Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar...

21
24 2. Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar evaporator dan kompresor bagian isap Menurut cara pendinginan mesin pendingin dibedakan : 1. Pendinginan secara langsung, dimana evaporator ditempatkan angsung didalam ruangan yang diinginkan. 2. Pendinginan secara tak langsung, dimana evaporator mendinginkan air brine dan kemudian dengan bantuan pompa sirkulasi air brine dimasukan dalam ruangan yang akan didinginkan. 1. Pemisah minyak lumpur 2. By pass 3. Pengering 4. Solf noid valve 5. Expansi valve 6. Selanoid

Transcript of Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar...

24

2. Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar evaporator dan kompresor bagian

isap

Menurut cara pendinginan mesin pendingin dibedakan :

1. Pendinginan secara langsung, dimana evaporator ditempatkan angsung didalam

ruangan yang diinginkan.

2. Pendinginan secara tak langsung, dimana evaporator mendinginkan air brine dan

kemudian dengan bantuan pompa sirkulasi air brine dimasukan dalam ruangan yang

akan didinginkan.

1. Pemisah minyak lumpur

2. By pass

3. Pengering

4. Solf noid valve

5. Expansi valve

6. Selanoid

25

Cara kerja :

Freon gas diisap oleh kompresor san ditekan sampai tekanan yang menghasilkan suhu gas

Freon (sesuai dengan sifatnya) di atas suhu air pendingin dikompresor sehingga terjadi

kondensasi yang baik di kondensor.

Dari kondensor cairan Freon yang terjadi akibat kondensasi dialirkan ke penampung

(receiver) dan selanjutnya setelah melalui penyaring / pengering (dryer) ditekan ke

expansion valve. Disini cairan dikembangkan volumenya seehingga terjadi penurunan

tekanan secara drastic yang menyebabkan turunnya suhu didih dan cairan refrigerant

sesuai pula dengan sifatnya selama perjalanan di evaporator.

Dengan penguapannya membutuhkan panas dari sekeliling dan diambil dan ruangan yang

didinginkan. Demikianlah akhirnya ruangan akan dingin dan uap yang terjadi kembali

diisap oleh kompresor dan seterusnya berulang – ulang.

26

BAB IV

TURBIN UAP

1. PENDAHULUAN

Nama turbin berasal dari bahasa latin turbo, yang berarti berputar. Turbin terdiri dan

bagian – bagian yang berputar dan bagian yang tetap tinggal diam.

Bagian – bagian yang berputar tersebut disebut rotor dan bagian – bagian yang tetap

disebut stator.

a) Pada mesin uap torak, uap dengan tekanan tinggi mengembang (ekspansi0 dan

kemudian mendorong torak. Jadi karena adanya penurunan tekanan, maka pada

waktu yang sama torak bergerak, jadi malakukan usaha mekanis.Dengan lain

perkataan bahwa tenaga potensial dan uap langsung diubah jadi tenaga mekanis.

b) Pada turbin uap, uap juga mengadakan ekspansi dalam suatu saluranyang tingga

diam atau bergerak, tetapi disini belum terjadi usaha mekanis. Baru setelah uap

tadi menumbuk sudut – sudut (aksi) terjadi usaha mekanik yang dimaksud. Jadi

pada turbin uap tenaga potensial uap diubah menjadi tenaga kinetic (kecepatan)

dan sesudahnya berupa tenaga kinetic diubah menjadi tenaga mekanik dalam

sudut – sudut.

2. JENIS – JENIS TURBIN UAP

Kalau kita tinjau berdasarkan tekanan dimuka dan dibelakang sudut- sudut jalan, kita

bedakan:

a. Turbin tekanan rata

b. Turbin tekanan lebih

a) Turbin Tekanan Rata

Pada turbin ini, seperti disebut diatas dalam pipa pancar bentuknya uap akan

mengembang (terjadi penurunan tekanan ) yang berakibat naiknya kecepatan . Jadi

selama terjadi kenaikan kecepatan uap, maka terjadi penurunan tekanan. Dalam

ilmu mekanik telah ditentukan bahwa jumlah tenaga kinetis bertambah atau

berkurang, maka juga tenaga potensial akan menjadi sebaliknya. Stelah

meninggalkan pipa pancar uap mengalir diantara sudut-sudut mjalan menyerahkan

sebagian dan tenaga kinetisnya, sehingga roda jalan mulai atau tetap berputar.

