DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami...

60

Transcript of DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami...

Page 1: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga
Page 2: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga
Page 3: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

DAFTAR ISIWarta anggaran | 23 Tahun 2012

LAPORAN UTAMA

LAPORANKHUSUS

Mencermati Kesiapan IndonesiaMenghadapi Krisis Ekonomi Global

LAPORAN UTAMA 5

LAPORAN KHUSUS 9

PERENCANAAN ANGGARAN 13

PNBP 26

PROFIL 30

BERITA 34

LIPUTAN 36

RENUNGAN 46

ENGLISH CORNER 48

INTERMEZO 49

POJOK FOTO 51

KALEIDOSKOP 53

PERISTIWA 58

5Berdasarkan data historis khususnya pada triwulan III 2011, seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup tinggi dan cenderung terkoreksi negatif tidak terkecuali Indonesia. Selama periode triwulan III 2011, Indeks Harga Saham Gabungan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Bab II Mengenai Kekuasaan Keuangan Negara, Pasal 6 mengatur bahwa “Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan Kekuasaan tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan, ...

9Penerapan Klasifikasi Dalam PenyusunanRKA-K/L

PROFILE DUTA SPAN (2) :Perlu Komitmen dan Kerjasama

Yang Nyata dan Sungguh-Sungguh Agar SPAN Dapat

Berhasil

30CRA (Change Readiness Assessment)

II merupakan salah satu tools yang berbentuk survey untuk melihat

kesiapan para pegawai DJA dalam menerima perubahan terkait

implementasi SPAN. Partisipasi para pegawai dalam CRA II dapat dijadikan

parameter untuk melihat seberapa jauh komitmen para pegawai untuk

mendukung implementasi SPAN

Redaksi menerima kritik saran, pertanyaan, atau sanggahanterhadap masalah-masalah yang berkait dengan keuangan sektor publik

Page 4: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Salam Redaksi

Edisi 23 Tahun 2012

PENGARAHDirektur Jenderal Anggaran

PENANGGUNG JAWABSekretaris Ditjen Anggaran

REDAKTURMeriyam Megia Shahab

REDAKTUR PELAKSANAI.G.A Krisna Murti - Agus Kuswantoro

Puji Wibowo - Afrizal - Triana AmbarsariRini Ariviani - Asrukhil Imro - Mujibuddawah

Eko Widyasmoro - Sunawan Agung S. - Achmad Zunaidi - Arief Masdi - Sudadi

DESAIN GRAFIS DAN FOTOGRAPHERDana Hadi

Mujono Basuki

KEUANGANNiken Ajeng Lestari

TATA USAHA DAN DISTRIBUSIIhsan MaulanaEko Prasetyo

ALAmATGedung Sutikno Slamet Lt. 11

Jl. Dr. Wahidin No.1Jakarta 10710

Telepon : (021) 3435 7505

Redaksi menerima artikel untuk dimuat dalam majalah ini. Artikel ditulis dalam huruf Arial 11 spasi 1.5 maksimal 5 hal. Artikel dapat dikirimke [email protected] majalah tidak mencerminkan kebijakan Direktorat Jenderal Anggaran

Apabila ditanya apa resolusi anda

dalam menghadapi hari yang baru di

tahun yang baru, jawabannya pasti

semua ingin menjadi lebih baik dari hari

dan tahun sebelumnya. Pun apabila

kami - team Majalah Warta Anggaran -

ditanya tentang resolusi 2012 jawabnya

adalah bisa memberikan informasi

penganggaran bagi pembacanya. Berat

memang, tapi memang itu harus terus

diupayakan agar kebijakan-kebijakan

penganggaran dapat disampaikan

kepada sebanyak-banyaknya pihak yang

membutuhkan informasi.

Tahun 2011 merupakan tahun

yang penuh dinamika terutama dalam

penyusunan APBN 2012. Rapat-

rapat pembahasan APBN 2012 yang

dilakukan Pemerintah dengan DPR

dilakukan secara terbuka sehingga

masyarakat luas mengetahui apa

yang terjadi dalam pembahasan

APBN. Hal ini dilakukan semata-

mata demi terwujudnya transparansi

dan akuntabilitas dalam pengelolaan

anggaran Negara.

Hal penting lainnya adalah

dimasukkannya pasal yang mengatur

bagaimana penyelesaian krisis dalam

UU APBN. Hal ini sebagai bukti bahwa

setiap saat Pemerintah melakukan

perbaikan terus menerus agar kualitas

APBN semakin meningkat dari waktu

ke waktu.

Guna memuaskan para pembaca

maka kami berupaya memperbaiki

kualitas majalah baik dari sisi

penampilan maupun informasi yang

akan disajikan kepada pembaca. Untuk

itu, mulai edisi 23 tahun 2011 kami

menambahkan rubrik baru : Pojok

Photographi. Rubrik ini akan berisi

tips, triks dan pengetahuan seputar

photographi serta foto-foto terbaik

hasil karya pegawai DJA.

Tentu untuk lebih memuaskan para

pembaca Warta Anggaran, kami tidak

lantas berpuas diri atas apa yang telah

kami perbuat di tahun 2011. Kami

akan terus berupaya memperbaiki

Warta Anggaran baik dari sisi desain

layout maupun content. Oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan saran

dan masukan dari para pembaca

untuk mewujudkan Warta Anggaran

yang lebih bisa diterima di hati

para pembaca. Saran dan masukan

dapat disampaikan ke redaksi Warta

Anggaran : [email protected].

Kami sangat berharap agar majalah

Warta Anggaran dapat dijadikan salah

satu referensi di bidang penganggaran.

Akhirnya, selamat menikmati majalah

Warta Anggaran, semoga dapat

menambah wawasan dan pengetahuan

para pembaca. Salam.

Hormat kami,

Redaktur

4 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 5: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 5

LAPO

RAN

UTAM

A

Mencermati Kesiapan IndonesiaMenghadapi Krisis Ekonomi Global

LAPO

RAN

UTAM

A

Page 6: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Krisis utang dan fiskal di kawasan

Eropa dan Amerika Serikat yang

tak kunjung terselesaikan telah

memicu kekhawatiran akan kembalinya

krisis perekonomian global. Memburuknya

kondisi perekonomian di kawasan

Eropa yang dipicu risiko gagal bayar

Yunani mengakibatkan penurunan rating

utang beberapa negara Eropa lainnya,

bahkan berujung pada pengunduran

diri beberapa kepala pemerintahan.

Sementara itu, Amerika Serikat saat ini

sedang menghadapi resesi ekonomi

sebagai dampak permasalahan fiskal dan

pelemahan di sektor industri. Berbagai

analisis menyatakan bahwa berlarut-

larutnya penanganan krisis di Eropa dan

Amerika Serikat berpotensi menyebabkan

perlambatan perekonomian global

sebagaimana krisis tahun pada tahun

2008-2009.

Jika terjadi gejolak pada perekonomian

global maka dampaknya secara langsung

akan ditransmisikan ke suatu negara

melalui jalur pasar keuangan. Krisis Eropa

dan Amerika Serikat yang terjadi saat

ini telah menyebabkan pasar keuangan

di seluruh negara bergejolak. Gejolak

tersebut timbul karena aksi penarikan

modal oleh investor sebagai akibat

meningkatnya sentimen negatif pasar akan

risiko investasi, terutama sejak peringkat

utang Amerika Serikat diturunkan dan

Yunani berisiko gagal bayar..

Berdasarkan data historis khususnya pada

triwulan III 2011, seluruh bursa saham di

dunia, mengalami volatilitas yang cukup

tinggi dan cenderung terkoreksi negatif

tidak terkecuali Indonesia. Selama periode

triwulan III 2011, Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) sempat mengalami

pelemahan yang cukup tajam yaitu sebesar

8,7% meskipun pelemahan tersebut tidak

seburuk pelemahan yang terjadi pada

bursa saham negara-negara kawasan (lihat

Grafik 1). Di pasar Surat Berharga Negara

(SBN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

juga terjadi aksi jual yang cukup besar

khususnya selama bulan September 2011.

Tercatat pada

bulan September,

asing menjual

kepemil ikannya

pada SBN

sebesar Rp29,3

triliun dan pada

SBI Rp13,9 triliun

(lihat Grafik 2).

Jumlah tersebut

merupakan aksi

jual terbesar

s e p a n j a n g

berjalannya tahun

2011.Selanjutnya, dampak krisis ekonomi

global juga akan menyebar ke negara-

negara di berbagai kawasan melalui jalur

perdagangan. Krisis

Amerika Serikat

dan Eropa saat

ini, diperkirakan

akan berdampak

pada pelemahan

perekonomian global

dan selanjutnya

akan mengganggu

p e r t u m b u h a n

e k o n o m i

n e g a r a - n e g a r a

di dunia khususnya dari sisi ekspor.

Data perekonomian dunia terakhir

menunjukkan bahwa indikasi perlambatan

ekonomi di berbagai kawasan sudah

tampak sejak kuartal II tahun 2011,

terutama di negara-negara maju (lihat

Grafik 3). Terkait dengan hal tersebut IMF

telah menurunkan proyeksi pertumbuhan

ekonomi di berbagai negara termasuk

Indonesia (lihat Tabel 1).

Sebagai negara dengan sistem

perekonomian terbuka, Indonesia

tentunya tidak dapat menghindar dari

dampak negatif krisis perekonomian

global mengingat perekonomian Indonesia

saat ini sangat terkait dengan rantai

perdangan dunia. Itulah sebabnya IMF

turut menurunkan target pertumbuhan

ekonomi Indonesia pada tahun 2011

menjadi 6,2 persen dan 6,4 persen pada

tahun 2012. Hal ini menjadi perhatian

setiap negara dalam rangka mengantisipasi

dampak yang ditimbulkan. Lantas sejauh

manakah kesiapan Indonesia dalam

menghadapi ancaman krisis ekonomi ke

depan?

Indonesia saat ini dinilai relatif lebih siap

menghadapi dampak krisis ekonomi

global. Optimisme tersebut antara lain

dapat ditunjukkan oleh fundamental

perekonomian Indonesia yang cukup

baik, serta ditunjang dengan kondisi

politik yang stabil. Pemerintah juga telah

menyiapkan langkah-langkah antisipasi

K

-14.6

-25.1

-25.4

-12.7

-8.7

-26.5

-11.4

-18.4

-23.1

-30.0 -25.0 -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0

Cina

Perancis

Jerman

India

Indonesia

Italia

Jepang

AS

EU

Persen (%)

Grafik 1. Koreksi Bursa Saham Di Dunia, Juli - September 2011

Sumber: CEIC, diolah (2011)

-29.29

-13.88

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

Jan

10

Fe

b 1

0

Ma

r 1

0

Ap

r 1

0

Ma

y 1

0

Jun

10

Jul 1

0

Au

g 1

0

Se

p 1

0

Oct

10

No

v 1

0

De

c 1

0

Jan

11

Fe

b 1

1

Ma

r 1

1

Ap

r 1

1

Ma

y 1

1

Jun

11

Jul 1

1

Au

g 1

1

Se

p 1

1

Oct

11

(Rp

tri

liu

n)

Grafik 2. Net Foreign Buying (SBN dan SBI)

SBI SBN

Sumber: Bloomberg, diolah

6 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

LAPO

RAN

UTAM

AM

ence

rmati

Kes

iapan

Indo

nesia

Men

ghad

api K

risis

Ekon

omi

Page 7: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

dalam menghadapi krisis ekonomi global

ke depan.

Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat

Fundamental ekonomi Indonesia pada

tahun 2011 memperlihatkan ketahanan

yang cukup baik sebagai modal utama

dalam menghadapi krisis ke depan. Kuatnya

fundamental perekonomian Indonesia

saat ini dapat ditunjukkan oleh beberapa

indikator terkini makro ekonomi Indonesia

terkini.

Di tengah kekhawatiran terhadap prospek

ekonomi dunia, ternyata pertumbuhan

ekonomi Indonesia sampai dengan

triwulan III mampu tumbuh 6,5 persen

(yoy). Ekspor, konsumsi, dan investasi masih

menjadi penggerak utama pertumbuhan

ekonomi Indonesia pada tahun 2011.

Namun demikian, dampak krisis

ekonomi Amerika Serikat dan Eropa

diperkirakan akan mulai terasa pada

tahun 2012 terutama terhadap kinerja

ekspor Indonesia. Meskipun demikian,

perlambatan yang terjadi diharapkan

tidak terlalu drastis mengingat total porsi

ekspor Indonesia khususnya non migas ke

Amerika Serikat dan seluruh Uni Eropa

relatif kecil yaitu sekitar 23 persen (posisi

Jan – Sep 2011). Saat ini ekspor Indonesia

sebagian besar diarahkan ke negara-

negara Asia (lihat Grafik 3). Indonesia

tetap harus waspada terhadap second

round effect krisis Amerika dan Eropa yang

akan memukul kinerja ekspor Indonesia,

terutama pada saat krisis secara global

telah menyebar ke negara-negara Asia.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup

menjanjikan pada tahun 2011 juga

didukung oleh stabilitas moneter yang

terkendali. Tingkat Inflasi sampai dengan

bulan Oktober 2011

relatif rendah yaitu

berada pada level

4,4 persen (yoy)

dan sampai dengan

akhir tahun 2011

diperkirakan berada

dibawah 5 persen.

Di sisi lain, meskipun

menghadapi tingginya

tekanan eksternal

beberapa waktu

terakhir yang sempat

melemahkan posisi

rupiah namun nilai tukar rupiah sampai

dengan akhir Oktober masih mengalami

apresiasi sekitar 5 persen (jika dibandingkan

dengan posisi akhir tahun 2010).

Di sisi lain, berdasarkan posisi cadangan

devisa saat ini, otoritas moneter dinilai

masih memiliki ruang yang cukup untuk

menjaga stabilitas

nilai tukar rupiah

ke depan. Posisi

cadangan devisa

Indonesia sampai

dengan bulan

Oktober 2011

mencapai sebesar

US$113,96 miliar

atau cukup untuk

membiayai 6,6

bulan impor dan pembayaran utang luar

negeri. Jumlah tersebut masih berada

di atas standar International Monetary

Fund (IMF) yang menetapkan batas aman

cadangan devisa adalah untuk 3 sampai 4

bulan. Dengan demikian, stabilitas sektor

moneter diharapkan akan tetap dapat

terjaga dengan baik.

Dari sisi perbankan, Indikator industri ini

juga menunjukkan kondisi yang cukup

baik sebagaimana tercermin pada rasio

kecukupan modal (Capital Adequacy

Ratio/CAR), Rasio Kredit Bermasalah (Non

Performing Loan/NPL), dan pertumbuhan

penyaluran kredit. Posisi CAR pada bulan

September 2011 mencapai sekitar 16

persen atau jauh di atas standar minimal

BI sebesar 8 persen. Sedangkan NPL

pada periode yang sama yaitu sebesar 2,7

persen atau relatif masih cukup rendah

jika dibandingkan standar maksimum BI

sebesar 5 persen. Sampai dengan triwulan

III 2011, penyaluran kredit perbankan juga

masih menunjukkan peningkatan sebesar

24,2 persen (yoy) yang sebagian besar

ditujukan untuk pembiayaan kegiatan

ekonomi produktif.

Indikator kinerja keuangan pemerintah

relatif masih cukup sustainable. Defisit

APBN cukup terkendali dibawah batas

maksimum sebesar 3 persen terhadap

PDB. Rasio utang pemerintah (sekitar

25% terhadap PDB) masih jauh dibawah

ASEAN21%

CHINA12%

JEPANG11%INDIA

9%

USA10%

UNI EROPA13%

Korea Selatan4%

Lainnya20%

Grafik 3. Ekspor Non Migas Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan (Jan-Sept 2011)

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 7

LAPO

RAN

UTAM

AM

ence

rmati

Kes

iapan

Indo

nesia

Men

ghad

api K

risis

Ekon

omi

Perkiraan Awal

(Juni 2011)

Perkiraan Terkini

(Sept 2011)

Perkiraan Awal

(Juni 2011)

Perkiraan Terkini

(Sept 2011)

Dunia 4,3 4,0 4,5 4,0Negara Maju 2,2 1,6 2,6 1,9

AS 2,5 1,5 2,7 1,8Zona Eropa 2,0 1,6 1,7 1,1UK 1,3 1,1 2,3 1,6Jerman 3,2 2,7 2,0 1,3Jepang -0,7 -0,5 2,9 2,3Cina 9,2 9,5 8,8 9,0

Negara Berkembang 6,6 6,4 6,4 6,1Asean-5 5,4 5,3 5,7 5,6

Indonesia 6,2 6,4 6,5 6,3Malaysia 5,5 5,2 5,2 5,1Philipina 5,0 4,7 5,0 4,9Thailand 4,0 3,5 4,5 4,8Vietnam 6,3 5,8 6,8 6,3

Sumber: World Economic Outlook, IMF

Tabel 1 : Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan

2011 2012

Page 8: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

ambang batas maksimal sebesar 60%

terhadap PDB. Rasio tersebut juga relatif

lebih rendah di antara negara-negara di

kawasan Asia. Disamping itu, tabungan

pemerintah dalam bentuk Saldo Anggaran

Lebih (SAL) cukup memadai sebagai salah

satu sumber pembiayaan defisit APBN

apabila diperlukan (lihat Tabel 2).

Langkah Antisipasi Pemerintah

Ibarat pepatah “Sedia Payung Sebelum

Hujan”, pemerintah sedini mungkin

telah mempersiapkan kebijakan untuk

mengantisipasi krisis ekonomi Amerika

Serikat dan Eropa sebelum berkembang

menjadi krisis global yang semakin

memburuk. Dari sisi fiskal, pemerintah

telah mempersiapkan langkah-langkah

kebijakan apabila terjadi keadaan darurat

yang perlu mendapatkan penyelamatan

dari APBN. Langkah antisipasi tersebut

secara legal dituangkan di dalam UU

APBN Perubahan Tahun Anggaran

2011 (pasal 36A) dan UU APBN Tahun

Anggaran 2012 (pasal 40, 41, dan 43).

Di dalam UU APBN-P 2011, pemerintah

diberikan kewenangan yang bersifat

diskresi dalam menghadapi kondisi sudden

reversal (penarikan secara tiba-tiba) di

pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Kewenangan tersebut meliputi tindakan

untuk menggunakan SAL oleh Menteri

Keuangan dalam rangka menstabilisasi

pasar SBN domestik. Selanjutnya,

kewenangan pemerintah terkait antisipasi

krisis di perluas di dalam UU APBN 2012.

Pada tahun 2012, Pemerintah diberikan

kewenangan untuk mengambil diskresi

kebijakan apabila terjadi (i) penurunan

yang signifikan terhadap indikator asumsi

ekonomi makro, (ii) krisis sistemik dalam

sistem keuangan dan perbankan nasional,

serta (iii) kenaikan biaya utang. Diskresi

kebijakan tersebut meliputi (i) efisiensi dan

efektivitas belanja negara, (ii) penerbitan

utang baru di atas target yang ditetapkan

serta (iii) mencari alternatif sumber

pembiayaan lainnya,

Langkah antisipasi pemerintah

sebagaimana dijelaskan selanjutnya akan

dituangkan secara teknis melalui Crisis

Management Protocol (CMP) penanganan

krisis. Kementerian Keuangan saat ini

sedang menyelesaikan 3 CMP yaitu CMP

di pasar Surat Berharga Negara (SBN),

CMP di pasar modal, dan CMP di sisi

fiskal. Secara teknis CMP ini merupakan

Standard Operation Procedure (SOP)

dalam mengambil langkah-langkah mitigasi

jika terjadi krisis, agar tindakan pencegahan

dan pemulihan dapat dieksekusi secara

cepat dan efektif.

Sementara itu, Pemerintah terus aktif

dan intensif melakukan kerjasama dengan

berbagai negara dalam mempercepat

penyelesaian krisis ekonomi global, baik itu

dikawasan regional ASEAN maupun pada

forum G20. Di dalam negeri, pemerintah

juga siap dengan program-program

infrastruktur dan perlindungan sosial

dalam rangka memperkuat permintaan

domestik di tengah melemahnya

permintaan eksternal. Pemerintah juga

dinilai memiliki kapasitas fiskal yang cukup

memadai untuk memberikan stimulus

fiskal tambahan di luar program regular

yang telah ada, apabila dibutuhkan dalam

rangka mendorong perekonomian

domestik seperti pada saat krisis tahun

2009 yang lalu.

Kuatnya fundamental perekonomian

domestik dan kebijakan antisipasi krisis

yang dipersiapkan pemerintah cukup

menggambarkan optimisme kesiapan

Indonesia dalam menghadapi dampak

krisis ekonomi global. Kesiapan tersebut

tentunya perlu diikuti dengan ketepatan

dan efektifitas implementasi kebijakan baik

dari sisi waktu maupun instrumen yang

digunakan dalam mitigasi krisis.

Wisynu Wardhanadan Arif Kelana PutraSeksi Analisis Ekonomi Makro, Subdit Analisis Ekonomi Makro dan Pendapatan NegaraDirektorat Penyusunan APBN, DJA - Kemenkeu

Realisasi s.d Oktober Outlook

1 Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 6,5 6,5 6,7 2 Inflasi (%) 4,6 4,9 5,3 3 Nilai Tukar (Rp/USD) 8.610,3 8.740,0 8.800,0 4 Defisit APBN (% thd PDB) 2,1 1,7 1,5 5 Rasio Utang (% thd PDB) 25,0 25,0 24,0

2011 Indikator No 2012

Tabel 2 : Indikator Makro Ekonomi

8 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

LAPO

RAN

UTAM

AM

ence

rmati

Kes

iapan

Indo

nesia

Men

ghad

api K

risis

Ekon

omi

Page 9: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

“ APBN 2011 : Sudahkah Menjadi Trigger Bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat ? ”Untuk melengkapi topik bahasan Warta Anggaran pada edisi ini, team WARTA berkesempatan mewawancarai ekonom dari Universitas

Padjadjaran – Bandung, Dr. Kodrat Wibowo. Dosen UNPAD yang merupakan alumnus University of Oklahoma, Norman, USA menyampaikan

beberapa pandangannya terkait pengelolaan APBN dan kondisi perekonomian di Indonesia. Berikut beberapa pandangannya yang

disampaikan kepada team WARTA (Riny, Ully dan Dhana)

LAPO

RAN

KH

USU

S

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 9

Wawancara dengan Dr. Kodrat Wibowo (Dosen Fakultas Ekonomi – UNPAD)

APBN Dari Kaca Mata Akademisi

Page 10: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Menurut Anda bagaimana peranan APBN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional?APBN merupakan satu bagian dari

sisi permintaan yang dianggap mampu

memberikan dorongan kepada

pertumbuhan ekonomi dengan bantuan

multiplayer. Pengaruh belanja pemerintah

lewat APBN masih kecil terhadap

pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya

dorongan langsung tetapi juga dorongan

yang tidak langsung juga yaitu multiplikasi,

ada semacam percepatan. Sedikit saja

Pemerintah mendorong, pertumbuhan

ekonomi bisa jadi akan lebih cepat.

Sebagai bagian yang tidak dapat berdiri

sendiri, pola kegiatan perekonomian

masyarakat yang bisa menjadi andalan

perekonomian nasional dan swasta akan

saling mempengaruhi. Ketika kegiatan

perekonomian masyarakat agak sedikit

lambat atau baru mulai bergerak, swasta

tidak dapat berperan banyak. Pada saat

itulah peran APBN sangat penting.

Kenapa dampak APBN tidak begitu nyata

terhadap kesejahteraan masyarakat? Kita

harus sadar, dalam hal ini pemerintah

hanyalah trigger. Dalam kacamata keilmuan,

tidak ada yang namanya perekonomian

atau pertumbuhan PDB hanya didorong

oleh Pemerintah semata kecuali kita

berbicara mengenai sistem perekonomian

yang sosialis atau komunis. Sedangkan

sistem ekonomi politik kita adalah

demokrasi dan membutuhkan dorongan

dari pihak swasta. Sebesar-besarnya uang

yang digelontorkan melalui APBN tidak

ada gunanya kalau tidak men-trigger

perekonomian di masyarakat swasta.

Memang dalam hal ini, APBN yang ada kita

rasakan tidak dapat menjadi trigger secara

sempurna dalam perekonomian. Apabila

Program-program yang ada sifatnya masih

belanja rutin dan tidak langsung mana

yang bisa sampai ke swasta kecuali dalam

APBN kita mayoritas ada di belanja modal,

akan terasa lebih berdampak langsung

pada swasta.

Bagaimana Anda memandang campur tangan swasta dalam perekonomian nasional?Di Indonesia, APBN dalam porsinya

terhadap PDB tidak mungkin hanya 20-

25% saja sehingga peran pemerintah tidak

dominan. Ini berarti bahwa kalau kita bicara

mengenai belanja modal yang sedikit, peran

swasta yang kita harapkan. Tetapi perlu

diingat bahwa pihak swasta mempunyai

motif mencari untung. Sehingga swasta

tidak dapat diharapkan untuk memberikan

perhatian kepada publik secara penuh

dan optimal. Dalam hal ini, Pemerintah

harus tahu diri, posisinya dalam APBN

dan perannya sebagai trigger, sehingga

Pemerintah harus mengakomodasi

kegiatan swasta. Sedangkan swasta

berperan langsung dalam kapasitasnya

sebagai lembaga swasta dan tanggung

jawab sosialnya, misalnya sebagai Corporate

Social Responsibility (CSR). Pengaruh swasta

memang kecil namun kalau kita budayakan

akan menjadi pendorong yang cepat dalam

pertumbuhan perekonomian nasional dan

kesejahteraan masyarakat.

