DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi...

57
MAKALAH MATA KULIAH: ANALISIS MASALAH SOSIAL “Analisis Persepsi Masyarakat terhadap Kelompok Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat Melalui Perspektif Labelling, Studi Kasus: Penembakan oleh Micah Johnson tahun 2016 di Dallas, Amerika Serikat” Oleh KELOMPOK 5 Ahmad Rofai 1406618682 Angela Yvone 1406575380 Esa Annisa Devia Firlana 1406541530 Fatiyah Rahmadiana 1406568583 Siti Nadya Nuraini 1406541505 Syifa Fajriani 1406571792 Dosen Pengajar: Dr. Johanna Debora Imelda M.A.

Transcript of DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi...

Page 1: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

MAKALAH MATA KULIAH:

ANALISIS MASALAH SOSIAL

“Analisis Persepsi Masyarakat terhadap Kelompok Orang Kulit Hitam

di Amerika Serikat Melalui Perspektif Labelling,

Studi Kasus: Penembakan oleh Micah Johnson tahun 2016 di Dallas,

Amerika Serikat”

Oleh

KELOMPOK 5

Ahmad Rofai 1406618682

Angela Yvone 1406575380

Esa Annisa Devia Firlana 1406541530

Fatiyah Rahmadiana 1406568583

Siti Nadya Nuraini 1406541505

Syifa Fajriani 1406571792

Dosen Pengajar:

Dr. Johanna Debora Imelda M.A.

Dr. Sari Viciawati Machdum S.Sos., M.Si.

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2016

Page 2: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

1. PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

2. KAJIAN LITERATUR........................................................................................5

2.1 Masalah Sosial...........................................................................................5

2.2 Paradigma Definisi Sosial.........................................................................7

2.3 Pendekatan Interaksionisme Simbolik......................................................7

2.4 Perspektif Labelling..................................................................................8

2.4.1 Definisi Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling.........................9

2.4.2 Penyebab Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling......................9

2.4.3 Kondisi Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling.........................9

2.4.4 Akibat Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling.........................10

2.4.5 Solusi Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling..........................10

2.5 Rasisme...................................................................................................12

2.6 Kriminalitas.............................................................................................12

3. DESKRIPSI KASUS DAN METODOLOGI ANALISIS.................................14

3.1 Deskripsi Kasus Penembakan oleh Micah Johnson tahun 2016 di Dallas,

Amerika Serikat........................................................................................... 14

3.2 Karakteristik Masalah Sosial........................................................................15

3.3 Karakteristik Perspektif Labeling.................................................................16

4. ANALISIS KASUS..........................................................................................18

4.1 Kasus Penembakan African American sebagai Masalah Sosial..................18

ii

Page 3: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

4.2 Karakteristik Masalah "Penembakan African American" berdasarkan

Perspektif Labelling...........................................................................................21

4.2.1 Definisi Masalah dalam Perspektif Labelling........................................21

4.2.2 Penyebab Kasus Penembakan African American sebagai Masalah

Sosial...............................................................................................................22

4.2.3 kondisi masalah penembakan african american menurut perspektif

lebelling..........................................................................................................23

4.2.4 konsekuensi masalah penembakan african american menurut perspektif

lebelling..........................................................................................................24

4.2.5 solusi dalam masalah penembakan african american menurut perspektif

labelling..........................................................................................................27

5. PENUTUP..........................................................................................................29

5.1 Kesimpulan...................................................................................................29

5.2 Saran.............................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32

iii

Page 4: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengutip pendapat Sugiyono (2009) mengenai masalah, dia berpendapat

bahwa masalah merupakan bentuk penyimpangan antara yang seharusnya dengan

apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan

pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana. kemudian masalah sosial

dikemukakan oleh Rubington & Weinberg (1989) merupakan suatu kondisi

dimana sebagian masyarakat menyetuji sebuah kondisi yang ada mengancam

kualitas hidup dan sebagian besar nilai-nilai mereka, sehingga disepakati harus

ada kegiatan bersama untuk mengubah kondisi tersebut.

Dalam mendefinisikan suatu masalah sosial, terdapat salah satu paradigma

yakni Definisi Sosial dimana menurut Ritzer dan Goodman (2003) merupakan

sebuah konsep yang mempelajari bagaimana cara-cara individu mendefinisikan

situasi sosialnya, serta mempelajari bagaimana pengaruh dari definisi terhadap

situasi yang dilakukan individu tersebut. Paradigma ini dapat digunakan dalam

menganalisis suatu masalah sosial dalam satu satuan sudut pandang. Adapun salah

satu pendekatan turunan dalam paradigma definisi sosial merupakan pendekatan

Interaksionisme simbolik terdapat tiga pemikiran dasar dalam pendekatan ini

(Blumer, 1996) yakni: (a) manusia berperilaku kepada berbagai hal berdasar pada

arti atau makna hal tersebut, (b) arti atau makna tersebut diperoleh, atau

dikembangkan melalui interaksi sosial, (c) arti atau makna hal tersebut di

kendalikan atau diubah melalui proses interpretasi yang digunakan individu untuk

menghadapi hal tersebut.

Terdapat satu perspektif yang merupakan turunan dari pendekatan

interaksionisme simbolik diatas, yaitu Perspektif Labelling. Kajian utama dalam

perspektif ini adalah proses sosial sekitar penyimpangan. Adapun tiga aspek

penting dalam kajian labeling adalah: (a) siapa yang merumuskan masalah, (b)

kondisi yang disebut sebagai masalah, (c) akibat dari pemberian cap sebagai

pelaku masalah. Asumsi dasar perspektif ini adalah seorang yang mendefinisikan

1

Page 5: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

situasi akan dipengaruhi oleh perhatian dan juga nilai-nilai yang dianutnya.

Terdapat dua strategi penting dalam pendekatan ini, pertama harus sudah dapat

melihat segi yang menguntungkan orang-orang yang telah dicap sebagai

penyimpang, demikian juga keuntungan dari pihak pemberi cap. Kedua,

memahami kebiasaan dan aturan bersama, serta praktik kehidupan sehari-hari

yang diadakan untuk memberi tekanan (Tangdilitin, 2000)

Berdasarkan paparan pengertian masalah sosial, paradigma definisi sosial

serta pendekatan interkasionisme simbolik yang mana Perspektif labelling

merupakan turunanya dalam paragraf sebelumnya. Makalah ini akan berusaha

menganalisis kasus penembakan polisi di Dallas pada Juli 2016 yang dilakukan

oleh Micah Xavier Johnson (25) atas kekesalan Micah terhadap polisi kulit putih

AS. Micah sendiri merupakan pria kulit hitam yang pernah bertugas sebagai

tentara di Angakatan Darat Cadangan AS hingga April 2015, juga pernah

ditugaskan ke Afganistan dari November 2013 hingga Juli 2014.

Kasus penembakan yang terjadi ini, sangat erat kaitanya dengan konteks

sejarah mengapa muncul diskrimasi ras antara kulit putih dengan kulit hitam di

Amerika. Diawali pada tahun 1860 ketika terjadi perang saudara (civil war),

setengah juta orang kulit hitam di Amerika Serikat dibebaskan sebagai budak. Hal

ini berlanut ketika keluarnya amandemen terhadap Konstitusi Amerika Serikat

nomor 13, 14, 15 yang memuat penghapusan terhadap perbudakan dan jaminan

bagi kebebasan warga kulit hitam untuk turut berpartisipasi dalam bidang politik.

Namun, keberadaan amandemen ini tidak menghasilkan perubahan, perlakukan

diskriminasi dan kekerasan terhadap warga kulit hitam masih banyak terjadi

hingga abad duapuluh (Jamal, 2005)

Sementara Suparlan (1999) dalam Suparlan (2002) mengungkapkan, kalau

kita melihat apa yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat

sampai dengan Perang Dunia ke-2, masyarakat-masyarakat tersebut hanya

mengenal adanya satu kebudayaan, yaitu kebudayaan kulit putih yang Kristen.

Golongan-golongan lainnya yang ada dalam masyarakat tersebut dikategorikan

sebagai minoritas dengan segala hak-hak mereka yang dibatasi atau dikebiri. Di

Amerika Serikat, berbagai gejolak untuk persamaan hak bagi golongan minoritas

dan kulit hitam serta kulit berwarna mulai muncul di akhir tahun 1950-an.

2

Page 6: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Puncaknya adalah pada tahun 1960-an dengan dilarangnya perlakuan diskriminasi

oleh orang kulit putih terhadap orang kulit hitam dan berawarna di tempat-tempat

umum, perjuangan hak-hak sipil, dan dilanjutkannya perjuangan hak-hak sipil ini

secara lebih efektif melalui berbagai kegiatan affirmative action. Kegiatan ini

membantu mereka yang terpuruk dan minoritas, untuk dapat mengejar

ketinggalannya dari golongan kulit putih yang dominan di berbagai posisi jabatan

dalam berbagai bidang pekerjaan dan usaha.