27

Penyerahan tenaga kinetis kepada sudut- sudut memyebabkan kecepata uap

berkurang sehingga kerangga sudut- sudut jalani tersebut disebut juga tingkat –

tingkat kecepatan .Tekanan uap selama mengalir disebut turbin tekanan rata, jadi

pada turbin tekanan rata berlaku :

a. Waktu uap mengalir melalui tabung pancar, kecepatan uap naik tetapi tekanan

turun.

b. Waktu uap melalui sudut-sudut jalan kecepatan turun sedang tekanan tetap.

Jalannya tekanan dan kecepatan uap selama mengalir dalam turbin dapt

digambarkan dalam sebuah diagram yang disebut diagram tekanan kecepatan

(gb 68)

b). Turbin tekanan lebih

Pertama kali uap mengalir dalam sudut hantar. Karena bentuknya sudut sedemikian

rupa sehingga ruang antara sudut – sudut seolah olah merupakan tabung pancar

seperti pada turbin tekanan rata.

Jadi pada saat tersebut kecepatan uap akan naik dan tekanan turun. Pada sudut

jalan, konstruksinya sama dengan sudut hantar, maka ruang antara, sudut – sudut

juga berbentuk seperti tabung pancar, dimana disini kecepatan uap betambah.

Penambahan kecepatan ini memerlukan sebuah gaya kecepatan yang searah dengan

kecepatan tadi ( aksi)

Karena adanya gaya aksi ini, tentu ada gaya reaksinya yang sebesarnya sama tapi

arahnya berlawanan. Gaya reaksi ini yang menyebabkan roda berputar. Karena baik

pada sudut hantar maupun pada sudut jalan terjadi penurunan tekanan, maka

28

tekanan dimuka sudut – sudut lebih besar dari pada tekanan dibelakangnya

sehingga turbin yang memakai sistim ini disebut turbin reaksi atau turbin tekanan

lebih.Diagram tekanan kecepatann uap seperti gambar 69.

3. TURBIN DE LAVAL.

Seorang bangsa Swedia Dr.G.de laval ialah seoarang sarjana yang pertama kali

membuat turbin uap yang dapat dipakai pada tahun 1885 (lihat gambar 70 )

Tersusun dan sebuah rumah turbin (1)

yang didalamnya terdapat satu roda

jalan (2) dengan satu baris sudut –

sudut sekeliling roda. Pada bagian kiri

terdapat sebuah saluran uap barn

dimana pada saluran tersebut dipasang

beberapa tabung (ppa) pancar (6).

Tiap pipa – pipa pancar dapat ditutupi

dan dibuka sendiri – sendiri dengan

katup (7) untuk mengatur daya turbin.

Sudut bidang, ancar terhadap roda ±

20

Bagian dalam dari rumah turbin berhubungan langsung dengan kondensor sehingga

tekanan dalam rumah juga sama dengan tekanan kondensor.Penurunan tekanan

hanya terjadi dalam pipa pancar (satu kali) hingga kecepatan uap yang keluar masih

amat tinggi dan ini berarti kerugian. Misalnya tekanan ketel 11 atmut dan tekanan

kondensor 0.1 atmut maka kecepatan uap sampai ± 1200 m / detik. Kecepatan

berputar sudu – sudu ± 600m / detik atau ± 36000 putaran / menit R.P.M.

(revolution per minute)

Kecepatan ini terlalu besar mengingat kekuatan bahan sehingga pemakaian turbin

de laval hanya terbatas pada daya yang kecil.

