Daftar isi Petunjuk teknis Pengelolaan Keuangan LKM...
Transcript of Daftar isi Petunjuk teknis Pengelolaan Keuangan LKM...
PEDOMAN TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat i
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN LKM - SEKRETARIAT ROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN
Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum
ii PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI |i BAB I | PENGELOLAAN KEUANGAN LEMBAGA KESWADAYAAN
MASYARAKAT (LKM) 1.1. Pengantar | 2 1.2. Tujuan | 2 1.3 Peran dan Fungsi LKM | 2 1.4 Kebijakan‐Kebijakan Pengelolaan Keuangan | 4 1.5 Sistem Pembukuan LKM | 7 1.6 Penyusunan Anggaran | 8 1.7 Pelaporan dan Pemantauan | 9 1.8 Pelaporan Keuangan : Periode | 10
BAB II | PENCATATAN DAN PELAPORAN OLEH SEKRETARIAT LKM 2.1. Pengantar | 14
BAB III | PENGELOLAAN KEUANGAN KEGIATAN PLPBK 3.1. Pengantar | 56 3.2. Tujuan | 56 3.3. Peran dan Fungsi LKM | 56 3.4 Kebijakan‐Kebijakan Pengelolaan Keuangan | 57 3.5 Sistem Pembukuan PLPBK | 58 3.6 Pelaporan dan Pemantauan | 58
ii PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
BAB IV | PENCATATAN PELAPORAN KEGAIATAN PLPBK 4.1. Pengantar | 60
BAB V | PENGELOLAAN KEUANGAN KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT 5.1 Kebijakan‐Kebijakan Pengelolaan Dana Fixed Costs | 68 5.2 Prosedur Pengelolaan Fixed Costs | 68 5.3 Sistem Pembukuan Dana Fixed Costs | 72
BAB VI | PENCATATAN PELAPORAN KEGIATAN MASYARAKAT ( FIXED COST)
6.1 Pengantar | 74
PETUNJUK TEKNIS Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) 1
BAB I
PENGELOLAAN KEUANGAN LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT (LKM)
2 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
1.1 PENGANTAR
Penerapan seluruh kebijakan pengelolaan keuangan dalam lembaga menjadi bagian yang penting dalam menentukan kesuksesan mencapai tujuan organisasi. Petunjuk teknis pengelolaan keuangan untuk LKM ini memuat sejumlah aturan main dasar yang mengacu pada Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan. Meskipun demikian, dalam penerapannya diperlukan tambahan kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi LKM.
Secara runut penyajian dipisah menjadi dua bagian. Bagian pertama pembahasan umum yang meliputi; pengantar, tujuan, peran dan fungsi LKM, kebijakan‐kebijakan utama tentang pengelolaan keuangan, sistem pembukuan, penyusunan anggaran, pelaporan dan pematauan, dan pelaporan keuangan (periode). Bagian dua memuat formulir‐formulir yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan keuangan, dan cara pengisian formulir.
Dengan adanya petunjukan teknis ini diharapkan pelaksanaan pengelolaan di level LKM memenuhi standar yang berlaku umum. Seluruh kegiatan pengelolaan keuangan terorganisasi sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan dan merealisasikan visi dan misi lembaga.
1.2 TUJUAN a. Anggota LKM mampu menunjukkan kepada pendana dan penerima manfaat bahwa aset
organisasi terlindungi, karena adanya proses pengecekan dan pengendalian dalam pengelolaannya.
b. Lembaga dan nama baik lembaga terlidungi dari kegiatan kesalahan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh anggota LKM, maupun unit operasionalnya (sekretariat dan UP‐UP)
c. Melindungi kepentingan masyarakat, unit operasional, dan anggota LKM.
d. Menjaga hubungan baik antara anggota LKM, Sekretariat dan UP‐UPnya dalam pengelolaan keuangan dan adanya penetapan peran dan tanggung jawab yang jelas.
e. Adanya pemisahan tanggung jawab yang jelas dan tegas dalam proses persetujuan dan pengeluaran keuangan
f. Keputusan keuangan didukung dengan pertimbangan yang cukup sebelum diputuskan
g. Sesuai dengan standar, aturan, dan ketentuan yang berlaku umum.
1.3 PERAN DAN FUNGSI LKM Prinsip dasar yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan adalah adanya kejelasan peran dan pemisahan tanggung jawab secara jelas dan tegas. Sehingga, setiap transaksi keuangan harus disiapkan oleh seseorang dan dilihat kembali oleh orang lain. Prinsip ini harus diterapkan, tidak tergantung pada jumlah sedikit atau banyaknya anggota LKM.
Pada akhirnya tanggung jawab utama dalam pengelolaan keuangan berada di anggota LKM. Karena, anggota LKM berfungsi untuk menjamin bahwa semua aset dan keuangan LKM telah dikelola secara tepat. Disamping itu, menjamin bahwa Sekretariat dan UP‐UP sepenuhnya bertanggung jawab. Prinsip dasar ini harus sudah dimuat dalam klausul Anggaran Dasar (AD) LKM.
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 3
a. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (d.h. BKM)
Peran Kunci LKM 1. LKM menjamin bahwa seluruh aset lembaga digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai penerima manfaat.
2. LKM menjamin bahwa catatan dan buku akuntasi digunakan dengan tepat, laporan dan catatan bulanan dan tahunan disajikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. LKM dan semua unit operasionalnya menjamin bahwa sistem dan prosedur keuangan lembaga selalu ditaati, dan melaporkan segera setiap terjadi perbedaan atau penyimpangan. Kasus yang terjadi di level unit pengelola dilaporkan ke manajer UP kemudian diteruskan ke level LKM. Kasus di level anggota LKM dilaporkan ke Rapat LKM.
Fungsi Koordinator LKM
Mengamati dan memantau ketaatan seluruh pelaksana prosedur keuangan yang ditetapkan dalam dokumen kebijakan BKM
Memberi saran dan dukungan kepada Sekretariat, UP‐UP dan LKM mengenai masalah‐masalah manajemen keuangan
Menyajikan atau memberikan gambaran masalah‐masalah yang berkaitan dengan manajemen keuangan LKM
Bertanggung jawab atas auditor yang ditunjuk dan menyajikan laporan akuntansi tahunan yang teraudit pada saat Rembug Pertanggungjawaban Tahunan (RPJT)
Fungsi Anggota LKM
Menyetujui dan menetapkan sistem, prosedur, dan manajemen keuangan
Menyetujui dan menetapkan rencana anggaran biaya (RAB) tahunan
Memantau penerimaan dan pengeluaran keuangan
Menyetujui semua honorarium/insentif, pos‐pos baru, dan perjanjijan‐perjanjian yang telah disepakati.
Melakukan otorisasi dan menandatangani semua rekening bank
b. Fungsi Sekretariat
Mencatat semua penerimaan dan memastikan pengamanannya sampai dengan disetor ke bank
Memelihara catatan semua aset selalu terbaharui dan melakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan pengamanannya
Menyiapkan dokumen pengeluaran (bukti kas keluar) untuk diotorisasi oleh koordinator atau anggota LKM yang ditetapkan
Mengelola dana opeasional tunai, bertanggung jawab atas penghitungan dan pengecekannya apabila diperlukan.
menyiapkan catatan semua kegiatan dan pengelolaan keuangan di LKM.
4 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
c. Fungsi Unit Pengelola (UP)
Fungsi UP adalah menjamin bahwa semua sistem keuangan dan prosedur‐prosedur khusus dalam kebijakan LKM ditaati dan dijalankan. Pada saat ditemukan/diketahui pelanggaran, segera melaporkan hal tersebut kepada Koordinator atau anggota LKM yang ditunjuk, dan LKM segera mengambil tindakan disiplin terhadap pihak yang diketahui melakukan pelanggaran.
Manajer UP, terutama UPK dimungkinkan untuk melimpahkan kepercayaannya kepada petugas administrasi (pembuku) untuk menjamin terlaksananya operasional keuangan UPK setiap hari.
1.4 KEBIJAKAN‐KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN
a. Pengamanan Rekening Bank Meskipun banyak lembaga masyarakat yang tidak memiliki rekening bank ketika memulai kegiatannya, namun sangat penting untuk memastikan bahwa rekening bank dibuka pada kesempatan yang paling awal (dimana hal itu memungkinkan). Seberapapun besarnya transaksi keuangan lembaga, hal yang realistis dan mudah dikendalikan adalah menangani transaksi tersebut melalui rekening bank, bukan transaksi kas (tunai). Karena, sangat jauh lebih mudah untuk memantau transaksi bank dari pada transaksi tunai, disamping bank merupakan tempat yang paling aman untuk menyimpan dana.
1) Aturan Pengamanan Rekening Bank a) Jumlah minimal transaksi bank adalah lebih atau sama dengan Rp.5.000.000,‐
Pengaturan ini harus diinformasikan dengan pihak bank untuk menetapkan jumlah pembayaran yang melebihi batasan minimal sebelum rekening bank dibuka.
b) Transfer bank hanya dilakukan dengan bukti kas keluar yang sudah ditandatangani oleh BKM dan disertai Berita Acara persetujuan pemanfaatan.
c) Semua dokumen bank, seperti contoh tanda tangan dari penandatangan rekening bank disimpan dalam file yang aman bersama dengan catatan keuangan lainnya.
d) Memastikan bahwa rekening bank BKM/LKM menggunakan nama organisasi bukan nama pribadi
e) Pembukaan rekening bank BKM/LKM harus ditandatangani oleh tiga orang anggota LKM.
f) Rekening bank untuk UPK harus ditandangani oleh dua orang anggota LKM dan satu orang UPK (Manajer). Jika rekening tersebut dianggap perlu dengan pertimbangan UPK telah mampu mengelola sendiri dan sudah diatur dalam AD/ART.
g) Setiap ada penyetoran (deposit) ke dalam rekening bank harus diotorisasi oleh Koordinator LKM.
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 5
2) Penandatanganan Penarikan Dana dari Rekening Bank
a) Setiap penarikan dana dari rekening bank harus ditandatangani oleh tiga nama penandatangan yang didasarkan pada hasil rapat dan didukung atau dilampiri Berita Acara (BA) hasil rapat.
b) Penarikan atau transfer dana lebih dari Rp.5.000.000,‐ harus diketahui oleh Kordinator LKM.
b. Prosedur Penandatangan Pengeluaran Dana dari LKM
1) Semua pembayaran dengan Bukti Kas Keluar (BKK) harus dirangkum per kuartal dan dilakukan inspeksi oleh Koordinator LKM.
