DAFTAR PUSTAKA -...

22
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1384. https://doi.org/1 Desember 2013 Bali, D. K. P. (2014). Sepuluh Besar Penyakit Inap RSU Se- Bali tahun 2014. Brashers, V. L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan & Manajemen. (D. Yulianti, Ed.) (2nd ed.). Jakarta: EGC. Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC) (6th ed.). Jakarta: Elsevier. Buss, J. S., & Labus, D. (2013). Buku Saku Patofisiologi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: EGC. Danusantoso, H. (2013). Buku Saku Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: ECG. Deswani. (2011). Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika. Dinarti, Aryani, R., Nurhaeni, H., Chairani, R., & Tutiany. (2013). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media. Elizabeth J., C. (2009). Buku Saku Patofisiologi (3rd ed.). Jakarta: ECG. Hidayat, A. A. A. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan: Paradigma Kuantitif . (M. Uliyah, Ed.) (1st ed.). Surabaya: Health Books. Ikawati, Z. (2016). Penatalaksanaan Terapi Penyakit Sistem Pernafasan. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Irianto, K. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular. Bandung: ALFABETA. Kementerian Kesehatan RI Provinsi Bali. (2013). Riskesdas dalam Angka Provinsi Bali Tahun 2013. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik, Vol. 1. (D. Widiarti, E. A. Mardella, B. Subekti, & L. Helena, Eds.) (7th ed.). Jakarta: EGC. Miravitlles, M. (2011). Cough and sputum production as risk factors for poor outcomes in patients with COPD. Respiratory Medicine, 105(8), 11181128. https://doi.org/10.1016/j.rmed.2011.02.003 Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing

Transcript of DAFTAR PUSTAKA -...

  • DAFTAR PUSTAKA

    Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar

    (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1

    Desember 2013

    Bali, D. K. P. (2014). Sepuluh Besar Penyakit Inap RSU Se- Bali tahun 2014.

    Brashers, V. L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi : Pemeriksaan &

    Manajemen. (D. Yulianti, Ed.) (2nd ed.). Jakarta: EGC.

    Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013).

    Nursing Intervention Classification (NIC) (6th ed.). Jakarta: Elsevier.

    Buss, J. S., & Labus, D. (2013). Buku Saku Patofisiologi Menjadi Sangat Mudah.

    Jakarta: EGC.

    Danusantoso, H. (2013). Buku Saku Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: ECG.

    Deswani. (2011). Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis. Jakarta: Salemba

    Medika.

    Dinarti, Aryani, R., Nurhaeni, H., Chairani, R., & Tutiany. (2013). Dokumentasi

    Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

    Elizabeth J., C. (2009). Buku Saku Patofisiologi (3rd ed.). Jakarta: ECG.

    Hidayat, A. A. A. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan: Paradigma Kuantitif.

    (M. Uliyah, Ed.) (1st ed.). Surabaya: Health Books.

    Ikawati, Z. (2016). Penatalaksanaan Terapi Penyakit Sistem Pernafasan.

    Yogyakarta: Bursa Ilmu.

    Irianto, K. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular. Bandung:

    ALFABETA.

    Kementerian Kesehatan RI Provinsi Bali. (2013). Riskesdas dalam Angka

    Provinsi Bali Tahun 2013. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

    Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2010). Buku ajar fundamental

    keperawatan : konsep, proses, dan praktik, Vol. 1. (D. Widiarti, E. A.

    Mardella, B. Subekti, & L. Helena, Eds.) (7th ed.). Jakarta: EGC.

    Miravitlles, M. (2011). Cough and sputum production as risk factors for poor

    outcomes in patients with COPD. Respiratory Medicine, 105(8), 1118–1128.

    https://doi.org/10.1016/j.rmed.2011.02.003

    Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing

  • Outcomes Classification (NOC). (I. Nurjannah & R. D. Tumanggor, Eds.)

    (5th ed.). Singapura: ELSEVIER.

    Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

    Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

    Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. (P. P. Lestari, Ed.)

    (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

    Oemiati, R. (2013). Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik

    (PPOK). Media Litbangkes, 23(2), 82–88.

    Persatuan Dokter Paru Indonesia. (2003). Penyakit Paru Obstruktif Kronik

    (PPOK). Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia, 32.

    Sajinadiyasa, I. G. K., Bagiada, I. M., & Rai, N. I. B. (2010). Prevalensi Dan

    Risiko Merokok Terhadap Penyakit Paru Di Poliklinik Paru Rumah Sakit

    Umum Pusat Sanglah Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam, 11(2), 91–95.

    Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan (2nd ed.).

    Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Sidabutar, P., Rasmaliah, & Hiswani. (2012). Karakteristik Penderita Penyakit

    Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Yang Dirawat Inap Di Rsup H. Adam Malik

    Medan Tahun 2012. Gizi, Kesehatan Reproduksi Dan Epidemiologi, 2(6), 1–

    10.

    Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

    Brunner & Suddart. Vol. 1. E/8. Jakarta: ECG.

    Somantri, I. (2012). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

    Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

    Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

    Afabeta.