Sebenarnya, apa yang terjadi kepada Micah saat ini, hampir mirip dengan

apa yang dialami Mumia Abu Jamal, dimana pada 9 Desember 1981 dini hari,

Jamal dijebak dinyatakan membunuh seorang polisi bernama Faulkner yang saat

itu sedang berjalan denganya, sekumpulan polisi kulit putih mengeroyok Jamal

hingga kritis tepat saat Faulkner terbunuh tertembak disampinya, Jamal diduga

sebagai penembak Faulkner oleh gerombolan polisi yang mengeroyoknya

tersebut. Atas kejadian ini, Jamal dibawa ke pengadilan dan divonis tanpa bukti-

bukti kuat oleh Pengadilan Philadelphia dengan hukuman mati (Jamal, 2005)

Jamal dimasanya, dikenal sebagai aktivis dan penggiat kesetaraan hak

kulit hitam yang dengan lantang menyuarakan tindak kekerasan dan ketidak-

adilan aparat pemerintahan, dia juga dikenal sebagai jurnalis kulit hitam di

Philadelphia. Jamal juga tergabung dalam organisasi dan kelompok kulit hitam

Black Panther Party dan MOVE (kelompok liberasi kulit hitam di Philadelphia),

dan salah satu bentuk keberanianya dalam menuntut keadilan adalah usaha dalam

menentang versi resmi pemerintah tentang pengepungan dan penyerangan aparat

kepolisian terhadap markas MOVE yang sangat brutal

Kasus-kasus diskriminasi terhadap kulit hitam oleh aparat hingga sekarang

masih ditemukan. Kembali lagi pada kasus Micah, dikutip melalui media

elektronik, salah satu artikel dalam internasional.kompas.com menggambarkan

tindakan penembakan yang dilakukan oleh Micah merupakan bentuk dedikasi atas

Black Lives Matters Movement yang merupakan gerakan internasional berasal dari

komunitas warga Afrika-Amerika untuk mengampanyekan keadilan atas warga

kulit putih dan hitam. Black Lives Matters Movement ini secara regular menggelar

aksi protes terkait kematian warga kulit hitam khususnya yang diakibatkan oleh

penegak hukum.

3

Page 7: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

“Dia mengatakan marah terhadap kasus penembakan oleh polisi baru-baru ini. Dia

mengatakan dirinya marah pada orang kulit putih. Dia mengatakan ingin membunuh

orang kulit putih, terutama polisi berkulit putih," ucap Brown.

Kasus ini merupakan masalah sosial yang erat kaitanya dengan perspektif

Labelling dimana terdapat penyimpangan yang dilakukan individu/kelompok atas

sebuah cap yang ada, terutama dalam konteks perbedaan antara ras kulit hitam dan

kulit putih di Amerika Serikat. Itulah mengapa, dalam penulisan makalah ini,

penulis akan berusaha menjelaskan fenonema diskriminasi kulit hitam hingga

memunculkan kasus penembakan oleh Micah, sebagai masalah sosial yang dapat

dianalisa melalui perspektif labeling.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran kondisi bagaimana diskriminasi terhadap orang

kulit hitam di Amerika Serikat dalam konteks sejarah hingga kasus yang baru ini

terjadi, yaitu contoh kasus penembakan yang dilakukan Micah kepada sejumlah

polisi kulit putih di Dallas, AS pada Juli 2016 yang telah dipaparkan pada latar

belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini tercantum

dalam pertanyaan berikut:

- Bagaimana kasus penembakan oleh Micah Johnson atas gerakan Black

Lives Movement didefinisikan sebagai masalah sosial dalam perspektif

Labelling?

1.1 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini

termaktub dalam kalimat berikut:

- Mendefinisikan kasus Micah Johnson atas gerakan Black Lives Matters

sebagai masalah sosial dalam analisis perspektif Labelling.

4

Page 8: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

BAB 2

KAJIAN LITERATUR

Sosiologi memiliki kontribusi dalam menganalisis suatu masalah sosial.

Terdapat beberapa paradigma, pendekatan dan perspektif dalam Ilmu Sosiologi

yang digunakan dalam menganalisis masalah sosial. Salah satunya adalah

Paradigma Definisi Sosial lalu turunannya Pendekatan Interaksionalisme

Simbolik dan menggunakan Perspektif Labelling. Dalam bab ini, akan dijabarkan

mengenai konsep-konsep yang akan digunakan dalam menganalisa kasus. Konsep

yang digunakan antara lain, masalah sosial, paradigma definisi sosial, pendekatan

Interaksionalisme simbolik, perspektif labelling, rasisme dan kriminalitas.

2.1 Masalah Sosial

Masalah secara umum, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

merupakan kata benda, yaitu sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan).

Pendapat lain menurut Sugiyono (2009:52) masalah diartikan sebagai

penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi,

antara teori dengan praktik, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana

dengan pelaksana. Menurut Rubington & Weinberg (1989) masalah dapat

dibedakan menjadi tiga, yaitu masalah personal, isu publik, dan masalah sosial.

Masalah sosial didefinisikan sebagai kondisi di mana sebagian masyarakat

menyetujui sebuah kondisi yang ada (exist) mengancam kualitas hidup dan

sebagian besar nilai-nilai mereka, sehingga disepakati harus ada kesepakatan dan

kegiatan bersama untuk mengubah kondisi tersebut (Rubington & Weinberg,

1989).

Mooney, Knox & Schacht (2011) menyatakan tidak ada definisi masalah

sosial yang digunakan secara universal, konstan dan mutlak. Masalah sosial

didefinisikan berdasarkan kombinasi kriteria objektif dan subjektif yang bervariasi

dalam masyarakat, antara individu dan kelompok dalam masyarakat dan dalam

konteks periode waktu sejarah. Elemen objektif dari masalah sosial merujuk pada

keberadaan dari kondisi sosial itu sendiri yang diketahui berdasarkan pengalaman

5

Page 9: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

pribadi, melalui media, dan melalui pendidikan. Sementara, elemen subjektif

dalam masalah sosial merujuk pada kepercayaan bahwa kondisi sosial tertentu

dapat membahayakan sebagian atau keseluruhan masyarakat, sehingga

memerlukan perubahan. Dengan kombinasi dua elemen ini, masalah sosial

didefinisikan sebagai kondisi yang dinyatakan oleh sekelompok orang berbahaya

untuk anggota masyarakat dan butuh untuk diperbaiki (Mooney, Knox & Schacht,

2011).

Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam masalah sosial,

sebagaimana dijelaskan oleh Rubington & Weinberg (1989):

a. Kondisi yang dinyatakan ada. Suatu masalah sosial merupakan kondisi

yang benar-benar ada (exist), sehingga terdapat kasus nyata bukan hanya

estimasi atau dugaan sementara yang menjadi perbincangan dan menarik

perhatian masyarakat untuk peduli terhadap masalah tersebut. Karena

keberadaan kondisi tersebut juga masyarakat merasakan dampak baik

secara langsung atau tidak.

b. Tidak sesuai dengan nilai-nilai. Kondisi yang didefinisikan sebagai suatu

masalah berdasarkan ketidak sesuaian dengan nilai-nilai dalam kelompok

masyarakat yang bersangkutan.

c. Significant number of people menyatakan kondisi tersebut sebagai suatu

masalah. Di mana terdapat sekelompok orang dalam masyarakat yang

menyetujui bahwa suatu kondisi merupakan masalah dan harus

diselesaikan. Terdapat perdebatan bahwa significant number of people ini

tidak hanya menyangkut kuantitas atau jumlah orang yang terlibat, tetapi

juga siapa yang menyatakan kondisi tersebut sebagai suatu masalah

(Blumer, 1971 & Thompson, 1988 dalam Rubington & Weinberg, 1989)

d. Suatu kegiatan bersama dibutuhkan untuk mengubah keadaan. Dampak

dari kondisi tersebut secara langsung atau tidak dirasakan oleh masyarakat

bukan hanya individu yang terlibat. Sehingga, anggapan sebagai masalah

bersama menghasilkan keputusan bahwa harus dilakukan upaya bersama

dalam usaha mengubah keadaan.

Pada pembahasan makalah ini penulis akan lebih banyak mengacu pada

definisi masalah soial oleh Rubington & Weinberg (1989) dengan pemahaman

6

Page 10: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

bahwa, suatu masalah sosial merupakan kondisi ketidak sesuaian nilai-nilai

dalam masyarakat.