2) BKK ditandatangani oleh penerima, penyetuju, dan pembuku.
3) Semua pengeluaran BKK dicatat dalam sistem pembukuan yang berlaku dan dilakukan uji silang dengan daftar pengeluaran (bukti kas keluar), sifat atau jenis pembayarannya harus teridentifikasi secara jelas.
4) Semua lembar copy BKK harus diselesaikan pada saat pembayaran dan disimpan sesuai dengan aturan penyimpanan (diodner dan urut tanggal transaksi).
5) Tidak ada BKK yang ditandatangani tanpa adanya dokumen pendukung yang membuktikan jenis dan sifat pembayaran.
6) Blanko BKK yang masih kosong tidak diperkenankan ditandatangani.
7) Anggota LKM yang ditunjuk menjadi penandatangan BKK harus anggota BKM yang tercantum dalam Akta Notaris. LKM membuat aturan yang terkait dengan tanggung jawab penandatanganan selama yang bersangkutan diberi tanggung jawab sebagai
penandatangan.
Catatan Penting: Pertimbangkan secara jelas masalah‐masalah praktis pada saat pertemuan (rapat rutin) untuk membahas persyaratan minimal penandatanganan BKK atau bukti penarikan dana dari bank (specimen Bank), seperti lokasi tempat tinggal orang‐orang yang akan dilibatkan dalam penandatanganan BKK.
Namun, jika kondisinya memungkinkan diharapkan secara rutin hadir maka sudah seharusnyalah BKK atau bukti penarikan dana dari bank dalam jumlah besar tersebut ditandatangani oleh Koordinator BKM, dan setiap kali selesai rapat LKM disusun rencana atau jadwal kegiatan (penandatanganan) untuk waktu yang akan datang.
c. Kebijakan Kas LKM harus memutuskan mengenai jumlah maksimal dana kas yang harus ada pada rentang waktu tertentu. Koordinator LKM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aturan main pengelolaan dana kas ditaati. Kisaran besarnya dana kas biasanya ditentukan untuk operasional dalam jangka waktu satu minggu.
6 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
1) Pedoman Pengelolaan Kas
a) Jumlah dana (saldo) kas ditetapkan tidak lebih dari Rp. 1.500.000,‐ dalam 2x24 jam, yang disimpan di cash box terkunci.
b) Kas dikelola oleh Sekretariat (nama orang yang harus tidak menandatangai BKK atau spesimen bank)
c) Semua transaksi kas harus menggunakan BKK atau BKM (Bukti Kas Masuk) dan disetujui oleh anggota LKM
2) Pedoman Pengelolaan kas kecil (operasional)
a) Dana kas kecil (operasional) dibentuk dari dana kas yang ada dan diperuntukkan
transaksi‐transaksi operasional (selain insentif).
b) Jumlah dana kas kecil/operasional maksimal Rp. 100.000,‐
c) Semua pembayaran kas yang dilakukan dari dana kas kecil, tidak langsung menerima penggantian uang
d) Semua klaim dana kas kecil harus didukung dengan bukti dokumen pendukung, dan diotorisasi oleh selain yang melakukan klaim
e) Kebutuhan pengisian kembali kas kecil harus dibuat oleh orang yang bertanggungjawab terhadap kas kecil, menunjukkan bahwa pengeluaran‐pengeluaran telah mencapai pada tingkat dimana dibutuhkan untuk dilakukan pengisian kembali senilai yang ditetapkan.
f) Selain dengan kas kecil, pembayaran atas barang atau jasa senilai atau lebih dari Rp. 100.000,‐ harus dilakukan dengan menggunakan persetujuan LKM.
g) Saldo dana kas kecil disimpan di sekretariat dan dimonitor secara periodik oleh anggota LKM.
3) Inspeksi mendadak Kas (Surprise Cash Count) Untuk memastikan bahwa dana kas dikelola dengan baik, cara pengendalian yang baik bagi LKM adalah dengan melakukan inspeksi mendadak secara periodik. Koordinator LKM, harus melakukan cara pengendalian ini dari waktu ke waktu. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan form inspeksi Kas (Form Kas Opname) lihat Lampiran‐1, demikian juga untuk penghitungan tiap akhir bulan.
Siapapun yang melakukan penghitungan hendaknya menanyakan saldo kas saat ini sesuai buku kas kepada penanggungjawab keuangan, selanjutnya mencatatnya di bagian atas form. Lakukan penghitungan phisik semua dana kas yang tersimpan di tempat penyimpan (cash box) dan catatlah semua pecahan uang kertas dan logam (coins) besarta jumlahnya ke dalam form.
Jika saldo di buku kas tidak sesuai dengan hasil penghitungan, maka catatlah alasan‐alasan yang menyebabkan ketidakseimbangan tersebut pada form.
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 7
d. Honor/Insentif Tenaga Unit Operasional Komponen paling penting (signifikan) atas pengeluaran setiap bulan kemungkinan besar untuk honorarium/insentif tenaga unit operasional. Oleh sebab itu, penting sekali transaksi ini dikelola dengan hati‐hati disesuaikan dengan prosedur praktik terbaik yang dimengerti oleh semua pihak.
Pengelolaan Honorarium/Insentif (Sekretariat & UP‐UP)
a) Catatan mengenai seluruh Sekretariat dan UP‐UP harus disimpan secara terpisah
dari catatan pembayarannya dan pengecekan silang kedua catatan dari waktu ke waktu dilakukan oleh LKM untuk memastikan bahwa tidak ada data Sekretariat dan UP‐UP yang ’fiktif’
b) Besarnya honorarium/insentif ditetapkan oleh LKM. Setiap perubahan honorarium/insentif harus disetujui oleh LKM, termasuk kenaikan honorarium/ insentif tahunan di setiap awal tahun keuangan baru
c) Jika memungkinkan pembayaran semua honorarium/insentif dilakukan melalui transfer bank. Tidak ada persekot honorarium/ insentif atau pinjaman lain yang dilakukan tanpa persetujuan khusus dari LKM.
d) Pembayaran honorarium/insentif secara tunai mungkin diperlukan untuk beberapa lokasi, dan harus ditandatangani oleh penerima.
e) Harus disiapkan daftar honorarium/insentif setiap bulan untuk menunjukkan berapa besar honorarium/insentif yang telah dihitung dan harus dibayar.
f) Nilai honorarium/insentif bersih yang tercantum dalam daftar harus sesuai dengan jumlah uang yang diterimakan, sebagaimana yang ditunjukkan dalam buku kas atau buku bank.
g) Setiap potongan atas honorarium/insentif dicatat pada daftar honorarium/insentif, termasuk pembayaran persekot honorarium/insentif yang dibayarkan selama bulan tersebut. Jumlah tersebut selanjutnya dikurangkan ketika penghitungan honorarium/insentif bersih.
1.5 SISTEM PEMBUKUAN LKM Sistem pencatatan yang digunakan mengacu pada ketentuan umum dalam Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan, yaitu sistem pembukuan berpasangan dengan cash dan accrual basis. Pembukuan berpasangan merupakan cara pencatatan yang lebih memungkinkan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran dengan mencatat di kedua akun tersebut. Sistem ini memudahkan untuk melakukan pengecekan seberapa besar perbedaannya jika dibandingkan dengan anggrannya masing‐masing.
Sistem pembukuan LKM disusun sedemikian rupa, lengkap dengan dokumen dan aturan main pelaksanaannya. Dokumen‐dokumen bukti dan buku catatan, serta cara pengisiannya secara lengkap disajikan di Bagian‐2, PENCATATAN DAN PELAPORAN Oleh SEKRETARIAT LKM.
8 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
1.6 PENYUSUNAN ANGGARAN Anggaran tahunan LKM disusun berdasarkan rencana tahunan (Renta) LKM yang sesuai dengan PJM Pronangkis. Disamping itu, LKM harus menyusun rencana anggaran biaya operasional.
Setiap tahun akuntansi, LKM dibantu oleh Sekretariat dan UP‐UP harus menyusun anggaran yang tepat dan realistik dalam menaksir penerimaan dan pengeluaran lembaga dan disampaikan pada Rapat LKM. Beberapa kegiatan penyusunan anggaran dapat didelegasikan, tetapi persetujuan akhir dan otorisasinya menjadi kewenangan LKM.
Catatan Penting: Bagi banyak lembaga, penyusunan draft anggaran tahunan pertama kali akan memunculkan celah (selisih) yang cukup tinggi (signifikan) antara pengeluaran yang direncanakan dengan penerimaan (pendapatan) yang diketahui atau diharapkan akan diperoleh (sebagai antisipasi).
Hal penting yang perlu diketahui, pada penyusunan draft anggaran untuk kedua kalinya perbedaan antara pengeluaran dan penerimaan (pendapatan) hendaknya memiliki nilai nol (zero) atau yang disebut ‘zero budgeting’. Bentuk zero budgeting ini dimungkinkan dengan prinsip penghematan dalam melaksanakan pekerjaan, mungkin juga dengan mengeluarkan item‐item pengeluaran yang kurang penting dari anggaran, disamping adanya jaminan tambahan penerimaan (pendapatan).
Jika penerimaan (pendapatan) lembaga kurang atau tidak aman, maka langkah terbaik yang harus diambil adalah dengan melakukan review dan up‐date anggaran tiap‐tiap kuartal, dengan persetujuan LKM, dan mulai saat itu semua penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran baru harus dapat dipertemukan. Perbedaan yang terjadi antara penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran harus selalu ditarik mundur ke titik zero (nol).
Perhatikan dengan benar tips penyusunan anggaran di Lampiran‐2.
Proses Penyusunan Anggaran
1) Pendifinisian parameter, meliputi periode waktu anggaran yang digunakan (apakah
misalnya, 1 April‐31 Maret atau 1 Januari‐31 Desember), dan apa mata uang yang digunakan (Rupiah atau yang lain).
2) Identifikasi semua jenis pengeluaran langsung, tidak langsung, dan sumber penerimaan (pendapatan) anggaran (tetapi belum sampai pada berapa jumlahnya). Selanjutnya kelompokkanlah ke dalam katagori dan subkatagori, misalnya sebagai berikut:
Pengeluaran langsung (Honorarium/insentif tenaga operasional, biaya‐biaya kegiatan yang dikerjakan oleh KSM, dan alokasi dana untuk modal atau tambahan modal kegiatan pinjaman bergulir)
Pengeluaran tidak langsung (Biaya transport, biaya kesekretariatan, dan lain‐lain)
Penerimaan atau Pendapatan (semua sumber penerimaan –baik dari BLM atau pemda setempat, donasi, pihak peduli, dan penerimaan dari pembagian sisa pendapatan UPK)
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 9
3) Berilah Kode tiap‐tiap item pengelompokan pada tahap‐2 di atas. Gunakanlah kode yang mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran.
