DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa...

35
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota Kinerja Perekonomian Jawa Barat sangat tergantung oleh kinerja perekonomian Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Masing-masing kabupaten/kota memiliki karakteristik perekonomian yang berbeda-beda. Terdapat beberapa kabupaten/kota yang sangat dominan mendorong perekonomian Jawa Barat namun terdapat pula yang masih lemah. Pada bagian ini akan diuraikan kinerja PDRB kabupaten/kota se-Jawa Barat berdasarkan perbandingan indikator-indikator pokok masing-masing daerah terhadap daerah lainnya maupun terhadap propinsi. Dengan demikian, hasil uraian ini diharapkan dapat memberikan gambaran posisi masing-masing perekonomian kabupaten/kota. Untuk mengamati posisi relatif PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 43

Transcript of DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa...

Page 1: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

BAB VKINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota

Kinerja Perekonomian Jawa Barat sangat tergantung oleh kinerja perekonomian Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Masing-masing kabupaten/kota memiliki karakteristik perekonomian yang berbeda-beda. Terdapat beberapa kabupaten/kota yang sangat dominan mendorong perekonomian Jawa Barat namun terdapat pula yang masih lemah.

Pada bagian ini akan diuraikan kinerja PDRB kabupaten/kota se-Jawa Barat berdasarkan perbandingan indikator-indikator pokok masing-masing daerah terhadap daerah lainnya maupun terhadap propinsi. Dengan demikian, hasil uraian ini diharapkan dapat memberikan gambaran posisi masing-masing perekonomian kabupaten/kota. Untuk mengamati posisi relatif kinerja perekonomian kabupaten/kota terhadap kabupaten/kota lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Pada tabel tersebut memperlihatkan kontribusi PDRB Kab/Kota terhadap total PDRB se Jawa Barat. Kisaran kontribusi PDRB dengan migas Kabupaten/kota yaitu antara 0,25 persen sampai 14,06 persen, sedangkan kontribusi PDRB tanpa migas berkisar antara 0,26 persen sampai 14,57 persen.

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 43

Page 2: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Lima besar kontributor utama PDRB kabupaten/kota terhadap Jumlah Jawa Barat tahun 2005 adalah Kabupaten Bekasi (14,06 %) , Kabupaten Bogor (9,25 %), Kota Bandung (8,98 %), Kabupaten Bandung (8,30 %), dan Kabupaten Indramayu (7,52%). Adapun tiga kontributor terkecil adalah Kota Banjar, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Kuningan yaitu masing-masing sebesar 0,25 persen; 0,62 persen dan 1,18 persen.

Tabel 5.1.Peringkat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota

Di Jawa Barat Tahun 2005

Rank

Termasuk Migas Tanpa Migas

Kab/KotaPDRB

(Milyar Rp.)

Share(%) Kab/Kota

PDRB(Milyar

Rp.)

Share(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Bekasi 54.479,33 14,06 Bekasi 53.716,55 14,572 Bogor 35.845,84 9,25 Bogor 35.845,84 9,723 Kota Bandung 34.792,18 8,98 Kota Bandung 34.792,18 9,434 Bandung 32.161,72 8,30 Bandung 31.884,99 8,655 Indramayu 29.148,03 7,52 Karawang 23.488,69 6,376 Karawang 24.591,18 6,35 Kota Bekasi 19.257,47 5,227 Kota Bekasi 19.257,47 4,97 Garut 13.862,20 3,768 Garut 13.862,20 3,58 Sukabumi 11.240,59 3,059 Sukabumi 11.473,52 2,96 Cianjur 10.776,42 2,92

10 Cianjur 10.776,42 2,78 Cirebon 9.681,12 2,6311 Cirebon 9.681,12 2,50 Ciamis 9.247,25 2,5112 Ciamis 9.247,25 2,39 Indramayu 8.938,21 2,4213 Subang 8.978,39 2,32 Subang 8.107,16 2,2014 Purwakarta 7.972,22 2,06 Purwakarta 7.972,22 2,1615 Kota Depok 7.521,59 1,94 Kota Depok 7.521,59 2,0416 Tasikmalaya 7.253,24 1,87 Tasikmalaya 7.253,24 1,9717 Kota Cimahi 7.227,52 1,87 Kota Cimahi 7.227,52 1,96

44 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 3: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

18 Sumedang 7.048,21 1,82 Sumedang 7.048,21 1,9119 Kota Cirebon 6.840,26 1,77 Kota Cirebon 6.840,26 1,8520 Majalengka 5.130,27 1,32 Majalengka 5.021,59 1,3621 Kota Bogor 4.952,69 1,28 Kota Bogor 4.952,69 1,3422 Kota Tasikmalaya 4.617,52 1,19 Kota Tasikmalaya 4.617,52 1,2523 Kuningan 4.573,37 1,18 Kuningan 4.573,37 1,2424 Kota Sukabumi 2.405,11 0,62 Kota Sukabumi 2.405,11 0,6525 Kota Banjar 973.96 0,25 Kota Banjar 973,76 0,26

Total Kab/Kota 360.810,65 100,00 Total 337.246,01 100.00Namun demikian, apabila dicermati dari PDRB tanpa

migas, terjadi pergeseran posisi peranan yang cukup signifikan bagi Kabupaten Indramayu. Kabupaten Indramayu semula termasuk lima besar (7,52%), namun apabila migasnya dikeluarkan posisinya turun menjadi ke duabelas (2,42 %) tergeser oleh posisi kabupaten Karawang. Hal ini bisa dimaklumi, karena pertambangan dan industri migas di kabupaten Indramayu sangat dominan terhadap struktur perekonomiannya.

