1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan...

14
LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE APRIL TAHUN 2013 International Maritime Organization (IMO) pada bulan April 2013 telah melakukan 2 (dua) kali kegiatan sidang comitee yang berlokasi di London, Inggris. Adapun Sidang IMO yang telah diselenggarakan adalah sebagai berikut: 1. Facilitation Committee yang diselenggarakan pada tanggal 8-11 April 2013, yang dipimpin oleh Mrs. Marina Angsell dari swedia. Dalam sidang committee ini membahas tentang “ General review of the convention, including harmonization with other international instruments” Adapun hasil dari Committee ini adalah sebagai berikut: a. FAL Convention. Convention on Facilitation of International Maritime Traffic, 1965, as amended Pemerintah Negara-negara anggota menginginkan untuk memfasilitasi lalu lintas maritime dengan menyederhanakan dan mengurangi formalitas, persyaratan dokumen dan procedure pada saat kapal tiba, tinggal dan keberangkatan di pelabuhan yang terlibat dalam pelayaran internasional. Telah menyetujui sebagai berikut: Artikel I Negara-negara anggota melaksanakan untuk menerapkan, sesuai dengan ketentuan konvensi ini dan lampirannya, semua langkah yang tepat untuk memudahkan dan mempercepat lalu lintas laut internasional dan untuk mencegah penundaan yang tidak perlu untuk kapal-kapal dan untuk orang dan harta benda di atas kapal. Artikel II Negara-negara anggota melakukan kerja sama, sesuai dengan ketentuan konvensi ini, di dalam perumusan dan penerapan tindakan untuk fasilitas kedatangan, tinggal dan keberangkatan kapal. Ketentuan konvensi ini tidak di berlakukan untuk kapal perang dan kapal pesiar.

Transcript of 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan...

Page 1: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

LAPORAN MONITORING KONVENSI

HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO)

PERIODE APRIL TAHUN 2013

International Maritime Organization (IMO) pada bulan April 2013 telah melakukan 2 (dua)

kali kegiatan sidang comitee yang berlokasi di London, Inggris.

Adapun Sidang IMO yang telah diselenggarakan adalah sebagai berikut:

1. Facilitation Committee yang diselenggarakan pada tanggal 8-11 April 2013, yang

dipimpin oleh Mrs. Marina Angsell dari swedia. Dalam sidang committee ini membahas

tentang “ General review of the convention, including harmonization with other

international instruments” Adapun hasil dari Committee ini adalah sebagai

berikut:

a. FAL Convention.

Convention on Facilitation of International Maritime Traffic, 1965, as amended

Pemerintah Negara-negara anggota menginginkan untuk memfasilitasi lalu lintas

maritime dengan menyederhanakan dan mengurangi formalitas, persyaratan

dokumen dan procedure pada saat kapal tiba, tinggal dan keberangkatan di

pelabuhan yang terlibat dalam pelayaran internasional. Telah menyetujui sebagai

berikut:

Artikel I

Negara-negara anggota melaksanakan untuk menerapkan, sesuai dengan ketentuan

konvensi ini dan lampirannya, semua langkah yang tepat untuk memudahkan dan

mempercepat lalu lintas laut internasional dan untuk mencegah penundaan yang

tidak perlu untuk kapal-kapal dan untuk orang dan harta benda di atas kapal.

Artikel II

Negara-negara anggota melakukan kerja sama, sesuai dengan ketentuan konvensi ini,

di dalam perumusan dan penerapan tindakan untuk fasilitas kedatangan, tinggal dan

keberangkatan kapal.

Ketentuan konvensi ini tidak di berlakukan untuk kapal perang dan kapal pesiar.

Page 2: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

Artikel III

Negara-negara anggota melakukan kerja sama dalam keamanan tingkat tinggi untuk

keseragaman dalam formalitas, persyaratan dokumen dan prosedur dalam segala hal

dimana keseragaman tersebut akan memfasilitasi dan meningkatkan lalu lintas laut

internasional dan menjaga untuk meminimalkan perubahan dalam formalitas,

persyaratan dokumen dan prosedur yang di butuhkan untuk memenuhi persyaratan

khusus yang bersifat domestik.

Artikel IV

Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini,

pemerintah Negara anggota untuk bekerja sama dengan satu sama lain atau melalui

organisasi konsultasi maritime antar pemerintah (selanjutnya disebut “Organization”)

dalam hal yang menyangkut formalitas, persyaratan dokumen dan prosedur, serta

aplikasi mereka untuk lalu lintas laut internasional.