4) Pindahkan (Transfer) item‐item tersebut ke dalam struktur kertas kerja anggaran, lihat lampiran‐3. Pastikan dalam struktur tersebut meliputi hal‐hal berikut:
Pengeluaran meliputi seluruh jenis pengeluaran anggaran, yaitu:
Kode dan item Pengeluaran langsung
Kode dan Item Pengeluaran tidak langsung
Baris total pengeluaran
Penerimaan (Pendapatan)
Item penerimaan (pendapatan)
Baris total penerimaan (pendapatan)
5) Memperjelas gambaran pembiayaan melalui konsolidasi
Penetapan pembiayaan tiap‐tiap item berdasarkan analisis dan estimasi anggaran
Penghitungan jumlah nilai tiap kolom baik ke samping dan ke bawah untuk semua item pengeluaran
Memindahkan gambaran perolehan penerimaan (pendapatan) pada kertas kerja anggaran
Menghitung tingkat surplus atau defisit anggaran. Lakukanlah analisis terhadap hasilnya.
1.7 PELAPORAN DAN PEMANTAUAN Salah satu faktor kunci sukses dan keberlanjutan LKM adalah adanya sistem pelaporan keuangan dan monitoring yang kuat. Tanpa hal tersebut sulit untuk diketahui bagaimana seluruh posisi keuangan organisasi, atau bagaimana sumberdaya digunakan. Oleh sebab itu, kebanyakan stakeholder menjadikan sistem ini sebagai prasyarat. LKM kemungkinan akan mengalami kegagalan mendapatkan pendanaan, jika tidak memenuhi persyaratan sistem monitoring dan pelaporan keuangan yang disyaratkan.
Laporan Pengelolaan Dana Bulanan
Standar terbaik yang minimal adalah Sekretariat LKM harus menghasilkan laporan pengelolaan keuangan bulanan bagi LKM, yang menjelaskan secara rinci perubahan keuangan dalam satu periode bulanan.
1) Rekonsiliasi Kas Saldo buku kas periode berjalan harus tepat sesuai dengan jumlah tunai dalam kotak kas kecil. Saldo ini harus dicek dengan melakukan penghitungan uang tunai pada akhir bulan dengan mengisi Form Kas Opname. Setiap perbedaan yang terjadi harus dijelaskan, dan selanjutnya dilakukan penyesuaian (Lihat Inspeksi Mendadak Kas).
2) Monitoring Pengeluaran terhadap Anggaran Laporan ini disajikan minimal per kuartal untuk LKM dan harus dikompilasi untuk memantau pengeluaran terhadap anggaran. Hal terpenting yang harus diperhatikan:
10 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
a) Lakukan pengecekan secara kumulatif terhadap jumlah pengeluaran yang dialokasikan dalam anggaran terhadap setiap katagori atau sub‐katagori pengeluaran.
b) Analisis apakah ada selisih antara pengeluaran sesungguhnya dengan yang dianggarkan.
c) Berapa besar persentase selisih tersebut.
Meskipun semua pencatatan yang dilakukan berkaitan dengan program yang dijalankan LKM tercakup dalam satu sistem akuntansi, adalah merupakan keharusan dan kewajiban bagi LKM untuk membagi informasi tersebut kepada penerima manfaat langsung. Informasi dimaksud minimal berupa laporan keuangan yang dipasang di lima titik strategis.
3) Pengauditan laporan keuangan Elemen yang sangat penting dalam pelaporan keuangan adalah pengauditan. Di samping pemeriksaan eksternal yang harus dilakukan oleh auditor independen setiap tahun, LKM hendaknya memiliki sistem pemeriksaan internal yang setidaknya telah dilakukan secara rutin pada dua tahun terakhir (sebagaimana yang dilakukan pada siklus review partisipatif: review keuangan). Personal yang ditugasi untuk melakukan pemeriksaan internal haruslah yang mengenal kelembagaan LKM, tetapi independen terhadap kegiatan administrasi dan keuangan.
Catatan Penting: Untuk melakukan pemeriksaan internal, pemeriksa harus mengetahui seluruh isi kebijakan keuangan. Setiap kesalahan yang ditemukan harus dijelaskan secara jelas dan bersama dengan itu disertakan pula rekomendasi untuk tindakan koreksi.
Pemeriksaan internal yang dilakukan pertama kali (oleh Tim Review Keuangan) dapat memakan waktu yang cukup lama, namun untuk selanjutnya mungkin hanya memerlukan beberapa hari saja. Ketika pemeriksa internal selesai melakukan pemeriksaan, maka tim review harus meyajikan laporan atas temuannya kepada LKM disertai daftar rekomendasinya.
Dengan dibantu oleh LKM, sekretaris dan UP‐UP bertanggung jawab penuh untuk menjamin bahwa rekomendasi tersebut diimplementasikan.
1.8 PELAPORAN KEUANGAN: PERIODE LKM menyajikan laporan keuangan dalam beberapa penyajian. Meliputi laporan khusus dan laporan periodik.
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 11
a. Laporan‐laporan Periodik 1) Bulanan
Rekonsiliasi Kas. BKM harus mengotorisasi saldo kas kecil
BKM harus melakukan sidak (pemeriksaan mendadak) penghitungan kas
Sekretariat harus menyajikan laporan keuangan (laporan pemasukan dan pengeluaran dana BKM)
2) Tahunan
Setiap akhir tahun akuntansi(buku), Sekretariat dengan berdasar pada pedoman auditor, harus menyajikan laporan untuk periode tahun yang bersangkutan. Laporan ini akan dijadikan dasar pertimbangan oleh BKM sebelum dimulainya audit tahunan.
Sekretariat, UP‐UP dan BKM akan berpartisipasi dalam setiap diskusi dengan auditor mengenai draft pembukuan yang diaudit.
Hasil dari auditor dijadikan bahan masukan oleh BKM dalam rangka pelaksanaan RPJT.
b. Laporan‐laporan Khusus
Laporan kuartalan yang merupakan perbandingan anggaran dan realisasinya untuk periode kuartal yang sebelumnya dan perbandingan pengeluaran dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya, jika tersedia.
Catatan atas laporan perbandingan pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran untuk kuartal sebelumnya. Catatan yang dimaksud dengan menjelaskan semua selisih yang signifikan
12 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 13
BAB II
PENCATATAN DAN PELAPORAN
OLEH SEKRETARIAT LKM
14 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PENCATATAN DAN PELAPORAN Oleh SEKRETARIAT LKM
2.1 PENGANTAR
Bagian ini menyajikan secara rinci seluruh aspek pencatatan dan pelaporan yang menjadi tangung jawab Sekretariat LKM. Urut‐urutan penyajian dimulai dengan pengantar, formulir‐formulir yang digunakan, dan cara pengisian formulir beserta contoh singkat penggunaan formulir tersebut.
Formulir dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: bukti transaksi (Model A, B dan C), buku‐buku pencatatan (S1‐ S9), dan form laporan (LS‐01). Bukti transaksi yang digunakan untuk merekam transaksi kas dan non kas meliputi; Bukti Kas Masuk (BKM), Bukti Kas Keluar (BKK), dan Bukti Pemindahbukuan (BP). Selanjutnya formulir buku‐buku catatan meliputi; Buku Bank (S1), Buku Kas (S2), Buku Lingkungan (S3), Buku Sosial (S4), Buku Ekonomi Bergulir (S5), Buku Biaya Operasional (S6), dan Buku Inventaris (S7). Formulir Laporan bulanan (LS‐01).
Cara pengisian formulir dan contoh singkat penggunaannya disajikan secara terpisah dibagian akhir bagian‐2. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan Sekretariat LKM dalam menggunakan seluruh formulir sesuai kebutuhannya.
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 15
IDENTITAS LKM Nama LKM : .....................................................................................
Terbentuk (Tgl/Bulan/Tahun) : .....................................................................................
Notaris : .....................................................................................
Alamat kantor Sekretariat LKM : .....................................................................................
No Telp : .....................................................................................
Kelurahan : .....................................................................................
Kecamatan : .....................................................................................
Kota/ Kabupaten : .....................................................................................
Propinsi : .....................................................................................
Jumlah Anggota LKM : ............ orang
Laki-laki : ............ orang
Perempuan : ............ orang
Nama Koordinator LKM : .....................................................................................
Alamat Rumah : .....................................................................................
No Telp/ Hp : .....................................................................................
Nama Sekretariat LKM : .....................................................................................
Alamat Rumah : .....................................................................................
No Telp/ Hp : .....................................................................................
16 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
INFORMASI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PNPM MP (P2KP)
Mulai Tahun 1999 sd Sekarang 1. Pagu BLM Pertama : Rp ..........................
2. No Rekening LKM (1) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (2) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (3) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
3. Pencairan Tahap I : (............%)
a. Tanggal pencairan : ...............................
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
4. Pencairan Tahap II (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
5. Pencairan Tahap III (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
Jumlah Pencairan BLM Tahap I, II, III
: Rp .........................
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 17
INFORMASI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PNPM MP (P2KP)
Mulai Tahun 1999 sd Sekarang 1. Pagu BLM Kedua : Rp ..........................
2. No Rekening LKM (1) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (2) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (3) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
3. Pencairan Tahap I : (............%)
a. Tanggal pencairan : ...............................
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
4. Pencairan Tahap II (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
5. Pencairan Tahap III (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
Jumlah Pencairan BLM Tahap I, II, III
: Rp .........................
18 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
INFORMASI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PNPM MP (P2KP)
Mulai Tahun 1999 sd Sekarang 1. Pagu BLM Ketiga : Rp ..........................
2. No Rekening LKM (1) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (2) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (3) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
3. Pencairan Tahap I : (............%)
a. Tanggal pencairan : ...............................
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
4. Pencairan Tahap II (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
5. Pencairan Tahap III (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
Jumlah Pencairan BLM Tahap I, II, III
: Rp .........................
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 19
INFORMASI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM)
PNPM MP (P2KP) Mulai Tahun 1999 sd Sekarang
1. Pagu BLM Keempat : Rp ..........................
2. No Rekening LKM (1) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (2) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
No Rekening LKM (3) : ............................... Bank .................... Status (Aktif/Tidak)
3. Pencairan Tahap I : (............%)
a. Tanggal pencairan : ...............................
