xv

DAFTAR ISI

HalamanABSTRAK iABSTRACT iiKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI vDAFTAR TABEL xDAFTAR GAMBAR xiiDAFTAR LEMBAR PETA xvBAB I PENDAHULUAN 10. Latar Belakang Penelitian 10. Identifikasi dan Rumusan Masalah 20. Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian 30. Metode Penelitian 43. Objek Penelitian 43. Alat-alat dan Perlengkapan 51.4.2.1 Perlengkapan Lapangan 51.4.2.2 Perlengkapan Laboratorium 71.4.3 Langkah-Langkah Penelitian 71.4.3.1 Tahap Persiapan 81.4.3.2 Tahap Pekerjaan Lapangan 101.4.3.3 Tahap Pekerjaan Laboratorium 11

1.4.3.3.1 Analisis Paleontologi 121.4.3.3.2 Analisis Petrografi 131.4.3.4 Tahap Analisis Data 151.4.3.4.1 Analisis Geomorfologi 151.4.3.4.1.1 Morfografi 161.4.3.4.1.2 Morfogenetik 211.4.3.4.1.3 Morfometri 22 1.4.3.4.1.3.1 Kemiringan Lereng 22 1.4.3.4.1.3.2 Perbedaan Ketinggian 231.4.3.4.2 Analisis Stratigrafi 241.4.3.4.3 Analisis Struktur Geologi 281.4.3.4.3.1 Lipatan 281.4.3.4.3.2 Kekar 291.4.3.4.3.3 Patahan 301.4.3.4.3.3 Kinematik Struktur Geologi 32 1.4.3.4.4 Analisis Sejarah Geologi 34 1.4.3.4.4 Analisis Potensi Sumberdaya dan Kebencanaan Geologi 341.4.3.5 Tahap Penyusunan Laporan 341.5 Geografi Umum Daerah Penelitian 351.6 Waktu Penelitian dan Kelancaran Kerja 37BAB II KERANGKA GEOLOGI REGIONAL 38 2.1 Fisiografi Regional 382.2 Stratigrafi Regional 402.2.1 Formasi Wonocolo 402.2.5 Formasi Ledok 412.2.6 Formasi Mundu 412.2.7 Formasi Lidah 412.2.8 Aluvium 422.3 Struktur Geologi Regional 432.5 Sejarah Geologi Regional 45BAB III HASIL PENELITIAN 473.1 Geomorfologi Daerah Penelitian 473.1.1 Morfometri Daerah Penelitian 473.1.2 Morfografi Daerah Penelitian 483.1.3 Morfogenetik Daerah Penelitian 493.1.3.1 Pola Pengaliran Sungai Daerah Penelitian 50 3.1.3.1.1 Pola Pengaliran Paralel 50 3.1.3.1.2 Pola Pengaliran Subdendritik 51 3.1.4 Satuan Geomorfologi 513.1.4.1 Satuan Perbukitan Sedimen Landai Denudasional 523.1.4.2 Satuan Perbukitan Sedimen Agak Curam Struktural .. 523.1.4.3 Satuan Perbukitan Sedimen Agak Curam Denudasional . 533.1.4.4 Satuan Perbukitan Sedimen Curam Struktural . 533.1.4.5 Satuan Pedataran Sedimen Landai Struktural .. 543.2 Stratigrafi Daerah Penelitian 553.2.1 Satuan batulempung (Tmbl) 563.2.1.1 Litologi Penyusun 563.2.1.2 Umur dan Lingkungan Pengendapan 573.2.1.3 Hubungan Stratigrafi 583.2.1.4 Kesebandingan Regional 583.2.2 Satuan batupasir (Tmbp) 603.2.2.1 Litologi Penyusun 603.2.2.2 Umur dan Lingkungan Pengendapan 623.2.2.3 Hubungan Stratigrafi 633.2.2.4 Kesebandingan Regional 643.2.3 Satuan batulempung Kuarter (Qbl) 653.2.3.1 Litologi Penyusun 653.2.3.2 Umur dan Lingkungan Pengendapan 663.2.3.3 Hubungan Stratigrafi 673.2.3.4 Kesebandingan Regional 673.2.4 Aluvium (Qal) 683.3 Struktur Geologi 693.3.1 Interpelasi Pola Kelurusan Punggungan dan Lembah ....... 703.3.2 Interpelasi Pola Kelurusan Sungai dan Kelokan Sungai.......... 723.3.3 Kekar 723.3.3.1 Kekar Stasiun ST 1.6 733.3.3.2 Kekar Stasiun ST 1.14 74 3.3.4 Struktur Lipatan .......... 763.3.4.1 Antiklin Wonocolo 76 3.3.5 Struktur Sesar ........... 763.3.5.1 Sesar Wonocolo 77 3.3.5.1.1 Kinematika Sesar Mendatar Wonocolo 783.4 Sejarah Geologi 793.5 Potensi Geologi 793.5.1 Potensi Sumberdaya Geologi.......... 803.3.3 Potensi Kebencanaan Geologi 84BAB IV KESIMPULAN 85DAFTAR PUSTAKA 87LAMPIRAN I. HASIL ANALISIS MIKROPALEONTOLOGI 88LAMPIRAN II. HASIL ANALISIS PETROGRAFI 104

