DAFTAR ISI -...

43
DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Permasalahan Peneletian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian E. Signifikansi F. Riset Sebelumnya Bab II Landasan Teori A. Khitan dalam Perspektif Fikih Islam B. Kontroversi sekitar khitan perempuan C. Khitan Perempuan dan Kesehatan Bab III Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian B. Pendekatan Penelitian C. Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E. Metode Analisa Data Bab IV Hasil Penelitian A. Pandangan keagamaan terhadap khitan perempuan B. Tingkat pengetahuan terhadap dampak khitan perempuan C. Persepsi terhadap regulasi tentang khitan perempuan Bab V Penutup Bibliografi

Transcript of DAFTAR ISI -...

Page 1: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah B. Permasalahan Peneletian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian E. Signifikansi F. Riset Sebelumnya

Bab II Landasan Teori

A. Khitan dalam Perspektif Fikih Islam B. Kontroversi sekitar khitan perempuan C. Khitan Perempuan dan Kesehatan

Bab III Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian B. Pendekatan Penelitian C. Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E. Metode Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian

A. Pandangan keagamaan terhadap khitan perempuan

B. Tingkat pengetahuan terhadap dampak khitan perempuan

C. Persepsi terhadap regulasi tentang khitan perempuan

Bab V Penutup

Bibliografi

Page 2: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hingga kini, khitan perempuan masih menjadi kontroversi tak berujung

dan belum menemui keputusan final, baik dilihat dari tinjauan medis ataupun

agama. Satu pandangan berpendapat bahwa khitan terhadap perempuan

merupakan keutamaan ajaran agama. Sedangkan kelompok lain berpandangan

bahwa khitan terhadap perempuan hanyalah budaya sebuah negara yang

dipengaruhi oleh lembah Nil (tradisi pedalaman Nil) yang tidak banyak memiliki

manfaat bagi perempuan. Jadi khitan terhadap perempuan tidak mempunyai kaitan

dengan syari'at agama. Tapi hanyalah sebuah kebiasaan klasik dari negara-negara

Afrika yang dilalui oleh sungai Nil.

Pun demikian dalam Islam, para agamawan sendiri masih

memperdebatkan praktek khitan wanita dari aspek legitimasi keagamaannya.

Syekh Ali Jadd al-Haqq, Syaikh al-Azhar, pada tanggal 29 Januari 1981,

menfatwakan bahwa khitan baik bagi laki-laki atau perempuan adalah salah satu

tuntutan agama Islam, meski ulama berbeda pendapat apakah hukumnya wajib

atau sunnah. Tak satupun pendapat dari para fukaha yang menyatakan keharaman

khitan baik untuk laki-laki atau perempuan. Sebagaiamana Rasulullah telah

mengajari Ummi Habibah untuk tidak berlebihan dalam mengkhitan perempuan

Islam pada waktu itu.1 Senada dengan fatwa tersebut adalah fatwa Abdul Aziz bin

al-Bazz, mufti Saudi Arabia, menyatakan bahwa khitan wanita adlah sunnah yang

disyariatkan oleh Islam dan salah satu bentuk kesucian, melanjutkan tradisi agama

Ibrahim (millah Ibrahim) sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an.2

Berbeda dengan fatwa di atas, sekelompok mufti di Kuwait menyatakan

bahwa khitan perempuan bukan perintah wajib maupaun sunnah. Hadits yang                                                             

1 Lihat Fatawa Dar al-Ifta al-Misriyyah, juz II, h. 208 2Lihat Majmu Fatawa Ibn Baz, juz X, h. 46.

Page 3: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

diriwaytkan oleh Abi Dawud dan lainnya tentang dialog Nabi dengan Ummu

Habibah adalah lemah (dlaif).

Di sisi lain, para aktivis LSM perempuan menolak praktek tersebut

karena merupakan bentuk kekerasan terhadap perempuan yang dapat

membahayakan kesehatan reproduksi serta efek negatif lainnya, seperti

kehilangan kesempatan untuk mencapai orgasme seksual atau dampak psikis

lainnya. Para aktivis berpendapat praktek khitan bagi perempuan disamping

menyalahi aturan hak asasi manusia, dari segi kesehatan, khitan perempuan tidak

memiliki alasan kesehatan yang kuat seperti khitan laki-laki. Dalam konteks itulah

diseminasi informasi ini perlu bagi petugas kesehatan (bidan, dokter, perawat)

untuk tidak melakukan tindakan medis (medikalisasi) khitan perempuan.3

Pandangan ini juga didukung oleh para ahli medis yang memandang khitan

perempuan tidak memilki manfaat bagi kesehatan bagi perempuan, bahkan bisa-

bisa menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan perempuan.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO sendiri sejak tahun 1982 sudah

meyatakan bahwa sunat terhadap perempuan merupakan tindakan yang melanggar

hak asasi manusia, melanggar hak atas penikmatan sepenuhnya standar kesehatan

tertinggi yang dapat dicapai seperti tercantum dalam pasal 24 (ayat 1 dan 3) dari

Konvensi Hak Anak. 4

Di dunia, kebanyakan negara telah melarang praktek khitan perempuan

ini bahkan diantaranya telah merupakan sanksi pidana atau denda. Sudah tercatat

juga 16 negara-negara Afrika yang mengundang-undangkan larangan khitan ini.

Selain undang-undang, sangsi yang dikenakan adalah kurungan 6 bulan hingga

satu tahun. Benin, Chad, Niger mengeluarkan peraturan ini pada tahun yang sama

pada tahun 2003. Ethiopia, Jibouti, Burkina Faso, Ghiena, Senegal, Tanzania dan

Togo baru tahun lalu (2010) menetapkan pelarangan ini. Selain itu negara Afrika

Selatan terryata sudah mengundangkan larangan khitan perempuan sejak tahun

                                                            3 Lihat,www.jurnalperempuan.com 4Lihat www.who.int

Page 4: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

1996. Dan masih banyak negara Afrika dan negara maju di Eropa, seperti Prancis,

Swiss, yang sudah mematenkan larangan khitan terhadap kaum hawa.

Peninjauan yang dilakukan di negara-negara Afrika yang kemudian

menyebabkan negara-negara kulit hitam ini mengeluarkan undang-undang

melarang sunat terhadap perempuan adalah, akibat buruk dan trauma yang

ditimbulkan dari tradisi ini. Menurut perkiraan PBB, sekitar 28 juta perempuan

Nigeria, 24 juta perempuan Mesir, 23 juta perempuan Ethiopia, dan 12 juta

perempuan Sudan, dengan sangat terpaksa telah menjalani sunat ini. Dikisahkan,

seorang gadis asal Togo bernama Fauziya Asinga (17) melarikan diri dari

negaranya dan meminta suaka di Amerika karena dipaksa untuk dikhitan.

Di saat beberapa negara di dunia telah melakukan regulasi pelarangan

khitan perempuan, sedang Indonesia belum melarang praktek khitan perempuan

karena alasan tradisi keagamaan. Sebenarnya praktek inklubasi klitoris ini telah

“dilarang” secara implisit dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal

46 butir C menegaskan bahwa hak khusus yang ada pada diri wanita dikarenakan

fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum. Namun pada faktanya

berdasarkan penelitianyang dilakukan oleh Population Council menunjukkan

bahwa praktek khitan perempuan masih banyak terjadi di Indonesia, bahkan untuk

beberapa daerah seperti Padang dan Padang Pariaman di Sumatra Barat khitan

perempuan justru dilakukan oleh bidan atau petugas kesehatan yang lain.