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
4. Pencairan Tahap II (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
5. Pencairan Tahap III (............%)
a. Tanggal pencairan :
b. Jumlah yang dicairkan oleh KPPN
: Rp .........................
c. Digunakan untuk:
Kegiatan Lingkungan : Rp ..........................
Kegiatan Sosial : Rp ..........................
Kegiatan Ekonomi : Rp ..........................
BOP : Rp ..........................
Jumlah Pencairan BLM Tahap I, II, III
: Rp .........................
20 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
FLOW CHART PEMBUKUAN SEKRETARIAT LKM
Transaksi
Bukti Kas Keluar
Bukti Kas Masuk
Bukti Pemindahbukuan
Buku Bank
Buku Kas
Buku Lingkungan
Buku Sosial
Buku Ekonomi Bergulir
Buku BOP
Buku Inventaris
Laporan Pemasukan dan
Pengeluaran LKM
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 21
Nama LKM :……………………….. Model: IA-L1 Kelurahan/Desa :...…………………….. Kecamatan :...…………………….. Kota/ Kabupaten :..........................
No. Transaksi : ...../um/...../............
BUKTI KAS MASUK Terima dari : ………………………………… Keterangan : ………………………………… Jumlah yang diterima : Rp …………………………… Terbilang ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
…………………, ……………………… 20…………
Koordinator/ Anggota LKM Sekretariat Penyetor (………………………) (………………………) (………………………) L1: Penyetor L2: Arsip Sekretariat LKM
Nama LKM :……………………….. Model: IA-L2 Kelurahan/Desa :...…………………….. Kecamatan :...…………………….. Kota/ Kabupaten :..........................
No. Transaksi : ...../um/...../............
BUKTI KAS MASUK Terima dari : ………………………………… Keterangan : ………………………………… Jumlah yang diterima : Rp …………………………… Terbilang ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
…………………, ……………………… 20…………
Koordinator/ Anggota LKM Sekretariat Penyetor (………………………) (………………………) (………………………) L1: Penyetor L2: Arsip Sekretariat LKM
22 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Nama LKM :……………………….. Model: IB-L1 Kelurahan/Desa :...…………………….. Kecamatan :...…………………….. Kota/ Kabupaten :..........................
No. Transaksi : ...../uk/...../............
BUKTI KAS KELUAR Dibayarkan kepada, Nama penerima/KSM/Toko*) : ………………………………… Untuk pembayaran : ……………………………………………………………………..………… Jumlah pembayaran : Rp …………………………… Terbilang ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
…………………, ……………………… 20…………
Koordinator/ Anggota LKM Sekretariat Penerima (………………………) (………………………) (………………………) *) Bukti/rincian/nota terlampir L1: Sekretariat LKM L2: Penerima
Nama LKM :……………………….. Model: IB-L2 Kelurahan/Desa :...…………………….. Kecamatan :...…………………….. Kota/ Kabupaten :..........................
No. Transaksi : ...../uk/...../............
BUKTI KAS KELUAR Dibayarkan kepada, Nama penerima/KSM/Toko*) : ………………………………… Untuk pembayaran : ……………………………………………………………………..………… Jumlah pembayaran : Rp …………………………… Terbilang ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
…………………, ……………………… 20…………
Koordinator/ Anggota LKM Sekretariat Penerima (………………………) (………………………) (………………………) *) Bukti/rincian/nota terlampir L1: Sekretariat LKM L2: Penerima
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 23
Nama LKM :……………………….. Model: IC Kelurahan/Desa :...…………………….. Kecamatan :...…………………….. Kota/Kabupaten :..........................
BUKTI PEMINDAHBUKUAN No.Bukti: …../bp/…../20.....
Uraian Debet Kredit ...................................................... ................................ ................................ ...................................................... ................................ ................................ ...................................................... ................................ ................................ ...................................................... ................................ ................................ Keterangan transaksi: ……………………………………………………………………………………….................................................. ………………………………………………………………………………………..................................................
...........……………, ............……….. 20….......
Sekretariat
(...........................)
Nama LKM :……………………….. Model: IC Kelurahan/Desa :...…………………….. Kecamatan :...…………………….. Kota/Kabupaten :..........................
BUKTI PEMINDAHBUKUAN No.Bukti: …../bp/…../20.....
Uraian Debet Kredit ...................................................... ................................ ................................ ...................................................... ................................ ................................ ...................................................... ................................ ................................ ...................................................... ................................ ................................ Keterangan transaksi: ……………………………………………………………………………………….................................................. ………………………………………………………………………………………..................................................
...........……………, ............……….. 20….......
Sekretariat
(...........................)
24 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Nama LKM : Buku : S1Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU BANK Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo D K D
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 25
Nama LKM : Buku : S2
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU KAS
Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo
D K D
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
26 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Nama LKM : Buku : S3
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU SARANA DAN PRASARANA (LINGKUNGAN)
Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo
D K K
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 27
Nama LKM : Buku : S4
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU SOSIAL
Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo
D K K
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
28 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Nama LKM : Buku : S5
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU EKONOMI BERGULIR
Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo
D K K
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 29
Nama LKM : Buku : S6
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU BIAYA OPERASIONAL (BOP)
Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo
D K K
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
30 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Nama LKM : Buku : S7
Kelurahan :
Kecamatan :
Kota/Kab :
BUKU INVENTARIS
Bulan :…………………… 20…..
Tanggal Uraian No.Bukti Transaksi Saldo
D K D
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
...........................,..........................20.... Mengetahui
Koordinator/Anggota LKM Sekretariat LKM (...................................) (...............................)
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 31
32 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PENJELASAN PENGISIAN BUKU BANK SEKRETARIAT LKM (Buku S1)
Buku Bank digunakan untuk mencatat transaksi pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi di rekening Bank LKM seperti; Terima transfer dana dari KPPN, terima dana dari sumber lainnya, pencairan dana untuk prasarana, sosial, ekonomi dll serta mencatat Saldo uang yang ada di rekening Bank LKM. Penjelasan Pengisian:
1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan siapa
transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti pemindahbukuan (No/bp/bln/tahun) 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada transfer atau penyetoran ke rekening LKM
10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada pengambilan tunai atau transfer dari rekening LKM
11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 4 dengan kolom 5 (untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 4 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 5 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Debet dikurangi dengan jumlah kolom di Kredit menjadi Saldo Bank (posisi saldo selalu di Debet). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 33
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar Rp
1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp 60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 1. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 2. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 3. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp 1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Beli ATK sebesar Rp 250.000,‐, beli meja 1 unit sebesar Rp 350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 1. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 2. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 3. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 4. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II : Rp 6.000.000,‐
Pencatatan transaksi dalam “Buku Bank” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU BANK Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo(D)
03 Setor awal untuk buka rekening 01/UK/XI/08 1.000.000,‐ ‐ 1.000.000,‐
12 Terima transfer dana PNPM BLM termin I dari KPPN
01/BP/XI/08 60.000.000,‐ ‐ 61.000.000,‐
14 LKM menarik dana untuk BOP 02/UM/XI/08 ‐ 1.000.000,‐ 60.000.000,‐
17 Penarikan tunai 03/UM/XI/08 ‐ 21.750.000,‐ 38.250.000,‐
Jumlah 61.000.000,‐ 22.750.000,‐
34 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PENJELASAN PENGISIAN BUKU KAS SEKRETARIAT LKM (Buku S2)
Buku Kas digunakan untuk mencatat penerimaan/ pengambilan uang Kas (tunai) dari Bank, mencatat pengeluaran uang kas (tunai) serta mencatat saldo kas (tunai). Penjelasan Pengisian:
1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan siapa
transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No/um/uk/bln/tahun 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada penerimaan uang kas
10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada pengeluaran uang kas 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 4 dengan kolom 5
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 4 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 5 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Debet dikurangi dengan jumlah kolom di Kredit menjadi Saldo Kas (posisi saldo selalu di Debet). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 35
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar
Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 4. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 5. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 6. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp.1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp.350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 5. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 6. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 7. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 8. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II : Rp 6.000.000,‐
36 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Pencatatan transaksi dalam “Buku Kas” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU KAS Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo (D)
03 Dana pihak ke 3 (Bapak Ihsan)
01/UM/XI/08 1.000.000,‐ ‐ 1.000.000,‐
Setoran awal untuk buka rekening Bank
01/UK/XI/08 ‐ 1.000.000,‐ ‐
14 LKM menarik dana di Bank 02/UM/XI/08 1.000.000,‐ ‐ 1.000.000,‐
Biaya transpot ke Bank 02/UK/XI/08 ‐ 15.000,‐ 985.000,‐
15 Biaya konsumsi rapat persiapan pencairan dana BLM kepada KSM
03/UK/XI/08 ‐ 100.000,‐ 885.000,‐
16 Pembelian ATK 04/UK/XI/08 250.000,‐
Pembelian 1 unit meja 05/UK/XI/08 350.000,‐
Pembelian 3 unit kursi @ Rp 50.000,‐
150.000,‐ 135.000,‐
17 LKM menarik dana di Bank 03/UM/XI/08 21.750.000,‐ ‐ 21.885.000,‐
Pencairan ke KSM Maju Bersama termin 1 (30%)
06/UK/XI/08 ‐ 3.000.000,‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 37
PETUNJUK PENGISIAN BUKU LINGKUNGAN SEKRETARIAT LKM (Buku S3)
Buku Lingkungan digunakan untuk mencatat alokasi dana untuk kegiatan lingkungan, pengambilan tunai maupun melalui transfer ke Panitia/ KSM untuk kegiatan lingkungan, serta mencatat sisa/ saldo dana lingkungan. Penjelasan Pengisian: 1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan
siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No/uk/bln/tahun 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada pencairan dana untuk kegiatan lingkungan
oleh Panitia/ KSM 10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada alokasi dana untuk kegiatan lingkungan 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 5 dengan kolom 4
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 5 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 4 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Debet dikurangi dengan jumlah kolom di Kredit menjadi saldo dana lingkungan (posisi saldo selalu di Kredit). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
38 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar
Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 7. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 8. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 9. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp.1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp.350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 9. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 10. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 11. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 12. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II:Rp.6.000.000,‐