2.2 Paradigma Definisi Sosial

Paradigma Definisi Sosial menurut Ritzer dan Goodman (2003)

merupakan sebuah konsep yang mempelajari bagaimana cara-cara individu

mendefinisikan situasi sosialnya, serta mempelajari bagaimana pengaruh dari

definisi terhadap situasi yang dilakukan individu tersebut. Paradigma ini

dikembangkan oleh Marx Weber dengan salah satu konsep yang dikembangkan,

yaitu tindakan sosial. Konsep tindakan sosial menurut Weber dalam Royce (2015)

terjadi ketika individu menambahkan makna subjektif dalam perilakunya—motif,

tujuan atau maksud. Dengan kata lain, Tindakan sosial difokuskan pada perilaku

individu, ditujukan kepada individu lain yang memiliki makna subjektif.

2.3 Pendekatan Interaksionisme Simbolik

Interaksionalisme simbolik merefleksikan microsociological (level analisa

sosiologi yang berfokus pada dinamika sosio-psiko individu yang berinteraksi

dalam kelompok kecil). Charles Horton Cooley salah satu tokoh yang

mempengaruhi pendekatan ini menciptakan konsep “looking-glass self”, di mana

interaksi sosial membentuk identitas diri individu atau pengertian diri. Individu

membangun konsep diri dengan mengobservasi bagaimana individu lain

berinteraksi dan memberi label padanya (Mooney, Knox & Schacht, 2011)

Pendekatan Interaksionis Simbolik memberikan penjelasan yang

mendekati level perilaku individu. Penelitian berdasarkan pendekatan ini, melihat

proses bagaimana individu yang berbeda menjadi bagian dari situasi yang

didefinisikan oleh masyarakat luas sebagai masalah sosial. Pendekatan ini

memiliki fokus bagaimana cara-cara yang digunakan individu, berdasarkan nilai-

nilai yang dianut masyarakat di mana individu menjadi bagian dari masyarakat

tersebut. Pendekatan ini juga menyelidiki bagaimana kelompok yang berbeda

mendefinisikan situasi mereka dan juga dalam melakukan ‘konstruksi’ kehidupan

7

Page 11: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

yang melibatkan nilai-nilai untuk ‘menjatuhkan’ kelompok lainnya (Kornblum &

Julian, 2011).

Blumer (1969b: 2) dalam Ritzer dan Smart (2003: 218) mengungkapkan

tiga dasar pemikiran dalam interaksionis simbolik, yaitu pertama manusia

berperilaku kepada berbagai hal berdasar pada arti atau makna hal tersebut untuk

dirinya. Kedua, arti atau makna hal tersebut diperoleh, atau dikembangkan melalui

interaksi sosial. Ketiga, arti atau makna hal tersebut dikendalikan atau dapat

diubah melalui proses interpretasi yang digunakan individu untuk menghadapi hal

tersebut.

Landasan dasar pendekatan interaksionis simbolik dalam masalah sosial

adalah kondisi tersebut harus didefinisikan atau dikenal sebagai masalah sosial

(Mooney, Knox & Schacht, 2011., hal.14). Sementara menurut Herbert Blumer,

1971 dalam Mooney, Knox & Schacht, 2011 masalah sosial dalam pendekatan

interaksionis simbolik berkembang melalui beberapa tahap.

1) Tahap pertama, societal recognition atau proses di mana masalah

sosial ‘lahir’.

2) Tahap kedua, social legitimation, yaitu ketika masalah sosial

disadari oleh komunitas yang lebih luas termasuk media, institusi

pendidikan dan institusi agama.

3) Tahap ketiga, mobilization for action, terjadi ketika individu dan

kelompok mulai mengembangkan respon terhadap kondisi sosial

tersebut

4) Tahap keempat, development and implementation of an official

plan, setelah dilakukan mobilisasi, selanjutnya dilakukan

penerapan perencanaan aksi yang lebih terkordinasi, misalnya

dengan membentuk regulasi.

2.4 Perspektif Labelling

Perspektif labelling merupakan turunan dari pendekatan interaksionisme

simbolik. Perspektif ini muncul di akhir periode keempat Sosiologi Amerika,

mulai spesialisasi sekitar 1954-1970. Pada periode ini terdapat spesialisasi

penelitian tentang kejahatan, penyimpangan dan kontrol sosial. Maka, sosiolog

bekerja dengan menggunakan persepktif perilaku menyimpang dan labelling

8

Page 12: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

secara umum untuk membatasi penelitian tentang masalah sosial tersebut

(Rubington & Weinberg, 1989)

Kajian utama dalam perspektif labelling adalah proses sosial sekitar

penyimpangan. Terdapat tiga aspek penting dalam kajiannya, yaitu: (1) Siapa

yang merumuskan masalah, (2) Kondisi yang disebut sebagai masalah, dan (3)

Akibat dari pemberian cap sebagai pelaku masalah. Asumsi dasarnya bahwa

seseorang yang mendefinisikan situasi akan dipengaruhi oleh perhatian dan juga

nilai-nilai yang dianutnya. Karena itu semua, definisi akan selalu dapat

dihubungkan dengan kedudukan seseorang dalam suatu situasi, dengan nilai yang

dianut, dengan kepentingan yang diinginkan lebih lanjut. Terdapat dua strategi

penting dalam pendekatan ini, pertama harus sudah dapat melihat segi yang

menguntungkan orang-orang yang telah dicap sebagai penyimpang, demikian juga

keuntungan dari pihak pemberi cap. Kedua, memahami kebiasaan dan aturan

bersama, serta praktik kehidupan sehari-hari yang diadakan untuk memberi

tekanan (Tangdilitin, 2000)

Berikut merupakan karakteristik perspektif labelling dalam Rubington &

Weinberg, 1989:

2.4.1 Definisi Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling

Masalah sosial atau penyimpang sosial didefinisikan sebagai reaksi

sosial terhadap pelanggaran yang dinyatakan oleh peraturan atau

ekspektasi. Perspektif ini fokus pada kondisi akibat perilaku seperti

apa, atau situasi muncul didefinisikan sebagai masalah atau

menyimpang.

2.4.2 Penyebab Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling

Penyebab masalah sosial dalam perspektif ini adalah tidak adanya

perhatian yang diterima reaksi sosial oleh publik atau agen

pengawas sosial, hingga perilaku yang dinyatakan menyimpang

atau situasi penyimpangan dikenali.

2.4.3 Kondisi Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling

Kondisi sebagai masalah sosial melalui perspektif ini dijelaskan

ketika individu atau situasi yang diberikan label sebagai masalah

9

Page 13: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

atau menyimpang, di mana pemberi label berada dalam posisi yang

mampu memberikan label tersebut. Pada posisi (pekerjaan) tertentu

memberi label sudah menjadi bagian dari pekerjaannya yang dapat

juga mendatangkan keuntungan bagi orang yang diberikan label

atau pemberi label. Sehingga, dapat muncul suatu kondisi dimana

individu memberikan label pada dirinya sendiri untuk

mendapatkan keuntungan.

2.4.4 Akibat Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling

Konsekuensi ketika seseorang telah menerima label dari

masyarakat adalah akan membentuk relasi yang mengarahkan

individu yang diberikan label untuk melakukan penyimpangan

kembali di masa depan atau melakukan penyimpangan seterusnya.

Hal ini, dapat membatasi individu yang diberikan label untuk

mendapatkan kesempatan dalam hidup dan membuat mereka

menekuni peran sebagai penyimpang.

2.4.5 Solusi Masalah Sosial dalam Perspektif Labelling

Terdapat dua solusi yang ditawarkan dalam perspektif labelling,

pertama mengubah definisi yang diberikan terhadap individu atau

situasi yang dianggap sebagai masalah. Dengan kata lain lebih

bersikap toleran, sehingga masyarakat berhenti untuk memberikan

label pada individu atau situasi tertentu. Kedua adalah

menghilangkan keuntungan yang muncul akibat adanya labelling

yang diberikan. Dalam hal ini, kiranya menurunkan konsekuensi

yang ada baik bagi pemberi label maupun individu yang diberikan

label dan dalam masalah yang muncul akibat pemberian label.

10

Page 14: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Konsepsi Perspektif Labelling

Latar Belakang Definisi Penyebab Kondisi Akibat Solusi

Berkembang pada

periode ke-4 Sosiologi

Amerika (1954-1970)

Timbul kesadaran luas

akan peran penting ilmu

perilaku untuk dapat

memberi pemecahan

dalam upaya mengatasi

masalah sosial. Sejak

periode itu kajian

mengenai kejahatan,

penyimpangan dan

pengendalian sosial

menjadi spesialisasi

(Tangdilitin, 2000)

Sebagai reaksi sosial

terhadap pelanggaran

yang dinyatakan oleh

peraturan atau ekspektasi

di masyarakat (Rubington

& Weinberg, 1989)

Dimana terdapat reaksi

masyarakat kepada

individu dengan

memberikan label. Label

tersebut akan

memunculkan hambatan

dalam kehidupan individu

yang akan menyebabkan

munculnya masalah sosial

Tidak adanya

perhatian

terhadap reaksi

sosial yang akan

muncul, hingga

perilaku atau

kondisi tersebut

dikenali.