4. BENTUK TABUNG PANCAR

Secara teoritis maka bentuk tabung pancar harus mengikuti suatu huku yang

tertentu. Hukum ini yang lazim disebut hokum kontinuitas, yang dapat dituliskan

demikian :

29

G.V.F.0

G : berat uap yang mengalir tiap detik (kg)

V : Volume jenis uap dalam M3/ Kg

F : luas penampang laluan uap dalam M2

C : kecepatan uap dalam m / detik

Persamaan tersebut dapat diubah menjadi :

F = G.Vc

Harga G ialah tetap, selama uap mengalir sehingga nilai F kalau digambarkan

dalam sebuah grafik akan berbentuk hiperbola (lihat gabar : 71.a)

Bagian tersempit disebut

leher.pada bagianini

tekanannya disebut tekanan

kritis. Kecepatannya juga

disebut kecepatan kritis

(nilainya ± 450 m/ detik)

perbandingan antara tekanan

mula – mula dan tekanan kritis

disebut perbandingan tekanan.

Kritis untuk uap jenuh

perbandingan = 1,73 sedang

tekanan kritis ±0,57 tekanan

mula – mula.

5. KECEPATAN UAP

Seperti telah diterangkan tenaga atau usaha dapat berbentuk macam –

macam.Bentuk – bentuk tenaga/ usaha terebut tentunya mempunyai satuan yang

berbeda – beda misalnya usaha panas dengan satuan K.cal,usaha gerak dengan

satuan Kg/m dll.

Tetapi keduanya ialah sama –sama bentuk usaha. Jadi untuk nilai – nilai tertentu

maka keduanya harus equivalent (sesuai).

Menurut percobaan dihasilkan :

1 kcal = 427 kg m

30

Angka 427 disebut equivalent panas mekanik.

Juga telah dikatehui bahwa jika suatu benda bergerak maka disamping ia

mempunyai usaha kinetis, maka dia juga memiliki usaha potensial. Jumlah –

jumlah dan usaha terebut besarnya (ingat ilmu mekanika) artinya kalau yang satu

bertambah, maka yang lainnya harus berkurang demikian juga sebaliknya, jika

sekarang 1 kg uap mengalir melalui sebuah tabung pancar, maka selama uap

mengalir akan terjadi penurunan tekanan.

Kalau ethalpi uap ada keadaan mula – mula sebelum tabung pancar = h1, dan

sesudah ekspansi= h2 maka panas yang berguna h = h1 – h2.

h inilah yang disebut jatuh panas

Disamping uap mengalami jatuh panas, pada uap juga terjadi kenaian kecepatan

yaitu sebelum tabung pancar kecepatan uap = 0 dan sesudah tabung pancar

kecepatan uap = C

Jadi :

a. Uap mengalami pertambahan usaha kinetis sebesar ½ m, C2kgm

b. Uap mengalami pengurangan panas h427 kgm

M = massa = G = berat

g grafhasi

Jika berat uap G = 1 kg dan g = 9.8 m / detik

Penambahan usaha kinetis = pengurangan usaha panas

½.G.C2 = G.427 h

g

C2 = 427.g.h.2

C = √427.9,s-h.2

C = 91,5√ℎ-

Inilah kecepatan uap waktu keluar dari tabung pancar dan turbin de laval.Rumus

diatas dikenal dengan rumus ZEUNER.

6. KECEPATAN KELILING

Sebesarnya uap keluar dan tabung pancar dan masuk sudut – sudut dengan

kecepatan C1 dan sudut terhadap bidang roda (disebut sudut uap) 200 kalu

31

sekarang kita misalkan sebuah turbin ideal, artinya sudut uap = 0o dan kecepatan

keliling = U m / detik.

Sehingga kecepatan uap waktu masuk sudut – sudut yang bergerak

W1 = C1-U

Kecepatan W1 yang dipandang terhadap sudu yang bergerak dan disebut kecepatan

relatip (lihat gambar 72).

Selama mengalir melalui sudut

– sudut tidak terjadi ekspansi

sehingga kecepatan uap W1

tetap besarnya, sehingga juga

kecepatan uap waktu

meninggalkan sudut – sudut

W1 = W2 = C1- U

C1 ialah kecepatan uap yang

keluar dan tabung pancar dan

dipandang terhadap rumah

turbin yang tinggal diam. Dan

kecepatan C1 ini karenanya

disebut kecepatan mutlak

(absolute) waktu masuk sudut.