Pencatatan transaksi dalam “Buku Lingkungan” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU LINGKUNGAN Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo(K)
12 Alokasi dana lingkungan 01/BP/XI/08 52.500.000,‐ 52.500.000,‐
17 Pencairan KSM Maju Bersama termin 1 (30%)
06/UK/XI/08 3.000.000,‐
Pencairan KSM Gotong Royong termin 1 (30%)
07/UK/XI/08 6.000.000,‐
Pencairan KSM Peduli termin 1 (30%)
08/UK/XI/08 6.750.000,‐ 36.750.000,‐
Jumlah 15.750.000,‐ 52.750.000,‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 39
PETUNJUK PENGISIAN BUKU SOSIAL SEKRETARIAT LKM (Buku S4)
Buku Sosial digunakan untuk mencatat alokasi dana untuk kegiatan Sosial, pengambilan tunai maupun melalui transfer ke Panitia/ KSM untuk kegiatan sosial, serta mencatat sisa/ saldo dana sosial. Penjelasan Pengisian: 1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan
siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No/uk/bln/tahun. 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada pencairan dana untuk kegiatan sosial oleh
Panitia/ KSM 10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada alokasi dana untuk kegiatan sosial 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 5 dengan kolom 4
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 5 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 4 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Debet dikurangi dengan jumlah kolom di Kredit menjadi saldo dana sosial (posisi saldo selalu di Kredit). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
40 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar
Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 10. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 11. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 12. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp.1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp.350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 13. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 14. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 15. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 16. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II :
Rp.6.000.000,‐ Pencatatan transaksi dalam “Buku Sosial” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU SOSIAL Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo(K)
12 Alokasi dana sosial 01/BP/XI/08 ‐ 6.000.000,‐ 6.000.000,‐
17 Pencairan KSM Mawar RW II 09/UK/XI/08 6.000.000,‐ ‐ ‐
Jumlah 6.000.000,‐ 6.000.000,‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 41
PETUNJUK PENGISIAN BUKU EKONOMI BERGULIR SEKRETARIAT LKM
(Buku S5) Buku Ekonomi Bergulir digunakan untuk mencatat alokasi dana ekonomi/ pinjaman bergulir, serta mencatat saldo alokasi dana pinjaman bergulir sedangkan penyaluran pinjaman bergulir kepada KSM melalui UPK. Aturan main pencairan dana pinjaman bergulir dimulai pada pencairan BLM Tahap II (bagi lokasi baru PNPM MP). Penjelasan Pengisian: 1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan
siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No/uk/bln/tahun. 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada pencairan dana pinjaman bergulir ke KSM
melalui UPK 10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada alokasi dana untuk dana pinjaman bergulir 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 5 dengan kolom 4
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 5 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 4 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Debet dikurangi dengan jumlah kolom di Kredit menjadi saldo dana pinjaman bergulir (posisi saldo selalu di Kredit). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
42 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar
Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 13. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 14. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 15. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp 1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp 350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 17. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 18. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin
1 (30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 19. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 20. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II :
Rp 6.000.000,‐ Pencatatan transaksi dalam “Buku Ekonomi Bergulir” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU EKONOMI BERGULIR Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo(K)
12 Alokasi dana pinjaman bergulir ‐ ‐ ‐
Jumlah ‐ ‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 43
PETUNJUK PENGISIAN BUKU BOP SEKRETARIAT LKM (Buku S6)
Buku BOP digunakan untuk mencatat alokasi dana untuk membiayai kegiatan operasional LKM, Sekretariat serta UP‐UP, serta untuk mencatat saldo alokasi dana BOP. Catatan khusus: Bilamana UPK belum melaksanakan kegiatan pinjaman bergulir maka kebutuhan operasional UPK dibebankan pada BOP LKM, jika UPK sudah melaksanakan kegiatan pinjaman bergulir maka biaya operasional UPK dibebankan pada pendapatan UPK. Penjelasan Pengisian: 1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan
siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No /uk/bln/tahun 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada pengeluaran biaya operasional 10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada alokasi dana untuk BOP 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 5 dengan kolom 4
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 5 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 4 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Kredit dikurangi dengan jumlah kolom di Debet menjadi saldo dana BOP (posisi saldo selalu di Kredit). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
44 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar
Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 16. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 17. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 18. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp.1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp.350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 21. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 22. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 23. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 24. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II :
Rp.6.000.000,‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 45
Pencatatan transaksi dalam “Buku BOP” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU BOP Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo (K)
12 Alokasi dana BOP 01/BP/XI/08 ‐ 1.500.000‐, 1.500.000,‐
14 Biaya transpot ke Bank 02/UK/XI/08 15.000,‐ ‐ 1.485.000,‐
15 Biaya konsumsi rapat persiapan pencairan dana BLM kepada KSM
03/UK/XI/08 100.000,‐ ‐ 1.385.000,‐
16 Pembelian ATK 04/UK/XI/08 250.000,‐ ‐
Pembelian 1 unit meja 05/UK/XI/08 350.000,‐ ‐
Pembelian 3 unit kursi @ Rp.50.000,‐
150.000,‐ ‐ 635.000,‐
Jumlah 865.000,‐ 1.500.000,‐
46 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PENJELASAN PENGISIAN BUKU INVENTARIS SEKRETARIAT LKM (Buku S7)
Buku Inventaris digunakan untuk mencatat semua inventaris yang dimiliki oleh LKM. Buku inventris ini merupakan buku pembantu Sekretariat LKM. Penjelasan Pengisian:
1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan siapa
transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No/uk/bln/tahun
(sesuai di buku kas dan BOP) 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada pembelian inventaris LKM
10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada penyusutan 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 4 dengan kolom 5
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 4 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 5 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Debet dikurangi dengan jumlah kolom di Kredit menjadi Saldo nilai seluruh inventaris (posisi saldo selalu di Debet). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 47
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar
Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp.60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 19. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 20. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 21. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp.1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp 350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 25. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 26. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 27. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 28. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II :
Rp 6.000.000,‐ Pencatatan transaksi dalam “Buku Inventaris” sebagai berikut: Nama LKM : Sumber Makmur Kelurahan : Catakgayam Kecamatan : Mojowarno Kota/ Kabupaten : Jombang
BUKU INVENTARIS Bulan Nopember 2008
Tanggal Uraian Nomor Bukti Debet Kredit Saldo(D)
16 Pembelian 1 unit meja 05/UK/XI/08 350.000,‐ ‐ 500.000,‐
Pembelian 3 unit kursi @ Rp 50.000,‐
150.000,‐ ‐
Jumlah 500.000,‐ ‐
48 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PENJELASAN PENGISIAN LAPORAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN UANG LKM
(LS‐01) Formulir ini digunakan untuk mencatat saldo awal uang yang ada di kas dan di bank, pemasukan serta pengeluaran uang LKM pada bulan bersangkutan sehingga dapat diketahui pula saldo akhir uang kas dan bank pada akhir bulan tersebut. Formulir ini diisi setiap akhir bulan. Saldo akhir uang kas dan bank menjadi saldo awal uang kas dan Bank pada bulan berikutnya. Penjelasan Pengisian:
1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat laporan dibuat 6. Saldo Awal : 1. Kas diisi dengan nilai saldo awal uang kas pada bulan laporan 2. Bank diisi dengan nilai saldo awal uang di bank pada bulan Laporan 3. Jumlah diisi dengan jumlah nilai saldo awal kas dan Bank
7. Pemasukan : 1. Transfer dana dari
KPPN diisi dengan nilai transfer dari KPPN
2. Bunga simpanan di Bank
diisi dengan nilai bunga simpanan LKM di Bank pada bulan laporan
3. Hibah diisi apabila LKM mendapat hibah (dari Pemda, pihak 3, Chanelling dll)
4. Jumlah diisi dengan jumlah pemasukan pada bulan laporan 5. Jumlah Dana LKM diisi dengan cara menjumlahkan jumlah saldo awal dan
pemasukan 8. Pengeluaran : 1. Kegiatan Lingkungan a. Panitia/ KSM .... diisi dengan nama KSM dan nilai pencairan uangnya kepada
KSM tersebut b. Jumlah diisi dengan jumlah nilai pencairan kepada KSM Lingkungan
pada bulan laporan 2. Kegiatan Sosial a. Panitia/ KSM .... diisi dengan nama KSM dan nilai pencairan uangnya kepada
KSM tersebut b. Jumlah diisi dengan jumlah nilai pencairan kepada KSM Lingkungan
pada bulan laporan
3. Kegiatan Pinjaman Bergulir
a. Pencairan kepada UPK
diisi dengan jumlah nilai pencairan dana bergulir kepada UPK pada bulan laporan
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 49
4. Kegiatan PLPBK a. Pencairan kepada
TIPP diisi dengan nilai pencairan uangnya kepada TIPP pada bulan
laporan b. Pencairan kepada
Pokja diisi dengan nama Pokja dan nilai pencairan uangnya kepada
Pokja tersebut pada bulan laporan c. Jumlah diisi dengan jumlah nilai pencairan kepada TIPP dan Pokja pada
bulan laporan 5. BOP diisi dengan nilai uang pengeluaran yang digunakan untuk
membiayai honor Sekretariat, UPK (sebelum dana bergulir berjalan), UPS, UPL, ATK, transpot, rapat, inventaris, biaya audit dll pada bulan laporan
6. BOP diisi dengan nilai uang pengeluaran yang digunakan untuk membiayai honor Sekretariat, UPK (sebelum dana bergulir berjalan), UPS, UPL, ATK, transpot, rapat, inventaris, biaya audit dll pada bulan laporan
7. Biaya administrasi bank
diisi dengan nilai rupiah biaya administrasi Bank pada bulan laporan
8. Jumlah seluruh pengeluaran
Semua pengeluaran dijumlah, setelah ketemu angkanya, digunakan untuk mengurangi jumlah dana LKM sehingga ketemu angka saldo akhir. Angka saldo akhir harus sama dengan jumlah saldo akhir uang kas dan Bank
Laporan ini ditandatangani oleh Sekretariat dan diketahui Koordinator/ Anggota LKM
50 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2008 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut: Tanggal, 03 Nopember 2008 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar Rp
1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2008 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp 60.000.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk: 22. Alokasi Lingkungan : Rp 52.500.000,‐ 23. Alokasi Sosial: Rp 6.000.000,‐ 24. BOP : Rp 1.500.000,‐
Tanggal, 14 Nopember 2008 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp 1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal, 15 Nopember 2008 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
Tanggal, 16 Nopember 2008 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp 350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal, 17 Nopember 2008 : LKM menarik dana dari Bank sebesar Rp 21.750.000,‐ dan ada pengeluaran untuk: 29. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1
(30%) sebesar Rp 3.000.000,‐ 30. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1
(30%) sebesar Rp 6.000.000,‐ 31. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%)
sebesar Rp 6.750.000,‐ 32. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II :
Rp 6.000.000,‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 51
LAMPIRAN
52 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
FORM PENGHITUNGAN KAS Tanggal ........................................
