Daftar Isi

59
DAFTAR ISI U S U L AN T E KN IS BAB I PENDAHULUAN BAB II PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN (METODE KERJA) BAB IV JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V JENIS, KAPASITAS, KOMPOSISI DAN JUMLAH PERALATAN BAB VI DAFTAR PERSONIL INTI BAB VII SPESIFIKASI TEKNIS LAMPIRAN-LAMPIRAN : a. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan / Time Schedule (Curve "S") b. Tabel 5.1 Daftar Peralatan Yang Akan Dipergunakan Dalam Pekerjaan ini c. Tabel 6.1 Daftar Personil Inti Yang Akan Ditugaskan Dilapangan Kolaka, 20 April 2015

description

format

Transcript of Daftar Isi

DAFTAR ISI

USULAN TEKNIS

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN (METODE KERJA)BAB IV JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V JENIS, KAPASITAS, KOMPOSISI DAN JUMLAH PERALATAN BAB VI DAFTAR PERSONIL INTIBAB VII SPESIFIKASI TEKNIS LAMPIRAN-LAMPIRAN :a. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan / Time Schedule (Curve "S")

b. Tabel 5.1 Daftar Peralatan Yang Akan Dipergunakan Dalam Pekerjaan ini c. Tabel 6.1 Daftar Personil Inti Yang Akan Ditugaskan Dilapangan

Kolaka, 20 April 2015

BAB I PENDAHULUAN1.1 Umum

Mengacu kepada Dokumen Lelang pada Kegiatan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2015, serta telah mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) untuk pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula.

Berdasarkan hasil dari tahapan tersebut diatas, kami telah memahami akan esensi pekerjaan yang dimaksud sehingga memudahkan dalam penyampaian proposal teknis ini sebagai salah satu persyaratan mutlak dalam proses pelelangan.

1.2 Latar Belakang Mengikuti Pelelangan

CV. TANETA sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan berkantor pusat di Kolaka memiliki keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang gencar dilaksanakan di Kabupaten Kolaka dewasa ini yang mungkin dapat diwujudkan melalui pelayanan jasa dengan bidang sesuai keahlian.Untuk memenuhi keinginan tersebut, salah satu partisipasi nyata yang dapat

dilaksanakan adalah dengan mengikuti pelelangan umum pengadaan barang dan jasa pemborongan / jasa lainnya (Pasca Kualifikasi) paket Pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula Tahun Anggaran 2015 dengan harapan apabila perusahaan ini ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan, maka kami bersedia untuk melakukan segala upaya dengandaya dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan hasil yang terbaik nantinya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Dalam dokumen lelang, dijelaskan bahwa pekerjaan ini adalah melakukan pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula Kabupaten Kolaka.

1.4 Lingkup Pekerjaan

Berdasarkan uraian diatas, setelah mempelajari dengan seksama dokumen yang ada dan berdasarkan pengalaman kami dalam menangani pekerjaan sejenis, dapat disimpulkan bahwa Pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula Kabupaten Kolaka meliputi penyediaan material dan peralatan yang akan digunakan serta personil kerja lapangan.

1.5 Sasaran dan Lokasi Pekerjaan a. SasaranSasaran yang ingin dicapai dari penyusunan Usulan Teknis ini adalah melaksanakan setiap tahapan atau jenis pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu dan biaya yang tersedia, demikian pula halnya dengan kwalitas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara administrasi maupun secara teknis sesuai dengan kualifikasi tenaga ahli yang terlibat dalam rangkaian sistem pekerjaan yang dimaksud disini.

b. Lokasi

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, berada di Kecamatan Baula Kabupaten Kolaka.

BAB II

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metodologi dan pendekatan teknis yang diterapkan pada kegiatan ini dilaksanakan dengan mengacu terhadap beberapa hal, meliputi :o Dokumen Lelang,

o Aanwijzing dan risalah penjelasan pekerjaan,

oPengalaman team dalam melaksanakan kegiatan sejenis khususnya yang berkaitan dengan pembangunan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula,o Apresiasi team dalam memahami pekerjaan,

oTinjauan lapangan tentang kondisi secara umum dan permasalahan serta pemecahan yang akan dilakukan.Dari butir-butir diatas, team yang dibentuk untuk menyusun usulan teknis ini akan menguraikan secara ringkas, jelas dan mencapai/memenuhi sasaran.Sebagai upaya untuk memudahkan panitia dalam memahami maksud dari metodologi

pelaksanaan yang ditawarkan oleh CV. TANETA maka pentahapan pekerjaan secara mutlak harus disusun sehingga diharapkan proses pelaksanaan nantinya dapat berlangsung secara simultan. Tahapan kegiatan yang dimaksud, meliputi :

a. Tahap Persiapan

1. Koordinasi dengan instansi terkait,

2. Mobilisasi personil dan peralatan,

3. Membuat barak kerja dan direksikeet,

4. Membuat papan nama proyek dan menyediakan air kerja,5. Melakukan pengukuran,

6. Menyiapkan kelengkapan administrasi dan dokumentasi yang diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan Fisik Konstruksi

1.1 Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan Pembersihan Lokasi; Pembuatan Papan Nama Proyek;

1.2 Pekerjaan Tanah dan Pondasi Pek. Galian Tanah Pondasi; Pek. Urugan Tanah Kembali; Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi; Pas. Batu Kosong (Aanstamping); Pas. Pondasi Batu Gunung 1pc : 4ps Pek. Urugan Tanah;

1.3 Pekerjaan Struktur Pek. Sloof Beton 15 x 20 cm; Pek. Kolom Beton 20 x 20 cm; Pek. Kolom Beton 15 x 15 cm; Pek. Balok Beton 13 x 13 cm; Pek. Dack Beton T=8 CM;

1.4 Pekerjaan Pasangan Dinding Tembok Pas. Batu Bata 1pc : 4ps; Plasteran 1pc : 4 ps; Acian Tembok;

1.5 Pekerjaan Kusen dan Pintu Pek. Kusen Pintu, Jendela dan Ventilasi Pemas. Daun Pintu Panel Pemas. Daun Jendela Kaca Pemas. Kaca 5 mm Pemas. Grendel Jendela Pemas. Kunci Tanam Pemas. Engsel Pintu Pemas. Engsel Jendela

