Daftar Pembangkit Listrik Di Indonesia

17
Daftar Pembangkit Listrik yang ada di Indonesia : 1. PLTA Singkarak Lokasi : kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat Tenaga Penggerak : air yang berasal dari Danau Singkarak Kapasitas Daya : 175 MegaWatt (MW)

description

school work

Transcript of Daftar Pembangkit Listrik Di Indonesia

Daftar Pembangkit Listrik yang ada di Indonesia :1. PLTA Singkarak

Lokasi: kabupaten Padang Pariaman, Sumatera BaratTenaga Penggerak: air yang berasal dari Danau Singkarak Kapasitas Daya: 175 MegaWatt (MW)

PLTA SingkarakPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak merupakan salah satu pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan air sebagai tenaga utama untuk menggerakkan turbin. Air yang digunakan pada PLTA ini berasal dari Danau Singkarak. Danau Singkarak merupakan danau terbesar ke-2 di pulau Sumatera, setelah Danau Toba. Hingga tahun 1998, danau yang memiliki luas 120 km2 dan kedalaman 150 meter ini hanya memiliki satu buah pintu air keluar, yaitu ke pantai timur lewat Sungai Batang Ombilin, Sungai Indragiri dan bermuara di Selat Malaka. Pada tahun 1992 dibangun sebuah terowongan air yang menembus perut Gunung Merapi dengan panjang 16,5 kilometer dan diameter 5 meter untuk mengalirkan air danau ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak, Sumatera Barat. Dengan dibangunnya terowongan yang mulai dioperasikan pada tahun 1998 dan merupakan terowongan terpanjang di Indonesia tersebut, mengakibatkan bertambahnya saluran air yang keluar dari Danau Singkarak.PLTA Singkarak memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 4 x 43,75 Megawatt atau total kapasitas daya sebesar 175 MW. Pada musim kemarau, dikarenakan berkurangnya debit air danau, kemampuannya menyusut menjadi 70 MW. PLTA yang dirancang mulai dioperasikan pada tahun 1998 ini memiliki saluran masuk in-take dam yang berada di kabupaten Tanah Datar. Padatanggal 30 September2009, PLTA Singkarak mengalami gangguan dan lepas dari sistem akibatgempa bumiyang berkekuatan 7,6skala Richter yang melanda Sumatera Barat.

2. PLTA Cirata

Lokasi: KecamatanCipeundeuy, Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur Tenaga Penggerak: air yang berasal dari waduk CirataKapasitas Daya: 1.008 MegaWatt (MW)

PLTA CirataPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ciratamerupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA ini mengambil air dari Waduk Cirata sebagai tenaga utama penggerak turbinnya. WadukCirataterbentuk dari adanya genangan air seluas 62 km2 akibat pembangunan waduk yang membendung Sungai Citarum. Genangan waduk tersebut tersebar di 3 (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Kabupaten Bandung. Genangan air terluas terdapat di Kabupaten Cianjur. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta melalui jalan PurwakartaPLTA Cirata mempunyai kapasitas daya total terpasang sebesar 1.008 Megawatt (MW) Kapasita tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit masing-masing beroperasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing 126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun dengan cara mengoperasikan delapan buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5 RPM dan tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin setinggi 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m3 perdetik. Selanjutnya, energi listrik disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa Madura - Bali (Jamali) PLTA Cirata mempunyai power house empat lantai yang terletak di bawah tanah. Pengoperasiannya dikendalikan dari ruang control switchyard berjarak sekitar 2 kilometer dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power house. PLTA Cirata merupakan pembangkit listrik yang dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 KV ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B). Kontribusi utama PLTA Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency Control), dimana memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi / sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.