Berkaitan dengan praktek khitan perempuan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan. WHO pada tahun 1982 sebenarnya telah melarang penggunaan

medikalisasi khitan perempuan atau melarang petugas kesehatan untuk melakukan

tindakan khitan pada perempuan.5

Penekanan pelarangan bagi petugas kesehatan ini dianggap penting

karena dari hasil studi lapangan di 6 propinsi di Indonesia yaitu Sumatra Barat,

Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo

mendapatkan bahwa khitan perempuan tidak hanya dilakukan oleh dukun bayi

                                                            5 Lihat www.jurnalperempuan.com 

Page 5: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

atau tukang sunat saja tapi juga oleh petugas kesehatan. Bahkan dalam beberapa

daerah, khitan perempuan ini dijadikan satu paket jika melahirkan di tempat yang

sama.6

Problem lemahnya penegakan aturan khitan perempuan sebagaimana

amanat Undang-undang Kesehatan tersebut sangat dipengaruhi pandangan

kebanyakan masyarakat, khususnya umat Islam yang menganggap khitan

perempuan sebagai kewajiban atau minimal anjuran keagamaan. Majelis Ulama

Indonesia dalam fatwanya Nomor 09 Tahun 2008 secara implisit mengajurkan

khitan wanita dengan menyebutnya sebagai fitrah, syiar Islam dan makrumah. Pun

demikian, Nahdlatul Ulama dalam Muktamar Muktamar Nahdlatul Ulama (NU)

ke-32 yang bersidang di Komisi Bahtsul Masa`il Diniyah Maudlu`iyyah

(pembahasan masalah keagamaan tematik) membuat kesimpulan akhir bahwa

hukum khitan untuk perempuan adalah sunah dan wajib. Kesimpulan ini diambil

setelah para pembahas menggali rujukan dalam berbagai kitab kuning, yang

mengulas dalil-dalil khitan perempuan, di kalangan empat mazhab utama, yakni

Hanafi, Maliki, Syafi`i, dan Hambali. Hasil penggalian dari empat mazhab itu

diperoleh tiga kesimpulan atas khitan perempuan: wajib, sunah, dan makrumah

(dimuliakan). Fatwa ini mengundang kekecewaan sejumlah pihak dari kalangan

NU sendiri, seperti Fatayat NU yang menginginkan penghapusan praktek khitan

perempuan.7

Bahkan dengan dikeluarkannya Permenkes Nomor 1636 Tahun 2010

secara legal praktek tersebut diakomodir termasuk tata cara khitan perempuan

agar tidak menyebakan dampak negatif terhadap kesehatan perempuan. Reaksipun

beragam, bagi sebagian kalangan aktifis gender keluarnya Permenkes tersebut

dianggap negera telah melegalisasi dan melanggengkan praktek kekerasa

terhadap perempuan. Sementara kalangan agamawan. Permenkes tersebut adalah

“jalan tengah” untuk merespon aspek keagamaan dan kesehatan.

                                                            6 Lihat www.jurnalperempuan.com  7 Lihat Gatra Nomor 22, Kamis, 8 April 2010

Page 6: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Di sisi lain, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu institusi akademik terkemuka pada level nasional

dengan visi integrasi keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan, memiliki peran

strategis untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah-masalah umat

Islam Indonesia. Civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

sebagai kelas menengah Islam terdidik seringkali menjadi rujukan terhadap

kebijakan-kebijakan publik. khususnya terkait masalah-masalah keislaman. Para

guru besar atau dosen UIN banyak terlibat dan mewarnai wacana keislaman

Indonesia dengan pandangan-pandangan mereka yang modern.

Berangkat dari realitas tersebut, peneliti mengangap perlu dilakukan

sebuah penelitian untuk mengetahui persepsi civitas akademika khususnya para

dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta terhadap praktek khitan

perempuan.

Permasalahan Penelitian

Masalah penelitian ini dibatasi pada persepsi para dosen terhadap khitan

perempuan secara spesifik terkait dengan pandangan keagamaan, kesehatan

reproduksi perempuan, dan regulasi khitan perempuan di Indonesia. Rumusan

masalahnya adaah sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan keagamaan para dosen Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Jakarta terhadap praktek khitan perempuan?

2. Apakah para dosen mengetahui dampak khitan perempuan terhadap

kesehatan?

3. Apakah para dosen menyetujui regulasi tentang larangan khitan

perempuan?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pandangan keagamaan para dosen UIN Jakarta terkait

khitan perempuan.

Page 7: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

2. Untuk mengetahui persepsi para dosen terhadap dampak negatif praktek

khitan terhadap kesehatan perempuan yang umumnya terjadi di berbagai

wilayah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pandangan para dosen tentang regulasi yang lebih

tegas tentang khitan perempuan.

Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat dan kegunaan sebagai berikut:

1. Secara akademik, penelitian ini dapat dijadikan bahan akademik untuk

memberikan peta pemikiran dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

sebagai kelompok Muslim terdidik yang secara intens melakukan pengkajian

terhadap hukum Islam dalam menanggapi praktek khitan perempuan yang

umunya masih menjadi tradisi masyrakat Muslim Indonesia.

2. Secara sosial, penelitian ini akan memberikan gambaran spektrum pemikiran

yang bervariasi diantara para pakar hukum Islam tentang khitan wanita di

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

3. Penelitian ini dapat dijadikan pijakan bagi peneliti selnajutnya untuk

memetakan persepsi masyarakat Muslim terdidik terhadap tradisi khitan

perempuan.

Signifikansi

Penelitian ini memiliki siginifikansi secara teoritis dalam memotret

dinamika pemikiran para intelektual Muslim tentang isu-isu krusial, dalam hal ini

khitan perempuan. Dengan mengetahui potret spektrum pendapat tersebut pada

gilirannya akan mendorong diskursus akademik yang berkualitas dan berbobot

untuk melahirkan pemikiran-pemikiran alternatif dan solutif terkait dengan

masalah khitan perempuan, kini dan akan datang.

Berangkat dari kaidah زمنة واألمكنة تغير األحكام بتغير األ (Hukum Islam itu

berubah dengan perubahan zaman dan tempat), maka wacana khitan perempuan

Page 8: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

bukanlah wacana yang telah final secara akademik. Ruang-ruang untuk

mendiskusikan kembali adalah hal lumrah mengingat perekambangan zaman dan

keadaan yang begitu cepat. Oleh karena itu penelitian ini tetap seksis untuk

diangkat.

Riset Sebelumnya

Beberapa riset tentang khitan perempaun telah dilakukan oleh berbagai

lembaga Population Council menunjukkan bahwa praktek khitan perempuan

masih banyak terjadi di Indonesia. Temuan dalam penelitian ini menyatakan

bahwa praktek khitan perempuan di berbagai daerah di Indonesia karena

anggapan sebagai pelaksanaan ajaran agama. Bahkan beberapa tenaga kesehatan

pun melakukan medikalisasi khitan perempuan.

Page 9: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Khitan Dalam Perspektif Fikih

Kata khitan berasal dari akar kata Arab khatana-yakhtanu-khatnan, artinya

memotong. Makna asli kata khitan dalam bahasa Arab adalah bahagian yang

dipotong dari kemaluan laki-laki atau perempuan. Khitan laki-laki disebut juga

dengan i’zar. Sedangkan khitan perempuan disebut juga dengan khafdh

(merendahkan). Secara istilah khitan adalah memotong kulit yang menutupi penis

laki-laki atau memotong kulit yang terdapat di atas vagina wanita yang seperti

jengger kepala ayam jantan atau klitoris.8 Dalam bahasa biasa disebut genital

mutilation.

Dalam Islam, dalil yang sering dikemukan untuk mendukung praktek

khitan perempuan adalah:

Pertama, hadis Nabi dari Abu Hurairah r.a :

الفطرة خمس أو خمس من الفطرة الختان : قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم: عن أبي هريرة قال

)متفق عليه(واالستحداد ونتف اإلبط وتقليم األظفار وقص الشارب

Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “ Fitrah itu ada lima : khitan,

mencukur bulu di sekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan

mencabut bulu ketiak.” (HR.Bukhari dan Muslim)9;

Kedua, Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Ummi

Athiyyah, salah seorang yang biasa mengkhitan anak-anak perempuan di

Madinah, “ Apabila kamu meng-khifadh (khitan untuk perempuan), janganlah

berlebihan karena yang tidak berlebihan itu akan menambah cantiknya wajah

                                                            8 Ibn al-Manzh�r, Lisân al-Arab, (Mesir: Dâr al-Ma‘ârif, t.th.), juz 13, h.1102 9 Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya no. 5550 dan no.

257. Lihat al-Maktabah al-Syamilah.

Page 10: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

dan lebih menambah kenikmatan dalam berhubungan dengan suami.”

(HR.Thabrani, Hadits Hasan);

Ketiga, hadis Nabi SAW:

10الختان سنة للرجال مكرمة للنساء : عن النبي صلى اهللا عليه و سلم قال : عن ابن عباس

“Khitan itu sunnah untuk laki-laki dan kehormatan/dianggap baik untuk wanita.”

(HR.Ahmad dan al-Thabarani);

Keempat hadis Nabi :

رواه البخاري ( عن أبي هريرة عن النبي صلى اهللا عليه و سلم قال إذا التقى الختانان وجب الغسل

11والترمذي والنسائي وأحمد

“Apabila bertemu dua khitan maka wajib mandi.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari,

al-Tirmidzi, al-Nasai, dan Ahmad).