1.6 Pekerjaan Keramik Pemas. Keramik 40 x 40 cm; Pemas. Keramik WC 20 x 20 cm;

1.7 Pekerjaan Cat Pek. Cat Dinding Pek. Cat Kusen Pek. Cat Daun Pintu, Jendela dan Ventilasi Pek. Cat Plafond Pek. Cat Listplank

1.8 Pekerjaan Atap Kuda-kuda dan Rangka Atap Baja Ringan Nok Seng Atap Soka Gelombang Listplank Papan 20 cm

1.9 Pekerjaan Plafond Pek. Rangka Plafond Kayu Podoh/Meranti Uk. 5/7 cm Pek. Plafond Tripleks Uk. 120 x 240 cm, tebal 3mm

1.10 Pekerjaan Elektrical Pemas. Lampu Pijar 10 W Pemas. Sekelar Tunggal Pemas. Sekelar Ganda Titik Instalasi Pemas. Stop Kontak

1.11 Pekerjaan Plumbing Pemas. Kloset Jongkok Poncelin Toto Pemas. Kran Air Pemas. Westafel Standart Pemas. Avur Pembuangan Westafel Pemas. Pipa Pembuangan Air WC PVC AW 3 Pemas. Pipa Pembuangan Westafel PVC AW 2 Pemas. Pipa Pembuangan Limbah Padat PVC AW 4

c. Tahap Pembersihan Akhir Dan Demobilisasi

1.Pembersihan sisa bahan/kotoran,

2.Demobilisasi peralatan dan personil.

Mengetahui / Menyetujui,Kolaka, 31 Maret 2015

Dibuat Oleh,

CV. TANETA

Pusat KolakaCV. TANETA

Pusat Kolaka

SUHARJO HESTY HAJRAWATI IDRIS ABBAS, ST

Direktur Staff Teknik

BAB III

PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN (METODE KERJA)

Berdasarkan tahapan / urutan kerja yang telah disusun pada bab sebelumnya, maka untuk memberikan pandangan sejauh mana tingkat penguasaan CV. TANETA terhadap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, berikut ini akan diuraikan mengenai metode kerja yang digunakan demi penyelesaian pekerjaan secara baik dan memenuhi standart/spesifikasi. Metode tersebut adalah sebagai berikut :

A. Tahap Persiapan

1. Koordinasi dengan instansi terkait

Pada tahap ini, kontraktor akan menugaskan personil yang akan ditugaskan dilapangan untuk melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan pihak direksi dan konsultan pengawas dalam upaya memperoleh data-data pendukung pelaksanaan fisik konstruksi. Data-data tersebut meliputi: Dokumen Kontrak,

Gambar Kerja,

Data pendukung lainnya.

2. Mobilisasi personil dan peralatan

Pada tahap ini kontraktor akan mengerahkan personil dan peralatan sesuai dengan usulan daftar personil dan peralatan lapangan. Sebelum mobilisasi team, pimpinan perusahaan cq. Direktur Teknik akan mengarahkan dan mempersiapkan surat tugas untuk masing-masing personil. Mobilisasi akan dilakukan dari kantor pusat kelokasi kegiatan pekerjaan. Untuk memudahkan

pelaksanaan koordinasi antar team, perusahaan akan mendukung segala fasilitas dan keperluan untuk kegiatan.3. Membuat barak kerja dan direksikeet,

4. Membuat papan nama proyek dan menyediakan air kerja,

5. Mengadakan pemeriksaan keadaan eksisting dan membuat dokumentasi 0% serta mengadakan penilaian atas ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya (rekayasa lapangan),6. Atas dasar diatas, membuat satu program terperinci untuk kepentingan pemeriksaan/pengambilan data lapangan tambahan yang masih diperlukan dalam menangani pelaksanaan fisik,7. Menyiapkan bahan-bahan, alat-alat serta tenaga kerja yang sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang ditargetkan dan bilamana perlu dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan,8. Melakukan pengukuran bersama 3 (tiga)

9. Menyiapkan kelengkapan administrasi yang diperlukan.

B. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Fisik Konstruksi

Untuk memberikan kemudahan dalam memberikan pemahaman, tahap ini kemudian dibagi kedalam beberapa urutan pelaksanaan yang dalam penilaian CV. TANETA dianggap sebagai urutan pelaksanaan yang terbukti efektif dan efisien berdasarkan pengalaman sebelumnya. Urutan tersebut meliputi :

1. Pekerjaan Saluran

1.1 Galian tanah Biasa

Sebelum dilakukan penggalian, pelaksana harus mengecek ketersediaan personil dan alat yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut. Pekerjaan galian dilaksanakan dengan cara manual, dengan menggunakan peralatan tukang batu dan melakukan penggalian dititik- titik yang ditentukan sesuai arahan konsultan pengawas dan mengacu pada gambar rencana yang tersedia. Elevasi galian ditunjukkan dalam gambar atau diberitahukan oleh Direksi. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, patok tanda galian (bouwplank) dipasang dengan teliti dan elevasinya diukur serta disetujui oleh Direksi. Pada bouwplank ini dituliskan elevasi-elevasi yang perlu serta titik as galian. Jarak bouwplank untuk struktur tidak boleh lebih dari 2 m.Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat sebagai tanah urug, maka segera

disingkirkan dari lokasinya. Kami sama sekali tidak diperkenankan menimbun tanah galian di jalan. Apabila galian itu memenuhi syarat sebagai tanah urug, maka penempatannya sementara menunggu digunakan harus diusahakan agar tidak mengganggu lalu lintas maupun lingkungan.

1.2 Urugan Tanah

pengurugan dilakukan dengan memakai tanah galian yang baik. Setiap lapis tidak melebih dari 20 cm dan tidak ada batu yang lebih besar dari2,5 cm. Tanah urug juga bersih dari bahan organik dan sisa

tumbuh-tumbuhan. untuk pemadatan digunakan stamper, timbris seberat 5 kg atau alat mekanik lainnya. Untuk menambah kepadatan.

1) Cara Mengurug Tanah

Pengurugan tanah dilakukan selapis demi selapis, dengan alat pemadatan pada setiap pemadatannya. Tebal maximal setiap pemadatan20 cm.