    Suradi. (2007). Pengaruh Rokok Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik, 17.

    Tanto Chirs, D. (2014). Kapita Selekta Kedokteran (4th ed.).

    Tarwoto, & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

    Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia

    (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

    Wahid, A., & Suprapto, I. (2013). Keperawatan Medikal Bedah, Asuhan

    Keperawatan Pada Gangguan Sistem Respirasi. Jakarta: CV. Trans Info

    Media.

  • Wahyuni, L., & Pembahasan, H. (2002). Effect Of Nebulizer And Effective

    Cough On The Status Of Breathing Copd Patients Abstract.

    Ward, J. P. ., Ward, J., Leach, R. M., & Wiener, C. M. (2008). At a Glance Sistem

    Respirasi. (A. Safitri, Ed.) (2nd ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.

    WHO. (2007). World Health Organization. Global surveillance, prevention and

    control of chronic respiratory diseases: a comprehensive approach. Geneva,

    Switzerland. Chronic Respiratory Disease, 1–146.

    https://doi.org/10.1177/1479972306070070

    WHO. (2017). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) : Burden of

    COPD.

  • Lampiran 1

    DATA HASIL DOKUMENTASI

    Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Prosedur

    Nebulizer Untuk Mengatasi Bersihan Jalan Nafas Tidak

    Efektif Pada Pasien PPOK 2018

    Tanggal Penelitian : 17 – 19 April 2018

    1. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF

    Data Subjektif Dan Objektif Nyeri Akut

    Pasien 1 Pasien 2

    Ya Tidak Ya Tidak

    M

    A

    Y

    O

    R

    1. Batuk tidak efektif

    2. Tidak mampu batuk

    3. Sputum berlebih

    4. Mengi, wheezing, ronkhi kering

    M

    I

    N

    O

    R

    1. Dispnea

    2. Sulit bicara

    3. Gelisah

    4. Sianosis

    5. Bunyi nafas menurun

    6. Frekuensi nafas berubah

  • 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    NO DIAGNOSA KEPERAWATAN PASIEN 1 PASIEN 2

    YA TIDAK YA TIDAK

    1 Problem

    a. Bersihan jalan nafas tidak efektif

    2 Etiology

    a. Spasme jalan nafas

    b. Hipersekresi jalan nafas

    c. Sekresi yang tertahan

    d. Disfungsi neuromuscular

    e. Respon alergi

    f. Adanya jalan nafas buatan

    g. Proses infeksi

    3 Sign and Symptom

    a. Batuk tidak efektif

    b. Tidak mampu batuk

    c. Sputum berlebih

    d. Mengi, wheezing, ronkhi kering

    e. Frekuensi nafas berubah

    f. Bunyi nafas menurun

    g. Sulit bicara

    h. Gelisah

    3. INTERVENSI

    NO PERENCANAAN

    PASIEN 1 PASIEN 2

    YA TIDAK YA TIDAK

    1 Persiapan

    Persiapan alat :

    a. Nebulizer 1 unit

    b. Obat bronkodilator sesuai program

    c. Sungkup nebulizer 1 buah

    d. Pengencer obat (aquabides/NaCl 0,9%)

    e. Spuit 5 cc 1 buah

  • f. Bengkok 1 buah

    g. Tissue

    Persiapan Pasien :

    a. Ucapkan salam

    b. Bina hubungan saling percaya

    perawat dengan klien.

    c. Meminta pengunjung/keluarga

    meninggalkan ruangan

    d. Beritahu pasien maksud, tujuan dan

    langkah-langkah yang akan

    dilakukan

    e. Buat kontrak waktu pemeriksaan

    dengan klien.

    Persiapan Lingkungan

    a. Jaga privacy pasien dengan cara

    memasang sampiran atau menutup

    horden pembatas kamar.

    b. Atur pencahayaan ruangan.

    c. Ciptakan lingkungan yang tenang

    dan nyaman.

  • 2 Pra interaksi

    a. kaji kebutuhan pasien tentang terapi

    nebulizer.

    b. validasi data tentang kebutuhan

    terapi nebulizer

    c. Menyiapkan alat dan bahan

    d. Cuci tangan

    3 Interaksi

    Orientasi

    a. Menyampaikan salam

    b. Memperkenalakan diri dengan

    pasien dan keluarga

    c. Menanyakan nama pasien

    d. Menjelaskan tujuan terapi inhalasi

    e. Menjelaskan prosedur terapi

    inhalasi

    f. Memberikan kesempatan

    pasien/keluarga untuk bertanya

    sebelum kegiatan dimulai

    g. Mendekatkan alat pada pasien

    h. Mencuci tangan

  • 4 Kerja

    a. Memasukan obat ke wadah (bagian

    dari alat nebulizer)

    b. Memberikan pengenceran dengan

    menambahkan aquabides/NaCl

    0,9% kewadah hingga mencapai

    4cc atau level yang sudah

    ditentukan.

    c. Menyambungkan sungkup dengan

    alat nebulizer.

    d. Pasangkan sungkup ke mulut pasien

    e. Nyalakan alat, tunggu selama 15

    menit setelah selesai melakukan

    tindakan matikan nebulizer

    kemudian lepaskan sungkup yang

    terpasang.