(Rubington &

Weinberg, 1989)

Label diberikan oleh

orang yang memiliki

power, misalnya pada

posisi (pekerjaan)

tertentu, sehingga

label dibuat untuk

membuat keuntungan

pribadi

(Rubington &

Weinberg, 1989)

Label yang diberikan

melekat pada diri

individu, dan menjadi

persepsi diri

(Kornblum dan

Julian, 2011).

Label yang

diberikan dan

menjadi persepsi

diri akan

mengarahkan

individu pada

penyimpangan

lebih lanjut

(Rubington &

Weinberg, 1989)

Mengubah definisi

yang diberikan

oleh pemberi label

(mengembangkan

sikap toleran)

Mengurangi atau

menghilangkan

keuntungan dari

labelling

(konsekuensi bagi

pemberi label dan

penerima label)

(Rubington &

Weinberg, 1989)

Tabel 2.1Konsepsi Perspektif Labelling

11

Page 15: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

2.5 Rasisme

Alasan pentingnya psikologi bagi ras karena terkait dengan bagaimana

individu merespon individu lainnya, berdasarkan karakteristik ras yang tampak,

kebanyakan terutama terkait warna kulit, ciri-ciri wajah, dan implikasi respon

tersebut untuk kesempatan dalam hidup individu dan pemahaman identitas diri.

Dalam psikologi, etnisitas sering digunakan dalam merujuk ras karena terdapat

ketidak setujuan penggunaan kata ras. Selain itu, penggunaan istilah etnisitas

memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu mencakup ras dan asal-usul budaya

(Phinney, 1996). Rasisme menurut Wellman (1977) dalam Tatum (1992)

merupakan sebuah sistem keuntungan berdasarkan ras. Manifestasi personal,

budaya, dan institusional tentang rasisme tidak dapat dihindarkan, sehingga,

diasumsikan sebagai hasilnya, masyarakat menerima informasi yang salah

mengenai kelompok yang dirugikan oleh rasisme (Tatum, 1992).

African American dijelaskan oleh White dan Parham (1990) dalam

Phinney (1996) sebagai refleksi keberlanjutan pengaruh orang Afrika dalam

‘Black lifestyle’ kontemporer, pengaruh tersebut menghasilkan karakteristik

seperti kekuatan emosional, kelangsungan hidup secara kolektif, tradisi oral,

persepsi waktu, dan ketergantungan, secara spesifik dalam perluasan keluarga.

Sementara Jones (1988) dalam Phinney (1996) menjelaskan ‘black culture’ dalam

lima dimensi, yaitu waktu, ritme, improvisasi, ekspresi oral dan spiritualitas.

Identitas etnik merupakan sekelompok faktor kompleks yang mendefinisikan

perluasan dan tipe keterlibatan dalam satu kelompok etnik (Phinney, 1996).

2.6 Kriminalitas

Radzinowicz dan King (1997) dalam Kornblum dan Julian (2011)

mendefinisikan crime atau kejahatan sebagai sesuatu yang membahayakan

komunitas secara serius atau, secara umum dipercaya dapat melakukan hal

tersebut, sesuatu yang dilakukan berdasarkan maksud tidak baik, sesuatu yang

dilarang dalam kepentingan bagian paling berkuasa dari masyarakat. Tetapi,

terdapat kejahatan yang terhindar dari definisi tersebut dan terdapat juga bentuk

perilaku yang terhindar dari label kejahatan. Berdasarkan pendapat tersebut,

12

Page 16: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

kejahatan merupakan bentuk tindakan atau kelalaian dari tindakan, di mana negara

dapat memberikan sanksi (Kornblum dan Julian, 2011).

Dalam pendekatan interaksionis simbolik melalui teori labelling,

berdasarkan Howard Becker (1963) dalam Mooney, Knox & Schacht (2011)

kelompok sosial membentuk penyimpang dengan membuat aturan, bahwa

individu pelanggar peraturan tersebut merupakan penyimpang, dan dengan

mengaplikasikan peraturan tersebut kepada sekelompok individu yang spesifik

dan memberikan label pada mereka sebagai outsiders. Dalam pandangan ini,

penyimpang bukan aksi yang melibatkan individu, melainkan konsekuensi

peraturan kelompok lainnya dan sanksi terhadap pelanggar. Penyimpang

merupakan seseorang yang berhasil diberikan label; perilaku penyimpang adalah

perilaku yang diberikan label juga oleh masyarakat. Setelah seseorang melanggar

hukum dan ditawan, individu tersebut diberikan stigma sebagai kriminal. Label ini

sering kali mendominasi identitas sosial individu, sehingga terdapat pemahaman

diri sebagai hal tersebut (Mooney, Knox & Schacht, 2011).

13

Page 17: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

BAB 3

DESKRIPSI KASUS DAN METODOLOGI ANALISIS

3.1 Deskripsi Kasus Penembakan oleh Micah Johnson tahun 2016 di Dallas,

Amerika Serikat

Pada bulan Juli 2016 lalu, berita mengenai penembakan belasan polisi di

Dallas, Amerika Serikat yang menewaskan 5 di antaranya sentak menggemparkan

seluruh dunia. Adapun para korban penembakan tersebut ditembak oleh dua

penembak jitu yang melakukan tembakan dari tempat tinggi ke arah sejumlah

polisi beberapa saat sebelum pukul 21.00 waktu setempat (Kompas.com, 2016).

Kronologisnya, pada saat penyerangan itu terjadi, yaitu Kamis, 7 Juli 2016

sekitar pukul 20.59 waktu setempat, ratusan orang sedang berdemonstrasi di Belo

Garden Park, Dallas, Amerika Serikat. Demo tersebut ditujukan oleh Black Lives

Matter Movement untuk memprotes aksi polisi AS yang sebelumnya telah

menembak dua warga kulit hitam yaitu Philando Castile di Minnesota dan Alton

Sterling di Lousiana (Detik.com, 2016). Castile ditembak mati di mobilnya pada

Rabu, 6 Juli 2016 dengan alasan hanya karena parkir di tepi jalan. Sedangkan

Sterling dibunuh sehari sebelumnya dengan dugaan bahwa ia sering melakukan

ancaman kepada tunawisma di Lousiana. Adapun kedua insiden ini tertangkap

kamera video dan menyalakan kembali isu yang telah menjadi perdebatan

nasional mengenai kejahatan aparat terhadap warga kulit hitam atau berlandaskan

rasisme (Tempo.co, 2016).

Tersangka dari aksi penembakan ini ternyata adalah salah satu warga kulit

hitam, yaitu Micah Xavier Johnson (25) yang merupakan pria asal Mesquite,

Texas. Walaupun Micah tidak sendirian, namun ia diduga kuat sebagai dalang dari

penyerangan terhadap polisi AS ini.  Johnson adalah seorang pria kulit hitam

berjanggut pendek yang pernah bertugas sebagai tentara di Angkatan Darat

Cadangan AS hingga April 2015, serta pernah ditugaskan ke Afghanistan dari

November 2013 hingga Juli 2014. Berdasarkan kutipan dari CNN seorang pejabat

penegak hukum yang tak mau disebut namanya mengatakan bahwa Johnson tidak

memiliki catatan kriminal atau keterkaitan dengan kelompok ekstrimis.

Sebelumnya, saat bicara dengan tim perunding polisi, Johnson juga sempat

14

Page 18: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

menyebut dirinya tak berafiliasi dengan kelompok ekstrimis mana pun.

Tindakannya menembaki polisi dipicu kemarahannya terhadap kasus tewasnya

dua pria kulit hitam di Minnesota dan Louisiana akibat ditembak polisi.

"Dia mengatakan marah terhadap kasus penembakan oleh polisi baru-baru ini. Dia

mengatakan dirinya marah pada orang kulit putih. Dia mengatakan ingin

membunuh orang kulit putih, terutama polisi berkulit putih," ucap Brown

(Internasional.kompas.com, 2016)

Kemarahan yang dituangkan oleh Johnson dalam aksi penembakan

terhadap polisi AS ini disebabkan oleh kasus tertembaknya dua warga kulit hitam

yang tidak bersalah sampai mati. Johnsosn benar-benar marah dan tidak terima

atas kejadian tersebut sehingga ia melakukan balas dendam dengan menembakkan

polisi AS, khususnya polisi berkulit putih. Adapun tindakannya ini, menurut

Kompas.com dilakukan untuk Black Lives Matter Movement, yang mana pada

akhir tujuan dari gerakan BLM ini ialah untuk menciptakan perdamaian antara

warka kulit putih dan warga kulit hitam di Amerika Serikat. Black Lives Matter

(BLM) yang dimaksud adalah sebuah gerakan internasional yang berasal dari

komunitas warga Afrika-Amerika yang mengkampanyekan keadilan untuk warga

AS berkulit hitam. BLM secara reguler menggelar aksi protes terkait kematian

warga kulit hitam khususnya yang diakibatkan oleh penegak hukum. BLM juga

memperjuangkan isu yang lebih besar yaitu profiling rasial, kebrutalan polisi dan

sistem hukum AS yang dinilai sangat rasialis.