DAFTAR TABEL

HalamanTabel1.1 Pola pengaliran dasar dan karakteristiknya (Howard,1967) 17Tabel1.2 Warna yang direkomendasikan untuk simbol satuan geomorfologi berdasarkan aspek genetik (Van Zuidam, 1985) 21Tabel 1.3 Hubungan kelas relief dengan kemiringan lereng (Van Zuidam, 1985) 23Tabel 1.4Hubungan ketinggian absout dengan morfografi (Van Zuidam, 1985) 24Tabel 1.5 Alokasi waktu penelitian 37Tabel 3.1 Satuan geomorfologi pada daerah penelitian 51Tabel 3.2 Kisaran umur relatif satuan batulempung berdasarkan fosil foraminifera planktonik dari stasiun ST 1.1 57Tabel 3.3 Kisaran zona batimetri satuan lempung berdasarkan fosil foraminifera bentonik besar dari stasiun ST 1.1 58Tabel 3.4 Kesebandingan Satuan batulepung (Tmbl) dengan Formasi Wonocolo 59Tabel 3.5 Kisaran umur satuan batupasir(Tmbp) berdasarkan fosil foraminifera planktonik dari stasiun ST 1.8 63Tabel 3.6 Kisaran zona batimetri satuan batupasir (Tmbp) berdasarkan fosil bentonik bear dari stasiun ST 1.8 63Tabel 3.7 Kesebandingan Satuan batupasir (Tmbp) dengan formasi Ledok 64Tabel 3.8 Kisaran umur relatif berdasarkan fosil foraminifera planktonik satuan batulempung kuarter (Qbl) pada stasiun ST 1.9 66Tabel 3.9 Kisaran zona batimetri berdasarkan foraminifera bentonik satuan batlempung quarter (Qbl) (stasiun ST 1.9) 67Tabel 3.10 Kesebandingan satuan batulempung quarter (Qbl) dengan Formasi Lidah 68Tabel 3.11 Tabel stratigrafi daerah penelitian menurut penulis 92013) 69