Uang Kertas
........... Lembar Rp. 100.000,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 50.000,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 20.000,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 10.000,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 5.000,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 1.000,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 500,‐ = Rp.
........... Lembar Rp. 100,‐ = Rp.
Sub Jumlah Uang Kertas =
Uang Logam
........... Keping Rp. 1.000,‐ = Rp.
........... Keping Rp. 500,‐ = Rp.
........... Keping Rp. 200,‐ = Rp.
........... Keping Rp. 100,‐ = Rp.
........... Keping Rp. 50,‐ = Rp.
Sub Jumlah Uang logam =
Jumlah =
Saldo Kas di Buku =
Selisih =
Sebab‐sebab Selisih:
Menyetujui Diperiksa oleh: Nama:______________________ Nama:________________________ Tanda tangan: ______________________
Tanda tangan: ________________________
Jabatan:Kasir UPK/Sekretariat* * coret salah satu
Jabatan:_______________________
Lampiran‐1
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 53
TIPS PENYUSUNAN ANGGARAN
Dalam PJM Pronangkis, pembiyaan organisasi ditentukan untuk mencakup kegiatan dalam jangka waktu tiga tahun yang akan datang. Oleh sebab itu, dalam menyusun anggaran tahunan hendaknya proyeksi dan pembiayaan disusun lebih detail dan komprehensif.
1. Sedilikilah lebih teliti pengeluaran yang terjadi di tahun anggaran pertama, dengan cara:
o carilah pos‐pos pengeluaran yang selisihnya di atas atau di bawah pengeluaran yang ditetapkan
o analisislah dengan hati‐hati alasan penyebab selisih tersebut, untuk menilai apakah kesalahan terjadi pada saat penyusunan anggarannya atau apakah selisih tersebut terjadi karena perubahan dalam aktivitas program, sekretariat, atau manajemen kas yang tidak diantisipasi.
2. Carilah rencana kegiatan tahunan LKM dan cobalah untuk mencari pembiayaan yang sepersis mungkin, pengeluaran serupa kemungkinan dapat diimplementasikan (terhadap aktivitas yang direncanakan). Terutama, carilah setiap perubahan yang direncanakan dalam aktivitas program (seperti grant langsung atau hibah dari proyek atau patner lembaga atau chanelling, workshops, staffing, perlengkapan dan peralatan kantor) yang akan diimplementasikan untuk pengeluaran tahun ini.
3. Analisis penerimaan yang telah diketahui atau diantisipasi akan diperoleh tahun ini dalam bentuk jumlah yang telah disetujui atau yang dijanjikan oleh donatur dan jumlah uang lainnya yang diharapkan diperoleh dari donatur, atau dana lain dari pihak peduli.
Lakukan estimasi untuk setiap item baru dalam anggaran atau untuk pendanaan yang mungkin meningkat sejak tahun lalu.
Lampiran‐2
54 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
FORM RENCANA ANGGARAN Periode: ..................s/d...................20..
Mata uang=Rupiah
Kode Item Anggaran Bln....... Bln....... Bln....... Jumlah
1000 PENGELUARAN
BIAYA LANGSUNG
1100 Kegiatan Lingkungan
1101 Pengadaan Air Bersih
1102 ......................
1103 ................
1104 ................
1200 Kegiatan Sosial
1201 Jaminan Kesehatan Ibu Hamil
1202 ................
1203 ................
1204 ................
1300 Kegiatan Ekonomi Bergulir
1301 Modal Awal Pinjaman Bergulir
1302 ................
1303 ................
1304 ................
1400 Kegiatan ...................
1401 ...............
1402 ...............
1500 Biaya Operasional
1501 Insentif Sekretariat
1502 ...........
Subtotal Biaya Langsung
BIAYA TIDAK LANGSUNG
1600 Biaya Operasional
1601 Biaya Kantor (ATK)
1602 Biaya Transportasi
1603 Biaya Audit Independen
1604 ..............
1605 ..............
Subtotal Biaya Tidak Langsung
TOTAL PENGELUARAN
2000 PENERIMAAN
2001 Dana BLM
2002 ............
2003 ............
TOTAL PENERIMAAN
SALDO (Defisit/Surplus)
Lampiran‐3
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 55
BAB III
PENGELOLAAN KEUANGAN
KEGIATAN PLPBK
56 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
3.1 PENGANTAR
Suplement pengelolaan keuangan kegiatan PLPBK ini merupakan bagian dari Pedoman Teknis pengelolaan keuangan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Suplement ini disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya lokasi sasaran kegiatan PLPBK, sehingga dapat dikelola secara transparan dan akuntabel.
Penyajian dalam suplement ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama pembahasan tentang kebijakan pengelolaan keuangan dan bagan alir kaitan sistem pembukuan PLPBK dengan pencatatan dan pelaporan dana lain di tingkat LKM. Bagian dua memuat formulir‐formulir yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan keuangan PLPBK, dan cara pengisian formulir
Dengan adanya suplemen pengelolaan keuangan PLPBK ini diharapkan pelaksanaan pengelolaan di level LKM memenuhi standar yang berlaku umum. Seluruh kegiatan pengelolaan keuangan terorganisasi sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan dan merealisasikan visi dan misi lembaga.
3.2 TUJUAN a. Semua tujuan dalam pengelolaan keuangan LKM tercapai sesuai dengan aturan main
yang telah ditetapkan.
b. Pengelolaan keuangan PLPBK sesuai dengan pedoman teknis pencairan dan pemanfaatan BLM.
c. Pengelolaan keuangan terkonsolidasi dengan pengelolaan keuangan dana lain yang menjadi tanggung jawab LKM
3.3 PERAN DAN FUNGSI LKM
Peran dan Fungsi LKM sesuai dengan yang termuat dalam Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan. Demikian halnya peran Sekretariat LKM. Oleh sebab itu, seluruh seluruh peran dan fungsi LKM dan Sekretariat berlaku sama dengan pengelolaan keuangan kegiatan PLPBK.
Secara khusus, untuk tujuan mengefektifkan pelaksaan fungsi Sekretariat LKM dalam menjalankan kegiatan PLPBK maka LKM dimungkinkan untuk menambah personil Sekretariat. Hal‐hal yang harus dipertimbangkan dan terkait dengan adanya penambahan ditetapkan sebagai berikut:
a. Struktur Sekretariat LKM menjadi team work, dimana salah satu harus ditetapkan oleh LKM berfungsi sebagai ketua tim Sekretariat
b. Ketua tim Sekretariat bertanggung jawab menandatangani dokumen resmi yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, meliputi BKK (Bukti Kas Keluar), BKM (Bukti Kas Masuk), dan bukti‐bukti transaksi yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran dana, dan diketahui oleh LKM
c. Tugas dan fungsi ketua dan anggota tim Sekretariat secara rinci ditetapkan dalam rapat LKM
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 57
3.4 KEBIJAKAN‐KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN a. Pengamanan Rekening Bank
Kebijakan penggunaan Rekening Bank LKM dalam proses penerimaan pencairan dana kegiatan PLPBK menggunakan Rekening Bank LKM. Dengan kata lain, tidak dilakukan pembukaan rekening bank baru. Namun untuk proses pengendalian dan pemantauan progres pemanfaatan dana kegiatan PLPBK di tingkat LKM, dimungkinkan untuk dibuka sub‐rekening Bank LKM untuk kegiatan PLPBK dengan pertimbangan sebagai berikut:
1) Sub‐rekening diisi melalui proses pemindahbukuan dana kegiatan PLPBK dari rekening bank LKM (induk) ke sub‐rekening bank LKM‐PLPBK.
2) Seluruh aturan dalam pengamanan rekening Bank dan penandatanganan penarikan dana dari rekening Bank LKM berlaku sama dalam pengelolaan dana kegiatan PLPBK.
b. Prosedur Penandatanganan Pengeluaran Dana dari LKM
Semua prosedur penandatanganan pengeluaran dana dari LKM menggunakan mekanisme yang tertuang dalam Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan LKM
c. Kebijakan Kas
Seluruh kebijkan pengelolaan kas, pengelolaan kas kecil (operasional), dan inspeksi mendadak kas adalah melekat denga kebijakan yang ada pada Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan LKM
d. Honor/Insentif Tenaga Unit Operasional
Honorarium/insentif Sekretariat dan atau Tim Sekretariat (jika berbentuk tim) secara rinci besarannya ditetapkan dalam rapat LKM. Prosedur proses pembayaran seluruhnya mengikuti prosedur yang termuat dalam Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan LKM.
e. Pengelolaan BOP PLPBK
Sesuai dengan ketentuan program, untuk lokasi baru (tahun 2012) ditetapkan dalam Pedoman Pencairan dan Pemanfaatan BLM PLPBK akan diperuntukkan BOP sejumlah Rp.10.000.000,‐ untuk dipergunakan selama pelaksanaan kegiatan tahap‐1 sampai dengan tahap‐3 selesai. Pengelolaan alokasi BOP dimaksud ditetapkan sebagai berikut:
1) Biaya Administrasi 2) Biaya Transportasi 3) Biaya Konsumsi
3.5 SISTEM PEMBUKUAN PLPBK
Sistem pembukuan PLPBK merupakan bagian dari sistem pembukuan LKM. Seluruh dokumen bukti transaksi (BKK dan BKM) menggunakan dokumen sah yang berlaku dalam sistem pembukuan LKM. Dokumen‐dokumen bukti dan buku/Akun PLPBK, serta cara pengisiannya secara lengkap disajikan di Bagian‐2, PENCATATAN DAN PELAPORAN Kegiatan PLPBK
58 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
3.6 PELAPORAN DAN PEMANTAUAN
Sistem pelaporan kegiatan PLPBK menjadi satu dengan sistem pelaporan LKM. Realisasi kegiatan PLPBK merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan lainnya dalam pengelolaan keuangan LKM yang dimuat dalam LS‐01. Laporan dalam LS‐01 merupakan laporan penerimaan dan pengeluaran kas LKM mencakup seluruh realisasi kegiatan yang ada dalam pengelolaan LKM.
