Daftar Isi

36
1

Transcript of Daftar Isi

Page 1: Daftar Isi

1

Page 2: Daftar Isi

DAFTAR ISI

Daftar isi ....................................................................................2Bab I Pendahuluan .....................................................................3 1.0. Latar belakang ...................................................................3 1.1. Rumusan masalah ..............................................................4 1.2. Tujuan penelitian ...............................................................4 1.3. Ruang Lingkup Penelitian..................................................4

Bab II landasan teori...................................................................5 2.0. Tinjauan pustaka ................................................................5

Bab III Pembahasan....................................................................6 3.1 Organisasi dan Pengorganisasian...................................... 7 3.2. Bentuk Bentuk Pengorganisasian.......................................8 3.3. Unsur Unsur Pengorganisasian ........................................12 3.4. Struktur Organisasi ..........................................................14 3.5. Asas asas dan Prinsip Pengorganisasian...........................16 3.6. Proses Pengorganisasian...................................................20

Bab IV Kesimpulan dan Saran ................................................24 4.1. Kesimpulan ......................................................................24 4.2. Saran ................................................................................25 Daftar pustaka .........................................................................26

2

Page 3: Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.0.Latar Belakang

      Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang

terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia

lainnya.Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan

mahluk social.Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan

kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari

tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern.Sebuah

koordinasi yang terjalin dalam kehidupan adalah pola hubungan banyak

yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan

pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.

      Pengokoordinasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen

baik di perusahaan maupun di lembga Organisasi yang identik dengan

sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam

sebuah sistem. Pengkoordinasian merupakan fungsi manajemen yang juga

mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan., seluruh

sumber daya yang di miliki oleh manusia akan diatur penggunanya secara

efektif dan efesien untuk mencapai tujuan dapat di lakukan dengan

koordinasi.

1.1. Rumusan masalah

3

Page 4: Daftar Isi

1.    Apa definisi koordinasi ?

2.    Apa saja jenis-jenis koordinasi ?

3.    Apa saja variasi kebutuhan koordinasi dalam manajemen?

4.    Apa saja masalah dalam melaksanakan koordinasi.?

5.    Apa saja cara untuk mendapatkan koordinasi.?

6.    Apa saja masalah yang timbul dalam pencapaian yang efektif dalam koordinasi.?

7.    Bagaimana teknik - teknik koordinasi..?

8.    Apa saja metode yang dilakukan untuk pengurangan akan koordinasi

9.    Apa saja manfaat koordinasi dalam kehidupan.?

1.2. Tujuan Penulisan

     Dari rumusan masalah diatas dapat di ambil tujuan yaitu, untuk

mengetahui bagian-bagian dalam koordinasi atau sub-sub bab dalam

koordinasi (definisi, jenis-jenis koordinasi, variasi kebutuhan koordinasi, masalah

melaksanakan koordinasi, cara mendapatkan koordinasi, masalah dalam pencapaian yang

efektif dalam koordinasi, teknik koordinasi, metode pengurangan akan koordinasi, dan manfaat

koordinasi) yang sangat berpengaruh dalam kahidupan bermanajemen.

1.3 Ruang Lingkup Materi

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Teknik teknik penyusunan organisasi serta

unsur unsur dan berbagai jenis struktur dan dasar dasar teori yang ada organisasi.

4

Page 5: Daftar Isi

BAB II

LANDASAN TEORI

 

James D. Mooney mengatakan, “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”.

Chester I. Barnard mengatakan bahwa organisasi merupakan sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai. Fungsi utama manajemen yaitu perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Hanry Fayol (1841-1925), mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks

Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersamadengan pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.

Konsep paling sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 buah tahap-tahap organisasi, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)2. Pengorganisasian (Organizing)3. Penggerakkan (Actuating)4. Pengawasan (Controlling)

5

Page 6: Daftar Isi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.      Organisasi dan Pengorganisasian

1.      Pengertian organisasi

Definisi dan Pengertian pengorganisasian menurut para ahli sebagai berikut :

a.       Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui

mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

b.      Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia

untuk mencapai tujuan bersama.

c.       Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama

yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Secara umum, organisasi dapat diartikan sekelompok orang yang bekerja sama dalam

struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.

2.      Pengertian pengorganisasian

Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda,

“organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan secara

sistematis.

a. Hicks & Gullett

6

Page 7: Daftar Isi

Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara

sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

b. Gordon, Mondy, Sharpling & Premeaux

Pengorganisasian adalah proses menetapkan hubungan formal diantara orang-orang dan sumber-

sumber ke arah mencapai tujuan.

c. Terry

Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur

seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat

diselesaikan dengan sukses.

d. Stoner

Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di

bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

e. R.E. Freeman dan Daniel Gilbert, Jr.

Pengorganisasian adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur

untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi dalam sebuah organisasi:

a) Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam

organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas seperti pimpinan, staf pimpinan

dan karyawan.

b) Dalam sebuah organisasi ada pembagian kerja. Artinya setiap individu dalam institusi,baik

yang sifatnya komersial maupun social memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya.