Namun akhirnya Micah Johnson mati setelah beberapa saat dikepung oleh

sekelompok polisi Amerika Serikat yang menewaskannya melalui bahan peledak

yang dikirimkan polisi lewat sebuah robot di tengah-tengah upaya negosiasi.

Adapun robot tersebut digunakan untuk menghindari korban jiwa karena

tersangka bersenjata (BBC.com, 2016).

3.2 Karakteristik Masalah Sosial

Terdapat empat karakteristik sebuah masalah dikaitkan sebagai masalah sosial,

dimana menjadi dasar untuk menganalisis masalah Kasus penembakan oleh Micah

Johnson di Dallas, AS yang tercantum dalam Tangdilintin (2007), yaitu antara

lain:

15

Page 19: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

1. Sebuah masalah muncul karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat,

2. Masalah merupakan suatu hal yang terjadi (exiting condition) yang

dianggap mengganggu,

3. Terdapat significant number of people yang menyatakan bahwa hal

tersebut merupakan masalah sosial,

4. Masyarakat sepakat perlu adanya suatu kegiatan bersama yang dilakukan

untuk mengatasi situasi yang ada.

3.3 Karakterisktik Perspektif Labelling

Dalam melihat kasus ini, kelompok juga menganalisisnya berdasarkan

karakteristik perspektif labelling yang tercantum dalam Tangdilintin (2007), yaitu

antara lain:

a. Definisi

Esensi dari perspektif labelling ialah adanya gagasan bahwa masalah sosial

dan penyimpangan muncul dalam pikiran orang yang bersangkutan. Selain

perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial,

perspektif ini juga melihat masalah sosial sebagai suatu reaksi sosial

terhadap suatu pernyataan atas penyimpangn dari aturan yang diinginkan.

b. Penyebab

Perspektif labelling menganggap bahwa masalah sosial yang muncul

disebabkan oleh adanya perhatian terhadap reaksi sosial yang diterima dari

masyarakat atau lembaga pengendali. Hal ini terjadi apabila seorang atau

satu situasi dicap sebagai masalah atau menyimpang, maka pengecap

berada pada posisi beruntung karena berhasil memberi cap itu.

c. Latar Belakang

Perspektif labelling melihat bahwa masalah sosial dilatarbelakangi oleh

adanya pelaku yang di cap sehingga orang yang bersangkutan bereaksi

terhadap cap tersebut. Ringkasnya, perspektif ini berfokus pada proses dan

bukan struktur, pada subyektivitas dan bukan objektivitas, pada reaksi

terhadap penyimpangan dan bukan pencetus dari penyimpangan.

d. Kondisi

16

Page 20: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Menurut perspektif ini, sebuah masalah sosial berfokus pada kondisi

dimana perilaku atau situasi dipandang sebagai suatu masalah atau

penyimpangan.

e. Akibat

Adapun konsekuensi atau akibat dari adanya masalah sosial adalah jika

adanya penentuan suatu kondisi sebagai masalah maka hal tersebut dapat

membawa penyimpangan yang lebih jauh.

f. Solusi

Perspektif labelling memaparkan bahwa terdapat dua cara dalam

menyelesaikan masalah sosial, yaitu dengan merubah definisi (cap) yang

diberikan terhadap seseorang, yang berarti dapat menjadi lebih toleran, dan

kedua yaitu dengan menghapuskan keuntungan dari pemberian cap

tersebut.

17

Page 21: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

BAB 4

ANALISIS KASUS

4.1 Kasus Penembakan African American sebagai Masalah Sosial

Pada pembahasan kali ini, penulis akan menganalisis kasus penembakan

yang terjadi pada African America dalam menjabarkan masalah sosial. Menurut,

Rubington & Weinberg (1989), masalah sosial merupakan suatu kondisi yang

dinyatakan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar

masyarakat dan mereka sepakat bahwa suatu kegiatan bersama diperlukan untuk

mengubah kondisi tersebut. Dikemukakan pula empat hal penting dari masalah

sosial oleh Rubington dan Weinberg (1989), yakni:

a. Suatu kondisi yang dinyatakan

Tindakan warga kulit putih yang mendiskriminasi dan melabel warga kulit

hitam sebagai kriminal, serta tindakan mereka yang tidak menjunjung nilai

keadilan dan sering menggunakan cara kekerasan, sering kali menjadi

perbincangan umum dan banyak diulas di media massa. Bukan hanya media

nasional di satu negara saja, melainkan berbagai media di seluruh dunia tidak

jarang membahas tentang masalah ini. Kasus ini menjadi perbincangan yang

sangat pelik di antara masyarakat dan media massa karena dianggap sangat tidak

manusiawi dan tidak adil terhadap kaum kulit hitam keturunan Afrika yang

tinggal di Amerika. Terlebih lagi, untuk negara-negara yang secara dominan telah

menghargai nilai-nilai persamaan, tentu masalah ini dianggap sangat penting

untuk dibahas dan ditindaklanjuti.

Dari adanya label dan ketidak adilan tersebut, sebagian besar warga kulit

hitam selalu merasa terintimidasi dan tidak dapat mendapat hak-hak sipilnya.

Sehingga banyak dari mereka yang terjerat kemiskinan dan akhirnya melakukan

tindak kriminal terhadap warga kulit putih. Seperti pada kasus Micah Johnson, ia

melakukan aksi penembakan terhadap polisi AS berkulit putih ini disebabkan oleh

tertembaknya dua warga kulit hitam yang tidak bersalah sampai mati. Sehingga

banyak media massa yang membicarakan kasus ini, seperti yang telah dijelaskan

pada bab 3.

18

Page 22: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

b. Tidak sesuai dengan nilai-nilai

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa penyebab dari timbulnya kasus ini

adalah adanya sistem segregasi atau dapat juga disebut sebagai pemisahan ras atau

etnis secara paksa. Sistem ini menimbulkan adanya diskriminasi yang dilakukan

oleh kelompok kulit putih terhadap kulit hitam di Amerika. Adanya diskriminasi

tersebut mengakibatkan kelompok ras yang lebih tinggi, yang dalam hal ini adalah

kulit putih, menempatkan kelompok kulit hitam lebih rendah dalam segala hal.

Kulit hitam juga kerap kali mendapatkan perlakuan yang tidak sama dengan kulit

putih dalam berbagai bidang, misalnya saat polisi memergoki warga kulit hitam

yang melakukan kriminal langsung ditembak, sedangkan warga kulit putih

diberikan kesempatan untuk berbicara atau diinterogasi terlebih dahulu sebelum

mendapatkan hukuman. Selain itu, ada pula larangan untuk akses ke tempat

umum, pendidikan di sekolah yang kurang baik kepada kulit hitam, serta kesulitan

dalam memberikan suara dalam pemilihan atau mengemukakan pendapat.

Sehingga, menyebabkan warga kulit hitam tidak dapat berkembang, menjadi

pengangguran, dan terjerat kemiskinan.

Di sini sangat terlihat jelas bahwa adanya pemisahan ras tersebut

mengakibatkan ketidak adilan dan sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai

kemanusiaan karena tidak jarang pemisahan tersebut ditegakkan dengan cara

kekerasan, misalnya penembakan. Di dalam kasus Micah Johnson kita dapat

melihat bahwa dalam banyak kegiatan yang dilakukannya ia sering mendapat

perlakuan yang tidak adil, hanya karena warna kulitnya yang berwarna hitam,

misal intimidasi di tempat dia bekerja, selalu dituduh melakukan hal-hal yang

menyimpang, dan lain sebagainya. Perlakuan tersebut dianggap tidak sesuai

dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, khususnya nilai yang

berhubungan dengan kemanusiaan dan keadilan. Masyarakat kebanyakan

menganut nilai bahwa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara tentu saja

kita harus menjunjung tinggi nilai keadilan, dimana setiap warga negara harus

memperoleh hak yang sama dengan warga lainnya, serta nilai perdamaian demi

kehidupan yang damai dan tentram. Namun apabila kita melihat kasus Micah

Johnson, ia dalam hidupnya selalu dipenuhi oleh rasa terintimidasi dan rasa tidak

19

Page 23: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

aman. Hal tersebut membuat dia menjadi memberontak dan berani melawan serta

menembak orang-orang kulit putih yang selama ini memperlakukannya secara

tidak adil.