Disamping LS‐01, bagi kelurahan yang melaksanakan kegiatan PLPBK harus menyajikan laporan LS‐02 yaitu laporan rencana dan realisasi kegiatan berdasarkan pada RAB Induk pencairan BLM. Jika RAB Induk mengalami perubahan (sesuai dengan prosedur perubahan RAB dalam Pedoman Teknis Pencairan dan Pemanfaatan BLM PLPBK), maka pelaporan didasarkan pada RAB Perubahan (terkini). Formulir dan cara peyajian/pengisian dijelaskan secara lengkap di Bagian‐2 Suplemen ini
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 59
BAB IV
PENCATATAN PELAPORAN
KEGIATAN PLPBK
60 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
4.1 PENGANTAR
Bagian ini menyajikan form atau dokumen yag terkait dengan pencatatan dan pelaporan kegiatan PLPBK. Seluruh proses pencatatan dan pelaporan PLPBK menjadi satu (tidak terpisah) dengan pencatatan dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan LKM. Buku/Akun PLPBK merupakan salah satu dari buku/akun yang dimiliki oleh LKM. Secara lengkap ditunjukkan dalam Bagan Alir di
Gambar‐1
FLOW CHART PEMBUKUAN PLPBK
Gambar‐1. Bagan alir Pembukuan PLPBK
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 61
Berdasarkan Gambar‐1 dapat dijelaskan bahwa seluruh prosedur pencatatan di tingkat Sekretariat LKM sesuai dengan pedoman teknis pengelolaan keuangan LKM. Secara khusus penambahan buku/akun PLPBK (S8) ditunjukkan sejajar dengan buku/akun yang lain. Sumber dokumen (BKK, BKM, dan PB) sesuai transaksi yang terkait dengan kegiatan PLPBK. setiap akhir bulan disusun laporan rencana dan realisasi (LS‐02) pelaksanaan kegiatan PLPBK berdasarkan RAB Induk atau RAB Perubahan yang telah disyahkan.
Cara pengisian formulir dan contoh singkat penggunaannya disajikan secara terpisah dibagian akhir bagian‐2. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan Sekretariat LKM dalam menggunakan seluruh formulir sesuai kebutuhannya.
62 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 63
64 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PENJELASAN PENGISIAN BUKU PLPBK SEKRETARIAT LKM (Buku S8)
Buku PLPBK digunakan untuk mencatat transaksi pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi di buku/akun PLPBK LKM seperti; penerimaan transfer dana dari KPPN, dana dari sumber lain untuk klegiatan PLPBK, pencairan dana untuk kegiatan perencanaan, pemasaran, pelaksanaan pembangunan, peningkatan kapasitas, dan Gaji Tenaga Ahli yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan PLPBK. Penjelasan Pengisian:
1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan siapa
transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti pemindahbukuan (No/bp/bln/tahun) 9. Transaksi D (Kolom 4‐8) : diisi apabila ada transaksi penggunaan dana PLPBK sesuai
dengan jenis kegiatan yang dilakukan Perencanaan, Pemasaran, Pelaksanaan Pembangunan, Peningkatan Kapasitas, dan Gaji Tenaga Ahli.
10. Transaksi K (Kolom 9) : diisi apabila ada transfer dana PLPBK dari KPPN, sesuai dengan tahapan yang diajukan dalam pencairan BLM
11. Saldo (Kolom 10) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 5 dengan total kolom 4‐8 (untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 5 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan total kolom 4‐8 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada kolom masing‐masing Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom di Kredit dikurangi dengan jumlah kolom di Debet menjadi Saldo Dana PLPBK (posisi saldo selalu di Kredit). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 65
PENJELASAN PENGISIAN LAPORAN RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN
(LS‐02) Formulir ini digunakan untuk menyajikan laporan rencana dan realisasi penggunaan anggaran kegiatan PLPBK. Dasar laporan menggunakan RAB Induk (Perubahan) yang telah disetujui dan menjadi dasar pencairan BLM kegiatan PLPBK Penjelasan Pengisian:
1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat laporan dibuat 6. No. (Kolom‐1) : diisi dengan nomor urut kegiatan yang dilakukan pada bulan
pelaporan 7. Kegiatan (Kolom‐2) : diisi dengan nama kegiatan yang dilakukan pada bulan
pelaporan sesuai dengan nama jenis kegiatan yang ada di RAB Induk (Perubahan)
8. Rencana (Kolom 3‐6) : diisi dengan penjelasan berikut ini: Kolom‐3: Volume rencana kegitan dalam RAB Kolom‐4: Satuan kegiatan dalam ukuran meter atau unit di RAB Kolom‐5: Harga satuan kegiatan yang akan dilakukan sesuai
nilai rupiah dalam RAB Kolom‐6: Total harga dari pengalian antara volume dan harga satuan kegiatan yang akan dilakukan dalam RAB
9. Realisasi (Kolom 7‐10) : diisi dengan penjelasan berikut ini: Kolom‐7: Volume kegitan yang dilakukan hasil pelaksanaan Kolom‐8: Satuan kegiatan dalam ukuran meter atau unit yang
selesai dilaksanakan Kolom‐9: Harga satuan kegiatan yang selesai dilakukan sesuai
dengan pembelanjaan Kolom‐10: Total harga dari pengalian antara volume dan harga
satuan kegiatan yang dilakukan sesuai pembelanjaan
10. Selisih : diisi dengan nilai selisih hasil pengurangan kolom 6 dengan kolom 10. Selisih surplus (+) adalah jika jumlah anggaran lebih besar dari jumlah realisasi. Selisih defisit (‐) adalah jika jumlah anggaran lebih kecil dari jumlah realisasi
66 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 67
BAB V
PENGELOLAAN KEUANGAN KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT
68 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
5.1 KEBIJAKAN‐KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA FIXED COSTs
a. Jenis Pembiayaan
Dana Fixed Costs merupakan dana (at cost) yang dialokasikan untuk melaksanakan serangkaian
strategi pengembangangan kapasitas masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan. Peruntukan dana fixed costs adalah untuk memfasilitasi proses belajar dalam pelatihan. Sifatnya sebagai dana stimulan.
Secara rinci, peruntukan dana fixed cost adalah untuk memfasilitasi proses belajar dalam pelatihan, diantaranya sebagai berikut:
a. Biaya photo copy modul (bahan bacaan), jika tidak disiapkan oleh program
b. Bahan‐bahan bacaan tambahan
c. Alat tulis menulis (spidol kertas plano, dll)
d. Administrasi kegiatan: daftar hadir, lembar evaluasi, pelaporan
e. Minuman dan makanan ringan
f. Lain‐lain yang menunjang proses belajar
Sebagaimana sifatnya, sebagai dana stimulan maka diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan potensi yang ada di tingkat masyarakat dengan menggalang swadaya masyarakat (peserta), melibatkan pihak‐pihak lain seperti pemerintah daerah atau swasta, dan kaum peduli. Hal yang seyogyanya dihindari adalah dana fixed cost lebih banyak diperuntukkan membiayai konsumsi (makanan dan minuman), karena bukan penunjang utama proses belajar masyarakat.
b. Jenis Pelatihan
Pelatihan di tingkat masyarakat dikatagorikan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Paket Kelurahan/Desa. Jenis pelatihan masyarakat yang pesertanya berasal dari satu kelurahan/desa. Misalnya: Pelatihan LKM/ penguatan LKM.
b. Paket Klaster/Kecamatan. Jenis pelatihan masyarakat yang pesertanya berasal dari beberapa kelurahan/desa dalam satu Klaster/Kecamatan. Misalnya: Pelatihan UPK/Sekretariat LKM tingkat Kecamatan
5.2 PROSEDUR PENGELOLAAN FIXED COSTs
Secara formal prosedur pencairan dana pelatihan masyarakat (fixed costs) dari pemerintah ke masyarakat diatur dalam POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) Satuan kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Propinsi. Disamping itu didukung dengan Surat Direktur PBL tentang Alokasi Pemanfaatan dana Fixed costs Pelatihan Masyarakat.
Di tingkat masyarakat (BKM/LKM) pengelolaan dana (fixed costs) pelatihan masyarakat mengacu pada Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BKM/LKM‐Kesekretariatan. Sebagaimana dana BLM dan dana dari sumber lain, dana fixed Costs dikelola dengan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 69
dan prinsip‐prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum. Seluruh proses pencatatan dan pelaporannya secara periodik menjadi satu dengan sistem pembukuan di tingkat BKM/LKM‐ Sekretariatan.
a. Pencairan Dana Pelatihan Masyarakat (Fixed Costs)
Prosedur pencairan dana fixed costs pelatihan masyarakat dari pemerintah ke masyarakat dilakukan sesuai dengan POK. Bagan alir pencairan dana fixed costs disajikan di Gambar‐1.
Gambar‐1. Bagan Alir Pencairan Dana Fixed Costs
BKM Panitia Pelatihan Korkot/Provinsi
70 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
Penjelasan Gambar‐1. Bagan alir pencairan dana fixed cost.
Pelaku Kegiatan
BKM BKM melakukan penyusunan jadwal pelatihan masyarakat yang akan dilaksanakan di tingkat kelurahan baik per kelurahan maupun klaster dalam Rencana Kegiatan Pelatihan
BKM membentuk Panitia Pelatihan Masyarakat yang akan menjadi penanggung jawab pelaksanaan pelatihan masyarakat. Jika pelatihan dilaksanakan secara klaster maka Panitia akan dibentuk di tingkat kecamatan. Pembentukan Panitia disyahkan dengan diterbitkannya Berita Acara Pembentukan Panitia (F‐01)
Panitia Pelatihan Panitia menyusun Proposal Pelatihan yang didasarkan pada Rencana Kegiatan Pelatihan
Proposal Pelatihan masyarakat (F‐02) dilengkapi dengan rencana anggaran biaya (RAB) dan jadwal pelaksanaan.
Korkot/Provinsi Menyusun rekapitulasi proposal pelatihan masyarakat di tingkat Kota/Kabupaten berdasarkan seluruh proposal yang telah diajukan oleh LKM/Panitia Pelatihan
Rekapitulasi tingkat Provinsi dilakukan oleh TA. Pelatihan yang diotorisasi oleh Team Leader Provinsi
b. Pemanfaatan Dana Pelatihan Masyarakat (Fixed Cost) Prosedur pemanfaatan dana fixed cost pelatihan masyarakat dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelatihan mengikuti aturan yang berlaku. Bagan alir pemanfaatan dana fixed cost disajikan di Gambar‐2.
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 71
Gambar‐2. Bagan Alir Pemanfaatan Dana Fixed Cost
BKM Panitia Pelatihan
Penjelasan Gambar‐2. Bagan alir pemanfaatan dana fixed cost.
Pelaku Kegiatan
BKM KPPN mentranfer dana ke Rekening Bank BKM/LKM sejumlah yang usulan yang disetujui dalam SPM.