7

Page 8: Daftar Isi

3.2.      Bentuk - bentuk Pengorganisasian

Bentuk - bentuk organisasi dapat dibedakan atas :

1. Organisasi Garis

Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri

bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling

mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.

Kebaikannya :

• Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.

• Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.

• Proses pengambilan keputusan cepat.

• Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga

karyawan yang rajin dan malas.

• Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahannya :

• Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan

tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

• Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.

• Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

8

Page 9: Daftar Isi

2. Organisasi Garis dan Staf

Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka

ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak.Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang

tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam

organisasi.

Kebaikannya :

• Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan

• Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.

• Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu

spesiali-sasi.

• Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.

• Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena

pimpinan masih dalam satu tangan.

• Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.

• Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan

kemampuan yang dimiliki.

Kelemahannya :

• Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.

• Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat

terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.

• Kesatuan komando berkurang.

9

Page 10: Daftar Isi

• Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan

tugas.

3. Organisasi Fungsional

Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.Organisasi ini dipakai pada

perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.

Kebaikkanya :

• Pembidangan tugas lebih jelas.

• Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.

• Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.

• Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahannya :

• Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja

• Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.

• Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul

konflik.

4. Organisasi Panitia

Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah

organisasi tersebut.

Kebaikannya :

10

Page 11: Daftar Isi

• Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan

terperinci.

• Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.

• Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.

Kelemahannya :

• Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat

pelaksanaan tugas.

• Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.

• Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih

dipentingkan.

5. Organisasi Formal dan Informal

  Organisasi Formal

Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk

mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.

  .Organisasi Informal

Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk

mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan

fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.

11

Page 12: Daftar Isi

3.3.      Unsur – unsur Pengorganisasian

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan

bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling

berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi

secara terperinci adalah:

1).  Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut dengan

istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga

organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)

sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit

satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non

management/workers).Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man

power) organisasi.

2).  Kerjasamamerupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan

secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau

semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer,

dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power)

organisasi.

3).  Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang

akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus

dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,

12

Page 13: Daftar Isi

program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-

peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4).   Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang

terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,

gedung/bangunan/kantor).

5).  Lingkungan(Environment), faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan

teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunga:

6).  Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap

daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.

7).  Tempat atau lokasi sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang

harus dilakukan oleh organisasi.

8). Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan

menjadi :

a).  Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh

dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.

b). Wilayah jangkauan atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau

daerah operasi organisasi.

c).  Wilayah personil menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai

hubungan dan kepentingan dengan organisasi.

d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas,

tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak

boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13

Page 14: Daftar Isi

f).  Kekayaan Alam. Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air,

cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.

3.4.      Struktur Organisasi

Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.

Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau

desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :

1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.

2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk

struktur organisasi.

3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan

sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.

4. Besarnya satuan oraganisasi dan satuan kerja mempengaruhi struktur organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

1. Spesialisasi kegiatan

2. Koordinasi kegiatan

3.Standarisasi kegiatan

4.Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan

5. Ukuran satuan kerja

Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi

yang menunjukkan hubungan kerja sama.

14

Page 15: Daftar Isi

Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :

1. Pembagian kerja

2. Rantai perintah

3.Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4.Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan

5. Tingkatan manajemen

Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat

digambarkan sebagai berikut :

1. Bentuk Piramidal

2. Bentuk Vertikal

3. Bentuk Horisontal

4. Bentuk Melingkar

Adapun factor – factor yang mempengaruhi stuktur organisasi antara lain :

1.      Strategi organisasi

2.      Skala organisasi

3.      Teknologi

4.      Lingkungan

15

Page 16: Daftar Isi

3.5.       Asas – asas dan Prinsip Pengorganisasian

Agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu adanya asas-asas atau prinsip-prinsip

tertentu.atau dengan kata lain suatu organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau

prinsip - prinsip tertentu. Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsipprinsip organisasi

maka dalam setiap usaha untuk mengorganisasi kalau tidak mau mengalami kesulitan atau

kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita perhatikan.

Adapun beberapa asas atau prinsip organisasi yang perlu diketahui antara lain adalah

sebagai berikut :

Asas perumusan tujuan

Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan

tujuan.Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka

terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun

organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan

efektif.

 

Asas pembagian kerja

Dimuka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi

selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya,

maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang

16

Page 17: Daftar Isi

/ bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya

masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak

terjadinya kesimpang siurang dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien

dan efektif.

 

Asas pendelegasian wewenang

Bagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan

kemampuan waktu dan sebagainnya.Untuk itu perlu bagi seorang menajer dalam melakukan

tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting

kepada bawahan-bawahannya.

 

Asas koordinasi

Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan

tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran.Akan tetapi, dalam praktek adanya

koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpang siuran itu tetap ada, sebab kecenderungan

setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya

sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebih-

lebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan,

misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa

memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulan over produksi (produksi

yang berlebihan).

17

Page 18: Daftar Isi

 Asas batas efisiensi pengawasan

Dalam meningkatkan tugas masing-masing orang / bagian tersebut mempunyai beberapa orang

yang dibawah pengawasannya untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul

diperhatiakan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang

tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Bebrapa batas yang tepat sebenarnya

tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibaut standar secara

tegas.Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula

menentukan beberapa batas yang paling baik.