Artikel V

Tidak ada dalam konvensi ini atau lampirannya dapat ditafsirkan sebagai mencegah

aplikasi dari setiap fasilitas yang lebih luas dimana pemerintah Negara anggota

memberikan atau dapat memberikan dimasa depan dalam hal lalu lintas laut

internasional berdasarkan hukum nasional atau ketentuan-ketentuan perjanjian

internasional lainnya.

Artikel VI

Untuk maksud konvensi sekarang dan lampirannya:

a) Standards (standar) adalah tindakan untuk menseragamkan penerapan dimana

pemerintah Negara anggota sesuai dengan konvensi ini diperlukan dan dapat

dilaksanakan untuk memfasilitasi lalu lintas laut internasional.

b) Recommended Practices (kegiatan yang disarankan) adalah tindakan penerapan

dimana pemerintah Negara anggota diharapkan untuk memfasilitasi lalu lintas laut

internasional.

Page 3: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

Artikel VII

Pemerintah Negara anggota dapat mengusulkan sebuah perubahan lampiran dengan

menyampaikan draft perubahan kepada sekretaris jenderal paling lambat tiga bulan

sebelum sidang komite.

Artikel VIII

Sekretaris jenderal akan menginformasikan kepada pemerintah Negara-negara IMO

setiap pengumuman yang dibuat sesuai dengan paragraph sebelumnya pada artikel

ini.

Artikel IX

Sekretaris jenderal akan memanggil rapat dalam sebuah konferensi kepada

pemerintah Negara-negara anggota untuk sebuah revisi atau amandemen dalam

permohonan konvensi tidak kurang dari sepertiga pemerintah Negara-negara

anggota. Setiap revisi atau amandemen harus disetujui oleh dua pertiga suara

mayoritas dalam konferensi, kemudian dijamin dan dikomunikasikan oleh sekretaris

jenderal kepada semua pemerintah Negara-negara anggota untuk dukungan mereka.

ANNEX

Bagian 1 – Definisi-definisi dan ketentuan-ketentuan umum

A. Definisi-defnisi

B. Ketentuan-ketentuan umum

Standard. Otoritas publik harus dalam semua kasus hanya membutuhkan informasi

penting yang harus disediakan dan harus menjaga jumlah item untuk di minimalkan

Recommended practice. Meskipun fakta bahwa dokumen-dokumen untuk tujuan

tertentu dapat ditentukan secara terpisah dan diperlukan dalam lampiran ini,

otoritas publik mengingat kepentingan mereka yang diperlukan untuk

menyelesaikan dokumen serta tujuan yang mereka akan gunakan harus

menyediakan untuk setiap dua atau lebih dokumen tersebut yang harus diajukan

oleh pihak yang sama untuk digabungkan menjadi satu di setiap kejadian.

Page 4: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

C. Sistem untuk pertukaran informasi elektronik

Standard- otoritas publik, ketika memperkenalkan sistem untuk pertukaran

informasi elektronik untuk membantu proses clearence, pemilik kapal harus

menyediakan dan pihak lain yang berkepentingan dengan informasi yang

diperlukan tentang persyaratan sistem dan memberikan transisi jangka waktu

yang cukup sebelum penggunaan sistem yang dibuat wajib.

Recommended Practice- Pemerintah Negara-negara anggota harus mendorong

otoritas publik untuk memperkenalkan pengaturan untuk memungkinkan operator

perdagangan dan transportasi termasuk kapal untuk menyerahkan semua

informasi yang diperlukan oleh otoritas publik sehubungan dengan kedatangan,

tinggal dan keberangkatan kapal, orang dan kargo, menghindari duplikasi, untuk

setiap kali memasuki suatu pelabuhan.

D. Perdagangan obat terlarang

Recommended Practice - Otoritas publik harus berusaha untuk menetapkan

pengaturan kerjasama dengan pemilik kapal dan pihak lain yang berkepentingan

untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk memerangi penyelundupan

narkoba, sambil memberikan peningkatan fasilitas, pengaturan tersebut harus

didasarkan pada kebiasaan kerjasama MOU dan pedoman terkait.

Standard- Dimana sebagai bagian dari pengaturan kerjasama, otoritas publik,

pemilik kapal dan pihak lain yang berkepentingan untuk meningkatkan akses

perdagangan dan informasi lain, informasi harus di jaga secara rahasia.

E. Teknik control.

Standard- Otoritas publik harus menggunakan manajemen resiko untuk

memastikan kembali batasan prosedur control yang berhubungan dengan:

Pelepasan atau clearance cargo

Persyaratan keamanan, dan

Kemampuan mereka untuk mentargetkan penyelundupan.

Page 5: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

Bagian 2- Kedatangan, tinggal dan keberangkatan kapal.

