Daerah Resapan Air

3
TEORI DASAR DAERAH RESAPAN AIR Pengertian Daerah Resapan Air Daerah resapan air adalah daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih rendah. Daerah ini memiliki kandungan komposisi mineral dan komposisi garam yang lebih rendah dari daerah luahannya dalam satu aliran air tanah yang sama dan mengalami penurunan tekanan air yang berlawanan dengan kenaikan tekanan air di daerah luahannya dalam satu aliran air tanah yang sama. Daerah resapan air juga terdapat perbedaan distribusi tumbuh- tumbuhan. Pemahaman makna daerah resapan air di alam setidaknya ada lima unsur utama sebagai ciri yang harus dipenuhi yaitu kondisi tanahnya poros, kemampuan dalam meresap air yang cukup tinggi, memiliki perbedaan tinggi air tanah yang mencolok, berada pada wilayah dengan curah hujan cukup tinggi >2500 mm/tahun,dan memiliki vegetasi dengan sistem perakaran yang cukup dalam serta memiliki pelapisan tajuk. Sifat-Sifat Daerah Resapan Air Berdasarkan bentang alamnya, daerah resapan lebih mendominasi wilayah cekungan dan secara alami memiliki ciri-ciri kondisi tanah dengan kemampuan resapan yang cukup tinggi, curah hujan rata-rata lebih dari 1000 mm per tahun, lapisan tanahnya berupa pasir halus berukuran minimal 1/16 mm, mempunyai kemampuan meresap air dengan kecepatan lebih dari 1 meter per hari, kedalaman air tanah lebih dari 10 meter dari permukaan tanah, kemiringan lereng kurang dari 15%, dan kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari kedudukan muka air tanah dalam. Kemampuan peresapan air dipengaruhi oleh struktur dan tektur tanahnya yang kandungan pasir dalam tanah tersebut sangat menentukan. Semakin tinggi kandungan pasir dalam tanah, maka kepadatan tanah akan semakin rendah yang berarti akan memicu peresapan air kedalam tanah termasuk mempengaruhi laju peresapan air tersebut. Perbedaan tinggi atau rendahnya air tanah pada musim kemarau dan penghujan adalah sebagai bukti adanya sirkulasi air kearah dalam. Aliran sirkulasi air ke arah dalam berkaitan erat dengan suplai air ke persediaan air bawah tanah atau ground water. Pentingnya daerah yang memiliki curuh hujan tinggi adalah agar intensitas air yang dapat masuk ke dalam tanah cukup besar. Sedangkan fungsi penutupan dengan vegetasi yang memiliki

Transcript of Daerah Resapan Air

  • TEORI DASAR DAERAH RESAPAN AIR

    Pengertian Daerah Resapan Air Daerah resapan air adalah daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona

    jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih

    rendah. Daerah ini memiliki kandungan komposisi mineral dan komposisi garam yang lebih rendah

    dari daerah luahannya dalam satu aliran air tanah yang sama dan mengalami penurunan

    tekanan air yang berlawanan dengan kenaikan tekanan air di daerah luahannya dalam satu

    aliran air tanah yang sama. Daerah resapan air juga terdapat perbedaan distribusi tumbuh-

    tumbuhan. Pemahaman makna daerah resapan air di alam setidaknya ada lima unsur utama

    sebagai ciri yang harus dipenuhi yaitu kondisi tanahnya poros, kemampuan dalam meresap

    air yang cukup tinggi, memiliki perbedaan tinggi air tanah yang mencolok, berada pada

    wilayah dengan curah hujan cukup tinggi >2500 mm/tahun,dan memiliki vegetasi dengan sistem

    perakaran yang cukup dalam serta memiliki pelapisan tajuk.

    Sifat-Sifat Daerah Resapan Air Berdasarkan bentang alamnya, daerah resapan lebih mendominasi wilayah cekungan dan

    secara alami memiliki ciri-ciri kondisi tanah dengan kemampuan resapan yang cukup tinggi, curah

    hujan rata-rata lebih dari 1000 mm per tahun, lapisan tanahnya berupa pasir halus

    berukuran minimal 1/16 mm, mempunyai kemampuan meresap air dengan kecepatan lebih

    dari 1 meter per hari, kedalaman air tanah lebih dari 10 meter dari permukaan tanah,

    kemiringan lereng kurang dari 15%, dan kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari

    kedudukan muka air tanah dalam.

