) = 12.89, Stochastic%K= 18.40,Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 18.3978 12.8858 12.8858

18.3978 20 80

-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 0.0TLKM - MACD(5,3)= 31.66, Signal()= 36.34 31.6575 36.342

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0TLKM - TSI(3,5,3)= -63.97, Volume()= 82,354,400.00 -63.9693 -67.5571

0.00000 82,354,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

BMRI TRADING BUY

S1 7050 R1 7350 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 6750 R2 7650

ClosingPrice 7225

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 7050-Rp 7350

Entry Rp 7225, take Profit Rp 7350

Indikator Posisi SinyalStochastics 19.65 PositifMACD -57.87 NegatifTrue Strength Index (TSI) -55.36 NegatifBollinger Band (Mid) 7553 NegatifMA5 7305 Negatif

6,600

7,200

7,800

8,400

9,000

9,600

October November December 2019 February March Apri l May

BMRI Broadening Wedge

7,375 7,305 7,225 7,225 7,225 7,025 7,025

7,378.13 7,552.5 7,650

8,088.74

9,458.33 9,458.33

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0BMRI - Stochastic%D(6,3,3) = 19.27, Stochastic%K = 20.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 20 19.2667 19.2667

20.679 20.679 80

-150.0-100.0-50.0 0.0 50.0100.0 0.0BMRI - MACD(5,3) = 53.56, Signal()= 53.18 53.1807 53.5639

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0BMRI - TSI(3,5,3)= -55.36,Volume()= 46,723,600.00 -55.3646 -55.3872

0.00000 46,723,600

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

21 May 2019

Technical Analysis21 May 2019

BBCA TRADING BUY

S1 26075 R1 27325 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 24825 R2 28575

ClosingPrice 26900

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 26075-Rp 27325

Entry Rp 26900, take Profit Rp 27325

Indikator Posisi SinyalStochastics 6.94 PositifMACD -238.07 NegatifTrue Strength Index (TSI) -54.34 PositifBollinger Band (Mid) 27855 NegatifMA5 26795 Positif

23,000

24,000

25,000

26,000

27,000

28,000

29,000

October November December 2019 February March Apri l May

BBCA Upward Sloping Channel

27,975 27,880

27,278.1

26,900 26,900 26,900 26,795

28,879.1 29,050 29,087.5 29,087.5 29,087.5 29,524.3

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0BBCA - Stochastic%D(6,3,3) = 6.11, Stochastic%K= 14.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

14.4144 6.11199 6.11199

14.4144 20 80

-300 -200 -100 0 100 200 300 400 0BBCA - MACD(5,3)= 178.46, Signal()= 240.05 178.46 240.055

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0BBCA - TSI(3,5,3)= -54.34, Volume()= 10,952,900.00 -54.3362 -63.4515

0.00000 10,952,900

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

INDF TRADING BUY

S1 5975 R1 6350 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 5600 R2 6725

ClosingPrice 6225

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 5975-Rp 6350

Entry Rp 6225, take Profit Rp 6350

Indikator Posisi SinyalStochastics 13.83 PositifMACD -72.31 NegatifTrue Strength Index (TSI) -56.26 PositifBollinger Band (Mid) 6488 NegatifMA5 6190 Positif

5,600

6,000

6,400

6,800

7,200

7,600

8,000

October November December 2019 February March Apri l May

INDF Upward Sloping Channel

6,460 6,460 6,328.13 6,225 6,225 6,225 6,190

6,487.5 6,550

6,955.93

7,075

7,712.5 7,712.5

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0INDF -Stochastic%D(6,3,3) = 11.38,Stochastic%K = 14.29, Overbought Level = 80.00,Oversold Level = 20.00

14.2857 11.3848 11.3848

14.2857 20 80

-100.0-50.0 0.0 50.0100.0 0.0INDF -MACD(5,3)= 48.92, Signal()= 69.81 48.9205 69.8101

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0INDF -TSI(3,5,3)= -56.26, Volume()= 7,418,900.00 -56.2581 -62.1586

0.00000 7,418,900

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

21 May 2019

Technical Analysis21 May 2019

KLBF TRADING BUY

S1 1285 R1 1365 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1205 R2 1445

ClosingPrice 1330

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1285-Rp 1365

Entry Rp 1330, take Profit Rp 1365

Indikator Posisi SinyalStochastics 2.28 PositifMACD -26.19 NegatifTrue Strength Index (TSI) -62.46 PositifBollinger Band (Mid) 1449 NegatifMA5 1325 Positif

1,200.0

1,260.0

1,320.0

1,380.0

1,440.0

1,500.0

1,560.0

1,620.0

October November December 2019 February March Apri l May

KLBF Wedge

1,460 1,448.5

1,371.25

1,330 1,330 1,330 1,325

1,498.14 1,498.14 1,520 1,533.39 1,533.39 1,545

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0KLBF - Stochastic%D(6,3,3) = 5.09,Stochastic%K = 11.11, Overbought Level = 80.00,Oversold Level = 20.00

11.1111 5.09259 5.09259

11.1111 20 80

-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0KLBF - MACD(5,3) = 17.45, Signal()= 23.21 17.4547 23.209

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0KLBF - TSI(3,5,3)= -62.46,Volume()= 24,935,600.00 -62.459 -71.6328

0.00000 24,935,600

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

WIKA TRADING BUY

S1 1895 R1 2040 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1750 R2 2190

