Daerah aliran sungai

23
Daerah Aliran Sungai (DAS) Mu’alfah

Transcript of Daerah aliran sungai

Page 1: Daerah aliran sungai

Daerah Aliran Sungai(DAS)

Mu’alfah

Page 2: Daerah aliran sungai

Apakah DAS itu?

DAS adalah sebidang lahan yang menampung air

hujan dan mengalirkannya menuju parit, sungai,

dan akhirnya bermuara ke danau atau laut.

Page 3: Daerah aliran sungai

Air DAS

Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang

mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.

Page 4: Daerah aliran sungai

Cara Menghitung Luas DAS

Luas suatu DAS atau Sub DAS dapat diukur secara langsung ke lapangan atau secara langsung di peta citra satelit atau peta

topografi (TOP)/ peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dengan menggunakan alat ukur luas

(planimeter), atau dengan sistem Geographic Information System (GIS). Sebelum

melakukan penelitian maka batas DAS harus ditentukan (deliniasi).

Page 5: Daerah aliran sungai

3 Komponen DAS

• Hulu sungai, (berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram)

• Tengah sungai, (relatif landai,terdapat meander. Banyak aktivitas penduduk)

• Hilir sungai, (landai dan subur. Banyak areal pertanian)

Page 6: Daerah aliran sungai

Pembagian DAS

1.DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.

2.DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.

Page 7: Daerah aliran sungai

Karakteristik DAS

Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi beberapa variable yang dapat diperoleh melalui:

1. pengukuran langsung, 2. data sekunder, 3. peta dan dari data

penginderaan jauh (remote sensing).

Page 8: Daerah aliran sungai

Karakteristik DAS menurut Seyhan (1977)

Daerah Aliran Sungai (DAS) dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

(1) Faktor lahan (ground factor), yang meliputi topografi, tanah, geologi, geomorfologi dan

(2) Faktor vegetasi dan penggunaan lahan.

Page 9: Daerah aliran sungai

Bentuk-bentuk DAS1. Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir

sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.

2. Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.

3. Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.

Page 10: Daerah aliran sungai

Tujuan Pengelolaan DAS

1. Mengonservasi tanah pada lahan pertanian2. Memanen/menyimpan kelebihan air pada musim

hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau3. Memacu usaha tani berkelanjutan dan

menstabilkan hasil panen melalui perbaikan pengelolaan sistem pertanian

4. Memperbaiki keseimbangan ekologi (hubungan tata air hulu dengan hilir, kualitas air, kualitas dan kemampuan lahan, keanekaragaman hayati)

Page 11: Daerah aliran sungai

Manfaat Daerah Aliran Sungai

• DAS sebagai lahan pertanian• DAS merupakan cadangan air secara alami• DAS merupakan daerah irigasi yang mapan• DAS sebagai daerah wisata• DAS dapat dijadikan PLTA dan perikanan darat• DAS sebagai sarana transportasi dan kegiatan

lainnya

Page 12: Daerah aliran sungai

Bentuk Daerah Aliran Sungai

Pola sungai menentukan bentuk suatu DAS. Bentuk DAS berpengaruh terhadap kecepatan terpusat aliranMenurut Gregari dan Walling (1975), untuk menentukan bentuk DAS dapat diketahui dngan terlebih dahulu menentukan nilai Rc nya.

Ket:Rc = Basin circularityA = Luas DAS (m2)P = Keliling (m)п = 3,14

Rc = 4пA/P2

Page 13: Daerah aliran sungai

Pola Pengairan Sungai1. Pola trellis

Anak-anak sungai bermuara pada sungai induk secara tegak lurus. Mencirikan daerah pegunungan lipatan (folded mountains). Induk sungai mengalir sejajar dengan strike, mengalir di atas struktur synclinal, sedangkan anak-anak sungainya mengalir sesuai deep dari sayap-sayap synclinal dan anticlinal-nya. Jadi, anak-anak sungai juga bermuara tegak lurus terhadap induk sungainya.

Page 14: Daerah aliran sungai

2. Pola Rektanguler

induk sungainya memiliki kelokan-kelokan ± 90o, arah anak-anak sungai (tributary) terhadap sungai induknya berpotongan tegak lurus. Biasanya ditemukan di daerah pegunungan patahan (block mountains).

Page 15: Daerah aliran sungai

3. Pola Denritik• pola sungainya cenderung

sejajar dengan induk sungainya. Anak-anak sungainya bermuara pada induk sungai dengan sudut lancip. Pola ini biasanya terdapat pada daerah berstruktur plain, atau pada daerah batuan yang sejenis (seragam, homogen) dengan penyebaran yang luas.