3. PLTA TES

Lokasi: desa Tabah Anyar dan desa Turan Tiging, BengkuluTenaga Penggerak: air yang berasal dari Danau Tes, Lebong, BengkuluKapasitas Daya: 18.960 kiloWatt (kW)

PLTA TesPLTA Tes adalah salah satu PLTA tertua di Indonesia yang memanfaatkan energi potensial air yang pertama yang didirikan di Pulau Sumatera. PLTA ini memanfaatkan air yang berasal dari Danau Tes yang merupakan danau terbesar di provinsi Bengkulu. Aliran air yang masuk ke dalam danau ini merupakan air dari Sungai Ketahun dan Sungai Air Pauh, sedangkan aliran keluar utamanya yaitu menuju Sungai Air Putih.Pusat listrik pada PLTA Tes menggunakan pola kolam tando dengan gedung pembangkit berada di permukaan tanah yang memanfaatkan aliran Sungai Ketahun yang dibendung dalam kolam tando sebelum dialirkan melalui penstock ke turbin dimana turbin yang digunakan bertipe Francis dengan horizontal shaft. PLTA ini terdiri dari 2 sentral unit dimana unit yang pertama adalah unit PLTA Tes lama yang mulai dibangun pada tahun 1912-1923 oleh pemerintahan kolonial Hindia-Belanda dan beroperasi mulai tahun 1923 di Desa Turan Tiging Kabupaten Rejang Lebong.Pembangunan PLTA Tes dilatarbelakangi oleh adanya areal pertambangan emas yang berada di daerah Lebong Tandai dan Muara Aman sehingga seluruh kebutuhan listrik untuk pertambangan disuplai dari PLTA tersebut. Pada tahun 1958 dilakukan renovasi akibat kerusakan yang diakibatkan oleh pembombardiran sentral pembangkit oleh tentara Jepang, dimana daya yang terpasang setelah renovasi menjadi 2 X 660 kW. Sedangkan unit kedua adalah PLTA Tes baru yang dibangun tepat di belakang gedung PLTA lama yang didirikan antara tahun 1986 - 1991 dengan daya terpasang 4 X 4410 kW, sehingga daya total terpasang sejak tahun 1991 di PLTA Tes adalah sebesar 18.960 kW. Saat ini daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Tes digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Bengkulu melalui jaringan transmisi 70 kV.

4. PLTA MUSI

Lokasi: Desa Ujanmas Atas, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Kepahiang (dulu Rejang Lebong), Provinsi BengkuluTenaga Penggerak: air yang berasal dari Sungai MusiKapasitas Daya: 210 MegaWatt (MW)

PLTA MusiPLTA yang diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono pada bulan Oktober tahun 2006 lalu ini merupakan pembangkit listrik dengan bendungan tipetrans of riverdengan gedung pembangkit berada di kedalaman 400 meter dari permukaan tanah. Pembangkit listrik ini memanfaatkan sungai Musi bagian hulu sebagai tenaga penggerak utama untuk menghasilkan energi listrik. PLTA Musi dapat menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 3 x 70 MW atau kapasitas total yaitu sebesar 210 MW sehingga dapatmembangkitkan listrik sebesar 1.140 GWh per tahun dan akan menyuplai listrik di seluruh wilayah Sumatera melalui jaringan interkoneksi 1.500 KV untuk wilayah selatan dan utara Sumatera. PLTA Musi merupakan merupakan PLTA terbesar pertama yang dibangun di Provinsi Bengkulu . PLTA Musi memiliki beberapa bangunan utama yang letaknya terpisah yang disesuaikan dengan kegunaannya. Bangunan yang dihubungkan olehaccess roadtersebut menempati dua wilayah kabupaten, yaitu Kepahiang dan Bengkulu Utara. Intake dam PLTA Musi terletak di Kabupaten Kepahiang, digunakan untuk mengambil air dari Sungai Musi bagian hulu sebelum masuk ke inlet facility. Power housenya terdapat di bawah permukaan tanah sebagai tempat turbin, generator, trafo utama dan alat bantu pembangkit. Main Control House (MCH) digunakan sebagai tempat kontrol utama pembangkit. Selanjutnya, Reregulating dam (RRD) berupa bendungan yang digunakan untuk menampung air yang yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin. Fungsi RRD di PLTA Musi sangat penting sebagai pengatur besarnya air yang harus dilepas kearah downstream (buangan) mengingat kapasitas sungai di downstream tidak sebanding dengan debit yang dikeluarkan oleh turbin saat unit beroperasi.