Selain itu, pemerintah juga dianggap kurang mampu menjalankan

perannya dengan baik, sehingga kasus ini tidak meredam dan malah semakin

berkembang menuju arah yang negatif. Dalam kasus ini, pemerintah Amerika

sebenarnya telah membuat kebijakan serta aturan perundang-undangan tentang

penegakan hak-hak sipil seluruh warga negara. Namun pada kenyataannya

peraturan tersebut kurang dapat diaplikasikan dengan baik. Selain itu, banyak pula

warga kulit putih yang tidak setuju dan melanggar kebijakan tersebut, namun

tidak ada sanksi yang tegas dari pemerintah.

c. A significant number of people

Terdapat suatu kelompok atau orang-orang yang sepakat dan menyatakan

bahwa hal tersebut merupakan masalah sosial. Dalam kasus ini, banyak warga

kulit hitam yang merasa dirugikan dengan label kriminal dan takut keluar rumah

karena kemungkinan akan di tembak oleh kulit putih. Tindakan diskriminatif yang

dianggap sebagai masalah sosial ini pun mendorong munculnya gerakan-gerakan

sosial yang dilakukan oleh warga kulit hitam yang menentang diskriminasi

tersebut. Misalnya saja, demo yang ditujukan oleh BLM untuk memprotes aksi

polisi AS yang sebelumnya telah menembak dua warga kulit hitam yaitu Philando

Castile di Minnesota dan Alton Sterling di Lousiana (Detik.com, 2016). Seorang

politisi, Hillary Clinton, juga menyadari bahwa ini merupakan masalah sosial.

Sehingga ia mengajak orang kulit hitam yang menjadi korban untuk angkat bicara

dan memberikan dukungan emosional. Selain itu, terdapat pula dukungan dari

berbagai pihak sebagai upaya untuk menghilangkan atau mengurangi masalah

sosial ini. Upaya tersebut tidak hanya diusahakan oleh aktivis-aktivis HAM

ataupun organisasi kemasyarakatan, namun juga didukung oleh Kongres yang

mulai menanggalkan diskriminasi rasial baik yang dilakukan secara publik

maupun pribadi dalam hal pemberian suara, masalah tenaga kerja, akomodasi

publik, pemukiman, dan program lainnya.

d. Suatu kegiatan bersama dibutuhkan untuk mengubah situasi

20

Page 24: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Masalah ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan upaya dari beberapa

kelompok atau seseorang saja, melainkan banyak pihak yang harus terlibat dalam

mengubah situasi dalam kasus tersebut. Hal tersebut dikarenakan kasus ini

membicarakan tentang konflik rasial, dimana seperti yang kita ketahui konflik

rasial sangat sensitif dan sangat susah untuk dicari solusinya. Sehingga butuh

suatu kegiatan bersama dalam masyarakat untuk mengubah situasi dan

menemukan solusinya.

Banyak penulis yang menuangkan masalah ketidak adilan ini dalam

sebuah novel, salah satunya adalah Alex Haley, penulis besar di Amerika Serikat.

Haley menuliskan novel yang menceritakan tentang penderitaan warga kulit hitam

di Amerika, dimana ceritanya berdasarkan pada sejarah keluarganya sendiri yang

menceritakan tentang perjuangan warga Afrika-Amerika. Dalam kasus Micah

Johnson kita juga dapat melihat bahwa ia telah berupaya untuk mengubah situasi

ketidakadilan dan ketidaksetaraan ini dengan berbagai cara, seperti menulis di

media sosialnya terkait perlakuan kulit putih terhadap kulit hitam, serta

melakukan aksi demo bersama dengan kulit hitam lainnya. Ia melakukan hal

tersebut karena ingin protes dan meluapkan kekesalannya terhadap kulit putih dan

memberitahukan kepada masyarakat terkait dengan perlakuan kulit putih,

sehingga di harapkan nantinya ada gerakan untuk menghapus segala “perbedaan”

yang ada diantara kulit hitam dan kulit putih. Namun, upayanya tersebut tidak

banyak membuahkan hasil dan respon dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.

Ia dan banyak kelompok kulit hitam lainnya masih mengalami ketidakadilan dan

larangan dalam memperoleh hak-haknya.

4.2 Karakteristik Masalah "Penembakan African American" berdasarkan

Perspektif Labelling

4.2.1 Definisi Masalah dalam Perspektif Labelling

Jika dilihat dari perspektif labelling, masalah sosial atau

penyimpangan sosial didefinisikan melalui reaksi sosial atas pelanggaran

aturan atau ekspektasi masyarakat. Perspektif ini berfokus pada kondisi

seperti apakah situasi atau perilaku tersebut didefinisikan sebagai tindakan

yang menyimpang. Penyimpangan bukanlah kualitas yang terletak dalam

21

Page 25: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

perilaku itu sendiri, melainkan lebih kepada interaksi di antara orang-

orang yang menyetujui dan merespons tindakan tersebut sebagai tindakan

atas pelanggaran norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.

Dalam kasus ini terlihat bahwa kondisi yang terjadi adalah adanya

reaksi sosial dalam masyarakat karena pelanggaran norma sosial yang

dilakukan oleh kulit hitam. Sehingga membuat kulit hitam diberi cap

sebagai “kriminal”. Pelanggaran norma sosial itu muncul karena banyak

warga kulit hitam yang tinggal di Amerika yang mengalami diskriminasi

terhadap hak-hak sipilnya. Jadi, masalah sosial muncul ketika dari adanya

label atau cap tersebut dapat membatasi hak dan akses bagi warga kulit

hitam yang dinyatakan sebagai kriminal.

4.2.2 Penyebab Kasus Penembakan African American sebagai Masalah

Sosial

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perspektif labelling

menganggap bahwa masalah sosial yang muncul disebabkan oleh adanya

perhatian terhadap reaksi sosial yang diterima dari masyarakat atau

lembaga pengendali. Atau dengan kata lain, penyebab dari masalah sosial

adalah adanya reaksi masyarakat yang mendefinisikan suatu tindakan atau

kondisi yang dikatakan menyimpang berdasarkan subjektivitas dari

masyarakat tertentu. Hal ini juga berkaitan dengan relasi kekuasaan di

dalam masyarakat, dimana yang memiliki kekuasaan dan otoritas, juga

memiliki kekuasaan untuk melabel. Adanya label menyebabkan orang,

dalam hal ini adalah warga kulit hitam, menjalankan perannya sebagai

kriminal.

Pada kasus ini, Micah Johnson merupakan salah satu dari sekian

banyak warga kulit hitam yang tinggal di Amerika yang mendapatkan

perlakuan yang tidak adil, selalu merasa terintimidasi, dan tidak

memperoleh hak-hak sipilnya, dikarenakan oleh adanya sistem segregasi

di Amerika. Sehingga banyak dari warga kulit hitam yang terjerat

kemiskinan dan akhirnya melakukan tindak kriminal terhadap warga kulit

putih. Karena hal tersebut, warga kulit putih memberi label “kriminal”

terhadap kulit hitam. Dari adanya label yang ditujukan kepada kulit hitam

22

Page 26: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

tersebut, mendorong mereka untuk bertindak sebagai kriminal sesuai

dengan label yang ditujukan kepada mereka oleh kulit putih. Hal tersebut

tentunya dapat menimbulkan masalah sosial, seperti pada kasus Micah

Johnson dan pendemo lainnya yang melakukan aksi penembakan terhadap

polisi AS berkulit putih. Penyebab utama dari masalah sosial dalam kasus

ini terjadi saat warga kulit hitam diberi cap/label sebagai pembuat masalah

atau kriminal. Maka, pengecap yang dalam hal ini adalah kulit putih

berada pada posisi beruntung karena berhasil memberi cap itu, sehingga

pihak yang di label melakukan tindakan kriminal terhadap pihak yang

memberi label.

4.2.3 kondisi masalah penembakan african american menurut perspektif

lebelling

Orang yang memberikan lebel harus memiliki lebel negatif untuk

ditarapkan dan kekuatan untuk melekatkan lebel tersebut. Seringkali,

pemberian lebel tersebut dilakukan oleh seseorang yang tugasnya untuk

memberikan lebel (contohnya agen kontrol sosial, dan jurnalis)

(Rubbington, 1995:184). Dalam kasus yang kami angkat, pemberian lebel

terhadap warga African American sebagai kriminal dilakukan oleh agen

kontrol sosial yaitu polisi yang sebagian besar berkulit putih. Selain itu

media juga mempunyai peran yang besar dalam pemberian lebel. Seperti

yang dikutip dari NYTimes1:

“Many media outlets reinforce the public’s racial misconceptions about crime by

presenting African-Americans and Latinos differently than whites — both

quantitatively and qualitatively. Television news programs and newspapers

overrepresent racial minorities as crime suspects and whites as crime victims.”

Banyak pemberitaan yang membandingkan perbuatan kriminal

antara warga African-American dengan kelompok mayoritas kulit putih,

baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan hal tersebut menimbulkan

adanya miskonsepsi. Sebagian media juga melebih-lebihkan kelompok

1 http://www.nytimes.com/2014/09/08/

23

Page 27: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

minoritas African-American sebagai pelaku kejahatan dan kelompok kulit

putih adalah korban.