 Asas pengawasan umum

Suatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu

maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan

penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu

melakukan pengawasan secara keseluruhan.

Asas-asas penyusunan organisasi

- Perumusan tujuan jelas

-Pembagian kerja jelas

-  Pendelegasian wewenang jelas

- Koordinasi jelas

- Ada efisiensi pengawasan

- Ada pengawasan menyeluruh

18

Page 19: Daftar Isi

Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan

beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:

Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting

dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan

dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.

Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan

pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya

tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.

Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan

telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit

kerja.

Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu

kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan,

sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.

Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan

dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.

Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan

akan tercipta.

Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang

jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan

tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.

19

Page 20: Daftar Isi

Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.

Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian

tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

3.6.       Proses Pengorganisasian

Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses

pengorganisasian, yaitu :

a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan

oleh satu orang.

c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para

anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis..

Pengambilan keputusan,

Pengertian :

Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai

alternative pilihan yang tersedia dengan pemikiran yang benar dan juga telah disetujui dan

disepakati oleh pihak-pihak didalam organisasi tersebut.

Tahap pengambilan keputusan :

Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan

atau memecahkan masalah serta memperoleh kesempatan. Herbert Simon, ahli teori keputusan

dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan

yaitu :

20

Page 21: Daftar Isi

a.       Aktivitas intelegensi yakni penelusuran kondisi lingkungan yangmemerlukan pengambilan

keputusan.

b.      Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan analisis masalah

C. Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia

,

Proses pengambilan keputusan :

1.      Kewenangan tanpa diskusi

Biasanya metode ini, sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.mempunyai

beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan

keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi

tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang

harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang

kepercayaan para Sanggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh

pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan

keputusan.

         Pendapat Ahli

Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan,

tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang

kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang

berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan

dalam organisasi.

         Kewenangan Setelah Diskusi

21

Page 22: Daftar Isi

Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih

bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini dibanding metode yang pertama, maksudnya

sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi

dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota

akan bersaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan

dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif

untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lain.

         Kesepakatan

Dalam metode ini sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses

pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa

tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan

tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti

ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat

sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.

Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak

dapat dikatakan  metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat

dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan

situasi yang sesuai.

22

Page 23: Daftar Isi

Dua buah model fisher dalam proses mengambil keputusan :

Model Preskriptif

Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya

mengambil keputusan.

Model Deskriptif

Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.

Teknik Pengambilan Keputusan

1.      Operational Research/Riset Operasi : Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan

persoalan.

2.      Linier Programming : Riset dengan rumus matematis.

3.      Gaming War Game : Teori penentuan strategi.

4.      Probability : Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak

normal.

G.     Fungsi Pengorganisasian ( Organizing )

Ada beberapa fungsi pengorganisasian dalam manajemen, antara lain sebagai berikut :

a.       Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur

yang diperlukan.

b.      Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga

kerja.

c.       Sebagai kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

23

Page 24: Daftar Isi

BAB III

PENUTUP

4.1.    Kesimpulan

            Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat

penting suatu organisasi (organizing) dalam manajemen.Karena peran

organisasi sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya

dalam manajemen.

            Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam

struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan

tertentu.

            Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada

tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau

saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.

            Dalam pengorganisasian terdapat sembilan macam teori organisasi yaitu teori organisasi

klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human relations, teori organisasi perilaku, teori

proses, teori organisasi kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan

keputusan dan teori organisasi kontingensi. Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang

dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan

saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan

menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu.

     Sub bab lain yang terdapat dalam Pengorganisasian yakni, asas atau

prinsip, bentuk, sruktur, pola, langkah atau proses, perilaku, fungsi, tujuan,

24

Page 25: Daftar Isi

dan manfaat juga mempengaruhi baik atau tidaknya, berhasil tidaknya 

pengorganisasian maupun manajemen yang menjalankannya.

Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan

peran para anggotanya.Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama

yang baik antar para anggotanya.Sedangkan kegagalan dapat disebabkan

karena adanya faktor internal di pengorganisasian tersebut yang bersifat

negatif.

4.2.     Saran

Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah

ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya.Setelah mamahami

pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di

lapangan. Dan untuk para pemimpin  sebaiknya harus mengetahui semua

hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun

kelompok.

            Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling

bekerjasama dengan baik dan menjaga kebersamaan sehingga \ apabila

terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa ada gangguan

selama proses organisasi berjalan

25

Page 26: Daftar Isi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Defenisi Pengorganisasian. Artikel.( toube.wordpress.com ) diunduh 29 Agustus

2013.

Ali Akbar Yulianto dan Krista.Pengantar Bisnis.Jakarta : Salemba Empat. 2007.

Dyva, Okva. 2013. Pengorganisasian Dalam Manajemen. Artikel.(princessclassy.blogspot.com)

diunduh 30 Agustus 2013.

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group. 2005.

Marno dan Triyo Suprayitno.Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.Bandung : PT.

Refika Aditama.2008.

26