Alokasi subsidi sangat besar dan itu sangat membebani APBN kita. Strategi apa yang harus ditempuh pemerintah agar subsidi tidak berlebihan?Subsidi berapapun tidak akan cukup

jika subsidinya bersifat langsung untuk

BBM. Kalau kita mau bicara masalah

kesejahteraan, yang perlu dipikirkan

yaitu subsidinya harus didorong atau

dialihkan ke mana. Memang kita sadari,

permasalahan mengenai subsidi tidak akan

terselesaikan kalau secara sosial budaya

program subsidi BBM ini didistribusikan

ke masyarakat secara tidak bijak. Saya

menghargai peran pemerintah yang

membuat satu image bahwa BBM yang

bersubsidi itu untuk masyarakat miskin

tetapi halangan komunikasi dari tingkat atas

ke bawah tidak mudah. Pada kenyataannya,

subsidi BBM malah menggelembung terus,

karena budaya kita tidak bisa melihat mana

barang yang menjadi haknya dan mana

yang bukan haknya sehingga subsidi BBM

untuk orang miskin digunakan oleh orang

yang mampu.

Kita harus mengerti bahwa setiap

kebijakan, terutama dalam kebijakan

keuangan publik, kita punya masalah

mengenai free rider. Apapun kebijakannya,

free rider akan timbul bahkan di negara-

negara maju sekalipun apalagi Indonesia.

Para free rider ini akan menyembunyikan

frekuensi sebenarnya untuk kepentingan

dia pribadi dengan membebankan kepada

orang lain.

Cara mengurangi beban subsidi ada

beberapa cara, cara ekstrim yaitu dengan

menghilangkan subsidi BBM secara

langsung atau bertahap. Cara lain mungkin

kita tetap dengan subsidi BBM tetapi

dengan teknis di lapangan yang lebih

bisa dikendalikan. Intinya, masalah ada

di budaya kita, free rider memang tidak

pernah menjadi pertimbangan dalam

pembentukan kebijakan-kebijakan subsidi.

Meningkatkan produksi minyak nasional, untuk meningkatkan penerimaan migas. Bagaimana menurut Anda mengenai hal tersebut?Lifting minyak kita kan ada targetnya.

Apapun yg kita punya, utamanya minyak

sendiri ada 2 masalah, yaitu sebagai

penerimaan dan sebagai beban subsidi.

Harga minyak mentah internasional

naik kita senang, karena pada awalnya

penerimaan kita naik juga tetapi itu bukan

sesuatu yang sekaligus kita terima. Pada

saat yang sama atau setelah itu beban

kita akan meningkat karena ada subsidi.

Pemahaman kita adalah bagaimana cara

meningkatkan produksi minyak sebesar-

LAPO

RAN

KH

USU

S

10 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 11: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

besarnya. Dan itu bukan hanya tanggung

jawab Kementerian Keuangan, ini juga

berhubungan dengan BP Migas, kontrak

dengan pihak asing yang resiko politiknya

lebih besar. Dalam hal ini, janganlah

berbicara tentang memproduksi dengan

sebesar-besarnya. Kita harus mencari

strategi lain, ketergantungan subisdi BBM

ini harus kita kurangi. Hal ini bukan karena

daya beli kita rendah. Memang budaya kita

tidak bisa menerima kalau ada yang murah

kenapa harus beli yang mahal.

Bagaimana pandangan Anda soal utang luar negeri?Tidak haram sebuah negara berhutang

bahkan negara yang paling maju pun

punya utang banyak, contoh Amerika.

Untuk menutupi defisit yang semakin

besar, kita mau berusaha mencari jalan

keluar yang mana? Kita punya pengalaman

yang tidak baik tentang utang luar negeri,

makanya kita beralih pada utang dalam

negeri yaitu SBN, ORI dll. Kita bisa

paham bahwa defisit itu meningkat bukan

masalah ketidakmampuan kita, kadang itu

suatu strategi. Jika defisitnya berkurang

atau mendekati ke balance orang akan

menilai kita lebih mampu. Tetapi bagi saya,

kalau kita ingin maju kita harus defisit

untuk mendorong semua orang seaktif

dan seoptimal mungkin menutupi defisit

ini. Pilihan utama memang utang, kalau kita

bicara utang, misalnya utang dalam negeri,

sama kah bahayanya dengan utang luar

negeri? Kita melihat utang dalam negeri

bisa menunjukkan bahwa tanggung jawab

pembiayaan APBN diluar penerimaan

dan belanja merupakan tanggung jawab

masyarakat umum dimana ada opsi-opsi

tertentu yang bisa dijadikan sebagai suatu

alat penerimaan.

Ini salah satu yang membuat Bank

Indonesia agak sulit dalam mencapai target

pencairan kredit investasi ke masyarakat.

Umumnya, orang akan mencari portofolio

yang paling aman, dengan jaminan yang

jelas sehingga investasi yang produktif

lebih memilih SBN. Pada intinya, utang itu

bukan merupakan masalah asal dikelola

dengan baik, utamanya utang domestik

yang paling bijak.

Apakah pengelolaan penerimaan perpajakan sudah optimal di mata anda?Bagi saya, yang namanya penerimaan

negara itu penerimaan pajak. Itu harus

menjadi merger source of revenue negara,

tidak lagi tergantung SDA, minyak dan

lain-lain. Di negara manapun sumbangsih

masyarakat itu penting, satu rupiah pun

itu adalah tanda kalau masyarakat peduli.

Pajak harus didorong menjadi merger

dalam APBN kita.

Upaya Kementerian Keuangan sudah

bagus, salah satunya adalah sensus pajak.

Hal ini merupakan satu langkah strategis

mengingat kita tahu siapa yang menjadi

potensial wajib pajak dengan jumlah

wajib pajak yang meningkat sampai 10

kali lipat dari 2005-2010 tetapi belum

bisa dimanfaatkan. Jumlah NPWP ini coba

disisir kembali dengan kemampuan wajib

pajak itu membayar. Jujur saja, saya orang

kampus masih bingung dalam mengisi SPT

pajak, mana source of income kita yang

memang bisa dipajak atau memang budaya

terhadap para pihak yang mengambil atau

memotong pajak kadang-kadang tidak

terbiasa melaporkan kepada pembayar

pajak sehingga tidak tahu berapa jumlah

pajak yang dibayar.

Dan yang lebih krusial penerimaan pajak

beberapa tahun terakhir meningkat

menuju arah yang dominan dalam

penerimaan negara. Pembayar pajak yang

dominan itu adalah pajak perusahaan dan

mereka riskan terhadap gonjangan bisnis.

Ketika mereka mengalami gulung tikar,

penerimaan pajak bisa ambrol. Sedangkan

pajak dari masyarakat tidak akan hilang

sehingga penerimaan pajak kita potensial

dari pajak individu. Kemenkeu seharusnya

menciptakan mekanisme akuntabilitas/

mekanisme penerimaan pajak sampai ke

belanjanya. Secara keilmuan memang tidak

tepat karena ada korespondensi pajak dan

ada slot tertentu dalam penggunaan pajak.

Selama ini di kita, masalah pajak itu adalah

masyarakat butuh kejelasan, mereka bayar

pajak untuk apa?

Beban belanja pegawai kita dalam APBN sangat tinggi sehingga salah satu upaya yang ditempuh oleh Pemerintah adalah diberlakukannya Moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil. Bagaimana Anda memandang hal ini?Moratorium itu merupakan langkah

insidentil dan responsive. Kita sadari, ini

berbahaya kalau ada anggapan masyarakat

bahwa mereka harus membayar pajak

demi kesejahteraan para PNS. Belanja

pegawai yang kita serap itu merupakan

belanja langsung yang terkait dengan

kinerja. Masyarakat yang membayar

terhadap kinerja kita. Kita harus memiliki

PNS yang tepat dan berkualitas bukan

cuma kuantitas. Bagaimana kita membina

PNS yang ada baik di pusat maupun

daerah kalau kita masih berhadapan

dengan pemikiran masyarakat jangan-

jangan kita memperbesar belanja pegawai

untuk sesuatu yang tidak terukur.

Moratorium memang langkah responsive

tetapi bukan langkah yang tepat. Direktorat

Jenderal Anggaran bisa mendorong tiap

K/L yang mengangkat Reformasi Birokrasi

untuk membuat mekanisme penilaian

kinerja pegawainya sehingga matriks

insentif dan disinsentif bisa dijalankan

demi meningkatkan produktifitas pegawai.

Saya kira bukan masalah selama memang

belanja pegawainya punya output dan

outcome yg terukur.

LAPO

RAN

KH

USU

S

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 11

Page 12: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Lahir di Bogor, 15 April 1971, Kodrat Wibowo merupakan salah satu Doktor muda

yang dimiliki Universitas Padjajaran Bandung. Doktor yang mempunyai spesialisasi di

bidang keuangan publik, mikroekonomi, ekonomi pembangunan dan ekonometrika, saat

ini selain ditunjuk sebagai Lektor Kepala di UNPAD Bandung juga sebagai Ketua ISEI

Bandung tahun 2011 - 2014. Untuk mempermudah menjalankan tugasnya tersebut,

Kodrat Wibowo – yang juga alumnus UNPAD Bandung tahun 1994 jurusan Ekonomi

dan Studi Pembangunan – saat ini tinggal di Jl. Antariksa No. 12 Arcamanik Bandung.

Penyerapan belanja Pemerintah selalu menjadi sorotan karena realisasi penyerapannya selalu menumpuk di akhir tahun. Apa yang menyebabkan penyerapan K/L rendah?Bulan Juni kemarin masih ada K/L

penyerapannya 10%, mungkin ini salah

satu kesulitan kita yaitu keluar dari

framework kalender anggaran. Mekanisme

pencairan bisa jadi salah satu penyebabnya.

Penyerapan yang lemah sangat tergantung

dari rencana program dan kegiatan yang

K/L punya.

Pada saat disetujui mulai dari pagu indikatif

sampai definitif tidak pernah jelas kapan

mulainya, apa tujuannya dan lain-lain,

sehingga membuat K/L terlambat dalam

penyerapan. Pada bulan Agustus ada

penyerapan 30%, justru yang terserap itu

adalah belanja pegawai yang paling mudah,

belanja modalnya belakangan dan kegiatan

yang sifatnya produktif masih sedikit. Cara

paling mudah adalah mencari simpul-

simpul aliran dan penyerapan dana APBN,

penyerapan yang rendah tandanya belum

ada pekerjaan yang dilaksanakan.

Ini sudah menjadi penyakit menahun dan

menjadi kebiasaan, sampai masyarakat

swastapun sudah hafal, sehingga swasta

bukan bekerja berdasarkan target bulanan

tetapi mereka akan selalu menunggu bulan-

bulan rame penyerapan. Seharusnya perlu

dipikirkan bagaimana cara membuat real

time penyerapan K/L sebagai rewarning

system (sistem deteksi dini) untuk melihat

mana yang tidak memenuhi target.

Bagaimana seharusnya mekanisme pengawasan Transfer ke Daerah?Harusnya ada suatu sistem informasi

yang dibangun untuk memonitor transfer

ke daerah. Ada satu celah yang dapat

dimanfaatkan yaitu Penguatan Peran

Gubernur sebagai wakil pusat di daerah.

Kalau peran Gubernur semakin kuat, dia

akan mampu melakukan pengawasan uang

yang mengalir ke daerah dan kedepan akan

dibangun juga yang disebut self assessment,

pengawasannya dimulai dari daerah

itu sendiri. Pengawasan penganggaran

tidak akan optimal kalau ada hambatan

informasi yang akurat dan cepat. Jangan

sampai semua terlambat, masak kita

masih mengurusi penyalahan anggaran 2

tahun yang lalu. Sangat kelihatan sekali kita

masih lemah dalam masalah pengawasan

ini sehingga kasus keluar ketika waktu

sudah lewat. Seharusnya kan namanya

pengawasan itu selama anggaran berjalan.

Mungkin kalau setelah anggaran berjalan

itu kewenangan audit.

Terakhir, terkait dana pendidikan yang dialokasikan sebesar 20 persen dari anggaran belanja keseluruhan, apakah hal ini sudah sesuai dengan kaidah-kaidah penganggaran?Alokasi APBN sebesar 20 % untuk dana

pendidikan adalah amanat UU. Suka atau

tidak, kondisi ini menyebabkan terjadinya

pengkotak-kotakan atau penguncian di

beberapa bidang sehingga membuat

kemampuan Kementerian Keuangan

sebagai pengelola anggaran tidak fleksibel.

Kita sering bicara masalah money follow

function tetapi cuma sekedar cap saja,

yang ada sebenarnya resource envelope.

Pengalokasian anggaran seharusnya

dikembalikan kepada prinsip money follow

function, kecuali anggaran pendidikan yang

sudah diamanatkan Undang-undang.

Uang harus dialokasikan sesuai dengan

apa yang sudah diatur sehingga apa yang

menjadi aspirasi tidak terakomasi karena

celah anggaran yang tidak dapat bergerak

bebas. APBN yang kita harapkan sebagai

salah satu pendorong perekonomian

di sisi permintaan menjadi pendorong

pertumbuhan paling minim peranannya.

APBN sebagai trigger perekonomian dapat

diimplimentasikan dalam mewujudkan

kesejahteraan masyarakat secara langsung.

LAPO

RAN

KH

USU

S

12 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 13: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 13

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

Dalam Penyusunan RKA-K/LPenerapan Klasifikasi Anggaran

Oleh : Indro Trikuntjoro

Pene

rapan

Klas

ifikas

i Ang

garan

Dala

m Pe

nyusu

nan R

KA-K/

L

Page 14: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) telah

menyelenggarakan sosialisasi Peraturan

Menteri Keuangan (PMK) Nomor : 101/

PMK.02/2011 tentang Klasifikasi Anggaran

tanggal 2 – 3 Nopember 2011, bertempat

di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat.

Acara tersebut bertujuan agar penerapan

klasifikasi anggaran berdasarkan PMK

baru dapat diterapkan dalam penyusunan

RKA-K/L tahun anggaran 2012. Target

utama peserta adalah para perencana

di lingkungan DJA dan dari Kementerian

Negara/Lembaga.

PMK Nomor 101/PMK.02/2011 tentang

Klasifikasi Anggaran merupakan amanat

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 90

Tahun 2010 tentang Penyusunan RKA

K/L. Klasifikasi anggaran merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari implementasi

pendekatan penganggaran terpadu. Pasal 5

ayat (2) PP No.90 Tahun 2010 menyatakan

bahwa “RKA KL disusun secara terstruktur

dan dirinci menurut klasifikasi anggaran,

yang meliputi : (a) klasifikasi organisasi, (b)

klasifikasi fungsi, (c) klasifikasi jenis belanja.”

Berdasarkan hal tersebut, PMK No.101/

PMK.02/2011 mengatur pedoman umum

klasifikasi organisasi, klasifikasi fungsi, dan

klasifikasi jenis belanja. Uraian di bawah

ini menjelaskan substansi yang diatur

dalam PMK dimaksud dan pemutakhiran

penerapan akun belanja.

Klasifikasi OrganisasiAmanat Pasal 6 ayat (2) UU No.17 Tahun

2003 menyatakan bahwa Presiden selaku

Kepala Pemerintahan memberikan kuasa

pengelolaan keuangan negara, salah satunya

kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku

Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang

dipimpinnnya. Masing-masing K/L dapat

mengetahui berapa alokasi anggaran yang

dikelolanya melalui pengelompokkan alokasi

anggaran berdasarkan nomenklatur K/L

sebagaimana TUPOKSI yang didelegasikan

Presiden. Daftar kelompok pengelola

anggaran berasal dari APBN inilah yang kita

kenal dengan istilah Bagian Anggaran (BA).

Tata cara penilaian suatu K/L menjadi

BA telah diatur dalam PMK Nomor 93/

PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan

dan Penelaahan RKA KL. Saat ini, KL yang

telah ditetapkan sebagai BA tersendiri

berjumlah 113 Unit, tetapi yang saat ini aktif

digunakan berjumlah 80 unit.

klasifikasi fungsiAmanat Pasal 7 ayat (1) UU No.17 Tahun

2003 menyatakan bahwa kekuasaan atas

pengelolaan keuangan negara digunakan

untuk mencapai tujuan bernegara. Makna

tersirat dari pernyataan tersebut, alokasi

belanja negara harus diarahkan kepada

penyelenggaraan fungsi-fungsi suatu

pemerintahan dalam rangka pencapaian

tujuan bernegara. Nomenklatur fungsi

dan sub fungsi (tercantum dalam lampiran

II PMK), mengacu kepada Government

Finance Statistics tahun 2001 (GFS Manual

2001). GFS Manual 2001 disusun oleh IMF

berdasarkan hasil kajian atas penerapan

fungsi-fungsi pemerintahan di seluruh dunia.

Jumlah fungsi tersebut merupakan fungsi

minimal (dasar) pemerintahan yang pasti

ada di seluruh negara di dunia. Kesebelas

fungsi tersebut terdiri dari : (1) Fungsi

Pelayanan Umum; (2) Fungsi Pertahanan;

(3) Fungsi Ketertiban dan Keamanan;

(4) Fungsi Ekonomi; (5) Perlindungan

Lingkungan Hidup; (6) Fungsi Perumahan

dan Pemukiman; (7) Fungsi Kesehatan; (8)

Fungsi Pariwisata dan Budaya; (9) Fungsi

Agama; (10) Fungsi Pendidikan; dan (11)

Fungsi Perlindungan Sosial.

K/L pengemban suatu TUPOKSI yang

secara tersurat memiliki kesesuaian dengan

nomenklatur fungsi maupun subfungsi

dan/atau sesuai dengan penjelasan pada

subfungsi (tercantum pada lampiran II

PMK ini), K/L tersebut mengelola sebagian

keuangan negara pada alokasi belanja

negara di kelompok fungsi dimaksud. Ada 2

(dua) fungsi yang perlu mendapat perhatian

lebih dalam penerapan penyusunan RKA-

K/L: Fungsi Pelayanan Umum; dan Fungsi

Pendidikan. Tujuannya agar tidak salah

memahami pengelompokan atas fungsi

dimaksud.

Fungsi Pelayanan Umum tidak identik

dengan penyelenggaraan unit layanan

umum yang ada pada semua kesekretariatan

KL. Fungsi ini harus dilihat sebagai

fungsi pemerintahan yang memberikan

dukungan kepada penyelenggaraan fungsi

utama lainnya. Oleh karena itu tidak

seharusnya alokasi belanja K/L pada

unit kesekretariatan terpisah dengan unit

teknis yang melaksanakan fungsi utama

yang lain. Lebih tegasnya, tidak semua K/L

melaksanakan fungsi ini.

Fungsi Pendidikan merupakan amanat Pasal

49 ayat (1) UU No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Batasan

pengertian pendidikan harus dipahami

dengan bijak. Saat ini, batasan pengertian

pendidikan masih terlalu luas, sehingga

pengawasan penggunaan fungsi ini belum

dapat dilakukan sebagaimana mestinya.

Kecenderungan atas penggunaan fungsi

ini lebih didominasi oleh kebijakan politis

dan sarana bagi KL untuk mendapat alokasi

belanja negara.

14 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

Pene

rapan

Klas

ifikas

i Ang

garan

Dala

m Pe

nyusu

nan R

KA-K/

L

Page 15: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Klasifikasi Jenis BelanjaAmanat Pasal 11 ayat (5) UU No.17

Tahun 2003 menyatakan bahwa belanja

negara dirinci menurut organisasi, fungsi,

dan jenis belanja. Klasifikasi jenis belanja

lebih diarahkan untuk tujuan manajemen

anggaran (baca : transaksi yang bersifat kas)

yang sangat penting untuk pengendalian

anggaran dan monitoring. Tegasnya,

tujuan penerapan jenis belanja pada

penyusunan RKA K/L: guna mewujudkan

akuntabilitas transaksi sebagai bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran

yang berperan mencatat transaksi yang telah

terjadi, menyajikan dan mengungkapkannya

dalam laporan keuangan.

Jenis belanja yang digunakan dalam

penganggaran: (51) Belanja Pegawai, (52)

Belanja Barang, (53) Belanja Modal, (54)

Belanja Bunga Utang, (55) Belanja Subsidi,

(56) Belanja Hibah, (57) Belanja Bantuan

Sosial, dan (58) Belanja Lain-Lain. Sejak

tahun anggaran 2011, penerapan klasifikasi

jenis belanja pada dokumen RKA K/L

dan DIPA menggunakan kelompok 2

(dua) digit. Namun demikian, penyusunan

RKA K/L pada formulir kertas kerja tetap

menggunakan kelompok 6 (digit) mengacu

Bagan Akun Standar (BAS).

Pemutakhiran Penerapan Akun Belanja

Pengaturan lebih lanjut penerapan jenis

belanja dalam penyusunan RKA K/L

mengacu pada PMK No.91/PMK.05/2007

tentang Bagan Akun Standar. PMK ini

mengatur bahwa Bagan Akun Standar

selanjutnya dikelola/dikurangi/ditambah

oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan

c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan (selanjutnya disebut Dit. APK).

Dalam rangka penganggaran tahun 2012,

Dit. APK melakukan langkah berupa

pemutakhiran beberapa akun belanja.

Tujuannya jelas: 1) pengguna (para

perencana) yang menyusun/menelah

dokumen penganggaran mempunyai

persepsi sama atas penerapan akun belanja;

dan 2) penertiban penggunaan akun

belanja dalam pengalokasian anggaran/

belanja sesuai dengan akidah akuntansi yang

berlaku umum. Pemutakhiran ini berkaitan

dengan dua jenis belanja: Belanja Barang

dan Bantuan Sosial.

Rincian Belanja Barang dalam PMK terbagi

dalam:

1. Belanja Barang Operasional

Kelompok transaksi belanja barang ini

untuk menampung semua pendanaan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan

dasar suatu Satker dan umumnya

bersifat internal.

2. Belanja Barang Non Operasional

Kelompok transaksi belanja barang ini

untuk menampung semua pendanaan

dalam rangka pelaksanaan strategi

pencapaian target kinerja suatu Satker

dan umumnya pelayanan yang bersifat

eksternal

3. Belanja Barang Badan Layanan Umum

Kelompok transaksi belanja barang ini

untuk menampung semua pendanaan

operasional BLU termasuk pembayaran

gaji dan tunjangan pegawai BLU.

4. Belanja Barang untuk Masyarakat atau

Entitas lain

Kelompok transaksi belanja barang ini

untuk menampung pengadaan barang yang

dimaksudkan untuk diserahkan kepada

masyarakat atau entitas lain yang tujuan

kegiatannya tidak termasuk dalam kriteria

kegiatan bantuan sosial. Termasuk dalam

kelompok ini adalah kelompok transaksi

belanja barang penunjang kegiatan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Sedangkan pemutakhiran akun belanja

untuk Bantuan Sosial diatur lebih lanjut

berupa pengelompokan akun belanjanya.

Perbedaan pengaturan akun belanja

Bantuan Sosial yang baru dengan yang

lama: 1) penetapan kriteria Resiko Sosial

(Bultek KSAP No.10 Tahun 2011) yang

menjadi dasar klasifikasi belanja bantuan

social; dan 2) pengelompokan yang

lebih spesifik mengenai Bantuan Sosial.

Pengelompokan belanja Bantuan Sosial

tersebut terdiri dari :

1. Belanja Bantuan Sosial untuk

Rehabilitasi Sosial;

2. Belanja Bantuan Sosial untuk Jaminan

Sosial;

3. Belanja Bantuan Sosial untuk

Pemberdayaan Sosial;

4. Belanja Bantuan Sosial untuk

Perlindungan Sosial;

5. Belanja Bantuan Sosial untuk

Penanggulangan Kemiskinan;

6. Belanja Bantuan Sosial untuk

Penanggulangan Bencana.

Penulis adalah :Kepala Seksi Klasifikasi Anggaran

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 15

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

Pene

rapan

Klas

ifikas

i Ang

garan

Dala

m Pe

nyusu

nan R

KA-K/

L

Page 16: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

16 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

Urgensi Dari Perumusan Arah, Proses, Prasyarat, Dan Identifikasi Peluang Serta Tantangannya

DJA Sukses “Naik Kelas” :

Untuk suatu unit kerja yang mempunyai tugas rutin, proses kenaikan kelas bukanlah menjadi hal yang biasa. Hal ini

dikarenakan platform unsur-unsurnya belum tentu secara khusus disiapkan untuk selalu naik kelas. Tentu berbeda

dengan para siswa yang memang platformnya adalah naik kelas dan lulus. Meskipun terkait dan bisa didukung dengan

baiknya kualitas pelaksanaan tugas rutin, tetapi kenaikan kelas bukanlah tugas rutin itu sendiri. Oleh karena itu, kenaikan

kelas harus dikerjakan sejalan tetapi di luar tugas rutin, sehingga memerlukan upaya lebih keras.