Umumnya ulama sepakat mengatakan bahwa khitan itu suatu hal yang

masyru’ (disyari�atkan) baik bagi laki-laki ataupun wanita dengan berbagai

variasi pendapat. Sebagaimana yang dinukil Ibnu Hazm dalam bukunya Maratibul

Ijma’ dan Ibnu Taimiyah dalam bukunya Majmu’ Fatawa. Namun mereka

berbeda pendapat dalam menetapkan hukumnya, apakah khitan itu wajib atau

tidak. Dalam hal ini ada tiga pendapat: Pertama: Khitan itu wajib, baik bagi laki-

laki ataupun wanita. Ini adalah pendapat ulama mazhab Syafii, Hanbali, dan

sebagian ulama Maliki. Bahkan Imam Malik sangat keras dalam masalah khitan

laki-laki. Beliau berkata, "Barangsiapa tidak berkhitan maka tidak sah menjadi

imam dan persaksiannya tidak diterima." Juga berkata Imam Ahmad, "Tidak

boleh dimakan sembelihan orang yang tidak khitan, tidak sah shalat dan hajinya

sampai bersuci, dan ini adalah kesempurnaan Islam seseorang." Kedua: Khitan itu

hukumnya adalah sunah, baik bagi laki-laki, maupun wanita. Ini adalah pendapat

ulama Hanafi, Imam Malik dan Imam Ahmad dalam satu riwayat. Ketiga: Khitan

itu wajib hukumnya bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita hanya merupakan suatu                                                             

10 Diriwayatkan oleh al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 11590. Lihat al-Maktabah al-Syamilah.

11 Al-Bukhari no. 287, al-Nasai. No. 191, al-Tirmidzi no. 109, Ahmad no. 26025

Page 11: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

kehormatan (makrumah/mustahab). Ini pendapat sebagian ulama Maliki, ulama

Zhahiri, dan pendapat imam Ahmad dalam satu riwayat.12

Para ulama yang berpendapat bahwa khitan wajib bagi laki-laki dan

wanita, berdalil dengan hal-hal berikut:

1. Firman Allah:

“Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat

perintah dan larangan, lalu Ibrahim melaksanakannya” (QS. Al-Baqarah:

124). Khitan adalah salah satu kalimat yang diperintahkan Allah sebagai

ujian terhadap Nabi Ibrahim sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu

Abbas. Dan biasanya seseorang itu diuji Allah dengan sesuatu yang wajib.

2. Firman Allah:

“Kemudian Kami wahyukan kepadamu agar engkau mengikuti agama

(ajaran) Ibrahim dengan lurus”. (QS. an-Nahl: 123).

Ini adalah perintah untuk mengikuti ajaran Ibrahim as, dan khitan

merupakan salah satu ajarannya, sebagaimana yang diriwayatkan Abu

Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda, 'Nabi Ibrahim Khalilur Rahman

berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun”. Maka khitan termasuk

ajaran Ibrahim yang wajib kita ikuti, karena dalam kaidah ilmu ushul fiqh

dikatakan bahwa pada dasarnya. Sebuah perintah itu berhukum wajib

selagi tidak ada dalil yang memalingkannya kepada hukum lainnya.

3. Rasulullah bersabda kepada seseorang yang masuk Islam: Dari Utsaim bin

Kulaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasannya dia datang kepada

Rasulullah, seraya berkata: "Saya telah masuk Islam." Maka Rasulullah,

bersabda, "Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah." Ini

adalah bentuk perintah, di dalam kaidah ilmu ushul fiqh bahwa pada

dasarnya sebuah perintah itu berhukum wajib selagi tidak ada dalil yang

                                                            12 Lihat Ianah al-Thalibin (Beirut: Dar al-Fikr, t.th), juz IV, h. 202; Fath al-

Bari, (Beirut: Dar al-Ma’rifah), juz X, h. 340- 347; Nail al-Authar, (Beirut: Dar al-Jail), Juz I, h. 137.

Page 12: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

memalingkannya kepada hukum lainnya. Perintahnya untuk satu orang

mencakup semua orang selama tidak ada dalil yang menunjukkan khusus.

4. Diriwayatkan oleh Zuhri, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa

yang masuk Islam, maka hendaklah berkhitan, sekalipun dia telah besar”.

Ibnu Qayyim berkata :” Hadis ini sekalipun mursal, namun layak untuk

dijadikan dalil (sandaran hukum)”.

5. Dari Ummu Muhajir, beliau berkata: “Saya dan budak-budak dari Romawi

tertawan. Lalu Utsman menawarkan kepada kami (masuk) islam, di antara

kami tidak ada yang masuk islam kecuali saya dan satu lagi yang lain,

maka Utsman berkata;”Khitan keduanya dan sucikan! Lalu saya

berkhidmat kepada Utsman. (HR. Imam Bukhari).

6. Khitan adalah syi'ar kaum muslimin dan yang membedakan antara mereka

dengan umat lainnya dari kalangan kaum kuffar dan ahli kitab. Oleh sebab

itu, sebagaimana syi'ar kaum muslimin yang lain wajib, maka khitan pun

wajib. Juga, sebagaimana menyelisihi kaum kuffar itu wajib, maka khitan

juga wajib. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu kaum

maka dia termasuk darinya."

7. Dibolehkan membuka aurat untuk dikhitan, kalaulah hukum khitan itu

bukan wajib, maka pasti membuka aurat untuknya tidak dibolehkan,

apalagi tidak ada unsur darurat disitu dan tidak ada pula unsur pengobatan.

8. Khitan itu memotong anggota badan sedangkan pada dasarnya memotong

anggota tubuh itu haram. Sesuatu yang haram tidak mungkin menjadi

boleh kecuali dengan sesuatu yang wajib.

9. Bahkan Ibnul Qayyim menyebutkan lima belas dalil tentang kewajiban

khitan bagi laki-laki dalam kitabnya “Tuhfat al-Maudud”.

Mereka yang berpendapat bahwa hukum khitan itu adalah sunat bagi laki-

laki dan wanita, berdalil dengan dalil-dalil berikut :

1. Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda (artinya): “Ada lima hal

yang merupakan fitrah: Khitan, membuang bulu kemaluan, memendekkan

Page 13: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak”, yang dimaksud fitrah disini

adalah sunat, artinya khitan itu hukumnya sunat bukan wajib, oleh karena itu

dalam hadis ini Rasulullah saw menyebutnya bersamaan dengan hal-hal yang

disunatkan. Dan hadis ini bersifat umum, tanpa membedakan antara laki-laki

dan wanita.

2. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda (artinya): “Khitan itu adalah

sunnah bagi kaum laki-laki dan kehormatan bagi kaum wanita”. Zahir Hadis

ini menunjukkan bahwa khitan itu tidak wajib, baik bagi laki-laki maupun

wanita.

Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa khitan wajib bagi laki-laki,

dan hanya merupakan kehormatan (mustahab) bagi wanita, berdalil dengan dalil-

dalil kelompok pertama, dan mengatakan bahwa khitan bagi laki-laki lebih kuat,

karena khitan bagi laki-laki tujuannya membersihkan sisa air kencing yang najis

yang terdapat pada kulit tutup kepala zakar, sedangkan suci dari najis merupakan

syarat sah shalat. Sedangkan khitan bagi wanita hanyalah untuk mengecilkan dan

menstabilkan syahwatnya, yang ini hanyalah untuk mencari sebuah kesempurnaan

dan bukan sebuah kewajiban.

1. Adanya beberapa dalil yang menunjukkan Rasulullah menyebut khitan bagi

wanita di antaranya sabda beliau: "Apabila bertemu dua khitan, maka wajib

mandi." Imam Ahmad berkata, "Hadits ini menunjukkan bahwa wanita juga

dikhitan."

2. Dari Aisyah, beliau berkata, "Rasulullah bersabda,"Apabila seorang laki-laki

duduk di empat abang wanita dan khitan menyentuh khitan, maka wajib

mandi.” Hadis ini zahirnya menunjukkan bahwa wanita juga dikhitan.

3. Dari Anas bin Malik berkata, "Rasulullah bersabda kepada Ummu Athiyah,

"Apabila engkau mengkhitan wanita, maka sedikitkanlah, dan jangan

berlebihan, karena itu lebih bisa membuat ceria wajah dan lebih disenangi oleh

suami."

Page 14: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

4. Khitan bagi wanita sangat masyhur dilakukan oleh para sahabat dan para

salaf,diantaranya apa yang diceritakan oleh Ummu muhajir diatas.

Ibnu Taimiyah pernah ditanya, "Apakah wanita itu dikhitan ataukah

tidak?" Beliau menjawab, "Ya, wanita itu dikhitan, dan khitannya adalah dengan

memotong bagian yang paling atas yang mirip dengan jengger ayam jantan.

Rasulullah bersabda kepada wanita yang mengkhitan, 'Biarkanlah sedikit dan

jangan potong semuanya, karena itu lebih bisa membuat ceria wajah dan lebih

disenangi suami.' Hal ini karena tujuan khitan laki-laki ialah untuk menghilangkan

najis yang terdapat dalam kulit penutup kepala zakar. Sedangkan tujuan khitan

wanita ialah untuk menstabilkan syahwatnya, dan itu akan membuat jiwa mereka

lebih suci dan kehormatan diri mereka lebih terjaga.13

B. Kontroversi sekitar khitan perempuan

Realitas mengakar terjadi, dimana, di sebagian masyarakat telah

menganggap khitan perempuan sebagai kewajiban penyempurnaan dalam

kehidupan beragama telah menimbulkan kontroversi di kalangan sarjana,

agamawan, dan ahli kontemporer. Sebagian besar bahkan mensakralkan bahwa

khitan perempuan merupakan ritual yang berasal dari perintah agama. Sehingga

mereka berkesimpulan, jika perempuan belum dikhitan maka agamanya belum

sempurna.