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 45

Page 4: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Berbeda halnya dengan enam kabupaten lainnya yang memiliki migas tetapi tidak terlalu mempengaruhi posisinya apabila migasnya dikeluarkan dari PDRB kabupaten tersebut. Hal ini disebabkan kontribusi migas di enam kabupaten tersebut tidak signifikan. Adapun ke enam kabupaten tersebut adalah kabupaten Bandung, Bekasi, Sukabumi, Karawang, Majalengka dan Subang. Kabupaten Bekasi, Bandung, Majalengka dan Subang menempati posisi yang sama, sedangkan Karawang dan Sukabumi masing-masing naik satu posisi.

Apabila kita perhatikan, ternyata kabupaten Bekasi mampu mendominasi perekonomian Jawa Barat. Hal ini terlihat dari tingginya kontribusi PDRB Kabupaten Bekasi terhadap Jawa Barat yang mencapai 14,06 persen. Besarnya PDRB Kabupaten Bekasi ini ditunjang oleh sektor industri yang cukup kuat yaitu sebesar 43,52 trilyun atau 79,88 persen dari total PDRB-nya sebesar 54,48 trilyun .

46 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 5: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

5.2.Struktur Perekonomian Daerah

Struktur perekonomian di suatu wilayah dapat menggambarkan kontribusi sektoral. Sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar menggambarkan tingginya potensi dari sektor tersebut dalam perekonomian. Di samping itu besarnya kontribusi juga menggambarkan peran sektor dalam perekonomian. Semakin besar peranan suatu sektor dalam perekonomian, dapat dikatakan bahwa sektor tersebut sebagai engine growth atau mesin pertumbuhan ekonomi daerah. Secara umum, di Jawa Barat yang menjadi mesin pertumbuhannya adalah sektor industri pengolahan. Hal ini terbukti dari peranan sektor industri yang tetap mendominasi perekonomian Jawa Barat dari tahun ke tahun. Sektor industri tersebut disamping mendominasi perekonomian Jawa Barat juga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap industri nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor industri merupakan salah satu sektor andalan perekonomian nasional.

Adapun struktur perekonomian kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki perbedaan karakteristik yang cukup beragam. Hal ini disebabkan adanya pengaruh kondisi geografis dan potensi masing-masing wilayah. Kondisi geografis yang sebagian besar wilayahnya memiliki karakteristik pedesaan, biasanya dominan pada sektor pertaniannya sedangkan karakteristik perkotaan banyak yang didominasi oleh sektor

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 47

Page 6: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

perindustrian dan perdagangan.Tabel 5.2.

Peranan Nilai Tambah Bruto Terhadap Total PDRBSetiap Kabupaten/Kota Tahun 2005

Termasuk Migas(Persen)

No Kabupaten/Kota

SEKTOR

TotalPertanian

Pertam

bangan

Industri

Perdagangan

Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Kabupaten :

1 Bogor 5.28 1.17 60.99 17.09 15.47 100,00 2 Sukabumi 36.27 5.30 16.93 17.16 24.34 100,00 3 Cianjur 48.64 0.12 2.63 20.48 28.13 100,00 4 Bandung 9.41 1.14 53.15 17.48 18.82 100,00 5 Garut 51.40 0.12 8.17 24.99 15.32 100,00 6 Tasikmalay

a 34.91 0.16 7.53 24.87 32.53 100,00 7 Ciamis 29.80 0.43 7.04 25.08 37.64 100,00 8 Kuningan 39.58 1.01 1.99 18.96 38.46 100,00 9 Cirebon 35.27 0.40 10.56 20.45 33.33 100,00

10 Majalengka 36.56 4.28 15.96 19.69 23.51 100,00 11 Sumedang 29.14 0.13 23.56 26.04 21.14 100,00 12 Indramayu 13.21 43.88 26.77 8.99 7.14 100,00 13 Subang 38.28 9.76 12.48 19.44 20.04 100,00 14 Purwakarta 11.04 0.19 40.55 27.04 21.18 100,00 15 Karawang 9.82 4.65 53.83 19.93 11.77 100,00 16 Bekasi 2.11 1.43 79.88 8.74 7.84 100,00

Kota :  17 Bogor 0.36 - 24.08 33.43 42.13 100,00 18 Sukabumi 5.11 0.01 4.01 42.88 47.99 100,00 19 Bandung 0.30 - 28.69 34.23 36.78 100,00 20 Cirebon 0.35 - 33.82 32.50 33.34 100,00 21 Bekasi 0.78 - 46.26 27.32 25.64 100,00 22 Depok 3.00 - 38.59 30.15 28.26 100,0023 Cimahi 0.17 - 61.90 18.15 19.77 100,0024 Tasikmalay

a 8.55 0.01 14.53 28.52 48.41 100,0025 Banjar 18.63 0.40 12.89 32.29 35.79 100,00

Jawa Barat 11.90 3.09 44.68 19.18 21.16 100,00

48 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 7: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Sektor perdagangan juga merupakan kontributor yang cukup dominan di Jawa Barat, yaitu menyumbang sebesar 19,18 persen terhadap pembentukan PDRB di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2005. Untuk daerah kabupaten/kota, dominasi sektor perdagangan terkonsentrasi pada daerah kota, seperti Kota Sukabumi (42,88 %), Bandung (34,23 %), Bogor (33,43 %), Cirebon (32,50%), Banjar (32,29 %) dan Kota Depok (30,15%).