2) Kwalitas Tanah Urug

Tanah urug yang digunakan bersih dari bahan-bahan organik dan kotoran-kotoran lainnya.1.3 Urugan Pasir

Pekerjaan ini dilakukan setelah semua rangkaian galian tanah sesuai, pekerja melakukan pengurugan sepanjang galian dengan menggunakan pasir urug yang telah disediakan sebelumnya Urugan pasir dilakukan selapis demi selapis dan pemadatannya juga dilakukan selapis demi selapis, dimana tebal lapisan maksimal 20 cm. Setiap urugan pasir disiram dengan air hingga padat. Setiap tanah gembur yang dibuang diisi kembali dengan pasir hingga rata dan padat.adapun tebal urugan pasir disesuaikan dengan gambar kerja.1) Kwalitas Pasir Urug

pasir yang digunakan untuk pengurugan berkwalitas kadar lumpur tidak lebih dari 10%, tidak terkotori oleh benda-benda organik. Petunjuk ini tidak mengurangi tanggungjawab kami atas semua hasil pengurugan yang dilakukan.2) Kelebihan Pasir Urug

Kelebihan pasir setelah pengurugan selesai akan diangkat dari tempat-- tempat pekerjaan, dengan segala biaya ditanggung oleh kami .

1.4 Beton Tumbuk

Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Pasangan batu gunung dilaksanakan dan dilaksanakan setebal 5 cm sesuai dengan gambar kerja. Adapun bahan-bahan yang digunakan terdiri dari:a. Semen

1) Semen dari jenis Portland Cement sesuai persyaratan ASTM E-150 type

1 atau yang untuk pekerjaan khusus.

2) Dalam pengangkutan semen terlindungi dari hujan, dan kantong semen dalam keadaan tertutup rapat dan disimpan digudang dan dalam penempatan semen ditempatkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.b. Pasir (Agregat Halus)

Pasir yang digunakan bersih, keras, awet dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik, lumpur serta kotoran-kotoran lain.c. Kerikil/Batu Pecah (Agregat Kasar)

Kerikil/Batu Pecah keras, awet dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik lumpur serta kotoran - kotoran lain.d. Air untuk adukan bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, atau yang mempengaruhi daya lekat semen dan air. Untuk memakai pembuatan dan perawatan beton adalah air yang dapat diminum, bebas minyak, asam alkali, garam-garam dan bahan organik.

pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan material yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu material semen Portland, pasir beton, air, serta batu pecah yang sesuai standard. Semua material untuk beton disatukan

dan dicampur menggunakan Alat Bantu tukang dan sebauh beton molen yang disiapkan sebelumnya. Campuran yang digunakan adalah 1 : 3 : 5 dengan komposisi, 1 Semen, 3 Pasir, dan 5 Kerikil/ Split.1.5 Plat Beton Bertulang

a. Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan bekisting yang dilaksanakan atas petunjuk direksi dan konsultan pengawas;b. Material besi dipotong dan dibentuk sesuai pola, kemudian dirangkai dan

ditempatkan sesuai dengan dimensi dan perletakan pada gambar atau sesuai arahan pelaksana dan direksi;c. Setelah rangkaian besi terpasang sempurna, selanjutnya atas arahan pelaksana dan direksi, rangkaian besi diletakkan kedalam bekisting yang telah dibuat sebelumnya;d. Pengecoran akan dilaksanakan setelah rangkaian besi dan bekisting telah terpasang pada posisi yang benar;e. Sebelum pengecoran, adukan beton terlebih dahulu disiapkan.

Pembuatan adukan beton dilaksanakan oleh pekerja dengan perbandingan campuran untuk adukan beton sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi, gambar dan dokumen lelang;f. Pelaksanaan pengecoran dilakukan oleh tukang batu yang dibantu oleh sekelompok pekerja;g. Pada saat pengecoran dan beton masih dalam kondisi basah, sekelompok

pekerja akan melakukan penggetaran dengan menggunakan concrette vibrator dan dibiarkan selama batas waktu tertentu sampai umur beton dianggap cukup untuk memikul beban;h. Setelah umur beton dianggap cukup, bekisting kemudian dibuka dan selanjutnya diukur ketepatan dimensinya.

1.6 Pasangan Batu Gunung

a. Seluruh bahan dan material yang dibutuhkan terlebih dahulu dihadirkan kelapangan;b. Atas arahan pelaksana, kepala tukang bersama-sama dengan tukang batu

melaksanakan penentuan alur pondasi yang akan dibuat dengan cara merentangkan tali yang diikatkan pada papan bouwplank yang telah dipasang sebelumnya;c. Sekelompok pekerja akan melaksanakan pembuatan adukan yang akan digunakan dengan perbandingan sesuai yang dipersyaratkan dan atas monitoring pengawas dan direksi pekerjaan;d. Setelah adukan siap, tukang batu dibantu oleh pekerja Ialu menyusun

batu-batu tersebut lapis perlapis dengan ketentuan setiap sisi pertemuan batu harus dilapisi dengan adukan pasta semen yang berfungsi sebagai perekat batu-batu tersebut;e. Pemasangan batu terus dilaksanakan secara simultan hingga penampang pasangan telah dicapai atau telah sesuai dengan batas-batas rentangan tali yang telah dipasang sebelumnya;f. Pengukuran dimensi pasangan selanjutnya akan dilaksanakan oleh 3 (tiga) pihak untuk mengecek kembali. Hal ini akan dilaksanakan apabila seluruh pekerjaan pasangan batu telah selesai sepenuhnya.1.7 Plesteran

Plasteran dilakukan pada permukaan tembok untuk menutupi susunan batu yang Nampak dari dalam atau luar diplester dengan campuran1 Pc : 3 Psr dengan ketebalan 20 mm sesuai dengan gambar dimana

sebelum dilakukan terlebih dahulu permukaaan yang akan diplester dibasahi agar memudahkan ikatan mortal (campuran) dengan permukaan tersebut

menghindari kerusakan serta tidak terjadi penguapan yang terlalu banyak. Agar untuk mendapatkan hasil plesteran yang rata dan tegak lurus, maka pada saat pelaksanaannya menggunakan waterpass atau Mistar perata Yang kemudian diaci dengan menggunakan campuran semen dan air.1.8 Acian

Acian dilakukan pada permukaan tembok untuk menutupi plesteran yang masih kasar dengan campuran semen dan air. sebelum dilakukan terlebih dahulu permukaaan yang akan diaci dibersihkan dari kotoran- kotoran dan material organik agar memudahkan ikatan mortal (campuran) dengan permukaan tersebut menghindari kerusakan serta tidak terjadi penguapan yang terlalu banyak.