Kecepatan absolute waktu

meninggalkan sudut – sudut.

C2 = W2- U

= C1-U-UC1-2U

Untuk turbin ideal maka tidak terdapat keruhian apapun, sehingga tenaga kinetis

uap seluruhnya dirubah menjadi tenaga mekanis, karenanya kecepatan uap waktu

keluar C2=0 jadi

C2 = C1 – 2U = 0 maka C1 = 2U

Atau U = ½ C1

U = ½.91,5h

Kesimpulan

Pada turbin aksi ideal maka kecepatan keliling roda turbin sama dengan setengah

kecepatan uap absolute waktu masuk sudut – sudut

32

Kalau sudut uap =20o

C = Kecepatan absolute

W = Kecepatan relative

U = kecepatan keliling

Maka keterangannya sebagai

berikut : (lihat gbr 73)

Uap keluar dan tabung pancar.

Kecepatan mutlak C1. Karena sudut

– sudut bergerak dengan kecepatan

U, maka uap antara sudut – sudut

sebenarnya W dengan sudut β1.

W1 disebut kecepatan uap relatip

waktu masuk. Selama mengalir

melalui sudut – sudut W1 tetap

besarnya sehingga kecepatan uap

relatip waktu keluar W2

W2 = W1 dengan sudut β2 jadi juga

β1= β2

Secara vektoris dapat dituliskan :

C2 = W2 – U

Gambar : 73

Kalau vektor kecepatan uap disusun sedemikian sehingga sudut – sudut dan berimpit, akan

sebuah segitiga gbr 73b, sehingga segitiga tersebut disebut segitiga kecepatan.

33

TURBIN ZOELLY

1. TINGKAT – TINGKAT TEKANAN DAN KECEPATAN

Pada pasal – pasal yang lalu telah diketahui bahwa turbin de laval karena jumlah

perputarannya terlalu tinggi, tidak cocok kalau dibuat untuk tenaga – tenaga yang

besar, sehingga karenanya turbin de laval juga tidak dipakai untuk menggerakkan

mesin induk dan sebuah kapal.

Untuk mengurangi kecepatan / perputaran turbin yang besar itu, dapat ditempuh 2

jalan yaitu :

a) Jatuh tekanan antara ketel dan kondensor di bagian – bagian dan beberapa

tingkat (dinamai tingkat – tingkat tekanan)

b) Kecepatan uap dalam tiap tingkat di bagian-bagian sama rata disebut tingkat

kecepatan).

2. TURBIN ZOELLY

Turbin dengan tingkat – tingkat tekanan yang terkenal ialah turbin zoelly. Turbin

zoelly ialah sebuah turbin tekanan rata dengan beberapa roda jalan yang dipasang satu

sumbu dan pada tiap – tiap karangan sudut – sudut jalan dipasang satu karangan sudut

– sudut hantar.

Ruangan atau saluran antara sudut – sudut hantar ini dibuat sedemikian rupa hingga

mempunyai bentuk sama dengan tabung pancar seperti pada turbin de laval (lihat

gambar 74)

Bentuk ukuran – ukuran dan jarak antara

sudut – sudut hantar menentukan jalanya

expansi uap dalam saluran tersebut. Kalau

kita perhatikan sebenarnya turbin Zoelly

ialah gabungan dan beberapa turbin de laval

yang di pasang pada sumbu, dan antara tiap –

tiap Turbin de laval diberi dinding

pemisah.jadi tekanan uap tidak turun dan

tekanan ketel langsung tekanan kondensor,

tetapi di tingkat – tingkatkan dalam tiap-tiap

rode jalan (lihat gambar 74)

A = sudut hantar jalan

34

E = sudut jalan tekanan

B = tekanan uap kecepatan

L = kecepatan uap

Jika misalkan sebuah turbin zoelly dengan X tingkat tekanan.

Jatuh panas seluruhnya = H kcal/kg dan jatuh panas tiap tingkat tekanan h = H

X

Sesuai dengan turbin de laval.