Apabila dicermati lebih jauh, perbedaan struktur ekonomi kabupaten/ kota juga dipengaruhi oleh adanya pertambangan dan industri migas di beberapa kabupaten. Industri migas mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap kabupaten terutama di kabupaten Indramayu. Struktur perekonomian akan bergeser apabila sektor pertambangan dan industri migas ini dikeluarkan dari PDRB kabupaten yang bersangkutan.

Secara makro tampak bahwa sampai tahun 2005, sektor industri pengolahan merupakan sektor dominan terhadap perekonomian Jawa Barat. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 44,68 persen terhadap perekonomian Jawa Barat. Begitu pula di beberapa kabupaten kota sektor industri menjadi andalan perekonomian wilayahnya.

Dari Tabel 5.2, terlihat bahwa 9 kabupaten/kota yang memiliki potensi ekonomi di sektor industri pengolahan (peranan sektor industri pengolahan yang paling dominan di daerahnya), antara lain; Kabupaten Bekasi (79,88 persen), Kota Cimahi (61,90 persen), Kabupaten Bogor (60,99 persen), Kabupaten Karawang (53,83 persen) dan Kabupaten Bandung

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 49

Page 8: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

(53,15 persen). Hal ini memberikan gambaran bahwa di daerah-daerah tersebut terdapat kawasan-kawasan industri yang mampu menggenjot roda perekonomiannya.

Dominasi peranan sektor pertanian terdapat di 10 kabupaten dari 16 kabupaten yang ada di Jawa Barat. Ke sepuluh kabupaten tersebut yaitu: Kabupaten Garut (51,40 %), Cianjur (48,64 persen), Kuningan (39,58 %), Subang (38,28 %), Majalengka (36,56 %), Sukabumi (36,27%), Cirebon (35,27%), Tasikmalaya (34,91%), Ciamis (29,80%) dan Sumedang (29,14%).

Khusus Kabupaten Indramayu, apabila nilai tambah migas dikeluarkan dari penghitungan PDRB, tampak sektor pertanian merupakan kontributor yang sangat dominan, yaitu menyumbang sebesar 43,08 persen terhadap pembentukan PDRB di daerahnya (Tabel 5.3.).

Tabel 5.3. Peranan Nilai Tambah Bruto Terhadap Total PDRB

Setiap Kabupaten/Kota Tahun 2005 Tanpa Migas

(Persen)

NoKabupaten

/Kota

SEKTOR

TotalPertanian

Pertam-

bangan

Industri Perdagang-an

Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Kabupaten :

1 Bogor 5.28 1.17 60.99 17.09 15.47 100,00 2 Sukabumi 37.02 3.33 17.28 17.52 24.84 100,00 3 Cianjur 48.64 0.12 2.63 20.48 28.13 100,00 4 Bandung 9.49 0.29 53.61 17.64 18.98 100,00 5 Garut 51.40 0.12 8.17 24.99 15.32 100,00 6 Tasikmala

ya 34.91 0.16 7.53 24.87 32.53 100,00

50 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 9: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

7 Ciamis 29.80 0.43 7.04 25.06 37.64 100,00 8 Kuningan 39.58 1.01 1.99 18.96 38.46 100,00 9 Cirebon 35.27 0.40 10.56 20.45 33.33 100,00

10 Majalengka 37.36 2.21 16.31 20.11 24.02 100,00

11 Sumedang 29.14 0.13 23.56 26.04 21.14 100,00 12 Indramayu 43.08 0.26 4.05 29.33 23.28 100,00 13 Subang 42.39 0.07 13.83 21.53 22.19 100,00 14 Purwakart

a 11.04 0.19 40.55 27.04 21.18 100,00 15 Karawang 10.29 0.17 56.36 20.86 12.32 100,00 16 Bekasi 2.14 0.03 81.02 8.86 7.95 100,00

Kota :  17 Bogor 0.36 - 24.08 33.43 42.13 100,00 18 Sukabumi 5.11 0.01 4.01 42.88 47.99 100,00 19 Bandung 0.30 - 28.69 34.23 36.78 100,00 20 Cirebon 0.35 - 33.82 32.50 33.34 100,0021 Bekasi 0.78 - 46.26 27.32 25.64 100,0022 Depok 3.00 - 38.59 30.15 28.26 100,0023 Cimahi 0.17 - 61.90 18.15 19.77 100,00 24 Tasikmala

ya 8.55 0.01 14.53 28.52 48.41 100,00 25 Banjar 18.63 0.40 12.89 32.29 35.79 100,00 Jawa Barat 12.49 0.24 44.91 20.14 22.22 100,0

0 Sektor pertambangan dan penggalian menyumbang 3,09

persen pada tahun 2005 terhadap PDRB di Jawa Barat. Namun apabila Migas dikeluarkan maka sektor ini hanya mempunyai kontribusi sebesar 0,24 persen. Sumbangan nilai tambah terbesar dari sektor pertambangan berasal dari Kabupaten Indramayu yang merupakan penghasil migas yang cukup besar. Peranan sektoral di tiap kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahun 2005 terlihat pada Grafik 5.2.