2. Pekerjaan Duiker

2.1 Galian tanah Biasa

Sebelum dilakukan penggalian, pelaksana harus mengecek ketersediaan personil dan alat yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut. Pekerjaan galian dilaksanakan dengan cara manual, dengan menggunakan peralatan tukang batu dan melakukan penggalian dititik- titik yang ditentukan sesuai arahan konsultan pengawas dan mengacu pada gambar rencana yang tersedia. Elevasi galian ditunjukkan dalam gambar atau diberitahukan oleh Direksi. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, patok tanda galian (bouwplank) dipasang dengan teliti dan elevasinya diukur serta disetujui oleh Direksi. Pada bouwplank ini dituliskan elevasi-elevasi yang perlu serta titik as galian. Jarak bouwplank untuk struktur tidak boleh lebih dari 2 m.Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat sebagai tanah urug, maka segera disingkirkan dari lokasinya. Kami sama sekali tidak diperkenankan menimbun

tanah galian di jalan. Apabila galian itu memenuhi syarat sebagai tanah urug, maka penempatannya sementara menunggu digunakan harus diusahakan agar tidak mengganggu lalu lintas maupun lingkungan.2.2 Urugan Tanah

pengurugan dilakukan dengan memakai tanah galian yang baik. Setiap lapis tidak melebih dari 20 cm dan tidak ada batu yang lebih besar dari2,5 cm. Tanah urug juga bersih dari bahan organik dan sisa tumbuh-tumbuhan. untuk pemadatan digunakan stamper, timbris seberat 5 kg atau alat mekanik lainnya. Untuk menambah kepadatan.3) Cara Mengurug Tanah

Pengurugan tanah dilakukan selapis demi selapis, dengan alat pemadatan pada setiap pemadatannya. Tebal maximal setiap pemadatan20 cm.

4) Kwalitas Tanah Urug

Tanah urug yang digunakan bersih dari bahan-bahan organik dan kotoran-kotoran lainnya.2.3 Urugan Pasir

Pekerjaan ini dilakukan setelah semua rangkaian galian tanah sesuai, pekerja melakukan pengurugan sepanjang galian dengan menggunakan pasir urug yang telah disediakan sebelumnya Urugan pasir dilakukan selapis demi selapis dan pemadatannya juga dilakukan selapis demi selapis, dimana tebal lapisan maksimal 20 cm. Setiap urugan pasir disiram dengan air hingga padat. Setiap tanah gembur yang dibuang diisi kembali dengan pasir hingga rata dan padat.adapun tebal urugan pasir disesuaikan dengan gambar kerja.

3) Kwalitas Pasir Urug

pasir yang digunakan untuk pengurugan berkwalitas kadar lumpur tidak lebih dari 10%, tidak terkotori oleh benda-benda organik. Petunjuk ini tidak mengurangi tanggungjawab kami atas semua hasil pengurugan yang dilakukan.4) Kelebihan Pasir Urug

Kelebihan pasir setelah pengurugan selesai akan diangkat dari tempat-- tempat pekerjaan, dengan segala biaya ditanggung oleh kami .2.4 Beton Tumbuk

Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Pasangan batu gunung dilaksanakan dan dilaksanakan setebal 5 cm sesuai dengan gambar kerja. Adapun bahan-bahan yang digunakan terdiri dari:e. Semen

3) Semen dari jenis Portland Cement sesuai persyaratan ASTM E-150 type

1 atau yang untuk pekerjaan khusus.

4) Dalam pengangkutan semen terlindungi dari hujan, dan kantong semen dalam keadaan tertutup rapat dan disimpan digudang dan dalam penempatan semen ditempatkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.f. Pasir (Agregat Halus)

Pasir yang digunakan bersih, keras, awet dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik, lumpur serta kotoran-kotoran lain.g. Kerikil/Batu Pecah (Agregat Kasar)

Kerikil/Batu Pecah keras, awet dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik lumpur serta kotoran - kotoran lain.

h. Air untuk adukan bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, atau yang mempengaruhi daya lekat semen dan air. Untuk memakai pembuatan dan perawatan beton adalah air yang dapat diminum, bebas minyak, asam alkali, garam-garam dan bahan organik.

pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan material yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu material semen Portland, pasir beton, air, serta batu pecah yang sesuai standard. Semua material untuk beton disatukan dan dicampur menggunakan Alat Bantu tukang dan sebauh beton molen yang disiapkan sebelumnya. Campuran yang digunakan adalah 1 : 3 : 5 dengan komposisi, 1 Semen, 3 Pasir, dan 5 Kerikil/ Split.2.5 Plat Beton Bertulang

i. Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan bekisting yang dilaksanakan atas petunjuk direksi dan konsultan pengawas;j. Material besi dipotong dan dibentuk sesuai pola, kemudian dirangkai dan ditempatkan sesuai dengan dimensi dan perletakan pada gambar atau sesuai arahan pelaksana dan direksi;k. Setelah rangkaian besi terpasang sempurna, selanjutnya atas arahan pelaksana dan direksi, rangkaian besi diletakkan kedalam bekisting yang telah dibuat sebelumnya;l. Pengecoran akan dilaksanakan setelah rangkaian besi dan bekisting telah

terpasang pada posisi yang benar;

m. Sebelum pengecoran, adukan beton terlebih dahulu disiapkan.

Pembuatan adukan beton dilaksanakan oleh pekerja dengan perbandingan campuran untuk adukan beton sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi, gambar dan dokumen lelang;

n. Pelaksanaan pengecoran dilakukan oleh tukang batu yang dibantu oleh sekelompok pekerja;o. Pada saat pengecoran dan beton masih dalam kondisi basah, sekelompok pekerja akan melakukan penggetaran dengan menggunakan concrette vibrator dan dibiarkan selama batas waktu tertentu sampai umur beton dianggap cukup untuk memikul beban;p. Setelah umur beton dianggap cukup, bekisting kemudian dibuka dan

selanjutnya diukur ketepatan dimensinya.