Oleh : Purwiyanto

Page 17: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

LATAR BELAKANG PERLUNYA

NAIK KELAS

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo

berkali-kali menekankan agar Direktorat

Jenderal Anggaran (DJA) meningkatkan

kemampuan nya sebagai pengelola

anggaran negara. DJA diharapkan mampu

meningkatkan perannya sehingga dapat

“naik kelas” dari hanya sekedar budget

administrator menjadi budget analyst.

Sebagai salah satu unit kerja pengelola

keuangan negara, DJA mengemban tugas

dan fungsi yang semakin berkembang

dari waktu ke waktu, baik dalam

pengelolaan belanja negara

maupun pendapatan negara.

Di sisi belanja, perkembangan

tersebut menyangkut banyak

aspek, baik volume anggarannya,

kementerian negara/ lembaga

(K/L) yang menjadi stakeholdernya,

variasi komponen belanjanya,

maupun jenis dan jumlah

program/kegiatannya. Dalam tahun

2011, secara nominal belanja

negara yang ditangani khususnya belanja

pemerintah pusat (BPP) telah berkembang

pesat sehingga mencapai sekitar 2,5 kali

lipat dari kondisinya dalam tahun 2005.

Perkembangan tersebut sejalan dengan

tercapainya pertumbuhan rata-rata

belanja pemerintah pusat yang mencapai

16,7 persen per tahun. Selain itu, PNBP

yang menjadi tanggung jawab DJA secara

nominal juga mengalami perkembangan

pesat sehingga dalam tahun 2011

volumenya telah mencapai hampir dua kali

lipat dari volumenya dalam tahun 2005.

Perkembangan PNBP juga menyangkut

banyak aspek, seperti volume pendapatan,

jenis/ sumber pendapatan, tarif PNBP, serta

pagu penggunaannya

Konsekuensi logis dari perkembangan

berbagai aspek pengelolaan anggaran negara

tersebut, adalah meningkatnya tanggung

jawab serta tantangan dan risiko yang

harus dihadapi oleh DJA dalam pelaksanaan

tugas, saat ini dan di masa depan. Dengan

melihat trend perkembangan BPP dan

PNBP dalam periode 2005-2011 tersebut,

maka dalam lima tahun mendatang, volume

anggaran yang harus dikelola oleh DJA bisa

mencapai dua kali dari kondisi tahun 2011

yang berarti sekitar empat atau lima kali

dari kondisinya dalam tahun 2005.

Untuk mensikapi kondisi tersebut,

siap memperbaiki kebijakan, regulasi,

administrasi, serta manajemen pelaksanaan

tugas agar kinerja DJA dalam pengelolaan

anggaran negara di masa depan tidak

mengalami penurunan, atau bahkan

diharapkan menjadi jauh lebih baik dari

kondisi sekarang. Kondisi tersebut sejalan

dengan salah satu pendapat penting

dalam teori ekonomi pembangunan yang

menyatakan bahwa “untuk berada di tempat

yang sama, kita harus selalu berlari lebih

cepat”. Konsep tersebut kurang lebih dapat

ditafsirkan bahwa untuk mempunyai kinerja

yang sama pada tingkat tertentu, kita harus

selalu bekerja secara lebih, dalam arti lebih

keras, lebih cerdas, dan lebih baik. Naik kelas

bagi DJA memang perlu diupayakan dengan

sukses. Konsekuensinya, terdapat beberapa

substansi penting yang perlu dipersiapkan

dalam mencapai kesuksesan tersebut.

Penulis bermaksud menyumbangkan

pikiran untuk menyampaikan beberapa

hal yang kiranya diperlukan bagi persiapan

kenaikan kelas tersebut.

ARAH NAIK KELAS

Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara

Bab II Mengenai Kekuasaan

Keuangan Negara, Pasal 6

mengatur bahwa “Presiden selaku

Kepala Pemerintahan memegang

kekuasaan pengelolaan keuangan

negara sebagai bagian dari

kekuasaan pemerintahan, dan

Kekuasaan tersebut dikuasakan

kepada Menteri Keuangan, selaku

pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah

dalam kepemilikan kekayaan negara

yang dipisahkan”. Selanjutnya, dalam

Pasal 7 diatur bahwa “Kekuasaan atas

pengelolaan keuangan negara digunakan

untuk mencapai tujuan bernegara”, dan

“Dalam rangka penyelenggaraan fungsi

pemerintahan untuk mencapai tujuan

bernegara tersebut, setiap tahun disusun

APBN dan APBD. APBN yang merupakan

wujud pengelolaan keuangan negara dan

terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran

belanja, dan pembiayaan, harus disusun

sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan

pemerintahan negara dan kemampuan

Di sisi pendapatan negara, yaitu penerimaan negara bukan pajak (PNBP), tugas

DJA antara lain merumuskan kebijakan dan regulasi

PNBP, perencanaan pagu penggunaan PNBP, dan

monitoring serta evaluasi pengelolaan PNBP.

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 17

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

DJA

Sukse

s “Na

ik Ke

las”:

Urge

nsi

Dari P

erumu

san A

rah, P

roses

, Pras

yarat

, Dan

Iden

tifika

si Pe

luang

Sert

a Ta

ntang

anny

a

Page 18: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

dalam menghimpun pendapatan negara.

Secara teori, fungsi pemerintahan yang

diselenggarakan untuk mencapai tujuan

bernegara seperti disebut dalam undang-

undang tersebut terdiri dari fungsi non

ekonomi yang merupakan fungsi dasar

pemerintahan dan fungsi ekonomi. Fungsi

nonekonomi meliputi fungsi-pemerintah

untuk menyelenggarakan pertahanan

dan keamanan, peradilan, serta pelayanan

umum. Sementara itu, fungsi ekonomi

yang meliputi fungsi-fungsi (1) alokasi

untuk membantu mengalokasikan

sumber-sumber daya ekonomi secara

efisien, (2) distribusi untuk memperbaiki

distribusi pendapatan masyarakat, dan (3)

stabilisasi untuk mengatasi masalah atau

mencapai berbagai tujuan kinerja ekonomi

makro. Sebagai bagian dari Kementerian

Keuangan, DJA mempunyai tugas, baik di

bidang belanja negara maupun di bidang

pendapatan negara. Dengan demikian,

dalam melaksanakan tugasnya, DJA harus

mampu berperan dalam mencapai tujuan

bernegara (menciptakan kesejahteraan

masyarakat) sebaik mungkin melalui alokasi

belanja negara secara efektif, efisien, dan

berkualitas, sekaligus mengumpulkan

pendapatan negara (PNBP) secara optimal.

Kondisi ideal dari tugas pengelolaan belanja

negara antara lain adalah (1) perencanaan

program/kegiatan yang sesuai kebutuhan,

(2) alokasi anggaran yang efektif dan

efisien, (3) pelaksanaan anggaran yang

sesuai jadwal dan memenuhi kriteria

good governance, serta (4) tercapainya

output dan outcome yang direncanakan.

Sehubungan dengan itu, pelaksanaan

tugas DJA dalam mengalokasikan belanja

negara (khususnya belanja pemerintah

pusat) secara efektif, efisien dan berkualitas

antara lain mencakup tugas-tugas terkait

dengan (1) perumusan kebijakan dan

regulasi di bidang belanja negara, (2)

pengalokasian anggaran belanja negara, dan

(3) monitoring serta evaluasi pelaksanaan

anggaran. Dalam pelaksanaan tugas-tugas

tersebut, belanja negara harus memenuhi

kriteria efektif, efisien, dan berkualitas.

Selanjutnya, penggunaan anggaran

belanja negara secara efektif, efisien, dan

berkualitas tersebut dapat dicapai melalui

perencanaan anggaran yang akurat, serta

proses pelaksanaan anggaran yang tepat

jumlah, tepat sasaran, tepat waktu, dan

tepat hasil. Oleh karena itu, kondisi naik

kelas bagi DJA terkait dengan hal tersebut

adalah meningkatnya kemampuan untuk

meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan

kualitas belanja negara, khususnya belanja

Pemerintah Pusat. Tolok ukur dari naik

kelas tersebut, selain meningkatnya akurasi

perencanaan yang antara lain ditunjukkan

oleh tercapainya realisasi anggaran

(penyerapan) secara tepat waktu dan

jumlah, juga ditunjukkan oleh tercapainya

output dan outcome dari kegiatan yang

direncanakan dan anggaran yang digunakan.

Di sisi pendapatan negara, yaitu

penerimaan negara bukan pajak (PNBP),

tugas DJA antara lain merumuskan

kebijakan dan regulasi PNBP, perencanaan

pagu penggunaan PNBP, dan monitoring

serta evaluasi pengelolaan PNBP. Dalam

hal ini, kondisi naik kelas bagi DJA

adalah meningkatnya kemampuan untuk

mengumpulkan pendapatan negara secara

optimal, dalam arti melakukan perencanaan

yang akurat, pengumpulan pendapatan yang

optimal, dan mengelolanya sesuai dengan

prinsip-prinsip good corporate governance

(GCG), sekaligus meningkatkan kinerja dari

para stakeholder PNBP. Tolok ukur dari naik

kelas tersebut, adalah meningkatnya akurasi

perencanaan yang dihasilkan, yang antara

lain ditunjukkan oleh tercapainya realisasi

PNBP secara optimal dan tepat waktu.

Perlu ditambahkan, bahwa pengertian

optimal tersebut berarti sesuai dengan

potensi yang ada, dengan tetap menjaga

perkembangan objeknya.

Selain DJA, dalam pelaksanaan proses

pengelolaan anggaran juga melibatkan

stakeholder lain, baik intern maupun

ekstern Kementerian Keuangan. Dalam

menjalani proses tersebut, tidak jarang

diperlukan pembahasan sehingga

diperlukan kemampuan untuk menjelaskan

dan kekuatan tawar (bargaining power)

yang tinggi. Secara filosofis, kemampuan

untuk menjelaskan dan kekuatan tawar

tersebut terkait dengan tingkat kompetensi

organisasi dan SDM yang ditugaskan. Dalam

hal ini, terminologi naik kelas bagi DJA

kenaikan kemampuan untuk menjelaskan

dan mempunyai posisi tawar yang kuat

dalam berbagai pembahasan dan negosiasi

di bidang pengelolaan anggaran dengan

berbagai stakeholder.

PROSES NAIK KELAS

Untuk suatu unit kerja yang mempunyai

tugas rutin, proses kenaikan kelas bukanlah

menjadi hal yang biasa. Hal ini dikarenakan

platform unsur-unsurnya belum tentu secara

khusus disiapkan untuk selalu naik kelas.

Tentu berbeda dengan para siswa yang

memang platformnya adalah naik kelas dan

lulus. Meskipun terkait dan bisa didukung

dengan baiknya kualitas pelaksanaan tugas

rutin, tetapi kenaikan kelas bukanlah tugas

rutin itu sendiri. Oleh karena itu, kenaikan

18 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

DJA

Sukse

s “Na

ik Ke

las”:

Urge

nsi

Dari P

erumu

san A

rah, P

roses

, Pras

yarat

, Dan

Iden

tifika

si Pe

luang

Sert

a Ta

ntang

anny

a

Page 19: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

kelas harus dikerjakan sejalan tetapi di luar

tugas rutin, sehingga memerlukan upaya

lebih keras.

Untuk mencapai kenaikan kelas yang

berkualitas, hal penting yang harus dimiliki

oleh SDM DJA adalah platform seperti

siswa berprestasi yang merasa harus

naik kelas bahkan menduduki ranking

tinggi, atau platform militer yang harus

siap untuk menang dalam bertempur

dan berperang dalam mempertahankan

negara, atau para atlet yang harus menjadi

juara dan mempertahankan kejuaraannya,

atau bahkan memecahkan rekor. Untuk

mencapai kesuksesan dalam mencapai

suatu tujuan strategis tertentu, proses

atau tahap-tahap pencapaian merupakan

faktor penting dalam pencapaian tujuan

tersebut. Oleh karena itu, proses

pencapaian tersebut harus dirumuskan

dengan matang, rinci, disepakati, dan

dipahami, serta kemudian digunakan

secara disiplin dan ditinjau ulang serta

disempurnakan untuk menjalani langkah

pencapaian tujuan tersebut.

Proses atau tahap yang diperlukan untuk

naik kelas bagi DJA antara lain adalah (1)

menyesuaikan pola pikir, sikap, perilaku,

dan orientasi SDM dengan platform untuk

naik kelas, antara lain menyadari bahwa

tantangan tugas DJA akan semakin berat

di masa depan, dan bila tidak disiapkan

dari sekarang untuk menghadapinya maka

tantangan tersebut akan menjadi masalah

yang lebih kompleks di masa depan, (2)

menyusun titik tujuan dari kenaikan kelas,

strategi pencapaian, sekaligus organisasi

atau task force sebagai PIC dari upaya

untuk naik kelas (3) mengidentifikasi

kondisi existing DJA, khususnya identifikasi

permasalahan yang bisa diselesaikan

dan potensi yang bisa dikembangkan,

(4) mempersiapkan rencana kerja dari

implementasinya, payung hukum dan

regulasi, serta anggaran dan fasilitas (5)

implementasi pencapaian, yang dilakukan

secara intensif, dan (6) monitoring,

evaluasi, pelaporan, dan penyempurnaan

terkait semua proses yang direncanakan

dan dijalani.

PRASYARAT NAIK KELAS

Prasyarat naik kelas secara berkualitas

adalah hal-hal yang harus ada agar

DJA bisa naik kelas secara berkualitas.

Ketiadaan salah satu atau beberapa

prasyarat tersebut akan menyebabkan

tidak naik kelas, atau naik kelas tetapi

tidak berkualitas. Sehubungan dengan

itu, prasyarat yang harus tersedia dalam

rangka naik kelas secara berkualitas

antara lain adalah (1) kesepahaman

dan kesediaan dari semua pemangku

kepentingan DJA tentang perlunya naik

kelas tersebut, serta kesadaran tentang

dampak biaya dan manfaatnya (2)

pengetahuan tentang posisi riil saat ini

dan posisi kelas baru yang ingin dicapai,

(3) PIC yang kredibel untuk menjadi agen

pencapaian (mengelola) kenaikan kelas,

(3) arah dan strategi yang jelas, terukur,

konsisten, dan kontinyu, (4) SDM di tingkat

analis dan teknis yang mempunyai disiplin

keahlian yang memadai untuk berpikir

dan bekerja multidimensi serta dikelola

dan dikembangkan dengan baik dari

semua aspek, baik recruitment, pembinaan,

remunerasi/insentif, opportunity, maupun

reward and punishment, (5) database yang

memadai dalam arti valid, lengkap, tersedia

secara kontinyu dan real time menyangkut

pendapatan (langkah kebijakan, langkah

administratif, realisasi penerimaan, potensi,

tarif, objek, subjek, kondisi sektor ekonomi

terkait, benchmark di negara lain), belanja

(langkah kebijakan, langkah administratif,

realisasi belanja negara, Volume input dan

unit cost, ouput, outcome, benchmark di

negara lain), (6) model yang akurat dan

selalu dievaluasi serta disempurnakan

(perencanaan, perk real, structural

change, analisis dampak ekonomi makro),

(7) aturan yang representatif yang

memperhitungkan implementasinya,

benefit dan costnya (primer, sekunder, dan

tertier), dampak dan respon stakeholder

yg tidak distortif, (8) teknologi informasi

yang representatif, (9) networking yang

terkelola dengan baik sehingga dapat

menjamin kelangsungan penyediaan dana,

data/informasi, dan teknologi sesuai waktu,

jumlah dan kualitas yang diperlukan, serta

dukungan lain yang diperlukan. Selanjutnya,

mengingat tugas DJA di bidang keuangan

negara ini merupakan tugas yang selalu

bekaitan dengan dinamika yang tinggi dari

objek tugas tersebut, maka sikap antisipatif

dan inovatif terhadapi perubahan tugas dan

faktor penentunya, baik secara kuantitas

maupun secara kualitas, (10) dilaksanakan

tanpa menganggu kegiatan rutin DJA, atau

bahwa diupayakan untuk bersinergi, (11)

anggaran dan fasilitas yang diperlukan.

PELUANG DAN TANTANGAN

UNTUK NAIK KELAS

Proses pengelolaan keuangan negara, baik

di sisi pendapatan maupun di sisi belanja

negara melibatkan banyak pemangku

kepentingan, sejak dari tahap perencanaan,

penentuan alokasi, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi, serta upaya perbaikan dan

penyempurnaannya. Dalam kesehariannya,

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 19

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

DJA

Sukse

s “Na

ik Ke

las”:

Urge

nsi

Dari P

erumu

san A

rah, P

roses

, Pras

yarat

, Dan

Iden

tifika

si Pe

luang

Sert

a Ta

ntang

anny

a

Page 20: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

masing-masing stakeholder tersebut

dapat mempunyai posisi yang berbeda,

bahkan tidak jarang nampak berlawanan,

dengan posisi DJA.

Sesuai dengan konsep-konsep ekonomi

seperti kelangkaan (scarcity), hukum

selalu naiknya peran pemerintah

(The Law of Increasing State Activity –

Adolf Wagner), hukum permintaan

dan penawaran, game theory, general

equilibrium, prinsip dinamika ekonomi,

dan konsep-konsep penting lainnya, maka

pembahasan anggaran pendapatan dan

belanja sering menjadi penuh tantangan

karena berkaitan dengan aksi dan reaksi

para pemangku kepentingan. Di

sisi lain, banyak juga peluang yang

tersedia untuk dimanfaatkan

dalam mendukung pelaksanaan

tugas yang ada.

Berbagai peluang yang

dapat dimanfaatkan untuk

memperlancar pelaksanaan

tugas DJA antara lain adalah

terdapatnya berbagai

undang-undang dan regulasi yang

representatif, kondisi SDM, organisasi,

dan manajemen yang memadai secara

kuantitas dan kualitas, serta tingginya

kesadaran dari stakeholder mengenai

terdapatnya kepentingan bersama

dalam rangka membangun negara untuk

mensejahterakan masyarakat. Peluang

lainnya adalah adanya kesadaran saling

memerlukan dari para stakeholder

dalam proses pengelolaan anggaran

dan keuangan negara dan kesadaran

sebagai abdi negara dan masyarakat

yang harus melaksanakan tugas yang

diembannya dengan baik. Selain daripada

itu, perkembangan ilmu, teknologi, dan

informasi juga sangat membantu dalam

melaksanakan pengelolaan anggaran.

Sementara itu, tidak sedikit tantangan

yang dihadapi dalam pengelolaan

keuangan negara. Salah satunya adalah

adanya kelangkaan, yang antara lain

tercermin pada tingginya permintaan

anggaran yang harus dipenuhi, sedangkan

anggaran yang tersedia sangat terbatas,

sehingga menimbulkan konsekuensi

pada keperluan disusunnya prioritas

secara akurat. Hal tersebut menimbulkan

keperluan akan tingginya kompetensi

untuk menyusun prioritas, membahas,

dan menegosiasi alokasi anggaran, baik

internal pemerintah yang dengan K/L,

maupun antara pemerintah dengan

lembaga negara lainnya seperti DPR

dan DPD. Selain itu, terdapat aspek

governance dalam pengelolaan anggaran

yang berpotensi menimbulkan dampak

urusan dengan auditor (BPKP dan BPK)

dan lembaga pemberantas korupsi (KPK,),

serta berbagai pendapat masyarakat dan

lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Tantangan lainnya adalah kondisi SDM

yang lebih suka berada pada posisi status

quo dan sulit diajak untuk naik kelas, SDM

yang berfikir parsial (partial equilibrium),

dan tidak mau mempertimbangkan

reaksi stakeholder lain dalam perumusan

kebijakan dan pengambilan keputusan

dalam pengelolaan anggaran. Tantangan

yang nampaknya paling sulit diatasi

adalah sulitnya menjaga konsistensi utk

mendudukkan upaya naik kelas pada

prioritas yang semestinya, karena bisa

terabaikan kalau tugas rutinnya banyak

ditambah lagi dengan tugas ad hoc yang

sering datang dengan waktu dan volume

yang tidak terduga.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan yang dilakukan

dalam bagian sebelumnya,

dapat disampaikan beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk naik kelas, DJA

mendefinisikan (i) arah dari

kenaikan kelas yang ingin dicapai,

(ii) proses dari kenaikan kelas yang

akan ditempuh, (iii) prasyarat dari

kenaikan kelas yang diperlukan,

dan (iv) mengidentifikasi peluang

dan tantangan dari kenaikan

kelas,

2. Arah dari kenaikan kelas DJA

mencakup (i) di sisi belanja negara

adalah meningkatnya kemampuan

untuk memperbaiki efisiensi,

efektivitas, dan kualitas belanja negara,

khususnya belanja Pemerintah Pusat,

(ii) di sisi pendapatan negara adalah

meningkatnya kemampuan untuk

mengumpulkan pendapatan negara

secara optimal sesuai dengan prinsip-

prinsip good corporate governance

(GCG), (iii) di sisi koordinasi adalah

naiknya kekuatan tawar dalam berbagai

pembahasan dan negosiasi dalam

Prasyarat kenaikan kelas DJA mencakup (i) kesepahaman dan kesediaan dari semua pemangku kepentingan

untuk naik kelas, dan menanggung dampak biaya

dan manfaatnya

20 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

DJA

Sukse

s “Na

ik Ke

las”:

Urge

nsi

Dari P

erumu

san A

rah, P

roses

, Pras

yarat

, Dan

Iden

tifika

si Pe

luang

Sert

a Ta

ntang

anny

a

Page 21: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

pengelolaan anggaran

3. Proses dari kenaikan kelas DJA

mencakup (i) menyesuaikan pola

pikir, sikap, perilaku, dan orientasi

SDM dengan platform untuk naik

kelas, (ii) menyusun titik tujuan dari

kenaikan kelas, strategi pencapaian,

sekaligus organisasi atau task force

sebagai PIC dari upaya untuk naik

kelas (iii) mengidentifikasi kondisi

existing DJA, khususnya identifikasi

permasalahan yang bisa diselesaikan

dan potensi yang bisa dikembangkan,

(iv) mempersiapkan rencana kerja

dari implementasinya, payung hukum

dan regulasi, serta anggaran dan

fasilitas (v) implementasi pencapaian,

yang dilakukan secara intensif, dan (vi)

monitoring, evaluasi, pelaporan, dan

penyempurnaan terkait semua proses

yang direncanakan dan dijalani.

4. Prasyarat kenaikan kelas DJA

mencakup (i) kesepahaman dan

kesediaan dari semua pemangku

kepentingan untuk naik kelas, dan

menanggung dampak biaya dan

manfaatnya (ii) pengetahuan tentang

posisi riil saat ini dan posisi kelas

baru yang ingin dicapai, (iii) PIC

yang kredibel untuk menjadi agen,

(iv) arah dan strategi yang jelas,

terukur, konsisten, dan kontinyu,

(v) SDM di tingkat analis dan teknis

yang mempunyai disiplin keahlian

yang memadai (vi) database yang

memadai, (vii) model yang akurat dan

selalu dievaluasi serta disempurnakan,

(viii) aturan yang representatif, (ix)

teknologi informasi yang representatif,

(x) networking yang terkelola

dengan baik, (xi) dilaksanakan tanpa

menganggu atau bahkan bersinergi

dengan tugas rutin, dan (xii) anggaran

serta fasilitas yang diperlukan.

5. Peluang yang dapat dimanfaatkan untuk

memperlancar pelaksanaan tugas DJA

antara lain adalah (i) undang-undang

dan regulasi yang representatif, (ii)

SDM dan organisasi yang memadai,

(iii) tingginya kesadaran mengenai

terdapatnya kepentingan bersama

untuk mensejahterakan masyarakat,

(iv) adanya kesadaran saling

memerlukan, (v) kesadaran sebagai

abdi negara dan masyarakat, dan (vi)

perkembangan ilmu, teknologi, dan

informasi. Sementara itu tantangan

yang dihadapi dalam pengelolaan

keuangan negara adalah (i) kelangkaan

anggaran, (ii) aspek governance dalam

pengelolaan anggaran yang berpotensi

menimbulkan dampak urusan dengan

auditor (BPKP dan BPK) dan lembaga

pemberantas korupsi (KPK,), (iii)

berbagai pendapat masyarakat dan

lembaga swadaya masyarakat (LSM)

(iv) kondisi sebagian SDM yang

lebih suka berada pada posisi status

quo dan sulit diajak untuk naik kelas,

SDM yang berfikir parsial (parsial

equilibrium), dan tidak mampu/

mau mempertimbangkan reaksi

stakeholder lain dalam perumusan

kebijakan dan pengambilan keputusan

dalam pengelolaan anggaran, (e)

tidak terjaganya konsistensi utk

mendudukkan upaya naik kelas pada

prioritas yang semestinya,.