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 51

Page 10: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

5.3 Pertumbuhan Ekonomi

Secara makro, pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat pada tahun 2005 mencapai 5,47 persen. Pertumbuhan tersebut sedikit mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 5,16 persen. Sedangkan pertumbuhan perekonomian di kabupaten/kota mempunyai besaran dengan kisaran –0.28 sampai 7,53 persen.

Tabel 5.4.Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Jawa Barat

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2005 Termasuk Migas

52 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 11: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

(Persen)

No Kabupaten/Kota 2003 2004 *) 2005 **)(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bogor 4.47 5.51 5.812 Sukabumi 6.05 6.77 3.663 Cianjur 3.68 3.97 3.824 Bandung 5.02 5.63 5.015 Garut 2.70 4.01 4.166 Tasikmalaya 3.44 3.52 3.837 Ciamis 4.07 4.36 4.588 Kuningan 3.50 3.98 3.949 Cirebon 4.04 4.67 5.06

10 Majalengka 3.25 4.09 4.4711 Sumedang 3.86 4.31 4.5212 Indramayu (0.24) 3.77 (0.28)13 Subang 6.22 7.29 6.9014 Purwakarta 3.01 3.72 3.5115 Karawang 3.66 6.06 6.4616 Bekasi 5.72 6.10 5.9717 Kota. Bogor 6.07 6.10 6.1218 Kota. Sukabumi 5.39 5.77 5.9319 Kota. Bandung 7.34 7.49 7.5320 Kota. Cirebon 4.27 4.66 4.8921 Kota. Bekasi 5.25 5.36 5.6022 Kota Depok 6.29 6.41 6.9323 Kota Cimahi 4.18 4.34 4.5624 Kota Tasikmalaya 4.43 4.99 4.0225 Kota Banjar 4.20 4.40 4.63

Jawa Barat 4.84 5.16 5.47 Keterangan : *) Angka perbaikan

**) Angka sementara

Pada Tabel 5.4. yaitu LPE atas dasar harga konstan termasuk migas, terlihat bahwa Indramayu mengalami penurunan sebesar –0,28 persen. Sedangkan kabupaten kota lainnya mengalami pertumbuhan, dengan pertumbuhan terkecil di Purwakarta 3,51 % dan terbesar di Kota Bandung 7,53 %. Namun demikian Laju perekonomian di Indramayu sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan migas. Apabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 53

Page 12: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2005

Tanpa Migas(Persen)

No Kabupaten/Kota 2003 2004 *) 2005 **)(1) (2) (5) (6) (7)

1 Bogor 4.87 5.51 5.812 Sukabumi 6.09 6.78 3.663 Cianjur 3.68 3.97 3.824 Bandung 4.99 5.65 5.025 Garut 2.70 4.01 4.166 Tasikmalaya 3.44 3.52 3.837 Ciamis 4.07 4.36 4.588 Kuningan 3.50 3.98 3.949 Cirebon 4.04 4.67 5.06

10 Majalengka 3.06 4.27 4.4711 Sumedang 3.86 4.31 4.5212 Indramayu 4.76 4.18 4.2713 Subang 4.90 5.20 5.6714 Purwakarta 3.01 3.72 3.5115 Karawang 3.01 6.01 5.9016 Bekasi 5.79 6.24 6.1117 Kota. Bogor 6.07 6.10 6.1218 Kota. Sukabumi 5.39 5.77 5.9319 Kota. Bandung 7.34 7.49 7.5320 Kota. Cirebon 4.27 4.66 4.8921 Kota. Bekasi 5.25 5.36 5.6022 Kota Depok 6.29 6.41 6.9323 Kota Cimahi 4.18 4.34 4.5624 Kota Tasikmalaya 4.43 4.99 4.0225 Kota Banjar 4.20 4.40 4.63

Jawa Barat 5.13 5.48 6.08 Keterangan : *) Angka perbaikan

**) Angka sementara

Berbeda halnya dengan kabupaten lainnya yang memiliki migas, apabila migas dikeluarkan ternyata tidak terlalu mempengaruhi terhadap LPE-nya. Hal ini terlihat dari LPE Bandung dengan migas sebesar 5,01 persen setelah

54 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 13: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

dikeluarkan migasnya lajunya sebesar 5,02 persen. Hal ini disebabkan kontribusi migas yang tidak terlalu besar terhadap wilayah tersebut. Perbedaan LPE dengan migas dan tanpa migas dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan Tabel 5.5.

Apabila angka LPE Jawa Barat dijadikan base line, maka tampak dua kelompok kabupaten/kota menurut besaran LPE nya. Kelompok pertama adalah 9 kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata (di atas angka Jawa Barat). Kesembilan kabupaten/kota tersebut adalah Bogor, Subang, Karawang, Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Depok,.sedangkan kelompok kedua yaitu 16 kabupaten/kota dengan pertumbuhan di bawah rata-rata.