    4. IMPLEMENTASI “NEBULIZER”

    NO PELAKSANAAN

    PASIEN 1 PASIEN 2

    YA TIDAK YA TIDAK

    1 Persiapan

    Persiapan alat :

    a. Nebulizer 1 unit

  • b. Obat bronkodilator sesuai program

    c. Sungkup nebulizer 1 buah

    d. Pengencer obat (aquabides/NaCl

    0,9%)

    f. Spuit 5 cc 1 buah

    g. Bengkok 1 buah

    h. Tissue

    Persiapan Pasien :

    a. Ucapkan salam

    b. Bina hubungan saling percaya

    perawat dengan klien.

    c. Meminta pengunjung/keluarga

    meninggalkan ruangan

    d. Beritahu pasien maksud, tujuan dan

    langkah-langkah yang akan

    dilakukan

    e. Buat kontrak waktu pemeriksaan

    dengan klien.

    Persiapan Lingkungan

    a. Jaga privacy pasien dengan cara

    memasang sampiran atau menutup

    horden pembatas kamar.

    b. Atur pencahayaan ruangan.

  • c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan

    nyaman.

    2 Pra interaksi

    a. kaji kebutuhan pasien tentang terapi

    nebulizer.

    b. validasi data tentang kebutuhan terapi

    nebulizer

    c. Menyiapkan alat dan bahan

    d. Cuci tangan

    3 Interaksi

    Orientasi

    Menyampaikan salam

    a. Memperkenalakan diri dengan pasien

    dan keluarga

    b. Menanyakan nama pasien

    c. Menjelaskan tujuan terapi inhalasi

    d. Menjelaskan prosedur terapi inhalasi

    e.Memberikan kesempatan

    pasien/keluarga untuk bertanya sebelum

    kegiatan dimulai

    f. Mendekatkan alat pada pasien

    g. Mencuci tangan

  • 4 Kerja

    a. Memasukan obat ke wadah (bagian

    dari alat nebulizer)

    b. Memberikan pengenceran dengan

    menambahkan aquabides/NaCl 0,9%

    kewadah hingga mencapai 5cc atau level

    yang sudah ditentukan.

    c. Menyambungkan sungkup dengan

    alat nebulizer.

    d. Pasangkan sungkup ke mulut pasien

    e. Nyalakan alat, tunggu selama 15

    menit setelah selesai melakukan

    tindakan matikan nebulizer kemudian

    lepaskan sungkup yang terpasang.

  • 5. EVALUASI

    NO EVALUASI

    PASIEN 1 PASIEN 2

    YA TIDAK YA TIDAK

    1 Frekuensi pernafasan dalam

    rentang normal

    2 Tidak terdapat dispnea

    3 Tidak terdapat suara nafas

    tambahan

    4 Tidak ada pengunaan otot

    bantu pernafasan

    5 Mampu untuk batuk

    6 Mampu mengeluarkan sekret

    7 Tidak terdapat akumulasi

    sekret

  • Lampiran 2

    REALISASI KEGIATAN PENELITIAN

    GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIA PROSEDUR NEBULIZER UNTUK

    MENGATASI BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN PPOK TAHUN 2018

    No Kegiatan

    Waktu

    Jan 2018 Feb 2018 Mar 2018 Apr 2018 Mei 2018 Juni 2018

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Penyusunan proposal

    2 Studi Pendahuluan

    2 Seminar proposal

    3 Revisi proposal

    4 Pengurusan izin penelitian

    5 Pengumpulan data

    6 Pengolahan data

    7 Analisis data

    8 Penyusunan laporan

    9 Sidang hasil penelitian

    10 Revisi laporan

    11 Pengumpulan KTI

  • Lampiran 3

    REALISASI PENDANAAN PENELITIAN

    GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN PROSEDUR UNTUK

    MENGATASI BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK

    EFEKTIFPADA PASIEN PPOK TAHUN 2018

    Realisasi dana dalam penelitian ini direalisasikan sebagai berikut:

    No Keterangan Biaya

    A Tahap Persiapan

    Pembelian Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,00

    Penggandaan Proposal Penelitian Rp. 250.000,00

    B Tahap Pelaksanaan

    Pengurusan Izin Penelitian Rp. 130.000,00

    Penggandaan Lembar Pengumpulan Data Rp. 50.000,00

    Transportasi dan Akomodasi Rp. 170.000,00

    C Tahap Akhir

    Penggandaan Laporan KTI Rp. 250.000,00

    Biaya Tidak Terduga Rp. 250.000,00

    Konsumsi Sidang KTI Rp.100.000,00

    Total biaya Rp. 1.650.000,00

  • DAFTAR PUSTAKADATA HASIL DOKUMENTASIREALISASI KEGIATAN PENELITIAN

    GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIA PROSEDUR NEBULIZER UNTUK MENGATASI BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN PPOK TAHUN 2018