5. PLTA Wadaslintang

Lokasi: kecamatan Wadaslintang,kabupaten Wonosobo,Jawa TengahTenaga Penggerak: air yang berasal dari dari waduk WadaslintangKapasitas Daya: 16 MegaWatt (MW)

PLTA Wadaslintang merupakan pembangkit listrik bertenaga air yang memanfaatkan air dari waduk Wadaslintang yang menggunakanKali Gedesebagai sumber air utamanya dengan beberapa anak sungai kecil lainnnya, sehingga operasionalnya sangat bergantung pada air yang ada pada waduk tersebut. PLTA ini memiliki kapasitas 2 x 8 MW (16 MW), Waduk Wadaslintang terletak di bagian selatan wilayah kecamatan Wadaslintang berbatasan dengan kecamatan Prembun dikabupaten Kebumen. Dalam proses pembangunannya, waduk Wadaslintang memakan beberapa desa sehingga mengharuskan warganya untuk berpindah tempat tinggal. Proses pembangunan waduk ini dilakukan dalam masa pemerintahan Presiden Suhartopada tahun 1992.

PLTA Wadaslintang

6. PLTA Gajah Mungkur

Lokasi: kabupaten Wonogiri, Jawa TengahTenaga Penggerak: air yang berasal dari waduk Gajah MungkurKapasitas Daya: 12,4 MegaWatt

PLTA Gajah MungkurPLTA Gajah Mungkur memanfaatkan air dari waduk Gajah Mungkur sebagai tenaga penggerak utama yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Waduk ini mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 17 November 1978. PLTA ini mempunyai kapasitas daya sebesar 1 x 12,4 MW.

7. PLTU Suralaya

Lokasi: Kecamatan Pulo Merak,Kotamadya Cilegon,Jawa BaratTenaga Penggerak: uap hasil pembakaran batu bara dengan spesifikasi 4200 kcal/kg s.d 5200 kcal/kg dengan design optimal sebesar 5100 kcal/kgKapasitas Daya: 3.400 MegaWatt (MW)

PLTU Suralaya merupakan pembangkit listrik tenaga uap terbesar di ASEAN dengan kapasitas total sebesar 3400 MW. Pembangkit listrik ini menggunakan uap sebagai tenaga penggerak turbin generator. Uap yang dihasilkan berasal dari pembakaran yang dalam hal ini merupakan pembakaran batubara.

PLTU SuralayaPLTU Suralaya dimiliki oleh anak perusahaan PT. PLN (persero) yaitu PT. Indonesia Power. PLTU Suralaya sendiri memiliki 7 unit pembangkit, yaitu pada unit 1-4 memiliki kapasitas sebesar 4 x 400 MW sedangkan unit 5-7 memiliki kapasitas sebesar 3 x 600 MW. Sekarang sudah ada unit yang baru yaitu unit 8, tetapi bukan milik PT. Indonesia Power melainkan PT.PLN (persero). PLTU dibangun mulai tahun 1980 ini membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun dan membutuhkan modal yang besar dengan pengembalian modal yang lama dalam pengerjaannya. Dalam pembangunannya, PLTU Suralaya terdapat tiga tahap pembangunan. Pembangunan tahap pertama sebesar 2 x 400 MW beroperasi tahun pada 1984. Tahap kedua sebesar 2 x 400 MW beroperasi pada tahun 1989. Dan pada tahap ketiga sebesar 3 x 600 MW dan beroperasi pada tahun 1997.Dalam menunjang aktifitas kepembangkitan di Suralaya, dibangun empat buah dermaga yang berguna sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal pengangkut batubara dari luar Jawa. Dermaga pertama untuk kapal pengangkut batubara bermuatan besar yaitu dengan kapasitas batubara 60 ribu ton. Dermaga kedua untuk kapal pengangkut batubara dengan kapasitas sebesar 25 ribu ton. Dermaga tiga untuk kapal dengan kapasitas sebesar 18 ribu ton. Dan dermaga empat dengan kapal batubara kapasitas 8 ribu ton. Batubara yang masih dikapaldiangkut dengan crane sebagai alat pemindah dari kapal ke belt conveyor. Belt conveyor memindahkan batubara ke area stok batubara ataupun ke unit.Setiap harinya PLTU Suralaya menghabiskan batubara sebanyak 35 ribu ton. Apabila ada gangguan pada bahan bakar, maksimal 8 jam sudah dapat teratasi karena proses pembakaran PLTU membutuhkan waktu yang lama. Untuk menjaga kelangsungan aktivitas PLTU, batubara sudah disediakan untuk satu bulan yang akan datang yang disimpan di area stok batubara. Gunanya untuk mencegah apabila ada gangguan pengantaran batubara oleh kapal atau suplai dari perusahaan batubara yang kurang. Batubara yang digunakan berasal dari Bukit Asam. PLTU Suralaya dapat menggunakan batubara dengan nilai kalori sebesar 4200 kcal/kg s.d 5200 kcal/kg dengan design optimalnya adalah sebesar 5100 kcal/kg. Kenyataannya suplai batubara dari bukit asam hanya dapat memenuhi setengah dari kebutuhan batubara di Suralaya. Oleh karena itu, dibutuhkan suplai selain dari bukit asam bisa dari Kalimantan yaitu dari Kideco Coal, Broco Coal, dll asalkan memiliki spesifikasi batubara yang hampir sama.