(Penulis adalah Tenaga Pengkaji Bidang

PNBP)

Dalam rangka mencapai harapan untuk

naik kelas bagi DJA, hal utama yang

dapat penulis sarankan untuk ditempuh

pertama kali adalah menunjuk PIC

yang representatif sebagai agen dari

upaya kenaikan kelas tersebut yang

diberi tugas untuk merumuskan

strategi pencapaian upaya tersebut,

seperti mengidentifikasi arah, proses,

prasyarat yang diperlukan, langkah

solusi untuk memanfaatkan peluang

dan tantangan yang ada. PIC yang

ditunjuk memerlukan beberapa syarat,

yaitu (1) paham mengenai proses

bisnis DJA termasuk, siklus tugas,

peta dan profil stakeholder, berbagai

masalah yang akan untuk diselesaikan,

potensi pengembangan yang akan

diunggulkan, kekuatan SDM, dan (2)

mampu meluangkan waktu khusus

untuk menangani tugas kenaikan kelas

tersebut, (3) mampu berkoordinasi

dengan berbagai stakeholder DJA,

dan (4) mempunyai kemampuan

manajemen yang memadai. Selain

itu, program kenaikan kelas tersebut

harus segera diluncurkan untuk

ditindaklanjuti.

REKOMENDASI

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 21

PERE

NCAN

AAN

ANGG

ARAN

DJA

Sukse

s “Na

ik Ke

las”:

Urge

nsi

Dari P

erumu

san A

rah, P

roses

, Pras

yarat

, Dan

Iden

tifika

si Pe

luang

Sert

a Ta

ntang

anny

a

Page 22: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

22 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

P N

B P

REVISI UU NOMOR 20 TAHUN 1997: QUO VADIS PNBP?Oleh : Arief Masdi

Page 23: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

eformasi Tahun 1998 yang diawali

dengan reformasi di bidang politik

pada akhirnya merambah ke bidang

ekonomi, sosial dan hukum, termasuk di

dalamnya reformasi di bidang pengelolaan

keuangan negara. Pasca reformasi Tahun

1998, undang-undang yang mengatur

tentang keuangan negara, perbendaharaan

negara, pemeriksaan keuangan negara,

perpajakan, kepabeanan telah mengalami

perubahan atau revisi. Namun, ada satu

Undang-undang yang sepertinya luput

dari perhatian publik yaitu Undang-

undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997

tentang PNBP merupakan salah satu

Undang-undang yang di bidang keuangan

negara khususnya pendapatan negara

yang ditetapkan pada masa orde baru atau

sebelum reformasi Tahun 1998. Undang-

undang Nomor 20 Tahun 1997 masih

mengacu pada Indische Comptabiliteitswet

(Staatblad Tahun 1925 Nomor 448)

sebagaimana telah diubah dan ditambah,

terakhir dengan Undang-undang Nomor

9 Tahun 1968. Padahal saat ini, Indische

Comptabiliteitswet telah digantikan dengan

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara. Secara yuridis,

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997

sudah waktunya untuk direvisi.

Reformasi juga membawa perubahan

signifikan di bidang sosial, termasuk

sosiologi pembentukan peraturan

perundang-undangan. Undang-undang

Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP

ditetapkan pada masa/rezim pemerintah

yang represif. Kondisi tersebut, sangat

berbeda dengan saat ini dimana

pemerintah diharuskan untuk bersikap

responsif terhadap tuntutan masyarakat.

Penguatan posisi masyarakat dalam

hubungannya dengan pemerintah

mewarnai pembentukan peraturan

perundang-undangan pasca reformasi

1998. Secara sosiologis, materi muatan

dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

1997 yang terkait hubungan negara,

pemerintah dan masyarakat perlu ditinjau

kembali.

PNBP Riwayatmu Dulu

Sebelum Undang-undang Nomor 20

Tahun 1997 ditetapkan, kondisi ekonomi

Indonesia sedang membutuhkan sumber

pembiayaan selain penerimaan dari

perpajakan. Saat itu, potensi penerimaan

negara lain yang paling menjanjikan dengan

potensi penerimaan cukup besar adalah

PNBP. Permasalahan saat itu, adalah belum

adanya Undang-undang yang melandasi

penyelenggaraan dan pemungutan PNBP.

Padahal, kelompok PNBP yang ada

pada Instansi Pemerintah (Kementerian/

Lembaga) cukup banyak, antara lain PNBP

dari pemanfaatan sumber daya alam,

dari hasil pengelolaan dana Pemerintah,

dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan

negara yang dipisahkan, dari kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan pemerintah,

dari putusan pengadilan dan pengenaan

denda administrasi dan dari hibah yang

merupakan hak pemerintah.

Kondisi kekosongan peraturan perundang-

undangan saat itu, menimbulkan moral

hazard pada Instansi Pemerintah yang

melaksanakan pemungutan PNBP.

Banyak Instansi Pemerintah yang enggan

untuk melaporkan dan menyetor

PNBP ke Kas Negara. Tidak adanya

penegakan hukum (law enforcement) di

bidang PNBP juga menjadi pendorong

ketidakpatuhan Instansi Pemerintah dalam

menyelenggarakan pengelolaan PNBP

yang baik.

Ditetapkannya Undang-undang Nomor

20 Tahun 1997 tentang PNBP ternyata

mampu menjadi alat penertiban dan

penegakan hukum dalam pengelolaan

PNBP. Undang-undang Nomor 20 Tahun

1997 tentang PNBP mengatur konsep

hukuman (punishment) yang cukup tegas

terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh

wajib bayar dan pejabat pengelola PNBP

pada Instansi Pemerintah. Hukuman

dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

1997 dapat berupa hukuman administrasi

berupa denda dan sanksi pidana penjara.

Konsep hukuman dalam pengelolaan

PNBP ini ternyata membawa pengaruh

cukup signifikan terhadap ketertiban dan

kepatuhan Instansi Pemerintah dalam

melaporkan dan menyetor PNBP.

Penegakan hukum dalam pengelolaan

PNBP yang diusung Undang-undang

Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP

saat itu, tidak serta merta diterima oleh

semua Instansi Pemerintah. Beberapa

Instansi Pemerintah resisten dan berusaha

bertahan dengan pola lama yang

sarat dengan moral hazard. Kondisi ini

menghasilkan bentuk ‘kompromi’ dalam

pengelolaan PNBP yang dinamakan

earmarked. Dalam konsep Earmarked

PNBP, Instansi Pemerintah berikan

kewenangan dapat menggunakan PNBP

yang dipungut/dihasilkannya, untuk

membiayai kegiatan tertentu dengan

persetujuan Menteri Keuangan.

Konsep earmarked dalam Undang-undang

R

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 23

P N

B P

REVIS

I UU

NOM

OR 2

0 TA

HUN

1997

: QUO

VADI

S PN

BP?

Page 24: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Nomor 20 Tahun 1997, nampaknya

disambut cukup baik oleh Instansi

Pemerintah. Banyak Instansi Pemerintah

yang kemudian melaporkan dan

menyetorkan hasil pungutan PNBP ke Kas

Negara. Jumlah penerimaan negara yang

dikelola off budget pun semakin berkurang

dan sedikit. Instansi Pemerintah mulai rajin

melaporkan PNBP yang dipungut dengan

harapan nantinya dapat menggunakan

kembali PNBP tersebut untuk membiayai

kegiatan Instansi mereka sendiri.

Pengesahan Undang-undang Nomor

20 Tahun 1997 tentang PNBP

yang didalamnya mengatur

dengan tegas tentang hukuman

(punishment) dan penggunaan

PNBP (earmarked), mampu

meningkatkan realisasi PNBP

cukup signifikan. Data realisasi

PNBP menunjukkan, pada Tahun

Anggaran 1996/1997 realisasi

PNBP mencapai Rp 30,29 Triliun

meningkat menjadi sebesar Rp

41,34 Triliun pada Tahun Anggaran

1997/1998. Peningkatan realisasi PNBP

terus berlanjut pada Tahun Anggaran

1998/1999 dimana PNBP mencapai

sebesar Rp 55,64 Triliun. Sementara itu,

pada Tahun Anggaran 1999/2000 mampu

mencapai sebesar Rp 91,52 Triliun.

PNBP Mau Kemana?Kondisi yang melingkupi lahirnya Undang-

undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

PNBP empat belas tahun yang lalu

berbeda dengan kondisi saat ini atau

pasca reformasi Tahun 1998. Gelombang

reformasi di bidang keuangan negara

ditandai dengan digantikannya Indische

Compabiliteitswet (ICW) oleh Undang-

undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara. Kemudian disusul

dengan lahirnya Undang-undang Nomor

1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara dan Undang-undang Nomor

15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara.

Paket Undang-undang di bidang keuangan

negara membawa perubahan mendasar

dalam sistem pengelolaan keuangan

negara. Perubahan mendasar dalam

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, antara lain

ruang lingkup keuangan negara termasuk

sumber dan lingkup pendapatan negara;

penegasan kewenangan Menteri

dan Menteri/Pimpinan Lembaga;

penekanan konsep penyetoran,

pencatatan, pengelolaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban yang harus dikelola

secara profesional, akuntabel, kredibel

dan transparan. Perubahan-perubahan

konsep mendasar di bidang pengelolaan

keuangan negara tersebut, menjadi salah

satu amanah yang juga harus dijalankan

dalam pengelolaan keuangan negara

termasuk PNBP.

Dalam pengelolaan PNBP saat ini,

terdapat beberapa substansi pokok yang

akan disesuaikan dan diadaptasi ke dalam

konsep revisi Undang-undang Nomor

20 Tahun 1997 tentang PNBP. Substansi

tersebut, antara lain penyesuaian dan

penegasan konsep ruang lingkup PNBP

termasuk definisi dan kelompok PNBP;

kewenangan Menteri Keuangan dan

Menteri/Pimpinan Lembaga; konsep

penetapan jenis dan tarif; konsep

penyetoran, pemungutan dan penagihan;

konsep pemeriksaan, pengembalian,

keberatan dan keringanan; konsep

penggunaan (earmarked); konsep

pembinaan dan pengawasan;

konsep pelaporan dan

pertanggungjawaban; dan konsep

pemberian sanksi administrasi

dan pidana.

Substansi pokok tersebut telah

menjadi bahan kajian bersama

antara Kementerian Keuangan

dan para stakeholder PNBP, guna

menemukan bentuk konsep

terbaik pengelolaan PNBP ke depan.

Sebagai contoh, dalam Undang-undang

Nomor 20 Tahun 1997, PNBP didefinisikan

secara residual seperti keranjang sampah

sekaligus sangat lentur. PNBP didefinisikan

sebagai seluruh penerimaan Pemerintah

Pusat yang tidak berasal dari penerimaan

perpajakan. Definisi PNBP yang keranjang

sampah tersebut, misalnya dapat direvisi

dengan memasukkan kelompok PNBP

dalam definisi tersebut, sehingga menjadi

penerimaan yang berasal dari pemanfaatan

SDA, pengelolaan kekeyaan negara dan

penerimaan berasal dari pelayanan yang

diselenggarakan oleh negara.

Munculnya konflik kewenangan antara Menteri Keuangan dengan Menteri/

Pimpinan Lembaga ataupun antar Menteri/Pimpinan

Lembaga terkait pengelolaan PNBP, seperti penetapan jenis dan tarif PNBP dan

penggunaan PNBP

24 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

P N

B P

REVIS

I UU

NOM

OR 2

0 TA

HUN

1997

: QUO

VADI

S PN

BP?

Page 25: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Masalah kewenangan Menteri Keuangan

dan Menteri/Pimpinan Lembaga di bidang

pengelolaan PNBP juga menjadi isu pokok

dalam revisi Undang-undang Nomor 20

Tahun 1997. Dalam Undang-undang

Nomor 20 Tahun 1997, Menteri Keuangan

diberikan kewenangan delegatif untuk

menunjuk Instansi Pemerintah untuk

menagih dan atau memungut PNBP yang

terutang. Sementara itu dalam Undang-

undang Nomor 17 Tahun 2003, Menteri/

Pimpinan Lembaga memiliki kewenangan

atributif untuk melaksanakan pemungutan

PNBP dan menyetorkannya ke kas negara.

Jika dilihat, dalam pengelolaan PNBP saat

ini, dibutuhkan pemberian kewenangan

atributif kepada Menteri Keuangan dan

Menteri/Pimpinan Lembaga yang lebih luas

dan tegas guna menyelesaikan berbagai

permasalahan yang ada dibandingkan

kewenangan yang dimiliki saat ini.

Munculnya konflik kewenangan antara

Menteri Keuangan dengan Menteri/

Pimpinan Lembaga ataupun antar Menteri/

Pimpinan Lembaga terkait pengelolaan

PNBP, seperti penetapan jenis dan tarif

PNBP dan penggunaan PNBP, juga menjadi

isu pokok yang akan dimasukkan dalam

revisi Undang-undang Nomor 20 Tahun

1997. Beberapa ahli hukum memberikan

usulan bahwa permasalahan konflik

kewenangan, dapat diselesaikan dengan

mengembalikan kepada kewenangan

Presiden. Selain itu, dapat juga dengan

memberikan kewenangan atributif kepada

Menteri atau Pejabat setingkat Menteri

untuk menyelesaikan konflik kewenangan

tersebut.

Permasalahan lain yang sering menjadi

bahan perdebatan dalam kajian revisi

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997

tentang PNBP adalah penggunaan PNBP

(earmarked). Sebagian ahli keuangan

menganggap konsep earmarked tidak

efisien dan memperpanjang administrasi,

sedangkan sebagian pakar keuangan

lain mengatakan konsep earmarked

merupakan jawaban atas kelemahan

penganggaran umum yang tidak

mampu memberikan kepastian dalam

mengalokasikan dana, khususnya kepada

unit-unit yang menjalankan pelayanan

publik.

Prolegnas 2010-2014Saat ini revisi Undang-undang Nomor

20 Tahun 1997 tentang PNBP telah

masuk dalam Proglam Legislasi Nasional

(Prolegnas) DPR RI Tahun 2010-2014,

dimana pemerintah (Kementerian

Keuangan) selaku inisiator. Permasalahan-

permasalahan dalam pengelolaan PNBP

tersebut telah menjadi bahan bahan kajian

di Kementerian Keuangan (Direktorat

Jenderal Anggaran) selaku unit yang

mengkoordinir penyusunan draft naskah

akademik dan draft RUU revisi Undang-

undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

PNBP. Kementerian Keuangan (Direktorat

Jenderal Anggaran), saat ini sedang

melakukan kajian dengan berbagai

pendekatan awal. Pendekatan awal yang

saat ini sedang dilakukan antara lain :

1. Melakukan identifikasi ketentuan

dalam UU PNBP yang perlu direvisi;

2. Melakukan identifikasi ketentuan dalam

UU PNBP terkait Paket UU Keuangan

Negara;

3. Melakukan identifikasi ketentuan dalam

UU Perpajakan dan UU Kepabeanan

dan Cukai yang relevan sebagai

pembanding bagi UU PNBP;

4. Melakukan identifikasi ketentuan PNBP

dalam Undang-Undang Sektoral;

5. Melakukan studi pustaka antara terkait

bechmarking pengelolaan PNBP di

negara lain;

6. Menyebarkan kuesioner untuk

menampung masukan stakeholders

terkait penyelenggaraan dan

pengelolaan PNBP pada Kementreian/

Lembaga;

7. Melakukan focus group discussion.

Pada dasarnya, tantangan besar yang

di bidang pengelolaan Keuangan

Negara khususnya pengelolaan PNBP

merupakan tantangan Kementerian

Keuangan (Direktorat Jenderal

Anggaran) guna mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang baik (good

governance). Oleh karena itu, revisi

atas Undang-undang Nomor 20

Tahun 1997 tentang PNBP merupakan

pintu masuk sekaligus perangkat

konstitusional untuk menjawab

tantangan tersebut.

Penulis adalah :Kepala Seksi pada Direktorat PNBP

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 25

P N

B P

REVIS

I UU

NOM

OR 2

0 TA

HUN

1997

: QUO

VADI

S PN

BP?

Page 26: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

26 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

P N

B P

Oleh : Robby martaputra dan Embun

Mengapa Dan Bagaimana Revisi UU No. 20Tahun 1997 Tentang PNBP

Askolani, Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak

Page 27: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

S etelah lebih dari satu dasawarsa

dijadikan sebagai landasan pengelolaan

penerimaan negara bukan pajak (PNBP), UU

No. 20 Tahun 1997 akhirnya harus melalui tahap

revisi. Proses tersebut diperkuat dengan telah

masuknya revisi UU 20/1997 sebagai salah satu

Program Legislasi Nasional 2010-2014.

Mengetahui mengapa dan bagaimana proses

revisi ini berlangsung merupakan kepentingan

banyak stakeholders baik di lingkungan intern

Kementerian Keuangan maupun ekstern

seperti kementerian/lembaga, BUMN, Pemda,

dan masyarakat pada umumnya. Tidak dapat

dipungkiri, peranan PNBP sebagai salah satu

penerimaan negara di luar pajak dan hibah

semakin meningkat sejalan perkembangan

waktu. Hal ini terlihat dari pertumbuhan

realisasi PNBP yang signifikan selama

sepuluh tahun terakhir, sebagaimana tampak

pada grafik berikut ini:

Reporter Warta Anggaran berkesempatan

mewawancarai Askolani, Direktur

Penerimaan Negara Bukan Pajak selaku

Ketua Tim Perumus dan Penyusun revisi

UU 20/1997. Meski baru 5 bulan terakhir

memimpin Direktorat PNBP, sebenarnya

PNBP bukan merupakan hal yang baru bagi

pria kelahiran kota pempek pada 45 tahun

silam ini. Sebelumnya Askolani menjabat

sebagai Kepala Pusat Kebijakan APBN,

Badan Kebijakan Fiskal selama 2,5 tahun

setelah sempat menjabat sebagai Kepala

Bidang Kebijakan Penerimaan Bukan Pajak

selama periode Oktober – Desember 2008.

Pada periode pernah bekerja di berbagai

unit yang mengelola kebijakan belanja

negara di Direktorat Jenderal Anggaran

dan Perimbangan Keuangan serta Badan

Kebijakan Fiskal. Dengan pengalaman

bekerja selama hampir 20 tahun di berbagai

instansi yang berbeda tersebut, tampaknya

lokomotif revisi UU PNBP kali ini berada di

tangan “masinis” yang tepat. Berikut adalah

petikan hasil wawancara dengan Askolani

selama 30 menit di pagi yang terasa singkat,

padat, namun ringan tersebut.

Revisi atas UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP saat ini telah masuk ke dalam Program Legislasi Nasional 2010-2014. Sebenarnya, apakah yang melatarbelakangi dilakukannya revisi atas UU No. 20 Tahun 1997 tersebut?Apabila kita lihat dari jangka waktunya, UU

PNBP ini memang sudah berlaku cukup

lama, hampir 14 tahun. Dari hasil evaluasi kita,

memang ditemukan cukup banyak hal yang

harus disesuaikan dengan perkembangan

situasi aktual dan tantangan-tantangan di

masa depan. Selain itu,

dari sisi hukum sudah

banyak perkembangan

yang terjadi, seperti

Amandemen UUD 1945,

diterbitkannya Paket

UU Keuangan Negara,

lahirnya “Undang-Undang

MD3” dan UU 9/2009

tentang Badan Hukum

Pendidikan. Seluruh

ketentuan perundangan

tersebut bersifat dinamis,

dan bersentuhan dengan

basis UU 20/1997 tentang PNBP yang

berkenaan dengan penerimaan SDA,

laba BUMN, dan kementerian/lembaga,

sehingga dalam perjalanannya banyak hal

yang harus dibenahi atau diperbaiki. Revisi

adalah langkah yang paling tepat untuk

mengharmonisasikan dan menyesuaikan

regulasi PNBP serta dalam rangka

mengantisipasi kebijakan PNBP ke depan.

UU 20/1997 tentang PNBP telah diterapkan selama hampir 14 tahun. Permasalahan apakah yang mengemuka di dalam pelaksanaannya sepanjang waktu tersebut?Tantangan yang kami evaluasi sepanjang

14 tahun pengelolaan PNBP berdasarkan

UU 20/1997 ini setidaknya ada empat,

yaitu: (1) mengoptimalkan potensi-potensi

PNBP, (2) mendukung kebijakan fiskal yang

sustainsble, (3) peningkatan kinerja BUMN,

dan (4) peningkatan kualitas pelayanan

kementerian/lembaga. Memang tidak

semua pelayanan umum harus dikenakan

biaya atau tarif, namun demikian kita tetap

harus memegang prinsip kewajaran dan

keadilan. Apabila dikenakan tarif pelayanan

dan pengelolaan potensi PNBP tentunya

harus tetap berpegang kepada prinsip-

prinsip tersebut.

Aspek-aspek apa sajakah yang menjadi titik fokus dalam revisi UU 20/1997 ini?Fokus pertama adalah manajemen

pengelolaan PNBP yang baik, yaitu

mengatur bagaimana hubungan

antara fungsi Kementerian Keuangan

sebagai Chief Financial Officer dengan

kementerian/lembaga, atau hubungan

antara Kementerian Keuangan bersama

dengan kementerian/lembaga dalam

menjalankan kebijakan publik. Selanjutnya

mengupayakan agar seluruh lembaga

pemerintah dapat bekerja dengan

prinsip good goverannce, transparansi, dan

akuntabilitas. Selain itu, kita juga meninjau

kembali mekanisme penganggaran PNBP,

penyetoran, dan pertanggungjawabannya,

termasuk juga mengenai tarif dan sanksi

atas keterlambatan penyetoran. Di dalam

merancang revisi UU PNBP ini kami akan

melihat bagaimana pengalaman di masa lalu,

kondisi sekarang ini, dan juga mengantisipasi

tantangan ke depannya.

Salah satu isu pokok yang menjadi

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 27

P N

B P

Asko

lani,

Direk

tur Pe

nerim

aan N

egara

Buk

an Pa

jak M

enga

pa D

an B

agaim

ana

Revis

i UU

No. 2

0 Ta

hun 1

997

Tenta

ng PN

BP

Page 28: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

perhatian para stakeholder dalam pengelolaan PNBP adalah earmarking. Kemana arah kebijakan mengenai earmarking dalam revisi UU yang akan disusun ini, apakah tetap sama seperti yang telah berjalan atau akan ada perubahan yang signifikan?Apabila yang dimaksudkan di sini adalah

mekanisme penggunaan kembali PNBP,

sebenarnya ini adalah mengenai insentif,

yang salah satu bentuknya bisa berupa izin

untuk menggunakan kembali sebagian PNBP.

Kami menekankan bahwa pada prinsipnya

apabila sebagian PNBP digunakan kembali

maka penggunannya harus betul-betul

tepat, yaitu dalam rangka mendukung

tugas-tugas pokok kementerian/lembaga

dalam rangka pelayanan publik dan juga

untuk menghasilkan PNBP yang optimal.

Terkait dengan aspek pemeriksaan dan pengawasan terhadap pengelolaan PNBP, apakah nantinya akan ada perubahan yang substantif apabila dibandingkan dengan praktik yang telah berjalan saat ini?Memang hal tersebut merupakan salah

satu dari beberapa isu yang akan kami

coba untuk menguraikan dan mencarikan

regulasi yang lebih tepat untuk mengatasi

permasalahan yang ada sepanjang proses

revisi UU PNBP ini, seperti misalnya

ada PNBP yang tidak disetorkan, tidak

dilaporkan, disetorkan tapi terlambat,

atau disetorkan namun jumlahnya tidak

tepat, khususnya pada PNBP SDA yang

tergantung pada volatilitas nilai tukar

rupiah, harga minyak mentah, dan variabel-

variabel lainnya. Usaha perbaikan dapat

dilakukan dengan adanya peningkatan

pada fungsi pengawasan. Namun demikian,

fungsi pengawasan yang baik hanya dapat

terlaksana apabila didahului dengan adanya

regulasi yang tepat. Apabila regulasi sudah

tepat dan dilaksanakan secara konsisten,

baru kita bisa melaksanakan fungsi

pengawasan tersebut.

Saat ini cukup banyak UU Sektoral yang juga mengatur pengelolaan di bidang PNBP. Berkenaan dengan hal tersebut, strategi apa yang digunakan untuk mengharmonisasikan pengaturan pengelolaan PNBP dalam revisi UU PNBP dengan UU sektoral yang telah ada tersebut? Bagaimana caranya?Tehadap UU Sektoral, pada satu sisi dengan

adanya Amandemen UU 1945 tentunya

terjadi banyak perubahan yang menuntut

dilakukannya penyesuaian-penyesuaian,

selain juga karena adanya Paket UU

Keuangan Negara. Harmonisasi itu penting,

terutama harmonisasi kesetaraan, yaitu

menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan

yang serupa, dan harmonisasi dalam

segi hukum. Dengan adanya harmonisasi,

diupayakan tidak muncul adanya berbagai

polemik setelah proses revisi UU PNBP

20/1997 ini selesai.

Sebenarnya apakah yang menjadi

tujuan/sasaran Pemerintah ke

depan setelah revisi atas UU PNBP

selesai dan UU yang baru tersebut

diberlakukan?

Harapan kita adalah: pertama, bagaimana

PNBP dapat dikelola secara baik, adil dan

sesuai dengan fungsinya, baik itu merupakan

fungsi pelayanan pada kementerian/

lembaga maupun fungsi penerimaan

sumber daya alam migas dan nonmigas,

serta laba BUMN. Kedua, dengan adanya

revisi UU PNBP ini kita dapat menyikapi dan

menemukan penyelesaian atas berbagai

permasalahan dalam pengelolaan PNBP

selama ini. Ketiga, tentunya revisi ditujukan

agar ketentuan perundangan yang baru

tersebut dapat diimpementasikan dengan

baik dan mendukung fungsi governance.

Bagaimana perkembangan proses

revisi UU 20/1997 sampai dengan saat

ini?