A. General

Standard. Otoritas publik tidak diperyaratkan untuk penyimpanan dokumen

mereka, pada saat kedatangan atau keberangkatan kapal dimana ketentuan-

ketentuan di berlakukan.

Dokumen-dokumen tersebut adalah:

- General declaration

- Cargo declaration

- Ship’s stores declaration

- Crew’s effects declaration

- Crew list

- Passenger list

- Dangerous goods manifest

- Dokumen-dokumen yang di persyaratkan dibawah konvensi Universal postal

- Maritime declaration of health

- Securiti-yang berhubungan dengan informasi sebagaimana dalam SOLAS

reg.XI-2/9.2.2

- Informasi kargo elektronik canggih untuk tujuan resiko penilaian bea cukai.

- Form Notifikasi untuk pembuangan sampah kepada fasilitas pelabuhan.

Formulir-formulir FAL berikut telah dikembangkan sebagaimana disampaikan

dalam appendix 1 adalah:

- General declaration-FAL Form 1

- Cargo declaration-FAL Form 2

- Ship’s stores declaration-FAL Form 3

- Crew’s Effects Declaration-FAL Form 4

- Crew list-FAL Form 5

- Passenger List-FAL Form 6

- Dangerous goods Manifest-FAL Form7

Page 6: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

B. Isi dan Tujuan Dokumen

Recommended practice. Dalam general declaration otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

- Nama, tipe dan nomor IMO kapal

- Tanda panggilan kapal

- Bendera kebangsaan kapal

- Nomor Voyage

- Keterangan-keterangan sehubungan dengan pendaftaran kapal

- Keterangan-keterangan sehubungan dengan tonase kapal

- Nama nahkoda

- Nama dan nomor telpon agen kapal

- Keterangan tentang deskripsi muatan

- Jumlah kru kapal

- Jumlah penumpang

- Keterangan tentang voyage kapal

- Tanggal dan waktu tiba, atau tanggal keberangkatan

- Pelabuhan tiba dan pelabuhan keberangkatan

- Perkiraan draft pada saat kapal tiba dan keberangkatan

- Posisi kapal dipelabuhan

- Permintaan kapal untuk pembuangan limbah atau sampah pada fasilitas

pelabuhan

- Pelabuhan terakhir / pelabuhan tujuan

Recommended practice. Dalam cargo declaration, otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

(a) Kedatangan kapal

- Nama dan nomor IMO kapal

- Bendera kebangsaan kapal

- Nama nahkoda

- Call sign kapal

Page 7: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

- Voyage number

- Pelabuhan muat

- Pelabuhan dimana laporan dibuat

- Identifikasi container, mana yang tepat; tanda dan nomor; jumlah dan jenis

paket, jumlah dan deskripsi barang, jika tersedia, HS (harmonized system) Code.

- Nomor dokumen transportasi untuk kargo yang akan di bongkar di pelabuhan

tersebut

- Pelabuhan dimana muatan yang tersisa di kapal akan di bongkar.

- Pelabuhan asal pengiriman dalam hal barang yang dikirim dengan dokumen

transport multimodal atau melalui bills of lading.

(b) Keberangkatan kapal

- Nama dan nomor IMO kapal

- Bendera kebangsaan kapal

- Nama Nahkoda

- Call sign

- Nomor voyage

- Pelabuhan bongkar

- terhadap barang-barang dimuat di pelabuhan tersebut, identifikasi container,

mana yang tepat; tanda dan nomor; jumlah dan jenis paket, jumlah dan

deskripsi barang.

- Nomor dokumen transportasi untuk barang yang akan di bongkar di

pelabuhan tersebut.

Standard. Dalam Crew List, otoritas publik tidak mempersyaratkan lebih dari

dokumen-dokumen dibawah ini :

- Nama dan nomor IMO kapal

- Bendera kebangsaan kapal

- Call sign

- Nomor Voyage

- Nama Famili

Page 8: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

- Nama yang diberikan

- Kebangsaan

- Pangkat atau rating

- Jenis kelamin

- Tanggal dan tempat lahir

- Sifat dan jumlah dokumen identitas

- Negara yang mengeluarkan dokumen identitas

- Tanggal berakhirnya dokumen identitas

- Nomor visa, jika diperlukan

- Pelabuhan dan tanggal kedatangan

- Pelabuhan singgah terakhir

Standard. Dalam Passenger List, otoritas publik tidak mempersyaratkan lebih dari

dokumen-dokumen dibawah ini :

- Nama dan nomor IMO kapal

- Bendera kebangsaan kapal

- Call sign

- Nomor Voyage

- Nama Famili

- Nama yang diberikan

- Kebangsaan

- Jenis kelamin

- Tanggal dan tempat lahir

- Jenis identitas atau dokumen perjalanan yang diberikan oleh penumpang dan

Negara yang mengeluarkan.

