Daftar Tilikan puskesmas

5
TABEL KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP SOP TATA KELOLA VAKSIN PUSKESMAS NGALIYAN N o Nama Kegiatan Y a Tid ak Tidak Berla ku % CR Penyimpanan vaksin 1 Vaksin di simpan di lemari es pada suhu 2 0 - 8 0 C 5 0 0 100 % 2 Susunan dus vaksin dalam lemari es diberi jarak antara 2 jari untuk pertukaran udara 5 0 0 100 % 3 Vaksin FS (Frezee Sensitive = DPT,HB,DT,TT) diletakkan jauh dengan bagian paling dingin dalam lemari es (evaporator). Vaksin HS (Heat Sensitive = Polio, Campak, BCG) diletakkan dekat dengan evaporator 5 0 0 100 % 4 Lemari es dibuka seminimal mungkin setiap harinya untuk menjaga stabilitas suhu penyimpanan. 5 0 0 100 % 5 Suhu dipantau setiap hari (Pagi dan siang) dan dicatat pada grafik suhu lemari es 5 0 0 100 % 6 Melakukan pemeliharaan lemari es 2 minggu sekali dengan membersihkan bunga es yang terdapat pada lemari es dan membersihkan bagian luar lemari es untuk menghindari karat. 0 0 5 Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin 1 Memeriksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, vaksin atau pelarut 2 0 3 100 %

Transcript of Daftar Tilikan puskesmas

Page 1: Daftar Tilikan puskesmas

TABEL KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP SOP TATA KELOLA VAKSIN PUSKESMAS NGALIYAN

No

Nama Kegiatan Ya

Tidak

Tidak Berlak

u

% CR

Penyimpanan vaksin1 Vaksin di simpan di lemari es pada suhu 20

- 80C5 0 0 100

%2 Susunan dus vaksin dalam lemari es diberi

jarak antara 2 jari untuk pertukaran udara5 0 0 100

%3 Vaksin FS (Frezee Sensitive =

DPT,HB,DT,TT) diletakkan jauh dengan bagian paling dingin dalam lemari es (evaporator). Vaksin HS (Heat Sensitive = Polio, Campak, BCG) diletakkan dekat dengan evaporator

5 0 0 100%

4 Lemari es dibuka seminimal mungkin setiap harinya untuk menjaga stabilitas suhu penyimpanan.

5 0 0 100%

5 Suhu dipantau setiap hari (Pagi dan siang) dan dicatat pada grafik suhu lemari es

5 0 0 100%

6 Melakukan pemeliharaan lemari es 2 minggu sekali dengan membersihkan bunga es yang terdapat pada lemari es dan membersihkan bagian luar lemari es untuk menghindari karat.

0 0 5

Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin1 Memeriksa label vaksin dan pelarut. Jika

label tidak ada, vaksin atau pelarut tidak boleh digunakan.

2 0 3 100%

2 Memeriksa alat pemantau botol vaksin (VVM)

2 0 3 100%

3 Memeriksa tanggal kadaluarsa 2 0 3 100%

4 Memeriksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator menunjukkan adanya pembekuan atau diperkirakan vaksin yang sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT,  HepB, DTP-HepB ) telah membeku, sebaiknya dillakukan tes kocok.

2 0 3 100%

Prosedur Pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es1 Menententukan seberapa banyak vial

vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan sebelum membuka lemari es

2 0 3 100%

Page 2: Daftar Tilikan puskesmas

2 Mencatat suhu di dalam lemari es 0 2 3 0%3 Memiilih dan mengeluarkan vaksin sesuai

ketentuan yang telah ditetapkan untuk alat pemantau botol vaksin (VVM) dan tanggal kedaluarsa

2 0 3 100%

Prosedur permintaan vaksin untuk pelayanan di klinik KIA, Posyandu, dan unit terkait1 Mengajukan permohonan resmi permintaan

vaksin kepada petugas pengelola vaksin Puskemas

1 0 4 100%

2 Vaksin yang diminta harus sesuai dengan kebutuhan sasaran

2 0 3 100%

3 Vaksin dibawa dengan menggunakan vaksin carrier atau cold box yang diisi cool pack dengan jumlah yang sesuai

2 0 4 100%

Prosedur permitaan vaksin dari Puskesmas ke DKK1 Mengajukan permohonan resmi permintaan

vaksin dari Puskesmas ke DKK1 0 4 100

%2 Permintaan vaksin mempertimbangkan stok

vaksin bulan sebelumnya dan daya tampung penyimpanan vaksin

1 0 4 100%

Prosedur Penerimaan Vaksin dari DKK ke Puskesmas1 Penerimaan vaksin dilakukan dengan cara

diantar oleh DKK atau diambil oleh puskesmas

1 0 4 100%

2 Distribusi vaksin menggunakan cold box atau vaksin carrier yang disertai dengan cool pack

1 0 4 100%

3 Disertai dengan dokumen pengiriman berupa Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arrival report (VAR)

1 0 4 100%

4 Pada setiap cold box atau vaksin carrier disertai dengan indikator pembekuan

1 0 4 100%

5 Vaksin yang diterima masuk ke gudang obat Puskesmas

0 1 4 0%

6 Pengelola gudang obat menyerahkan tanggung jawab pengelolaan vaksin kepada petugas pengelola vaksin

0 1 4 0%

Pemeliharaan cold chain atau sistem rantai dingin vaksin selama pelaksanaan imunisasi1 Selama pelayanan imunisasi, vaksin dan

pelarut harus disimpan dalam vaccine carrier dengan menggunakan cold pack, agar suhu tetap terjaga pada temperature 20-

1 0 4 100%

Page 3: Daftar Tilikan puskesmas

80 C dan vaksin yang sensitive terhadap pembekuan tidak beku

2 Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari langsung

1 0 4 100%

3 Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar, seharusnya dengan cara diletakkan di lubang busa yang terdapat diatas vaksin carrier

5 0 0 100%

4 Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat cool pack

1 0 4 100%

Prosedur Pelaporan1 Pelaporan pengelolaan vaksin dilakukan

satu bulan sekali1 0 4 100

%2 Pelaporan vaksin dibuat per item vaksin,

mengenai penggunaan atau pengeluaran vaksin dan sisa stok vaksin

1 0 4 100%

3 Rekapitulasi data dilakukan setiap tanggal 25

1 0 4 100%

4 Rekapitulasi data diambil dari laporan penggunaan vaksin puskesmas, puskesmas pembantu, bidan praktek mandiri, dan Rumah Sakit Permata Medika

1 0 4 100%

5 Laporan pengelolaan vaksin disetuji oleh Kepala Puskesmas Ngaliyan dan diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang

1 0 4 100%

Total CR

CR total = 61 x 100% = 93,84%

61 + 4