Ketika seseorang diberikan lebel bermasalah atau menyimpang,

orang yang memberikan lebel biasanya ada di dalam posisi yang

diuntungkan dengan menempelkan lebel tersebut (Rubbington, 1995:184).

Dalam kasus pemberian lebel terhadap warga African-American, pihak

yang diuntungkan dengan adanya pemberian lebel adalah kelompok

mayoritas kulit putih. Ketika citra kelompok African-American buruk/

penjahat, maka citra warga kelompok kulit putih dapat menjadi lebih baik/

sebagai pahlawan dan juga penumpas kejahatan.

4.2.4 konsekuensi masalah penembakan african american menurut

perspektif lebelling

Pendefinisian seseorang sebagai masalah sosial atau menyimpang

dapat mengarah pada penataan kembali hubungan antar manusia di dalam

cara yang justru mendorong “penyimpangan”. Ketika sudah di label

menyimpang, terdapat ekspektasi untuk melanjutkan melakukan tindakan

yang melanggar norma dari perilaku konvensional. Hal tersebut

membatasi kehidupan orang yang terkena lebel dan mengarahkan dia

untuk melanjutkan atau mengembangkan peran menyimpangnya.

Perkembangan dari peran menyimpang dari orang terlebel karena reaksi

dari orang-orang dinamakan “Penyimpangan Sekunder” (Rubbington,

1995:184).

Dalam kasus ini definisi warga kulit hitam sebagai pelaku kriminal,

membuat polisi di beberapa kasus melakukan penangkapan terhadap

warga African-American tanpa bukti yang kuat dan jelas, sedangkan untuk

warga kulit putih dilakukan melalui proses yang teliti, bahkan di beberapa

kasus polisi melakukan penembakan terhadap warga kulit hitam seperti

pada kasus George Zimmerman pada 2013, berdasar kencurigaan.

Banyakmya kasus penembakan menimbulkan kemarahan warga African

American.

24

Page 28: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Pada kasus yang kelompok kami ambil, Mica Johnson yang

merupakan veteran perang Afganistan dua kali diberhentikan oleh polisi

dan diintrogasi saat sedang duduk di mobilnya. Perlakuan yang tidak

menyenangkan oleh polisi akibat lebel yang melekat pada kelompok kulit

hitam seperti dirinya membuatnya kesal, dan menaruh dendam. Hal

tersebut ditambah dengan adanya kasus penembakan terhadap sesame

warga African American, dan membuatnya melakukan aksi penembakan

terhadap lima polisi di Dallas. Dapat disimpulkan karena adanya sebuah

lebel yang melekat, mendorong penataan kembali hubungan yang melekat

di dalam cara yang justru mendorong penyimpangan (dengan membunuh

polisi, Mica Johnson berperilaku sesuai dengan lebel yang diterimanya).

25

Page 29: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Logical Framework Konsekuensi Lebel Kriminal African American

26

Penyimpangan Primer

Tindak kriminal yang dilakukan oleh orang kulit hitam/ African American40% penjara di Amerika berisi warga kulit hitam, sedangkan jumlah warga african american hanya 13% dari total penduduk.

Penyebab :Adanya segregasi ras dan sosioekonomi (jika anda adalah orang berkulit hitam di Amerika, anda lebih berkemungkinan tinggal di area miskin dibandingkan dengan warga kulit putih)Angka kriminal yang dilakukan oleh African American sebagian besar adalah tindak kriminal yang disebabkan oleh kemiskinan, contoh: mencuri makanan di supermarket.

Labeling

Auxiliary Status Label :Nigga (orang berkulit hitam) adalah kriminal (stereotip, stigma, overgeneralisasi). Anggapan ini menyebabkan adanya bias dari polisi untuk menindak warga kulit hitam yang mencurigakan dan di beberapa kasus melakukan penembakan terhadap warga kulit hitam

Konsekuensi dari adanya lebel kriminal pada african american

Karena adanya lebel kriminal warga berkulit hitam lebih dicurigai dan lebih sering ditangkap oleh polisi (tanpa bukti yang kuat mereka melakukan kesalahan), dan bahkan ditembak oleh polisi berkulit putih Melanggar HAM karena membuat warga berkulit hitam merasa tidak nyaman dan takut untuk keluar rumah yang akhirnya membatasi aktivitas mereka sehari-hari terbunuhnya warga kulit hitam yang tidak bersalah di beberapa kasus penembakan oleh polisi kulit putih, Semakin memperburuk hubungan antar ras di Amerika Serikat (kulit hitam yang merasa terdiskriminasi oleh warga kulit putih)

Penyimpangan Sekunder

Timbulnya permasalahan sosial baru : warga kulit hitam yang dendam terhadapn polisi kulit putih dan melakukan aksi militan menembak polisi berkulit putih seperti yang dilakukan oleh Mica Johnson (karena di lebel sebagai seorang kriminal, dan banyaknya kasus penembakan terhadap kelompoknya membuat Mica merasa dendam)

Page 30: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

4.2.5 solusi dalam masalah penembakan african american menurut

perspektif labelling

Perspektif lebeling menyarankan dua solusi: definisi dapat diubah, dan

keuntungan sebagian pihak dari proses lebeling yang berlangsung diambil

(Rubington, 1995:185). Merubah definisi dengan menjadi lebih toleransi,

jadi orang-orang harus berhenti memberikan lebel seseorang atau suatu

keadaan sebagai sesuatu yang bermasalah. Mengambil keuntungan dari

proses lebeling diartikan sebagai menurunkan konsekuensi baik dari

pemberian lebel kepada diri mereka sendiri maupun pemberian lebel

meyimpang oleh orang lain, dan masalah yang muncul dari proses lebeling

tersebut.

Pada kasus diskriminasi terhadap kelompok African American oleh orang-

orang kulit putih dengan memberikan lebel kriminal, cara terbaik yang dapat

dilakukan untuk menghilangkan lebel tersebut adalah dengan merubah

definisi. Menurut Tangdilintin dalam bukunya “masalah-masalah sosial

(suatu pendekatan analisis sosiologis)”, perilaku menyimpang disebabkan

oleh pelaku itu dicap menyimpang dan orang bersangkutan bereaksi

terhadap cap itu, karenanya cara untuk mengatasi masalah perspektif ini

dengan mengubah cap (dari yang tidak baik menjadi baik).

Dalam kasus ini, media lah yang membentuk persepsi dari publik, untuk

itu solusi dari masalah ini adalah media yang lebih netral dalam

pemberitaannya, dan tidak memberikan lebel. Seperti yang dikutip dari

psb.org2:

“I think we should stop sensationalizing black men being killed by police

officers. IF the media wants to report on it, it should be reported as a police officer

killing a person. Leave the race out of it.”

Media harus berhenti dalam memprovokasi publik dengan pemberitaan

“orang kulit hitam ditembak oleh polisi”, pemberitaan yang dibuat harus

meninggalkan lebel rasial seperti “petugas kepolisian menembak seseorang”.

Begitu juga sebaliknya kejahatan yang dilakukan oleh orang African-

American tidak boleh diberitakan berdasarkan rasial status mereka. Dengan 2 http://www.pbs.org/wgbh/frontline/article/michelle-alexander-a-system-of-racial-and-social-control/

27

Page 31: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

merubah persepsi bahwa pelaku kriminal bukanlah kelompok kulit hitam,

bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama dan status rasial mereka

tidak ada hubungannya dengan tindak kejahatan, masalah diskriminasi yang

sistematis dapat teratasi. Jika perspektif negatif terhadap warga African-

American dihilangkan, maka reaksi sosial (adanya kecurigaan yang tinggi

terhadap warga African American, penangkapan tanpa bukti yang kuat oleh

polisi terhadap warga African American, dan kasus penembakan terhadap

orang-orang yang dianggap ‘mencurigakan’ oleh polisi) terhadap pernyataan

‘orang kulit hitam adalah kriminal’ dapat berkurang. Dan lebih jauh lagi,

orang-orang seperti Mica Johnson yang menaruh dendam terhadap polisi

berkulit putih tidak akan terjadi lagi.

BAB 5

28

Page 32: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kasus penembakan oleh Micah Johnson adalah sebagian kecil masalah

sosial yang muncul akibat adanya praktik rasisme di Amerika Serikat hingga

sekarang. Rasisme masih menjadi masalah sosial di Amerika Serikat karena

kondisi tersebut masih terjadi di berbagai negara bagian dan berbagai belahan

dunia, tidak sesuai dengan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dimana seharusnya

setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, dinyatakan oleh orang

banyak dan orang berpengaruh seperti Hilary Clinton, serta munculnya gerakan-

gerakan bersama untuk melawan praktik rasisme. Masyarakat yang sepaham

bahwa kasus rasisme adalah masalah sosial bersama-sama membuat gerakan

Black Live Matter, dimana aktivisnya tidak hanya berasal dari ras American-

African, tetapi seluruh masyarakat Amerika Serikat mendukung gerakan tersebut.