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 1.1Bagan alir penelitian 8Gambar 1.2 Lingkungan pengendapan batugamping berdasarkan distribusi foraminifera besar Neogen (Marcelle K. Boudagher-Fadel). 13Gambar 1.3 Diagram klasifikasi batupasir dan batulempung (Pettijohn, 1975) 14Gambar 1.4 Diagram klasifikasi batulempung (Twenhofel, 1973, and Tucker, 1991) 14Gambar 1.5 Diagram klasifikasi batuan karbonat jenis Klastik (Dunham, 1962) 15Gambar 1.6 Pola pengaliran sungai menurut Howard (1967); (A) Pola pengaliran dasar, (B dan C) Pola pengaliran modifikasi 17Gambar 1.7Model struktur yang berkembang berdasarkan Moody & Hill (1959) 33Gambar 1.8 Peta lokasi daerah penelitian (tanpa skala) 36Gambar 2.1 Fisiografi Jawa Timur (Van Bemmelen, 1949) 38Gambar 2.2 Kolom Stratigrafi Zona Rembang (H. Pringgoprawiro dan Sukido, 1992)42Gambar 2.3 Kerangka Tektonik Cekungan Jawa Timur bagian Utara (Katili dan Reinimund, 1984)45Gambar 3.1 Karakterisitk Geomorfologi berdasarkan Analisis Morfometri 48Gambar 3.2Pola pengaliran daerah penelitian 50Gambar 3.3Kenampakan satuan pedataran sedimen landai denudasional 52Gambar 3.4 Kanampakan satuan perbukitan sedimen agak curam struktural. 53Gambar 3.5Kenampakan Satuan Geomorfologi Perbukitan Sedimen Agak Curam denudasional 53Gambar 3.6Kenampakan Satuan Geomorfologi Perbukitan sedimen curam struktural 54Gambar 3.7Kenampakan Satuan Geomorfologi pedataran sedimen landai struktural 54Gambar 3.8Litologi penyusun Satuan batulempung (Tmbl) daerah penelitian (A) Singkapan batulempung masif pada ST 1.1 di Desa Wonocolo (B) Singkapan batulempung dengan struktur laminasi bersilang pada ST 1.3 (C) Singkapan batulempung perselingan batupasir ST 1.4 56Gambar 3.9Litologi penyusun Satuan batupasir (Tmbp) daerah penelitian(A) Singkapan batupasir masif pada ST 2.7 di Desa Wonocolo (B) Singkapan batupasir dengan struktur laminasi sejajar pada ST 2.13 (C) Singkapan batupasir sisipan batugamping berbutir ST 1.8 .. 62Gambar 3.10Litologi penyusun Satuan batulempung quarter (Qbl) daerah penelitian (A) Singkapan batulempung pada ST 1.10 di Desa Hargomulyo (B) Singkapan batulempung pada ST 1.9 di Desa Hargomulyo . 66Gambar 3.11(A) dan (B) merupakan daerah aluvium (Qal) pada daerah penelitian 69Gambar 3.12 Pola kelurusan punggungan dan lembah pada citra DEM.. 71 Gambar 3.13 Diagram rosette punggungan dan lembah 71 Gambar 3.14 Kelurusan kelokan Sungai 72Gambar 3.15 Hasil analisis stereografi kekar stasiun ST 1.6 74Gambar 3.16 Hasil analisis stereografi kekar stasiun ST 1.14 75Gambar 3.17 Proyeksi stereografi jurus dan kemiringan batuan Antiklin Wonocolo 76Gambar 3.18 Slicken side dan offsett sesar mendatar Wonocolo 78Gambar 3.20 Mekanisme pengeksploitasian minyak bumi oleh warga wonocolo 80Gambar 3.21 Hampir di setiap pelosok Desa Wonocolo terdapat aktifitas ekploitasi minyak bumi warga .. 83Gambar 3.22 Alat eksplotasi milik perusahaan Pertamina EP yang terdapat di Desa Banyu Urip ... 83Gambar 3.23 Tebing yang memiliki bahaya longsor .. 84

DAFTAR LEMBAR PETA

Lembar Peta1. PETA KERANGKA DAN LINTASAN GEOLOGI1. PETA POLA JURUS DAN KETERDAPATAN UNSUR STRUKTUR1. PETA GEOLOGI1. PETA GEOMORFOLOGI