Tabel 5.6Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Barat

Termasuk MigasTahun 2005

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 55

Laju PertumbuhanEkonomi 1)

(%)Kabupaten/Kota

(1) (2)

< 2,99 Indramayu

3,00 - 3,99 Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Kuningan dan Purwakarta

4,00 - 4,99Garut, Ciamis, Majalengka, Sumedang, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar

5,00Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Bogor, Bekasi, Karawang, Subang, Cirebon, Bandung dan Bogor.

Keterangan : 1) atas dasar harga Konstan 2000

Page 14: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Pada Tabel 5.6. disajikan LPE kabupaten/kota di Jawa Barat yang dibagi menjadi empat kelompok. Terdapat 8 kabupaten/kota yang termasuk kelompok LPE 4 - 4,99 persen, 11 kabupaten/kota diatas 5 persen, 5 kabupaten pada kelompok 3 – 3.99 persen. Sedangkan pada kelompok yang dapat dikategorikan mengalami pertumbuhan relatif rendah (di bawah 3 persen ) pada tahun 2005 adalah kabupaten Indramayu.

5.3.PDRB Per Kapita

PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh setiap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu. Indikator PDRB per kapita ini sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu region walaupun sebenarnya masih kurang tepat. Semakin besar PDRB per kapita, secara kasar menunjukkan semakin tingginya tingkat kemakmuran penduduk pada wilayah tersebut, sebaliknya semakin rendah PDRB per kapita berarti kemakmuran penduduknya semakin rendah.

Dari Tabel 5.7 diperlihatkan perkembangan PDRB per kapita dengan migas dan tanpa migas di tiap kabupaten/kota pada tahun 2000 dan 2005. Dengan demikian, akan tergambarkan perbandingan kesejahteraan masyarakat antar kabupaten/kota baik dengan migas maupun tanpa migas.

56 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 15: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Namun perlu disadari bahwa proporsi nilai tambah migas yang dinikmati oleh masyarakat di wilayah yang bersangkutan sangatlah kecil.

Secara makro, PDRB perkapita atas dasar harga berlaku termasuk migas Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 80,94 persen yaitu dari Rp. 5,48 juta tahun 2000 menjadi Rp. 9,92 juta pada tahun 2005. Sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 14,82 persen yaitu dari Rp. 5,48 juta tahun 2000 menjadi Rp. 6,29 juta pada tahun 2005.

Tabel 5.7. Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2000 dan 2005

No

Kabupaten/

Kota

Dengan Migas Tanpa Migas2000(Ribu Rp.)

2005(Ribu Rp.)

(%)

2000(Ribu Rp.)

2005(Ribu Rp.)

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Kabupaten :

1 Bogor 5.277,06 8.559,77 62,21 5.277,056 8.559,77 62,21

2 Sukabumi 2.867,94 5.028,55 75,34 2.762,73 4.926,46 78,32

3 Cianjur 2.911,11 5.127,95 76,15 2.911,11 5.127,95 76,15

4 Bandung 4.379,86 7.605,37 73,64 4.338,61 7.539,93 73,79

5 Garut 3.566,96 6.233,49 74,76 3.566,96 6.233,49 74,76

6 Tasikmalaya 2.886,45 5.346,07 85,21 2.886,45 5.346,07 85,2

17 Ciamis 3.236,12 6.051,32 86,99 3.236,12 6.051,32 86,9

98 Kuningan 2.662,14 4.498,69 68,99 2.662,14 4.498,69 68,9

99 Cirebon 2.580,73 4.665,97 80,80 2.580,73 4.665,97 80,8

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 57

Page 16: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

010 Majaleng

ka 2.497,39 4.447,03 78,07 2.445,60 4.352,83 77,99

11 Sumedang 3.818,77 6.790,96 77,83 3.818,77 6.790,96 77,8

312 Indramay

u 9.378,61 17.601,87 87,68 2.954,58 5.397,59 82,6

913 Subang 3.324,16 6.457,06 94,25 3.125,27 5.830,49 86,5

614 Purwakar

ta 6.366,74 10.302,28 61,81 6.366,74 10.302,28 61,8

115 Karawang 5.552,79 12.586,4

1126,6

7 5.552,79 12.022,13 116,51

16 Bekasi 18.296,82

26.396,37 44,27 18.296,82 26.026,78 42,2

5Kota :

17 Bogor 3.558,26 6.040,44 69,76 3.558,26 6.040,447 69,76

18 Sukabumi 4.279,24 8.929,29 108,67 4.279,24 8.929,29 108,

6719 Bandung 6.999,66 15.481,5

4121,1

8 6.999,66 15.481,54 121,18

20 Cirebon 14.395,15

23.966,59 66,49 14.395,15 23.966,59 66,4

921 Bekasi 5.451,06 9.536,88 74,95 5.451,06 9.536,88 74,9

522 Depok 3.051,69 5.554,99 82,03 3.051,69 5.554,99 82,0

323 Cimahi 9.397,51 14.374,9

2 52,97 9.397,51 14.374,92 52,97

24 Tasikmalaya 3.018,59 5.462,56 80,96 3.018,59 5.462,56 80,9

625 Banjar 3.098,11 5.922,08 91,15 3.098,11 5.922,08 91,1

5Jawa Barat 5.479,6

89.915,1

780,9

4 5.172,38 9.440,32 82,51

Keterangan : = Pertumbuhan

Apabila dicermati menurut kabupaten/kota di Jawa Barat, tampak bahwa Kabupaten Bekasi pada tahun 2005 menghasilkan PDRB perkapita terbesar yaitu sebesar Rp. 26,39 juta dengan pertumbuhan sebesar 44,27 persen dari tahun 2000. Sedangkan PDRB per kapita yang paling rendah