Di sisi lain sebagian kecil intelektual menyoal legitimasi penafsiran terkait

dengan khitan perempuan. KH. Husein Muhammad misalnya —sebagaimanaa

mengutip pendapatnya Sayid Sabiq—dalam bukunya “Ijtihad Kiai Husein:

Membangun Keadilan Gender”, menyatakan bahwa maksud dari ayat ini

sesungguhnya membicarakan hal yang lebih luas dan lebih prinsip dibanding

sekedar bicara soal khitan. Ajakan atau perintah millah Ibrahim adalah ajakan

                                                            13 Ibn Taimiyah, al-Fatâwâ al-Kubra, (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, t.th), h.

273-274.

Page 15: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

kepada keyakinan tauhid dan menjauhi kekafiran atau kemusyrikan kepada Allah

melalui argumen rasional dan ilmiah.

Menurut Husein, bahwa Al-Qur’an sama tidak memberikan rujukan dan

dasar teologis terkait dengan khitan perempuan. Dangkalnya pengetahuan dan

pemahaman dalam mengkaji ayat-ayat inilah yang menjadikan tradisi khitan

perempuan masih saja dilestarikan.Walaupun tidak dipungkiri ada beberapa hadits

yang sepintas merujuk pada perintah khitan perempuan, seperti misalnya hadits

yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal: “Dari Abu Hurairah ra. Nabi

SAW bersabda: “Khitan adalah sunah bagi laki-laki dan kehormatan bagi

perempuan”. Atau juga bersandar pada hadits yang serupa dari Zaid ibn Abi

Habib bahwa “Sesungguhnya Abu Hasan ibn Abi al-Hasan menanyakan tentang

khitan kepada Rasulullah, lalu Nabi menjawab; Untuk laki-laki merupakan

ajaran (sunah) dan bagi perempuan merupakan anjuran mulia”.

Dalam membaca berikut memahami interpretasi hadits ini, diperlukan

sebuah olah pikir yang mendalam. Tradisi khitan yang sudah berlangsung lama ini

harus dikontekstualisasikan dengan kondisi kekinian, dengan kata lain tradisi yang

dianggap terhormat disuatu masa dan tempat, tidak melulu terhormat untuk masa

dan tempat yang lain. Dalam pada itu, hadits ini harus dipahami dalam konteks

yang dalam kehidupan klasik-tradisional telah mengakar tradisi khitan perempuan

ekstrim, yakni praktik dengan menghilangkan sebagian klitoris (clitorydectomy)

atau bahkan memotong keseluruhan klitoris, labia minora, dan labia mayora

sekaligus (infibulation).

Oleh sebab itu, hadits ini harus dipahami dalam bentuk usaha transformasi

gradual-kultural yang dilakukan Nabi dalam menyikapi ekstrimisme tradisi khitan

perempuan saat itu. Dan secara implisit, hadits ini mempunyai spirit dan pesan

moral bahwa Nabi sebetulnya ingin menghapuskan praktik khitan perempuan ini.

Peninjauan ulang (penghapusan) praktik khitan perempuan menemukan

signifikansinya tatkala melihat beberapa indikasi dan mudarat yang

Page 16: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

mengakibatkan kekerasan fisik maupun psikis yang disebabkan oleh praktik

khitan perempuan, seperti; pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian,

infeksi yang dapat menimbulkan rasa sakit pada saat menstruasi, dan sakit karena

operasi tanpa pembiusan yang berimplikasi trauma berkepanjangan, stress, dan

gangguan kejiwaan lainnya.

Sebagian kalangan lagi berpendapat bahwa membincangkan soal khitan

perempuan merupakan hal tabu, terlebih jika hal ini jarang atau tidak pernah sama

sekali disosialisasikan ke publik secara terbuka dan ilmiah, dari perspektif medis

maupun teologis (agama). Akan tetapi jika melihat fakta sosial masyarakat, terkait

problem serius yang disebabkan praktik khitan perempuan, seperti dibeberapa

Negara, semisal Afrika yang masih ditemukan praktik-praktik “kejam”;

memotong seluruh klitoris dan kemudian menyemburkan sejenis abu gosok

kebagian luka, atau juga dengan cara menjahit bagian lubang vagina. Dan tidak

heran jika akibat praktik khitan tidak sedikit anak perempuan yang meninggal

akibat praktik khitan perempuan ini.

Sementara itu Majelis Ulama Indonesia menegaskan bahwa khitan bagi

laki-laki mapaun perempuan termasuk fitrah dan syiar Islam, sednagkan khitan

perempuan meruapakan makrumah, pelaksanaannya sebagai salah satu bentuk

ibadah yang dianjurkan. Sebalaiknya MUI menolak segala upaya pelarangan

praktek khitan perempuan dipandang bertentangan dengan syariat Islam. Namun

MUI juga tidak menutup mata dimana terjadi penyimpangan praktek khitan

perempuan yang dapat memebhayakan kesehatan perempuan, sehingga dalam

pelaksanaannya MUI memberikan batasan. Khitan perempuan hanya dilakuakn

dengan mengupas selaput yang menutupi klitoris dan tidak boleh dilakukan

dengan melekuai atau memotong klitoris.14

MUI berpendapat bahwa berdasarkan kosensus ulama menegaskan

bahwa khitan perempuan adalah hal disyariatkan dan tidak ada satupun yang                                                             

14 M. Asrorun Niam Sholeh, “Fatwa MUI tentang Khitan Perempuan”, Makalah.

Page 17: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

melarangnya. Dari keumuman ayat al-Qur’an dan hadis yang sahih, praktek

sahabat, khazanah fiqh klasik tidak ditemukan satupun pendapat yang

melarangnya, baik status hukumnya makruh, atau haram.

Pendapat sejenis juga ditegaskan dengan mengutip pendapat mufti

kontemporer dari Mesir Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam al-Hukm al-Syari fi

Khitan al-Inats yang menyatakan bahwa tidak staupun ahli Fiqh yang menyatakan

khitan perempuan itu haram atau makruh, baik tahrim maupun tanzih. Ini adalah

dalail atas pensyariatan khitan perempuan. Ijma’ dlimniy dari seluruh ahli Fiqh ini

menjadi dalil bahwa khitan perempuan sepanjang dilakukan sesusi denga petunjuk

hadis dimana Nabi menyarankan memotong sedikit dan tidak berlebihan, maka

jelas bukan perbuatan dosa.15

Juga ditegaskan Syekh al-Azhar Jad al-Haqq dalam Buhuts Fatawa

Muashirah menyatakan bahwa seluruh mazhab Fiqh sepakat bahwa

sesungguhnya kkhitan bagi laki-laki dan perempauan adalah bagian dari fitrah

(kesucian) dan syiar Islam. Khitan pada prinsipnmya adalah perkara terpuji dan

sepanjang penelaahan terhadap atas kitab-kitab fiqh tidak satupun pendapat yang

melansir tentang larangan khitan perempuan atau menganggapnya bahaya.16

Berdasarkan paparan tersebut di atas, persoalan hukum khitan

perempuan akan tetap mereupakan masalah kotroversial baik intern kalangan

ulama, maupun antar ahli. Titik temu tentu sangat diharapkan agar regulasi yang

terkait dengan khitan perempuan akan membawa kemasalahtan bagi perempuan

bukan sebaliknya.

B. Khitan Perempuan dan Kesehatan

Para ahli kesehatan menyatakan bahwa khitan terhadap perempuan

tidak memilki manfaat, bahkan membahayakan kesehatan. Prof. DR Jurnalis

Udin, Guru Besar Universitas YARSI, menyatakan bahwa berdasarkan penelitian

                                                            15 Ibid. 16Ibid.

Page 18: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

bahwa khitan terhadap wanita memilki dampak negatif jangka panjang terhadap

wanita yakni:

1. Rasa sakit berkepanjangan pada saat berhubungan seks

2. Penis tidak dapat masuk dalam vagina sehingga memerlukan tindakan operasi

3. Disfungsi seksual (tidak dapat mencapai orgasme pada saat berhubungan seks)

4. Disfungsi haid yang mengakibatkan hematocolpos (akumulasi darah haid

dalam vagina), hematometra (akumulasi darh haid dalam rahim), dan

hematosalpinx (akumulasi darah haid dalam saluran tuba)

5. Infeksi saluran kemih kronis

6. Inkontinensi urine (tidak dapat menahan kencing)

7. Bisa terjadi abses, kista dermoid, dan keloid (jaringan parut mengeras).17

Perdebatan tak berujung ini pada sisi akibat terjadikan perbedaan cara

pijak berpikir masing-masing pihak. Untuk diskusi dan dialog lebih panjang

terkait masalah ini masih sangat dibutuhkan waktu untuk mencari titik temu.