8. PLTM Walesi

Lokasi: Wamena, PapuaTenaga Penggerak: air yang berasal dari sungai UweeKapasitas Daya: 3.340 kiloWatt (kW)

PLTM Walesi merupakan salah satu pembangkit listrik yang bertenaga mini hidro. Saat ini, PLTM Walesi memiliki kapasitas total sebesar 3.340 kW dengan7 unit turbin generator yangkapasitas masing-masingnya sebagai berikut : Unit 1 dan 2 (2 x 500 kW), Unit 3 dan 4 (2 x 320 kW), Unit 5 ( 500 kW), unit 6 dan 7 ( 2 x600 kW). PLTM ini memanfaatkan air Sungai Uwee, yang merupakan salah satu dari anak sungai Baliem.Pada PLTM Walesi terdapat Bendung (weir) yang berfungsi untuk menaikkan permukaan air sungai sehingga pasokan air ke intake dapat terjaga konstan. Sedangkan bangunan sadap (intake) berfungsi untuk membelokkan sebagian aliran sungai untuk menggerakkan PLTM. Pada PLTM Walesi bendungan dibangun pada sungai Uwee sehingga airnya naik dan dapat dialirkan melalui sisi sungai menuju bangunan bak penenang yang jaraknya sekitar 50 meter dari sungai. Terdapat 3 bak penenang pada PLTM Walesi yang masing-masingnya disebut sebagai Whiskey-1, Whiskey-2 dan Whiskey-3. Dari bak penenang Whiskey-1, 2 dan 3 air dialirkan melalui 3 buah pipa pesat sepanjang 300 meter menuju bangunan pembangkit. Masing-masing pipa pesat diameternya berkisar antara 1,5 sampai 2,0meter. Pipa pesat-1 memasok unit turbin-generator 1 dan 2, pipa pesat 2 mengalir ke turbin 3, 4 dan 5, sedangkan pipa pesat 3 memasok air untuk menggerakkan turbin no 6 dan 7.Ditengah-tengah pipa pesat 1 dan 2 terdapat bangunan tangki peredam (surge tank) yang berfungsi untuk meredam tekanan air (water hammer) pada pipa pesat jika operasi turbin dihentikan secara tiba-tiba (emergency stop) pada unit 1 sampai 5. Sedangkan pada pipa pesat no. 3 tidak terdapat tangki peredam (surge tank) karena fungsi untuk meredam water hammer dilakukan oleh relief-valve yang terpasang persis di sisi hulu katup utama Pada PLTM Walesi juga terdapat Gedung pembangkit (power house) yang merupakan bangunan sipil yang berfungsi sebagai tempat kekuatan utama pada pembangkitan listrik seperti turbin, main inlet valve, generator, system control dan transformer. Pada power house PLTM Walesi, lokasi turbin, generator, panel, main inlet valve dari unit 1 sampai 7 terletak pada lantai 1,sedangkan lokasi maintenance bay, transformer, ruang kantor dan ruang istirahat terletak pada lantai 2 yang sejajar dengan jalan masuk.

Gedung Pembangkit PLTM WalesiJumlah turbin yang ada pada PLTM Walesi berjumlah 7 turbin dengan putaran antara 750 sampai 1000 rpm. Turbin tersebut dihubungkan dengan generator dengan cara putaran langsung yaiyu putaran turbin dan generator yang sama, sehingga tidak diperlukan gearbox untuk menaikkan putaran. Listrik yang dihasilkan oleh generator PLTM Walesi dinaikkan tegangannya menjadi 20 kV pada main transformer dan selanjutnya dialirkan ke kota Wamena yang jaraknya sekitar 10 km dari Walesi.