58 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 17: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

terdapat di kabupaten Majalengka yaitu hanya Rp. 4,44 juta diikuti Kabupaten Kuningan dan Cirebon masing-masing Rp. 4,49 juta dan Rp. 4,67 juta. Pertumbuhan pendapatan perkapita di tiga kabupaten tersebut masing-masing adalah 78,07 %, 68,99 %, dan 80,80 %.

Pada Tabel 5.7 tersebut juga bisa diperhatikan bahwa PDRB perkapita

Kabupaten Indramayu dengan migas mencapai Rp. 17,60 juta dengan

pertumbuhan sebesar 87,68 % tahun 2005, namun apabila dikeluarkan migasnya

menjadi Rp. 5,39 juta dengan pertumbuhan sebesar 82,69 %. Demikian pula

dengan Kabupaten Subang, PDRB Perkapita dengan migas sebesar Rp. 6,46 juta

menjadi Rp. 5,83 juta tanpa migas dengan pertumbuhan masing-masing sebesar

94,25 % dan 86,56 %.

Peningkatan PDRB perkapita di atas masih belum menggambarkan secara riil kenaikan daya beli masyarakat di kabupaten/kota tersebut secara umum. Hal ini disebabkan pada PDRB perkapita, yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, masih terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Untuk mengamati perkembangan daya beli masyarakat secara riil bisa digunakan PDRB per kapita yang dihitung atas dasar harga konstan. Dari penghitungan PDRB per kapita atas dasar harga konstan dengan migas, secara umum daya beli masyarakat di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 14,82 persen. Sedangkan pertumbuhan pendapatan per kapita tanpa migas secara umum naik sebesar 17,25 persen.

Peningkatan daya beli masyarakat tertinggi terjadi di Kota Bandung yaitu 35,85 persen, yang diikuti oleh Kabupaten

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 59

Page 18: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Subang yang tumbuh sebesar 30,89 persen dari tahun 2000 sampai 2005. Namun demikian apabila migas dikeluarkan maka kabupaten Subang hanya mengalami peningkatan sebesar 22,54 persen.

Tabel 5.8. Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan

2000 Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2000 dan 2005

No Kabupaten/Kota

Dengan Migas (Ribu Rp.) Tanpa Migas (Ribu Rp.)2000 2005

(%)2000 2005

(%)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten :1 Bogor 5.277,06 5.618,28 6,47 5.277,06 5.618,28 6,472 Sukabumi 2.867,94 3.564,09 24,27 2.762,73 3.501,02 26,723 Cianjur 2.911,11 3.245,54 11,49 2.911,11 3.245,54 11,494 Bandung 4.379,86 4.937,15 12,72 4.338,61 4.891,66 12,755 Garut 3.566,96 3.942,94 10,54 3.566,96 3.942,94 10,546 Tasikmalaya 2.886,45 3.187,29 10,42 2.886,45 3.187,29 10,427 Ciamis 3.236,12 3.773,51 16,61 3.236,12 3.773,51 16,618 Kuningan 2.662,14 3.129,54 17,56 2.662,14 3.129,54 17,569 Cirebon 2.580,73 3.001,12 16,29 2.580,73 3.001,12 16,29

10 Majalengka 2.497,39 2.953,84 18,28 2.445,60 2.888,42 18,1111 Sumedang 3.818,77 4.341,73 13,69 3.818,77 4.341,73 13,6912 Indramayu 9.378,61 9.837,98 4,90 2.954,58 3.504,72 18,6213 Subang 3.324,16 4.351,02 30,89 3.125,27 3.829,79 22,5414 Purwakarta 6.366,74 6.856,68 7,70 6.366,74 6.856,69 7,7015 Karawang 5.552,79 6.820,58 22,83 5.552,79 6.442,68 16,0316 Bekasi 18.296,82 19.345,13 5,73 18.296,82 19.126,25 4,53

Kota :17 Bogor 3.558,26 4.326,94 21,60 3.558,26 4.326,94 21,6018 Sukabumi 4.279,24 5.242,39 22,51 4.279,24 5.242,39 22,5119 Bandung 6.999,66 9.509,36 35,85 6.999,66 9.509,36 35,8520 Cirebon 14.395,15 17.010,38 18,17 14.395,15 17.010,38 18,17

60 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 19: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

21 Bekasi 5.451,06 5.810,89 6,60 5.451,06 5.810,89 6,6022 Depok 3.051,69 3.501,32 14,73 3.051,69 3.501,32 14,7323 Cimahi 9.397,51 10.186,56 8,40 9.397,51 10.186,56 8,4024 Tasikmalaya 3.018,59 3.486,59 15,50 3.018,59 3.486,59 15,5025 Banjar 3.098,11 3.576,58 15,44 3.098,11 3.576,58 15,44