                                                            17 Jurnalis Udin dalam Laporan Penelitian “Khitan Perempuan dalam Perspektif

Agama, Gender, dan Kesehatan.”

Page 19: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei menitik

beratkan pada penelitian rasional yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

sehingga secara langsung maupun tidak langsung hipotesa selalu dipertanyakan.

Dalam survei informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan

kuesioner. Survey adalah salah satu bentuk teknik penelitian yang banyak dikenal

dimana dalam teknik ini informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang,

melalui pertanyaan-pertanyaan; satu cara mengumpulkan data melalui komunikasi

dengan individu-individu dalam dalam suatu sampel (Sugiarto, 2003).

Survey adalah metoda pengumpulan data melalui instrument yang bias

merekam tanggapan-tanggapan responden dalam sebuah sampel penelitian

(Sugiyono, 2004). Walaupun umumnya banyak orang saling mempertukarkan istilah

Survey dengan daftar pertanyaan, namun istilah survey digunakan sebagai kategori

umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai metodenya

(Suharsimi Arikunto, 1997). Survey merupakan satu metode penelitian yang teknik

pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan (Bhuana Agung

Nugroho, 2005).

Survey boleh disebut sebagai satu bentuk penelitian yang respondennya

adalah manusia, dan untuk dapat memperoleh informasi, maka perlu disusun satu

instrument penelitian yaitu kuesioner (daftar pertanyaan) dan atau pedoman

wawancara.

Page 20: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Umumnya pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya

dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan

demikian, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survei adalah individu.

Unit analisa perlu sekali diperhatikan terutama bagi peneliti muda. Menurut Sugiyono

(2004) Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud : (1) penjajagan (2) deskriptif

(3) penjelasan (4) evaluasi (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu dimasa

yang akan datang (6) penelitian operasional (7) pengembangan indikator-indikator

sosial. Pertimbangan yang sering digunakan dalam desain sebuah penelitian survei

yaitu : Survei yang tepat harus : (1) merefleksikan proposisi teoritis yang relevan; (2)

menggunakan hasil dari sampel untuk melakukan generalisasi terhadap populasi; (3)

dapat direplikasi.

Untuk mendesain kuisioner kita harus : (1) membaca hal-hal seputar

topik; (2) menentukan tujuan;(3) menentukan populasi dan kelompok sampel;(4)

menguji sebelum pelaksanaan.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai pada BPRS di kabupaten

bogor yang berjumlah 600 orang.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini dosen tetap fakultas syariah dan hukum UIN

Jakarta yang berjumlah 113 orang

2. Sample

Page 21: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Ukuran menentukan sampel yang digunakan dalam penelitiian ini

penarikan sampel yang digunakan menggunakan Table Kretice ukuran sampel

langsung diketahui berdasarkan jumlah populasi yang dimiliki. Dengan

demikian jumlah populasi dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

berjumlah 113 orang maka sampel yang yang diambil sebanyak 78 dengan

tingkat kesalahan 5 %.

3. Teknik sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan probability sampling

atau sampling probabilitas adalah pengambilan sampel dimana setiap objek

penelitian yang diambil memilki peluang yang sama untuk dijadikan sampel

penelitian. Adapun yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan simple

random sampling dengan ciri-cirinya yaitu pertama, bentuknya sederhana,

setiap sampel memilki kesempatan sama untuk dipilih ; kedua; populasinya

bersifat homogen. Caranya adalah dari populasi diambil objek secara acak,

tanpa adanya penunjukan yaang subjektif. Objek yang sudah terpilih adalah

menjadi sampel penelitian.

C. Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunaka bebarapa metode yaitu;

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan melalui tatap muka, dimana dua orang

atau lebih secara fisik langsung berhadap-hadapan dan masing-masing dapat

menggunakan saluran komunikasi secara wajar dan lancer, jadi dalam penulisan ini

penggunaan wawancara bertujuan untuk memperoleh data langsung dari sumbernya

sebagai responden/key Performen

Page 22: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

b. Kuesioner

Dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada dosen tetap pada fakultas

Syariah dan hukum UIN Jakarata yang berjumlah 73 kuesioner

c. Metode kajian Pustaka

Pada penelitian kepustakaan ini dilakukan untuk mencari data-data yang

berupa catatan, buku dan sebagainya yang relevan dengan masalah yang akan

dibahas. Menurut J. Supranto (2000 : 11) penelitian kepustakaan dilaksanakan untuk

memperoleh data skunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,

sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi

D. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis, penelitian ini menggunakan deskriftif analis,

Berdasarkan data yang didapat dari pertanyaan, pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner, maka butir-butir pernyataan dilakukan analisis.

Page 23: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Pengujian Instrumen Penelitian

1. Deskripsi Data

Jumlah responden yang menjadi sampel penelitian seluruhnya

berjumlah 78 orang, yang terdiri atas 66 orang (84 % ) laki-laki dan 12

orang (16 % ) perempuan. Dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki 66 Perempuan 12

84 %

16 %

laki

perempuan

Sumber; diolah dilapangan tahun 2102

Tabel 2 Umur responden

Umur Jumlah 20-29 Tahun 0 30-39 Tahun 27 40-49 Tahun 40 50-59 Tahun 9 60-70 Tahun 2

Page 24: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

0

27

40

9 20

10

20

30

40

50

20‐29 Tahun

30‐39 Tahun

40‐49 Tahun

50‐59 Tahun

60‐70 Tahun

Sumber: diolah dari lapangangan tahun 2012

Prosentase usia responden usia 30-39 tahun berjumlah 27 orang (

9%), usia 40-49 tahun berjumlah 40-49 orang (12%), usia 50-59 tahun

berjumlah 25 orang (73%) dan usia 60-70 tahun (2%)

Berdasarkan komposisi usia responden di atas menunjukan

bahwa pada umumnya usia responden sebagian besar masih berada pada

usia produktif dan ini merupakan tenaga pendidik yang dapat mendukung

pelaksanaan tugas di masa yang akan datang dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara itu, jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3 Tingkat pendidikan

Pendidikan Jumlah S1 0 S2 46 S3 31

Page 25: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

0

46

31

0

10

20

30

40

50

S1 S2 S3

Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa proporsi tingkat

pendidikan responden terbesar adalah tingkat pendidikan S2 sebanyak 46

orang atau 62 % dan pendidikan S3 sebanyak 33 orang atau 48 %.

Dari komposisi latar belakang pendidikan responden yang

diuraikan di atas, terlihat bahwa reponden dituntut untuk menguasai

pengetahuan pada bidang pekerjaannya sebagai tenaga pendidik.

Sementara itu, status responden berdasarkan status perguruan

tinggi dapat dilihat pada tabel berikut pada tabel berikut;

Tabel 4 Status Perguruan Tinggi responden

Status Perguruan Tinggi Jumlah Negeri 78 Swasta 0

78

00

20

40

60

80

100

Negeri Swasta

Page 26: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Tabel di atas merupakan gambaran jawaban responden mengenai

perbedaan nilai-nilai dasar yang ada pada Perguruan Tinggi Negeri dengan

perguruan tinggi Swasta. Ternyata, mayoritas responden, yakni rata-rata di atas

100 % lulusan perguruan tinggi negeri.

Adapun jenis organisasi kemasyarakatan (ORMAS) yang diikuti

oleh responden bisa dilihat pada tabel berikut;

Tabel 6

Jenis Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) yang diikuti responden

Jenis Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) Jumlah HISSI 19

NU 13 Muhammadiyah 6 Al-Washliyah 2

Aisyiyah 4 HMI 4 MES 2 KEI 2 IAEI 2 LKB 2 ICMI 2

Tidak ada/ tidak dijawab 38

19 13 6 2 4 4 2 2 2 2 2

38

010203040

Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2012

Jika dilihat pada diagram di atas, secara keseluruhan responden lebih

banyak aktif pada organisasi kemasyarakatan. Yakni HISSI 19 orang, NU

sebanyak 13 Orang, Muhamadiyah 6 orang, Al-Washliyah 2 orang,

Page 27: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Aisiyyah 4 orang, HMI 4 oarng, Masyarakat Ekonomi Islam 2 orang, KEI

2 Orang IAEI 2 orang, LKB 2 orang ICMI sebanyak 2 orang.

Sementara itu, status responden berdasarkan status atau Posisi

dalam ORMAS dapat dilihat pada tabel berikut pada tabel berikut;

tabel Posisi Dalam ORMAS

Posisi Dalam ORMAS Jumlah Pengurus Harian Pusat 19

Pengurus Daerah 11 Anggota 13

Tidak ada/ tidak dijawab 35

1911 13

35

0

10

20

30

40

Pengurus Harian

Pengurus Daerah

Anggota Tidak ada/ tidak dijawab

Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden menyatakan

memilki posisi dalam ormas yaitu pengurus harian di tingkat pusat sebanyak

19 orang atau 14,82 %, pengurus daerah sebanyak 11 orang atau 8,58 %

dan anggota sebanyak 13 orang atau 10,14 %.