Page 16: Daerah aliran sungai

4. Pola Radial Sentripugal

Pola pengaliran beberapa sungai di mana daerah hulu sungai-sungai itu saling berdekatan seakan terpusat pada satu “titik” tetapi muaranya menyebar, masing-masing ke segala arah. Pola pengaliran radial terdapat di daerah gunungapi atau topografi bentuk kubah seperti pegunungan dome yang berstadia muda, hulu sungai-sungai berada di bagian puncak, tetapi muaranya masing-masing menyebar ke arah yang lain, ke segala arah.

Page 17: Daerah aliran sungai

5.Pola Radial Sentripetal

memusat dari banyak arah. Pola ini terdapat pada satu cekungan (basin), dan biasanya bermuara pada satu danau. Di daerah beriklim kering dimana air danau tidak mempunyai saluran pelepasan ke laut karena penguapan sangat tinggi, biasanya memiliki kadar garam yang tinggi sehingga terasa asin.

6. Pola Paralel

Adalah pola pengaliran yang sejajar. Pola pengaliran semacam ini menunjukkan lereng yang curam. Beberapa wilayah di pantai barat Sumatera memperlihatkan pola pengaliran paralel

Page 18: Daerah aliran sungai

7. Pola Annular

Pola pengaliran cenderung melingkar seperti gelang; tetapi bukan meander. Terdapat pada daerah berstruktur dome (kubah) yang topografinya telah berada pada stadium dewasa. Daerah dome yang semula (pada stadium remaja) tertutup oleh lapisan-lapisan batuan endapan yang berselang-seling antara lapisan batuan keras dengan lapisan batuan lembut

Page 19: Daerah aliran sungai

Macam Macam Sungai

MenurutDaerah Asalnya• Sungai Hujan

Sungai yang berasal dari air hujan. Pada saat musim hujan terdapat banyak air yang dapat menyebabkan banjir namun pada saat musim kemarau kering bahkan hanya sedikit airnya.Contoh : Sungai di Jawa, Bali, NTT, dan NTB

• Sungai Gletser

Sungai yang berasal dari cairan es atau salju. Biasanya terdapat di daerah 4 musim atau dekat gunung salju abadi. Contoh : Terdapat di luar negeri, Di Indonesia juga memiliki sungai nimbrau alirannya berasal dari Gunung Puncak Wijaya, Papua

• Sungai Campuran Sungai yang berasal dari air tanah, hujan, dan salju.

Contoh : Diindonesia terdapat sungai wabrau dan sungai nimbrau yang merupakan aliran dari gunung jaya wijaya, dan air hujan yang jatuh serta air tanah dari tanahnya

Page 20: Daerah aliran sungai

Macam - Macam SungaiMenurut Alirannya

• Sungai PermanenSungai yang alirannya setiap tahun sangatderas.contoh : Sungai Musi dan Sungai Batanghari (Indonesia) dan sungai Yang Tse (Cina)

• Sungai PeriodikSaat musim hujan airnya banyak namun saat musim kemarau airnya sedikit.contoh : Sungai Code (DIY) dan Sungai Opak (Jawa Tengah)

• Sungai EpisodikSaat musim hujan airnya sangat banyak namun saat musim kemarau airnya sangat sedikit bahkan kering.contoh : Sungai Kalado (Sumba) dan sungai sungai di NTB

• Sungai EphermalSungai Ephermal hampir sama dengan sungai Episodik namun saat musim hujan belum tentu airnya banyak.

Page 21: Daerah aliran sungai

Macam - Macam SungaiMenurut Asal Kejadian• Sungai Konsekuen

Sesuai arah lereng disekitarnya• Sungai Subsekuen

Mengikuti strike batuan• Sungai Obsekuen

Berlawanan konsekuen atau tidak sesuai arah lereng dan mengarah ke Subsekuen

• Sungai ResekuenMengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai Subsekuen.

• Sungai InsekuenPola alirannya tidak teratur tanpa dikontrol litologi maupun struktur geologinya.

Page 22: Daerah aliran sungai

Macam Macam Sungai

Menurut Struktur Geologi Sungai• Sungai Anteseden

Sungai yang tetap mempertahankan arah aliran air walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang.

• Sungai SuperposedSungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

Page 23: Daerah aliran sungai

THANK YOUANY QUESTION SO FAR?