Jawa Barat 5.479,68 6.291,75 14,82 5.172,38 6.064,63 17,25Keterangan : = Pertumbuhan

Sedangkan peningkatan daya beli masyarakat terendah terjadi di Kabupaten Indramayu yang hanya meningkat sebesar 4,90 persen. Namun apabila dihitung tanpa migas, daya beli masyarakat Indramayu naik sebesar 18,62 persen. Perbedaan PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 dengan migas dan tanpa migas secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.9. Pengelompokkan Kabupaten/Kota Berdasarkan

Besaran PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 dan 2005

(Tanpa Migas)Kelompok

PDRBPerkapita(Rp. Juta)

Kabupaten/Kota

2000 2005[1] [2] [3]

2.00 – 2.99

Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, Majalengka dan Indramayu

-

3.00 – 3.99

Garut, Ciamis, Sumedang, Subang, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tasikmalaya dan Kota

-

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 61

Page 20: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Banjar.4.00 – 4.99

Bandung dan Kota. Sukabumi

Sukabumi, Kuningan, Cirebon dan Majalengka

5.00

Bogor, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi dan Kota Cimahi Jawa Barat (Rp. 5,17 juta)

Jawa Barat (9,44 juta)Semua Kabupaten/Kota kecuali Kabupaten Sukabumi, Kuningan, Cirebon dan Majalengka

Pada Tabel 5.9 menunjukkan pengelompokkan PDRB per kapita berdasarkan beberapa level. Memasuki tahun 2005, secara umum terlihat bahwa seluruh kabupaten/kota berada di atas level Rp. 4 juta.

Pergeseran level PDRB perkapita dari tahun 2000 ke tahun 2005 ke level yang lebih tinggi hampir terjadi di seluruh kabupaten/kota. Pada tahun 2000 masih terdapat 7 kabupaten kota yang memiliki PDRB perkapita di bawah Rp. 3 juta. Demikian pula, terdapat 8 Kabupaten/kota yang memiliki PDRB Perkapita pada level Rp. 3 juta sampai Rp. 3,99 juta

Memasuki tahun 2005, tampak bahwa level PDRB perkapita hampir semua kabupaten/kota di atas Rp. 5 juta kecuali Sukabumi, Kuningan, Cirebon dan Majalengka yang masih di bawah Rp. 5 juta. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan yang cukup baik dibandingkan dengan tahun 2000 dimana hanya 9 kabupaten/kota saja yang mempunyai pendapatan perkapita pada level diatas 5 juta.

62 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 21: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

5.5.Perbandingan LPE dan PDRB per Kapita

Kinerja pembangunan masing-masing daerah dilihat dari aspek ekonomi dapat dilakukan dengan membandingkan posisi suatu kabupaten/kota terhadap Propinsi Jawa Barat. Di samping itu dengan mengetahui posisinya dapat pula dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Dengan demikian diharapkan suatu kabupaten/kota dapat mengevaluasi serta menggali potensi SDA dan SDM yang dimilikinya agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi sampai pada tingkat yang optimum.

Di samping itu, untuk memudahkan dalam melihat posisi kabupaten/kota terhadap provinsi Jawa Barat, PDRB disajikan dalam bentuk tabel kuadran yang merupakan plot LPE dan PDRB per kapita. Tabel tersebut terdiri dari 4 kuadran, setiap kuadran dipisahkan oleh garis vertikal yang merupakan angka LPE Jawa Barat dan garis horisontal yang menunjukan besarnya PDRB per kapita propinsi.

Tabel 5.10. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Per Kapita

Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2005

No.Kabupate

n/Kota

Dengan Migas Tanpa MigasLPE(%)

PDRB Per Kapita

LPE(%)

PDRB Per kapita

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 63

Page 22: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

(Rp.) (Rp.)(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten:

1. Bogor 5.81 8.559,77 5.81 8.559,772. Sukabumi 3.66 5.028,55 3.66 4.926,463. Cianjur 3.82 5.127,95 3.82 5.127,954. Bandung 5.01 7.605,37 5.02 7.539,935. Garut 4.16 6.233,49 4.16 6.233,496. Tasikmalay

a 3.835.346,07

3.835.346,07

7. Ciamis 4.58 6.051,32 4.58 6.051,328. Kuningan 3.94 4.498,69 3.94 4.498,69

9. Cirebon 5.06 4.665,97 5.06 4.665,9710. Majalengka 4.47 4.447,03 4.47 4.352,8311. Sumedang 4.52 6.790,96 4.52 6.790,9612. Indramayu (0.28) 17.601,87 4.27 5.397,5913. Subang 6.90 6.457,06 5.67 5.830,4914. Purwakarta 3.51 10.302,28 3.51 10.302,2815. Karawang 6.46 12.586,41 5.90 12.022,1316. Bekasi 5.97 26.396,37 6.11 26.026,78