B. Pandangan Keagamaan terhadap Khitan Perempuan

Untuk melihat tingkat pengetahuan responden mengenai Praktek

Khitan Perempuan Dalam Islam serta hal-hal yang terkait dengan masalah

tersebut, bisa dilihat pada beberapa Tabel berikut;

Page 28: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Pe

Ta

dan Hu

apakah

respond

peremp

mengan

tidak m

Da

khitan p

engetahuan

Sumb

abel 1 menu

ukum Unive

h khitan per

den menjaw

puan adalah

nggapnya b

menjawab ra

ari jawaban

perempuan

RespondenPerin

ber: Diolah

unjukkan ba

ersitas Islam

rempuan me

wab ya, arti

h bagian dar

bukan ajaran

ata-rata 35 %

responden

dalam Fikih

35%

1

Tan Tentang Kntah Atau Aj

dari data la

ahwa umum

m Negeri S

erupakan pe

nya umumn

ri jaran Islam

n agama. S

%.

tersebut, k

h, umumny

4%

abel 1 Khitan Perem

Ajaran Agam

apangan tah

mnya respon

Syarif Hiday

erintah atau

nya respond

m. Sedangk

edang yang

ketika ditany

ya bisa diliha

51%

mpuan Apama Islam

un 2012

nden dosen F

yatullah ket

u ajaran aga

den meyaki

kan sebesar

g menjawab

yakan rinci

at pada tabe

Ya

Tidak

Tidak TaDijawab

akah Merup

Fakultas Sy

tika dintany

ama Islam,

ini bahwa k

14 % respo

b tidak tahu

an status hu

el berikut;

akan

yariah

yakan

51 %

khitan

onden

u atau

ukum

hu/Tidak 

Page 29: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

TaTentang Hu

abel 2 ukum KhitaPengetahuan RResponden an Menurut Ilmu Fikih

5%

Ke

hukum

menyat

atas 5

menunj

bahwa,

Tin

ternyat

berband

agama

dilihat

Sum

etika respo

Khitan per

takan ya. D

% dan y

jukan bahw

, hukum khi

ngginya pe

a tidak se

ding lurus

sebagaima

pada tabel

% 1

mber: Diola

onden ditan

rempuan m

Dan respon

ang menya

wa, sesung

itan menuru

engetahuan

emua resp

dengan pa

ana dalam t

di bawah in

17%

ah dari data

nya tentang

menurut fiki

den yang m

atakan tida

gguhnya re

ut fikih.

responden

ponden men

andangan ap

tabel 1. Un

ni;

78%

lapangan ta

g “apakah

ih”, mayori

menjawab “

k tahu han

esponden h

tentang hu

njawab de

pakah khita

ntuk melih

Ya

Tida

Tida

k

k Tahu/Tidak Dijawab

ahun 2012

Anda men

tas respond

“ tidak ”, y

nya 17 %.

hampir sem

ngetahui b

den, yakni

yakni rata-ra

. Kenyataa

mua menge

bahwa

78 %

ata di

an ini

etahui

ukum khitan

engan jawa

an itu ajara

at gambara

n menurut

aban sama

an atau per

an tersebut,

fikih,

a. Ini

rintah

, bisa

Page 30: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Taabel 3

Pengetahuaan Respondden Tentangg Hukum Khhitan Menurrut Ilmu Fikkih

Bil

kelomp

hukum

Sedang

dan res

Da

tersebu

rinciny

berikut

la dilihat p

pok respond

khitan, y

gkan respon

sponden yan

ari respond

ut, adapun su

ya tentang su

t;

Penget

3

14

Sumber

pada diagr

den tentang

yakni sunn

nden yang m

ng menyatak

en yang m

umber peng

umber peng

tahuan tenta

Sumber

wajib sunn

5%

3%

4%

: Diolah da

ram di ata

g hukum k

nah sebany

menyatakan

kan makruh

mengetahui

getahuan re

getahuan res

ang sumber

: diolah dar

43%

3

ah  mubah

17%

ri data lapan

s, ternyata

khitan. Resp

yak 36 %,

Hukum Kh

h yakni 2 %

tentang hu

sponden me

sponden ter

Tabel.4

r responden

ri data lapan

6%

48%

%

makruh h

61%

ngan tahun

terdapat p

ponden ya

, Mubah s

hitan adalah

ukum khitan

engenai huk

sebut bisa d

mengetahu

ngan tahun 2

haram  tidak tahu

2012

perbedaan

ang menya

sebanyak 4

wajib yakn

Buku

Sejawa

Media

n menurut

kum khitan

dilihat pada

ui hukum kh

antar

atakan

40 %

n 5 %,

fikih

lebih

tabel

hitan

at

 Massa

2012

Page 31: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Su

terlihat

sebany

menjaw

berasal

umber penge

t pada tabel

ak 3% dan

wab ketigan

l dari buku.

etahuan res

l di atas, um

n teman sej

nya hanya

sponden ten

mumnya ber

jawat kamp

14 %, sum

ntang hukum

rasal dari b

pus sebanya

mber peng

m khitan pe

buku sebany

ak 5% dan

etahuan ya

erempuan se

yak 61%, m

responden

ang berpeng

eperti

media

yang

garuh

Ad

keluarg

dilihat

dapun men

ga responde

pada diagra

ngenai ting

en yang be

am berikut i

gkat penge

rjenis kelam

ini;

etahuan res

min peremp

sponden te

puan apaka

erhadap an

ah dikhitan,

ggota

, bisa

Taabel 5

Pendapaat jenis kelammin peremppuan seluruhh

anggoota keluarga responden di khitan

5%

8%

Ke

Yang B

pada ta

peremp

peremp

anggota

Se

HAM P

etika respon

Berjenis Per

abel di atas

puan dikhit

puan yang d

a keluarga p

lain itu, res

Pengetahua

Sumber; d

nden ditany

rempuan”, t

s. Responde

tan ternyata

dikhitan seb

perempuan

sponden jug

an responde

12%

%

%19%

data diolah

ya tentang

ternyata jaw

en memberi

a sebanyak

anyak 5 %,

dikhitan seb

ga ditanya t

n atas perta

56

%

dilapangan

“Apakah

wabannya cu

ikan jawaba

56 %, da

dan yang m

banyak 12 %

tentang khit

anyaan ters

%

Semua AKeluarga Peremp

tahun 2012

Seluruh An

ukup variat

an semua a

an sebagian

menyatakan

%.

tan perempu

ebut bisa d

uKhitan

SebagianAnggota PerempuKhitan

SebagianAnggota PerempuKhitan

nggota 

uan di 

 Besar Keluarga uan di 

 Kecil Keluarga uan yang di 

2

nggota Kelu

if seperti te

anggota kelu

n kecil ang

n sebagaian

uarga

erlihat

uarga

gotan

besar

uan bertenta

dilihat pada

angan

tabel

Page 32: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

berikutt;

Taabel 6

PPengetahuaan respondeen tentang kkhitan peremmpuan berteentangan HAAM

Jik

yang menj

Bahkan, r

yang tidak

Jik

yang menj

ka dilihat pa

njawab “tida

responden y

k menjawab

Pengetah

ka dilihat pa

jawab “tida

Sumbe

ada tabel di

ak” yakni 7

yang menya

b sebanyak 5

huan respon

bag

Sumber:

ada tabel di

ak” Yakni 2

8%

27%

14%

er; data diol

i atas, secar

76 % dan ha

atakan tidak

5 %.

Ta

nden apakah

gi perempua

data diolah

i atas, secar

27 % dan h

1

76%

5%

10%

lah dilapang

ra keseluruh

anya 11 %

k mengetahu

abel 8

h khitan itu

an menurut

h dari lapang

ra keseluruh

anya 49 %

1%

49%

gan tahun 20

han respond

yang meny

ui yakni 8 %

mengandun

Islam

gan tahun 2

han respond

yang meny

Ya

Tida

Tida

Tida

ak

ak Tahu

ak Dijawab

Ya

Tida

Tida

Tida

012

den lebih ba

yatakankan

% dan respo

ng maslahat

anyak

“ya”.

onden

t

ak

ak Tahu

ak Dijawab

2012

den lebih ba

yatakankan

anyak

“ya”.