Sebelum menjelaskan mengenai

perkembangannya, pertama-tama saya

akan menjelaskan mengenai tahap-

tahapnya. Revisi UU PNBP yang

dilaksanakan pada tahun 2011 ini tentunya

harus sejalan dengan perkembangan

ketentuan perundangan, sebagaimana

diketahui bahwa UU 10/2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan baru saja digantikan dengan

UU 12/2011. Selain pentahapan, hal kedua

yang perlu diperhatikan adalah time table

yang kita susun dengan mengikuti regulasi

tersebut, bahwa pada akhir tahun ini 2011

kami merencanakan finalisasi draft Naskah

Akademik. Apabila Naskah Akademik

telah selesai, proses akan dilanjutkan ke

penyusunan isi draft revisi UU PNBP

tersebut. Dijadwalkan bahwa draft revisi

UU PNBP akan dibahas dan diputuskan di

Pimpinan pada tahun 2012. Apabila dapat

disepakati Pimpinan, maka draft RUU

akan diajukan untuk dibahas di DPR pada

tahun 2013. Seperti diketahui, revisi UU

20/1997 telah termasuk dalam Program

Legislasi Nasional sampai dengan tahun

2014. Dengan demikian untuk menunjang

mekanisme di time table tersebut, sejak

tahap penyusunan draft Naskah Akademik

kami selalu memfasilitasi komunikasi antar

pemangku kepentingan (stakeholders) baik

dari pihak akademisi, praktisi hukum, sampai

dengan instansi pemerintah. Komunikasi

tersebut dibuat dalam bentuk diskusi, rapat,

1. Paket UU Keuangan Negara terdiri dari UU17/2003 tentang Keuangan

Negara, UU 1/2004 tentang Perbendaharaan, dan UU 15/ 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

2. “UU MD3” dimaksudkan dengan UU 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan

DPRD

CATATAN:

28 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

P N

B P

Asko

lani,

Direk

tur Pe

nerim

aan N

egara

Buk

an Pa

jak M

enga

pa D

an B

agaim

ana

Revis

i UU

No. 2

0 Ta

hun 1

997

Tenta

ng PN

BP

Page 29: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

atau forum yang terkait dengan masing-

masing fungsi misalnya pengelolaan

sumber daya alam, laba BUMN, dan

kementerian/lembaga. Tentunya seluruh

tahap komunikasi ini harus disusun secara

sistematis dan terukur, sehingga dapat

diperoleh masukan yang utuh dalam

proses revisi UU PNBP, khususnya dalam

mengembangkan draft Naskah Akademik

dalam waktu yang dekat ini.

Sesuai ketentuan, ketika pemerintah

akan menetapkan tarif atas suatu

layanan yang masuk dalam kategori

PNBP maka harus ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah (PP), namun

demikian pada pratiknya ternyata

ada beberapa pungutan yang tidak

melalui proses penetapan dalam

PP, contohnya tarif pendidikan di

perguruan tinggi negeri. Bagaimana

Pemerintah menyikapi hal ini dengan

revisi UU PNBP? Apa strateginya

ke depan supaya sesuai dengan

ketentuan?

Benar adanya bahwa persoalan biaya

pendidikan di perguruan tinggi negeri

merupakan salah satu dari berbagai

tantangan yang perlu disikapi dalam

pengelolaan PNBP saat ini. Kami

mengupayakan untuk menemukan

solusi penyelesaian yang baik supaya

di masa depan tidak timbul berbagai

permasalahan. Lebih jauh lagi, karena

hal ini juga terkait dengan fungsi badan

layanan umum (BLU), maka sebaiknya

diupayakan adanya harmonisasi dengan

unit pengelola BLU dan juga unit yang

menangani masalah pengelolaan aset,

karena sebagaimana diketahui bahwa

ketentuannya mengacu kepada Peraturan

Pemerintah. Dengan demikian, kami

berharap hal-hal yang diatur di dalam

revisi UU 20/1997 ini tidak lagi bersifat

parsial namun sudah menyeluruh dan

komprehensif.

DATA PRIBADINama Lengkap : Askolani, SE. MA

Tempat /Tanggal Lahir : Palembang 11 Juni 1966

Status/Jumlah Anak : Kawin / 2

Strata II Master of Art : Univ. of Colorado at Denver, USA (Economics)

Koresponden : Robby dan Embun

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 29

P N

B P

Asko

lani,

Direk

tur Pe

nerim

aan N

egara

Buk

an Pa

jak M

enga

pa D

an B

agaim

ana

Revis

i UU

No. 2

0 Ta

hun 1

997

Tenta

ng PN

BP

Page 30: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

PR

OFI

LE

Photo bersama para Duta SPAN Koordinator (DSK) dan Duta SPAN Unit (DSU) dengan sekretaris DJA, Dirjen Anggaran dan DIrektur SP pada saat acara sosialisasi SPAN di DJA tanggal 26 September 2011Dari ki-ka : Aang Prabudi S. (Dit.Angg.I DSK), Aang Pugarista M. (Dit. Angg III-DSK), Mujono B. (Sekretaris-DSK) Alfian Mujiwardhani (Dit. PAPBN-DSU), Ari

Wahyuni (Sekretaris Ditjen Anggaran), Herry Purnomo (Dirjen Anggaran), Masria H. Simandjuntak (Dit. Angg I-DSU), Rakhmat (Direktur SP), Dede Solihin

(Dit. Angg.II-DSU), Kelik Umar Sumaji (Dit. Angg.III-DSU) dan Seprina Hasan Effendi (Dit.PNBP-DSU).

30 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Perlu Komitmen dan Kerjasama Yang Nyatadan Sungguh-Sungguh Agar SPAN Dapat Berhasil

PROFILE DUTA SPAN (2) :

Page 31: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

RA (Change Readiness Assessment)

II merupakan salah satu tools yang

berbentuk survey untuk melihat kesiapan

para pegawai DJA dalam menerima

perubahan terkait implementasi SPAN.

Partisipasi para pegawai dalam CRA II

dapat dijadikan parameter untuk melihat

seberapa jauh komitmen para pegawai

untuk mendukung implementasi SPAN

Lahir di sebuah desa dan kecamatan

terpencil, kecamatan Pituruh, sebuah

kecamatan paling barat dari Kabupaten

Purworejo Jateng yang berbatasan

langsung dengan wilayah Kabupaten

Kebumen atau tepatnya 25 km dari pusat

kota Kabupaten Purworejo Propinsi

Jawa Tengah, hampir 41 tahun yang silam.

Uniknya, menurut catatan Surat Tanda

Kenal Lahir yang pernah dikeluarkan

oleh pemerintah desa, Ayah lima anak ini

(Fadhilah Izzatul Mar’ah, Muhammad

Hanif S.Q., Rayyan Sayyidil Dzaki, Hiliya

Nasywa dan Hana Syakira) pernah

tercatat lahir di kota Rembang Jateng.

Namun, dengan alasan untuk kemudahan

pengurusan surat-surat kependudukan di

kelak kemudian hari, dalam akta kelahiran

akhirnya dicatat lahir di kota Purworejo.

Meskipun begitu, pria ini mengaku pernah

tinggal dan sekolah di Rembang hingga

tahun 1977, saat dimana akhirnya ayahnya

memutuskan untuk berdinas di Komando

Rayon Militer (Koramil) Pituruh.

Raut wajahnya sekilas, bila orang belum

mengenal, sering mengira bahwa pria ini

berasal dari Sumatera. Barangkali karena

raut wajahnya yang mengisyaratkan

ketegasan, senang to the point. Namun,

begitu mendengar namanya, maka jelas

bahwa pria ini asli orang Jawa Tengah.

MUJONO, begitu teman-teman kantor

atau mitra kerjanya biasa memanggilnya.

Pemilik nama lengkap MUJONO

BASUKI yang berzodiak Piscess, tinggal

di perkampungan orang Betawi di wilayah

Desa Perigi Lama, Pondok Aren, Kota

Tangerang Selatan, tepatnya 3 km sebelum

masuk kawasan JPG (Jaringan Pipa Gas)

suatu tempat dimana para pencinta

sepeda gunung dan komunitas bike to work

biasa berkumpul.

Ada cerita menarik yang terjadi disekitar

tahun 2010 mengenai tempat tinggalnya.

Bermula dari perbuatan seseorang yang

tidak bertanggungjawab di kantornya.

Menurut informasi yang diterimanya,

selama beberapa hari rumahnya di ‘satroni’

oleh beberapa orang untuk melihat lebih

dekat kondisi rumahnya. Orang tersebut

seakan tidak percaya bahwa ada seorang

pegawai DJA yang tinggal di kawasan

kampung seperti itu. Mungkin karena

secara kebetulan akses jalan maupun

lokasi kampung tersebut berhimpitan

langsung dengan kawasan Bintaro (Sektor

9) maka mereka berusaha selama hampir

seminggu untuk memastikan apakah

kondisi tersebut nyata atau tidak.

“ Kawasan tempat saya tinggal itu mirip

dengan kawasan dekat kampus STAN

Jurangmangu era tahun 90-an, seperti di

sekitar Jalan Jengkol atau kawasan orang

kampung Betawi pada umumnya. Empang

lele untuk menampung air limbah rumah

tangga masih banyak terdapat di sekitar

rumah saya meski lokasinya dekat dengan

komplek Bintaro Permata, “ begitu dia

mendiskripsikan tentang tempat tinggalnya.

Kariernya sebagai PNS di Kementerian

Keuangan diawali di Pusat Pengolahan

Data dan Informasi Anggaran (PPDIA)

Bandung selepas dari Prodip III Keuangan

Spesialisasi Anggaran (sekarang istilah

Prodip III Keuangan sudah tidak ada lagi,

melebur kedalam STAN) tahun 1992

hingga tahun 2000 yaitu saat mutasi besar-

besaran alumni STAN-Prodip. Mulai tahun

2000 hingga pertengahan 2005 berkarier

di Kanwil III DJA Padang Sumatera Barat,

dan baru mulai 2005 kembali ke Jakarta

bergabung di DJAPK dan sekarang

berubah menjadi DJA ‘versi’ baru.

Keterlibatannya dalam Project SPAN

dimulai sekitar awal tahun 2011 (setahun

setelah mutasi ke Setditjen Anggaran)

yaitu tatkala ditunjuk sebagai salah satu

anggota team Change Management and

Communication (CMC) DJA untuk stream

Organisasi. Karena kesibukkan anggota

lainnya dalam team CMC SPAN DJA, maka

dia sering mewakili rapat-rapat mingguan

Project SPAN. Alhasil, dia semakin intens

terlibat dalam Project SPAN, terlebih-lebih

setelah dirinya juga ditunjuk sebagai salah

satu Duta SPAN Koordinator di DJA.

Pada medio Nopember 2011, disela-

sela kesibukannya berkesempatan untuk

menyampaikan beberapa pandangannya

mengenai persiapan implementasi SPAN

kepada Warta Anggaran, dan berikut

petikan wawancaranya dengan Warta

Anggaran.

Peranan Duta SPAN dalam

persiapan implementasi SPAN.

Sekedar untuk mengingatkan kembali

bahwa sebagai tindak lanjut dari UU No. 17

tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU

No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara dan UU No. 15 tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara

maka digulirkanlah program GFMRAP

(Government Financial Management and

Revenue Administrative Project) yang

didukung oleh Bank Dunia sebagai

upaya untuk mereformasi pengelolaan

keuangan pemerintah Indonesia. Salah

satu komponen dari GFMRAP adalah PFM

(Public Financial Management ) dengan

C

PR

OFI

LE

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 31

PRO

FILE D

UTA

SPAN

(2) :

Perlu

Kom

itmen

dan

Kerj

asam

a Ya

ng N

yata

dan S

ungg

uh-Su

nggu

h Aga

r SPA

N Da

pat B

erhas

il

Page 32: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

tujuan untuk memperkuat efektifitas,

keterbukaan and pertanggungjawaban

dari pengeluaran pemerintah. Salah satu

inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut

adalah modernisasi penganggaran dan

pelaksanaan perbendaharaan (Modernize

Budget & Treasury Operation).

Selanjutnya, untuk mewujudkan hal itu maka

digulirkanlah Program RPPN (Reformasi

Penganggaran dan Perbendaharaan

Negara) dengan beberapa produknya

antara lain : SPAN, SAKTI, Bussiness Process,

Change Management dan Service Desk.

Dengan demikian jelas bahwa SPAN

itu milik Kementerian Keuangan yang

implementasi harus dilaksanakan di Ditjen

Anggaran, Ditjen Perbendaharaan dan

Pusintek. Manfaat SPAN nantinya selain

untuk ke-2 unit eselon I tersebut dan

Pusintek juga akan dirasakan oleh seluruh

satker di Kementerian Negara/lembaga.

Dampak dari implementasi SPAN nantinya

tidak hanya terjadi perubahan pada proses

bisnis internal dan IT saja namun juga akan

berdampak pada perubahan peran pegawai

pada unit yang terkena dampak langsung

dari SPAN, misalnya kalau di DJA adalah

para pegawai di lingkungan Direktorat

Anggaran I, II dan III serta sebagian pegawai

di unit Direktorat PNBP dan Direktorat

Penyusunan APBN yang dalam tugasnya

nanti berhubungan/

menggunakan akses data

elektronik APBN. Untuk

itu, diperlukan kesiapan

para pegawai untuk

menghadapi itu semua.

Disinilah titik kritis

persiapan implementasi

SPAN yaitu diperolehnya

komitmen yang sungguh-

sungguh dari para

pegawai untuk menerima

dan menjalankan SPAN.

Mengapa ? Dalam

banyak hal, secara umum

bahwa manusia itu

akan bersedia berubah

bila mereka mengerti

dan menerima alasan

mengapa mereka harus

berubah. Disisi lain komitmen manusia

pada perubahan dapat diperoleh bila

kebutuhan pribadi mereka dapat dipenuhi

dan perubahan itu memberikan solusi atau

manfaat bagi kebutuhan praktis mereka.

Untuk itulah maka keberadaan CMC

sangat diperlukan untuk memfasilitasi

dan mengkomunikasikan segala hal

yang diperlukan guna memdapatkan

komitmen para pegawai selaku yang akan

menjalankan SPAN. Namun, karena luasnya

cakupan organisasi dan banyaknya pegawai

yang harus mendapatkan penjelasan

mengenai SPAN dan dipersiapkan untuk

menerima perubahan, khususnya di Ditjen

Perbendaharaan, maka guna membantu

tugas dari team CMC SPAN dibuatlah

program Duta SPAN Koordinator di

tingkat pusat dan Duta SPAN Unit yang

ada di masing-masing KPPN/Unit Eselon III.

Lalu bagaimana dengan Ditjen

Anggaran ? Meski cakupan organisasi

DJA (juga Pusintek) tidak seluas Ditjen

Perbendaharaan yang mempunyai kantor

daerah di setiap propinsi, namun karena

tidak ada unit khusus yang menangani

project SPAN dan anggota team CMC

SPAN melekat di Sekretariat Ditjen yaitu

Bagian OTL dan Bagian Kepegawaian maka

keberadaan Duta SPAN (Koordinator

dan Unit) masih tetap diperlukan. Hanya

bedanya dengan Pusintek jika Duta SPAN

Koordinator diambil alih langsung oleh

team CMC SPAN Pusintek dan Duta

SPAN Unit mewakili bagian/unit eselon III

maka di DJA dari 3 DSK hanya 1 DSK yang

sekaligus mewakili team CMC sedangkan

2 sisanya dipilih melalui seleksi wawancara

serta untuk Duta SPAN Unit mewakili unit

eselon II.

Apakah seorang Duta SPAN wajib

menguasai secara detail proses bisnis dan

IT yang digunakan ? Mengutip, pernyataan

Sanker -perwakilan Bank Dunia di Project

SPAN- bahwa Duta SPAN bukanlah

seorang salesman yang menjual produk

dagangan, yang selalu mengatakan bahwa

produknya adalah produk nomer 1, tapi

peran Duta SPAN dalam project SPAN

adalah membantu team CMC SPAN

dalam menjelaskan cakupan project

SPAN, manfaat yang akan diperoleh dan

perubahan-perubahan apa yang bakal

terjadi bila SPAN berjalan. Dengan demikian

jelas, bahwa peranan Duta SPAN baik di

DJA, DJPB dan Pusintek adalah membantu

CMC SPAN di Unit Eselon I masing-masing

dalam mengkomunikasikan tentang SPAN

PR

OFI

LE

32 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

PRO

FILE D

UTA

SPAN

(2) :

Perlu

Kom

itmen

dan

Kerj

asam

a Ya

ng N

yata

dan S

ungg

uh-Su

nggu

h Aga

r SPA

N Da

pat B

erhas

il

Page 33: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

baik secara formal (terlibat langsung dalam

acara sosialisasi, diskusi/FGD tentang

SPAN) maupun secara informal (melalui

obrolan ringan/santai baik di kantin,

diperjalanan maupun ditempat-tempat lain

yang memungkinkan, menyebarkan leaflet

dsb). Selain itu juga untuk memberikan

informasi/umpan balik kepada CMC

mengenai keluhan, harapan dan keinginan

dari para pegawai terkait issue SPAN.

Namun, idealnya memang seorang Duta

SPAN perlu mengetahui cakupan SPAN

yang lebih luas, tidak hanya pada sejarah/

latar belakang SPAN serta manfaatnya

saja, tapi juga mengetahui secara benar

tentang perubahan proses bisnis yang akan

terjadi dan peranan IT dalam project SPAN

nantinya. Sehingga fungsi dan peranan Duta

SPAN dalam mengkomunikasikan SPAN

kepada para pegawai bisa lebih optimal.

Untuk itu, setiap perkembangan/perubahan

proses bisnis internal (dengan segala

implikasinya) dan IT yang terjadi secepatnya

dapat disampaikan kepada Duta SPAN,

dengan demikian diharapkan keraguan

para pegawai terhadap keberhasilan

implimentasi SPAN dapat dieleminir.

Suami dari Neneng Kuswati (yang Asli

Garut alias ASGAR) merupakan satu dari

sedikit pegawai di DJA yang menyenangi

kegiatan memancing di laut selain olahraga

badminton setiap Jumat pagi dan juga

travelling. Mengenai hobbi memancingnya ini,

dia mengatakan bahwa yang menarik dari

memancing adalah lebih kepada rasa sensasi

saat menarik bearings untuk mengalahkan

ikan yang menyambar umpan. Bagi sebagian

orang lainnya sering mengatakan bahwa

memancing merupakan pekerjaan yang

sia-sia. “Ahh.. itu mah karena mereka gak

suka memancing aja. Menurut saya, yang

terpenting adalah jangan melalaikan untuk

tetap ibadah (tetap sholat dalam kondisi

apapun) dan tetap memperhatikan hak-hak

keluarga,” begitu kilahnya.

Komitmen yang sungguh-sungguh

dari seluruh pihak terkait

Dalam sebuah organisasi, setiap perubahan

(kearah yang lebih baik) yang diharapkan

selalu mengalami hambatan dan kendala.

Masalah klasik yang selalu terjadi adalah

masalah dana dan koordinasi. Menurutnya,

hambatan dan kendala tersebut dapat

dicari jalan keluarnya jika setiap pihak

saling berkomitmen dan bekerjasama

yang sungguh-sungguh untuk menerima

dan mendukung pelaksanaan dari semua

kebijakan yang telah diputuskan.

Terkait dengan persiapan implementasi

SPAN di DJA, maka koordinasi antara team

CMC, BPI dan IT masih perlu ditingkatkan

lagi. Dikatakannya : “Hingga saat ini antara

team CMC, BPI dan IT terkesan masih

jalan sendiri-sendiri. Kemajuan atau

perkembangan business process dan IT

seringkali tidak ter-update atau tidak

diketahui oleh team CMC. Padahal didalam

CMC-lah seluruh kegiatan persiapan

implementasi SPAN direncanakan

terutama terkait dengan training untuk para

pegawai”

Terkait alokasi dana untuk kegiatan

persiapan implementasi SPAN di DJA

juga masih menjadi kendala. “ Menurut

yang saya ketahui, setidaknya untuk team

CMC SPAN DJA, pada tahun anggaran

2011 tidak tersedia dana yang secara

khusus dialokasikan untuk kegiatan SPAN.

Demikian pula untuk tahun anggaran 2012

juga belum dialokasikan. Dari beberapa

kegiatan SPAN yang berhasil dilaksanakan

di TA 2011 hanya 1 kegiatan yang dananya

khusus dialokasikan untuk itu yaitu kegiatan

team building yang ditujukan untuk

memperoleh komitmen dukungan dari

jajaran pimpinan di DJA terhadap SPAN.

Dan pada TA 2012 alokasi dana kegiatan

SPAN adalah untuk kegiatan training end

user hyperion sekitar 500 pegawai.”.

Untuk meningkatkan koordinasi dan dalam

rangka mendapatkan komitmen dukungan

dari seluruh pihak, maka dalam rencana

kerja CMC SPAN telah dirumuskan tentang

perlunya team koordinasi yang diberi nama

KIS (Komite Implementasi SPAN) baik

di DJA, DJPB maupun Pusintek. Adapun

bentuk ataupun struktur KIS diserahkan

kepada masing-masing unit eselon I.

“ Baik di Ditjen Perbendaharaan maupun

Pusintek telah dibentuk team koordinasi

dalam rangka persiapan implementasi

SPAN, namun berbeda strukturnya

teamnya. Jika di Ditjen Perbendaharaan

dibentuk KISS (Komite Implementasi SPAN

dan SAKTI) pada setiap unit eselon III di

daerah dan 1 KISS ditingkat pusat maka

di Pusintek menggunakan struktur team

koordinasi yang sudah ada. Nach, untuk

DJA saya berharap sebelum bulan April

2012 sudah berhasil dibentuk KIS guna

meningkatkan komunikasi dan koordinasi

antara team BPI, IT dan CMC serta unit-

unit terkait lainnya.”

Menaruh keinginan dan harapan yang tinggi

kepada para pegawai untuk menerima dan

mendukung implementasi SPAN, tidak akan

tercapai secara maksimal jika kurang atau

tidak disertai dengan komitmen dukungan

dan kerjasama yang sungguh-sungguh dari

semua unit atau pihak yang berkompeten,

disamping koordinasi yang bagus diantara

unit-unit yang terlibat langsung dalam

implementasi SPAN. Salam Transformasi !!!

(WA – MB)

PR

OFI

LE

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 33

PRO

FILE D

UTA

SPAN

(2) :

Perlu

Kom

itmen

dan

Kerj

asam

a Ya

ng N

yata

dan S

ungg

uh-Su

nggu

h Aga

r SPA

N Da

pat B

erhas

il

Page 34: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

BER

ITA

34 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Saat ini pembahasan dan penyelesaian

RAPBN 2012 memasuki tahap krusial,

yaitu alokasi pemanfaatan anggaran hasil

optimalisasi pembahasan RAPBN 2012.

Tercapainya tambahan anggaran hasil

optimalisasi tersebut bukan merupakan

penggelembungan anggaran atau maksud-

maksud lain, namun merupakan pelaksana-

an tugas konstitusi oleh Pemerintah dan

DPR. Pemerintah dan DPR tetap menjaga

governance proses penyusunan dan pem-

bahasan RAPBN 2012, sehingga terjaga

akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi

proses penyelesaian RAPBN 2012.

Untuk itu, pada tanggal 17 Oktober 2011

diadakan rapat koordinasi Penyelesaian

RUU APBN 2012 di auditorium Dhana-

pala Gedung Sutikno Slamet Kementerian

Keuangan yang dihadiri oleh perwakilan

seluruh Kementerian/Lembaga dan diisi

dengan arahan dari Menteri Koordinator

Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa dan

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo.

Acara dibuka dengan laporan Direktur

Jenderal Anggaran, Herry Purnomo yang

menyampaikan laporan progress pemba-

hasan dan penyelesaian RUU APBN 2012

dengan DPR.

“Jangan memaksakan sesuatu karena ada

bagian dari optimalisasi, kalau belum siap

jangan dipaksakan apalagi dengan proyek

yang tidak nyambung” demikian pesan

Hatta Rajasa ketika menyampaikan ara-

hannya.

Selanjutnya Hatta Rajasa meminta kepada

seluruh K/L untuk mencari terobosan-

terobosan baru dalam pelaksanaan pro-

gram dan kegiatan tapi tetap menjaga

akuntabilitas dan transparansi, jangan ha-

nya melakukan bussiness as usual. Dana

optimalisasi bukanlah akal-akalan tapi

merupakan proses yang akuntabel dan

dilakukan untuk memberikan nilai tambah

bagi kesejahteraan rakyat.

Selanjutnya, Menteri Keuangan, Agus Mar-

Menko PerekonomianMemimpin Rapat Koordinasi Penyelesaian RAPBN 2012

towardojo menyampaikan Pokok-pokok

Hasil Pembahasan RAPBN 2012 dan

penyelesaiannya .