2.6 Pasangan Batu Gunung

g. Seluruh bahan dan material yang dibutuhkan terlebih dahulu dihadirkan kelapangan;h.Atas arahan pelaksana, kepala tukang bersama-sama dengan tukang batu melaksanakan penentuan alur pondasi yang akan dibuat dengan cara merentangkan tali yang diikatkan pada papan bouwplank yang telah dipasang sebelumnya;i. Sekelompok pekerja akan melaksanakan pembuatan adukan yang akan digunakan dengan perbandingan sesuai yang dipersyaratkan dan atas monitoring pengawas dan direksi pekerjaan;j. Setelah adukan siap, tukang batu dibantu oleh pekerja Ialu menyusun batu-batu tersebut lapis perlapis dengan ketentuan setiap sisi pertemuan batu harus dilapisi dengan adukan pasta semen yang berfungsi sebagai perekat batu-batu tersebut;k.Pemasangan batu terus dilaksanakan secara simultan hingga penampang pasangan telah dicapai atau telah sesuai dengan batas-batas rentangan tali yang telah dipasang sebelumnya;

l. Pengukuran dimensi pasangan selanjutnya akan dilaksanakan oleh 3 (tiga) pihak untuk mengecek kembali. Hal ini akan dilaksanakan apabila seluruh pekerjaan pasangan batu telah selesai sepenuhnya.2.7 Plesteran

Plasteran dilakukan pada permukaan tembok untuk menutupi susunan batu yang Nampak dari dalam atau luar diplester dengan campuran1 Pc : 3 Psr dengan ketebalan 20 mm sesuai dengan gambar dimana

sebelum dilakukan terlebih dahulu permukaaan yang akan diplester dibasahi agar memudahkan ikatan mortal (campuran) dengan permukaan tersebut menghindari kerusakan serta tidak terjadi penguapan yang terlalu banyak. Agar untuk mendapatkan hasil plesteran yang rata dan tegak lurus, maka pada saat pelaksanaannya menggunakan waterpass atau Mistar perata Yang kemudian diaci dengan menggunakan campuran semen dan air.2.8 Acian

Acian dilakukan pada permukaan tembok untuk menutupi plesteran yang masih kasar dengan campuran semen dan air. sebelum dilakukan terlebih dahulu permukaaan yang akan diaci dibersihkan dari kotoran- kotoran dan material organik agar memudahkan ikatan mortal (campuran) dengan permukaan tersebut menghindari kerusakan serta tidak terjadi penguapan yang terlalu banyak.

Pelaksanaan pembersihan akhir dan demobilisasi termasuk didalamnya menyingkirkan kotoran-kotoran sisa material, puing-puing serta demobilisasi personil dan peralatan.

Kolaka, 31 Maret 2015

Mengetahui / Menyetujui, Dibuat Oleh,

CV. TANETA CV. TANETA

Pusat Kolaka Pusat Kolaka

SUHARJO HESTY HAJRAWATI IDRIS ABBAS, ST

Direktur Staff TeknikC.Tahap Pembersihan Akhir dan Demobilisasi

BAB IV

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Guna melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula pada SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Tahun Anggaran 2015 yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dari penyelenggaraan pembangunan. Berdasarkan urutan kegiatan yang telah dibuat sebelumnya selanjutnya CV. TANETA membuat suatu program pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dapat mengakomodir seluruh tahapan kegiatan secara sempurna dan menciptakan hasil pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan dengan jangka waktu seperti yang telah ditentukan.

Kebutuhan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan setiap urutan pekerjaan secara jelas akan diuraikan pada dalam bentuk CURVE S sebagaimana tercantum pada tabel 4.1Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan pada lembar lampiran, namun untuk memberikan

gambaran umum, CV. TANETA akan menguraikannya sebagai berikut:

A. Tahap Persiapan

Total waktu efektif yang diperlukan untuk tahap persiapan mencapai 14 (empat belas) hari kalender, mengingat adanya beberapa scope pekerjaan yang dilaksanakan secara beriringan.B. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Fisik Konstruksi

Total waktu efektif yang diperlukan untuk tahap pembangunan fisik konstruksi adalah 100 (Seratus) hari kalender, mengingat adanya beberapa scope pekerjaan yang dilaksanakan secara beriringan.

Total waktu efektif yang diperlukan untuk tahap Pembersihan akhhir dan demobilisasi dijadwalkan selama 6 (enam) hari kalender, mengingat jarak antara basecamp kantor dan lokasi proyek yang cenderung jauh.

Demikian sekilas uraian singkat mengenai alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula yang berlokasi di Kolaka dengan total waktu seluruhnya yaitu selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender.

Kolaka, 31 Maret 2015

Mengetahui / Menyetujui, Dibuat Oleh,

CV. TANETA CV. TANETA

Pusat Kolaka Pusat Kolaka

SUHARJO HESTY HAJRAWATI IDRIS ABBAS, ST

Direktur Staff TeknikC.Tahap Pembersihan Akhir dan Demobilisasi

BAB V

JENIS, KAPASITAS, KOMPOSISI DAN JUMLAH PERALATAN

Peralatan merupakan hal yang sangat penting artinya dalam menunjang seluruh kegiatan untuk pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Ruang Bersalin Puskesmas Baula pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2015.

Adapun jenis dan kapasitas peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, diuraikan dalam table 5.1 Daftar Peralatan Yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan ini tersaji pada lembar lampiran.

Dalam daftar peralatan tersebut, juga telah memperhitungkan komposisi dan jumlah yang paling sesuai dalam upaya melaksanakan pekerjaan yang efektif dan efisien serta tepat waktu dan tepat guna.

Kolaka, 31 Maret 2015

Mengetahui / Menyetujui, Dibuat Oleh,

CV. TANETA CV. TANETA

Pusat Kolaka Pusat Kolaka

SUHARJO HESTY HAJRAWATI IDRIS ABBAS, ST

Direktur Staff Teknik

BAB VI

DAFTAR PERSONIL INTI

6.1 KEBUTUHAN PERSONIL INTI

Personil yang akan ditugaskan untuk pekerjaan tersebut adalah tenaga-tenaga yang sudah berpengalaman pada bidangnya masing-masing dengan kualifikasi pendidikan sesuai dengan ketetapan didalam Dokumen Pemilihan. Sedangkan persyaratan lainnya yang akan dipenuhi oleh personil inti adalah sebagai berikut: Personil yang professional dan mempunyai kemampuan untuk bekerja keras.

Sehat jasmani dan rohani untuk bekerja baik di kantor maupun di lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuai dengan bidang masing-masing. Bisa bekerjasama dengan sesama anggota tim dan seluruh instansi/lembaga yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan ini. Mampu berkomunikasi dan beradaptasi didaerah tugasnya.

Mampu menyusun laporan dengan sistematik.