Kota:17. Bogor 6.12 6.040,44 6.12 6.040,44718. Sukabumi 5.93 8.929,29 5.93 8.929,2919. Bandung 7.53 15.481,54 7.53 15.481,5420. Cirebon 4.89 23.966,59 4.89 23.966,5921. Bekasi 5.60 9.536,88 5.60 9.536,8822. Depok 6.93 5.554,99 6.93 5.554,9923. Cimahi 4.56 14.374,92 4.56 14.374,9224. Tasikmalay

a 4.025.462,56

4.025.462,56

25. Banjar 4.63 5.922,08 4.63 5.922,08

Jawa Barat 5,47 9.915,17 6,08 9.440,32

Kuadran (daerah) I mengandung arti bahwa kabupaten/kota yang berada di daerah ini memiliki LPE yang lebih tinggi dan PDRB per kapita lebih besar dari angka

64 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

Page 23: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

propinsi. Bila diasumsikan terdapat pemerataan pendapatan, maka masyarakat di kabupaten/kota yang berada di kuadran ini relatif paling sejahtera dibandingkan yang berada pada kuadran lainnya. Kuadran II menunjukkan kabupaten/ kota yang memiliki PDRB per kapita lebih besar, namun LPE-nya lebih rendah dibandingkan dengan angka provinsi. Masyarakat kabupaten/kota pada kuadran II relatif lebih sejahtera, namun pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibandingkan rata-rata kabupaten/kota lainnya.

Kuadran yang menunjukkan keterbelakangan pertumbuhan ekonomi juga rendahnya tingkat kesejahteraan penduduknya dibandingkan daerah lainnya di Jawa Barat adalah Kuadran III. Kuadran yang terakhir (IV) ditempati oleh kabupaten/kota yang tingkat kesejahteraan penduduknya lebih rendah dibandingkan angka propinsi, namun memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih pesat.

Hasil plot posisi kabupaten/ kota secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5.11 dan 5.12 yang menggambarkan perbandingan LPE dan PDRB per kapita kabupaten/kota baik dengan memasukkan pengaruh minyak dan gas bumi maupun mereduksi pengaruh minyak dan gas bumi.

Dari tabel 5.9 terlihat bahwa dengan memperhitungkan nilai tambah minyak dan gas bumi, terdapat 4 kabupaten/kota yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita di atas Jawa Barat (berada pada kuadran I). Posisi pada kuadran I tersebut merupakan posisi ideal, sebab kondisi ini menggambarkan bahwa kinerja perekonomian dan kemakmuran

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 65

Page 24: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

masyarakat di tiap kabupaten/kota yang bersangkutan relatif lebih makmur dibandingkan kabupaten/kota lainnya secara makro. Kabuputen/kota yang menempati posisi kuadran I yaitu: Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung dan Kota Bekasi.

Tabel 5.11. Plot LPE dan PDRB Per Kapita Kabupaten/Kota Tahun

2005(Dengan Migas)

Indramayu, Purwakarta, Kota Cirebon, Kota Cimahi II

Karawang, Bekasi, Kota Bandung, Kota Bekasi

IIII

Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar

IV Bogor, Subang, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Depok

66 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

LP E

PDRB Per Kapita Jawa Barat = Rp. 9,92 Juta

5,47 %

J a b a r

Page 25: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

Selanjutnya pada kuadran II terdapat 4 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Indramayu, Purwakarta, Kota Cirebon dan Kota Cimahi. Posisi pada kuadran ini menggambarkan tingkat kemakmuran yang sudah berada di atas rata-rata namun kinerja perekonomian pada tahun 2005 yang relatif rendah.

Sebaliknya, kondisi pada kuadran III menunjukkan tingkat kemakmuran dan kinerja ekonomi yang relatif rendah dibandingkan umumnya kabupaten/ kota. Daerah-daerah yang berada pada kuadran III pada tahun ini terdiri dari 12 kabupaten/kota yaitu: Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar.

Untuk kuadran IV yang menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk yang masih rendah dibandingkan dengan rata-rata provinsi namun kinerja perekonomiannya cukup pesat, ditempati oleh Kabupaten Bogor, Subang, Kota Bogor, Kota Sukabumi dan Kota Depok.

Tabel 5.12. Plot LPE dan PDRB Per Kapita Kabupaten/Kota Tahun

2005(Tanpa Migas)

II Purwakarta, Karawang, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bekasi

Kab. Bekasi, Kota Bandung

PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005 67

L

P

E

PDRB Per Kapita Jawa Barat = Rp. 9,44 juta

Page 26: DAFTAR ISI · Web viewApabila dicermati lebih jauh, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indramayu tanpa migas mampu tumbuh sebesar 4,27 persen. Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

IIII

Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar

IV

Kota Bogor, Kota Depok

Seperti yang telah dibahas sebelumnya untuk melihat perbandingan kemakmuran masyarakat di tiap kabupaten/kota secara riil maka pengaruh migas haruslah dikeluarkan pada penghitungan PDRB per kapita. Dengan mengeluarkan pengaruh minyak dan gas bumi, ternyata cukup berpengaruh terhadap posisi ploting kabupaten/kota terutama pada tiga kabupaten yang mengalami pergeseran, yaitu Indramayu (dari kuadran II ke III), Kabupaten Karawang (dari kuadran I ke II) dan Kabupaten Subang (dari IV ke III).

68 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2003-2005

6,08 %

Jabar