Kecepatan absolut turbin zoelly C1z = 91,5√𝐻

x

Uz = ½.C1= ½.91,5H

x

Kalau sekarang Turbin de Laval dengan jatuh panas yang sama H maka kecepatan absolut

Turbin de laval CH = 915 V H

U1 = ½ C =½.915 H

Kalau kita bandingkan nilai ini dengan turbin zoelly didapat

Kesimpulan :

Pada jatuh panas yang sama maka turbin zoelly dengan x tingkat – tekanan akan

mempunyai kecepatan sekeliling yang 1 besarnya kali kecepatan keliling turbin de laval

√𝑥

Contoh turbin zoelly dengan 9 tingkat tekanan, kecepatan keliling

Uz = 1 = 1 Uz

√9 3

Inilah maksud turbin zoelly, yaitu dengan meningkatkan tekanan uap didapatkan kecepatan

keliling yang lebih kecil dari pada turbin de laval.

Dalam praktek jumlah tingkat – tingkat tekanan antara 9 – 16 dengan RPM 3000, sehingga

dengan perantara pemindahan roda – roda gigi dapat dicapai RPM yang sesuai dengan

menggerakkan kapal.

35

3. SUSUNAN TURBIN ZOELLY

Turbin terdiri dan sebuah rumah silindris, dimana ruang – ruang di

dalamnyadipisahkan oleh dinding – dinding pemisah yang rapat uap.

Diantara dinding – dinding pemisah dipasang roda dengan sudut – sudut yang disebut

roda jalan.

Dimuka masing –masing roda dibuat karangan sudut

– sudut hantar yang berfungsi seperti tabung

pancar. Dan diagram tekanan kecetan uap (gambar

74) ternyata bahwa waktu melalui sudut hantar

tekanan uap turun (expansi) sehingga kecepatan

uap naik, dan pada sudut – sudut jalan kecepatan

uap diubah menjadi usaha mekanis.

Roda – roda jalan dipasang mati pada sumbu

turbin, pada roda – roda ini dibuat lobang – lobang

supaya dimuka dan dibelakang roda, (sudut) tidak

ada perbedaan tekanan

Selama mengalir melalui sudut – sudut, tekanan

makin lama makin berkurang sampai akhirnya

sama dengan tekanan kondensor.karena terjadi

penurunan ini maka volume uap makin besar

Jadi supaya terjadi aliran uap yang kontinue maka mula – mula sudut – sudut dibuat

pendek dan makin tinggi

Bentuk sudut ialah seperti gambar 76 yang dibuat dan baja

nikel dengan kakinya berbentuk ekor boning, untuk

pemasangan pada sekeliling roda jalan.

Antara dinding pemisah yang tinggal diam dan roda-roda

yang gerak tidak boleh bocor. Untuk ini dipakai cara

penutupan yang dusebut penutupan Labirin (gambar 75). Juga

antara rumah dengan poros dipakai penutupan Labirin, selain

36

itu juga dipakai cincin arang (koolringen).

TURBIN CURTIS

1. TURBIN TINGKAT KECEPATAN

Cara lain untuk mengurangi putaran turbin, di dapat oleh orang Amerika bernama

Curtis (GambarL 77 dan 78)

Setelah uap keluar dan tabung pancar, kemudian berturut-turut mengalir kekarangan

sudut-sudut jalan. Diantara sudut jalan ada sudut-sudut pembalik yang dimaksudkan

untuk membalik arah uap, supaya mengalir ke sudut jalan berikutnya dengan arah yang

tepat.

Waktu uap melalui sudut jalan I kecepatan uap turun, demikian juga waktu mengalir di

sudut jalan II kecepatan uap turun lagi dst, hingga karenanya Turbin Curtis juga

disebut Turbin dengan tingkat-tingkat kecepatan.

Pada gambar : 77 maka ada 3 kali penurunan kecepatan (jumlah ini sesuai dengan

jumlah karangan sudut-sudut jalan).

Sehingga Turbin tersebut turban dengan 3 tingkat kecepatan.

Juga kita lihat bahwa uap dan ketel masuk tabung pancar dan langsung berhubungan

dengan tekanan kondensor, jadi selama, mengalir hanya terjadi 1 kali penurunan

37

tekanan yaitu dalam tabung pancar. Sehingga turbin Gg.77, disebut Turbin Curtis

tekanan rata.