Mampu menjelaskan disiplin ilmunya sesuai bidang tugas yang diembannya. Komunikasi atau hubungan yang bersifat terbuka dan konstruktif antar tim konsultan dan pemberi pekerjaan, akan menjamin kelancaran penyelesaian tugas, dan pada gilirannya akan memperoleh pencapaian tugas yang optimal. Setiap pemecahan masalah yang mungkin timbul akan diselesaikan dengan prinsip kerja sama positif dan konstruktif antar tim pelaksana dengan tim direksi dan konsultan pengawas. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam dokumen pemilihan dan hasil analisis teknis CV. TANETA.,

6.2 KUALIFIKASI TENAGA INTI

Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, perlu didukung oleh tim terpadu yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu.Adapun kualifikasi dari masing-masing tenaga inti yang diharapkan dalam Dokumen

Pemilihan adalah sebagai berikut :

a. General Manager (GM) 1 Orang : Lulusan perguruan tinggi negeri atau Sekolah Menengah Atas yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi kualifikasi pendidikan minimal Diploma III/SMA dengan pengalaman jabatan minimal 2 tahun dan pekerjaan 5 tahun.b. Pelaksana 1 Orang : Mempunyai sertifikat keahlian diterbitkan oleh Lembaga

yang berwenang untuk itu, Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi kualifikasi pendidikan minimal Diploma III (DIII) Teknik Sipil/SMK Bangunan, dengan pengalaman kerja dibidang Pelaksana Pekerjaan Sipil minimal 5 (Lima) Tahun dan pengalaman jabatan selama 2 (Dua) Tahun .c. Pengawas Lapangan 1 Orang : lulusan sekolah menengah kejuruan jurusan bangunan (STM Sipil) dengan pengalaman kerja dibidang Pekerjaan Sipil minimal 5 (Lima) Tahun, dan pengalaman jabatan 2 (Dua) Tahun.d. Tenaga Administrasi 1 Orang : Kualifikasi pendidikan minimal lulusan sekolah

menengah umum/sederajat jurusan administrasi dengan pengalaman kerja dibidang administrasi minimal 5 (Lima) Tahun dan pengalaman jabatan selama2 (Dua) Tahun.

Uraian lengkap mengenai kualifikasi tenaga inti yang dipergunakan dalam pekerjaan ini dapat dilihat pada tabel 6.1 Daftar Personil Yang Akan Ditugaskan Dilapangan pada lembar lampiran.

6.3 LINGKUP TUGAS MASING-MASING PERSONIL INTI

Masing-masing personil dalam melaksanakan tugasnya harus mengetahui dengan jelas dan pasti hal yang menjadi tanggung jawabnya, maka untuk menghindari miss understanding dan menyamakan persepsi antar personil, berikut ini akan di uraikan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil:a. General Manager/GM

Bertanggung jawab kepada Project Manager maupun Pengguna Jasa atas kelancaran dan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan. General Manager akan mengatur secara menyeluruh aktivitas proyek, baik yang bersifat teknis maupun administrasi secara profesional.Lingkup tugas General Manager adalah sebagai berikut :

1) Melakukan fungsi koordinasi dan supervisor/pengawas internal tim kerja untuk seluruh rangkaian pekerjaan, baik pekerjaan lapangan maupun pekerjaan pengurusan administrasi dan kantor.2) Memberi petunjuk dan pengarahan kepada masing-masing anggota tim sesuai dengan bidang tugasnya.3) Meneliti kembali kondisi lapangan dengan melakukan rekayasa lapangan

dan selanjutnya menyusun program kerja lapangan berdasarkan kondisi tersebut.4) Melakukan mekanisasi kerja eksternal yang menyangkut tindakan diskusi

atau rapat dengan pihak konsultan supervisi dan pengguna jasa untuk kemudian diteruskan sebagai bahan arahan kerja semua tim.

5) Membuat Laporan Kemajuan Fisik Bulanan berdasarkan laporan mingguan dan harian yang telah dibuat sebelumnya oleh pelaksana.6) Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus (day-to-day) dan koordinatif.b. Pelaksana

Bertanggung jawab secara teknis dan administratif kepada General manager atas seluruh kegiatan yang tekait dengan aspek teknis kerja lapangan dan kualitas hasil pekerjaan.Lingkup tugas Pelaksana adalah sebagai berikut :

1) Melakukan analisis dan menetapkan metode pelaksanaan yang akan digunakan, kemudian menyiapkan requet sheet/lembar kerja untuk mendapatkan persetujuan dari direksi dan konsultan pengawasa;2) Melakukan pemeriksaan bahan/material dilaboratorium dan memberikan jaminan kualitas terhadap bahan yang dipakai;3) Membantu General Manager saat melakukan mekanisasi kerja eksternal yang menyangkut tindakan diskusi atau rapat dengan pihak pengguna jasa dalam kaitannya dengan aspek teknik kerja lapangan dan kualitas bahan / hasil pekerjaan;4) Melakukan koordinasi dan konfirmasi kepada direksi teknis konsultan supervisi dilapangan;5) Memantau aktivitas kinerja dilapangan setiap saat serta memberikan

pengarahan kepada tim kerja lapangan mengenai mekanisme/prosedur kerja dan bentuk/dimensi bangunan yang benar dengan mengacu terhadap gambar kerja, spesifikasi teknis dan petunjuk/arahan direksi lapangan/konsultan supervisi.

6) Memerintahkan pengawas dan tim kerja lapangan lainnya untuk melakukan hal-hal teknis tertentu demi terciptanya hasil pekerjaan yang sesuai spesifikasi.7) Menghentikan sementara aktivitas kerja lapangan pada kondisi tertentu

yang memang mengahruskan untuk penghentian tersebut karena dinilai dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau terjadi penyimpangan terhadap prosedur kerja atau pekerjaan yang dilaksanakan tidaak sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.8) Memerintahkan kepada tim kerja lapangan untuk membongkar dan/atau memperbaiki hasil kerja yang tidak sesuai serta membuat laporan mengenai perbaikan tersebut kepada General Manager guna pengambilan kebijakan selanjutnya.9) Membuat laporan kemajuan pekerjaan fisik periode harian dan mingguan berdasarkan realisasi lapangan.10) Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus (day-to-day) dan koordinatif.c. Pengawas