Menteri Keuangan menyampaikan ba-

hwa dalam menyusun RKA-Kl Dalam

menyusun RKA K/L Tahun 2012, harus

memperhatikan (i) Tugas, Fungsi dan ke-

wenangan masing-masing, (ii) Mengkaji

ulang pembangunan gedung baru dan

menundanya apabila tidak sangat mende-

sak, (iii); Dalam mengalokasikan dana de-

konsentrasi dan dana tugas pembantuan

agar mengacu pada ketentuan peraturan

perundang‐undangan, (iv) Kementerian

Negara/Lembaga yang menyelenggarakan

sekolah/ lembaga pendidikan agar men-

cantumkan dalam klasifikasi fungsi pendidi-

kan, dan (v) Dalam pengalokasian bantuan

belanja sosial, dapat langsung diberikan

kepada masyarakat dan/atau lembaga ke-

masyarakatan guna melindungi terjadinya

dari resiko sosial. (RA)

Page 35: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

enteri Keuangan, Agus

Martowardojo berpesan

kepada seluruh jajaran

Direktorat Jenderal Anggaran agar

kita berpegang pada visi yang benar,

kegiatan yang fokus, dan komitmen

bersama untuk mewujudkan tujuan

organisasi. “ Saudara-saudara perform

exceeding expectation” apresiasi Agus,

atas capaian kinerja Ditjen Anggaran

selama tahun 2011.

Hal tersebut dikatakan setelah Direk-

tur Jenderal Anggaran, Herry Purnomo

menyampaikan laporan singkat atas

capaian-capaian Ditjen Anggaran se-

panjang tahun 2011 dihadapan + 800

pegawai Ditjen Anggaran dalam acara

Rapat Kerja Direktorat Jenderal Angga-

ran yang diselenggarakan pada Kamis, 1

Desember 2011 bertempat di ballroom

Dhanapala Kementerian Keuangan, tur-

ut hadir pula Wakil Menteri Keuangan I,

Anny Ratnawati.

Dalam laporannya Herry Purnomo

menyampaikan bahwa proses pemba-

hasan RUU APBN telah mengalami ke-

majuan yang sangat baik dalam menjaga

transparansi dan akuntabilitas publik.

Semua rapat-rapat kerja dalam pemba-

hasan berbagai substansi APBN 2012

telah dilakukan secara terbuka, dan da-

pat diakses oleh semua pihak. Hal ter-

sebut juga mendapatkan apresiasi dari

Agus Martowardojo.

Selain itu, Herry Purnomo juga

menyampaikan bahwa seluruh

jajaran Direktorat Jenderal Anggaran

sudah melaksanakan nilai-nilai

Kementerian Keuangan dan selalu

berusaha meningkatkan integritas,

profesionalisme dan bersinergi dalam

melaksanakan tugas. Selain itu juga

berusaha memberikan pelayanan

terbaik kepada masyarakat dan

mencari terobosan-terobosan baru

untuk mencapai nilai kesempurnaan.

Secara simbolik, Menteri Keuangan

menyematkan pin Nilai-nilai

Kementerian Keuangan kepada Dirjen

Anggaran dan diikuti oleh seluruh

pegawai DItjen Anggaran.

Hal yang menarik dalam acara rapat

kerja adalah para pejabat eselon II

Ditjen Anggaran menjadi petugas

yang melayani seluruh pegawai untuk

melakukan registrasi.

M

BER

ITA

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 35

Menteri KeuanganMengapresiasi Kinerja Direktorat Jenderal Anggaran

Page 36: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

LIP

UTA

N

36 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Oleh : Hisyami Adib

Liputan Rapim DJA Tahun 2011

Page 37: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

aik Kelas, apa arti 2 kata tersebut

untuk anda sekarang? Sebelum anda

menjawab, cobalah bawa kembali

ingatan anda ke beberapa (puluh) tahun

silam, ketika anda masih duduk di bangku

sekolah maupun kuliah, dan tanyakan

pertanyaan yang sama. Momen kenaikan

kelas adalah momen-momen yang penuh

detail-detail nostalgia mulai dari berapa nilai

raport anda (ada angka merahnya kah?),

ketegangan ketika orangtua mengambilkan

raport itu untuk kita, dan masih banyak lagi

lainnya.

Dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja

Ditjen Anggaran di audotarium Dhanapala,

1 Desember 2010 yang lalu,

Menteri Keuangan berkali-kali

menyebut dua kata tersebut.

Nampaknya beliau hendak

menyampaikan pesan bahwa DJA

sebagai salah satu unit vital di

lingkungan Kementerian Keuangan

telah bekerja dengan baik dalam

melakukan tugasnya sebagai

pengelola keuangan negara dan

hal tersebut sangat diperhatikan

oleh beliau. Namun begitu, beliau

meminta agar segenap jajaran

Direktorat Jenderal Anggaran

tidak berpuas hati cukup sampai disini,

atau yang disebut oleh beliau sebagai

mental “Campers”. Dalam analoginya, Agus

Martowardojo menjelaskan bahwa yang

disebut dengan Campers adalah sikap

mental yang puas dengan apa yang telah

dicapai sekarang dan tidak tertantang

untuk meraih hasil yang lebih baik lagi di

masa yang akan datang. Beliau meminta

agar seluruh warga DJA agar memiliki sikap

mental Climbers yang selalu tertantang

untuk mencapai hasil yang lebih baik dari

sebelumnya dengan berbekalkan evaluasi

atas yang telah dilakukan dan perencanaan

matang sebelum melakukan pendakian

kembali.

Nampaknya tantangan Menteri Keuangan

tersebut disambut hangat oleh segenap

warga DJA. Hal itu terlihat pada rapat-

rapat koordinasi yang langsung digelar

selepas acara pembukaan rapat kerja

tersebut. Rapat koordinasi yang dihadiri

sebagian pejabat eselon III dan eselon IV

perwakilan masing-masing unit eselon II

serta seluruh pejabat eselon II terbagi

dalam 3 komisi yang fokus membahas

mengenai Revitalisasi PNBP Dalam Rangka

Mendukung Peningkatan PNBP dan

Perbaikan Pengelolaan PNBP, Penyusunan

RAPBN 2013, Monitoring dan Evaluasi.

Setelah rangkaian rapat-rapat komisi

yang melelahkan tersebut dirampungkan,

masing-masing komisi memberikan

kesimpulan dan rekomendasi yang nantinya

akan disampaikan oleh Ketua Komisinya

pada saat Rapat Pimpinan DJA yang

berlangsung di Tanah Lot, Bali pada tanggal

7 s.d 9 Desember 2011.

Reformasi PNBP merupakan tema utama

presentasi Komisi yang disampaikan

langsung oleh Askolani, Direktur PNBP.

Ada 2 (dua) issue yang muncul dari Komisi

I ini yaitu pertama, usaha meningkatkan

penerimaan PNBP dan kedua, memperbaiki

pengelolaan PNBP.

Issue tersebut sangat penting untuk

diperhatikan mengingat bahwa peran PNBP

dalam penerimaan negara adalah sangat

penting, yang pada saat ini merupakan

penyumbang kedua terbesar penerimaan

negara setelah pajak. Namun perlu diingat,

bahwa total penerimaan tersebut masih

sangat bergantung pada harga minyak dunia

dan total lifting minyak, sehingga sifatnya

sangat fluktuatif, kemudian yang perlu

dipahami juga bahwa PNBP juga sebagai

unit pengelola subsidi BBM dan listrik yang

menyedot hampir 11% dari total belanja

APBN yang oleh beliau dianggap masih

belum efisien dalam pengelolaannya akan

menjadi target perbaikan kedepan meski

bukan menjadi tugas utama dari direktorat

PNBP. Menurutnya, perbaikan tersebut

bisa dilakukan dengan cara meningkatkan

komunikasi secara efektif dan

secara konsisten memberikan

peringatan kepada kementerian

ESDM sebagai pengelola utama

kebijakan energi nasional tentang

betapa krusialnya perbaikan-

perbaikan ini harus dilakukan.

Selain itu, dia melihat masih banyak

peraturan-peraturan PNBP

yang masih menggunakan nama

unit lama (non-DJA), sehingga

dipandang perlu untuk merevisi

peraturan-peraturan agar sejalan dengan

kebijakan dan tupoksi DJA yang baru.

Sesi presentasi yang kedua disampaikan

oleh Direktur Anggaran I, Parluhutan

Hutahean, mewakili Komisi III yang

membahas mengenai proses penyusunan

RAPBN 2013. Beberapa rekomendasi

Komisi III antara lain DJA perlu me-

revitalisasi perannya sebagai unit yang

bertanggungjawab dalam menyusun

APBN. Untuk itu beberapa hal yang perlu

dilaksanakan :

Melakukan penetapan prioritas anggaran

dan alokasi anggaran belanja K/L

N

Rapim DJA tahun 2011 yang dilaksanakan di Bali tersebut

mendapat atensi dari pimpinan puncak Kemenkeu. Meskipun Menteri Keuangan

berhalangan hadir, namun kehadiran Wakil Menteri

Keuangan, Anny Ratnawati,

LIP

UTA

N

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 37

Liputa

n Ra

pim

DJA

Tahu

n

Page 38: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

(discretionary dan non discretionary), baik

sendiri maupun bersama-sama dengan

Bappenas.

Memfokuskan pada fungsi perencanaan

dan penganggaran yang bersifat strategis,

sedangkan mengenai masalah-masalah

revisi anggaran yang bersifat teknis

administrasi penganggaran diusulkan untuk

dialihkan ke Ditjen Perbendaharaan.

Sesi terakhir presentasi dalam Rapim DJA

tersebut disampaikan Direktur Sistem

Penganggaran, Rakhmat, mewakili Komisi

II yang membahas mengenai Monitoring

dan Evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA

K/L. Menurutnya, saat ini masih terdapat

berbagai permasalahan dalam melakukan

proses Monitoring dan Evaluasi baik

yang bersifat internal maupun eksternal.

Permasalahan tersebut bervariasi mulai

dari frekuensi revisi (baik revisi yang

memerlukan persetujuan DPR maupun

revisi oleh K/L) yang masih tinggi, sistem

alokasi dan penelaahan yang belum

mengalami perubahan, hingga tendensi

trend penyerapan yang rendah di awal

tahun dan menumpuk di akhir tahun. Untuk

mengatasi hal tersebut dalam kesimpulan

dan rekomendasinya, ditegaskan bahwa

pelaksanaan tusi DJA harus disempurnakan

sesuai dengan tuntutan peraturan

perundang-undangan. DJA perlu mengubah

mekanisme pelaksanaan tugas fungsinya,

yang selama ini lebih berperan sebagai

budget administrator ditingkatkan menjadi

budget analyst.

Beberapa rekomendasi Komisi II

antara lain :

Memperbaiki sistem penganggaran berbasis

kinerja dalam rangka meningkatkan

efektifitas kinerja KL .

Memperbaiki standar biaya yang mencakup

standarisasi kegiatan, standarisasi biaya

dan metode perhitungan biaya sebagai

instrumen pokok dalam efisiensi

perencanaan anggaran

Peningkatan analisa dan penilaian data

perencanaan anggaran melalui mekanisme

monitoring dan evaluasi yang akan

menghasilkan rekomendasi .

Rapim DJA tahun 2011 yang dilaksanakan

di Bali tersebut mendapat atensi dari

pimpinan puncak Kemenkeu. Meskipun

Menteri Keuangan berhalangan hadir,

namun kehadiran Wakil Menteri Keuangan,

Anny Ratnawati, dalam Rapim tersebut

seolah mengobati kekecewaan para

peserta Rapim. Dalam arahannya, Anny

Ratnawati menegaskan bahwa DJA tidak

cukup hanya sekedar harus naik kelas,

namun DJA harus naik kelas dengan ‘gelar’

LIP

UTA

N

38 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 39: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

summa cum-laude, naik kelas dengan

predikat ‘sangat memuaskan’. Maksudnya,

proses kenaikan kelas ini hanya sekedar

menaikkan level kinerja, namun juga harus

merubah paradigma dalam membahas,

membaca dan membicarakan mengenai

sistem penganggaran yang tidak hanya

untuk Kemenkeu saja tapi juga untuk

seluruh negara (Kementerian / Lembaga).

Lebih jauh, Anny Ratnawati, memuji

langkah-langkah yang di lakukan oleh DJA

dalam merubah paradigma sebagai Budget

Administror menjadi Budget Analyst

dan mendukung keinginan tersebut

yang disebutnya sebagai salah satu

cara untuk naik kelas secara summa

cum-laude. Langkah lain yang

dapat ditempuh adalah melalui

peningkatan capacity building dan

pemanfaatan teknologi informasi

dalam kegiatan bisnis proses.

Rapim DJA 2012 yang berlangsung

di Bali selama tiga hari ini

mengambil tema “Implementasi

Reformasi Penganggaran Yang Dilandasi

Nilai-Nilai Kementerian Keuangan” selain

berisi paparan tentang hasil kesimpulan dan

rekomendasi dari Raker DJA sebelumnya,

juga berisi kegiatan Team Building untuk

menumbuhkan soliditas antar pejabat

di seluruh unit eselon II yang ada di

DJA. Arahan-arahan yang diberikan baik

oleh Dirjen Anggaran maupun Wakil

Menkeu mendapat tanggapan beragam

dari para peserta Rapim. John David

Siburian, Kasubdit Penerimaan K/L II Dit.

PNBP, berpendapat bahwa ide-ide yang

dipaparkan dalam rapim tersebut sangat

jelas arahnya dan relatif dapat dilaksanakan.

Namun, dia juga memberi catatan bahwa

dalam segi pelaksanaannya seyogianya tetap

mempertimbangkan aspek kemampuan

SDM dan kemampuan organisasi,

diantaranya dapat dilaksanakan dengan

target dan tahapan yang lebih terencana

agar hasilnya juga lebih maksimal.

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa terkait

dengan peraturan perundang-undangan,

akan sangat bermanfaat sekali jika ada

semacam tahapan dalam mengevaluasi

(kajian) situasi di lapangan terlebih

dahulu sehingga dapat diketahui sejauh

mana persoalan yang dihadapi oleh

para pemangku kepentingan terkait

peraturan perundang-undangan yang baru.

Dengan demikian, diharapkan peraturan

tersebut mampu menjawab tuntas segala

permasalahan yang dihadapi.

Senada dengan itu, Wawan Sunarjo,

Kasubdit Harmonisasi Peraturan Jaminan

Sosial Dit. HPP, berpendapat bahwa

peningkatan kualitas SDM dan perubahan

proses bisnis menjadi salah satu faktor

kunci dalam perubahan pola pikir dari

budget administrator menjadi budget

anayst. Terkait dengan penelaahan RKA

K/L, dia menyatakan setuju dengan

sistem penelaahan RKA K/L on line atau

penelaahan RKA K/L tanpa tatap muka,

namun menurutnya sistem online bukan

berarti tidak ada tatap muka sama sekali

dengan K/L seperti misalnya terkait

pembinaan kepada K/L yang tidak bisa

dilakukan secara online. Untuk keberhasilan

sistem penelaahan RKA K/L on line perlu

didukung oleh teknologi informasi yang

memadai.

Namun apapun segala detail yang terjadi,

perasaan optimis dalam menyambut

tantangan yang ada di depan terasa

sangat kental dalam acara tersebut.

Selayaknya beberapa (puluh) tahun

lalu ketika masih duduk di bangku

sekolah, ternyata persoalan naik

kelas masih menjadi persoalan yang

tidak sederhana, sering membuat

kita harap-harap cemas dan masih

membutuhkan usaha yang keras

dalam mewujudkannya, apalagi jika

kali ini taruhannya bukan sekedar

hadiah atau hukuman dari orangtua

kita, akan tetapi nasib dari ratusan

juta rakyat Indonesia yang menggantungkan

harap mereka pada kita selaku pengelola

anggaran. Tantangan dan tentangan pasti

akan kita temui, namun dengan niat ikhlas

karena Allah SWT dan tekad yang kukuh

serta diiringi doa, pasti kita akan bisa naik

kelas dengan predikat Summa Cum Laude

dan pada akhirnya kita akan bisa mengulang

senyum kebahagiaan yang sama seperti

(puluhan) tahun lalu, bedanya kali ini

yang tersenyum bukan hanya kita sendiri,

tapi ratusan juta rakyat Indonesia yang

menggantungkan asa mereka pada kerja

keras kita semua warga DJA..

Semoga….!

Terkait dengan penelaahan RKA K/L, dia menyatakan

setuju dengan sistem penelaahan RKA K/L on line

atau penelaahan RKA K/L tanpa tatap muka, namun menurutnya sistem online

bukan berarti tidak ada tatap muka sama sekali dengan K/L

LIP

UTA

N

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 39

Liputa

n Ra

pim

DJA

Tahu

n

Page 40: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Berdiri (ki-ka) : Hery Arif (Dit.P-APBN), Sardi (Setditjen), Sutarsono (Dit.Angg.I), Hartanto (Dit.SP), Jauhar R.Y. (Dit.SP), Rice K. (Dit.P-APBN), Diah Dian Utami (Dit.PNBP), Handojo (Dit.Angg.III), Winarto (Dit.Angg.III).Herry Syafardi (Dit.PNBP), Agus Slamet R. (Dit. HPP), A.Ikhsan (dit. Angg.I), Agus Budi S.(Dit Angg.II), Sunandar (Dit.HPP),

Wisnu T. (Dit.Angg.II) Duduk (ki-ka) : Agus Hermanto (Kapusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan), Herry Purnomo (Dirjen Anggaran), Ari Wahyuni (Sesditjen Anggaran)

LIP

UTA

N

40 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Managerial Skill Workshop For Potential Leader Direktorat Jenderal Anggaran

Page 41: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

mewakili unit eselon II masing-masing.

Akhirnya, pada awal Desember 2011

terpilih 16 (enam belas) pegawai

berprestasi Ditjen Anggatan yaitu :

Menurut Kapusdiklat Anggaran dan

Perbendaharaan, Agus Hermanto, bahwa

secara umum workshop tersebut didesain

berupa kegiatan-kegiatan tidak melelahkan,

sifatnya fun namun tetap mempunyai

manfaat. Sebagai pihak yang ditunjuk untuk

menyelenggarakan acara tersebut, lebih

lanjut Agus Hermanto mengatakan bahwa

kegiatan tersebut merupakan pilot project

dari pemilihan pegawai berprestasi yang

diselenggarakan di lingkungan Kementerian

Keuangan. Harapannya kedepan kegiatan-

kegiatan semacam ini bisa dikembangkan

oleh unit-unit lain selain Ditjen Anggaran.

Selain sebagai reward bagi pegawai yang

mempunyai kinerja baik, juga dapat

sebagai motivasi agar para pegawai bisa

meningkatkan disiplin dan berkinerja yang

baik sesuai dengan nilai-nilai keuangan.

Selama 3 hari para peserta diberikan

materi pelatihan kepemimpinan, self

kompetensi berupa komunikasi efektif,

cara pengambilan keputusan serta game-

game kerjasama untuk meciptakan sinergi

diantara para peserta. Pemateri dalam

workshop ini bukan berasal dari pihak

BPPK saja, akan tetapi berasal dari pihak

luar BPPK yang berkompeten dibidangnya.

“BPPK tidak mengatakan ini yang terbaik

ada awal bulan desember, tepatnya pada

tanggal 6 sampai 8 Desember 2011,

Ditjen Anggaran bekerja sama dengan

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan -

BPPK Kemenkeu, mengadakan workshop

yang diperuntukkan para pegawai

berprestasi (saat ini masih diperuntukkan

bagi pejabat eselon IV dan pelaksana) dari

masing-masing unit eselon II di lingkungan

DJA.

Workshop yang bertajuk “Managerial Skill

Workshop For Potential Leader” ini didesain

berupa kegiatan-kegiatan pelatihan yang

tidak melelahkan tetapi namun tetap tidak

menghilangkan esensinya untuk membekali

setiap peserta dengan soft competency, yang

bermanfaat tidak hanya kepada peserta,

namun juga untuk unit eselon II maupun

untuk Ditjen Anggaran. Selain tentu saja

dimaksudkan untuk memberikan reward

atas prestasi kerja yang telah peserta

berikan untuk DJA.

Proses pemilihan pegawai berprestasi

di DJA awalnya dimulai dari seleksi dari

setiap unit eselon III, dimana setiap pegawai

diwajibkan untuk mengisi kuisioner untuk

memilih calon pegawai berprestasi 1 (satu)

pejabat eselon IV dan 1 (satu) orang

pelaksana, dari beberapa kandidat yang

telah ditetapkan oleh Bagian Kepegawaian

berdasar kriteria tertentu, diantaranya

tingkat kehadiran dan tidak terkena

hukuman disiplin pegawai.

Setelah terpilih masing-masing unit eselon

III, 1 pasangan calon pegawai berprestasi

(terdiri atas pejabat eselon IV dan

pelaksana tersebut) kemudian dilakukan

seleksi antar unit eselon III pada unit eselon

II yangbersangkutan, selanjutnya ditetapkan

nominasi calon pegawai berprestasi

peringkat 1 s.d peringkat 3 dan untuk

kemudian dipilih 1 pasangan pegawai

berprestasi oleh Direktur/Sesditjen

yang BPPK berikan, tetapi inilah yang bisa

BPPK lakukan untuk saat ini” demikian kata

Agus Hermanto. Dijelaskannya, selama

workshop diharapkan dapat merubah

mindset, mempunyai prakarsa, disiplin yang

tinggi, serta bagaimana berkomunikasi

secara efektif.

Adalah suatu kehormatan dan bentuk

dukungan atas penyelenggaraan workshop

tersebut, dimana Direktur Jenderal

Anggaran, Herry Purnomo, dan Sekretaris

Ditjen Anggaran, Ary Wahyuni, berkenan

hadir dan memberikan sambutan

pada acara penutupan workshop.

Dalam sambutannya, Dirjen Anggaran

mengatakan “Dalam memimpin Organisasi,

tantangannya adalah perubahan. Hal inilah

yang harus bisa dicermati, perubahan apa

saja yang harus dilakukan DJA, dan dalam

mengendalikan perubahan diperlukan

orang-orang yang handal”.

Lebih lanjut Dirjen Anggaran

mengharapkan kepada para peserta

adalah pada saat kembali ke unit organisasi

nantinya bisa menjalankan tugas lebih baik

dan bisa memberikan motivasi kepada

pegawai yang lain. “Jadilah agent of change

dengan visi yang jelas yaitu bagaimana cara

menyikapi kebutuhan-kebutuhan yang

ada di DJA,” begitu pesan kunci Dirjen

Anggaran dalam akhir sambutannya. ***

P

Managerial Skill Workshop For Potential Leader  Direktorat Jenderal Anggaran 

 

Pada awal bulan desember,  tepatnya pada  tanggal 6 sampai 8 Desember 2011, Ditjen Anggaran  bekerja  sama  dengan  Pusdiklat  Anggaran  dan  Perbendaharaan  ‐  BPPK  Kemenkeu, mengadakan  workshop  yang  diperuntukkan  para  pegawai  berprestasi  (saat  ini  masih diperuntukkan  bagi  pejabat  eselon  IV  dan  pelaksana)  dari  masing‐masing  unit  eselon  II  di lingkungan DJA.  

Workshop yang bertajuk “Managerial Skill Workshop For Potential Leader” ini didesain berupa  kegiatan‐kegiatan  pelatihan  yang  tidak  melelahkan  tetapi  namun  tetap  tidak menghilangkan  esensinya  untuk  membekali  setiap  peserta  dengan  soft  competency,  yang bermanfaat tidak hanya kepada peserta, namun juga untuk unit eselon II maupun untuk Ditjen Anggaran.   Selain tentu saja dimaksudkan untuk memberikan   reward atas prestasi kerja yang telah peserta berikan untuk DJA. 

Proses pemilihan pegawai berprestasi di DJA awalnya dimulai dari seleksi dari setiap unit eselon  III,  dimana  setiap  pegawai  diwajibkan  untuk mengisi  kuisioner  untuk memilih  calon pegawai  berprestasi  1  (satu)  pejabat  eselon  IV  dan  1  (satu)  orang  pelaksana,  dari  beberapa kandidat  yang  telah  ditetapkan  oleh  Bagian  Kepegawaian  berdasar  kriteria  tertentu, diantaranya tingkat kehadiran dan tidak terkena hukuman disiplin pegawai. 

Setelah  terpilih masing‐masing  unit  eselon  III,  1  pasangan  calon  pegawai  berprestasi (terdiri atas pejabat eselon  IV dan   pelaksana tersebut) kemudian dilakukan seleksi antar unit eselon III pada unit eselon II yangbersangkutan, selanjutnya ditetapkan nominasi calon pegawai berprestasi  peringkat  1  s.d    peringkat  3  dan  untuk  kemudian  dipilih  1  pasangan  pegawai berprestasi oleh Direktur/Sesditjen mewakili unit eselon II masing‐masing. 