    Kemampuan peresapan air dipengaruhi oleh struktur dan tektur tanahnya yang kandungan pasir

    dalam tanah tersebut sangat menentukan. Semakin tinggi kandungan pasir dalam tanah, maka

    kepadatan tanah akan semakin rendah yang berarti akan memicu peresapan air kedalam

    tanah termasuk mempengaruhi laju peresapan air tersebut. Perbedaan tinggi atau

    rendahnya air tanah pada musim kemarau dan penghujan adalah sebagai bukti adanya

    sirkulasi air kearah dalam. Aliran sirkulasi air ke arah dalam berkaitan erat dengan suplai air

    ke persediaan air bawah tanah atau ground water.

    Pentingnya daerah yang memiliki curuh hujan tinggi adalah agar intensitas air yang dapat

    masuk ke dalam tanah cukup besar. Sedangkan fungsi penutupan dengan vegetasi yang memiliki

  • sistem perakaran dalam adalah sebagai bio-filter dari sifat-sifat kimia yang dibawa oleh air

    dan tanah itu sendiri serta untuk mengendalikan laju limpahan air.

    Fungsi Daerah Resapan Air Sebagai daerah yang memiliki sifat resapan air yang tinggi, daerahresapan air berkemampuan

    untuk menampung debit air hujan yangturun di daerah tersebut. Daerah resapan air secara tidak

    langsung juga berdampak pada pengendalian banjir untuk daerah yang berada lebih rendah

    darinya karena air hujan tidak turun ke daerah yang lebih rendah namun diserap sebagai air tanah.

    Air yang di serap ini kemudianakan menjadi cadangan air di musim kering serta suplai air

    untuk daerah yang berada di bawahnya.

    Perlindungan Daerah Resapan Air Tujuan Perlindungan Daerah Resapan Air Perlindungan terhadap daerah resapan air bertujuan untuk memberikan lahan yang cukup

    bagi peresapan air hujan pada daerah tersebut. Peresapan air yang cukup di daerah ini

    kemudian bertujuan untuk pemenuhan keperluan penyediaan kebutuhan air tanah baik

    untuk daerah yang lebih rendah maupundaerah itu sendiri, serta pengendalian banjir pada

    daerah yang lebih rendah dari daerah tersebut.

    Masalah Pelindungan Daerah Resapan Air Permasalahan utama daerah resapan air adalah pembangunan yangsering terjadi di

    daerah resapan air yang seharusnya merupakan daerah yang dilarang untuk dibangun.

    Koefisien dasar bangunan adalah peraturan agar bangunan yangdirancang tidak

    menyebabkan terganggunya sirkulasi air tanah baik penyerapanya maupun sirkulasi air di

    dalam aliran air tanah. Penetapan koefisien dasar bangunan adalah untuk membatasi lahan

    terbangun agar memberikan kesempatan tanah untuk menyerap air.Kurang ketatnya

    kontrol terhadap izin mendirikan bangunan (IMB) banyak menyebabkan menyempitnya daerah

    resapan air. Hal ini disebabkan oleh bangunan dengan pondasi dalam selain akanmengurangi

    peresapan air oleh tanah juga akan menghalangi aliran air tanah dalam. Pada perumahan

    yang telah dibangun di daerah resapan airpun terjadi kesalahpahaman tentang koefisien

    dasar bangunan tersebut. Menurut pada koefisian dasar bangunan, daerah terbangun

    untuk suatu wilayahyang telah memiliki izin mendirikan bangunan adalah 40% untuk lahan

    terbangun dan 60% untuk lahan terbuka hijau yang pada kenyataannya tidak terealisasi.

  • Cara Menentukan Daerah Resapan Air Untuk menentukan daerah resapan air diperlukan pemahaman klasifikasi aliran air tanah.

    Pertama adalah aliran air tanah regional yaitu aliran air tanah pada umumnya. Aliran ini

    berlangsung dalam satu siklus yang berada pada satu cekungan air tanah yang sama.

    Kedua adalah aliran air tanah transisi. Dalam cekungan air tanah, ada suatu karakter

    dimana aliran dapat berfluktuasi mengikuti aliran regional atau lokal tergantung pada

    beberapa parameter alam yang ada. Karakter inilah yang disebut sebagai aliran transisi.

    Ketiga aliran air tanah lokal. Aliran ini terbentuk akibat adanya perbedaan kondisi alam

    yang bersifat lokal yang mengkibatkan alirannya berbeda dengan pola umum (aliran air

    tanah regional).

    Berdasar dari pemahaman klasifikasi aliran tanah tersebut maka penentuan daerah

    resapan air tanah akan lebih detail. Diperlukan konsep yang lebih baik diantaranya adalah

    penentuan daerah resapan untuk ketiga klasifikasi aliran ini.

    Untuk menentukan dengan lebih rinci daerah resapan air, perlu untuk mengamati

    parameter fisika dan kimia yang ada pada pergerakan aliran air tanah tersebut.