Dengan satu atau lebih tingkat-tingkat tekanan masing-masing dengan beberapa tingkat

kecepatan. Pada tiap-tiap tingkat tekanan berlaku

Clc = 91,5 √ h

Dari diagram tekanan kecepatan gambar 78 dapat dilukiskan segitiga kecepatan seperti

gambar 79.

Kalau turbin Curtis dengan x tingkat kecepatan maka dari gambar 79 dengan

menganggap sama dengan nol (turbin ideal).

Konstruksi Turbin Curtis dengan lebih dan satu tingkat tekanan ialah seperti gambar

80. Turbin mempunyai 3 tingkat tekanan masing-masing dengan 2 tingkat kecepatan.

38

Dengan membuat tingkat-tingkat tekanan dan kecepatan selain didapatkan reduski

kecepatan, juga konstruksi Turbin pendek, jadi lebih ringan.

Pada turbin ini tidak dipakai tabung-tabung pancar tetapi segmen tabung pancar (gr.78)

Konstruksi tabung paking, dinding-dinding pemisah dsb. Sama dengan turbin Zoelly.

TURBIN CURTIS DENGAN :

2 TINGKAT KECEPATAN

3 TINGKAT TEKANAN

39

TURBIN PARSONS

1. TURBIN TEKANAN LEBIH

Pada tahun 1897 seorang Inggris bernama Parsons turbin tekanan lebih yang pertama

yang dapat dipakai.

Turbin Tekanan lebih ialah turbin dimana tekanan-tekanan dimuka sudut-sudut lebih

besar dari pada dibelakang sudut-sudut.

Konstruksi sudut-sudut ialah sedemikian rupa sehingga waktu uap melalui sudut-sudut

uap mengembang, jadi tidak seperti pada turbin aksi maka bentuk sudut tidak sinetris.

Ruang antara sudut-sudut mina-mina

lebar makin lama makin sepit (Lihat gb.

81).

Sudut-sudut turbin tekanan lebih

merupakan rangkaian dan tabung-tabung

dimana uap bertambah kecepatannya.

Akibat adanya pertambahan kecepatan

(percepatan) maka timbul gaga reaksi

yang arahnya erlawanan dengan arah

gerakkan uap. Gaya reaksi ini dapat

memutar roda jalan. Jadi turbin tekanan

lebih disebut juga turbin bereaksi.

W = KECEPATAN PADAT

C0 = Kecepatan uap masuk

(abs)

C1 = Kecepatan uap keluar ( abs)

C1 < C0

2. PRINSIP KERJA REAKSI

Gambar 82 a dan b sebuha bejana tertutup yang dipasang roda-roda supaya dapat

bergerak dengan mudah. Kedalam bejana dimasukan gas atau uap dengan tekanan

tertentu (P) yang lebih besar dan tekanan terakhir. Maka tekanan akan lebih dalam

semua arah pada seluruh ruangan dalam bejana antara lain pada titik A, B, C dan D

(Gb. 82a).

40

Karena, gaya-gaya yang

menekan akibat tekanan P ialah

sama besarnya maka keadaan

akan seimbang. Artinya bejana

tetap tinggal diam .

D tetap kalau sekarang salah

satu gaya, misalnya Dada titik

A dihilangkan, yaitu dengan

membuat lubang Dada A maka

keseimbangan lobang Dada A

akan terganggu (gb.62b).

Gaya –gaya Dada B dan C masih tetap seimbang, tetapi karena gaya A hilang,

sekarang ada sisa gaya lebih Dad P, dan cukup besar untuk menggerakkan bejana

keamanan .

Dan gambar ternyata bahwa uap / gas keluar melalui A dengan arah kekiri tetapi

gerakan bejana, ke kanan.

Inilah yang disebut bahwa gerakan bejaaa tadi ialah akibat dan gaya reaksi, karena

adanya aliran uap tadi.

41

3. JALANNYA UAP

Pertama kali masuk kedalam karangan sudu-sudu hantar dengan kecepatan Co. pada

sudu hantar kecepatan absolute uap naik jadi C1 (lihat gb. 81).