- Nomor seri atau identitas atau dokumen perjalanan dan tanggal berakhirnya

dokumen.

- Pelabuhan naik penumpang

- Nomor visa, jika diperlukan

- Pelabuhan penumpang turun

Page 9: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

- Pelabuhan dan tanggal kedatangan kapal

- Transit penumpang atau tidak.

Standard. Dalam Dangerous goods manifest, otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

- Nama kapal

- Call sign kapal

- Bendera kebangsaan kapal

- Nama Nahkoda

- Nomor voyage

- Pelabuhan muat

- Pelabuhan bongkar

- Agen perusahaan pelayaran

- Nomor dokumen transport untuk memuatan berbahaya yang harus dibongkar

dipelabuhan tersebut

- Tanda-tanda dan nomor-nomor

- Nomor ID konteiner

- Nomor Reg kendaraan

- Jumlah dan jenis paket

- Nama pengapalan yang tepat

- Kelas Muatan

- Nomer UN

- kelompok packing

- Resiko subsidiari

- Titik nyala

- Polutan bahan pencemaran lautan

- Massa (kg) – gross/net

- EmS

- Posisi pemuatan di atas kapal.

Page 10: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

C. Dokumen pada saat kedatangan dan keberangkatan kapal

Standard. Dalam Kedatangan kapal dipelabuhan, otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

- 5 salinan General Declaration

- 4 salinan Cargo Declaration

- 4 salinan Ship’s Stores Declaration

- 2 salinan Crew’s Effects Declaration

- 4 salinan of the Crew list

- 4 salinan Passenger list

- 1 salinan Dangerous Goods Manifest

- 1 salinan Maritime Declaration of Health

- 1 salinan informasi yang berhubungan dengan keamanan sebagaimana yang

disyaratkan dalam peraturan SOLAS XI-2/9.2.2

- 1 salinan formulir pemberitahuan lanjutan untuk pembuangan limbah sampah

ke fasilitas penerimaan pelabuhan.

Standard. Dalam Keberangkatan kapal dipelabuhan, otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

- 5 salinan General Declaration

- 4 salinan Cargo Declaration

- 3 salinan Ship’s Stores Declaration

- 2 salinan of the Crew list

- 2 salinan Passenger list

- 1 salinan Dangerous Goods Manifest

Recommended practice. Dalam kartu embarkasi/debarkasi, otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

- Nama keluarga

- Nama pemberian

- Kebangsaan

- Nomor dan tanggal berakhirnya passport atau dokumen identitas yang lain

Page 11: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

- Tanggal lahir

- Tempat lahir

- Pekerjaan

- Pelabuhan embarkasi/debarkasi

- Jenis kelamin

- Alamat tujuan

- Tandatangan

- Nomor visa jika diperlukan

Standard. Dalam dokumen identitas pelaut, otoritas publik tidak

mempersyaratkan lebih dari dokumen-dokumen dibawah ini :

- Nama keluarga

- Nama pemberian

- Jenis kelamin

- Tempat dan tanggal lahir

- Kebangsaan

- Karakter fisik

- Foto

- Tandatangan

- Tanggal berakhirnya dokumen (jika ada)

- Negara yang mengeluarkan

2. Legal Committee yang diselenggarakan pada tanggal 15-19 April 2013, yang

dipimpin oleh Dr. Kofi Mbiah dari Ghana. Adapun sidang committee ini

menghasilkan draft laporan komitte legal pada sesi yang ke 100.

a. Laporan Sekjen Kredential

Panitia mencatat laporan dari sekretaris umum bahwa mandat dari semua

delegasi yang menghadiri sesi ini adalah dalam bentuk yang layak dan tepat.

Page 12: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

b. Memantau pelaksanaan HNS protokol 2010

Bahwa workshop dihadiri 29 negara dimana 6 peserta dari organisasi non-

pemerintah yang mempunyai tujuan utama untuk mempertimbangkan draft

petunjuk laporan HNS yang diterima untuk pelaksanaan protokol HNS oleh

Negara-negara anggota.

c. Penyediaan keamanan financial dalam kasus penelantaran, cedera atau

kematian pelaut mengingat kemajuan menuju berlakunya ILO maritime

konvensi pekerja, 2006 dan amandemen yang berhubungan dengannya.