Dilihat lebih mendalam dengan menggunakan perspektif Labelling,

praktik rasisme di Amerika Serikat memperlihatkan situasi yang diberikan label

sebagai masalah atau menyimpang, dimana pemberi label berada dalam posisi

yang mampu memberikan label tersebut. Pada posisi tertentu memberi label sudah

menjadi bagian dari pekerjaannya yang dapat juga mendatangkan keuntungan bagi

orang yang diberikan label atau pemberi label. Dalam hal ini, beberapa

masyarakat Amerika Serikat (white skinned) mengambil hak istimewa (privilege)

seperti jabatan yang lebih tinggi, gaji yang lebih tinggi, kemudahan dalam akses,

serta hak-hak istimewa lainnya. Konsekuensi ketika seseorang telah menerima

label dari masyarakat adalah terbentuknya relasi yang mengarahkan individu yang

diberikan label untuk melakukan penyimpangan kembali di masa depan atau

melakukan penyimpangan seterusnya. Hal ini, dapat membatasi individu yang

diberikan label untuk mendapatkan kesempatan dalam hidup dan membuat

mereka menekuni peran sebagai penyimpang. Hal ini yang terjadi pada kasus

Micah Johnson, dimana ia menggunakan label yang telah diberikan orang-orang

untuk melegalkan aksi kriminalnya.

Solusi yang ditawarkan oleh perspektif Labelling ada dua cara. Pertama,

mengubah definisi yang diberikan terhadap individu atau situasi yang dianggap

sebagai masalah. Dengan kata lain perlu sikap yang lebih toleran, sehingga

29

Page 33: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

masyarakat berhenti untuk memberikan label pada individu atau situasi tertentu.

Dalam kasus tersebut, penting untuk mengubah persepsi masyarakat pada

umumnya bahwa kelompok orang berkulit hitam tidak selalu dikaitkan dengan

kriminal. Cara kedua yakni dengan menghilangkan keuntungan yang muncul

akibat adanya labelling yang diberikan. Dalam hal ini, kiranya ada upaya untuk

menurunkan konsekuensi yang ada baik bagi pemberi label maupun individu yang

diberikan label dan dalam masalah yang muncul akibat pemberian label.

Penghapusan hak-hak istimewa masyarakat kulit putih dapat memberikan dampak

positif bagi kelompok berkulit hitam atau pun masyarakat kulit putih itu sendiri.

5.2 Saran

Dari kasus Micah Johnson di atas sebagai akibat dari perlakuan rasisme,

penulis memiliki beberapa saran bagi pihak-pihak yang terlibat sebagai berikut:

a. Pemerintah

Sebagai perwakilan dari rakyat, pemerintah Amerika Serikat perlu lebih

serius menangani kasus rasisme yang berkembang di Amerika Serikat.

Melalui pembuatan aturan dan kebijakan, pemerintah sudah seharusnya

melihat kebutuhan masyarakat demi terciptanya perdamaian. Pemerintah

perlu membuat aturan tegas yang melarang praktik rasisme di segala

aspek.

b. Penegak Hukum

Sudah seharusnya penegak hukum memberikan keadilan bagi masyarakat.

Penegak hukum perlu menerapkan asas praduga tak bersalah kepada

semua pihak tanpa terkecuali. Penegak hukum perlu menindak tegas

oknum-oknumnya yang bertindak semena-mena kepada kelompok

tertentu.

c. Masyarakat

Bagi masyarakat umum, diperlukan keterbukaan diri untuk mau menerima

perbedaan. Perlu adanya sosialisasi pada masyarakat agar memahami

bahwa tindakan rasisme yang dilakukan dapat berdampak besar bagi

kehidupan orang lain. Sosialisasi mengenai toleransi kepada orang lain

yang berbeda ras dan etnis dapat mulai ditanamkan sejak kecil.

Masyarakat perlu bahu-membahu untuk menyingkirkan ego masing-

30

Page 34: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

masing dan saling mengawasi tindakan yang tidak mencerminkan

kemanusiaan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

31

Page 35: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Jamal, Murnia Abu. (2005). Memberangus Keadilan. Jakarta: Profetik

Kornblum, William dan Julian, Joseph. (2011). Social Problem 14th Edition.

USA: Prentice Hall.

Mooney, L.A., Knox, D., dan Schacht, C. (2011). Understanding Social Problems

7th Edition. USA: Wadsworth.

Ritzer, George. (2003). Contemporary Sociological Theory and Its Classical

Roots: The Basic. New York: McGraw-Hill.

Ritzer, George dan Smart, Barry. (2003). Handbook of Social Theory. London:

SAGE Publication.

Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

London: Oxford University Press.

Rubington, Earl., Weinberg, Martin S. (1995). The Study of Social Problems :

Seven Perspectives. New York: Oxford University Press.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung: IKAPI.

Tangdilitin, Paulus. (2000). Masalah-Masalah Sosial (Suatu Pendekatan Analisis

Sosiologis). Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tangdilitin, Paulus. (2000). Modul Kuliah Universitas Terbuka: Analisis Masalah

Sosial. Jakarta: Penerbit UT.

Artikel Seminar:

Suparlan, Pasurdi. (Juli, 2002). Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural.

Disajikan dalam sesi Pleno I pada Simposium Internasional Jurnal

ANTROPOLOGI INDONESIA Ke-3: ‘Membangun Kembali

“Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika”: Menuju Masyarakat

Multikultural’. Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Jurnal :

Phinney, Jean S. (1996). When We Talk About American Ethnic Groups, What Do

We Mean?. American Psychological Association, Inc Vol 51 No. 9

September 1996. California State University, Los Angeles.

32

Page 36: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Tatum, Beverly Daniel. (1992). Talking about Race, Learning about Racism: The

Application of Racial Identity Development Theory in the Classroom.

Harvard Educational Review Vol. 62 No. 1 Spring 1992 .

Website

Bob, Avakian. 2014. The Oppression of Black People, The Crimes of This System

and the Revolution We Need. Diakses melalui:

http://www.nytimes.com/2014/09/08/, pada minggu, 27 november 2016

pukul: 02.45 WIB

Michelle, Alexander. 2014. A System of Racial and Social Control. Diakses

melalui: http://www.pbs.org/wgbh/frontline/article/michelle-alexander-a-

system-of-racial-and-social-control/ pada jumat, 16 november 2016 pukul:

02.45 WIB

kbbi.web.id/masalah, diakses pada Sabtu, 26 November 2016, 11.00 WIB

Black Live Matter activists, George Soros sued over slain Dallas cop. (11

November, 2016 19:17). Melalui https://www.rt.com/usa/366556-

black-lives-matter-sued/, diakses pada Minggu, 27 November 2016,

pukul 02.22 WIB

http://www.nytimes.com/2014/09/08/, diakses pada Minggu, 27 November 2016

pukul 02.45 WIB

Wadrianto, Glori K. (Juli, 2016 14:18 WIB). Korban Penembakan “Sniper” di Dallas

Bertambah, 5 Polisi Tewas. Melalui,

https://www.google.com/amp/internasional.kompas.com/amp/read/2016/07/08

/14180781/korban.penembakan.sniper.di.dallas.bertambah.5.polisi.tewas

diakses pada Sabtu, 26 November 2016, pukul 19.32 WIB

Batubara, Herianto. (Juli, 2016 22:13 WIB). Polisi yang Tewas Akibat

Penembakan Sniper di Dallas Bertambah Jadi 5 Orang. Melalui,

http://m.detik.com/news/internasional/3249705/polisi-yang-tewas-

akibat-penembakan-sniper-di-dallas-bertambah-jadi-5-orang, diakses

pada Sabtu, 26 November 2016, pukul 19.38 WIB

33

Page 37: DAFTAR ISI  · Web viewSelain perspektif ini mengkaji proses dan respons terhadap diferensiasi sosial, ... Rubington, Earl., Weinberg, Martin, S. (1989). The Study of Social Problems.

Olivas, Maria R. (Juli, 2016 18:14 WIB). 5 Polisi AS Tewas Ditembak Saat Aksi Protes di

Dallas. Melalui, https://m.tempo.co/read/news/2016/07/08/116786312/5-

polisi-as-tewas-ditembak-saat-aksi-protes-di-dallas, diakses pada Sabtu, 26

November 2016, pukul 19.46 WIB

Micah Johnson: Dallas Killer ‘Changed’ by Military Experience. (Juli, 2016). Melalui,

https://www.google.com/amp/www.bbc.co.uk/news/amp/36768096, diakses

pada Sabtu, 26 November 2016, pukul 20.12 WIB

34