Bertanggung jawab secara teknis dan administratif kepada Pelaksana atas seluruh aspek yang tekait dengan persediaan material / stok logistic yang akan digunakan dilapangan.Lingkup tugas Pengawas adalah sebagai berikut :

1) Membuat daftar permintaan bahan/material yang akan digunakan dilapangan sesuai petunjuk dari pelaksana;2) Mencatat jenis dan kuantitas material/bahan yang masuk dan keluar

ataupun material yang diterima atau ditolak oleh direksi lapangan dan konsultan supervisi dalam setiap hari;

3) Membantu pelaksana memantau aktivitas kerja lapangan ataupun memberi petunjuk kepada pekerja mengenai teknis kerja lapangan berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja.4) Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus (day-to-day) dan

koordinatif.

d. Tenaga Administrasi

Bertanggung jawab kepada General Manager atas seluruh pekerjaan yang terkait dengan aspek pengurusan adminitrasi dan keuangan.Lingkup tugas Tenaga Administrasi adalah sebagai berikut :

1) Membantu General manager dalam melakukan pengurusan administrasi perusahaan meliputi : pengurusan administrasi untuk penerbitan SPMK, SPL dan lain-lain.2) Membantu General Manager membuat administrasi untuk keperluan pencairan keuangan;3) Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus (day-to-day) dan koordinatif.

Kolaka, 31 Maret 2015

Mengetahui / Menyetujui, Dibuat Oleh,

CV. TANETA CV. TANETA

Pusat Kolaka Pusat Kolaka

SUHARJO HESTY HAJRAWATI IDRIS ABBAS, ST

Direktur Staff Teknik

BAB VII SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis yang digunakan dalam pekerjaan ini meliputi semua standar yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang. Meskipun demikian, ada baiknya apabila pada bab ini perusahaan kami menguraikan beberapa hal penting terkait spesifikasi teknis yang dipakai sebagai gambaran tingkat pemahaman mengenai substansi pekerjaan yang akan dilaksanakan.Hal-hal penting yang terkait dengan spesifikasi teknis pelaksanaan yang akan diterapkan dalam pekerjaan ini mencakup garis besar item pekerjaan, meliputi :

A. Galian Tanah

1. Elevasi galian sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau diberitahukan oleh

Direksi;

2. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, patok tanda galian (bouwplank) harus dipasang dengan teliti dan elevasinya diukur serta disetujui oleh Direksi;3. Pada bouwplank ini dituliskan elevasi elevasi yang perlu serta titik as galian. Jarak

bouwplank untuk struktur tidak boleh lebih dari 2 m;

4. Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat sebagai tanah urug, maka harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan;5. Kontraktor sama sekali tidak diperkenankan menimbun tanah galian di jalan;

6. Apabila galian itu memenuhi syarat sebagai tanah urug, maka penempatannya sementara menunggu digunakan harus diusahakan agar tidak mengganggu lalu lintas maupun lingkungan.

B. Urugan Tanah

1. Kwalitas Tanah Urug

Tanah urug yang digunakan harus bersih dari bahan bahan organik dan kotoran kotoran lainnya.2. Cara Mengurug Galian

a. Pengurugan tanah harus dilakukan selapis demi selapis, dengan alat pemadatan pada setiap pemadatannya;b. Tebal maximal setiap pemadatan 20 cm;

c. Pekerjaan urug tanah yang dilakukan tidak memenuhi persyaratan sehingga mengakibatkan permukaan tanah turun kembali, harus diulang segera, dan jika diperlukan urugan harus diulang berkali kali, sampai dengan permukaan yang diminta pada gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk Direksi.

C. Urugan Pasir

1. Urugan pasir dilakukan selapis demi selapis dan pemadatannya juga dilakukan selapis demi selapis, dimana tebal lapisan maksimal 20 cm;2. Setiap urugan pasir disiram dengan air hingga padat;

3. Setiap tanah gembur yang dibuang diisi kembali dengan pasir hingga rata dan padat.

D. Pekerjaan Beton Tumbuk

Semua bahan yang akan dipakai harus disetujui oleh Direksi. Bahan-bahan yang tidak disetujui Direksi harus disingkirkan dari lapangan.

i. Semen

1) Semen yang dipakai harus semen Portland dari jenis yang disetujui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Beton Indonesia.2) Semen harus dari jenis Portland Cement sesuai persyaratan ASTM E-150 type 1 atau yang untuk pekerjaan khusus. Agregat semen harus memenuhi persyaratan ASTM E - 33 (spesifikasi untuk agregat beton).3) Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan, dan kantong semen dalam keadaan tertutup rapat dan harus disimpan digudang dan dalam penempatan semen sedapat mungkin ditempatkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.4) Semen harus bersifat kekal bersih, tidak mengandung bahan-bahan yang merusakkan kwalitas dan kuantitasnya.j. Agregat

Agregat, harus keras, bersifat kekal bersih, tidak mengandung bahan-bahan yang merusakan kualitasnya. Agregat dalam segala hal harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam PBI 1971 / SKSNI 2002.Sehubungan dengan ketentuan tersebut, maka Kontraktor diwajibkan menyediakan saringan sehingga agregat campuran dihasilkan oleh saringan sesuai dengan peraturan, petunjuk selanjutnya akan diberikan pada saat pelaksanaan.1) Pasir (Agregat Halus)

Pasir harus bersih, keras, awet dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik, lumpur serta kotoran-kotoran lain dan sesuai dengan persyaratan PBI - 71.Gradasi Agregat Halus yang di syaratkan adalah sebagai berikut:

Ukuran Saringan Prosentase Sisa di atas

Saringan

4. mm

1. mm

0,25 mm

Minimum 2 % Minimum 10 %(80-95)%

2) Kerikil/Batu Pecah (Agregat Kasar)

Kerikil/Batu Pecah harus keras, awet dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik lumpur serta kotoran - kotoran lain sesuai persyaratan P131 - 71.Gradasi Agregat Kasar yang disyaratkan adalah sebagai berikut :

Ukuran Saringan Prosentase Sisi di atas Saringan

31,5 mm 0%

4 mm (90-98)% Selisih antara sisa - sisa Maks 60 % Kumulatifdi atas 2 ayakan yang berurutan Min 10 %

k. Cetakan Beton

1) Direksi harus menunjukkan jenis kayu yang akan dipergunakan untuk

Cetakan beton.