Sama dengan Turbin aksi dulu, kecepatan yang masuk antara sudut-sudut ialaha

kecepatan relati: W. Karena konstruks sudut-sudut hantar dan jalan sama, maka juga

pada sudut jalan kecepatan W1.

Diagram tekanan kecepatan dapat

dilihat pada gambar 83.sebenarnya cara

kerja turbin Parsons tidak melulu

akibat dan gaya reaksi karena

terjadinya perubahan kecepatan uap.

Pada sudut-sudut turbin ini permukaan

sudut juga melengkung. Dan sesuai

dengan turbin aksi dulu, maka arah uap

dibelokkan yang akibatnya akan timbul

gaya centrifugal (gaya aksi) yang

menyebabkan roda berputar.

Jadi turbin Persons dapat juga disebut

turbin Turbin Aksi dan reaksi.

Selama uap mengalir terjadi penurunan

tekanan baik pada sudut jalan maupun

sudut hantar. Yang dimaksudkan

tingkat tekanan pada turbin Parson

ialah tingkat tekanan jalan hantar dan

hantar (2 kali penurunan tekanan),

maka biasanya disebut tingkat tekanan

ganda.

Aksi ialah perbandingan jatuh panas pada karangan sudut-sudut jalan dan jatuh panas

total pada tiap tingkat tekanan ganda.derajat reaksi turbin rata-rata dengan 50%

sehingga jatuh panas pada sudut jalan sama dengan pada suhu hantar.

42

Untuk memudahkan perbuatan konstruksi suut-sudut hantar dan sudut jalan dibuat

sama hingga jatuh panas pada kedua sudut sama dan derajat reaksi = 50%

4. TOTAL KESEIMBANGAN

Akibat adanya perbedaan tekanan antara dimuka dan dibelakang sudut-sudut maka

juga tromolnya akan mendita suatu gaya yang searah dengan poros (gaya aksial) arah

tekanan yang dapat menyebabkan tergesernya tromol. Hal ini harus dicegah yaitu

dengan membuat torak keseimbangan Gb. 84. Sebelah kanan torak berhubugan dengan

tekanan uap baru, dengan sisi lain berhubungan tekanan uap bekas, sehingga pada

torak ada gaya kekiri. Supaya gaya kekiri dan kekanan seimbang maka luas torak harus

dibuat sedemikian rupa sehingga gaya.-gaya tadi sama besarnya. Hal ini dalam praktek

tidak pernah dicapai, jadi selalu ada perbedaan gaya-gaya tadi tetapi perbedaan gaya

yang kecil dapat ditamung oleh blo pendorong.

43

5. CINCIN LABIRIN

Cincin ini dipakai untuk mencegah adanya kebocoran – kebocoran uap pada arah

aksial ataupun radial, antara bagian-bagian yang bergerak dan tidak bergerak.

Konstruksi penutupan Labirin seperti gambar 84a.

44

6. PERBANDINGAN TURBIN-TURBIN

Misalkan : turbin Curtis dengan X tingkat kecepatan

Turbin Zoelly dengan j tingkat tekanan

Turbin Pesons dengan Z tingkat tekanan ganda

Ketika turbin tersebut bekerja dengan jatuh panas yang sama dan kecepatan keliling

sudut sama dengan 1/3 kecepatan keliling turbin de Laval.

Jadi:

Kesimpulan:

Sebuah turbin Curtis dengan 3 tingkat kecepatan akan sama

Dengan turbin Zoelly dengan 9 tingkat tekanan dan sama

Dengan turbin Parson dengan 18 tingkat

Artinya tiga tingkat kecepatan Curtis dapat menggantikan 9 tingkat tekanan Turbin

Zoelly dan 18 tingkat tekanan ganda Turbin Parson.

Dengan alasan tersebut lalu dibangun turbin gabungan, yaitu dengan menempatkan

turbin Zoelly atau Turbin Parson.

Keuntungan konstruksi tersebut ialah turbin jadi lebih pendek dari pada konstruksi dari

satu turbin saja. Akibatnya jadi lebih ringan.