Sekretariat mencatat bahwa kondisi untuk berlakunya dari ILO maritim

Konvensi Pekerja, 2006 (konvensi atau MLC 2006 diratifikasi oleh setidaknya

30 anggota) yang akan mulai berlaku pada tanggal 20 Agustus 2013.

d. Perlakuan adil pelaut dalam hal kecelakaan maritime.

Perwakilan dari Seafarers Rights International (SRI) memperkenalkan

dokumen LEG 100/5/1 atas nama delegasi pengamat Internasional

Transportasi Pekerja Federasi (ITF) dan International Federation of

Shipmasters Associations (IFSMA) melaporkan temuan dari survey yang

dilakukan oleh SRI, tentang penghormatan hak-hak pelaut menghadapi

penuntutan pidana. Hal-hal berikut yang ditekankan oleh delegasi:

- Masalah mengamankan hak-hak pelaut dalam istilah shore leave dan akses

ke fasilitas darat berbasis kebutuhan mendesak dan kebutuhan, dan

pertimbangan masalah ini tidak harus ditunda.

- Memberikan hak-hak prosedural untuk pelaut adalah merupakan prasyarat

untuk memungkinkan mereka melaksanakan hak asasi manusia subtantif

mereka.

- Pelanggaran hak asasi manusia pelaut berkaitan dengan shore leave dan

akses ke darat berbasis fasilitas medis.

e. Pembajakan

Transparansi dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan

dengan penangkapan perompak yang bermanfaat bagi semua pihak yang

Page 13: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

terlibat dalam memerangi pembajakan atau berjuang dengan konsekuensi

dari kejahatan ini.

Negara-negara anggota dan organisasi-organisasi dalam konsultasi status

dengan IMO harus berbagi pengalaman mereka dalam menyelesaian masalah-

masalah yang berhubungan dengan penangkapan perompak dan harus

melengkapi atau memberikan informasi yang berhubungan dengannya

kepada IMO.

IMO sebagai forum utama dalam system perserikatan bangsa-bangsa

bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi terhadap usaha-usaha

pengembangan komunitas Internasional dalam memerangi perompak.

Negara-negara anggota mempunyai kedaulatan penuh di perairan territorial

mereka, sebagai konsekuensi dalam tindakan seperti penggunaan penjaga

yang dipersenjatai di atas kapal harus disetujui untuk menyerang perompak di

tempat-tempat yang tidak tunduk pada yurisdiksi negara manapun.

f. Pengumpulan dan penyimpanan bukti menyusul dugaan kejahatan serius

setelah terjadi di atas kapal atau menyusun laporan orang hilang dari kapal

dan pastoral dan medis korban

Nakhoda harus menghubungi lembaga penegak hukum masing-masing untuk

instruksi tentang bagaimana untuk melanjutkan dengan pemeriksaan bukti.

Nakhoda harus bertindak sesuai dengan lembaga penegak hukum.

Peran nakhoda berkenaan dengan pengumpulan bukti harus dibatasi pada

minumum.

Peran nakhoda tidak untuk melakukan tindakan investigasi tetapi untuk

mengumpulkan bukti-bukti.

Mungkin perlu untuk nakhoda untuk menyita beberapa item dalam rangka

untuk menjaga mereka sebagai bukti, terutama dalam kasus di mana ada

kecurigaan bahwa bukti akan hancur, atau sebaliknya nakhoda seharusnya

tidak memiliki kewenangan.

Nakhoda harus memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tindakan

Page 14: 1. Facilitation Committee - bp3ipjakarta.ac.id SIDANG... · Dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ditetapkan artikel sebelum konvensi ini, ... Setiap revisi atau amandemen harus

hukum tapi mungkin perlu menghubungi negaranya.

Nakhoda harus memiliki wewenang untuk melakukannya tapi tidak wajib

untuk melakukannya ;dan

Nakhoda juga diwajibkan untuk mengumpulkan bukti elektronik.

g. aktifitas kerja sama teknik yang berhubungan dengan legislative kelautan

Menyediakan sarana untuk memperkuat kapasitas hukum, kebijakan maritim

dan infrastruktur otoritas maritim nasional, dengan penekanan khusus pada

negara-negara kurang berkembang dan negara pulau kecil.

h. Hal-hal lainnya

Liabillity dan kompensasi masalah yang berhubungan dengan kerusakan polusi

lintas batas dari eksplorasi minyak lepas pantai dan kegiatan explotation.

Saran dan petunjuk tentang isu-isu yang dibawa ke commite hukum

sehubungan dengan pelaksanaan IMO instrumen, rekomendasi untuk

pelaksanaan Covention Internasional tentang tanggung jawab perdata atas

kerusakan pencemaran minyak, 1992.