2) Semua Cetakan beton harus menggunakan kayu-kayu atau papan yang berkwalitas baik. Untuk menghendaki ketebalan cetakan yang sama dan rapi dianjurkan untuk memakai multipleks dengan rangka penguat kayu/perancah kelas III yang disesuaikan penggunaannya.3) Cetakan harus dibuat dan disanggah sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kerusakan-kerusakan dan dapat mempermudah

penumbukan pada waktu pemadatan adukan mortal beton tanpa merusak konstruksi.4) Cetakan harus dengan berbagai bentuk, bidang-bidang batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar atau seperti ditetapkan oleh direksi. Rencana cetakan harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab kontraktor terhadap keserasiannya pada bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan, yang mungkin dapat timbul pada waktu pemakaian.5) Sewaktu-waktu direksi dapat menolak sesuatu bagian dari bentuk yang

tidak dapat diterima dan dalam segi apapun kontraktor harus dengan segera membongkar bentuk yang ditolak dan menggantinya atas bebannya sendiri.l. A i r

1) Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, atau yang mempengaruhi daya lekat semen dan air. Untuk memakai pembuatan dan perawatan beton adalah air yang dapat diminum, bebas minyak, asam alkali, garam-garam dan bahan organik.2) Apabila terdapat keragu-raguan mengenai kwalitas air, Kontraktor

diharuskan untuk mengirimkan contoh air itu kelaboratorium sampai seberapa jauh air mengandung zat - zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal yang demikian pekerjaan beton harus dihentikan sampai didapat keputusan yang pasti mengenai air yang dapat dipakai untuk Konstruksi Beton, dan bagaimanapun juga

penghentian pekerjaan ini tidak membebaskan Kontraktor dari waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan yang telah ditetapkan.3) Apabila pemeriksaan contoh air tidak dilakukan, maka hal keraguan-raguan mengenai air harus diadakan percobaan perbandingan antara kekuatan tekan mortar dengan memakai air pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit 90 % dari kekuatan yang dipersyaratkan dalam PBI1971 sesuai dengan mutu beton yang bersangkutan.

E. Plat Beton Bertulang

1. Semua bahan yang akan dipakai meliputi semen, pasir beton, kerikil/batu pecah dan besi tulangan harus sesuai spesifikasi teknis yang telah disyaratkan dalam dokumen pengadaan dan harus mendapat persetujuan dari direksi;2. Anyaman besi harus kokoh sehingga tidak berubah tempat selama pengecoran;

3. Cetakan beton harus dibuat sesuai persyaratan yang tercantum dalam dokumen pengadaan;4. Selimut beton harus tebal, dan untuk itu harus dibuat ganjal ganjal (bahu beton) dari semen pasir campuran 1 : 2 dengan ukuran ukuran tertentu yang diinginkan dan sesuai dengan petunjuk Direksi;5. Besi tulangan harus disatukan satu sama lain dengan menggunakan kawat kecuali jika Direksi menginstruksikan menggunakan las;6. Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah

atau bergeser pada waktu digetarkan dan bilamana diperlukan maka perlu pengukuran beton terhadap ukuran yang ditentukan;7. Hubungan pada setiap bangunan konstruksi harus dipasang stek beton pada setiap

jarak 75 cm digunakan sebagai pengikat antara sloof dan pondasi, kolom yang tertanam pada pondasi dan stek antara kolom dan pasangan kusen atau batu bata

atau antara ringbalk dengan pasangan batu bata dalam hal ini dapat dilihat detailnya sesuai gambar;8. Sebelum melaksanakan pengecoran, maka Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi dibuktikan dengan Berita acara persetujuan pengecoran;9. Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus dicek terhadap kelurusan baik secara vetikal maupun secara horisontal, harus bebas dari kotoran serta harus disiram dengan air sampai merata;10. Bilamana pengecoran tidak menggunakan mesin penggetar yang dapat diperlukan pada waktu pengecoran secara manual adalah bambu /kayu bulat dan pemadatan secara manual adalah bambu/kayu bulat dan pemadatan secara perlahan pada campuran beton;11. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali pembuatan adukan sisa adukan yang mengeras tidak diperkenankan dipakai;12. Pembongkaran bekisting baru dapat diperbolehkan setelah beton mengalami

periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atau dengan izin direksi.

F. Pasangan Batu Gunung

1. Batu yang digunakan adalah batu belah, batu kali atau batu gunung berdiameter besar maksimal 30 cm dengan 3 bidang pecah (kecuali gambar rencana menyatakan lain), bersifat keras, tidak menunjukkan gejala lapuk karena cuaca, berukuran seragam, bersih dari sampah sampah yang dapat mengurangi daya ikat semen;2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu harus dibuat profil profil dari kayu bambu dengan bentuk ukuran dan peil sebagaimana yang ditentukan dalam gambar;3. Adukan semen menggunakan campuran 1 Pc : 4 Psr;

4. Pada pemasangan pondasi yang terpaksa dihentikan harus diusahakan ujung perhentiannya bergigi, sehingga pada penyambungan berikutnya terdapat ikatan yang kuat dan sempurna;5. Tidak diperbolehkan adanya rongga/celah yang kosong dalam pasangan

pondasi;

6. Bentuk pasangan pondasi batu harus sesuai dengan gambar rencana dengan diberi adukan pengikat minimum 1 Pc : 4 Psr, kecuali untuk pondasi yang dalam gambar diberi tanda trasram.G. Pasangan Plesteran dan Acian

1. Seluruh bahan yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan bahan yang tercantum dalam dokumen pengadaan;2. Sebelum diplester, pasangan harus dibasahi terlebih dahulu supaya plesteran dapat melekat dengan sempurna;3. S e b e l u m p l e ste r a n k e r i ng b e tu l , d a p a t d i l a k u k a n P e ng a c i a n te m b o k

b a g i a n d a l a m d e ng a n c a m p u r a n : 1 P c : 8 P c pu ti h a ta u A P l u s. Di a c i d a n d i g o so k h i ng g a p e r - m u k a a nnya l i c i n d a n r a ta , u ntu k te m b o k b a g i a nl u a r d i a c i d e ng a n a d o n a n P o r tl a nd C e m e n .

Kolaka, 31 Maret 2015

Mengetahui / Menyetujui, Dibuat Oleh,

CV. TANETA CV. TANETA

Pusat Kolaka Pusat Kolaka

SUHARJO HESTY HAJRAWATI IDRIS ABBAS, ST

Direktur Staff Teknik