9. Pembangkit Listrik Unit Muara Karang

Lokasi: Pluit, Jakarta UtaraTenaga Penggerak: uap yang berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) atau biasa disebut minyak residuKapasitas Daya: 1.200 Megawatt (MW)

PLTU Muara KarangUnit Muara Kawang merupakan pembangkit listrik yang terdiri dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) yang dikelola oleh PT. Pembangkitan Jawa-Bali. Pembangkit listrik ini mengoperasikan 5 unit PLTU dan 1 unit PLTGU. PLTU Muara Karang merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) atau biasa disebut minyak residu. Terdapat 5 buah unit pembangkit, unit 1, 2 dan 3 memiliki kapasitas maksimum 100 MW, dan unit 4 dan 5 memiliki kapasitas maksimum 200 MW. Unit 1 merupakan pembangkit paling tua, dibangun tahun 1979 sehingga pembangkit ini sudah harus direhabilitasi. Proyek rehabilitasi atau repowering unit 1, 2 dan 3 PLTU Muara Karang sudah dikerjakan, ditambah dengan PLTGU Muara Karang sebanyak satu unit yang menghasilkan kapasitas daya hingga 750 MW sehingga kapasitas listrik yang mampu dibangkitkan bisa meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan listrik di Jakarta. Saat ini kapasitas daya total yang dihasikan unit Muara Kawang yaitu sebesar 1.200 MW. Energi listrik ini didistribusikan melalui SUTT 150 kV.

10. PLTP Gunung Salak

Lokasi: Taman Nasional Gunung Halimun Salak berlokasi di perbatasan kabupaten Sukabumi dan kabupaten BogorTenaga Penggerak: Panas Bumi Gunung SalakKapasitas Daya: 377 MW

PLTP Gunung SalakPembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak merupakan sebuah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga panas bumi terbesar di Indonesia. Panas bumi yang dihasilkan Gunung Salak ini terbesar di Indonesia dan keempat di dunia setelah Cerro Prietto, Tongonan, dan Bulalo/Makban. Panas bumi Salak memiliki karakter khusus. Luasnya 9.906 ha dan didominasi dengan air panas yang memiliki temperatur dari 220 hingga 315 derajat celsius. Pembangkit ini memiliki 6 unit turbin uap dan beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Kapasitas daya yang dihasilkan sebesar 377 MW dengan rincian unit 1,2,3 masing-masing 60 MW ditambah unit 4,5,6 masing-masing 65,5 Mw. Kemampuan listrik inilah yang mensuplai pelistrikan di Jawa Bali. Ada tiga bagian bagaimana operasi panas bumi di Gunung Salak ini. Pertama Upstream, produksi uap dari lapangan panas bumi, lalu Midstream, pemisahan uap/brine dan pengiriman ke fasilitas pembangkit serta Downstream, pembangkitan dan penyaluran listrik. Operasi ini disebut dari hulu ke hilir. Atau dari panas bumi lalu uap dan air dipisahkan lewat cyclone separator, lalu uapnya diteruskan lewat cyclone scrubber, untuk menuju steam turbine yang akan menggerakkan generator listrik. Lewat transmisi, listrik dialirkan ke SUTET, oleh PLN.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/PLTA_Singkarakhttp://www.allaboutminangkabau.com/2013/03/terowongan-air-bawah-tanah-plta-danau.htmlhttp://jonny-havianto.blogspot.com/2013/05/aspek-lingkungan-pembangkit-listrik.htmlhttp://indone5ia.wordpress.com/2011/09/06/pembangkit-listrik-tenaga-air-di-indonesia/http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Ciratahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Ciratahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesiahttp://plta-musi.blogspot.com/http://teknikilmu.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://berkumpul.wordpress.com/2007/12/07/listrik-dari-pltu-muara-karang/http://informasi-daftar.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-di-indonesia.htmlhttp://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/06/21/wisata-alternatif-kunjungan-ke-panas-bumi-gunung-salak-570841.html

Tugas Kelistrikan dan Energi Industri

Pembangkit Listrik Yang ada di Indonesia

Disusun Oleh :Nama: Widyati Salma FitriNIM: 13/345940/TK/40478

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIJURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRIUNIVERSITAS GADJAH MADA 2014