Page 33: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Bahkan, responden yang menyatakan tidak mengetahui yakni 114 % dan

responden yang tidak menjawab sebanyak 10 %.

Pengetahuan responden yang cukup tinggi tentang khitan itu mengandung

maslahat bagi perempuan menurut Islam “responden juga dimintai alasanya

beberapa hal penting yang khitan terkait jenis kemaslahatan khitan perempuan,

diantaranya adalah bisa dilihat dari tabel sebagai berikut

Tabel 9

Pengetahuan responden tentang jenis kemaslahat khitan perempuan

2 2 2 2 2 2

14

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

05

1015202530354045

mered

uksi libido

Mem

buat suami bahagia

Fitrah

Pengho

rmatan

kebe

rsihan

 organ

men

gurangi seksualita

4350

…kesehatan

mered

am gejolak syahw

ataspe

k tahsiniyat

gairah

 seks

tidak hippe

r sex

kemuliaan

 adat

tidak sen

sitif

men

yebabkan

 wajah

 berseri

patuh pada

 perintah/ ajaran  …

men

yeim

bangkan/stabilitas …

kontrol/ balancing

 emosi jiwa

pemoton

gan kelentit harus  …

jaga keh

ormatan

jika pe

moton

ganya lebih  …

men

ghilangkan pe

nyakit

men

ghilangkan  …

men

yede

rhanakan

 dalam

 …ada be

berapa

 …lebih men

yenangkan suam

imem

buat wajah

 lebih cantik

men

jaga agar syahw

at tidak  …

tidak dijawab

Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2012

Alasan yang dikemukakan oleh responden yang menyatakan bahwa

tentang jenis kemaslahat khitan perempuan, seperti terlihat pada diagram di

atas, yakni mereduksi libido 1,8 % responden, Membuat suami bahagia 1,8 %,

Fitrah 1,8 %, Penghormatan 1,8 %, kebersihan organ 1,8 %, mengurangi

seksualitas yang berlebih 1,8 %, kesehatan 14 %, meredam gejolak syahwat 1,8

Page 34: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

%, aspek tahsiniyat 1,8 %, gairah seks 1,8 %, tidak hipper sex 1,8 %,

kemuliaan adat 1,8 %, tidak sensitif 1,8%, menyebabkan wajah berseri 1,8 %,

patuh pada perintah/ ajaran Islam, 1,8%, menyeimbangkan/stabilitas syahwat

wanita 1,8 %, kontrol/ balancing emosi jiwa 1,8 %, pemotongan kelentit harus

sederhana tidak terlalu panjang 1,8 %, jaga kehormatan 1,8%, jika

pemotonganya lebih banyak akan menyebabkan efek tidak baik 1,8 %,

menghilangkan penyakit 1,8 %, menghilangkan penyumbatan air seni 1,8 %,

menyederhanakan dalam hubungan sex 1,8 %, ada beberapa pendapat, ada

maslahat ada juga yang berpendapat tidak maslahat malah ada yang

berpendapat khitan perempuan membahayakan kesehatan 1,8 %, lebih

menyenangkan suami 1,8 %, membuat wajah lebih cantik 1,8 %, menjaga agar

syahwat tidak berlebihan 1,8 %. Dan responden yang tidak menjawab sama

sekali sebanyak 39, 45 %

Berdasarkan jawaban tersebut dapat ditafsirkan bahwa maslahat dari

khitan perempuan, umumnya responden taken for granted karena khitan

perempuan adalah perintah agama tanpa dapat memerinci maslahat yang

dimaksud. Namun bagi sebgain responden yang tidak menganggapnya itu

bukan perintah agama maka memililih tidak menjawab.

C. Pengetahuan terhadap Dampak Kesehatan Perempuan

Untuk melihat tingkat pengetahuan responden mengenai dampak

kesehatan khitan perempuan serta hal-hal yang terkait dengan masalah

tersebut, bisa dilihat pada beberapa Tabel berikut;

Page 35: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Pe

Ta

dan H

pengeta

terhada

dosen t

yakni s

rata-rat

Da

terhada

dampak

respond

engetahuan

abel 1. menu

Hukum Un

ahuan yang

ap kesehata

tidak meng

sebesar 54

ta 14 %.

ari responde

ap kesehatan

k buruk kh

den tersebut

responden t

Sumber

unjukkan ba

niverstas I

g cukup tin

n yakni ya

getahui dam

%, Bahkan

en yang men

n tersebut,

hitan peremp

t bisa diliha

54

Tatentang dam

kes

r; data diola

ahwa umum

Islam Neg

nggi tentan

ang menget

mpak buruk

n yang menj

ngetahui ten

adapun sum

puan lebih

at pada tabe

4%

14%

abel 1 mpak buruk ehatan

ah dilapang

mnya respon

geri Syari

ng dampak

tahui sejum

khitan pere

jawab tidak

ntang damp

mber penget

rincinya te

l berikut;

32%

khitan pere

gan tahun 20

nden dosen

if Hidayat

buruk kh

mlah 32 %.

empuan ter

k tahu atau

pak buruk kh

tahuan resp

entang sumb

Ya

Ti

TiD

empuan terh

012

fakultas Sy

tullah mem

hitan perem

Tapi may

rhadap kese

tidak menj

hitan perem

ponden men

ber pengeta

a

idak

idak Tahu/TidDijawab

hadap

yariah

miliki

mpuan

oritas

ehatan

jawab

mpuan

ngenai

ahuan

dak 

Page 36: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Su

seperti

respond

respond

respond

Su

kesehatan

penting ya

bisa diliha

Sumber pe

umber penge

terlihat pad

den, media

den, dan tem

den yang tid

umber peng

khitan per

ang terkait

at dari tabel

engetahuan

Sumber

etahuan res

da tabel di

a massa se

man sejawat

dak menjaw

getahuan re

rempuan“.

t jenis dam

sebagai ber

51%

Ta

responden tbu

khitan p

r; data diola

sponden ten

atas, umum

ebanyak 9

t kampus se

wab atau tida

esponden y

Responden

mpak buruk

rikut;

9%

1

abel 2

tentang sumuruk perempuan

ah dilapanga

ntang dampa

mnya berasa

9% respon

ebanyak 8%

ak tahu ket

yang cukup

juga dimin

khitan per

%8%

8%

5%

19%

mber menget

an tahun 20

ak buruk kh

al dari buku

nden, ahli

% responden

tiganya hany

p tinggi te

ntai alasany

remuan, dia

%

DokterkesehaSejawa

Ahli ke

Media 

Buku

Tidak TDijawa

tahui damp

012

hitan perem

u sebanyak

kesehatan

n, dokter 9 %

ya 51 %,

entang “dam

ya beberap

antaranya a

r/tenaga atanat

esehatan

massa

Tahu/Tidak ab

ak

mpuan

19%

8 %

% dan

mpak

pa hal

adalah

Page 37: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Al

tentang

atas, y

sebesar

menyat

kecil, d

dampak

keluhan

tabel se

Pengetahua

asan yang

g jenis damp

yakni 32 %

r, ganggu

takan infek

dan 3 % res

Alasan p

k buruk kh

n khitan per

ebagai berik

an responde

Sumber; d

dikemuka

pak buruk k

% yang me

uan menstru

ksi, 3 % res

sponden yan

pengetahuan

hitan perem

rempuan da

kut;

51%

Ta

en tentang je

peremp

data yang di

akan oleh

khitan perem

enyatakan

uasi 51%

sponden yan

ng menyatak

n responden

muan. Respo

ari orang lai

32

3%3%

abel 3

enis dampak

puan

iolah dilapa

responden

mpuan, sepe

adanya ga

responden

ng menyata

kan ganggu

yang cukup

onden juga

in, diantaran

%

11%%

k buruk kes

angan tahun

yang men

erti terlihat

angguan hu

n, 11 %

akan gangg

uan psikis.

p tinggi ten

dimintai Ke

nya adalah

GangguanHubungaGangguanmenstruaInfeksi

GangguankecilGangguan

sehatan khit

n 2012

nyatakan b

pada diagra

ubungan se

responden

gguan buan

ntang terkait

eterangan te

bisa diliha

n n Seksualn asi

n buang air 

n psikis

tan

bahwa

am di

eksual

yang

ng air

t jenis

erkait

at dari

Page 38: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

banyak

respond

menget

D. Persep

Un

peremp

Dikaren

tingkat

khitan

respond

beberap

Pengalam

Jika dilih

k yang men

den menyat

tahui yakni

man respondper

Sumbe

hat pada tab

njawab “tid

takankan “y

3 % respon

psi terhada

ntuk meliha

puan di Ind

nakan hal i

pengetahu

perempuan

den terhada

pa diagram

ap Regulasi

at tingkat

donesia ser

ini penting

uan dan me

n di Indo

ap regulasi

berikut;