ClosingPrice 1985

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1895-Rp 2040

Entry Rp 1985, take Profit Rp 2040

Indikator Posisi SinyalStochastics 10.64 PositifMACD -42.54 PositifTrue Strength Index (TSI) -50.50 PositifBollinger Band (Mid) 2199 NegatifMA5 1947 Positif

1,200

1,600

2,000

2,400

2,800

October November December 2019 February March Apri l May

WIKA Broadening Wedge

2,024.38 1,985 1,985 1,985 1,947 1,726.67 1,726.67

2,210 2,225.75

2,444.28 2,490 2,533.33 2,533.33

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0WIKA - Stochastic%D(6,3,3) = 16.93, Stochastic%K = 28.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 16.9349 16.9349

28.1417 28.1417 80

-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0WIKA - MACD(5,3) = 19.99, Signal()= 35.26 19.9893 35.2595

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0WIKA - TSI(3,5,3)= -50.50,Volume()= 33,048,400.00 -50.5045 -64.243

0.00000 33,048,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker .com

Trading View21 May 2019

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADINGPrice Support Resistance Indicators 1 MonthTicker Rec

20-05-19 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

AgricultureAALI Trading Buy 10250 10250 10425 9775 10100 10425 10750 Positif Positif Positif 12500 10000LSIP Trading Buy 1100 1100 1115 1025 1070 1115 1160 Positif Positif Positif 1255 1015SGRO Trading Sell 2330 2330 2310 2260 2310 2360 2410 Negatif Negatif Negatif 2500 2250

MiningPTBA Trading Buy 2810 2810 2870 2590 2730 2870 3010 Positif Positif Negatif 4250 2750ADRO Trading Buy 1175 1175 1205 1115 1160 1205 1250 Negatif Positif Negatif 1360 1160MEDC Trading Buy 770 770 790 710 750 790 830 Positif Positif Positif 925 715INCO Trading Buy 2470 2470 2520 2300 2410 2520 2630 Negatif Positif Negatif 3590 2470ANTM Trading Buy 685 685 695 635 665 695 725 Positif Positif Negatif 950 670TINS Trading Buy 1075 1075 1095 975 1035 1095 1155 Positif Positif Positif 1430 1000

Basic Industry and ChemicalsWTON Trading Buy 490 490 498 446 472 498 525 Positif Positif Positif 680 460SMGR Trading Buy 11250 11250 11600 9600 10600 11600 12600 Positif Positif Positif 14450 10075INTP Trading Buy 18075 18075 18625 16225 17425 18625 19825 Negatif Positif Negatif 22700 17800SMCB Trading Sell 1300 1300 1215 1215 1280 1345 1410 Negatif Negatif Negatif 2080 1350

Miscellaneous IndustryASII Trading Buy 6900 6900 7000 6400 6700 7000 7300 Positif Positif Positif 8025 6700GJTL Trading Sell 625 625 605 560 605 650 695 Negatif Positif Negatif 770 620

Consumer Goods IndustryINDF Trading Buy 6225 6225 6350 5600 5975 6350 6725 Negatif Positif Positif 7075 6000GGRM Trading Sell 79000 79000 78100 76125 78100 80075 82050 Negatif Negatif Negatif 85250 75025UNVR Trading Buy 42300 42300 42700 41000 41850 42700 43550 Positif Positif Positif 50525 41525KLBF Trading Buy 1330 1330 1365 1205 1285 1365 1445 Negatif Positif Positif 1545 1260

Property, Real Estate and Building ConstructionBSDE Trading Buy 1185 1185 1220 1050 1135 1220 1305 Positif Positif Negatif 1495 1135PTPP Trading Buy 1840 1840 1895 1625 1760 1895 2030 Positif Positif Positif 2550 1710WIKA Trading Buy 1985 1985 2040 1750 1895 2040 2190 Positif Positif Positif 2490 1775ADHI Trading Buy 1420 1420 1445 1295 1370 1445 1520 Positif Positif Negatif 1845 1385WSKT Trading Buy 1665 1665 1720 1540 1630 1720 1810 Positif Positif Negatif 2230 1715

Infrastructure, Utilities and TransportationPGAS Trading Buy 1890 1890 1930 1740 1835 1930 2030 Negatif Positif Negatif 2430 1865JSMR Trading Buy 5275 5275 5700 4790 5100 5400 5700 Positif Positif Positif 6450 4980ISAT Trading Buy 1765 1765 1810 1590 1700 1810 1920 Positif Positif Negatif 2860 1700TLKM Trading Buy 3600 3600 3650 3370 3510 3650 3790 Negatif Positif Negatif 4090 3500

FinanceBMRI Trading Buy 7225 7225 7350 6750 7050 7350 7650 Negatif Positif Negatif 8125 7075BBRI Trading Buy 3750 3750 3850 3470 3660 3850 4040 Negatif Positif Negatif 4730 3770BBNI Trading Buy 8425 8425 8650 7400 8025 8650 9275 Positif Positif Positif 10250 8050BBCA Trading Buy 26900 26900 27325 24825 26075 27325 28575 Negatif Positif Positif 29050 25900BBTN Trading Buy 2330 2330 2390 2030 2210 2390 2570 Positif Positif Positif 2700 2230

Trade, Services and InvestmentUNTR Trading Buy 24500 24500 24875 23225 24050 24875 25700 Negatif Positif Negatif 27800 24700MPPA Trading Buy 176 176 179 159 169 179 189 Positif Positif Positif 256 163