Akhirnya, pada awal Desember 2011 terpilih 16 (enam belas) pegawai berprestasi Ditjen Anggatan yaitu : 

 

 

Unit Eselon II  Pejabat Eselon IV   Pelaksana  

Sekretariat Ditjen   Indrasworo Bagus A.  Sardi 

Direktorat  Anggaran I  Achmad Ikhsan  Sutarsono 

Direktorat Anggaran II  Agus Budi S.  Wisnu Trianggana 

Direktorat Anggaran III  Winarto  Handojo Wibowo 

Direktorat Penyusunan  APBN  Rice Krisnawati  Hery Arif 

Direktorat PNBP  Diah Dian Utami  Herry Syafardi 

Direktorat  Sistem Penganggaran  Jauhar Rafid Y.  Hartanto 

Direktorat HPP  Agus Slamet R.  Sunandar 

LIP

UTA

N

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 41

Man

ageri

al Sk

ill W

orksh

op Fo

r Pote

ntial

Leade

r Di

rektor

at Jen

deral

Ang

garan

Page 42: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Rapi, bersih dan tertib adalah gambaran yang mucul ketika pertama kali menginjakkan kaki

di pelataran parkir gedung KPPN Denpasar. Dan kesan baik itu makin terlihat nyata ketika

memasuki kantor yang beralamat di Komplek Gedung Keuangan Negara Jalan Dr. Kusuma

Atmaja Denpasar, Bali. Baik para customer yang sedang menanti giliran maupun yang telah

selesai mengurus keperluannya nampak puas dengan layanan yang diberikan.

LIP

UTA

N

42 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Salah satu Kuncinya adalah SDM yang berkualitas

Profil Kantor PelayananKepala KPPN Denpasar : Oleh : Faisal, Sammy dan Ully

Page 43: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

ejak beberapa tahun yang lalu,

masing-masing unit eselon I di

lingkungan Kementerian Keuangan

seakan berlomba untuk membuat

produk pelayanan unggulan di

lingkungan unitnya, tak terkecuali di

Ditjen Anggaran yang pada tahun

2012 akan meluncurkan salah satu

produk unggulannya yang diberi nama

Pusat Layanan DJA. Pada proses

perjalanan pembentukan Pusat

Layanan DJA, sebelumnya, pada awal

tahun 2011 telah diadakan kunjungan

ke kantor pelayanan KPPN Yogyakarta.

Menjelang akhir tahun 2011, team

Warta Anggaran/WA (Sammy, Ully

dan Faisal) berkesempatan melakukan

kunjungan ke kantor pelayanan KPPN

Denpasar yang pada tahun 2011

terpilih sebagai Juara II untuk kategori

kantor pelayanan percontohan tingkat

Ditjen Perbendaharaan. Selain melihat

suasana pelayanan yang diberikan,

team WA juga berkesempatan untuk

mewancarai Kepala KPPN Denpasar,

Moch. Chomnur Susanto, disela-

sela kesibukannya menjelang akhir

tahun anggaran. Berikut adalah petikan

wawancaranya.

Rapi, bersih dan tertib adalah gambaran

yang mucul ketika pertama kali

menginjakkan kaki di pelataran parkir

gedung KPPN Denpasar. Dan kesan

baik itu makin terlihat nyata ketika

memasuki kantor yang beralamat di

Komplek Gedung Keuangan Negara

Jalan Dr. Kusuma Atmaja Denpasar,

Bali. Baik para customer yang sedang

menanti giliran maupun yang telah

selesai mengurus keperluannya

nampak puas dengan layanan yang

diberikan.

Bagaimana konsep pelayanan yang diberikan oleh KPPN Denpasar saat ini ?

Mulai dicanangkan KPPN Percontohan,

(prinsip) pertama adalah satker sebagai

stakeholder hanya berhubungan satu

pihak yaitu di FO (front office). Secara

(seperti mekanisme) “ban berjalan”,

dokumen mereka akan mengalir

dengan sendirinya (hingga ke bagian

pencairan).

Kedua adalah kita buat SOP untuk

mengurangi interaksi antara satker

yang dilayani dengan staff-staff di

KPPN, sehingga diharapkan satker tidak

merasa di ‘pingpong’, dari satu meja

kerja ke meja kerja yang lain. SOP itu

bertujuan agar bendaharawan satker

yakin bahwa tagihan/dokumen (SPM)

yang disampaikannya itu apakah bisa

disetujui/dibayar menjadi SP2D atau

tidak.

Antara KPPN percontohan dan

(KPPN) non percontohan semuanya

sama SOP-nya. Bedanya, jika di KPPN

percontohan itu sudah mempunyai unit

FO yang merupakan kunci pelayanan

yang kita berikan. Pembayaran (SPM)

bisa dilakukan/disetujui atau tidak

tergantung oleh FO, karena petugas

di FO melakukan pengujian atas

tagihan/SPM yang diajukan, meski

tidak tertutup kemungkinan di middle

(proses selanjutnya-red) ada pengujian

lagi. Jika di FO bagus pengujiannya,

(maka) di middle tidak (akan) begitu

banyak pengembalian dokumen.

Bagaimana dengan konsep pelayanan “One Stop Service” yang ada di sini ?

Dulu, saat kita masih bernama KPKN,

proses kerjanya masih manual, tidak

ada arsip data komputer (ADK). Jadi

berkas harus rapi dan tebal. Berkas

seharusnya terlebih dahulu masuk

ke loket penerimaan SPP, namun

umumnya bendaharawan satker masuk

ke ruangan seksi perbendaharaan

dengan membawa berkas (SPPD,

bukti pengeluaran lainnya) dan

berinteraksi secara langsung (tatap

muka) baik dengan kepala seksi

maupun pelaksananya. Pertemuan

secara langsung itulah yang ditengarai

terjadi proses kolusi. Memang, dahulu

KPKN dikenal tidak bersih karena

secara hukum. Kami memang punya

kewenangan penuh (secara hukum/

peraturan) untuk menguji tagihan

yang diajukan oleh bendaharawan

satker. Dan kolusi terjadi karena antara

pegawai KPPN dan bendaharawan

satker saling mempunyai kepentingan.

Oleh karena itu, SOP Layanan Unggulan

1 Jam (One Stop Service) dibuat untuk

mengurangi proses tatap muka antara

S

LIP

UTA

N

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 43

Page 44: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

pegawai KPPN dengan bendaharawan

satker dan cukup terjadi di FO.

Berikutnya adalah adanya

penyederhanaan dokumen. Dahulu,

berkas kontrak secara lengkap

harus disertakan ke KPKN pada saat

mengajukan SPM. Namun sekarang

berkas yang diajukan ke KPPN lebih

sederhana. Satker cukup mengirimkan

ringkasan kontraknya atau hanya SPTB-

nya saja dilengkapi dengan Arsip Data

Komputer (ADK). Dan ADK inilah

yang berjalan dari FO sampai ke Bank.

Singkatnya, interaksi tatap muka cuma

terjadi dengan bendaharawan/pegawai

dari satker yang bersangkutan yang

telah didaftarkan ke KPPN yang dapat

berinteraksi dengan pegawai KPPN

dan itu hanya terjadi di FO. Pegawai

KPPN yang ada di back office tidak

bisa melakukan editing terhadap data

itu atau tidak bisa melakukan rekayasa.

Dalam hal ini kami hanya menguji

secara formal dan substantif dan jika

itu sudah beres/selesai bendaharawan

satker bisa pulang.

Apa yang dimaksud dengan “Layanan Unggulan 1 Jam” ?

Pertama dari segi aplikasi sudah ada

alat kontrolnya, dokumen masuk jam

berapa dan keluar jam berapa. “Layanan

Unggulan 1 jam” merupakan salah satu

IKU dari KPPN Denpasar jadi tidak bisa

di tawar-tawar lagi. Bisa dikatakan klien

yang datang ke KPPN akan dilayani

dalam 1 jam atau bahkan kurang dari

1 jam tergantung dari banyaknya

keperluan, tapi mohon dipahami

bahwa yang dimaksud pelayanan 1 Jam

disini adalah 1 jam terhitung mulai dari

LIP

UTA

N

44 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Profil

Kanto

r Pela

yana

n Kep

ala K

PPN

Denp

asar:

“(Sa

lah sa

tu) K

uncin

ya a

dalah

SDM

yang

berk

ualita

s”

Page 45: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Profil

Kanto

r Pela

yana

n Kep

ala K

PPN

Denp

asar:

“(Sa

lah sa

tu) K

uncin

ya a

dalah

SDM

yang

berk

ualita

s”

berkas diterima sampai selesai proses.

Semua KPPN yang ada, sekitar 177

KPPN sudah mengadopsi SOP

percontohan, yang awalnya hanya ada

pada beberapa daerah. Belum seluruh

KPPN mengadopsi SOP Percontohan

atau belum seluruhnya KPPN yang ada

merupakan KPPN Percontohan. Secara

bertahap seluruh KPPN akan mengarah

kesana. Secara secara keseluruhan

KPPN di tingkat provinsi merupakan

KPPN Percontohan. Walaupun

belum menjadi KPPN percontohan

pada dasarnya seluruh KPPN telah

mengadopsi SOP percontohan yaitu

menjadikan “Layanan Unggulan1 Jam”

menjadi produk unggulan KPPN.

Apa saja hambatan dalam melakukan perubahan?

Awalnya KPPN percontohan

diterapkan sekitar tahun 2007, yang

pada waktu itu para pegawai di bagian

FO di seleksi/assessment terlebih

dahulu. Seleksinya tidak hanya meliputi

tentang teori pencairan dana, tapi

juga integritas masing-masing pegawai

yang akan ditempatkan di bagian

FO. Awalnya, yang boleh mengikuti

seleksi umurnya juga dibatasi. Namun

kemudian, karena banyaknya manfaat/

keuntungan yang dirasakan dari

dibentuknya KPPN Percontohan

serta semakin banyaknya KPPN

Percontohan yang dibentuk, maka saat

ini pegawai yang bisa mengikuti seleksi

dilonggarkan sampai pegawai yang

berumur 50 thn.

Yang terpenting dari hasil seleksi

tersebut adalah merubah pola pikir

pegawai dan hal itu tidak semudah

membalikkan telapak tangan.

Bagaimana kiat-kiat dalam memberikan pelayanan prima?

Untuk memberikan pelayanan prima

diperlukan standarisasi pelayanan

mulai dari proses bisnisnya bahkan

juga bentuk/format dokumen

yang diharuskan dibuat oleh

stakeholder. Selain itu juga kita harus

menginformasikan secara cepat dan

tepat setiap ada perubahan peraturan

kepada stakeholder. Jadi harus ada

standar baku dan ada komitmen,

komitmen dari semua orang untuk

menjadi lebih baik. Itulah yang selalu

ditekankan oleh para pimpinan

kami pada saat penerapan KPPN

percontohan.

Bagaimana proses pembentukan komitmen ?

Beberapa hal dapat dilakukan

untuk memperoleh komitmen dari

pegawai, diantaranya melalui kegiatan

GKM (Gugus Kendali Mutu). GKM

merupakan sarana untuk berinteraksi

antara pimpinan dengan lini yang ada di

bawah guna menyatukan/menyamakan

pendapat. Jika ada peraturan baru

atau ada permasalahan di lapangan

akan dibahas di GKM agar tercapai

kesatuan/kesamaan cara pandang

antara pegawai dan pimpinan. Jangan

sampai kepala KPPN mengatakan

‘A’ tetapi FO mengatakan ‘C’. Melalui

GKM itulah kita samakan pendapat

dan kita samakan apa yang ingin kita

capai, kendala apa yang dihadapi dan

apa yang harus kita perbaiki. Itu salah

satu sarana yang kami pakai untuk

memperoleh komitmen dari setiap

pegawai dan (juga) pimpinan.

LIP

UTA

N

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 45

Profil

Kanto

r Pela

yana

n Kep

ala K

PPN

Denp

asar:

“(Sa

lah sa

tu) K

uncin

ya a

dalah

SDM

yang

berk

ualita

s”

Page 46: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Oleh : Asrukhil Imro

Kepatuhan dankepatutan

46 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 47: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Di sebuah tempat parkir hotel

berbintang di Jakarta, turunlah

seseorang dari sebuah mobil dengan

gagah, berbusana batik merah, terlihat

mewah. Kebetulan kami melihat mobil

yang ditumpangi. Ada sesuatu yang

menarik dari mobil keren warna hitam

yakni nomornya yang luar biasa, B

5241 DL. Bagi sebagian orang, nomor

memiliki arti tersendiri. Dan nomor ini

memiliki arti tersendiri bagi pemiliknya.

Hingga orang lain ingin tahu artinya.

Ketika tiba di loby, kami berpapasan

dengannya dan bertegur sapa. Kami

sampaikan pujian atas mobil keren

dan penampilan menawan. Dia

pun senang atas pujian tersebut,

dengan senyum lebar dan penuh

kebanggaan, dia menceritakan banyak

hal tentang pekerjaanya, prestasinya

dan pencapainnya yang membuat iri

pendengarnya. Tentu yang menarik

adalah kisah nomor mobilnya.

“Agar kacang tidak lupa akan kulitnya,”

begitulah kalimat yang keluar dari

mulutnya. Kami tambah penasaran.

Dengan tersipu malu dia menceritakan

kalau mobil tersebut diperoleh dari

hasil perjalanan dinas dan penugasan

dari kantor. Woow…pantaslah nomor

mobilnya mencerminkan nomor akun

belanja perjalanan dinas dan DL adalah

Dinas Luar. Mungkinkah perjalanan

dinas bisa membuat orang kaya?

Berbicara perjalanan dinas, tidak bisa

lepas dari aturan PMK Nomor 45/

PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas

Dalam Negeri bagi Pejabat Negara,

Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak

Tetap. Dalam PMK tersebut, mengatur

komponen perjalanan dinas yang

terdiri dari uang harian yang meliputi

uang makan, uang saku, dan transpor

lokal; biaya transpor pegawai; dan

biaya penginapan merupakan biaya

yang diperlukan untuk menginap di

hotel atau di tempat menginap lainnya.

Dan apabila Anda sebagai pejabat

eselon I dan II akan mendapatkan

uang representative. Serta fasilitas lain

berupa sewa kendaraan dalam kota

untuk Pejabat Negara.

Selain aturan perjalanan dinas ada

batasan lain berupa standar biaya

yang mengatur besaran biaya yang

dibutuhkan untuk melakukan perjalanan

dinas. Misalkan orang akan melakukan

perjalanan dinas ke Semarang selama

tiga hari dan menggunakan angkutan

udara, maka yang bersangkutan akan

mendapatkan uang harian selama tiga

hari dikalikan tarif, uang transport yang

meliputi tiket pesawat, airport tax, dan

uang taksi serta biaya penginapan.

Uang harian lebih bersifat lumpsum

sedangkan uang transport dan biaya

penginapan bersifat at cost. Gabungan

keduanya diharapkan memberikan

keleluasaan dan kenyamanan dalam

melakukan perjalanan dinas. Ini sesuai

dengan semangat dari aturan perjalanan

dinas memberikan keleluasaan dan

kepercayaan kepada pegawai yang

melakukan perjalanan.

Uang harian yang bersifat lumpsum

sehingga membuat nyaman karena

berapapun jumlah uang terpakai maka

uang yang akan dipertanggungjawabkan

tetaplah sebesar yang diterima.

Berbeda dengan uang transport dan

biaya penginapan yang bersifat at cost

yaitu sesuai jumlah pengeluaran riil yang

terjadi dan dibuktikan dengan tiket dan

kuitansi. Apabila uang perjalanan dinas

lebih dikembalikan ke kas negara.

Melakukan perjalanan dinas bukanlah

semata mematuhi rambu-rambu

peraturan perjalanan dinas. Tetapi ada

rambu-rambu lain yaitu kepatutan.

Sebagai contoh uang taksi pergi-pulang

bandara yang dipertanggungjawabkan

(SPJ) dengan daftar pengeluaran riil.

Dalam buku Standar Biaya jumlahnya

cukup lumayan besar untuk tarif Jakarta,

apakah seandainya yang bersangkutan

pergi-pulang menggunakan bus

bandara yang lebih murah harus di SPJ

kan dengan menggunakan taksi?

Keleluasan dan kepercayaan dalam

melakukan perjalanan dinas sepatutnya

di jaga dengan membuktikan hasil

terbaik dan tentunya dengan bukti

pengeluaran yang asli. Bukti pengeluaran

palsu atau asli tapi palsu sungguh

bukan hanya tidak patut tetapi sangat

menjijikan. Mencederai kepercayaan,

melukai integritas, merobek rasa

keadilan, dan mengkhianati rakyat

pembayar pajak.

Teringat salah satu episode terbaik

dalam sejarah. Yakni ketika Khalifah

Umar bin Abdul Azis menerima

putranya di malam hari. “Urusan

apakah yang hendak kau bicarakan,

urusan pribadi atau negara? Kalau

urusan pribadi, lampu ini akan aku

matikan sebab lampu ini dibiayai dari

negara. Tetapi kalau urusan negara

silakan,” begitu Umar menyampaikan.

Aku menangis tersungkur ditengah

malam, mohon ampun. Imro

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 47

Page 48: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

I’m going to let you in on a little secret. Ready? Well, here it is: starting in 2012, we’re going to do the 360.If the name does not ring any bell at all, try ‘multi-rater review’, ‘multi-source feedback’, or ‘multi-source assessment’. I’m sure by now you have a pretty decent picture of what 360-degree is. Basically, it’s a method of performance review in which you are assessed, not only by your supervisor, but also two of your peers and a couple of subordinates. So, now, your take-home pay depends on the mercy of five people, instead of one. If you have to blame anyone, blame the Germans. They were the one who started this method in the first place. During the World War II, the German felt that they weren’t getting good enough performance reviews to start a proper, all-out war. Hence, they started ordering their soldiers to rate their officers and peers. Everyone reviewed everyone.Despite their eventual loss, the 360 system gained favorable attention. The first documented use of surveys to accomplish 360-degree feedback was in the 1950s, by the Esso Research and Engineering Company. With the invention of typewriter, which provided much needed anonymity, the usage grew even more. In 1990s, it was estimated that more

than one-third of the total companies in the United States incorporated the 360-degree review in their performance management scheme. A decade later, it is claimed that 90% of the Fortune 500 firms were doing it. In 2011, it knocked at our door.I can see bitter resentments coming. First, the Balanced Scorecard, and then we have Performance Contract, and then the PMK 190 Staff Evaluation, and now this?!? Will we ever stop adopting management fads?, you might ask. First of all it’s not a fad. It CAN work. Secondly, no, we’re not going to stop adopting new methods. It’s part of our quest for excellence. It’s our way of creating a better and fairer work system. Remember how we complain about our supervisors being subjective during our evaluation? The 360 is one remedy for this situation. Also, our current performance review system just doesn’t really cut it. I’m looking at you, DP3.Back to being subjective. In the old days, your performance is how your supervisor sees it. No matter how hard you think you have worked, if your supervisor thinks you’re lazy slob who spends most of his time downloading Ayu Tingting’s latest clips, you can kiss your next raise goodbye. This time around, you have the opinion of

your peers and your subordinates to back you up. That is, unless these guys also think that you’re a first-class procrastinator who is addicted to the internet and cute dangdut singers. If that is the case, then you probably are.

The good thing about the 360 is, among many others, that it improves the overall quality of performance feedback. It introduces a fairer atmosphere in the workplace by making sure that your performance is rated accordingly and that your fate is not entirely decided by one man’s opinion. In our 360 scheme, you even get to nominate your rater. However, from the administrative point of view the 360 degree -review is a nightmare. On the average, one person will be evaluated by four people. In DJA, that translates into around 3200 results to read and file. Every six months. Don’t worry too much, though. I’ve heard that Secretariat General is developing an application for that purpose. All we have to do is point and click.So, the question at this point is not whether the 360-degree will work. It has been decided. The real question is how we are going to make it work. We can start by making an honest appraisal.

The 360-Degree ReviewBy Eko Widyasmoro

ENG

LSIH

CO

RN

ER

48 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 49: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga
Page 50: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

“If NASA engineers had evidenced had the

same level of forecasting skill as our top

economists, the Cassini mission (salah satu

misi luar angkasa NASA-pen)would have had

a very different outcome. Not only the satellite

have missed its orbit, but in all likelihood the

rocket would have turned downward on lift-off,

bored through the Earth’s crust, and exploded

somewhere deep in the magma.”

Pernyataan yang terdengar sinis dan

kontroversial tersebut terpampang di halaman

“Introduction” dari buku How an Economy Grows and Why it Crashes karya Schiff

bersaudara, yaitu Peter dan Andrew Schiff.

Bukan tanpa alasan mereka mengawali buku

mereka dengan pernyataan tersebut, karena

pada dasarnya pernyataan tersebut adalah

inti dari seluruh buku setebal 233 halaman

tersebut.

Buku ini menceritakan tentang 3 orang

sahabat-Able, Baker, and Charlie- yang

terdampar di sebuah pulau dan tidak memiliki

sumberdaya apapun untuk bertahan hidup

kecuali perairan sekitar mereka yang –

untungnya- berlimpah dengan ikan. Akan

tetapi mereka tidak memiliki peralatan apapun

untuk menangkap ikan kecuali dengan tangan,

dan oleh karena tingkat kesulitannya yang

tinggi waktu mereka seharian hanya cukup

untuk menangkap 1 ekor ikan yang hanya

cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka

selama satu hari.

Suatu hari Able memiliki ide untuk membuat

semacam alat penangkap ikan agar dapat

menangkap ikan dengan lebih banyak dan

akhirnya memiliki simpanan ikan. Dengan

menggunakan bahan2 sederhana yang ada, dia

akhirnya memutuskan untuk menggunakan

waktunya seharian untuk membuat jala

dengan konsekuensi kehilangan kesempatan

untuk menangkap ikan dan harus menahan

lapar. Teman2nya (Baker dan Charlie)

menertawakan idenya tersebut dan menyebut

rencana Able itu sebagai rencana yang bodoh

dan mereka juga mengancam tidak akan

membantu Able jika ternyata dia gagal dan

akhirnya kelaparan. Tapi ejekan itu berhenti

ketika Able menunjukkan keberhasilannya

menangkap ikan 2 kali lebih banyak. Setelah

melihat keberhasilan Able, kedua temannya

ingin meminjam jala tersebut, namun oleh Able

permintaan tersebut ditolak mengingat semua

ejekan yang dia dapatkan dan juga resiko

rusaknya jala jika dipinjamkan. Oleh karena

itu, dia menawarkan untuk meminjamkan

ikan persediaannya (hasil tangkapan dengan

jala) agar mereka berdua bisa memiliki waktu

untuk membuat jala mereka sendiri tanpa

harus kelaparan seperti dia dulu. Tapi sebagai

imbalannya mereka harus mengembalikan 2

ekor ikan tiap 1 ekor ikan yang mereka pinjam.

Ceritapun berlanjut dengan cerita tentang

perkembangan sistem perekonomian yang

makin lama semakin canggih, tapi apakah

semakin canggih berarti meningkat juga

kesejahteraan? Pertanyaan inilah yang akan

dijawab pada kisah-kisah lain di buku ini.

Secara umum, buku ini menerangkan tentang

sistem perekonomian, khususnya di Amerika

secara sederhana dan cenderung komikal

sehingga mudah untuk dipahami orang awam

yang tidak pernah mengerti mengenai sistem

perekonomian.Konsep-konsep perekonomian

makro seperti pengaruh ekspor impor,

simpanan masyarakat, inflasi, rasio suku bunga,

efek kredit konsumsi juga dijelaskan dengan

penuh humor. Meski begitu kisah di buku

ini memuat kejadian-kejadian yang nyata

terjadi, misalnya “The Great Recession” di AS,

“DotCom Bubble burst” yang terjadi di era

tahun 2000an, hingga fakta bahwa selama ini,

tiap tahun Amerika Serikat memiliki defisit

anggaran hampir sebesar anggaran Indonesia

dan mereka ternyata bertahan karena adanya

utang dari negara lain.

Terlepas dari reputasi Peter dan Andrew

Schiff sebagai pakar ekonomi dan keuangan

yang terkemuka di AS dan pengalaman

mereka selama ini, buku ini memiliki sedikit

kekurangan yaitu banyaknya “Economic

Insight” alias opini pribadi yang bertebaran di

buku ini. Akan tetapi meskipun begitu, buku ini

tetap memenuhi janjinya seperti yang tertera

di halaman kover belakang, “The story may

appear simple on the surface but it will leave

you with a powerful understanding of How an

Economy Grows and Why it Crashes.”

Judul : How an Economy Grows and Why it

Crashes (Hard Cover)

Penulis : Peter D. Schiff & Andrew J. Schiff

Penerbit : John Wiley & Sons, Inc.

How an Economy Grows and Why It Crashes (Hardcover)Hisyami Adib.A | Pustakawan DJA

Page 51: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Definisi hobi menurut Wikipedia adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris “Hobby”. Hobi adalah bagian dari hidup setiap manusia modern. Hidup kita akan lebih berwarna, semangat, segar dan bisa mengurangi kebosanan dalam aktivitas hidup kita sehari-hari.

Setiap orang pasti mempunyai hobi. Ada ratusan atau bahkan jutaan hobi yang dilakukan oleh tiap orang, misalnya ada hobi bersepeda, mendaki gunung, travelling, memelihara binatang, memasak, otomotif, dll. Dari sekian banyak hobi tersebut, ada satu hobi yang bisa dilakukan secara bersama-sama/simultan dengan hobi yang lain, yaitu fotografi. Selain itu beberapa hal di bawah ini mungkin bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi anda untuk menjadikan fotografi sebagai hobi.

Setelah beberapa tahun menekuni hobi fotografi, ternyata fotografi adalah hobi yang sangat menyenang, unik, kreatif, bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, sehingga tidak membosankan. Dikatakan unik, karena foto dapat dinikmati oleh siapa saja dengan bebas, bahkan kadang rasa yang ditawarkan oleh fotografer diterima berbeda oleh penikmat foto. Bisa dibilang kreatif, karena fotografi memberikan kemerdekaan/kebebasan kepada kita untuk berkreasi tanpa batas, sejauh imajinasi dan otak kita dapat berkolaborasi secara kreatif.