8

T

den pernah arempuan dar

er; data diola

bel di atas

dak” Yakni

ya”. Bahka

nden.

i Khitan Pe

persepsi

rta hal-hal y

untuk dila

engukur tin

onesia. Beb

khitan per

11

86%

3%

Tabel 4

atau tidaknyri orang lain

ah dilapang

, secara ke

i 86 % res

n, respond

erempuan d

responden

yang terkai

akukan deng

ngkat kepe

berapa hal

rempuan di

1%

ya menerimn.

gan tahun 2

eseluruhan

sponden d

den yang m

di Indonesi

mengenai

it dengan m

gan tujuan

dulian resp

l terkait d

i indonesia

Ya

Tidak

Tidak TDijawa

ma keluhan k

012

responden

dan hanya 1

menyatakan

ia

regulasi k

masalah ters

mengkonfir

ponden terh

dengan per

, disajikan

Tahu/Tidak b

khitan

lebih

11 %

tidak

khitan

sebut.

rmasi

hadap

rsepsi

pada

Page 39: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Tabeel 1

Persepsi respondenn terhadap hhukum Inddonesia tenntang

kkhitan pereempuan

Ta

Syariah

setuju t

perempu

responde

sangat se

N

peraturan

diantaran

Sumb

abel di atas

dan Hukum

terhadap h

uan yakni s

en, sangat ti

etuju 5 %.

Namun resp

n lainnya ya

nya adalah

14%

ber ; data ya

s menunjuk

m Universta

hukum Ind

sebanyak 4

idak setuju

ponden me

ang terkait

bisa dilihat

14%

7%

ang diolah d

kkan bahwa

as Islam Ne

onesia yan

6 %. Yang

sebesar 19

nganggap p

khitan pere

t dari tabel s

19%

46%

dilapangan t

a umumnya

egeri Syari

ng mempe

menyataka

% respond

perlu bahw

empuan diam

sebagai beri

S

S

C

T

S

tahun 2012

responden

f Hidayatul

erbolehkan

an tidak set

den, cukup s

wa perlunya

mandemen/

ikut;

Sangat Setuju

Setuju

Cukup setuju

Tidak setuju

Sangat tidak seetuju

n dosen Fak

llah menya

praktek k

tuju hanya

setuju 14 %

kultas

atakan

khitan

14 %

%, dan

a UU yang

/ disempurn

g dan

nakan,

Page 40: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Taabel 2

Tanggaapan respondia

nden tentangamandemen/

g perlunya U/ disempurn

UU khitan pnakan.

perempuan

T

tentang

yakni ya

responde

perlu 5 %

disempur

dilihat da

Tabel diata

perlunya U

ang menya

en, cukup 1

% responden

Namun

rnakan um

ari tabel seb

s menunju

UU khitan

atakan sang

17 % respo

n.

n ketika

mumnya tid

bagai beriku

22%

1

ukkan bahw

perempuan

gat perlu 5

nden , tida

ditanyakan

dak dapat

ut;

5%

17%

18%

wa umumny

n diamand

5 % respon

k perlu 22

tentang h

memerinci

38%

Sangat 

ya respond

emen atau

nden, perlu

% respond

hal apa s

jawabnnay

Perlu

Cukup

Tidak p

Sangat 

perlu

erlu

tidak perlu

den menya

disempurn

u sebesar 3

den, sangat

atakan

nakan

38 %

tidak

aja yang

ya sebagai

perlu

imana

Page 41: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

Tabel 3

Pengetahuan responden tentang hal-hal apa saja undang-undang khitan ini perlu diamandemen atau disempurnakan

2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

42

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sumber data di olah dilapangan tahun 2012

Tabel di atas menunjukkan tanggapan responden yang menyatakan bahwa

dalam hal apa undang-undang dan peraturan terkait perlu diamandemen, seperti

terlihat pada tabel di atas, yakni pengkhitanan harus tenaga medis, 2,47 %

responden, definisi dan pembatasanya 2,47 % responden, penegasan batasan dan

syarat-syarat khitan 2,47 % responden, pembatasan khitan perempuan dilakukan

oleh ahli 2,47 % responden, tidak perlu ada peraturan/ UU, diserahkan kepada

individu 2,47 % responden, kesehatan 6,17 responden, dalam hal kewanitaan 2,47

% responden , batasan umur 2, 47 % responden, mekanisme dan prosesnya 2,47

Page 42: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

% respond

% respon

perempuan

memboleh

2,47 % re

rata/ dihab

2, 47 % re

den, pertimb

nden, per

n 2,47 %

hkan dalam

esponden, b

biskan 2,47

esponden da

bangan kese

rsyaratan y

% respon

pandangan

batas penyu

%, tata car

an Tidak Ta

ehatan 2,47

yang tidak

den, mem

islam 2,47

unatan 2,47

ra khitan pe

ahu/Tidak D

7 % respond

k menghala

mpertegas

%, diperbo

7 % respond

erempuan ya

Dijawab sebe

den, jaminan

angi terlak

tentang p

olehkanya kh

den, tidak

ang baik 2,4

esar 51, 85

n kesehatan

ksananya k

pelarangan

hitan perem

boleh di po

47 % respo

% responde

n 2,47

khitan

dan

mpuan

otong

onden

en.

T

tentang ba

undangan

anak pere

dilihat dar

Tanggapan

atasan-batas

dan peratu

empuan dar

ri tabel seba

responden

san tatacara

uran terkait

ri praktek k

agai berikut

tentang t

a pelaksanaa

apakah set

khitan yang

;

tentang res

an sunat pe

tuju sudah m

g tidak seha

sponden pe

rempuan da

memadai un

at dan mem

erlunya reg

alam perund

ntuk melind

mbahayakan

gulasi

dang-

dungi

n bisa

Tabel 4

Penddapat responnden tentang batasan-bperempu

batasan tatacuan

cara pelaksaanaan sunat

fak

me

S

Tabel

kultas Syari

enyatakan t

19%

Sumber: Dat

diatas me

iah dan Huk

tentang pen

14%

18%

ta diolah dil

enunjukkan

kum Univer

ndapat respo

10%

lapangan ta

bahwa um

rstas Islam

onden tentan

39%

Sangat 

ahun 2012

mumnya re

Negeri Sya

ng batasan-

Setuju

Cukup 

Tidak s

Sangat 

Setuju

setuju

etuju

tidak setuju

esponden d

arif Hidayat

-batasan tat

dosen

tullah

tacara

Page 43: DAFTAR ISI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23997/7/FAIZIN... · DAFTAR ISI . Bab I Pendahuluan . A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

pel

ter

kh

san

set

seb

laksanaan s

rkait sudah

hitan yang

ngat setuju

tuju 14 %,

besar 18 %

sunat perem

memadai

tidak sehat

10 % resp

tidak setuj

responden

mpuan dalam

untuk meli

t dan mem

ponden, se

ju 19 % sa

m perundan

indungi ana

mbahayakan

tuju sebesa

ngat tidak

ng-undanga

ak perempu

n yakni ya

ar 39 % re

setuju 10 %

an dan pera

uan dari pr

ang menya

esponden, c

% dan tidak

aturan

raktek

atakan

cukup

k tahu

pel

ter

kh

per

ma

bis

Tangg

laksanaan s

rkait sudah

hitan yang

rsepsinya

asyarakat in

sa dilihat da

gapan respon

sunat perem

memadai

tidak sehat

terkait ten

nternasional

ari tabel seb

nden yang

mpuan dalam

untuk meli

t dan mem

ntang perlu

l dengan m

bagai beriku

setuju tenta

m perundan

indungi ana

mbahayakan.

u atau tid

melarangnya

ut;

ang batasan

ng undanga

ak perempu

. Responde

dakah mer

a proses kh

batasan tat

an dan pera

uan dari pr

en juga dim

respon des

hitan perem

tacara

aturan

raktek

mintai

sakan

mpuan

Tabel 5

mPendapat

masyarakat iresponden

internasionatentang per

al dengan mrlu atau tida

melarangnyaakah merespa proses khi

pon desakanitan peremp

n puan

me

int

me

cuk

res

Tabel

enyatakan t

ternasional

enyatakan s

kup 8 % res

sponden.

Sumber;

diatas

tentang per

dengan me

sangat perlu

sponden , ti

43%

9%8%

data diolah

menunjukk

rlu atau tid

elarangnya p

u 5 % resp

idak perlu 4

5%

27%

%

dilapangan

kan bahw

dakah mere

proses khit

ponden, perl

43 % respon

8%

n tahun 2012

wa umumn

espon desa

tan perempu

lu sebesar 2

nden, sangat

Sangat per

Perlu

rlu

2

nya respo

akan masya

uan yakni

27 % respo

t tidak perlu

onden

arakat

yang

nden,

u 9 %