BKM/LKM melalui Sekretariatan melakukan pencatatan ke dalam Buku Bank dan Buku Dana Pelatihan Masyarakat berdasarkan nilai nilai dana yang masuk dan tercetak di Rekening Bank BKM/LKM
BKM menyalurkan dana pelatihan kepada Panitia Pelatihan berdasarkan Rencana Pelatihan sejumlah dana yang tertuang dalam proposal yang telah diverifikasi oleh konsultan.
BKM/LKM melalui Sekretariatan menyiapkan bukti kas keluar. Lembar‐1 diarsip sementara, untuk selanjutnya akan dicatat dalam Buku/akun terkait. Lembar‐2 dikirim ke Panitia Pelatihan bersama sejumlah dana (uang tunai)
Panitia Pelatihan Menerima sejumlah dana (uang tunai) bersama copy Bukti Kas Keluar Lembar‐2
Melakukan pembelanjaan kebutuhan pelatihan dan memastikan
72 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
terlaksananya pelatihan sesuai dengan proposal yang telah disetujui
Menyusun LPJ (Laporan PertanggungJawaban Kegiatan) dan LPD (Laporan Pertanggungjawaban Dana) disertai dengan dokumen pendukung valid untuk transaksi dengan pihak ke‐3
Menyajikan LPJ dan LPD kepada BKM/LKM
5.3 SISTEM PEMBUKUAN DANA FIXED COSTs
Sistem pembukuan dana pelatihan masyarakat (Fixed Costs) merupakan bagian dari sistem pembukuan LKM. Seluruh dokumen bukti transaksi (BKK dan BKM) menggunakan dokumen sah yang berlaku dalam sistem pembukuan LKM. Dokumen‐dokumen bukti dan buku/Akun dana pelatihan masyarakat (Fixed Costs), serta cara pengisiannya secara lengkap disajikan di Bagian‐2, PENCATATAN DAN PELAPORAN Kegiatan Pelatihan Masyarakat
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 73
BAB VI
PENCATATAN PELAPORAN
KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT (FIXED COST)
74 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
6.1 PENGANTAR
Bagian ini menyajikan form atau dokumen yang terkait dengan pencatatan dan pelaporan kegiatan pelatihan masyarakat. Seluruh proses pencatatan dan pelaporan pelatihan masyarakat menjadi satu (tidak terpisah) dengan pencatatan dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan LKM. Buku/Akun Dana Pelatihan Masyarakat (Fixed Costs) merupakan salah satu dari buku/akun yang dimiliki oleh LKM. Secara lengkap ditunjukkan dalam Bagan Alir di Gambar‐1
FLOW CHART PEMBUKUAN FIXED COSTs
Gambar‐1. Bagan alir Pembukuan Fixed Costs
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 75
Berdasarkan Gambar‐1 dapat dijelaskan bahwa seluruh prosedur pencatatan di tingkat Sekretariat LKM sesuai dengan pedoman teknis pengelolaan keuangan LKM. Secara khusus penambahan buku/akun Dana Fixed Costs (S9) ditunjukkan sejajar dengan buku/akun yang lain. Sumber dokumen (BKK, BKM, dan PB) sesuai transaksi yang terkait dengan kegiatan pelatihan masyarakat.
Pelaporan transaksi yang berkaitan dengan pengelolaan dana pelatihan masyarakat disajikan dalam satu periode dan dokumen laporan di tingkat BKM/LKM, yaitu laporan pemasukan dan pengeluaran dana BKM/LKM atau LS‐01. Setiap akhir bulan seluruh pengeluaran dana pelatihan masyarakat dilaporkan menjadi satu dengan transaksi pengeluaran lainnya. Laporan disajikan tiap akhir bulan, selambat‐lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya.
Cara pengisian formulir dan contoh singkat penggunaannya disajikan secara terpisah dibagian akhir bagian‐2 ini. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan Sekretariat LKM dalam menggunakan seluruh formulir sesuai kebutuhannya.
76 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 77
a. Buku Dana Pelatihan Masyarakat (Fixed Costs)
Sekretariatan BKM/LKM mempunyai kewajiban mencatat dan menyusun laporan berkaitan transaksi keuangan yang terjadi di BKM/LKM. Termasuk didalamnya adalah mencatat dan melaporkan transaksi keuangan yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan masyarakat (Gambar 2. Akun/Buku FIXED COSTs). Misalnya, penerimaan dana pelatihan masyarakat dari KPPN, atau penyaluran dana pelatihan Penguatan BKM/LKM kepada Panitia Pelaksana.
b. Pencatatan Dan Pelaporan Dana Pelatihan Masyarakat (Fixed Costs)
Buku Dana Pelatihan Masyarakat mempunyai saldo normal di sisi Kredit. Buku ini akan bertambah di sisi Kredit dan akan berkurang di sisi Debet. Transaksi keuangan yang berkaitan dengan buku dana pelatihan masyarakat dan di sisi mana perubahannya, diantaranya;
a. Penerimaan dana pelatihan masyarakat dari pemerintah (pencairan dana). Akun (buku akan bertambah di sisi Kredit sejumlah dana yang masuk dalam rekening Bank BKM/ LKM, berdasarkan usulan kegiatan yang diverifikasi konsultan.
b. Pengeluaran dana pelatihan. Akun (buku) akan berkurang di sisi Debet sejumlah dana yang dikeluarkan kepada Panitia Pelatihan.
c. Pengeluaran dana instruktur khusus. Akun (buku) akan berkurang di sisi Debet sejumlah dana yang dibayarkan kepada instruktur tambahan Pelatihan masyarakat.
d. Dan lain‐lain, transaksi yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan masyarakat.
Pencatatan transaksi dana pelatihan masyarakat sama dengan pencatatan transaksi keuangan lainnya. Pencatatan dilakukan setiap ada transaksi sesuai dengan tanggal kejadiaanya. Dasar pencatatan penerimaan dana pelatihan adalah bukti pemindahbukuan yang dibuat oleh Sekretariat BKM/LKM berdasarkan jumlah dana yang ditransfer KPPN ke rekening bank BKM/ LKM.
Disisi lain, dasar pencatatan pengeluaran dana pelatihan masyarakat adalah bukti kas keluar asli (lembar‐1) valid yang telah di tandatangani oleh pihak‐pihak terkait dalam transaksi tersebut dan telah diotorisasi oleh BKM/LKM. Bukti kas keluar asli (lembar‐1), akan diarsip oleh Sekretariat secara urut tanggal bersama bukti kas keluar lainnya (dalam satu folder penyimpan bukti transasi). Bukti kas keluar copy (lembar‐2) diserahkan ke penerima bersama sejumlah uang tunai sesuai dengan nilai transaksi tersebut.
78 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
PETUNJUK PENGISIAN BUKU FIXED COSTs (Buku S9)
Buku Dana Pelatihan Masyarakat digunakan untuk mencatat alokasi dana kegiatan pelatihan masyarakat, pengambilan tunai maupun melalui transfer ke Panitia/KSM untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat, serta mencatat sisa/saldo dana pelatihan masyarakat.
Penjelasan Pengisian: 1. Nama LKM : diisi dengan nama LKM 2. Kelurahan : diisi dengan nama Kelurahan 3. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan 4. Kota/ Kabupaten : diisi dengan nama Kota/ Kab 5. Bulan dan Tahun : diisi bulan dan tahun pada saat buku dibuat 6. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi 7. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan
siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya 8. Nomor Bukti (Kolom 3) : diisi dengan no bukti transaksi meliputi No/uk/bln/tahun 9. Transaksi D (Kolom 4) : diisi apabila ada pencairan dana untuk kegiatan pelatihan
masyarakat oleh Panitia Pelatihan, atau pencairan dana 10. Transaksi K (Kolom 5) : diisi apabila ada alokasi dana untuk kegiatan pelatihan
masyarakat 11. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 5 dengan kolom 4
(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua dan seterusnya diisi dengan cara: saldo pada baris 1 ditambah kolom 5 pada baris kedua kemudian dikurangi dengan kolom 4 pada baris kedua, demikian seterusnya
12. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada masing‐masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya jumlah kolom Debet dikurangi dengan jumlah kolom Kredit menjadi saldo dana pelatihan masyarakat (Saldo normal di sisi Kredit). Saldo akhir ini menjadi saldo awal bulan berikutnya
Contoh Kasus: Pada bulan Nopember 2010 di LKM Sumber Makmur Kelurahan Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang telah terjadi transaksi keuangan sebagai berikut:
Tanggal, 03 Nopember 2010 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar Rp.1.000.000,‐. Dana tersebut dari pihak ke 3 (Bapak Ihsan anggota LKM)
Tanggal, 12 Nopember 2010 : KPPN mentransfer Dana Pelatihan masyarakat yang disetujui sebesar Rp.1.750.000,‐ ke rekening LKM. Dana tersebut merupakan dana pelatihan penguatan BKM/LKM.
Tanggal, 14 Nopember 2010 : LKM menarik dana ke Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp.1.000.000,‐ dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp 15.000,‐
Tanggal,15 Nopember 2010 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP‐UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM sebesar Rp 100.000,‐
PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat 79
Tanggal,16 Nopember 2010 : Membeli ATK sebesar Rp 250.000,‐, membeli meja 1 unit sebesar Rp.350.000,‐ dan 3 unit kursi @ sebesar Rp 50.000,‐
Tanggal,17 Nopember 2010 : LKM mencairkan dana pelatihan penguatan BKM/LKM sebesar Rp.1.500.000,‐ kepda Panitia Pelatihan Masyarakat
Pencatatan transaksi dalam “Buku Fixed Costs” sebagai berikut:
80 PETUNJUK TEKNIS Pengelolaan Keuangan LKM‐Sekretariat
DAFTAR ISTILAH
AD : Anggaran Dasar AD/ART : Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BKK : Bukti Kas Keluar BKM : Badan Keswadayaan Masyarakat BLM : Bantuan Langsung Masyarakat LKM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat UP : Unit Pengelola UPK : Unit PengelolanKeuangan Renta : Rencana Tahunan KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat d.h. : dahulu RPJT : Rembug Pertanggungjawaban Tahunan RAB : Rencana anggaran Biaya
KANTOR PUSATJL. Pattimura No.20 Kabayoran BaruJakarta Selatan, Indonesia - 12110
KANTOR PROYEKJl. Penjernihan 1 No. 19 F PejomponganJakarta Pusat Indonesia - 10210
SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRIwww.pnpm-mandiri.org
PENGADUANP.O. BOX 2222 JKPMTSMS 0817 48048e-mail : [email protected] www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org