Kegiatan fotografi juga bisa membantu kita untuk menyeimbangkan fungsi otak, karena fotografi secara umum dibagi dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu satu kegiatan penggalian ide, perencanaan serta konsep di mana rasa dan “sense of art” tersebut muncul. Kegiatan lainnya adalah kegiatan teknis mengoperasikan kamera yang penuh perhitungan agar bisa mendapatkan visual atau gambar apa yang telah dipesankan pada kegiatan konsep

Mengapa MenjadikanFotografi sebagai hobi ?

atau ide. Disinilah otak kiri dan otak kanan digunakan dalam hobby memotret kita.

Fotografi selalu berkembang setiap masa, sisi dinamis dari fotografi yang selalu berkembang pada setiap jaman, baik dari sisi perkembangan teknologi dan dari sisi trend dan taste gambar (dari jaman analog/film dengan kamar gelap sampai jaman digital dengan software pengolah foto).

Kita bisa memilih obyek dan jenis fotografi apa yang kita suka (model, “human interest”, landscape/alam, jurnalistik, travelling, still life, makro dll) dengan menggunakan banyak pilihan alat (kamera analog film, kamera pocket, medium format, large format, panorama, range finder, DSLR, dll). Masing-masing pengertian/definisi dari jenis fotografi tersebut akan saya jelaskan dalam artikel berikutnya.

Hal-hal yang perlu dipersiapkanSama dengan hobi-hobi yang lain, untuk memulai hobi fotografi perlu dipersiapkan atau diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kamera dan aksesorinya.Modal dasar untuk memulai hobi fotografi tentu saja adalah sebuah kamera, apapun jenisnya. Setiap jenis kamera mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tetapi bukan ingin mengecilkan arti kamera jenis lain, sebuah kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) lebih dapat mengakomodasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk belajar fotografi secara lebih optimal.

2. Baca semua hal tentang fotografiMembaca semua literatur yang berkaitan dengan fotografi akan membuka wawasan tentang hobi yang sedang anda tekuni

ini. Baik itu literatur yang bersifat offline maupun online, akan sangat berguna.

3. Belajar sendiri/otodidak atau kursusSaya mempelajari fotografi secara otodidak, sebab cara belajar ‘ trial and error ‘ yang selama ini saya lakukan, tampaknya lebih ada hasilnya bagi saya. Dewasa ini bermacam tempat kursus fotografi banyak bermunculan. Ada tempat kursus yang dimiliki oleh fotografer terkenal sampai ke forum-forum di internet atau komunitas. Di tempat kursus hanya dititikberatkan pada penguasaan dasar-dasar ilmu fotografi. Biasanya tempat kursus mengajarkan mulai dari tingkat basic, advance, maupun intermediate. Tapi pada akhirnya, anda juga harus mempunyai gaya/style sendiri. Bergabung dengan komunitas atau milis fotografi akan sangat membantu proses pembelajaran anda. Selain itu mengikuti “hunting bareng” juga akan membantu anda mendapatkan ilmu/teknis fotografi yang baru.

4. Mengikuti kontes atau lomba fotoIkutilah lomba-lomba foto yang sering diadakan oleh komunitas, majalah ataupun di kelompok kecil di mana anda terlibat, belum perlu mengikuti lomba foto bertaraf nasional apalagi internasional, sebagai ajang untuk mengasah kreatifitas visual juga sebagai ajang pengakuan terhadap hasil karya anda jika terpilih. Hal ini akan memacu semangat kita untuk terus memperdalam ilmu fotografi.

5. Jangan membatasi diriKetika sedang belajar fotografi sebaiknya anda tidak membatasi diri dengan hanya mempelajari satu jenis fotografi saja, misalnya; hanya jenis landscape/pemandangan saja. Praktekkan berbagai macam jenis fotografi

Penulis : Fr. Edy Santoso | Adalah staf pada Direktorat Anggaran III penghobi serius fotografi

PO

JOK

FO

TO

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 51

Page 52: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Jalan Masih Panjang | By Edy ‘Singo’ |Lokasi : Pulau Rinca, Manggarai Barat NTTFoto ini saya ambil waktu trip dalam rangka promosi Pulau Komodo menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia. Sedikit dinaikan saturasinya untuk mendapatkan warna yang lebih matang.

City Scape | by Wirawan Seti ‘Adji’ |Lokasi : Menteng Jakarta PusatFoto diambil dari lantai 4 sebuah gedung di Menteng Jakarta Pusat. Sudah lama saya ingin memotret kota Jakarta pada waktu malam, kebetulan pada waktu itu dapat spot yang bagus, maka jadilah foto ini, walaupun kondisi saat itu langit sedang mendung.

EOS 5D , Lensa Tamron 28-75mm F/2.8, ISO 200 , Diafragma F/11 , Exposure 1/200 dtk , Kompensasi +1 Stop

EOS 60D, Lensa Canon 17-40mm, F/4 L Series, ISO 400, Diafragma F/9, Exposure 5 detik

yang anda sudah pelajari. Misalnya; fotografi makro, model, children, still life, dengan bermacam jenis angle dan pencahayaan. Dengan demikian wawasan fotografi anda semakin luas dan memudahkan ketika anda ingin memilih jenis fotografi apakah yang ingin anda focus dan untuk ditekuni.

6. LatihanIlmu fotografi terdiri dari sebagian kecil terdiri dari teori dan lebih banyak pada praktek. Jadi semakin sering dan semakin tekun anda mempraktekkan teori fotografi yang telah anda pelajari semakin cepat pula anda menguasai segala aspek berkenaan dengan fotografi.

Sebagai penutup, apabila anda serius dengan hobi ini, ternyata fotografi juga bisa mendatangkan penghasilan yang lumayan. Kreatifitas dan keuletan anda bisa membuat hobi ini menjadi bisnis yang menguntungkan. Hampir setiap kegiatan pasti membutuhkan fotografi sebagai media dokumentasinya.

PO

JOK

FO

TO

Mulai edisi nomor 23 Warta Anggaran

(WA) menambah rubrik baru :

Pojok Photografi yang diasuh oleh

Fransiskus Edy Santoso (Edy ‘ Singo’)

Redaksi menerima pertanyaan dan foto-foto

hasil karya Anda. Kirimkan foto hasil karya

terbaik Anda, disertai data teknis, lokasi dan

narasi singkat ke email :

[email protected]

Page 53: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

SERTIJAB DIRJEN ANGGARANKamis, 17 Februari 2011, bertempat di Ruang Rapat Direktur

Jenderal Anggaran dilakukan serah terima jabatan Direktur Jenderal

Anggaran dari Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran

Negara K.A. Badaruddin selaku plh. Direktur Jenderal Anggaran

kepada Herry Purnomo yang telah dilantik menjadi Direktur

Jenderal Anggaran. Acara serah terima yang dihadiri oleh sejumlah

pejabat eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran ini

berlangsung secara sederhana dan khidmat.

Herry Purnomo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur

Jenderal Perbendaharaan, dilantik sebagai Direktur Jenderal

Anggaran menggantikan Anny Ratnawati yang telah diangkat

sebagai Wakil Menteri Keuangan.

SOSIALISASI LHKPNKamis, 10 Maret 2011, bertempat di Ruang Rapat Kresna Lantai

P5 Gedung Sutikno Slamet diselenggarakan sosialisasi mengenai

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Peserta

sosialisasi adalah para wajib LHKPN di lingkungan Ditjen Anggaran

yang berjumlah kurang lebih 150 orang.

Acara dibuka oleh Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana DJA,

Meriyam Megia Shahab. Dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai

KMK Nomor 38/KMK.01/2011 tentang Penyelenggara Negara di

Lingkungan Kementerian Keuangan yang Wajib Menyampaikan

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dengan

narasumber Kepala Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat

Jenderal Kementerian Keuangan, Anis Said Basalamah.

Sosialisasi mengenai tata cara pelaporan LHKPN disampaikan

oleh wakil dari Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Komisi Pemberantasan

Korupsi. Narasumber dari KPK menjelaskan tentang tata cara

pengisian formulir LHKPN, yaitu formulir LHKPN Model KPK-A

bagi yang wajib LHKPN yang baru pertama kali menyampaikan,

dan formulir LHKPN Model KPK-B bagi wajib LHKPN yang telah

menyampaikan LHKPN Model KPK-A.

PENANDATANGANAN KONTRAK KINERJA PEJABAT ESELON IIPada hari Rabu, 16 Maret 2011, bertempat di Ruang Rapat

Direktur Jenderal Anggaran Gedung Sutikno Slamet Lantai 4,

dilaksanakan Penandatanganan Kontrak Kinerja Eselon II. Acara

tersebut dihadiri Direktur Jenderal Anggaran, para pejabat eselon

II, serta para pejabat eselon III dan IV di lingkungan DJA. Dengan

disaksikan oleh Direktur Jenderal Anggaran, Pejabat Eselon II di

lingkungan DJA menandatangani kontrak kinerja masing-masing.

Dirjen Anggaran, Herry Purnomo menghimbau agar komitmen

yang telah ditandatangani diperhatikan dan dijalankan dengan

sungguh-sungguh. Dirjen Anggaran mengingatkan kepada para

pejabat eselon II untuk menjaga capaian kinerja agar sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

SOSIALISASI TATA CARA REVISI ANGGARANSenin, 28 Maret 2011 dilaksanakan Sosialisasi Peraturan Menteri

Kaleidoskop

KA

LEID

OSK

OP

20

11

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 53

Page 54: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Keuangan Nomor 49/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran Tahun Anggaran 2011 bertempat di Gedung Dhanapala,

Kementerian Keuangan. Sosialisasi diikuti oleh para pegawai

Direktorat Jenderal Anggaran dan Kementerian/Lembaga.

Pemaparan PMK tentang Tata Cara Revisi Anggaran disampaikan

oleh Made Arya Wijaya, Kepala Subdirektorat Pengembangan

Sistem Penganggaran. Pada dasarnya, revisi anggaran bertujuan

untuk antisipasi terhadap perubahan kondisi dan prioritas

kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja, dan meningkatkan

efektivitas, kualitas belanja dan optimalisasi penggunaan anggaran

yang terbatas.

Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal

Perbendaharaan secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri

berwenang dalam penetapan Revisi Anggaran Tahun Anggaran

2022. Pengajuan revisi anggaran untuk APBN TA 2011 selambat-

lambatnya 14 Oktober 2011, untuk Revisi Anggaran pada

Direktorat Jenderal Anggaran. Sedangkan untuk Revisi Anggaran

pada Kantor Pusat/Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

selambat-lambatnya 28 Oktober 2011

WORKSHOP REVIEW BASELINE TAHUN ANGGARAN 2012DJA menyelenggarakan acara workshop Reviu Angka Dasar

(Baseline) Tahun Anggaran 2012 pada tanggal 21-24 Juni 2011

bertempat di Auditorium Dhanapala, Kementerian Keuangan.

Peserta workshop berasal dari K/L yang berbeda-beda agar lebih

banyak pihak yang mendapatkan pemahaman yang baik tentang

Baseline. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari

prakiraan belanja pada angka dasar tahun 2012 dan 2013.

Workshop dibuka oleh Direktur Sistem Penganggaran, Rakhmat

dan Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran, Ari Wahyuni.

Workshop dipandu oleh Ernest Patria Raihan, dengan pembicara

Achmad Zunaidi dan Sean O’Grady dari Government Partnership

Fund/Australian-Indonesia Partnership.

SOSIALISASI PETUNJUK PENYUSUNAN RKA-K/LDirektur Jenderal Anggaran menghimbau seluruh K/L untuk

menghindari calo anggaran dan tidak memberi gratifikasi kepada

petugas DJA dalam penyusunan dan penelaahan RKA-KL 2012.

Hal tersebut disampaikan dalam sosialisasi Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan

dan Penelaahan RKA-K/L. Sosialisasi dilakukan tanggal 5-6 Juli 2011

bertempat di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan.

Sosialisasi dilakukan dalam rangka persiapan kegiatan penelaahan

RKA-KL antara DJA dengan seluruh KL yang akan dilaksanakan

pada tanggal 6-25 Juli 2011. Sosialisasi disampaikan kepada petugas

penelaah, baik dari DJA maupun dari K/L. Sebelum dilakukan

paparan oleh para pejabat DJA, Wakil Menteri Keuangan, Anny

Ratnawati memberikan pesan bahwa tahun ini merupakan (tahun

pertama pelaksanaan) Performance Based Budgetting sehingga

orientasi alokasi anggaran belanja harus berdasarkan outcome

dan output. Wamenkeu juga berharap agar terjalin komunikasi

yang baik antara DJA dengan komisi terkait di DPR-RI agar proses

penganggaran yang telah ditetapkan dapat berjalan lancar.

Paparan sosialisasi disampaikan oleh Direktur Sistem Penganggaran

dan Kasubdit Transformasi Penganggaran mengenai Peraturan

Menteri Keuangan Nomor: 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk

Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL. PMK ini merupakan

pedoman dalam rangka pemantapan penerapan Penganggaran

Berbasis Kinerja dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah

secara penuh. Pada sesi terakhir disampaikan paparan mengenai

Sistem Aplikasi RKA-KL oleh tim Aplikasi Sistem Penganggaran.

KaleidoskopK

ALE

IDO

SKO

P 2

011

54 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 55: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

CAPACITY BUILDING : ONE MINUTE AWARENESSDalam rangka meningkatkan integritas pegawai DJA, pada tanggal

28 Juli 2011 bertempat di Auditorium Dhanapala dilaksanakan

Training Integritas dan Motivasi, dengan pembicara utama training

adalah Nanang Qosim Yusuf, yang telah dikenal sebagai master

trainer dan penulis buku yang sukses.

Nanang Qosim Yusuf, atau lebih akrab dipanggil Naqoy,

menyampaikan materi training selama 2 jam. Dalam acara ini, peserta

diajarkan untuk tidak boleh puas dengan keadaan good, tapi harus

berusaha untuk mencapai great serta dilatih bagaimana menemukan

sesuatu yang mendorong seseorang menuju kesuksesan. Naqoy

mengatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan hanya dalam

satu menit yang dapat mengubah hidup. Inilah yang disebutnya

sebagai One Minute Awareness (OMA). One minute awareness ini

berbeda-beda bagi tiap orang. Pada akhir sesi, Naqoy mengajak

seluruh pegawai DJA yang mengikuti training untuk merenung dan

mencari one minute awareness dalam dirinya masing-masing.

SOSIALISASI SPANPengelolaan anggaran negara yang efektif, efisien, transparan,

dan akuntabel merupakan harapan dari seluruh masyarakat.

Mewujudkan hal tersebut merupakan tugas berat yang harus

dilaksanakan oleh DJA sebagai perencana anggaran. Salah

satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan

dibangunnya Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

(SPAN). SPAN Project dibangun melalui penyempurnaan proses

bisnis yang didukung oleh teknologi informasi yang terintegrasi.

Itulah inti dari sambutan Dirjen Anggaran, Herry Purnomo, kepada

seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan DJA pada acara Sosialisasi

SPAN (Senin/26 September 2011) yang mengambil tema : “Menuju

Pengelolaan Anggaran Negara Yang Efisien, Efektif, Transparan, dan

Akuntabel Melalui Penyempurnaan Proses Bisnis dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi Yang Terintegrasi”.

SPAN bukan merupakan urusan Ditjen Perbendaharaan saja,

namun SPAN adalah milik semua unit eselon I di Kementerian

Keuangan. Manfaat SPAN akan dirasakan tidak hanya bagi unit

Eselon I di Kementerian Keuangan saja, tapi akan dirasakan

juga oleh Kementerian/Lembaga serta stakeholder lainnya di

bidang perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran dan

pelaporannya.

PELATIHAN JURNALISTIKPelatihan jurnalistik yang diselenggarakan selama dua hari, 11-12

Oktober 2011 di Jakarta dan diikuti oleh 25 orang pegawai DJA yang

memiliki minat dan kemampuan untuk berkecimpung dalam media

kehumasan DJA, bertujuan untuk menciptakan pengelola-pengelola

media kehumasan baik media cetak dan media elektronik DJA yang

dapat menjadi “corong” DJA dalam menyampaikan setiap kebijakan

penganggaran kepada publik. Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh

Direktur Jenderal Anggaran, Herry Purnomo dengan didampingi

oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran, Ari Wahyuni.

Sebagai narasumber, DJA mendatangkan para pakar jurnalistik yang

sangat berpengalaman di media cetak maupun media elektronik,

yaitu Head of Corporate Communication Media Televisi Indonesia,

Adjie S. Soera Atmadjie dan Produser Seputar Indonesia Pagi,

Winarto.

RAPAT KOORDINASI PENYELESAIAN RUU APBN 2012Pada tanggal 17 Oktober 2011 diadakan rapat koordinasi

KA

LEID

OSK

OP

20

11

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 55

Page 56: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Penyelesaian RUU APBN 2012 di auditorium Dhanapala

Gedung Sutikno Slamet Kementerian Keuangan yang dihadiri

oleh perwakilan seluruh Kementerian/Lembaga dan diisi dengan

arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta

Rajasa dan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo. Acara dibuka

dengan laporan Direktur Jenderal Anggaran, Herry Purnomo yang

menyampaikan laporan progress pembahasan dan penyelesaian

RUU APBN 2012 dengan DPR.

Dalam arahannya, Hatta Rajasa meminta kepada seluruh K/L untuk

mencari terobosan-terobosan baru dalam pelaksanaan program

dan kegiatan tapi tetap menjaga akuntabilitas dan transparansi,

jangan hanya melakukan bussiness as usual. Dana optimalisasi

bukanlah akal-akalan tapi merupakan proses yang akuntabel dan

dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan rakyat.

SOSIALISASI NILAI-NILAI KEMENTERIAN KEUANGANKegiatan Sosialisasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yang

diselenggarakan di komplek Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Pajak, pada hari Sabtu, 22 Oktober 2011 berlangsung cukup

semarak dan penuh semangat. Kegiatan sosialisasi diawali dengan

senam bersama Menteri Keuangan dan seluruh pegawai yang

hadir. Dalam kesempatan itu Menteri Keuangan memperkenalkan

seluruh para pejabat eselon I termasuk Wakil Menteri Keuangan

Anny Ratnawati dan Mahendra Siregar yang baru saja dilantik.

Acara inti sosialisasi nilai-nilai Kementerian Keuangan diselingi

dengan penampilan dari enam unit eselon I, yaitu Direktorat

Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Badan Kebijakan Fiskal,

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, serta

Direktorat Jenderal Anggaran yang dikomandani oleh Direktur

Jenderal Anggaran, Herry Purnomo.

PENELAAHAN RKA-K/L (PAGU DEFINITIF)Sejak tanggal 7 November 2011, ratusan petugas penelaah dari

berbagai satuan kerja di Kementerian Negara/Lembaga (K/L)

setiap harinya akan memadati komplek Kementerian Keuangan di

Jl. Dr. Wahidin No. I untuk melakukan pembahasan akhir alokasi

anggaran 2012 dengan Direktorat Jenderal Anggaran.

Selama dua minggu kedepan, Gedung Sutikno Slamet telah

disiapkan menjadi tempat penelaahan bagi Direktorat Anggaran III

bersama mitra kerjanya (kementerian/lembaga bidang polhukam),

sedangkan Gedung Radius Prawiro diperuntukan bagi Direktorat

Anggaran I dengan mitra kerjanya (kementerian/lembaga bidang

perekonomian), dan Aula Gedung R.M. Notohamiprodjo disiapkan

untuk Direktorat Anggaran II dan mitra kerjanya (kementerian/

lembaga bidang kesra).

PELANTIKAN LINTAS ESELON IBertempat di Ruang Rapat Direktur Jenderal Anggaran, Senin, 21

November 2011, secara resmi Direktur Jenderal Anggaran, Herry

Purnomo melantik Langgeng Suwito, S.E., M.Com sebagai Kasubdit

Standar Biaya, dan Gede Ginarya, S.Sos. sebagai Kasubdit Teknologi

dan Informasi Penganggaran.

Selain dihadiri oleh para pejabat eselon II dan pejabat eselon

III, hadir pula dalam acara pelantikan tersebut, mantan pejabat

eselon III di Ditjen Anggaran, Afrizal dan Nuritawati, yang akan

dilantik sebagai pejabat eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal

KaleidoskopK

ALE

IDO

SKO

P 2

011

56 Warta anggaran | 23 Tahun 2012

Page 57: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Perbendaharaan. ”Mutasi antar unit eselon I ini adalah hal yang

wajar dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi. Sebelumnya

Ditjen Anggaran juga telah melantik pejabat eselon II yang berasal

dari luar Ditjen Anggaran”, demikian disampaikan Herry Purnomo

dalam sambutannya.

”Kedepan, pelaksanaan mutasi lintas unit eselon I tidak hanya sampai

pada level eselon III saja. Namun bisa juga dilaksanakan sampai

dengan level eselon IV, karena kebutuhan dan perkembangan

organisasi yang cukup dinamis. Terlebih lagi dengan adanya

implementasi SPAN, yang akan merubah pelaksanaan pekerjaan

yang semula bersifat manual menjadi bersifat otomatis. Hal ini

tentunya akan menuntut perubahan mindset dari para pejabat di

lingkungan Ditjen Anggaran”, tambah Herry Purnomo.

SOSIALISASI LANGKAH-LANGKAH TINDAK LANJUT ATAS UU APBN TAHUN 2012 DALAM RANGKA PENCIPTAAN NILAI LEBIH PELAKSANAAN APBN T.A. 2012Penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini sangat tepat dan berguna

bagi kementerian negara/lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN

T.A. 2012, demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan, Agus

Martowardojo dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Langkah-

Langkah Tindak Lanjut Atas UU APBN Tahun 2012 Dalam Rangka

Penciptaan Nilai Lebih Pelaksanaan APBN T.A. 2012, yang bertempat

di Auditorium Dhanapala pada Selasa, 29 November 2011.

Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi Direktur Jenderal

Anggaran, Herry Purnomo tentang hal-hal terkait dengan arah

kebijakan dan tindak lanjut hasil pembahasan APBN 2012 dan hasil

penelaahan RKA-K/L 2012, disambung dengan presentasi Direktur

Jenderal Perbendaharaan, Agus Suprijanto, yang membawakan

materi tentang Overview Penyerapan APBN TA 2011 dan

Persiapan Pelaksanaan Anggaran TA 2012.

RAKER DJAMenteri Keuangan, Agus Martowardojo berpesan kepada seluruh

jajaran Direktorat Jenderal Anggaran agar kita berpegang pada

visi yang benar, kegiatan yang fokus, dan komitmen bersama untuk

mewujudkan tujuan organisasi. ”Saudara-saudara perform exceeding

expectation” apresiasi Agus, atas capaian kinerja Ditjen Anggaran

selama tahun 2011.

Hal tersebut dikatakan setelah Direktur Jenderal Anggaran, Herry

Purnomo menyampaikan laporan singkat atas capaian-capaian

Ditjen Anggaran sepanjang tahun 2011 dihadapan + 800 pegawai

Ditjen Anggaran dalam acara Rapat Kerja Ditjen Anggaran yang

diselenggarakan pada Kamis, 1 Desember 2011 bertempat di

ballroom Dhanapala Kementerian Keuangan, turut hadir pula Wakil

Menteri Keuangan I, Anny Ratnawati.

Dalam laporannya Herry Purnomo menyampaikan bahwa salah satu

capaian penting Ditjen Anggaran adalah pelaksanaan pembahasan

RAPBN 2012 dengan DPR secara transparan. Upaya tersebut juga

mendapatkan apresiasi Menteri Keuangan.

Selain berisi Laporan Dirjen Anggaran dan arahan Menteri Keuangan,

rapat kerja juga diisi dengan internalisasi nilai-nilai Kementerian

Keuangan. Dirjen Anggaran juga menyampaikan bahwa seluruh

jajaran DJA sudah melaksanakan nilai-nilai Kementerian Keuangan

dan selalu berusaha meningkatkan integritas, profesionalisme dan

bersinergi dalam melaksanakan tugas. Selain itu juga berusaha

memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mencari

terobosan-terobosan baru untuk mencapai nilai kesempurnaan.

Secara simbolik, Menteri Keuangan menyematkan pin Nilai-nilai

Kementerian Keuangan kepada Dirjen Anggaran dan diikuti oleh

seluruh pegawai DItjen Anggaran.

KA

LEID

OSK

OP

20

11

Warta anggaran | 23 Tahun 2012 57

Page 58: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Raker bali, 8 des 2011

Sosialisasi SPAN

Sosialisasi Dalam Rangka Menciptakan Penciptaan Nilai Lebih

Foto Peristiwa

Page 59: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga

Pembukaan Raker Jakarta, 1 des 2011

Penelaahan RKAKL Ta 2012Penelaahan RKAKL TA 2012

Rapat Komisi Pada Raker Jakarta, 1 Des 201

Page 60: DAFTAR - anggaran.kemenkeu.go.id Anggaran 23.pdf · seluruh bursa saham di dunia, mengalami volatilitas yang cukup ... dilakukan Pemerintah dengan DPR dilakukan secara terbuka sehingga